Teks ini menggambarkan proses negosiasi antara pemilik rumah dan pembeli rumah. Mereka melakukan diskusi mengenai harga rumah, mulai dari penawaran harga oleh pemilik rumah, penolakan dan penawaran harga oleh pembeli yang lebih rendah, hingga akhirnya mereka sepakat pada harga 1,35 miliar.
2. Suatu hari, Ibu pembeli tidak sengaja melihat sebuah
rumah yang terdapat papan bertuliskan ‘DIJUAL’. Keesokan
harinya, Ibu pembeli menghampiri pemilik rumah tersebut.
Tok.. Tok.. Tok.. (Ibu pembeli mengetuk pintu)
1. Pembeli : “Selamat siang.”
2. Pemilik rumah : “Selamat siang, ada yang bisa saya
bantu?”
3. Pembeli : “Saya Ibu Ani, kemarin saya lihat di
depan rumah Ibu ada papan yang
bertuliskan ‘DIJUAL’. Apa benar rumah
Ibu dijual?”
4. Pemilik rumah : “Oh dengan Ibu Ani, saya ibu Ririn.
Silahkan masuk dulu bu.”
3. (Sesudah pembeli masuk ke dalam rumah)
5. Pemilik rumah : “Silahkan duduk bu.”
6. Pembeli : “Oh iya, terimakasih.”
7. Pemilik rumah : “Jadi gini bu, mengenai rumah ini
memang benar dijual. Apa Ibu
berminat?”
8. Pembeli : “Sekarang saya masih ingin melihat-
lihat keadaan rumah ini dulu. Bila
saya tertarik, saya akan membelinya.”
9. Pemilik rumah : “Oh iya bu, mari saya antar melihat-
lihat keadaan rumah ini.”
(Setelah melihat-lihat keadaan rumah mereka
duduk kembali)
4. 10. Pemilik rumah : “Jadi bagaimana bu? Apakah ibu
tertarik dengan rumah ini?”
11. Pembeli : “Saya tertarik dengan rumah ini, bu.
Tetapi bolehkah saya tahu mengapa
Ibu menjual rumah ini?”
12. Pemilik rumah : “Sebenarnya saya sangat menyukai
rumah ini, tetapi suami saya
dipindahkan tugas oleh kepala
direktur ke luar kota.”
13. Pembeli : “Wah, sayang sekali ya, bu.
Sebelumnya bolehkah saya tahu
berapa harga rumah ini, bu?”
14. Pemilik rumah : “Kami membuka harga 1,5 M bu.”
15. Pembeli : “Wah!! Mahal sekali bu.”
5. 16. Pemilik rumah : “Ini sudah harga yang paling cocok
dengan rumah ini bu, karena rumah
ini baru ditempati selama 2 tahun
ditambah lagi ada kolam renang dan
halamannya luas, lokasinya pun
strategis lagi.”
17. Pembeli : “Bisakah kurang harganya, bu?”
18. Pemilik rumah : “Tidak bisa bu, ini sudah harga yang
paling murah.”
19. Pembeli : “Bagaimana jika 1 M bu?
20. Pemilik rumah : “Aduh bu, itu harganya jauh sekali.”
21. Pembeli : “Bagaimana jika 1,1 M bu?”
6. 22. Pemilik rumah : “Aduh bu tidak bisa. Rumah ini baru
saja saya renovasi apalagi lokasinya
strategis bu.”
23. Pembeli : “Bagaimana jika 1,3 M bu? Apakah
saya bisa membeli rumah ini dengan
harga segitu?”
24. Pemilik rumah : “Bagaimana ya bu, saya masih
belum bisa memberi harga segitu.
Bagaimana jika 1,4 M?”
25. Pembeli : “Bisakah kurang sedikit lagi bu?
Bagaimana jika 1,35 M?”
26. Pemilik rumah : “Baiklah bu, saya jual rumah ini
dengan harga 1,35 M.”
7. 27. Pembeli : “Oh iya bu, mengenai berkas-berkas
rumah seperti sertifikat dan lain
sebagainya kapan saya bisa menemui
Ibu?”
28. Pemilik rumah : “Besok juga bisa bu, Kamis akhir
minggu ini saya harus pindah ke luar
kota.”
