SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
Descargar para leer sin conexión
Bunyi 1
BAB 1: BUNYI
A. Pengertian Bunyi
Bunyi merupakan salah satu alat komunikasi.
Bunyi adalah merupakan gelombang, dan
tergolong sebagai gelombang longitudinal.
Karena bunyi merupakan gelombang, maka
bunyi mempunyai cepat rambat, frekuensi,
panjang gelombang, dan besaran-besaran lain
yang dimiliki gelombang.
Pada gelombang bunyi berlaku rumus:
 fv . . . . . . . . (1)
T
v

 . . . . . . . (2)
v = cepat rambat, satuannya m/det
f = frekuensi, satuannya Hz
 = panjang gelombang, satuannya m
T = periode, satuannya detik
Jarak yang ditempuh oleh gelombang bunyi
dinyatakan dengan rumus:
tvx  . . . . . . . . (3)
x = jarak yang ditempuh, satuannya m
v = cepat rambat bunyi, satuannya m/det
t = selang waktu, satuannya detik
B. Sumber Bunyi
Sumber bunyi adalah benda yang bergetar.
Contoh:
* Tenggorokan
* Alat-alat Musik
* Petasan
* Dan masih banyak yang lain.
Antara bunyi dengan sumbernya, faktor yang
sama adalah frekuensinya.
Bunyi merupakan gelombang, sedangkan
sumbernya merupakan getaran. Bisa juga
gelombang.
Bunyi mempunyai cepat rambat dan kecepatan
getar, sedangkan sumbernya hanya
mempunyai kecepatan getar saja.
C. Manfaat Bunyi
Tidak semua getaran yang sampai di telinga
manusia dapat kita dengar sebagai bunyi.
Telinga manusia normal hanya dapat
mendengar gelombang bunyi yang
frekuensinya antara 20 Hz sampai 20000 Hz.
Makin lanjut usia seseorang, makin sempit
daerah pendengarannya.
Gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi
lebih kecil dari 20 Hz disebut infrabunyi
(infrasonik). Sedangkan gelombang bunyi
yang mempunyai frekuensi lebih besar dari
20000 Hz disebut ultrabunyi (ultrasonik).
Infrabunyi maupun Ultrabunyi tidak dapat
didengar oleh telinga manusia.
Anjing dapat mendengar bunyi yang
frekuensinya sampai 50000 Hz.
Kelelawar dapat mengetahui adanya getaran
yang frekuensinya sampai 100000 Hz.
Ultrabunyi mempunyai 2 keuntungan, tidak
dapat didengar oleh telinga manusia dan dapat
dipakai untuk mengetahui adanya benda-benda
yang berukuran kecil dengan teliti.
Ultrabunyi dipakai dalam bidang teknik dan
kedokteran. Salah satu alat yang menggunakan
ultrabunyi ialah SONAR (singkatan dari
SOund NAvigation and Ranging).
Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui
kedalaman laut dan adanya benda-benda di
dalam laut, misalnya untuk mengetahui adanya
kapal selam yang tidak tampak dari
permukaan. Untuk hal demikian gelombang
ultrabunyi dikirim ke dalam laut. Bila
gelombang ultrabunyi mengenai suatu benda,
maka ia dipantulkan. Penganalisaan terhadap
pantulan gelombang ultrabunyi itu dapat
digunakan untuk mengetahui garis besar
bentuk benda yang diselidiki itu. Teknik
semacam itu juga digunakan untuk mengetahui
adanya suatu kelainan di dalam tubuh karena
untuk hal-hal tertentu, sinar X tidak dapat
digunakan.
D. Zat Antara (Medium) untuk Bunyi
Agar bunyi dari sumbermya dapat terdengar,
haruslah getaran itu sampai di telinga.
Agar sampai di telinga, getaran bunyi
merambat dalam bentuk gelombang.
Gelombang bunyi memerlukan zat antara
(zantara) atau medium untuk merambat. Zat
antara untuk merambat bunyi dapat berupa
gas, zat padat atau zat cair. Bunyi tidak dapat
merambat melalui ruang hampa. Hal ini
dibuktikan oleh Robert Boyle, yaitu dengan
menempatkan sebuah bel listrik di dalam
sebuah sungkup, kemudian udara yang ada
dalam sungkup dipompa keluar (pompa hisap).
Berangsur-angsur bunyi bel makin melemah,
akhirnya tidak kedengaran sama sekali.
E. Energi Bunyi (E)
Energi bunyi sama dengan energi getaran
sumbernya:
2
2
1 kAE  . . . . . . . (4)
Bunyi 2
22
2
1 AmE  . . . . . . (5)
222
Afm2E  . . . . . (6)
E = energi bunyi, satuannya Joule
k = konstanta, satuannya N/m
A = amplitudo, satuannya m
m = massa, satuannya kg
 = kecepatan sudut, satuannya rad/det
f = frekuensi getaran, satuannya Hz
F. Daya Bunyi (P)
"Daya bunyi adalah energi bunyi (E) yang
dipancarkan tiap satuan waktu (t)".
t
E
P  . . . . . . . (7)
P = daya bunyi, satuannya Joule/detik atau
watt
t = waktu, satuannya detik
G. Intensitas Bunyi (I)
Intensitas bunyi ialah daya bunyi (P) yang
menembus tegak lurus tiap satuan luas (A)".
A
P
I  . . . . . . . (8)
Atau:
"Intensitas bunyi ialah energi bunyi (E) yang
tiap detiknya (t) menembus bidang tegak lurus
tiap satuan luas (A)".
At
E
I  . . . . . . . (9)
I = intensitas bunyi, satuannya watt/m2
atau Joule/m2
det
A = luas bidang yang ditembus, satuannya
m2
Jika sumber bunyi berupa titik, dan ada di
ruang bebas, energi bunyi akan merambat ke
segala arah dengan intensitas yang sama pada
jarak yang sama.
Gambar 1
Akan tetapi pada titik-titik yang berlainnan
jaraknya dari sumber bunyi, akan berbeda pula
intensitas bunyi yang diterimanya, sebab
bidang yang ditembus oleh energi bunyi
berupa kulit bola yang luasnya berbanding
lurus dengan kwadrat jari-jarinya.
Jadi untuk menentukan intensitas pada jarak R
dari sumber bunyi, kita ambil jaraknya sebagai
jari-jari bola. Luas kulit bola adalah:
A = 4R2
Sehingga intensitasnya:
2
R4
P
I

 . . . . . . (10)
R = jarak titik ke sumber bunyi, satuannya
m
Bila seorang pendengar menerima gelombang
bunyi dari beberapa sumber bunyi, maka
intensitas totalnya sama dengan jumlah aljabar
dari intensitas yang dihasilkan oleh masing-
masing sumber bunyi.
total 1 2I I I ........   . . . . (11)
Nyaring suatu bunyi tergantung pada
rangsangan pendengaran yang diderita
seseorang pendengar.
Pada umumnya gelombang bunyi dengan
intensitas yang lebih besar akan terdengar
lebih nyaring pula, tetapi telinga tidak
memiliki kepekaan yang sama terhadap semua
frekuensi. Oleh sebab itu suatu bunyi dengan
frekuensi tidak akan terdengar sama
nyaringnya dengan bunyi yang frekuensinya
rendah, walaupun intensitas kedua bunyi sama.
Jika frekuensi dua buah bunyi itu sama, maka
bunyi dengan intensitas yang lebih besar akan
terdengar lebih nyaring.
Pengukuran intensitas bunyi dilakukan dengan
alat akustik dan tidak terpengaruh oleh
pendengaran manusia.
Intensitas terkecil rata-rata yang masih dapat
menimbulkan rangsangan pendengaran pada
telinga manusia normal adalah 10–12
watt/m2
,
pada frekuensi 1000 Hz. Harga ini disebut
harga Ambang Intensitas Bunyi. Intensitas
terbesar rata-rata yang masih dapat diterima
oleh telinga manusia normal tanpa rasa sakit
adalah 1 watt/m2
.
Oleh karena selang Intensitas bunyi yang dapat
merangsang pendengaran itu besar, maka
dipergunakanlah skala logaritmik, yaitu yang
disebut Taraf Intensitas (T).
Bunyi 3
H. Taraf Intensitas (T)
Taraf Intensitas Bunyi ialah logaritma
perbandingan antara Intensitas Bunyi (I)
dengan harga Ambang Intensitas Bunyi (I0).
Ditulis:
0I
I
log10T  . . . . . . (12)
I = Intensitas bunyi, satuannya watt/m2
I0 = Intensitas ambang = 10–12
watt/m2
T = Taraf Intensitas, satuannya deciBell
(dB)
Sebenarnya satuan Taraf Intensitas yang
pertama kali didefinisikan adalah Bell, untuk
menghormati Alexander Graham Bell (1846-
1922), yang merintis penyelidikan masalah
tersebut. Tetapi ternyata satuan masih terlalu
besar, sehingga dalam praktiknya digunakan
satuan deciBell (dB), yaitu sepersepuluh Bell.
Berikut ini diberikan tabel Taraf Intensitas
beberapa bunyi.
Macam Bunyi Taraf Intensitas (T)
dalam dB
Ambang Pendengaran 0
Bisik-bisik 10 - 20
Perpustakaan 20 - 40
Rumah Tangga 40 - 50
Percakapan Umumnya 60 - 70
Lalu Lintas Ramai 70 - 80
Suara sepeda motor
dengan knalpot terbuka
90 - 95
Bila seorang pendengar menerima gelombang
bunyi dari beberapa sumber, maka Taraf
Intensitas totalnya dapat ditentukan dengan
rumus:
)
I
I
log(10T
0
total
total  . . . . (13)
Bila sumbernya sejenis (identik) yang
jumlahnya n buah, sedangkan jaraknya
terhadap pendengar sama, maka Taraf
Intensitas totalnya dapat ditentukan sebagai
berikut:
Taraf Intensitas salah satu sumber:
0I
I
log10T   0,1T = log (
0I
I
)
 log 100,1T
= log (
0I
I
)  100,1T
=
0I
I
 0
T1,0
I10I  . . . . . . (14)
Itotal = n I
 0
T1,0
total I10nI  . . . . (15)
Ttotal = 10 log
0
total
I
I
 Ttotal = 10 log
0
0
T1,0
I
I10n
 Ttotal = 10 log n100,1T
 Ttotal = 10 log n + 10 log 100,1T
 Ttotal = 10 log n + 100,1T log 10
 Ttotal = 10 log n + T  1
 nlog10TTtotal  . . . (16)
n = jumlah sumber bunyi
Jika pada sebuah titik yang berjarak R1 dari
sumber bunyi diketahui taraf intensitasnya T1.
Kemudian kita ingin menghitung taraf
intensitas pada titik lain yang berjarak R2
karena pengaruh sumber yang sama, caranya
sebagai berikut:
T1 – T2 = 10 log
0
1
I
I
– 10 log
0
2
I
I
 T1 – T2 = 10 log
0
2
0
1
I
I
I
I
 T1 – T2 = 10 log
2
1
I
I
 T1 – T2 = 10 log (
2
2
2
1
R4
P
R4
P


)
 T1 – T2 = 10 log ( 2
1
2
2
R
R
)
 T1 – T2 = 10 log (
1
2
R
R
)2
 T1 – T2 = 210 log (
1
2
R
R
)
 )
R
R
(log20TT
1
2
21  . . . (17)
Contoh Soal:
1. Pada sebuah titik karena pengaruh sebuah
sumber bunyi intensitasnya 810–
5
watt/m2
. Jika intensitas ambang = 10–
12
watt/m2
dan dianggap log 2 = 0,3,
berapa taraf intensitasnya?
Penyelesaian:
I = 810–5
watt/m2
Bunyi 4
0I
I
log10T   T = 10 log 12
5
10
108



 T = 10 log 8107
 T = 10 (log 8 + log 107
)
 T = 10 (log 23
+ 7)
 T = 10 (3 log 2 + 7)
 T = 10 (30,3 + 7)  T = 10 (0,9 + 7)
 T = 10  7,9  T = 79 dB
2. Sebuah titik yang berjarak 20 meter dari
sebuah sumber bunyi taraf intensitasnya
60 dB. Jika intensitas ambang = 10–
12
watt/m2
, berapa Intensitas dan daya
bunyi pada titik itu?
Penyelesaian:
0I
I
log10T   60 = 10 log
0I
I
 6 = log
0I
I
 log 106
= log
0I
I
 106
=
0I
I
 I = 106
I0
 I = 106
 10–12
 I = 10–6
watt/m2
2
R4
P
I

  P = 4R2
I
 P = 4202
10–6
 P = 4400 10–6
 P = 1610–4
watt
3. Suara dengungan seekor tawon taraf
intensitasnya 65 db. Bila dianggap log 2 =
0,3, berapa taraf intensitas total 8 ekor
tawon yang sedang terbang bersama?
Penyelesaian:
T = 65 dB, n = 8
nlog10TTtotal   Ttotal = 65 + 10 log 8
 Ttotal = 65 + 10 log 23
 Ttotal = 65 + 10  3 log 2
 Ttotal = 65 + 30  0,3
 Ttotal = 65 + 9  Ttotal = 74 dB
4. Pada sebuah titik yang berjarak 5 meter
dari sebuah sumber bunyi taraf
intensitasnya 70 dB. Bila dianggap log 2 =
0,3, karena pengaruh sumber yang sama,
berapa taraf intensitas bunyi pada titik lain
yang berjarak 80 meter dari sumber
tersebut?
Penyelesaian:
R1 = 5 m, T1 = 70 dB, R2 = 80 m
)
R
R
(log20TT
1
2
21 
 70 – T2 = 20 log
5
80
 70 – T2 = 20 log 16
 70 – T2 = 20 log 24
 70 – T2 = 204 log 2
 70 – T2 = 800,3
 70 – T2 = 24  70 – 24 = T2
 T2 = 46 dB
5. Seorang pendengar menerima gelombang
bunyi dari dua sumber A dan B. Taraf
intensitas dari masing-masing sumber
berturut-turut 60 dB dan 70 db. Bila
dianggap log 11 = 1,041, berapa taraf
intensitas total yang diterima pendengar?
Penyelesaian:
TA = 60 dB, TB = 70 dB
0
A
A
I
I
log10T   60 = 10 log
0
A
I
I
 6 = log
0
A
I
I
 log 106
= log
0
A
I
I
 106
=
0
A
I
I
 IA = 106
I0 watt/m2
Dengan cara yang sama didapat:
IB = 107
I0 watt/m2
BAtotal III   Itotal = 106
I0 + 107
I0
 Itotal = 106
I0 + 10106
I0
 Itotal = 11106
I0
0
total
total
I
I
log10T 
 Ttotal = 10 log
0
0
6
I
I1011
 Ttotal = 10 log (11106
)
 Ttotal = 10 (log 11 + log 106
)
 Ttotal = 10 (1,041 + 6)
 Ttotal = 10  7,041  Ttotal = 70,41 dB
6. Seorang pendengar menerima gelombang
bunyi dari 2 buah sumber dengan data
sebagai berikut:
Sumber Jarak (r) Taraf Intensitas (T)
A 1000 m 60 dB
B 10 m 100 dB
Jika log 2 = 0,3, pada saat kedua sumber
berada pada jarak 100 meter, berapa taraf
intensitas totalnya?
Penyelesaian:
Posisi mula-mula:
Bunyi 5
TA = 10 log (
0
A
I
I
)  60 = 10 log (
0
A
I
I
)
 6 = log (
0
A
I
I
)  106
=
0
A
I
I
 IA = 106
I0
TB = 10 log (
0
B
I
I
)  100 = 10 log (
0
B
I
I
)
 10 = log (
0
B
I
I
)  1010
=
0
B
I
I
 IB = 1010
I0
Posisi sekarang:
P '
A = PA  I '
A r '
A
2
= IA r 2
A
 I '
A 1002
= 106
I0 10002
 104
I '
A = 106
I0 106
 I '
A = 108
I0
P '
B = PB  I '
B r '
B
2
= IB r 2
B
 I '
B 1002
= 1010
I0 102
 I '
B 104
= 1012
I0  I '
B = 108
I0
I '
T = I '
A + I '
B  I '
T = 108
I0+108
I0
 I '
T = 2108
I0
T '
T = 10 log (
0
'
T
I
I
)
 T '
T = 10 log (
0
0
8
I
I102
)
 T '
T = 10 log 2108
 T '
T =10 log 2 +10 log 108
 T '
T = 80 + 10 log 2  T '
T = 80 + 100,3
 T '
T = 80 + 3  T '
T = 83 dB
7. Seekor tawon mendengung pada jarak
2 meter taraf intensitas yang diterima oleh
seorang pendengar 20 dB. Ada 1000 ekor
tawon mendengung pada jarak x dari
pendengar, taraf intensitasnya juga 20 dB.
Berapa besar x?
Penyelesaian:
nlog10TT 12 nn 

2nT = 20 + 10 log 1000

2nT = 20 + 103 
2nT = 20 + 30

2nT = 50 dB
2n1 TT   T1 = 50 dB
1
2
12
r
r
log20TT   20 = 50 – 20 log
2
x
 20 log
2
x
= 50 – 20  20 log
2
x
= 30
 log
2
x
= 1,5 
2
x
= 101,5
 x = 210 10  x = 20 10 m
8. Seseorang berada di tengah-tengah antara
dua sumber bunyi identik A dan B. Taraf
intensitas total yang diterimanya = 80 dB.
Sesaat kemudian sumber bunyi A mati.
Tinggal sumber bunyi B yang masih
berbunyi. Berapa taraf intensitas yang
diterima pendengar tersebut sekarang?
Penyelesaian:
Ttotal = 80 dB
nlog10TTtotal   80 = T + 10 log 2
 80 = T + 10  0,301  80 = T + 3,01
 80 – 3,01 = T  T = 76,99 dB
9. Taraf intensitas dengungan seekor tawon
pada jarak 4 meter yang diterima oleh
seorang pendengar sama dengan taraf
intensitas dengungan n ekor tawon pada
jarak 40 m dari pendengar yang sama.
Berapa besar n?
Penyelesaian:
0
1
1
I
I
log10T   T1 = 10 log (
0
11
I
In
)
 T1 = 10 log (
0
2
1
1
I
r4
P
n

)
 T1 = 10 log (
0
2
1
1
Ir4
Pn

)
Dengan cara yang sama:
 T2 = 10 log (
0
2
2
2
Ir4
Pn

)
T1 = T2
 10 log (
0
2
1
1
Ir4
Pn

) = 10 log (
0
2
2
2
Ir4
Pn

)

2
1
1
r
n
= 2
2
2
r
n
 n1
2
2r = n2
2
1r
 1  402
= n  42
 1  102
= n  12
 n = 100
10. Taraf intensitas dengungan seekor tawon
pada jarak 5 meter yang diterima oleh
seorang pendengar sama dengan taraf
intensitas dengungan 10 ekor tawon pada
jarak x m dari pendengar yang sama.
Berapa besar x?
Bunyi 6
Penyelesaian:
0
1
1
I
I
log10T   T1 = 10 log (
0
11
I
In
)
 T1 = 10 log (
0
2
1
1
I
r4
P
n

)
 T1 = 10 log (
0
2
1
1
Ir4
Pn

)
Dengan cara yang sama:
 T2 = 10 log (
0
2
2
2
Ir4
Pn

)
T1 = T2
 10 log (
0
2
1
1
Ir4
Pn

) = 10 log (
0
2
2
2
Ir4
Pn

)

2
1
1
r
n
= 2
2
2
r
n
 n1
2
2r = n2
2
1r
 1  x2
= 10  52
 x = 5 10 m
I. Cepat Rambat Bunyi (v)
Di atas telah dikatakan, bahwa bunyi dapat
merambat dalam gas, zat padat dan dalam zat
zair.
a. Cepat Rambat Bunyi Dalam Gas
Orang yang bernama Laplace menganggap
bahwa perambatan gelombang bunyi adalah
suatu proses adiabatik. Ia merumuskan suatu
persamaan yang menyatakan hubungan antara
cepat rambat bunyi (v) dalam suatu gas dengan
tekanan (P), massa jenis (), dan konstanta
Laplace ().
Persamaan Laplace itu berbentuk:


P
v . . . . . . (18)
v = cepat rambat bunyi, satuannya m/det
 = konstanta Laplace
P = tekanan, satuannya N/m2
 = massa jenis gas pada suhu itu,
satuannya kg/m3
Massa jenis gas yang diketahui pada tabel
maupun pada soal merupakan massa jenisnya
pada suhu t0 = 0C (T0 = 273K),
dilambangkan dengan 0. Hubungan
keduanya:
0
0
T
T
 . . . . . . (19)
273tT  . . . . . . (20)
T = suhu mutlak, satuannya K
t = suhu, satuannya C
Laplace menganggap bahwa suhu 0C (273K)
bunyi dalam proses adibatik dengan alasan
kira-kira sebagai berikut. Gelombang bunyi
adalah gelombang longitudinal, yang
menimbulkan rapatan dan regangan yang
berulang dengan sangat cepat di udara. Di
tempat rapatan, suhu udara naik dan di tempat
regangan suhu itu turun. Antara tempat suhu
naik dan tempat suhu turun tidak dapat terjadi
pertukaran kalor, karena terlalu cepat terjadi
perulangan antara rapatan dan regangan itu.
Dari persamaan keadaan gas:
P V = n R T  P =
V
nRT
. . (i)
Sedangkan:
 =
V
m
  =
V
nM
. . . . . (ii)
V = volume, satuannya m3
n = jumlah molekul gas, satuannya Mol
m = massa gas, satuannya kg
Didapat:
v =
V
nM
V
nRT


M
RT
v  . . . . . (21)
R = konstanta gas umum
R = 8314 Joule/MolK
T = suhu mutlak, satuannya K
M = massa tiap satuan Mol, satuannya
kg/Mol
b. Cepat Rambat Bunyi Dalam Zat Padat


Y
v . . . . . . . (22)
v = cepat rambat bunyi, satuannya m/det
Y = modulus Young, satuannya N/m2
 = massa jenis zat padat, satuannya kg/m3
c. Cepat Rambat Bunyi Dalam Zat Cair


B
v . . . . . . . (23)
v = cepat rambat bunyi, satuannya m/det
B = modulus Bulk, satuannya N/m2
 = massa jenis zat padat, satuannya kg/m3
Contoh Soal:
Bunyi 7
11. Diketahui massa tiap satuan Mol gas
Hidrogen = 2 kg/Mol, massa tiap satuan
Mol gas Oksigen = 32 kg/Mol. Tetapan
Laplace kedua gas sama. Cepat rambat
bunyi dalam gas Hidrogen pada suhu 7C
sama dengan 4 kali cepat rambat bunyi
dalam gas Oksigen pada suhu t C.
Berapa besar t?
Penyelesaian:
TH = 7 + 273  TH = 280K
vH = 4v0 
H
H
M
RT
 = 4
0
0
M
RT


2
280
= 2
32
TO
 2804 = TO
 TO = 1120
t = T0 – 273  t = 1120 – 273
 t = 847
12. Berapa cepat rambat bunyi di udara pada
suhu 52 dan tekanan 1 atm, bila dianggap
konstanta Laplace 1,4 dan massa jenis
udara pada suhu 0C adalah
0,0013 gram/cm3
?
Penyelesaian:
t = 52C,  = 1,4
 = 0,0013 gram/cm3
= 1,3 kg/m3
P = 1 atm = 101292,8 N/m2
273tT   T = 52 + 273
 T = 325K
0
T
273
   =
325
273
1,3
  = 1,092 kg/m3


P
v  v =
092.1
8,101292
4,1 
 v = 1129862,564  v = 360,36 m/det
13. Berapa cepat rambat bunyi di udara pada
suhu 27C, bila pada suhu 0C cepat
rambatnya 330 m/det?
Penyelesaian:
t = 27C, t0 = 0C, v0 = 330 m/det
273tT   T = 27 + 273
 T = 300K
273tT 00   T0 = 0 + 273
 T0 = 273K
M
RT
v   v =
M
300R 

v =
M
R
300

. . . . . . (i)
M
RT
v 0
0   v0 =
M
273R 

v0 =
M
R
273

. . . . . . (ii)
0v
v
=
M
R
273
M
R
300



0v
v
=
273
300
 v = 1,0989 v0  v = 1,048  330
 v = 345,93 m/det
14. Diketahui massa tiap satuan Mol gas
Hidrogen = 2 kg/Mol, massa tiap satuan
Mol gas Oksigen = 32 kg/Mol. Tetapan
Laplace kedua gas sama. Cepat rambat
bunyi dalam gas Hidrogen pada suhu 27C
adalah 350 m/det. Berapa cepat rambat
bunyi dalam gas Oksigen pada suhu 87C?
Penyelesaian:
TH = 27 + 273  TH = 300K
TO = 87 + 273  TO = 350K
H
O
v
v
=
H
H
H
0
0
0
M
RT
M
RT



H
O
v
v
=
0H
H0
MT
MT

H
O
v
v
=
32300
2350


 vO = vH 073,0
 vO = 350  0,27  vO = 94,51 m/det
15. Berapa cepat rambat bunyi dalam batang
yang mempunyai modulus Young
7,741010
N/m2
dan massa jenis
8,6 gram/cm3
?
Penyelesaian:
E = 7,741010
N/m2
 = 8,6 gram/cm3
= 8600 kg/m3


E
v  v =
8600
1074,7 10

 v = 6
109  v = 3103
m/det
16. Cepat rambat bunyi dalam minyak yang
massa jenisnya 0,8 gram/m3
adalah
2000 m/det. Berapa Mudulus Bulk minyak
tersebut?
Penyelesaian:
 = 0,8 gram/cm3
= 800 kg/m3
v = 2000 m/det
Bunyi 8


