SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
Kepemimpinan Dahlan Iskan
Sepak terjang Dahlan Iskan banyak, dan banyak yang kita patut
teladani. Kerja keras, orientasi untuk rakyat, bersih dari muatan
politis dan taktis adalah ciri Dahlan Iskan.




10/1/2012
Kepemimpinan Dahlan Iskan

  “Banyak yang tidak menyadari bahwa untuk bisa menjadi pemimpin yang baik sebenarnya
                  harus pernah membuktikan dirinya pernah menjadi orang yang dipimpin.”

                                                                          — Dahlan Iskan

Itulah sepenggal kalimat yang diucapkan Dahlan Iskan, Menteri BUMN Republik
Indonesia. Dari petikan tersebut, tersirat bahwa Dahlan ialah sosok pemimpin yang
mengawali karirnya dari bawah. Memang benar kata-kata tersebut ialah cerminan perjalanan
hidupnya: seorang anak buah yang dipimpin menjadi seorang pemimpin.

Dari Lulusan SMA, Bos Media, sampai Penguasa BUMN

Lahir di sebuah desa di Magetan, 17 Agustus 1952, Dahlan kecil dibesarkan dalam keluarga
yang serba kekurangan. Tentang tanggal lahirnya, orang tua Dahlan tak ingat tanggal berapa
anaknya dilahirkan. Akhirnya, Dahlan sendiri yang memilih tanggal 17 Agustus agar sama
dengan tanggal lahir Indonesia. Pendidikan Dahlan hanya sampai SMA. Selepas lulus pada
tahun 1975, ia mengawali karir menjadi reporter surat kabal kecil di Samarinda. Setahun
kemudian Dahlan diterima bekerja di Tempo sebagai wartawan. Keluar dari Tempo, sejak
1982, ia memimpin surat kabar Jawa Pos. Di tangannya, Jawa Pos yang sempat hampir
gulung tikar, bangkit dan menjadi salah satu jaringan surat kabar terbesar (Jawa Pos News
Network).

Menjadi seorang punggawa yang membesarkan sebuah grup media membuat karakter
kepemimpinan Dahlan Iskan menjadi perhatian. Di Jawa Pos, Dahlan terkenal sebagai
pemimpin yang sigap dan bertindak cepat dalam mneghadapi masalah. Mungkin ini juga
yang membuat SBY, Presiden RI, menunjuk Dahlan sebagai Direktur Utama PLN
menggantikan Fahmi Mochtar yang banyak dikritik karena terlalu banyak pemadaman listrik
di Jakarta. Di perusahaan BUMN ini Dahlan melakukan reformasi korporasi dengan berbagai
gerakan dan pembangunan, antara lain Bebas Byar Petse-Indonesia dalam waktu 6
bulan, Gerakan Sehari Sejuta Sambungan, Pembangunan Pembangkit Listrik di 100 Pulau
2011, dll. Di bawah Dahlan, PLN menjadi salah satu perusahaan plat merah yang berprestasi
dan mengundang apresiasi.

Pada tanggal 17 Oktober 2011, ketika terjadi reshuffle cabinet, Dahlan dipanggil ke Istana
Negara untuk menjadi Menteri BUMN menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit. Berat


Azza Aunillah/MBI-2B/2012                                                          Page 2
Kepemimpinan Dahlan Iskan

hati ia meninggalkan PLN, perusahaan yang dulu ia benci setengah mati, tetapi berhasil
membuatnya merasa kembali muda karena semangat transformasi yang biasanya sulit
dilakukan di korporasi besar. Ia pun menulis dalam catatan personal yang dimuat dalam blog
Catatan Dahlan Iskan,

  “Saya sudah telanjur jatuh cinta setengah mati kepada orang yang dulu saya benci:
  PLN. Tapi, belum lagi saya bisa merayakan bulan madunya, saya harus
  meninggalkannya. Inikah yang disebut kasih tak sampai?”

Kepemimpinan Dahlan Iskan Dalam Memajukan PLN

Dalam catatan beliau yang di-upload di website resmi PLN, beliau mengungkapkan bahwa
terdapat empat hal yang menjadi kelemahan PLN. Salah satunya adalah perlakuan yang
kurang adil terhadap sebuah ide. Menurut beliau, ide-ide besar cenderung diperlakukan sama
dengan ide-ide kecil sehingga jarang sekali terobosan besar bisa dilakukan. Langkah nyata
beliau dalam menangani masalah ini terdokumentasikan dalam blog beliau. Disana dituliskan
bahwa seorang direktur utama tidak dapat terlepas dari setumpuk surat-surat yang
membutuhkan tanda tangan dan disposisi dari beliau. Beliau memutuskan untuk tidak
menuliskan apapun di dalam surat tersebut, kecuali untuk beberapa hal yang memang perlu.
Dalam lembar disposisi tersebut hanya bertuliskan paraf dan nama orang yang harus
membaca surat disposisi tersebut. Mengapa demikian ?

Dahlan Iskan yakin bahwa tanpa disposisi apapun darinya, karyawan sudah tahu apa yang
terbaik untuk dilakukan. Beliau sadar bahwa karyawan PLN itu umumnya lulusan terbaik
ranking 1 sampai 10 dari universitas-universitas terbaik negeri ini. Secara garis besar
karyawan PLN jauh lebih berpengalaman daripada beliau. Ini yang beliau sebut dengan
proses lahirnya kemerdekaan ide. Menurutnya, orang yang terlalu sering diberi arahan akan
jadi bebek. Orang yang terlalu sering diberi instruksi akan jadi besi. Orang yang terlalu sering
diberi peringatan akan jadi ketakutan. Orang yang terlalu sering diberi pidato kelak hanya
bisa minta petunjuk.

Dahlan Iskan sangat terbuka dalam menerima sesuatu yang baru sehingga akhirnya akan
memunculkan sebuah pengetahuan-pengetahuan yang bisa ia bagikan kepada seluruh jajaran
staf PLN sehingga yang pada akhirnya akan membantu beliau dalam memimpin PLN. Dahlan
Iskan memiliki gaya kepemimpinan yang santai, memakai logika dan common sense dalam

Azza Aunillah/MBI-2B/2012                                                                Page 3
Kepemimpinan Dahlan Iskan

menyelasaikan persoalan. Walaupun gaya kepemimpinannya yang santai namun tegas,
Dahlan beserta jajaran staf lainnya juga mengalami kesulitan-kesulitan yang memperlihatkan
betapa keputusan yang mereka ambil sangat membawa perubahan yang signifikan, psimis
menjadi optimis, lamban menjadi cepat, cacian menjadi pujian dan sebagainya.

