3. Penyampaian materi 1
Waktu: 15 menit
Singkatan: LPA (Lokasi Pembuangan Akhir atau biasa disebut TPA), LPS (Lokasi Pembuangan
Sementara atau biasa disebut TPS), PPLI (Pabrik Pengolahan Limbah Industri)
Uraian:
1. Sebelum menunjukkan gambar, tanyakan: adakah yang mengetahui berapa jumlah sampah
seluruh kota dalam sehari? Adakah yang mengetahui berapa persen sampah yang berasal dari
rumah tangga?
2. Tunjukkan gambar. Jelaskan perjalanan sampah dari kiri ke kanan. Paling kiri adalah sumber-
sumber sampah, dan paling kanan adalah lokasi pembuangan akhir. Yang ditengah adalah cara
pengangkutan dan lokasi pembuangan sementara.
3. Jarak tempuh pengangkutan 40 km, sedangkan tiap hari ada 6000 ton sampah. Bayangkan
tumpukan di TPA saat ini dan dampak lingkungannya sepanjang jalur pengangkutan.
4. Gambar diatas adalah sistem resmi. Kenyataannya, banyak sampah yang dibuang ke sungai atau
tanah kosong sehingga menambah dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan.
5. Sampah rumah tangga jumlahnya paling besar: 50% lebih. Jika diolah sendiri, sangat besar
manfaatnya mengurangi beban sampah ke TPA.
6. Mengurangi sampah rumah tangga dapat dimulai di rumah, atau dilakukan di TPS (lihat kotak
warna hijau).
7. Simpulkan bahwa tujuan utama mengelola sampah adalah menciptakan lingkungan bersih dan
sehat.
4. Bagaimana perjalanan sampah kita
setiap hari?
dipERgunaKan
KEmbali
Rumah Tinggal (51%) gERObaK sampah
pasaR TEmpORER (6%)
TEmpaT pEmbuangan
sEmEnTaRa (Tps) TRuK sampah
TEmpaT pEmbuangan
aKhiR (Tpa)
pasaR jaya (10%)
KOmERsil (17%)
TRuK sampah
sTasiun pERalihan anTaRa
indusTRi (15%)
bahan bERacun bERbahaya (b3) pEngOlahan sEndiRi
1
pusaT pEngOlahan
limbah indusTRi
jalan (1%)
40 km
5. Penyampaian materi 2
Waktu: 10 menit
Uraian:
1. Jawabannya PENTING
2. Jelaskan alasannya: karena setiap jenis memiliki perbedaan sifat dan cara penanganan. Jika
dicampurkan, menangani sampah menjadi sangat sulit.
3. Jelaskan satu persatu gambar diatas, dengan menyebutkan lama hancur dan bagaimana
menanganinya.
4. Cara menangani:
a. Sampah organik dibuat kompos;
b. Sampah gelas/beling dilelehkan menjadi bahan baku kembali;
c. Sampah kaleng dilelehkan menjadi bahan baku kembali;
d. Sampah plastik dilelehkan menjadi bahan baku kembali;
e. Sampah styrofoam tidak hancur;
f. Sampah kertas diolah menjadi bahan baku kembali;
g. Sampah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) tidak boleh dicampur dengan sampah jenis lainnya.
Pengolahan sampah B3 ini dilakukan cara dan lokasi khusus.
6. Apakah penting kita mengenal
jenis-jenis sampah?
a b c Tiap jenis sampah dan lama
hancur secara alami:
a. Sampah organik
(1-6 bulan)
b. Sampah gelas/beling
(ratusan tahun)
d e f c. Sampah kaleng
(80-100 tahun)
d. Sampah plastik
(50-80 tahun)
e. Sampah styrofoam
(tidak hancur)
g f. Sampah kertas
(2-5 bulan)
g. Sampah Bahan
Berbahaya dan Beracun
2
(termasuk B3)
7. Penyampaian materi 3
Waktu: 10 menit
Uraian:
1. REDUCE: Kurangilah jumlah sampah dan hematlah pemakaian barang. Misalnya dengan
membawa tas belanja saat ke pasar sehingga dapat mengurangi sampah plastik dan mencegah
pemakaian styrofoam.
2. REUSE: Barang yang masih dapat digunakan jangan langsung dibuang, tetapi sebisa mungkin
gunakanlah kembali berulang-ulang. Misalnya menulis pada kedua sisi kertas dan menggunakan
botol isi ulang.
3. RECYCLE: Sampah kertas dapat dibuat hasta karya, demikian pula dengan sampah kemasan
plastik mie instan, sabun, minyak, dll. Sampah organik dapat dibuat kompos dan digunakan
sebagai penyubur tanaman obat.
4. Pengelolaan sampah oleh masyarakat artinya sistem direncanakan, disusun, dioperasikan,
dikelola dan dimiliki oleh masyarakat. Tujuannya adalah kemandirian masyarakat dalam
mempertahankan kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
5. Pengelolaan sampah dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri. Dapat dimulai dari
memilah sampah rumah tangga dilakukan berdasarkan sampah organik dan non-organik.
