Dokumen tersebut membahas tentang mindset kewirausahaan dan bagaimana membangunnya. Beberapa poin penting adalah tentang tujuh mindset wirausaha utama seperti fokus pada eksekusi dan berpikir kreatif, dua faktor penting untuk memulai bisnis yakni keterampilan dan mindset, serta sepuluh karakteristik wirausaha berhasil. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah memulai bisnis dan faktor-fak
2. ENTREPRENEUR MINDSET
Menurut McGraith & Mac Millan (dalam Suryana,2013),
ada 7 (tujuh) mindset wirausaha yaitu:
1) Action
2) Fokus pada eksekusi
3) Berpikir simpel
4) Senantiasa berkreasi, mencari alternatif dan peluang
baru
5) Memiliki integritas dalam mengejar peluang bisnis
6) Mengambil peluang yang terbaik, paling potensial
dan menjanjikan
7) Pandai Bersosialisasi dan membangun jaringan
Dalam memulai usaha
dibutuhkan dua faktor penting
yaitu:
1) skill
2) mindset entrepreneur
3. CARA MENGEMBANGKAN POLA PIKIR KEWIRAUSAHAAN
• Mindset Positif
• Mindset Negatif
• Kreatif dan motivasi
4. CIRI WIRAUSAHAWAN
• Beberapa karakteristik dari wirausahaan yang
berhasil memiliki ciri-ciri yang dikenal dengan
istilah 10 D (Bygrave)
1) Dream
2) Decisiveness
3) Doers
4) Determination
5) Dedication
6) Devotion
7) Deteils
8) Destiny
9) Dollars
10) Distribute
5. SIKAP ENTREPRENEUR
Menurut menurut McGrath & MacMillan, dalam mengelola entrepreneurial mindset dan mendapatkan keuntungan yang lebih
besar lagi, wirausahawan sebaiknya juga mengembangkan sikap sebagai berikut:
1) Develop insight into the customers behavioral context.
Pemikiran revolusioner ke dalam suatu konteks kehidupan pelanggan, menciptakan ide yang mampu menjadi jawaban bagi
masalah utama bagi pelanggan dalam konteks tersebut
2) In an entrepreneurial mindset, everybody plays.
Ide beberapa orang yang dilebur menjadi satu akan memberikan hasil yang lebih baik daripada pemikiran satu orang saja
3) Doing experiment intelligently.
Eksperimen merupakan tindakan nyata untuk memilih dan memulai proyek ide secara nyata namun dalam skala yang masih kecil,
berbeda dengan analisis dan forecasting yang hanya merupakan perencanaan
4) Spend imagination instead of money.
Upaya yang perlu dilakukan seseorang untuk terus mengembangkan entrepreneurial mindset-nya adalah secara rutin
menggunakan waktu-waktu terntentu untuk berimajinasi dan berkreasi supaya ide-ide baru muncul.
6. LANJUT, ,
5) Framing is crucial to the entrepreneurial leader
Seorang yang memiliki entrepreneurial mindset mampu menyediakan kerangka sistem pekerjaan
yang jelas bagi semua orang yang bekerja bersamanya
6) Be ruthless with respect to priorities
Seorang entrepreneur harus mampu memilah tugas, mana yang perlu atau tidak untuk dilakukan,
mana yang sifatnya segera atau dapat ditunda
7) Using measures early on is better than using precise ones too late.
Entrepreneurial mindset dapat terus dikembangkan dengan cara menggunakan ukuran atau batasan untuk
setiap persoalan
8) Pay attention to the cost of failure.
Biaya akan kegagalan (cost of failure) tersebut yang masih dikontrol, seorang entrepreneur harus
memiliki calculated risk taking mindset. Meminimalisasi biaya kegagalan, bukan meminimalisasi
jumlah kegagalan
7. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN
WIRAUSAHA
• Tidak kompeten dalam manajerial
• Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan
• Kurang dapat mengendalikan keuangan.
• Gagal dalam perencanaan.
• Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha
• Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan
efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien
dan tidak efektif.
• Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
8. LANGKAH-LANGKAH MEMULAI WIRAUSAHA
• Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya
• Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan
• Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda
• Jaga kredibilitas dan brand image
• Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal
kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa