1. Dokumen tersebut membahas tentang penilaian obligasi dengan menjelaskan definisi, jenis, manfaat, dan model-model penilaian obligasi seperti nilai sekarang, yield to maturity, dan intrinsik.
2. Terdapat tiga model penilaian obligasi yaitu nilai sekarang, yield to maturity, dan intrinsik yang masing-masing menghitung harga obligasi berdasarkan tingkat bunga.
3. Durasi obligasi dijelaskan sebagai ukuran rata-rata tertimbang waktu
1. Penilaian Obligasi (Valuasi
Obligasi)
Aditya Ferdiansyah 1710111209
Anggie Faramitha 1710111255
Beatrix Apriani K. 1710111093
May Nena Ray D. 1710111073
Novia Sulistyawati 1710111071
2. Apa itu OBLIGASI ?
Obligasi merupakan suatu surat berharga yang dijual
kepada public, dimana disana dicantumkan berbagai
ketentuan yang menjelaskan berbagai hal seperti
nilai nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu,
nama penerbit dan beberapa ketentuan lainnya yang
terjelaskan dalam undang-undang yang disahkan
oleh lembaga yang terkait
4. Apa saja jenis OBLIGASI ?
1. Obligasi dengan jaminan (mortgage bonds)
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan
menggunakan jaminan suatu asset real, sehingga jika
perusahaan gagal memenuhi kewajibannya maka
pemegang obligasi berhak untuk mengambil alih asset
tersebut
2. Obligasi tanpa jaminan
Adalah obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan
suatu jaminan asset real tertentu. (yunior) debentures.
3. Obligasi konversi
Merupakan obligasi yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk mengkonversikan obligasi tersebut
dengan sejumlah saham perusahaan pada harga yang
telah ditetapkan, sehingga pemegang obligasi mempunyai
kesempatan untuk memperoleh capital gain.
5. 4. Obligasi yang disertai warrant
Dengan adanya waran, maka pemegang obligasi
mempunyai hak untuk membeli saham perusahaan pada
harga yang telah ditentukan
5. Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond)
Adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran
bunga
6. Obligasi dengan tingkat bunga mengambang
Obligasi yang memberikan tingkat bunga yang besarnya
disesuaikan dengan fluktuasi tingkat bunga pasar yang
berlaku.
7. Putable bond
Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sesuai
dengan nilai par sebelum waktu jatuh tempo
6. 8. Junk Bond
Adalah obligasi yang memberikan tingkat keuntungan
(kupon) yang tinggi, tetapi juga mengandung risiko yang
sangat tinggi pula.
9. Sovereign Bonds
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara dalam
mata uangnya sendiri, tetapi dijual di negara lain dalam
mata uang negara tersebuT
*Yankee bonds
*Eurobonds
*Samurai bonds
* Dragon bonds
7. Manfaat OBLIGASI
Bagi pihak swasta atau korporasi, penerbitan obligasi
dimaksudkan sebagai sumber pembiayaan ekpansi bisnis
Bagi pemerintah, penerbitan obligasi bertujuan untuk
memperoleh dana untuk menutupi defisit pembiayaan
dalam fiskal atau Anggaran Penerimaan dan Belanja
Negara (APBN).
Bagi pemodal atau pelaku pasar modal, surat utang yang
diterbitkan oleh pemerintah menjadi instrument investasi
yang sangat penting, mengingat risikonya sangat kecil bila
ada, dan volumenya relatif cukup besar.
8. Selain untuk pengelolaan aliran dana, pelaku pasar
membutuhkan efek surat utang pemerintah sebagai acuan
(benchmark) dalam melakukan valuasi terhadap surat
utang yang diterbitkan oleh swasta / korporasi, karena
volumenya yang relatif besar dan risiko nya rendah bahkan
tanpa risiko.
Bagi bank central, surat utang yang diterbitkan pemerintah
memegang peranan penting dalam operasi moneter sehari-
hari
9. Syarat Sebuah Perusahaan
Berhak Menerbitkan Obligasi
Mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh OJK (Otoritas
Jasa Keuangan)
Perusahaan yang bersangkutan telah dinyatakan memiliki
nama dan reputasi yang baik.
Laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan telah
diaudit oleh akuntan yang terdaftar
Pada dua dan tiga tahun terakhir perusahaan selalu
mendapat keuntungan dan tidak mengalami kerugian
10. Pihak yang Berhak Menerbitkan
Obligasi
o Perusahaan
o Pemerintah
o Pemerintah negara bagian (di Indonesia
sering di jelaskan dengan Pemda)
o Pemerintah asing, dan
o Perusahaan asing.
