SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 40
Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
Ditjen. Kesehatan Masyarakat
8 November 2022
Topik
• Pendahuluan
• Analisis Situasi
• Penyelenggaraan Labkesmas
• Pelayanan Labkesmas
• Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan
berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM
• Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional
• Penutup
3
KEBUTUHAN UPT BERDASARKAN PROGRAM
TRANSFORMASI KESEHATAN
Transformasi Kesehatan
Layanan Primer
Layanan Rujukan
Sistem Ketahanan
Kesehatan
Usulan Kebutuhan UPT
1. UPT pelaksana surveilans dan laboratorium kesehatan masyarakat
2. UPT pelaksana skrining populasi dan pengamatan faktor risiko penyakit
dan permasalahan kesehatan
3. UPT pelaksana pengujian dan/ atau kalibrasi serta pemeliharaan sarana,
prasarana, dan alat kesehatan di fasyankes primer
1. UPT RS dan RS Pendidikan
2. UPT pelaksana kalibrasi dan pemeliharaan sarana, prasarana, dan
alkes di fasyankes rujukan
1. UPT pelaksana uji produk, sertifikasi, dan pengawasan alkes dan PKRT
2. UPT pelaksana kekarantinaan kesehatan utk cegah tangkal penyakit
3. UPT pelaksana surveilans penyakit berbasis laboratorium
UPT
1. UPT Bidang Labkesmas
2. UPT Bidang Pengujian dan
Pengamanan Alkes
1. UPT RS Vertikal
2. UPT Bidang Pengujian dan
Pengamanan Alkes
1. UPT Bid. Kekarantinaan
Kesehatan
2. UPT Bid. Pengujian dan
Pengamanan Alkes
3. UPT Bid. Labkesmas
Pembiayaan Kesehatan UPT pelaksana analisis/studi untuk teknologi kesehatan tepat guna (HTA)
SDM Kesehatan
1. UPT pelaksana produksi Nakes, khususnya yg strategis & langka
2. UPT pelaksana peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
3. UPT pelaksana penilaian kompetensi SDM yg mendukung manajemen
talenta
1. UPT Bidang Pelatihan Kesehatan
2. UPT Poltekkes
3. UPT Bidang Penilaian Kompetensi
Teknologi
Kesehatan
Tidak memerlukan UPT
-
UPT RS Vertikal
Latar Belakang
 Belum terintegrasinya
Laboratorium Kesehatan
 Belum terbangunnya jejaring
laboratorium baik milik
pemerintah maupun swasta
 Belum optimalnya surveilans
penyakit dan faktor risiko
kesehatan berbasis
laboratorium
 Belum tersistemnya
pembinaan sumber daya
laboratorium baik SDM,
kalibrasi alat, dan quality
assurance
 Belum adanya sistem
informasi Labkes yang
terintegrasi
 Terintegrasinya seluruh Laboratorium
Kesehatan di Indonesia.
 Terbangunnya jejaring laboratorium
baik milik pemerintah maupun swasta
 Terlaksananya surveilans penyakit
dan faktor risiko kesehatan berbasis
laboratorium secara Optimal.
 Terselenggaranya peningkatan
kapasitas sumber daya laboratorium
baik SDM, kalibrasi alat, dan quality
assurance
 Terwujudnya Sistem Informasi
Labkes Nasional Terintegrasi
SATUSEHAT
Permasalahan
Diperlukan Pengaturan
Laboratorium Kesehatan yang
bertujuan untuk:
a. mewujudkan layanan laboratorium
kesehatan yang bermutu;
b. meningkatkan akses masyarakat
dalam deteksi dini dan diagnostik
penyakit;
c. mendukung surveilans penyakit dan
faktor risiko kesehatan berbasis
laboratorium untuk pemantauan
wilayah setempat status kesehatan
masyarakat;
d. membangun kesiapsiagaan
laboratorium kesehatan dalam
menghadapi ancaman penyakit dan
kejadian luar biasa.
KONDISI
YANG DIHARAPKAN
Topik
• Pendahuluan
• Analisis Situasi
• Penyelenggaraan Labkesmas
• Pelayanan Labkesmas
• Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan
berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM
• Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional
• Penutup
Revitalisasi Struktur dan Jejaring Layanan Kesehatan Primer dan
Laboratorium Kesehatan Masyarakat
7
5 Level Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5 Level Public Health Laboratories
(Labkesmas) berdasarkan standar WHO
Level Fasyankes
Rumah Sakit
Puskesmas
Posyandu Prima
Posyandu
Home Visit
Cakupan Wilayah
514
Kab/Kota
7,230
Kecamatan
~85,000
Desa
~300,000
RT/RW
~273.5 juta
orang
REGIONAL LABORATORY
4
PROVINCIAL LABKESDA
3
NATIONAL LABORATORY
5
PUSKESMAS LABORATORY
1
DISTRICT/CITY LABKESDA
2
Jumlah Saat
ini
2
23
28
234
10.321
8
Laboratorium Jumlah Cakupan Wilayah Pengampu Pembiayaan
Laboratorium Nasional Prof. dr.
Sri Oemiyati
1 Nasional BKPK
Kementerian
Kesehatan
Laboratorium Nasional
B2P2VRP
1 Nasional BKPK
Laboratorium Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
9 Regional BKPK
Laboratorium Teknik Kesehatan
Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit
10 Regional P2P
Laboratorium Kesehatan/ BBLK 4 Regional Yankes
Laboratorium sederhana di KKP 51 Kawasan Terbatas P2P
Laboratorium Rumah Sakit 3.172 Provinsi atau Regional Yankes
Kemenkes/Pemprov/
Pemkab/Pemkot/
Swasta
Laboratorium Kesehatan
Pemprov
28 Provinsi Pemda
Pemprov/Pemkab/
Pemkota
Laboratorium Kesehatan
PemKab/Pemkot
234 Kab/Kota Pemda
Laboratorium Kesehatan di
Puskesmas
10.321 Kecamatan/Kelurahan Kesmas
Laboratorium Kesehatan Swasta 1.240 Swasta
Identifikasi
Laboratoriu
m di
Indonesia
# Belum
terintegrasi,
belum tersistem
secara optimal
Kronologis Pembentukan Labkesmas
9
21 April 2022 Diskusi Pakar tentang Peran dan Pengampuan Laboratorium kesehatan Masyarakat dipimpin MK
22 April – 9 Mei 2022
Penelaahan tim P2P dan Kesmas tentang Laboratorium Kesehatan dengan beberapa acuan
terutama WHO dan APHL
10 Mei 2022
Paparan hasil telaah tim dan usulan desain Labkesmas dalam rapat yang dipimpin MK
Arahan MK:
1. Labkesmas masuk dalam transformasi layanan primer
2. Koordinator Labkesmas adalah Dirjen Kesmas
3. Dirjen Kesmas segera membentuk tim kerja Labkesmas, mengidentifikasi regulasi dan
menyusun RPMK Labkesmas
30 Juni 2022
MK menetapkan SE No HK.02.01/Menkes/1254/2022 tentang penyelenggaraan Labkesmas, yang
berisikan:
• Labkesmas dibagi dalam 5 tingkatan
• Ditjen Kesmas adalah pengampu Labkesmas
• Di masa transisi, semua anggaran, penyelenggaran tetap berada di UPT pengampu
• Semua pengampu unit utama berkoordinasi dengan Ditjen Kesmas
• Ditjen Kesmas yang melakukan pembuatan NSPK Labkesmas
1 Juli 2022 MK menetapkan KMK No.HK01.07/MENKES/1256/2022 tentang Tim Nasional Labkesmas
Telah Dilaksanakan Penelaahan dan Diskusi dengan Melibatkan Para Pakar
Topik
• Pendahuluan
• Analisis Situasi
• Penyelenggaraan Labkesmas
• Pelayanan Labkesmas
• Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan
berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM
• Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional
• Penutup
Jejaring
dan
rujukan
LABKESMAS REGIONAL
(13 FUNGSI)
4
LABKESDA PROVINSI (10 FUNGSI)
3
LABKESMAS
NASIONAL
(14 FUNGSI)
5
LABORATORIUM PUSKESMAS (5 FUNGSI)
1
LABKESDA KAB/KOTA (8 FUNGSI)
2
TINGKATAN DAN FUNGSI PENYELENGGARAAN
LABKESMAS
Bimbingan
teknis,
pemantauan,
dan
evalausi
12
 Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya laboratorium kesehatan
masyarakat berjejaring dengan laboratorium kesehatan medis,
laboratorium kesehatan lingkungan, dan/atau laboratorium non
Kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta di dalam dan luar
negeri;
 Jejaring dapat dilakukan sesuai kebutuhan, meliputi:
a. pemeriksaan sampel;
b. data dan informasi;
c. peningkatan kapasitas SDM; dan/atau
d. penjaminan mutu laboratorium kesehatan.
LABKESMAS REGIONAL
Labkesmas regional
4
LABKESMAS TK III
Labkesmas Provinsi
3
LABKESMAS NASIONAL
LabNas Oemiati dan Salatiga
5
LABKESMAS TK I
PUSKESMAS
1
LABKESMAS TK II
Labkesmas Kab/Kota
2
Laboratorium Lain ;
a. Lab Riset,
b. Lab Veteriner,
c. Lab Lingkungan,
d. Lab Biofarma
e. dan lain lain..
Sistem Informasi Laboratorium
Nasional Terintegrasi SATUSEHAT
Ruang Lingkup :
a. Jejaring pemeriksaan sampel;
b. Jejaring data dan informasi;
c. Jejaring peningkatan kapasitas SDM;
d. Jejaring penjaminan mutu laboratorium
kesehatan.
e. Jejaring biorepository
: garis pembinaan
: garis rujukan
garis koordinasi
:
KONSEP JEJARING LABKESMAS DENGAN LABORATORIUM LAIN
Labkesmas mengkoordinasikan Labkes Medis dan
Labkesling di tingkat masing masing
Topik
• Pendahuluan
• Analisis Situasi
• Penyelenggaraan Labkesmas
• Pelayanan Labkesmas
• Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan
berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM
• Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional
• Penutup
RAPID TES (3) :
1.Pemeriksaan Hb (Rapid tes dengan
Hbmeter)
2.Pemeriksaan Gula Darah (Rapid tes
dengan Glucometer)
3.RDT Malaria
Pemeriksaan
Laboratorium
Posyandu/Pustu
Delivery Unit Jenis Pemeriksaan Jumlah
Tingkat 3
Pemeriksaan spesimen manusia
a. Mikrobiologi
b. Imunologi
c. Biomolekuler
d. Pemeriksaan Kimia Klinik
e. Toksikologi
f. Konfirmasi
Pemeriksaan Spesimen Lingkungan dan FR
a. Lingkungan
1. Kualitas Air
2. Kualitas Udara
3. Kualitas tanah
4. Pangan
5. Limbah Cair
6. Radiasi
7. Biomarker
b. Vektor dan BPP
Tingkat 2
12 parameter
8 parameter
5 parameter
4 parameter
9 parameter
10 parameter
41 parameter
7 parameter
4 parameter
21 parameter
10 parameter
1 parameter
9 Parameter
18 parameter
Tingkat 4
Pemeriksaan spesimen manusia
a. Deteksi mikroorganisme
b. Imunologi
c. Biomolekuler
d. Konfirmasi
e. Kimia Klinik
f. Toksikologi
Tingkat 3
12 parameter
6 parameter
14 parameter
2 parameter
7 parameter
9 parameter
Delivery Unit Jenis Pemeriksaan Jumlah
Tingkat 4
Pemeriksaan Spesimen Lingkungan dan FR
a. Lingkungan
1. Kualitas Air
2. Kualitas Udara
3. Kualitas tanah
4. Pangan
5. Limbah Cair
6. Radiasi
7. Biomarker
b. Vektor dan BPP
1. Deteksi spesies nyamuk (PCR)
2. Deteksi malaria pada nyamuk (PCR)
3. deteksi virus dengue pada nyamuk
4. deteksi virus Chikungunya pada nyamuk (PCR)
5. deteksi leptospirosis pada tikus
6. Deteksi JE pada nyamuk (ELISA dan PCR)
7. Deteksi Hantavirus pada nyamuk (PCR)
8. Uji Resistensi dan Efektifitas
9. Deteksi Pes pada pinjal (PCR)
10. Deteks Hendra dan Nipah (PCR)
c.
Tingkat 2
60 parameter
20 parameter
43 parameter
21 parameter
10 parameter
1 parameter
9 parameter
Delivery Unit Jenis Pemeriksaan Jumlah
Tingkat 4
Laboratorium rujukan dalam program surveilans nasional
1. Laboratorium rujukan Nasional AMR
2. Laboratorium rujukan Kultur M.TBC dan Uji Kepekaan OAT
3. Laboratorium rujukan uji validitas RDT Antigen/ Reagen PCR
Covid-19
4. Laboratorium rujukan pemeriksaan penyakit berpotensi wabah:
a) Polio, campak & Rubella
b) SARS Cov-2
c) Influenza Like Illness
d) Difteri
e) H1N1
f) Meningitis
g) Kusta
h) Arbovirus
i) Leptospirosis
j) Identifikasi vector dan reservoir
k) Schistosomiasis
Delivery Unit Jenis Pemeriksaan Jumlah
Tingkat 5
a. Pemeriksaan Lab tingkat 4
b. Deteksi penyakit emerging, remerging dan new emerging
c. Kultur virus dan bakteri
d. Uji netralisasi sebagai bagian dari uji klinik vaksin
e. Karakteristik strain/ isolate patogen (termasuk resistensi)
f. Karakteristik genome host terkait penyakit
g. Konfirmasi hasil pemeriksaan penyakit emerging, remerging dan new
emerging (Konfirmasi Hasil PCR Malaria/Uji Toksisitas Difteri/Kultur
Difteri/PCR Pertusis/Anthrax/Legionella/ Leptospira Isolasi / Meningitis/
Kultur Diare/ GO/Meningitis/ Keracunan Pangan/Isolasi Virus
Polio/Pemeriksaan TB Molekuler/Pemeriksaan TB Mikroskopis BTA, dll)
h. Pemeriksaan dengan standard BSL 3
i. Pemeriksaan laboratorium penyakit Zoonosis
j. Pemeriksaan MAT Lepstospira
k. Genotyping virus dan bakteri penyebab zoonosis
l. Deteksi Penyakit Tular Vektor dan BPP yang belum bisa dideteksi di
tingkat 4
Topik
• Pendahuluan
• Analisis Situasi
• Penyelenggaraan Labkesmas
• Pelayanan Labkesmas
• Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan
berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM
• Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional
• Penutup
DEFINISI
21
Surveilans penyakit dan FR kesehatan berbasis laboratorium adalah:
suatu kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data
dan informasi tentang kejadian penyakit atau faktor risiko kesehatan yang
berbasis laboratorium dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan
dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan
memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan
penanggulangan secara efektif dan efisien.
A. Surveilans Penyakit Berbasis Lab. : Penyakit Menular (44 jenis) dan PTM
(7 jenis).
Surveilans genomik untuk penyakit emerging, new emerging dan re
emerging menggunakan teknologi sekuensing genom dilakukan oleh
Labkesmas tingkat 4 dan 5 serta jejaringnya.
B. Surveilans FR Kesehatan Lingkungan,
C. Surveilans Vektor dan BPP
RUANG
LINGKUP
22
4. PENATAAN TATALAKSANA
Keterkaitan Surveilans dan Laboratorium Kesehatan
Masyarakat
Labkesmas mendukung surveilans
melalui pemeriksaan laboratorium
dengan meningkatkan kualitas:
 kemampuan SDM
 mutu pemeriksaan
 kelengkapan equipment (alat,
reagen dan konsumable)
 kemantapan koordinasi lintas
unit, jejaring nasional maupun
internaisonal
Data hasil pemeriksaan
Labkesmas dan jejaring
Labkesmas akan terintegrasi
dalan Sistem Informasi
Laboratorium Terintegrasi
Nasional SATU SEHAT dan
