SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
GANGGUAN IMUNITAS
Oleh :
1. GITA RIZKI B. M.
2. NIDA TSUROYA
3. STEFANUS EKA S.
TAHUN PELAJARAN
2013/2014
POLIO
Pengertian Penyebab Gejala Pengobatan
IPV OPV
Pencegahan
POLIO => penyakit paralisis/lumpuh yang
disebabkan oleh virus, yang kebanyakan
menyerang bagian kaki/tulang belakang.
Kasus terbanyak -> biasanya menyerang anak-
anak, namun bukan berarti orang dewasa bisa
bebas dari penyakit polio.
 Penyebab -> Poliovirus (PV).
 Virus ini masuk melalui mulut dan hidung, kemudian
berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran
pencernaan.
 Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke
sistem saraf pusat, hingga menyebabkan melemahnya otot
bahkan kelumpuhan (paralisis).
 Paling umum, polivirus melekat pada dan
menginfeksi sel-sel usus, berlipatganda, dan
dikeluarkan dalam feces dari individu yang
terinfeksi. Jarang, pada 2% dari kasus-kasus,
virus menyebar dari sistim percernaan ke sistim
syaraf dan menyebabkan penyakit kelumpuhan.
 PENYEBARAN => disebar dengan cara "oral-
fecal". Infeksi dari orang ke orang terjadi dengan
kontak lender oral (mulut, hidung, dll), dahak,
feces, yang terinfeksi atau dengan makanan dan
air yang terkontaminasi oleh feces dari individu
lain yang terinfeksi.
Polio Non-paralisis
-> menyebabkan demam,
muntah, sakit perut, lesu,
dan sensitif. Terjadi kram
otot pada leher dan
punggung, otot terasa
lembek jika disentuh.
Polio Paralisis Spinal
-> menyerang saraf tulang belakang,
menghancurkan sel tanduk anterior yang
mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot
tungkai.
Pada penderita yang tidak memiliki
kekebalan/belum divaksinasi, virus akan
menyerang seluruh bagian batang saraf tulang
belakang dan batang otak.
Penderita yang sudah memiliki kekebalan biasanya
terjadi kelumpuhan pada kaki.
1
2
Polio Bulbar
disebabkan -> tidak adanya kekebalan alami
sehingga batang otak ikut terserang.
Batang otak mengatur pernapasan dan saraf
kranial, yang mengirim sinyal ke berbagai syaraf
yang mengontrol pergerakan bola mata; hal yang
berhubungan dengan pipi, kelenjar air mata,
gusi, dan otot muka; mengatur pendengaran;
saraf yang membantu proses menelan dan
berbagai fungsi di kerongkongan; pergerakan
lidah dan rasa; dan saraf yang mengirim sinyal
ke jantung, usus, paru-paru, dan saraf
tambahan yang mengatur pergerakan leher.
Sudah bisa dibayangkan jenis polio ini
menyebabkan kematian.
3
 Masa inkubasi virus polio biasanya berkisar 3-
35 hari.
 Gejala umum serangan polivirus -> pengidap
mendadak lumpuh pada salah satu anggota
gerak setelah demam selama 2-5 hari.
POLIO NON PARALISIS
 Demam
 Muntah
 Sakit perut
 Lesu
 Kram otot pada
leher serta
punggung
 Otot terasa lembek
jika disentuh
POLIO PARALISIS SPINAL
 Sudah punya kekebalan
-> biasanya akan terjadi
kelumpuhan pada kaki.
 Belum memiliki
kekebalan/belum
divaksinasi -> biasanya
akan menyerang ke
seluruh bagian saraf
tulang belakang dan
batang otak sehingga bisa
mengakibatkan
kelumpuhan seluruh
anggota gerak badan.
POLIO BULBAR
 Polio ini akan menyerang saraf yang
berhubungan dengan pergerakan bola
mata, muka, pendengaran, proses menelan
dan berbagai fungsi di kerongkongan,
pergerakan lidah dan rasa, serta saraf
tambahan yang mengirim sinyal ke
jantung, usus, paru-paru, dan pengatur
pergerakan leher.
 Jika penderita tidak dibantu dengan alat
bantu pernafasan, jenis polio ini bisa
menyebabkan kematian
 Ada 2 jenis vaksin, di Indonesia yang umum
diberikan adalah vaksin sabin (kuman yang
dilemahkan). Cara pemberiannya melalui
mulut.
 Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru
lahir/berumur beberapa hari/selanjutnya
diberikan setiap 4-6 minggu.
 Pemberian vaksin polio dapat dilakukan
bersamaan dengan BCG, vaksin hepatitis B,
dan DPT.
 Pemberian imunisasi polio dapat
menimbulkan kekebalan aktif terhadap
penyakit poliomyelitis.
Pengobatan
untuk untuk menimbulkan
kekebalan aktif terhadap penyakit
polimielitis/penyakit polio yang
disebabkan oleh virus polio (polivirus)
 Pemberian -> dengan cara menyuntikannya atau dengan
cara meneteskan vaksin polio ke dalam mulut, mulut (Oral
Poliomyelitis Vaccine/OPV).
 Untuk saat ini cara yang paling banyak digunakan adalah
dengan cara tetes ke mulut.
 Selain lebih murah dan mudah, cara ini juga merupakan
cara yang paling mendekati rute penyakit polio di dalam
tubuh.
Inactived
Poliomyelitis Vaccine
(IPV)
IPV dihasilkan => membiakkan virus dalam media
pembiakkan, kemudian dibuat tidak aktif
(inactivated) -> pemanasan/bahan kimia.
Karena IPV tidak hidup dan tidak dapat replikasi
maka vaksin ini tidak dapat menyebabkan penyakit
polio walaupun diberikan pada anak dengan daya
tahan tubuh yang lemah.
Vaksin yang dibuat oleh Aventis Pasteur.
Penyimpanan : pada suhu 2-80C, tidak boleh
dibekukan.
Pemberian vaksin => suntikan, dosis 0,5 ml, 4x
berturut-turut, interval 2 bulan.
Pengobatan
Oral Polio Vaccine (OPV)
Jenis vaksin virus polio paling sering dipakai
di Indonesia.
Pemberiannya : meneteskan cairan melalui
mulut.
Terbuat dari virus liar (wild) hidup yang
dilemahkan.
OPV di Indonesia dibuat oleh PT Biofarma
Bandung.
Virus dalam vaksin ini setelah diberikan 2
tetes akan menempatkan diri di usus dan
memacu pembentukan antibodi baik dalam
darah maupun dalam dinding luar lapisan
usus yang mengakibatkan pertahan lokal
terhadap virus polio liar yang akan masuk.
Pengobatan
 Vaksinasi dosis pertama, dapat terlindungi
secara cepat, sedangkan dosis berikutnya
akan memberikan perlindungan jangka
panjang.
 Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir,
2,4,6,18, bulan, dan 5 tahun.
 Imunisasi ulang dapat diberikan sebelum
anak masuk sekolah (5-6 tahun) dan saat
meninggalkan sekolah dasar (12 thun).
 Cara vaksinasi -> meneteskan vaksin polio
sebanyak dua tetes langsung ke dalam
mulut anak.
 Imunisasi tidak boleh diberikan pada anak
yang sedang diare berat, efek samping
dapat berupa kejang.
Oral
Polio
Vaccine
(OPV)
 Keadaan kekebalan tubuh yang rendah atau tinggal
serumah dengan pasien yang memiliki kekebalanm tubuh
yang rendah misalnya : penyakit steroid, kanker dan
kemoterapi.
 Muntah atau diare berat pemberian faksin di tunda.
 Inveksi HIV/kontak langsung dengan HIV serumah.
 Ada alergi terhadap neomisin, streptomisin, polimiksin-B.
 Demam > 38,5 C, pemeberian vaksin ditunda.
Mari laksanakan
“Gerakan Pencegahan” !
 Virus polio sangat menular dan tak bisa
disembuhkan.
 Virus ini menyerang seluruh tubuh (termasuk otot
dan sistem saraf) dan bisa menyebabkan
kelemahan otot yang sifatnya permanen dan
kelumpuhan total dalam hitungan jam saja.
 Penularan => dari mulut yaitu percikan air liur,
dari tinja penderita polio.
 Imunisasi polio yang biasanya dilakukan saat bayi/anak-
anak.
 Vaksin polio ada 2 jenis yaitu vaksin salk (vaksin virus polio
yang tidak aktif), dan vaksin sabin (vaksin virus polio yang
aktif).
 Bila memasak air harus mendidih dengan sempurna. Suhu
tinggi dapat cepat mematikan virus polio. Sebaliknya,
keadaan beku/suhu yang rendah virus ini bisa bertahan
hidup bertahun-tahun.
 Biasakan menjalani pola hidup yang sehat.
 Sanitasi yang baik dan bersih.
Kesehatan adalah
cara paling lambat seseorang meninggal
--Anonim--
Mari budayakan 

