Dokumen tersebut membahas tentang iman dan kepercayaan kepada Tuhan di saat-saat sulit ketika kita tidak dapat melihat atau merasakan kehadiran-Nya. Dokumen tersebut menekankan bahwa kita harus tetap berpegang teguh pada iman kita dan percaya bahwa Tuhan selalu bekerja untuk kebaikan kita meskipun kita tidak dapat melihatnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa Tuhan mem
2. “Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka
Aku tidak berkenan kepadanya” (Ibr 10:38).”
Kita telah merasakan kehadiran Tuhan dan kita telah melihat kuasa-
Nya beraksi berkali-kali. Namun, ada kalanya kita sama sekali tidak
dapat merasakan atau melihat tangan-Nya yang penuh kuasa.
Hanyalah keheningan dan kegelapan.
Itu adalah waktu dimana kita sangat memerlukan iman kita, sehingga
kita dapat terus “sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan”
(Ibr 11:27). Kita harus menggunakan semua kekuatan yang Tuhan
berikan kepada kita dengan iman.
3. KUASA BAPA
“Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31)
Kita tahu bahwa “Allah adalah kasih” (1Yoh 4:8).
Namun, terkadang kita meragukannya. Jika Allah adalah
kasih, mengapa sepertinya Dia melupakan kita pada
masa-masa sulit? Mengapa Dia tidak memberi kita
semua yang kita tahu itu baik dan perlu? Mengapa…?
Dengan mempelajari Roma 8:28-39, kita akan
menemukan alasan untuk percaya bahwa Allah mampu
dan ingin melakukan hal-hal yang baik bagi kita.
Tuhan dapat membuat
segala sesuatu bekerja
untuk kebaikan, bahkan
ketika itu mungkin tidak
tampak jelas (ay 28)
“Ia, yang tidak menyayangkan Anak-
Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-
Nya bagi kita semua, bagaimanakah
mungkin Ia tidak mengaruniakan
segala sesuatu kepada kita bersama-
sama dengan Dia?” (ay 32).
4. “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam
nama-Ku, Aku akan melakukannya.” (Yohanes 14:14)
Yesus mengajar kita untuk membawa seluruh
permohonan kita kepada Tuhan dan meminta
campur tangan-Nya dalam nama-Nya.
Ketika permohonan kita adalah “dalam nama
Yesus,” kita dapat yakin bahwa seluruh
perlengkapan surga sedang bekerja atas nama
kita. Kita mungkin tidak melihat para malaikat
bekerja di sekitar kita. Tetapi mereka—diutus
dari takhta surga dalam nama Yesus, untuk
memenuhi permintaan kita.
Tuhan menjawab doa-doa kita dengan berbagai
cara. Terkadang kita mungkin menerima
jawaban yang langsung dan dramatis. Di lain
waktu sepertinya tidak ada jawaban sama
sekali, dan kita hanya harus menunggu. Doa
selalu didengar, dan Tuhan sedang
mengerjakannya. Pada akhirnya kita akan
menerima jawaban dariNya.
5. “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam
penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,” (Filipi 3:10)
Paulus memperkenalkan kuasa Allah dengan
mengingatkan bahwa Yesus telah dibangkitkan dan
dimuliakan (Ef 1:19-20).
Ini adalah dasar dari pengharapan dan warisan kita (Ef
1:18). Kuasa yang sama yang ditunjukkan dalam
kebangkitan Yesus tersedia bagi kita hari ini.
Kebangkitan Yesus menjamin bahwa kita
memiliki akses kepada kuasa Dia yang “jauh
lebih tinggi dari segala pemerintah dan
penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan
tiap-tiap nama yang dapat disebut” (Ef 1:21).
Selanjutnya, kita pada akhirnya akan “ikut
memerintah dengan Dia” (2Tim 2:12).
6. “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
(1 Petrus 5:7)
Rasul Petrus mendorong kita untuk menyerahkan SEMUA
kekhawatiran kita pada Yesus. Tidak ada masalah yang terlalu kecil
atau terlalu besar bagi-Nya.
Yesus ingin kita sesegera mungkin untuk menyerahkan masalah kita
ke tangan-Nya. Kita tidak perlu menunggu sampai kita kehabisan
semua kemungkinan terjadi pada kita.
Selain itu, Dia ingin kita berhenti merasa khawatir
tentang masalah itu setelah kita menyerahkannya ke
tangan-Nya. Sekarang kekhawatiran itu adalah milik-
Nya, dan Dia akan memberikan solusi.
Kita dapat mempercayai-Nya karena Dia memelihara
kita. Dia sangat peduli pada kita sehingga Dia akan
melakukan apapun yang diperlukan untuk kebaikan kita.
7. KUASA ATAS KEGELAPAN
“Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan
berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari
TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?” (Yesaya 40:27)
Berpikir bahwa Tuhan tidak mempedulikan kita mungkin cukup
menyusahkan. Ini seperti hidup dalam kegelapan tanpa cahaya
untuk menerangi jalan.
Pikirkan betapa menyedihkannya keputusan
kematian, tanpa pembatalan atau jalan keluar (Dan
6:7-8, 16; Est 3:13). Satu-satunya cara yang aman
adalah terus “sama seperti ia melihat apa yang tidak
kelihatan” (Ibr. 11:27), satu-satunya Dia yang
memiliki kuasa untuk menyelamatkan kita.
Itulah pengalaman bangsa Israel selama pembuangan di Babel (Yes 40:27).
Allah mengingatkan mereka akan kuasa-Nya yang “tidak menjadi lelah
dan tidak menjadi lesu” (Yes 40:28). “Dia memberi kekuatan kepada yang
lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.” (Yes 40:29).
8. “Yesus tidak memanggil kita untuk mengikut Dia,
dan kemudian meninggalkan kita. Jikalau kita
menyerahkan hidup kita pada pekerjaan-Nya, maka
kita tidak pernah akan ditempatkan pada suatu
posisi di mana Allah tidak menyediakan
pemeliharaan. Bagaimanapun keadaan kita, kita
memiliki seorang Pembimbing untuk menyuluh
jalan kita; betapa bingung pun kita, kita memiliki
seorang Penasihat yang pasti; bagaimanapun
kesusahan, kedukaan, atau kesunyian kita, kita
memiliki seorang Sahabat yang bersimpati.”
E. G. W. (Gospel Workers, p. 263)