SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 27
POTENSI SENGKETA
PEMILU 2024
DAN PENEGAKANNYA
SEBAGAI
INTERPRETASI
SISTEM DEMOKRASI
Disampaikan Pada Seminar Nasional Universitas Singaperbangsa Karawang,
Akshaya Hotel Karawang, 26 Novenber 2022
Oleh
Dr Syofyan Iskandar,SH,MH
REZIM PEMILU
UU 7 Tahun 2017
Perma 4 Th 2017 Tata
Cara penyelesaian
Pelanggaran adm
pemilu di MA
Perma 5 Th2017 Tata
Cara Penyelesaian
Sengketa Proses
Pemilu
UU 10 Tahun 2016
Perma 6 Th 2011 Tata
Cara Penyelesaian
Sengketa Pemilihan
PEMILU BERINTEGRITAS
 Kita semua menginginkan terselenggaranya Pemilu/Pilkada yang
berintegritas.
 Selama ini kita mengenal konsep Pemilu yang Luber, Jurdil, dan
Demokratis.
 Pemilu berintegritas dapat dinilai dengan mengkaji: REGULASI, tahapan,
penyusunan Dapil, DPT, pendaftaran parpol, pencalonan, pemberitaan
media, dana kampanye, proses pemungutan, penghitungan, dan
rekapitulasi, serta Lembaga Penyelenggara Pemilu (Electoral Integrity
Project, 2015).
KONSEKUENSI HUKUM PEMILU
 Hukum pemilu mengandung seperangkat aturan yang mengatur (a.l.) sistem pemilu,
hak dan kewajiban setiap pihak, dan Lembaga Penyelenggara Pemilu.
 Hukum pemilu akan mempengaruhi:
Siapa yang berhak menjadi peserta pemilu: persyaratan pendaftaran parpol
atau paslon.
Hasil-hasil pemilu: parliamentary threshold, satu putaran atau dua putaran, dll,
Teknikalitas penyelenggaraan tahapan pemilu: tata cara verifikasi, pemungutan
suara, rekapitulasi, dll.
Tata cara penyelesaian penanganan pelanggaran & sengketa: pelapor, obyek
sengketa, batasan waktu, dll.
 Dll.
HUKUM PEMILU BERINTEGRITAS?
 Adanya kepastian hukum dalam pengaturan semua tahapan penyelenggaraan
pemilihan umum (predictable procedures) tetapi hasil pemungutan dan
penghitungan suara tidak ada yang tahu (unpredictable results):
Tidak ada kekosongan hukum: mengatur semua hal yang perlu diatur mengenai
tahapan pemilihan umum.
Konsisten: berisi pasal-pasal yang isinya konsisten satu sama lain, dan bahkan
konsisten dengan pasal-pasal yang terkandung dalam UU lain.
Tidak multi-tafsir: berisi pasal-pasal yang artinya dipahami secara
tunggal oleh semua pihak.
HUKUM PEMILU BERINTEGRITAS?
 Semua tahapan penyelenggaraan pemilihan umum diatur berdasarkan
asas-asas pemilihan umum yang demokratik, seperti langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur dan adil, dan akuntabel:
Menjamin kompetisi yang inklusif: kompetisi antar- parpol dan antar
Paslon (Pilkada-Pilpres).
Mengatur kewajiban dan larangan serta sanksi dengan jelas:
larangan kampanye, batasan dana kampanye, dll.
Dll.
HIERARKI HUKUM PEMILU
 Penyelenggaraan Pemilu di Indonesia diatur dengan:
Konstitusi.
Putusan MK.
UU.
Peraturan KPU/Peraturan Bawaslu.
 Masing-masing memiliki kekuatan hukum yang berbeda-beda.
 Salah satu asas: Peraturan yang lebih tinggi membatalkan
peraturan yang lebih rendah.
HUKUM PEMILU?
 Ancaman terhadap integritas pemilu dapat dibagi tiga (Birch: 2008):
oAturan-aturan pemilu dapat dimanipulasi; sistem pemilu dapat
didesain sedemikian rupa sehingga menguntungkan atau merugikan
salah satu pihak.
oPilihan pemilih dapat dimanipulasi, melalui ketidak- setaraan akses
terhadap informasi tentang pilihan- pilihan dalam pemilu (kandidat atau
kebijakan).
oProses penyelenggaraan pemilu itu sendiri dapat dicemari dengan
tindakan-tindakan pelanggaran.
POTENSI
SENGKETA ?
1. Kerangka Hukum Pemilu (Electoral Law): Undang-Undang, Peraturan
KPU, Peraturan Bawaslu  dalam rangka Kepastian Hukum:
2. Proses Pemilu (Electoral Process): Tahapan Pemilu.
3. Penegakan Hukum Pemilu (Electoral Law Enforcement), terdiri dari:
a. Pelanggaran pidana Pemilu
b. Pelanggaran administratif Pemilu
c. Pelanggaran kode etik Pemilu
d. Sengketa Pemilu: Proses dan Hasil
Tujuan:
Mewujudkan Integritas
Pemilu
Proses Hasil
a.Tidak terjadi kekosongan hukum;
b.Tidak multitafsir;
c.Tidak saling bertentangan;
d.Dapat dilaksanakan.
11
ASPEK PENTING PEMILIHAN UMUM
JADWAL TAHAPAN
14 Juni 2022 - 14 Juni 2024 Perencanaan Program dan Anggaran
14 Juni 2022 - 14 Desember 2023 Penyusunan Peraturan KPU
14 Oktober 2022 - 21 Juni 2023 Pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih
29 Juli 2022 - 13 Desember 2022 Pendafatran dan Verifikasi Peserta Pemilu
14 Desember 2022 - 14 Februari 2022 Penetapan Peserta Pemilu
14 Oktober 2022 - 9 Februari 2023 Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan
6 Desember 2022 - 25 November 2023 Pencalonan DPD
24 April 2023 - 25 November 2023 Pencalonan anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota
06 Desember 2022 - 11 November 2023 Pencalonan Anggota DPR,DPD,DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota Serta Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden
PKPU 3 TAHUN 2022 TAHAPAN DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU TAHUN 2024
JADWAL TAHAPAN
19 Oktober 2023 - 25 November 2023 Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden
28 November 2023 - 10 Februari 2024 masa Kampanye Pemilu
11 Februari 2024 - 13 Februari 2024 Masa Tenang
14 Februari 2024 - 15 Februari 2024 Pemungutan dan Penghitungan Suara
15 Februari 2024 - 20 Maret 2024 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara
disesuaikan dengan akhir masa jabatan masing-masing anggota DPRD
kabupaten/kota
Pengucapan Sumpah/Janji DPRD kabupaten/kota
disesuaikan dengan akhir masa jabatan masing-masing anggota DPRD
provinsi
Pengucapan Sumpah/Janji DPRD provinsi
1 Oktober 2024 Pengucapan Sumpah/Janji DPR dan DPD
20 Oktober 2024 Pengucapan Sumpah/Janji Presiden dan Wakil Presiden
PENEGAKKAN
HUKUM
PEMILU
Electoral Law
Enforcement
TINDAK PIDANA
PEMILU
PELANGGARAN
PEMILU
SENGKETA
PROSES PEMILU
PERSELISIHAN
HASIL PEMILU
SENTRA
GAKKUMDU
• BAWASLU
• KEPOLISIAN
• KEJAKSAAN
PENGADILAN
NEGERI
PENGADILAN
TINGGI
PELANGGARAN
ADMINISTRATIF
PELANGGARAN
KODE ETIK
BAWASLU
MA
DKPP
BAWASLU
PTUN
MK
OBJEK PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRATIF PEMILU
OBJEK :
- Keputusan KPU tentang Pembatalan Pasangan Calon Presiden danWakil
Presiden.
- Keputusan KPU Prop atauKPU Kab/Kota tentangPembatalan Calon T
etap
Anggota DPRD
- Keputusan Komisi Independen Pemilihan ProvinsiAceh dan Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota tentang Pembatalan CalonT
etapAnggota DPRD.
- ?
OBJEK PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRATIF PEMILU
• Pemohon :
- Calon anggota DPR,DPD,DPRD provinsi,DPRD kabupaten/
kota,dan
Pasangan Calon yang dikenai sanksi administratif pembatalan
 T
ermohon :
- KPU
- KPU Propinsi
- KPU Kab/Kota
PELANGGARAN ADMINISTRATIF PEMILU
Pasal 460
• Pelanggaran administratif Pemilu meliputi pelanggaran
terhadap tata cara, prosedur, atau mekanisme yang
berkaitan dengan administrasi pelaksanaan Pemilu dalam
setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilu.
Pasal 286.
o Pelanggaran berupa menjanjikan dan/atau memberikan
uang atau materi lainnya untuk memengaruhi
penyelenggara Pemilu dan/atau Pemilih ( Non TSM dan
TSM )
Terstruktur,Sistematis dan Masif.
• Pelanggaran TERSTRUKTUR adalah kecurangan yang dilakukan oleh aparat
