4. Sekilas tentang Agama dan
kebudayaan hindu serta
budha.
Masuknya Hindu Budha ke Indonesia
1.Jalur masuknya
2.Hipotesa pembawanya.
Perkembangan Hindu Buda di
Indonesia
1.Bukti proses interaksi
Indonesia India
2.Perkembangan tradisi hindu
budha di Indonesia.
5. AWAL MULA
AGAMA DAN BUDAYA
HINDU
DRAVIDA ARYA
(BANGSA ASLI) (BANGSA INDO-GERMAN)
PERCAMPURAN
ARYA-DRAVIDA
MELAHIRKAN
HINDU
6. AGAMA DAN BUDAYA HINDU
• Kedatangan Bangsa Arya di India dapat
dikatakan sebagai awal Paradaban Bangsa
India di Asia Selatan
• Bangsa Arya pada akhirnya ‘’menjajah’’
Bangsa Dravida mengakibatkan terjadinya
percampuran budaya
• Percampuran budaya tersebut melahirkan
budaya baru yaitu : Budaya dan Agama
Hindu
• Agama Hindu mengenal :
– Kitab Suci Rigweda (1028 syair),
Samaweda, Yajurweda, Aarvaweda.
– Trimurti : Brahma, Wisnu, Siwa, Brahma
– Sistem Kasta : Brahmana, Ksatria,
Waisya, Sudra
7. AWAL MULA AGAMA BUDDHA
AGAMA DAN BUDAYA
HINDU
AGAMA BUDHA
ALIRAN ALIRAN HINAYANA
MAHAYANA
8. AGAMA BUDHA
• Agama Buddha lahir sebagai reaksi terhadap
Agama Hindu
• Penciptanya Siddharta Gautama, lbh. dikenal sbg.
Sang Buddha
• Menentang sistem Kasta
• Kitab Suncinya: Veda (Rig, Sama, Yajur)
• Ajarannya :
1. Empat kenayataam hidup (Aryasatyani)
2. Delapan Ruas Jalan Kebenaran / Utama (Astavida):
Pandangan, niat, perkataan, tingkah laku, penghidupan,
usaha, perhatian dan semadin yang benar.
• Terpecah jadi dua sepeninggalan Sang Buddha
karena penafsiran yg. berbeda,
Mahayana : lebih terbuka, Hinayana : lebih
tertutup
11. 3. BUKTI ADANYA INTERAKSI
DIBEBERAPA DAERAH DENGAN
HINDU BUDHA
1. Ditemukan Patung Budha gaya
Amarawati di Sempaga (Sulsel), Jember
(Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Di
Kota Bangun (Kutai) di temukan Arca
Budha berbaya Gandara.
2.Ditemukaan Prasasti mulai dari
Kalimantan Tmur, Jawa dan Sumatera.
Yang menggunakan Huruf Pallawa dan
berbahasa Sansekerta, Jawa Kuno dan
Melayu.
12. 4. PERKEMBANGAN TRADISI
HINDU BUDHA DI INDONESIA
1. SENI BANGUN
2. SENI RUPA DAN UKIR
3. AKSARA DAN SENI SASTRA
4. SISTEM PEMERINTAHAN
5. SISTEM KALENDER
6. SISTEM KEPERCAYAAN DAN
FILSAFAT
13. 1. SENI BANGUN
Sistim tiga tingkatan yang
dipadukan dg sistim 10
tingkatan (Candi Borobudur
itu sebenarnya 10 tingkatan
(asli Indonesia), sedang 3
tingkatan (asli India)
14.
15. 2. SENI RUPA DAN UKIR
Akulturasi sni rupa dan seni ukir terlihat
pada candi borobudur yg berupa relief sang
Budha (Pengaruh India), relief perahu
bercadik, perahu besar tdk bercadik,
perahu lesung, perahu kora-kora dan rumah
panggung yg diatapnya ada burung
bertengger (asli Indonesia). Disamping itu
ada ragam hias lainnya yang merupakan
perpaduan India dengan Indonesia seperti
Pohon kehidupan yang dibawahnya ada
Kinara-kinari (mahluk syurga)
16.
17. 3. AKSARA DAN SENI SASTRA.
Huruf yang populer huruf Pallawa bahasanya
sansekerta. Huruf Pallawa ini mulai di
Indonesiakan menjadi huruf kawi (Prasasti
Dinoyo), demikian bahasanya menjelang akhir
abad 8 Sansekerta menjadi Bahasa Kawi dan
akhirnya menjadi Jawa Kuno.
Dalam sastra juga begitu. Bahkan di kitab
Tantupanggelaran (abad 15) G. Mahameru di
India dipindahkan ke Jawa menjadi G. Semeru
dan puncaknya yang terjatuh di Mojokerto
menjadi G. Penanggungan. Diciptakannya tokoh
punakawan yang mulai di kenal di kitab
Gatotkaca Sraya.
18.
19. 4. SISTEM PEMERINTAHAN.
Raja Indonesia adalah Kepala
suku yang memiliki kelebihan
dari rakyat lain (Primus Inter
Pares. Ia merupakan Wakil
Dewa di Dunia (Kultus Dewa-
Raja)
Sistem pemerintahan kalau di
India Setralisir di Indonesia
Otonom. Jadi para Rakai/Rakyan
itu memiliki kekuasaan mutlak di
daerahnya masing-masing.
20. 5. SISTEM KALENDER
Pada jaman prasejaran Indonesia
menggunakan kalender mongso 1 th=
12 mongso. Kalender Wuku (1 th= 30
wuku) disusun berdasarkan rasi
bintang tertentu.
Dari India berkembang Sistem
kalender Saka, di Indonesia
diperkaya dengan andrasengkala
Sirno hilang kertaning bumi (1400 C)
Sruti Indriya Rasa (654 C)
Gambar Bulus diartikan 1401 C
21. 6. SISTEM KEPERCAYAAN DAN FILSAFAT
Raja Wisnuwardhana meninggal pada tahun 1268 di-
dharmakan di Weleri sebagai Syiwa dan di Jajaghu
(Candi Jago) sebagai Buddha Amoghapasa.
Kertanegara meninggal 1293 didharmakan sebagai
Syiwa Buddha di CandiJawi. Di Sagala, Kertanegara
bersama permaisurinya diwujudkan sebagaiWairocana
Locana dan di Candi Singasari dilukiskan sebagai
Bairawa (BataraKala)
Kertarajasa meninggal 1309 didharmakan sebagai Siwa
di Simping (Sumberjati), sbg Budha di Antahpura (kota
Majapahit). Patung perwudannya Harihara (Siwa Buda
dlm satu Patung).