SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
Descargar para leer sin conexión
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA
Perencanaan pembangunan desa sebenarnya sudah menjadi agenda rutin yang harus
dilaksanakan oleh Pemerintah Desa setiap tahunnya. Namun demikian ada beberapa hal
menjadi persoalan bersama diantaranya adalah :
1. Apakah proses perencanaan pembangunan sudah merupakan hal yang penting bagi
masyarakat dimana perencanaan pembangunan merupakan persoalan hajat hidup
masyarakat desa sehingga masyarakat benar-benar bergairah dan ikut berperan secara
aktif dalam proses perencanaan?
2. Apakah perencanaan sudah menjawab persoalan hidup masyarakat terkait dengan
kecukupan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, kebutuhan air bersih &
sanitasi, kecukupan energi, dll?
3. Apakah dalam proses perencanaan pembangunan desa, melibatkan seluruh unsur
masyarakat termasuk pelibatan kaum perempuan?
4. Apakah perencanaan pembangunan desa sudah mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang ada?
5. Apakah kegiatan yang dilaksanakan di desa sudah mengacu pada perencanaan desa yang
ada yang dalam hal ini RPJM Desa & RKP Desa?
6. Dan masih banyak lagi persoalan-persoalan yang ada di desa.
Persoalan-persoalan diatas muncul mungkin disebabkan karena beberapa faktor diantaranya:
a. Faktor pemahaman masyarakat yang kurang terkait dengan alur dan tahapan proses
perencanaan
b. Hanya sebagian kecil masyarakat yang memahami tentang alur dan tahapan proses
perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya tidak dapat maksimal sesuai dengan
aturan perundangan yang ada
Dalam menjawab persoalan-persoalan tersebut diatas, maka perlu adanya sosialisasi kepada
seluruh lapisan masyarakat agar memahami alur dan tahapan proses perencanaan di desa.
Tulisan ini berupaya untuk memberikan gambaran kepada para pelaku di desa agar
perencanaan pembangunan di desa dapat dibuat secara maksimal sesuai dengan impian dan
harapan masyarakat akan kemajuan dan kemandirian desa.
Dasar hukum :
1. UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa
2. PP No.43 Tahun 2014 tentang UU Desa
3. PP No.47 Tahun 2014 tentang perubahan atas PP No.43 Tahun 2014 tentang UU Desa
4. PP No.8 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas PP No.60 Tahun 2014 Tentang
Dana Desa Yang Bersumber Dari APBN
5. Permendagri No.114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
BAGIAN I
PENJELASAN UMUM
Di dalam perencanaan pembangunan Desa disusun secara berjangka yang terdiri atas :
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 6
(enam) tahun. Ditetapkan dengan Peraturan Desa paling lama 3 bulan sejak Kepala
Desa dilantik.
b. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah
Desa (RKP Desa), merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1
(satu) tahun. Ditetapkan dengan Peraturan Desa dan disusun oleh pemerintah Desa
pada bulan Juli tahun berjalan.
BAGIAN II
PENYUSUNAN RPJM DESA
Rancangan RPJM Desa memuat visi dan misi kepala Desa, arah kebijakan pembangunan
Desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa , pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa.
BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA ANTARA LAIN MELIPUTI :
1. Penetapan dan penegasan batas Desa;
2. Pendataan Desa;
3. Penyusunan tata ruang Desa;
4. Penyelenggaraan musyawarah Desa;
5. Pengelolaan informasi Desa;
6. Penyelenggaraan perencanaan Desa;
7. Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;
8. Penyelenggaraan kerjasama antar Desa;
9. Pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa; dan
10. Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.
BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA ANTARA LAIN MELIPUTI :
1. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan Desa
antara lain:
a. Tambatan perahu;
b. Jalan pemukiman;
c. Jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian;
d. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro ;
e. Lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan
f. Infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa
2. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan
antara lain:
a. Air bersih berskala Desa;
b. Sanitasi lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan
d. Sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa
3. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan
dan kebudayaan antara lain:
a. Taman bacaan masyarakat;
b. Pendidikan anak usia dini;
c. Balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;
d. Pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan
e. Sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi Desa
4. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi antara lain:
a. Pasar Desa;
b. Pembentukan dan pengembangan BUM Desa;
c. Penguatan permodalan BUM Desa;
d. Pembibitan tanaman pangan;
e. Penggilingan padi; lumbung Desa;
f. Pembukaan lahan pertanian;
g. Pengelolaan usaha hutan Desa;
h. Kolam ikan dan pembenihan ikan;
i. Kapal penangkap ikan;
j. Cold storage (gudang pendingin);
k. Tempat pelelangan ikan; tambak garam;
l. Kandang ternak;
m. Instalasi biogas;
n. Mesin pakan ternak;
o. Sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa
5. Pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Penghijauan;
b. Pembuatan terasering;
c. Pemeliharaan hutan bakau;
d. Perlindungan mata air;
e. Pembersihan daerah aliran sungai;
f. Perlindungan terumbu karang; dan
g. Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa
BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN ANTARA LAIN:
1. Pembinaan lembaga kemasyarakatan;
2. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;
3. Pembinaan kerukunan umat beragama;
4. Pengadaan sarana dan prasarana olah raga;
5. Pembinaan lembaga adat;
6. Pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan
7. Kegiatan lain sesuai kondisi Desa
BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ANTARA LAIN:
1. Pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;
2. Pelatihan teknologi tepat guna;
3. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa, dan Badan
Pemusyawaratan Desa;
4. Peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain:
a. Kader pemberdayaan masyarakat Desa;
b. Kelompok usaha ekonomi produktif;
c. Kelompok perempuan,
d. Kelompok tani,
e. Kelompok masyarakat miskin,
f. Kelompok nelayan,
g. Kelompok pengrajin,
h. Kelompok pemerhati dan perlindungan anak,
i. Kelompok pemuda;dan
j. Kelompok lain sesuai kondisi Desa
Dalam penyusunan RPJM Desa, Kepala Desa mengikutsertakan unsur masyarakat Desa
dengan mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas program dan kegiatan
kabupaten/kota. Lalu bagaimanakah tahapan yang harus dilakukan dalam proses penyusunan
RPJM Desa? Berikut ini tahapan penyusunan RPJM Desa :
a. Pembentukan tim penyusun RPJM Desa;
b. Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten/kota;
c. Pengkajian keadaan Desa;
d. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa;
e. Penyusunan rancangan RPJM Desa;
f. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah perencanaan
pembangunan Desa; dan
g. Penetapan RPJM Desa.
TAHAP I : PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RPJM DESA
1. Kepala Desa membentuk tim penyusun RPJM Desa.
2. Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari:
a. kepala Desa selaku pembina;
b. sekretaris Desa selaku ketua;
c. ketua lembaga pemberdayaan masyarakat selaku sekretaris; dan
d. anggota yang berasal dari perangkat Desa, lembaga pemberdayaan masyarakat,
kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan unsur masyarakat lainnya.
3. Jumlah tim paling sedikit 7 (tujuh) orang dan paling banyak 11 (sebelas) orang.
4. Tim penyusun wajib mengikutsertakan perempuan.
5. Tim penyusun ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
TAHAP II : PENYELARASAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAB/KOTA
Penyelarasan arah kebijakan dilakukan untuk mengintegrasikan program dan kegiatan
pembangunan Kabupaten/Kota dengan pembangunan Desa dengan mengikuti sosialisasi
dan/atau mendapatkan informasi tentang arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota.
Informasi arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota sekurang-kurangnya meliputi:
a. Rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota;
b. Rencana strategis satuan kerja perangkat daerah;
c. Rencana umum tata ruang wilayah kabupaten/kota;
d. Rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota; dan
e. Rencana pembangunan kawasan perdesaan.
Kegiatan penyelarasan dilakukan dengan cara mendata dan memilah rencana program dan
kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota yang akan masuk ke Desa kemudian dikelompokkan
menjadi bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Hasil pendataan dan pemilahan
dituangkan dalam format data rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan masuk
ke Desa.
TAHAP III : PENGKAJIAN KEADAAN DESA
Dilakukan dalam rangka mempertimbangkan kondisi objektif Desa. Adapun kegiatan
pengkajian keadaan desa meliputi :
1. Penyelarasan data Desa diantaranya meliputi :
a. Pengambilan data dari dokumen data Desa yang meliputi : Sumber daya alam,
sumber daya manusia dan sumber daya pembangunan
b. Perbandingan data Desa dengan kondisi terkini.
Hasil penyelarasan data desa dituangkan dalam format data desa sebagai lampiran
pengkajian desa yang akan dijadikan bahan masukan dalam musyawarah Desa dalam
rangka penyusunan perencanaan pembangunan Desa.
2. Penggalian gagasan masyarakat; dan
Dilakukan untuk menemukenali potensi dan peluang pendayagunaan sumber daya
Desa, dan masalah yang dihadapi Desa. Hasil penggalian gagasan menjadi dasar bagi
masyarakat dalam merumuskan usulan rencana kegiatan yang meliputi
penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
