1. Tools Pengembangan Clinical Pathway dan
Evaluasi Clinical Pathway Versi Beta 2.0
Dikembangkan Oleh
Dr. Atik Nurwahyuni, SKM, MKM
Prof. Amal Chalik Sjaaf, SKM, DrPH
Muhammad Faris, S.Kom
2nd ICHA, 31 OKTOBER 2017
2. Latar Belakang
• Undang-undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
• PMK No. 1438 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran
• PNPK merupakan standar pelayanan kedokteran yang bersifat nasional dan
dibuat oleh organisasi profesi serta disahkan oleh Menteri
• SPO dibuat dan ditetapkan oleh pimpinan fasilitas pelayanan.
• Clinical pathway adalah sebuah proses yang melibatkan multidisiplin
yang berfokus pada perawatan pasien dengan diagnosis atau
prosedur tertentu secara berkelanjutan, tepat waktu untuk
mendapatkan hasil terbaik yang telah ditentukan, dengan sumber
daya yang ada.
• Dengan adanya clinical pathway maka RS akan memiliki perencanaan
dalam merawat pasien sehingga diharapkan pelayanan menjadi lebih
efektif, terjaga mutunya dengan biaya yang terkendali.
3. Identifikasi kebutuhan
Clinical Pathway
Mendapatkan dukungan
manajemen &komitmen
dokter
Dari berbagai kelompok
multidisiplin dengan
stakeholders &pemimpin
proyek (Jika perlu)
Mengumpulkan data yang
relevan (pre-test) sebelum
pembuatan CP. Menetapkan
jika ada CP sebelumnya
Pengumpulan
data/bukti
rancangan
isi&bentuk
pathway
Pemilihan waktu mulai
penggunanan pathway,
pengembangan urutan
waktu penerapan Gantt
chart
Mendapatkan kutipan untuk
mencetak Pathway melibatkan
PPT staf
Memberikan pendidikan
untuk staff klinis yang akan
menggunakan pathway-
termasuk modul pendidikan
online
Memulai penggunaan
/percobaan pathway
menurut waktu yang
direncanakan
Audit pathways untuk
membangun kepatuhan
kesesuaian penggunaan
Menganalisis audit dan
survei pengguna
Menyediakan fasilitas
&hasil analisis untuk
komite pengarah
Memperbarui segala
bentuk kekurangan
dalam pathway dan
melanjutkan
implemetasinya
Ulangi audit pada
interval waktu yang
tepat
Menetapkan langkah-
langkah tujuan & hasil
evaluasi CP
ACT
PLAN
STUDY DO
4. • Penyusunan CP sebaiknya berdasarkan bukti evidence
• Saat ini belum banyak RS yang mengambangkan CP, bila
sudah menyusun CP hampir tidak pernah di evaluasi
• Salah satu kendala adalah pengolahan data yang cukup
kompleks
• Sebenarnya data yang dibutuhkan telah tersedia di rumah
sakit yaitu data rekam medis, namun analisisnya
membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar bila
dilakukan secara manual.
• Sebagian besar data yang dibutuhkan dalam penyusunan
clinical pathway telah diinput ke dalam sistem informasi
rumah sakit terutama sistem pembayaran atau billing.
5. CLINICAL PATHWAY PENYAKIT...........
No Pendaftaran Umur: Tanggal Lahir: Berat
Badan:
Tinggi
Badan:
Nomor Rekam
Medis:
Diagnosis Awal: Kode ICD 10 :
DPJP :
PPJP :
DPJP Operasi: DPJP Anestesi: Jam mulai
operasi:
Jam selesai operasi:
Aktivitas Pelayanan
R. Rawat Tgl/Jam
masuk
Tgl/Jam keluar: Lama Rawat
Hari Rawat 1/ Tanggal Hari Rawat 2/ Tanggal Hari Rawat n/
Tanggal
Diagnosis:
Penyakit
Penyerta dan
Komplikasi
...............
...............
...............
...............
...............
..............
Asessmen Klinis:
Visite DPJP
Konsultasi
SPD
...............
...............
...............
...............
...............
...............
Pemeriksaan
Penunjang:
...............