B
v  v2
=

B
 B =  v2
 B = 800  20002
 B = 800  4106
 B = 3,2x109
N/m2
J. Pantulan Bunyi
Seperti halnya pada gelombang, bunyipun
dapat mengalami pemantulan bila sampai pada
batas antara dua medium. Misalnya
pemantulan bunyi dapat terjadi pada waktu
bunyi yang merambat melalui udara mengenai
sebuah tembok, bukit, ataupun pohon-pohonan
yang rapat.
Pemantulan bunyi dapat menimbulkan
peristiwa yang disebut gema. Bila jarak antara
sumber bunyi dengan pemantulnya cukup
jauh, maka sebagai akibat terjadinya
pemantulan itu kita dengar bunyi itu terulang
kembali.
Gambar 2
Bila jarak antara sumber bunyi dengan
pemantul = x, cepat rambat bunyi = v, dan
waktu yang diperlukan oleh gelombang bunyi
untuk pergi ke pemantul dan kembali ke
tempat sumber itu = t, maka jarak yang
ditempuh bunyi dalam perjalanan dari tempat
sumber bunyi ke pematul pergi pula adalah 2x.
Oleh karena itu:
t.vx 2
1
 . . . . . . . (24)
tvx2  . . . . . . . (25)
x = jarak sumber ke pemantul, satuannya
m
v = cepat rambat bunyi, satuannya m/det
t = waktu yang diperlukan gelombang
bunyi untuk pergi dan kembali lagi,
satuannya detik
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa
rata- rata waktu yang diperlukan untuk
mengucapkan satu suku-kata ialah 0,1 detik.
Jika gema suatu suku-kata sudah kembali
sebelum suku-kata itu selesai diucapkan, maka
kata-kata yang diucapkan akan diperkuat oleh
gema itu.
Akan tetapi jika gema itu kembali segera
setelah satu suku-kata selesai diucapkan, maka
gema suku-kata itu akan terdengar bersamaan
dengan suku-kata berikutnya. Hal ini tentulah
sangat mengganggu suku-kata berikutnya.
Kejadian ini disebut gaung.
Untuk menghindari gaung, pemantulan harus
ditiadakan atau dikurangi sampai sekecil-
kecilnya. Bila hal ini terpaksa terjadi di dalam
suatu ruang, pemantulan dapat dikurangi
dengan melapisi dinding gedung dengan
bahan-bahan yang empuk seperti wol. Bahan
seperti ini disebut bahan akustik.
Contoh Soal:
17. Seseorang berdiri di antara dua tebing.
Suatu saat ia berteriak. Satu detik
kemudian terdengar gema suaranya yang
pertama. Setengah detik lagi terdengar
gema suaranya yang kedua. Bila cepat
rambat bunyi di udara saat itu 350 m/det,
berapa jarak kedua tebing?
Penyelesaian:
Karena pantulan tebing pertama yang lebih
dekat:
11 tvx2   2x1 = 350  1  2x1 = 350
 x1 = 175 m
t2 = t1 + 0,5  t2 = 1 + 0,5  t2 = 1,5 detik
2x2 = v t2  2x2 = 350  1,5  2x2 = 525
 x2 = 262,5 m
18. Seseorang berdiri didekat sebuah tebing.
Suatu saat ia berteriak. Tiga detik
kemudian terdengar gemanya. Kemudian
ia berjalan sejauh 170 m mendekati tebing
lalu berteriak lagi. Dua detik kemudian
terdengar gema suaranya. Berapa cepat
rambat bunyi di udara saat itu?
Penyelesaian:
Posisi pertama:
11 tvx2   2x1 = v  3
 x1 = 2
3
v . . . . . . (i)
22 tvx2   2x2 = v  2
 x2 = v . . . . . . . (ii)
160xx 21  
2
3
v – v = 170

2
1
v = 170  v = 1702
 v = 340 m/s
K. Efek Doppler
Efek Doppler membahas tentang pengaruh
gerak terhadap frekuensi bunyi.
Bila sumber bunyi maupun pendengarnya
diam, maka frekuensi bunyi yang diterima
oleh pendengar sama dengan frekuensi bunyi
yang dikeluarkan oleh sumbernya. Tetapi bila
sumber dan atau pendengarnya bergerak, maka
frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar
Bunyi 9
tidak sama dengan yang dikeluarkan oleh
sumbernya. Hal ini dapat dilihat pada gambar
berikut:
Sebuah sumber bunyi berupa garpu tala
bergerak ke kanan.
Gelombang bunyi yang diterima pendengar
sebelah kiri, panjang gelombangnya makin
besar (frekuensinya makin kecil), sedangkan
yang diterima pendengar sebelah kanan,
panjang gelombangnya makin kecil
(frekuensinya makin besar).
Sekarang kita bahas hubungan antara frekuensi
bunyi dengan kecepatan gerak.
Perhatikan gambar berikut:
P S
vS(+)
vb
vS(-)vP(-)
vP(+)
va (-)(+)
Gambar 3
Misal:
S = Sumber bunyi
P = Pendengar
vb = Kecepatan gelombang bunyi
vS = Kecepatan gerak sumber bunyi
vP = Kecepatan gerak pendengar
fS = frekuensi yang dikeluarkan oleh
sumber bunyi
fP = frekuensi yang diterima oleh
pendengar
x0 = jarak antara sumber bunyi dengan
pendengar mula-mula
t = waktu, yang mana pertama kali
pendengar menerima getaran dari
sumber bunyi
t' = waktu, yang mana getaran ke (fS +1)
diterima oleh pendengar
Saat getaran pertama sampai di P, maka
pendengar sudah bergerak sejauh (vP t).
Jarak yang ditempuh gelombang bunyi adalah:
x1 = vb t = x0 + vP t
 vb t – vP t = x0  (vb – vP) t = x0
t =
Pb
0
vv
x

. . . . . . (i)
Getaran kedua diterima pendengar setelah
(t +
Sf
1
) detik, dan saat ini sumber bunyi
sudah bergerak sejauh (vS
Sf
1
) meter.
Getaran ketiga diterima pendengar setelah
(t +
Sf
2
) detik.
Getaran ke (fS + 1) diterima pendengar setelah
t' = (t +
S
S
f
f
) detik = (t + 1) detik.
Saat ini pendengar telah bergerak sejauh
(vP t') meter dan sumber sudah bergerak sejauh
(vS 
S
S
f
f
) = vS meter.
Jarak yang ditempuh gelombang bunyi ialah
vb (t' – 1) meter.
Jadi:
vb (t' – 1) = x0 + vP t' – vS
 vb t' – vb = x0 + vP t' – vS
 vb t' – vP t' = x0 + vb – vS
 (vb – vP ) t' = x0 + vb – vS
 t' =
Pb
Sb0
vv
vvx


. . . . (ii)
t' – t =
Pb
Sb0
vv
vvx


–
Pb
0
vv
x

 t' – t =
Pb
Sb
vv
vv


Dalam selang waktu (t' – t) detik ini pendengar
menerima frekuensi bunyi sebanyak:
(fS + 1) – 1 = fS
Jadi dalam waktu 1 detik pendengar menerima
frekuensi bunyi sebanyak:
fP =
t't
1

fS  fP =
Pb
Sb
vv
vv
1


fS
 fP =
Sb
Pb
vv
vv


fS
Dengan cara yang sama kita peroleh rumus
untuk arah gerak sumber maupun pendengar
yang lain.
Kemudian kita simpulkan menjadi satu rumus
saja, yaitu:
Sb
S
Pb
P
vv
f
vv
f



. . . . (26)
Penggunaan tanda (+) dan (–) ditentukan oleh
arah geraknya, dan dapat digunakan pedoman
sebagai berikut:
Bila sumber maupun pendengar bergerak ke
kanan, maka vS maupun vP berharga positif
(+), sedangkan bila bergerak ke kiri, maka
berharga negatif (–).
Bila saat itu ada angin yang sedang bertiup
dengan kecepatan va, maka hanya akan
Bunyi 10
mempengaruhi kecepatan gelombang
bunyinya (vb) saja. Gelombang bunyi
merambatnya dari sumber ke pendengar, atau
dari kiri ke kanan, seperti terlihat pada gambar
5.
Bila anginnya bergerak searah dengan
gelombang bunyi (ke kanan), maka kecepatan
bunyinya akan bertambah. Tetapi bila
anginnya bergerak berlawanan arah dengan
kecepatan bunyi (ke kiri), maka kecepatan
bunyinya akan berkurang. Misal kecepatan
bunyinya sekarang berubah menjadi v'
b , yang
dinyatakan dengan:
ab
'
b vvv  . . . . . . (27)
Tanda positif digunakan bila arah angin sama
dengan arah gerak gelombang bunyi (ke
kanan). Sedangkan tanda negatif digunakan
bila arah angin berlawanan dengan arah gerak
gelombang bunyi (ke kiri).
Sehingga persamaan 24 dapat ditulis:
S
'
b
S
P
'
b
P
vv
f
vv
f



. . . . . (28)
Sab
S
Pab
P
vvv
f
vvv
f



. . (29)
Untuk mengerjakan soal-soal, usahakan
mengambar arah gerak obyeknya dan besaran-
besaran yang diperlukan.
Contoh Soal:
19. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
10 m/det mendekati sebuah ambulans
yang datang dari arah yang berlawan
dengan kecepatan 30 m/det yang sedang
membunyikan sirinenya dengan frekuensi
400 Hz. Bila cepat rambat bunyi di udara
saat itu 350 m/det, berapa frekuensi sirine
yang didengar sopir mobil?
Penyelesaian:
vP = 10 m/det, vS = –30 m/det, fS = 400 Hz,
vb = 350 m/det
Sb
S
Pb
P
vv
f
vv
f




10350
fP

=
30350
400


360
fP
=
320
400

9
fP
=
8
400
 fP = 509
 fP = 450 Hz
20. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 30 m/s sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 760 Hz
menjauhi sebuah mobil yang bergerak
searah. Sopir mobil mendengar peluit
kereta api itu dengan frekuensi 740 Hz.
Cepat rambat bunyi di udara saat itu 350
m/s. Berapa kecepatan mobil?
Penyelesaian:
vS = 30 m/s, fS = 760 Hz
fP = 740 Hz, vb = 350 m/s
Sb
S
Pb
P
vv
f
vv
f



 fP (vb + vS) = fS (vb + vP)
 740 (350 + 30) = 760 (350 + vP)
 37  380 = 38 (350 + vP)
 370 = 350 + vP  370 – 350 = vP`
 vP = 20 m/s
21. Sebuah ambulans bergerak sambil
membunyikan sirinenya dengan frekuensi
730 Hz menjauhi sebuah truk yang
bergerak searah dengan kecepatan
10 m/det. Sopir truk mendengar sirine
ambulans itu dengan frekuensi 720 Hz.
Cepat rambat bunyi di udara saat itu
350 m/s. Berapa kecepatan gerak
ambulans?
Penyelesaian:
fS = 730 Hz, vP = 10 m/s, fP = 720 Hz,
vb = 350 m/s
Sb
S
Pb
P
vv
f
vv
f




Sv350
730

=
10350
720


Sv350
73

=
360
72
 73 = 5
1 (350 + vS)
 735 = 350 + vS  365 – 350 = vS
 vS = 15 m/s
22. Sebuah ambulans bergerak dengan
kecepatan 25 m/det sambil membunyikan
sirinenya dengan frekuensi 480 Hz
mendekati sebuah truk yang bergerak
searah dengan kecepatan 15 m/det. Sopir
truk mendengar sirine ambulans itu
dengan frekuensi 495 Hz. Berapa cepat
rambat bunyi di udara saat itu?
Penyelesaian:
vS = –25 m/s, fS = 480 Hz
vP = –15 m/s, fP = 495 Hz
Sb
S
Pb
P
vv
f
vv
f



P SvP
vS
vb
P SvP
vS
vb
P SvP(-) vS(-)
vb
P SvP
vS
vb
Bunyi 11

15v
495
b 
=
25v
480
b 

15v
33
b 
=
25v
32
b 
 33 (vb – 25) = 32 (vb – 15)
 33 vb – 825 = 32 vb – 480
 33 vb – 32 vb = 825 – 480
 vb = 345 m/s
23. Seorang pengendara sepeda motor melaju
dengan kecepatan vP melewati sebuah
pabrik yang sedang membunyikan sirine.
Cepat rambat bunyi di udara saat itu
330 m/s. Pengendara menerima bunyi
sirine pabrik sebelum dan sesudah
melewatinya dengan frekuensi 855 Hz dan
795 Hz. Berapa sar vP?
Penyelesaian:
Sebelum Melewati
vS = 0, fP = 855 Hz,
Sb
S
Pb
P
vv
f
vv
f




Pv330
855

=
0330
fS

 fS =
Pv330
855

 330 . . . . (i)
Sesudah Melewati
vS = 0 m/s, f '
p = 795 Hz,
Sb
S
Pb
'
p
vv
f
vv
f




Pv330
795

=
0330
fS

 fS =
Pv330
795

 330 . . . . (ii)
Pers (i) = Pers (ii)
Pv330
855

 330 =
Pv330
795

 330
 57 (330 – vP) = 53 (330 + vP)
 57  330 – 57 vP = 53  330 + 53 vP
 57  330 – 53  330 = 57 vP + 53 vP
 4  330 = 110 vP  vP = 12 m/s
24. Sebuah ambulans bergerak dengan
kecepatan 30 m/s sambil membunyikan
sirinenya dengan frekuensi 900 Hz
berpapasan dengan sebuah mobil yang
bergerak berlawanan arah dengan
kecepatan vP. Pada saat itu cepat rambat
bunyi di udara 330 m/s. Jika selisih
frekuensi yang diterima sopir mobil
sebelum dan sesudah berpapasan =
220 Hz, berapa besar vP?
Penyelesaian:
Sebelum Berpapasan:
Sb
S
Pb
P
vv
f
vv
f




P
P
v330
f

=
30330
900


P
P
v330
f

=
300
900
 fP = 3(330 + vP)
 fP = 990 + 3vP . . . . . (i)
Sesudah Berpapasan:
Sb
S
Pb
'
p
vv
f
vv
f




P
'
P
v330
f

=
30330
900


P
'
P
v330
f

=
360
900
 f '
p = 2,5(330 – vP)
 f '
p = 825 – 2,5vP . . . . . (ii)
fP – f '
p = 220
 990 + 3vP – (825 – 2,5vP) = 220
 990 + 3vP – 825 + 2,5vP = 220
 165 + 5,5vP = 220  5,5vP = 220 – 165
 5,5vP = 55  vP = 10 m/s
25. Sebuah ambulans bergerak dengan
kecepatan 20 m/det sambil membunyikan
sirinenya dengan frekuensi 480 Hz
mendekati sebuah truk yang bergerak
searah dengan kecepatan 10 m/det. Sopir
truk mendengar sirine ambulans itu
dengan frekuensi 495 Hz. Saat itu ada
angin yang bertiup. Cepat rambat bunyi di
udara saat itu 345 m/s. Tentukan besar dan
arah kecepatan angin saat itu?
Penyelesaian:
vS = –20 m/s, fS = 480 Hz, vP = –10 m/s,
fP = 495 Hz, vb = 345 m/s
S
'
b
S
P
'
b
P
vv
f
vv
f




10v
495
'
b 
=
20v
480
'
b 

10v
33
'
b 
=
20v
32
'
b 
 33 (v '
b – 20) = 32 (v '
b – 10)
 33 v '
b – 660 = 32 v '
b – 320
 33 v '
b – 32 v '
b = 660 – 320
 v '
b = 340 m/s
ab
'
b vvv   340 = 345 – va
P S
vS=0vP(+)
P S
vS=0vP(–)
P SvP(-) vS(-)
vb
P S
vS=(+)
vP=(–)
P S
vS=(–)
vP=(+)
Bunyi 12
 va = 345 – 340  va = 5 m/s
Arah angin ke kanan atau berlawanan dengan
arah rambat bunyi. Atau berlawanan dengan
arah gerak sumber bunyi.
26. Sebuah kereta api melaju dengan
kecepatan 30 m/s sambil membunyikan
peluitnya melewati seorang pendengar
yang diam. Cepat rambat bunyi di udara
saat itu 300 m/s. Selisih frekuensi bunyi
yang diterima pendengar sebelum dan
sesudah kereta api itu melewatinya =
180 Hz. Berapa frekuensi bunyi yang
dikeluarkan kereta api?
Penyelesaian:
Sebelum Melewati
Sb
S
Pb
P
vv
f
vv
f




0300
fP

=
30300
fS


300
fP
=
270
fS
 fP =
270
300
fS  fP =
9
10
fS . . (i)
Sesudah Melewati
Sb
S
Pb
'
p
vv
f
vv
f




0300
f '
P

=
30300
fS


300
f '
P =
330
fS
 f '
p =
330
300
fS  f '
p =
11
10
fS . . (ii)
fP – f '
p = 180 
9
10
fS –
11
10
fS = 120
 10(
9
1
–
11
1
)fS = 180  (
119
911


)fS = 18
 2fS = 91118  fS = 891 Hz
27. Seorang pengendara sepeda motor melaju
dengan kecepatan 16 m/s melewati sebuah
pabrik yang sedang membunyikan sirine.
Cepat rambat bunyi di udara saat itu
340 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang
diterima pengendara sebelum dan sesudah
melewati pabrik 64 Hz. Berapa frekuensi
bunyi yang dikeluarkan pabrik?
Penyelesaian:
Sebelum Melewati
Sb
S
Pb
P
vv
f
vv
f




16340
fP

=
0340
fS


356
fP
=
340
fS
fP =
340
356
fS . . . . . . . (i)
Sesudah Melewati
Sb
S
Pb
'
p
vv
f
vv
f




16340
f '
P

=
0340
fS


324
f '
P =
340
fS
f '
p =
340
324
fS . . . . . . . (ii)
fP – f '
p = 64 
340
356
fS –
340
324
fS = 64

340
32
fS = 64  fS = 64
32
340
 fS = 680 Hz
28. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 20 m/det sambil membunyikan
peluitnya mendekati lalu menjauhi seorang
pendengar yang diam. Bila perbandingan
antara frekuensi yang diterima oleh
pendengar sebelum dan sesudah kereta api
melewatinya = 9 : 8, berapa cepat rambat
bunyi saat itu?
Penyelesaian:
Sebelum Melewati
Sb
S
Pb
P
vv
f
vv
f




0v
f
b
P

=
20v
f
b
S

 fP =
20v
v
b
b

fS . . . . . (i)
Sesudah Melewati
Sb
S
Pb
'
p
vv
f
vv
f




0v
f
b
'
P

=
20v
f
b
S

 f '
p =
20v
v
b
b

fS . . . . . (ii)
fP : f '
p = 9 : 8

20v
v
b
b

fS :
20v
v
b
b

fS = 9 : 8

20v
8
b 
=
20v
9
b 
 8(vb + 20) = 9(vb – 20)
 8 vb + 160 = 9 vb – 180
 160 + 180 = 9 vb – 8 vb  vb = 340 m/s
P S
vS=(–)
vP=0
P S
vS=(+)
vP=0
P S
vS=0vP(+)
P S
vS=0vP(–)
P S
vS=(–)
vP=0
P S
vS=(+)
vP=0
Bunyi 13
L. Resonansi
Resonansi ialah turut bergetarnya sebuah
medium karena dipengaruhi oleh suatu sumber
bunyi.
S
P
S
S
S
S
S
P
P
P
P
P
Gt
Tb
Air
L1
L2
L3
Gambar 4
Hal ini dapat ditunjukkan dengan
menggunakan alat yang disebut alat resonansi
(tabung resonansi).
Alat ini terdiri atas sebuah tabung (Tb) yang
panjangnya kira-kira 1 meter, dengan diameter
kira-kira 3 cm sampai 5 cm.
Tabung ini dihubungkan dengan sebuah
tandon (Td) atau reservoir melalui pipa atau
selang karet (S), seperti gambar 4(a).
Tabung beserta tandon itu diisi air. Tinggi
permukaan air di dalam tabung dapat diatur
dengan menaikkan atau menurunkan tandon
itu.
Cara menggunakan alat ini adalah sebagai
berikut:
Aturlah kedudukan tandon itu agar permukaan
air di dalam tabung kira-kira 10 cm dari ujung
atas tabung. Dengan demikian di ujung atas
tabung terdapat tiang udara yang panjangnya
kira-kira 10 cm. Bunyikan garpu tala (Gt) yang
mempunyai frekuensi f (tertulis pada alat itu)
dan letakkan kaki-kakinya dekat di atas ujung
atas tabung, seperti gambar 4 (a).
Turunkanlah tandon perlahan-lahan, sehingga
permukaan air dalam tabung juga ikut turun,
sampai terdengar suara dengan jelas keluar
dari tiang udara itu.
Terdengarnya suara yang jelas ini
menunjukkan bahwa tiang udara dalam tabung
itu telah beresonansi dengan garputala.
Resonansi ini terjadi karena interferensi bunyi
antara gelombang bunyi yang dihasilkankan
garputala dengan gelombang pantulan dari
permukaan air.
Tandailah letak permukaan air ketika terjadi
resonansi itu. Misal jarak antara permukaan air
ke ujung tabung adalah L1, seperti gambar
4(b).
Saat ini pada kolom udara di atas permukaan
air terbentuk 1 perut dan 1 simpul.
Jadi kolom udara yang panjangnya L1 sama
dengan 4
1 .
 4
1
1L . . . . . . . (30)
Lanjutkan percobaan itu dengan menurunkan
lagi permukaan air dalam tabung sambil terus
membunyikan garputala di ujung tabung
sampai didengar nada keras yang kedua. Bila
terdengar nada keras yang kedua, tandai lagi
permukaan air dalam tabung. Misal jarak
antara permukaan air ke ujung tabung adalah
L2, seperti gambar 4(c).
 4
3
2L . . . . . . . (31)
Saat terjadi nada keras pertama dan kedua,
pada permukaan air merupakan tempat-tempat
simpul, sedangkan pada ujung tabung selalu
terjadi perut. Jarak antara kedua simpul yang
berurutan sama dengan setengah panjang
gelombang 2
1 .
Jadi: L2 – L1 = 4
3
 – 4
1

  2
1
12 LL . . . . . (32)
Atau:
 )LL(2 12  . . . . . (33)
 = panjang gelombang bunyi, satuannya
meter (m)
L2 dan L1 = jarak permukaan air ke ujung
tabung saat terdengar nada
keras pertama dan kedua,
satuannya meter (m)
Cepat rambat bunyinya dapat dihitung dengan
rumus:
 fv . . . . . . . (34)
v = cepat rambat bunyi di udara,
satuannya m/det
f = frekuensi bunyi, satuannya Hz
Bunyi 14
Contoh Soal:
29. Pada percobaan tabung resonansi sebuah
garputala dengan frekuensi 600 Hz
digetarkan di atas tabung resosnansi. Jika
cepat rambat gelombang bunyi di udara
saat itu 360 m/s, berapa panjang kolom
udara dalam tabung saat terdengar bunyi
keras kedua?
Penyelesaian:
f = 600 Hz, v = 360 m/s
 fv  360 = 600 
  = 0,6 m = 60 cm
 4
3
2L  L2 = 4
3 60  L2 = 45 cm
30. Pada percobaan tabung resonansi
digunakan garputala yang mempunyai
frekuensi 440 Hz. Saat itu suhu udara
27C. Jarak antara permukaan air pada saat
terdengar bunyi keras pertama dan kedua
adalah 40 cm.
a) Berapa cepat rambat bunyi di udara
saat itu?
b) Seandainya percobaan dilakukan pada
suhu 17C, berapa jarak permukaan
air saat terdengar bunyi keras pertama
ke ujung tabung?
Penyelesaian:
f = 440 Hz, t = 27C, t' = 17C
a) )LL(2 12    = 2  0,4
  = 0,8 m
 fv  v = 440  0,8
 v = 352 m
b)
M
TR
v  . . . . . (i)
M
'TR
'v  . . . . . . (ii)
v
'v
=
M
TR
M
'TR



v
'v
=
T
'T

v
'v
=
300
290
 v' = 97,0 v
 v' = 352  0,98  v' = 346,1 m/det
'f'v   346,1 = 440 '
 ' = 0,787 m
Saat terdengar nada keras pertama, pada ujung
tabung terbentuk perut dan pada permukaan air
terbentuk simpul. Jarak antara perut dan
simpul yang berdekatan:
'L 4
1'
1   L '
1 = 4
1 0,787
 L '
1 = 0,1966 m  L '
1 = 19,66 cm
31. Seutas dawai massanya 15 gram,
panjangnya 60 cm ditegangkan dengan
gaya 3240 N digetarkan pada nada
dasarnya, diletakkan di atas tabung
resonansi. Resonansi kedua terdengar saat
panjang kolom udara di dalam tabung
75 cm. Berapa cepat rambat bunyi di udara
saat itu?
Penyelesaian:
Pada dawai:
m
FL
vd   vd =
015,0
6,03240
 vd = 360 m/s
Nada dasar:
dd
2
1
L 2
  0,6  2 = d
 d = 1,2 m
d
d
d
v
f

  fd =
2,1
360
 fd = 300 Hz
Pada tabung, resonansi kedua:
db ff   fb = 300 Hz
bt
4
3
L 2
  0,75  4 = 3 b
 b = 1 m
bbb fv   vb = 3001  vb = 300 m/s
M. Pelayangan Bunyi
Pelayangan terjadi karena interferensi antara
dua gelombang yang frekuensinya berbeda
sedikit.
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Bunyi 15
Gambar 5
Misal frekuensi masing-masing gelombang
adalah f1 dan f2, maka frekuensi
pelayangannya adalah:
/ff/f 21pelayangan  . . . . (35)
Persamaan simpangan gelombang masing-
masing adalah:
y1 = A sin (2f1t) . . . . . (i)
y2 = A sin (2f2t) . . . . . (ii)
Hasil interferensinya adalah:
ytotal = y1 + y2
 y total = A sin (2f1t) + A sin (2f2t)

. . . . . . . . . (36)
N. Pipa Organa
Pipa organa adalah bagian alat musik yang
digunakan untuk mengatur nada.
Alat-alat musik yang menggunakan pipa
organa diantaranya: seruling, terompet,
gender, dsb.
Pipa organa ada 2 macam, yaitu:
a) pipa organa terbuka, yaitu kedua ujungnya
terbuka, seperti gambar 6 (a).
b) pipa organa tertutup, yaitu salah satu
ujungnya tertutup, seperti gambar 6 (b).
Jika sumbernya digetarkan, maka udara yang
ada didekatnya akan turut bergetar. Getaran
udara ini masuk ke dalam pipa. Udara yang
ada dalam pipa turut bergetar. Getaran ini akan
merambat dalam pipa sebagai gelombang.
Oleh ujung yang lain gelombang ini akan
dipantulkan. Antara gelombang yang datang
dan gelombang pantul akan saling
berinterferensi. Sehingga terbentuklah
gelombang stasioner/tegak/diam. Pada ujung
yang terbuka terbentuklah perut, sedangkan
pada ujung yang tertutup terbentuklah simpul.
1. Pipa Organa Terbuka
Berikut ini gambaran terbentuknya gelombang
pada pipa organa terbuka.
PP
S
02
1L 
(a)
P P
S S
P
L = 1
(b)
P P
S S S
P P
22
3L 
(c)
Gambar 6
a) Nada Dasar Atau Nada Harmonik
Pertama
Gambar 6 (a): Pada pipa terbentuk 2 perut dan
1 simpul, maka nada yang terdengar disebut
nada harminik pertama atau nada dasar. Pipa
yang panjangnya L terbentuk 2
1
gelombang ( 2
1
0). Jadi:
02
1
L  . . . . . . . (37)
 L20  . . . . . . (38)
Frekuensinya dapat dihitung dengan rumus:
f0 =
0
v


L2
v
f0  . . . . . . (39)
f0 = frekuensi nada dasar, satuannya Hz
v = cepat rambat bunyi di udara saat itu,
satuannya m/det
0 = panjang gelombang nada dasar,
satuannya meter (m)
L = panjang pipa, satuannya meter (m)
b) Nada Atas Pertama atau Nada
Harmonik Kedua
Bila meniupnya diperkuat, maka nada yang
terdengar lebih tinggi.
Jika pada pipa terbentuk 3 perut dan 2 simpul,
maka nada yang terdengar disebut nada
atas pertama atau nada harmonik kedua,
seperti gambar 6 (b).
)t}
2
ff
(cos{2)t}
2
ff
(sin{22A=y 2121
total