11. Penilaian OBLIGASI :
Model Nilai Sekarang
• Penilaian obligasi berarti penentuan harga obligasi
• Pada penilaian sekuritas (termasuk obligasi), pada
umumnya digunakan konsep nilai sekarang (present
value). Dengan prinsip ini, nilai obligasi akan ditentukan
oleh nilai intrinsiknya
• Nilai (intrinsik) obligasi bisa diestimasi dengan
mendiskonto semua aliran kas yang berasal dari
pembayaran kupon, ditambah pelunasan obligasi sebesar
nilai par, pada saat jatuh tempo
12. Perhitungan nilai atau harga obligasi dapat menggunakan
persamaan berikut (asumsi bahwa waktu pembayaran
kupon adalah 2 kali setahun)
P = nilai sekarang obligasi pada saat ini (t=0)
N = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untuk obligasi
r = tingkat diskonto yang tepat atau tingkat bunga pasar
Pp = nilai par dari obligasi
13. Contoh kasus
• Obligasi XYZ akan jatuh tempo pada 20 tahun mendatang.
Obligasi tersebut mempunyai nilai par sebesar Rp1.000
dan memberikan kupon sebesar 16% per tahun
(pembayarannya dilakukan 2 kali dalam setahun). Jika
diasumsikan bahwa tingkat bunga pasar juga sebesar 16%,
maka harga obligasi tersebut adalah:
P =
𝑡=1
40
160/2
(1+
0,16
2
) 𝑡
+
1000
(1+
0,16
2
)40
= Rp954 + Rp46 = Rp1.000 (sama dengan nilai par nya)
14. Dengan menggunakan tabel A-1 dan A-2 (terlampir dalam
buku), nilai obligasi XYZ juga dihitung dengan perincian
sebagai berikut:
• Nilai sekarang dari penerimaan bunga
80 X 11,925 = 954
• Nilai sekarang dari pelunasan nilai par
1.000 X 0,046 = 46 +
Total nilai obligasi XYZ = Rp1.000
15. Contoh Lanjutan
Misalnya dengan menggunakan contoh sebelumnya tetapi
tingkat bunga pasar turun menjadi 10% maka perhitungan harga
obligasi adalah sebagai berikut:
Nilai sekarang dari penerimaan bunga
80 X 17,159 = 1.372,72
Nilai sekarang dari pelunasan nilai par
1.000 X 0,1420 = 142,00 +
Total nilai obligasi XYZ = Rp1.514,72
16. Berdasarkan kasus tersebut maka dapat disimpulkan:
1. Jika tingkat bunga yang disyaratkan < dari tingkat kupon yang
dibayarkan obligasi, maka obligasi dijual pada harga premi
(lebih tinggi dari nilai par-nya).
2. Jika tingkat bunga yang disyaratkan > dari tingkat kupon
obligasi, maka obligasi akan ditawarkan pada harga diskon
(lebih rendah dari nilai par).
3. Jika tingkat bunga pasar = tingkat kupon obligasi, maka obligasi
dijual pada harga par (sama dengan nilai par)
semakin tinggi tingkat return yang disyaratkan, maka harga
obligasi akan semakin rendah. Atau dengan kata lain, jika
kupon, waktu jatuh tempo, dan nilai par obligasi diketahui,
maka satu-satunya factor yang menentukan nilai (harga)
obligasi adalah tingkat bunga yang disyaratkan investor.
17. Kasus
Pada tanggal 15 Oktober 2006, Bapak Dedi
ingin membeli obligasi yang mempunyai nilai
nominal Rp 1 juta. Obligasi ini akan jatuh
tempo tanggal 15 Oktober 2011. Tingkat
kupon adalah 10% dibayar setengah tahunan.
Bapak Dedi mensyaratkan yield atau tingkat
diskonto 12% untuk obligasi ini. Berapa harga
obligasi yang Bapak Dedi mau membelinya?
18. Model Yield To Maturity (YTM)
• Yield to maturity (YTM) diartikan sebagai tingkat return
majemuk yang akan diterima investor jika membeli
obligasi pada harga pasar saat ini dan menahan obligasi
tersebut hingga jatuh tempo.
• Jika dua asumsi berikut terpenuhi, yield to maturity yang
diharapkan akan sama dengan realized yield:
• Asumsi pertama adalah bahwa investor akan
mempertahankan obligasi tersebut sampai dengan waktu
jatuh tempo. Nilai yang didapat jika asumsi pertama
(YTM) dipenuhi sering disebut dengan Yield to
Mmaturnity
• Asumsi kedua adalah investor menginvestasikan kembali
pendapatan yang diperoleh dari obligasi pada tingkat YTM
yang dihasilkan.
19. • Untuk menghitung YTM digunakan persamaan
Asumsi kupon obligasi dibagikan setiap
semester
20. Sebagai contoh : sebuah obligasi yang tidak callable akan jatuh tempo10
tahun lagi, nilai parnya Rp.1000 dan tingkat kuponnya adalah 18%.
Diasumsikan obligasi tersebut saat ini dijual dengan harga di bawah par
yaitu Rp 917,69 . dengan menggunakan persamaan nilai YTM adalah
21. untuk memperoleh nilai YTM yang mendekatidapat
digunakan persamaan :
𝑌𝑇𝑀 =
𝐶 +
𝐹 − 𝑝
𝑛
𝐹 + 𝑝
2
𝑥100%
Dalam hal ini :
C = Coupon
F = Nilai nominal
p = Harga pasar obligasi
n = Waktu jatuh tempo
22. Contoh : Investor membeli obligasi senilai Rp 1
miliar, dengan harga pasar obligasi ada di kisaran
90% atau Rp 900.000.000, punya waktu jatuh tempo
5 tahun, tingkat kupon 12%/tahun. Berapakah
tingkat YTM obligasi tersebut?
Jawab :
YTM=(Rp 120 juta+(Rp 1 Miliar-Rp 900
juta)/5)/((Rp 1 Miliar+Rp 900 Juta)/2)
x100%=14,7%
Maka, tingkat YTM-nya adalah 14,7%
23. Model Intrinsik
• Sebagai alternative, nilai intrinsic obligasi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :
Setelah V diestimasi, dia bisa dibandingkan dengan harga pasar obligasi P untuk bisa
melihat apakah V > P, yang pada kasus itu obligasi tersebut underpriced atau jika V <
P, yang pada kasus itu obligasi tersebut overpriced.
Alternatifnya, net presenr value (NPV) obligasi dapat dihitung sebagai selisih amtara
nilai obligasi dan harga jual :
24. Contoh soal
• Contoh soal
• PT Kencana memiliki obligasi dengan
nominal Rp 1,000,000 . kupon rate 12% dan
umur 5 tahun. Apabila tingkat return yang
diminta investor sebesar 10%, maka
berapakah nilai intrinsik dari obligasi
tersebut?
•
26. 3 Tipe Obligasi
1. Premium Bonds
Obligasi dengan harga lebih tinggi daripada nilai
nominalnya dikatakan dijual pada harga premi
2. Discount Bonds
Obligasi dengan harga lebih rendah daripada nilai
nominalnya dikatakan dijual pada harga diskon.
3. Par Bonds
Obligasi dengan harga sama dengan nilai nominalnya
dikatakan dijual pada harga par.
27. DURASI
• obligasi yang mempunyai umur maturitas yang sama,
tetapi memberikan kupon yang berbeda, ternyata tidak bisa
dianggap sama umur maturitasnya.
Misalnya ada dua obligasi A dan B yang mempunyai umur
yang sama, yaitu 10 tahun, dan masing-masing mempunyai
tingkat kupon yang berbeda yaitu 16% (A) dan 18% (B),
biasanya dianggap mempunyai maturitas (umur) yang sama.
Padahal jika dibandingkan, obligasi B yang memberikan
kupon 18% akan lebih cepat menutupi harga beli obligasi
dibandingkan dengan obligasi A yang kuponnya hanya 16%.
28. • durasi suatu obligasi adalah sama dengan jumlah tahun
yang diperlukan untuk bisa mengembalikan harga
pembelian obligasi tersebut. Durasi diukur dengan rata-rata
tertimbang maturitas aliran kas obligasi, berdasarkan
konsep nilai sekarang (present value).
29. ilustrasi durasi obligasi untuk kasus obligasi yang akan jatuh tempo 5
tahun, dan memberikan kupon 16% serta diperdagangkan dengan harga
pasar yang sama dengan nilai parnya yaitu Rp1.000
32. Angka durasi yang didapat adalah 3,797 tahun atau 1,2 tahun
lebih cepat dari maturitas (umur) obligasinya. Artinya bahwa
jumlah tahun yang diperlukan untuk bisa mengembalikan
harga pembelian obligasi tersebut adalah 3,7 tahun atau 1,2
tahun lebih cepat dari maturitas (umur) obligasi yaitu 5 tahun.
Lamanya durasi suatu obligasi akan ditentukan oleh tiga
factor yaitu:
1. Maturitas obligasi
2. Pendapatan kupon
3. Yield to maturity nya
33. alasan yang mendasari pentingnya konsep durasi tersebut:
1. Konsep durasi bisa menjelaskan kepada kita mengenai
perbedaan antara umur efektif berbagai alternative pilihan
obligasi.