...............
...............
...............
...............
...............
Tindakan:: ...............
...............
...............
...............
...............
...............
...............
...............
...............
Obat Obatan:: ...............
...............
...............
...............
...............
...............
...............
...............
...............
Alat Kesehatan dan
BHP:
...............
...............
...............
...............
...............
...............
Nutrisi:: ...............
...............
...............
...............
...............
...............
Mobilisasi::
Hasil/Outcome
List Outcome
…
…
+ / -
+ / -
+ / -
+ / -
+ / -
+ / -
Pendidikan/Rencana
Pemulangan:
...............
...............
...............
...............
...............
...............
Varians ...............
...............
...............
...............
...............
...............
Diagnosis Akhir Kode ICD X Jenis Tindakan Kode ICD 9 CM
Diagnosis Utama ............... ...............
Diagnosis
Penyerta
............... ...............
Komplikasi ............... ...............
6. Variabel yang tersedia di RS
• Karakteristik Pasien:
• Umur
• Jenis Kelamin
• Jenis Pasien
• Status keluar RS
• Kelas kamar pasien
• Data Medik Pasien
• Diagnosis Utama (ICD X)
• Diagnosis Penyerta (ICD X)
• Konsultasi dengan Dokter
• Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi dll)
• Tindakan (ICD 9 CM)
• Obat (Nama obat, jumlah)
• Alat Kesehatan dan BHP (Nama Alkes, jumlah)
• Tanggal Masuk
• Tanggal Keluar
• Tanggal Transaksi
7. • Tools Pengembangan Clinical Pathway dan Evaluasi Clinical Pathway
versi Beta 1.0 telah diperkenalkan pada tahun 2014
• Dengan mengadopsi semua masukan dari stakeholder maka dilakukan
perbaikan menjadi Tools Pengembangan Clinical Pathway dan Evaluasi
Clinical Pathway versi Beta 2.0
15. Data Input Rincian Pelayanan
No.Pendaftaran Tanggal Tindakan Nama Tindakan Instalasi Tindakan DPJP Gelar Dokter Harga
A110007801 02/10/2012 II Tindakan PELAKSANA null 300.000
A110007801 03/10/2012 Paket Darah Lengkap LAS Laboratorium PELAKSANA null 42.248
A110007801 03/10/2012 Ganti Balutan/angkat jahitan besar
Tindakan PELAKSANA null 34.308
A110007801 03/10/2012 Pasang Infus Tindakan PELAKSANA null 24.492
A110007801 03/10/2012 SC ** Tindakan Santo null 2.500.000
A110007801 03/10/2012 Insersi IUD Tindakan Varo null 500.000
A110007801 03/10/2012 SC ** Tindakan Varo null 2.500.000
A110007801 04/10/2012 CTG/Kebidanan ** Tindakan PELAKSANA null 21.526
A110007801 04/10/2012 I Tindakan PELAKSANA null 500.000
A110007801 04/10/2012 Visite Visite Varo Sp.OG 100.000
A110007801 07/10/2012 Clysma pada Obstr Letak Rendah **
Tindakan PELAKSANA null 30.912
A110007801 07/10/2012 Ganti Balutan/angkat jahitan besar
Tindakan PELAKSANA null 41.441
A110007801 07/10/2012 Visite Visite Varo Sp.OG 100.000
23. ERANI SOENGKONO, KARS, FKM-UI
IMPLEMENTASI CLINICAL
PATHWAY PADA PASIEN ANAK
DENGAN GASTROENTERITIS AKUT
DI RS XXXXX
TAHUN 2015