Bunyi 16
Pada pipa terbentuk 1 gelombang (1).
Jadi:
1L   L1  . . . . . (40)
Frekuensinya:
1
1
v
f



L
v
f1  . . . . . . (41)
 f1 =
L2
v2
1 = panjang gelombang nada atas pertama
atau nada harmonik kedua,
satuannya meter (m)
f1 = frekuensi nada atas pertama atau nada
harmonik kedua, satuannya Hz
c) Nada Atas Kedua Atau Nada Harmonik
Ketiga
Bila tiupannya dikeraskan lagi, nada yang
terdengar lebih tinggi lagi.
Bila pada pipa terbentuk 4 perut dan 3 simpul,
maka nadanya disebut nada atas kedua atau
nada harmonik ketiga
Pada gambar 15 (c), terlihat bahwa pada pipa
terbentuk 1 2
1
gelombang ( 2
3
2).
Jadi:
22
3
L  . . . . . . . (42)
 L3
2
2  . . . . . . (43)
Frekuensinya:
 f2 =
2
v

 f2 =
L
v
3
2

L2
v3
f2  . . . . . . (44)
2 = panjang gelombang nada atas II
(kedua), satuannya meter (m)
f2 = frekuensi nada atas II (kedua),
satuannya Hz
dan seterusnya.
Perbandingan frekuensi nada dasar dan nada
atasnya adalah sebagai berikut:
f0 : f1 : f2 : ..... =
L2
v
:
L2
v2
:
L2
v3
: .....
.....:3:2:1.....:f:f:f 210  . . . (45)
Jika ditulis dengan rumus:
n2
1nL  . . . . . . (46)
n
L2
n  . . . . . . . (47)
L2
v
nfn  . . . . . . . (48)
n = 1, 2, 3, ..... menunjukkan nada dasar dan
nada atasnya
2. Pipa Organa Tertutup
Gambar 7 memberikan gambaran terbentuknya
gelombang pada pipa organa tertutup.
Nada Dasar
L = 4
1 0  0 = 4L  f0 =
L4
v
(a)
Nada Atas Pertama
L = 4
3
1  1 = 3
4 L f1 =
L4
v3
(b)
Nada Atas Kedua
L = 4
5
2  2 = 5
4
L f2 =
L4
v5
(c)
(d)
Gambar 7
a) Nada Dasar Atau Nada Harmonik
Pertama
Gambar 7 (a): Pada pipa terbentuk 1 perut dan
1 simpul, maka nada yang terdengar disebut
nada harmonik pertama atau nada dasar. Pipa
yang panjangnya L terbentuk 4
1
gelombang ( 4
1
0). Jadi:
04
1
L  . . . . . . . (49)
 L40  . . . . . . (50)
Frekuensinya dapat dihitung dengan rumus:
f0 =
0
v

P
S
P
SS
S
P
SS S
PP
Bunyi 17

L4
v
f0  . . . . . . (51)
f0 = frekuensi nada dasar, satuannya Hz
v = cepat rambat bunyi di udara saat itu,
satuannya m/det
0 = panjang gelombang nada dasar,
satuannya meter (m)
L = panjang pipa, satuannya meter (m)
b) Nada Atas Pertama Atau Nada
Harmonik Kedua
Bila meniupnya diperkuat, maka nada yang
terdengar lebih tinggi.
Jika pada pipa terbentuk 2 perut dan 2 simpul,
maka nada yang terdengar disebut nada atas I
(pertama), seperti gambar 7 (b).
Pada pipa terbentuk 4
3 gelombang ( 4
3 1).
Jadi:
14
3L  . . . . . . . (52)
 L3
4
1  . . . . . . (53)
Frekuensinya:
f1 =
1
v

 f1 =
L
v
3
4

L4
v3
f1  . . . . . . (54)
1 = panjang gelombang nada atas I
(pertama), saruannya meter (m)
f1 = frekuensi nada atas I (pertama),
satuannya Hz
c) Nada Atas II (Kedua)
Bila tiupannya dikeraskan lagi, nada yang
terdengar lebih tinggi lagi.
Bila pada pipa terbentuk 4 perut dan 3 simpul,
maka nadanya disebut nada atas II (kedua)
Pada gambar 7 (c), terlihat bahwa pada pipa
terbentuk 1 4
1
gelombang (1 4
1
2 atau 4
1
2).
Jadi:
24
5
L  . . . . . . . (55)
 L5
4
2  . . . . . . (56)
Frekuensinya:
f2 =
2
v

 f2 =
L
v
5
4

L4
v5
f2  . . . . . . (57)
2 = panjang gelombang nada atas II
(kedua), satuannya meter (m)
f2 = frekuensi nada atas II (kedua),
satuannya Hz
dan seterusnya.
Perbandingan frekuensi nada dasar dan nada
atasnya adalah sebagai berikut:
f0 : f1 : f2 : ..... =
L4
v
:
L4
v3
:
L4
v5
: .....
.....:5:3:1.....:f:f:f 210  . . . (58)
Perbandingan frekuensi nada pada pipa organa
tertutup merupakan kelipatan ganjil kali
seperempat panjang gelombang.
Jika ditulis dengan rumus:
n4
1)1n2(L  . . . . . (59)
1n2
L4
n

 . . . . . . (60)
L4
v
)1n2(fn  . . . . . (61)
n = 0, 1, 2, 3, ..... menunjukkan nada dasar dan
nada atasnya
Contoh Soal:
32. Sebuah pipa organa terbuka panjangnya
80 cm ditiup sehingga terdengar bunyi
dengan frekuensi 900 Hz. Jika cepat
rambat bunyi di udara saat itu 360 m/s,
berapa jumlah perut yang terbentuk pada
pipa?
Penyelesaian:
L = 80 cm, f = 900 Hz, v = 360 m/s
 fv  360 = 900 
  = 0,4 m = 40 cm
 2
1
S )1n(L  80 = (nS – 1) 2
1 40
 4 = nS – 1  4 + 1 = nS  nS = 5
33. Sebuah pipa organa panjangnya 90 cm
ditiup sehingga timbul gelombang
stasioner dengan 3 simpul dan 4 perut. Jika
cepat rambat bunyi di udara saat itu
330 m/s, berapa besar frekuensi yang
terdengar?
Penyelesaian:
P P P P
S S S
L = 2
3
  90 = 2
3

  = 60 cm = 0,6 m
 fv  330 = f  0,6
 f = 550 Hz
Bunyi 18
34. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan
nada dasar 500 Hz. Bila panjang pipa
34 cm:
a) berapa cepat rambat bunyi di udara
saat itu?
b) berapa frekuensi nada atas I?
Penyelesaian:
a) L21   1 = 2  0,34
 1 = 0,68 m
11fv   v = 500  0,68
 v = 340 m/det
b). 2:1f:f 21   f2 = 2 f1
 f2 = 2  500  f2 = 1000 Hz
35. Pada sebuah pipa organa terbuka yang
panjangnya 30 cm terbentuk 3 simpul. Bila
cepat rambat bunyi di udara saat itu
340 m/det, berapa frekuensi yang
dihasilkan?
Penyelesaian:
Untuk pipa organa terbuka, kedua ujungnya
selalu terbentuk perut. Jadi jika terbentuk
3 simpul, maka bentuk gelombangnya adalah
sebagai berikut:
 2
11L  L = 2
3
   = 3
2
L
  = 3
2
 0,3   = 0,2 m


v
f  f =
2,0
340
 f = 1700 Hz
36. Untuk cepat rambat bunyi yang sama,
frekuensi nada atas pertama pipa organa
tertutup = 3 kali nada dasar pipa organa
terbuka. Bila panjang pipa organa terbuka
= 50 cm, berapa panjang pipa organa
tertutup?
Penyelesaian:
2tf = 1bf 
tL4
v3
= 3
bL2
v
 Lt = 2
1 Lb
 Lt = 2
1  50  Lt = 25 cm
37. Frekuensi nada atas kedua pipa organa
tertutup dan nada atas pertama pipa organa
terbuka menghasilkan 5 layangan/detik,
mana pipa organa tertutup menghasilkan
frekuensi yang lebih tinggi. Bila cepat
rambat bunyi di udara saat itu 360 m/det
dan panjang pipa organa terbuka = 36 cm,
berapa panjang pipa organa tertutup?
Penyelesaian:
2tf – 1bf = 5 
tL4
v5
–
bL
v
= 5

tL4
3605
–
36,0
360
= 5 
tL
450
– 1000 = 5

tL
450
= 5 + 1000 
tL
450
= 1005
 Lt =
1005
450
 Lt = 0.45 m
38. Selisih frekuensi antara nada dasar pipa
organa terbuka dengan nada atas pertama
pipa organa tertutup = 150 Hz, yang mana
pipa organa tertutup menghasilkan
frekuensi yang lebih tinggi. Jika panjang
pipa organa terbuka = 40 cm dan panjang
pipa organa tertutup = 45 cm, berapa cepat
rambat bunyi di udara saat itu?
Penyelesaian:
1tf – 0bf = 150 
tL4
v3
–
bL2
v
= 150
 (
45,0
75,0
–
4,0
5,0
)v = 150  (
3
5
–
4
5
)v = 150
 (
43
34


)5v = 150 
12
1
v = 30
 v = 3012  v = 360 m/det
39. Pada suatu saat cepat rambat bunyi di
udara 360 m/s. Pipa organa terbuka dan
pipa organa tertutup panjangnya sama
yaitu L dibunyikan bersama-sama
keduanya pada nada atas keduanya. Jika
selisih frekuensi yang dihasilkan 100 Hz,
berapa besar L?
Penyelesaian:
v = 360 m/s, f = 100 Hz
100ff 11 tb  
bL2
v3
–
tL4
v5
= 100
 (
L4
6
–
L4
5
)v = 100 
L4
1
360 = 100
 9 = 10 L  L = 0,9 m = 90 cm
O. Getaran Dawai
Dawai yang ditegangkan dapat juga bergetar
dengan berbagai cara.
Pada dawai yang digetarkan terbentuklah
gelombang stasioner.
Cepat rambatnya dapat ditentukan dengan
rumus:


F
v . . . . . . . (62)

m
FL
v  . . . . . . (63)
Bunyi 19

A
F
v

 . . . . . . (64)
v = cepat rambat gtelombang, satuannya
m/det
F = gaya tegangan, satuannya N
 = massa tiap satuannya panjang,
satuannya kg/m
 = massa jenis dawai, satuannya kg/m3
A = luas penampang dawai, satuannya m2
L = panjang dawai, satuannya m
m = massa dawai, satuannya kg
Perhatikan gambar 8:
(a)
Nada Dasar
L = 2
1 0  0 = 2L  f0 =
L2
v
(b)
Nada Atas Pertama
L = 1  f1 =
L
v
(c)
Nada Atas Kedua
L = 2
3
2  2 = 3
2
L f2 =
L2
v3
(d)
(e)
Gambar 8
Karena ujung-ujung dawai itu terikat, maka
ujung-ujung dawai itu tentulah merupakan
simpul.
a) Nada Dasar
Bila di antara kedua ujung dawai terdapat satu
perut saja (lihat gambar 8b), maka nada yang
dikeluarkannya disebut nada dasar.
Dalam keadaan seperti itu panjang dawai (L)
sama dengan setengah panjang gelombang 2
1
1.
Jadi:
02
1
L  . . . . . . . (65)
L20  . . . . . . . (66)
Frekuensinya:
f0 =
0
v


L2
v
f0  . . . . . . (67)
0 = panjang gelombang nada dasar,
satuannya m
f0 = frekuensi nada dasar, satuannya Hz
b) Nada Atas Pertama
Bila dawai ditekan tepat di tengah-tengah
dawai, kemudian dipetik, maka akan terbentuk
gelombang seperti gambar 8c.
Nada yang dihasilkan disebut nada atas I
(pertama). Pada dawai terbentuk 3 simpul dan
2 perut.
Dalam keadaan seperti itu panjang dawai (L)
sama dengan panjang gelombang (1). Jadi:
1L  . . . . . . . . (68)
 L1  . . . . . . (69)
Frekuensinya:
f1 =
1
v


L
v
f1  . . . . . . (70)
1 = panjang gelombang nada Atas
Pertama, satuannya m
f1 = frekuensi nada dasar, satuannya Hz
c) Nada Atas kedua
Bila dawai ditekan pada titik yang berjarak 3
1
panjang dawainya, lalu dipetik, maka akan
terbentuk gelombang seperti gambar 8d.
Nada yang dihasilkan disebut nada atas II
(kedua). Pada dawai terbentuk 4 simpul dan
3 perut.
Dalam keadaan seperti itu panjang dawai (L)
sama dengan 1 2
1
panjang gelombang (1 2
1
2 =
2
3
2). Jadi:
22
3
L  . . . . . . . (71)
Bunyi 20
 L3
2
2  . . . . . . (72)
Frekuensinya:
f2 =
2
v

 f2 =
L
v
3
2

L2
v3
f2  . . . . . . (73)
2 = panjang gelombang nada dasar,
satuannya m
f2 = frekuensi nada dasar, satuannya Hz
Perbandingan frekuensi nada dasar dan nada
atasnya:
f0 : f1 : f2 : ... =
L2
v
:
L
v
:
L2
v3
: ...
.....:3:2:1.....:f:f:f 210  . . . (74)
Jika ditulis dengan rumus:
n2
1nL  . . . . . . (75)
n
L2
n  . . . . . . . (76)
L2
v
nfn  . . . . . . . (77)
n = 1, 2, 3, ..... menunjukkan nada dasar dan
nada atasnya
Contoh Soal:
40. Pada sebuah dawai yang digetarkan, jarak
4 simpul yang berurutan = 120 m. Jika
cepat rambat gelombang pada dawai
48 m/det, berapa frekuensinya?
Penyelesaian:
4 simpul berurutan, berarti:
L = 2
3    = 3
2
L   = 3
2
 1,2
  = 0,8 m


v
f2  f2 =
8,0
48
 f2 = 60 Hz
41. Sebuah dawai gitar terbuat dari bahan yang
mempunyai massa tiap satuan panjang =
0,02 gram/cm ditegangkan gaya = 320 N,
nada atas keduanya yang frekuensinya
lebih tinggi, menghasilkan 7 pelayangan
tiap detik dengan nada atas pertama pipa
organa tertutup. Cepat rambat bunyi di
udara saat itu 360 m/s. Jika panjang pipa
organa tertutup 30 cm, berapa panjang
dawainya?
Penyelesaian:
 = 0,02 gram/cm = 0,002 kg/m,
F = 320 N, fp = 7 pelayangan tiap detik,
v = 360 m/s, Lt = 30 cm = 0,3 m


F
vd  vd =
002,0
320
 vd = 160000  vd = 400 m/s
12 tdp fff   7 =
d
d
L2
v3
–
t
b
L4
v3
 7 =
dL2
4003


–
3,04
3603


 6 =
dL
600
– 900  6 + 900 =
dL
600
 906 =
dL
600
 Ld = 0,67 m
 Ld = 67 cm
42. Seutas dawai panjangnya 40 cm digetarkan
pada nada dasarnya, diletakkan di atas
tabung resonansi. Resonansi kedua
terdengar saat panjang kolom udara di atas
tabung 90 cm. Jika cepat rambat bunyi di
udara saat itu 360 m/s, berapa cepat rambat
gelombang pada dawai?
Penyelesaian:
Pada tabung, resonansi kedua:
bt
4
3
L 2
  90  4 = 3 b
 b = 120 cm = 1,2 m
b
b
b
v
f

  fb =
2,1
360
 fb = 300 Hz
bd ff   fd = 300 Hz
Pada dawai, nada dasar:
dd
2
1
L 2
  40  2 = d
 d = 80 cm = 0,8 m
ddd fv   vd = 3000,8
 vd = 240 m/s
43. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya
F kemudian digetarkan dan menghasilkan
frekuensi nada dasar 200 Hz. Jika gaya
tegangannya dinaikkan 11 N, frekuensinya
naik menjadi 240 Hz. Berapa besarnya F?
Penyelesaian:
f0 = 200 Hz, f '
0 = 240 Hz
F' = F + 11 . . . . . . . (i)
L2
v
f0   f0 =
L2
1

F
Bunyi 21
 2 f0 L =

F
F = 4 L2
 f 2
0 . . . . . . (ii)
Dengan cara yang sama, setelah gaya
tegangannya diperbesar:
F'
= 4 L2
 f
2'
0 . . . . . . (iii)
F
'F
= 2
0
2
2'
0
2
fL4
fL4



F
11F 
= (
0
'
0
f
f
)2
F + 11= (
200
240
)2
F  11 = 1,22
F – F
 11 = 1,44 F – F  11 = 0,44 F
 F = 25 N
44. Dua dawai piano yang identik bertegangan
sama menghasilkan nada dasar 300 Hz.
Kemudian tegangan salah satu dawai
diperbesar, sehingga jika berbunyi bersama
akan menghasilkan 6 pelayangan/detik.
Berapa % perubahan tegangan dawai
tersebut?
Penyelesaian:
f0 = 300 Hz
f '
0 – f0 = 6  f '
0 – 300 = 6
 f '
0 = 6 + 300  f '
0 = 306 Hz
L2
v
f0   f0 =
L2
1

F
 2 f0 L =

F
F = 4 L2
 f 2
0 . . . . . . (i)
Dengan cara yang sama untuk dawai kedua:
F'
= 4 L2
 f
2'
0 . . . . . . (ii)
Prosentase perubahan:
P =
F
F'F 
 P =
F
'F
– 1
 P = 2
0
2
2'
0
2
fL4
fL4


– 1  P = (
0
'
0
f
f
)2
– 1
 P = (
300
306
)2
– 1  P = 1,022
– 1
 P = 1,0404 – 1  P = 0,0404  100%
 F = 4,04 %
45. Dua buah dawai yang identik bertegangan
sama menghasilkan nada dasar 296 Hz.
Kemudian salah satu dawai dipotong,
sehingga kalau kedua dawai tersebut
bergetar bersama akan menghasilkan
4 pelayangan tiap detik. Berapa persen
pemotongannya?
Penyelesaian:
f0 = 296 Hz
f '
0 – f0 = 4  f'
0 – 396 = 4
 f '
0 = 4 + 396  f'
0 = 400 Hz
L2
v
f0   L =
0f2
1

F
. . (i)
Dengan cara yang sama untuk dawai kedua:
L' = '
0f2
1

F
. . . . . . (ii)
Prosentase pemotongannya:
P =
L
'LL 
 P = 1 –
L
'L
 P = 1 –


F
f2
1
F
f2
1
0
'
0  P = 1 – '
0
0
f
f
 P = 1 –
400
396
 P = 1 – 0,99
 P = 0,01  P = 0,01  100%
 P = 1 %
46. Sebuah senar panjangnya 40 cm massanya
5 gram digantungi beban (beban =
8 gr/cm3
), lalu digetarkan transversal
sehingga menghasilkan nada dasar 50 Hz.
Kemudian bebannya dicelupkan ke dalam
air (air = 1 gram/cm3
). Percepatan
gravitasi bumi = 10 m/det2
.
a). Berapa massa beban penggantungnya?
b) Berapa frekuensinya sekarang?
Penyelesaian:
L = 40 cm = 0,4 m, m = 5 gram = 510–3
kg,
air = 1 gram/cm3
= 1000 kg/m3
beban = 8 gram/cm3
= 8000 kg/m3
a)
L
m
   =
4,0
105 3

  = 1,2510–2
kg/m
L2
v
f0   50  2L = v
 1000,4 = v  v = 40 m/s


F
v  v2
= 2
1025,1
F


 402
1,2510–2
= F
 1600 1,2510–2
= F  F = 20 N
FW   mbeban g = 20
Bunyi 22
 mbeban  10 = 20  mbeban = 2 kg
b)
beban
beban
beban
m
V

  Vbeban =
8000
2
 Vbeban = 2,510–4
m3
bebanair VV   Vair = 2,510–4
m3
Akibat dimasukkan ke dalam air, maka beban
mendapat gaya ke atas sebesar:
gVF airairA 
 FA = 1000  2,510–4
 10
 FA = 2,5 N
Abeban
'
beban FWW   W '
beban = 20 – 2,5
 W '
beban = 17,5 N
'
bebanW'F   F' = 17,5 N
L2
'v
f '
0   f '
0 =
4,02
1
 
'F
 f '
0 =
8,0
1
2
1025,1
5,17


 f '
0 = 1,25 1400
 f '
0 = 1,2510 14  f '
0 = 12,5 14 Hz
47. Sebuah dawai panjangnya 90 cm dan
massanya 10 gram ditegangkan dengan
gaya 360 N, lalu digetarkan pada nada atas
keduanya menghasilkan frekuensi yang
besarnya sama dengan frekuensi nada atas
pertama pipa organa tertutup yang
panjangnya 60 cm. Berapa cepat rambat
bunyi di udara saat itu?
Penyelesaian:
L = Ld = 90 cm = 0,9 m,
m = 10 gram = 0,01 kg
m
FL
vd   vd =
01,0
9,0360
 vd = 93600  vd = 603
 vd = 180 m/s
2df = 1tf 
d
d
L2
v3
=
tL4
v3

9,02
180

=
6,04
v

 1046 = v
 v = 240 m/s
48. Sebuah dawai panjangnya 90 cm dan
massanya 10 gram ditegangkan dengan
gaya 360 N, lalu digetarkan pada nada atas
keduanya menghasilkan gelombang bunyi.
Frekuensi bunyi besarnya sama dengan
frekuensi sumbernya. Jika saat itu tekanan
udara 1 bar (1 bar = 105
N/m2
), dianggap
massa jenis udara = 1,3 kg/m3
, konstanta
Laplace = 1,8. Berapa panjang gelombang
bunyi di udara?
Penyelesaian:
L = Ld = 90 cm = 0,9 m,
m = 10 gram = 0,01 kg
m
FL
vd   vd =
01,0
9,0360
 vd = 93600  vd = 603
 vd = 180 m/s