2. Konsep durasi dapat digunakan sebagai salah satu strategi
pengelolaan investasi,
3. Durasi dapat digunakan sebagai ukuran yang lebih akurat
untuk mengukur sensitivitas harga obligasi terhadap
pergerakan tingkat bunga, karena durasi sudah
mengkombinasikan kupon dan maturitas obligasi.
34. DURASI MODIFIKASI
Untuk menghitung persentase perubahan harga obligasi karena
adanya perubahan tingkat bunga tertentu, maka kita bisa
menggunakan durasi yang sudah dimodifikasi dengan cara berikut
• Durasi yang dimodifikasi = D* = D / (1+r)
• Keterangan: D* = durasi yang dimodifikasi
• r = YTM obligasi
• Durasi yang dimodifikasi dapat digunakan untuk menghitung
persentase perubahan harga suatu obligasi akibat adanya
perubahan tingkat bunga pasar
• % perubahan harga =
−𝐷∗
(1+𝑟)
𝑥 % 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟
35. ΔP/P = -D* Δr
Keterangan: ΔP = perubahan harga
P = harga obligasi sebelumnya
-D* = durasi yang dimodifikasi
ditambah dengan tanda negatif’
Δr = perubahan pada tingkat bunga
pasar
Dengan menggunakan contoh sebelumnya, yaitu durasi
sebesar 3,797 dan YTM sebesar 16%, maka durasi yang
dimodifikasi adalah:
D* = D / (1+r)
= 3,797 / (1+0,16) = 3,273
36. Jika diasumsikan terjadi perubahan tingkat bunga pasar
sebesar 3% yaitu dari 10% menjadi 13%, maka perubahan
harga obligasi akan mendekati -9,82%
ΔP/P = -D* Δr
= -3,273 x (0,03) = -9,82%
37. KASUS DURASI
Sebuah obligasi dengan nilai nominal
Rp1.000 dan kupon 8% dibayar setengah
tahunan akan jatuh tempo 3 tahun mendatang
serta harga pasarnya adalah Rp937,10.
Berapakah durasi Macaulay dan durasi yang
dimodifikasi?
38. Kasus
Month Of The Year Effect Pada Pasar Obigasi
• Month of the Year Effect terjadi apabila terdapat return
pada suatu masa (bulan) yang lebih tinggi ataupun lebih
rendah dibandingkan bulan lainnya.
• terdapat pengaruh bulan-bulan perdagangan terhadap
return saham
• penelitian mengenai Month of the year effect pada pasar
Obligasi di Indonesia menggunakan data INDOBeX
(Indonesia Bond Indexes) Composite penutupan bulanan di
Bursa Efek Indonesia selama periode Juli 2003 hingga Juli
2017 yang dalam penelitiannya disebut INDOBeX.
40. • Bulan Desember merupakan bulan yang menghasilkan
rata-rata return obligasi bertanda positif terbesar
dibandingkan bulan-bulan lainnya
• bulan Agustus merupakan bulan dengan rata-rata return
obligasi bertanda negatif terbesar dibandingkan bulan-
bulan lainnya.
• bulan Oktober memiliki simpangan baku yang terbesar
dibandingkan bulan-bulan lainnya.
• bulan September memiliki simpangan baku paling kecil
dibandingkan bulan lainnya.
41. • penurunan saham-saham juga akan menyeret harga
obligasi
• nilai return obligasi terbesar selama periode pengamatan
ditemukan pada bulan Desember dengan besarnya return
obligasi senilai 17,66 persen. Sementara itu return bertanda
negatif terbesar selama periode pengamatan ditemukan
pada bulan Oktober dengan besarnya return obligasi senilai
-16,25 persen.
• hasil statisktik tersebut dianalisis lebih dalam
menggunakan analisis GARCH 1,1 dan menghasilkan
bahwa terdapat satu bulan perdagangan yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap return INDOBeX yaitu bulan
Juli
42. • Pengaruh bulan Juli terhadap return INDOBeX adalah
negatif dan signifikan pada tingkat α = 5%. Bulan-bulan
perdagangan lainnya tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap return INDOBeX.
• Bulan Juli memiliki pengaruh yang negatif terhadap return
INDOBex karena adanya tindakan restrukturisasi
portofolio dalam bentuk obligasi dengan melakukan
penjualan pada obligasi yang akan jatuh tempo dan
melakukan pembelian pada obligasi yang baru diterbitkan
emiten untuk strategi rollover efek bersifat pendapatan
tetap.
43. Tabel 2
Hasil analisis GARCH (1,1)
Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai z-
statistic yang signifikan yaitu pada bulan Juli. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat month of the year effect pada
pasar obligasi di Indonesia terdukung secara empiris dalam
penelitian ini