Dahlan Iskan mengatakan bahwa tulisan menjadi sarana paling efektif dan efisien
untuk menjangkau karyawan PLN yang tersebar di seluruh Indonesia. komunikasi lewat
tulisan sangat penting agar pikiran-pikiran pemimpin tertinggi di perusahaan bisa
menjangkau seluruh karyawan hingga level terbawah sekalipun. Hal ini merupakan salah satu
cara yang Dahlan Iskan lakukan untuk menyebarkan seluruh informasi yang ada ke seluruh
jajaran stafnya agar mereka memiliki tujuan dan pemikiranyang sama sehingga pada akhirnya
akan meningkatkan kinerja dan pembelajaran dalam organisasi. Pemikiran-pemikiran beliau,
pengetahuan yang beliau miliki selama menjabat sebagai Dirut PLN telah beliau
dokumentasikan dalam notes CEO PLN yang tampil di website resmi PLN dan blog beliau
sendiri. Setiap karyawan, bahkan semua orang dapat membacanya dengan mudah.
Harapannya tentu agar kemauan beliau membagi pengetahuan dapat menjadi contoh untuk
karyawannya.

Kebijakan beliau yang lain adalah membuat grup di BBM untuk membahas masalah-masalah
terkait dengan perusahaan. Beliau memiliki tujuh grup BBM, yaitu grup khusus yang
anggotanya semua direksi plus sekretaris perusahaan, grup beliau dengan para general
manajer se-Jawa-Bali, dengan para general manajer se-Indonesia barat, dengan semua general
manajer se-Indonesia Timur, dan dengan para manajer perencanaan, manajer keuangan,
manajer SDM, dan seterusnya. Keluhan masyarakat, info soal korupsi, pengaduan tender
yang main-main dan segala persoalan yang berkembang dapat dikomunikasikan melalui grup
BBM.

Tak hanya itu, saat berkunjung ke Kota Palu di masa kepemimpinannya, beliau meluangkan
waktu 1,5 jam untuk chatting dengan seluruh karyawan PLN se-Indonesia. Dalam acara ini
seluruh karyawan dapat bertanya dan mengemukakan apa saja kepada beliau. Banyak ide
bagus, pertanyaan dan aspirasi yang disampaikan lewat chatting itu.




Azza Aunillah/MBI-2B/2012                                                          Page 4
Kepemimpinan Dahlan Iskan

Sebuah kisah nyata. Disalah satu kota di Sumatera Utara (Sumut), listrik/PLN rumah dinas
walikota terpaksa harus di opal (diputus arusnya) oleh seorang pegawai PLN berjabatan
setingkat kepala seksi, dengan alasan karena sudah beberapa tahun menunggak pembayaran
listrik. Sang penguasa kota pun mencak-mencak, protes keras kepada Kepala Cabang PLN
setempat. Sehingga berbuntut di-nonjob-kannya si petugas opal oleh sang kacab, dan aliran
listrik pun kembali diaktifkan dirumah dinas penguasa kota.

Adalah Dahlan Iskan yang secara diam-diam menjambangi kantor cabang PLN di kota
tersebut. Ingin mencari tahu fakta yang sebenarnya terjadi. Dan diapun lalu berhasil
mewawancarai beberapa orang karyawan/pegawai, termasuk si petugas opal, dimana mereka
tidak mengetahui kalau orang yang pernah menanya/mewawancara mereka ternyata adalah
pimpinan tertinggi di perusahaan mereka.

Beberapa hari kemudian si petugas opal pun dipanggil untuk dapat hadir di PLN Pusat
Jakarta langsung menghadap dirut. Merasa kecut dan takut meski sudah siap dan pasrah jika
terjadi hal yang paling buruk sekalipun (pemecatan), namun ternyata si petugas opal
pemberani tersebut justru diberi apresiasi/penghargaan yang luar biasa, materi maupun non
materi (kenaikan golongan/pangkat).




Sepak Terjang Dahlan di Kementrian

Sebagai seroang pemimpin berbagai perusahaan yang menafkahi hajat hidup orang banyak,
kepemimpinan Dahlan Iskan di Kementrian BUMN memang menjadi sorotan. Sejak
menduduki jabatan baru ini, Dahlan telah melakukan beberapa gebrakan yang tak lazim
dilakukan oleh seorang menteri. Selepas dilantik, ia menolak memakai mobil dinas dan tidak
menggunakan kantor Direktur yang terlalu besar, berjalan kaki untuk rapat ke Kementrian
ESDM, menumpang KRL untuk rapat kabinet di Bogor, menumpang ojek sampai Istana
Bogor, sampai menginap di Perumnas.

Berbagai media pun ramai memberitakan tindakan spontan Dahlan Iskan. Tak cukup dengan
itu, minggu lalu Dahlan ramai diperbincangkan media, sampai menjadiworldwide trending
topic di Twitter. Apa pasalnya? Tengoklah headline media: “Dahlan Iskan Ngamuk di Loket
Jalan Tol” (Metro TV, 20 Maret 2012). Aksinya merupakan teguran kepada petugas tol Jasa
Marga yang karena terlambat berjaga mengakibatkan kemacetan panjang di jalan tol

Azza Aunillah/MBI-2B/2012                                                          Page 5
Kepemimpinan Dahlan Iskan

Semanggi. Dia membuang kursi penjaga, membuka dua gerbang tol yang kosong, dan
membiarkan mobil-mobil lewat tanpa membayar. Pagi itu Dahlan menjadi pengatur lalu
lintas dadakan.

Meski dibutuhkan waktu untuk menilai efektivitas gebrakan Dahlan di Kementerian BUMN;
tapi setidaknya dengan pola yang sama, Jawa Pos telah dibawanya menjadi raja media di
Indonesia. Berbagai tindakannya yang tak populer justru menjadikan Menteri BUMN ini
semakin populer sebagai idola baru di masyarakat. Banyak pihak yang menganggap
kesederhanaan dan kedekatannya dengan masyarakat bisa menjadi contoh bagi pejabat-
pejabat lain (Tempo.co, 21 Maret 2012).

Sebagai seorang salah satu birokrat garda depan pemerintahan, Dahlan pun kini menjadi
sorotan media massa. Televisi, koran, maupun media online ramai memberitakan sosoknya,
mengisahkan profilnya, atau menunggu cerita baru dalam jabatan sehari-harinya. Tingginya
publisitas media terhadap Dahlan membuat gaya kepemimpinan dan retorika yang
ditampilkan Dahlan Iskan menarik untuk ditelaah dalam kajian Retorika dan Komunikasi
Politik mengingat „kekhasan aksi‟-nya di tengah banyaknya politisi dan personel
pemerintahan yang lebih senang berwacana.

Pertunjukan Retorika Aksi Dahlan Iskan

Teori Retorika dicetuskan 2500 tahun lalu oleh Aristoteles untuk memahami dinamika
komunikasi di depan khalayak luas. Fokus teori ini terletak pada konsep Retorika yang berarti
cara-cara yang digunakan dalam persuasi. Namun, dasar teori retorika sebenarnya telah
diletakkan oleh Socrates, pendahulu Aristoteles, yang menyebut bahwa beretorika berarti
mencari kebenaran. Sedangkan Cicero, seorang filsuf Romawai yang juga orator ulung
menawarkan konsep yang lebih spesifik: retorika sebagai keindahan bahasa.