24. 7. LAMA HARI RAWAT Gastroenteritis Akut Pada Pasien Anak di RS Husada Tahun
2015
Clinical Pathway PPK Data 2015
2 – 5 hari Tidak
tercantum
4,21 hari
LHR GE tanpa komplikasi
: 3-7 hari (Clinical Practice
Guideline Acute Gastroenteritis
dari The Royal Children’s
Melbourne Hospital, 2015 )
25. UTILISASI LAYANAN KESEHATAN
1. VISITE
Formulir Clinical
Pathway
Rata-rata
utilisasi
Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tidak tercantum 4,20 0,97 0,98 0,91 0,66 0,36 0,18 0,08 0,03 0,02 0,00 0,00
1. VISITE DOKTER TIDAK TERCANTUM PADA FORMAT CLIN PATH GEA
2. BELUM SEMUA PASIEN DIVISITE SETIAP HARI OLEH DPJP
3. KEPMENKES NO. 129 TAHUN 2008 : STANDAR PELAYANAN MINIMAL RS INDIKATOR
PENILAIAN JAM VISITE DPJP DI RAWAT INAP : JAM 08.00 – 14.00 SETIAP HARI KERJA
4. SARAN : PENAMBAHAN PENCATATAN KOLOM VISITE DPJP PADA FORM CLIN PATH
GASTROENTERITIS AKUT BDSRK. HARI DAN JAM VISITE
26. 2. KONSULTASI
Data
2015
Form
Clin
Path
Rata-
rata
utilisasi
Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Sp. B Ada 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SARAN : FORMAT CLINICAL PATHWAY PERLU DIKAJI
ULANG MASIH DIPERLUKAN ATAU TIDAK UNTUK
KASUS GASTROENTERITIS AKUT TANPA PENYERTA
ATAU PENYULIT
27. 3. LABORATORIUM
Jenis Pemerik
saan
Form
Clin
Path
PP
K
Rata-rata
utilisasi
a. Darah Rutin V X 0.61
b. Kalium V V 0.43
c. Natrium V V 0.42
d. Chlorida V V 0.36
e. GDS V V 0.02
f. Feces rutin V V 0.73
g. Ureum X V 0.01
h. Kreatinin X V 0.01
i. AGD (bila perlu) X V 0.00
j. Analisa tinja Amuba
(bila perlu) X V 0.01
Jenis Pemeriksaan
Rata-rata
Utilisasi
Darah Lengkap (LED,Retik,Diff,MCV,MCH
MCHC)
0,38
CRP Kuantitatif 0,34
Urine Lengkap 0,13
Calsium 0,07
Antigen Dengue NS 1 0,06
Widal 0,05
Tubex TF 0,03
SGOT/AST 0,01
SGPT/ALT 0,01
Anti Dengue IgM+IgG (Harga Paket) 0,01
Darah Samar / Hematest 0,01
Fe 0,01
Gambaran Darah Tepi 0,01
APTT 0,00
Biakan Mo Aerob Feces 0,00
Biakan Mo Aerob Urine 0,00
Feritin 0,00
Globulin, Albumin, Protein Total 0,00
Hb Elektroporese 0,00
Hitung jenis lekosit 0,00
Masa Protrombin 0,00
Phosphor 0,00
TIBC 0,00
Penelitian Ermawati (2005) SPM
menurut Depkes (2002): kultur tinja,
pemeriksaan rutin tinja, AGD (bila perlu)
dan elektrolit
Clinical Practice Guideline Acute
Gastroenteritis dari The Royal Children’s
Melbourne Hospital : feces rutin,
elektrolit, GDS
T
I
D
AK
S
E
SU
A
I
28. Jenis Pemeriksaan Tahun 2015 Form Clin Path PPK
Rata-rata
Utilisasi
1.Abdomen 3 posisi X X 0.01
2. Thoraks 1 posisi V X 0.01
3. Appendicogram X X 0.00
4. Thoraks 2 posisi X X 0.00
4. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI TIDAK DITEMUKAN UTK KASUS DIARE AKUT( TANPA PENYERTA ATAU
PENYULIT) PADA ANAK :
1. PPK KES. ANAK RS HUSADA, 2012
2. PEDOMAN PELAYANAN MEDIS IDAI , 2009
3. PEDOMAN TATALAKSANA DIARE AKUT DARI BUKU PELAY.KES ANAK DI RS RUJUKAN TKT. I DI
KOTA / KABUPATEN (WHO, 2009)
SARAN : KAJI ULANG FORMAT CLINICAL PATHWAY GASTROENTERITIS AKUT ANAK
30. Penggunaan Obat Antibiotika pada
kasus gastroenteritis akut pasien
anak berdasarkan golongan, terdiri
dari :
Generik 13 macam
Paten 29 macam
KENDALI BIAYA ???
