Puisi ini menggambarkan sekolah pengarang dengan menggunakan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti persegi panjang, persegi, dan lingkaran. Puisi ini juga menyoroti masalah sampah di sekolah dan janji pengarang untuk membersihkan kelas jika giliran piket. Secara keseluruhan, puisi ini sesuai untuk anak sekolah dasar karena menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan konten matematika geometri dasar.
1. Menganalisis Puisi.
SEKOLAHKU
Sekolahku, kau berbentuk persegi panjang
Semua lantai bisa dilihat dari luar, semuanya berbentuk persegi panjang
Warnamu sungguh sangat indah, atapmu berbentuk berbagai macam bangun
matematika
Sekolahku, kau sangat indah
Lapangan, kau berbentuk persegi panjang
Di pinggir-pinggir lapangan terdapat banyak sekali bunga
Sayang hamper semua murid membuang sampah sembarangan
Kotak sampahpun pecah
Hingga kotak sampah yang berbentuk lingkaran itu berubah menjadi ½ lingkaran
Alasnya hancur menjadi bolong
Lapanganku, maafkanlah karena aku tidak merawatmu
Kelas, kau berbentuk persegi
Papan tulis berbentuk persegi panjang
Kelas, kau begitu kotor
Petugas piket tidak membersihkanmu
Jendela tidak sama sekali di lap
Lantai tidak di sapu
Air tidak berganti
Kelas, aku berjanji
Bila aku piket, aku akan melakukan tugasku
M. SANUBARI
KELAS V KIBLATAIN SD SALAM AZ-ZAHRA PALEMBANG
Nama : Sherly Anggraini
NIM : 06081181419005
Mata Kuliah: Model Pembelajaran Inovatif
2. Analisis Puisi
1. Diksi
Dalam puisi sekolahku, pengarang menggunakan kata-kata yang mudah
dipahami oleh pembaca. Diksi yang digunakan dalam puisi ini adalah diksi
yang bermakna denotatif, makna denotatif artinya yang menyatakan arti yang
sebenarnya dari sebuah kata. Artinya disini pengarang menyatakan arti dari
sebuah kata untuk disampaikan guna mengambarkan keadaan yang bermakna
sebenarnya. Contohnya dapat kita lihat dari kata "sekolahku kau berbentuk
persegi panjang", hal ini merupakan salah satu bentuk dari diksi yang
bermakna denotatif yang artinya menyatakan bentuk ataupun arti yang
sebenarnya. Begitupun untuk setiap bait kata dalam puisi tersebut
menggunakan diksi yang sama sampai akhir.
2. Ketepatan sajak/rima
Untuk rima dalam puisi sekolahku, pengarang cenderung menggunakan rima
sempurna. Rima sempurna ialah persamaan bunyi pada suku-suku kata
terakhir. Pengarang hanya menggunakan dua suku kata yang sama pada dua
kata. Misalnya pada kata "dipinggir-pinggir", kata tersebut merupakan
merupakan salah satu bentuk dari rima sempurna, karena pada akhiran dari
kedua katakatanya terdapat bunyi " ir" yang sama satu antara lainnya.
Ketepatan rima dalam puisi sekolahku dapat dilihat dari setiap lariknya.
Larik merupakan baris dalam puisi, jadi untuk melihat ketepatan rima dalam
puisi tentunya kita harus perhatikan setiap larik dalam puisi. Larik dalam
puisi sekolahku ini Sudah cukup baik, karena dapat nikmati secara jelas rima
pada puisi ini. Meskipun tidak keseluruhan tepat rimanya, namun ada
sebagian yang mewakilinya. Contohnya ialah pada larik "sayang, hampir
semua murid membuang sampah sembarangan". Dari salah satu contoh larik
yang diambil dari puisi sekolahku sudah cukup baik ketepatanya, awalan dan
akhiran "ang" yang terdapat di dalamnya menunjukkan bahwa ada keindahan
yang mewakili secara tepat larik dalam rimanya.
3. Konten Matematika yang ada pada puisi
Konten matematika yang ada pada puisi menyatakan yang sebenarnya/sesuai
dengan apa yang di andaikannya. Seperti kata "sekolahku kau berbentuk
persegi panjang" dan “Papan tulis berbentuk persegi panjang” konten
matematika yang dapat diambil yaitu persegi panjang dan persegi yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya dan Konten matematika yang diambil
sangat tepat sehingga pembaca mudah memahami maksud dari bait-bait yang
berisikan konten matematika.
4. Level
Level pada puisi ini menurut saya sudah tepat karena puisi ini merupakan
puisi tingkat Sekolah Dasar (SD) dan yang membuatnya juga merupakan
siswa kelas 5 yang kita ketahui bahwa kelas 5 SD telah mempelajari bentuk-
3. bentuk bangun datar seperti persegi, persegi panjang, dan lingkaran. Sehingga
puisi ini sangat cocok untuk disajikan kepada siswa-siswi tingkat Sekolah
Dasar karena konten yang berisi dan makna yang terdapat pada tiap bait
sesuai dengan pemahaman yang anak SD telah miliki.