SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
Descargar para leer sin conexión
BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
Nama : RUSLAN
NIM : 55116120052
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Program Studi Magister Manajemen
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2017
Philosophical Ethics and Business
Menurut saya, implementasi “Philosophical Ethics and Business” di Indonesia masih
belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari berbagai macam kasus yang
timbul dalam dunia usaha yang melanggar etika bisnis. Karena sebagian besar
pengusaha di Indonesia mengejar keuntungan tanpa memperhatikan etika bisnis serta
hak-hak serta kepentingan orang lain. Kita mengetahui bahwa Etika bisnis merupakan
studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi
pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis.
Sebagai contoh kasus adalah CSR PT Freeport yang bertentangan dengan etika
utilitarianisme, karena menurut masyarakat Papua, PT Freeport hanya melakukan CSR
sebagai bentuk kewajiban atau bisa dikatakan sebagai “keterpaksaan” demi menaati
peraturan perundangan yang ada di Indonesia, yang jika tidak diikuti maka bisa
mengancam keberadaan Freeport di Papua, sehingga hal tersebut pun tercermin dari
CSR yang tidak mampu untuk memajukan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
Pendekatan CSR seperti yang dilakukan oleh Freeport ini tentu saja tidak memberikan
kontribusi secara signifikan bagi peningkatan ekonomi rumah tangga. Secara ekonomis
masyarakat tidak mengalami peningkatan pendapatan yang berarti. Secara politis
mereka tidak terberdayakan. Mereka masih terlihat sebagai penerima program pasif.
Masyarakat tidak memiliki ruangan yang cukup untuk berpartisipasi dalam penentuan
program dan mengelolany, karena masyarakat belum ditempatkan pada posisi sentral
dalam realisasi program. Hal ini bukan mekanisme yang tepat untuk menyiapkan
masyarakat pasca ekstraksi. Masa tersebut merupakan masa yang sulit bagi masyarakat
karena resources yang selama ini menjadi bagian dalam kehidupannya setiap hari tidak
bisa dikelola lagi. Masyarakat lokal yang sarat dengan keterbatasan perlu diberdayakan
dan disiapkan untuk menghadapi masa-masa tersebut.
Hal ini tentu bertentangan dengan tiga alasan penting mengapa perusahaan harus
melaksanakan CSR, khususnya terkait dengan perusahaan ekstraktif (Wibisono: 2007).
Pertama, perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila
perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat.
Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat
simbiosis mutualisme.
Ketiga, kegiatan CSR merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan
menghindarkan konflik sosial.
Peranan etika bisnis dalam penerapan Good Corporate Governance meliputi :
1. Nilai Etika Perusahaan ( Company Ethics Value)
Kepatuhan pada kode etik ini merupakan hal yang sangat penting untuk
mempertahankan dan memajukan reputasi perusahaan sebagai karyawan dan
para pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab, dimana pada akhirnya akan
memaksimalkan nilai pemegang saham. Beberapa nilai-nilai etika perusahaan
yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu kejujuran, tanggung jawab,
saling percaya, keterbukaan dan kerja sama. Sebagai contoh yang sering kita
ketahui yaitu kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan dan pimpinan
perusahaan, antara lain masalah informasi rahasia dan bentuan kepentingan.
2. Code of Corporate and Business Conduct
Kode etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan (code of corporate and
business conduct) merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate
Governance (GCG). Kode etik tersebut menuntut karyawan & pimpinan
perusahaan untuk melakukan prakter-praktek etik bisnis yang terbaik di dalam
semua hal yang dialakukan atas nama peusahaan. Dengan tujuan agar prinsip
etik bisnis menjadi budaya perusahaan (corporate culture), maka seluruh
karyawan dan para pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan
berusaha mematuhi “mana yang boleh” dan mana yang tidak boleh dilakukan
dalam aktivitas bisnis perusahaan. Pelanggaran atas kode etik merupakan hal
yang serius, bahkan dapat termasuk kategori pelanggaran hukum.
Etika adalah fisafat moral yaitu cabang filsafat yang merenungi baik buruk tingkah laku
manusia. Etika memiliki sudut pandang normatif, karena etika melihat dari sudut baik
dan buruk terhadap perbuatan manusia. Etika bisnis adalah penerapan prinsip-prinsip
etika yang umum pada suatu wilayah perilaku manusia yang khusus, yaitu kegiatan
ekonomi dan bisnis.
Prinsip kekuatan etis :
 Maksud
 Kesabaran
 Kebanggaan
 Ketetapan Hati
 Sudut Pandang
Dilema etika bisnis :
 Conflict of interest
Konflik kepentingan. Situasi dimana keputusan yang diambil terpengaruh oleh
kepentingan/keuntungan pribadi (kasus suap pada beberapa skandal kredit
macet).
 Honesty and integrity
Kejujuran dan integritas. Mengemukakan fakta yang sebenarnya dan
menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika di dalam semua keputusan bisnis.
 Whiste-blowing
Pengungkapan karyawan kepada publik, pemerintah maupun media atas
praktek-praktek yang sifatnya melanggar etika, ilegal, atau amoral di dalam
perusahaan/ organisasinya.
 Loyalty versus Truth
Loyalitas vs. kebenaran. Pelaku bisnis mengharapkan para karyawannya untuk
loyal sekaligus "benar"
Pada dasarnya perbuatan manusia dibedakan menjadi :
 Perbuatan manusia (act of man) atau actus homonis yaitu perbuatan yang
kebetulan dikerjakan oleh manusia, tidak disengaja atau tidak dikehendaki oleh
pembuatannya.
 Perbuatan manusiawi (human act atau actus humanus, adalah perbuatan yang
dikerjakan manusia dengan sadar dibawah pengendaliannya dengan sengaja dan
dikehendakinya.
Agar norma etika dapat berlaku terhadap perbuatan manusia, perbuatan itu harus
memenuhi unsur Pengertian, Kesukarelaan, dan Kebebasan. Manusia berperilaku etis
dengan latar belakang motivasi yang belum tentu sama, hal ini dikarenakan adanya self-
interest yang secara alami dimiliki oleh manusia.
Beberapa aliran dalam etika :
 Aliran Deontologis ( deontology )
 Aliran Teleology
Aliran Deontologi
Etika deontologi adalah sebuah istilah yang berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang
berarti kewajiban dan ‘logos’ berarti ilmu atau teori. Mengapa perbuatan ini baik dan
perbuatan itu harus ditolak sebagai keburukan, deontologi menjawab, ‘karena
perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.
Immanuel Kant (1724-1804) sebagai pelopornya misalnya, berpendapat bahwa norma
moral itu mengikat secara mutlak dan tidak tergantung dari apakah ketaatan atas norma
itu membawa hasil yang menguntungkan atau tidak. Misalnya norma moral "jangan
bohong" atau "bertindaklah secara adil" tidak perlu dipertimbangkan terlebih dulu
apakah menguntungkan atau tidak, disenangi atau tidak, melainkan selalu dan di mana
saja harus ditaati, entah apa pun akibatnya. Salah satu hal yang menjadi kelemahan
deontology antara lain tidak adanya guidelines yang jelas untuk mendefnisikan baik
atau buruk ketika ada konflik hukum satu dengan lainnya.
Contoh : Misalkan kita tidak boleh mencuri, berdusta untuk membantu orang lain,
mencelakai orang lain melalui perbuatan ataupun ucapan, karena dalam Teori
Deontologi kewajiban itu tidak bisa ditawar lagi karena ini merupakan suatu
keharusan.Prinsip aliran deontology
Prinsip Deontologi
1. Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan
kewajiban.
2. Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari
tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai,
tindakan itu sudah dinilai baik.
3. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral
universal.
Deontologi Dalam Bisnis
Tindakan bisnis dinilai baik bukan karena mendatangkan keuntungan pada pelaku
bisnis, tetapi sejalan dengan kewajiban si pelaku bisnis dalam memberikan pelayanan
prima kepada semua konsumen.
Etika deontologi  menekankan pentingnya motivasi, kemauan baik dan watak yg kuat
