SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 32
KELOMPOK 2
PESTISIDA
• Novia Ismi Nurhidayah 1617011004
• Shalza Nanda Rizky 1617011020
• Sri Astuti 1617011024
• Ulfia Fauziah Nur 1617011027
• Mutiara Nur Aulia 1617011035
• Reza baihaqi 1617011039
PESTISIDA
• Pestisida atau pembasmi hama adalah bahan
yang digunakan untuk mengendalikan,
menolak, atau membasmi organisme
pengganggu.Nama ini berasal dari pet
(“hama”) yang diberi akhiran – cide
(“pembasmi”). Sasarannya bermacam-macam,
seperti serangga, tikus, gulma, burung,
mamalia, ikan, atau mikroba yang dianggap
mengganggu.
SEJARAH
• Sebelum tahun 2000 SM, manusia telah
menggunakan pestisida untuk melindungi
tanaman pertanian.
• Pestisida pertama berupa sulfur dalam bentuk
unsur yang ditebarkan di atas lahan pertanian
di Sumeria sekitar 4500 tahun yang lalu.
• Sejak abad ke 15, senyawa berbahaya
seperti arsenik, raksa, dan timbal diterapkan di
lahan pertanian untuk membunuh hama.
• Pada abad ke 17, nikotin sulfat diekstraksi dari
daun tembakau untuk dijadikan insektisida.
• Abad ke 19, piretrum dari
bunga krisan dan rotenon dari akar sayuran
mulai dikembangkan.
• Pada tahun 1960an, ditemukan bahwa DDT
menyebabkan berbagai burung pemakan ikan
tidak bereproduksi, yang menjadi masalah
serius bagi keanekaragaman hayati.
1. Berdasarkan sifat fisik
a. Padatan (butiran, tepung, pasta, pelet, blok)
b. Cairan
c. Gas (aerosol, fumigan)
2. Berdasarkan kelompok organisme
sasaran
a. Insektisida dengan sasaran serangga
b. Fungisida dengan sasaran cendawan
c. Bakterisida dengan sasaran bakteri
d. Herbisida dengan sasaran gulma
e. dll
3. Berdasarkan pengaruh pada
sasaran
a. Kematian/mortalitas
b. Penghambat makan
c. Pengatur pertumbuhan
d. Pemandulan
4. Berdasarkan senyawa kimia
a. Anorganik (arsen, belerang)
b. Hidrokarbon berklor (DDT, endrin)
c. Organofosfat (paration, klorpirifos)
d. Karbamat (karbofuran, metomil)
e. Piretroid (deltametrin, sipermetrin)
f. Mikroba (Bacillus thuringiensis, Metarhizium
anisopliae)
g. Botani (azadiraktin, rotenon)
5. Berdasarkan cara masuk ke
organisme
a. Racun kontak, racun perut, dan racun fumigan
pada serangga
b. Racun sistemik dan racun translaminar pada
tanaman
Tingkat Keracunan Pestisida
Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
keracunan pestisida antara lain
1. Toksisitas pestisida
2. Dosis/konsentrasi
3. Cara masuk (point of entry)
4. Lama terpajan
Faktor penentu toksisitas pestisida
1. Lama pemajanan
2. Cara masuk (cara perlakuan) dermal/oral
3. Jenis spesies
4. Variasi individu (ketahanan tubuh yang berbeda)
5. Umur/usia
6. Jenis kelamin (berat badan, ketahanan)
7. Suhu (metabolisme)
8. Nutrisi (sehat atau tidak)
9. Kepadatan populasi
Dampak Buruk Pestisida Secara
Umum
• Keracunan bagi pengguna ,baik secara cepat atau
lambat.
• Kebalnya generasi hama yang baru.
• Meracuni tumbuhan atau organisme inang.
• Terjadi Resurjensi hama , akibat dari ikut
terbunuhnya predator .
• Munculnya hama sekunder , akibat dari ikut
terbunuhnya musuh alami hama sekunder.Atau
akibat terbunuhnya hama utama yang menjadi
musuh hama sekunder.
• Mengganggu kehidupan makhluk berguna lain
,misalnya : serangga penyerbuk , predator ,
patogen , atau parasit .
SURVEY
METINDO 25 WP
METINDO 25 WP berbentuk
tepung yang mudah dilarutkan
dalam air, mengandung bahan
aktif metomil yang mempunyai
beberapa keunggulan :
SISTEMIK :
Diserap daun dan bagian tanaman
lalu diangkut ke seluruh bagian
tanaman, sehingga serangga hama
yang menyerang bagian manapun
dari tanaman akan mati.
DAYA KERJA GANDA :
Berdaya kerja sebagai insektisida
yang dapat mematikan serangga
dan tungau yang merupakan hama
tanaman maupun sebagai ovisida
yang dapat mematikan telur
serangga dan tungau.
CARA KERJA GANDA :
Dapat memberantas hama tanaman
secara tuntas karena memiliki cara
kerja ganda sebagai racun kontak
maupun racun lambung yang efektif
mematikan serangga hama.
SPEKTRUM LUAS :
Efektif mengandalikan berbagai jenis
hama yang berupa ulat, belatung,
kutu, kepik, wereng dan sebagainya,
terutama dari ordo Lepidoptera,
Homoptera, Diptera dan Coleoptera.
Tanaman dan Hama
Sasaran
Konsentrasi
Formulasi
Cara dan Waktu
Aplikasi
Bawang merah
Ulat grayak Spodoptera litura
1,5 - 2 g/l Aplikasi dilakukan dengan cara penyemprotan volume tinggi pada
saat populasi/intensitas serangan hama telah mencapai ambang
pengendaliannya sesuai dengan rekomendasi setempat.
Apabila belum jelas hubungi petugas pertanian yang berwenang.
Cabai
Ulat grayak Spodoptera litura
1 - 2 g/l
Kakao
Penghisap buah Helopeltis antonii
2 - 5 g/l
Kedelai
Ulat grayak Spodoptera litura
1 - 2 g/l
Kubis
Perusak daun
Plutella xylostella, dan
Crocidolomia binotalis
2 - 4 g/l
1 - 2 g/l
Teh
Penghisap buah Helopeltis antonii
1,25 - 2,5 g/l
Tembakau
Ulat grayak Spodoptera sp.,
Spodoptera litura
Penggerek pucuk Heliothis spp.
1 - 2 g/l
0,5 - 1 g/l
Tomat
Penggerek buah Heliothis armigera
1 - 2 g/l
Kapas
Penggerek buah Heliothis armigera
1 - 2 g/l
PETUNJUK PENGGUNAAN YANG TERDAFTAR :
Nomor Pendaftaran : RI. 01010119921012
Pemegang Nomor Pendaftaran dan Produsen :
PT. INTI EVERSPRING INDONESIA
Distributor Utama :
PT. MITRA KREASIDHARMA
Wisma UIC Lt. 4
Jl. Gatot Subroto Kav. 6-7
Jakarta 12930
Telp. (021) 5790 5245 Fax. (021) 5790 5244
Dampak Penggunaan Peptisida
1) Punahnya Spesies
2) Peledakan Hama
4) Kesuburan Tanah Berkurang
3) Gangguan Keseimbangan lingkungan
Tanaman Yang Tidak Menggunakan Insektisida
Kegiatan Survey
Disusun Oleh :
THANKS FOR YOUR
ATTENTION
MATERI UKK