Pemakaian obat antibiotika terbanyak
berdasarkan rata-rata utilisasi adalah Biotichol
500mg dengan rata-rata utilisasi 1,84 artinya
selama perawatan (rata-rata lama hari rawat
4,21 hari), pasien diberikan obat antibiotika
Biothicol 500 mg rata-rata sebanyak 1,84 kali.
Begitu pula dengan penggunaan obat antibiotika
Ceftriaxone 1 gr inj dengan rata-rata utilisasi
0,87 dimana artinya selama perawatan dengan
rata-rata lama hari rawat 4 hari, pasien diberikan
obat antibiotika Ceftriaxone inj rata-rata
sebanyak 0,87 kali, dan seterusnya.
OBAT ANTIBIOTIKA
31. KESIMPULAN PENELITIAN :
1. PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA KASUS DIARE AKUT MASIH BANYAK YANG TIDAK
SESUAI DENGAN PROTOKOL TERAPI PADA PPK KES ANAK RE HUSADA, 2012.
2. PENGGUNAAN OBAT PATEN YANG BERAGAM JENISNYA BIAYA PERAWATAN SEMAKIN
MAHAL TERUTAMA UTK PASIEN KLS III (KURANG MAMPU)
3. 3 UNSUR PENTING DALAM TERAPI DIARE AKUT TANPA PENYERTA ATAU PENYULIT (PPK
KES ANAK RS HUSADA) :
REHIDRASI
SUPLEMEN ZINC
PEMBERIAN MAKANAN
TIDAK BOLEH DIBERIKAN ANTI DIARE
ANTIBIOTIKA DIBERIKAN SESUAI INDIKASI ATAU DARI HASIL PENUNJANG
PENELITIAN AYU ARIANI (2010), UPAYA PENGOBATAN DIARE SEBAGIAN BESAR ADALAH DG
TERAPI REHIDRASI, ORALIT. TETAPI 10-20% DIARE DISEBABKAN OLEH INFEKSI PEMBERIAN
ANTIBIOTIKA
SARAN : PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA KASUS DIARE AKUT MURNI SEBAIKNYA DIBERIKAN
SECARA RASIONAL, DIGUNAKAN SESUAI INDIKASI, JUGA DIDASARKAN PADA HASIL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
32. REHIDRASI / INFUS
No Data 2015
Clin
Path PPK
Rata-
rata
Utilisasi
1 Ka-En 3B Obat V V 4,79
2 Ka-En 3A Obat V V 1,03
3 Ka-En 1B Obat V V 0,47
4 Ringer Laktat 500ml V V 0,46
5 Asering 5 V V 0,09
6 Dextrose 5% 500ml V V 0,04
7 Aminofusin Paed 250ml V V 0,02
8 Dextrose 5% + RL 500ml V V 0,01
9 Ka-En 4A Obat V V 0,01
10
Dextrose 5%+0,45% NaCl
(5 1/2) 500ml V V 0.00
11
Sodium Chlorida 0.9%
500ml V V 0.00
12
Sodium Chloride 3%
500ml V V 0.00
1. Dari rata-rata utilisasi,
penggunaan terbanyak infus
Ka-En 3B sebanyak 4,79.
2. Komposisi Ka-En 3B
mengandung elektrolit kalium
20 mEq/lt lebih tinggi
dibanding cairan infus
lainnya penting untuk :
• Mengganti kehilangan cairan
yang telah terjadi
• Mengganti kehilangan cairan
yang sedang berlangsung
• Cairan rumatan
3. Saran : pemberian rehidrasi /
infus ditingkatkan
sesuai kebutuhan dan kondisi
klinis pasien.