Proses penggalian gagasan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh
unsur masyarakat Desa sebagai sumber data dan informasi melalui Musyawarah Dusun
atau Musyawarah Khusus unsur masyarakat.
Unsur-unsur masyarakat yang terlibat :
tokoh adat; tokoh agama; tokoh masyarakat; tokoh pendidikan; kelompok tani; kelompok
nelayan; kelompok perajin; kelompok perempuan; kelompok pemerhati dan pelindungan
anak; kelompok masyarakat miskin;dan kelompok-kelompok masyarakat lain sesuai
dengan kondisi sosial budaya masyarakat Desa.
Metode : Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discusion (FGD)
Alat yang digunakan : Sketsa Desa, Kalender Musim, Bagan Kelembagaan. Jika
mengalami kesulitan atau hambatan dalam menggunakan alat yang yang ada, maka
Tim Penyusun RPJM Desa dapat menggunakan alat yang lain yang lebih mudah
dipahami oleh masyarakat dalam memfasilitasi penggalian gagasan di tingkat dusun.
Hasil penggalian gagasan masyarakat dituangkan dalam format rekapitulasi usulan
rencana kegiatan pembangunan desa sebagai lampiran laporan pengkajian desa.
Laporan pengkajian desa dituangkan dalam berita acara dengan dilampiri dokumen :
a. Data Desa yang sudah diselaraskan
b. Data rencana program pembangunan kabupaten/kota yang akan masuk ke Desa
c. Data rencana program pembangunan kawasan perdesaan
d. Rekapitulasi usulan rencana kegiatan pembangunan Desa dari dusun dan/atau
kelompok masyarakat
3. Penyusunan laporan hasil pengkajian keadaan Desa.
Tahapan dalam penyusunan laporan pengkajian keadaan Desa adalah sbb :
a. Tim penyusun RPJM Desa melaporkan kepada kepala Desa hasil pengkajian
keadaan Desa
b. Kepala Desa menyampaikan laporan kepada Badan Permusyawaratan Desa
setelah menerima laporan dari Tim penyusun RPJM Desa dalam rangka
penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa.
Laporan hasil pengkajian keadaan desa menjadi bahan masukan dalam
musyawarah Desa dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan Desa.
TAHAP IV : PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DESA MELALUI MUSYAWARAH
DESA
Musyawarah Desa diselenggaran oleh BPD berdasarkan laporan hasil pengkajian keadaan
Desa. Di dalam musyawarah Desa tersebut membahas dan menyepakati beberapa hal
diantaranya adalah :
1. Laporan hasil pengkajian keadaan Desa
2. Rumusan arah kebijakan pembangunan Desa yang dijabarkan dari visi dan misi kepala
Desa
3. Rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa
Metode : Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discusion (FGD)
Materi Pembahasan :
a. Laporan hasil pengkajian keadaan Desa
b. Prioritas rencana kegiatan Desa dalam jangka waktu 6 (enam) tahun
c. Sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan Desa
d. Rencana pelaksana kegiatan Desa yang akan dilaksanakan oleh perangkat Desa, unsur
masyarakat Desa, kerjasama antar Desa, dan/atau kerjasama Desa dengan pihak
ketiga.
Hasil kesepakatan dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar / pedoman bagi pemerintah
Desa dalam menyusun RPJM Desa
TAHAP V : PENYUSUNAN RANCANGAN RPJM Desa
Disusun oleh Tim Penyusun RPJM Desa dituangkan dalam format rancangan RPJM Desa
disertai dengan Berita Acara tentang hasil penyusunan rancangan RPJM Desa yang dilampiri
dokumen rancangan RPJM Desa.
Berita Acara disampaikan kepada Kepala Desa untuk diperiksa. Jika Kepala Desa belum
menyetujui, maka Tim Penyusun RPJM Desa melakukan perbaikan Rancangan RPJM Desa
sesuai arahan Kepala Desa. Setelah disetujui oleh Kepala Desa, tahapan selanjutnya adalah
pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang Desa)
TAHAP VI : PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DESA MELALUI MUSYAWARAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
Penyelenggara : Kepala Desa
Agenda : Membahas dan menyepakati rancangan RPJM Desa
Peserta : Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur
masyarakat
Unsur masyarakat : tokoh adat; tokoh agama; tokoh masyarakat; tokoh pendidikan;
perwakilan kelompok tani; perwakilan kelompok nelayan; perwakilan
kelompok perajin; perwakilan kelompok perempuan; perwakilan kelompok
pemerhati dan pelindungan anak; perwakilan kelompok masyarakat
miskin.
Selain unsur masyarakat sebagaimana tersebut diatas, musyawarah
perencanaan pembangunan Desa dapat melibatkan unsur masyarakat
lain sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa dituangkan dalam berita
acara.
TAHAP VII : PENYEMPURNAAN & PENETAPAN RANCANGAN RPJM Desa
Tahapan kegiatan :
1. Setelah pelaksanaan Musrenbang Desa, Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun
RPJM Desa untuk melakukan perbaikan dokumen rancangan RPJM Desa berdasarkan
hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa.
2. Rancangan RPJM Desa menjadi lampiran rancangan peraturan Desa tentang RPJM
Desa.
3. Kepala Desa menyusun rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa.
4. Rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa dibahas dan disepakati bersama oleh
kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan
Desa tentang RPJM Desa.
CATATAN :
Kepala Desa dapat mengubah RPJM Desa jika terjadi dalam hal :
a. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau
kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
b. terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi,
dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
c. Perubahan RPJM Desa dibahas dan disepakati dalam musyawarah perencanaan
pembangunan Desa dan selanjutnya ditetapkan dengan peraturan Desa.
BAGIAN III
PENYUSUNAN RKP DESA
Pemerintah Desa menyusun RKP Desa sebagai penjabaran RPJM Desa sesuai dengan
informasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota berkaitan dengan pagu indikatif Desa dan
rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota. RKP Desa mulai disusun oleh pemerintah Desa pada bulan Juli tahun
berjalan dan ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat akhir bulan September
tahun berjalan yang nantinya akan menjadi dasar Pemerintah Desa dalam penetapan APB
Desa. Dalam menyusun RKP Desa, Kepala Desa mengikutsertakan masyarakat Desa. Adapun
kegiatan dalam penyusunan RKP Desa diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa
b. Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa
c. Pencermatan pagu indikatif Desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk ke Desa
d. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;
e. Penyusunan rancangan RKP Desa;
f. Penyusunan RKP Desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan Desa;
g. Penetapan RKP Desa;
h. Perubahan RKP Desa; dan
i. Pengajuan daftar usulan RKP Desa.
Penjabaran dari 9 tahapan kegiatan diatas adalah sebagai berikut:
TAHAP I : PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MELALUI
MUSYAWARAH DESA
Seperti dalam penyusunan RPJM Desa, di dalam penyusunan RKP Desa bahwa
penyelenggara Musyawarah Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam
rangka penyusunan rencana pembangunan Desa dimana hasil musyawarah Desa menjadi
pedoman bagi pemerintah Desa menyusun rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa.
Penyelenggaraan Musyawarah Desa paling lambat bulan Juni tahun berjalan.
Agenda Pembahasan Musdes :
a. Mencermati ulang dokumen RPJM Desa;
b. Menyepakati hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa; dan
c. Membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian yang dibutuhkan.
d. Tim verifikasi dapat berasal dari warga masyarakat Desa dan/atau satuan kerja
perangkat daerah kabupaten/kota.
e. Hasil kesepakatan dituangkan dalam berita acara.
f. Berita acara menjadi pedoman kepala Desa dalam menyusun RKP Desa.
TAHAP II : PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RKP DESA
Kepala Desa membentuk tim penyusun RKP Desa yang terdiri dari:
a. Kepala Desa selaku pembina;
b. Sekretaris Desa selaku ketua;
c. Ketua lembaga pemberdayaan masyarakat sebagai sekretaris; dan
d. Anggota yang meliputi: perangkat desa, lembaga pemberdayaan masyarakat, kader
pemberdayaan masyarakat desa, dan unsur masyarakat.
Jumlah tim paling sedikit 7 (tujuh) dan paling banyak 11 (sebelas) orang dengan
mengikutsertakan perempuan. Pembentukan tim penyusun RKP Desa dilaksanakan paling
lambat bulan Juni tahun berjalan dan ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.
Tugas Tim penyusun RKP Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. Pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk ke desa;
b. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;
c. Penyusunan rancangan RKP Desa; dan
d. Penyusunan rancangan daftar usulan RKP Desa.
TAHAP III : PENCERMATAN PAGU INDIKATIF DESA DAN PENYELARASAN
PROGRAM/KEGIATAN MASUK KE DESA
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan :
1. Kepala Desa mendapatkan data dan informasi dari kabupaten/kota paling lambat bulan
Juli setiap tahun berjalan berkaitan dengan :
a. Pagu indikatif Desa;
b. Rencana program/kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah
daerah kabupaten/kota yang masuk ke Desa.
2. Setelah Kepala Desa mendapatkan data dan informasi dari kab/kota, Tim penyusun RKP
Desa melakukan pencermatan pagu indikatif Desa yang meliputi:
a. Rencana Dana Desa yang bersumber dari APBN;
b. Rencana alokasi dana Desa (ADD) yang merupakan bagian dari dana perimbangan
yang diterima kabupaten/kota;
c. Rencana bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota; dan
d. Rencana bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi
dan anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten/kota.
3. Tim penyusun RKP Desa melakukan penyelarasan rencana program/kegiatan yang masuk
ke Desa yang meliputi:
a. Rencana kerja pemerintah kabupaten/kota;
b. Rencana program dan kegiatan pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan
pemerintah daerah kabupaten/kota;
c. Hasil penjaringan aspirasi masyarakat oleh dewan perwakilan rakyat daerah
kabupaten/kota.
4. Hasil pencermatan dituangkan ke dalam format pagu indikatif Desa.
5. Hasil penyelarasan dituangkan ke dalam format kegiatan pembangunan yang masuk ke
Desa.
6. Berdasarkan hasil pencermatan tim penyusun RKP Desa menyusun rencana
pembangunan berskala lokal Desa yang dituangkan dalam rancangan RKP Desa.
7. Bupati/walikota menerbitkan surat pemberitahuan kepada kepala Desa dalam hal terjadi
keterlambatan penyampaian informasi pagu indikatif Desa.
8. Bupati/walikota melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pemerintah Desa dalam
percepatan pelaksanaan perencanaan pembangunan sebagai dampak keterlambatan
penyampaian informasi.
9. Percepatan perencanaan pembangunan dilakukan untuk memastikan bahwa APB Desa
ditetapkan pada 31 Desember tahun berjalan.
TAHAP IV : PENCERMATAN ULANG RPJM Desa
Dalam tahap ini, Tim penyusunan RKP Desa mencermati skala prioritas usulan rencana
kegiatan pembangunan Desa untuk 1 ( satu) tahun anggaran berikutnya sebagaimana
tercantum dalam dokumen RPJM Desa. Hasil pencermatan tersebut menjadi dasar bagi tim
penyusun RKP Desa dalam menyusun rancangan RKP Desa.
TAHAP V : PENYUSUNAN RANCANGAN RKP Desa
1. Dalam proses penyusunan rancangan RKP Desa, Tim Penyusun RKP Desa berpedoman
kepada:
a. Hasil kesepakatan musyawarah Desa;
b. Pagu indikatif Desa;
c. Pendapatan asli Desa;
d. Rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota;
e. Jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh DPRD kabupaten/kota;
f. Hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;
g. Hasil kesepakatan kerjasama antar Desa;
h. Hasil kesepakatan kerjasama Desa dengan pihak ketiga.
2. Tim penyusun RKP Desa menyusun daftar usulan pelaksana kegiatan Desa sesuai jenis
rencana kegiatan.
3. Pelaksana kegiatan sekurang¬kurangnya meliputi:
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara;
d. Anggota pelaksana.
4. Pelaksana kegiatan mengikutsertakan perempuan.
5. Rancangan RKP Desa paling sedikit berisi uraian:
a. Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya;
b. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa;
c. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui kerja sama
antar-Desa dan pihak ketiga;
d. Rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa sebagai
kewenangan penugasan dari Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah
daerah kabupaten/kota;
e. Pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa dan/atau unsur
masyarakat Desa.
6. Pemerintah Desa dapat merencanakan pengadaan tenaga ahli di bidang pembangunan
infrastruktur untuk dimasukkan ke dalam rancangan RKP Desa.
7. Tenaga ahli di bidang pembangunan infrastruktur dapat berasal dari warga masyarakat
Desa, satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang membidangi pembangunan
infrastruktur; dan/atau tenaga pendamping profesional.
8. Rancangan RKP Desa dituangkan dalam format rancangan RKP Desa.
9. Rancangan RKP Desa dilampiri rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya.
10. Rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya untuk kerjasama antar Desa disusun dan
disepakati bersama para kepala desa yang melakukan kerja sama antar Desa.
11. Rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya diverifikasi oleh tim verifikasi.
12. Pemerintah Desa dapat mengusulkan prioritas program dan kegiatan pembangunan Desa
dan pembangunan kawasan perdesaan kepada Pemerintah, pemerintah daerah provinsi,
dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
13. Tim penyusun RKP Desa menyusun usulan prioritas program dan kegiatan.
14. Usulan prioritas program dan kegiatan dituangkan dalam rancangan daftar usulan RKP
Desa.
15. Rancangan daftar usulan RKP Desa menjadi lampiran berita acara laporan tim penyusun
rancangan RKP Desa.
16. Tim penyusun RKP Desa membuat berita acara tentang hasil penyusunan rancangan RKP
Desa yang dilampiri dokumen rancangan RKP Desa dan rancangan daftar usulan RKP
Desa.
17. Berita acara disampaikan oleh tim penyusun RKP Desa kepada kepala Desa.
18. Kepala Desa memeriksa dokumen rancangan RKP Desa
19. Kepala Desa mengarahkan tim penyusun RKP Desa untuk melakukan perbaikan dokumen
rancangan RKP Desa
20. Dalam hal kepala Desa telah menyetujui rancangan RKP Desa, kepala Desa
menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa.
TAHAP VI : PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
1. Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa yang
diadakan untuk membahas dan menyepakati rancangan RKP Desa.
2. Musyawarah perencanaan pembangunan Desa diikuti oleh Pemerintah Desa, Badan
Permusyawaratan Desa, dan unsur masyarakat.
3. Unsur masyarakat terdiri atas:
a. Tokoh adat;
b. Tokoh agama;
c. Tokoh masyarakat;
d. Tokoh pendidikan;
e. Perwakilan kelompok tani;
f. Perwakilan kelompok nelayan;
g. Perwakilan kelompok perajin;
h. Perwakilan kelompok perempuan;
i. Perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan
j. Perwakilan kelompok masyarakat miskin.
4. Selain unsur masyarakat, musyawarah perencanaan pembangunan Desa dapat melibatkan
unsur masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
5. Rancangan RKP Desa memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
Desa.
6. Rancangan RKP Desa berisi prioritas program dan kegiatan yang didanai:
a. Pagu indikatif Desa;
b. Pendapatan asli Desa;
c. Swadaya masyarakat Desa;
d. Bantuan keuangan dari pihak ketiga;
e. Bantuan keuangan dari pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah
kabupaten/kota.
7. Prioritas, program dan kegiatan dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan
masyarakat Desa yang meliputi:
a. Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan Desa;
b. Peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar;
c. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan
kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia;
d. Pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif;
e. Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi;
f. Pendayagunaan sumber daya alam;
g. Pelestarian adat istiadat dan sosial budaya Desa;
h. Peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa berdasarkan
kebutuhan masyarakat Desa; dan
i. Peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan Desa.
TAHAP VII : PENETAPAN RKP Desa
1. Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa dituangkan dalam berita
acara.
2. Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun RPJM Desa melakukan perbaikan dokumen
rancangan RKP Desa berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa.
3. Rancangan RKP Desa menjadi lampiran rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa.
4. Kepala Desa menyusun rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa
5. Rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa dibahas dan disepakati bersama oleh
kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi peraturan Desa
tentang RKP Desa.
TAHAP VIII : PERUBAHAN RKP Desa
1. RKP Desa dapat diubah dalam hal:
a. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau
kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
b. Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
2. Dalam hal terjadi perubahan RKP Desa dikarenakan terjadi peristiwa khusus kepala Desa
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. Berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota yang mempunyai kewenangan
terkait dengan kejadian khusus;
b. Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP Desa yang terkena dampak
terjadinya peristiwa khusus;
c. Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan RAB; dan
d. Menyusun rancangan RKP Desa perubahan.
3. Dalam hal terjadi perubahan RKP Desa dikarenakan perubahan mendasar atas kebijakan
Kepala Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dokumen perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah
daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota;
b. Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP Desa yang terkena dampak
terjadinya perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota;
c. Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan RAB; dan
d. Menyusun rancangan RKP Desa perubahan.
4. Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa yang
diadakan secara khusus untuk kepentingan pembahasan dan penyepakatan perubahan
RKP Desa
5. Penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan Desa disesuaikan dengan
terjadinya peristiwa khusus dan/atau terjadinya perubahan mendasar.
6. Hasil kesepakatan dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa ditetapkan
dengan peraturan Desa tentang RKP Desa perubahan.
7. Peraturan Desa tentang RKP Desa Perubahan sebagai dasar dalam penyusunan
perubahan APB Desa.
TAHAP IX : PENGAJUAN DAFTAR USULAN RKP Desa
1. Kepala Desa menyampaikan daftar usulan RKP Desa kepada bupati/walikota melalui
camat.
2. Penyampaian daftar usulan RKP Desa paling lambat 31 Desember tahun berjalan.
3. Daftar usulan RKP Desa menjadi materi pembahasan di dalam musyawarah perencanaan
pembangunan kecamatan dan kabupaten/kota.
4. Bupati/walikota menginformasikan kepada pemerintah Desa tentang hasil pembahasan
daftar usulan RKP Desa.
5. Informasi tentang hasil pembahasan daftar usulan RKP Desa diterima oleh pemerintah
Desa setelah diselenggarakannya musyawarah perencanaan pembangunan di kecamatan
pada tahun anggaran berikutnya.
6. Informasi diterima pemerintah desa paling lambat bulan Juli tahun anggaran berikutnya.
Dalam tulisan ini belum disertakan, lampiran contoh dokumen RPJM Desa dan RKP Desa serta
belum di bahas juga masalah kalender Siklus Perencanaan Desa. Mungkin tulisan selanjutnya
akan kita sajikan contoh-contoh dokumen RPJM Desa dan RKP Desa serta kalender Siklus
Perencanaan Desa sehingga perencanaan akan lebih terarah dari segi waktu.
Semoga bermanfaat…
Salam Desa Mandiri…
www.pondokedukasidesa.blogspot.com

