Panduan penyelenggaraan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) Tahun 2013 disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang peduli terhadap masalah sanitasi, khususnya perilaku higienis. Panduan ini memuat latar
belakang, tema, tujuan, strategi, rangkaian kegiatan, dan peran pemerintah, pemerintah daerah, maupun mitra dalam peringatan HCTPS tahun 2013.
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) ke - 6 Tahun 2013
1. HARI CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEDUNIA (HCTPS) Ke-6, Tahun 2013
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Panduan Penyelenggaraan Kegiatan
Tanganku Bersih,
Hidupku Sehat
3. Tanganku Bersih, Hidupku Sehat
HARI CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEDUNIA Ke-6, Tahun 2013
Panduan Penyelenggaraan Kegiatan
4. KATA
PENGANTAR
Panduan penyelenggaraan Hari
Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia
(HCTPS) Tahun 2013 disusun
sebagai acuan bagi semua pihak
yang peduli terhadap masalah
sanitasi,
khususnya
perilaku
higienis. Panduan ini memuat latar
belakang, tema, tujuan, strategi,
rangkaian kegiatan, dan peran
pemerintah, pemerintah daerah,
maupun mitra dalam peringatan
HCTPS tahun 2013.
Tujuan pelaksanaan kegiatan
dalam peringatan HCTPS adalah
untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
CTPS dalam kehidupan seharihari sebagai bagian dari budaya
bersih dan sehat masyarakat
Indonesia. Tema HCTPS tahun ini
adalah “Tanganku Bersih, Hidupku
Sehat”.
Terdapat perbedaan signifikan
dalam peringatan HCTPS tahun 2013
ini dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya. Karena, tahun ini untuk
pertama kalinya diadakan pemilihan
Duta Lingkungan Sehat melalui
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(LS STBM) di tingkat Sekolah Dasar di
seluruh Indonesia. Diharapkan anakanak tersebut dapat menjadi agent
of change di bidang sanitasi bagi
lingkungannya.
Setiap daerah dapat menentukan
tema dan rangkaian kegiatan yang akan
dilakukan sesuai dengan kebijakan
daerah masing-masing. Hal ini dapat
dimulai dengan mengidentifikasi
program-program terkait sanitasi yang
sedang dikembangkan, mengundang
pemangku kepentingan dari lintas
program, lintas sektor terkait,
maupun mitra terkait CTPS dan
kesehatan anak. Selanjutnya, secara
bersama-sama menyepakati kegiatan
HCTPS tahun 2013 yang paling sesuai
untuk dilakukan.
2
Alternatif kegiatan yang dapat
dilakukan antara lain seperti peringatan
hari puncak HCTPS tahun 2013,
kampanye dan kompetisi dengan tema
CTPS, mengadakan forum diskusi,
pameran dan seminar kesehatan,
serta talkshow di televisi dan radio
setempat.
Dengan rangkaian kegiatan ini,
upaya
mewujudkan
masyarakat
yang mandiri untuk hidup sehat dan
berkeadilan dapat terus terlaksana.
Semoga Allah SWT meridhoi upaya kita
dalam bakti kita kepada masyarakat.
Selamat Hari Cuci Tangan Pakai
Sabun Sedunia Tahun 2013 !
Jakarta, Oktober 2013
a.n. Direktur Jenderal PP dan PL
Sekretaris Ditjen,
dr. H. M.Subuh, MPPM
NIP 196201191989021001
5. DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................................................................
Latar Belakang...............................................................................................................................................
Tujuan HCTPS Tahun 2013.............................................................................................................................
Tema HCTPS Tahun 2013................................................................................................................................
Simbolisme dan Tantangan HCTPS Tahun 2013.............................................................................................
Kelompok Sasaran dan Para Pelaku...............................................................................................................
Pelaksanaan Kegiatan....................................................................................................................................
Ringkasan Kegiatan HCTPS Tahun 2013.........................................................................................................
Deskripsi Rangkaian Kegiatan HCTPS 2013....................................................................................................
Partisipasi Pemeintah dan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota untuk HCTPS Tahun 2013.......................
Lokasi Pelaksanaan HCTPS Tahun 2013.........................................................................................................
Kegiatan yang dapat dilakukan......................................................................................................................
7 Fakta Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun.....................................................................................................
Langkah Khusus Merencanakan Advokasi.....................................................................................................
Pernyataan Umum Tentang HCTPS Tahun 2013............................................................................................
Logo Kampanye CTPS....................................................................................................................................
Susunan Panitia Peringatan HCTPS ke-6 Tahun 2013....................................................................................
3
2
3
4
7
8
9
10
11
12
13
16
17
18
21
22
23
27
28
-
6. LATAR
BELAKANG
Strategi Nasional Sanitasi
Total berbasis Masyarakat
(STBM) adalah aksi terpadu
untuk menurunkan angka
kejadian penyakit menular
berbasis lingkungan termasuk
diantaranya adalah diare dan
kecacingan serta meningkatkan
perilaku
higienitas dan
kualitas kehidupan masyarakat
Indonesia. STBM merupakan
aksi terpadu yang dapat
mendukung
tercapainya
Millennium Development Goals
tahun 2015.
Strategi STBM tersebut
berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan
besarnya
penurunan
angka
kejadian
diare (sampai 94%) dan angka
cacingan
(sampai
71,6%)
dapat dicapai dengan adanya
modifikasi lingkungan termasuk
pengurangan BAB sembarangan,
cuci tangan pakai sabun (CTPS),
pengelolaan air minum rumah
tangga (PAM RT), pengelolaan
sampah rumah tangga dan
pengolahan limbah cair. Meskipun
angka kejadian diare dan cacingan
dapat dikurangi dengan praktek
salah satu perilaku di atas, bila
diintegrasikan dan dilaksanakan
bersamaan pengaruh positifnya
lebih besar. Sampai saat ini,
dalam prakteknya, penerapan dari
perilaku-perilaku tersebut masih
berjalan sendiri-sendiri sehingga
pengaruhnya kurang signifikan.
