4. Sebagian para ahli sosiologi menganggap struktur sosial
identik dengan lembaga sosial, bangunan sosial dan
lembaga kemasyarakatan. Dalam Antropologi sosial
konsep struktur sosial sama dengan organisasi sosial,
khususnya jika dihubungkan dengan masalah
kekerabatan dan kelembagaan atau hukum pada
masyarakat yang masih sederhana.
5. Raymond Firth (1961)
menyatakan bahwa
struktur sosial
merupakan suatu
pergaulan hidup
manusia yang meliputi
berbagai tipe
kelompok yang terjadi
dari banyak orang dan
meliputi pula
lembaga-lembaga di
mana orang banyak
tersebut ambil bagian.
6. Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi.
Struktur sosial adalah
keseluruhan jalinan
antara unsur-unsur
sosial yang pokok, yaitu
kaidah-kaidah sosial
(norma-norma sosial),
lembaga-lembaga
sosial, kelompok-
kelompok sosial, serta
lapisan-lapisan sosial.
7. Abdul Syani
Struktur sosial adalah
suatu tatanan sosial
dalam kehidupan
masyarakat yang
merupakan jaringan
dari unsur-unsur sosial
yang pokok.
8. Ciri-ciri Umum Struktur Sosial pada masyarakat :
1. Secara horizontal,
Ø Masyarakat ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan sosial. Kesatuan
sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, profesi, ras, adat,
kedaerahan.
Ø Seluruh masyarakat berdasarkan karakterisriknya terbagi-bagi dalam
kelompok-kelompok social yang memiliki karakteristik sama. contoh :
Ras, suku bangsa, gender, agama
2. Secara vertikal,
Ø Ketidaksamaan social vertical adalah perbedaan
antarindividu/kelompok yang menunjukkan adanya tingakatan lebih
rendah atau tingkatan lebih tinggi
Ø Struktur social masyarakat ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan
antarkelas social
Ø Hirarki status-status social dengan segala peranannya dari struktur
status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Contoh
struktur pemerintahan sebuah desa/kelurahan berisi kepala desa, carik,
kepala dusun, RW dan ketua RT. Struktur ini dilihat dari struktur
kekuasaan perangkat pemerintah desa.
9. Bentuk struktur sosial di Indonesia Menurut Nasikun
1. Vertikal disebut stratifikasi sosial (struktur sosial ditandai
dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan
perbedaan lapisan-lapisan sosial)
2. Horizontal disebut Diferensiasi Sosial (struktur sosial
ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan
perbedaan suku bangsa, agama, dan adat
10. 1. Sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin
sosial
2. Sebagai pengawas sosial
Fungsi Struktur
Sosial
14. Diferensiasi sosial adalah perbedaan individu atau
kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan
adanya suatu tingkatan (hierarkis). Dengan kata lain,
tidak ada gologan dari pembagian
tersebut yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi
ataupun yang lebih rendah.
Menurut Kamus Sosiologi, diferensiasi adalah
klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-
perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis.
15. 1. Diferensiasi sosial berdasarkan ras
Pengelompokan masyarakat berdasarkan ras merupakan pengelompokan
yang bersifat jasmaniah, berdasarkan pada ciri-ciri fisik, seperti warna
kulit, rambut, serta bentuk-bentuk bagian wajah.
Definisi ras yang dikemukakan oleh Koentjaranigrat sebagai berikut :
“ras adalah suatu golongan yang menunjukkan berbagai ciri tubuh
tertentu dengan suatu frekuensi yang besar “.Dari pengertian inii tampak
jelas bahwa ras merupakan penggolongan yang bersifat jasmaniah
semata, bukan penggolongan yang bersifat rohaniah.
Dewasa ini para ahli antropologi ragawi tidak saja menggambarkan
adanya berbegai macam ras di dunia ini, tetapi juga menggambarkan
keterkaitan atau hubungan asal usul antara ras-ras yang ada dan
pencabangannya sehingga mendorong berkembangnya penggolongan
ras berdasarkan klasifikasi Filogenetik.