datanya dapat dimanfaatkan
oleh para pengambil kebijakan
bidang kesehatan
Labkesmas akan
menyelenggarakan diseminasi
dan analisis data sehingga
dapat memberi gambaran
beban penyakit (burden
disease) dan faktor risiko
Kesehatan berdasarkan
Laboratorium
Dalam rangka penyediaan data status kesehatan masyarakat diperlukan laboratorium yang akan melakukan deteksi dini dan
surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan untuk kemudian menjadi dasar perumusan kebijakan peningkatan kesehatan
masyarakat
Topik
• Pendahuluan
• Analisis Situasi
• Penyelenggaraan Labkesmas
• Pelayanan Labkesmas
• Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan
berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM
• Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional
• Penutup
Peran dan Fungsi UPT Bidang Labkesmas
24
Peran
mendukung sistem kesehatan melalui pelayanan, pembinaan, pengawasan dan penjaminan mutu
laboratorium kesehatan
Fungsi
1. pemeriksaan laboratorium spesimen manusia
2. pemeriksaan laboratorium spesimen lingkungan
(termasuk vektor)
3. surveilans penyakit & faktor risiko Kesehatan
serta respon KLB/ KKM
4. pengelolaan data laboratorium terintegrasi
5. pengelolaan sampel biorepositori
6. komunikasi dengan mitra kerja dan masyarakat
7. pengoordinasian jejaring laboratorium
8. pengelolaan pengadaan dan logistik khusus
9. penguatan kapasitas SDM laboratorium
10. penjaminan mutu laboratorium (PMI, PME dan
kalibarasi)
11. jejaring dengan mitra nasional dan internasional
terkait
12. kajian untuk kebijakan dan teknologi tepat guna
13. dukungan fungsi regulasi
14. dukungan terhadap perumusan kebijakan dan
pengembangan program
Fungsi lain
1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran
2. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
tangga
25
1. Beberapa UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan saat ini sudah
tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga perlu dilakukan
perubahan;
2. Penataan organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis bidang
laboratorium kesehatan masyarakat telah mendapatkan persetujuan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
RENCANA DAN TINDAK LANJUT JEE
26
No Topik Keterangan
Tujuan:
Penilaian kapasitas 25 UPT Kemenkes disesuaikan dengan 14 fungsi WHO
Langkah-Langkah:
1. Penilaian gap input dari tiap tingkat Labkesmas
2. Penilaian gap fungsi dari tiap tingkat Labkesmas
3. Review keberlangungan operasionalisasi tiap tingkat Labkesmas
4. Rekomendasi pemenuhan gap
5. Rekomendasi operasionalisasi labkesmas
DISKUSI
27
1. Inne: Tersedia dana GF untuk kegiatan JEE, pakar JEE internal sdh ada, namun ekpert eksternal belum ada
2. Lucia: sebelum labkesmas berjalan, menilai terlebih dahulu kondisi lab melalui JEE, arahan Dirjen agar ada
rekomendasi eksternal expert yg akan terlibat JEE, salah 1 usulan: Bill Holley Lab Vektor.
3. Evi Setditjen: apakah akan di ambil sample atau seluruh UPT, berapa banyak pakar yg terlibat utk JEE, 3 hal
yg difokuskan: fungsi labkesmas, surveilans, dan penataan UPT. Arahan DG: Ada 1 penulis utama yang akan
menulis hasil review.
4. WHO Tina: ingin melibatkan expert WHO, dr WHO langsung bisa kirim email ke SEARO dan HQ, scope of
work spt apa, teknis kegiatan nya spt apa, bila ruang lingkup kerjaan banyak, maka bisa sj WHO meng hire
konsultan
5. WHO Aprisal: mendefinisikan scope of work, menentukan siapa yg akan jd expert, modalitas bisa expert
WHO (SEARO, HQ), atau mendampingi external parties
6. Inne: Tim kerja labkesmas sudah menyiapkan TOR dan akan didiskuisikan
7. APHL dan CDC sejak 2017 sdh mensupport dari sisi teknis pngembangan kebijakan, pokja regulasi dan
dokumen. Expert eksternal CDC sdh memiliki 3 orang dg pengalaman bertahun2. detil kegiatan akan dibahas
lebih lanjut
8. Hana, Paskas: sebaiknya belajar dr berbagai macam standar, menyesuaikan yg cocok dengan kondisi
Indonesia, shg bisa di identifikasi hal teknis apa yang akan dibangun di masing2 tingkatan labkesmas ke
depannya
9. WHO: Kerjasama dg SEARO, ada advisor yg terkait dg PHL, bila sdh ada basic TOR akan dipertajam lagi,
mengacu pada standar WHO di PHL L, Perancis, mensupport peningkatan kapasitas lab
DISKUSI
28
10.Hana: Mengundang mitra untuk Paparan mitra terkait kompetensi lab yg dimiliki, utk dikolaborasikan dg
Labkesmas, misal tentang Diagnostic program.
11.Adakah Expert WHO utk pendampingan Surveilans berbasis Lab
12.Tina: WHO sdh ada bbrp guidance terkait Surv berbasis lab, WHO siap mndampingi, labkesmas paparan kpd
WHO,
13.WHO: Utk mereview fungsi perlu regulasi
14.Dr. Fransisca: Setuju setelah dipilah2 tujuan JER, maka bisa ditentukan benchmark kemana, utk menambah
apa yg sdh disusun
15.AIHSP Bea: JEE scopenya spt apa, krn JEE ada tools tersendiri, perlu dilihat kembali, jangan mnggunakan
terminology yg keliru, setiap partner punya keunggulan masing2, misal AIHSP focus pada Lab Network
zoonosis (one health)
16.Teridah: akan konsultasi utk expert dari CDC Thailand
17.Inne:
• CV dari Konsultan APHL
• CV Kandidat Konsultan WHO
• Pertemuan dg Mitra membahas TOR lebih detil
• Pertemuan dg WHO terkait pendampingan WHO
• Membuat instrument Tools
Rencana Tindak Lanjut
29
1. CV dari Konsultan APHL (sudah)
2. CV Kandidat Konsultan WHO ( PHL advisor WHO SEARO - minggu ketiga Nov)
3. Pertemuan dg Mitra membahas TOR lebih detil (Selasa,15 November 2022)
4. Pertemuan dg WHO terkait pendampingan WHO
5. Membuat instrument Tools JER (3 kali pertemuan: minggu kedua November 2022, minggu keempat
November 2022 dan awal Januari 2023)
TERIMA KASIH
1. Pemeriksaan spesimen manusia
a. Pemeriksaan rapid test
1. Malaria/Plasmodium spp
2. Anti HIV
3. RDT Sifilis/ Treponema
4. Antigen/ antibody Dengue
5. HbsAg
6. Anti Salmonella Typhi IgM
7. Tes kehamilan (Beta HCG)
8. Golongan Darah
9. Leptospirosis
10. Ag SARS-COV-2
11. RDT Antibodi Chikungunya
12. RDT HCV
b. Pemeriksaan mikroskopis:
1. Malaria
2. Tuberculosis
3. Scistosoma* (tinja)
4. Lepra
5. Bacillus anthracis
6. Diplococcus gram negative
7. Trichomonas vaginalis
8. Candida albicans
9. Bacterial vaginosis
10. Jamur Permukaan
11. Amoeba
12. Cacingan
c. Pemeriksaan Hematologi
1. Hemoglobin
2. Hematokrit
3. Hitung eritrosit
4. Hitung Trombosit
5. Hitung Leukosit
6. Hitung jenis leukosit
7. LED
8. Masa perdarahan
9. Masa pembekuan
10. Indeks eritrosit (MCV, MCHC, MCH)
d. Pemeriksaan Urine
Urin Rutin:
1. Warna
2. Kejernihan
3. Bau
4. Volume
5. Ph
6. Berat jenis
Urin lengkap kimiawi (strip tes - carik
celup)
1. Protein
2. Glukosa
3. Bilirubin
4. Urobilinogen
5. Keton
6. Nitrit
7. Lekosit
8. Eritrosit
9. Berat jenis
10. pH
Mikroskopis (Sedimen)
f. Pengambilan Sampel rujukan
1. Antraks
2. Thalasemia
3. SHK
4. Campak
5. Rubella
6. Polio
7. Sputum- TB
8. HIV EID
9. Leptospirosis
10. Avian Influenza
11. Taeniasis
12. Pes
13. COVID-19
14. Mikrofilaria
g. Pemeriksaan Kimia Klinik:
1. Glukosa
2. Bilirubin total*
3. Bilirubin direct*
4. SGOT
5. SGPT
6. Asam urat
7. Ureum/BUN
8. Kreatinin
9. Trigliserida
10.Kolesterol Total
11.Kolesterol HDL
12.Kolesterol LDL
h. Pemeriksaan Feses
Makroskopis:
1. Konsistensi
2. Warna
3. Bau
4. Lendir
5. Darah
6. Darah Samar (FOB)
Mikroskopis:
1. Telur cacing
2. Amuba
3. Eritrosit
4. Leukosit
5. Sisa Makanan
6. Lain-lain (bakteri, jamur)
2. Pemeriksaan spesimen lingkungan dan
FR lainnya
1. Pemeriksaan kualitas air aspek fisik, dan
kimia dengan metode rapid tes, mikrobiologi
air
2. Pemeriksaan kualitas udara aspek fisik
(debu, kelembaban udara, kebisingan,
pencahayaan, laju ventilasi udara), biologi
(jumlah kuman), kimia
3. Pemeriksaan kualitas pangan aspek fisik,
biologi dan kimia dengan metode rapid tes.
Vektor dan BPP
1. Identifikasi habitat vektor DB, Chikungunya
dan Malaria
2. Identifikasi jentik/nyamuk DBD, Chikungunya
dan Malaria secara mikroskopis
3. Penangkapan dan Pengambilan specimen
untuk Pes*(daerah Khusus)
4. Penangkapan dan Pengambilan Specimen
untuk Schistosomiasis *(daerah khusus)
Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas
Pemeriksaan Labkesmas Kab/ Kota
1. Pemeriksaan spesimen manusia
tingkat 1
a. Kultur:
1. E coli
2. Shigela
3. Vibrio cholera
4. Coliform
5. Salmonela
b. Imunologi;
1. Anti HCV
2. Anti HIV
3. Anti HBS
4. Anti HAV
5. COVID Antibodi
6. CD4
c. Biomelekular
1. PCR COVID-19
2. PCR/ TCM HIV
3. PCR/ TCM Hep C
4. PCR/ TCM TBC
d. Konfirmasi
1. Mikroskopis Malaria
2. Mikroskopis Filariasis
3. Mikroskopis Thalasemia
4. ELISA antibody Dengue
5. RPR dan TPHA*
6. ELISA HbsAg
7. Antigen Salmonella Typhi
8. PCR Leptospirosis
9. ELISA Chikungunya
e. Pemeriksaan Urine
1. Protein semi kuantitatif
2. Protein Bence Jones
3. Protein Kuantitatif
f. Hematologi
1. Pemeriksaan tingkat 1
2. Analisis Hb: metode HPLC atau
elektroforesis
g. Kimia Klinik
Pemeriksaan tingkat 1
h. Toksikologi
1. Amfetamin - RDT
2. Benzodiazepin - RDT
3. Metamfetamin - RDT
4. Opioid: Opiat, Morfin, Heroin - RDT
5. Gol Canabionoid/ganja - RDT
6. Gol. Cocain – RDT
i. Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses tingkat 1
2. Pemeriksaan Lingkungan:
a. Pemeriksaan kualitas air
Fisik
1. Bau - organoleptik
2. Rasa - organoleptik
3. Suhu - termometer
4. Warna - fotometer/spektofotometer UV vis
5. Kecerahan/kejernihan - turbiditimetri
6. Kekeruhan - turbiditimeter
7. Zat padat terlarut – TDS meter, gravimetri
Kimia
1. PH – pHmeter/sanitarian kit (minimal 2)
2. Arsen – sanitarian kit
3. Chlorida – spektofotometer/sanitarian kit
4. Chromium VALL 6 –
spektofotometer/sanitarian kit
5. Cadmium – spektofotometer/ sanitarian kit
6. Nitrit – spektofotometer (1)
7. Sianida - spektofotometer
8. Selenium - spektofotometer
9. Alluminium - spektofotometer
10. Besi - spektofotometer
11. Kesadahan - spektofotometer
12. Flourida - spektofotometer
13. Mangan - Fotometer/Spektofotometer
14. Zink - fotometer/spektofotometri
15. Sulfat
16. Tembaga - fotometer/spektofotometri
17. Sisa Chlor - fotometer/spektofotometer
18. Amoniak – spektofotometri
19. COD - titrimetri
20. BOD - titrimetri
21. Kebasaan
22. Nitrat - spektofometer
23. Timbal - spektofometer
24. Nikel - fotometer/spektofotometri
Mikrobiologi
1. E-Coli - tabung ganda/colilert/membran filter
2. Total Coli Form
b. Pemeriksaan kualitas udara
Fisik
1. Suhu - thermometer
2. Pencahayaan - luxmeter
3. Kelembaban - higrometer
4. Ventilasi - anemometer
5. Kebisingan – soundlevel meter
6. PM 10 - particulat meter
7. PM 2,5 – particulat meter
8. Debu total - particulat meter
Mikrobiologi
1. Mikroba udara - air sampler
Kimia
1. SO2 - Spektrofotometer,
Gas analyzer
2. NO2 - spektofotometri
3. Ozon (O3) - Spektrofotometer
c. Pemeriksaan kualitas tanah
Fisik
1. Suhu - thermometer
2. Kelembaban - higrometer
3. Porositas
4. PH – pHmeter (minimal 2)
d. Pemeriksaan keamanan pangan
Mikrobiologi
1. Eschericia coli - tabung
ganda/colilert/membran filter
2. Salmonella sp
3. Staphylococcus aureus
4. Bacillus cereus
5. Listeria sp
6. Listeria Monocytogenes
Kimia
1. Boraks - Rapid test kit
2. Formalin - Rapid test kit
3. Methanil Yellow - Rapid test kit
4. Rhodamin B - Rapid test kit
Pemeriksaan Labkesmas Kab/ Kota
e. Pemeriksaan limbah cair
1. pH - pHmeter
2. BOD - titrimetri
3. COD - titrimetri
4. TSS - gravimetri
5. Minyak dan Lemak - gravimetri
6. Amoniak - spektofotometri
7. Total Coliform – tabung ganda
8. Debit limbah (langsung di liat di
IPAL) - flowmeter
9. sisa klor - fotometri/klorin test
10.Suhu - thermometer
f. Radiasi pengion*
radiasi non pengion - spektrum
analyzer
g. Vektor dan BPP
1. Identifikasi Habitat Vektor DBD, Chikungunya, Malaria
2. Identifikasi Jentik dan Nyamuk DBD, Chikungunya, Malaria secara
mikroskopik
2. Penangkapan Kecoa dan Lalat ( Situasi khusus/KLB)*
3. Uji resistensi nyamuk terhadap insektisida
4. Identifikasi Rodent* (pada daerah khusus /daerah pes)
5. Identifikasi Specimen keong u schistosomiasis* (untuk daerah Khusus)
h. Sampel Lingkungan Untuk deteksi Tular Vektor dan Zoonotik
1.Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi leptospirosis
2. Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi Antraks
Pemeriksaan Labkesmas Provinsi
1. Pemeriksaan Spesimen Manusia
a. Pemeriksaan Laboratorium tingkat 2
b. Mikrobiologi:
1. Bakteri aerob dan anaerob
2. Angka Kuman
3. AMR – TB (Tes Resistensi Delusi)
4. Kultur TB
5. Amoeba
6. Larva duodenale
7. Sarcopes Scabei
8. Bacillus anthracis (S, C, PCR)
9. Leptospira interrogans ( PCR )
10.Rickettsia
11.Pertusis (PCR)
12.antimicrobial resistance-aerob (AMR- Tes
Resisten Difusi)
c. Imunologi
1. Anti Toxoplasma IgG
2. Anti Toxoplasma IgM
3. Anti Rubella IgG
4. Anti Rubella IgM
5. Anti Cytomegalo virus IgG
6. Anti CMV IgM
7. Anti HSV-1 IgM
8. Anti HSV-1 IgG
d. Biomolekuler
1. PCR Chlamydia Trachomatis
2. PCR Neisseria Gonorrhoeae
3. PCR Serotype 1-4 Dengue
4. PCR Malaria
5. PCR Frambusia*
e. Hematologi
Pemeriksaan tingkat 2
f. Kimia Klinik
1. Feritin