Pada tahun 2008 disepakati untuk
melakukan pendekatan/aksi yang
terintegrasi melalui berbagai
4
program bersama-sama dengan
para mitra terkait. Pemerintah
Indonesia mencanangkan 20.000
desa kegiatan STBM sampai
dengan tahun 2014.
Kesadaran akan pentingnya
perilaku higienis dan sanitasi di
Indonesia masih relatif sangat
rendah. Bantuan pemerintah
berupa dana dan penyediaan
sarana sanitasi ternyata tidak cukup
menjamin bangkitnya kesadaran
dan terjadinya perubahan perilaku
yang berkelanjutan di masyarakat.
Oleh karena itu sebagai bentuk
implementasi dari Strategi Nasional
STBM Kementerian Kesehatan
bekerja sama dengan para
stakeholder terkait membangun
sebuah kemitraan Pemerintah
Swasta untuk melakukan program
terpadu sehingga STBM dapat
menjadi budaya di masyarakat
7. yang
dapat
menjadikan
masyarakat
Indonesia
lebih
bermartabat. Dengan kesadaran
tersebut dapat menciptakan
masyarakat yang mandiri dalam
memelihara dan meningkatkan
kualitas kesehatannya sehingga
angka kematian dan penyebaran
penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan dapat dikurangi.
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun
Sedunia ke - 6 tahun 2013 yang akan
dirayakanpada tanggal 20 Oktober
2013 mendatang merupakan
salah satu even internasional yang
dilakukan lebih dari 70 negara di
dunia, merupakan salah satu ajang
untuk membangun komitmen
bersama
antara
pemerintah
maupun stakeholder terkait untuk
bersama-sama
mewujudkan
pencapaian program STBM yaitu
perilaku hidup bersih dan sehat
(higienis) di seluruh lapisan
masyarakat.
Salah
satunya
adalah perilaku cuci tangan
pakai sabun belumlah menjadi
perilaku higienis di Indonesia.
Konsep umum tentang cuci
tangan yang bersih masih pada
seputaran mencuci tangan
dengan menggunakan air saja
tanpa perlu harus menggunakan
sabun. Sementara itu kampanye
promosi perilaku cuci tangan
yang
dilakukan
beberapa
tahun di Indonesia belumlah
menghasilkan perilaku yang
diharapkan, meskipun beberapa
studi menemukan bahwa perilaku
cuci tangan pakai sabun dapat
memberi kontribusi terhadap
penurunan angka kesakitan yang
disebabkan oleh kuman, bakteri
5
dan parasit, seperti diare,
cacingan atau penyakit lainnya.
Berkaitan dengan hal diatas,
komitmen Indonesia untuk
mencapai MDG’s 4 adalah
menurunkan angka kesakitan
dan kematian bayi dan anak
dibawah usia 5 tahun hingga
23 per 1000 kelahiran hidup
di tahun 2015, salah satunya
adalah dengan menggunakan
momen internasional seperti
HCTPS sebagai aksi advokasi
kepada pemerintah daerah
sekaligus
upaya
promotif
terhadap perilaku CTPS agar
dapat menjadi budaya bangsa
Indonesia
sehingga
angka
kematian dan penyebaran
penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan dapat dikurangi.
8. Tanganku Bersih, Hidupku Sehat
HARI CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEDUNIA Ke-6, Tahun 2013
Panduan Penyelenggaraan Kegiatan
9. Tujuan Jangka Panjang
Menciptakan kebiasaan hidup sehat yang berkesinambungan di kalangan masyarakat
Indonesia akan pentingnya CTPS dalam kehidupan sehari-hari hingga menjadi suatu
perilaku keseharian masyarakat
Tujuan HCTPS
Tujuan Jangka Pendek
Menjadikan seluruh lapisan masyarakat sebagai sasaran utama, dengan menjadikan
kaum muda sebagai langkah awal pendekatan dalam mensosialisasikan kampanye.
Edukasi
Mendidik anak sekolah untuk mengerti pentingnya CTPS dalam kehidupan sehari-hari
Kesadaran
Menerapkan edukasi CTPS dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari diri sendiri
Peduli
Menyebarkan informasi agar orang lain ikut tahu tentang dampak, alasan, dan betapa
pentingnya CTPS diterapkan dalam pola hidup masyarakat Indonesia
Budaya
Setelah mampu meningkatkan kepedulian anak-anak akan pentingnya CTPS,
diharapkan perilaku ini dapat menyebar pada lingkar inti keluarga dan menjadi
perilaku yang membudaya yang terus melekat di masyarakat Indonesia
7
10. TEMA
Tema Nasional
Tanganku Bersih,
Hidupku Sehat
Tema Umum Global
“ The power is in your hands “
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia
15 Oktober
Karena setiap orang mampu untuk menciptakan
komunitas yang sehat melalui upaya kecil
berdampak luar biasa yaitu cuci tangan pakai sabun.
Catatan : Sub Tema pilihan dapat
dikembangkan sesuai dengan kondisi
lokal masyarakat setempat
8
11. SIMBOLISME
HCTPS
Tahun 2013
TANTANGAN
HCTPS
Tahun 2013
Bersatunya seluruh
komponen masyarakat
mulai dari keluarga inti,
lingkungan, komunitas,
sekolah, dan masyarakat
luas.