dari para pelaku.
Contoh kasus dari etika deontologi :
 Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu
dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.
 Suatu tindakan bisnis akan dinilai baik oleh etika deontology bukan karena
tindakan itu mendatangkan akibat baik bagi pelakunya melainkan karena
tindakan itu sejalan dengan kewajiban si pelaku untuk misalnya menberikan
pelayanan terbaik untuk semua konsumennya, untuk mengembalikan hutangnya
sesuai dengan perjanjian , untuk menawarkan barang dan jasa dengan mutu
sebanding dengan harganya.
 PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik masyarakat sangat
bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak mampu secara merata
dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Dalam kasus ini, PT.
Perusahaan Listrik Negara (Persero) sesungguhnya mempunyai tujuan yang
baik, yaitu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional. Akan tetapi
tidak diikuti dengan perbuatan atau tindakan yang baik, karena PT. PLN belum
mampu memenuhi kebutuhan listrik secara adil dan merata. Jadi menurut teori
etika deontologi tidak etis dalam kegiatan usahanya.
Aliran Teleologis
Mengukur baik – buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan
tindakan itu, atau suatu tindakan dinilai baik/bermoral kalau yang diakibatkan baik atau
berguna.
Aliran hedonisme
Prinsip aliran ini menganggap bahwa kenikmatan merupakan tujuan hidup manusia .
Oleh karena itu semua tindakan yang menuju kenikmatan adalah baik. Sesuatu
dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya.( psikolog Freud ,1856-
1939, Adler ,1870-1937). Tujuan paham aliran ini adalah untuk menghindari
kesengsaraan dan menikmati kebahagiaan sebanyak mungkin dalam kehidupan di
dunia.
Ciri-ciri hedonisme menurut Cicerno dalam Russell (2004:335):
 Memiliki pandangan gaya instan, melihat sesuatu perolehan harta dari hasil
akhir bukan proses untukmembuat hasil akhir. Hal ini membawa ke arah sikap
selanjutnya yaitu, melakukan rasionalisasi atau pembenaran dalam memenuhi
kesenangan tersebut.
 Menjadi pengejar modernitas fisik. Orang tersebut berpandangan bahwa
memiliki barang- barang berteknologi tinggi adalah kebanggaan.
 Memiliki relativitas kenikmatan di atas rata-rata yang tinggi. Relativitas ini
berarti sesuatu yang bagi masyarakat umum sudah masuk ke tataran kenikmatan
atau dapat disebut enak, namun baginya itu tidak enak.
 Memenuhi banyak keinginan- keinginan spontan yang muncul. Dalam
penjabaran benteng penahan kesenangan yang sangat sedikit sehingga ketika
orang menginginkan sesuatu harus segera dipenuhi.
 Ketika mendapat masalah yang dia anggap berat muncul anggapan bahwa dunia
begitu membencinya.
 Berapa uang yang dimiliki akan habis dan atau tersisa sedikit dengan skala uang
yang dimiliki berada di hidup orang menengah dan tidak ada musibah selama
memegang uang tersebut. Untuk masalah makanan saja begitu kompleks dan
jenisnya banyak belum termasuk pakaian, rumah, barang-barang mewah, dsb.
Aliran Eudemonisme (Humanisme)
Eudomonisme berasal dari kata eudaimonia bahasa Yunani yang berarti kebahagiaan.
Aliran ini dikenalkan oleh Aristoteles dan Marx, Hegel. Menurut (Bertens, 2000: 235-
254) eudaimonisme menegaskan bahwa tujuan akhir hidup manusia adalah
kebahagiaan.
Contoh penerapan faham Humasnisme adalah makan dan minim untuk
mempertahankan hidup adalah baik, karena sesuai dengan kodrat kemanusiaan, tetapi
jika makan dan minum sedemikian banyak dengan tujuan kepuasan belaka sehingga
jatuh sakit adalah buruk.
Aliran Utilisme atau Utilitarianisme
Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu
perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut
bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
a. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar)
dinyatakan pada perbuatan.
b. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
Utilitarianisme aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-aturan moral.
Utilitarianisme Klasik diusung oleh Jeremy Bentham, James Mill dan, anaknya, John
Stuart Mill
Prinsip Utilitarianisme Klasik :
1. Semua tindakan mesti dinilai benar / baik atau salah / jelek semata-mata
berdasarkan konsekuensi atau akibat-akibatnya.
2. Dalam menilai konsekuensi atau akibat-akibatnya itu, satu-satunya yang
penting adalah jumlah kebahagiaan terbesar ketimbang penderitaan.
3. Dalam mengalkulasi kebahagiaan atau penderitaan yang dihasilkan, tidak boleh
kebahagiaan seseorang dianggap lebih penting daripada kebahagiaan orang lain.
Nilai Positif Aliran Utilisme atau Utilitarianisme
 Rasionalitas
 Menghargai kebebasan setiap pelaku moral
 Universalitas
Analisis keuntungan dan kerugian dalam kerangka Etika bisnis (Etika
Utilitarianisme) :
• Pertama, keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yang dianalisis tidak
dipusatkan pada keuntungan dan kerugian perusahaan.
• Kedua, analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka
uang.
• Ketiga, analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang
Kelemahan Etika Utilitarianisme :
 Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis
akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit.
 Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada
dirinya sendiri dan hanya memperhatikan niali suatu tindakan sejauh berkaitan
dengan akibatnya.
 Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.
 Variable yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
 Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka
akan ada kesulitan dalam menentukan prioritas di antara ketiganya.
 Etika utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu
dikorbankan demi kepentingan mayoritas.
Contoh Utilitarianisme :
Kasus tentang Pewarna Pakaian yang digunakan pada makanan anak-anak. Secara etis
hal ini sangat tidaklah beretika, karena akan merugikan orang lain namun dalam konsep
utilitarinisme hal ini akan menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit bagi penjualnya
karena dia mampu menggantikan pewarna yang mahal dengan pewarna yang murah.
Dengan demikian, kasus ini akan menyebabkan kerugian dan telah mengesampingkan
hak orang lain. Disinilah letak minus prinsip utilitarianisme walaupun menguntungkan
pada salah seorangnya.
Aliran Vitalisme
Vitalisme berasal dari kata vita yang berarti hidup, Menurut vitalisme perbuatan yang
baik itu adalah perbuatan yang mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia untuk
menaklukan manusia lain yang lemah. Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu (1)
vitalisme pessimistis (negative vitalistis) dan (2) vitalisme optimistime. Kelompok
pertama terkenal dengan ungkapan “homo homini lupus” artinya “manusia adalah
serigala bagi manusia yang lain”. Sedangkan menurut aliran kedua “perang adalah
halal”, sebab orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang
kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche yang banyak
memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler.
Aliran Theologis
Theologisme berasal dari kata theos bahasa Yunani yang berarti Tuhan. Aliran ini
berpendapat bahwa suatu perbuatan manusia adalah baik jika sesuai dengan kehendak
Tuhan. Tuhan berhak menentukan apakah perbuatan itu baik atau buruk . Misalnya
membunuh tidak terlarang karena buruknya melainkan karena Tuhan telah
melarangnya.
Kesulitan yang dihadapi:
1. Didunia terdapat banyak agama yang mempunyai kitab suci masing2 ( misalnya
sering dijumpai penilaian yang berbeda, atas perbuatan tentang poligami,
makan daging babi , perceraian dll )
2. Kehendak Tuhan yang terdapat dalam kitab suci sering kali dirumuskan secara
umum, sehingga timbul berbagai mashab.
Konsep Hak-Hak Moral
Dasar Hak Moral
Teori Kant didasarkan pada prinsip moral yang ia sebut perintah kategoris, dan yang
mewajibkan semua orang diperlakukan sebagai makhluk yang bebas dan sederajat
dengan yang lain. Rumusan perintah kategoris Kant mencakup 2 kriteria dalam
menentukan apa yang benar dan salah secara moral yaitu Universalisabilitas dan