2. Hba1c
3. Cholinesterase
4. SHK
g. Toksikologi
Konfirmasi NAPZA 6 parameter
dengan alat GCMS*
1. Aflatoksin
2. Opratoksin
3. Asam Bongkrek
4. Toksalbumin
5. Toksoflavin
6. Gol Carbamat
7. Gol. Organophosfat
8. Gol. Organochlorin
9. Antikoagulasi
h. Pemeriksaan Urine Tk 2
i. Pemeriksaan Feses Tk 2
j. Konfirmasi
1. Mikroskopis Malaria
2. Mikroskopis FIlariasis
3. Mikroskopis Thalasemia
4. ELISA antibody Dengue
5. RPR dan TPHA*
6. ELISA HbsAg
7. Antigen Salmonella Typhi
8. PCR Leptospirosis
9. ELISA Chikungunya
10. Elisa Schistososmiasis
Pemeriksaan Labkesmas Provinsi
1. Pemeriksaan Lingkungan:
Pemeriksaan tingkat 2
a. Pemeriksaan kualitas air
Fisik
1. Daya hantar listrik
2. Zat terendap
Kimia
1. pH - pHmeter
2. Nitrat (sebagai NO3) - spektometri/ion
chromatografi
3. Nitrit (sebagai NO2) - spektometri/ion
chromatografi
4. Kromium valensi 6 (Cr6+) -
spektometri/ion chromatografi
5. Besi (Fe) - AAS/ICP OES
6. Mangan (Mn) - AAS/ICP OES
7. Arsen (As) - arsen kit/ICP OES
8. Sisa khlor - rapid tes/spektofometer
9. Kadmium (Cd) - ICP OES
10. Timbal (Pb) - spektofometer
11. Flouride (F) - spektofometer
12. Aluminium (Al) - ICP OES
13. Fosfat (fosfat sebagai P) -
spektofometri/Ion Chromatografi
14. Amoniak (NH3) - spektofometri
15. Kalium - Ion Chromatografi/ICP OES
16. Total Kromium (Cr) -
17. Hidrogen Sulfida (H2S) - rapid test
18. Sianida (CN) -
19. Tembaga (Cu) - ICP OES
20. Selenium (Se) -
21. Seng (Zn) - ICP OES
22. Nikel (Ni) -
23. Methylene Blue Active Substances
(MBAS) -
24. Hidrogen Sulfida (H2S) (terlarut) - rapid
test
25. Merkuri (Hg) - mercury analizer/ICP OES
26. Tembaga (Cu) - ICP OES
27. Hidrokarbon polyaromatis
28. Nikel (Ni) -
29. Timbal - ICP OES
30. Amonia (NH3) (terlarut) - ICP OES
31. Fenol - spektofotometer
Mikrobiologi
1. E. coli - pembiakan/kultur (malditof
test)/rapid tes fotometri
2. total coliform -
3. Heterotrophic Plate Count (HPC) -
4. Pseudomonas aeruginosa
5. Staphylococcus aureus - pembiakan/kultur
(konvensional)
6. Legionella spp
7. Enterococci
8. Angka Kuman (MPN dan ALT)
b. Pemeriksaan Kualitas Udara
Fisik
1. Suhu - thermometer
2. Pencahayaan - luxmeter
3. Kelembapan - Hygrometer
4. Laju Ventilasi - anemometer
5. Kebisingan – soundlevel meter
6. Kecepatan dan arah angin -
Mikrobiologi
Mikroba udara
Kimia
c. Pemeriksaan Kualitas Tanah
Fisik
1. Suhu - thermometer
2. Kelembaban - hygrometer
3. Porositas -
4. Derajat keasaman (pH) - pHmeter
d. Keamanan Pangan
1. Eschericia coli - pembiakan/kultur
(malditof test)/rapid tes fotometri
2. Salmonella sp - pembiakan/kultur
(konvensional)
3. Staphylococcus aureus - pembiakan/kultur
(malditof test)
4. Bacillus cereus - pembiakan/kultur
(malditof test)
5. Listeria sp - pembiakan/kultur
(konvensional)
d. Keamanan Pangan
6. Listeria Monocytogenes
7. Boraks - Rapid test kit
8. Formalin - Rapid test kit
9. Methanil Yellow - Rapid test kit
10. Rhodamin B - Rapid test kit
11. Kandungan Babi
12. Arsen
13. Total Merkuri
14. Metil Merkuri
15. Cadmium (Cd)
16. Timbal (Pb)
17. Kromium (Cr)
18. Tembaga (Cu)
19. Kobalt (Co)
20. Organoklorin
21. Organophospat
e. Limbah Cair
1. pH - pHmeter
2. BOD - titrimeter
3. COD - titrimeter
4. TSS - gravimetri
5. Minyak dan Lemak - gravimetri
6. Amoniak - spektofotometri
7. Total Coliform - Tabung ganda
8. Debit limbah (langsung di liat
di IPAL) - flowmeter
9. sisa klor - fotometri/klorin test
10. Suhu - thermometer
f. Radiasi Pengion
Radiasi non pengion – spektrum
analyzer
g. Biomarker
1. Arsen (darah, rambut, kuku)
2. Merkuri (darah, rambut, kuku)
3. methyl merkuri (darah, rambut, kuku)
4. Cadmium (darah)
5. Pb (darah)
6. Cobalt (darah)
7. Nikel (darah)
8. Kolinesterase (darah)
9. Chromium (darah)
Pemeriksaan Labkesmas Provinsi
Vektor dan BPP
1. Identifikasi habitat vector DBD, Chikungunya, Malaria dan Filariasis
2. Identifikasi jentik dan Nyamuk vector DBD, Chikungunya, Malaria dan
Filariasis (mikroskopik)
3. Penangkapan dan identifikasi Lalat dan Kecoa* Situasi khusus/KLB)
4. Konfirmasi Plasmodium pada Nyamuk secara konvensional dan molekuler)
5. Deteksi Mikrofilaria pada nyamuk
6. Deteksi Virus (Dengue dan Chikungunya) pada Nyamuk
7. Pengembangan TTG
8. Uji resistensi vektor terhadap insektisida
9. Aplikasi insektisida
10. Pemeliharaan Vektor
11. Penyimpanan spesimen vector BPP
12. Kalibrasi peralatan vektor BPP
13. Pengambilan specimen untuk Pes*
14. TTG Pengendalian Vektor dan BPP
15. Penangkapan dan Pengambilan sampel dari rodent
16. Deteksi Penyakit Pada Rodent secara molekuler
Sampel Lingkungan Untuk deteksi Tular Vektor dan
Zoonotik
1. Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi
leptospirosis
2. Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi
Antraks
Pemeriksaan Labkesmas Regional
Pemeriksaan spesimen manusia:
a. Pemeriksaan Lab. Tingkat 3
b. Deteksi mikroorganisme
1. E. coli patogen
2. Campylobacter spp (Kultur)
3. Clostridium perfringens
4. Bakteri aerob
5. Bakteri fastidious
6. Chlamydia (PCR)
7. Mycoplasma (PCR)
8. Japanese enchepalitis (PCR)
9. Mumps virus (PCR)
10. Influenzae virus (PCR)
11. Rotavirus (PCR)
12. Deteksi mikroorganisme yang berpotensi
wabah sesuai lampiran (Hendra, Nipah,
monkeypox dll)
c. Imunologi*:
1. Pemeriksaan Hormon
2. Humoral Kadar imunoglobulin total
3. Humoral kadar IgG, IgA, IgM, IgE
4. CD4 & CD 8
5. H5N1 (HA/HI)
6. Tumor marker karena FR lingkungan*
d. Konfirmasi:
1. HPV
2. Elisa Schistosomiasis
e. Kimia Klinik
Pemeriksaan tingkat 3 ditambah
dengan:
1. Protein elektroforesis
2. Insulin dalam plasma
3. Seng
4. Tembaga
5. Vit A
6. Vit B12
7. Fosfatanorganik
d. Biomolekuler *
1. Covid,
2. Dengue,
3. Viral Load ,
4. TB-
5. AMR
6. Schistosomiasis
7. Leptospira
8. Arbovirus
9. Kusta
10. HIV
11. Malaria
12. Vektor
13. Hepatitis
14. HPV
e. Toksikologi
1. Aflatoksin
2. Opratoksin
3. Asam Bongkrek
4. Toksalbumin
5. Toksoflavin
6. Gol Carbamat
7. Gol. Organophosfat
8. Gol. Organochlorin
9. Logam berat
Pemeriksaan Lingkungan:
a. Pemeriksaan kualitas air
Fisik tingkat 3
Kimia
1. Fosfat (sebagai P) -
2. Amoniak (NH3
) – spektrofotometer UV Vis
3. Benzena - GCMS
4. Toluen - GCMS
5. Aldin - GCMS
6. Dieldrin - GCMS
7. Hidrokarbon polyaromatis (PAH) - GCMS
8. Kalium (K) – AAS Flame
9. Parakuat diklorida
10. Aluminium fosfida
11. Magnesium fosfida
12. Sulfuril fluoride
13. Metil bromide
14. Seng fosfida
15. Dikuat dibromida
16. Etil format
17. Fosfin
18. Asam sulfur
19. Formaldehida
20. Metanol
21. N-Metil Pirolidon
22. Piridin Base
23. Lindan - GCMS
24. Heptakhlor - GCMS
25. Endrin - GCMS
26. Endosulfan - GCMS
27. Residu Karbamat - GCMS
28. Organokhlorin - GCMS
29. α-BHC - GCMS
30. 4,4-DDT - GCMS
31. Mirex - GCMS
32. Polychlorinated byphenil (PCB) -
GCMS
33. Hexachlorobenzene (HCB) - GCMS
34. Organofosfat - GCMS
35. Pyretroid - GCMS
36. Profenofos - GCMS
37. Hexachlorobenzene Total Kromium
(Cr) - GCMS
38. Hidrogen Sulfida (H2S) –
Spektofotometer UV Vis
39. Sianida (CN) –
Spektofotometer/HPLC
40. Tembaga (Cu) – AAS Flame
41. Selenium (Se) - ICP
42. Seng (Zn) – AAS Flame
43. Nikel (Ni) – AAS Flame
44. Senyawa diazo (zat pewarna
sintetik)
45. Fenol Fosfat (PO4) –
Spektofotometer UV Vis
46. Methylene Blue Active Substances
(MBAS) - Spektofotometer UV Vis
47. Hidrogen Sulfida (H2S) (terlarut) -
Spektofotometer UV Vis
48. Merkuri (Hg) – Merkuri Analizer
49. methy merkuri -
50. Hidrokarbon polyaromatis -
51. Timbal – AAS Flame
52. Amonia (NH3) (terlarut) -
Spektofotometer UV Vis
53. Fenol - Spektofotometer UV Vis
54. Gross alpha activity -
55. Gross beta activity
Pemeriksaan Labkesmas Regional
Mikrobiologi
1. E. coli - tabung ganda/colilert/membran
2. Heterotrophic Plate Count (HPC)
3. Pseudomonasaeruginosa – Microba Analizer
4. Staphylococcus aureus - Microba Analizer
5. Legionella spp - PCR
b. Pemeriksaan Kualitas Udara
Fisik
1. Suhu - thermometer
2. Pencahayaan - luxmeter
3. Kelembapan - hygrometer
4. Laju Ventilasi - anemometer
5. Kebisingan – sound level meter
Mikrobiologi
Mikroba udara
1. Kimia
2. Sulfur dioksida (SO2) – Spektofotometer, Gas Analizer
3. Nitrogen dioksida (NO2) - Spektofotometer, Gas Analizer
4. Ozon (O3) - Spektrofotometer
5. Carbon monoksida (CO) – Gas Analyzer, CO2 Detector
6. Carbon dioksida (CO2) – Gas Analayzer
7. Timbal (Pb) - Atomic absorban Spektrofotometer/AAS,
Inductively Coupled Plasma (ICP)
8. Asbes - mikroskop
9. Radon – Radon gas detector
10. Formaldehida (CH2O) – Gas kromatografi
11. Volatile Organic Compound (VOC) sebagai CH4 – Gas
kromatografi, Gas detektor
12. Environmental Tobacco Smoke (Nikotin) -
13. Merkuri – portable mercury analyzer
14. Total senyawa organik yang mudah menguap (T.VOC)
c. Pemeriksaan Kualitas Tanah
Fisik
1. Suhu – soil test kit (thermometer)
2. Kelembaban – soil test kit
3. Porositas -
4. Derajat keasaman (pH) – soil test kit (pHmeter)
c. Tanah
1. Kimia
2. Kimia
3. Aluminium (Al) - AAS/ICP OES/ICPMS
4. Antimoni (Sb) - AAS/ICP OES/ICPMS
5. Arsen (As) - AAS/ICP OES/ICPMS
6. Barium (Ba) - AAS/ICP OES/ICPMS
7. Berillium (Be) - AAS/ICP OES/ICPMS
8. Boron (B) - AAS/ICP OES/ICPMS
9. Kadmium, Cd - AAS/ICP OES/ICPMS
10. Krom valensi 6(Cr6+)
-
Spektofotometri
11. Timbal/Timah Hitam (Pb) - AAS/ICP
OES/ICPMS
12. Merkuri (Hg) - AAS/ICP OES/ICPMS
13. Molibdenum (Mo) - AAS/ICP OES/ICPMS
14. Nikel (Ni) - AAS/ICP OES/ICPMS
15. Selenium (Se) - AAS/ICP OES/ICPMS
16. Tin (Sn) - AAS/ICP OES/ICPMS
17. Perak (Ag) - AAS/ICP OES/ICPMS
18. Seng (Zn) - AAS/ICP OES/ICPMS
19. Sianida (Total) (CN) - Spektofotometri
20. Fluorida - Spektofotometri
21. Nitrat (NO3
-
) - Spektofotometri
22. Nitrit (NO2
-
) - Spektofotometri
23. Benzen - GCMS
24. C6-C9 petroleum - GCMS
25. Hidrokarbon - GCMS
26. C10-C36 petroleum hidrokarbon - GCMS
27. Polisiklik aromatic - GCMS
28. hidrokarbon (PAH) total - GCMS
29. Etilbenzen - GCMS
30. Toluen - GCMS
31. Xilen - GCMS
32. Aldrin + Dieldrin - GCMS
33. DDT + DDD + DDE - GCMS
34. Klordana - GCMS
35. Heptaklor - GCMS
36. Lindana - GCMS
37. Metoksiklor - GCMS
38. Pentaklorofenol - GCMS
39. RADIOANUKLIDAc)
d. Keamanan Pangan
1. Eschericia coli - pembiakan/kultur (malditof
test)
2. Salmonella sp - pembiakan/kultur (malditof
test)
3. Staphylococcus aureus - pembiakan/kultur
(malditof test)
4. Bacillus cereus - pembiakan/kultur (malditof
test)
5. Listeria sp - pembiakan/kultur (malditof test)
6. Listeria Monocytogenes - pembiakan/kultur
(malditof test)
7. Boraks - Spektofotometri
8. Formalin - Spektofotometri
9. Methanil Yellow - Spektofotometri
10. Rhodamin B - Spektofotometri
11. Kandungan Babi - PCR
12. Arsen - ICPMS
13. Total Merkuri -
14. Metil Merkuri
15. Cadmium (Cd)
16. Timbal (Pb)
17. Kromium (Cr)
18. Tembaga (Cu)
19. Kobalt (Co)
20. Organoklorin
21. Organophospat
e. Limbah Cair
1. Ph - pHmeter
2. BOD - titrimeteri
3. COD - titrimetri
4. TSS - gravimetri
5. Minyak dan Lemak - gravimetri
6. Amoniak - Spektofotometri
7. Total Coliform – Tabung ganda
8. Debit limbah (langsung di liat di IPAL) -
flowmeter
9. sisa klor – fotometri/klorin test
10. Suhu - thermometer
f. Radiasi Pengion - surveymeter
Radiasi non pengion – spektrum analyzer
g. Biomarker
1. Arsen (darah, rambut, kuku) - ICP
2. Merkuri (darah, rambut, kuku)- ICP
3. methyl merkuri (darah, rambut, kuku)
- ICP
4. Cadmium (darah) – AAS – Graphite
Furnace
5. Pb (darah) - AAS – Graphite Furnace
6. Cobalt (darah) - ICP
7. Nikel (darah) - ICP
8. Kolinesterase (darah) - ICP
9. Chromium (darah) - ICP
Pemeriksaan Labkesmas Regional
Laboratorium rujukan dalam program surveilans nasional
1. Laboratorium rujukan Nasional AMR
2. Laboratorium rujukan Kultur M.TBC dan Uji Kepekaan OAT
3. Laboratorium rujukan uji validitas RDT Antigen/ Reagen PCR
Covid-19
4. Pemeriksaan WGS
5. Laboratorium rujukan pemeriksaan penyakit berpotensi
wabah:
a) Polio, campak & Rubella
b) SARS Cov-2
c) Influenza Like Illness
d) Difteri
e) H1N1
f) Meningitis
g) Kusta
h) Arbovirus
i) Leptospirosis
j) Identifikasi vector dna reservoir
k) Schistosomiasis
Pemeriksaan Labkesmas Nasional
Pemeriksaan laboratorium tingkat 4
a. Pemeriksaan Lab tingkat 4
b. Deteksi penyakit emerging, remerging dan new emerging
c. Kultur virus dan bakteri
d. Uji netralisasi sebagai bagian dari uji klinik vaksin
e. Karakteristik strain/ isolate patogen (termasuk resistensi)
f. Karakteriasan genome host terkait penyakit
g. Konfirmasi hasil pemeriksaan penyakit emerging, remerging dan new emerging
(Konfirmasi Hasil PCR Malaria/Uji Toksisitas Difteri/Kultur /Difteri/PCR
Pertusis/Anthrax/Legionella/ LeptospiraIsolasi / Meningitis/ Kultur Diare/
GO/Meningitis/ Keracunan Pangan/Virus Pertusis/Isolasi Virus Polio/Pemeriksaan TB
Molekuler/Pemeriksaan TB Mikroskopis BTA, dll)
h. Pemeriksaan dengan standard BSL 3
i. Pemeriksaan laboratorium penyakit Zoonosis
 Pemeriksaan MAT Lepstospira
 Genotyping virus dan bakteri penyebab zoonosis
j. Deteksi Penyakit Tular Vektor dan BPP yang belum bisa dideteksi di tingkat 4