Mengubah CTPS dari
sebuah ide yang abstrak
menjadi kebiasaan yang
dipraktikkan di rumah,
sekolah dan masyarakat
luas.
9
12. KELOMPOK
SASARAN
PARA
PELAKU
Primer
• Anak usia sekolah dasar
• Orang tua yang memiliki
anak balita
• Guru dan Komunitas sekolah
Sekunder
• Umum/Publik
• Kelompok Keagamaan
• elompok Perempuan
K
• ader Masyarakat/PKK
K
• alangan Dunia Usaha
K
• kademisi
A
Para pelaku yang ikut berperan
aktif dalam gerakan HCTPS ke-6
2013 yaitu:
1. Lembaga Tinggi Negara
2. Kementerian, Badan/Lembaga
Non Kemeterian
3. Pemerintah Provinsi,
Kabupaten/Kota
4. Gubernur, Bupati/Walikota
5. Badan Usaha Milik Negara
6. Sektor Swasta dan Dunia Usaha
7. Organisasi International
10
8. Organisasi Kemasyarakatan
Peduli Kesehatan
9. Tokoh Agama.Tokoh/Kader
Masyarakat,Tokoh Seni, Budaya
dan Tokoh Olah Raga
10.Lembaga International
11.Lembaga Pendidikan (mulai
dari tingkat SD sampai dengan
Perguruan Tinggi)
13. PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
KEGIATAN
KEGIATAN
20 Oktober 2013
Oktober 2013
Rangkaian Kegiatan
Tingkat Nasional
Juli – Oktober 2013
• Pemilihan Duta
Lingkungan Sehat
melalui Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat
(LS STBM)
• Kampanye CTPS di
media sosial (website,
facebook, twitter)
11
• Talkshow
pentingnya CTPS
dan sanitasi
yang baik di
televisi dan
radio
• Roadshow di SD
di Jakarta untuk
menyebarkan
pesan CTPS
kepada anak
usia dini
• Peringatan hari
puncak HCTPS
2013 di Plaza Barat
Senayan, Jakarta
• Penobatan 5 Duta
LS STBM
• Flash mob tari
tangan anak SD
• Festival Kuliner
Tangan
14. RINGKASAN
KEGIATAN
RINGKASAN
HARI CUCI
KEGIATAN
TANGAN
HARI CUCI
PAKAI SABUN
TANGAN PAKAI
SEDUNIA
SABUN SEDUNIA
TAHUN2012
TAHUN 2013
DI PUSAT
DI PUSAT
No.
Kegiatan
Waktu
Tempat
Penanggung
Jawab
1
Pemilihan Duta LS
Juli – Sept
STBM tingkat provinsi 2013
33 provinsi, 492
kabupaten
Dit. PL berkoordinasi
dengan Dinkes Prov
2
Pemilihan Duta LS
Sept – Okt
STBM tingkat nasional 2013
Ditjen PP dan PL
Tim juri pusat
3
Kampanye CTPS di
Juli –Okt
media sosial (website, 2013
facebook, twitter)
Nasional
Dit. PL bekerjasama
dengan PT. Timba
Ruang (event organizer)
4
Roadshow di sekolah
dasar
17 Okt 2013 SDN Halim
SDN Cipinang
Dit. PL bekerjasama
dengan PT. Timba
Ruang (event organizer)
dan mitra
5
Talkshow pentingnya
CTPS dan sanitasi
yang baik
18 Okt 2013 Metro TV
18 Okt 2013 Radio Republik
Indonesia
Dit. PL bekerjasama
dengan PT. Timba
Ruang (event organizer)
dan mitra
6
Peringatan hari
puncak
20 Okt 2013 Plaza Barat Senayan,
Jakarta
Ketua Panitia Acara
Puncak HCTPS 2013
7
Temu media
20 Okt 2013 Plaza Barat Senayan,
Jakarta
12
Dit. PL berkoordinasi
dengan PusKom Publik
Kemenkes Dit. PL
15. 1
DESKRIPSI
RANGKAIAN
KEGIATAN
HCTPS 2013
Pemilihan Duta LS STBM
Kegiatan ini berlangsung di 33
provinsi dan 492 kabupaten/kota
mulai Juli 2013 sampai dengan
Oktober 2013 dengan sasaran peserta
anak sekolah dasar kelas 4 dan 5.
Peserta lomba mengirimkan tulisan
yang menceritakan aksi mereka
dalam mengkampanyekan gerakan
CTPS di lingkungan sekitar mereka.
Kegiatan pemilihan Duta LS STBM
melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi
sebagai tim juri provinsi.
Dari hasil penilaian para peserta
lomba, dipilih 1 (satu) pemenang
untuk selanjutnya mewakili provinsi
ke tahap seleksi di tingkat pusat.
Seleksi di tingkat pusat tidak hanya
menilai tulisan pemenang provinsi,
tetapi juga membutuhkan klarifikasi
kegiatan pemenang provinsi dalam
mengkampanyekan gerakan CTPS
berupa foto dan video.
Berkas - berkas pemenang
provinsi dikirimkan ke pusat dengan
batas waktu 20 September 2013.
Selanjutnya, pemenang perwakilan
13
provinsi akan dipilih 5 (lima) Duta
LS STBM yang masing-masing
mewakili Wilayah Indonesia
Barat, Wilayah Indonesia Tengah,
Wilayah Indonesia Timur, Daerah
Bermasalah Kesehatan, serta
Daerah Tertinggal, Perbatasan,
dan Kepulauan.