Jika merujuk pada para filosofi retorika Cicero, maka gaya bicara dan tindak-tanduk Dahlan
Iskan yang ditampilkan dalam media pastilah sulit diterima logika sebagai sebuah retorika.
Jika diperhatikan, tutur kata Dahlan justru spontan, dengan bahasa yang ringan, kadang
diselingi gurauan. Sebagai mantan wartawan, keindahan bahasa mungkin hanya bisa
ditemukan dalam tulisannya saja. Blog pribadi Catatan Dahlan Iskan adalah buktinya.
Penampilannya pun jauh dari necis dan parlente. Celana panjang, kemeja dengan lengan
dilipat, atau sweater menjadi gaya busana favortinya. Ia selalu setia dengan sepatu kets-nya

Azza Aunillah/MBI-2B/2012                                                             Page 6
Kepemimpinan Dahlan Iskan

meskipun setelan jas tersematkan sebagai busananya, seperti pada saat dilantik sebagai
menteri (TV One, 18 Oktober 2011).

Namun, jangan lupa pepatah berkata “Act speaks louder than words”. Pepatah ini sangat
sesuai dengan Dahlan Iskan. Retorika Dahlan bukanlah kata-kata indah, tetapi aksi yang
menggugah. Jika Aristoteles menyebut retorika sebagai cara persuasi, maka Dahlan percaya
bahwa upaya paling efektif untuk mempengaruhi adalah memberi contoh atau leading by
action. Sejak memimpin Jawa Pos, karakter Dahlan ialah selalu turun langsung ke lapangan
hingga lapis bawah dan hampir semua dilakukan tanpa rencana. Hanya saja ketika naik
menjadi Dirut PLN atau Menteri BUMN, langkahnya jadi lebih terekspos media.
Mendampingi dan mengawal setiap pembangunan pembangkit listrik (Politikana, 2010),
memilih naik KRL atau mengojek, menginap di rumah susun, sampai menolak kehadiran
media saat pasar murah (Metro TV News, Desember 2011).

Maka tak heran bila Dahlan „ngamuk‟ di jalan tol. Kemarahan Dahlan bukan marah
mendadak spontan karena sudah tiga bulan ia minta Jasa Marga memperbaiki pelayanan jalan
tol. Dalam tanggapannya melalui telepon di Headline News Metro TV,(Rabu, 21 Maret 2012),
Dahlan berkata:

   “Hampir setiap minggu saya SMS direksi jasa marga mengingatkan komitmen kepada
   masyarakat yang harus kita penuhi. Setiap kali saya masuk gerbang tol yang antre
   panjang saya selalu SMS kepada direksi Jasa Marga. Tapi kok tidak ada tindakan
   nyata,” tegasnya.

   “Saya tidak henti-hentinya mengingatkan itu. Pelayanan itu harus baik. Apalagi ini
   melayani orang yang mau membayar. Kalau melayani orang yang mau bayar saja
   tidak baik, bagaimana melayani masyarakat kecil yang tidak punya uang?”

Ketika langkah-langkah persuasif dan akomodatif tidak mampu menggerakkan. Dahlan
mengambil tindakan tegas. Mengejutkan sekaligus menggerakkan datangnya solusi nyata dari
Jasa Marga. Dirut Jasa Marga, Adityawarman, merespon kemarahan Dahlan tersebut sebagai
cambuk Jasa Marga untuk mewujudkan antrian maksimal lima mobil di pintu tol. Aksi
„koboi‟ Dahlan pun mengudang liputan media secara luas dan membuat Jasa Marga secara
resmi meminta maaf melalui Direktur Operasi.



Azza Aunillah/MBI-2B/2012                                                         Page 7
Kepemimpinan Dahlan Iskan

Dari sini dapat dilihat bagaimana kekuatan retorika aksi terbukti lebih mampu mempersuasi
dan mempengaruhi dibanding hanya keindahan kata dan wacana. Bayangkan bila Dahlan
hanya sibuk berkomentar di media, meminta, dan mengharapkan Jasa Marga melakukan
perbaikan tanpa menindak tegas. Bisa jadi, penjaga tol Jasa Marga tidak akan merasa
tertampar dan tetap tidak disiplin.

Dari serangkaian tindakan, gaya bicara, dan retorikanya, dapat disimpulkan bahwa Dahlan
bukanlah tokoh di balik meja yang hanya mendengarkan laporan bawahan tanpa verifikasi.
Kepada orang yang dipimpin dibawahnya, gaya retorika dan kepemimpinan Dahlan Iskan
mengajari dua hal: cara menjadi pemimpin yang baik dan cara menjadi anak buah yang
baik. Dahlan Iskan membuktikan bahwa ia adalah seorang man of action, pemimpin yang
mengutamakan tindakan karena ia pernah merasakan bagaimana rasanya bertindak di bawah
kepemimpinan orang lain.




Azza Aunillah/MBI-2B/2012                                                         Page 8
Kepemimpinan Dahlan Iskan

Analisa

       Dari biografi Ahmad Dahlan di atas, saya menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
yang sesuai dengan Ahmad Dahlan adalah gaya kepemimpinan Demokratis. Sedangkan teori
yang sesuai dengan gaya kepemimpinan Ahmad Dahlan adalah Path Goal Theory (Robert
House) serta teori Transformasional.

       Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan mepengaruhi orang lain agar
mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan
yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang saecara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan
sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan
banyak informasi tentang tugas para bawahannya.
Seperti yang telah kita ketahui Dahlan merupakan pimpinan yang melimpahkan sebagaian
wewenang kepada bawahan, komunikasi berlangsung timbal balik, melakukan pengawasan,
memberikan reward dan punishment, saling menghormati dan menghargai. Yang itu semua
adalah bukti dari kepemimpinan demokrasi.

       Esensi dari teori Path Goal adalah pekerjaan-pekerjaan pemimpin dibantu bawahan
dalam mencapai tujuan dan memberikan pengarahan dan support untuk menjamin bahwa
tujuan-tujuan mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi.

       Dalam merubah PLN menjadi salah satu perusahaan plat merah yang berprestasi dan
mengundang apresiasi, tentunya Dahlan Iskan tidak terlepas dari bantuan karyawan-
karyawannya yang mayoritas memiliki otak encer dan berlatar pendidikan yang setia
membantu beliau. Salah satu langkah nyata Dahlan Iskan menyamakan tujuan adalah
menuliskan pemikiran-pemikiran beliau, pengetahuan yang beliau miliki selama menjabat
sebagai Dirut PLN telah beliau dokumentasikan dalam notes CEO PLN yang tampil di
website resmi PLN dan blog beliau sendiri. Beliu berpendapat bahwa tulisan menjadi sarana
paling efektif dan efisien untuk menjangkau karyawan PLN yang tersebar di seluruh
Indonesia. Komunikasi lewat tulisan sangat penting agar pikiran-pikiran pemimpin tertinggi
di perusahaan bisa menjangkau seluruh karyawan hingga level terbawah sekalipun. Hal ini
merupakan salah satu cara yang Dahlan Iskan lakukan untuk menyebarkan seluruh informasi



Azza Aunillah/MBI-2B/2012                                                          Page 9
Kepemimpinan Dahlan Iskan

yang ada ke seluruh jajaran stafnya agar mereka memiliki tujuan dan pemikiranyang sama
sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan pembelajaran dalam organisasi.