P
vb  vb =
3,1
10
8,1
5

 vd = 4
108462,13   vb = 372 m/s
2df = fbunyi 
d
d
L2
v3
=
b
bv


9,02
180

=
b
372

 100 =
b
372

 b = 3,72 m
Bunyi 23
Soal Latihan
Cepat Rambat Bunyi
1. Berapa cepat rambat bunyi di dalam gas
Hidrogen pada suhu 27C dan tekanan
1 atm, bila diketahui konstanta Laplace
untuk gas Hidrogen 1,4 dan massa jenis gas
Hidrogen pada suhu 0C = 0, 09 gram/liter?
v = 1255 m/det
2. Diketahui tetapan Laplace untuk gas
Oksigen 1,41 dan rapat massa gas Oksigen
pada suhu 0C = 1,44 kg/m3
. Berapa cepat
rambat bunyi dalam gas Oksigen?
v = 314 m/det
3. Berapa cepat rambat bunyi di udara pada
suhu 33C, bila pada suhu 12C cepat
rambatnya 340 m/det?
v = 352,69 m/det
4. Diketahui massa tiap satuan mol gas
Hidrogen = 2, massa tiap satuan mol gas
Oksigen = 32. Tetapan Laplace kedua gas
sama. Bila cepat rambat bunyi dalam gas
Hidrogen = 340 m/det. Berapa cepat rambat
bunyi dalam gas Oksigen?
vO = 85 m/det
5. Diketahui massa tiap satuan mol gas
Hidrogen = 2, massa tiap satuan mol gas
Helium = 4. Tetapan Laplace gas Hidrogen
= 1,4 dan tetapan Laplace gas Helium
= 1,67. Cepat rambat bunyi dalam gas
Hidrogen = 350 m/det. Berapa cepat rambat
bunyi dalam gas Helium?
vHe = 218,44 m/det
Pantulan Bunyi
6. Seseorang berdiri di antara dua tebing.
Suatu saat dia berteriak. Satu setengah detik
kemudian terdengar gema suaranya yang
pertama. Setengah detik lagi terdengar gema
suaranya yang kedua. Bila cepat rambat
bunyi di udara saat itu 350 m/det, berapa
jarak kedua tebing?
x = 630 m
7. Seseorang berdiri di antara dua tebing yang
berjarak 425 meter. Suatu saat dia berteriak.
Satu detik kemudian terdengar gema
suaranya yang pertama. Setengah detik lagi
terdengar gema suaranya yang kedua.
Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu?
v = 340 m/det
8. Seseorang berdiri di antara dua tebing yang
berjarak 315 meter. Suatu saat dia berteriak.
Setelah 1,2 detik kemudian terdengar gema
suaranya yang pertama. Bila cepat rambat
bunyi di udara saat itu 350 m/det, berapa
detik lagi akan terdengar gema suaranya
yang kedua?
t2 = 0,6 detik
9. Seseorang berteriak di depan sebuah tebing.
Satu detik kemudian terdengar gema
suaranya. Kemudian ia berjalan maju
90 meter mendekati tebing, lalu berteriak
lagi. Setengah detik terdengar gemna
suaranya. Berapa cepat rambat bunyi di
udara saat itu?
v = 360 m/det
10. Seseorang berdiri didekat sebuah tebing.
Suatu saat ia berteriak. Tiga detik kemudian
terdengar gemanya. Kemudian ia berjalan
sejauh 170 m mendekati tebing lalu
berteriak lagi. Dua detik kemudian
terdengar gema suaranya. Berapa cepat
rambat bunyi di udara saat itu?
v = 340 m/s
11. Seseorang berdiri di dekat sebuah tebing.
Suatu saat ia berteriak. Dua detik kemudian
terdengar gemanya. Kemudian ia berjalan
sejauh 160 m mendekati tebing lalu
berteriak lagi. Satu detik kemudian
terdengar gema suaranya. Berapa cepat
rambat bunyi di udara saat itu?
v = 320 m/s
12. Seseorang berdiri didekat sebuah tebing.
Suatu saat ia berteriak. Satu detik kemudian
terdengar gemanya. Kemudian ia berjalan
160 m menjauhi tebing lalu berteriak lagi.
Dua detik kemudian terdengar gema
suaranya. Berapa cepat rambat bunyi di
udara saat itu?
v = 320 m/s
13. Seseorang berdiri di dekat sebuah tebing.
Suatu saat ia berteriak. Dua detik kemudian
terdengar gemanya. Kemudian ia berjalan
170 m menjauhi tebing lalu berteriak lagi.
Tiga detik kemudian terdengar gema
suaranya. Berapa cepat rambat bunyi di
udara saat itu?
v = 340 m/s
Taraf Intensitas Bunyi
14. Pada sebuah titik karena pengaruh sebuah
sumber bunyi intensitasnya 5x10–6
watt/m2
.
Berapa taraf intensitasnya? (anggap log 5 =
Bunyi 24
0,7)
T = 67 dB
15. Bila intensitas ambang bunyi = 10–
12
watt/m2
, berapa intensitas bunyi yang
taraf intensitasnya 70 dB?
I = 10–5
watt/m2
16. Sebuah mesin ketik taraf intensitasnya
75 dB. Berapa taraf intensitas total 5 buah
mesin ketik yang identik yang sedang
dipakai bersama? (anggap log 5 = 0,7)
Ttotal = 82 dB
17. Berapa taraf intensitas total 20 buah mesin
ketik yang identik yang sedang dipakai
bersama, bila sebuah mesin ketik taraf
intensitasnya 80 dB? (anggap log 2 = 0,3)
Ttotal = 93 dB
18. Pada sebuah titik yang berjarak 8 meter dari
sebuah sumber bunyi, taraf intensitasnya
70 dB. Karena pengaruh sumber yang sama,
berapa taraf intensitas bunyi pada titik lain
yang berjarak 80 meter dari sumber?
T' = 50 dB
19. Pada sebuah titik yang berjarak 12 meter
dari sebuah sumber bunyi, taraf
intensitasnya 75 dB. Karena pengaruh
sumber yang sama, berapa taraf intensitas
bunyi pada titik lain yang berjarak 60 meter
dari sumber? (anggap log 5 = 0,6)
T' = 61 dB
20. Pada sebuah titik yang berjarak 10 meter
dari sebuah sumber bunyi, taraf
intensitasnya 85 dB. Karena pengaruh
sumber yang sama, berapa taraf intensitas
bunyi pada titik lain yang berjarak 40 meter
dari sumber? (anggap log 2 = 0,3)
T' = 73 dB
21. Seorang pendengar menerima gelombang
bunyi dari dua sumber A dan B yang taraf
intensitasnya masing-masing 80 dB dan
70 dB. Berapa taraf intensitas totalnya?
(anggap log 11 = 1,041)
Ttotal = 80,41 dB
22. Seorang pendengar menerima gelombang
bunyi dari dua sumber A dan B yang taraf
intensitasnya masing-masing 80 dB dan
60 dB. Berapa taraf intensitas totalnya?
(anggap log 101 = 2,004)
Ttotal = 80,004 dB
23. Taraf intensitas dengungan seekor tawon
pada jarak 6 meter yang diterima oleh
seorang pendengar sama dengan taraf
intensitas dengungan 10 ekor tawon pada
jarak x m dari pendengar yang sama. Berapa
besar x?
x = 60 10 m
24. Taraf intensitas dengungan seekor tawon
pada jarak 3 meter yang diterima oleh
seorang pendengar sama dengan taraf
intensitas dengungan n ekor tawon pada
jarak 30 m dari pendengar yang sama.
Berapa besar n?
n = 100
25. Taraf intensitas dengungan seekor tawon
pada jarak 5 meter yang diterima oleh
seorang pendengar sama dengan taraf
intensitas dengungan 10 ekor tawon pada
jarak x m dari pendengar yang sama. Berapa
besar x?
x = 50 10 m
26. Taraf intensitas dengungan seekor tawon
pada jarak 6 meter yang diterima oleh
seorang pendengar sama dengan taraf
intensitas dengungan 10 ekor tawon pada
jarak x m dari pendengar yang sama. Berapa
besar x?
x = 60 10 m
27. Taraf intensitas dengungan seekor tawon
pada jarak 4 meter yang diterima oleh
seorang pendengar sama dengan taraf
intensitas dengungan n ekor tawon pada
jarak 40 m dari pendengar yang sama.
Berapa besar n?
n = 100
Efek Doppler
28. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
20 m/det mendekati sebuah ambulans yang
datang dari arah yang berlawanan dengan
kecepatan 10 m/det sambil membunyikan
sirinenya dengan frekuensi 440 Hz. Bila
cepat rambat bunyi di udara saat itu
340 m/det, berapa frekuensi bunyi yang
diterima oleh sopir mobil?
fP = 480 Hz
29. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
15 m/det mendekati sebuah ambulans yang
datang dari arah yang berlawanan dengan
kecepatan 20 m/det sambil membunyikan
sirinenya dengan frekuensi 660 Hz. Bila
cepat rambat bunyi di udara saat itu
370 m/det, berapa frekuensi bunyi yang
diterima oleh sopir mobil?
Bunyi 25
fP = 720 Hz
30. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
20 m/det mendekati sebuah ambulans yang
bergerak searah dengan mobil dengan
kecepatan 15 m/det sambil membunyikan
sirinenya dengan frekuensi 720 Hz. Bila
cepat rambat bunyi di udara saat itu
335 m/det, berapa frekuensi bunyi yang
diterima oleh sopir mobil?
fP = 730 Hz
31. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
15 m/det. Dari arah yang berlawanan datang
sebuah ambulans yang membunyikan
sirinenya dengan frekuensi 640 Hz. Saat itu
cepat rambat bunyi di udara 350 m/det. Bila
sopir mobil mendengar frekuensi sirine
670 Hz, berapa kecepatan gerak ambulans?
vS = 30 m/det
32. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
15 m/det. Dari arah belakang datang sebuah
ambulans yang membunyikan sirinenya
dengan frekuensi 610 Hz. Saat itu cepat
rambat bunyi di udara 345 m/det. Bila sopir
mobil mendengar frekuensi sirine 640 Hz,
berapa kecepatan gerak ambulans?
vS = 30 m/det
33. Sebuah ambulans bergerak sambil mem-
bunyikan sirinenya dengan frekuensi
760 Hz. Dari arah belakang datang sebuah
mobil yang berkecepatan 30 m/det. Saat itu
cepat rambat bunyi di udara 360 m/det. Bila
sopir truk mendengar frekuensi sirine
780 Hz, berapa kecepatan gerak ambulans?
vS = 20 m/det
34. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 20 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 700 Hz. Dari
arah belakang datang sebuah mobil, dan
sopirnya mendengar peluit kereta api itu
dengan frekuensi 780 Hz. Saat itu cepat
rambat bunyi di udara 360 m/det. Berapa
kecepatan mobil?
vP = 30 m/det
35. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 25 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 600 Hz. Dari
arah depan datang sebuah mobil, dan
sopirnya mendengar peluit kereta api itu
dengan frekuensi 675 Hz. Saat itu cepat
rambat bunyi di udara 345 m/det. Berapa
kecepatan mobil?
vP = 15 m/det
36. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 30 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 760 Hz
menjauhi sebuah mobil yang bergerak
berlawanan arah. Saat itu cepat rambat
bunyi di udara 350 m/det. Bila sopir mobil
mendengar peluit kereta api itu dengan
frekuensi 660 Hz. Berapa kecepatan mobil?
vP = 20 m/det
37. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan
30 m/det menjauhi sebuah ambulans yang
bergerak searah dengan kecepatan 15 m/det
sambil membunyikan sirinenya. Sopir truk
mendengar sirine dengan frekuensi 420 Hz.
Saat itu cepat rambat bunyi di udara
345 m/det. Berapa frekuensi sirine yang
dikeluarkan oleh ambulans?
fS = 440 Hz
38. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
25 m/det menjauhi sebuah ambulans yang
bergerak berlawanan arah dengan kecepatan
15 m/det sambil membunyikan sirinenya.
Sopir mobil mendengar sirine yang dengan
frekuensi 510 Hz. Saat itu cepat rambat
bunyi di udara 355 m/det. Berapa frekuensi
sirine yang dikeluarkan oleh ambulans?
fS = 570 Hz
39. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
30 m/det mendekati sebuah ambulans yang
bergerak searah dengan kecepatan 20 m/det
sambil membunyikan sirinenya. Sopir mobil
mendengar sirine yang dengan frekuensi
780 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di
udara 360 m/det. Berapa frekuensi sirine
yang dikeluarkan oleh ambulans?
fS = 760 Hz
40. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 15 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 840 Hz
menjauhi sebuah mobil yang bergerak
berlawanan arah dengan kecepatan
30 m/det. Sopir mobil mendengar peluit
kereta api itu dengan frekuensi 735 Hz.
Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu?
vb = 345 m/det
41. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 30 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 760 Hz
menjauhi sebuah mobil yang bergerak
searah dengan kecepatan 20 m/det. Sopir
mobil mendengar peluit kereta api itu
dengan frekuensi 740 Hz. Berapa cepat
Bunyi 26
rambat bunyi di udara saat itu?
vb = 350 m/det
42. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 25 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 480 Hz
mendekati sebuah mobil yang bergerak
searah dengan kecepatan 15 m/det. Sopir
mobil mendengar peluit kereta api itu
dengan frekuensi 495 Hz. Berapa cepat
rambat bunyi di udara saat itu?
vb = 355 m/det
43. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 20 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 1440 Hz
mendekati lalu menjauhi seorang pendengar
yang diam. Bila perbandingan antara
frekuensi yang diterima oleh pendengar
sebelum dan sesudah kereta api
melewatinya = 9/8, berapa cepat rambat
bunyi saat itu?
vb = 340 m/det
44. Sebuah kereta api bergerak sambil
membunyikan peluitnya dengan frekuensi
875 Hz mendekati lalu menjauhi seorang
pendengar yang diam. Saat itu cepat rambat
bunyi di udara 350 m/det. Bila
perbandingan antara frekuensi yang
diterima oleh pendengar sebelum dan
sesudah kereta api melewatinya = 15 : 13,
berapa kecepatan kereta api?
vS = 25 m/det
45. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 20 m/det sambil membunyikan
peluitnya. mendekati lalu menjauhi seorang
pendengar yang diam. Saat itu cepat rambat
bunyi di udara 360 m/det. Bila selisih antara
frekuensi bunyi yang diterima oleh
pendengar sebelum dan sesudah kereta api
melewatinya = 120 Hz, berapa frekuensi
bunyi yang dikeluarkan oleh peluit kereta
api?
fS = 715Hz
46. Seorang pengendara sepeda motor melaju
dengan kecepatan 16 m/s melewati sebuah
pabrik yang sedang membunyikan sirine.
Cepat rambat bunyi di udara saat itu
340 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang
diterima pengendara sebelum dan sesudah
melewati pabrik 64 Hz. Berapa frekuensi
bunyi yang dikeluarkan pabrik?
fS = 680 Hz
47. Seorang pengendara sepeda motor melaju
dengan kecepatan 12 m/s melewati sebuah
pabrik yang sedang membunyikan sirine.
Cepat rambat bunyi di udara saat itu
330 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang
diterima pengendara sebelum dan sesudah
melewati pabrik 60 Hz. Berapa frekuensi
bunyi yang dikeluarkan pabrik?
fS = 825 Hz
48. Sebuah kereta api melaju dengan kecepatan
30 m/s sambil membunyikan peluitnya
melewati seorang pendengar yang diam.
Cepat rambat bunyi di udara saat itu
300 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang
diterima pendengar sebelum dan sesudah
kereta api itu melewatinya = 180 Hz.
Berapa frekuensi bunyi yang dikeluarkan
kereta api?
fS = 891 Hz
49. Sebuah kereta api melaju dengan kecepatan
30 m/s sambil membunyikan peluitnya
melewati seorang pendengar yang diam.
Cepat rambat bunyi di udara saat itu
360 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang
diterima pendengar sebelum dan sesudah
kereta api itu melewatinya = 120 Hz.
Berapa frekuensi bunyi yang dikeluarkan
kereta api?
fS = 715 Hz
50. Sebuah kereta api melaju dengan kecepatan
30 m/s sambil membunyikan peluitnya
melewati seorang pendengar yang diam.
Cepat rambat bunyi di udara saat itu
300 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang
diterima pendengar sebelum dan sesudah
kereta api itu melewatinya = 180 Hz.
Berapa frekuensi bunyi yang dikeluarkan
kereta api?
fS = 891 Hz
51. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
15 m/det mendekati sebuah ambulans yang
datang dari arah yang berlawanan dengan
kecepatan 20 m/det sambil membunyikan
sirinenya dengan frekuensi 660 Hz. Bila
cepat rambat bunyi di udara saat itu
360 m/det, dan ada angin yang bertiup
berlawanan dengan mobil dengan kecepatan
10 m/det berapa frekuensi bunyi yang
diterima oleh sopir mobil?
fP = 720 Hz
52. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
20 m/det mendekati sebuah ambulans yang
bergerak searah dengan mobil dengan
Bunyi 27
kecepatan 15 m/det sambil membunyikan
sirinenya dengan frekuensi 720 Hz. Bila
cepat rambat bunyi di udara saat itu
340 m/det, dan ada angin yang bertiup
berlawanan dengan gerak mobil dengan
kecepatan 5 m/det, berapa frekuensi bunyi
yang diterima oleh sopir mobil?
fP = 730 Hz
53. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
15 m/det. Dari arah yang berlawanan datang
sebuah ambulans yang membunyikan
sirinenya dengan frekuensi 640 Hz. Saat itu
cepat rambat bunyi di udara 340 m/det dan
ada angin yang bertiup searah dengan mobil
dengan kecepatan 10 m/det. Bila sopir
mobil mendengar frekuensi sirine 670 Hz,
berapa kecepatan gerak ambulans?
vS = 30 m/det
54. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
15 m/det. Dari arah belakang datang sebuah
ambulans yang membunyikan sirinenya
dengan frekuensi 610 Hz. Saat itu cepat
rambat bunyi di udara 340 m/det dan ada
angin yang bertiup berlawanan dengan arah
gerak mobil dengan kecepatan 5 m/det. Bila
sopir mobil mendengar frekuensi sirine
640 Hz, berapa kecepatan gerak ambulans?
vS = 30 m/det
55. Sebuah ambulans bergerak sambil
membunyikan sirinenya dengan frekuensi
760 Hz. Dari arah belakang datang sebuah
mobil yang berkecepatan 30 m/det. Saat itu
cepat rambat bunyi di udara 370 m/det dan
ada angin yang bertiup berlawanan dengan
truk dengan kecepatan 10 m/det. Bila sopir
truk mendengar frekuensi sirine 780 Hz,
berapa kecepatan gerak ambulans?
vS = 20 m/det
56. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 20 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 700 Hz. Dari
arah belakang datang sebuah mobil, dan
sopirnya mendengar peluit kereta api itu
dengan frekuensi 780 Hz. Saat itu cepat
rambat bunyi di udara 370 m/det dan ada
angin yang bertiup searah dengan gerak
kereta api dengan kecepatan 10 m/det.
Berapa kecepatan mobil?
vP = 30 m/det
57. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 25 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 600 Hz. Dari
arah depan datang sebuah mobil, dan
sopirnya mendengar peluit kereta api itu
dengan frekuensi 675 Hz. Saat itu cepat
rambat bunyi di udara 350 m/det dan ada
angin yang bertiup berlawanan dengan
gerak kereta api dengan kecepatan 5 m/det.
Berapa kecepatan mobil?
vP = 15 m/det
58. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 30 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 760 Hz
menjauhi sebuah mobil yang bergerak
berlawanan arah. Saat itu cepat rambat
bunyi di udara 360 m/det dan ada angin
yang bertiup berlawanan dengan gerak
kereta api dengan kecepatan 10 m/det. Bila
sopir mobil mendengar peluit kereta api itu
dengan frekuensi 660 Hz. Berapa
kecepatan mobil?
vP = 20 m/det
59. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan
30 m/det menjauhi sebuah ambulans yang
bergerak searah dengan kecepatan 15 m/det
sambil membunyikan sirinenya. Sopir truk
mendengar sirine dengan frekuensi 420 Hz.
Saat itu cepat rambat bunyi di udara
340 m/det dan ada angin yang bertiup
searah dengan gerak ambulans dengan
kecepatan 5 m/det. Berapa frekuensi sirine
yang dikeluarkan oleh ambulans?
fS = 440 Hz
60. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
25 m/det menjauhi sebuah ambulans yang
bergerak berlawanan arah dengan kecepatan
15 m/det sambil membunyikan sirinenya.
Sopir mobil mendengar sirine yang dengan
frekuensi 510 Hz. Saat itu cepat rambat
bunyi di udara 365 m/det dan ada angin
yang bertiup searah dengan gerak ambulans
dengan kecepatan 10 m/det. Berapa
frekuensi sirine yang dikeluarkan oleh
ambulans?
fS = 570 Hz
61. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
30 m/det mendekati sebuah ambulans yang
bergerak searah dengan kecepatan 20 m/det
sambil membunyikan sirinenya. Sopir mobil
mendengar sirine yang dengan frekuensi
780 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di
udara 370 m/det dan ada angin yang bertiup
searah dengan gerak ambulans dengan
kecepatan 10 m/det. Berapa frekuensi sirine
Bunyi 28
yang dikeluarkan oleh ambulans?
fS = 760 Hz
62. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 15 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 840 Hz
menjauhi sebuah mobil yang bergerak
berlawanan arah dengan kecepatan
30 m/det. Sopir mobil mendengar peluit
kereta api itu dengan frekuensi 735 Hz. Saat
itu ada angin yang bertiup berlawanan
dengan gerak kereta api dengan kecepatan
5 m/det. Berapa cepat rambat bunyi di udara
saat itu?
vb = 340 m/det
63. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 30 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 760 Hz
menjauhi sebuah mobil yang bergerak
searah dengan kecepatan 20 m/det. Sopir
mobil mendengar peluit kereta api itu
dengan frekuensi 740 Hz. Saat itu ada angin
yang bertiup searah dengan gerak kereta api
dengan kecepatan 10 m/det. Berapa cepat
rambat bunyi di udara saat itu?
vb = 360 m/det
64. Sebuah kereta api bergerak dengan
kecepatan 25 m/det sambil membunyikan
peluitnya dengan frekuensi 480 Hz
mendekati sebuah mobil yang bergerak
searah dengan kecepatan 15 m/det. Sopir
mobil mendengar peluit kereta api itu
dengan frekuensi 495 Hz. Saat itu ada
angin yang bertiup berlawanan arah dengan
gerak kereta api dengan kecepatan 5 m/det.
Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu?
vb = 360 m/det
Percobaan Tabung Resonansi
65. Pada percobaan tabung resonansi digunakan
garputala yang mempunyai frekuensi
400 Hz. Saat itu suhu udara 0C. Jarak
antara permukaan air pada saat terdengar
bunyi keras pertama dan kedua adalah
50 cm.
a) Berapa cepat rambat bunyi di udara saat
itu?
b) Seandainya percobaan dilakukan pada
suhu 32C, berapa jarak antara
permukaan air saat terdengar bunyi
keras pertama ke ujung tabung?
a) v = 300 m/det b) L1' = 20,95 cm
66. Pada percobaan tabung resonansi, jarak
antara permukaan air saat terdengar bunyi
keras pertama dan kedua adalah 40 cm.
Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu
384 m/det, berapa frekuensi garputala yang
digunakan?
f = 480 Hz
67. Pada percobaan tabung resonansi digunakan
garputala yang mempunyai frekuensi
540 Hz. Bila cepat rambat bunyi di udara
saat itu 648 m/det, berapa jarak antara
permukaan air pada saat terdengar bunyi
keras pertama dan kedua?
L = 60 cm
Pipa Organa
68. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan
nada dasar 700 Hz. Bila panjang pipa
25 cm:
a) berapa cepat rambat bunyi di udara saat
itu?
b) berapa frekuensi nada atas I?
a) vb = 350 m/det b) 1400 Hz
69. Pada sebuah pipa organa terbuka yang
panjangnya 75 cm terbentuk 3 perut. Bila
cepat rambat bunyi di udara saat itu
345 m/det, berapa frekuensi yang
dihasilkan?
f = 460 Hz
70. Pada sebuah pipa organa terbuka yang
panjangnya 40 cm terbentuk 1 simpul. Bila
cepat rambat bunyi di udara saat itu
340 m/det, berapa frekuensi yang
dihasilkan?
f = 425 Hz
71. Sebuah pipa organa tertutup menghasilkan
nada dasar 400 Hz. Bila panjang pipa
20 cm:
a) berapa cepat rambat bunyi di udara saat
itu?
b) berapa frekuensi nada atas I?
a) vb = 320 m/det b) f1 = 1200 Hz
72. Pada sebuah pipa organa tertutup yang
panjangnya 60 cm terbentuk 2 perut. Bila
cepat rambat bunyi di udara saat itu
360 m/det, berapa frekuensi yang
dihasilkan?
f = 450 Hz
73. Pada sebuah pipa organa terbuka yang
panjangnya 75 cm terbentuk 3 simpul. Bila
cepat rambat bunyi di udara saat itu
330 m/det, berapa frekuensi yang
dihasilkan?
Bunyi 29
f = 550 Hz
74. Untuk cepat rambat bunyi yang sama,
frekuensi nada atas kedua pipa organa
tertutup = 2 kali nada atas pertama pipa
organa terbuka. Bila panjang pipa organa
terbuka = 40 cm, berapa panjang pipa
organa tertutup?
Lt = 25 cm
75. Untuk cepat rambat bunyi yang sama,
frekuensi nada atas kedua pipa organa
terbuka = 3
1 kali nada atas pertama pipa
organa tertutup. Bila panjang pipa organa
tertutup = 20 cm, berapa panjang pipa
organa tertutup?
Lb = 120 cm
76. Untuk cepat rambat bunyi yang sama,
frekuensi nada atas kedua pipa organa
tertutup = 1,5 kali nada atas pertama pipa
organa terbuka. Berapa perbandingan kedua
pipa?
Lt : Lb = 6 : 5
77. Untuk cepat rambat bunyi yang sama,
frekuensi nada dasar pipa organa terbuka =
0,5 kali nada atas kedua pipa organa
tertutup. Berapa perbandingan panjang
kedua pipa?
Lb : Lt = 4 : 5-
78. Frekuensi nada dasar pipa organa terbuka
dan nada atas ketiga pipa organa tertutup
menghasilkan 10 layangan/detik, yang mana
pipa organa terbuka menghasilkan frekuensi
yang lebih tinggi. Bila cepat rambat bunyi
di udara saat itu 350 m/det dan panjang pipa
organa terbuka = 35 cm, berapa panjang
pipa organa tertutup?
Lt = 125 cm
79. Frekuensi nada atas kedua pipa organa
tertutup dan nada atas pertama pipa organa
terbuka menghasilkan 25 layangan/detik,
yang mana pipa organa terbuka
menghasilkan frekuensi yang lebih tinggi.
Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu
340 m/det dan panjang pipa organa terbuka
= 80 cm, berapa panjang pipa organa
tertutup?
Lt = 85 cm
80. Frekuensi nada atas ketiga pipa organa
tertutup dan nada atas pertama pipa organa
terbuka menghasilkan 25 layangan/detik,
yang mana pipa organa tertutup
menghasilkan frekuensi yang lebih rendah.
Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu
360 m/det dan panjang pipa organa tertutup
= 72 cm, berapa panjang pipa organa
tertutup?
Lb = 40 cm
81. Selisih frekuensi antara nada atas kedua
pipa organa terbuka dengan nada atas
pertama pipa organa tertutup = 160 Hz,
yang mana pipa organa tertutup
menghasilkan frekuensi yang lebih rendah.
Jika panjang pipa organa terbuka = 50 cm
dan panjang pipa organa tertutup = 30 cm,
berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu?
v = 320 m/det
82. Selisih frekuensi antara nada dasar pipa
organa terbuka dengan nada atas pertama
pipa organa tertutup = 150 Hz, yang mana
pipa organa tertutup menghasilkan frekuensi
yang lebih tinggi. Jika panjang pipa organa
terbuka = 40 cm dan panjang pipa organa
tertutup = 45 cm, berapa cepat rambat bunyi
di udara saat itu?
v = 360 m/det
83. Selisih frekuensi antara nada atas kedua
sebuah dawai yang panjangnya = 50 cm
dengan nada atas pertama pipa organa
tertutup yang panjangnya = 30 cm adalah =
160 Hz. Pipa organa tertutup menghasilkan
frekuensi yang lebih rendah. Jika cepat
rambat gelombang transversal pada dawai
320 m/det, berapa cepat rambat bunyi di
udara saat itu?
vb = 320 m/det
Getaran Dawai
84. Pada sebuah dawai yang digetarkan, jarak
4 perut yang berurutan = 1 m. Jika cepat
rambat gelombang pada dawai 70 m/det,
berapa frekuensinya?
f = 140 Hz
85. Pada sebuah dawai yang digetarkan, jarak
3 simpul yang berurutan = 1,5 m. Jika cepat
rambat gelombang pada dawai 360 m/det,
berapa frekuensinya?
f = 240 Hz
86. Pada sebuah dawai yang digetarkan, jarak
3 perut yang berurutan = 1,8 m. Jika cepat
rambat gelombang pada dawai 240 m/det,
berapa frekuensinya?
f = 200 Hz
87. Sebuah dawai yang panjangnya 90 cm
digetarkan dengan frekuensi 500 Hz
Bunyi 30
menghasilkan gelombang tegak dengan
3 buah perut. Berapa cepat rambat
gelombangnya?
v = 300 m/det
88. Sebuah dawai yang panjangnya 120 cm
digetarkan dengan frekuensi 450 Hz
menghasilkan gelombang tegak dengan
4 buah simpul. Berapa cepat rambat
gelombangnya?
v = 360 m/det
89. Sebuah dawai yang panjangnya 140 cm
digetarkan dengan frekuensi 800 Hz
menghasilkan gelombang tegak dengan
4 buah perut. Berapa cepat rambat
gelombangnya?
v = 350 m/det
90. Sebuah senar panjangnya 60 cm massanya
4 gram digantungi beban (beban =
4 gram/cm3
), lalu digetarkan transversal
sehingga menghasilkan nada dasar 100 Hz.
Kemudian bebannya dicelupkan ke dalam
air (air = 1 gram/cm3
). Percepatan gravitasi
bumi = 10 m/det2
.
a) Berapa massa beban penggantungnya?
b) Berapa frekuensinya sekarang?
a) M = 1,44 kg b) f = 503 Hz
91. Sebuah senar panjangnya 80 cm massanya
30 gram digantungi beban (beban =
5 gram/cm3
), lalu digetarkan transversal
sehingga menghasilkan nada dasar 150 Hz.
Kemudian bebannya dicelupkan ke dalam
air (air = 1 gram/cm3
). Percepatan gravitasi
bumi = 10 m/det2
.
a) Berapa massa beban penggantungnya?
b) Berapa frekuensinya sekarang?
a) M = 1,35 kg b) f = 605 Hz
92. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya
50 N kemudian digetarkan dan
menghasilkan nada dasar dengan frekuensi
250 Hz. Kemudian gaya tegangannya
dikurangi 18 N. Berapa frekuensinya
sekarang?
f' = 200 Hz
93. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya
27 N kemudian digetarkan dan
menghasilkan nada dasar dengan frekuensi
270 Hz. Kemudian gaya tegangannya
ditambah 21 N. Berapa frekuensinya
sekarang?
f' = 360 Hz
94. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya
63 N kemudian digetarkan dan
menghasilkan nada dasar dengan frekuensi
390 Hz. Kemudian gaya tegangannya
dikurangi 35 N. Berapa frekuensinya
sekarang?
f' = 260 Hz
95. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya F
kemudian digetarkan dan menghasilkan
frekuensi nada dasar 280 Hz. Jika gaya
tegangannya diturunkan 13 N, frekuensinya
naik menjadi 400 Hz. Berapa besarnya F?
F = 49 N
96. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya F
kemudian digetarkan dan menghasilkan
frekuensi nada dasar 320 Hz. Jika gaya
tegangannya dinaikkan 18 N, frekuensinya
naik menjadi 400 Hz. Berapa besarnya F?
F = 32 N
97. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya F
kemudian digetarkan dan menghasilkan
frekuensi nada dasar 300 Hz. Jika gaya
tegangannya diturunkan 11 N, frekuensinya
naik menjadi 250 Hz. Berapa besarnya F?
F = 36 N
98. Dua dawai piano yang identik bertegangan
sama menghasilkan nada dasar 200 Hz.
Kemudian tegangan salah satu dawai
diperbesar, sehingga jika berbunyi bersama
akan menghasilkan 8 pelayangan/detik.
Berapa % perubahan tegangan dawai
tersebut?
P = 8,16%
99. Dua dawai piano yang identik bertegangan
sama menghasilkan nada dasar 505 Hz.
Kemudian tegangan salah satu dawai
dikurangi, sehingga jika berbunyi bersama
akan menghasilkan 5 pelayangan/detik.
Berapa % perubahan tegangan dawai
tersebut?
P = 2,01%
100. Dua buah dawai yang identik
bertegangan sama menghasilkan nada dasar
246 Hz. Kemudian salah satu dawai
dipotong, sehingga kalau kedua dawai
tersebut bergetar bersama akan
menghasilkan 4 pelayangan tiap detik.
Berapa prosen pemotongannya?
P = 1,6%
101. Dua buah dawai yang identik
bertegangan sama menghasilkan nada dasar
234 Hz. Kemudian salah satu dawai
Bunyi 31
dipotong, sehingga kalau kedua dawai
tersebut bergetar bersama akan
menghasilkan 6 pelayangan tiap detik.
Berapa prosen pemotongannya?
P = 2,5%
102. Seutas dawai massanya 45 gram,
panjangnya 90 cm ditegangkan dengan gaya
F digetarkan pada nada dasarnya, diletakkan
di atas tabung resonansi. Resonansi kedua
terdengar saat panjang kolom udara di
dalam tabung 165 cm. Jika cepat rambat
bunyi di udara saat itu 330 m/s, berapa
besar F?
F = 3240 N
103. Seutas dawai massanya 10 gram,
panjangnya 80 cm ditegangkan dengan gaya
2880 N digetarkan pada nada dasarnya,
diletakkan di atas tabung resonansi.
Resonansi kedua terdengar saat panjang
kolom udara di dalam tabung 90 cm. Berapa
cepat rambat bunyi di udara saat itu?
vb = 360 m/s
104. Seutas dawai massanya 15 gram,
panjangnya 60 cm ditegangkan dengan gaya
3240 N digetarkan pada nada dasarnya,
diletakkan di atas tabung resonansi.
Resonansi kedua terdengar saat panjang
kolom udara di dalam tabung 75 cm. Berapa
cepat rambat bunyi di udara saat itu?
vb = 300 m/s
105. Seutas dawai massanya 50 gram,
panjangnya 80 cm ditegangkan dengan gaya
F digetarkan pada nada dasarnya, diletakkan
di atas tabung resonansi. Resonansi kedua
terdengar saat panjang kolom udara di
dalam tabung 165 cm. Jika cepat rambat
bunyi di udara saat itu 330 m/s, berapa
besar F?
F = 5062,5 n