Reversibilitas.
Hak moral memiliki 3 karakteristik penting yang memberikan fungsi pemungkinan dan
pelindungan antara lain:
1. Hak moral erat dengan kewajiban.
Memiliki hak moral bearti orang lain memiliki kewajiban tertentu terhadap
pemilik hak tersebut. Misalkan hak moral untuk melakukan ibadah sesuai
keyakinan saya, dapt didefinisikan kaitannya dengan kewajiban moral orang
lain untuk tidak mengganggu ibadah yang saya lakukan.
2. Hak moral memberikan otonomi dan kesetaraan bagi individu dalam mencari
kepentingan mereka. Hak menunjukkkan aktivitas yang bebas mereka cari.
Misalnya saat akan melakukan ibadah sesuai keyakinan, maka tidak perlu izin
orang lainsaat melaksanakannya.
3. Hak moral memberikan dasar untuk membenarkan tindakan yang dilakukan
seseorang dan untuk melindungi orang lain.
Hak Legal
Hak legal adalah hak yang didasarkan atas hukum dalam salah satu bentuk hukum yang
ada. Hak legal berasal dari undang-undang atau peraturan hukum yang ada di Negara
tersebut. Contohnya : jika Negara mengeluarkan aturan bahwa setiap warganya berhak
mendapatkan pendidikan dan belajar, maka warganya dapat belajar di sekolah maupun
di negara tersebut tanpa adanya penolakan dengan alasan yang tidak masuk akal.
Hak moral tidak sama dengan hak legal walau banyak yang mengangggap sama. Hak
moral dibangun dan dibenarkan atas dasar pertimangan moral bukan legal. Hak moral
dibangun atas adanya kerjasama dan negoisasi dalam bisnis. Hak moral akan menjadi
kuat jika dilindungi oleh status hukum.
Teori keadilan sebagai azas persamaan menurut Rawls
Teori keadilan Rawls dapat disimpulkan memiliki inti sebagai berikut:
1. Memaksimalkan kemerdekaan. Pembatasan terhadap kemerdekaan ini hanya
untuk kepentingan kemerdekaan itu sendiri,
2. Kesetaraan bagi semua orang, baik kesetaraan dalam kehidupan sosial maupun
kesetaraan dalam bentuk pemanfaatan kekayaan alam (“social goods”).
Pembatasan dalam hal ini hanya dapat dizinkan bila ada kemungkinan
keuntungan yang lebih besar.
3. Kesetaraan kesempatan untuk kejujuran, dan penghapusan terhadap
ketidaksetaraan berdasarkan kelahiran dan kekayaan.
Untuk meberikan jawaban atas hal tersebut, Rawls melahirkan 3 (tiga) prinsip keadilan
:
1. Prinsip Kebebasan yang sama (equal liberty of principle)
2. Prinsip perbedaan (differences principle)
3. Prinsip persamaan kesempatan (equal opportunity principle)
Rawls berpendapat jika terjadi benturan (konflik), maka: Equal liberty principle harus
diprioritaskan dari pada prinsip-prinsip yang lainnya. Dan, Equal opportunity principle
harus diprioritaskan dari pada differences principle.
1. Teori Keadilan ( A Theory of Justice )
Keadilan adalah Kejujuran (Justice as Fairness) masyarakat adalah kumpulan
individu yang di satu sisi menginginkan bersatu karena adanya ikatan untuk
memenuhi kumpulan individu – tetapi disisi yang lain – masing-masing
individu memiliki pembawaan serta hak yang berbeda yang semua itu tidak
dapat dilebur dalam kehidupan sosial.
2. Selubung Ketidaktahuan (Veil of Ignorance)
Setiap orang dihadapkan pada tertutupnya seluruh fakta dan keadaan tentang
dirinya sendiri, termasuk terhadap posisi sosial dan doktrin tertentu, sehingga
membutakan adanya konsep atau pengetahuan tentang keadilan yang tengah
berkembang. Orang-orang atau kelompok yang terlibat dalam situasi yang sama
tidak mengetahui konsepsi-konsepsi mereka tentang kebaikan.
3. Posisi Original (Original Position)
Posisi Original” yang bertumpu pada pengertian ekulibrium reflektif dengan
didasari oleh ciri Rasionalitas (rationality), Kebebasan (freedom), dan
Persamaan (equality). Guna mengatur struktur dasar masyarakat (basic structure
of society).
 Situasi yang sama dan setara antara tiap-tiap orang di dalam masyarakat
 Tidak ada pihak yang memiliki posisi lebih tinggi antara satu dengan
yang lainnya.
 Pada keadaan ini orang-orang dapat melakukan kesepakatan dengan
pihak lainnya secara seimbang.
4. Prinsip Kebebasan yang Sama (equal liberty principle)
Setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan-kebebasan dasar yang
paling luas dan kompatibel dengan kebebasan-kebebasan sejenis bagi orang
lain. “Setiap orang mempunyai kebebasan dasar yang sama”. Dalam hal ini
kebebasan-kebebasan dasar yang dimaksud antara lain:
 kemerdekaan berpolitik (political of liberty),
 kebebasan berpendapat dan mengemukakan ekspresi (freedom of speech and
expression),
 kebebasan personal (liberty of conscience and though).
 kebebasan untuk memiliki kekayaan (freedom to hold property)
 Kebebasan dari tindakan sewenang-wenang.
5. Prinsip Ketidaksamaan (inequality principle)
 Difference principle (prinsip perbedaan) – Ketidaksamaan sosial dan ekonomi
diatur sedemikian rupa, sehingga diperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi
anggota masyarakat yang paling tidak diuntungkan.
 Equal opportunity principle (prinsip persamaan kesempatan)- Jabatan-jabatan
dan posisi-posisi harus dibuka bagi semua orang dalam keadaan dimana adanya
persamaan kesempatan yang adil.
Jadi sebenarnya ada 2 (dua) prisip keadilan Rows, yakni equal liberty principle dan
inequality principle. Akan tetapi inequality principle melahirkan 2 (dua) prinsip
keadilan yakni Difference principle dan Equal opportunity principle, yang akhirnya
berjunlah menjadi 3 (tiga) prisip, dimana ketiganya dibangun dari kotrusi pemikiran
Original Position.
Prinsip-Prinsip Pelaku Bisnis
Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku
bisnis.
1. Prinsip Otonomi, yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral
atas keputusan yang diambil.
2. Prinsip Kejujuran, bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran
karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal, kejujuran dalam
pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja
dan lain-lain).
3. Prinsip Keadilan, bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang
sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.
4. Prinsip Saling Mengutungkan, agar semua pihak berusaha untuk saling
menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif.
5. Prinsip Integritas Moral, prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para
pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik
perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.
Kesimpulan
Dari pemahaman saya setelah mempelajari Philosophical Ethics and Business yang saya
dapat dari berbagai sumber, dalam persaingan dunia usaha, penerapan etika bisnis
merupakan hal yang sangat penting untuk dijalankan oleh sebuah perusahaan. Pada saat ini,
kita memasuki era keterbukaan, baik-buruknya sebuah perusahaan dapat tersebar dengan
cepat dan luas. Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan dari masing-masing
elemen, seperti supplier, perusahaan, dan konsumen. Masing-masing elemen tersebut harus
menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam
mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan
dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Ada kepentingan dan hak-hak orang lain yang perlu
diperhatikan.
Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan
hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama
jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang
menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga
bisnis yang baik secara moral. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan
berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro
maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah
wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Kant, Fundamental Principles of the Metaphysics of Morals, Translated by Thomas K.
Abbott with an introduction by Marvin Fox ( New York: The Bobbs-Merill Company,
Inc., 1949), p. 57.
jamilah.staff.gunadarma.ac.id
http://digilib.uinsby.ac.id/672/5/Bab%202.pdf
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/360/jbptunikompp-gdl-uminarinaw-17979-1-
teori.pdf
https://ilhamendra.files.wordpress.com/2010/10/bagan-keadilan-raws.jpg?w=595