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Salim SAg
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Eka Saputra
 
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Yudhi Aldriand
 
Sosialisasi BUM Desa
Sosialisasi BUM DesaSosialisasi BUM Desa
Sosialisasi BUM Desa
Syamsul Azha
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Siti Sahati
 

La actualidad más candente (20)

Sosialisai Musrenbangdes 2019
Sosialisai Musrenbangdes 2019Sosialisai Musrenbangdes 2019
Sosialisai Musrenbangdes 2019
 
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desa
 
Tupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD
Tupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPDTupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD
Tupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD
 
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
 
Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP Desa
 
Power point bpd
Power point  bpdPower point  bpd
Power point bpd
 
Tupoksi sotk baru
Tupoksi sotk baruTupoksi sotk baru
Tupoksi sotk baru
 
Refleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rwRefleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rw
 
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptxLEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
 
Modul Aset Desa
Modul Aset DesaModul Aset Desa
Modul Aset Desa
 
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
 
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
 
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptxPERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
 
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
 
Sosialisasi BUM Desa
Sosialisasi BUM DesaSosialisasi BUM Desa
Sosialisasi BUM Desa
 
BUM Desa : Analisa Usaha Berbasis Data
BUM Desa :  Analisa Usaha Berbasis DataBUM Desa :  Analisa Usaha Berbasis Data
BUM Desa : Analisa Usaha Berbasis Data
 
Musyawarah desa
Musyawarah desaMusyawarah desa
Musyawarah desa
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 

Destacado (7)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Perencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desaPerencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desa
 
Teknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desaTeknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desa
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatif
 

Similar a Perencanaan pembangunan desa

363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx
363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx
363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx
SyaifullahHussen1
 
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan KemiskinanArah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Permendesa no. 5_th_2015 - penetapan prioritas dana desa
Permendesa no. 5_th_2015 - penetapan prioritas dana desaPermendesa no. 5_th_2015 - penetapan prioritas dana desa
Permendesa no. 5_th_2015 - penetapan prioritas dana desa
Angling Darma
 

Similar a Perencanaan pembangunan desa (20)

RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESARPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
 
Perencanaa Pembangunan Desa 2.pptx
Perencanaa Pembangunan Desa 2.pptxPerencanaa Pembangunan Desa 2.pptx
Perencanaa Pembangunan Desa 2.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa
Perencanaan Pembangunan DesaPerencanaan Pembangunan Desa
Perencanaan Pembangunan Desa
 
PERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptx
PERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptxPERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptx
PERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptx
 
363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx
363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx
363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx
 
Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa
 
Teknis Penyusunan RPJMDesa.pptx
Teknis Penyusunan RPJMDesa.pptxTeknis Penyusunan RPJMDesa.pptx
Teknis Penyusunan RPJMDesa.pptx
 
ALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptx
ALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptxALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptx
ALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptx
 
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan KemiskinanArah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Pedoman Administrasi Desa
Pedoman  Administrasi Desa Pedoman  Administrasi Desa
Pedoman Administrasi Desa
 
