Proyek, program, dan perencanaan nasional memiliki pengertian yang berbeda. Proyek adalah kegiatan terbatas waktu untuk mencapai tujuan tertentu dengan sumber daya tertentu. Program adalah kumpulan proyek terkait yang dirancang untuk mencapai tujuan kebijakan secara keseluruhan. Perencanaan nasional adalah rencana kegiatan yang ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan nasional dalam periode tertentu
1. Pengertian Proyek, Program dan Perencanaan Nasional
Pengertian Proyek
Secara umum pengertian proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang
terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk
melakukan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran tertentu.
Ciri-ciri Proyek
1. Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir atau
hasil kerja akhir.
2. Dalam proses mewujudkan lingkup yang dimaksud, maka ditentukan jumlah
biaya, jadwal, kriteria mutu, serta sumber daya yang diperlukan.
3. Bersifat sementara, dalam artian adanya batasan waktu yang telah ditentukan
(yaitu dengan selesainya tugas). Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.
4. Nonrutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah
sepanjang proyek berlangsung.
Bentuk Pengerjaan Proyek
Secara umum bentuk pengerjaan proyek dilakukan dalam dua cara, yaitu:
1. Swakelola
Pada intinya pengerjaan proyek swakelola adalah pengerjaan proyek yang dilakukan atau
dikelola oleh organisasi atau perusahaan itu sendiri. Swakelola bukan berarti semua sumber
daya manusia yang terlibat di dalamnya adalah staf atau pegawai perusahaan tersebut. Bisa
saja dengan menyewa tenaga ahli dalam kurun waktu tertentu (selama proyek berlangsung)
untuk diijadikan sember daya personil proyek. Bisa juga SDM yang terlibat dalam pengerjaan
adalah gabungan antara pegawai dan nonpegawai (tenaga ahli yang disewa). Namun, yang
jelas pengelolaan atau manajemen proyek tersebut dilakukan oleh organisasi atau perusahaan
yang bersangkutan.
1
2. 2. Sub-kontrak
Pengerjaan proyek secara sub-kontrak, biasa disebut dengan singkatan proyek subkon, pada
intinya adalah suatu proyek yang diproyekkan. Artinya bisa saja suatu organisasi atau
perusahaan membuat atau bisa juga mendapatkan suatu proyek, namun proyek tersebut
tidaklah dikerjakan sendiri, melainkan dilimpahkan ke pihak lain (perusahaan/konsultan lain).
Bisa saja terjadi, secara kontrak proyek yang dikerjakan adalah atas nama perusahaan S,
namun sebenarnya pelaksananya adalah perusahaan R. Dalam kasus seperti ini berarti
perusahaan S melakukan sub-kontrak terhadap perusahaan R.
Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai berikut:
1. Pembangunan fasilitas baru. Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan
belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
2. Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada
sebelumnya. Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan
tambahan atau perbaikan yang diinginkan.
3. Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk
suatu fenomena yang muncul di masyarakat, lalu dikembangkan sedemikian rupa
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dalam prakteknya, timbulnya suatu proyek disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
1. Adanya permintaan pasar. Artinya adanya suatu kebutuhan dan keinginan dalam
masyarakat yang harus disediakan. Hal mi disebabkan karena jenis produk yang
tersedia belum mencukupi atau memang belum ada sama sekali.
2. Untuk meningkatkan kualitas produk. Bagi perusahaan tertentu proyek dilakukan
dalam rangka meningkatkan kualitas atau mutu suatu produk. Hal ini dilakukan
karena tingginya tingkat persaingan yang ada.
3. Kegiatan pemerintah. Artinya merupakan kehendak pemerintah dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat atas suatu produk atau jasa, sehingga perlu
disediakan berbagai produk melalui proyek— proyek tertentu.
2
3. Dalam segala hal selalu dibutuhkan pengaturan, pengelolaan dan pengarahan agar tidak
menyimpang dari jalan yang seharusnya. Begitu juga dengan proyek, agar proyek yang
dikerjakan bisa bermanfaat maka dibutuhkan pengelolaan yang baik. Jadi manajemen proyek
itu merupakan cara mengorganisir atau mengelola segala sesuatu tentang proyek, dari awal
pengerjaan hingga selesai.