33. No Data 2015
Clin
Path PPK
Rata-rata
Utilisasi
Keterang
an
Anti Emetik v x
1 Ondansetron inj 1.13 Generik
2 Narfoz 4 mg 0,49 Paten
3 Disflatyl tab 0,48 Paten
4 Ranitidin tab 0,31 Generik
5
Cedantron 4 mg inj
0,25 Generik
6 Rantin 0,11 Paten
7 Vometa syr 0,08 Paten
8 Acpulsif 5 mg tab 0,03 Paten
9 Entron 4 mg inj 0,03 Paten
10 OMZ Inj 0,02 Paten
11
Motilium 10 mg
tab 0,02 Paten
12 Polysilane syr 0,02 Paten
13 Vometa drops 0,02 Paten
14 Nexium inj 0,01 Paten
15 Domperidone 0.00 Generik
16 Antasid syr 0.00 Generik
17 Monell Obat 0.00 Paten
18
Omeprazole 40 mg
0.00 Generik
19 Pantozol inj 0.00 Paten
ANTI EMETIK
1. Belum ada penelitian atau
rekomendasi pemberian anti
emetic pada kasus diare akut
pada anak
2. Pemberian berdasarkan
indikasi bila ada mual, muntah.
3. Penggunaan obat paten masih
tinggi ( 13 macam) dibanding
generik (6 macam)
4. Saran :
a. Penggunaan disesuaikan bila
ada indikasi
b. Pemberian obat generick lebih
ditingkatkan (kendali biaya)
34. No Data 2015
Clin
Path PPK
Rata-rata
Utilisasi
Anti Piretik V X
1 Paracetamol Obat 0,39
2 Tempra Obat 0,38
3 Proris sup 125 mg 0,22
4 Panadol Obat 0,23
5 Farmadol inj 0,09
6 Dumin tab 0,03
7 Propyretic sup 0,03
8 Sanmol 0,03
ANTI PIRETIK
No Data 2015
Clinical
Pathway
PPK Rata-rata
Utilisasi
Oral Rehidrasi / Solution
V V
1 Sequest Sach 0,26
2 Pedialyte Obat 500 ml 0,04
3 Renalite Obat 200 ml 0,02
4 Oralit 200 ml Sachet 0,01
ORAL REHIDRASI
SOLUTION
Sesuai
indikasi bila
demam atau
suhu > 37,6’C
Masih minim
penggunaannya
agar
ditingkatkan
sesuai PPK
35. ZINC No Riil 2015
Clinical
Pathway PPK
Rata-rata
Utilisasi
Obat Zinc V V
1 Orezinc 20mg/5ml Obat 0,44
2 Zink Oxide/Kg 0,02
Kesimpulan :
Penggunaan zinc pada kasus diare akut masih minim (mrp pilihan terapi)
ZINC :
• Komponen dengan banyak enzim dalam metabolism as. Nukleat dan sintesis protein
• Untuk perbaikan struktur dan fungsi membrane usus
• Kemanjuran zinc mempengaruhi durasi diare memperbaiki atau meningkatkan penyerapan
air dan elektrolit melalui intestine dan mempercepat regenerasi epitel usus. (Lukacik, Thomas
dan Aranta, 2008)
• Mengurangi pengeluaran / frekuensi tinja dan memiliki signifikan dalam alur klinis diare akut
( Indriani dan Ari, 2007)
Saran : penggunaan zinc lebih ditingkatkan dalam penanganan kasus diare akut pada anak
36. PEMAKAIAN OBAT LAINNYA
1. ANTI DIARE
2. LACTOBACILLUS /
PREBIOTIK
3. ANTIHISTAMIN
4. OBAT BATUK
5. ANTI MUKOLITIK
6. STEROID
7. LACBON
8. ANTI JAMUR
9. OBAT ASMA
10. ANALGETIK
11. VITAMIN
12. ENZYM PENCERNAAN
13. LAIN-LAIN
14. VACCINE
Kesimpulan :
1. Penggunaan obat lain diluar ketentuan format clin path gastroenteritis
akut pada anak masih banyak
2. Penggunaan obat anti diare masih ditemukan, walaupun tidak tercantum
dalam format clin path maupun tidak diindikasikan pada PPK Kes Anak RS
Husada, 2012
3. Penggunaan obat-obat lain yang tidak sesuai dengan kasus gastroenteritis
akut tanpa penyerta / penyulit ???