8. Dengan mengenal jenis sampah,
masyarakat dapat melakukan 3R.
3R artinya:
Reduce=kurangi,
Reuse=pakai ulang,
Recycle=daur ulang.
Sistem Pengelolaan Sampah Kunci 3R terletak pada
Berbasis Masyarakat. pemilahan sejak di rumah
tangga agar dapat mengolah
sampah sesuai jenisnya.
3
9. Penyampaian materi 4
Waktu: 5 menit
Uraian:
1. Jawabannya TIDAK. Pemilahan tidak sulit dilakukan, asal ada kemauan.
2. Jelaskan pada umumnya pemilahan dapat dilakukan oleh rumah tangga atau oleh petugas
secara komunal misalnya di TPS. Masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
3. Wadah pemilahan tidak harus mahal dan baru. Berbagai bahan bekas dapat dimanfaatkan untuk
wadah pemilahan.
4. Tunjukkan gambar dan jelaskan satu per satu.
10. Apakah sulit melakukan pemilahan?
1 2
1. Tas karung sederhana
dihias menjadi wadah
pemilahan sederhana
2. Tong besi bekas bisa
disulap menjadi tempat
sampah terpilah yang
cantik
3. Pemilahan tingkat
3 4
komunal dengan
conveyor oleh petugas
4. Tong plastik berbeda
warna memudahkan
warga memilah jenis
sampah
4
11. Penyampaian materi 5
Waktu: 10 menit
Uraian:
1. Tanyakan apa saja manfaat pembuatan kompos. Adakah yang mengetahui manfaat kompos
bagi kesehatan?
2. Tunjukkan gambar. Perlihatkan peran lalat dalam penyebaran kuman diare.
Kuman diare masuk ke tubuh manusia melalui berbagai cara. Lalat merupakan salah satunya.
Dengan mengolah sampah organik menjadi kompos, sampah sebagai tempat berkembang biak
lalat dapat berkurang.
3. Tanyakan dimana biasanya lalat berkembang biak. Apakah sampah salah satunya?
4. Simpulkan tujuan utama pembuatan kompos adalah mencapai kebersihan dan kesehatan.
Adapun hasil kompos adalah bonus.
5. Tapi jangan lupa, setelah membuat kompos cucilah tangan dengan sabun.
12. Apa tujuan mengolah sampah organik
menjadi kompos?
Diagram Perjalanan Kuman.
Apa Hubungannya dengan
membuat kompos?
Kotoran Manusia
Air Debu Lalat Tangan
Makanan
Keluarga
Sumber: EHP, 1999. Preventing Child
Diarrheal Disease: Options for Action
5
13. Penyampaian materi 6
Waktu: 10 menit
Uraian:
1. Mikroba: makhluk hidup yang sangat kecil yang ’memakan’ sampah dan hasil pencernaannya
adalah kompos. Mikroba ini dapat diperoleh dari kompos yang sudah jadi
2. Udara: dapat diperoleh dengan melubangi wadah, pembalikan dan pengadukan secara teratur.
Jika kurang udara, proses dapat menjadi bau
3. Kelembaban: simpanlah komposter di tempat yang cukup kering. Namun juga jangan terlalu
kering karena mikroba membutuhkan air sebagai media hidupnya
4. Suhu: kisaran suhu adalah 45 – 70 derajat celcius, akibat reaksi biologis yang terjadi
5. Nutrisi: seperti manusia, mikroba juga membutuhkan makanan/nutrisi. Kandungan karbon dan
nitrogen yang ada dalam sampah organik merupakan sumber makanan mikroba
6. Faktor lainnya seperti waktu, pH (derajat keasaman), dan ukuran partikel sampah organik.
Semakin kecil kita mencacah sampah organik, semakin baik
14. Apa saja syarat-syarat mengolah
sampah organik menjadi kompos?
Sampah Organik Sampah organik dapat
1 2
disulap menjadi kompos jika
ada faktor pendukungnya.
Udara
Mikroba
(O2)
Proses pembuatan kompos
adalah reaksi biologis yang
3 4
memerlukan udara (aerob)
Kelembaban Suhu dan perlu waktu sekitar
6-8 minggu.
5 6
Nutrisi Faktor lain
(C/N) (waktu, ph)
Kompos
6
15. Penyampaian materi 7
Waktu: 10 menit
Uraian:
1. Jawabannya TIDAK. Asal ada kemauan dan ketekunan, kompos dapat dibuat oleh siapa saja
2. Jelaskan pada umumnya pembuatan kompos dapat dilakukan oleh rumah tangga atau oleh
petugas secara komunal misalnya di TPS
3. Tunjukkan gambar. Jelaskan satu per satu
4. Syarat komposting harus dipenuhi, terutama sirkulasi udara. Karena itu pembalikan dan
pengadukan secara teratur sangat penting. Lubang atau pori pada komposter juga membantu
5. Mencacah sampah juga sangat penting terutama untuk komposting di rumah tangga
6. Jika timbul bau atau terlalu lembab, perlu ditambahkan kompos jadi seperlunya
7. Penambahan bio-aktivator seperti EM4 boleh dilakukan, tapi bukan suatu keharusan
16. Sulitkah membuat kompos sendiri
di rumah tangga?