       Menurut teori Path Goal, perilaku pemimpin diterima bawahan untuk tingkatan
dimana pemimpin dipandang sebagai sumber kepuasan atau penentu kepuasan di masa depan.
Perilaku motivasional pemimpin ditentukan oleh (1) Membuat kebutuhan bawahan
terpuaskan merupakan kesatuan dalam kinerja. (2) Memberikan pengarahan, bimbingan,
dukungan dan imbalan yang diperlukan untuk kinerja yang efektif. Hal tesebut sesuai dengan
apa yang telah beliau lakukan seperti membuat grup di BBM untuk membahas masalah-
masalah terkait dengan perusahaan, keluhan masyarakat, info soal korupsi, pengaduan tender
yang main-main dan segala persoalan yang berkembang dapat dikomunikasikan melalui grup
BBM. Selain itu Beliau juga memberikan imbalan kepada karyawannya, sebagai contoh:
Dahlan Iskan memberikan apresiasi/penghargaan yang luar biasa, berupa materi maupun non
materi (kenaikan golongan/ pangkat) kepada salah seorang pegawai atas aksinya meng-opal
(memuutus arus) listrik/ PLN rumah dinas, dengan alasan karena sudah beberapa tahun
menunggak pembayaran listrik.

       Burns menerangkan kepemimpinan Transformasional adalah sebagai suatu proses
dimana pemimpin dan bawahan saling mendukung untuk level moralitas dan motivasi yang
lebih tinggi. Pemimpin membangkitkan kesadaran bahwa dengan menunjukkan nilai-nilai
ideal dan nilai-nilai moral seperti kebiasaan, keadilan, kesetaraan, kedamaian dan
humanitarianisme. Dalam teori Mashlow Hierarki Kebutuhan, pemimpin-pemimpin
Transformasional mengaktifkan kebutuhan “higher order” pada bawahan.
Dari biografi di atas dapat kita simak bahwa, sebulan sekali, CEO PLN menulis surat kepada
seluruh karyawan PLN. Inilah cara Dahlan Iskan untuk memotivasi dan berkomunikasi
langsung dengan seluruh karyawannya. Surat itu diberi nama CEO‟s Note. Tujuannya,
seluruh karyawan PLN yang lebih dari 40.000 orang itu bisa langsung membaca jalan pikiran
dan keinginan pimpinan puncak perusahaan. Setiap kali CEO‟s Note terbit, banyak tanggapan
dari karyawan melalui forum e-mail perusahaan, sehingga terjalin komunikasi 2 arah antara
pimpinan dan bawahan.
Dahlan beserta jajaran staf lainnya juga mengalami kesulitan-kesulitan yang memperlihatkan
betapa keputusan yang mereka ambil sangat membawa perubahan yang signifikan, pesimis
menjadi optimis, lamban menjadi cepat, cacian menjadi pujian dan sebagainya.



Azza Aunillah/MBI-2B/2012                                                         Page 10
Kepemimpinan Dahlan Iskan

       Semakin saya tahu siapa dia, saya semakin kagum terhadapnya. Sosok yang begitu
kharismatik, sederhana, demokratis, low profile, nonprotokoler, berintelektual, cara berfikir
out of the box, good thinker. Semoga Dahlan Iskan bisa menjadi lambang Indonesia baru.




Azza Aunillah/MBI-2B/2012                                                            Page 11
Kepemimpinan Dahlan Iskan



                                    DAFTAR PUSTAKA




http://forum.upi.edu/index.php?topic=14551.0

http://sosok.kompasiana.com/2012/03/21/jangan-mencontoh-dahlan-iskan/

http://www.goodreads.com/book/show/13106552-dua-tangis-dan-ribuan-tawa

http://politik.kompasiana.com/2012/05/10/knowledge-management-dalam-kepemimpinan-dahlan-
iskan-bagi-kemajuan-pln/

http://dahlaniskan.wordpress.com/
http://www.scribd.com/doc/92571226/Kepemimpinan-Dahlan-Iskan-Dalam-Memajukan-PLN
http://www.analisadaily.com/news/read/2011/10/24/18524/dahlan_iskan_dari_wartawan_dirut_pl
n_hingga_menteri_bumn/#.UJKBPm_Mgg0




Azza Aunillah/MBI-2B/2012                                                         Page 12

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab ii ciri ciri pribadi wirausaha
Bab ii ciri ciri pribadi wirausahaBab ii ciri ciri pribadi wirausaha
Bab ii ciri ciri pribadi wirausaha
Dwi Anita
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
andreprathamm
 
CONTOH PROPOSAL MEDREL
CONTOH PROPOSAL MEDRELCONTOH PROPOSAL MEDREL
CONTOH PROPOSAL MEDREL
Marcom Agency
 
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...
Rajabul Gufron
 

La actualidad más candente (20)

Bab ii ciri ciri pribadi wirausaha
Bab ii ciri ciri pribadi wirausahaBab ii ciri ciri pribadi wirausaha
Bab ii ciri ciri pribadi wirausaha
 
Program CSR Lapindo
Program CSR Lapindo Program CSR Lapindo
Program CSR Lapindo
 
Teori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiTeori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasi
 
Baku Mutu - AMDAL
Baku Mutu - AMDALBaku Mutu - AMDAL
Baku Mutu - AMDAL
 
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open GovernmentMembangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
Tahap Validasi untuk Startup
Tahap Validasi untuk StartupTahap Validasi untuk Startup
Tahap Validasi untuk Startup
 
Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)
 
CONTOH PROPOSAL MEDREL
CONTOH PROPOSAL MEDRELCONTOH PROPOSAL MEDREL
CONTOH PROPOSAL MEDREL
 
Peranan dan fungsi manajemen
Peranan dan fungsi manajemenPeranan dan fungsi manajemen
Peranan dan fungsi manajemen
 
Administrasi kesekretariatan & keuangan
Administrasi kesekretariatan & keuanganAdministrasi kesekretariatan & keuangan
Administrasi kesekretariatan & keuangan
 
Perencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunan
Perencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunanPerencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunan
Perencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunan
 
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenBab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
 
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...
 