Sesi 5 yusuf rkp desa-new
Sesi 5 yusuf rkp desa-newSesi 5 yusuf rkp desa-new
Sesi 5 yusuf rkp desa-new
 
Lkppd 2021
Lkppd 2021Lkppd 2021
Lkppd 2021
 
Permendesa no. 5_th_2015 - penetapan prioritas dana desa
Permendesa no. 5_th_2015 - penetapan prioritas dana desaPermendesa no. 5_th_2015 - penetapan prioritas dana desa
Permendesa no. 5_th_2015 - penetapan prioritas dana desa
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 
Permendesa pdtt no.5 th 2015
Permendesa pdtt no.5  th 2015Permendesa pdtt no.5  th 2015
Permendesa pdtt no.5 th 2015
 
Permen no 5_2015
Permen no 5_2015Permen no 5_2015
Permen no 5_2015
 
Peraturan menteri desa no 5 tentang penetapan prioritas pembangunan desa
Peraturan menteri desa no 5  tentang penetapan prioritas pembangunan desaPeraturan menteri desa no 5  tentang penetapan prioritas pembangunan desa
Peraturan menteri desa no 5 tentang penetapan prioritas pembangunan desa
 
Peraturan menteri desa no 5 tentang penetapan prioritas pembangunan desa
Peraturan menteri desa no 5  tentang penetapan prioritas pembangunan desaPeraturan menteri desa no 5  tentang penetapan prioritas pembangunan desa
Peraturan menteri desa no 5 tentang penetapan prioritas pembangunan desa
 
Permen Desa, Pemb Daerah Tertinggal & Transmigrasi No. 5 Th 2015
Permen Desa, Pemb Daerah Tertinggal & Transmigrasi No. 5 Th 2015Permen Desa, Pemb Daerah Tertinggal & Transmigrasi No. 5 Th 2015
Permen Desa, Pemb Daerah Tertinggal & Transmigrasi No. 5 Th 2015
 

Más de Teguh Kristyanto

PANDUAN SINGKAT PENDAFTARAN BUMDES
PANDUAN SINGKAT PENDAFTARAN BUMDESPANDUAN SINGKAT PENDAFTARAN BUMDES
PANDUAN SINGKAT PENDAFTARAN BUMDES
Teguh Kristyanto
 
PENDAFTARAN BADAN HUKUM BUMDES
PENDAFTARAN BADAN HUKUM BUMDESPENDAFTARAN BADAN HUKUM BUMDES
PENDAFTARAN BADAN HUKUM BUMDES
Teguh Kristyanto
 

Más de Teguh Kristyanto (12)

POKOK KEBIJAKAN TEKNIS PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA TAHUN 2021
POKOK KEBIJAKAN TEKNIS  PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA TAHUN 2021POKOK KEBIJAKAN TEKNIS  PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA TAHUN 2021
POKOK KEBIJAKAN TEKNIS PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA TAHUN 2021
 
PERAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN MILENIAL KAMPUS DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DESA
PERAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN MILENIAL KAMPUS DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DESAPERAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN MILENIAL KAMPUS DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DESA
PERAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN MILENIAL KAMPUS DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DESA
 
PENGUATAN DAN REGULASI BARU BUMDESA
PENGUATAN DAN REGULASI BARU BUMDESAPENGUATAN DAN REGULASI BARU BUMDESA
PENGUATAN DAN REGULASI BARU BUMDESA
 
SINERGITAS UKM BUMDES NEW
SINERGITAS UKM BUMDES NEWSINERGITAS UKM BUMDES NEW
SINERGITAS UKM BUMDES NEW
 
PANDUAN SINGKAT PENDAFTARAN BUMDES
PANDUAN SINGKAT PENDAFTARAN BUMDESPANDUAN SINGKAT PENDAFTARAN BUMDES
PANDUAN SINGKAT PENDAFTARAN BUMDES
 
PENDAFTARAN BADAN HUKUM BUMDES
PENDAFTARAN BADAN HUKUM BUMDESPENDAFTARAN BADAN HUKUM BUMDES
PENDAFTARAN BADAN HUKUM BUMDES
 
Keterampilan Dasar Pendamping
Keterampilan Dasar PendampingKeterampilan Dasar Pendamping
Keterampilan Dasar Pendamping
 
Desa & Kota [sebuah kolaborasi]
Desa & Kota [sebuah kolaborasi]Desa & Kota [sebuah kolaborasi]
Desa & Kota [sebuah kolaborasi]
 
MATERI TOT BAGI KPMD
MATERI TOT BAGI KPMDMATERI TOT BAGI KPMD
MATERI TOT BAGI KPMD
 
1000 lebih tempat iklan gratis
1000 lebih tempat iklan gratis1000 lebih tempat iklan gratis
1000 lebih tempat iklan gratis
 
Pelaksanaan pembangunan desa
Pelaksanaan pembangunan desaPelaksanaan pembangunan desa
Pelaksanaan pembangunan desa
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
 

Último (8)

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptSlide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
 