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...rianafitri1
 
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Etika Bisnis, Konsep, Teori, Kasus, dan Penerapan
Etika Bisnis, Konsep, Teori, Kasus, dan PenerapanEtika Bisnis, Konsep, Teori, Kasus, dan Penerapan
Etika Bisnis, Konsep, Teori, Kasus, dan PenerapanBasyarAlAddar1
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...Rizki Aditama
 
Paper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnisPaper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnisFryselLa CiNdy
 
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...Asteria Dian Perdanawati
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...Cut Amanda Pravitadewi
 
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...Rimada Diamanta Putri
 
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, philosophical ethics and business, uni...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, philosophical ethics and business, uni...Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, philosophical ethics and business, uni...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, philosophical ethics and business, uni...Universitas Mercu Buana
 
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...MaksiPrimaDewi
 
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...ciciliaeritawanti
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...yosua mickel
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...Rachmad Hidayat
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...NovitaHerlissha
 
Prinsip prinsip etika bisnis
Prinsip prinsip etika bisnisPrinsip prinsip etika bisnis
Prinsip prinsip etika bisnisIka Rachmawati
 

La actualidad más candente (17)

9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
 
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Etika Bisnis, Konsep, Teori, Kasus, dan Penerapan
Etika Bisnis, Konsep, Teori, Kasus, dan PenerapanEtika Bisnis, Konsep, Teori, Kasus, dan Penerapan
Etika Bisnis, Konsep, Teori, Kasus, dan Penerapan
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
 
Paper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnisPaper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnis
 
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
 
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
 
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, philosophical ethics and business, uni...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, philosophical ethics and business, uni...Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, philosophical ethics and business, uni...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, philosophical ethics and business, uni...
 
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...
 
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
 
Prinsip prinsip etika bisnis
Prinsip prinsip etika bisnisPrinsip prinsip etika bisnis
Prinsip prinsip etika bisnis
 

Destacado

BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...Edi Putra, S.Inf., M.M., ASCA
 
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and Theory, Univer...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and Theory, Univer...BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and Theory, Univer...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and Theory, Univer...Edi Putra, S.Inf., M.M., ASCA
 
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...rizqaamaliawork
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...Bonita Admaja
 
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...Ruslan -
 
Philosophical ethics and business
Philosophical ethics and businessPhilosophical ethics and business
Philosophical ethics and businessAhmad Marzuki
 
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, philosophical ethics and business, u...
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, philosophical ethics and business, u...Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, philosophical ethics and business, u...
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, philosophical ethics and business, u...PT. PLN (Persero)
 
Be gg, edi putra hapzi ali, ethics and business, board of director, board com...
Be gg, edi putra hapzi ali, ethics and business, board of director, board com...Be gg, edi putra hapzi ali, ethics and business, board of director, board com...
Be gg, edi putra hapzi ali, ethics and business, board of director, board com...Edi Putra, S.Inf., M.M., ASCA
 
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam BisnisEtika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam BisnisLisca Ardiwinata
 
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi Ali
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi AliTugas ari filosofi etika, Prof Hapzi Ali
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi AliAri Iriawan Ilham
 
BE & GG m. yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethics and business, corporate governa...
BE & GG m. yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethics and business, corporate governa...BE & GG m. yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethics and business, corporate governa...
BE & GG m. yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethics and business, corporate governa...yusuf Arrasyid
 