Teori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. ClellandTeori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. Clelland
 
Materi Kepemimpinan
Materi KepemimpinanMateri Kepemimpinan
Materi Kepemimpinan
 
Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6 [Ruangojol.com]
Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6  [Ruangojol.com]Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6  [Ruangojol.com]
Presentasi kreatif-go-jek-kelompok-6 [Ruangojol.com]
 
INVESTASI ASING DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
INVESTASI ASING DAN PERUSAHAAN MULTINASIONALINVESTASI ASING DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
INVESTASI ASING DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
 
Konsep Monitoring dan Evaluasi
Konsep Monitoring dan Evaluasi Konsep Monitoring dan Evaluasi
Konsep Monitoring dan Evaluasi
 

Destacado

JenniferVoltmerCV2016
JenniferVoltmerCV2016JenniferVoltmerCV2016
JenniferVoltmerCV2016
Jenny Voltmer
 
Las invasiones a la península ibérica y su
Las invasiones a la península ibérica  y suLas invasiones a la península ibérica  y su
Las invasiones a la península ibérica y su
perozaalvarojavier
 

Destacado (12)

Maryland bankruptcy lawyer – helping individuals get a new lease of life
Maryland bankruptcy lawyer – helping individuals get a new lease of lifeMaryland bankruptcy lawyer – helping individuals get a new lease of life
Maryland bankruptcy lawyer – helping individuals get a new lease of life
 
JenniferVoltmerCV2016
JenniferVoltmerCV2016JenniferVoltmerCV2016
JenniferVoltmerCV2016
 
1mz18.pdf
1mz18.pdf1mz18.pdf
1mz18.pdf
 
Funciones
FuncionesFunciones
Funciones
 
RED - Canadian Tech Jobs 2016
RED - Canadian Tech Jobs 2016RED - Canadian Tech Jobs 2016
RED - Canadian Tech Jobs 2016
 
Neys4
Neys4Neys4
Neys4
 
Las invasiones a la península ibérica y su
Las invasiones a la península ibérica  y suLas invasiones a la península ibérica  y su
Las invasiones a la península ibérica y su
 
Enquêtes publiques consulter, commenter et veiller [mode de compatibilité]
Enquêtes publiques   consulter, commenter et veiller [mode de compatibilité]Enquêtes publiques   consulter, commenter et veiller [mode de compatibilité]
Enquêtes publiques consulter, commenter et veiller [mode de compatibilité]
 
โครงการสัมมนาทางอิสลามศึกษา มฟน.
โครงการสัมมนาทางอิสลามศึกษา มฟน. โครงการสัมมนาทางอิสลามศึกษา มฟน.
โครงการสัมมนาทางอิสลามศึกษา มฟน.
 
Branding and marketing media studies
Branding and marketing  media studies Branding and marketing  media studies
Branding and marketing media studies
 
Presentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi TrisaktiPresentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi Trisakti
 
מגדל הסופגניות
מגדל הסופגניותמגדל הסופגניות
מגדל הסופגניות
 

Más de Uni Azza Aunillah

Más de Uni Azza Aunillah (20)

Chap17 statistical applications on management
Chap17 statistical applications on managementChap17 statistical applications on management
Chap17 statistical applications on management
 
Chap16 decision making
Chap16 decision makingChap16 decision making
Chap16 decision making
 
Chap15 time series forecasting & index number
Chap15 time series forecasting & index numberChap15 time series forecasting & index number
Chap15 time series forecasting & index number
 
Chap14 multiple regression model building
Chap14 multiple regression model buildingChap14 multiple regression model building
Chap14 multiple regression model building
 
Chap13 intro to multiple regression
Chap13 intro to multiple regressionChap13 intro to multiple regression
Chap13 intro to multiple regression
 
Chap12 simple regression
Chap12 simple regressionChap12 simple regression
Chap12 simple regression
 
Chap11 chie square & non parametrics
Chap11 chie square & non parametricsChap11 chie square & non parametrics
Chap11 chie square & non parametrics
 
Chap10 anova
Chap10 anovaChap10 anova
Chap10 anova
 
Chap09 2 sample test
Chap09 2 sample testChap09 2 sample test
Chap09 2 sample test
 
Chap08 fundamentals of hypothesis
Chap08 fundamentals of  hypothesisChap08 fundamentals of  hypothesis
Chap08 fundamentals of hypothesis
 
Chap07 interval estimation
Chap07 interval estimationChap07 interval estimation
Chap07 interval estimation
 
Chap06 normal distributions & continous
Chap06 normal distributions & continousChap06 normal distributions & continous
Chap06 normal distributions & continous
 
Chap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tablesChap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tables
 
Chap05 discrete probability distributions
Chap05 discrete probability distributionsChap05 discrete probability distributions
Chap05 discrete probability distributions
 
Chap04 basic probability
Chap04 basic probabilityChap04 basic probability
Chap04 basic probability
 
Chap03 numerical descriptive measures
Chap03 numerical descriptive measuresChap03 numerical descriptive measures
Chap03 numerical descriptive measures
 
Chap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tablesChap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tables
 
Chap01 intro & data collection
Chap01 intro & data collectionChap01 intro & data collection
Chap01 intro & data collection
 
