SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Descargar para leer sin conexión
1
WAWACARA
Oleh Ido Priyono Hadi
Materi kuliah Program Studi Manajemen Perhotelan UK Petra 2000/2001
Dalam pemilihan presiden AS tahun 1992, Ross Perot dari partai independence mengumumkan
pencalonannya ketika diwawancarai dalam acara TV Larry King Live di CNN. Bill Clinton dan
George Bush melakukan hal serupa lewat pemunculan mereka dalam beberapa acara televisi
untuk diwawancarai. Pada tahun 1992, wawancara televisi semakin diperhitungkan sebagai
senjata politis yang penting.
Wawancara dianggap populer tidak hanya dalam dunia politik, tapi juga dalam industri hiburan dan Bisnis
secara keseluruhan. Lihatlah keberhasilan talk show di TV Swasta AS yang diasuh Donahue, Oprah, David
Letterman dsb. Kemudian di Indonesia sejak bergulirnya era reformasi 1998 seolah-olah ada booming talk
show di TV-TV Swasta dan TVRI. Kita bisa lihat Natalia Subagio di TVRI dalam talk show Indonesia Baru secara
langsung, wawancara langsung dengan sumber berita seperti dilakukan dalam berita Liputan 6 SCTV, sampai
pada talk show di radio-radio swasta di Surabaya, seperti di Suara Surabaya, dll.
Bila Anda mengaitkan wawancara dengan mencari pekerjaan, definisi Anda mengenai istilah itu
terlalu sempit. Wawancara meliputi banyak unsur semua komunikasi dua-orang. Ketika Anda
meminta nasehat dokter, mengadakan survey produk barang dan jasa untuk mengetahui
positioning nya di benak para konsumen, survey program acara TV/ Radio pada pemirsa dan
pendengar untuk mengetahui rating tertinggi jumlah pemirsa/ pendengar, ada hubungannya
dengan pemasangan iklan. Karena semakin tinggi jumlah pemirsa/ pendengar terhadap program
acara tertentu, akan semakin mahal biaya pemasangan iklan.
Definisi wawancara adalah : “suatu proses komunikasi diadik relasional dengan tujuan yang
serius dan ditetapkan terlebih dulu yang dirancang untuk mempertukarkan perilaku dan
melibatkan tanya jawab” atau singkatkatnya “ suatu percakapan berdasarkan suatu maksud”.
Namun definisi tsb agak terbatas, karena wawancara membatasi wawancara dengan tujuan yang
serius. Wawancara juga telah menjadi bentuk hiburan yang populer seperti disiarkan televisi dan
radio. [Stewart L. Tubss – Sylvia Moss, 2000, hal. 40].
Wawancara mempunyai beberapa fungsi, seperti terlihat pada Tabel 1. Pewawancara dapat
mengumpulkan atau menyampaikan informasi, mempengaruhi sikap orang-orang dan kadang-
kadang mempengaruhi perilaku mereka. Sebuah wawancara penilaian [appraisal interview] ,
misalnya, sering menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap moral pegawai. Wawancara
juga merupakan alat penelitian yang berharga, dimana memungkinkan pewawancara untuk
mengumpulkan informasi lengkap yang dapat diperoleh lewat kuesioner atau percakapan telepon
dan juga memanfaatkan isyarat verbal dan non verbal. Wawancara juga memungkinkan
pewawancara untuk menafsirkan atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan secara lebih mudah,
sehingga meningkatkan kemungkinan mendapatkan jawaban dari responden.
Terlepas dari bentuk wawancara yang Anda harapkan, Freund [1992] menawarkan nasehat
praktis wawancara yang mengandung empat langkah :
1. Apa yang kita inginkan?
2
2. Dimana kita mulai?
3. Kapan kita bergerak?
4. Bagaimana kita mengakhiri?
Sepuluh Tujuan Wawancara
Tabel 1
Tujuan Uraian Contoh
Mendapatkan
informasi
Pewawancara mengumpulkan fakta, pendapat,
atau sikap dari responden
! Petugas sensus mengumpulkan data.
! Perusahaan mengadakan survey produk
pada konsumen.
Memberi informasi Pewawancara menyajikan fakta, pendapat atau
sikap kepada responden, sering sebagai bentuk
perintah.
! Dokter menjelaskan kepada pasien
bagaimana melakukan diet seimbang.
! Sales perawatan rambut menjelaskan
produknya kepada konsumen mengenai
bagaimana merawat rambut yang baik.
Membujuk Pewawancara mencoba mempengaruhi sikap
responden dan akhirnya perilakunya.
! Mahasiswa mencoba meyakinkan dosen
untuk memberikan ujian perbaikan.
! Sales mencoba menyakinkan konsumen
untuk memakai dan membeli produknya.
Memecahkan Pewawancara dan responden mencoba
mengidentifikasi sebab-sebab suatu masalah
dan bersama-sama mencari pemecahannya
Orang tua dan guru membahas kesulitan
membaca pada anak.
Konsultasi Responden meminta nasehat dari
pewawancara mengenai masalah pribadi
[berkaitan erat dengan wawancara pemecahan
masalah]
Klien memohon nasehat hukum dari
pengacara.
Mencari kerja Pewawancara dan responden bertukar
informasi untuk membuat keputusan
Perusahaan mengadakan acara di kampus
untuk recruitment calon pegawai yang bisa
diikuti oleh para mahasiwa senior.
Menerima keluhan Pewawancara mencoba meminimalkan
ketidakpuasan responden
Manajer toko berbicara dengan pelanggan
mengenai barang yang rusak.
Meninjau kinerja Pewawancara menawarkan umpan balik
mengenai kinerja responden dan membantu
menetapkan tujuan yang dapat dicapai
menjelang wawancara penilaian berikutnya.
! Pemimpin redaksi surat kabar memberi
penilaian periodik kepada setiap editor.
! Kepala Perpustakaan memberi penilaian
periodik kepada kepala bagian atau
koordinator bagian.
Memperbaiki atau
memperingatkan
Pewawancara dan responden, biasanya sebagai
atasan dan bawahan, membahas kebutuhan
responden untuk memperbaiki kinerja
[biasanya paling efektif bila ditangani secara
informal dengan niat membantu daripada
mengkritik]
Penyelia pemeliharaan pesawat terbang
berdiskusi dengan ahli mesin mengenai
kecakapan teknik yang harus diperbaiki.
Mengukur stres Pewawancara menentukkan bagaimana
responden berperilaku di bawah tekanan
Pewawancara mengumpulkan informasi dari
responden yang tidak mau memberitahukannya
Direktur kepegawaian perusahaan besar
memilih seorang eksekutif top.
Tentara menanyai tahanan militer.
WAWANCARA BAKU DAN TIDAK BAKU
Wawancara Baku Wawancara tidak Baku
! Terdiri dari seperangkat pertanyaan yang dipegang
teguh pewawancara dan tidak boleh menyimpang dari
pertanyaan-pertanyaan itu.
! Pewawancara mengemukakan pertanyaan persis
seperti yang tertulis, bahkan ia tidak boleh mengubah
urutan pertanyaan.
! Mempunyai satu kelebihan yang khas; jawaban
seragam yang dapat ditangani sejumlah pewawancara
dan responden.
! Seorang yang tidak berpengalaman pun bisa
melakukan wawancara yang cukup berhasil.
! Memungkinkan pewawancara dan juga responden
memperoleh keleluasaan. Pewawancara boleh
menyimpang dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
disiapkan.
! Pewawancara boleh menambahi suatu pertanyaan
yang telah dibakukan itu dengan pertanyaannya
sendiri untuk memperoleh jawaban yang lebih
lengkap atau layak.
! Pewawancara boleh membatalkan suatu pertanyaan
yang tampak tidak sesuai atau yang dapat membuat
responden defensif.
3
! Bila tiba-tiba menemukan bahan pembicaraan
menarik yang belum diantisipasi, pewawancara bebas
membicarakan bahan tersebut sejauh yang