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Difteri
DifteriDifteri
Difteriatokp
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaNajMah Usman
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasJoni Iswanto
 
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)NajMah Usman
 
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan TetanusBAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan TetanusNajMah Usman
 
Peyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusPeyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusHafidz Setiyadi
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiChaicha Ceria
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasikenggi
 
Askep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campakAskep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campakwhenny
 
359615501 leafleat-difteri-delsy
359615501 leafleat-difteri-delsy359615501 leafleat-difteri-delsy
359615501 leafleat-difteri-delsysiom net
 

La actualidad más candente (20)

Virus (Biologi)
Virus (Biologi)Virus (Biologi)
Virus (Biologi)
 
Ppt campak
Ppt campakPpt campak
Ppt campak
 
Difteri
DifteriDifteri
Difteri
 
preskripsi ispa
preskripsi ispapreskripsi ispa
preskripsi ispa
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
 
Presentation Imunisasi
Presentation ImunisasiPresentation Imunisasi
Presentation Imunisasi
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmas
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Difteri
DifteriDifteri
Difteri
 
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan TetanusBAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
 
Peyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusPeyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virus
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
 
Epidemiologi ispa
Epidemiologi ispaEpidemiologi ispa
Epidemiologi ispa
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Lp campak
Lp campakLp campak
Lp campak
 
Askep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campakAskep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campak
 
359615501 leafleat-difteri-delsy
359615501 leafleat-difteri-delsy359615501 leafleat-difteri-delsy
359615501 leafleat-difteri-delsy
 

Similar a Hazardous ! Polio !!!

Similar a Hazardous ! Polio !!! (20)

TUGAS POWERPOINT.pptx
TUGAS POWERPOINT.pptxTUGAS POWERPOINT.pptx
TUGAS POWERPOINT.pptx
 
Imunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polioImunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polio
 
imunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.pptimunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.ppt
 
Pelatihan kader pin polio 2016
Pelatihan kader pin polio 2016Pelatihan kader pin polio 2016
Pelatihan kader pin polio 2016
 
POLIOMIELITIS_PP.ppt
POLIOMIELITIS_PP.pptPOLIOMIELITIS_PP.ppt
POLIOMIELITIS_PP.ppt
 
POLIOMIELITIS_PP.ppt
POLIOMIELITIS_PP.pptPOLIOMIELITIS_PP.ppt
POLIOMIELITIS_PP.ppt
 
POLIOMIELITIS_PP (1).ppt
POLIOMIELITIS_PP (1).pptPOLIOMIELITIS_PP (1).ppt
POLIOMIELITIS_PP (1).ppt
 
leaflet-Imunisasi.pdf
leaflet-Imunisasi.pdfleaflet-Imunisasi.pdf
leaflet-Imunisasi.pdf
 
file_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.ppt
file_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.pptfile_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.ppt
file_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.ppt
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
 
Jenis jenis imunisasi pada anak dan dampaknya
Jenis jenis imunisasi pada anak dan dampaknyaJenis jenis imunisasi pada anak dan dampaknya
Jenis jenis imunisasi pada anak dan dampaknya
 