1 2
1. Keranjang Takakura
sangat praktis digunakan,
mudah dipindahkan dan
tidak berbau
2. Modifikasi Takakura
dibuat dari plastik bekas
cat yang dilubangi. Murah
3 4
dan mudah
3. Hasil kompos dari
sampah organik rumah
tangga diangin-angin
sebelum dipanen
4. Gentong pun dapat
dijadikan komposter
7
17. Penyampaian materi 8
Waktu: 10 menit
Uraian:
1. Jelaskan terlebih dahulu apa saja komponen komposter Takakura dan fungsinya. Gunakan
gambar atau contoh komposter langsung lebih baik.
2. Terangkan atau peragakan dari langkah awal mencacah sampah, mengaduk, hingga menutup
kembali komposter.
Langkah-langkah membuat kompos di rumah tangga:
a. Cacah sampah sisa sayur sebelum dimasukkan ke dalam keranjang,
b. Masukkan sisa makanan yang akan dikomposkan ke dalam keranjang, usahakan sampah yang
dimaksukkan adalah sampah baru,
c. Tekan-tekan atau masukkan sampah ke dalam materi kompos dalam keranjang atau aduk-
aduk sehingga materi sampah tertutup oleh kompos dalam keranjang,
d. Tutup dengan bantal sekam hingga rapat untuk mencegah lalat dan binatang lain masuk,
e. Tutup dengan kain hitam.
3. Beri penekanan pentingnya mencacah sampah dan mengaduk secara teratur. Komposter jangan
sampai kebanjiran atau kehujanan, karena dapat membuat proses menjadi terlalu basah.
18. Bagaimana langkah-langkah pembuatan
kompos dengan keranjang Takakura?
1 2
1. Komposter Takakura.
Praktis dan tidak mahal.
Dapat diletakkan di dalam
maupun diluar rumah.
2. Susunan di dalam
komposter Takakura
a c yang dilengkapi dua buah
b
bantal sekam dan kardus
agar kelembaban terjaga
pada kondisi yang baik.
d e
8
19. Penyampaian materi 9
Waktu: 10 menit
Uraian:
1. Jelaskan bahwa ada metode komposting yang dapat dilakukan secara komunal:
n Macam-macam metode komposting skala komunal: drum/tong, bak/kotak, takakura susun,
windrow komposting (gundukan).
n Kelebihan dan kekurangan masing-masing metode dan contoh daerah yang sudah
menerapkan masing-masing metode.
2. Jelaskan tahapan komposting skala komunal:
a. Penerimaan sampah,
b. Pemilahan dan pencacahan sampah organik,
c. Pencampuran dan pembentukan gundukan,
d. Pengadukan dan pembalikan,
e. Pemantauan,
f. Panen dan ayak
g. Kemas dan simpan
3. Tanyakan rencana tindak lanjut dari program pengomposan di lingkungan peserta pelatihan
20. Bagaimana cara membuat kompos
secara komunal?
1 2 1 & 2. Tong plastik yang
dilengkapi dengan
pipa udara untuk aerasi
merupakan komposter
yang digunakan
masyarakat di Jambangan,
Surabaya.
3. Tong plastik yang dapat
digoyang dan dilengkapi
3 4 dengan pipa berlubang
untuk aerasi merupakan
komposter yang
digunakan masyarakat di
Penjaringan, Jakarta Utara.
4. Komposting skala
komunal dengan metoda
windrow (gundukan).
9
21. Penyampaian materi 10
Waktu: 10 menit
Uraian:
1. Jelaskan tentang daur ulang sebagai cara pengelolaan sampah yang tidak dapat dikompos
Daur ulang adalah salah satu cara pengelolaan sampah yang tidak dapat dikompos yang
dapat mengurangi penumpukan sampah di lingkungan serta dapat memberikan penghasilan
tambahan dari produk daur ulang yang dihasilkan
2. Berikan contoh-contoh kebiasaan hidup yang ramah lingkungan dan tanyakan kebiasaan mana
yang sudah dan belum dilakukan oleh peserta pelatihan
3. Tanyakan sampah non-organik yang banyak dihasilkan oleh rumah tangga massing-masing
peserta
4. Perlihatkan beberapa contoh produk daur ulang (dapat berupa gambar atau barang jadi)
5. Berikan penjelasan singkat cara membuat produk daur ulang
n Daur ulang kertas
n Daur ulang plastik
22. Bagaimana daur ulang sampah yang
tidak dapat dibuat kompos?
1 2 3 1. Tas anyaman dari
bungkus mie instant
2. Tas anyaman dari
aluminium foil
3. Amplop dan kertas surat
dari kertas daur ulang
4. Taplak meja dari sedotan
4 5
plastik
5. Tas, kotak pensil dan
tempat sampah dari
kemasan pewangi pakaian
10
23. ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM
Gedung Perkantoran Ratu Plaza Lt. 17
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9
Jakarta 10270
Tel. : +62-21 720 9594
Fax.: +62-21 720 4546
www.esp.or.id