Bentuk Diferensiasi
Sosial
16. Salah satu klasifikasi ras dari A.L.Koeber (1948) yang
menggambarkan penggolongan ras-ras terpenting di
dunia, serta hubungan antara satu dan yang lain sebagai
berikut :
1) Australoid merupakan penduduk asli Australia :
berambut keriting hitam dan berkulit hitam. Namun
beberapa anggota ras ini di Australia berambut pirang
dan rambutnya tidaklah keriting melainkan lurus.
17.
18. a. Asiatic Mongoloid (Asia Utara,
Asia Tengah, Asia Timur)
b. Malayan Mongoloid (Asia
Tenggara, Indonesia, Malaysia,
Filipina, dan penduduk asli Taiwan)
c. American Mongoloid (penduduk
asli Benua Amerika Utara dan Selatan
dari orang-orang Eskimo di Amerika
Utara sampai penduduk Terra del
Fuego di Amerika Selatan).
(2) Mongoloid : kulit berwarna kunig
samai sawo matang,rambut lurus,bulu
badan sedikit,dan mata sipit(terutama
asia mongoloid)
19. (3) KauKasoid : hidung mancung, kulit
putih,rambut pirang kemerah-merahan
sampai coklat kehitaman,dan kelopak mata
lurus.
a. Nordic (Eropa Utara sekitar Laut
Baltik)
b. Alpine (Eropa Tengah dan
Timur)
c. Mediterranean (penduduk
sekitar Laut Tengah, Amerika Utara,
Armenia,arab, dan Iran)
d. Indic (Pakistan, India,
Bangladesh, Sri Langka).
20. (4) Negroid: rambut keriting,
kulit hitam, bibir tebal, dan
kelopak mata lurus .
a. African Negroid (Benua
Afrika)
b. Negrito (Afrika Tengah,
Semenanjung Melayu, Filiphina)
c. Maleniesian (Irian,
Malanesia)
21. (5) Ras-Ras Khusus
a. Bushman (di daerah Gurun
Kalahari, Afrika Selatan)
b. Veddoid (di pedalaman Sri
Langka dan Sulawesi Selatan)
c. Polynesian (di kepulauan
mikronesia dan Polinesia)
d. Ainu (di pulau Karafuto dan
Hokkaido Jepang Utara)
22. Faktor yang membedakan ciri-ciri fisik setiap RAS :
1. Kondisi geografis dan iklim
Orang yang hidup di daerah dingin memiliki hidung panjang karena membantu
memanaskan dan melembabkan udara sebelum masuk ke paru-paru.
Sedangkan orang di daerah tropis memiliki hidung lebar.
2. Faktor makanan
Menimbulkan variasi sosok tubuh. Orang ynag di daerah dingin bertubuh besar
sedangkan di daeah tropis cenderung bertubuh pendek dan kecil.
3. Faktor perkawinan (amalgamasi)
Hal ini disebabkan mobilitas masyarakat yang demikian besar. Amalmagasi
bukan hanya terjadi antar ras tetapi juga antar etnis. Contoh di Indonesia
orang Jawa kawin dengan orang padang.
23. Berbagai suku bangsa dengan
bahasa dan kebudayaan
masing-masing. Apa yang
dimaksud dengan etnis atau
suku bangsa?
(1) Menurut Koentjaraningrat
(1979), suku bangsa atau etnis
didefinisikan sebagai group
suatu kelompok manusia yang
terikat oleh kesadaran dan
identitas akan kesatuan
kebudayaan, sedangkan
kesadaan dan identitas tadi
sering kali (tetapi tidak selalu)
dikuatkan oleh kesatuan
bahasa.
2. Diferensiasi
berdasarkan etnis
(2) Menurut William
Kornblum (1988) kelompok
etnis adalah suatu populasi
yang memiliki identitas
kelompok berdasarkan
kebudayaan tertentu dan
biasanya memiliki leluhur
yang secara pasti atau
dianggap pasti sama.
24. 2. Diferensiasi Suku Bangsa
Suku bangsa adalah segolongan manusia yang terikat oleh identitas
dan kesadarannya yang diperkuat oleh adanya kesamaan bahasa
dan kebudayaan.
Ciri-ciri mendasar suatu kelompok disebut sebagai suku bangsa
antara lain sebagai berikut.
a) Tipe fisiknya sama.
b) Bahasa daerahnya sama.
c) Adat istiadatnya sama.
d) Kebudayaan dan penafsiran terhadap norma-norma pergaulannya
sama.
Dalam kenyataannya, konsep suku bangsa tidak sesederhana
definisi di atas. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa batas-
batas dari kesatuan manusia yang merasakan diri terikat oleh
keseragaman kebudayaan itu dapat meluas atau menyempit seiring
dengan terjadiny percampuran antarsuku bangsa dari berbagai
daerah yang kemudian tinggal bersama dalam satu daerah yang
sama sebagai satu kelompok masyarakat.
25. Ada perbedaan antara etnis dan ras, yaitu ras
dibedakan dalam penampilan fisiknya,
sedangkan etnis dibedakan dalam karakteristik
budayanya.
Jumlah suku Bangsa di Indonesia
1. C. Van Vollen houven (316 buah)
2. Prof. Dr. Koentjaranigrat (119)
26.
27. 3. Diferensiasi sosial berdasarkan agama
Diferensiasi sosial
berdasarkan agama terwujud
dalam kenyataan social bahwa
masyarakat terdiri atas orang-
orang yang menganut suatu
agama tertentu termasuk dalam
suatu komunitas atau golongan
yang disebut umat, contoh umat
Islam. Sebutan tersebut
menunjukkan adanya
penggolongan penduduk atau
warga masyarakat berdasarkan
agama yang dianut.
28. 4. Diferensiasi sosial berdasarkan gender
Gender adalah suatu sifat yang melekat pada laki-laki dan
perempuan yang tersusun secara social dan cultural. Misalnya,
perempuan itu secara umum dikenal lemah, lembut, cantik,emosional,
atau keibuan. Sementara itu, laki-laki dianggap memiliki sifat
kuat,rasional, jantan, dan perkasa. Sementara itu, banyak laki-laki yang
emosional dan lembah lembut. Jadi sifat gender dapat dipertukarkan
antara laki-laki dan perempuan.
29. 5. Diferensiasi sosial berdasarkan Klan (extended family)
Klan merupakan kesatuan geneologis (kesatuan keturunan),
eligio magis (kesatuan kepercayaan) dan tradisi (kesatuan adat).
Sifat religio magis pada klan tercermin dalam pandangan mereka
terhadap kesakralan hubungan kekeluargaan klan. Contoh, pada
masyarakat Batak, apabila ada peristiwa kelahiran, kematian,dll,
semua anggota semarga klan mempunyai tanggung jawab dalam
melaksanakan upacara adatnya.
Kesatuan geneologis adalah ikatan darah atau keturunan yang
sama yakni garis keturunan ibu atau garis keturunan ayah. Dalam
masyarakat Indonesia terdapat dua bentuk klan atas dasar garis
keturunan ibu dan klan atas dasar garis keturunan ayah.
Klan-klan yang ada dalam masyarakat menganut system
kekerabatan yang berbeda-beda. Sistem kekerabatan yang umum
berlaku ada tiga macam, yaitu patrilineal, matrilineal, dan bilateral
atau parental.
30. a) Sistem Kekerabatan Patrilineal
Sistem kekerabatan patrilineal adalah system kekerabatan yang menarik garis
keturunan dari pihak ayah atau laki-laki. Di negara kita, sistem kekerabatan ini antara
lain dianut oleh masyarakat Batak.
b) Sistem Kekerabatan Matrilineal
Sistem kekerabatan matrilineal adalah system kekerabatan yang menarik garis
keturunan dari pihak perempuan atau ibu. Di negara kita, sistem kekerabatan ini antara
lain dianut oleh masyarakat Minangkabau.
c) Sistem Kekerabatan Bilateral atau Parental
Sistem kekerabatan bilateral adalah system kekerabatan yang menarik garis keturunan
dari kedua belah pihak, baik dari laki-laki atau ayah maupun dari perempuan atau ibu.
Di negara kita, sistem kekerabatan ini antara lain dianut oleh masyarakat Jawa.
31. 6. Diferensiasi sosial berdasarkan Profesi
Penggelompokkan masyarakat yang didasarkan pada jenis
pekerjaan atau profesi. Profesi biasanya berkaitan dengan suatu
keterampilan khusus. Contoh profesi guru, dsb. Perbedaan profesi
juga akan berpengaruh pada perilaku sosialnya. Contoh. perilaku
tentara berbeda dengan guru dalam melaksanakan pekerjaannya.