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Novayanti Simamora
 
Insektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisidaInsektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisidaNurma Fauzaniar
 
Cendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alamiCendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alamiHaris Setiawan
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat dihtedikaputra
 
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia BellaKarya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia BellaPrinscha Bella
 
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADUPengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADUsapri yanto
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanAri Sugiarto
 
Identifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaIdentifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaEla Afellay
 
Ppt Interaktif PERANAN JAMUR
Ppt Interaktif PERANAN JAMURPpt Interaktif PERANAN JAMUR
Ppt Interaktif PERANAN JAMURZulfiana Ulfi
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisidaCici Indra
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Tehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianTehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianRom Doni
 
Pengendali hayat iiii
Pengendali hayat iiiiPengendali hayat iiii
Pengendali hayat iiiiDina akib
 

La actualidad más candente (20)

Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
 
Pathogen Tanaman
Pathogen TanamanPathogen Tanaman
Pathogen Tanaman
 
Insektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisidaInsektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisida
 
Cendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alamiCendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alami
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat diht
 
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia BellaKarya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
 
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADUPengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
 
Jordan 5 GR
Jordan 5 GRJordan 5 GR
Jordan 5 GR
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
 
Identifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaIdentifikasi pestisida
Identifikasi pestisida
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat diht
 
Ppt Interaktif PERANAN JAMUR
Ppt Interaktif PERANAN JAMURPpt Interaktif PERANAN JAMUR
Ppt Interaktif PERANAN JAMUR
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisida
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Peranan bakteri
Peranan bakteriPeranan bakteri
Peranan bakteri
 
Tehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianTehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanian
 
Pengendali hayat iiii
Pengendali hayat iiiiPengendali hayat iiii
Pengendali hayat iiii
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
 