Advertising
AdvertisingAdvertising
Advertising
 
Clr model
Clr modelClr model
Clr model
 

Kepemimpinen Dahlan Iskan

  • 1. Kepemimpinan Dahlan Iskan Sepak terjang Dahlan Iskan banyak, dan banyak yang kita patut teladani. Kerja keras, orientasi untuk rakyat, bersih dari muatan politis dan taktis adalah ciri Dahlan Iskan. 10/1/2012
  • 2. Kepemimpinan Dahlan Iskan “Banyak yang tidak menyadari bahwa untuk bisa menjadi pemimpin yang baik sebenarnya harus pernah membuktikan dirinya pernah menjadi orang yang dipimpin.” — Dahlan Iskan Itulah sepenggal kalimat yang diucapkan Dahlan Iskan, Menteri BUMN Republik Indonesia. Dari petikan tersebut, tersirat bahwa Dahlan ialah sosok pemimpin yang mengawali karirnya dari bawah. Memang benar kata-kata tersebut ialah cerminan perjalanan hidupnya: seorang anak buah yang dipimpin menjadi seorang pemimpin. Dari Lulusan SMA, Bos Media, sampai Penguasa BUMN Lahir di sebuah desa di Magetan, 17 Agustus 1952, Dahlan kecil dibesarkan dalam keluarga yang serba kekurangan. Tentang tanggal lahirnya, orang tua Dahlan tak ingat tanggal berapa anaknya dilahirkan. Akhirnya, Dahlan sendiri yang memilih tanggal 17 Agustus agar sama dengan tanggal lahir Indonesia. Pendidikan Dahlan hanya sampai SMA. Selepas lulus pada tahun 1975, ia mengawali karir menjadi reporter surat kabal kecil di Samarinda. Setahun kemudian Dahlan diterima bekerja di Tempo sebagai wartawan. Keluar dari Tempo, sejak 1982, ia memimpin surat kabar Jawa Pos. Di tangannya, Jawa Pos yang sempat hampir gulung tikar, bangkit dan menjadi salah satu jaringan surat kabar terbesar (Jawa Pos News Network). Menjadi seorang punggawa yang membesarkan sebuah grup media membuat karakter kepemimpinan Dahlan Iskan menjadi perhatian. Di Jawa Pos, Dahlan terkenal sebagai pemimpin yang sigap dan bertindak cepat dalam mneghadapi masalah. Mungkin ini juga yang membuat SBY, Presiden RI, menunjuk Dahlan sebagai Direktur Utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang banyak dikritik karena terlalu banyak pemadaman listrik di Jakarta. Di perusahaan BUMN ini Dahlan melakukan reformasi korporasi dengan berbagai gerakan dan pembangunan, antara lain Bebas Byar Petse-Indonesia dalam waktu 6 bulan, Gerakan Sehari Sejuta Sambungan, Pembangunan Pembangkit Listrik di 100 Pulau 2011, dll. Di bawah Dahlan, PLN menjadi salah satu perusahaan plat merah yang berprestasi dan mengundang apresiasi. Pada tanggal 17 Oktober 2011, ketika terjadi reshuffle cabinet, Dahlan dipanggil ke Istana Negara untuk menjadi Menteri BUMN menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit. Berat Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 2
  • 3. Kepemimpinan Dahlan Iskan hati ia meninggalkan PLN, perusahaan yang dulu ia benci setengah mati, tetapi berhasil membuatnya merasa kembali muda karena semangat transformasi yang biasanya sulit dilakukan di korporasi besar. Ia pun menulis dalam catatan personal yang dimuat dalam blog Catatan Dahlan Iskan, “Saya sudah telanjur jatuh cinta setengah mati kepada orang yang dulu saya benci: PLN. Tapi, belum lagi saya bisa merayakan bulan madunya, saya harus meninggalkannya. Inikah yang disebut kasih tak sampai?” Kepemimpinan Dahlan Iskan Dalam Memajukan PLN Dalam catatan beliau yang di-upload di website resmi PLN, beliau mengungkapkan bahwa terdapat empat hal yang menjadi kelemahan PLN. Salah satunya adalah perlakuan yang kurang adil terhadap sebuah ide. Menurut beliau, ide-ide besar cenderung diperlakukan sama dengan ide-ide kecil sehingga jarang sekali terobosan besar bisa dilakukan. Langkah nyata beliau dalam menangani masalah ini terdokumentasikan dalam blog beliau. Disana dituliskan bahwa seorang direktur utama tidak dapat terlepas dari setumpuk surat-surat yang membutuhkan tanda tangan dan disposisi dari beliau. Beliau memutuskan untuk tidak menuliskan apapun di dalam surat tersebut, kecuali untuk beberapa hal yang memang perlu. Dalam lembar disposisi tersebut hanya bertuliskan paraf dan nama orang yang harus membaca surat disposisi tersebut. Mengapa demikian ? Dahlan Iskan yakin bahwa tanpa disposisi apapun darinya, karyawan sudah tahu apa yang terbaik untuk dilakukan. Beliau sadar bahwa karyawan PLN itu umumnya lulusan terbaik ranking 1 sampai 10 dari universitas-universitas terbaik negeri ini. Secara garis besar karyawan PLN jauh lebih berpengalaman daripada beliau. Ini yang beliau sebut dengan proses lahirnya kemerdekaan ide. Menurutnya, orang yang terlalu sering diberi arahan akan jadi bebek. Orang yang terlalu sering diberi instruksi akan jadi besi. Orang yang terlalu sering diberi peringatan akan jadi ketakutan. Orang yang terlalu sering diberi pidato kelak hanya bisa minta petunjuk. Dahlan Iskan sangat terbuka dalam menerima sesuatu yang baru sehingga akhirnya akan memunculkan sebuah pengetahuan-pengetahuan yang bisa ia bagikan kepada seluruh jajaran staf PLN sehingga yang pada akhirnya akan membantu beliau dalam memimpin PLN. Dahlan Iskan memiliki gaya kepemimpinan yang santai, memakai logika dan common sense dalam Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 3
  • 4. Kepemimpinan Dahlan Iskan menyelasaikan persoalan. Walaupun gaya kepemimpinannya yang santai namun tegas, Dahlan beserta jajaran staf lainnya juga mengalami kesulitan-kesulitan yang memperlihatkan betapa keputusan yang mereka ambil sangat membawa perubahan yang signifikan, psimis menjadi optimis, lamban menjadi cepat, cacian menjadi pujian dan sebagainya. Dahlan Iskan mengatakan bahwa tulisan menjadi sarana paling efektif dan efisien untuk menjangkau karyawan PLN yang tersebar di seluruh Indonesia. komunikasi lewat tulisan sangat penting agar pikiran-pikiran pemimpin tertinggi di perusahaan bisa menjangkau seluruh karyawan hingga level terbawah sekalipun. Hal ini merupakan salah satu cara yang Dahlan Iskan lakukan untuk menyebarkan seluruh informasi yang ada ke seluruh jajaran stafnya agar mereka memiliki tujuan dan pemikiranyang sama sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan pembelajaran dalam organisasi. Pemikiran-pemikiran beliau, pengetahuan yang beliau miliki selama menjabat sebagai Dirut PLN telah beliau dokumentasikan dalam notes CEO PLN yang tampil di website resmi PLN dan blog beliau sendiri. Setiap karyawan, bahkan semua orang dapat membacanya dengan mudah. Harapannya tentu agar kemauan beliau membagi pengetahuan dapat menjadi contoh untuk karyawannya. Kebijakan beliau yang lain adalah membuat grup di BBM untuk membahas masalah-masalah terkait dengan perusahaan. Beliau memiliki tujuh grup BBM, yaitu grup khusus yang anggotanya semua direksi plus sekretaris perusahaan, grup beliau dengan para general manajer se-Jawa-Bali, dengan para general manajer se-Indonesia barat, dengan semua general manajer se-Indonesia Timur, dan dengan para manajer perencanaan, manajer keuangan, manajer SDM, dan seterusnya. Keluhan masyarakat, info soal korupsi, pengaduan tender yang main-main dan segala persoalan yang berkembang dapat dikomunikasikan melalui grup BBM. Tak hanya itu, saat berkunjung ke Kota Palu di masa kepemimpinannya, beliau meluangkan waktu 1,5 jam untuk chatting dengan seluruh karyawan PLN se-Indonesia. Dalam acara ini seluruh karyawan dapat bertanya dan mengemukakan apa saja kepada beliau. Banyak ide bagus, pertanyaan dan aspirasi yang disampaikan lewat chatting itu. Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 4
