Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kesetimbangan kimia merupakan keadaan dimana laju reaksi maju sama dengan laju reaksi mundur. Kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi, suhu, tekanan atau volume. Misalnya, peningkatan tekanan akan menyebabkan pergeseran kesetimbangan ke a
2. Pada reaksi yang berlangsung bolak balik, ada saat dimana laju terbentuknya produk sama dengan
laju terurainya kembali produk menjadi reaktan. Pada keadaan ini, biasanya tidak terlihat lagi ada
perubahan. Keadaan reaksi dengan laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi baliknya (ke
kiri) dinamakan keadaan setimbang. Reaksi yang berada dalam keadaan setimbang disebut Sistem
Kesetimban.
Contoh:
Pada contoh reaksi diatas, reaksi antar reaktan menghasilkan produk dengan hasil yang setimbang.
KESETIMBANGAN KIMIA
CuSO4 + 5H2O
Reaktan
CuSO4 + 5H2O
Produk
3. 1) Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap
2) Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan
3) Laju reaksi maju reaktan (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik produk (ke kiri)
4) Konsentrasi produk dan reaktan tetap.
5) Terjadi secara mikroskopis pada tingkat partikel zat.
6) Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada
7) Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.
CIRI-CIRI KESETIMBANGAN KIMIA
4. Kesetimbangan kimia bersifat dinamis, artinya reaksinya berlangsung terus-menerus dalam dua arah
yang berlawanan dan dengan laju reaksi yang sama. Contoh kesetimbangan dinamis dalam kehidupan
sehari-hari dapat digambarkan pada proses penguapan air. Bila air dipanaskan dalam wadah tertutup
rapat, airnya lama kelamaan akan habis berubah menjadi uap air. Tetapi belum sempat habis, uap air
yangnaik ke atas mengalami kejenuhan sehingga akan jatuh kembali menjadi embun. Apabila
dibiarkan terus-menerus, kecepatan menguapnya air akan sama dengan kecepatan mengembunnya
uap air menjadi air. Pada saat itu, tercapai keadaan setimbang dimana tidak nampak lagi adanya
perubahan ketinggian air dalam wadah tertutup tersebut.
Karena kesetimbangan bersifat dinamis, maka suatu reaksi yang berada dalam keadaan setimbang
dapat mengalami gangguan oleh faktor-faktor tertentu yang mengakibatkan terjadi pergeseran
kesetimbangan.
KESETIMBANGAN KIMIA
5. Pada proses penguapan air yg terjadi saat air dipanaskan tadi, menunjukkan adanya faktor perubahan
suhu yg mempengaruhi proses kesetimbangan kimia. Dimana saat air dipanaskan tadi, terjadi
beberapa reaksi:
1. Air dipanaskan,
2. Air berubah menjadi uap2 air,
3. Uap air yg terkumpul dlm wadahnya(panci) berkumpul menjadi titik2 air(embun).
Sehingga bila terus-menerus maka proses perubahan uap air menjadi titik2 air mengalahan proses
pemanasan air tadi.
KESETIMBANGAN KIMIA
6. Suatu sistem dalam keadaan setimbang cendrung mempertahankan
kesetimbangannya, sehingga bila ada pengaruh dari luar maka sistem tersebut akan
berubah sedemikian rupa agar segera diperoleh keadaan kesetimbangan lagi.
Prinsip Le Chatelier jika reaksi kimia yang setimbang menerima perubahaan keadaan
(menerima aksi dari luar), reaksi tersebut akan menuju pada kesetimbangan baru
dengan suatu pergeseran tertentu untuk mengatasi perubahan yang diterima
(melakukan reaksi sebagai respon terhadap perubahan yang diterima).
PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA
7. Beberapa faktor yg dapat mempengaruhi pd proses kesetimbangan kimia diantaranya:
1) Pengaruh Perubahan Konsentrasi Terhadap Kesetimbangan
2) Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Kesetimbangan
3) Pengaruh Perubahan Tekanan atau Volume Terhadap Kesetimbangan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN KIMIA
10. Pembuatan amonia dalam skala industry melalui proses Haber Bosch. Proses
pembuatan ini menggunakan bahan baku gas nitrogen dan gas hidrogen yang
direaksikan. Untuk setiap 1 mol gas nitrogen dan 3 mol gas hidrogen
menghasilkan 2 mol gas amonia.