struktural, baik aparat pemerintah maupun penyelenggara pemilihan secara
kolektif atau secara bersama-sama.
• "Pelanggaran SISTEMATIS' adalah pelanggaran yang direncanakan secara
matang,tersusun,bahkan sangat rapi.
• "pelanggaran MASIF adalah dampak pelanggaran yang sangat luas
pengaruhnya terhadap hasil pemilihan bukan hanya sebagian.
PELANGGARAN TSM
SAN KSI PELAN GGARAN AD M N O N TSM
Putusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/
Kota dlm penyelesaian
pelanggaran administratif Pemilu berupa:
• perbaikan administrasi terhadap tata cara, prosedur
, atau mekanisme sesuai
dengan ketentuan peraturan penrndang-undangan;
• teguran tertulis;
• tidak diikutkan pada tahapan tertentu dalam Penyelenggaraan Pemilu;dan
• sanksi administratif lainnya
Psl 461 ayat (6)
UPAYA HUKUM KE MAHKAMAH AGUNG
1) Calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan Pasangan Calon yang dikenai sanksi administratif pembatalan
dapat mengajukan upaya hukum ke Mahkamah Agung dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak keputusan KPU
ditetapkan.
2) Mahkamah Agung memutus upaya hukum pelanggaran administratif Pemilu dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja
terhihrng sejak berkas perlrara diterima oleh Mahkamah Agung.
3) Dalam hal putusan Mahkamah Agung membatalkan keputusan KPU, maka KPU wajib menetapkan kembali sebagai calon anggota DPR,
DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan Pasangan Calon Presiden danWakil Presiden.
4) Putusan Mahkamah Agung bersifat finaldan mengikat. psl 463
Majelis Husus Pemilu
-
Pasal 472
(1) Dalam memeriksa, mengadili, dan memutus sengketa proses Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 470 dan Pasal 471
dibentuk majelis khusus yang terdiri atas hakim khusus yang merupakan hakim karier di lingkungan pengadilan tata usaha
negara.
(2) Hakim khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik
Indonesia.
(3) Hakim khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah hakim yang telah melaksanakan tugasnya sebagai hakim
minimal 3 (tiga) tahun, kecuali apabila dalam suatu pengadilan tidak terdapat hakim yang masa kerjanya telah mencapai 3
(tiga) tahun.
(4) Hakim khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama menangani sengketa tata usaha negara Pemilu dibebaskan dari
tugasnya untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara lain.
(5) Hakim khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menguasai pengetahuan tentang Pemilu.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai hakim khusus dengan Peraturan Mahkamah Agung.
DIFERENSIASI
NO. URAIAN SENGKETA PROSES PELANGGARAN
ADMINISTRATIF
1. Objek Keputusan KPU hasilVerifikasi Keputusan KPU pasca Putusan
Bawaslu
2 Subjek - Penggugat :
Balon Caleg, Capres, atau Parpol
- Pemohon :
Caleg atau Capres yg terkena
yg tdk Lolos . sanksi pembatalan
- Tergugat :
KPU/KPUD
- Termohon :
KPU/KPUD
3 Forum Penyelesaian PTUN MA
4 Waktu Penyelesaian 3 + 21 Hk 14 Hk.
5 Upaya Hukum Final & Mengikat Final & Mengikat
6 Tengang Waktu
Pngajuan
5 hk pasca Put BAWASLU 3 Hk sejak Keputusan KPU
BEBERAPA CATATAN KE DEPAN: HAL-HAL
URGEN
 Hal-hal yang penting harus diperhatikan dengan peraturan di bawahnya:
Metode pemungutan suara.
Sipol.
Metode rekapitulasi, dll.
 Pentingnya dibahas batasan kewenangan dan waktu penanganan
pelanggaran masing-masing pihak:
Rekomendasi dan Putusan Bawaslu dikeluarkan setelah selesai tahapan rekapitulasi
dan penetapan hasil (dalam Pilkada maupun Pemilu).
Electoral
Justise
Penyelenggara
Pemilu
Peserta
Pemilu
SELESAIKAN SENGKETA PEMILU