diinginkankan.
! Memberi keluwesan kepada pewawancara untuk
memperoleh informasi yang diharapkan
BENTUK-BENTUK PERTANYAAN WAWANCARA
Wawancara pada dasarnya suatu dialog, dialog yang memungkinkan suatu pihak, pewawancara,
membimbing arah percakapan melalui serangkaian pertanyaan. Seorang pewawancara yang
terampil mengetahui seni bertanya. Ia merespon kepada jawaban yang diterima dengan
memodifikasi pertanyaan-pertanyaan berikutnya – khususnya jenis-jenis pertanyaan yang sedang
ditanyakan.
1. Pertanyaan Terbuka dan Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan Terbuka Pertanyaan Tertutup
! Menyerupai esei dalam ujian
! Tidak membatasi panjangnya jawaban responden.
! Memberi responden lebih banyak keleluasaan untuk
menafsirkan topik yang akan dibicarakan.
! Sering digunakan dalam bagian awal wawancara
untuk membuat responden santai dan menyampaikan
informasi pribadi.
! Bersifat lebih spesifik
! Biasanya membutuhkan jawaban yang lebih pendek
dan lebih langsung.
! Dapat membatasi responden lebih jauh dengan
memintanya menjawab ya atau tidak
! Digunakan untuk lebih memusatkan percakapan,
sementara wawancara terus berlangsung.
Keuntungan pertanyaan terbuka adalah :
! Memungkinkan responden menyampaikan informasi
yang ia anggap penting;
! Memungkinkan pewawancara mengetahui
kekurangpahaman responden dalam suatu bidang;
! Memungkinkan responden menyatakan perasaannya,
prasangka yang mungkin ada, dan stereotip mengenai
suatu isu
! Memungkinkan pewawancara mengetahui
keterampilan responden dalam berkomunikasi.
Keuntungan pertanyaan tertutup :
! Lebih banyak pertanyaan dapat ditanyakan dalam
banyak bidang.
! Memerlukan waktu lebih sedikit dibandingkan dengan
pertanyaan terbuka.
! Pewawancara dapt membimbing dan mengatur
wawancara dengan terkendali.
! Lebih mudah dan kurang mengancam bagi
responden, sehingga cenderung melegakan
responden.
Kerugian pertanyaan terbuka adalah :
! bahwa ia memerlukan banyak waktu dan mungkin
membatasi kemajuan wawancara, dan mengurangi
jumlah topik yang bisa dibahas.
Kerugian-kerugian pertanyaan tertutup meliputi :
! Ia memberi sedikit informasi mengenai isu yang
dipertanyakan, dan ia dapat menutup bidang-bidang
yang mungkin berharga utk dikethui oleh
pewawancara dalam usahanya utk membuat
keputusan mengenai responden.
Contoh :
! Maukah Anda secara singkat menceritakan
pengalaman kerja Anda?
! Bagaimana perasaan Anda mengenia perkawinan
Anda ?
Contoh :
! Berapa tahun Anda telah bekerja dalam bidang ini?
! Aspek apa dalam perkawinan Anda yang sangat
menyulitkan Anda?
Tabel II
Pertanyaan Terbuka Versus Pertanyaan Tertutup
Pewawancara Pertanyaan Terbuka Pertanyaan Tertutup
Majikan Apa pendapat Anda tentang uang? Berapa gaji yang Anda inginkan?
Bos Apa pendapat Anda mengenai kebijakan kita
yang baru?
Apakah Anda menyukai rencana kita yang
baru?
Dosen Bagaimana dengan makalah semestermu? Apakah kamu memerlukan bantuan?
Dokter Bagaimana perasaan Anda ? Apakah punggung Anda sakit lagi?
Konselor Bagaimana dengan rencanamu untuk
melanjutkan studi ke universitas
Apakah kamu sanggup membayar uang kuliah
10.000 dolar
4
2. Pertanyaan Primer dan Pertanyaan Menyelidik
Pertanyaan primer memperkenalkan sebuah topik baru dalam wawancara. Semua contoh
pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup yang disajikan di atas adalah contoh pertanyaan
primer.
Suatu bentuk pertanyaan yang sangat berbeda adalah pertanyaan menyelidik atau
pertanyaan sekunder. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan untuk menyusul pertanyaan
primer dan dimaksudkan untuk meminta penjabaran dari responden. Ucapa-ucapan seperti, “Oh,
begitu. Dapatkah Anda menceritakan lebih jauh lagi?” atau “Mengapa Anda tidak teruskan?”.
Cenderung memancing komentar lebih jauh mengenai pernyataan sebelumnya. Jeda pendek
dapat juga memancing reaksi yang sama, memungkinkan responden menyatakan pikirannya
lebih lengkap. Contoh-contoh lain pertanyaan susulan dan untuk menyelidik adalah :
Teruskan Apa yang Anda maksudkan ?
Ceritakan lebih jauh lagi Dapatkah Anda menjabarkannya ?
Ya ? Dapatkah Anda menambahkan lagi ?
Uh huh ? Apakah Anda punya alasan-alasan lain ?
Mengapa ? Apa sebabnya ?
Mengapa tidak ? Diam.
Gambar 1.
[Sumber : diadaptasikan dari Moffatt, Selection Interviewing for Managers, New York, Harper & Row, 1979, Hlm. 83]
Pembukaan Apakah yang ada
dalam pikiran Anda
Pertanyaan terbuka
Penyelidikan
Penyelidikan
Tubuh Anda tertarik dengan
universitas mana
Pertanyaan semi
tertutup
Penyelidikan
Penutupan Apakah UK Petra
pilihan pertama Anda
Pertanyaan tertutup
Diputuskan.
Anda akan mendaftar ke
UK Petra
Pertanyaan ringkas
Pertanyaan untuk menyelidik mempunyai keuntungan dalam arti bahwa, pertanyaan ini secara
signifikan menambah jumlah informasi yang diperoleh dari responden. Pertanyaan susulan itu
memungkinkan responden menambah penjelasan sebanyak yang ia inginkan.
Kerugian terbesar adalah bahwa pertanyaan ini dapat membuat responden defensif. Misalnya,
“Mengapa tidak?” mungkin mengisyaratkan kritik. Selain itu, responden mungkin tidak suka
diselidiki lebih jauh lagi. Ini dapat menimbulkan kehilangan informasi bila orang itu memutuskan
untuk tidak memberikan informasi atau menyimpangkannya.
5
3. Pertanyaan Menggiring versus Pertanyaan Netral
Pertanyaan Netral adalah pertanyaan yang tidak secara eksplisit atau implisit
menyarankan jawaban yang diinginkan. Pertanyaan Menggiring adalah sebaliknya.
Stewart dan Cash [1988] menawarkan contoh-contoh berikut, dimana perbedaan arah dan
perbedaan antara pertanyaan netral dan pertanyaan menggiring dilukiskan dalam
pertanyaan-pertanyaan berikut :
Pertanyaan Menggiring Pertanyaan Netral
Anda menyukai pekerjaan ini, kan? Apakah Anda menyukai pekerjaan ini?
Anda ikut kami, kan? Apakah Anda ikut kami?
Apakah Anda menentang serikat kerja seperti
kebanyakan pekerja yang telah saya ajak
bicara?
Bagaimana sikap Anda terhadap serikat kerja?
Apakah Anda tidak mau memiliki Buick? Bagaimana Buick dibandingkan dengan mobil
lain yang harganya kira-kira sama?
Bagaimana pendapat Anda tentang aturan-
aturan pemerintah yang tolol ini?
Bagaimana pendapat Anda mengenai aturan-
aturan pemerintah ini?
Kapan terakhir kalinya Anda mabuk? Ceritakan kepada saya tentang kebiasaan
mabuk Anda?
Apakah Anda telah berhenti curang dalam
ujian?
Apakah Anda berbuat curang dalam ujian Anda
yang terakhir?
Apakah Anda menggolongkan diri Anda sebagai
konservatif atau radikal?
Apakah Anda menggolongkan diri Anda sebagai
reaksioner, konservatif, moderat, liberal,
radikal, atau lainnya?
Tidakkah Anda berpendapat, peraturan baru
pajak itu tidak adil buat para petani?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
peraturan baru pajak?
4. Pertanyaan Membebani
Suatu bentuk pertanyaan menggiring yang sering menjengkelkan adalah pertanyaan yang