Kusnadi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hris , tugas tambahan, ut, 2017
Kusnadi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hris , tugas tambahan, ut, 2017Kusnadi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hris , tugas tambahan, ut, 2017
Kusnadi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hris , tugas tambahan, ut, 2017nh4edy
 
MICP QC & Interpretation Workflow
MICP QC & Interpretation WorkflowMICP QC & Interpretation Workflow
MICP QC & Interpretation WorkflowJules Reed
 
HAPPYWEEK 208 - 2017.02.27.
HAPPYWEEK 208 - 2017.02.27.HAPPYWEEK 208 - 2017.02.27.
HAPPYWEEK 208 - 2017.02.27.Jiří Černák
 
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance ; Ph...
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance  ; Ph...BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance  ; Ph...
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance ; Ph...Agnis Noviani Noor
 
solusi islam dalam masalah freeport
solusi islam dalam masalah freeportsolusi islam dalam masalah freeport
solusi islam dalam masalah freeportFirza Rizqi Pambudi
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis085289742051
 

Destacado (19)

BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...
 
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and Theory, Univer...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and Theory, Univer...BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and Theory, Univer...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and Theory, Univer...
 
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...
 
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...
 
Philosophical ethics and business
Philosophical ethics and businessPhilosophical ethics and business
Philosophical ethics and business
 
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, philosophical ethics and business, u...
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, philosophical ethics and business, u...Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, philosophical ethics and business, u...
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, philosophical ethics and business, u...
 
Be gg, edi putra hapzi ali, ethics and business, board of director, board com...
Be gg, edi putra hapzi ali, ethics and business, board of director, board com...Be gg, edi putra hapzi ali, ethics and business, board of director, board com...
Be gg, edi putra hapzi ali, ethics and business, board of director, board com...
 
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam BisnisEtika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
 
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi Ali
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi AliTugas ari filosofi etika, Prof Hapzi Ali
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi Ali
 
BE & GG m. yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethics and business, corporate governa...
BE & GG m. yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethics and business, corporate governa...BE & GG m. yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethics and business, corporate governa...
BE & GG m. yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethics and business, corporate governa...
 
Kusnadi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hris , tugas tambahan, ut, 2017
Kusnadi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hris , tugas tambahan, ut, 2017Kusnadi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hris , tugas tambahan, ut, 2017
Kusnadi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hris , tugas tambahan, ut, 2017
 
Cv ari
Cv ari Cv ari
Cv ari
 
MICP QC & Interpretation Workflow
MICP QC & Interpretation WorkflowMICP QC & Interpretation Workflow
MICP QC & Interpretation Workflow
 
HAPPYWEEK 208 - 2017.02.27.
HAPPYWEEK 208 - 2017.02.27.HAPPYWEEK 208 - 2017.02.27.
HAPPYWEEK 208 - 2017.02.27.
 
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance ; Ph...
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance  ; Ph...BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance  ; Ph...
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance ; Ph...
 
solusi islam dalam masalah freeport
solusi islam dalam masalah freeportsolusi islam dalam masalah freeport
solusi islam dalam masalah freeport
 
Simulacro tipo ECE 2-I
Simulacro tipo ECE 2-ISimulacro tipo ECE 2-I
Simulacro tipo ECE 2-I
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
 

Similar a BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Universitas Mercu Buana, 2017

Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...yosua mickel
 
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...Muhammad Nur Cholish
 
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...MaharaniGustianingty
 
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...lia_auriga
 
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...Rame Priyanto
 
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...SukrasnoSukrasno
 
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...TeguhBudiSantoso9
 
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...TeguhBudiSantoso9
 
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...TeguhBudiSantoso9
 
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...ciciliaeritawanti
 
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...TeguhBudiSantoso9
 
10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , unive...
10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management  , unive...10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management  , unive...
10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , unive...Agus Daman
 
10, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...
10,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...10,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...
10, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...istiqmalfajar
 
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...Randy Soulisa
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...Imam Arifin
 
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...Novri Yanto
 
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...Nanang Firmansyah
 

Similar a BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Universitas Mercu Buana, 2017 (20)

Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
 
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
 
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
 
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
 
Business ethics
Business ethicsBusiness ethics
Business ethics
 
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
 
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
 
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
 
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
 
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
 
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
 
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
 
10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , unive...
10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management  , unive...10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management  , unive...
10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , unive...
 
10, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...
10,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...10,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...
10, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...
 
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
 
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
 
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 

Más de Ruslan -

Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017Ruslan -
 
Be&gg ruslan hapzi ali_governance rating_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_governance rating_universitas mercu buana_2017Be&gg ruslan hapzi ali_governance rating_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_governance rating_universitas mercu buana_2017Ruslan -
 
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017Ruslan -
 
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017Ruslan -
 
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...Ruslan -
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...Ruslan -
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Mercu ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Mercu ...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Mercu ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Mercu ...Ruslan -
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...Ruslan -
 

Más de Ruslan - (8)

Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017
 
Be&gg ruslan hapzi ali_governance rating_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_governance rating_universitas mercu buana_2017Be&gg ruslan hapzi ali_governance rating_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_governance rating_universitas mercu buana_2017
 
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017
 
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
 
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Mercu ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Mercu ...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Mercu ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Mercu ...
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
 

Último

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 

Último (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 

BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Universitas Mercu Buana, 2017