Dengan adanya pemilihan
Duta LS STBM ini, dapat menjadi
pemicu pemerintah kabupaten/
kota untuk melaksanakan program
STBM dan lebih mempromosikan
program tersebut di masyarakat,
khususnya pilar ke-2 kepada
anak-anak. Anak-anak merupakan
agent of change yang dapat
menginspirasikan teman-teman
sebayanya untuk melakukan
kebiasaan-kebiasaan baik.
2
Kampanye CTPS di Media Sosial
(website, facebook, twitter)
Kampanye dimulai sejak Juli
2013 melalui website www.
tanganbersihsehat.com, facebook
Tangan Bersih Sehat, dan
16. twitter @Tangan Bersih Sehat.
Media sosial dipilih karena saat
ini sebagian besar masyarakat
Indonesia
mempunyai
akses
terhadap internet dan memiliki
akun facebook dan twitter.
Tujuan kampanye ini adalah
untuk menyebarluaskan pesan
CTPS kepada masyarakat. Selain
itu, melalui ketiga media tersebut
di atas dicantumkan juga informasi
terkait dengan pemilihan Duta LS
STBM.
3
4
Roadshow di Sekolah Dasar
Para pemenang Duta LS STBM
akan mengadakan roadshow di
2 (dua) sekolah dasar yaitu SDN
Halim dan SDN Cipinang. Kegiatan
yang akan dilakukan berupa
kampanye kepada teman-teman
sebaya mereka untuk melakukan
CTPS di 5 (lima) waktu penting,
sekaligus memberi contoh
praktek cuci tangan yang benar.
Roadshow di 2 (dua) SD tersebut
dilakukan di hari yang sama yaitu
tanggal 17 Oktober 2013.
14
Talkshow Pentingnya CTPS dan
Sanitasi yang Baik
Talkshow akan diselenggarakan
di 2 (dua) tempat yaitu di
Metro TV dan Radio Republik
Indonesia pada tanggal 18
Oktober 2013 dan di Radio
Republik Indonesia pada tanggal
18 Oktober 2013. Para Duta LS
STBM akan berbincang-bincang
17. dengan Menteri Kesehatan
mengenai pengalaman mereka
dalam mempraktekkan dan
mengkampanyekan kebiasaan
CTPS di lingkungan masingmasing. Talkshow ini menjadi
ajang sosialisasi yang baik sekali
bagi upaya promosi higiene dan
sanitasi karena ditayangkan di
siaran televisi dan radio nasional.
Bagi
pemerintah
daerah
yang perwakilannya menjadi
pemenang Duta LS STBM,
diharapkan juga melakukan
kegiatan talkshow di televisi lokal
dan atau radio lokal di daerah
bersama duta masing-masing.
5
Peringatan Hari Puncak
Senayan, Jakarta Selatan dimulai
sejak pukul 07.00 WIB. Rangkaian
kegiatan pada hari puncak ini
meliputi laporan penyelenggaraan,
sambutan dan arahan Menteri
Kesehatan, penobatan Duta LS
STBM oleh Menteri Kesehatan,
penayangan video profile para
duta, dialog Menteri Kesehatan
dengan para duta, flash mobtari
tangan anak SD, lalu dilanjutkan
dengan festival kuliner tangan,
games, dan acara hiburan.
Festival
kuliner
tangan
mempunyai
tujuan
untuk
mengajak
para
pengunjung
untuk selalu membiasakan CTPS
sebelum makan karena semua
gerai makanan yang ada hanya
menyediakan makanan yang
langsung dimakan dengan tangan.
Peringatan
hari
puncak
dilaksanakan pada hari Minggu,
20 Oktober 2013 di Plaza Barat
15
6
Temu Media
Sebagai
bagian
dari
penyebarluasan
informasi
diselenggarakannya peringatan
hari puncak HCTPS ke-6 tahun
2013, akan diadakan temu
media pada tanggal 20 Oktober
2013 di di Plaza Barat Senayan,
Jakarta Selatan. Kegiatan ini
mengundang baik media cetak
maupun media elektronik dan
bertindak sebagai narasumber
yaitu Menteri Kesehatan RI.
18. PARTISIPASI
PEMERINTAH
DAN PEMERINTAH
PROVINSI,
KABUPATEN/KOTA
UNTUK HCTPS
2013
Setiap daerah dapat
memilih mitra yang akan
diajak bekerjasama dalam
menyukseskan HCTPS ini,
sesuai dengan kebijakan
wilayahnya. Ditingkat nasional,
Kementerian Kesehatan RI
bertindak melalui Kemitraan
Pemerintah - Swasta untuk Cuci
Tangan Pakai Sabun untuk :
•
Mengidentifikasi pemangku
kepentingan
utama
dari
organisasi terkait kesehatan
anak dan program CTPS, baik
dari pemerintah maupun
swasta yang menunjukkan
minat untuk bergabung dalam
HCTPS
•
Mengundang para pemangku
kepentingan
untuk
memperkenalkan HCTPS dan
membangun
kesepakanan
kerjasama dalam mendukung
HCTPS
•
•
Bekerjasama dengan para mitra
tersebut untuk menentukan
kegiatan/tantangan khusus,
kelompok sasaran yang dituju
serta lokasi untuk ditujukan
pada HCTPS 2013
Membagi Informasi dengan
pengelola HCTPS pada tingkat
global mengenai HCTPS yang
dilakukan di Indonesia
16
Pemerintah Daerah yaitu provinsi
dan kabupaten/kota diharapkan
melakukan hal yang sama seperti
disebutkan pada poin diatas di daerah
masing.masing. Untuk kepentingan
kompilasi data nasional HCTPS, maka
diharapkan agenda dan informasi
tentang kegiatan yang dilakukan di
tingkat daerah dapat disampaikan
kepada :
Sekretariat STBM Nasional, Gedung
D lantai 1 Direktorat Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,
Jl Percetakan Negara no.29 Jakarta
Pusat 10560. Email :
sekr.stbm@yahoo.com
19. LOKASI
PELAKSANAAN
HCTPS 2013
Pelaksanaan kegiatan
di tingkat daerah dapat
dilakukan di tempat-tempat
umum terbuka yang dapat
dengan mudah dijangkau
masyarakat terutama anak
sekolah
Lapangan kabupaten/kota,
alun-alun, lapangan di
sekitar lingkungan sekolah
bumi perkemahan, halaman
pesantren/mesjid raya,
merupakan contoh tempat
yang dapat dijadikan lokasi
pelaksanaan HCTPS
Diharapkan
pelaksanaan
dapat
melibatkan sebanyak mungkin komunitas
sekolah seperti anak didik, guru, orang tua
murid, dan organisasi orang tua murid,
ustadz dan tokoh agama, para pakar
pendidikan, serta petugas kesehatan di
bandara, pelabuhan dan pos perbatasan
darat, jika memungkinkan
17
Hal
ini
sebaiknya
telah
dikomunikasikan
dengan
baik
sebelumnya dengan pihak sekolah
melalui bantuan Dinas Pendidikan
setempat maupun dengan KKP
20. KEGIATAN YANG
DAPAT DILAKUKAN
Di Indonesia, pelaksanaan HCTPS
dapat dilakukan di seluruh wilayah
tanah air. Setiap daerah peserta
HCTPS diberi wewenang untuk
menentukan sendiri jumlah sekolah
atau anak sekolah, serta petugas dan
area pelaksanaan kegiatan yang akan
diikutsertakan. Pemerintah daerah
disarankan untuk bekerjasama
dengan kegiatan terkait yang
menggunakan pendekatan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM)
seperti PPSP, PAMSIMAS, WESUnicef, Plan Indonesia, Kelompok
Kerja Air Minum & Penyehatan
Lingkungan (Pokja AMPL) maupun
organisasi atau lembaga swadaya
masyarakat (LSM) setempat,
Unilever, Reckitt Benckiser serta
swasta lainnya.
Adapun pilihan kegiatan di daerah
dapat meliputi :
1. Acara Puncak HCTPS :
Acara Puncak HCTPS dilakukan
secara serentak pada tanggal
20 Oktober 2013. Saran utama
penyelenggaraan kegiatan agar
mengambil lokasi di sekolah, atau
lapangan terbuka. Hal ini ditujukan
pada semakin maraknya penyakit
diare, cacingan, ISPA, dan penyakit
lainnya yang disebabkan karena
lingkungan sekitar tidak bersih,
dan salah satu pencegahannya
adalah membiasakan CTPS.
2. Forum Diskusi :
Mengangkat tema kasus yang
dihadapi sekolah terkait siswa
sebagai agen perubah CTPS.
Contoh: Sosialisasi sistem CTPS
dalam sekolah dan minum obat
cacing di sekolah, mengundang
puskesmas dan guru SD/MI
18
3. Pameran Kesehatan :
Berkaitan dengan acara puncak
HCTPS yang ikut memeriahkan
suasana
dengan
kehadiran
masyarakat yang mengunjungi
stand pameran.
4. Kegiatan
yang
menargetkan
media:
Dengan menghadirkan pembicara
yang dikenal baik seperti tokoh
masyarakat setempat, selebriti,
pejabat pemerintah, atau berupa
kunjungan ke sekolah yang memiliki
keunggulan dari segi infrastruktur
dan praktik CTPS yang bernilai untuk
diberitakan oleh media.
5. Penetapan Duta Cuci Tangan :
Dengan menunjuk seseorang yang
dikenal baik oleh masyarakat dan
dapat menjadi idola anak untuk
ditiru dalam membiasakan praktik
CTPS. Bisa selebriti, atlit, bintang
film/sinetron, tokoh politik, dan
sebagainya. Selain tokoh di atas,
21. pemenang Duta LS STBM tingkat
provinsi juga dapat dilibatkan
dalam kegiatan kampanye CTPS
di daerah terutama kampanye ke
sekolah dasar.
9. Lomba Foto :
Fokus pada sarana CTPS di sekolah
dan foto anak yang sedang
melakukan CTPS
hadiah dari Panitia. Hadiah
sebaiknya terkait dengan upaya
membiasakan praktik CTPS bagi
anak sekolah.
6. Membentuk Panitia Tahunan
HCTPS:
Memudahkan
pelaksanaan
pengkoordinasian
dan
kesinambungan pada tahun
berikutnya.
10. Libatkan Pihak Swasta :
Untuk mendukung HCTPS, dapat
melibatkan perusahaan sabun,
hotel, restoran, rumah makan,
rumah sakit, dan perusahaan lain
yang memiliki komitmen pada
kesehatan anak.
13. Bekerjasama
Dengan
Perusahaan yang Non Sabun
yang Memiliki Program CSR
Dimana
keperdulian
pihak
perusahaan melalui program
kesehatan dan perilaku hidup
bersih (higienis)
7. Pertandingan Berbasis Sekolah:
Beraneka jenis kegiatan yang
digemari anak-anak seperti
lomba lagu jingle CTPS, lomba
tarian tangan CTPS, lomba
menulis surat yang menginspirasi
kepatuhan untuk praktik CTPS,
lomba puisi tentang CTPS
11. Partisipasi Pada Penganugerahan
WASH Media Award :
Penghargaan yang diberikan pada
media di negara berkembang
yang berjasa mengangkat masalah
kebersihan dan sanitasi sebagai
hal yang patut dibicarakan pada
media mereka.
8. Kampanye melalui radio :
Wawancara selebriti di radio,
debat anak sekolah di radio, atau
wawancara guru dan pemerintah
setempat.
12. Bekerjasama Dengan Perusahaan
Sabun :
Membuat
pertanyaan
pada
sampul sabun yang dapat dijawab
dan dikirm untuk memenangkan
19
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia
15 Oktober
Catatan:
bagi daerah yang ingin berpartisipasi
dalam lomba tingkat nasional atau
menyelenggarakan kegiatan terkait
HCTPS harap mendaftarkannya
kepada panitia melalui email :
sekr.stbm@yahoo.com
22. Tanganku Bersih, Hidupku Sehat
HARI CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEDUNIA Ke-6, Tahun 2013
Panduan Penyelenggaraan Kegiatan
23. 7 FAKTA
TENTANG
CUCI TANGAN
PAKAI SABUN
1. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup.
2. Mencuci tangan pakai sabun bisa mencegah penyakit yang menyebabkan
kesakitan jutaan anak-anak dan atau kematian setiap tahunnya.
3. Waktu-waktu kritis CTPS yang paling penting adalah setelah ke jamban dan
sebelum menyentuh makanan (mempersiapkan/ memasak/menyajikan
dan makan).
4. Perilaku CTPS adalah intervensi kesehatan yang “cost-effective” .
5. Untuk meningkatkan CTPS memerlukan pendekatan pemasaran sosial
yang berfokus pada pelaku CTPS dan motivasi masing-masing yang
menyadarkannya untuk mempraktikkan perilaku CTPS.
6. Perilaku CTPS sudah merupakan pengetahuan umum bagi masyarakat
tetapi tidak diikuti oleh perilaku yang berkesinambungan disebabkan
karena tidak tersedianya sarana CTPS didekat mereka.
7. Saat ini CTPS sudah merupakan agenda Nasional yang tertuang dalam
Stategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
21
24. 1. Identifikasi permasalahan; apa yang ingin kita ubah? Banyak orang telah
mencuci tangan, namun masih sedikit yang pakai sabun.
LANGKAH
KHUSUS
MERENCANAKAN
ADVOKASI
2. Analisa; apa yang telah kita ketahui dan pegetahuan apa yang dapat
kita pakai? Pahami kondisi masyarakat seperti budaya, tingkat ekonomi,
kepercayaan, serta masalah khusus yang mereka hadapi. Gunakan data
khas lokal.
3. Tetapkan tujuan advokasi yang ingin dicapai; dan cari tahu bagaimana
membuatnya dapat dicapai.
4. Identifikasi kelompok sasaran; siapa saja yang harus dan dapat
dipengaruhi?
5. Identifikasi siapa yang dapat diajak bermitra; dekati berbagai pemangku
kepentingan.Jika mendekati dunia usaha, pastikan anda mengerti
strategi Corporate Social Responsibility yang mereka jalankan.
6. Kembangkan pesan, pilih pendekatan yang sesuai dan seleksi metode;
dari serangkaian materi komunikasi yang Anda bisa dapatkan, pilih yang
paling dapat memberikan dampak pada kelompok sasaran Anda. Buat
pesan menjadi kalimat yang sederhana dan mudah diingat.
7. Monitoring dan Evaluasi; Bagaimana mengukur dampak kegiatan kita?
Perlu menetapkan indikator kesuksesan.termasuk input, output, dan
sebisa mungkin, dampak.Temukan faktor apa yang mempengaruhi
keberhasilan dan kegagalan Anda. Infomasikan kepada mitraAnda dan
sampaikan penghargaan pada panitian perencanaan, sehingga mitra
Anda dapat melanjutkan kemitraan dengan Anda.
22
25. PERNYATAAN
PERNYATAAN
UMUM TENTANG
UMUMTENTANG
CUCI TANGAN
CUCI SABUN
PAKAI TANGAN
PAKAI SABUN
Diare dan ISPA dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap
tahun di negara-negara berkembang. Anak-anak yang tumbuh
di daerah miskin berisiko meninggal 10 kali lebih besar dari
pada mereka yang tinggal di daerah kaya. Tangan merupakan
pembawa utama kuman penyakit, dan praktik CTPS dapat
mencegah I juta kematian tersebut di atas. Praktik CTPS setelah
ke jamban atau menceboki anak, dan sebelum menjamah
makanan dapat menurunkan hampir separuh kasus diare, dan
lebih dari separuh penyakit cacingan serta sekitar seperempat
kasus ISPA. Praktik CTPS juga dapat mencegah infeksi kulit,
mata, dan orang dengan HIV/ AIDS.
Apa saja
keuntungan
perilaku CTPS?
Mengapa
tidak cukup
hanya dengan
menggunakan
air saja?
Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup. Penggunaan
sabun selain membantu singkatnya waktu cuci tangan, dengan
menggosok jemari dengan sabun menghilangkan kuman yang
tidak tampak minyak/ lemak/ kotoran di permukaan kulit, serta
meninggalkan bau wangi. Perpaduan kebersihan, bau wangi
dan perasaan segar merupakan hal positif yang diperoleh setelah menggunakan sabun.
Kapan waktu
terpenting
seseorng harus
melakukan
CTPS?