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

dokumen rencana program PPI 2019.doc
dokumen rencana program PPI 2019.docdokumen rencana program PPI 2019.doc
dokumen rencana program PPI 2019.doc
KamilKhalil1
 
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
hospital
 
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxLaporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
PuskemasPanunggangan
 

La actualidad más candente (20)

3 k3 spesimen
3 k3 spesimen3 k3 spesimen
3 k3 spesimen
 
Ppt filariasis
Ppt filariasisPpt filariasis
Ppt filariasis
 
dokumen rencana program PPI 2019.doc
dokumen rencana program PPI 2019.docdokumen rencana program PPI 2019.doc
dokumen rencana program PPI 2019.doc
 
Standar pelayanan pemeriksaan umum
Standar pelayanan   pemeriksaan umumStandar pelayanan   pemeriksaan umum
Standar pelayanan pemeriksaan umum
 
3.1.2.2 notulen rtm
3.1.2.2 notulen rtm3.1.2.2 notulen rtm
3.1.2.2 notulen rtm
 
Benchmark untuk Peningkatan Mutu
Benchmark untuk Peningkatan MutuBenchmark untuk Peningkatan Mutu
Benchmark untuk Peningkatan Mutu
 
Hasil audit internal
Hasil audit internalHasil audit internal
Hasil audit internal
 
SOP BENDA TAJAM.docx
SOP BENDA TAJAM.docxSOP BENDA TAJAM.docx
SOP BENDA TAJAM.docx
 
Hba1c
Hba1cHba1c
Hba1c
 
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
 
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETY
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETYManajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETY
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETY
 
akses terhadap rekam medis.doc
akses terhadap rekam medis.docakses terhadap rekam medis.doc
akses terhadap rekam medis.doc
 
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
 
Penjelasan capaian KBK 2022.ppt
Penjelasan capaian KBK 2022.pptPenjelasan capaian KBK 2022.ppt
Penjelasan capaian KBK 2022.ppt
 
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
 
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasSurveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
 
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
 
PME KELAS STR_2.ppt
PME KELAS STR_2.pptPME KELAS STR_2.ppt
PME KELAS STR_2.ppt
 
Blood gas analyzer
Blood gas analyzerBlood gas analyzer
Blood gas analyzer
 
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxLaporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
 

Similar a Bahan Paparan JEE.pptx

1.3. NSP LABKESMAS 2023 REVITALISASI .pptx
1.3. NSP LABKESMAS 2023 REVITALISASI .pptx1.3. NSP LABKESMAS 2023 REVITALISASI .pptx
1.3. NSP LABKESMAS 2023 REVITALISASI .pptx
drerwinsuherman
 