membebani [loaded question] , yang direkayasa dengan mengisyaratkan jawaban yang
diinginkan. Bentuk pertanyaantertutup ini kadang-kadang digunakan untuk menyudutkan
responden. Akibatnya pewawancara menjawab pertanyaannya sendiri.
Contoh : Kepada Menteri Pertahanan dalam sebuah konperensi pers, “Bukankah kebijakan
baru Anda telah dicoba pada masa lalu tanpa membawa sukses?”
Contoh pertanyaan tsb, bermuatan emosi, dan segera menyudutkan responden. Tidak
disangkal, jenis pertanyaan semacam ini kadang menguntungkan, terutama dalam media
berita. Meskipun demikian, bila kita ingin memperoleh informasi, sebaiknya kita jangan
menggunakan pertanyaan yang membebani. Suatu cara yang lebih baik misalnya, Kepada
Menteri Pertahanan, “ Dapatkah Anda menjelaskan keuntungan-keuntungan dan kerugian-
kerugian kebijakan baru Anda?”.
Pertanyaan yang membebani tidak memiliki keuntungan kecuali tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah responden dapat mengatasi suatu situasi yang mengancam dan
memusuhi. Kerugiannya sudah jelas : Responden kehilangan kepercayaan apapun yang
mungkin telah ada, mungkin merasa “ditelanjangi”, dan mungkin membenci pewawancara
dan organisasi yang diwakilinya.
6
5. Pertanyaan yang Mencurigakan dan Cara Mengatasinya
Menurut UU Hak Sipil AS [Civil Rights Act] 1978, mengenai perlindungan para pekerja
dari diskriminasi pekerjaan. Umumnya pertanyaan-pertanyaan yang sah secara hukum
berhubungan dengan pekerjaan, sikap terhadap pekerjaan, kesehatan bila relevan bagi
pekerjaan tertentu, pekerjaan terdahulu, latar belakang pendidikan, dan keahlian.
Pertanyaan-pertanyaan lainnya yang tidak relevan dapat dianggap mendiskriminasi.
Khususnya, the Equal Employment Opportunity Commission [EECO] menetapkan hal-hal
berikut sebagai sumber diskriminasi :
! Perubahan nama, nama terdahulu [waktu masih lajang]
! Alamat sebelumnya di luar negeri
! Tempat lahir diri sendiri atau keluarga
! Agama
! Warna kulit
! Kewarganegaraan atau asal-usul kebangsaan
! Pelayanan militer asing
! Nama dan alamat kerabat yang harus diberitahu
! Catatan penahanan atau penghukuman
! Tinggi badan [kecuali bila berhubungan dengan pekerjaan]
Ketika seorang individu ditanyai pertanyaan tidak sah yang mendiskriminasi, ada
beberapa alternatif yang dapat diikuti :
1) Tentu saja, bila responden berpendapat pertanyaan itu tidak merugikan dan tidak
mempedulikan fakta, bahwa pertanyaan itu dapat digunakan sebagai alat
penyaringan yang tidak sah, ia boleh terus menjawabnya.
2) Responden dapat memberitahu pewawancara, bahwa pertanyaan itu sangat pribadi
dan bahwa ia akan senang menjawab pertanyaan-pertanyaan lain yang berhubungan
dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pekerjaan.
3) Responden dapat bertanya, apa maksud pertanyaa itu dalam hubungannya dengan
pekerjaan, apa yang ingin diketahui pewawancara.
4) Responden dapat menunjukkan, bahwa pertanyaan itu tidak relevan, dan terus
menjawabnya [misalnya, “Pertanyaan itu tidak berhubungan dengan kualifikasi saya
bagi jabatan itu, namun saya akan menjawabnya juga”].
5) Responden dapat menolak untuk menjawab pertanyaan dengan alasan, bahwa
pertanyaan itu tidak berhubungan dengan persyaratan pekerjaan.
6) Responden dapat mengabaikan pertanyaan dan menjawab dengan menunjukkan,
bahwa oa bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang relevan.
7) Tentu saja, responden dapat menghentikan pewawancara dengan menyatakan
keyakinan, bahwa pertanyaan itu mendiskriminasi dan [bila diinginkan] bahwa ia
akan mengadukan hal itu kepada pihak berwenang.
Bentuk-Bentuk Respon yang Tidak Memadai
Lima bentuk respons yang dapat diantisipasi dan dihindari pewawancara.
1) Tidak ada jawaban
Responden tidak bersedia memberi jawaban, menolak untuk menjawab. Pewawancara dapat menyusul
pertanyaan berikutnya yang berhubungan. Bila perlu, tema pertanyaan dapat dibuang sama sekali.
2) Jawaban Parsial
Pewawancara dapat mengulangi bagian pertanyaan yang belum dijawab. Bila responden banyak memberi
jawaban parsial, pewawancara harus meninjau kembali pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Lebih baik
jangan mengajukan lebih dari satu pertanyaan setiap kali bertanya.
7
3) Jawaban Tidak Relevan
Mengapa responden menjawab tidak relevan dengan pertanyaan, ia mungkin tidak sepenuhnya
memahami pertanyaan atau mungkin sengaja tidak ingin menjawabnya. Politisi, tampaknya sering
menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak relevan.
4) Jawaban Tidak Cermat
Sering responden yang tidak ingin mengungkapkan informasi akan memberikan jawaban yang tidak
cermat, terutama bila penyampaian kebenaran akan memalukannya. Namun, seringkali orang yang
merasa terancam oleh wawancara lebih terdorong untuk memberikan data sesuai dengan harapan
pewawancara. Jawaban yang tidak cermat tidak hanya merugikan pewawancara, tapi juga responden itu
sendiri, baik di sengaja atau tidak. Buatlah responden merasa nyaman dan menjaga hubungan baik,
sehingga responden merasa, bahwa mengatakan kebenaran itu tidak akan merugikan dirinya.
5) Jawaban Terlalu Verbal
Responden yang memberi jawaban yang terlalu verbal, berarti memberikan informasi lebih daripada yang
ingin diketahui pewawancara. Kadangkala jawaban yang panjang justru mengandung banyak informasi
yang tidak relevan. Jawaban terlalu verbal akan membatasi informasi yang ingin diketahui pewawancara
dalam waktu yang tersedia. Pewawancara harus berusaha secara taktis membimbing responden kembali
untuk menjawab inti pertanyaan, dan untuk pewawancara dapat mengajukan lebih banyak pertanyaan
tertutup.
Struktur Wawancara
1) Membuka wawancara
! Memperkenalkan tujuan wawancara kepada responden
! Memelihara hubungan dengan responden, membuatnya merasa bahwa
pewawancara dapat dipercaya dan bahwa pertemuan itu bukan merupakan
situasi yang mengancam.
! Memotivasi responden untuk menjawab pertanyaan
2) Batang Tubuh Wawancara
! Menentukan topik yang akan dibahas.
! Tentukkan urutan-urutan sebenarnya dari pertanyaan-pertanyaan. Urutan
corong sering berguna : pewawancara mulai dengan pertanyaan yang luas dan
secara bertahap diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik. [Kahn
dan Cannel, 1968]. Contoh :
⇒ Apa pendapat Anda tentang Hotel Majapahit yang bersejarah ini?
⇒ Apa pendapat Anda tentang pelestarian bangunan kuno yang mempunyai
nilai sejarah?
⇒ Apakah harus ada UU pelestarian bangunan kuno agar kondisi suatu
banguan tetap terjaga dengan baik tanpa diusik oleh pihak-pihak yang
berkepentingan?
⇒ Apa kira-kira poin batasan-batasan peraturannya?
3) Kesimpulan
Akhiri wawancara dengan baik dan terampil. Seringkali terlalu sering wawancara
berakhir tiba-tiba, karena kekurangan waktu, dan kedua pihak merasa perlu
mengakhiri wawancara.
Referensi :
Tubbs, Stewart L and Moss, Sylvia., Human Communication, Mc. Graw Hill - Rosdakarya, Bandung 2000, hal
40 - 55
Copyright@ido priyono hadi 2001