Di Indonesia diperkenalkan 5 waktu penting: I) setelah buang
air besar (BAB), 2) setelah membersihkan anak yang buang air
besar (BAB), 3) sebelum menyiapkan makanan, 4) sebelum
makan, 5) Setelah memegang/menyentuh hewan
23
26. Bagaimana cara
CTPS yang benar?
Apakah sabun
anti bakteri
lebih baik dalam
memutuskan
rantai penyebaran
rantai penyebaran
penyakit daripada
sabun biasa?
Bagaimana
mereka yang
tidak memiliki
akses terhadap
sabun?
Dapatkah CTPS
diterapkan
untuk membuat
perubahan pada
daerah kumuh
terkontaminasi?
Praktik CTPS yang benar memerlukan sabun dan sedikit air mengalir. Air
mengalir dari kran bukan keharusan, yang penting air mengalir dari sebuah
wadah bisa berupa botol, kaleng, ember tinggi, gentong, jerigen, atau
gayung. Tangan yang basah disabuni, digosok-gosok bagian telapak maupun punggungnya, terutama di bawah kuku minimal 20 detik.Bilas dengan
air mengalir dan keringkan dengan kain bersih atau kibas-kibaskan di
udara. Cara termudah untuk mencari waktu 20 detik adalah mencari lagu
favorit anak yang dapat dinyanyikan dalam 20 detik. Misalnya lagu “Happy
Birthday” dinyanyikan 2 kali.
Dengan penggunaan yang tepat, semua jenis sabun efektif dalam membantu melunturkan kotoran/kuman (penyebab diare dan Infeksi Saluran
Pernapasan Atas) dari tangan.
Ketiadaan sabun bukan suatu penghalang praktik CTPS di rumah. Hasil
penelitian menunjukkan sabun telah dapat dijangkau oleh lebih dari 90%
rumah tangga di Indonesia. Masalahnya tidak semua menggunakan sabun
tersebut untuk mencuci tangan. Mencuci pakaian, mandi dan mencuci
peralatan makan merupakan prioritas utama penggunaan sabun rumah
tangga.
Ya, sebuah penelitian di Karachi, Pakistan, menemukan bahwa anak-anak
yang tinggal di daerah kumuh terkontaminasi, yang mendapatkan pemahaman pentingnya CTPS, 50% lebih sedikit terkena diare atau penumonia
daripada mereka yang tidak mendapatkan pemahaman CTPS
24
27. Jika seseorang
telah paham
pentingnya CTPS,
apakah mereka
otomatis
mempraktikkannya?
Apakah masalah
kurangnya
praktik CTPS
hanya dihadapi di
negara-negara
berkembang?
Bagaimana
anda mengubah
kebiasaan orang
lain?
Tidak. Kenyataan yang menunjukkan bahwa pengenalan pentingnya CTPS
di Indoensia telah dimulai sejak tahun 80an, namun survey perilaku CTPS
di Indonesia terhadap 5 waktu penting CTPS menunjukkan hasil yang
sangat rendah yaitu: 12% setelah ke jamban, 9% setelah menceboki anak,
14% sebelum makan, 7% sebelum memberi mkan anak, dan hanya 6%
sebelum menyiapkan makan. Penyampaian pesan harus dilakukan berulang kali agar pemahaman dapat sejalan dengan praktik perilaku tersebut.
Tidak. Negara-negara majupun yang ketersediaan sabun dan air mengalir
bukan suatu masalah, orang tetap saja sering lupa mempraktikkan CTPS
ini.
Para praktisi di bidang kebersihan, air dan sanitasi, serta produsen sabun
telah banyak mempelajari hal yang berfungsi baik dan tidak berfungsi
baik dalam mengubah kebiasaan dan perilaku.Yang tidak berfungsi baik
adalah pelaksanaan sebatas top-down, solusi teknologi, maupun kampanye dengan komunikasi satu arah untuk penyampaian pesan-pesan
edukasi kesehatan .Yang berfungsi baik adalah pendekatan social marketing. Pendekatan baru ini menekankan pada kajian mendalam tentang
ketertarikan, kebutuhan, dan motivasi berbagai pihak di masyarakat.
Pendekatan ini juga menggunakan berbagai jenis media massa maupun
komunikasi interpersonal untuk menjangkau kelompok sasarannya, dan
melibatkan masyarakat secara aktif
25
28. Apakah itu
Kemitraan
Pemerintah Swasta
untuk Cuci
Tangan Pakai Sabun
(KPSCTPS)?
Siapakah yang
menjadi kelompok
sasaran utama
perubahan perilaku
CTPS?
Siapa saja yang
dapat membantu
mempromosikan
praktik CTPS?
KPS-CTPS adalah kemitraan dari berbagai pemangku kepentingan yang
berkomitmen pada peningkatan praktik CTPS di Indonesia. Dikukuhkan pada
tahun 2007, KPS-CTPS di Indonesia saat ini memiliki Core Group yang terdiri
dari Kementerian Kesehatan Rl, Bappenas, USAID, WES Unicef, Unilever, WFP
dan Reckitt Benckiser. Tujuan KPS-CTPS adalah untuk mempercepat proses penyampaian pesan CTPS ke seluruh wilayah tanah air dalam rangka mendukung
pemerintah untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan anak balita
karena diare, cacingan, pneumonia, dan penyakit menular langsung lainnya,
melalui mekanisme kemitraan.
Di Indonesia, kelompok sasaran utama CTPS adalah para ibu yang memiliki
balita, atau para pengasuh pengganti ibu seperti nenek, tante, baby sitter
maupun pembantu. Anak sekolah, suami maupun ayah adalah kelompok
sekunder yang tidak kalah pentingnya dalam keberhasilan penyampaian pesan
CTPS.