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
Filia Yuniza
 
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
miftahwaode
 
1# Bahan presentasi asosiasi 15sep22.pptx
1# Bahan presentasi asosiasi 15sep22.pptx1# Bahan presentasi asosiasi 15sep22.pptx
1# Bahan presentasi asosiasi 15sep22.pptx
jokosusanto58
 
Opening meeting Klinik (Persiapan Akreditasi Klinik) .pptx
Opening meeting Klinik (Persiapan Akreditasi Klinik) .pptxOpening meeting Klinik (Persiapan Akreditasi Klinik) .pptx
Opening meeting Klinik (Persiapan Akreditasi Klinik) .pptx
ssuserf77389
 
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
Angger20
 

Similar a Bahan Paparan JEE.pptx (20)

Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
 
Jabar_Kebijakan Labkesmas.pptx
Jabar_Kebijakan Labkesmas.pptxJabar_Kebijakan Labkesmas.pptx
Jabar_Kebijakan Labkesmas.pptx
 
1.3. NSP LABKESMAS 2023 REVITALISASI .pptx
1.3. NSP LABKESMAS 2023 REVITALISASI .pptx1.3. NSP LABKESMAS 2023 REVITALISASI .pptx
1.3. NSP LABKESMAS 2023 REVITALISASI .pptx
 
Labkesmas- ppt advokasi sosialisasi.pptx
Labkesmas- ppt advokasi sosialisasi.pptxLabkesmas- ppt advokasi sosialisasi.pptx
Labkesmas- ppt advokasi sosialisasi.pptx
 
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
 
PME dengan alur dan Dinkes Pendanaan GF.pptx
PME dengan alur dan Dinkes Pendanaan GF.pptxPME dengan alur dan Dinkes Pendanaan GF.pptx
PME dengan alur dan Dinkes Pendanaan GF.pptx
 
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
 
603994004-Transformasi-Sistem-Kesehatan.pptx
603994004-Transformasi-Sistem-Kesehatan.pptx603994004-Transformasi-Sistem-Kesehatan.pptx
603994004-Transformasi-Sistem-Kesehatan.pptx
 
Isi Standar Pelayanan 2023.pdf
Isi Standar Pelayanan 2023.pdfIsi Standar Pelayanan 2023.pdf
Isi Standar Pelayanan 2023.pdf
 
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
 
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKPMateri bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKP
 
Skp
SkpSkp
Skp
 
Skp
SkpSkp
Skp
 
1# Bahan presentasi asosiasi 15sep22.pptx
1# Bahan presentasi asosiasi 15sep22.pptx1# Bahan presentasi asosiasi 15sep22.pptx
1# Bahan presentasi asosiasi 15sep22.pptx
 
Ss5
Ss5Ss5
Ss5
 
03.KAK Lab.docx
03.KAK Lab.docx03.KAK Lab.docx
03.KAK Lab.docx
 
Opening meeting Klinik (Persiapan Akreditasi Klinik) .pptx
Opening meeting Klinik (Persiapan Akreditasi Klinik) .pptxOpening meeting Klinik (Persiapan Akreditasi Klinik) .pptx
Opening meeting Klinik (Persiapan Akreditasi Klinik) .pptx
 
MATERI ASPAK
MATERI ASPAKMATERI ASPAK
MATERI ASPAK
 
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
 
ProgNas_new.pdf
ProgNas_new.pdfProgNas_new.pdf
ProgNas_new.pdf
 

Último

leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 

Último (20)

leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 

Bahan Paparan JEE.pptx

  • 1. Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Ditjen. Kesehatan Masyarakat 8 November 2022
  • 2. Topik • Pendahuluan • Analisis Situasi • Penyelenggaraan Labkesmas • Pelayanan Labkesmas • Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM • Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional • Penutup
  • 3. 3
  • 4. KEBUTUHAN UPT BERDASARKAN PROGRAM TRANSFORMASI KESEHATAN Transformasi Kesehatan Layanan Primer Layanan Rujukan Sistem Ketahanan Kesehatan Usulan Kebutuhan UPT 1. UPT pelaksana surveilans dan laboratorium kesehatan masyarakat 2. UPT pelaksana skrining populasi dan pengamatan faktor risiko penyakit dan permasalahan kesehatan 3. UPT pelaksana pengujian dan/ atau kalibrasi serta pemeliharaan sarana, prasarana, dan alat kesehatan di fasyankes primer 1. UPT RS dan RS Pendidikan 2. UPT pelaksana kalibrasi dan pemeliharaan sarana, prasarana, dan alkes di fasyankes rujukan 1. UPT pelaksana uji produk, sertifikasi, dan pengawasan alkes dan PKRT 2. UPT pelaksana kekarantinaan kesehatan utk cegah tangkal penyakit 3. UPT pelaksana surveilans penyakit berbasis laboratorium UPT 1. UPT Bidang Labkesmas 2. UPT Bidang Pengujian dan Pengamanan Alkes 1. UPT RS Vertikal 2. UPT Bidang Pengujian dan Pengamanan Alkes 1. UPT Bid. Kekarantinaan Kesehatan 2. UPT Bid. Pengujian dan Pengamanan Alkes 3. UPT Bid. Labkesmas Pembiayaan Kesehatan UPT pelaksana analisis/studi untuk teknologi kesehatan tepat guna (HTA) SDM Kesehatan 1. UPT pelaksana produksi Nakes, khususnya yg strategis & langka 2. UPT pelaksana peningkatan kompetensi tenaga kesehatan 3. UPT pelaksana penilaian kompetensi SDM yg mendukung manajemen talenta 1. UPT Bidang Pelatihan Kesehatan 2. UPT Poltekkes 3. UPT Bidang Penilaian Kompetensi Teknologi Kesehatan Tidak memerlukan UPT - UPT RS Vertikal
  • 5. Latar Belakang  Belum terintegrasinya Laboratorium Kesehatan  Belum terbangunnya jejaring laboratorium baik milik pemerintah maupun swasta  Belum optimalnya surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan berbasis laboratorium  Belum tersistemnya pembinaan sumber daya laboratorium baik SDM, kalibrasi alat, dan quality assurance  Belum adanya sistem informasi Labkes yang terintegrasi  Terintegrasinya seluruh Laboratorium Kesehatan di Indonesia.  Terbangunnya jejaring laboratorium baik milik pemerintah maupun swasta  Terlaksananya surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan berbasis laboratorium secara Optimal.  Terselenggaranya peningkatan kapasitas sumber daya laboratorium baik SDM, kalibrasi alat, dan quality assurance  Terwujudnya Sistem Informasi Labkes Nasional Terintegrasi SATUSEHAT Permasalahan Diperlukan Pengaturan Laboratorium Kesehatan yang bertujuan untuk: a. mewujudkan layanan laboratorium kesehatan yang bermutu; b. meningkatkan akses masyarakat dalam deteksi dini dan diagnostik penyakit; c. mendukung surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan berbasis laboratorium untuk pemantauan wilayah setempat status kesehatan masyarakat; d. membangun kesiapsiagaan laboratorium kesehatan dalam menghadapi ancaman penyakit dan kejadian luar biasa. KONDISI YANG DIHARAPKAN
  • 6. Topik • Pendahuluan • Analisis Situasi • Penyelenggaraan Labkesmas • Pelayanan Labkesmas • Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM • Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional • Penutup
  • 7. Revitalisasi Struktur dan Jejaring Layanan Kesehatan Primer dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat 7 5 Level Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 5 Level Public Health Laboratories (Labkesmas) berdasarkan standar WHO Level Fasyankes Rumah Sakit Puskesmas Posyandu Prima Posyandu Home Visit Cakupan Wilayah 514 Kab/Kota 7,230 Kecamatan ~85,000 Desa ~300,000 RT/RW ~273.5 juta orang REGIONAL LABORATORY 4 PROVINCIAL LABKESDA 3 NATIONAL LABORATORY 5 PUSKESMAS LABORATORY 1 DISTRICT/CITY LABKESDA 2 Jumlah Saat ini 2 23 28 234 10.321
  • 8. 8 Laboratorium Jumlah Cakupan Wilayah Pengampu Pembiayaan Laboratorium Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati 1 Nasional BKPK Kementerian Kesehatan Laboratorium Nasional B2P2VRP 1 Nasional BKPK Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 9 Regional BKPK Laboratorium Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit 10 Regional P2P Laboratorium Kesehatan/ BBLK 4 Regional Yankes Laboratorium sederhana di KKP 51 Kawasan Terbatas P2P Laboratorium Rumah Sakit 3.172 Provinsi atau Regional Yankes Kemenkes/Pemprov/ Pemkab/Pemkot/ Swasta Laboratorium Kesehatan Pemprov 28 Provinsi Pemda Pemprov/Pemkab/ Pemkota Laboratorium Kesehatan PemKab/Pemkot 234 Kab/Kota Pemda Laboratorium Kesehatan di Puskesmas 10.321 Kecamatan/Kelurahan Kesmas Laboratorium Kesehatan Swasta 1.240 Swasta Identifikasi Laboratoriu m di Indonesia # Belum terintegrasi, belum tersistem secara optimal
  • 9. Kronologis Pembentukan Labkesmas 9 21 April 2022 Diskusi Pakar tentang Peran dan Pengampuan Laboratorium kesehatan Masyarakat dipimpin MK 22 April – 9 Mei 2022 Penelaahan tim P2P dan Kesmas tentang Laboratorium Kesehatan dengan beberapa acuan terutama WHO dan APHL 10 Mei 2022 Paparan hasil telaah tim dan usulan desain Labkesmas dalam rapat yang dipimpin MK Arahan MK: 1. Labkesmas masuk dalam transformasi layanan primer 2. Koordinator Labkesmas adalah Dirjen Kesmas 3. Dirjen Kesmas segera membentuk tim kerja Labkesmas, mengidentifikasi regulasi dan menyusun RPMK Labkesmas 30 Juni 2022 MK menetapkan SE No HK.02.01/Menkes/1254/2022 tentang penyelenggaraan Labkesmas, yang berisikan: • Labkesmas dibagi dalam 5 tingkatan • Ditjen Kesmas adalah pengampu Labkesmas • Di masa transisi, semua anggaran, penyelenggaran tetap berada di UPT pengampu • Semua pengampu unit utama berkoordinasi dengan Ditjen Kesmas • Ditjen Kesmas yang melakukan pembuatan NSPK Labkesmas 1 Juli 2022 MK menetapkan KMK No.HK01.07/MENKES/1256/2022 tentang Tim Nasional Labkesmas Telah Dilaksanakan Penelaahan dan Diskusi dengan Melibatkan Para Pakar
  • 10. Topik • Pendahuluan • Analisis Situasi • Penyelenggaraan Labkesmas • Pelayanan Labkesmas • Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM • Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional • Penutup
  • 11. Jejaring dan rujukan LABKESMAS REGIONAL (13 FUNGSI) 4 LABKESDA PROVINSI (10 FUNGSI) 3 LABKESMAS NASIONAL (14 FUNGSI) 5 LABORATORIUM PUSKESMAS (5 FUNGSI) 1 LABKESDA KAB/KOTA (8 FUNGSI) 2 TINGKATAN DAN FUNGSI PENYELENGGARAAN LABKESMAS Bimbingan teknis, pemantauan, dan evalausi
  • 12. 12  Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya laboratorium kesehatan masyarakat berjejaring dengan laboratorium kesehatan medis, laboratorium kesehatan lingkungan, dan/atau laboratorium non Kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta di dalam dan luar negeri;  Jejaring dapat dilakukan sesuai kebutuhan, meliputi: a. pemeriksaan sampel; b. data dan informasi; c. peningkatan kapasitas SDM; dan/atau d. penjaminan mutu laboratorium kesehatan.
  • 13. LABKESMAS REGIONAL Labkesmas regional 4 LABKESMAS TK III Labkesmas Provinsi 3 LABKESMAS NASIONAL LabNas Oemiati dan Salatiga 5 LABKESMAS TK I PUSKESMAS 1 LABKESMAS TK II Labkesmas Kab/Kota 2 Laboratorium Lain ; a. Lab Riset, b. Lab Veteriner, c. Lab Lingkungan, d. Lab Biofarma e. dan lain lain.. Sistem Informasi Laboratorium Nasional Terintegrasi SATUSEHAT Ruang Lingkup : a. Jejaring pemeriksaan sampel; b. Jejaring data dan informasi; c. Jejaring peningkatan kapasitas SDM; d. Jejaring penjaminan mutu laboratorium kesehatan. e. Jejaring biorepository : garis pembinaan : garis rujukan garis koordinasi : KONSEP JEJARING LABKESMAS DENGAN LABORATORIUM LAIN Labkesmas mengkoordinasikan Labkes Medis dan Labkesling di tingkat masing masing
  • 14. Topik • Pendahuluan • Analisis Situasi • Penyelenggaraan Labkesmas • Pelayanan Labkesmas • Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM • Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional • Penutup
  • 15. RAPID TES (3) : 1.Pemeriksaan Hb (Rapid tes dengan Hbmeter) 2.Pemeriksaan Gula Darah (Rapid tes dengan Glucometer) 3.RDT Malaria Pemeriksaan Laboratorium Posyandu/Pustu
  • 16. Delivery Unit Jenis Pemeriksaan Jumlah Tingkat 3 Pemeriksaan spesimen manusia a. Mikrobiologi b. Imunologi c. Biomolekuler d. Pemeriksaan Kimia Klinik e. Toksikologi f. Konfirmasi Pemeriksaan Spesimen Lingkungan dan FR a. Lingkungan 1. Kualitas Air 2. Kualitas Udara 3. Kualitas tanah 4. Pangan 5. Limbah Cair 6. Radiasi 7. Biomarker b. Vektor dan BPP Tingkat 2 12 parameter 8 parameter 5 parameter 4 parameter 9 parameter 10 parameter 41 parameter 7 parameter 4 parameter 21 parameter 10 parameter 1 parameter 9 Parameter 18 parameter Tingkat 4 Pemeriksaan spesimen manusia a. Deteksi mikroorganisme b. Imunologi c. Biomolekuler d. Konfirmasi e. Kimia Klinik f. Toksikologi Tingkat 3 12 parameter 6 parameter 14 parameter 2 parameter 7 parameter 9 parameter
  • 17. Delivery Unit Jenis Pemeriksaan Jumlah Tingkat 4 Pemeriksaan Spesimen Lingkungan dan FR a. Lingkungan 1. Kualitas Air 2. Kualitas Udara 3. Kualitas tanah 4. Pangan 5. Limbah Cair 6. Radiasi 7. Biomarker b. Vektor dan BPP 1. Deteksi spesies nyamuk (PCR) 2. Deteksi malaria pada nyamuk (PCR) 3. deteksi virus dengue pada nyamuk 4. deteksi virus Chikungunya pada nyamuk (PCR) 5. deteksi leptospirosis pada tikus 6. Deteksi JE pada nyamuk (ELISA dan PCR) 7. Deteksi Hantavirus pada nyamuk (PCR) 8. Uji Resistensi dan Efektifitas 9. Deteksi Pes pada pinjal (PCR) 10. Deteks Hendra dan Nipah (PCR) c. Tingkat 2 60 parameter 20 parameter 43 parameter 21 parameter 10 parameter 1 parameter 9 parameter
  • 18. Delivery Unit Jenis Pemeriksaan Jumlah Tingkat 4 Laboratorium rujukan dalam program surveilans nasional 1. Laboratorium rujukan Nasional AMR 2. Laboratorium rujukan Kultur M.TBC dan Uji Kepekaan OAT 3. Laboratorium rujukan uji validitas RDT Antigen/ Reagen PCR Covid-19 4. Laboratorium rujukan pemeriksaan penyakit berpotensi wabah: a) Polio, campak & Rubella b) SARS Cov-2 c) Influenza Like Illness d) Difteri e) H1N1 f) Meningitis g) Kusta h) Arbovirus i) Leptospirosis j) Identifikasi vector dan reservoir k) Schistosomiasis
  • 19. Delivery Unit Jenis Pemeriksaan Jumlah Tingkat 5 a. Pemeriksaan Lab tingkat 4 b. Deteksi penyakit emerging, remerging dan new emerging c. Kultur virus dan bakteri d. Uji netralisasi sebagai bagian dari uji klinik vaksin e. Karakteristik strain/ isolate patogen (termasuk resistensi) f. Karakteristik genome host terkait penyakit g. Konfirmasi hasil pemeriksaan penyakit emerging, remerging dan new emerging (Konfirmasi Hasil PCR Malaria/Uji Toksisitas Difteri/Kultur Difteri/PCR Pertusis/Anthrax/Legionella/ Leptospira Isolasi / Meningitis/ Kultur Diare/ GO/Meningitis/ Keracunan Pangan/Isolasi Virus Polio/Pemeriksaan TB Molekuler/Pemeriksaan TB Mikroskopis BTA, dll) h. Pemeriksaan dengan standard BSL 3 i. Pemeriksaan laboratorium penyakit Zoonosis j. Pemeriksaan MAT Lepstospira k. Genotyping virus dan bakteri penyebab zoonosis l. Deteksi Penyakit Tular Vektor dan BPP yang belum bisa dideteksi di tingkat 4
  • 20. Topik • Pendahuluan • Analisis Situasi • Penyelenggaraan Labkesmas • Pelayanan Labkesmas • Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM • Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional • Penutup
  • 21. DEFINISI 21 Surveilans penyakit dan FR kesehatan berbasis laboratorium adalah: suatu kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorium dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien. A. Surveilans Penyakit Berbasis Lab. : Penyakit Menular (44 jenis) dan PTM (7 jenis). Surveilans genomik untuk penyakit emerging, new emerging dan re emerging menggunakan teknologi sekuensing genom dilakukan oleh Labkesmas tingkat 4 dan 5 serta jejaringnya. B. Surveilans FR Kesehatan Lingkungan, C. Surveilans Vektor dan BPP RUANG LINGKUP
  • 22. 22 4. PENATAAN TATALAKSANA Keterkaitan Surveilans dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Labkesmas mendukung surveilans melalui pemeriksaan laboratorium dengan meningkatkan kualitas:  kemampuan SDM  mutu pemeriksaan  kelengkapan equipment (alat, reagen dan konsumable)  kemantapan koordinasi lintas unit, jejaring nasional maupun internaisonal Data hasil pemeriksaan Labkesmas dan jejaring Labkesmas akan terintegrasi dalan Sistem Informasi Laboratorium Terintegrasi Nasional SATU SEHAT dan datanya dapat dimanfaatkan oleh para pengambil kebijakan bidang kesehatan Labkesmas akan menyelenggarakan diseminasi dan analisis data sehingga dapat memberi gambaran beban penyakit (burden disease) dan faktor risiko Kesehatan berdasarkan Laboratorium Dalam rangka penyediaan data status kesehatan masyarakat diperlukan laboratorium yang akan melakukan deteksi dini dan surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan untuk kemudian menjadi dasar perumusan kebijakan peningkatan kesehatan masyarakat