Ima dan laida (kb implan)
Ima dan laida (kb implan)Ima dan laida (kb implan)
Ima dan laida (kb implan)
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
 
Nakalah
NakalahNakalah
Nakalah
 
PD3I Nusantara Sehat
PD3I Nusantara SehatPD3I Nusantara Sehat
PD3I Nusantara Sehat
 
Poliomielitis
PoliomielitisPoliomielitis
Poliomielitis
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
 
Askep polio mielitis
Askep polio mielitisAskep polio mielitis
Askep polio mielitis
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 

Más de Soya Odut

Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018Soya Odut
 
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold WarCorrelation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold WarSoya Odut
 
(before) SIK BL (Got Its Prize)
(before) SIK BL (Got Its Prize)(before) SIK BL (Got Its Prize)
(before) SIK BL (Got Its Prize)Soya Odut
 
Social Values
Social ValuesSocial Values
Social ValuesSoya Odut
 
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.Soya Odut
 
Pasca Reformation
Pasca ReformationPasca Reformation
Pasca ReformationSoya Odut
 
Pasca Cold War
Pasca Cold WarPasca Cold War
Pasca Cold WarSoya Odut
 
History of Cold War
History of Cold WarHistory of Cold War
History of Cold WarSoya Odut
 
The Impact of Globalization
The Impact of GlobalizationThe Impact of Globalization
The Impact of GlobalizationSoya Odut
 
Tectonic Plate
Tectonic PlateTectonic Plate
Tectonic PlateSoya Odut
 
Solar System of this World
Solar System of this WorldSolar System of this World
Solar System of this WorldSoya Odut
 
Hindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaHindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaSoya Odut
 
POLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructurePOLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructureSoya Odut
 
Citizen's Position Equality
Citizen's Position EqualityCitizen's Position Equality
Citizen's Position EqualitySoya Odut
 
Everything about Interview
Everything about InterviewEverything about Interview
Everything about InterviewSoya Odut
 
Proklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracyProklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracySoya Odut
 

Más de Soya Odut (20)

Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018
 
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold WarCorrelation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold War
 
FOKAR
FOKARFOKAR
FOKAR
 
SIK BL
SIK BLSIK BL
SIK BL
 
(before) SIK BL (Got Its Prize)
(before) SIK BL (Got Its Prize)(before) SIK BL (Got Its Prize)
(before) SIK BL (Got Its Prize)
 
Social Values
Social ValuesSocial Values
Social Values
 
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
 
Pasca Reformation
Pasca ReformationPasca Reformation
Pasca Reformation
 
Pasca Cold War
Pasca Cold WarPasca Cold War
Pasca Cold War
 
History of Cold War
History of Cold WarHistory of Cold War
History of Cold War
 
The Impact of Globalization
The Impact of GlobalizationThe Impact of Globalization
The Impact of Globalization
 
Tectonic Plate
Tectonic PlateTectonic Plate
Tectonic Plate
 
Gestation
GestationGestation
Gestation
 
Solar System of this World
Solar System of this WorldSolar System of this World
Solar System of this World
 
CLONING
CLONINGCLONING
CLONING
 
Hindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaHindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in Indonesia
 
POLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructurePOLITIC - Suprastructure
POLITIC - Suprastructure
 
Citizen's Position Equality
Citizen's Position EqualityCitizen's Position Equality
Citizen's Position Equality
 
Everything about Interview
Everything about InterviewEverything about Interview
Everything about Interview
 
Proklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracyProklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided Democracy
 

Último

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 

Último (20)

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 

Hazardous ! Polio !!!