Setiap orang dapat membantu mempromosikan CTPS. Komitmen pemerintah
pusat dan pemerintah daerah sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan dan menjalin kerjasama dengan, legislatif, lembaga swadaya masyarakat,
media, pemimpin agama, kelompok masyarakat, sekolah, dunia usaha dan
pemangku kepentingan lainnya dalam kegiatan mempromosikan CTPS.
26
29. LOGO KAMPANYE
CUCI TANGAN
PAKAI SABUN
MASKOT I : AIR
Berwarna biru khas air, maskot ini mendukung
keberadaan kampanye cuci tangan pakai sabun
dalam segala bentuk media.
MASKOT 2 : SABUN
Berwarna orange, maskot ini mencuri perhatian
dan mendukung keberadaan kampanye cuci
tangan pakai sabun dalam segala bentuk media.
Logo berbentuk bulat dengan,
dominan warna biru ini
diperuntukan bagi segala
kegiatan kampanye yang
berhubungan dengan cuci
tangan pakai sabun.
MASKOT 3 :TANGAN
Berwarna hijau, maskot ini menggambarkan
tangan kita yang sudah bersih setelah cuci
tangan.
27
30. Tanganku Bersih, Hidupku Sehat SUSUNAN PANITIA
HARI CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEDUNIA Ke-6, Tahun 2013
Panduan Penyelenggaraan Kegiatan
31. SUSUNAN PANITIA PERINGATAN
HARI CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEDUNIA KE-6 TAHUN 2013
A.
1.
2.
3.
4.
5.
TIM PENGARAH
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Ketua Tim Penggerak PKK Pusat
B. TIM PELAKSANA
Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Sekretaris
: Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
: Direktur Penyehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
: Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan
: Kepala Sub Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, Direktorat Penyehatan Lingkungan
I. BIDANG ACARA PUNCAK
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
: Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
: Kepala Pusat Data dan Informasi, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
: 1. Sekretaris Umum Tim Penggerak PKK Pusat
29
32. 2.
3.
4.
5.
Kepala Sub Direktorat Higiene Sanitasi Pangan, Direktorat Penyehatan Lingkungan
Kepala Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi, Direktorat Penyehatan Lingkungan
Kepala Bagian Umum dan Kesejahteraan Kepegawaian, Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan
Kepala Sub Direktorat Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan, Direktorat Pengendalian
Penyakit Menular Langsung
6. Kepala Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat, Pusat Promosi Kesehatan
7. Kepala Sub Bagian Protokol, Biro Umum Kementerian Kesehatan
8. Kepala Sub Bidang Media Massa, Pusat Komunikasi Publik
9. Kepala Sub Bagian Penghargaan dan Kesejahteraan Pegawai, Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan
10.Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Provinsi DKI Jakarta
II. BIDANG SEMINAR DAN EKSHIBISI
Ketua
: Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Anggota
: 1. Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat,
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
2. Kepala Bidang Metode dan Teknologi Pemberdayaan Masyarakat dan
Promosi Kesehatan, Pusat Promosi Kesehatan
III. BIDANG PERLOMBAAN
Ketua
: Direktur Bina Kesehatan Anak, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
Wakil Ketua
: Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan
30
33. Anggota
: 1. Kepala Sub Direktorat Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan,
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Kementerian Pekerjaan Umum
2. Kepala Sub Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Kepala Sub Bidang Publikasi dan Layanan Informasi, Pusat Komunikasi Publik
4. Kepala Sub Bidang Pengembangan Metode, Pusat Promosi Kesehatan
IV. BIDANG KEMITRAAN
a. Penggerakan Masyarakat
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
b.
: Kepala Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
: Kepala Bidang Advokasi dan Kemitraan, Pusat Promosi Kesehatan
: 1. Kepala Bagian Program dan Informasi, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
2. Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi, Sub Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar,
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Penggalangan Dana
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
: Kepala Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan, Biro Keuangan dan
Barang Milik Negara Kementerian Kesehatan
: Kepala Sub Direktorat Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat, Direktorat Penyehatan Lingkungan
: 1. Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, Direktorat Penyehatan Lingkungan
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Bina Kesehatan Anak
c.
Dokumentasi dan Publikasi
Ketua
: Kepala Bidang Media Massa dan Opini Publik, Pusat Komunikasi Publik
Wakil Ketua
: Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Anggota
: Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi, Pusat Komunikasi Publik
31
34. V. SEKRETARIAT
1. Kepala Sub Direktorat Penyehatan Pemukiman dan Tempat-tempat Umum, Direktorat Penyehatan Lingkungan
2. Kepala Bagian Keuangan, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
3. Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Kepala Bagian Tata Usaha Kementerian, Biro Umum Kementerian Kesehatan
5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Penyehatan Lingkungan
6. Kepala Sub Bagian Rumah Tangga, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Alamat Sekretariat HCTPS
Gedung D Lantai 1, Jalan Percetakan Negara No. 29.
Direktorat Penyehatan Lingkungan - Direktorat Jenderal PP dan PL
Jakarta Pusat 10560 - PO BOX 223
email : globalhandwashingday@yahoo.com
Contact Person :
Eko Saputro
Siti Noer Ayu
Zakiah Dianah
: 08159957615, email : eko_saputro63@yahoo.com
: 08128145911, email : noerayu@yahoo.com
: 08129943764, email : zakiahd10@yahoo.com
32
35. PANITIA PERINGATAN
HARI CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEDUNIA
Subdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Gedung D lantai 3
Jl. Percetakan Negara no.29
Jakarta Pusat 10560 - PO BOX 223
Telp/Fax : (021) 42886822, (021) 4247608 ext 127