  • 23. Topik • Pendahuluan • Analisis Situasi • Penyelenggaraan Labkesmas • Pelayanan Labkesmas • Surveilans Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan berbasis Laboratorium dan respon KLB/wabah/ KKM • Penataan UPT Labkesmas Regional dan Nasional • Penutup
  • 24. Peran dan Fungsi UPT Bidang Labkesmas 24 Peran mendukung sistem kesehatan melalui pelayanan, pembinaan, pengawasan dan penjaminan mutu laboratorium kesehatan Fungsi 1. pemeriksaan laboratorium spesimen manusia 2. pemeriksaan laboratorium spesimen lingkungan (termasuk vektor) 3. surveilans penyakit & faktor risiko Kesehatan serta respon KLB/ KKM 4. pengelolaan data laboratorium terintegrasi 5. pengelolaan sampel biorepositori 6. komunikasi dengan mitra kerja dan masyarakat 7. pengoordinasian jejaring laboratorium 8. pengelolaan pengadaan dan logistik khusus 9. penguatan kapasitas SDM laboratorium 10. penjaminan mutu laboratorium (PMI, PME dan kalibarasi) 11. jejaring dengan mitra nasional dan internasional terkait 12. kajian untuk kebijakan dan teknologi tepat guna 13. dukungan fungsi regulasi 14. dukungan terhadap perumusan kebijakan dan pengembangan program Fungsi lain 1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran 2. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan 3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
  • 25. 25 1. Beberapa UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan saat ini sudah tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga perlu dilakukan perubahan; 2. Penataan organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis bidang laboratorium kesehatan masyarakat telah mendapatkan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
  • 26. RENCANA DAN TINDAK LANJUT JEE 26 No Topik Keterangan Tujuan: Penilaian kapasitas 25 UPT Kemenkes disesuaikan dengan 14 fungsi WHO Langkah-Langkah: 1. Penilaian gap input dari tiap tingkat Labkesmas 2. Penilaian gap fungsi dari tiap tingkat Labkesmas 3. Review keberlangungan operasionalisasi tiap tingkat Labkesmas 4. Rekomendasi pemenuhan gap 5. Rekomendasi operasionalisasi labkesmas
  • 27. DISKUSI 27 1. Inne: Tersedia dana GF untuk kegiatan JEE, pakar JEE internal sdh ada, namun ekpert eksternal belum ada 2. Lucia: sebelum labkesmas berjalan, menilai terlebih dahulu kondisi lab melalui JEE, arahan Dirjen agar ada rekomendasi eksternal expert yg akan terlibat JEE, salah 1 usulan: Bill Holley Lab Vektor. 3. Evi Setditjen: apakah akan di ambil sample atau seluruh UPT, berapa banyak pakar yg terlibat utk JEE, 3 hal yg difokuskan: fungsi labkesmas, surveilans, dan penataan UPT. Arahan DG: Ada 1 penulis utama yang akan menulis hasil review. 4. WHO Tina: ingin melibatkan expert WHO, dr WHO langsung bisa kirim email ke SEARO dan HQ, scope of work spt apa, teknis kegiatan nya spt apa, bila ruang lingkup kerjaan banyak, maka bisa sj WHO meng hire konsultan 5. WHO Aprisal: mendefinisikan scope of work, menentukan siapa yg akan jd expert, modalitas bisa expert WHO (SEARO, HQ), atau mendampingi external parties 6. Inne: Tim kerja labkesmas sudah menyiapkan TOR dan akan didiskuisikan 7. APHL dan CDC sejak 2017 sdh mensupport dari sisi teknis pngembangan kebijakan, pokja regulasi dan dokumen. Expert eksternal CDC sdh memiliki 3 orang dg pengalaman bertahun2. detil kegiatan akan dibahas lebih lanjut 8. Hana, Paskas: sebaiknya belajar dr berbagai macam standar, menyesuaikan yg cocok dengan kondisi Indonesia, shg bisa di identifikasi hal teknis apa yang akan dibangun di masing2 tingkatan labkesmas ke depannya 9. WHO: Kerjasama dg SEARO, ada advisor yg terkait dg PHL, bila sdh ada basic TOR akan dipertajam lagi, mengacu pada standar WHO di PHL L, Perancis, mensupport peningkatan kapasitas lab
  • 28. DISKUSI 28 10.Hana: Mengundang mitra untuk Paparan mitra terkait kompetensi lab yg dimiliki, utk dikolaborasikan dg Labkesmas, misal tentang Diagnostic program. 11.Adakah Expert WHO utk pendampingan Surveilans berbasis Lab 12.Tina: WHO sdh ada bbrp guidance terkait Surv berbasis lab, WHO siap mndampingi, labkesmas paparan kpd WHO, 13.WHO: Utk mereview fungsi perlu regulasi 14.Dr. Fransisca: Setuju setelah dipilah2 tujuan JER, maka bisa ditentukan benchmark kemana, utk menambah apa yg sdh disusun 15.AIHSP Bea: JEE scopenya spt apa, krn JEE ada tools tersendiri, perlu dilihat kembali, jangan mnggunakan terminology yg keliru, setiap partner punya keunggulan masing2, misal AIHSP focus pada Lab Network zoonosis (one health) 16.Teridah: akan konsultasi utk expert dari CDC Thailand 17.Inne: • CV dari Konsultan APHL • CV Kandidat Konsultan WHO • Pertemuan dg Mitra membahas TOR lebih detil • Pertemuan dg WHO terkait pendampingan WHO • Membuat instrument Tools
  • 29. Rencana Tindak Lanjut 29 1. CV dari Konsultan APHL (sudah) 2. CV Kandidat Konsultan WHO ( PHL advisor WHO SEARO - minggu ketiga Nov) 3. Pertemuan dg Mitra membahas TOR lebih detil (Selasa,15 November 2022) 4. Pertemuan dg WHO terkait pendampingan WHO 5. Membuat instrument Tools JER (3 kali pertemuan: minggu kedua November 2022, minggu keempat November 2022 dan awal Januari 2023)
  • 31. 1. Pemeriksaan spesimen manusia a. Pemeriksaan rapid test 1. Malaria/Plasmodium spp 2. Anti HIV 3. RDT Sifilis/ Treponema 4. Antigen/ antibody Dengue 5. HbsAg 6. Anti Salmonella Typhi IgM 7. Tes kehamilan (Beta HCG) 8. Golongan Darah 9. Leptospirosis 10. Ag SARS-COV-2 11. RDT Antibodi Chikungunya 12. RDT HCV b. Pemeriksaan mikroskopis: 1. Malaria 2. Tuberculosis 3. Scistosoma* (tinja) 4. Lepra 5. Bacillus anthracis 6. Diplococcus gram negative 7. Trichomonas vaginalis 8. Candida albicans 9. Bacterial vaginosis 10. Jamur Permukaan 11. Amoeba 12. Cacingan c. Pemeriksaan Hematologi 1. Hemoglobin 2. Hematokrit 3. Hitung eritrosit 4. Hitung Trombosit 5. Hitung Leukosit 6. Hitung jenis leukosit 7. LED 8. Masa perdarahan 9. Masa pembekuan 10. Indeks eritrosit (MCV, MCHC, MCH) d. Pemeriksaan Urine Urin Rutin: 1. Warna 2. Kejernihan 3. Bau 4. Volume 5. Ph 6. Berat jenis Urin lengkap kimiawi (strip tes - carik celup) 1. Protein 2. Glukosa 3. Bilirubin 4. Urobilinogen 5. Keton 6. Nitrit 7. Lekosit 8. Eritrosit 9. Berat jenis 10. pH Mikroskopis (Sedimen) f. Pengambilan Sampel rujukan 1. Antraks 2. Thalasemia 3. SHK 4. Campak 5. Rubella 6. Polio 7. Sputum- TB 8. HIV EID 9. Leptospirosis 10. Avian Influenza 11. Taeniasis 12. Pes 13. COVID-19 14. Mikrofilaria g. Pemeriksaan Kimia Klinik: 1. Glukosa 2. Bilirubin total* 3. Bilirubin direct* 4. SGOT 5. SGPT 6. Asam urat 7. Ureum/BUN 8. Kreatinin 9. Trigliserida 10.Kolesterol Total 11.Kolesterol HDL 12.Kolesterol LDL h. Pemeriksaan Feses Makroskopis: 1. Konsistensi 2. Warna 3. Bau 4. Lendir 5. Darah 6. Darah Samar (FOB) Mikroskopis: 1. Telur cacing 2. Amuba 3. Eritrosit 4. Leukosit 5. Sisa Makanan 6. Lain-lain (bakteri, jamur) 2. Pemeriksaan spesimen lingkungan dan FR lainnya 1. Pemeriksaan kualitas air aspek fisik, dan kimia dengan metode rapid tes, mikrobiologi air 2. Pemeriksaan kualitas udara aspek fisik (debu, kelembaban udara, kebisingan, pencahayaan, laju ventilasi udara), biologi (jumlah kuman), kimia 3. Pemeriksaan kualitas pangan aspek fisik, biologi dan kimia dengan metode rapid tes. Vektor dan BPP 1. Identifikasi habitat vektor DB, Chikungunya dan Malaria 2. Identifikasi jentik/nyamuk DBD, Chikungunya dan Malaria secara mikroskopis 3. Penangkapan dan Pengambilan specimen untuk Pes*(daerah Khusus) 4. Penangkapan dan Pengambilan Specimen untuk Schistosomiasis *(daerah khusus) Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas
  • 32. Pemeriksaan Labkesmas Kab/ Kota 1. Pemeriksaan spesimen manusia tingkat 1 a. Kultur: 1. E coli 2. Shigela 3. Vibrio cholera 4. Coliform 5. Salmonela b. Imunologi; 1. Anti HCV 2. Anti HIV 3. Anti HBS 4. Anti HAV 5. COVID Antibodi 6. CD4 c. Biomelekular 1. PCR COVID-19 2. PCR/ TCM HIV 3. PCR/ TCM Hep C 4. PCR/ TCM TBC d. Konfirmasi 1. Mikroskopis Malaria 2. Mikroskopis Filariasis 3. Mikroskopis Thalasemia 4. ELISA antibody Dengue 5. RPR dan TPHA* 6. ELISA HbsAg 7. Antigen Salmonella Typhi 8. PCR Leptospirosis 9. ELISA Chikungunya e. Pemeriksaan Urine 1. Protein semi kuantitatif 2. Protein Bence Jones 3. Protein Kuantitatif f. Hematologi 1. Pemeriksaan tingkat 1 2. Analisis Hb: metode HPLC atau elektroforesis g. Kimia Klinik Pemeriksaan tingkat 1 h. Toksikologi 1. Amfetamin - RDT 2. Benzodiazepin - RDT 3. Metamfetamin - RDT 4. Opioid: Opiat, Morfin, Heroin - RDT 5. Gol Canabionoid/ganja - RDT 6. Gol. Cocain – RDT i. Pemeriksaan feses Pemeriksaan feses tingkat 1 2. Pemeriksaan Lingkungan: a. Pemeriksaan kualitas air Fisik 1. Bau - organoleptik 2. Rasa - organoleptik 3. Suhu - termometer 4. Warna - fotometer/spektofotometer UV vis 5. Kecerahan/kejernihan - turbiditimetri 6. Kekeruhan - turbiditimeter 7. Zat padat terlarut – TDS meter, gravimetri Kimia 1. PH – pHmeter/sanitarian kit (minimal 2) 2. Arsen – sanitarian kit 3. Chlorida – spektofotometer/sanitarian kit 4. Chromium VALL 6 – spektofotometer/sanitarian kit 5. Cadmium – spektofotometer/ sanitarian kit 6. Nitrit – spektofotometer (1) 7. Sianida - spektofotometer 8. Selenium - spektofotometer 9. Alluminium - spektofotometer 10. Besi - spektofotometer 11. Kesadahan - spektofotometer 12. Flourida - spektofotometer 13. Mangan - Fotometer/Spektofotometer 14. Zink - fotometer/spektofotometri 15. Sulfat 16. Tembaga - fotometer/spektofotometri 17. Sisa Chlor - fotometer/spektofotometer 18. Amoniak – spektofotometri 19. COD - titrimetri 20. BOD - titrimetri 21. Kebasaan 22. Nitrat - spektofometer 23. Timbal - spektofometer 24. Nikel - fotometer/spektofotometri Mikrobiologi 1. E-Coli - tabung ganda/colilert/membran filter 2. Total Coli Form b. Pemeriksaan kualitas udara Fisik 1. Suhu - thermometer 2. Pencahayaan - luxmeter 3. Kelembaban - higrometer 4. Ventilasi - anemometer 5. Kebisingan – soundlevel meter 6. PM 10 - particulat meter 7. PM 2,5 – particulat meter 8. Debu total - particulat meter Mikrobiologi 1. Mikroba udara - air sampler Kimia 1. SO2 - Spektrofotometer, Gas analyzer 2. NO2 - spektofotometri 3. Ozon (O3) - Spektrofotometer c. Pemeriksaan kualitas tanah Fisik 1. Suhu - thermometer 2. Kelembaban - higrometer 3. Porositas 4. PH – pHmeter (minimal 2) d. Pemeriksaan keamanan pangan Mikrobiologi 1. Eschericia coli - tabung ganda/colilert/membran filter 2. Salmonella sp 3. Staphylococcus aureus 4. Bacillus cereus 5. Listeria sp 6. Listeria Monocytogenes Kimia 1. Boraks - Rapid test kit 2. Formalin - Rapid test kit 3. Methanil Yellow - Rapid test kit 4. Rhodamin B - Rapid test kit
  • 33. Pemeriksaan Labkesmas Kab/ Kota e. Pemeriksaan limbah cair 1. pH - pHmeter 2. BOD - titrimetri 3. COD - titrimetri 4. TSS - gravimetri 5. Minyak dan Lemak - gravimetri 6. Amoniak - spektofotometri 7. Total Coliform – tabung ganda 8. Debit limbah (langsung di liat di IPAL) - flowmeter 9. sisa klor - fotometri/klorin test 10.Suhu - thermometer f. Radiasi pengion* radiasi non pengion - spektrum analyzer g. Vektor dan BPP 1. Identifikasi Habitat Vektor DBD, Chikungunya, Malaria 2. Identifikasi Jentik dan Nyamuk DBD, Chikungunya, Malaria secara mikroskopik 2. Penangkapan Kecoa dan Lalat ( Situasi khusus/KLB)* 3. Uji resistensi nyamuk terhadap insektisida 4. Identifikasi Rodent* (pada daerah khusus /daerah pes) 5. Identifikasi Specimen keong u schistosomiasis* (untuk daerah Khusus) h. Sampel Lingkungan Untuk deteksi Tular Vektor dan Zoonotik 1.Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi leptospirosis 2. Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi Antraks
  • 34. Pemeriksaan Labkesmas Provinsi 1. Pemeriksaan Spesimen Manusia a. Pemeriksaan Laboratorium tingkat 2 b. Mikrobiologi: 1. Bakteri aerob dan anaerob 2. Angka Kuman 3. AMR – TB (Tes Resistensi Delusi) 4. Kultur TB 5. Amoeba 6. Larva duodenale 7. Sarcopes Scabei 8. Bacillus anthracis (S, C, PCR) 9. Leptospira interrogans ( PCR ) 10.Rickettsia 11.Pertusis (PCR) 12.antimicrobial resistance-aerob (AMR- Tes Resisten Difusi) c. Imunologi 1. Anti Toxoplasma IgG 2. Anti Toxoplasma IgM 3. Anti Rubella IgG 4. Anti Rubella IgM 5. Anti Cytomegalo virus IgG 6. Anti CMV IgM 7. Anti HSV-1 IgM 8. Anti HSV-1 IgG d. Biomolekuler 1. PCR Chlamydia Trachomatis 2. PCR Neisseria Gonorrhoeae 3. PCR Serotype 1-4 Dengue 4. PCR Malaria 5. PCR Frambusia* e. Hematologi Pemeriksaan tingkat 2 f. Kimia Klinik 1. Feritin 2. Hba1c 3. Cholinesterase 4. SHK g. Toksikologi Konfirmasi NAPZA 6 parameter dengan alat GCMS* 1. Aflatoksin 2. Opratoksin 3. Asam Bongkrek 4. Toksalbumin 5. Toksoflavin 6. Gol Carbamat 7. Gol. Organophosfat 8. Gol. Organochlorin 9. Antikoagulasi h. Pemeriksaan Urine Tk 2 i. Pemeriksaan Feses Tk 2 j. Konfirmasi 1. Mikroskopis Malaria 2. Mikroskopis FIlariasis 3. Mikroskopis Thalasemia 4. ELISA antibody Dengue 5. RPR dan TPHA* 6. ELISA HbsAg 7. Antigen Salmonella Typhi 8. PCR Leptospirosis 9. ELISA Chikungunya 10. Elisa Schistososmiasis