  • 2. Oleh : 1. GITA RIZKI B. M. 2. NIDA TSUROYA 3. STEFANUS EKA S. TAHUN PELAJARAN 2013/2014
  • 3. POLIO Pengertian Penyebab Gejala Pengobatan IPV OPV Pencegahan
  • 4. POLIO => penyakit paralisis/lumpuh yang disebabkan oleh virus, yang kebanyakan menyerang bagian kaki/tulang belakang. Kasus terbanyak -> biasanya menyerang anak- anak, namun bukan berarti orang dewasa bisa bebas dari penyakit polio.
  • 5.  Penyebab -> Poliovirus (PV).  Virus ini masuk melalui mulut dan hidung, kemudian berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan.  Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat, hingga menyebabkan melemahnya otot bahkan kelumpuhan (paralisis).
  • 6.
  • 7.  Paling umum, polivirus melekat pada dan menginfeksi sel-sel usus, berlipatganda, dan dikeluarkan dalam feces dari individu yang terinfeksi. Jarang, pada 2% dari kasus-kasus, virus menyebar dari sistim percernaan ke sistim syaraf dan menyebabkan penyakit kelumpuhan.  PENYEBARAN => disebar dengan cara "oral- fecal". Infeksi dari orang ke orang terjadi dengan kontak lender oral (mulut, hidung, dll), dahak, feces, yang terinfeksi atau dengan makanan dan air yang terkontaminasi oleh feces dari individu lain yang terinfeksi.
  • 8. Polio Non-paralisis -> menyebabkan demam, muntah, sakit perut, lesu, dan sensitif. Terjadi kram otot pada leher dan punggung, otot terasa lembek jika disentuh. Polio Paralisis Spinal -> menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot tungkai. Pada penderita yang tidak memiliki kekebalan/belum divaksinasi, virus akan menyerang seluruh bagian batang saraf tulang belakang dan batang otak. Penderita yang sudah memiliki kekebalan biasanya terjadi kelumpuhan pada kaki. 1 2
  • 9. Polio Bulbar disebabkan -> tidak adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut terserang. Batang otak mengatur pernapasan dan saraf kranial, yang mengirim sinyal ke berbagai syaraf yang mengontrol pergerakan bola mata; hal yang berhubungan dengan pipi, kelenjar air mata, gusi, dan otot muka; mengatur pendengaran; saraf yang membantu proses menelan dan berbagai fungsi di kerongkongan; pergerakan lidah dan rasa; dan saraf yang mengirim sinyal ke jantung, usus, paru-paru, dan saraf tambahan yang mengatur pergerakan leher. Sudah bisa dibayangkan jenis polio ini menyebabkan kematian. 3
  • 10.  Masa inkubasi virus polio biasanya berkisar 3- 35 hari.  Gejala umum serangan polivirus -> pengidap mendadak lumpuh pada salah satu anggota gerak setelah demam selama 2-5 hari.
  • 11. POLIO NON PARALISIS  Demam  Muntah  Sakit perut  Lesu  Kram otot pada leher serta punggung  Otot terasa lembek jika disentuh POLIO PARALISIS SPINAL  Sudah punya kekebalan -> biasanya akan terjadi kelumpuhan pada kaki.  Belum memiliki kekebalan/belum divaksinasi -> biasanya akan menyerang ke seluruh bagian saraf tulang belakang dan batang otak sehingga bisa mengakibatkan kelumpuhan seluruh anggota gerak badan.
  • 12. POLIO BULBAR  Polio ini akan menyerang saraf yang berhubungan dengan pergerakan bola mata, muka, pendengaran, proses menelan dan berbagai fungsi di kerongkongan, pergerakan lidah dan rasa, serta saraf tambahan yang mengirim sinyal ke jantung, usus, paru-paru, dan pengatur pergerakan leher.  Jika penderita tidak dibantu dengan alat bantu pernafasan, jenis polio ini bisa menyebabkan kematian
  • 13.  Ada 2 jenis vaksin, di Indonesia yang umum diberikan adalah vaksin sabin (kuman yang dilemahkan). Cara pemberiannya melalui mulut.  Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir/berumur beberapa hari/selanjutnya diberikan setiap 4-6 minggu.  Pemberian vaksin polio dapat dilakukan bersamaan dengan BCG, vaksin hepatitis B, dan DPT.  Pemberian imunisasi polio dapat menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit poliomyelitis. Pengobatan