  • 1. BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Nama : RUSLAN NIM : 55116120052 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Program Studi Magister Manajemen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2017
  • 2. Philosophical Ethics and Business Menurut saya, implementasi “Philosophical Ethics and Business” di Indonesia masih belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari berbagai macam kasus yang timbul dalam dunia usaha yang melanggar etika bisnis. Karena sebagian besar pengusaha di Indonesia mengejar keuntungan tanpa memperhatikan etika bisnis serta hak-hak serta kepentingan orang lain. Kita mengetahui bahwa Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Sebagai contoh kasus adalah CSR PT Freeport yang bertentangan dengan etika utilitarianisme, karena menurut masyarakat Papua, PT Freeport hanya melakukan CSR sebagai bentuk kewajiban atau bisa dikatakan sebagai “keterpaksaan” demi menaati peraturan perundangan yang ada di Indonesia, yang jika tidak diikuti maka bisa mengancam keberadaan Freeport di Papua, sehingga hal tersebut pun tercermin dari CSR yang tidak mampu untuk memajukan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Pendekatan CSR seperti yang dilakukan oleh Freeport ini tentu saja tidak memberikan kontribusi secara signifikan bagi peningkatan ekonomi rumah tangga. Secara ekonomis masyarakat tidak mengalami peningkatan pendapatan yang berarti. Secara politis mereka tidak terberdayakan. Mereka masih terlihat sebagai penerima program pasif. Masyarakat tidak memiliki ruangan yang cukup untuk berpartisipasi dalam penentuan program dan mengelolany, karena masyarakat belum ditempatkan pada posisi sentral dalam realisasi program. Hal ini bukan mekanisme yang tepat untuk menyiapkan masyarakat pasca ekstraksi. Masa tersebut merupakan masa yang sulit bagi masyarakat karena resources yang selama ini menjadi bagian dalam kehidupannya setiap hari tidak bisa dikelola lagi. Masyarakat lokal yang sarat dengan keterbatasan perlu diberdayakan dan disiapkan untuk menghadapi masa-masa tersebut. Hal ini tentu bertentangan dengan tiga alasan penting mengapa perusahaan harus melaksanakan CSR, khususnya terkait dengan perusahaan ekstraktif (Wibisono: 2007). Pertama, perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat. Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme. Ketiga, kegiatan CSR merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindarkan konflik sosial.
  • 3. Peranan etika bisnis dalam penerapan Good Corporate Governance meliputi : 1. Nilai Etika Perusahaan ( Company Ethics Value) Kepatuhan pada kode etik ini merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan dan memajukan reputasi perusahaan sebagai karyawan dan para pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab, dimana pada akhirnya akan memaksimalkan nilai pemegang saham. Beberapa nilai-nilai etika perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu kejujuran, tanggung jawab, saling percaya, keterbukaan dan kerja sama. Sebagai contoh yang sering kita ketahui yaitu kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan, antara lain masalah informasi rahasia dan bentuan kepentingan. 2. Code of Corporate and Business Conduct Kode etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan (code of corporate and business conduct) merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kode etik tersebut menuntut karyawan & pimpinan perusahaan untuk melakukan prakter-praktek etik bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dialakukan atas nama peusahaan. Dengan tujuan agar prinsip etik bisnis menjadi budaya perusahaan (corporate culture), maka seluruh karyawan dan para pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha mematuhi “mana yang boleh” dan mana yang tidak boleh dilakukan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Pelanggaran atas kode etik merupakan hal yang serius, bahkan dapat termasuk kategori pelanggaran hukum. Etika adalah fisafat moral yaitu cabang filsafat yang merenungi baik buruk tingkah laku manusia. Etika memiliki sudut pandang normatif, karena etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Etika bisnis adalah penerapan prinsip-prinsip etika yang umum pada suatu wilayah perilaku manusia yang khusus, yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis. Prinsip kekuatan etis :  Maksud  Kesabaran  Kebanggaan  Ketetapan Hati  Sudut Pandang Dilema etika bisnis :
  • 4.  Conflict of interest Konflik kepentingan. Situasi dimana keputusan yang diambil terpengaruh oleh kepentingan/keuntungan pribadi (kasus suap pada beberapa skandal kredit macet).  Honesty and integrity Kejujuran dan integritas. Mengemukakan fakta yang sebenarnya dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika di dalam semua keputusan bisnis.  Whiste-blowing Pengungkapan karyawan kepada publik, pemerintah maupun media atas praktek-praktek yang sifatnya melanggar etika, ilegal, atau amoral di dalam perusahaan/ organisasinya.  Loyalty versus Truth Loyalitas vs. kebenaran. Pelaku bisnis mengharapkan para karyawannya untuk loyal sekaligus "benar" Pada dasarnya perbuatan manusia dibedakan menjadi :  Perbuatan manusia (act of man) atau actus homonis yaitu perbuatan yang kebetulan dikerjakan oleh manusia, tidak disengaja atau tidak dikehendaki oleh pembuatannya.  Perbuatan manusiawi (human act atau actus humanus, adalah perbuatan yang dikerjakan manusia dengan sadar dibawah pengendaliannya dengan sengaja dan dikehendakinya. Agar norma etika dapat berlaku terhadap perbuatan manusia, perbuatan itu harus memenuhi unsur Pengertian, Kesukarelaan, dan Kebebasan. Manusia berperilaku etis dengan latar belakang motivasi yang belum tentu sama, hal ini dikarenakan adanya self- interest yang secara alami dimiliki oleh manusia. Beberapa aliran dalam etika :  Aliran Deontologis ( deontology )  Aliran Teleology Aliran Deontologi Etika deontologi adalah sebuah istilah yang berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban dan ‘logos’ berarti ilmu atau teori. Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai keburukan, deontologi menjawab, ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Immanuel Kant (1724-1804) sebagai pelopornya misalnya, berpendapat bahwa norma moral itu mengikat secara mutlak dan tidak tergantung dari apakah ketaatan atas norma itu membawa hasil yang menguntungkan atau tidak. Misalnya norma moral "jangan bohong" atau "bertindaklah secara adil" tidak perlu dipertimbangkan terlebih dulu apakah menguntungkan atau tidak, disenangi atau tidak, melainkan selalu dan di mana
  • 5. saja harus ditaati, entah apa pun akibatnya. Salah satu hal yang menjadi kelemahan deontology antara lain tidak adanya guidelines yang jelas untuk mendefnisikan baik atau buruk ketika ada konflik hukum satu dengan lainnya. Contoh : Misalkan kita tidak boleh mencuri, berdusta untuk membantu orang lain, mencelakai orang lain melalui perbuatan ataupun ucapan, karena dalam Teori Deontologi kewajiban itu tidak bisa ditawar lagi karena ini merupakan suatu keharusan.Prinsip aliran deontology Prinsip Deontologi 1. Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban. 2. Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik. 3. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal. Deontologi Dalam Bisnis Tindakan bisnis dinilai baik bukan karena mendatangkan keuntungan pada pelaku bisnis, tetapi sejalan dengan kewajiban si pelaku bisnis dalam memberikan pelayanan prima kepada semua konsumen. Etika deontologi  menekankan pentingnya motivasi, kemauan baik dan watak yg kuat dari para pelaku. Contoh kasus dari etika deontologi :  Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.  Suatu tindakan bisnis akan dinilai baik oleh etika deontology bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik bagi pelakunya melainkan karena tindakan itu sejalan dengan kewajiban si pelaku untuk misalnya menberikan pelayanan terbaik untuk semua konsumennya, untuk mengembalikan hutangnya sesuai dengan perjanjian , untuk menawarkan barang dan jasa dengan mutu sebanding dengan harganya.  PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Dalam kasus ini, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) sesungguhnya mempunyai tujuan yang baik, yaitu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional. Akan tetapi
  • 6. tidak diikuti dengan perbuatan atau tindakan yang baik, karena PT. PLN belum mampu memenuhi kebutuhan listrik secara adil dan merata. Jadi menurut teori etika deontologi tidak etis dalam kegiatan usahanya. Aliran Teleologis Mengukur baik – buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau suatu tindakan dinilai baik/bermoral kalau yang diakibatkan baik atau berguna. Aliran hedonisme Prinsip aliran ini menganggap bahwa kenikmatan merupakan tujuan hidup manusia . Oleh karena itu semua tindakan yang menuju kenikmatan adalah baik. Sesuatu dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya.( psikolog Freud ,1856- 1939, Adler ,1870-1937). Tujuan paham aliran ini adalah untuk menghindari kesengsaraan dan menikmati kebahagiaan sebanyak mungkin dalam kehidupan di dunia. Ciri-ciri hedonisme menurut Cicerno dalam Russell (2004:335):  Memiliki pandangan gaya instan, melihat sesuatu perolehan harta dari hasil akhir bukan proses untukmembuat hasil akhir. Hal ini membawa ke arah sikap selanjutnya yaitu, melakukan rasionalisasi atau pembenaran dalam memenuhi kesenangan tersebut.  Menjadi pengejar modernitas fisik. Orang tersebut berpandangan bahwa memiliki barang- barang berteknologi tinggi adalah kebanggaan.  Memiliki relativitas kenikmatan di atas rata-rata yang tinggi. Relativitas ini berarti sesuatu yang bagi masyarakat umum sudah masuk ke tataran kenikmatan atau dapat disebut enak, namun baginya itu tidak enak.  Memenuhi banyak keinginan- keinginan spontan yang muncul. Dalam penjabaran benteng penahan kesenangan yang sangat sedikit sehingga ketika orang menginginkan sesuatu harus segera dipenuhi.  Ketika mendapat masalah yang dia anggap berat muncul anggapan bahwa dunia begitu membencinya.  Berapa uang yang dimiliki akan habis dan atau tersisa sedikit dengan skala uang yang dimiliki berada di hidup orang menengah dan tidak ada musibah selama memegang uang tersebut. Untuk masalah makanan saja begitu kompleks dan jenisnya banyak belum termasuk pakaian, rumah, barang-barang mewah, dsb. Aliran Eudemonisme (Humanisme) Eudomonisme berasal dari kata eudaimonia bahasa Yunani yang berarti kebahagiaan. Aliran ini dikenalkan oleh Aristoteles dan Marx, Hegel. Menurut (Bertens, 2000: 235- 254) eudaimonisme menegaskan bahwa tujuan akhir hidup manusia adalah kebahagiaan.
  • 7. Contoh penerapan faham Humasnisme adalah makan dan minim untuk mempertahankan hidup adalah baik, karena sesuai dengan kodrat kemanusiaan, tetapi jika makan dan minum sedemikian banyak dengan tujuan kepuasan belaka sehingga jatuh sakit adalah buruk. Aliran Utilisme atau Utilitarianisme Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam : a. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism) Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar) dinyatakan pada perbuatan. b. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism) Utilitarianisme aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-aturan moral. Utilitarianisme Klasik diusung oleh Jeremy Bentham, James Mill dan, anaknya, John Stuart Mill Prinsip Utilitarianisme Klasik : 1. Semua tindakan mesti dinilai benar / baik atau salah / jelek semata-mata berdasarkan konsekuensi atau akibat-akibatnya. 2. Dalam menilai konsekuensi atau akibat-akibatnya itu, satu-satunya yang penting adalah jumlah kebahagiaan terbesar ketimbang penderitaan. 3. Dalam mengalkulasi kebahagiaan atau penderitaan yang dihasilkan, tidak boleh kebahagiaan seseorang dianggap lebih penting daripada kebahagiaan orang lain. Nilai Positif Aliran Utilisme atau Utilitarianisme  Rasionalitas  Menghargai kebebasan setiap pelaku moral  Universalitas Analisis keuntungan dan kerugian dalam kerangka Etika bisnis (Etika Utilitarianisme) : • Pertama, keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian perusahaan. • Kedua, analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang. • Ketiga, analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang
  • 8. Kelemahan Etika Utilitarianisme :  Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit.  Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan niali suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.  Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.  Variable yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.  Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam menentukan prioritas di antara ketiganya.  Etika utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas. Contoh Utilitarianisme : Kasus tentang Pewarna Pakaian yang digunakan pada makanan anak-anak. Secara etis hal ini sangat tidaklah beretika, karena akan merugikan orang lain namun dalam konsep utilitarinisme hal ini akan menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit bagi penjualnya karena dia mampu menggantikan pewarna yang mahal dengan pewarna yang murah. Dengan demikian, kasus ini akan menyebabkan kerugian dan telah mengesampingkan hak orang lain. Disinilah letak minus prinsip utilitarianisme walaupun menguntungkan pada salah seorangnya. Aliran Vitalisme Vitalisme berasal dari kata vita yang berarti hidup, Menurut vitalisme perbuatan yang baik itu adalah perbuatan yang mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia untuk menaklukan manusia lain yang lemah. Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu (1) vitalisme pessimistis (negative vitalistis) dan (2) vitalisme optimistime. Kelompok pertama terkenal dengan ungkapan “homo homini lupus” artinya “manusia adalah serigala bagi manusia yang lain”. Sedangkan menurut aliran kedua “perang adalah halal”, sebab orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche yang banyak memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler. Aliran Theologis Theologisme berasal dari kata theos bahasa Yunani yang berarti Tuhan. Aliran ini berpendapat bahwa suatu perbuatan manusia adalah baik jika sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan berhak menentukan apakah perbuatan itu baik atau buruk . Misalnya membunuh tidak terlarang karena buruknya melainkan karena Tuhan telah melarangnya.