Similar a MATERI UKK

69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdfssuser37d4f01
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramSarah Kartika
 
pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptxTokoRazaq
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedediana novitasari
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaNike Triwahyuningsih
 
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptxssuser389a2e
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiJosua Sitorus
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatiixie_yeuw_jack
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumuloanisasptiany
 
Peran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusiaPeran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusiaAfifi Rahmadetiassani
 
3B-KELOMPOK 4-PESTISIDA.docx
3B-KELOMPOK 4-PESTISIDA.docx3B-KELOMPOK 4-PESTISIDA.docx
3B-KELOMPOK 4-PESTISIDA.docxMurtiasariNB
 
Peran dan Pemanfaatan Kapang dalam Bidang Pangan_Kelompok 3.pdf
Peran dan Pemanfaatan Kapang dalam Bidang Pangan_Kelompok 3.pdfPeran dan Pemanfaatan Kapang dalam Bidang Pangan_Kelompok 3.pdf
Peran dan Pemanfaatan Kapang dalam Bidang Pangan_Kelompok 3.pdfNurRohmahTriaRomadho
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiMarta Adinata
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiAndrew Hutabarat
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiAndrew Hutabarat
 

Similar a MATERI UKK (20)

Bahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptxBahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptx
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
 
Pencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisidaPencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisida
 
PESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudangPESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudang
 
pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptx
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
 
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx
 
Laporan pestisda
Laporan pestisdaLaporan pestisda
Laporan pestisda
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
 
Peran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusiaPeran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusia
 
3B-KELOMPOK 4-PESTISIDA.docx
3B-KELOMPOK 4-PESTISIDA.docx3B-KELOMPOK 4-PESTISIDA.docx
3B-KELOMPOK 4-PESTISIDA.docx
 
Kuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdfKuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdf
 
Peran dan Pemanfaatan Kapang dalam Bidang Pangan_Kelompok 3.pdf
Peran dan Pemanfaatan Kapang dalam Bidang Pangan_Kelompok 3.pdfPeran dan Pemanfaatan Kapang dalam Bidang Pangan_Kelompok 3.pdf
Peran dan Pemanfaatan Kapang dalam Bidang Pangan_Kelompok 3.pdf
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 

Último

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 

Último (11)