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenMuel DJaja
 
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016M Abdul Rochim
 
Pengertian sekretaris dan kesekretariatan
Pengertian sekretaris dan kesekretariatanPengertian sekretaris dan kesekretariatan
Pengertian sekretaris dan kesekretariatanIsna Ahmad Irfan
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
ppt TEKNIK ANALISIS DATA.pptx
ppt TEKNIK ANALISIS DATA.pptxppt TEKNIK ANALISIS DATA.pptx
ppt TEKNIK ANALISIS DATA.pptxBujangBaturusa
 
makalah penelitian survei
makalah penelitian survei makalah penelitian survei
makalah penelitian survei Eli Meivawati
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianEndah Aibara
 
Makalah Variabel Penelitian.docx
Makalah Variabel Penelitian.docxMakalah Variabel Penelitian.docx
Makalah Variabel Penelitian.docxMutiaraPratiwi17
 
5.stress dan konflik kerja
5.stress dan konflik kerja5.stress dan konflik kerja
5.stress dan konflik kerjaTesya Suha Berra
 
Proses pengelolaan pesan komunikasi
Proses pengelolaan pesan komunikasiProses pengelolaan pesan komunikasi
Proses pengelolaan pesan komunikasiMelta Jannatanissa
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsispilody111
 
Pertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraPertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraukimsukiman
 

La actualidad más candente (20)

Ppt Eksperimen
Ppt EksperimenPpt Eksperimen
Ppt Eksperimen
 
Evaluasi Diklat
Evaluasi DiklatEvaluasi Diklat
Evaluasi Diklat
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
 
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
 
Teknik dan Langkah FGD
Teknik dan Langkah FGDTeknik dan Langkah FGD
Teknik dan Langkah FGD
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Pengertian sekretaris dan kesekretariatan
Pengertian sekretaris dan kesekretariatanPengertian sekretaris dan kesekretariatan
Pengertian sekretaris dan kesekretariatan
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
proposal beasiswa daerah
proposal beasiswa daerahproposal beasiswa daerah
proposal beasiswa daerah
 
Format daftar hadir
Format daftar hadirFormat daftar hadir
Format daftar hadir
 
not angka lagu laskar pelangi
not angka lagu laskar pelanginot angka lagu laskar pelangi
not angka lagu laskar pelangi
 
ppt TEKNIK ANALISIS DATA.pptx
ppt TEKNIK ANALISIS DATA.pptxppt TEKNIK ANALISIS DATA.pptx
ppt TEKNIK ANALISIS DATA.pptx
 
makalah penelitian survei
makalah penelitian survei makalah penelitian survei
makalah penelitian survei
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Makalah Variabel Penelitian.docx
Makalah Variabel Penelitian.docxMakalah Variabel Penelitian.docx
Makalah Variabel Penelitian.docx
 
5.stress dan konflik kerja
5.stress dan konflik kerja5.stress dan konflik kerja
5.stress dan konflik kerja
 
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
 
Proses pengelolaan pesan komunikasi
Proses pengelolaan pesan komunikasiProses pengelolaan pesan komunikasi
Proses pengelolaan pesan komunikasi
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsi
 
Pertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraPertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancara
 

Destacado

Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapangan
Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapanganInstrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapangan
Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapanganUniversity of Andalas
 
Peran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahPeran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahSuTedjo Tee
 
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)Richard Anderson
 
Contoh teks wawancara untuk simulasi wawancara
Contoh teks wawancara untuk simulasi wawancaraContoh teks wawancara untuk simulasi wawancara
Contoh teks wawancara untuk simulasi wawancaraAhmad Afandi
 
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Naskah Dokumenter Pancasila
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Naskah Dokumenter PancasilaPENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Naskah Dokumenter Pancasila
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Naskah Dokumenter PancasilaDiana Amelia Bagti
 
Rundown talk show waw waw
Rundown talk show waw wawRundown talk show waw waw
Rundown talk show waw wawpycnat
 
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss AstridPANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss AstridDiana Amelia Bagti
 
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : Treatment , Ru...
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : Treatment , Ru...PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : Treatment , Ru...
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : Treatment , Ru...Diana Amelia Bagti
 
pembangunan ruang kelas baru
pembangunan ruang kelas barupembangunan ruang kelas baru
pembangunan ruang kelas baruAsep Walandra
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerDeady Rizky Yunanto
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...SMPN 4 Kerinci
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiconesti08com
 
Radio Script writing and Broadcasting
Radio Script writing and BroadcastingRadio Script writing and Broadcasting
Radio Script writing and BroadcastingMary Queen Bernardo
 

Destacado (20)

Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapangan
Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapanganInstrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapangan
Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapangan
 
Peran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahPeran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolah
 
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
 
Contoh teks wawancara untuk simulasi wawancara
Contoh teks wawancara untuk simulasi wawancaraContoh teks wawancara untuk simulasi wawancara
Contoh teks wawancara untuk simulasi wawancara
 
Penulisan skrip
Penulisan skripPenulisan skrip
Penulisan skrip
 
Naskah siaran radio1
Naskah siaran radio1Naskah siaran radio1
Naskah siaran radio1
 
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Naskah Dokumenter Pancasila
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Naskah Dokumenter PancasilaPENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Naskah Dokumenter Pancasila
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Naskah Dokumenter Pancasila
 
Rundown talk show waw waw
Rundown talk show waw wawRundown talk show waw waw
Rundown talk show waw waw
 
Kls 5 bhs ind
Kls 5 bhs indKls 5 bhs ind
Kls 5 bhs ind
 
Rundown siaran harian
Rundown siaran harianRundown siaran harian
Rundown siaran harian
 
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss AstridPANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
 
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : Treatment , Ru...
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : Treatment , Ru...PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : Treatment , Ru...
PRODUKSI ACARA BERITA RADIO STRAIGHT & INDEPTH NEWS - MATERI : Treatment , Ru...
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
pembangunan ruang kelas baru
pembangunan ruang kelas barupembangunan ruang kelas baru
pembangunan ruang kelas baru
 
Contoh Propoal TV
Contoh Propoal TVContoh Propoal TV
Contoh Propoal TV
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
 
Contoh teks wawancara dengan guru
Contoh teks wawancara dengan guruContoh teks wawancara dengan guru
Contoh teks wawancara dengan guru
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasi
 
Radio Script writing and Broadcasting
Radio Script writing and BroadcastingRadio Script writing and Broadcasting
Radio Script writing and Broadcasting
 

Similar a 11 wawancara

Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen Pengumpulan DataInstrumen Pengumpulan Data
Instrumen Pengumpulan Datazmeffendi
 
Pengumpulan data
Pengumpulan dataPengumpulan data
Pengumpulan datazmeffendi
 
MATERI BASED ON COMPETENCY INTERVEW .pptx
MATERI BASED ON COMPETENCY INTERVEW .pptxMATERI BASED ON COMPETENCY INTERVEW .pptx
MATERI BASED ON COMPETENCY INTERVEW .pptxalamsyah08indra
 
