2. Teaching Challenges for
21st Century Teachers
Teaching in a
Multicultural society
Teaching for the
construction of
comprehending
Teaching for student
active learning
Teaching by using ICT
Teaching by using bilingual
Teaching and choosing
appropriate; model,
approach, method, &
strategy
Teaching and
accountability
3. think globally act locally
Model Pembelajaran
Pendekatan
Metode
Strategi/Teknik
Teori Belajar
Philosophy of Learning
Model Pembelajaran ???
4. Pengajaran Langsung (DL= Direct learning),
Pembelajaran Kooperatif (cooperative
learning)
Pengajaran Berdasarkan Masalah
(PBL=Problem Base Learning)
Inkuiri atau belajar melalui penemuan.
5. Dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar
mahasiswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural
dan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat
dipelajari selangkah demi selangkah
Pengajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah,
tetapi ceramah dan resitasi berhubungan erat dengan
model pengajaran langsung
Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan
pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas
Pengajaran langsung berpusat pada dosen, tetapi tetap
harus menjamin terjadinya keterlibatan mahasiswa. Jadi
lingkungannya harus diciptakan berorientasi pada tugas-
tugas yang diberikan
6. Fase Peran Guru
1. Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan mahasiswa.
Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran,
informasi latar belakang pelajaran, pentingnya
pelajaran, mempersiapkan mahasiswa untuk
belajar.
2. Mendemonstrasikan keterampilan
(pengetahuan prosedural) atau
mempresentasikan pengetahuan
(deklaratif)
Dosen mendemonstrasikan keterampilan
dengan benar, atau menyajikan informasi tahap
demi tahap.
3. Membimbing pelatihan Dosen merencanakan dan memberi bimbingan
pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik
Dosen mengecek apakah siswa telah berhasil
melakukan tugas dengan baik, memberi umpan
balik.
5. memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan penerapan
Dosen mempersiapkan kesempatan melakukan
pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus
pada penerapan kepada situasi lebih kompleks
dan kehidupan sehari-hari.
7. Model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antara
mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran :
1. Untuk menuntaskan materi belajarnya mahasiswa belajar dalam
kelompok secara kooperatif
2. Kelompok mahasiswa dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah
3. Jika di dalam kelas terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis
kelamin yang berbeda, diupayakan dalam kelompokpun berasal dari
ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kelompok daripada perorangan
8. Menggunakan pembelajaran kooperatif berarti
mengubah peran dosen dari peran yang berpusat pada
kedosenannya ke pengelolaan siswa dalam kelompok-
kelompok kecil.
Pada pembelajaran kooperatif tugas penilaian
menggantikan pendekatan kompetitif secara tradisional
dengan penghargaan perorangan dan penghargaan
kelompok
9. Fase Perilaku Dosen
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi mahasiswa
Dosen menyampaikan semua tujuan
Perkuliahan yang akan dicapai pada
Pertemuan tersebut dan memotivasi
mahasiswa untuk belajar.
Fase 2
Menyajikan informasi
Dosen menyajikan informasi kepada
mahasiswa melalui demonstrasi atau
bahan bacaan.
Fase 3
Mengorganisasi mahasiswa ke
dalam kelompok-kelompok belajar
Dosen menjelaskan kepada mahasiswa
bagaimana cara membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap
mahasiswa agar dapat melakukan
transisi secara efisien.
10. Fase Perilaku Dosen
Fase 4
Membimbing kelompok belajar dan
bekerja
Dosen membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat
mahasiswa mengerjakan tugas.
Fase 5
Evaluasi
Dosen mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6
Memberikan penghargaan
Dosen memberi penghargaan, baik
secara individu maupun kelompok.