Saran :
1. Berdasarkan PPK dan Clinical Practice Guideline Acute
Gastroenteritis, 2015 anti diare tidak diberikan karena mempunyai
efek berbahaya
2. Penggunaan obat prebiotic / L-lactobacillus dipertimbangkan karena
masih belum direkomendasikan WHO (kurangnya bukti ilmiah) dan
harga mahal.
3. Penggunaan obat secara rasional (WHO, 2002 dan Kemenkes, 2012)
penggunaan obat tidak terlalu banyak (polifarmasi), penggunaan
anti mikroba tidak tepat, baik dosis maupun indikasi, penggunaan
obat injeksi berlebihan, penggunaan obat tidak sesuai protocol,
pengobatan sendiri yang tidak tepat.
37. ALAT KESEHATAN
No Golongan : Rata-rata Utilisasi
1 Alat Suntik :
Alat Suntik 3 cc Trm 10,21
Alat Suntik 10 cc Trm 2,40
Alat Suntik 5 cc Trm 1,50
Alat Suntik 1 cc Tuberculin Trm 0,97
Alat Suntik 20 cc Trm 0,21
2 Jarum Infus / Suntik
Jarum Inf Dewasa/ Surflo No.24 Trm 1,24
Jarum Suntik No. 18 G Terumo 0,28
Jarum Inf Dewasa / Surflo No. 22 Trm 0,01
Jarum Introcan Safety No. G24 0,01
3 Kapas Alkohol
Pastik 17,22
Alkafil 0,02
4 Verband
Verband 10 m x 4 yard DRC 1,26
Verband 7,5 cm x 4 yard DRC 0,02
Verband Steril Husada (Isi 2 roll) 0,01
Verband 5 cm x 4 yard DRC 0,01
5 Plester
Tegaderm Pediatric TM 1610 0,91
Transpore TM 1527- 1 x 10 Yd 0,18
Micropore 1535 1 x 10 Yd 0,13
Hansaplast Standar 0,03
Hypafix 10cm x 5 m 0,00
Fixomull 5 m x 5 cm 0,00
6 Perangkat Infus
Asering Soft Bag 1,13
Intrafix Safeset IS (Giving Set ) 0,53
Threeway Stopcock 0,08
Microdrip / Precision Sol S + Buret Trm 0,39
Perangkat inf cairan 0,03
Clave Threeway 0,01
Perangkat Inf Darah / Blood-GIV S 0,01
Perangkat Set Mikro Drip 0,00
7 Pipa / Tube
“Pipa Lambung Anak no. 10 0,01
Extension Tube 100 cm 0,01
Pipa Lbg Dws / Stomach No 18 0,00
Pipa Nasal O2 nasal dewasa 0,00
8 Underpad 0,02
Injection pad 0,79
Underpad prevail 0,16
Underpad FL R Non-Woven 0,06
Popok Bayi / Diapers Popoku 0,00
9 Lain-lain 0,01
Thermometer Sheath ET 01 ss 20,33
Sarung tangan non steril S/M/L 13,17
Waslap 1,66
Gelas Obat 1,29
Sendok Obat 0,95
Spalk Lapis Busa 0,30
Solid Feces Container 0,15
Ktg Urin Anak / Urine Collector 0,11
Micromist Nebeling Ped 0,03
Electrode Kulit “ Baxter” 0,01
Kasa steril 16 cm x 20 cm 0,01
Pot 50 cc 0,01
Nipple Nut Cat 0,01
38. Kesimpulan
• Kelengkapan data akan sangat mempengaruhi output
• Dengan tools ini maka RS dapat memanfaatkan data yang ada dalam
system informasi untuk menyusun Pra Clinical Pathway dan mengevaluasi
CP yang telah disusun
• Bagi RS yang belum memiliki SIRS maka dapat mengentri secara manual
data yang akan diolah
• Untuk menjaga akses RS dalam memanfaatkan aplikasi ini dengan mudah
dan tanpa biaya saat ini tengah diproses Hak Cipta atas aplikasi ini
• Kami menunggu masukan dan saran dari para pengguna untuk
pengembangan aplikasi ini ke depan sehingga dapat menjawab kebutuhan
yang ada.