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)
AyuShaleha
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
Tri Endah Lestari
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang
240297
 
8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara
Arly Hidayat
 

La actualidad más candente (20)

Efek doppler
Efek  dopplerEfek  doppler
Efek doppler
 
Musik vocal ppt
Musik vocal pptMusik vocal ppt
Musik vocal ppt
 
Modul optik nonlinier
Modul optik nonlinierModul optik nonlinier
Modul optik nonlinier
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
Materi ajar 2 (huk. pancaran)
Materi ajar 2 (huk. pancaran)Materi ajar 2 (huk. pancaran)
Materi ajar 2 (huk. pancaran)
 
Sinar-X untuk Kelas 12
Sinar-X untuk Kelas 12Sinar-X untuk Kelas 12
Sinar-X untuk Kelas 12
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)
 
Dosimetri:: Satuan Radiasi
Dosimetri:: Satuan RadiasiDosimetri:: Satuan Radiasi
Dosimetri:: Satuan Radiasi
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat BayanganLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang
 
Landasan teori percobaan melde
Landasan teori percobaan meldeLandasan teori percobaan melde
Landasan teori percobaan melde
 
Fenomena kuantum
Fenomena kuantumFenomena kuantum
Fenomena kuantum
 
Intensitas Radiasi
Intensitas RadiasiIntensitas Radiasi
Intensitas Radiasi
 
25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana
 
Sinar katoda
Sinar katodaSinar katoda
Sinar katoda
 
radiasi benda hitam
 radiasi benda hitam radiasi benda hitam
radiasi benda hitam
 
8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara
 
Ketidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian HeisenbergKetidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian Heisenberg
 

Similar a Diktat fisika 12 bunyi

Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
240297
 

Similar a Diktat fisika 12 bunyi (20)

Gelombang bunyi
Gelombang bunyiGelombang bunyi
Gelombang bunyi
 
Gelombang bunyi
Gelombang bunyiGelombang bunyi
Gelombang bunyi
 
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smp
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smpBab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smp
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smp
 
Bab 11 Getaran Gelombang dan Bunyi.pptx
Bab 11 Getaran Gelombang dan Bunyi.pptxBab 11 Getaran Gelombang dan Bunyi.pptx
Bab 11 Getaran Gelombang dan Bunyi.pptx
 
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI IPA SMP KELAS 8.pptx
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI IPA SMP KELAS 8.pptxGETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI IPA SMP KELAS 8.pptx
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI IPA SMP KELAS 8.pptx
 
Bioakustik 1
Bioakustik 1Bioakustik 1
Bioakustik 1
 
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdfBab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
 
Efek doppler
Efek dopplerEfek doppler
Efek doppler
 
Getaran dan Gelombang
Getaran dan GelombangGetaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang
 
Fis8 getgelbunyi
Fis8 getgelbunyiFis8 getgelbunyi
Fis8 getgelbunyi
 
bioakustik oleh henri setiawan skep ners
bioakustik oleh henri setiawan skep nersbioakustik oleh henri setiawan skep ners
bioakustik oleh henri setiawan skep ners
 
Bunyi
BunyiBunyi
Bunyi
 
Getaran dan gelombang (Bunyi)
Getaran dan gelombang (Bunyi)Getaran dan gelombang (Bunyi)
Getaran dan gelombang (Bunyi)
 
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hariBab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
 
IPA Kelas 8 BAB 11 - GETRAN GELOMBANG BUNYI.pdf
IPA Kelas 8 BAB 11 - GETRAN GELOMBANG BUNYI.pdfIPA Kelas 8 BAB 11 - GETRAN GELOMBANG BUNYI.pdf
IPA Kelas 8 BAB 11 - GETRAN GELOMBANG BUNYI.pdf
 
Bunyi
BunyiBunyi
Bunyi
 
MATERI GETARAN DAN GELOMBANG IPA SMP BAB 11
MATERI GETARAN DAN GELOMBANG IPA SMP BAB 11MATERI GETARAN DAN GELOMBANG IPA SMP BAB 11
MATERI GETARAN DAN GELOMBANG IPA SMP BAB 11
 
Intensitas dan taraf intensitas bunyi.ppt
Intensitas dan taraf intensitas bunyi.pptIntensitas dan taraf intensitas bunyi.ppt
Intensitas dan taraf intensitas bunyi.ppt
 
Bunyi
BunyiBunyi
Bunyi
 

Más de SMANEGERIWOLULAS (6)

Sikad sman18sby
Sikad sman18sbySikad sman18sby
Sikad sman18sby
 
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
 
Diktat fisika 12 listrik statis
Diktat fisika 12   listrik statisDiktat fisika 12   listrik statis
Diktat fisika 12 listrik statis
 
Materi ksp 1
Materi ksp 1Materi ksp 1
Materi ksp 1
 
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)
 
Soal soal trigonometri
Soal soal trigonometriSoal soal trigonometri
Soal soal trigonometri
 