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 

MATERI UKK

  • 2. • Novia Ismi Nurhidayah 1617011004 • Shalza Nanda Rizky 1617011020 • Sri Astuti 1617011024 • Ulfia Fauziah Nur 1617011027 • Mutiara Nur Aulia 1617011035 • Reza baihaqi 1617011039
  • 3. PESTISIDA • Pestisida atau pembasmi hama adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu.Nama ini berasal dari pet (“hama”) yang diberi akhiran – cide (“pembasmi”). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikroba yang dianggap mengganggu.
  • 4. SEJARAH • Sebelum tahun 2000 SM, manusia telah menggunakan pestisida untuk melindungi tanaman pertanian. • Pestisida pertama berupa sulfur dalam bentuk unsur yang ditebarkan di atas lahan pertanian di Sumeria sekitar 4500 tahun yang lalu. • Sejak abad ke 15, senyawa berbahaya seperti arsenik, raksa, dan timbal diterapkan di lahan pertanian untuk membunuh hama.
  • 5. • Pada abad ke 17, nikotin sulfat diekstraksi dari daun tembakau untuk dijadikan insektisida. • Abad ke 19, piretrum dari bunga krisan dan rotenon dari akar sayuran mulai dikembangkan. • Pada tahun 1960an, ditemukan bahwa DDT menyebabkan berbagai burung pemakan ikan tidak bereproduksi, yang menjadi masalah serius bagi keanekaragaman hayati.
  • 6. 1. Berdasarkan sifat fisik a. Padatan (butiran, tepung, pasta, pelet, blok) b. Cairan c. Gas (aerosol, fumigan)
  • 7. 2. Berdasarkan kelompok organisme sasaran a. Insektisida dengan sasaran serangga b. Fungisida dengan sasaran cendawan c. Bakterisida dengan sasaran bakteri d. Herbisida dengan sasaran gulma e. dll
  • 8. 3. Berdasarkan pengaruh pada sasaran a. Kematian/mortalitas b. Penghambat makan c. Pengatur pertumbuhan d. Pemandulan
  • 9. 4. Berdasarkan senyawa kimia a. Anorganik (arsen, belerang) b. Hidrokarbon berklor (DDT, endrin) c. Organofosfat (paration, klorpirifos) d. Karbamat (karbofuran, metomil) e. Piretroid (deltametrin, sipermetrin) f. Mikroba (Bacillus thuringiensis, Metarhizium anisopliae) g. Botani (azadiraktin, rotenon)
  • 10. 5. Berdasarkan cara masuk ke organisme a. Racun kontak, racun perut, dan racun fumigan pada serangga b. Racun sistemik dan racun translaminar pada tanaman
  • 11. Tingkat Keracunan Pestisida Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keracunan pestisida antara lain 1. Toksisitas pestisida 2. Dosis/konsentrasi 3. Cara masuk (point of entry) 4. Lama terpajan
  • 12. Faktor penentu toksisitas pestisida 1. Lama pemajanan 2. Cara masuk (cara perlakuan) dermal/oral 3. Jenis spesies 4. Variasi individu (ketahanan tubuh yang berbeda) 5. Umur/usia 6. Jenis kelamin (berat badan, ketahanan) 7. Suhu (metabolisme) 8. Nutrisi (sehat atau tidak) 9. Kepadatan populasi
  • 13. Dampak Buruk Pestisida Secara Umum • Keracunan bagi pengguna ,baik secara cepat atau lambat. • Kebalnya generasi hama yang baru. • Meracuni tumbuhan atau organisme inang. • Terjadi Resurjensi hama , akibat dari ikut terbunuhnya predator . • Munculnya hama sekunder , akibat dari ikut terbunuhnya musuh alami hama sekunder.Atau akibat terbunuhnya hama utama yang menjadi musuh hama sekunder. • Mengganggu kehidupan makhluk berguna lain ,misalnya : serangga penyerbuk , predator , patogen , atau parasit .
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 20. METINDO 25 WP berbentuk tepung yang mudah dilarutkan dalam air, mengandung bahan aktif metomil yang mempunyai beberapa keunggulan :
  • 21. SISTEMIK : Diserap daun dan bagian tanaman lalu diangkut ke seluruh bagian tanaman, sehingga serangga hama yang menyerang bagian manapun dari tanaman akan mati.
  • 22. DAYA KERJA GANDA : Berdaya kerja sebagai insektisida yang dapat mematikan serangga dan tungau yang merupakan hama tanaman maupun sebagai ovisida yang dapat mematikan telur serangga dan tungau.
  • 23. CARA KERJA GANDA : Dapat memberantas hama tanaman secara tuntas karena memiliki cara kerja ganda sebagai racun kontak maupun racun lambung yang efektif mematikan serangga hama.
  • 24. SPEKTRUM LUAS : Efektif mengandalikan berbagai jenis hama yang berupa ulat, belatung, kutu, kepik, wereng dan sebagainya, terutama dari ordo Lepidoptera, Homoptera, Diptera dan Coleoptera.
  • 25. Tanaman dan Hama Sasaran Konsentrasi Formulasi Cara dan Waktu Aplikasi Bawang merah Ulat grayak Spodoptera litura 1,5 - 2 g/l Aplikasi dilakukan dengan cara penyemprotan volume tinggi pada saat populasi/intensitas serangan hama telah mencapai ambang pengendaliannya sesuai dengan rekomendasi setempat. Apabila belum jelas hubungi petugas pertanian yang berwenang. Cabai Ulat grayak Spodoptera litura 1 - 2 g/l Kakao Penghisap buah Helopeltis antonii 2 - 5 g/l Kedelai Ulat grayak Spodoptera litura 1 - 2 g/l Kubis Perusak daun Plutella xylostella, dan Crocidolomia binotalis 2 - 4 g/l 1 - 2 g/l Teh Penghisap buah Helopeltis antonii 1,25 - 2,5 g/l Tembakau Ulat grayak Spodoptera sp., Spodoptera litura Penggerek pucuk Heliothis spp. 1 - 2 g/l 0,5 - 1 g/l Tomat Penggerek buah Heliothis armigera 1 - 2 g/l Kapas Penggerek buah Heliothis armigera 1 - 2 g/l PETUNJUK PENGGUNAAN YANG TERDAFTAR :
  • 26. Nomor Pendaftaran : RI. 01010119921012 Pemegang Nomor Pendaftaran dan Produsen : PT. INTI EVERSPRING INDONESIA Distributor Utama : PT. MITRA KREASIDHARMA Wisma UIC Lt. 4 Jl. Gatot Subroto Kav. 6-7 Jakarta 12930 Telp. (021) 5790 5245 Fax. (021) 5790 5244
  • 27. Dampak Penggunaan Peptisida 1) Punahnya Spesies 2) Peledakan Hama 4) Kesuburan Tanah Berkurang 3) Gangguan Keseimbangan lingkungan
  • 28. Tanaman Yang Tidak Menggunakan Insektisida