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancara
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancaracara - cara memformulasika pertanyaan wawancara
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancaranurleli4
 
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...Kanaidi ken
 
Tugas 7 questioning and the information getting interview
Tugas 7 questioning and the information getting interviewTugas 7 questioning and the information getting interview
Tugas 7 questioning and the information getting interviewSherylEsfandianyPutr
 
PPT MSDM KELOMPOK 1 - BAB7.pptx
PPT MSDM KELOMPOK 1 - BAB7.pptxPPT MSDM KELOMPOK 1 - BAB7.pptx
PPT MSDM KELOMPOK 1 - BAB7.pptxIcha257332
 
Dewi rizki agustina 4520210075 questioning and the information getting interv...
Dewi rizki agustina 4520210075 questioning and the information getting interv...Dewi rizki agustina 4520210075 questioning and the information getting interv...
Dewi rizki agustina 4520210075 questioning and the information getting interv...DewiRizki4
 
Questioning and the information getting interview
Questioning and the information getting interviewQuestioning and the information getting interview
Questioning and the information getting interviewHandayaniMeiatara
 
KELOMPOK 4 TEKNIK WAWANCARA INVESTIGASI-1.pptx
KELOMPOK 4 TEKNIK WAWANCARA INVESTIGASI-1.pptxKELOMPOK 4 TEKNIK WAWANCARA INVESTIGASI-1.pptx
KELOMPOK 4 TEKNIK WAWANCARA INVESTIGASI-1.pptxDianaWulansari4
 
Indah Permatasari 4520210069 questioning and the information
Indah Permatasari 4520210069 questioning and the informationIndah Permatasari 4520210069 questioning and the information
Indah Permatasari 4520210069 questioning and the informationIndahPermata52
 
QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT...
 QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT... QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT...
QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT...SyahraniAdrianty
 
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancaraKD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara Abudzar Al Ghifari
 
Metode Asesmen_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Metode Asesmen_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Metode Asesmen_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Metode Asesmen_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Kanaidi ken
 

Similar a 11 wawancara (20)

Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen Pengumpulan DataInstrumen Pengumpulan Data
Instrumen Pengumpulan Data
 
Pengumpulan data
Pengumpulan dataPengumpulan data
Pengumpulan data
 
MATERI BASED ON COMPETENCY INTERVEW .pptx
MATERI BASED ON COMPETENCY INTERVEW .pptxMATERI BASED ON COMPETENCY INTERVEW .pptx
MATERI BASED ON COMPETENCY INTERVEW .pptx
 
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancara
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancaracara - cara memformulasika pertanyaan wawancara
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancara
 
Wawancara
WawancaraWawancara
Wawancara
 
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...
 
Tugas 7 questioning and the information getting interview
Tugas 7 questioning and the information getting interviewTugas 7 questioning and the information getting interview
Tugas 7 questioning and the information getting interview
 
PPT MSDM KELOMPOK 1 - BAB7.pptx
PPT MSDM KELOMPOK 1 - BAB7.pptxPPT MSDM KELOMPOK 1 - BAB7.pptx
PPT MSDM KELOMPOK 1 - BAB7.pptx
 
Dewi rizki agustina 4520210075 questioning and the information getting interv...
Dewi rizki agustina 4520210075 questioning and the information getting interv...Dewi rizki agustina 4520210075 questioning and the information getting interv...
Dewi rizki agustina 4520210075 questioning and the information getting interv...
 
Melakukan wawancara (4)
Melakukan wawancara (4)Melakukan wawancara (4)
Melakukan wawancara (4)
 
Questioning and the information getting interview
Questioning and the information getting interviewQuestioning and the information getting interview
Questioning and the information getting interview
 
KELOMPOK 4 TEKNIK WAWANCARA INVESTIGASI-1.pptx
KELOMPOK 4 TEKNIK WAWANCARA INVESTIGASI-1.pptxKELOMPOK 4 TEKNIK WAWANCARA INVESTIGASI-1.pptx
KELOMPOK 4 TEKNIK WAWANCARA INVESTIGASI-1.pptx
 
Teknik wawancara&strategi bertanya
Teknik wawancara&strategi bertanyaTeknik wawancara&strategi bertanya
Teknik wawancara&strategi bertanya
 
Indah Permatasari 4520210069 questioning and the information
Indah Permatasari 4520210069 questioning and the informationIndah Permatasari 4520210069 questioning and the information
Indah Permatasari 4520210069 questioning and the information
 
QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT...
 QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT... QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT...
QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT...
 
Wawancara kerja 2
Wawancara kerja 2Wawancara kerja 2
Wawancara kerja 2
 
Materi 3 mentoring
Materi 3 mentoringMateri 3 mentoring
Materi 3 mentoring
 
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancaraKD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
 
Interpersonal skil
Interpersonal skilInterpersonal skil
Interpersonal skil
 
Metode Asesmen_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Metode Asesmen_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Metode Asesmen_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Metode Asesmen_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
 

Más de rsd kol abundjani

Más de rsd kol abundjani (20)

Rpkps
RpkpsRpkps
Rpkps
 
Modul 7-format-kpt
Modul 7-format-kptModul 7-format-kpt
Modul 7-format-kpt
 
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
 
Aspek penilaian
Aspek penilaianAspek penilaian
Aspek penilaian
 
8. pengembangan bahan ajar
8. pengembangan bahan ajar8. pengembangan bahan ajar
8. pengembangan bahan ajar
 
Tema tema kkn-ppm1
Tema tema kkn-ppm1Tema tema kkn-ppm1
Tema tema kkn-ppm1
 
Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09
Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09
Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09
 
Spmpt
SpmptSpmpt
Spmpt
 
Skd
SkdSkd
Skd
 
pengawasan mutu pangan
pengawasan mutu panganpengawasan mutu pangan
pengawasan mutu pangan
 
Rpp opd seminar executive edit
Rpp opd seminar executive editRpp opd seminar executive edit
Rpp opd seminar executive edit
 
Pelatihan applied approach
Pelatihan applied approachPelatihan applied approach
Pelatihan applied approach
 
Matematika bangun-datar
Matematika bangun-datarMatematika bangun-datar
Matematika bangun-datar
 
Kuliah pendahuluan bioo teknologi pertanian
Kuliah pendahuluan bioo teknologi pertanianKuliah pendahuluan bioo teknologi pertanian
Kuliah pendahuluan bioo teknologi pertanian
 
Konsep penulisan modul mata pelajaran
Konsep penulisan modul mata pelajaranKonsep penulisan modul mata pelajaran
Konsep penulisan modul mata pelajaran
 
Kerangka acuan dan laporan
Kerangka acuan dan laporanKerangka acuan dan laporan
Kerangka acuan dan laporan
 
Keindahan matematik dan angka
Keindahan matematik dan angkaKeindahan matematik dan angka
Keindahan matematik dan angka
 
Kebijakan nasional spmi pt
Kebijakan nasional spmi ptKebijakan nasional spmi pt
Kebijakan nasional spmi pt
 
Jurnal pelatihan jafung adminkes
Jurnal pelatihan jafung adminkesJurnal pelatihan jafung adminkes
Jurnal pelatihan jafung adminkes
 
Inventarisasi koleksi perpustakaan
Inventarisasi koleksi perpustakaanInventarisasi koleksi perpustakaan
Inventarisasi koleksi perpustakaan
 