  • 5. Kepemimpinan Dahlan Iskan Sebuah kisah nyata. Disalah satu kota di Sumatera Utara (Sumut), listrik/PLN rumah dinas walikota terpaksa harus di opal (diputus arusnya) oleh seorang pegawai PLN berjabatan setingkat kepala seksi, dengan alasan karena sudah beberapa tahun menunggak pembayaran listrik. Sang penguasa kota pun mencak-mencak, protes keras kepada Kepala Cabang PLN setempat. Sehingga berbuntut di-nonjob-kannya si petugas opal oleh sang kacab, dan aliran listrik pun kembali diaktifkan dirumah dinas penguasa kota. Adalah Dahlan Iskan yang secara diam-diam menjambangi kantor cabang PLN di kota tersebut. Ingin mencari tahu fakta yang sebenarnya terjadi. Dan diapun lalu berhasil mewawancarai beberapa orang karyawan/pegawai, termasuk si petugas opal, dimana mereka tidak mengetahui kalau orang yang pernah menanya/mewawancara mereka ternyata adalah pimpinan tertinggi di perusahaan mereka. Beberapa hari kemudian si petugas opal pun dipanggil untuk dapat hadir di PLN Pusat Jakarta langsung menghadap dirut. Merasa kecut dan takut meski sudah siap dan pasrah jika terjadi hal yang paling buruk sekalipun (pemecatan), namun ternyata si petugas opal pemberani tersebut justru diberi apresiasi/penghargaan yang luar biasa, materi maupun non materi (kenaikan golongan/pangkat). Sepak Terjang Dahlan di Kementrian Sebagai seroang pemimpin berbagai perusahaan yang menafkahi hajat hidup orang banyak, kepemimpinan Dahlan Iskan di Kementrian BUMN memang menjadi sorotan. Sejak menduduki jabatan baru ini, Dahlan telah melakukan beberapa gebrakan yang tak lazim dilakukan oleh seorang menteri. Selepas dilantik, ia menolak memakai mobil dinas dan tidak menggunakan kantor Direktur yang terlalu besar, berjalan kaki untuk rapat ke Kementrian ESDM, menumpang KRL untuk rapat kabinet di Bogor, menumpang ojek sampai Istana Bogor, sampai menginap di Perumnas. Berbagai media pun ramai memberitakan tindakan spontan Dahlan Iskan. Tak cukup dengan itu, minggu lalu Dahlan ramai diperbincangkan media, sampai menjadiworldwide trending topic di Twitter. Apa pasalnya? Tengoklah headline media: “Dahlan Iskan Ngamuk di Loket Jalan Tol” (Metro TV, 20 Maret 2012). Aksinya merupakan teguran kepada petugas tol Jasa Marga yang karena terlambat berjaga mengakibatkan kemacetan panjang di jalan tol Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 5
  • 6. Kepemimpinan Dahlan Iskan Semanggi. Dia membuang kursi penjaga, membuka dua gerbang tol yang kosong, dan membiarkan mobil-mobil lewat tanpa membayar. Pagi itu Dahlan menjadi pengatur lalu lintas dadakan. Meski dibutuhkan waktu untuk menilai efektivitas gebrakan Dahlan di Kementerian BUMN; tapi setidaknya dengan pola yang sama, Jawa Pos telah dibawanya menjadi raja media di Indonesia. Berbagai tindakannya yang tak populer justru menjadikan Menteri BUMN ini semakin populer sebagai idola baru di masyarakat. Banyak pihak yang menganggap kesederhanaan dan kedekatannya dengan masyarakat bisa menjadi contoh bagi pejabat- pejabat lain (Tempo.co, 21 Maret 2012). Sebagai seorang salah satu birokrat garda depan pemerintahan, Dahlan pun kini menjadi sorotan media massa. Televisi, koran, maupun media online ramai memberitakan sosoknya, mengisahkan profilnya, atau menunggu cerita baru dalam jabatan sehari-harinya. Tingginya publisitas media terhadap Dahlan membuat gaya kepemimpinan dan retorika yang ditampilkan Dahlan Iskan menarik untuk ditelaah dalam kajian Retorika dan Komunikasi Politik mengingat „kekhasan aksi‟-nya di tengah banyaknya politisi dan personel pemerintahan yang lebih senang berwacana. Pertunjukan Retorika Aksi Dahlan Iskan Teori Retorika dicetuskan 2500 tahun lalu oleh Aristoteles untuk memahami dinamika komunikasi di depan khalayak luas. Fokus teori ini terletak pada konsep Retorika yang berarti cara-cara yang digunakan dalam persuasi. Namun, dasar teori retorika sebenarnya telah diletakkan oleh Socrates, pendahulu Aristoteles, yang menyebut bahwa beretorika berarti mencari kebenaran. Sedangkan Cicero, seorang filsuf Romawai yang juga orator ulung menawarkan konsep yang lebih spesifik: retorika sebagai keindahan bahasa. Jika merujuk pada para filosofi retorika Cicero, maka gaya bicara dan tindak-tanduk Dahlan Iskan yang ditampilkan dalam media pastilah sulit diterima logika sebagai sebuah retorika. Jika diperhatikan, tutur kata Dahlan justru spontan, dengan bahasa yang ringan, kadang diselingi gurauan. Sebagai mantan wartawan, keindahan bahasa mungkin hanya bisa ditemukan dalam tulisannya saja. Blog pribadi Catatan Dahlan Iskan adalah buktinya. Penampilannya pun jauh dari necis dan parlente. Celana panjang, kemeja dengan lengan dilipat, atau sweater menjadi gaya busana favortinya. Ia selalu setia dengan sepatu kets-nya Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 6
  • 7. Kepemimpinan Dahlan Iskan meskipun setelan jas tersematkan sebagai busananya, seperti pada saat dilantik sebagai menteri (TV One, 18 Oktober 2011). Namun, jangan lupa pepatah berkata “Act speaks louder than words”. Pepatah ini sangat sesuai dengan Dahlan Iskan. Retorika Dahlan bukanlah kata-kata indah, tetapi aksi yang menggugah. Jika Aristoteles menyebut retorika sebagai cara persuasi, maka Dahlan percaya bahwa upaya paling efektif untuk mempengaruhi adalah memberi contoh atau leading by action. Sejak memimpin Jawa Pos, karakter Dahlan ialah selalu turun langsung ke lapangan hingga lapis bawah dan hampir semua dilakukan tanpa rencana. Hanya saja ketika naik menjadi Dirut PLN atau Menteri BUMN, langkahnya jadi lebih terekspos media. Mendampingi dan mengawal setiap pembangunan pembangkit listrik (Politikana, 2010), memilih naik KRL atau mengojek, menginap di rumah susun, sampai menolak kehadiran media saat pasar murah (Metro TV News, Desember 2011). Maka tak heran bila Dahlan „ngamuk‟ di jalan tol. Kemarahan Dahlan bukan marah mendadak spontan karena sudah tiga bulan ia minta Jasa Marga memperbaiki pelayanan jalan tol. Dalam tanggapannya melalui telepon di Headline News Metro TV,(Rabu, 21 Maret 2012), Dahlan berkata: “Hampir setiap minggu saya SMS direksi jasa marga mengingatkan komitmen kepada masyarakat yang harus kita penuhi. Setiap kali saya masuk gerbang tol yang antre panjang saya selalu SMS kepada direksi Jasa Marga. Tapi kok tidak ada tindakan nyata,” tegasnya. “Saya tidak henti-hentinya mengingatkan itu. Pelayanan itu harus baik. Apalagi ini melayani orang yang mau membayar. Kalau melayani orang yang mau bayar saja tidak baik, bagaimana melayani masyarakat kecil yang tidak punya uang?” Ketika langkah-langkah persuasif dan akomodatif tidak mampu menggerakkan. Dahlan mengambil tindakan tegas. Mengejutkan sekaligus menggerakkan datangnya solusi nyata dari Jasa Marga. Dirut Jasa Marga, Adityawarman, merespon kemarahan Dahlan tersebut sebagai cambuk Jasa Marga untuk mewujudkan antrian maksimal lima mobil di pintu tol. Aksi „koboi‟ Dahlan pun mengudang liputan media secara luas dan membuat Jasa Marga secara resmi meminta maaf melalui Direktur Operasi. Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 7