Más contenido relacionado

Similar a SELESAIKAN SENGKETA PEMILU

Pemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.pptPemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.pptANZAKKI
 
Bahan-Materi-Pembekalan-Panwaslu Desa Kelurahan di Taman Rajo.ppt
Bahan-Materi-Pembekalan-Panwaslu Desa Kelurahan di Taman Rajo.pptBahan-Materi-Pembekalan-Panwaslu Desa Kelurahan di Taman Rajo.ppt
Bahan-Materi-Pembekalan-Panwaslu Desa Kelurahan di Taman Rajo.pptSutriDestemiElsi
 
PKPU NO 3 Tahun 2022.pdf
PKPU NO 3 Tahun 2022.pdfPKPU NO 3 Tahun 2022.pdf
PKPU NO 3 Tahun 2022.pdfUsmanHadiyanto1
 
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022shirizkiku
 
Kesehatan reproduksi remaja pp
Kesehatan reproduksi remaja ppKesehatan reproduksi remaja pp
Kesehatan reproduksi remaja ppUsmanBhakti
 
Potensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpkPotensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpkMuhammad Yunus
 
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptx
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptxBawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptx
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptxJubair13
 
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptxBIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptxkorwilcamkemranjen
 
Jannah 6411413047 tugas paper
Jannah 6411413047 tugas paperJannah 6411413047 tugas paper
Jannah 6411413047 tugas papernatal kristiono
 
Gambaran pelaksanaan pemilukada 28 sept-2011
Gambaran pelaksanaan pemilukada 28 sept-2011Gambaran pelaksanaan pemilukada 28 sept-2011
Gambaran pelaksanaan pemilukada 28 sept-2011Ahsanul Minan
 
salinan peraturan bawaslu nomor 3 tahun 2022 (1).pdf
salinan peraturan bawaslu nomor 3 tahun 2022 (1).pdfsalinan peraturan bawaslu nomor 3 tahun 2022 (1).pdf
salinan peraturan bawaslu nomor 3 tahun 2022 (1).pdfMARYONSWPOHWAIN
 
The indonesian management of election
The indonesian management of electionThe indonesian management of election
The indonesian management of electionAhsanul Minan
 
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdfaceazulgrana1
 
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptx
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptxPRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptx
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptxNurdinZaky
 
PERBAWASLU-9-2022.pdf
PERBAWASLU-9-2022.pdfPERBAWASLU-9-2022.pdf
PERBAWASLU-9-2022.pdfSekolahDai
 
Paparan_penanganan_pelanggaran_pemilu.pptx
Paparan_penanganan_pelanggaran_pemilu.pptxPaparan_penanganan_pelanggaran_pemilu.pptx
Paparan_penanganan_pelanggaran_pemilu.pptxKajianIlmiahBanjar
 
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptx
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptxperan masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptx
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptxLkuhapSampang
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluAhsanul Minan
 