Jenis proyek dapat dikelompokkan dilihat dari komponen utamanya sebagai berikut :
1. Proyek Engineering-Konstruksi. Komponen kegiatan utama jenis proyek ini terdiri
dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan, dan konstruksi, Contoh
proyek ini adalah pembangunan gedung, jembatan, pelabuhan, jalan raya, fasilitas
industri.
2. Proyek Engineering-Manufaktur. Proyek ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk
baru. Jadi, produk tersebut adalah hasil usaha kegiatan proyek. Kegiatan utamanya
meliputi: desain engineering, pengembangan produk (product development),
manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan. Jenis proyek ini bertujuan melakukan
penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu.
Dalam mengejar proses akhir, proyek ini seringkali menempuh proses yang berubah-
ubah, demikian pula dengan lingkup kerjanya.
4. Proyek Pelayanan Manajemen. Kegiatan utama jenis proyek ini adalah merancang
sistem informasi manajemen, meliputi perangkat lunak ataupun perangkat keras,
merancang program efisiensi dan penghematan, serta melakukan divertifikasi,
penggabungan dan pengambil alihan.
5. Proyek Kapital. Proyek kapital meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan,
pembelian material dan peralatan (mesin-mesin), manufaktur (pabrikasi), dan
konstruksi pembangunan fasilitas produksi.
6. Proyek Radio-Telekomunikasi. Proyek ini dimaksudkan untuk membangun jaringan
telekomunikasi yang dapat menjangkau area yang luas dengan biaya yang relatif kecil,
7. Proyek Konservasi Bio-Deversity. Proyek ini berkaitan dengan usaha pelestarian
lingkungan. Salah satu pendekatan yang terkenal adalah aplikasi system IPAS
(lntegrated Prosected Area System) yaitu menentukan daerah yang di lindungi.
3
4. Dalam segala hal selalu dibutuhkan pengaturan,pengelolaan dan pengarahan agar tidak
menyimpang dari jalan yang seharusnya. Begitu juga dengan proyek, agar proyek yang
dikerjakan bisa bermanfaat maka dibutuhkan pengelolaan yang baik. Jadi manajemen proyek
itu merupakan cara mengorganisir atau mengelola segala sesuatu tentang proyek, dari awal
pengerjaan hingga selesai.
Contoh-contoh proyek
1. Pembuatan Rumah
2. Pembuatan Jalan
3. Pembuatan Iklan Perusahaan
4. Pembentukan Tim evaluasi lokasi baru perusahaan
5. Pembuatan Perangkat Lunak
6. DLL
Ruang Lingkup Proyek
Agar proyek yang dikerjakan mudah dimengerti dan memuaskan perlu diperhatikan beberapa
hal :
1. Kualitas Produk
2. Ketidakpastian
3. Kemungkinan resiko
4. Anggaran Biaya
5. Penjadwalan proyek
6. Komunikasi kepada Pelanggan
7. Sumber daya yang mengerjakan proyek
8. Pengawasan proyek
9. Jumlah pemakai
Dari semua hal yang sudah dijelaskan di atas, akan bijaksana apabila kita mengerjakan
proyek harus di rencanakan matang-matang,dengan setiap konsekuensinya demi tercapainya
kepuasan pelanggan.
4
5. Mekanisme Proyek
Berbicara proyek dalam ruang lingkup organisasi secara umum, tahapan atau mekanisme
proyek adalah sebagai berikut :
Proyek ditentukan oleh manajemen melalui suatu kebijakan.
Setelah keputusan dari manajemen menyatakan bahwa suatu proyek akan dijalankan,
maka selanjutnya ditunjuk seorang pimpinan proyek/manajer proyek (project
manager) dan pembentukan tim proyek (project team).
Pihak manajemen akan mendelegasikan proyek tersebut kepada manajer proyek untuk
memimpin dan mengelola proyek dari awal sampai akhir. Manajer proyek
bertanggung jawab sepenuhnya atas keberhasilan proyek tersebut.
Dalam kegiatan keseharian (day to day), seorang manajer proyek akan mengoordinasi
tim proyek dan bertanggung jawab (melaporkan setiap kegiatan proyek) kepada pihak
manajemen.
Di dalam kegiatan proyek, seluruh pihak yang terlibat harus bertanggung jawab
terhadap keberhasilan proyek tersebut sampai dengan selesai, sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing.