  • 8. Kepemimpinan Dahlan Iskan Dari sini dapat dilihat bagaimana kekuatan retorika aksi terbukti lebih mampu mempersuasi dan mempengaruhi dibanding hanya keindahan kata dan wacana. Bayangkan bila Dahlan hanya sibuk berkomentar di media, meminta, dan mengharapkan Jasa Marga melakukan perbaikan tanpa menindak tegas. Bisa jadi, penjaga tol Jasa Marga tidak akan merasa tertampar dan tetap tidak disiplin. Dari serangkaian tindakan, gaya bicara, dan retorikanya, dapat disimpulkan bahwa Dahlan bukanlah tokoh di balik meja yang hanya mendengarkan laporan bawahan tanpa verifikasi. Kepada orang yang dipimpin dibawahnya, gaya retorika dan kepemimpinan Dahlan Iskan mengajari dua hal: cara menjadi pemimpin yang baik dan cara menjadi anak buah yang baik. Dahlan Iskan membuktikan bahwa ia adalah seorang man of action, pemimpin yang mengutamakan tindakan karena ia pernah merasakan bagaimana rasanya bertindak di bawah kepemimpinan orang lain. Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 8
  • 9. Kepemimpinan Dahlan Iskan Analisa Dari biografi Ahmad Dahlan di atas, saya menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang sesuai dengan Ahmad Dahlan adalah gaya kepemimpinan Demokratis. Sedangkan teori yang sesuai dengan gaya kepemimpinan Ahmad Dahlan adalah Path Goal Theory (Robert House) serta teori Transformasional. Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan mepengaruhi orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang saecara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas para bawahannya. Seperti yang telah kita ketahui Dahlan merupakan pimpinan yang melimpahkan sebagaian wewenang kepada bawahan, komunikasi berlangsung timbal balik, melakukan pengawasan, memberikan reward dan punishment, saling menghormati dan menghargai. Yang itu semua adalah bukti dari kepemimpinan demokrasi. Esensi dari teori Path Goal adalah pekerjaan-pekerjaan pemimpin dibantu bawahan dalam mencapai tujuan dan memberikan pengarahan dan support untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi. Dalam merubah PLN menjadi salah satu perusahaan plat merah yang berprestasi dan mengundang apresiasi, tentunya Dahlan Iskan tidak terlepas dari bantuan karyawan- karyawannya yang mayoritas memiliki otak encer dan berlatar pendidikan yang setia membantu beliau. Salah satu langkah nyata Dahlan Iskan menyamakan tujuan adalah menuliskan pemikiran-pemikiran beliau, pengetahuan yang beliau miliki selama menjabat sebagai Dirut PLN telah beliau dokumentasikan dalam notes CEO PLN yang tampil di website resmi PLN dan blog beliau sendiri. Beliu berpendapat bahwa tulisan menjadi sarana paling efektif dan efisien untuk menjangkau karyawan PLN yang tersebar di seluruh Indonesia. Komunikasi lewat tulisan sangat penting agar pikiran-pikiran pemimpin tertinggi di perusahaan bisa menjangkau seluruh karyawan hingga level terbawah sekalipun. Hal ini merupakan salah satu cara yang Dahlan Iskan lakukan untuk menyebarkan seluruh informasi Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 9
  • 10. Kepemimpinan Dahlan Iskan yang ada ke seluruh jajaran stafnya agar mereka memiliki tujuan dan pemikiranyang sama sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan pembelajaran dalam organisasi. Menurut teori Path Goal, perilaku pemimpin diterima bawahan untuk tingkatan dimana pemimpin dipandang sebagai sumber kepuasan atau penentu kepuasan di masa depan. Perilaku motivasional pemimpin ditentukan oleh (1) Membuat kebutuhan bawahan terpuaskan merupakan kesatuan dalam kinerja. (2) Memberikan pengarahan, bimbingan, dukungan dan imbalan yang diperlukan untuk kinerja yang efektif. Hal tesebut sesuai dengan apa yang telah beliau lakukan seperti membuat grup di BBM untuk membahas masalah- masalah terkait dengan perusahaan, keluhan masyarakat, info soal korupsi, pengaduan tender yang main-main dan segala persoalan yang berkembang dapat dikomunikasikan melalui grup BBM. Selain itu Beliau juga memberikan imbalan kepada karyawannya, sebagai contoh: Dahlan Iskan memberikan apresiasi/penghargaan yang luar biasa, berupa materi maupun non materi (kenaikan golongan/ pangkat) kepada salah seorang pegawai atas aksinya meng-opal (memuutus arus) listrik/ PLN rumah dinas, dengan alasan karena sudah beberapa tahun menunggak pembayaran listrik. Burns menerangkan kepemimpinan Transformasional adalah sebagai suatu proses dimana pemimpin dan bawahan saling mendukung untuk level moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Pemimpin membangkitkan kesadaran bahwa dengan menunjukkan nilai-nilai ideal dan nilai-nilai moral seperti kebiasaan, keadilan, kesetaraan, kedamaian dan humanitarianisme. Dalam teori Mashlow Hierarki Kebutuhan, pemimpin-pemimpin Transformasional mengaktifkan kebutuhan “higher order” pada bawahan. Dari biografi di atas dapat kita simak bahwa, sebulan sekali, CEO PLN menulis surat kepada seluruh karyawan PLN. Inilah cara Dahlan Iskan untuk memotivasi dan berkomunikasi langsung dengan seluruh karyawannya. Surat itu diberi nama CEO‟s Note. Tujuannya, seluruh karyawan PLN yang lebih dari 40.000 orang itu bisa langsung membaca jalan pikiran dan keinginan pimpinan puncak perusahaan. Setiap kali CEO‟s Note terbit, banyak tanggapan dari karyawan melalui forum e-mail perusahaan, sehingga terjalin komunikasi 2 arah antara pimpinan dan bawahan. Dahlan beserta jajaran staf lainnya juga mengalami kesulitan-kesulitan yang memperlihatkan betapa keputusan yang mereka ambil sangat membawa perubahan yang signifikan, pesimis menjadi optimis, lamban menjadi cepat, cacian menjadi pujian dan sebagainya. Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 10
  • 11. Kepemimpinan Dahlan Iskan Semakin saya tahu siapa dia, saya semakin kagum terhadapnya. Sosok yang begitu kharismatik, sederhana, demokratis, low profile, nonprotokoler, berintelektual, cara berfikir out of the box, good thinker. Semoga Dahlan Iskan bisa menjadi lambang Indonesia baru. Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 11
  • 12. Kepemimpinan Dahlan Iskan DAFTAR PUSTAKA http://forum.upi.edu/index.php?topic=14551.0 http://sosok.kompasiana.com/2012/03/21/jangan-mencontoh-dahlan-iskan/ http://www.goodreads.com/book/show/13106552-dua-tangis-dan-ribuan-tawa http://politik.kompasiana.com/2012/05/10/knowledge-management-dalam-kepemimpinan-dahlan- iskan-bagi-kemajuan-pln/ http://dahlaniskan.wordpress.com/ http://www.scribd.com/doc/92571226/Kepemimpinan-Dahlan-Iskan-Dalam-Memajukan-PLN http://www.analisadaily.com/news/read/2011/10/24/18524/dahlan_iskan_dari_wartawan_dirut_pl n_hingga_menteri_bumn/#.UJKBPm_Mgg0 Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 12