Perubahan Konsentrasi Terhadap
Kesetimbangan
11. Dalam proses pembuatan amonia, untuk setiap 1 mol gas nitrogen dan 3 mol gas hidrogen menghasilkan 2 mol gas
amonia. Peningkatan tekanan menyebabkan campuran reaksi bervolume kecil dan menyebabkan terjadinya reaksi yang
menghasilkan amonia lebih besar. Reaksi ke kanan bersifat eksoterm. Reaksi eksoterm lebih baik terjadi jika suhu
diturunkan, sehingga reaksi bergeser ke kanan menghasilkan amonia makin besar. Jadi kondisi optimum untuk produksi
NH3 adalah tekanan tinggi dan suhu rendah. Tetapi, keadaan optimum ini tidak mengatasi masalah laju reaksi. Sekalipun
produksi kesetimbangan NH3 lebih baik terjadi pada suhu rendah, namun laju pembentukannya sangat lambat, sehingga
reaksi ini tidak layak. Salah satu cara untuk meningkatkan reaksi adalah dengan menggunakan katalis. Walaupun tidak
mempengaruhi kesetimbangan, namun katalis dapat mempercepat reaksi. Keadaan reaksi yang biasa dilakukan dalam
proses Haber–Bosch adalah pada suhu 550 °C, tekanan dari 150 sampai dengan 500 atm, dan katalis biasanya besi dengan
campuran Al2O3, MgO, CaO, dan K2O. Cara lain untuk meningkatkan laju produksi NH3 adalah memindahkan NH3
dengan segera setelah terbentuk.
Titik didih gas NH3 lebih tinggi daripada titik didih nitrogen dan hidrogen. Proses selanjutnya, gas amonia didinginkan
sehingga mencair. Gas nitrogen dan gas hidrogen yang belum bereaksi dan gas amonia yang tidak mencair kemudian
diresirkulasi, dicampur dengan gas nitrogen dan hidrogen, kemudian dialirkan kembali ke dalam tangki.
PERUBAHAN KONSENTRASI TERHADAP KESETIMBANGAN
12. Secara kualitatif pengaruh suhu dalam kesetimbangan kimia terkait langsung dengan
jenis reaksi eksoterm atau reaksi endoterm.
Reaksi eksothermis adalah reaksi bersifat spontan, tidak memerlukan energi melainkan
justru menghasilkan energi(H reaksi negatif).
Sedangkan Reaksi endothermis adalah reaksi yang membutuhkan energi/ kalor
untuk bisa bereaksi(H positif).
Sistem kesetimbangan yang bersifat eksothermis ke arah kanan dan endothermis ke
arah kiri.
Jika suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke kiri yaitu reaksi yang bersifat
endothermis. Sebaliknya bila suhu reaksi diturunkan maka reaksi akan bergeser ke
kanan yaitu reaksi yang bersifat eksothermis.
Menaikan suhu, sama artinya kita meningkatkan kalor atau menambah energi ke
dalam sistem, kondisi ini memaksa kalor yang diterima sistem akan dipergunakan, oleh
sebab itu reaksi semakin bergerak menuju arah reaksi endoterm. Begitu juga sebaliknya.
PERUBAHAN SUHU TERHADAP KESETIMBANGAN
14. Pada proses Haber Reaksi terjadi dalam ruangan tertutup dan semua spesi adalah gas.
Sehingga Perubahan tekanan dan volume hanya berpengaruh pada sistem kesetimbangan
antara fasa gas dengan gas. Sedang sistem kesetimbangan yang melibatkan fasa cair atau
padat, perubahan tekanan dan volum dianggap tidak ada.
Menurut hukum gas ideal, bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas dan
berbanding terbalik dengan volum.
Jika tekanan diperbesar maka jumlah mol juga bertambah, dan volume akan mengecil maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molnya lebih kecil. Begitu juga
sebaliknya jika tekanan diperkecil maka jumlah mol juga akan kecil, dan volume akan besar
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molnya lebih besar.
PERUBAHAN TEKANAN ATAU VOLUME TERHADAP KESETIMBANGAN
15. Jika tekanan diperbesar (volume mengecil) maka kesetimbangan akan
bergeser ke arahkanan, sebab jumlah molnya lebih kecil yaitu 2 mol.
Jika tekanan dikurangi (volume bertambah) , maka kesetimbangan
akan bergeser ke kiri,karena jumlah molnya lebih besar yaitu 4 mol
PERUBAHAN TEKANAN ATAU VOLUME TERHADAP KESETIMBANGAN
16. Maka, dengan meningkatkan tekanan akan (mengurangi volume
ruangan) pada campuran yang setimbang menyebabkan reaksinya
bergeser ke sisi yang mengandung jumlah molekul gas yang paling
sedikit. Sebaliknya, menurunkan tekanan (memperbesar volume
ruangan) pada campuran yang setimbang menyebabkan reaksinya
bergeser ke sisi yang mengandung jumlah molekul gas yang paling
banyak. Sementara untuk reaksi yang tidak mengalami perubahan
jumlah molekul gas (mol reaktan = mol produk), faktor tekanan dan
volume tidak mempengaruhi kesetimbangan kimia.
PERUBAHAN TEKANAN ATAU VOLUME TERHADAP KESETIMBANGAN