Último

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Diktat fisika 12 bunyi

  • 1. Bunyi 1 BAB 1: BUNYI A. Pengertian Bunyi Bunyi merupakan salah satu alat komunikasi. Bunyi adalah merupakan gelombang, dan tergolong sebagai gelombang longitudinal. Karena bunyi merupakan gelombang, maka bunyi mempunyai cepat rambat, frekuensi, panjang gelombang, dan besaran-besaran lain yang dimiliki gelombang. Pada gelombang bunyi berlaku rumus:  fv . . . . . . . . (1) T v   . . . . . . . (2) v = cepat rambat, satuannya m/det f = frekuensi, satuannya Hz  = panjang gelombang, satuannya m T = periode, satuannya detik Jarak yang ditempuh oleh gelombang bunyi dinyatakan dengan rumus: tvx  . . . . . . . . (3) x = jarak yang ditempuh, satuannya m v = cepat rambat bunyi, satuannya m/det t = selang waktu, satuannya detik B. Sumber Bunyi Sumber bunyi adalah benda yang bergetar. Contoh: * Tenggorokan * Alat-alat Musik * Petasan * Dan masih banyak yang lain. Antara bunyi dengan sumbernya, faktor yang sama adalah frekuensinya. Bunyi merupakan gelombang, sedangkan sumbernya merupakan getaran. Bisa juga gelombang. Bunyi mempunyai cepat rambat dan kecepatan getar, sedangkan sumbernya hanya mempunyai kecepatan getar saja. C. Manfaat Bunyi Tidak semua getaran yang sampai di telinga manusia dapat kita dengar sebagai bunyi. Telinga manusia normal hanya dapat mendengar gelombang bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai 20000 Hz. Makin lanjut usia seseorang, makin sempit daerah pendengarannya. Gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi lebih kecil dari 20 Hz disebut infrabunyi (infrasonik). Sedangkan gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi lebih besar dari 20000 Hz disebut ultrabunyi (ultrasonik). Infrabunyi maupun Ultrabunyi tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Anjing dapat mendengar bunyi yang frekuensinya sampai 50000 Hz. Kelelawar dapat mengetahui adanya getaran yang frekuensinya sampai 100000 Hz. Ultrabunyi mempunyai 2 keuntungan, tidak dapat didengar oleh telinga manusia dan dapat dipakai untuk mengetahui adanya benda-benda yang berukuran kecil dengan teliti. Ultrabunyi dipakai dalam bidang teknik dan kedokteran. Salah satu alat yang menggunakan ultrabunyi ialah SONAR (singkatan dari SOund NAvigation and Ranging). Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui kedalaman laut dan adanya benda-benda di dalam laut, misalnya untuk mengetahui adanya kapal selam yang tidak tampak dari permukaan. Untuk hal demikian gelombang ultrabunyi dikirim ke dalam laut. Bila gelombang ultrabunyi mengenai suatu benda, maka ia dipantulkan. Penganalisaan terhadap pantulan gelombang ultrabunyi itu dapat digunakan untuk mengetahui garis besar bentuk benda yang diselidiki itu. Teknik semacam itu juga digunakan untuk mengetahui adanya suatu kelainan di dalam tubuh karena untuk hal-hal tertentu, sinar X tidak dapat digunakan. D. Zat Antara (Medium) untuk Bunyi Agar bunyi dari sumbermya dapat terdengar, haruslah getaran itu sampai di telinga. Agar sampai di telinga, getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Gelombang bunyi memerlukan zat antara (zantara) atau medium untuk merambat. Zat antara untuk merambat bunyi dapat berupa gas, zat padat atau zat cair. Bunyi tidak dapat merambat melalui ruang hampa. Hal ini dibuktikan oleh Robert Boyle, yaitu dengan menempatkan sebuah bel listrik di dalam sebuah sungkup, kemudian udara yang ada dalam sungkup dipompa keluar (pompa hisap). Berangsur-angsur bunyi bel makin melemah, akhirnya tidak kedengaran sama sekali. E. Energi Bunyi (E) Energi bunyi sama dengan energi getaran sumbernya: 2 2 1 kAE  . . . . . . . (4)
  • 2. Bunyi 2 22 2 1 AmE  . . . . . . (5) 222 Afm2E  . . . . . (6) E = energi bunyi, satuannya Joule k = konstanta, satuannya N/m A = amplitudo, satuannya m m = massa, satuannya kg  = kecepatan sudut, satuannya rad/det f = frekuensi getaran, satuannya Hz F. Daya Bunyi (P) "Daya bunyi adalah energi bunyi (E) yang dipancarkan tiap satuan waktu (t)". t E P  . . . . . . . (7) P = daya bunyi, satuannya Joule/detik atau watt t = waktu, satuannya detik G. Intensitas Bunyi (I) Intensitas bunyi ialah daya bunyi (P) yang menembus tegak lurus tiap satuan luas (A)". A P I  . . . . . . . (8) Atau: "Intensitas bunyi ialah energi bunyi (E) yang tiap detiknya (t) menembus bidang tegak lurus tiap satuan luas (A)". At E I  . . . . . . . (9) I = intensitas bunyi, satuannya watt/m2 atau Joule/m2 det A = luas bidang yang ditembus, satuannya m2 Jika sumber bunyi berupa titik, dan ada di ruang bebas, energi bunyi akan merambat ke segala arah dengan intensitas yang sama pada jarak yang sama. Gambar 1 Akan tetapi pada titik-titik yang berlainnan jaraknya dari sumber bunyi, akan berbeda pula intensitas bunyi yang diterimanya, sebab bidang yang ditembus oleh energi bunyi berupa kulit bola yang luasnya berbanding lurus dengan kwadrat jari-jarinya. Jadi untuk menentukan intensitas pada jarak R dari sumber bunyi, kita ambil jaraknya sebagai jari-jari bola. Luas kulit bola adalah: A = 4R2 Sehingga intensitasnya: 2 R4 P I   . . . . . . (10) R = jarak titik ke sumber bunyi, satuannya m Bila seorang pendengar menerima gelombang bunyi dari beberapa sumber bunyi, maka intensitas totalnya sama dengan jumlah aljabar dari intensitas yang dihasilkan oleh masing- masing sumber bunyi. total 1 2I I I ........   . . . . (11) Nyaring suatu bunyi tergantung pada rangsangan pendengaran yang diderita seseorang pendengar. Pada umumnya gelombang bunyi dengan intensitas yang lebih besar akan terdengar lebih nyaring pula, tetapi telinga tidak memiliki kepekaan yang sama terhadap semua frekuensi. Oleh sebab itu suatu bunyi dengan frekuensi tidak akan terdengar sama nyaringnya dengan bunyi yang frekuensinya rendah, walaupun intensitas kedua bunyi sama. Jika frekuensi dua buah bunyi itu sama, maka bunyi dengan intensitas yang lebih besar akan terdengar lebih nyaring. Pengukuran intensitas bunyi dilakukan dengan alat akustik dan tidak terpengaruh oleh pendengaran manusia. Intensitas terkecil rata-rata yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia normal adalah 10–12 watt/m2 , pada frekuensi 1000 Hz. Harga ini disebut harga Ambang Intensitas Bunyi. Intensitas terbesar rata-rata yang masih dapat diterima oleh telinga manusia normal tanpa rasa sakit adalah 1 watt/m2 . Oleh karena selang Intensitas bunyi yang dapat merangsang pendengaran itu besar, maka dipergunakanlah skala logaritmik, yaitu yang disebut Taraf Intensitas (T).
  • 3. Bunyi 3 H. Taraf Intensitas (T) Taraf Intensitas Bunyi ialah logaritma perbandingan antara Intensitas Bunyi (I) dengan harga Ambang Intensitas Bunyi (I0). Ditulis: 0I I log10T  . . . . . . (12) I = Intensitas bunyi, satuannya watt/m2 I0 = Intensitas ambang = 10–12 watt/m2 T = Taraf Intensitas, satuannya deciBell (dB) Sebenarnya satuan Taraf Intensitas yang pertama kali didefinisikan adalah Bell, untuk menghormati Alexander Graham Bell (1846- 1922), yang merintis penyelidikan masalah tersebut. Tetapi ternyata satuan masih terlalu besar, sehingga dalam praktiknya digunakan satuan deciBell (dB), yaitu sepersepuluh Bell. Berikut ini diberikan tabel Taraf Intensitas beberapa bunyi. Macam Bunyi Taraf Intensitas (T) dalam dB Ambang Pendengaran 0 Bisik-bisik 10 - 20 Perpustakaan 20 - 40 Rumah Tangga 40 - 50 Percakapan Umumnya 60 - 70 Lalu Lintas Ramai 70 - 80 Suara sepeda motor dengan knalpot terbuka 90 - 95 Bila seorang pendengar menerima gelombang bunyi dari beberapa sumber, maka Taraf Intensitas totalnya dapat ditentukan dengan rumus: ) I I log(10T 0 total total  . . . . (13) Bila sumbernya sejenis (identik) yang jumlahnya n buah, sedangkan jaraknya terhadap pendengar sama, maka Taraf Intensitas totalnya dapat ditentukan sebagai berikut: Taraf Intensitas salah satu sumber: 0I I log10T   0,1T = log ( 0I I )  log 100,1T = log ( 0I I )  100,1T = 0I I  0 T1,0 I10I  . . . . . . (14) Itotal = n I  0 T1,0 total I10nI  . . . . (15) Ttotal = 10 log 0 total I I  Ttotal = 10 log 0 0 T1,0 I I10n  Ttotal = 10 log n100,1T  Ttotal = 10 log n + 10 log 100,1T  Ttotal = 10 log n + 100,1T log 10  Ttotal = 10 log n + T  1  nlog10TTtotal  . . . (16) n = jumlah sumber bunyi Jika pada sebuah titik yang berjarak R1 dari sumber bunyi diketahui taraf intensitasnya T1. Kemudian kita ingin menghitung taraf intensitas pada titik lain yang berjarak R2 karena pengaruh sumber yang sama, caranya sebagai berikut: T1 – T2 = 10 log 0 1 I I – 10 log 0 2 I I  T1 – T2 = 10 log 0 2 0 1 I I I I  T1 – T2 = 10 log 2 1 I I  T1 – T2 = 10 log ( 2 2 2 1 R4 P R4 P   )  T1 – T2 = 10 log ( 2 1 2 2 R R )  T1 – T2 = 10 log ( 1 2 R R )2  T1 – T2 = 210 log ( 1 2 R R )  ) R R (log20TT 1 2 21  . . . (17) Contoh Soal: 1. Pada sebuah titik karena pengaruh sebuah sumber bunyi intensitasnya 810– 5 watt/m2 . Jika intensitas ambang = 10– 12 watt/m2 dan dianggap log 2 = 0,3, berapa taraf intensitasnya? Penyelesaian: I = 810–5 watt/m2
  • 4. Bunyi 4 0I I log10T   T = 10 log 12 5 10 108     T = 10 log 8107  T = 10 (log 8 + log 107 )  T = 10 (log 23 + 7)  T = 10 (3 log 2 + 7)  T = 10 (30,3 + 7)  T = 10 (0,9 + 7)  T = 10  7,9  T = 79 dB 2. Sebuah titik yang berjarak 20 meter dari sebuah sumber bunyi taraf intensitasnya 60 dB. Jika intensitas ambang = 10– 12 watt/m2 , berapa Intensitas dan daya bunyi pada titik itu? Penyelesaian: 0I I log10T   60 = 10 log 0I I  6 = log 0I I  log 106 = log 0I I  106 = 0I I  I = 106 I0  I = 106  10–12  I = 10–6 watt/m2 2 R4 P I    P = 4R2 I  P = 4202 10–6  P = 4400 10–6  P = 1610–4 watt 3. Suara dengungan seekor tawon taraf intensitasnya 65 db. Bila dianggap log 2 = 0,3, berapa taraf intensitas total 8 ekor tawon yang sedang terbang bersama? Penyelesaian: T = 65 dB, n = 8 nlog10TTtotal   Ttotal = 65 + 10 log 8  Ttotal = 65 + 10 log 23  Ttotal = 65 + 10  3 log 2  Ttotal = 65 + 30  0,3  Ttotal = 65 + 9  Ttotal = 74 dB 4. Pada sebuah titik yang berjarak 5 meter dari sebuah sumber bunyi taraf intensitasnya 70 dB. Bila dianggap log 2 = 0,3, karena pengaruh sumber yang sama, berapa taraf intensitas bunyi pada titik lain yang berjarak 80 meter dari sumber tersebut? Penyelesaian: R1 = 5 m, T1 = 70 dB, R2 = 80 m ) R R (log20TT 1 2 21   70 – T2 = 20 log 5 80  70 – T2 = 20 log 16  70 – T2 = 20 log 24  70 – T2 = 204 log 2  70 – T2 = 800,3  70 – T2 = 24  70 – 24 = T2  T2 = 46 dB 5. Seorang pendengar menerima gelombang bunyi dari dua sumber A dan B. Taraf intensitas dari masing-masing sumber berturut-turut 60 dB dan 70 db. Bila dianggap log 11 = 1,041, berapa taraf intensitas total yang diterima pendengar? Penyelesaian: TA = 60 dB, TB = 70 dB 0 A A I I log10T   60 = 10 log 0 A I I  6 = log 0 A I I  log 106 = log 0 A I I  106 = 0 A I I  IA = 106 I0 watt/m2 Dengan cara yang sama didapat: IB = 107 I0 watt/m2 BAtotal III   Itotal = 106 I0 + 107 I0  Itotal = 106 I0 + 10106 I0  Itotal = 11106 I0 0 total total I I log10T   Ttotal = 10 log 0 0 6 I I1011  Ttotal = 10 log (11106 )  Ttotal = 10 (log 11 + log 106 )  Ttotal = 10 (1,041 + 6)  Ttotal = 10  7,041  Ttotal = 70,41 dB 6. Seorang pendengar menerima gelombang bunyi dari 2 buah sumber dengan data sebagai berikut: Sumber Jarak (r) Taraf Intensitas (T) A 1000 m 60 dB B 10 m 100 dB Jika log 2 = 0,3, pada saat kedua sumber berada pada jarak 100 meter, berapa taraf intensitas totalnya? Penyelesaian: Posisi mula-mula:
  • 5. Bunyi 5 TA = 10 log ( 0 A I I )  60 = 10 log ( 0 A I I )  6 = log ( 0 A I I )  106 = 0 A I I  IA = 106 I0 TB = 10 log ( 0 B I I )  100 = 10 log ( 0 B I I )  10 = log ( 0 B I I )  1010 = 0 B I I  IB = 1010 I0 Posisi sekarang: P ' A = PA  I ' A r ' A 2 = IA r 2 A  I ' A 1002 = 106 I0 10002  104 I ' A = 106 I0 106  I ' A = 108 I0 P ' B = PB  I ' B r ' B 2 = IB r 2 B  I ' B 1002 = 1010 I0 102  I ' B 104 = 1012 I0  I ' B = 108 I0 I ' T = I ' A + I ' B  I ' T = 108 I0+108 I0  I ' T = 2108 I0 T ' T = 10 log ( 0 ' T I I )  T ' T = 10 log ( 0 0 8 I I102 )  T ' T = 10 log 2108  T ' T =10 log 2 +10 log 108  T ' T = 80 + 10 log 2  T ' T = 80 + 100,3  T ' T = 80 + 3  T ' T = 83 dB 7. Seekor tawon mendengung pada jarak 2 meter taraf intensitas yang diterima oleh seorang pendengar 20 dB. Ada 1000 ekor tawon mendengung pada jarak x dari pendengar, taraf intensitasnya juga 20 dB. Berapa besar x? Penyelesaian: nlog10TT 12 nn   2nT = 20 + 10 log 1000  2nT = 20 + 103  2nT = 20 + 30  2nT = 50 dB 2n1 TT   T1 = 50 dB 1 2 12 r r log20TT   20 = 50 – 20 log 2 x  20 log 2 x = 50 – 20  20 log 2 x = 30  log 2 x = 1,5  2 x = 101,5  x = 210 10  x = 20 10 m 8. Seseorang berada di tengah-tengah antara dua sumber bunyi identik A dan B. Taraf intensitas total yang diterimanya = 80 dB. Sesaat kemudian sumber bunyi A mati. Tinggal sumber bunyi B yang masih berbunyi. Berapa taraf intensitas yang diterima pendengar tersebut sekarang? Penyelesaian: Ttotal = 80 dB nlog10TTtotal   80 = T + 10 log 2  80 = T + 10  0,301  80 = T + 3,01  80 – 3,01 = T  T = 76,99 dB 9. Taraf intensitas dengungan seekor tawon pada jarak 4 meter yang diterima oleh seorang pendengar sama dengan taraf intensitas dengungan n ekor tawon pada jarak 40 m dari pendengar yang sama. Berapa besar n? Penyelesaian: 0 1 1 I I log10T   T1 = 10 log ( 0 11 I In )  T1 = 10 log ( 0 2 1 1 I r4 P n  )  T1 = 10 log ( 0 2 1 1 Ir4 Pn  ) Dengan cara yang sama:  T2 = 10 log ( 0 2 2 2 Ir4 Pn  ) T1 = T2  10 log ( 0 2 1 1 Ir4 Pn  ) = 10 log ( 0 2 2 2 Ir4 Pn  )  2 1 1 r n = 2 2 2 r n  n1 2 2r = n2 2 1r  1  402 = n  42  1  102 = n  12  n = 100 10. Taraf intensitas dengungan seekor tawon pada jarak 5 meter yang diterima oleh seorang pendengar sama dengan taraf intensitas dengungan 10 ekor tawon pada jarak x m dari pendengar yang sama. Berapa besar x?
  • 6. Bunyi 6 Penyelesaian: 0 1 1 I I log10T   T1 = 10 log ( 0 11 I In )  T1 = 10 log ( 0 2 1 1 I r4 P n  )  T1 = 10 log ( 0 2 1 1 Ir4 Pn  ) Dengan cara yang sama:  T2 = 10 log ( 0 2 2 2 Ir4 Pn  ) T1 = T2  10 log ( 0 2 1 1 Ir4 Pn  ) = 10 log ( 0 2 2 2 Ir4 Pn  )  2 1 1 r n = 2 2 2 r n  n1 2 2r = n2 2 1r  1  x2 = 10  52  x = 5 10 m I. Cepat Rambat Bunyi (v) Di atas telah dikatakan, bahwa bunyi dapat merambat dalam gas, zat padat dan dalam zat zair. a. Cepat Rambat Bunyi Dalam Gas Orang yang bernama Laplace menganggap bahwa perambatan gelombang bunyi adalah suatu proses adiabatik. Ia merumuskan suatu persamaan yang menyatakan hubungan antara cepat rambat bunyi (v) dalam suatu gas dengan tekanan (P), massa jenis (), dan konstanta Laplace (). Persamaan Laplace itu berbentuk:   P v . . . . . . (18) v = cepat rambat bunyi, satuannya m/det  = konstanta Laplace P = tekanan, satuannya N/m2  = massa jenis gas pada suhu itu, satuannya kg/m3 Massa jenis gas yang diketahui pada tabel maupun pada soal merupakan massa jenisnya pada suhu t0 = 0C (T0 = 273K), dilambangkan dengan 0. Hubungan keduanya: 0 0 T T  . . . . . . (19) 273tT  . . . . . . (20) T = suhu mutlak, satuannya K t = suhu, satuannya C Laplace menganggap bahwa suhu 0C (273K) bunyi dalam proses adibatik dengan alasan kira-kira sebagai berikut. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal, yang menimbulkan rapatan dan regangan yang berulang dengan sangat cepat di udara. Di tempat rapatan, suhu udara naik dan di tempat regangan suhu itu turun. Antara tempat suhu naik dan tempat suhu turun tidak dapat terjadi pertukaran kalor, karena terlalu cepat terjadi perulangan antara rapatan dan regangan itu. Dari persamaan keadaan gas: P V = n R T  P = V nRT . . (i) Sedangkan:  = V m   = V nM . . . . . (ii) V = volume, satuannya m3 n = jumlah molekul gas, satuannya Mol m = massa gas, satuannya kg Didapat: v = V nM V nRT   M RT v  . . . . . (21) R = konstanta gas umum R = 8314 Joule/MolK T = suhu mutlak, satuannya K M = massa tiap satuan Mol, satuannya kg/Mol b. Cepat Rambat Bunyi Dalam Zat Padat   Y v . . . . . . . (22) v = cepat rambat bunyi, satuannya m/det Y = modulus Young, satuannya N/m2  = massa jenis zat padat, satuannya kg/m3 c. Cepat Rambat Bunyi Dalam Zat Cair   B v . . . . . . . (23) v = cepat rambat bunyi, satuannya m/det B = modulus Bulk, satuannya N/m2  = massa jenis zat padat, satuannya kg/m3 Contoh Soal:
  • 7. Bunyi 7 11. Diketahui massa tiap satuan Mol gas Hidrogen = 2 kg/Mol, massa tiap satuan Mol gas Oksigen = 32 kg/Mol. Tetapan Laplace kedua gas sama. Cepat rambat bunyi dalam gas Hidrogen pada suhu 7C sama dengan 4 kali cepat rambat bunyi dalam gas Oksigen pada suhu t C. Berapa besar t? Penyelesaian: TH = 7 + 273  TH = 280K vH = 4v0  H H M RT  = 4 0 0 M RT   2 280 = 2 32 TO  2804 = TO  TO = 1120 t = T0 – 273  t = 1120 – 273  t = 847 12. Berapa cepat rambat bunyi di udara pada suhu 52 dan tekanan 1 atm, bila dianggap konstanta Laplace 1,4 dan massa jenis udara pada suhu 0C adalah 0,0013 gram/cm3 ? Penyelesaian: t = 52C,  = 1,4  = 0,0013 gram/cm3 = 1,3 kg/m3 P = 1 atm = 101292,8 N/m2 273tT   T = 52 + 273  T = 325K 0 T 273    = 325 273 1,3   = 1,092 kg/m3   P v  v = 092.1 8,101292 4,1   v = 1129862,564  v = 360,36 m/det 13. Berapa cepat rambat bunyi di udara pada suhu 27C, bila pada suhu 0C cepat rambatnya 330 m/det? Penyelesaian: t = 27C, t0 = 0C, v0 = 330 m/det 273tT   T = 27 + 273  T = 300K 273tT 00   T0 = 0 + 273  T0 = 273K M RT v   v = M 300R   v = M R 300  . . . . . . (i) M RT v 0 0   v0 = M 273R   v0 = M R 273  . . . . . . (ii) 0v v = M R 273 M R 300    0v v = 273 300  v = 1,0989 v0  v = 1,048  330  v = 345,93 m/det 14. Diketahui massa tiap satuan Mol gas Hidrogen = 2 kg/Mol, massa tiap satuan Mol gas Oksigen = 32 kg/Mol. Tetapan Laplace kedua gas sama. Cepat rambat bunyi dalam gas Hidrogen pada suhu 27C adalah 350 m/det. Berapa cepat rambat bunyi dalam gas Oksigen pada suhu 87C? Penyelesaian: TH = 27 + 273  TH = 300K TO = 87 + 273  TO = 350K H O v v = H H H 0 0 0 M RT M RT    H O v v = 0H H0 MT MT  H O v v = 32300 2350    vO = vH 073,0  vO = 350  0,27  vO = 94,51 m/det 15. Berapa cepat rambat bunyi dalam batang yang mempunyai modulus Young 7,741010 N/m2 dan massa jenis 8,6 gram/cm3 ? Penyelesaian: E = 7,741010 N/m2  = 8,6 gram/cm3 = 8600 kg/m3   E v  v = 8600 1074,7 10   v = 6 109  v = 3103 m/det 16. Cepat rambat bunyi dalam minyak yang massa jenisnya 0,8 gram/m3 adalah 2000 m/det. Berapa Mudulus Bulk minyak tersebut? Penyelesaian:  = 0,8 gram/cm3 = 800 kg/m3 v = 2000 m/det
  • 8. Bunyi 8   B v  v2 =  B  B =  v2  B = 800  20002  B = 800  4106  B = 3,2x109 N/m2 J. Pantulan Bunyi Seperti halnya pada gelombang, bunyipun dapat mengalami pemantulan bila sampai pada batas antara dua medium. Misalnya pemantulan bunyi dapat terjadi pada waktu bunyi yang merambat melalui udara mengenai sebuah tembok, bukit, ataupun pohon-pohonan yang rapat. Pemantulan bunyi dapat menimbulkan peristiwa yang disebut gema. Bila jarak antara sumber bunyi dengan pemantulnya cukup jauh, maka sebagai akibat terjadinya pemantulan itu kita dengar bunyi itu terulang kembali. Gambar 2 Bila jarak antara sumber bunyi dengan pemantul = x, cepat rambat bunyi = v, dan waktu yang diperlukan oleh gelombang bunyi untuk pergi ke pemantul dan kembali ke tempat sumber itu = t, maka jarak yang ditempuh bunyi dalam perjalanan dari tempat sumber bunyi ke pematul pergi pula adalah 2x. Oleh karena itu: t.vx 2 1  . . . . . . . (24) tvx2  . . . . . . . (25) x = jarak sumber ke pemantul, satuannya m v = cepat rambat bunyi, satuannya m/det t = waktu yang diperlukan gelombang bunyi untuk pergi dan kembali lagi, satuannya detik Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- rata waktu yang diperlukan untuk mengucapkan satu suku-kata ialah 0,1 detik. Jika gema suatu suku-kata sudah kembali sebelum suku-kata itu selesai diucapkan, maka kata-kata yang diucapkan akan diperkuat oleh gema itu. Akan tetapi jika gema itu kembali segera setelah satu suku-kata selesai diucapkan, maka gema suku-kata itu akan terdengar bersamaan dengan suku-kata berikutnya. Hal ini tentulah sangat mengganggu suku-kata berikutnya. Kejadian ini disebut gaung. Untuk menghindari gaung, pemantulan harus ditiadakan atau dikurangi sampai sekecil- kecilnya. Bila hal ini terpaksa terjadi di dalam suatu ruang, pemantulan dapat dikurangi dengan melapisi dinding gedung dengan bahan-bahan yang empuk seperti wol. Bahan seperti ini disebut bahan akustik. Contoh Soal: 17. Seseorang berdiri di antara dua tebing. Suatu saat ia berteriak. Satu detik kemudian terdengar gema suaranya yang pertama. Setengah detik lagi terdengar gema suaranya yang kedua. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 350 m/det, berapa jarak kedua tebing? Penyelesaian: Karena pantulan tebing pertama yang lebih dekat: 11 tvx2   2x1 = 350  1  2x1 = 350  x1 = 175 m t2 = t1 + 0,5  t2 = 1 + 0,5  t2 = 1,5 detik 2x2 = v t2  2x2 = 350  1,5  2x2 = 525  x2 = 262,5 m 18. Seseorang berdiri didekat sebuah tebing. Suatu saat ia berteriak. Tiga detik kemudian terdengar gemanya. Kemudian ia berjalan sejauh 170 m mendekati tebing lalu berteriak lagi. Dua detik kemudian terdengar gema suaranya. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? Penyelesaian: Posisi pertama: 11 tvx2   2x1 = v  3  x1 = 2 3 v . . . . . . (i) 22 tvx2   2x2 = v  2  x2 = v . . . . . . . (ii) 160xx 21   2 3 v – v = 170  2 1 v = 170  v = 1702  v = 340 m/s K. Efek Doppler Efek Doppler membahas tentang pengaruh gerak terhadap frekuensi bunyi. Bila sumber bunyi maupun pendengarnya diam, maka frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar sama dengan frekuensi bunyi yang dikeluarkan oleh sumbernya. Tetapi bila sumber dan atau pendengarnya bergerak, maka frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar
  • 9. Bunyi 9 tidak sama dengan yang dikeluarkan oleh sumbernya. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut: Sebuah sumber bunyi berupa garpu tala bergerak ke kanan. Gelombang bunyi yang diterima pendengar sebelah kiri, panjang gelombangnya makin besar (frekuensinya makin kecil), sedangkan yang diterima pendengar sebelah kanan, panjang gelombangnya makin kecil (frekuensinya makin besar). Sekarang kita bahas hubungan antara frekuensi bunyi dengan kecepatan gerak. Perhatikan gambar berikut: P S vS(+) vb vS(-)vP(-) vP(+) va (-)(+) Gambar 3 Misal: S = Sumber bunyi P = Pendengar vb = Kecepatan gelombang bunyi vS = Kecepatan gerak sumber bunyi vP = Kecepatan gerak pendengar fS = frekuensi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi fP = frekuensi yang diterima oleh pendengar x0 = jarak antara sumber bunyi dengan pendengar mula-mula t = waktu, yang mana pertama kali pendengar menerima getaran dari sumber bunyi t' = waktu, yang mana getaran ke (fS +1) diterima oleh pendengar Saat getaran pertama sampai di P, maka pendengar sudah bergerak sejauh (vP t). Jarak yang ditempuh gelombang bunyi adalah: x1 = vb t = x0 + vP t  vb t – vP t = x0  (vb – vP) t = x0 t = Pb 0 vv x  . . . . . . (i) Getaran kedua diterima pendengar setelah (t + Sf 1 ) detik, dan saat ini sumber bunyi sudah bergerak sejauh (vS Sf 1 ) meter. Getaran ketiga diterima pendengar setelah (t + Sf 2 ) detik. Getaran ke (fS + 1) diterima pendengar setelah t' = (t + S S f f ) detik = (t + 1) detik. Saat ini pendengar telah bergerak sejauh (vP t') meter dan sumber sudah bergerak sejauh (vS  S S f f ) = vS meter. Jarak yang ditempuh gelombang bunyi ialah vb (t' – 1) meter. Jadi: vb (t' – 1) = x0 + vP t' – vS  vb t' – vb = x0 + vP t' – vS  vb t' – vP t' = x0 + vb – vS  (vb – vP ) t' = x0 + vb – vS  t' = Pb Sb0 vv vvx   . . . . (ii) t' – t = Pb Sb0 vv vvx   – Pb 0 vv x   t' – t = Pb Sb vv vv   Dalam selang waktu (t' – t) detik ini pendengar menerima frekuensi bunyi sebanyak: (fS + 1) – 1 = fS Jadi dalam waktu 1 detik pendengar menerima frekuensi bunyi sebanyak: fP = t't 1  fS  fP = Pb Sb vv vv 1   fS  fP = Sb Pb vv vv   fS Dengan cara yang sama kita peroleh rumus untuk arah gerak sumber maupun pendengar yang lain. Kemudian kita simpulkan menjadi satu rumus saja, yaitu: Sb S Pb P vv f vv f    . . . . (26) Penggunaan tanda (+) dan (–) ditentukan oleh arah geraknya, dan dapat digunakan pedoman sebagai berikut: Bila sumber maupun pendengar bergerak ke kanan, maka vS maupun vP berharga positif (+), sedangkan bila bergerak ke kiri, maka berharga negatif (–). Bila saat itu ada angin yang sedang bertiup dengan kecepatan va, maka hanya akan
  • 10. Bunyi 10 mempengaruhi kecepatan gelombang bunyinya (vb) saja. Gelombang bunyi merambatnya dari sumber ke pendengar, atau dari kiri ke kanan, seperti terlihat pada gambar 5. Bila anginnya bergerak searah dengan gelombang bunyi (ke kanan), maka kecepatan bunyinya akan bertambah. Tetapi bila anginnya bergerak berlawanan arah dengan kecepatan bunyi (ke kiri), maka kecepatan bunyinya akan berkurang. Misal kecepatan bunyinya sekarang berubah menjadi v' b , yang dinyatakan dengan: ab ' b vvv  . . . . . . (27) Tanda positif digunakan bila arah angin sama dengan arah gerak gelombang bunyi (ke kanan). Sedangkan tanda negatif digunakan bila arah angin berlawanan dengan arah gerak gelombang bunyi (ke kiri). Sehingga persamaan 24 dapat ditulis: S ' b S P ' b P vv f vv f    . . . . . (28) Sab S Pab P vvv f vvv f    . . (29) Untuk mengerjakan soal-soal, usahakan mengambar arah gerak obyeknya dan besaran- besaran yang diperlukan. Contoh Soal: 19. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 10 m/det mendekati sebuah ambulans yang datang dari arah yang berlawan dengan kecepatan 30 m/det yang sedang membunyikan sirinenya dengan frekuensi 400 Hz. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 350 m/det, berapa frekuensi sirine yang didengar sopir mobil? Penyelesaian: vP = 10 m/det, vS = –30 m/det, fS = 400 Hz, vb = 350 m/det Sb S Pb P vv f vv f     10350 fP  = 30350 400   360 fP = 320 400  9 fP = 8 400  fP = 509  fP = 450 Hz 20. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 30 m/s sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 760 Hz menjauhi sebuah mobil yang bergerak searah. Sopir mobil mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 740 Hz. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 350 m/s. Berapa kecepatan mobil? Penyelesaian: vS = 30 m/s, fS = 760 Hz fP = 740 Hz, vb = 350 m/s Sb S Pb P vv f vv f     fP (vb + vS) = fS (vb + vP)  740 (350 + 30) = 760 (350 + vP)  37  380 = 38 (350 + vP)  370 = 350 + vP  370 – 350 = vP`  vP = 20 m/s 21. Sebuah ambulans bergerak sambil membunyikan sirinenya dengan frekuensi 730 Hz menjauhi sebuah truk yang bergerak searah dengan kecepatan 10 m/det. Sopir truk mendengar sirine ambulans itu dengan frekuensi 720 Hz. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 350 m/s. Berapa kecepatan gerak ambulans? Penyelesaian: fS = 730 Hz, vP = 10 m/s, fP = 720 Hz, vb = 350 m/s Sb S Pb P vv f vv f     Sv350 730  = 10350 720   Sv350 73  = 360 72  73 = 5 1 (350 + vS)  735 = 350 + vS  365 – 350 = vS  vS = 15 m/s 22. Sebuah ambulans bergerak dengan kecepatan 25 m/det sambil membunyikan sirinenya dengan frekuensi 480 Hz mendekati sebuah truk yang bergerak searah dengan kecepatan 15 m/det. Sopir truk mendengar sirine ambulans itu dengan frekuensi 495 Hz. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? Penyelesaian: vS = –25 m/s, fS = 480 Hz vP = –15 m/s, fP = 495 Hz Sb S Pb P vv f vv f    P SvP vS vb P SvP vS vb P SvP(-) vS(-) vb P SvP vS vb