11 wawancara

  • 1. 1 WAWACARA Oleh Ido Priyono Hadi Materi kuliah Program Studi Manajemen Perhotelan UK Petra 2000/2001 Dalam pemilihan presiden AS tahun 1992, Ross Perot dari partai independence mengumumkan pencalonannya ketika diwawancarai dalam acara TV Larry King Live di CNN. Bill Clinton dan George Bush melakukan hal serupa lewat pemunculan mereka dalam beberapa acara televisi untuk diwawancarai. Pada tahun 1992, wawancara televisi semakin diperhitungkan sebagai senjata politis yang penting. Wawancara dianggap populer tidak hanya dalam dunia politik, tapi juga dalam industri hiburan dan Bisnis secara keseluruhan. Lihatlah keberhasilan talk show di TV Swasta AS yang diasuh Donahue, Oprah, David Letterman dsb. Kemudian di Indonesia sejak bergulirnya era reformasi 1998 seolah-olah ada booming talk show di TV-TV Swasta dan TVRI. Kita bisa lihat Natalia Subagio di TVRI dalam talk show Indonesia Baru secara langsung, wawancara langsung dengan sumber berita seperti dilakukan dalam berita Liputan 6 SCTV, sampai pada talk show di radio-radio swasta di Surabaya, seperti di Suara Surabaya, dll. Bila Anda mengaitkan wawancara dengan mencari pekerjaan, definisi Anda mengenai istilah itu terlalu sempit. Wawancara meliputi banyak unsur semua komunikasi dua-orang. Ketika Anda meminta nasehat dokter, mengadakan survey produk barang dan jasa untuk mengetahui positioning nya di benak para konsumen, survey program acara TV/ Radio pada pemirsa dan pendengar untuk mengetahui rating tertinggi jumlah pemirsa/ pendengar, ada hubungannya dengan pemasangan iklan. Karena semakin tinggi jumlah pemirsa/ pendengar terhadap program acara tertentu, akan semakin mahal biaya pemasangan iklan. Definisi wawancara adalah : “suatu proses komunikasi diadik relasional dengan tujuan yang serius dan ditetapkan terlebih dulu yang dirancang untuk mempertukarkan perilaku dan melibatkan tanya jawab” atau singkatkatnya “ suatu percakapan berdasarkan suatu maksud”. Namun definisi tsb agak terbatas, karena wawancara membatasi wawancara dengan tujuan yang serius. Wawancara juga telah menjadi bentuk hiburan yang populer seperti disiarkan televisi dan radio. [Stewart L. Tubss – Sylvia Moss, 2000, hal. 40]. Wawancara mempunyai beberapa fungsi, seperti terlihat pada Tabel 1. Pewawancara dapat mengumpulkan atau menyampaikan informasi, mempengaruhi sikap orang-orang dan kadang- kadang mempengaruhi perilaku mereka. Sebuah wawancara penilaian [appraisal interview] , misalnya, sering menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap moral pegawai. Wawancara juga merupakan alat penelitian yang berharga, dimana memungkinkan pewawancara untuk mengumpulkan informasi lengkap yang dapat diperoleh lewat kuesioner atau percakapan telepon dan juga memanfaatkan isyarat verbal dan non verbal. Wawancara juga memungkinkan pewawancara untuk menafsirkan atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan secara lebih mudah, sehingga meningkatkan kemungkinan mendapatkan jawaban dari responden. Terlepas dari bentuk wawancara yang Anda harapkan, Freund [1992] menawarkan nasehat praktis wawancara yang mengandung empat langkah : 1. Apa yang kita inginkan?
  • 2. 2 2. Dimana kita mulai? 3. Kapan kita bergerak? 4. Bagaimana kita mengakhiri? Sepuluh Tujuan Wawancara Tabel 1 Tujuan Uraian Contoh Mendapatkan informasi Pewawancara mengumpulkan fakta, pendapat, atau sikap dari responden ! Petugas sensus mengumpulkan data. ! Perusahaan mengadakan survey produk pada konsumen. Memberi informasi Pewawancara menyajikan fakta, pendapat atau sikap kepada responden, sering sebagai bentuk perintah. ! Dokter menjelaskan kepada pasien bagaimana melakukan diet seimbang. ! Sales perawatan rambut menjelaskan produknya kepada konsumen mengenai bagaimana merawat rambut yang baik. Membujuk Pewawancara mencoba mempengaruhi sikap responden dan akhirnya perilakunya. ! Mahasiswa mencoba meyakinkan dosen untuk memberikan ujian perbaikan. ! Sales mencoba menyakinkan konsumen untuk memakai dan membeli produknya. Memecahkan Pewawancara dan responden mencoba mengidentifikasi sebab-sebab suatu masalah dan bersama-sama mencari pemecahannya Orang tua dan guru membahas kesulitan membaca pada anak. Konsultasi Responden meminta nasehat dari pewawancara mengenai masalah pribadi [berkaitan erat dengan wawancara pemecahan masalah] Klien memohon nasehat hukum dari pengacara. Mencari kerja Pewawancara dan responden bertukar informasi untuk membuat keputusan Perusahaan mengadakan acara di kampus untuk recruitment calon pegawai yang bisa diikuti oleh para mahasiwa senior. Menerima keluhan Pewawancara mencoba meminimalkan ketidakpuasan responden Manajer toko berbicara dengan pelanggan mengenai barang yang rusak. Meninjau kinerja Pewawancara menawarkan umpan balik mengenai kinerja responden dan membantu menetapkan tujuan yang dapat dicapai menjelang wawancara penilaian berikutnya. ! Pemimpin redaksi surat kabar memberi penilaian periodik kepada setiap editor. ! Kepala Perpustakaan memberi penilaian periodik kepada kepala bagian atau koordinator bagian. Memperbaiki atau memperingatkan Pewawancara dan responden, biasanya sebagai atasan dan bawahan, membahas kebutuhan responden untuk memperbaiki kinerja [biasanya paling efektif bila ditangani secara informal dengan niat membantu daripada mengkritik] Penyelia pemeliharaan pesawat terbang berdiskusi dengan ahli mesin mengenai kecakapan teknik yang harus diperbaiki. Mengukur stres Pewawancara menentukkan bagaimana responden berperilaku di bawah tekanan Pewawancara mengumpulkan informasi dari responden yang tidak mau memberitahukannya Direktur kepegawaian perusahaan besar memilih seorang eksekutif top. Tentara menanyai tahanan militer. WAWANCARA BAKU DAN TIDAK BAKU Wawancara Baku Wawancara tidak Baku ! Terdiri dari seperangkat pertanyaan yang dipegang teguh pewawancara dan tidak boleh menyimpang dari pertanyaan-pertanyaan itu. ! Pewawancara mengemukakan pertanyaan persis seperti yang tertulis, bahkan ia tidak boleh mengubah urutan pertanyaan. ! Mempunyai satu kelebihan yang khas; jawaban seragam yang dapat ditangani sejumlah pewawancara dan responden. ! Seorang yang tidak berpengalaman pun bisa melakukan wawancara yang cukup berhasil. ! Memungkinkan pewawancara dan juga responden memperoleh keleluasaan. Pewawancara boleh menyimpang dari pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan. ! Pewawancara boleh menambahi suatu pertanyaan yang telah dibakukan itu dengan pertanyaannya sendiri untuk memperoleh jawaban yang lebih lengkap atau layak. ! Pewawancara boleh membatalkan suatu pertanyaan yang tampak tidak sesuai atau yang dapat membuat responden defensif.