Efektifitas Mahakamah Konstitusi dalam sengketa pemilu Ima azizah 6411413110
Efektifitas Mahakamah Konstitusi dalam sengketa pemilu Ima azizah  6411413110Efektifitas Mahakamah Konstitusi dalam sengketa pemilu Ima azizah  6411413110
Efektifitas Mahakamah Konstitusi dalam sengketa pemilu Ima azizah 6411413110natal kristiono
 

Similar a SELESAIKAN SENGKETA PEMILU (20)

Pemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.pptPemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.ppt
 
Bahan-Materi-Pembekalan-Panwaslu Desa Kelurahan di Taman Rajo.ppt
Bahan-Materi-Pembekalan-Panwaslu Desa Kelurahan di Taman Rajo.pptBahan-Materi-Pembekalan-Panwaslu Desa Kelurahan di Taman Rajo.ppt
Bahan-Materi-Pembekalan-Panwaslu Desa Kelurahan di Taman Rajo.ppt
 
PKPU NO 3 Tahun 2022.pdf
PKPU NO 3 Tahun 2022.pdfPKPU NO 3 Tahun 2022.pdf
PKPU NO 3 Tahun 2022.pdf
 
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022
 
Kesehatan reproduksi remaja pp
Kesehatan reproduksi remaja ppKesehatan reproduksi remaja pp
Kesehatan reproduksi remaja pp
 
Potensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpkPotensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpk
 
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptx
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptxBawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptx
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptx
 
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptxBIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
 
Jannah 6411413047 tugas paper
Jannah 6411413047 tugas paperJannah 6411413047 tugas paper
Jannah 6411413047 tugas paper
 
Gambaran pelaksanaan pemilukada 28 sept-2011
Gambaran pelaksanaan pemilukada 28 sept-2011Gambaran pelaksanaan pemilukada 28 sept-2011
Gambaran pelaksanaan pemilukada 28 sept-2011
 
salinan peraturan bawaslu nomor 3 tahun 2022 (1).pdf
salinan peraturan bawaslu nomor 3 tahun 2022 (1).pdfsalinan peraturan bawaslu nomor 3 tahun 2022 (1).pdf
salinan peraturan bawaslu nomor 3 tahun 2022 (1).pdf
 
The indonesian management of election
The indonesian management of electionThe indonesian management of election
The indonesian management of election
 
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf
 
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptx
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptxPRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptx
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptx
 
PERBAWASLU-9-2022.pdf
PERBAWASLU-9-2022.pdfPERBAWASLU-9-2022.pdf
PERBAWASLU-9-2022.pdf
 
Paparan_penanganan_pelanggaran_pemilu.pptx
Paparan_penanganan_pelanggaran_pemilu.pptxPaparan_penanganan_pelanggaran_pemilu.pptx
Paparan_penanganan_pelanggaran_pemilu.pptx
 
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptx
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptxperan masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptx
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptx
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
 
2022pkpu008.pdf
2022pkpu008.pdf2022pkpu008.pdf
2022pkpu008.pdf
 
Efektifitas Mahakamah Konstitusi dalam sengketa pemilu Ima azizah 6411413110
Efektifitas Mahakamah Konstitusi dalam sengketa pemilu Ima azizah  6411413110Efektifitas Mahakamah Konstitusi dalam sengketa pemilu Ima azizah  6411413110
Efektifitas Mahakamah Konstitusi dalam sengketa pemilu Ima azizah 6411413110
 