  • 14. untuk untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit polimielitis/penyakit polio yang disebabkan oleh virus polio (polivirus)
  • 15.  Pemberian -> dengan cara menyuntikannya atau dengan cara meneteskan vaksin polio ke dalam mulut, mulut (Oral Poliomyelitis Vaccine/OPV).  Untuk saat ini cara yang paling banyak digunakan adalah dengan cara tetes ke mulut.  Selain lebih murah dan mudah, cara ini juga merupakan cara yang paling mendekati rute penyakit polio di dalam tubuh.
  • 16. Inactived Poliomyelitis Vaccine (IPV) IPV dihasilkan => membiakkan virus dalam media pembiakkan, kemudian dibuat tidak aktif (inactivated) -> pemanasan/bahan kimia. Karena IPV tidak hidup dan tidak dapat replikasi maka vaksin ini tidak dapat menyebabkan penyakit polio walaupun diberikan pada anak dengan daya tahan tubuh yang lemah. Vaksin yang dibuat oleh Aventis Pasteur. Penyimpanan : pada suhu 2-80C, tidak boleh dibekukan. Pemberian vaksin => suntikan, dosis 0,5 ml, 4x berturut-turut, interval 2 bulan. Pengobatan
  • 17. Oral Polio Vaccine (OPV) Jenis vaksin virus polio paling sering dipakai di Indonesia. Pemberiannya : meneteskan cairan melalui mulut. Terbuat dari virus liar (wild) hidup yang dilemahkan. OPV di Indonesia dibuat oleh PT Biofarma Bandung. Virus dalam vaksin ini setelah diberikan 2 tetes akan menempatkan diri di usus dan memacu pembentukan antibodi baik dalam darah maupun dalam dinding luar lapisan usus yang mengakibatkan pertahan lokal terhadap virus polio liar yang akan masuk. Pengobatan
  • 18.  Vaksinasi dosis pertama, dapat terlindungi secara cepat, sedangkan dosis berikutnya akan memberikan perlindungan jangka panjang.  Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir, 2,4,6,18, bulan, dan 5 tahun.  Imunisasi ulang dapat diberikan sebelum anak masuk sekolah (5-6 tahun) dan saat meninggalkan sekolah dasar (12 thun).  Cara vaksinasi -> meneteskan vaksin polio sebanyak dua tetes langsung ke dalam mulut anak.  Imunisasi tidak boleh diberikan pada anak yang sedang diare berat, efek samping dapat berupa kejang. Oral Polio Vaccine (OPV)
  • 19.  Keadaan kekebalan tubuh yang rendah atau tinggal serumah dengan pasien yang memiliki kekebalanm tubuh yang rendah misalnya : penyakit steroid, kanker dan kemoterapi.  Muntah atau diare berat pemberian faksin di tunda.  Inveksi HIV/kontak langsung dengan HIV serumah.  Ada alergi terhadap neomisin, streptomisin, polimiksin-B.  Demam > 38,5 C, pemeberian vaksin ditunda.
  • 20.
  • 21. Mari laksanakan “Gerakan Pencegahan” !  Virus polio sangat menular dan tak bisa disembuhkan.  Virus ini menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan sistem saraf) dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya permanen dan kelumpuhan total dalam hitungan jam saja.  Penularan => dari mulut yaitu percikan air liur, dari tinja penderita polio.
  • 22.  Imunisasi polio yang biasanya dilakukan saat bayi/anak- anak.  Vaksin polio ada 2 jenis yaitu vaksin salk (vaksin virus polio yang tidak aktif), dan vaksin sabin (vaksin virus polio yang aktif).  Bila memasak air harus mendidih dengan sempurna. Suhu tinggi dapat cepat mematikan virus polio. Sebaliknya, keadaan beku/suhu yang rendah virus ini bisa bertahan hidup bertahun-tahun.  Biasakan menjalani pola hidup yang sehat.  Sanitasi yang baik dan bersih.
  • 23.
  • 24. Kesehatan adalah cara paling lambat seseorang meninggal --Anonim-- Mari budayakan 