Perencanaan pembangunan desa

  • 1. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Perencanaan pembangunan desa sebenarnya sudah menjadi agenda rutin yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Desa setiap tahunnya. Namun demikian ada beberapa hal menjadi persoalan bersama diantaranya adalah : 1. Apakah proses perencanaan pembangunan sudah merupakan hal yang penting bagi masyarakat dimana perencanaan pembangunan merupakan persoalan hajat hidup masyarakat desa sehingga masyarakat benar-benar bergairah dan ikut berperan secara aktif dalam proses perencanaan? 2. Apakah perencanaan sudah menjawab persoalan hidup masyarakat terkait dengan kecukupan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, kebutuhan air bersih & sanitasi, kecukupan energi, dll? 3. Apakah dalam proses perencanaan pembangunan desa, melibatkan seluruh unsur masyarakat termasuk pelibatan kaum perempuan? 4. Apakah perencanaan pembangunan desa sudah mengacu pada peraturan perundang- undangan yang ada? 5. Apakah kegiatan yang dilaksanakan di desa sudah mengacu pada perencanaan desa yang ada yang dalam hal ini RPJM Desa & RKP Desa? 6. Dan masih banyak lagi persoalan-persoalan yang ada di desa. Persoalan-persoalan diatas muncul mungkin disebabkan karena beberapa faktor diantaranya: a. Faktor pemahaman masyarakat yang kurang terkait dengan alur dan tahapan proses perencanaan b. Hanya sebagian kecil masyarakat yang memahami tentang alur dan tahapan proses perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya tidak dapat maksimal sesuai dengan aturan perundangan yang ada Dalam menjawab persoalan-persoalan tersebut diatas, maka perlu adanya sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat agar memahami alur dan tahapan proses perencanaan di desa. Tulisan ini berupaya untuk memberikan gambaran kepada para pelaku di desa agar perencanaan pembangunan di desa dapat dibuat secara maksimal sesuai dengan impian dan harapan masyarakat akan kemajuan dan kemandirian desa. Dasar hukum : 1. UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa 2. PP No.43 Tahun 2014 tentang UU Desa 3. PP No.47 Tahun 2014 tentang perubahan atas PP No.43 Tahun 2014 tentang UU Desa 4. PP No.8 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas PP No.60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari APBN 5. Permendagri No.114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
  • 2. BAGIAN I PENJELASAN UMUM Di dalam perencanaan pembangunan Desa disusun secara berjangka yang terdiri atas : a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun. Ditetapkan dengan Peraturan Desa paling lama 3 bulan sejak Kepala Desa dilantik. b. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa), merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Ditetapkan dengan Peraturan Desa dan disusun oleh pemerintah Desa pada bulan Juli tahun berjalan. BAGIAN II PENYUSUNAN RPJM DESA Rancangan RPJM Desa memuat visi dan misi kepala Desa, arah kebijakan pembangunan Desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa , pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA ANTARA LAIN MELIPUTI : 1. Penetapan dan penegasan batas Desa; 2. Pendataan Desa; 3. Penyusunan tata ruang Desa; 4. Penyelenggaraan musyawarah Desa; 5. Pengelolaan informasi Desa; 6. Penyelenggaraan perencanaan Desa; 7. Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa; 8. Penyelenggaraan kerjasama antar Desa; 9. Pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa; dan 10. Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa. BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA ANTARA LAIN MELIPUTI : 1. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan Desa antara lain: a. Tambatan perahu; b. Jalan pemukiman; c. Jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian; d. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro ; e. Lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan f. Infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa 2. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan antara lain: a. Air bersih berskala Desa;
  • 3. b. Sanitasi lingkungan; c. Pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan d. Sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa 3. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan antara lain: a. Taman bacaan masyarakat; b. Pendidikan anak usia dini; c. Balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat; d. Pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan e. Sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi Desa 4. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi antara lain: a. Pasar Desa; b. Pembentukan dan pengembangan BUM Desa; c. Penguatan permodalan BUM Desa; d. Pembibitan tanaman pangan; e. Penggilingan padi; lumbung Desa; f. Pembukaan lahan pertanian; g. Pengelolaan usaha hutan Desa; h. Kolam ikan dan pembenihan ikan; i. Kapal penangkap ikan; j. Cold storage (gudang pendingin); k. Tempat pelelangan ikan; tambak garam; l. Kandang ternak; m. Instalasi biogas; n. Mesin pakan ternak; o. Sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa 5. Pelestarian lingkungan hidup antara lain: a. Penghijauan; b. Pembuatan terasering; c. Pemeliharaan hutan bakau; d. Perlindungan mata air; e. Pembersihan daerah aliran sungai; f. Perlindungan terumbu karang; dan g. Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN ANTARA LAIN: 1. Pembinaan lembaga kemasyarakatan; 2. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban; 3. Pembinaan kerukunan umat beragama; 4. Pengadaan sarana dan prasarana olah raga; 5. Pembinaan lembaga adat; 6. Pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan 7. Kegiatan lain sesuai kondisi Desa
  • 4. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ANTARA LAIN: 1. Pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan; 2. Pelatihan teknologi tepat guna; 3. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa, dan Badan Pemusyawaratan Desa; 4. Peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain: a. Kader pemberdayaan masyarakat Desa; b. Kelompok usaha ekonomi produktif; c. Kelompok perempuan, d. Kelompok tani, e. Kelompok masyarakat miskin, f. Kelompok nelayan, g. Kelompok pengrajin, h. Kelompok pemerhati dan perlindungan anak, i. Kelompok pemuda;dan j. Kelompok lain sesuai kondisi Desa Dalam penyusunan RPJM Desa, Kepala Desa mengikutsertakan unsur masyarakat Desa dengan mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas program dan kegiatan kabupaten/kota. Lalu bagaimanakah tahapan yang harus dilakukan dalam proses penyusunan RPJM Desa? Berikut ini tahapan penyusunan RPJM Desa : a. Pembentukan tim penyusun RPJM Desa; b. Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten/kota; c. Pengkajian keadaan Desa; d. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa; e. Penyusunan rancangan RPJM Desa; f. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan Desa; dan g. Penetapan RPJM Desa. TAHAP I : PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RPJM DESA 1. Kepala Desa membentuk tim penyusun RPJM Desa. 2. Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari: a. kepala Desa selaku pembina; b. sekretaris Desa selaku ketua; c. ketua lembaga pemberdayaan masyarakat selaku sekretaris; dan d. anggota yang berasal dari perangkat Desa, lembaga pemberdayaan masyarakat, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan unsur masyarakat lainnya. 3. Jumlah tim paling sedikit 7 (tujuh) orang dan paling banyak 11 (sebelas) orang. 4. Tim penyusun wajib mengikutsertakan perempuan. 5. Tim penyusun ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. TAHAP II : PENYELARASAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAB/KOTA Penyelarasan arah kebijakan dilakukan untuk mengintegrasikan program dan kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota dengan pembangunan Desa dengan mengikuti sosialisasi dan/atau mendapatkan informasi tentang arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota. Informasi arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota sekurang-kurangnya meliputi: a. Rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota;
  • 5. b. Rencana strategis satuan kerja perangkat daerah; c. Rencana umum tata ruang wilayah kabupaten/kota; d. Rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota; dan e. Rencana pembangunan kawasan perdesaan. Kegiatan penyelarasan dilakukan dengan cara mendata dan memilah rencana program dan kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota yang akan masuk ke Desa kemudian dikelompokkan menjadi bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Hasil pendataan dan pemilahan dituangkan dalam format data rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan masuk ke Desa. TAHAP III : PENGKAJIAN KEADAAN DESA Dilakukan dalam rangka mempertimbangkan kondisi objektif Desa. Adapun kegiatan pengkajian keadaan desa meliputi : 1. Penyelarasan data Desa diantaranya meliputi : a. Pengambilan data dari dokumen data Desa yang meliputi : Sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya pembangunan b. Perbandingan data Desa dengan kondisi terkini. Hasil penyelarasan data desa dituangkan dalam format data desa sebagai lampiran pengkajian desa yang akan dijadikan bahan masukan dalam musyawarah Desa dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan Desa. 2. Penggalian gagasan masyarakat; dan Dilakukan untuk menemukenali potensi dan peluang pendayagunaan sumber daya Desa, dan masalah yang dihadapi Desa. Hasil penggalian gagasan menjadi dasar bagi masyarakat dalam merumuskan usulan rencana kegiatan yang meliputi penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Proses penggalian gagasan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat Desa sebagai sumber data dan informasi melalui Musyawarah Dusun atau Musyawarah Khusus unsur masyarakat. Unsur-unsur masyarakat yang terlibat : tokoh adat; tokoh agama; tokoh masyarakat; tokoh pendidikan; kelompok tani; kelompok nelayan; kelompok perajin; kelompok perempuan; kelompok pemerhati dan pelindungan anak; kelompok masyarakat miskin;dan kelompok-kelompok masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Desa. Metode : Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discusion (FGD) Alat yang digunakan : Sketsa Desa, Kalender Musim, Bagan Kelembagaan. Jika mengalami kesulitan atau hambatan dalam menggunakan alat yang yang ada, maka Tim Penyusun RPJM Desa dapat menggunakan alat yang lain yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat dalam memfasilitasi penggalian gagasan di tingkat dusun. Hasil penggalian gagasan masyarakat dituangkan dalam format rekapitulasi usulan rencana kegiatan pembangunan desa sebagai lampiran laporan pengkajian desa. Laporan pengkajian desa dituangkan dalam berita acara dengan dilampiri dokumen : a. Data Desa yang sudah diselaraskan b. Data rencana program pembangunan kabupaten/kota yang akan masuk ke Desa