SELESAIKAN SENGKETA PEMILU

  • 1. POTENSI SENGKETA PEMILU 2024 DAN PENEGAKANNYA SEBAGAI INTERPRETASI SISTEM DEMOKRASI Disampaikan Pada Seminar Nasional Universitas Singaperbangsa Karawang, Akshaya Hotel Karawang, 26 Novenber 2022 Oleh Dr Syofyan Iskandar,SH,MH
  • 2.
  • 3. REZIM PEMILU UU 7 Tahun 2017 Perma 4 Th 2017 Tata Cara penyelesaian Pelanggaran adm pemilu di MA Perma 5 Th2017 Tata Cara Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu UU 10 Tahun 2016 Perma 6 Th 2011 Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan
  • 4.
  • 5. PEMILU BERINTEGRITAS  Kita semua menginginkan terselenggaranya Pemilu/Pilkada yang berintegritas.  Selama ini kita mengenal konsep Pemilu yang Luber, Jurdil, dan Demokratis.  Pemilu berintegritas dapat dinilai dengan mengkaji: REGULASI, tahapan, penyusunan Dapil, DPT, pendaftaran parpol, pencalonan, pemberitaan media, dana kampanye, proses pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi, serta Lembaga Penyelenggara Pemilu (Electoral Integrity Project, 2015).
  • 6. KONSEKUENSI HUKUM PEMILU  Hukum pemilu mengandung seperangkat aturan yang mengatur (a.l.) sistem pemilu, hak dan kewajiban setiap pihak, dan Lembaga Penyelenggara Pemilu.  Hukum pemilu akan mempengaruhi: Siapa yang berhak menjadi peserta pemilu: persyaratan pendaftaran parpol atau paslon. Hasil-hasil pemilu: parliamentary threshold, satu putaran atau dua putaran, dll, Teknikalitas penyelenggaraan tahapan pemilu: tata cara verifikasi, pemungutan suara, rekapitulasi, dll. Tata cara penyelesaian penanganan pelanggaran & sengketa: pelapor, obyek sengketa, batasan waktu, dll.  Dll.
  • 7. HUKUM PEMILU BERINTEGRITAS?  Adanya kepastian hukum dalam pengaturan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan umum (predictable procedures) tetapi hasil pemungutan dan penghitungan suara tidak ada yang tahu (unpredictable results): Tidak ada kekosongan hukum: mengatur semua hal yang perlu diatur mengenai tahapan pemilihan umum. Konsisten: berisi pasal-pasal yang isinya konsisten satu sama lain, dan bahkan konsisten dengan pasal-pasal yang terkandung dalam UU lain. Tidak multi-tafsir: berisi pasal-pasal yang artinya dipahami secara tunggal oleh semua pihak.
  • 8. HUKUM PEMILU BERINTEGRITAS?  Semua tahapan penyelenggaraan pemilihan umum diatur berdasarkan asas-asas pemilihan umum yang demokratik, seperti langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, dan akuntabel: Menjamin kompetisi yang inklusif: kompetisi antar- parpol dan antar Paslon (Pilkada-Pilpres). Mengatur kewajiban dan larangan serta sanksi dengan jelas: larangan kampanye, batasan dana kampanye, dll. Dll.
  • 9. HIERARKI HUKUM PEMILU  Penyelenggaraan Pemilu di Indonesia diatur dengan: Konstitusi. Putusan MK. UU. Peraturan KPU/Peraturan Bawaslu.  Masing-masing memiliki kekuatan hukum yang berbeda-beda.  Salah satu asas: Peraturan yang lebih tinggi membatalkan peraturan yang lebih rendah.
  • 10. HUKUM PEMILU?  Ancaman terhadap integritas pemilu dapat dibagi tiga (Birch: 2008): oAturan-aturan pemilu dapat dimanipulasi; sistem pemilu dapat didesain sedemikian rupa sehingga menguntungkan atau merugikan salah satu pihak. oPilihan pemilih dapat dimanipulasi, melalui ketidak- setaraan akses terhadap informasi tentang pilihan- pilihan dalam pemilu (kandidat atau kebijakan). oProses penyelenggaraan pemilu itu sendiri dapat dicemari dengan tindakan-tindakan pelanggaran. POTENSI SENGKETA ?
  • 11. 1. Kerangka Hukum Pemilu (Electoral Law): Undang-Undang, Peraturan KPU, Peraturan Bawaslu  dalam rangka Kepastian Hukum: 2. Proses Pemilu (Electoral Process): Tahapan Pemilu. 3. Penegakan Hukum Pemilu (Electoral Law Enforcement), terdiri dari: a. Pelanggaran pidana Pemilu b. Pelanggaran administratif Pemilu c. Pelanggaran kode etik Pemilu d. Sengketa Pemilu: Proses dan Hasil Tujuan: Mewujudkan Integritas Pemilu Proses Hasil a.Tidak terjadi kekosongan hukum; b.Tidak multitafsir; c.Tidak saling bertentangan; d.Dapat dilaksanakan. 11 ASPEK PENTING PEMILIHAN UMUM
  • 12. JADWAL TAHAPAN 14 Juni 2022 - 14 Juni 2024 Perencanaan Program dan Anggaran 14 Juni 2022 - 14 Desember 2023 Penyusunan Peraturan KPU 14 Oktober 2022 - 21 Juni 2023 Pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih 29 Juli 2022 - 13 Desember 2022 Pendafatran dan Verifikasi Peserta Pemilu 14 Desember 2022 - 14 Februari 2022 Penetapan Peserta Pemilu 14 Oktober 2022 - 9 Februari 2023 Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan 6 Desember 2022 - 25 November 2023 Pencalonan DPD 24 April 2023 - 25 November 2023 Pencalonan anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota 06 Desember 2022 - 11 November 2023 Pencalonan Anggota DPR,DPD,DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Serta Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden PKPU 3 TAHUN 2022 TAHAPAN DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU TAHUN 2024
  • 13. JADWAL TAHAPAN 19 Oktober 2023 - 25 November 2023 Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden 28 November 2023 - 10 Februari 2024 masa Kampanye Pemilu 11 Februari 2024 - 13 Februari 2024 Masa Tenang 14 Februari 2024 - 15 Februari 2024 Pemungutan dan Penghitungan Suara 15 Februari 2024 - 20 Maret 2024 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara disesuaikan dengan akhir masa jabatan masing-masing anggota DPRD kabupaten/kota Pengucapan Sumpah/Janji DPRD kabupaten/kota disesuaikan dengan akhir masa jabatan masing-masing anggota DPRD provinsi Pengucapan Sumpah/Janji DPRD provinsi 1 Oktober 2024 Pengucapan Sumpah/Janji DPR dan DPD 20 Oktober 2024 Pengucapan Sumpah/Janji Presiden dan Wakil Presiden
  • 14.
  • 15.
  • 16. PENEGAKKAN HUKUM PEMILU Electoral Law Enforcement TINDAK PIDANA PEMILU PELANGGARAN PEMILU SENGKETA PROSES PEMILU PERSELISIHAN HASIL PEMILU SENTRA GAKKUMDU • BAWASLU • KEPOLISIAN • KEJAKSAAN PENGADILAN NEGERI PENGADILAN TINGGI PELANGGARAN ADMINISTRATIF PELANGGARAN KODE ETIK BAWASLU MA DKPP BAWASLU PTUN MK
  • 17. OBJEK PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRATIF PEMILU OBJEK : - Keputusan KPU tentang Pembatalan Pasangan Calon Presiden danWakil Presiden. - Keputusan KPU Prop atauKPU Kab/Kota tentangPembatalan Calon T etap Anggota DPRD - Keputusan Komisi Independen Pemilihan ProvinsiAceh dan Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota tentang Pembatalan CalonT etapAnggota DPRD. - ?
  • 18. OBJEK PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRATIF PEMILU • Pemohon : - Calon anggota DPR,DPD,DPRD provinsi,DPRD kabupaten/ kota,dan Pasangan Calon yang dikenai sanksi administratif pembatalan  T ermohon : - KPU - KPU Propinsi - KPU Kab/Kota
  • 19. PELANGGARAN ADMINISTRATIF PEMILU Pasal 460 • Pelanggaran administratif Pemilu meliputi pelanggaran terhadap tata cara, prosedur, atau mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pelaksanaan Pemilu dalam setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilu. Pasal 286. o Pelanggaran berupa menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk memengaruhi penyelenggara Pemilu dan/atau Pemilih ( Non TSM dan TSM )