Faktor-faktor Keberhasilan Proyek
Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada saat menentukan pilihan metodologi
manajemen proyek yang baik. Pemilihan metodologi ini dilakukan pada saat awal sebelum
proyek dimulai. Secara garis besar ada 4 hal penting yang mempengaruhi keberhasilan suatu
proyek, keempat hal tersebut adalah:
Pengelolaan proyek melalui suatu mekanisme life cycle project.
Melakukan monitoring dan pengontrolan terhadap jadwal proyek, anggaran proyek,
kualita proyek dan resiko di dalam suatu proyek.
Mengintegrasikan/memadukan perangkat dan metode manajemen proyek untuk tujuan
peningkatan produktivitas, kinerja tim dan komunikasi.
Tidak kalah pentingnya adalah komitmen manajemen. Hal ini sangat memegang
peranan penting keberhasilan suatu proyek.
5
6. Pengertian Program
Program adalah unsur pertama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan. Di dalam
program dibuat beberapa aspek, disebutkan bahwa di dalam setiap program dijelaskan
mengenai:
1. Tujuan kegiatan yang akan dicapai.
2. Kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan.
3. Aturan yang harus dipegang dan prosedur yang harus dilalui.
4. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
5. Strategi pelaksanaan.
Melalui program maka segala bentuk rencana akan lebih terorganisir dan lebih mudah untuk
diopersionalkan. Hal ini sesuai dengan pengertian program yang diuraikan.
“A programme is collection of interrelated project designed to harmonize and integrated
various action an activities for achieving averral policy abjectives” (suatu program adalah
kumpulan proyek-proyek yang berhubungan telah dirancang untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang harmonis dan secara integraft untuk mencapai sasaran kebijaksanaan tersebut
secara keseluruhan.
Menurut Charles O. Jones, pengertian program adalah cara yang disahkan untuk mencapai
tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat membantu seseorang untuk
mengindentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu:
1. Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan atau sebagai
pelaku program.
2. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program kadang biasanya juga
diidentifikasikan melalui anggaran.
3. Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif dapat diakui oleh
publik.
Program terbaik didunia adalah program yang didasarkan pada model teoritis yang jelas,
yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi dan memulai melakukan
intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan
mengapa masalah itu terjadi dan apa yang menjadi solusi terbaik (Jones, 1996:295).
6
7. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada
suatau periode tertentu dalam rangka tujuan yang ditetapkan. Sedangkan menurut para ahli
adalah :
1. Bintarao Tjokroaminoto ialah proses mempersiapkan kegiatan kegiatan secara
sistematis yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Prajudi Atmosudirdja mendefinisikan perencanaan ialah perhitungan dan penentuan
tentang sauatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu , siapa
yang melakukan , bilamana, di mana, dan bagaimana cara melakukanya.
Definisi perencanaan mengandung unsur unsur (1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan
sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4) menyangkut masa depan
dalam waktu tertentu. Perencanaan tidak terlepas dari unsur pelaksanaan termasuk pematauan
, penilaian, dan pelaporan.
Manfaat perencanaan
1. Standar pelaksaanaan dan pengawasan
2. Pemilihan berbagai alternative terbaik.
3. Penyusunan skala prioritas , baik sasaran maupun kegiatan,
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Alat memudahkan dalam berkordinasi dengan pihak terkait
6. Alat untuk meminimalkan pekerjaan tidak pasti.
Langkah-langkah dan Syarat Perencanaan
Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
2. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
3. Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan.
4. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
5. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-
pekerjaan itu akan diselesaikan.
Syarat-syarat perencanaan antara lain sebagai berikut:
1. Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
2. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis.
3. Terinci, memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan
sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
7
8. 4. Memiliki fleksibilitas sehinggga disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan
situasi sewaktu-waktu.
5. Terdapat pertimbangan antara bermacam-macam bidang yang akan digarap dalam
perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing.
6. Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.
Perencanaan Nasional
Perencanaan nasional adalah suatu proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai
konsensus dan komitmen seluruh rakyat Indonesia yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur, memperhitungkan dan memanfaatkan sumber
daya nasional dan memperhatikan perkembangan internasional. Contoh, Propenas dan
perencanaan pendidikan di Indonesia.
8