29. Pembeli : “Baiklah bu, kalau besok tidak ada
halangan saya akan ke rumah Ibu tapi
kalau tidak, saya akan ke rumah Ibu
lusanya.”
30. Pemilik rumah : “Oh iya bu, ga apa-apa.”
31. Pembeli : “Oh iya bu, mengenai uang
bayarannya bagaimana ya bu?”
8. 32. Pemilik rumah : “Tidak usah terburu-buru bu, bisa
dicicil selama 6 bulan bu. Nanti
uangnya di transfer aja, nomor
rekeningnya nanti saya kirim ke Ibu
melalui sms.”
33. Pembeli : “Baiklah bu, terimakasih banyak bu,
semoga Ibu dan keluarga tiba di
tempat tujuan dengan selamat.”
(Bersalaman)
34. Pemilik rumah : “Sama-sama bu.”
35. Pembeli : “Kalau begitu, saya pamit dulu ya bu.”
36. Pemilik rumah : “Iya bu, silahkan. Mari saya antar.”
37. Pembeli : “Selamat siang bu.”
38. Pemilik rumah : “Selamat siang, bu.”
9. Struktur
• Orientasi
1. Pembeli : “Selamat siang.”
2. Pemilik rumah : “Selamat siang, ada yang bisa saya
bantu?”
3. Pembeli : “Saya Ibu Ani, kemarin saya lihat di
depan rumah Ibu ada papan yang
bertuliskan ‘DIJUAL’. Apa benar rumah
Ibu dijual?”
4. Pemilik rumah : “Oh dengan Ibu Ani, saya ibu Ririn.
Silahkan masuk dulu bu.”
5. Pemilik rumah : “Silahkan duduk bu.”
6. Pembeli : “Oh iya, terimakasih.”
10. Struktur
• Permintaan
7. Pemilik rumah : “Jadi gini bu, mengenai rumah ini
memang benar dijual. Apa Ibu
berminat?”
8. Pembeli : “Sekarang saya masih ingin melihat-
lihat keadaan rumah ini dulu. Bila
saya tertarik, saya akan membelinya.”
11. Struktur
• Pemenuhan
9. Pemilik rumah : “Oh iya bu, mari saya antar melihat- lihat
keadaan rumah ini.”
10. Pemilik rumah : “Jadi bagaimana bu? Apakah ibu tertarik
dengan rumah ini?”
11. Pembeli : “Saya tertarik dengan rumah ini, bu.
Tetapi bolehkah saya tahu mengapa
Ibu menjual rumah ini?”
12. Pemilik rumah : “Sebenarnya saya sangat menyukai
rumah ini, tetapi suami saya dipindahkan
tugas oleh kepala direktur ke luar kota.”
13. Pembeli : “Wah, sayang sekali ya, bu. Sebelumnya
bolehkah saya tahu berapa harga rumah
ini, bu?”
12. Struktur
• Penawaran
14. Pemilik rumah : “Kami membuka harga 1,5 M bu.”
15. Pembeli : “Wah!! Mahal sekali bu.”
16. Pemilik rumah : “Ini sudah harga yang paling cocok
dengan rumah ini bu, karena rumah
ini baru ditempati selama 2 tahun
ditambah lagi ada kolam renang dan
halamannya luas, lokasinya pun
strategis lagi.”
17. Pembeli : “Bisakah kurang harganya, bu?”
18. Pemilik rumah : “Tidak bisa bu, ini sudah harga yang
paling murah.”
19. Pembeli : “Bagaimana jika 1 M bu?
13. Struktur
• Penawaran
20. Pemilik rumah : “Aduh bu, itu harganya jauh sekali.”
21. Pembeli : “Bagaimana jika 1,1 M bu?”
22. Pemilik rumah : “Aduh bu tidak bisa. Rumah ini baru
saja saya renovasi apalagi lokasinya
strategis bu.”
23. Pembeli : “Bagaimana jika 1,3 M bu? Apakah
saya bisa membeli rumah ini dengan
harga segitu?”
24. Pemilik rumah : “Bagaimana ya bu, saya masih
belum bisa memberi harga segitu.
Bagaimana jika 1,4 M?”
25. Pembeli : “Bisakah kurang sedikit lagi bu?
Bagaimana jika 1,35 M?”