  • 3. 3 ! Bila tiba-tiba menemukan bahan pembicaraan menarik yang belum diantisipasi, pewawancara bebas membicarakan bahan tersebut sejauh yang diinginkankan. ! Memberi keluwesan kepada pewawancara untuk memperoleh informasi yang diharapkan BENTUK-BENTUK PERTANYAAN WAWANCARA Wawancara pada dasarnya suatu dialog, dialog yang memungkinkan suatu pihak, pewawancara, membimbing arah percakapan melalui serangkaian pertanyaan. Seorang pewawancara yang terampil mengetahui seni bertanya. Ia merespon kepada jawaban yang diterima dengan memodifikasi pertanyaan-pertanyaan berikutnya – khususnya jenis-jenis pertanyaan yang sedang ditanyakan. 1. Pertanyaan Terbuka dan Pertanyaan Tertutup Pertanyaan Terbuka Pertanyaan Tertutup ! Menyerupai esei dalam ujian ! Tidak membatasi panjangnya jawaban responden. ! Memberi responden lebih banyak keleluasaan untuk menafsirkan topik yang akan dibicarakan. ! Sering digunakan dalam bagian awal wawancara untuk membuat responden santai dan menyampaikan informasi pribadi. ! Bersifat lebih spesifik ! Biasanya membutuhkan jawaban yang lebih pendek dan lebih langsung. ! Dapat membatasi responden lebih jauh dengan memintanya menjawab ya atau tidak ! Digunakan untuk lebih memusatkan percakapan, sementara wawancara terus berlangsung. Keuntungan pertanyaan terbuka adalah : ! Memungkinkan responden menyampaikan informasi yang ia anggap penting; ! Memungkinkan pewawancara mengetahui kekurangpahaman responden dalam suatu bidang; ! Memungkinkan responden menyatakan perasaannya, prasangka yang mungkin ada, dan stereotip mengenai suatu isu ! Memungkinkan pewawancara mengetahui keterampilan responden dalam berkomunikasi. Keuntungan pertanyaan tertutup : ! Lebih banyak pertanyaan dapat ditanyakan dalam banyak bidang. ! Memerlukan waktu lebih sedikit dibandingkan dengan pertanyaan terbuka. ! Pewawancara dapt membimbing dan mengatur wawancara dengan terkendali. ! Lebih mudah dan kurang mengancam bagi responden, sehingga cenderung melegakan responden. Kerugian pertanyaan terbuka adalah : ! bahwa ia memerlukan banyak waktu dan mungkin membatasi kemajuan wawancara, dan mengurangi jumlah topik yang bisa dibahas. Kerugian-kerugian pertanyaan tertutup meliputi : ! Ia memberi sedikit informasi mengenai isu yang dipertanyakan, dan ia dapat menutup bidang-bidang yang mungkin berharga utk dikethui oleh pewawancara dalam usahanya utk membuat keputusan mengenai responden. Contoh : ! Maukah Anda secara singkat menceritakan pengalaman kerja Anda? ! Bagaimana perasaan Anda mengenia perkawinan Anda ? Contoh : ! Berapa tahun Anda telah bekerja dalam bidang ini? ! Aspek apa dalam perkawinan Anda yang sangat menyulitkan Anda? Tabel II Pertanyaan Terbuka Versus Pertanyaan Tertutup Pewawancara Pertanyaan Terbuka Pertanyaan Tertutup Majikan Apa pendapat Anda tentang uang? Berapa gaji yang Anda inginkan? Bos Apa pendapat Anda mengenai kebijakan kita yang baru? Apakah Anda menyukai rencana kita yang baru? Dosen Bagaimana dengan makalah semestermu? Apakah kamu memerlukan bantuan? Dokter Bagaimana perasaan Anda ? Apakah punggung Anda sakit lagi? Konselor Bagaimana dengan rencanamu untuk melanjutkan studi ke universitas Apakah kamu sanggup membayar uang kuliah 10.000 dolar
  • 4. 4 2. Pertanyaan Primer dan Pertanyaan Menyelidik Pertanyaan primer memperkenalkan sebuah topik baru dalam wawancara. Semua contoh pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup yang disajikan di atas adalah contoh pertanyaan primer. Suatu bentuk pertanyaan yang sangat berbeda adalah pertanyaan menyelidik atau pertanyaan sekunder. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan untuk menyusul pertanyaan primer dan dimaksudkan untuk meminta penjabaran dari responden. Ucapa-ucapan seperti, “Oh, begitu. Dapatkah Anda menceritakan lebih jauh lagi?” atau “Mengapa Anda tidak teruskan?”. Cenderung memancing komentar lebih jauh mengenai pernyataan sebelumnya. Jeda pendek dapat juga memancing reaksi yang sama, memungkinkan responden menyatakan pikirannya lebih lengkap. Contoh-contoh lain pertanyaan susulan dan untuk menyelidik adalah : Teruskan Apa yang Anda maksudkan ? Ceritakan lebih jauh lagi Dapatkah Anda menjabarkannya ? Ya ? Dapatkah Anda menambahkan lagi ? Uh huh ? Apakah Anda punya alasan-alasan lain ? Mengapa ? Apa sebabnya ? Mengapa tidak ? Diam. Gambar 1. [Sumber : diadaptasikan dari Moffatt, Selection Interviewing for Managers, New York, Harper & Row, 1979, Hlm. 83] Pembukaan Apakah yang ada dalam pikiran Anda Pertanyaan terbuka Penyelidikan Penyelidikan Tubuh Anda tertarik dengan universitas mana Pertanyaan semi tertutup Penyelidikan Penutupan Apakah UK Petra pilihan pertama Anda Pertanyaan tertutup Diputuskan. Anda akan mendaftar ke UK Petra Pertanyaan ringkas Pertanyaan untuk menyelidik mempunyai keuntungan dalam arti bahwa, pertanyaan ini secara signifikan menambah jumlah informasi yang diperoleh dari responden. Pertanyaan susulan itu memungkinkan responden menambah penjelasan sebanyak yang ia inginkan. Kerugian terbesar adalah bahwa pertanyaan ini dapat membuat responden defensif. Misalnya, “Mengapa tidak?” mungkin mengisyaratkan kritik. Selain itu, responden mungkin tidak suka diselidiki lebih jauh lagi. Ini dapat menimbulkan kehilangan informasi bila orang itu memutuskan untuk tidak memberikan informasi atau menyimpangkannya.
  • 5. 5 3. Pertanyaan Menggiring versus Pertanyaan Netral Pertanyaan Netral adalah pertanyaan yang tidak secara eksplisit atau implisit menyarankan jawaban yang diinginkan. Pertanyaan Menggiring adalah sebaliknya. Stewart dan Cash [1988] menawarkan contoh-contoh berikut, dimana perbedaan arah dan perbedaan antara pertanyaan netral dan pertanyaan menggiring dilukiskan dalam pertanyaan-pertanyaan berikut : Pertanyaan Menggiring Pertanyaan Netral Anda menyukai pekerjaan ini, kan? Apakah Anda menyukai pekerjaan ini? Anda ikut kami, kan? Apakah Anda ikut kami? Apakah Anda menentang serikat kerja seperti kebanyakan pekerja yang telah saya ajak bicara? Bagaimana sikap Anda terhadap serikat kerja? Apakah Anda tidak mau memiliki Buick? Bagaimana Buick dibandingkan dengan mobil lain yang harganya kira-kira sama? Bagaimana pendapat Anda tentang aturan- aturan pemerintah yang tolol ini? Bagaimana pendapat Anda mengenai aturan- aturan pemerintah ini? Kapan terakhir kalinya Anda mabuk? Ceritakan kepada saya tentang kebiasaan mabuk Anda? Apakah Anda telah berhenti curang dalam ujian? Apakah Anda berbuat curang dalam ujian Anda yang terakhir? Apakah Anda menggolongkan diri Anda sebagai konservatif atau radikal? Apakah Anda menggolongkan diri Anda sebagai reaksioner, konservatif, moderat, liberal, radikal, atau lainnya? Tidakkah Anda berpendapat, peraturan baru pajak itu tidak adil buat para petani? Bagaimana pendapat Anda mengenai peraturan baru pajak? 