  • 11. Bunyi 11  15v 495 b  = 25v 480 b   15v 33 b  = 25v 32 b   33 (vb – 25) = 32 (vb – 15)  33 vb – 825 = 32 vb – 480  33 vb – 32 vb = 825 – 480  vb = 345 m/s 23. Seorang pengendara sepeda motor melaju dengan kecepatan vP melewati sebuah pabrik yang sedang membunyikan sirine. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 330 m/s. Pengendara menerima bunyi sirine pabrik sebelum dan sesudah melewatinya dengan frekuensi 855 Hz dan 795 Hz. Berapa sar vP? Penyelesaian: Sebelum Melewati vS = 0, fP = 855 Hz, Sb S Pb P vv f vv f     Pv330 855  = 0330 fS   fS = Pv330 855   330 . . . . (i) Sesudah Melewati vS = 0 m/s, f ' p = 795 Hz, Sb S Pb ' p vv f vv f     Pv330 795  = 0330 fS   fS = Pv330 795   330 . . . . (ii) Pers (i) = Pers (ii) Pv330 855   330 = Pv330 795   330  57 (330 – vP) = 53 (330 + vP)  57  330 – 57 vP = 53  330 + 53 vP  57  330 – 53  330 = 57 vP + 53 vP  4  330 = 110 vP  vP = 12 m/s 24. Sebuah ambulans bergerak dengan kecepatan 30 m/s sambil membunyikan sirinenya dengan frekuensi 900 Hz berpapasan dengan sebuah mobil yang bergerak berlawanan arah dengan kecepatan vP. Pada saat itu cepat rambat bunyi di udara 330 m/s. Jika selisih frekuensi yang diterima sopir mobil sebelum dan sesudah berpapasan = 220 Hz, berapa besar vP? Penyelesaian: Sebelum Berpapasan: Sb S Pb P vv f vv f     P P v330 f  = 30330 900   P P v330 f  = 300 900  fP = 3(330 + vP)  fP = 990 + 3vP . . . . . (i) Sesudah Berpapasan: Sb S Pb ' p vv f vv f     P ' P v330 f  = 30330 900   P ' P v330 f  = 360 900  f ' p = 2,5(330 – vP)  f ' p = 825 – 2,5vP . . . . . (ii) fP – f ' p = 220  990 + 3vP – (825 – 2,5vP) = 220  990 + 3vP – 825 + 2,5vP = 220  165 + 5,5vP = 220  5,5vP = 220 – 165  5,5vP = 55  vP = 10 m/s 25. Sebuah ambulans bergerak dengan kecepatan 20 m/det sambil membunyikan sirinenya dengan frekuensi 480 Hz mendekati sebuah truk yang bergerak searah dengan kecepatan 10 m/det. Sopir truk mendengar sirine ambulans itu dengan frekuensi 495 Hz. Saat itu ada angin yang bertiup. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 345 m/s. Tentukan besar dan arah kecepatan angin saat itu? Penyelesaian: vS = –20 m/s, fS = 480 Hz, vP = –10 m/s, fP = 495 Hz, vb = 345 m/s S ' b S P ' b P vv f vv f     10v 495 ' b  = 20v 480 ' b   10v 33 ' b  = 20v 32 ' b   33 (v ' b – 20) = 32 (v ' b – 10)  33 v ' b – 660 = 32 v ' b – 320  33 v ' b – 32 v ' b = 660 – 320  v ' b = 340 m/s ab ' b vvv   340 = 345 – va P S vS=0vP(+) P S vS=0vP(–) P SvP(-) vS(-) vb P S vS=(+) vP=(–) P S vS=(–) vP=(+)
  • 12. Bunyi 12  va = 345 – 340  va = 5 m/s Arah angin ke kanan atau berlawanan dengan arah rambat bunyi. Atau berlawanan dengan arah gerak sumber bunyi. 26. Sebuah kereta api melaju dengan kecepatan 30 m/s sambil membunyikan peluitnya melewati seorang pendengar yang diam. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 300 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang diterima pendengar sebelum dan sesudah kereta api itu melewatinya = 180 Hz. Berapa frekuensi bunyi yang dikeluarkan kereta api? Penyelesaian: Sebelum Melewati Sb S Pb P vv f vv f     0300 fP  = 30300 fS   300 fP = 270 fS  fP = 270 300 fS  fP = 9 10 fS . . (i) Sesudah Melewati Sb S Pb ' p vv f vv f     0300 f ' P  = 30300 fS   300 f ' P = 330 fS  f ' p = 330 300 fS  f ' p = 11 10 fS . . (ii) fP – f ' p = 180  9 10 fS – 11 10 fS = 120  10( 9 1 – 11 1 )fS = 180  ( 119 911   )fS = 18  2fS = 91118  fS = 891 Hz 27. Seorang pengendara sepeda motor melaju dengan kecepatan 16 m/s melewati sebuah pabrik yang sedang membunyikan sirine. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 340 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang diterima pengendara sebelum dan sesudah melewati pabrik 64 Hz. Berapa frekuensi bunyi yang dikeluarkan pabrik? Penyelesaian: Sebelum Melewati Sb S Pb P vv f vv f     16340 fP  = 0340 fS   356 fP = 340 fS fP = 340 356 fS . . . . . . . (i) Sesudah Melewati Sb S Pb ' p vv f vv f     16340 f ' P  = 0340 fS   324 f ' P = 340 fS f ' p = 340 324 fS . . . . . . . (ii) fP – f ' p = 64  340 356 fS – 340 324 fS = 64  340 32 fS = 64  fS = 64 32 340  fS = 680 Hz 28. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 20 m/det sambil membunyikan peluitnya mendekati lalu menjauhi seorang pendengar yang diam. Bila perbandingan antara frekuensi yang diterima oleh pendengar sebelum dan sesudah kereta api melewatinya = 9 : 8, berapa cepat rambat bunyi saat itu? Penyelesaian: Sebelum Melewati Sb S Pb P vv f vv f     0v f b P  = 20v f b S   fP = 20v v b b  fS . . . . . (i) Sesudah Melewati Sb S Pb ' p vv f vv f     0v f b ' P  = 20v f b S   f ' p = 20v v b b  fS . . . . . (ii) fP : f ' p = 9 : 8  20v v b b  fS : 20v v b b  fS = 9 : 8  20v 8 b  = 20v 9 b   8(vb + 20) = 9(vb – 20)  8 vb + 160 = 9 vb – 180  160 + 180 = 9 vb – 8 vb  vb = 340 m/s P S vS=(–) vP=0 P S vS=(+) vP=0 P S vS=0vP(+) P S vS=0vP(–) P S vS=(–) vP=0 P S vS=(+) vP=0
  • 13. Bunyi 13 L. Resonansi Resonansi ialah turut bergetarnya sebuah medium karena dipengaruhi oleh suatu sumber bunyi. S P S S S S S P P P P P Gt Tb Air L1 L2 L3 Gambar 4 Hal ini dapat ditunjukkan dengan menggunakan alat yang disebut alat resonansi (tabung resonansi). Alat ini terdiri atas sebuah tabung (Tb) yang panjangnya kira-kira 1 meter, dengan diameter kira-kira 3 cm sampai 5 cm. Tabung ini dihubungkan dengan sebuah tandon (Td) atau reservoir melalui pipa atau selang karet (S), seperti gambar 4(a). Tabung beserta tandon itu diisi air. Tinggi permukaan air di dalam tabung dapat diatur dengan menaikkan atau menurunkan tandon itu. Cara menggunakan alat ini adalah sebagai berikut: Aturlah kedudukan tandon itu agar permukaan air di dalam tabung kira-kira 10 cm dari ujung atas tabung. Dengan demikian di ujung atas tabung terdapat tiang udara yang panjangnya kira-kira 10 cm. Bunyikan garpu tala (Gt) yang mempunyai frekuensi f (tertulis pada alat itu) dan letakkan kaki-kakinya dekat di atas ujung atas tabung, seperti gambar 4 (a). Turunkanlah tandon perlahan-lahan, sehingga permukaan air dalam tabung juga ikut turun, sampai terdengar suara dengan jelas keluar dari tiang udara itu. Terdengarnya suara yang jelas ini menunjukkan bahwa tiang udara dalam tabung itu telah beresonansi dengan garputala. Resonansi ini terjadi karena interferensi bunyi antara gelombang bunyi yang dihasilkankan garputala dengan gelombang pantulan dari permukaan air. Tandailah letak permukaan air ketika terjadi resonansi itu. Misal jarak antara permukaan air ke ujung tabung adalah L1, seperti gambar 4(b). Saat ini pada kolom udara di atas permukaan air terbentuk 1 perut dan 1 simpul. Jadi kolom udara yang panjangnya L1 sama dengan 4 1 .  4 1 1L . . . . . . . (30) Lanjutkan percobaan itu dengan menurunkan lagi permukaan air dalam tabung sambil terus membunyikan garputala di ujung tabung sampai didengar nada keras yang kedua. Bila terdengar nada keras yang kedua, tandai lagi permukaan air dalam tabung. Misal jarak antara permukaan air ke ujung tabung adalah L2, seperti gambar 4(c).  4 3 2L . . . . . . . (31) Saat terjadi nada keras pertama dan kedua, pada permukaan air merupakan tempat-tempat simpul, sedangkan pada ujung tabung selalu terjadi perut. Jarak antara kedua simpul yang berurutan sama dengan setengah panjang gelombang 2 1 . Jadi: L2 – L1 = 4 3  – 4 1    2 1 12 LL . . . . . (32) Atau:  )LL(2 12  . . . . . (33)  = panjang gelombang bunyi, satuannya meter (m) L2 dan L1 = jarak permukaan air ke ujung tabung saat terdengar nada keras pertama dan kedua, satuannya meter (m) Cepat rambat bunyinya dapat dihitung dengan rumus:  fv . . . . . . . (34) v = cepat rambat bunyi di udara, satuannya m/det f = frekuensi bunyi, satuannya Hz
  • 14. Bunyi 14 Contoh Soal: 29. Pada percobaan tabung resonansi sebuah garputala dengan frekuensi 600 Hz digetarkan di atas tabung resosnansi. Jika cepat rambat gelombang bunyi di udara saat itu 360 m/s, berapa panjang kolom udara dalam tabung saat terdengar bunyi keras kedua? Penyelesaian: f = 600 Hz, v = 360 m/s  fv  360 = 600    = 0,6 m = 60 cm  4 3 2L  L2 = 4 3 60  L2 = 45 cm 30. Pada percobaan tabung resonansi digunakan garputala yang mempunyai frekuensi 440 Hz. Saat itu suhu udara 27C. Jarak antara permukaan air pada saat terdengar bunyi keras pertama dan kedua adalah 40 cm. a) Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? b) Seandainya percobaan dilakukan pada suhu 17C, berapa jarak permukaan air saat terdengar bunyi keras pertama ke ujung tabung? Penyelesaian: f = 440 Hz, t = 27C, t' = 17C a) )LL(2 12    = 2  0,4   = 0,8 m  fv  v = 440  0,8  v = 352 m b) M TR v  . . . . . (i) M 'TR 'v  . . . . . . (ii) v 'v = M TR M 'TR    v 'v = T 'T  v 'v = 300 290  v' = 97,0 v  v' = 352  0,98  v' = 346,1 m/det 'f'v   346,1 = 440 '  ' = 0,787 m Saat terdengar nada keras pertama, pada ujung tabung terbentuk perut dan pada permukaan air terbentuk simpul. Jarak antara perut dan simpul yang berdekatan: 'L 4 1' 1   L ' 1 = 4 1 0,787  L ' 1 = 0,1966 m  L ' 1 = 19,66 cm 31. Seutas dawai massanya 15 gram, panjangnya 60 cm ditegangkan dengan gaya 3240 N digetarkan pada nada dasarnya, diletakkan di atas tabung resonansi. Resonansi kedua terdengar saat panjang kolom udara di dalam tabung 75 cm. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? Penyelesaian: Pada dawai: m FL vd   vd = 015,0 6,03240  vd = 360 m/s Nada dasar: dd 2 1 L 2   0,6  2 = d  d = 1,2 m d d d v f    fd = 2,1 360  fd = 300 Hz Pada tabung, resonansi kedua: db ff   fb = 300 Hz bt 4 3 L 2   0,75  4 = 3 b  b = 1 m bbb fv   vb = 3001  vb = 300 m/s M. Pelayangan Bunyi Pelayangan terjadi karena interferensi antara dua gelombang yang frekuensinya berbeda sedikit. -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
  • 15. Bunyi 15 Gambar 5 Misal frekuensi masing-masing gelombang adalah f1 dan f2, maka frekuensi pelayangannya adalah: /ff/f 21pelayangan  . . . . (35) Persamaan simpangan gelombang masing- masing adalah: y1 = A sin (2f1t) . . . . . (i) y2 = A sin (2f2t) . . . . . (ii) Hasil interferensinya adalah: ytotal = y1 + y2  y total = A sin (2f1t) + A sin (2f2t)  . . . . . . . . . (36) N. Pipa Organa Pipa organa adalah bagian alat musik yang digunakan untuk mengatur nada. Alat-alat musik yang menggunakan pipa organa diantaranya: seruling, terompet, gender, dsb. Pipa organa ada 2 macam, yaitu: a) pipa organa terbuka, yaitu kedua ujungnya terbuka, seperti gambar 6 (a). b) pipa organa tertutup, yaitu salah satu ujungnya tertutup, seperti gambar 6 (b). Jika sumbernya digetarkan, maka udara yang ada didekatnya akan turut bergetar. Getaran udara ini masuk ke dalam pipa. Udara yang ada dalam pipa turut bergetar. Getaran ini akan merambat dalam pipa sebagai gelombang. Oleh ujung yang lain gelombang ini akan dipantulkan. Antara gelombang yang datang dan gelombang pantul akan saling berinterferensi. Sehingga terbentuklah gelombang stasioner/tegak/diam. Pada ujung yang terbuka terbentuklah perut, sedangkan pada ujung yang tertutup terbentuklah simpul. 1. Pipa Organa Terbuka Berikut ini gambaran terbentuknya gelombang pada pipa organa terbuka. PP S 02 1L  (a) P P S S P L = 1 (b) P P S S S P P 22 3L  (c) Gambar 6 a) Nada Dasar Atau Nada Harmonik Pertama Gambar 6 (a): Pada pipa terbentuk 2 perut dan 1 simpul, maka nada yang terdengar disebut nada harminik pertama atau nada dasar. Pipa yang panjangnya L terbentuk 2 1 gelombang ( 2 1 0). Jadi: 02 1 L  . . . . . . . (37)  L20  . . . . . . (38) Frekuensinya dapat dihitung dengan rumus: f0 = 0 v   L2 v f0  . . . . . . (39) f0 = frekuensi nada dasar, satuannya Hz v = cepat rambat bunyi di udara saat itu, satuannya m/det 0 = panjang gelombang nada dasar, satuannya meter (m) L = panjang pipa, satuannya meter (m) b) Nada Atas Pertama atau Nada Harmonik Kedua Bila meniupnya diperkuat, maka nada yang terdengar lebih tinggi. Jika pada pipa terbentuk 3 perut dan 2 simpul, maka nada yang terdengar disebut nada atas pertama atau nada harmonik kedua, seperti gambar 6 (b). )t} 2 ff (cos{2)t} 2 ff (sin{22A=y 2121 total    
  • 16. Bunyi 16 Pada pipa terbentuk 1 gelombang (1). Jadi: 1L   L1  . . . . . (40) Frekuensinya: 1 1 v f    L v f1  . . . . . . (41)  f1 = L2 v2 1 = panjang gelombang nada atas pertama atau nada harmonik kedua, satuannya meter (m) f1 = frekuensi nada atas pertama atau nada harmonik kedua, satuannya Hz c) Nada Atas Kedua Atau Nada Harmonik Ketiga Bila tiupannya dikeraskan lagi, nada yang terdengar lebih tinggi lagi. Bila pada pipa terbentuk 4 perut dan 3 simpul, maka nadanya disebut nada atas kedua atau nada harmonik ketiga Pada gambar 15 (c), terlihat bahwa pada pipa terbentuk 1 2 1 gelombang ( 2 3 2). Jadi: 22 3 L  . . . . . . . (42)  L3 2 2  . . . . . . (43) Frekuensinya:  f2 = 2 v   f2 = L v 3 2  L2 v3 f2  . . . . . . (44) 2 = panjang gelombang nada atas II (kedua), satuannya meter (m) f2 = frekuensi nada atas II (kedua), satuannya Hz dan seterusnya. Perbandingan frekuensi nada dasar dan nada atasnya adalah sebagai berikut: f0 : f1 : f2 : ..... = L2 v : L2 v2 : L2 v3 : ..... .....:3:2:1.....:f:f:f 210  . . . (45) Jika ditulis dengan rumus: n2 1nL  . . . . . . (46) n L2 n  . . . . . . . (47) L2 v nfn  . . . . . . . (48) n = 1, 2, 3, ..... menunjukkan nada dasar dan nada atasnya 2. Pipa Organa Tertutup Gambar 7 memberikan gambaran terbentuknya gelombang pada pipa organa tertutup. Nada Dasar L = 4 1 0  0 = 4L  f0 = L4 v (a) Nada Atas Pertama L = 4 3 1  1 = 3 4 L f1 = L4 v3 (b) Nada Atas Kedua L = 4 5 2  2 = 5 4 L f2 = L4 v5 (c) (d) Gambar 7 a) Nada Dasar Atau Nada Harmonik Pertama Gambar 7 (a): Pada pipa terbentuk 1 perut dan 1 simpul, maka nada yang terdengar disebut nada harmonik pertama atau nada dasar. Pipa yang panjangnya L terbentuk 4 1 gelombang ( 4 1 0). Jadi: 04 1 L  . . . . . . . (49)  L40  . . . . . . (50) Frekuensinya dapat dihitung dengan rumus: f0 = 0 v  P S P SS S P SS S PP
  • 17. Bunyi 17  L4 v f0  . . . . . . (51) f0 = frekuensi nada dasar, satuannya Hz v = cepat rambat bunyi di udara saat itu, satuannya m/det 0 = panjang gelombang nada dasar, satuannya meter (m) L = panjang pipa, satuannya meter (m) b) Nada Atas Pertama Atau Nada Harmonik Kedua Bila meniupnya diperkuat, maka nada yang terdengar lebih tinggi. Jika pada pipa terbentuk 2 perut dan 2 simpul, maka nada yang terdengar disebut nada atas I (pertama), seperti gambar 7 (b). Pada pipa terbentuk 4 3 gelombang ( 4 3 1). Jadi: 14 3L  . . . . . . . (52)  L3 4 1  . . . . . . (53) Frekuensinya: f1 = 1 v   f1 = L v 3 4  L4 v3 f1  . . . . . . (54) 1 = panjang gelombang nada atas I (pertama), saruannya meter (m) f1 = frekuensi nada atas I (pertama), satuannya Hz c) Nada Atas II (Kedua) Bila tiupannya dikeraskan lagi, nada yang terdengar lebih tinggi lagi. Bila pada pipa terbentuk 4 perut dan 3 simpul, maka nadanya disebut nada atas II (kedua) Pada gambar 7 (c), terlihat bahwa pada pipa terbentuk 1 4 1 gelombang (1 4 1 2 atau 4 1 2). Jadi: 24 5 L  . . . . . . . (55)  L5 4 2  . . . . . . (56) Frekuensinya: f2 = 2 v   f2 = L v 5 4  L4 v5 f2  . . . . . . (57) 2 = panjang gelombang nada atas II (kedua), satuannya meter (m) f2 = frekuensi nada atas II (kedua), satuannya Hz dan seterusnya. Perbandingan frekuensi nada dasar dan nada atasnya adalah sebagai berikut: f0 : f1 : f2 : ..... = L4 v : L4 v3 : L4 v5 : ..... .....:5:3:1.....:f:f:f 210  . . . (58) Perbandingan frekuensi nada pada pipa organa tertutup merupakan kelipatan ganjil kali seperempat panjang gelombang. Jika ditulis dengan rumus: n4 1)1n2(L  . . . . . (59) 1n2 L4 n   . . . . . . (60) L4 v )1n2(fn  . . . . . (61) n = 0, 1, 2, 3, ..... menunjukkan nada dasar dan nada atasnya Contoh Soal: 32. Sebuah pipa organa terbuka panjangnya 80 cm ditiup sehingga terdengar bunyi dengan frekuensi 900 Hz. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu 360 m/s, berapa jumlah perut yang terbentuk pada pipa? Penyelesaian: L = 80 cm, f = 900 Hz, v = 360 m/s  fv  360 = 900    = 0,4 m = 40 cm  2 1 S )1n(L  80 = (nS – 1) 2 1 40  4 = nS – 1  4 + 1 = nS  nS = 5 33. Sebuah pipa organa panjangnya 90 cm ditiup sehingga timbul gelombang stasioner dengan 3 simpul dan 4 perut. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu 330 m/s, berapa besar frekuensi yang terdengar? Penyelesaian: P P P P S S S L = 2 3   90 = 2 3    = 60 cm = 0,6 m  fv  330 = f  0,6  f = 550 Hz
  • 18. Bunyi 18 34. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan nada dasar 500 Hz. Bila panjang pipa 34 cm: a) berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? b) berapa frekuensi nada atas I? Penyelesaian: a) L21   1 = 2  0,34  1 = 0,68 m 11fv   v = 500  0,68  v = 340 m/det b). 2:1f:f 21   f2 = 2 f1  f2 = 2  500  f2 = 1000 Hz 35. Pada sebuah pipa organa terbuka yang panjangnya 30 cm terbentuk 3 simpul. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 340 m/det, berapa frekuensi yang dihasilkan? Penyelesaian: Untuk pipa organa terbuka, kedua ujungnya selalu terbentuk perut. Jadi jika terbentuk 3 simpul, maka bentuk gelombangnya adalah sebagai berikut:  2 11L  L = 2 3    = 3 2 L   = 3 2  0,3   = 0,2 m   v f  f = 2,0 340  f = 1700 Hz 36. Untuk cepat rambat bunyi yang sama, frekuensi nada atas pertama pipa organa tertutup = 3 kali nada dasar pipa organa terbuka. Bila panjang pipa organa terbuka = 50 cm, berapa panjang pipa organa tertutup? Penyelesaian: 2tf = 1bf  tL4 v3 = 3 bL2 v  Lt = 2 1 Lb  Lt = 2 1  50  Lt = 25 cm 37. Frekuensi nada atas kedua pipa organa tertutup dan nada atas pertama pipa organa terbuka menghasilkan 5 layangan/detik, mana pipa organa tertutup menghasilkan frekuensi yang lebih tinggi. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 360 m/det dan panjang pipa organa terbuka = 36 cm, berapa panjang pipa organa tertutup? Penyelesaian: 2tf – 1bf = 5  tL4 v5 – bL v = 5  tL4 3605 – 36,0 360 = 5  tL 450 – 1000 = 5  tL 450 = 5 + 1000  tL 450 = 1005  Lt = 1005 450  Lt = 0.45 m 38. Selisih frekuensi antara nada dasar pipa organa terbuka dengan nada atas pertama pipa organa tertutup = 150 Hz, yang mana pipa organa tertutup menghasilkan frekuensi yang lebih tinggi. Jika panjang pipa organa terbuka = 40 cm dan panjang pipa organa tertutup = 45 cm, berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? Penyelesaian: 1tf – 0bf = 150  tL4 v3 – bL2 v = 150  ( 45,0 75,0 – 4,0 5,0 )v = 150  ( 3 5 – 4 5 )v = 150  ( 43 34   )5v = 150  12 1 v = 30  v = 3012  v = 360 m/det 39. Pada suatu saat cepat rambat bunyi di udara 360 m/s. Pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup panjangnya sama yaitu L dibunyikan bersama-sama keduanya pada nada atas keduanya. Jika selisih frekuensi yang dihasilkan 100 Hz, berapa besar L? Penyelesaian: v = 360 m/s, f = 100 Hz 100ff 11 tb   bL2 v3 – tL4 v5 = 100  ( L4 6 – L4 5 )v = 100  L4 1 360 = 100  9 = 10 L  L = 0,9 m = 90 cm O. Getaran Dawai Dawai yang ditegangkan dapat juga bergetar dengan berbagai cara. Pada dawai yang digetarkan terbentuklah gelombang stasioner. Cepat rambatnya dapat ditentukan dengan rumus:   F v . . . . . . . (62)  m FL v  . . . . . . (63)
  • 19. Bunyi 19  A F v   . . . . . . (64) v = cepat rambat gtelombang, satuannya m/det F = gaya tegangan, satuannya N  = massa tiap satuannya panjang, satuannya kg/m  = massa jenis dawai, satuannya kg/m3 A = luas penampang dawai, satuannya m2 L = panjang dawai, satuannya m m = massa dawai, satuannya kg Perhatikan gambar 8: (a) Nada Dasar L = 2 1 0  0 = 2L  f0 = L2 v (b) Nada Atas Pertama L = 1  f1 = L v (c) Nada Atas Kedua L = 2 3 2  2 = 3 2 L f2 = L2 v3 (d) (e) Gambar 8 Karena ujung-ujung dawai itu terikat, maka ujung-ujung dawai itu tentulah merupakan simpul. a) Nada Dasar Bila di antara kedua ujung dawai terdapat satu perut saja (lihat gambar 8b), maka nada yang dikeluarkannya disebut nada dasar. Dalam keadaan seperti itu panjang dawai (L) sama dengan setengah panjang gelombang 2 1 1. Jadi: 02 1 L  . . . . . . . (65) L20  . . . . . . . (66) Frekuensinya: f0 = 0 v   L2 v f0  . . . . . . (67) 0 = panjang gelombang nada dasar, satuannya m f0 = frekuensi nada dasar, satuannya Hz b) Nada Atas Pertama Bila dawai ditekan tepat di tengah-tengah dawai, kemudian dipetik, maka akan terbentuk gelombang seperti gambar 8c. Nada yang dihasilkan disebut nada atas I (pertama). Pada dawai terbentuk 3 simpul dan 2 perut. Dalam keadaan seperti itu panjang dawai (L) sama dengan panjang gelombang (1). Jadi: 1L  . . . . . . . . (68)  L1  . . . . . . (69) Frekuensinya: f1 = 1 v   L v f1  . . . . . . (70) 1 = panjang gelombang nada Atas Pertama, satuannya m f1 = frekuensi nada dasar, satuannya Hz c) Nada Atas kedua Bila dawai ditekan pada titik yang berjarak 3 1 panjang dawainya, lalu dipetik, maka akan terbentuk gelombang seperti gambar 8d. Nada yang dihasilkan disebut nada atas II (kedua). Pada dawai terbentuk 4 simpul dan 3 perut. Dalam keadaan seperti itu panjang dawai (L) sama dengan 1 2 1 panjang gelombang (1 2 1 2 = 2 3 2). Jadi: 22 3 L  . . . . . . . (71)
  • 20. Bunyi 20  L3 2 2  . . . . . . (72) Frekuensinya: f2 = 2 v   f2 = L v 3 2  L2 v3 f2  . . . . . . (73) 2 = panjang gelombang nada dasar, satuannya m f2 = frekuensi nada dasar, satuannya Hz Perbandingan frekuensi nada dasar dan nada atasnya: f0 : f1 : f2 : ... = L2 v : L v : L2 v3 : ... .....:3:2:1.....:f:f:f 210  . . . (74) Jika ditulis dengan rumus: n2 1nL  . . . . . . (75) n L2 n  . . . . . . . (76) L2 v nfn  . . . . . . . (77) n = 1, 2, 3, ..... menunjukkan nada dasar dan nada atasnya Contoh Soal: 40. Pada sebuah dawai yang digetarkan, jarak 4 simpul yang berurutan = 120 m. Jika cepat rambat gelombang pada dawai 48 m/det, berapa frekuensinya? Penyelesaian: 4 simpul berurutan, berarti: L = 2 3    = 3 2 L   = 3 2  1,2   = 0,8 m   v f2  f2 = 8,0 48  f2 = 60 Hz 41. Sebuah dawai gitar terbuat dari bahan yang mempunyai massa tiap satuan panjang = 0,02 gram/cm ditegangkan gaya = 320 N, nada atas keduanya yang frekuensinya lebih tinggi, menghasilkan 7 pelayangan tiap detik dengan nada atas pertama pipa organa tertutup. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 360 m/s. Jika panjang pipa organa tertutup 30 cm, berapa panjang dawainya? Penyelesaian:  = 0,02 gram/cm = 0,002 kg/m, F = 320 N, fp = 7 pelayangan tiap detik, v = 360 m/s, Lt = 30 cm = 0,3 m   F vd  vd = 002,0 320  vd = 160000  vd = 400 m/s 12 tdp fff   7 = d d L2 v3 – t b L4 v3  7 = dL2 4003   – 3,04 3603    6 = dL 600 – 900  6 + 900 = dL 600  906 = dL 600  Ld = 0,67 m  Ld = 67 cm 42. Seutas dawai panjangnya 40 cm digetarkan pada nada dasarnya, diletakkan di atas tabung resonansi. Resonansi kedua terdengar saat panjang kolom udara di atas tabung 90 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu 360 m/s, berapa cepat rambat gelombang pada dawai? Penyelesaian: Pada tabung, resonansi kedua: bt 4 3 L 2   90  4 = 3 b  b = 120 cm = 1,2 m b b b v f    fb = 2,1 360  fb = 300 Hz bd ff   fd = 300 Hz Pada dawai, nada dasar: dd 2 1 L 2   40  2 = d  d = 80 cm = 0,8 m ddd fv   vd = 3000,8  vd = 240 m/s 43. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya F kemudian digetarkan dan menghasilkan frekuensi nada dasar 200 Hz. Jika gaya tegangannya dinaikkan 11 N, frekuensinya naik menjadi 240 Hz. Berapa besarnya F? Penyelesaian: f0 = 200 Hz, f ' 0 = 240 Hz F' = F + 11 . . . . . . . (i) L2 v f0   f0 = L2 1  F
  • 21. Bunyi 21  2 f0 L =  F F = 4 L2  f 2 0 . . . . . . (ii) Dengan cara yang sama, setelah gaya tegangannya diperbesar: F' = 4 L2  f 2' 0 . . . . . . (iii) F 'F = 2 0 2 2' 0 2 fL4 fL4    F 11F  = ( 0 ' 0 f f )2 F + 11= ( 200 240 )2 F  11 = 1,22 F – F  11 = 1,44 F – F  11 = 0,44 F  F = 25 N 44. Dua dawai piano yang identik bertegangan sama menghasilkan nada dasar 300 Hz. Kemudian tegangan salah satu dawai diperbesar, sehingga jika berbunyi bersama akan menghasilkan 6 pelayangan/detik. Berapa % perubahan tegangan dawai tersebut? Penyelesaian: f0 = 300 Hz f ' 0 – f0 = 6  f ' 0 – 300 = 6  f ' 0 = 6 + 300  f ' 0 = 306 Hz L2 v f0   f0 = L2 1  F  2 f0 L =  F F = 4 L2  f 2 0 . . . . . . (i) Dengan cara yang sama untuk dawai kedua: F' = 4 L2  f 2' 0 . . . . . . (ii) Prosentase perubahan: P = F F'F   P = F 'F – 1  P = 2 0 2 2' 0 2 fL4 fL4   – 1  P = ( 0 ' 0 f f )2 – 1  P = ( 300 306 )2 – 1  P = 1,022 – 1  P = 1,0404 – 1  P = 0,0404  100%  F = 4,04 % 45. Dua buah dawai yang identik bertegangan sama menghasilkan nada dasar 296 Hz. Kemudian salah satu dawai dipotong, sehingga kalau kedua dawai tersebut bergetar bersama akan menghasilkan 4 pelayangan tiap detik. Berapa persen pemotongannya? Penyelesaian: f0 = 296 Hz f ' 0 – f0 = 4  f' 0 – 396 = 4  f ' 0 = 4 + 396  f' 0 = 400 Hz L2 v f0   L = 0f2 1  F . . (i) Dengan cara yang sama untuk dawai kedua: L' = ' 0f2 1  F . . . . . . (ii) Prosentase pemotongannya: P = L 'LL   P = 1 – L 'L  P = 1 –   F f2 1 F f2 1 0 ' 0  P = 1 – ' 0 0 f f  P = 1 – 400 396  P = 1 – 0,99  P = 0,01  P = 0,01  100%  P = 1 % 46. Sebuah senar panjangnya 40 cm massanya 5 gram digantungi beban (beban = 8 gr/cm3 ), lalu digetarkan transversal sehingga menghasilkan nada dasar 50 Hz. Kemudian bebannya dicelupkan ke dalam air (air = 1 gram/cm3 ). Percepatan gravitasi bumi = 10 m/det2 . a). Berapa massa beban penggantungnya? b) Berapa frekuensinya sekarang? Penyelesaian: L = 40 cm = 0,4 m, m = 5 gram = 510–3 kg, air = 1 gram/cm3 = 1000 kg/m3 beban = 8 gram/cm3 = 8000 kg/m3 a) L m    = 4,0 105 3    = 1,2510–2 kg/m L2 v f0   50  2L = v  1000,4 = v  v = 40 m/s   F v  v2 = 2 1025,1 F    402 1,2510–2 = F  1600 1,2510–2 = F  F = 20 N FW   mbeban g = 20
  • 22. Bunyi 22  mbeban  10 = 20  mbeban = 2 kg b) beban beban beban m V    Vbeban = 8000 2  Vbeban = 2,510–4 m3 bebanair VV   Vair = 2,510–4 m3 Akibat dimasukkan ke dalam air, maka beban mendapat gaya ke atas sebesar: gVF airairA   FA = 1000  2,510–4  10  FA = 2,5 N Abeban ' beban FWW   W ' beban = 20 – 2,5  W ' beban = 17,5 N ' bebanW'F   F' = 17,5 N L2 'v f ' 0   f ' 0 = 4,02 1   'F  f ' 0 = 8,0 1 2 1025,1 5,17    f ' 0 = 1,25 1400  f ' 0 = 1,2510 14  f ' 0 = 12,5 14 Hz 47. Sebuah dawai panjangnya 90 cm dan massanya 10 gram ditegangkan dengan gaya 360 N, lalu digetarkan pada nada atas keduanya menghasilkan frekuensi yang besarnya sama dengan frekuensi nada atas pertama pipa organa tertutup yang panjangnya 60 cm. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? Penyelesaian: L = Ld = 90 cm = 0,9 m, m = 10 gram = 0,01 kg m FL vd   vd = 01,0 9,0360  vd = 93600  vd = 603  vd = 180 m/s 2df = 1tf  d d L2 v3 = tL4 v3  9,02 180  = 6,04 v   1046 = v  v = 240 m/s 48. Sebuah dawai panjangnya 90 cm dan massanya 10 gram ditegangkan dengan gaya 360 N, lalu digetarkan pada nada atas keduanya menghasilkan gelombang bunyi. Frekuensi bunyi besarnya sama dengan frekuensi sumbernya. Jika saat itu tekanan udara 1 bar (1 bar = 105 N/m2 ), dianggap massa jenis udara = 1,3 kg/m3 , konstanta Laplace = 1,8. Berapa panjang gelombang bunyi di udara? Penyelesaian: L = Ld = 90 cm = 0,9 m, m = 10 gram = 0,01 kg m FL vd   vd = 01,0 9,0360  vd = 93600  vd = 603  vd = 180 m/s   P vb  vb = 3,1 10 8,1 5   vd = 4 108462,13   vb = 372 m/s 2df = fbunyi  d d L2 v3 = b bv   9,02 180  = b 372   100 = b 372   b = 3,72 m
  • 23. Bunyi 23 Soal Latihan Cepat Rambat Bunyi 1. Berapa cepat rambat bunyi di dalam gas Hidrogen pada suhu 27C dan tekanan 1 atm, bila diketahui konstanta Laplace untuk gas Hidrogen 1,4 dan massa jenis gas Hidrogen pada suhu 0C = 0, 09 gram/liter? v = 1255 m/det 2. Diketahui tetapan Laplace untuk gas Oksigen 1,41 dan rapat massa gas Oksigen pada suhu 0C = 1,44 kg/m3 . Berapa cepat rambat bunyi dalam gas Oksigen? v = 314 m/det 3. Berapa cepat rambat bunyi di udara pada suhu 33C, bila pada suhu 12C cepat rambatnya 340 m/det? v = 352,69 m/det 4. Diketahui massa tiap satuan mol gas Hidrogen = 2, massa tiap satuan mol gas Oksigen = 32. Tetapan Laplace kedua gas sama. Bila cepat rambat bunyi dalam gas Hidrogen = 340 m/det. Berapa cepat rambat bunyi dalam gas Oksigen? vO = 85 m/det 5. Diketahui massa tiap satuan mol gas Hidrogen = 2, massa tiap satuan mol gas Helium = 4. Tetapan Laplace gas Hidrogen = 1,4 dan tetapan Laplace gas Helium = 1,67. Cepat rambat bunyi dalam gas Hidrogen = 350 m/det. Berapa cepat rambat bunyi dalam gas Helium? vHe = 218,44 m/det Pantulan Bunyi 6. Seseorang berdiri di antara dua tebing. Suatu saat dia berteriak. Satu setengah detik kemudian terdengar gema suaranya yang pertama. Setengah detik lagi terdengar gema suaranya yang kedua. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 350 m/det, berapa jarak kedua tebing? x = 630 m 7. Seseorang berdiri di antara dua tebing yang berjarak 425 meter. Suatu saat dia berteriak. Satu detik kemudian terdengar gema suaranya yang pertama. Setengah detik lagi terdengar gema suaranya yang kedua. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? v = 340 m/det 8. Seseorang berdiri di antara dua tebing yang berjarak 315 meter. Suatu saat dia berteriak. Setelah 1,2 detik kemudian terdengar gema suaranya yang pertama. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 350 m/det, berapa detik lagi akan terdengar gema suaranya yang kedua? t2 = 0,6 detik 9. Seseorang berteriak di depan sebuah tebing. Satu detik kemudian terdengar gema suaranya. Kemudian ia berjalan maju 90 meter mendekati tebing, lalu berteriak lagi. Setengah detik terdengar gemna suaranya. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? v = 360 m/det 10. Seseorang berdiri didekat sebuah tebing. Suatu saat ia berteriak. Tiga detik kemudian terdengar gemanya. Kemudian ia berjalan sejauh 170 m mendekati tebing lalu berteriak lagi. Dua detik kemudian terdengar gema suaranya. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? v = 340 m/s 11. Seseorang berdiri di dekat sebuah tebing. Suatu saat ia berteriak. Dua detik kemudian terdengar gemanya. Kemudian ia berjalan sejauh 160 m mendekati tebing lalu berteriak lagi. Satu detik kemudian terdengar gema suaranya. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? v = 320 m/s 12. Seseorang berdiri didekat sebuah tebing. Suatu saat ia berteriak. Satu detik kemudian terdengar gemanya. Kemudian ia berjalan 160 m menjauhi tebing lalu berteriak lagi. Dua detik kemudian terdengar gema suaranya. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? v = 320 m/s 13. Seseorang berdiri di dekat sebuah tebing. Suatu saat ia berteriak. Dua detik kemudian terdengar gemanya. Kemudian ia berjalan 170 m menjauhi tebing lalu berteriak lagi. Tiga detik kemudian terdengar gema suaranya. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? v = 340 m/s Taraf Intensitas Bunyi 14. Pada sebuah titik karena pengaruh sebuah sumber bunyi intensitasnya 5x10–6 watt/m2 . Berapa taraf intensitasnya? (anggap log 5 =