14. Struktur
• Persetujuan
26. Pemilik rumah : “Baiklah bu, saya jual rumah ini
dengan harga 1,35 M.”
27. Pembeli : “Oh iya bu, mengenai berkas-berkas
rumah seperti sertifikat dan lain
sebagainya kapan saya bisa menemui
Ibu?”
28. Pemilik rumah : “Besok juga bisa bu, Kamis akhir
minggu ini saya harus pindah ke luar
kota.”
29. Pembeli : “Baiklah bu, kalau besok tidak ada
halangan saya akan ke rumah Ibu tapi
kalau tidak, saya akan ke rumah Ibu
lusanya.”
30. Pemilik rumah : “Oh iya bu, ga apa-apa.”
15. Struktur
• Pembelian
31. Pembeli : “Oh iya bu, mengenai uang
bayarannya bagaimana ya bu?”
32. Pemilik rumah : “Tidak usah terburu-buru bu, bisa
dicicil selama 6 bulan bu. Nanti
uangnya di transfer aja, nomor
rekeningnya nanti saya kirim ke Ibu
melalui sms.”
33. Pembeli : “Baiklah bu, terimakasih banyak bu,
semoga Ibu dan keluarga tiba di
tempat tujuan dengan selamat.”
34. Pemilik rumah : “Sama-sama bu.”
16. Struktur
• Penutup
35. Pembeli : “Kalau begitu, saya pamit dulu ya bu.”
36. Pemilik rumah : “Iya bu, silahkan. Mari saya antar.”
37. Pembeli : “Selamat siang bu.”
38. Pemilik rumah : “Selamat siang, bu.”
17. “Tahap – Tahap Negosiasi”
• Negosiator 1 (Stuktur pertama) = Menyampaikan maksud tujuan
negosiasi:
7. Pemilik rumah : “Jadi gini bu, mengenai rumah ini memang
benar dijual. Apa Ibu berminat?”
8. Pembeli : “Sekarang saya masih ingin melihat-lihat
keadaan rumah ini dulu. Bila saya tertarik, saya
akan membelinya.”
• Negosiator 2 (Struktur kedua) = Menyampaikan penolakan /
sanggahan dengan alasan-alasan:
20. Pembeli : “Bagaimana jika 1 M bu?”
22. Pembeli : “Bagaimana jika 1,1 M bu?”
• Negosiator 1 (Struktur ketiga) = Mengemukakan argumentasi / fakta
yang kuat untuk disetujui negosiator 2:
23. Pemilik rumah : “Aduh bu tidak bisa. Rumah ini baru saja saya
renovasi apalagi lokasinya strategis bu.”
18. • Negosiator 2 (Struktur 4) Kembali mengemukakan penolakan
dengan sejumlah fakta:
24. Pembeli : “Bagaimana jika 1,3 M bu? Apakah saya
bisa membeli rumah ini dengan harga
segitu?”
• Terjadi kesepakatan / ketidaksepakatan (Struktur 5):
26. Pembeli : “Bisakah kurang sedikit lagi bu?
Bagaimana jika 1,35 M?”
27. Pemilik rumah : “Baiklah bu, saya jual rumah ini dengan
harga 1,35 M.”
28. Pembeli : “Oh iya bu, mengenai berkas-berkas rumah
seperti sertifikat dan lain sebagainya kapan
saya bisa menemui Ibu?”
29. Pemilik rumah : “Besok juga bisa bu, Kamis akhir minggu ini
saya harus pindah ke luar kota.”
19. Kaidah-kaidah teks negosiasi:
• Melibatkan dua orang atau lebih:
-Melibatkan pemilik rumah dan pembeli.
• Bentuk komunikasi secara langsung:
-Dapat dilihat dari prolog dan percakapan dari no. 1-6.
• Terdapat perbedaan kepentingan:
-Iya, dapat dilihat dari percakapan no. 11 dan 12, dimana
pemilik rumah menjual rumah tersebut karena memiliki
kepentingan dimana suami dari pemilik rumah dipindah
tugaskan oleh kepala direktur keluar kota sedangkan
kepentingan pembeli adalah ingin membeli rumah tersebut.
20. Kaidah-kaidah teks negosiasi:
• Diselesaikan dengan proses tawar-menawar:
-Dapat dilihat dari percakapan dari no. 14-26, dimana antara
pembeli dan pemilik rumah saling menyampaikan
argumentasi dan kepentingan yang berbeda-beda.