4. Pertanyaan Membebani Suatu bentuk pertanyaan menggiring yang sering menjengkelkan adalah pertanyaan yang membebani [loaded question] , yang direkayasa dengan mengisyaratkan jawaban yang diinginkan. Bentuk pertanyaantertutup ini kadang-kadang digunakan untuk menyudutkan responden. Akibatnya pewawancara menjawab pertanyaannya sendiri. Contoh : Kepada Menteri Pertahanan dalam sebuah konperensi pers, “Bukankah kebijakan baru Anda telah dicoba pada masa lalu tanpa membawa sukses?” Contoh pertanyaan tsb, bermuatan emosi, dan segera menyudutkan responden. Tidak disangkal, jenis pertanyaan semacam ini kadang menguntungkan, terutama dalam media berita. Meskipun demikian, bila kita ingin memperoleh informasi, sebaiknya kita jangan menggunakan pertanyaan yang membebani. Suatu cara yang lebih baik misalnya, Kepada Menteri Pertahanan, “ Dapatkah Anda menjelaskan keuntungan-keuntungan dan kerugian- kerugian kebijakan baru Anda?”. Pertanyaan yang membebani tidak memiliki keuntungan kecuali tujuannya adalah untuk mengetahui apakah responden dapat mengatasi suatu situasi yang mengancam dan memusuhi. Kerugiannya sudah jelas : Responden kehilangan kepercayaan apapun yang mungkin telah ada, mungkin merasa “ditelanjangi”, dan mungkin membenci pewawancara dan organisasi yang diwakilinya.
  • 6. 6 5. Pertanyaan yang Mencurigakan dan Cara Mengatasinya Menurut UU Hak Sipil AS [Civil Rights Act] 1978, mengenai perlindungan para pekerja dari diskriminasi pekerjaan. Umumnya pertanyaan-pertanyaan yang sah secara hukum berhubungan dengan pekerjaan, sikap terhadap pekerjaan, kesehatan bila relevan bagi pekerjaan tertentu, pekerjaan terdahulu, latar belakang pendidikan, dan keahlian. Pertanyaan-pertanyaan lainnya yang tidak relevan dapat dianggap mendiskriminasi. Khususnya, the Equal Employment Opportunity Commission [EECO] menetapkan hal-hal berikut sebagai sumber diskriminasi : ! Perubahan nama, nama terdahulu [waktu masih lajang] ! Alamat sebelumnya di luar negeri ! Tempat lahir diri sendiri atau keluarga ! Agama ! Warna kulit ! Kewarganegaraan atau asal-usul kebangsaan ! Pelayanan militer asing ! Nama dan alamat kerabat yang harus diberitahu ! Catatan penahanan atau penghukuman ! Tinggi badan [kecuali bila berhubungan dengan pekerjaan] Ketika seorang individu ditanyai pertanyaan tidak sah yang mendiskriminasi, ada beberapa alternatif yang dapat diikuti : 1) Tentu saja, bila responden berpendapat pertanyaan itu tidak merugikan dan tidak mempedulikan fakta, bahwa pertanyaan itu dapat digunakan sebagai alat penyaringan yang tidak sah, ia boleh terus menjawabnya. 2) Responden dapat memberitahu pewawancara, bahwa pertanyaan itu sangat pribadi dan bahwa ia akan senang menjawab pertanyaan-pertanyaan lain yang berhubungan dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pekerjaan. 3) Responden dapat bertanya, apa maksud pertanyaa itu dalam hubungannya dengan pekerjaan, apa yang ingin diketahui pewawancara. 4) Responden dapat menunjukkan, bahwa pertanyaan itu tidak relevan, dan terus menjawabnya [misalnya, “Pertanyaan itu tidak berhubungan dengan kualifikasi saya bagi jabatan itu, namun saya akan menjawabnya juga”]. 5) Responden dapat menolak untuk menjawab pertanyaan dengan alasan, bahwa pertanyaan itu tidak berhubungan dengan persyaratan pekerjaan. 6) Responden dapat mengabaikan pertanyaan dan menjawab dengan menunjukkan, bahwa oa bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang relevan. 7) Tentu saja, responden dapat menghentikan pewawancara dengan menyatakan keyakinan, bahwa pertanyaan itu mendiskriminasi dan [bila diinginkan] bahwa ia akan mengadukan hal itu kepada pihak berwenang. Bentuk-Bentuk Respon yang Tidak Memadai Lima bentuk respons yang dapat diantisipasi dan dihindari pewawancara. 1) Tidak ada jawaban Responden tidak bersedia memberi jawaban, menolak untuk menjawab. Pewawancara dapat menyusul pertanyaan berikutnya yang berhubungan. Bila perlu, tema pertanyaan dapat dibuang sama sekali. 2) Jawaban Parsial Pewawancara dapat mengulangi bagian pertanyaan yang belum dijawab. Bila responden banyak memberi jawaban parsial, pewawancara harus meninjau kembali pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Lebih baik jangan mengajukan lebih dari satu pertanyaan setiap kali bertanya.
  • 7. 7 3) Jawaban Tidak Relevan Mengapa responden menjawab tidak relevan dengan pertanyaan, ia mungkin tidak sepenuhnya memahami pertanyaan atau mungkin sengaja tidak ingin menjawabnya. Politisi, tampaknya sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak relevan. 4) Jawaban Tidak Cermat Sering responden yang tidak ingin mengungkapkan informasi akan memberikan jawaban yang tidak cermat, terutama bila penyampaian kebenaran akan memalukannya. Namun, seringkali orang yang merasa terancam oleh wawancara lebih terdorong untuk memberikan data sesuai dengan harapan pewawancara. Jawaban yang tidak cermat tidak hanya merugikan pewawancara, tapi juga responden itu sendiri, baik di sengaja atau tidak. Buatlah responden merasa nyaman dan menjaga hubungan baik, sehingga responden merasa, bahwa mengatakan kebenaran itu tidak akan merugikan dirinya. 5) Jawaban Terlalu Verbal Responden yang memberi jawaban yang terlalu verbal, berarti memberikan informasi lebih daripada yang ingin diketahui pewawancara. Kadangkala jawaban yang panjang justru mengandung banyak informasi yang tidak relevan. Jawaban terlalu verbal akan membatasi informasi yang ingin diketahui pewawancara dalam waktu yang tersedia. Pewawancara harus berusaha secara taktis membimbing responden kembali untuk menjawab inti pertanyaan, dan untuk pewawancara dapat mengajukan lebih banyak pertanyaan tertutup. Struktur Wawancara 1) Membuka wawancara ! Memperkenalkan tujuan wawancara kepada responden ! Memelihara hubungan dengan responden, membuatnya merasa bahwa pewawancara dapat dipercaya dan bahwa pertemuan itu bukan merupakan situasi yang mengancam. ! Memotivasi responden untuk menjawab pertanyaan 2) Batang Tubuh Wawancara ! Menentukan topik yang akan dibahas. ! Tentukkan urutan-urutan sebenarnya dari pertanyaan-pertanyaan. Urutan corong sering berguna : pewawancara mulai dengan pertanyaan yang luas dan secara bertahap diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik. [Kahn dan Cannel, 1968]. Contoh : ⇒ Apa pendapat Anda tentang Hotel Majapahit yang bersejarah ini? ⇒ Apa pendapat Anda tentang pelestarian bangunan kuno yang mempunyai nilai sejarah? ⇒ Apakah harus ada UU pelestarian bangunan kuno agar kondisi suatu banguan tetap terjaga dengan baik tanpa diusik oleh pihak-pihak yang berkepentingan? ⇒ Apa kira-kira poin batasan-batasan peraturannya? 3) Kesimpulan Akhiri wawancara dengan baik dan terampil. Seringkali terlalu sering wawancara berakhir tiba-tiba, karena kekurangan waktu, dan kedua pihak merasa perlu mengakhiri wawancara. Referensi : Tubbs, Stewart L and Moss, Sylvia., Human Communication, Mc. Graw Hill - Rosdakarya, Bandung 2000, hal 40 - 55 Copyright@ido priyono hadi 2001