  • 6. c. Data rencana program pembangunan kawasan perdesaan d. Rekapitulasi usulan rencana kegiatan pembangunan Desa dari dusun dan/atau kelompok masyarakat 3. Penyusunan laporan hasil pengkajian keadaan Desa. Tahapan dalam penyusunan laporan pengkajian keadaan Desa adalah sbb : a. Tim penyusun RPJM Desa melaporkan kepada kepala Desa hasil pengkajian keadaan Desa b. Kepala Desa menyampaikan laporan kepada Badan Permusyawaratan Desa setelah menerima laporan dari Tim penyusun RPJM Desa dalam rangka penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa. Laporan hasil pengkajian keadaan desa menjadi bahan masukan dalam musyawarah Desa dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan Desa. TAHAP IV : PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DESA MELALUI MUSYAWARAH DESA Musyawarah Desa diselenggaran oleh BPD berdasarkan laporan hasil pengkajian keadaan Desa. Di dalam musyawarah Desa tersebut membahas dan menyepakati beberapa hal diantaranya adalah : 1. Laporan hasil pengkajian keadaan Desa 2. Rumusan arah kebijakan pembangunan Desa yang dijabarkan dari visi dan misi kepala Desa 3. Rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa Metode : Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discusion (FGD) Materi Pembahasan : a. Laporan hasil pengkajian keadaan Desa b. Prioritas rencana kegiatan Desa dalam jangka waktu 6 (enam) tahun c. Sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan Desa d. Rencana pelaksana kegiatan Desa yang akan dilaksanakan oleh perangkat Desa, unsur masyarakat Desa, kerjasama antar Desa, dan/atau kerjasama Desa dengan pihak ketiga. Hasil kesepakatan dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar / pedoman bagi pemerintah Desa dalam menyusun RPJM Desa TAHAP V : PENYUSUNAN RANCANGAN RPJM Desa Disusun oleh Tim Penyusun RPJM Desa dituangkan dalam format rancangan RPJM Desa disertai dengan Berita Acara tentang hasil penyusunan rancangan RPJM Desa yang dilampiri dokumen rancangan RPJM Desa. Berita Acara disampaikan kepada Kepala Desa untuk diperiksa. Jika Kepala Desa belum menyetujui, maka Tim Penyusun RPJM Desa melakukan perbaikan Rancangan RPJM Desa sesuai arahan Kepala Desa. Setelah disetujui oleh Kepala Desa, tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang Desa)
  • 7. TAHAP VI : PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DESA MELALUI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Penyelenggara : Kepala Desa Agenda : Membahas dan menyepakati rancangan RPJM Desa Peserta : Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur masyarakat Unsur masyarakat : tokoh adat; tokoh agama; tokoh masyarakat; tokoh pendidikan; perwakilan kelompok tani; perwakilan kelompok nelayan; perwakilan kelompok perajin; perwakilan kelompok perempuan; perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; perwakilan kelompok masyarakat miskin. Selain unsur masyarakat sebagaimana tersebut diatas, musyawarah perencanaan pembangunan Desa dapat melibatkan unsur masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat. Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa dituangkan dalam berita acara. TAHAP VII : PENYEMPURNAAN & PENETAPAN RANCANGAN RPJM Desa Tahapan kegiatan : 1. Setelah pelaksanaan Musrenbang Desa, Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun RPJM Desa untuk melakukan perbaikan dokumen rancangan RPJM Desa berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa. 2. Rancangan RPJM Desa menjadi lampiran rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa. 3. Kepala Desa menyusun rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa. 4. Rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa dibahas dan disepakati bersama oleh kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa tentang RPJM Desa. CATATAN : Kepala Desa dapat mengubah RPJM Desa jika terjadi dalam hal : a. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau b. terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota. c. Perubahan RPJM Desa dibahas dan disepakati dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa dan selanjutnya ditetapkan dengan peraturan Desa. BAGIAN III PENYUSUNAN RKP DESA Pemerintah Desa menyusun RKP Desa sebagai penjabaran RPJM Desa sesuai dengan informasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota berkaitan dengan pagu indikatif Desa dan rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota. RKP Desa mulai disusun oleh pemerintah Desa pada bulan Juli tahun
  • 8. berjalan dan ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat akhir bulan September tahun berjalan yang nantinya akan menjadi dasar Pemerintah Desa dalam penetapan APB Desa. Dalam menyusun RKP Desa, Kepala Desa mengikutsertakan masyarakat Desa. Adapun kegiatan dalam penyusunan RKP Desa diantaranya adalah sebagai berikut: a. Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa b. Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa c. Pencermatan pagu indikatif Desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk ke Desa d. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa; e. Penyusunan rancangan RKP Desa; f. Penyusunan RKP Desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan Desa; g. Penetapan RKP Desa; h. Perubahan RKP Desa; dan i. Pengajuan daftar usulan RKP Desa. Penjabaran dari 9 tahapan kegiatan diatas adalah sebagai berikut: TAHAP I : PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MELALUI MUSYAWARAH DESA Seperti dalam penyusunan RPJM Desa, di dalam penyusunan RKP Desa bahwa penyelenggara Musyawarah Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam rangka penyusunan rencana pembangunan Desa dimana hasil musyawarah Desa menjadi pedoman bagi pemerintah Desa menyusun rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa. Penyelenggaraan Musyawarah Desa paling lambat bulan Juni tahun berjalan. Agenda Pembahasan Musdes : a. Mencermati ulang dokumen RPJM Desa; b. Menyepakati hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa; dan c. Membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian yang dibutuhkan. d. Tim verifikasi dapat berasal dari warga masyarakat Desa dan/atau satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota. e. Hasil kesepakatan dituangkan dalam berita acara. f. Berita acara menjadi pedoman kepala Desa dalam menyusun RKP Desa. TAHAP II : PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RKP DESA Kepala Desa membentuk tim penyusun RKP Desa yang terdiri dari: a. Kepala Desa selaku pembina; b. Sekretaris Desa selaku ketua; c. Ketua lembaga pemberdayaan masyarakat sebagai sekretaris; dan d. Anggota yang meliputi: perangkat desa, lembaga pemberdayaan masyarakat, kader pemberdayaan masyarakat desa, dan unsur masyarakat. Jumlah tim paling sedikit 7 (tujuh) dan paling banyak 11 (sebelas) orang dengan mengikutsertakan perempuan. Pembentukan tim penyusun RKP Desa dilaksanakan paling lambat bulan Juni tahun berjalan dan ditetapkan dengan keputusan kepala Desa. Tugas Tim penyusun RKP Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk ke desa; b. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa; c. Penyusunan rancangan RKP Desa; dan d. Penyusunan rancangan daftar usulan RKP Desa.
  • 9. TAHAP III : PENCERMATAN PAGU INDIKATIF DESA DAN PENYELARASAN PROGRAM/KEGIATAN MASUK KE DESA Tahapan Pelaksanaan Kegiatan : 1. Kepala Desa mendapatkan data dan informasi dari kabupaten/kota paling lambat bulan Juli setiap tahun berjalan berkaitan dengan : a. Pagu indikatif Desa; b. Rencana program/kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang masuk ke Desa. 2. Setelah Kepala Desa mendapatkan data dan informasi dari kab/kota, Tim penyusun RKP Desa melakukan pencermatan pagu indikatif Desa yang meliputi: a. Rencana Dana Desa yang bersumber dari APBN; b. Rencana alokasi dana Desa (ADD) yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota; c. Rencana bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota; dan d. Rencana bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi dan anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten/kota. 3. Tim penyusun RKP Desa melakukan penyelarasan rencana program/kegiatan yang masuk ke Desa yang meliputi: a. Rencana kerja pemerintah kabupaten/kota; b. Rencana program dan kegiatan pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota; c. Hasil penjaringan aspirasi masyarakat oleh dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten/kota. 4. Hasil pencermatan dituangkan ke dalam format pagu indikatif Desa. 5. Hasil penyelarasan dituangkan ke dalam format kegiatan pembangunan yang masuk ke Desa. 6. Berdasarkan hasil pencermatan tim penyusun RKP Desa menyusun rencana pembangunan berskala lokal Desa yang dituangkan dalam rancangan RKP Desa. 7. Bupati/walikota menerbitkan surat pemberitahuan kepada kepala Desa dalam hal terjadi keterlambatan penyampaian informasi pagu indikatif Desa. 8. Bupati/walikota melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pemerintah Desa dalam percepatan pelaksanaan perencanaan pembangunan sebagai dampak keterlambatan penyampaian informasi. 9. Percepatan perencanaan pembangunan dilakukan untuk memastikan bahwa APB Desa ditetapkan pada 31 Desember tahun berjalan. TAHAP IV : PENCERMATAN ULANG RPJM Desa Dalam tahap ini, Tim penyusunan RKP Desa mencermati skala prioritas usulan rencana kegiatan pembangunan Desa untuk 1 ( satu) tahun anggaran berikutnya sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJM Desa. Hasil pencermatan tersebut menjadi dasar bagi tim penyusun RKP Desa dalam menyusun rancangan RKP Desa. TAHAP V : PENYUSUNAN RANCANGAN RKP Desa 1. Dalam proses penyusunan rancangan RKP Desa, Tim Penyusun RKP Desa berpedoman kepada: a. Hasil kesepakatan musyawarah Desa; b. Pagu indikatif Desa; c. Pendapatan asli Desa;
  • 10. d. Rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota; e. Jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh DPRD kabupaten/kota; f. Hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa; g. Hasil kesepakatan kerjasama antar Desa; h. Hasil kesepakatan kerjasama Desa dengan pihak ketiga. 2. Tim penyusun RKP Desa menyusun daftar usulan pelaksana kegiatan Desa sesuai jenis rencana kegiatan. 3. Pelaksana kegiatan sekurang¬kurangnya meliputi: a. Ketua; b. Sekretaris; c. Bendahara; d. Anggota pelaksana. 4. Pelaksana kegiatan mengikutsertakan perempuan. 5. Rancangan RKP Desa paling sedikit berisi uraian: a. Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya; b. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa; c. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui kerja sama antar-Desa dan pihak ketiga; d. Rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa sebagai kewenangan penugasan dari Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota; e. Pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa dan/atau unsur masyarakat Desa. 6. Pemerintah Desa dapat merencanakan pengadaan tenaga ahli di bidang pembangunan infrastruktur untuk dimasukkan ke dalam rancangan RKP Desa. 7. Tenaga ahli di bidang pembangunan infrastruktur dapat berasal dari warga masyarakat Desa, satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang membidangi pembangunan infrastruktur; dan/atau tenaga pendamping profesional. 8. Rancangan RKP Desa dituangkan dalam format rancangan RKP Desa. 9. Rancangan RKP Desa dilampiri rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya. 10. Rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya untuk kerjasama antar Desa disusun dan disepakati bersama para kepala desa yang melakukan kerja sama antar Desa. 11. Rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya diverifikasi oleh tim verifikasi. 12. Pemerintah Desa dapat mengusulkan prioritas program dan kegiatan pembangunan Desa dan pembangunan kawasan perdesaan kepada Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota. 13. Tim penyusun RKP Desa menyusun usulan prioritas program dan kegiatan. 14. Usulan prioritas program dan kegiatan dituangkan dalam rancangan daftar usulan RKP Desa. 15. Rancangan daftar usulan RKP Desa menjadi lampiran berita acara laporan tim penyusun rancangan RKP Desa. 16. Tim penyusun RKP Desa membuat berita acara tentang hasil penyusunan rancangan RKP Desa yang dilampiri dokumen rancangan RKP Desa dan rancangan daftar usulan RKP Desa. 17. Berita acara disampaikan oleh tim penyusun RKP Desa kepada kepala Desa. 18. Kepala Desa memeriksa dokumen rancangan RKP Desa
  • 11. 19. Kepala Desa mengarahkan tim penyusun RKP Desa untuk melakukan perbaikan dokumen rancangan RKP Desa 20. Dalam hal kepala Desa telah menyetujui rancangan RKP Desa, kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa. TAHAP VI : PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 1. Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa yang diadakan untuk membahas dan menyepakati rancangan RKP Desa. 2. Musyawarah perencanaan pembangunan Desa diikuti oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur masyarakat. 3. Unsur masyarakat terdiri atas: a. Tokoh adat; b. Tokoh agama; c. Tokoh masyarakat; d. Tokoh pendidikan; e. Perwakilan kelompok tani; f. Perwakilan kelompok nelayan; g. Perwakilan kelompok perajin; h. Perwakilan kelompok perempuan; i. Perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan j. Perwakilan kelompok masyarakat miskin. 4. Selain unsur masyarakat, musyawarah perencanaan pembangunan Desa dapat melibatkan unsur masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat. 5. Rancangan RKP Desa memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 6. Rancangan RKP Desa berisi prioritas program dan kegiatan yang didanai: a. Pagu indikatif Desa; b. Pendapatan asli Desa; c. Swadaya masyarakat Desa; d. Bantuan keuangan dari pihak ketiga; e. Bantuan keuangan dari pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota. 7. Prioritas, program dan kegiatan dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa yang meliputi: a. Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan Desa; b. Peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar; c. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia; d. Pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif; e. Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi; f. Pendayagunaan sumber daya alam; g. Pelestarian adat istiadat dan sosial budaya Desa; h. Peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa; dan i. Peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan Desa.
  • 12. TAHAP VII : PENETAPAN RKP Desa 1. Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa dituangkan dalam berita acara. 2. Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun RPJM Desa melakukan perbaikan dokumen rancangan RKP Desa berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa. 3. Rancangan RKP Desa menjadi lampiran rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa. 4. Kepala Desa menyusun rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa 5. Rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa dibahas dan disepakati bersama oleh kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi peraturan Desa tentang RKP Desa. TAHAP VIII : PERUBAHAN RKP Desa 1. RKP Desa dapat diubah dalam hal: a. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau b. Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota. 2. Dalam hal terjadi perubahan RKP Desa dikarenakan terjadi peristiwa khusus kepala Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota yang mempunyai kewenangan terkait dengan kejadian khusus; b. Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP Desa yang terkena dampak terjadinya peristiwa khusus; c. Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan RAB; dan d. Menyusun rancangan RKP Desa perubahan. 3. Dalam hal terjadi perubahan RKP Desa dikarenakan perubahan mendasar atas kebijakan Kepala Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Mengumpulkan dokumen perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota; b. Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP Desa yang terkena dampak terjadinya perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota; c. Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan RAB; dan d. Menyusun rancangan RKP Desa perubahan. 4. Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa yang diadakan secara khusus untuk kepentingan pembahasan dan penyepakatan perubahan RKP Desa 5. Penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan Desa disesuaikan dengan terjadinya peristiwa khusus dan/atau terjadinya perubahan mendasar. 6. Hasil kesepakatan dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa ditetapkan dengan peraturan Desa tentang RKP Desa perubahan. 7. Peraturan Desa tentang RKP Desa Perubahan sebagai dasar dalam penyusunan perubahan APB Desa. TAHAP IX : PENGAJUAN DAFTAR USULAN RKP Desa 1. Kepala Desa menyampaikan daftar usulan RKP Desa kepada bupati/walikota melalui camat.
  • 13. 2. Penyampaian daftar usulan RKP Desa paling lambat 31 Desember tahun berjalan. 3. Daftar usulan RKP Desa menjadi materi pembahasan di dalam musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan dan kabupaten/kota. 4. Bupati/walikota menginformasikan kepada pemerintah Desa tentang hasil pembahasan daftar usulan RKP Desa. 5. Informasi tentang hasil pembahasan daftar usulan RKP Desa diterima oleh pemerintah Desa setelah diselenggarakannya musyawarah perencanaan pembangunan di kecamatan pada tahun anggaran berikutnya. 6. Informasi diterima pemerintah desa paling lambat bulan Juli tahun anggaran berikutnya. Dalam tulisan ini belum disertakan, lampiran contoh dokumen RPJM Desa dan RKP Desa serta belum di bahas juga masalah kalender Siklus Perencanaan Desa. Mungkin tulisan selanjutnya akan kita sajikan contoh-contoh dokumen RPJM Desa dan RKP Desa serta kalender Siklus Perencanaan Desa sehingga perencanaan akan lebih terarah dari segi waktu. Semoga bermanfaat… Salam Desa Mandiri… www.pondokedukasidesa.blogspot.com