• Suatu rencana yang belum terjadi:
-Dapat dilihat dari percakapan no. 27-32, dimana si pembeli
belum menerima berkas-berkas rumah secara resmi begitu
pula dengan pemilik rumah yang belum mendapatkan uang
bayaran ataupun DP rumah.
• Berkemungkinan sepakat / tidak sepakat:
-Dapat dilihat dari percakapan no. 27-28; 30-32
21. Ciri-ciri kebahasaan
A. Keberadaan kalimat berita, kalimat tanya, kalimat
perintah:
a. Kalimat berita:
– “Selamat siang.”
– “Oh iya, terimakasih.”
– “Sekarang saya masih ingin melihat-lihat keadaan rumah
ini dulu. Bila saya tertarik, saya akan membelinya.”
– “Oh iya bu, mari saya antar melihat-lihat keadaan rumah
ini.”
– “Sebenarnya saya sangat menyukai rumah ini, tetapi suami
saya dipindahkan tugas oleh kepala direktur ke luar kota.”
– “Wah!! Mahal sekali bu.”
– “Kami membuka harga 1,5 M bu.”
22. Ciri-ciri kebahasaan
A. Keberadaan kalimat berita, kalimat tanya, kalimat
perintah:
b. Kalimat tanya:
– “Selamat siang ada yang bisa saya bantu?”
– “Saya Ibu Ani, kemarin saya lihat di depan rumah Ibu ada
papan yang bertuliskan ‘DIJUAL’. Apa benar rumah Ibu
dijual?”
– “Jadi gini bu, mengenai rumah ini memang benar dijual.
Apa Ibu berminat?”
– “Saya tertarik dengan rumah ini, bu. Tetapi bolehkah saya
tahu mengapa Ibu menjual rumah ini?”
– “Wah, sayang sekali ya, bu. Sebelumnya bolehkah saya
tahu berapa harga rumah ini, bu?”
– “Oh iya bu, mengenai uang bayarannya bagaimana ya bu?”
23. Ciri-ciri kebahasaan
A. Keberadaan kalimat berita, kalimat tanya, kalimat
perintah:
c. Kalimat perintah:
– “Oh dengan Ibu Ani, saya ibu Ririn. Silahkan masuk dulu
bu.”
– “Silahkan duduk bu.”
– “Iya bu, silahkan. Mari saya antar.”
24. Ciri-ciri kebahasaan
B. Banyak menggunakan kalimat keinginan / harapan:
– “Baiklah bu, terimakasih banyak bu, semoga Ibu dan
keluarga tiba di tempat tujuan dengan selamat.”
– “Sekarang saya masih ingin melihat-lihat keadaan
rumah ini dulu. Bila saya tertarik, saya akan
membelinya.”
– “Bisakah kurang harganya, bu?”
– “Bisakah kurang sedikit lagi bu? Bagaimana jika 1,35
M?”
25. Ciri-ciri kebahasaan
C. Banyak menggunakan kalimat bersyarat:
– “Bagaimana jika 1 M bu?”
– “Bagaimana jika 1,1 M bu?”
– “Bagaimana jika 1,3 M bu? Apakah saya bisa membeli
rumah ini dengan harga segitu?”
– “Bagaimana ya bu, saya masih belum bisa memberi
harga segitu. Bagaimana jika 1,4 M?”
– “Bisakah kurang sedikit lagi bu? Bagaimana jika 1,35
M?”
– “Baiklah bu, kalau besok tidak ada halangan saya akan
ke rumah Ibu tapi kalau tidak, saya akan ke rumah Ibu
lusanya.”
– “Kalau begitu, saya pamit dulu ya bu.”
26. Ciri-ciri kebahasaan
D. Banyak menggunakan konjungsi penyebaban / posalitas:
– “Sebenarnya saya sangat menyukai rumah ini, tetapi
suami saya dipindahkan tugas oleh kepala direktur ke
luar kota.”
– “Ini sudah harga yang paling cocok dengan rumah ini bu,
karena rumah ini baru ditempati selama 2 tahun
ditambah lagi ada kolam renang dan halamannya luas,
lokasinya pun strategis lagi.”