  • 35. Pemeriksaan Labkesmas Provinsi 1. Pemeriksaan Lingkungan: Pemeriksaan tingkat 2 a. Pemeriksaan kualitas air Fisik 1. Daya hantar listrik 2. Zat terendap Kimia 1. pH - pHmeter 2. Nitrat (sebagai NO3) - spektometri/ion chromatografi 3. Nitrit (sebagai NO2) - spektometri/ion chromatografi 4. Kromium valensi 6 (Cr6+) - spektometri/ion chromatografi 5. Besi (Fe) - AAS/ICP OES 6. Mangan (Mn) - AAS/ICP OES 7. Arsen (As) - arsen kit/ICP OES 8. Sisa khlor - rapid tes/spektofometer 9. Kadmium (Cd) - ICP OES 10. Timbal (Pb) - spektofometer 11. Flouride (F) - spektofometer 12. Aluminium (Al) - ICP OES 13. Fosfat (fosfat sebagai P) - spektofometri/Ion Chromatografi 14. Amoniak (NH3) - spektofometri 15. Kalium - Ion Chromatografi/ICP OES 16. Total Kromium (Cr) - 17. Hidrogen Sulfida (H2S) - rapid test 18. Sianida (CN) - 19. Tembaga (Cu) - ICP OES 20. Selenium (Se) - 21. Seng (Zn) - ICP OES 22. Nikel (Ni) - 23. Methylene Blue Active Substances (MBAS) - 24. Hidrogen Sulfida (H2S) (terlarut) - rapid test 25. Merkuri (Hg) - mercury analizer/ICP OES 26. Tembaga (Cu) - ICP OES 27. Hidrokarbon polyaromatis 28. Nikel (Ni) - 29. Timbal - ICP OES 30. Amonia (NH3) (terlarut) - ICP OES 31. Fenol - spektofotometer Mikrobiologi 1. E. coli - pembiakan/kultur (malditof test)/rapid tes fotometri 2. total coliform - 3. Heterotrophic Plate Count (HPC) - 4. Pseudomonas aeruginosa 5. Staphylococcus aureus - pembiakan/kultur (konvensional) 6. Legionella spp 7. Enterococci 8. Angka Kuman (MPN dan ALT) b. Pemeriksaan Kualitas Udara Fisik 1. Suhu - thermometer 2. Pencahayaan - luxmeter 3. Kelembapan - Hygrometer 4. Laju Ventilasi - anemometer 5. Kebisingan – soundlevel meter 6. Kecepatan dan arah angin - Mikrobiologi Mikroba udara Kimia c. Pemeriksaan Kualitas Tanah Fisik 1. Suhu - thermometer 2. Kelembaban - hygrometer 3. Porositas - 4. Derajat keasaman (pH) - pHmeter d. Keamanan Pangan 1. Eschericia coli - pembiakan/kultur (malditof test)/rapid tes fotometri 2. Salmonella sp - pembiakan/kultur (konvensional) 3. Staphylococcus aureus - pembiakan/kultur (malditof test) 4. Bacillus cereus - pembiakan/kultur (malditof test) 5. Listeria sp - pembiakan/kultur (konvensional) d. Keamanan Pangan 6. Listeria Monocytogenes 7. Boraks - Rapid test kit 8. Formalin - Rapid test kit 9. Methanil Yellow - Rapid test kit 10. Rhodamin B - Rapid test kit 11. Kandungan Babi 12. Arsen 13. Total Merkuri 14. Metil Merkuri 15. Cadmium (Cd) 16. Timbal (Pb) 17. Kromium (Cr) 18. Tembaga (Cu) 19. Kobalt (Co) 20. Organoklorin 21. Organophospat e. Limbah Cair 1. pH - pHmeter 2. BOD - titrimeter 3. COD - titrimeter 4. TSS - gravimetri 5. Minyak dan Lemak - gravimetri 6. Amoniak - spektofotometri 7. Total Coliform - Tabung ganda 8. Debit limbah (langsung di liat di IPAL) - flowmeter 9. sisa klor - fotometri/klorin test 10. Suhu - thermometer f. Radiasi Pengion Radiasi non pengion – spektrum analyzer g. Biomarker 1. Arsen (darah, rambut, kuku) 2. Merkuri (darah, rambut, kuku) 3. methyl merkuri (darah, rambut, kuku) 4. Cadmium (darah) 5. Pb (darah) 6. Cobalt (darah) 7. Nikel (darah) 8. Kolinesterase (darah) 9. Chromium (darah)
  • 36. Pemeriksaan Labkesmas Provinsi Vektor dan BPP 1. Identifikasi habitat vector DBD, Chikungunya, Malaria dan Filariasis 2. Identifikasi jentik dan Nyamuk vector DBD, Chikungunya, Malaria dan Filariasis (mikroskopik) 3. Penangkapan dan identifikasi Lalat dan Kecoa* Situasi khusus/KLB) 4. Konfirmasi Plasmodium pada Nyamuk secara konvensional dan molekuler) 5. Deteksi Mikrofilaria pada nyamuk 6. Deteksi Virus (Dengue dan Chikungunya) pada Nyamuk 7. Pengembangan TTG 8. Uji resistensi vektor terhadap insektisida 9. Aplikasi insektisida 10. Pemeliharaan Vektor 11. Penyimpanan spesimen vector BPP 12. Kalibrasi peralatan vektor BPP 13. Pengambilan specimen untuk Pes* 14. TTG Pengendalian Vektor dan BPP 15. Penangkapan dan Pengambilan sampel dari rodent 16. Deteksi Penyakit Pada Rodent secara molekuler Sampel Lingkungan Untuk deteksi Tular Vektor dan Zoonotik 1. Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi leptospirosis 2. Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi Antraks
  • 37. Pemeriksaan Labkesmas Regional Pemeriksaan spesimen manusia: a. Pemeriksaan Lab. Tingkat 3 b. Deteksi mikroorganisme 1. E. coli patogen 2. Campylobacter spp (Kultur) 3. Clostridium perfringens 4. Bakteri aerob 5. Bakteri fastidious 6. Chlamydia (PCR) 7. Mycoplasma (PCR) 8. Japanese enchepalitis (PCR) 9. Mumps virus (PCR) 10. Influenzae virus (PCR) 11. Rotavirus (PCR) 12. Deteksi mikroorganisme yang berpotensi wabah sesuai lampiran (Hendra, Nipah, monkeypox dll) c. Imunologi*: 1. Pemeriksaan Hormon 2. Humoral Kadar imunoglobulin total 3. Humoral kadar IgG, IgA, IgM, IgE 4. CD4 & CD 8 5. H5N1 (HA/HI) 6. Tumor marker karena FR lingkungan* d. Konfirmasi: 1. HPV 2. Elisa Schistosomiasis e. Kimia Klinik Pemeriksaan tingkat 3 ditambah dengan: 1. Protein elektroforesis 2. Insulin dalam plasma 3. Seng 4. Tembaga 5. Vit A 6. Vit B12 7. Fosfatanorganik d. Biomolekuler * 1. Covid, 2. Dengue, 3. Viral Load , 4. TB- 5. AMR 6. Schistosomiasis 7. Leptospira 8. Arbovirus 9. Kusta 10. HIV 11. Malaria 12. Vektor 13. Hepatitis 14. HPV e. Toksikologi 1. Aflatoksin 2. Opratoksin 3. Asam Bongkrek 4. Toksalbumin 5. Toksoflavin 6. Gol Carbamat 7. Gol. Organophosfat 8. Gol. Organochlorin 9. Logam berat Pemeriksaan Lingkungan: a. Pemeriksaan kualitas air Fisik tingkat 3 Kimia 1. Fosfat (sebagai P) - 2. Amoniak (NH3 ) – spektrofotometer UV Vis 3. Benzena - GCMS 4. Toluen - GCMS 5. Aldin - GCMS 6. Dieldrin - GCMS 7. Hidrokarbon polyaromatis (PAH) - GCMS 8. Kalium (K) – AAS Flame 9. Parakuat diklorida 10. Aluminium fosfida 11. Magnesium fosfida 12. Sulfuril fluoride 13. Metil bromide 14. Seng fosfida 15. Dikuat dibromida 16. Etil format 17. Fosfin 18. Asam sulfur 19. Formaldehida 20. Metanol 21. N-Metil Pirolidon 22. Piridin Base 23. Lindan - GCMS 24. Heptakhlor - GCMS 25. Endrin - GCMS 26. Endosulfan - GCMS 27. Residu Karbamat - GCMS 28. Organokhlorin - GCMS 29. α-BHC - GCMS 30. 4,4-DDT - GCMS 31. Mirex - GCMS 32. Polychlorinated byphenil (PCB) - GCMS 33. Hexachlorobenzene (HCB) - GCMS 34. Organofosfat - GCMS 35. Pyretroid - GCMS 36. Profenofos - GCMS 37. Hexachlorobenzene Total Kromium (Cr) - GCMS 38. Hidrogen Sulfida (H2S) – Spektofotometer UV Vis 39. Sianida (CN) – Spektofotometer/HPLC 40. Tembaga (Cu) – AAS Flame 41. Selenium (Se) - ICP 42. Seng (Zn) – AAS Flame 43. Nikel (Ni) – AAS Flame 44. Senyawa diazo (zat pewarna sintetik) 45. Fenol Fosfat (PO4) – Spektofotometer UV Vis 46. Methylene Blue Active Substances (MBAS) - Spektofotometer UV Vis 47. Hidrogen Sulfida (H2S) (terlarut) - Spektofotometer UV Vis 48. Merkuri (Hg) – Merkuri Analizer 49. methy merkuri - 50. Hidrokarbon polyaromatis - 51. Timbal – AAS Flame 52. Amonia (NH3) (terlarut) - Spektofotometer UV Vis 53. Fenol - Spektofotometer UV Vis 54. Gross alpha activity - 55. Gross beta activity
  • 38. Pemeriksaan Labkesmas Regional Mikrobiologi 1. E. coli - tabung ganda/colilert/membran 2. Heterotrophic Plate Count (HPC) 3. Pseudomonasaeruginosa – Microba Analizer 4. Staphylococcus aureus - Microba Analizer 5. Legionella spp - PCR b. Pemeriksaan Kualitas Udara Fisik 1. Suhu - thermometer 2. Pencahayaan - luxmeter 3. Kelembapan - hygrometer 4. Laju Ventilasi - anemometer 5. Kebisingan – sound level meter Mikrobiologi Mikroba udara 1. Kimia 2. Sulfur dioksida (SO2) – Spektofotometer, Gas Analizer 3. Nitrogen dioksida (NO2) - Spektofotometer, Gas Analizer 4. Ozon (O3) - Spektrofotometer 5. Carbon monoksida (CO) – Gas Analyzer, CO2 Detector 6. Carbon dioksida (CO2) – Gas Analayzer 7. Timbal (Pb) - Atomic absorban Spektrofotometer/AAS, Inductively Coupled Plasma (ICP) 8. Asbes - mikroskop 9. Radon – Radon gas detector 10. Formaldehida (CH2O) – Gas kromatografi 11. Volatile Organic Compound (VOC) sebagai CH4 – Gas kromatografi, Gas detektor 12. Environmental Tobacco Smoke (Nikotin) - 13. Merkuri – portable mercury analyzer 14. Total senyawa organik yang mudah menguap (T.VOC) c. Pemeriksaan Kualitas Tanah Fisik 1. Suhu – soil test kit (thermometer) 2. Kelembaban – soil test kit 3. Porositas - 4. Derajat keasaman (pH) – soil test kit (pHmeter) c. Tanah 1. Kimia 2. Kimia 3. Aluminium (Al) - AAS/ICP OES/ICPMS 4. Antimoni (Sb) - AAS/ICP OES/ICPMS 5. Arsen (As) - AAS/ICP OES/ICPMS 6. Barium (Ba) - AAS/ICP OES/ICPMS 7. Berillium (Be) - AAS/ICP OES/ICPMS 8. Boron (B) - AAS/ICP OES/ICPMS 9. Kadmium, Cd - AAS/ICP OES/ICPMS 10. Krom valensi 6(Cr6+) - Spektofotometri 11. Timbal/Timah Hitam (Pb) - AAS/ICP OES/ICPMS 12. Merkuri (Hg) - AAS/ICP OES/ICPMS 13. Molibdenum (Mo) - AAS/ICP OES/ICPMS 14. Nikel (Ni) - AAS/ICP OES/ICPMS 15. Selenium (Se) - AAS/ICP OES/ICPMS 16. Tin (Sn) - AAS/ICP OES/ICPMS 17. Perak (Ag) - AAS/ICP OES/ICPMS 18. Seng (Zn) - AAS/ICP OES/ICPMS 19. Sianida (Total) (CN) - Spektofotometri 20. Fluorida - Spektofotometri 21. Nitrat (NO3 - ) - Spektofotometri 22. Nitrit (NO2 - ) - Spektofotometri 23. Benzen - GCMS 24. C6-C9 petroleum - GCMS 25. Hidrokarbon - GCMS 26. C10-C36 petroleum hidrokarbon - GCMS 27. Polisiklik aromatic - GCMS 28. hidrokarbon (PAH) total - GCMS 29. Etilbenzen - GCMS 30. Toluen - GCMS 31. Xilen - GCMS 32. Aldrin + Dieldrin - GCMS 33. DDT + DDD + DDE - GCMS 34. Klordana - GCMS 35. Heptaklor - GCMS 36. Lindana - GCMS 37. Metoksiklor - GCMS 38. Pentaklorofenol - GCMS 39. RADIOANUKLIDAc) d. Keamanan Pangan 1. Eschericia coli - pembiakan/kultur (malditof test) 2. Salmonella sp - pembiakan/kultur (malditof test) 3. Staphylococcus aureus - pembiakan/kultur (malditof test) 4. Bacillus cereus - pembiakan/kultur (malditof test) 5. Listeria sp - pembiakan/kultur (malditof test) 6. Listeria Monocytogenes - pembiakan/kultur (malditof test) 7. Boraks - Spektofotometri 8. Formalin - Spektofotometri 9. Methanil Yellow - Spektofotometri 10. Rhodamin B - Spektofotometri 11. Kandungan Babi - PCR 12. Arsen - ICPMS 13. Total Merkuri - 14. Metil Merkuri 15. Cadmium (Cd) 16. Timbal (Pb) 17. Kromium (Cr) 18. Tembaga (Cu) 19. Kobalt (Co) 20. Organoklorin 21. Organophospat e. Limbah Cair 1. Ph - pHmeter 2. BOD - titrimeteri 3. COD - titrimetri 4. TSS - gravimetri 5. Minyak dan Lemak - gravimetri 6. Amoniak - Spektofotometri 7. Total Coliform – Tabung ganda 8. Debit limbah (langsung di liat di IPAL) - flowmeter 9. sisa klor – fotometri/klorin test 10. Suhu - thermometer f. Radiasi Pengion - surveymeter Radiasi non pengion – spektrum analyzer g. Biomarker 1. Arsen (darah, rambut, kuku) - ICP 2. Merkuri (darah, rambut, kuku)- ICP 3. methyl merkuri (darah, rambut, kuku) - ICP 4. Cadmium (darah) – AAS – Graphite Furnace 5. Pb (darah) - AAS – Graphite Furnace 6. Cobalt (darah) - ICP 7. Nikel (darah) - ICP 8. Kolinesterase (darah) - ICP 9. Chromium (darah) - ICP
  • 39. Pemeriksaan Labkesmas Regional Laboratorium rujukan dalam program surveilans nasional 1. Laboratorium rujukan Nasional AMR 2. Laboratorium rujukan Kultur M.TBC dan Uji Kepekaan OAT 3. Laboratorium rujukan uji validitas RDT Antigen/ Reagen PCR Covid-19 4. Pemeriksaan WGS 5. Laboratorium rujukan pemeriksaan penyakit berpotensi wabah: a) Polio, campak & Rubella b) SARS Cov-2 c) Influenza Like Illness d) Difteri e) H1N1 f) Meningitis g) Kusta h) Arbovirus i) Leptospirosis j) Identifikasi vector dna reservoir k) Schistosomiasis
  • 40. Pemeriksaan Labkesmas Nasional Pemeriksaan laboratorium tingkat 4 a. Pemeriksaan Lab tingkat 4 b. Deteksi penyakit emerging, remerging dan new emerging c. Kultur virus dan bakteri d. Uji netralisasi sebagai bagian dari uji klinik vaksin e. Karakteristik strain/ isolate patogen (termasuk resistensi) f. Karakteriasan genome host terkait penyakit g. Konfirmasi hasil pemeriksaan penyakit emerging, remerging dan new emerging (Konfirmasi Hasil PCR Malaria/Uji Toksisitas Difteri/Kultur /Difteri/PCR Pertusis/Anthrax/Legionella/ LeptospiraIsolasi / Meningitis/ Kultur Diare/ GO/Meningitis/ Keracunan Pangan/Virus Pertusis/Isolasi Virus Polio/Pemeriksaan TB Molekuler/Pemeriksaan TB Mikroskopis BTA, dll) h. Pemeriksaan dengan standard BSL 3 i. Pemeriksaan laboratorium penyakit Zoonosis  Pemeriksaan MAT Lepstospira  Genotyping virus dan bakteri penyebab zoonosis j. Deteksi Penyakit Tular Vektor dan BPP yang belum bisa dideteksi di tingkat 4

Notas del editor

  1. Selanjutnya, dengan tetap berkiblat pada fungsi2 tsb ditambah dng kemampuan lab yang saat ini dijalankan, maka kami merumuskan Struktur labkesmas. Labkesmas akan menjadi rumah yang menaungi lab2 tsb. Di dalam labkesma nanti akan terdapat 4 fungsi: Penjaminan mutu dna pengembangan SDM, teknis pemeriksaan, data dan biorepository serta gjejaring dan kerjasma. Setiap tingkatan atau tier mempunyai fungsi yg berjenjang