  • 20. Terstruktur,Sistematis dan Masif. • Pelanggaran TERSTRUKTUR adalah kecurangan yang dilakukan oleh aparat struktural, baik aparat pemerintah maupun penyelenggara pemilihan secara kolektif atau secara bersama-sama. • "Pelanggaran SISTEMATIS' adalah pelanggaran yang direncanakan secara matang,tersusun,bahkan sangat rapi. • "pelanggaran MASIF adalah dampak pelanggaran yang sangat luas pengaruhnya terhadap hasil pemilihan bukan hanya sebagian. PELANGGARAN TSM
  • 21. SAN KSI PELAN GGARAN AD M N O N TSM Putusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/ Kota dlm penyelesaian pelanggaran administratif Pemilu berupa: • perbaikan administrasi terhadap tata cara, prosedur , atau mekanisme sesuai dengan ketentuan peraturan penrndang-undangan; • teguran tertulis; • tidak diikutkan pada tahapan tertentu dalam Penyelenggaraan Pemilu;dan • sanksi administratif lainnya Psl 461 ayat (6)
  • 22. UPAYA HUKUM KE MAHKAMAH AGUNG 1) Calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan Pasangan Calon yang dikenai sanksi administratif pembatalan dapat mengajukan upaya hukum ke Mahkamah Agung dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak keputusan KPU ditetapkan. 2) Mahkamah Agung memutus upaya hukum pelanggaran administratif Pemilu dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhihrng sejak berkas perlrara diterima oleh Mahkamah Agung. 3) Dalam hal putusan Mahkamah Agung membatalkan keputusan KPU, maka KPU wajib menetapkan kembali sebagai calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan Pasangan Calon Presiden danWakil Presiden. 4) Putusan Mahkamah Agung bersifat finaldan mengikat. psl 463
  • 23. Majelis Husus Pemilu - Pasal 472 (1) Dalam memeriksa, mengadili, dan memutus sengketa proses Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 470 dan Pasal 471 dibentuk majelis khusus yang terdiri atas hakim khusus yang merupakan hakim karier di lingkungan pengadilan tata usaha negara. (2) Hakim khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia. (3) Hakim khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah hakim yang telah melaksanakan tugasnya sebagai hakim minimal 3 (tiga) tahun, kecuali apabila dalam suatu pengadilan tidak terdapat hakim yang masa kerjanya telah mencapai 3 (tiga) tahun. (4) Hakim khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama menangani sengketa tata usaha negara Pemilu dibebaskan dari tugasnya untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara lain. (5) Hakim khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menguasai pengetahuan tentang Pemilu. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai hakim khusus dengan Peraturan Mahkamah Agung.
  • 24. DIFERENSIASI NO. URAIAN SENGKETA PROSES PELANGGARAN ADMINISTRATIF 1. Objek Keputusan KPU hasilVerifikasi Keputusan KPU pasca Putusan Bawaslu 2 Subjek - Penggugat : Balon Caleg, Capres, atau Parpol - Pemohon : Caleg atau Capres yg terkena yg tdk Lolos . sanksi pembatalan - Tergugat : KPU/KPUD - Termohon : KPU/KPUD 3 Forum Penyelesaian PTUN MA 4 Waktu Penyelesaian 3 + 21 Hk 14 Hk. 5 Upaya Hukum Final & Mengikat Final & Mengikat 6 Tengang Waktu Pngajuan 5 hk pasca Put BAWASLU 3 Hk sejak Keputusan KPU
  • 25. BEBERAPA CATATAN KE DEPAN: HAL-HAL URGEN  Hal-hal yang penting harus diperhatikan dengan peraturan di bawahnya: Metode pemungutan suara. Sipol. Metode rekapitulasi, dll.  Pentingnya dibahas batasan kewenangan dan waktu penanganan pelanggaran masing-masing pihak: Rekomendasi dan Putusan Bawaslu dikeluarkan setelah selesai tahapan rekapitulasi dan penetapan hasil (dalam Pilkada maupun Pemilu).