  • 9. Kesulitan yang dihadapi: 1. Didunia terdapat banyak agama yang mempunyai kitab suci masing2 ( misalnya sering dijumpai penilaian yang berbeda, atas perbuatan tentang poligami, makan daging babi , perceraian dll ) 2. Kehendak Tuhan yang terdapat dalam kitab suci sering kali dirumuskan secara umum, sehingga timbul berbagai mashab. Konsep Hak-Hak Moral Dasar Hak Moral Teori Kant didasarkan pada prinsip moral yang ia sebut perintah kategoris, dan yang mewajibkan semua orang diperlakukan sebagai makhluk yang bebas dan sederajat dengan yang lain. Rumusan perintah kategoris Kant mencakup 2 kriteria dalam menentukan apa yang benar dan salah secara moral yaitu Universalisabilitas dan Reversibilitas. Hak moral memiliki 3 karakteristik penting yang memberikan fungsi pemungkinan dan pelindungan antara lain: 1. Hak moral erat dengan kewajiban. Memiliki hak moral bearti orang lain memiliki kewajiban tertentu terhadap pemilik hak tersebut. Misalkan hak moral untuk melakukan ibadah sesuai keyakinan saya, dapt didefinisikan kaitannya dengan kewajiban moral orang lain untuk tidak mengganggu ibadah yang saya lakukan. 2. Hak moral memberikan otonomi dan kesetaraan bagi individu dalam mencari kepentingan mereka. Hak menunjukkkan aktivitas yang bebas mereka cari. Misalnya saat akan melakukan ibadah sesuai keyakinan, maka tidak perlu izin orang lainsaat melaksanakannya. 3. Hak moral memberikan dasar untuk membenarkan tindakan yang dilakukan seseorang dan untuk melindungi orang lain. Hak Legal Hak legal adalah hak yang didasarkan atas hukum dalam salah satu bentuk hukum yang ada. Hak legal berasal dari undang-undang atau peraturan hukum yang ada di Negara tersebut. Contohnya : jika Negara mengeluarkan aturan bahwa setiap warganya berhak mendapatkan pendidikan dan belajar, maka warganya dapat belajar di sekolah maupun di negara tersebut tanpa adanya penolakan dengan alasan yang tidak masuk akal.
  • 10. Hak moral tidak sama dengan hak legal walau banyak yang mengangggap sama. Hak moral dibangun dan dibenarkan atas dasar pertimangan moral bukan legal. Hak moral dibangun atas adanya kerjasama dan negoisasi dalam bisnis. Hak moral akan menjadi kuat jika dilindungi oleh status hukum. Teori keadilan sebagai azas persamaan menurut Rawls Teori keadilan Rawls dapat disimpulkan memiliki inti sebagai berikut: 1. Memaksimalkan kemerdekaan. Pembatasan terhadap kemerdekaan ini hanya untuk kepentingan kemerdekaan itu sendiri, 2. Kesetaraan bagi semua orang, baik kesetaraan dalam kehidupan sosial maupun kesetaraan dalam bentuk pemanfaatan kekayaan alam (“social goods”). Pembatasan dalam hal ini hanya dapat dizinkan bila ada kemungkinan keuntungan yang lebih besar. 3. Kesetaraan kesempatan untuk kejujuran, dan penghapusan terhadap ketidaksetaraan berdasarkan kelahiran dan kekayaan. Untuk meberikan jawaban atas hal tersebut, Rawls melahirkan 3 (tiga) prinsip keadilan : 1. Prinsip Kebebasan yang sama (equal liberty of principle) 2. Prinsip perbedaan (differences principle) 3. Prinsip persamaan kesempatan (equal opportunity principle) Rawls berpendapat jika terjadi benturan (konflik), maka: Equal liberty principle harus diprioritaskan dari pada prinsip-prinsip yang lainnya. Dan, Equal opportunity principle harus diprioritaskan dari pada differences principle.
  • 11. 1. Teori Keadilan ( A Theory of Justice ) Keadilan adalah Kejujuran (Justice as Fairness) masyarakat adalah kumpulan individu yang di satu sisi menginginkan bersatu karena adanya ikatan untuk memenuhi kumpulan individu – tetapi disisi yang lain – masing-masing individu memiliki pembawaan serta hak yang berbeda yang semua itu tidak dapat dilebur dalam kehidupan sosial. 2. Selubung Ketidaktahuan (Veil of Ignorance) Setiap orang dihadapkan pada tertutupnya seluruh fakta dan keadaan tentang dirinya sendiri, termasuk terhadap posisi sosial dan doktrin tertentu, sehingga membutakan adanya konsep atau pengetahuan tentang keadilan yang tengah berkembang. Orang-orang atau kelompok yang terlibat dalam situasi yang sama tidak mengetahui konsepsi-konsepsi mereka tentang kebaikan. 3. Posisi Original (Original Position) Posisi Original” yang bertumpu pada pengertian ekulibrium reflektif dengan didasari oleh ciri Rasionalitas (rationality), Kebebasan (freedom), dan Persamaan (equality). Guna mengatur struktur dasar masyarakat (basic structure of society).  Situasi yang sama dan setara antara tiap-tiap orang di dalam masyarakat  Tidak ada pihak yang memiliki posisi lebih tinggi antara satu dengan yang lainnya.  Pada keadaan ini orang-orang dapat melakukan kesepakatan dengan pihak lainnya secara seimbang. 4. Prinsip Kebebasan yang Sama (equal liberty principle) Setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan-kebebasan dasar yang paling luas dan kompatibel dengan kebebasan-kebebasan sejenis bagi orang
  • 12. lain. “Setiap orang mempunyai kebebasan dasar yang sama”. Dalam hal ini kebebasan-kebebasan dasar yang dimaksud antara lain:  kemerdekaan berpolitik (political of liberty),  kebebasan berpendapat dan mengemukakan ekspresi (freedom of speech and expression),  kebebasan personal (liberty of conscience and though).  kebebasan untuk memiliki kekayaan (freedom to hold property)  Kebebasan dari tindakan sewenang-wenang. 5. Prinsip Ketidaksamaan (inequality principle)  Difference principle (prinsip perbedaan) – Ketidaksamaan sosial dan ekonomi diatur sedemikian rupa, sehingga diperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi anggota masyarakat yang paling tidak diuntungkan.  Equal opportunity principle (prinsip persamaan kesempatan)- Jabatan-jabatan dan posisi-posisi harus dibuka bagi semua orang dalam keadaan dimana adanya persamaan kesempatan yang adil. Jadi sebenarnya ada 2 (dua) prisip keadilan Rows, yakni equal liberty principle dan inequality principle. Akan tetapi inequality principle melahirkan 2 (dua) prinsip keadilan yakni Difference principle dan Equal opportunity principle, yang akhirnya berjunlah menjadi 3 (tiga) prisip, dimana ketiganya dibangun dari kotrusi pemikiran Original Position. Prinsip-Prinsip Pelaku Bisnis Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku bisnis. 1. Prinsip Otonomi, yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil. 2. Prinsip Kejujuran, bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal, kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain). 3. Prinsip Keadilan, bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.
  • 13. 4. Prinsip Saling Mengutungkan, agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif. 5. Prinsip Integritas Moral, prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik. Kesimpulan Dari pemahaman saya setelah mempelajari Philosophical Ethics and Business yang saya dapat dari berbagai sumber, dalam persaingan dunia usaha, penerapan etika bisnis merupakan hal yang sangat penting untuk dijalankan oleh sebuah perusahaan. Pada saat ini, kita memasuki era keterbukaan, baik-buruknya sebuah perusahaan dapat tersebar dengan cepat dan luas. Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan dari masing-masing elemen, seperti supplier, perusahaan, dan konsumen. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Ada kepentingan dan hak-hak orang lain yang perlu diperhatikan. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Kant, Fundamental Principles of the Metaphysics of Morals, Translated by Thomas K. Abbott with an introduction by Marvin Fox ( New York: The Bobbs-Merill Company, Inc., 1949), p. 57. jamilah.staff.gunadarma.ac.id http://digilib.uinsby.ac.id/672/5/Bab%202.pdf http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/360/jbptunikompp-gdl-uminarinaw-17979-1- teori.pdf https://ilhamendra.files.wordpress.com/2010/10/bagan-keadilan-raws.jpg?w=595