  • 24. Bunyi 24 0,7) T = 67 dB 15. Bila intensitas ambang bunyi = 10– 12 watt/m2 , berapa intensitas bunyi yang taraf intensitasnya 70 dB? I = 10–5 watt/m2 16. Sebuah mesin ketik taraf intensitasnya 75 dB. Berapa taraf intensitas total 5 buah mesin ketik yang identik yang sedang dipakai bersama? (anggap log 5 = 0,7) Ttotal = 82 dB 17. Berapa taraf intensitas total 20 buah mesin ketik yang identik yang sedang dipakai bersama, bila sebuah mesin ketik taraf intensitasnya 80 dB? (anggap log 2 = 0,3) Ttotal = 93 dB 18. Pada sebuah titik yang berjarak 8 meter dari sebuah sumber bunyi, taraf intensitasnya 70 dB. Karena pengaruh sumber yang sama, berapa taraf intensitas bunyi pada titik lain yang berjarak 80 meter dari sumber? T' = 50 dB 19. Pada sebuah titik yang berjarak 12 meter dari sebuah sumber bunyi, taraf intensitasnya 75 dB. Karena pengaruh sumber yang sama, berapa taraf intensitas bunyi pada titik lain yang berjarak 60 meter dari sumber? (anggap log 5 = 0,6) T' = 61 dB 20. Pada sebuah titik yang berjarak 10 meter dari sebuah sumber bunyi, taraf intensitasnya 85 dB. Karena pengaruh sumber yang sama, berapa taraf intensitas bunyi pada titik lain yang berjarak 40 meter dari sumber? (anggap log 2 = 0,3) T' = 73 dB 21. Seorang pendengar menerima gelombang bunyi dari dua sumber A dan B yang taraf intensitasnya masing-masing 80 dB dan 70 dB. Berapa taraf intensitas totalnya? (anggap log 11 = 1,041) Ttotal = 80,41 dB 22. Seorang pendengar menerima gelombang bunyi dari dua sumber A dan B yang taraf intensitasnya masing-masing 80 dB dan 60 dB. Berapa taraf intensitas totalnya? (anggap log 101 = 2,004) Ttotal = 80,004 dB 23. Taraf intensitas dengungan seekor tawon pada jarak 6 meter yang diterima oleh seorang pendengar sama dengan taraf intensitas dengungan 10 ekor tawon pada jarak x m dari pendengar yang sama. Berapa besar x? x = 60 10 m 24. Taraf intensitas dengungan seekor tawon pada jarak 3 meter yang diterima oleh seorang pendengar sama dengan taraf intensitas dengungan n ekor tawon pada jarak 30 m dari pendengar yang sama. Berapa besar n? n = 100 25. Taraf intensitas dengungan seekor tawon pada jarak 5 meter yang diterima oleh seorang pendengar sama dengan taraf intensitas dengungan 10 ekor tawon pada jarak x m dari pendengar yang sama. Berapa besar x? x = 50 10 m 26. Taraf intensitas dengungan seekor tawon pada jarak 6 meter yang diterima oleh seorang pendengar sama dengan taraf intensitas dengungan 10 ekor tawon pada jarak x m dari pendengar yang sama. Berapa besar x? x = 60 10 m 27. Taraf intensitas dengungan seekor tawon pada jarak 4 meter yang diterima oleh seorang pendengar sama dengan taraf intensitas dengungan n ekor tawon pada jarak 40 m dari pendengar yang sama. Berapa besar n? n = 100 Efek Doppler 28. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 20 m/det mendekati sebuah ambulans yang datang dari arah yang berlawanan dengan kecepatan 10 m/det sambil membunyikan sirinenya dengan frekuensi 440 Hz. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 340 m/det, berapa frekuensi bunyi yang diterima oleh sopir mobil? fP = 480 Hz 29. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 15 m/det mendekati sebuah ambulans yang datang dari arah yang berlawanan dengan kecepatan 20 m/det sambil membunyikan sirinenya dengan frekuensi 660 Hz. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 370 m/det, berapa frekuensi bunyi yang diterima oleh sopir mobil?
  • 25. Bunyi 25 fP = 720 Hz 30. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 20 m/det mendekati sebuah ambulans yang bergerak searah dengan mobil dengan kecepatan 15 m/det sambil membunyikan sirinenya dengan frekuensi 720 Hz. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 335 m/det, berapa frekuensi bunyi yang diterima oleh sopir mobil? fP = 730 Hz 31. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 15 m/det. Dari arah yang berlawanan datang sebuah ambulans yang membunyikan sirinenya dengan frekuensi 640 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 350 m/det. Bila sopir mobil mendengar frekuensi sirine 670 Hz, berapa kecepatan gerak ambulans? vS = 30 m/det 32. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 15 m/det. Dari arah belakang datang sebuah ambulans yang membunyikan sirinenya dengan frekuensi 610 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 345 m/det. Bila sopir mobil mendengar frekuensi sirine 640 Hz, berapa kecepatan gerak ambulans? vS = 30 m/det 33. Sebuah ambulans bergerak sambil mem- bunyikan sirinenya dengan frekuensi 760 Hz. Dari arah belakang datang sebuah mobil yang berkecepatan 30 m/det. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 360 m/det. Bila sopir truk mendengar frekuensi sirine 780 Hz, berapa kecepatan gerak ambulans? vS = 20 m/det 34. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 20 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 700 Hz. Dari arah belakang datang sebuah mobil, dan sopirnya mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 780 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 360 m/det. Berapa kecepatan mobil? vP = 30 m/det 35. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 25 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 600 Hz. Dari arah depan datang sebuah mobil, dan sopirnya mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 675 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 345 m/det. Berapa kecepatan mobil? vP = 15 m/det 36. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 30 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 760 Hz menjauhi sebuah mobil yang bergerak berlawanan arah. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 350 m/det. Bila sopir mobil mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 660 Hz. Berapa kecepatan mobil? vP = 20 m/det 37. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 30 m/det menjauhi sebuah ambulans yang bergerak searah dengan kecepatan 15 m/det sambil membunyikan sirinenya. Sopir truk mendengar sirine dengan frekuensi 420 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 345 m/det. Berapa frekuensi sirine yang dikeluarkan oleh ambulans? fS = 440 Hz 38. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 25 m/det menjauhi sebuah ambulans yang bergerak berlawanan arah dengan kecepatan 15 m/det sambil membunyikan sirinenya. Sopir mobil mendengar sirine yang dengan frekuensi 510 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 355 m/det. Berapa frekuensi sirine yang dikeluarkan oleh ambulans? fS = 570 Hz 39. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 30 m/det mendekati sebuah ambulans yang bergerak searah dengan kecepatan 20 m/det sambil membunyikan sirinenya. Sopir mobil mendengar sirine yang dengan frekuensi 780 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 360 m/det. Berapa frekuensi sirine yang dikeluarkan oleh ambulans? fS = 760 Hz 40. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 15 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 840 Hz menjauhi sebuah mobil yang bergerak berlawanan arah dengan kecepatan 30 m/det. Sopir mobil mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 735 Hz. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? vb = 345 m/det 41. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 30 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 760 Hz menjauhi sebuah mobil yang bergerak searah dengan kecepatan 20 m/det. Sopir mobil mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 740 Hz. Berapa cepat
  • 26. Bunyi 26 rambat bunyi di udara saat itu? vb = 350 m/det 42. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 25 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 480 Hz mendekati sebuah mobil yang bergerak searah dengan kecepatan 15 m/det. Sopir mobil mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 495 Hz. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? vb = 355 m/det 43. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 20 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 1440 Hz mendekati lalu menjauhi seorang pendengar yang diam. Bila perbandingan antara frekuensi yang diterima oleh pendengar sebelum dan sesudah kereta api melewatinya = 9/8, berapa cepat rambat bunyi saat itu? vb = 340 m/det 44. Sebuah kereta api bergerak sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 875 Hz mendekati lalu menjauhi seorang pendengar yang diam. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 350 m/det. Bila perbandingan antara frekuensi yang diterima oleh pendengar sebelum dan sesudah kereta api melewatinya = 15 : 13, berapa kecepatan kereta api? vS = 25 m/det 45. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 20 m/det sambil membunyikan peluitnya. mendekati lalu menjauhi seorang pendengar yang diam. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 360 m/det. Bila selisih antara frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar sebelum dan sesudah kereta api melewatinya = 120 Hz, berapa frekuensi bunyi yang dikeluarkan oleh peluit kereta api? fS = 715Hz 46. Seorang pengendara sepeda motor melaju dengan kecepatan 16 m/s melewati sebuah pabrik yang sedang membunyikan sirine. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 340 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang diterima pengendara sebelum dan sesudah melewati pabrik 64 Hz. Berapa frekuensi bunyi yang dikeluarkan pabrik? fS = 680 Hz 47. Seorang pengendara sepeda motor melaju dengan kecepatan 12 m/s melewati sebuah pabrik yang sedang membunyikan sirine. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 330 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang diterima pengendara sebelum dan sesudah melewati pabrik 60 Hz. Berapa frekuensi bunyi yang dikeluarkan pabrik? fS = 825 Hz 48. Sebuah kereta api melaju dengan kecepatan 30 m/s sambil membunyikan peluitnya melewati seorang pendengar yang diam. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 300 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang diterima pendengar sebelum dan sesudah kereta api itu melewatinya = 180 Hz. Berapa frekuensi bunyi yang dikeluarkan kereta api? fS = 891 Hz 49. Sebuah kereta api melaju dengan kecepatan 30 m/s sambil membunyikan peluitnya melewati seorang pendengar yang diam. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 360 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang diterima pendengar sebelum dan sesudah kereta api itu melewatinya = 120 Hz. Berapa frekuensi bunyi yang dikeluarkan kereta api? fS = 715 Hz 50. Sebuah kereta api melaju dengan kecepatan 30 m/s sambil membunyikan peluitnya melewati seorang pendengar yang diam. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 300 m/s. Selisih frekuensi bunyi yang diterima pendengar sebelum dan sesudah kereta api itu melewatinya = 180 Hz. Berapa frekuensi bunyi yang dikeluarkan kereta api? fS = 891 Hz 51. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 15 m/det mendekati sebuah ambulans yang datang dari arah yang berlawanan dengan kecepatan 20 m/det sambil membunyikan sirinenya dengan frekuensi 660 Hz. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 360 m/det, dan ada angin yang bertiup berlawanan dengan mobil dengan kecepatan 10 m/det berapa frekuensi bunyi yang diterima oleh sopir mobil? fP = 720 Hz 52. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 20 m/det mendekati sebuah ambulans yang bergerak searah dengan mobil dengan
  • 27. Bunyi 27 kecepatan 15 m/det sambil membunyikan sirinenya dengan frekuensi 720 Hz. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 340 m/det, dan ada angin yang bertiup berlawanan dengan gerak mobil dengan kecepatan 5 m/det, berapa frekuensi bunyi yang diterima oleh sopir mobil? fP = 730 Hz 53. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 15 m/det. Dari arah yang berlawanan datang sebuah ambulans yang membunyikan sirinenya dengan frekuensi 640 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 340 m/det dan ada angin yang bertiup searah dengan mobil dengan kecepatan 10 m/det. Bila sopir mobil mendengar frekuensi sirine 670 Hz, berapa kecepatan gerak ambulans? vS = 30 m/det 54. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 15 m/det. Dari arah belakang datang sebuah ambulans yang membunyikan sirinenya dengan frekuensi 610 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 340 m/det dan ada angin yang bertiup berlawanan dengan arah gerak mobil dengan kecepatan 5 m/det. Bila sopir mobil mendengar frekuensi sirine 640 Hz, berapa kecepatan gerak ambulans? vS = 30 m/det 55. Sebuah ambulans bergerak sambil membunyikan sirinenya dengan frekuensi 760 Hz. Dari arah belakang datang sebuah mobil yang berkecepatan 30 m/det. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 370 m/det dan ada angin yang bertiup berlawanan dengan truk dengan kecepatan 10 m/det. Bila sopir truk mendengar frekuensi sirine 780 Hz, berapa kecepatan gerak ambulans? vS = 20 m/det 56. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 20 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 700 Hz. Dari arah belakang datang sebuah mobil, dan sopirnya mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 780 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 370 m/det dan ada angin yang bertiup searah dengan gerak kereta api dengan kecepatan 10 m/det. Berapa kecepatan mobil? vP = 30 m/det 57. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 25 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 600 Hz. Dari arah depan datang sebuah mobil, dan sopirnya mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 675 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 350 m/det dan ada angin yang bertiup berlawanan dengan gerak kereta api dengan kecepatan 5 m/det. Berapa kecepatan mobil? vP = 15 m/det 58. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 30 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 760 Hz menjauhi sebuah mobil yang bergerak berlawanan arah. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 360 m/det dan ada angin yang bertiup berlawanan dengan gerak kereta api dengan kecepatan 10 m/det. Bila sopir mobil mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 660 Hz. Berapa kecepatan mobil? vP = 20 m/det 59. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 30 m/det menjauhi sebuah ambulans yang bergerak searah dengan kecepatan 15 m/det sambil membunyikan sirinenya. Sopir truk mendengar sirine dengan frekuensi 420 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 340 m/det dan ada angin yang bertiup searah dengan gerak ambulans dengan kecepatan 5 m/det. Berapa frekuensi sirine yang dikeluarkan oleh ambulans? fS = 440 Hz 60. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 25 m/det menjauhi sebuah ambulans yang bergerak berlawanan arah dengan kecepatan 15 m/det sambil membunyikan sirinenya. Sopir mobil mendengar sirine yang dengan frekuensi 510 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 365 m/det dan ada angin yang bertiup searah dengan gerak ambulans dengan kecepatan 10 m/det. Berapa frekuensi sirine yang dikeluarkan oleh ambulans? fS = 570 Hz 61. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 30 m/det mendekati sebuah ambulans yang bergerak searah dengan kecepatan 20 m/det sambil membunyikan sirinenya. Sopir mobil mendengar sirine yang dengan frekuensi 780 Hz. Saat itu cepat rambat bunyi di udara 370 m/det dan ada angin yang bertiup searah dengan gerak ambulans dengan kecepatan 10 m/det. Berapa frekuensi sirine
  • 28. Bunyi 28 yang dikeluarkan oleh ambulans? fS = 760 Hz 62. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 15 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 840 Hz menjauhi sebuah mobil yang bergerak berlawanan arah dengan kecepatan 30 m/det. Sopir mobil mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 735 Hz. Saat itu ada angin yang bertiup berlawanan dengan gerak kereta api dengan kecepatan 5 m/det. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? vb = 340 m/det 63. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 30 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 760 Hz menjauhi sebuah mobil yang bergerak searah dengan kecepatan 20 m/det. Sopir mobil mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 740 Hz. Saat itu ada angin yang bertiup searah dengan gerak kereta api dengan kecepatan 10 m/det. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? vb = 360 m/det 64. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 25 m/det sambil membunyikan peluitnya dengan frekuensi 480 Hz mendekati sebuah mobil yang bergerak searah dengan kecepatan 15 m/det. Sopir mobil mendengar peluit kereta api itu dengan frekuensi 495 Hz. Saat itu ada angin yang bertiup berlawanan arah dengan gerak kereta api dengan kecepatan 5 m/det. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? vb = 360 m/det Percobaan Tabung Resonansi 65. Pada percobaan tabung resonansi digunakan garputala yang mempunyai frekuensi 400 Hz. Saat itu suhu udara 0C. Jarak antara permukaan air pada saat terdengar bunyi keras pertama dan kedua adalah 50 cm. a) Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? b) Seandainya percobaan dilakukan pada suhu 32C, berapa jarak antara permukaan air saat terdengar bunyi keras pertama ke ujung tabung? a) v = 300 m/det b) L1' = 20,95 cm 66. Pada percobaan tabung resonansi, jarak antara permukaan air saat terdengar bunyi keras pertama dan kedua adalah 40 cm. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 384 m/det, berapa frekuensi garputala yang digunakan? f = 480 Hz 67. Pada percobaan tabung resonansi digunakan garputala yang mempunyai frekuensi 540 Hz. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 648 m/det, berapa jarak antara permukaan air pada saat terdengar bunyi keras pertama dan kedua? L = 60 cm Pipa Organa 68. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan nada dasar 700 Hz. Bila panjang pipa 25 cm: a) berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? b) berapa frekuensi nada atas I? a) vb = 350 m/det b) 1400 Hz 69. Pada sebuah pipa organa terbuka yang panjangnya 75 cm terbentuk 3 perut. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 345 m/det, berapa frekuensi yang dihasilkan? f = 460 Hz 70. Pada sebuah pipa organa terbuka yang panjangnya 40 cm terbentuk 1 simpul. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 340 m/det, berapa frekuensi yang dihasilkan? f = 425 Hz 71. Sebuah pipa organa tertutup menghasilkan nada dasar 400 Hz. Bila panjang pipa 20 cm: a) berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? b) berapa frekuensi nada atas I? a) vb = 320 m/det b) f1 = 1200 Hz 72. Pada sebuah pipa organa tertutup yang panjangnya 60 cm terbentuk 2 perut. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 360 m/det, berapa frekuensi yang dihasilkan? f = 450 Hz 73. Pada sebuah pipa organa terbuka yang panjangnya 75 cm terbentuk 3 simpul. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 330 m/det, berapa frekuensi yang dihasilkan?
  • 29. Bunyi 29 f = 550 Hz 74. Untuk cepat rambat bunyi yang sama, frekuensi nada atas kedua pipa organa tertutup = 2 kali nada atas pertama pipa organa terbuka. Bila panjang pipa organa terbuka = 40 cm, berapa panjang pipa organa tertutup? Lt = 25 cm 75. Untuk cepat rambat bunyi yang sama, frekuensi nada atas kedua pipa organa terbuka = 3 1 kali nada atas pertama pipa organa tertutup. Bila panjang pipa organa tertutup = 20 cm, berapa panjang pipa organa tertutup? Lb = 120 cm 76. Untuk cepat rambat bunyi yang sama, frekuensi nada atas kedua pipa organa tertutup = 1,5 kali nada atas pertama pipa organa terbuka. Berapa perbandingan kedua pipa? Lt : Lb = 6 : 5 77. Untuk cepat rambat bunyi yang sama, frekuensi nada dasar pipa organa terbuka = 0,5 kali nada atas kedua pipa organa tertutup. Berapa perbandingan panjang kedua pipa? Lb : Lt = 4 : 5- 78. Frekuensi nada dasar pipa organa terbuka dan nada atas ketiga pipa organa tertutup menghasilkan 10 layangan/detik, yang mana pipa organa terbuka menghasilkan frekuensi yang lebih tinggi. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 350 m/det dan panjang pipa organa terbuka = 35 cm, berapa panjang pipa organa tertutup? Lt = 125 cm 79. Frekuensi nada atas kedua pipa organa tertutup dan nada atas pertama pipa organa terbuka menghasilkan 25 layangan/detik, yang mana pipa organa terbuka menghasilkan frekuensi yang lebih tinggi. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 340 m/det dan panjang pipa organa terbuka = 80 cm, berapa panjang pipa organa tertutup? Lt = 85 cm 80. Frekuensi nada atas ketiga pipa organa tertutup dan nada atas pertama pipa organa terbuka menghasilkan 25 layangan/detik, yang mana pipa organa tertutup menghasilkan frekuensi yang lebih rendah. Bila cepat rambat bunyi di udara saat itu 360 m/det dan panjang pipa organa tertutup = 72 cm, berapa panjang pipa organa tertutup? Lb = 40 cm 81. Selisih frekuensi antara nada atas kedua pipa organa terbuka dengan nada atas pertama pipa organa tertutup = 160 Hz, yang mana pipa organa tertutup menghasilkan frekuensi yang lebih rendah. Jika panjang pipa organa terbuka = 50 cm dan panjang pipa organa tertutup = 30 cm, berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? v = 320 m/det 82. Selisih frekuensi antara nada dasar pipa organa terbuka dengan nada atas pertama pipa organa tertutup = 150 Hz, yang mana pipa organa tertutup menghasilkan frekuensi yang lebih tinggi. Jika panjang pipa organa terbuka = 40 cm dan panjang pipa organa tertutup = 45 cm, berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? v = 360 m/det 83. Selisih frekuensi antara nada atas kedua sebuah dawai yang panjangnya = 50 cm dengan nada atas pertama pipa organa tertutup yang panjangnya = 30 cm adalah = 160 Hz. Pipa organa tertutup menghasilkan frekuensi yang lebih rendah. Jika cepat rambat gelombang transversal pada dawai 320 m/det, berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? vb = 320 m/det Getaran Dawai 84. Pada sebuah dawai yang digetarkan, jarak 4 perut yang berurutan = 1 m. Jika cepat rambat gelombang pada dawai 70 m/det, berapa frekuensinya? f = 140 Hz 85. Pada sebuah dawai yang digetarkan, jarak 3 simpul yang berurutan = 1,5 m. Jika cepat rambat gelombang pada dawai 360 m/det, berapa frekuensinya? f = 240 Hz 86. Pada sebuah dawai yang digetarkan, jarak 3 perut yang berurutan = 1,8 m. Jika cepat rambat gelombang pada dawai 240 m/det, berapa frekuensinya? f = 200 Hz 87. Sebuah dawai yang panjangnya 90 cm digetarkan dengan frekuensi 500 Hz
  • 30. Bunyi 30 menghasilkan gelombang tegak dengan 3 buah perut. Berapa cepat rambat gelombangnya? v = 300 m/det 88. Sebuah dawai yang panjangnya 120 cm digetarkan dengan frekuensi 450 Hz menghasilkan gelombang tegak dengan 4 buah simpul. Berapa cepat rambat gelombangnya? v = 360 m/det 89. Sebuah dawai yang panjangnya 140 cm digetarkan dengan frekuensi 800 Hz menghasilkan gelombang tegak dengan 4 buah perut. Berapa cepat rambat gelombangnya? v = 350 m/det 90. Sebuah senar panjangnya 60 cm massanya 4 gram digantungi beban (beban = 4 gram/cm3 ), lalu digetarkan transversal sehingga menghasilkan nada dasar 100 Hz. Kemudian bebannya dicelupkan ke dalam air (air = 1 gram/cm3 ). Percepatan gravitasi bumi = 10 m/det2 . a) Berapa massa beban penggantungnya? b) Berapa frekuensinya sekarang? a) M = 1,44 kg b) f = 503 Hz 91. Sebuah senar panjangnya 80 cm massanya 30 gram digantungi beban (beban = 5 gram/cm3 ), lalu digetarkan transversal sehingga menghasilkan nada dasar 150 Hz. Kemudian bebannya dicelupkan ke dalam air (air = 1 gram/cm3 ). Percepatan gravitasi bumi = 10 m/det2 . a) Berapa massa beban penggantungnya? b) Berapa frekuensinya sekarang? a) M = 1,35 kg b) f = 605 Hz 92. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya 50 N kemudian digetarkan dan menghasilkan nada dasar dengan frekuensi 250 Hz. Kemudian gaya tegangannya dikurangi 18 N. Berapa frekuensinya sekarang? f' = 200 Hz 93. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya 27 N kemudian digetarkan dan menghasilkan nada dasar dengan frekuensi 270 Hz. Kemudian gaya tegangannya ditambah 21 N. Berapa frekuensinya sekarang? f' = 360 Hz 94. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya 63 N kemudian digetarkan dan menghasilkan nada dasar dengan frekuensi 390 Hz. Kemudian gaya tegangannya dikurangi 35 N. Berapa frekuensinya sekarang? f' = 260 Hz 95. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya F kemudian digetarkan dan menghasilkan frekuensi nada dasar 280 Hz. Jika gaya tegangannya diturunkan 13 N, frekuensinya naik menjadi 400 Hz. Berapa besarnya F? F = 49 N 96. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya F kemudian digetarkan dan menghasilkan frekuensi nada dasar 320 Hz. Jika gaya tegangannya dinaikkan 18 N, frekuensinya naik menjadi 400 Hz. Berapa besarnya F? F = 32 N 97. Sepotong kawat ditegangkan dengan gaya F kemudian digetarkan dan menghasilkan frekuensi nada dasar 300 Hz. Jika gaya tegangannya diturunkan 11 N, frekuensinya naik menjadi 250 Hz. Berapa besarnya F? F = 36 N 98. Dua dawai piano yang identik bertegangan sama menghasilkan nada dasar 200 Hz. Kemudian tegangan salah satu dawai diperbesar, sehingga jika berbunyi bersama akan menghasilkan 8 pelayangan/detik. Berapa % perubahan tegangan dawai tersebut? P = 8,16% 99. Dua dawai piano yang identik bertegangan sama menghasilkan nada dasar 505 Hz. Kemudian tegangan salah satu dawai dikurangi, sehingga jika berbunyi bersama akan menghasilkan 5 pelayangan/detik. Berapa % perubahan tegangan dawai tersebut? P = 2,01% 100. Dua buah dawai yang identik bertegangan sama menghasilkan nada dasar 246 Hz. Kemudian salah satu dawai dipotong, sehingga kalau kedua dawai tersebut bergetar bersama akan menghasilkan 4 pelayangan tiap detik. Berapa prosen pemotongannya? P = 1,6% 101. Dua buah dawai yang identik bertegangan sama menghasilkan nada dasar 234 Hz. Kemudian salah satu dawai
  • 31. Bunyi 31 dipotong, sehingga kalau kedua dawai tersebut bergetar bersama akan menghasilkan 6 pelayangan tiap detik. Berapa prosen pemotongannya? P = 2,5% 102. Seutas dawai massanya 45 gram, panjangnya 90 cm ditegangkan dengan gaya F digetarkan pada nada dasarnya, diletakkan di atas tabung resonansi. Resonansi kedua terdengar saat panjang kolom udara di dalam tabung 165 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu 330 m/s, berapa besar F? F = 3240 N 103. Seutas dawai massanya 10 gram, panjangnya 80 cm ditegangkan dengan gaya 2880 N digetarkan pada nada dasarnya, diletakkan di atas tabung resonansi. Resonansi kedua terdengar saat panjang kolom udara di dalam tabung 90 cm. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? vb = 360 m/s 104. Seutas dawai massanya 15 gram, panjangnya 60 cm ditegangkan dengan gaya 3240 N digetarkan pada nada dasarnya, diletakkan di atas tabung resonansi. Resonansi kedua terdengar saat panjang kolom udara di dalam tabung 75 cm. Berapa cepat rambat bunyi di udara saat itu? vb = 300 m/s 105. Seutas dawai massanya 50 gram, panjangnya 80 cm ditegangkan dengan gaya F digetarkan pada nada dasarnya, diletakkan di atas tabung resonansi. Resonansi kedua terdengar saat panjang kolom udara di dalam tabung 165 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu 330 m/s, berapa besar F? F = 5062,5 n