11. STAD (Student Teams Achievement Divisions)
Jigsaw
Investigasi kelompok
Pendekatan struktural
12. Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw
Investigasi
Kelompok
Pendekatan
Struktural
Tujuan
Kognitif
Informasi
akademik
sederhana
Informasi
akademik
sederhana
Informasi akademik
tingkat tinggi dan
keterampilan inkuiri
Informasi
akademik
sederhana
Tujuan
Sosial
Kerja
kelompok
dan kerja
sama
Kerja
kelompok
dan kerja
sama
Kerjasama dalam
kelompok kompleks
Keterampilan
kelompok dan
keterampilan
sosial
13. Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw
Investigasi
Kelompok
Pendekatan
Struktural
Struktur tim Kelompok
heterogen
dengan 4-5
anggota
Kelompok belajar
heterogen dengan
5-6 anggota
menggunakan pola
kelompok asal dan
kelompok ahli
Kelompok
belajar
dengan 5-6
anggota
heterogen
Bervariasi,
berdua,
bertiga,
berkelompok
dengan 4-6
anggota
Pemilihan
topik
matakuliah
Biasanya
dosen
Biasanya dosen Biasanya
mahasiswa
Biasanya
dosen
14. Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw
Investigasi
Kelompok
Pendekatan
Struktural
Tugas
utama
Mahasiswa dapat
menggunakan
lembar kegiatan
dan saling
membantu untuk
menutaskan materi
belajarnya
Mahasiswa
mempelajari materi
dalam kelompok
ahli kemudian
membantu
kelompok asal
mempelajari materi
itu
Mahasiswa
menyelesaikan
inkuiri kompleks
Mahasiswa
mengerjakan
tugas-tugas
yang diberikan
sosial dan
kognitif
15. Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw
Investigasi
Kelompok
Pendekatan
Struktural
Penilaian Tes mingguan Bervariasi
dapat berupa
tes mingguan
Menyelesaikan
proyek dan menulis
laporan, dapat
menggunakan tes
esai
Bervariasi
Pengakuan Lembar
pengetahuan
dan publikasi lain
Publikasi lain Lembar pengetahuan
dan publikasi lain
Bervariasi
16. 1. PENGAJUAN PERTANYAAN ATAU MASALAH
2. MEMUSATKAN PADA KETERKAITAN ANTAR DISIPLIN
3. PENYELIDIKAN AUTENTIK
4. KERJASAMA
5. MENGHASILKAN KARYA DAN PERAGAAN
17. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak
dirancang untuk membantu dosen memberikan
informasi sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa
tetapi bertujuan untuk:
1. Membantu mahasiswa mengembangkan
keterampilan berfikir dan keterampilan
pemecahan masalah
2. Belajar peranan orang dewasa yang autentik
3. Menjadi pebelajar yang mandiri
18. • Tugas asesmen dan evaluasi yang sesuai untuk PBL
terutama terdiri dari menemukan prosedur penilaian
alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur
pekerjaan mahasiswa, misal : dengan asesmen
kinerja dan peragaan hasil. Adapun prosedur-
prosedur yang telah disebutkan dinamakan asesmen
kinerja, asesmen autentik, dan portofolio
19. Tahap Tingkah Laku Dosen
Tahap 1
Orientasi mahasiswa kepada
masalah
Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat
pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Tahap 2
Mengorganisasi mahasiswa
untuk belajar
Dosen membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Tahap 3
Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok
Dosen mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
Tahap 4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Dosen membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan
model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya.
Tahap 5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Dosen membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses
yang mereka gunakan.
20. Tahap Tingkah Laku Dosen
Tahap 1
Observasi untuk menemukan masalah
Dosen menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan
mahasiswa menemukan masalah.
Tahap 2
Merumuskan masalah
Dosen membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan
kejadian dan fenomena yang disajikannya.
Tahap 3
Mengajukan hipotesis
Dosen membimbing mahasiswa untuk mengajukan hipotesis terhadap
masalah yang telah dirumuskannya.
Tahap 4
Merencanakan pemecahan masalah (melalui
eksperimen atau cara lain)
Dosen membimbing mahasiswa untuk merencanakan pemecahan masalah,
membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun
prosedur kerja yang tepat.
Tahap 5
Melaksanakan eksperimen (atau cara
pemecahan masalah yang lain)
Selama mahasiswa bekerja guru membimbing dan memfasilitasi.
Tahap 6
Melakukan pengamatan dan pengumpulan data
Dosen membantu mahasiswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang
penting dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data.
Tahap 7
Analisis data
Dosen membantu mahasiswa menganalisis data supaya menemukan
sesuatu konsep
Tahap 8
Penarikan kesimpulan atau penemuan
Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan
menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.
21. Mendeskripsikan beberapa model
pembelajaran yang dapat diterapkan pada
pembelajaran di kelas.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan langkah-langkah pembelajaran
yang menerapkan model pembelajaran
tertentu.
Menerapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan model
pembelajaran tertentu pada pembelajaran
nyata baik dengan dengan teman sejawat (peer
teaching)maupun pembelajaran pada siswa di
kelas (real teaching)
22. SINTAKS P B M
Fase 1. Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik
yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat pada
aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Fase 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Fase 3. Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan
membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalahGuru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses
yang mereka gunakan.
23. Sintaks Model Belajar Melalui Penemuan
Fase 1. Observasi untuk menemukan masalah
Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa
menemukan masalah.
Fase 2 Merumuskan masalah
Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan
kejadian dan fenomena yang disajikannya.
Fase 3. Mengajukan hipotesis
Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang
telah dirumuskannya.
Fase 4. Merencanakan pemecahan masalah (melalui eksperimen atau cara lain)
Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah, membantu
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja
yang tepat.
Fase 5. Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalah yang lain)
Selama siswa bekerja guru membimbing dan memfasilitasi.
Fase 6. Melakukan pengamatan dan pengumpulan data
Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting
dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data.
Fase 7. Analisis data
Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan sesuatu konsep
Fase 8 Penarikan simpulan atau penemuan Guru membimbing siswa
mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang
ingin ditanamkan.