1. Kepemimpinan Dahlan Iskan
Sepak terjang Dahlan Iskan banyak, dan banyak yang kita patut
teladani. Kerja keras, orientasi untuk rakyat, bersih dari muatan
politis dan taktis adalah ciri Dahlan Iskan.
10/1/2012
2. Kepemimpinan Dahlan Iskan
“Banyak yang tidak menyadari bahwa untuk bisa menjadi pemimpin yang baik sebenarnya
harus pernah membuktikan dirinya pernah menjadi orang yang dipimpin.”
— Dahlan Iskan
Itulah sepenggal kalimat yang diucapkan Dahlan Iskan, Menteri BUMN Republik
Indonesia. Dari petikan tersebut, tersirat bahwa Dahlan ialah sosok pemimpin yang
mengawali karirnya dari bawah. Memang benar kata-kata tersebut ialah cerminan perjalanan
hidupnya: seorang anak buah yang dipimpin menjadi seorang pemimpin.
Dari Lulusan SMA, Bos Media, sampai Penguasa BUMN
Lahir di sebuah desa di Magetan, 17 Agustus 1952, Dahlan kecil dibesarkan dalam keluarga
yang serba kekurangan. Tentang tanggal lahirnya, orang tua Dahlan tak ingat tanggal berapa
anaknya dilahirkan. Akhirnya, Dahlan sendiri yang memilih tanggal 17 Agustus agar sama
dengan tanggal lahir Indonesia. Pendidikan Dahlan hanya sampai SMA. Selepas lulus pada
tahun 1975, ia mengawali karir menjadi reporter surat kabal kecil di Samarinda. Setahun
kemudian Dahlan diterima bekerja di Tempo sebagai wartawan. Keluar dari Tempo, sejak
1982, ia memimpin surat kabar Jawa Pos. Di tangannya, Jawa Pos yang sempat hampir
gulung tikar, bangkit dan menjadi salah satu jaringan surat kabar terbesar (Jawa Pos News
Network).
Menjadi seorang punggawa yang membesarkan sebuah grup media membuat karakter
kepemimpinan Dahlan Iskan menjadi perhatian. Di Jawa Pos, Dahlan terkenal sebagai
pemimpin yang sigap dan bertindak cepat dalam mneghadapi masalah. Mungkin ini juga
yang membuat SBY, Presiden RI, menunjuk Dahlan sebagai Direktur Utama PLN
menggantikan Fahmi Mochtar yang banyak dikritik karena terlalu banyak pemadaman listrik
di Jakarta. Di perusahaan BUMN ini Dahlan melakukan reformasi korporasi dengan berbagai
gerakan dan pembangunan, antara lain Bebas Byar Petse-Indonesia dalam waktu 6
bulan, Gerakan Sehari Sejuta Sambungan, Pembangunan Pembangkit Listrik di 100 Pulau
2011, dll. Di bawah Dahlan, PLN menjadi salah satu perusahaan plat merah yang berprestasi
dan mengundang apresiasi.
Pada tanggal 17 Oktober 2011, ketika terjadi reshuffle cabinet, Dahlan dipanggil ke Istana
Negara untuk menjadi Menteri BUMN menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit. Berat
Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 2
3. Kepemimpinan Dahlan Iskan
hati ia meninggalkan PLN, perusahaan yang dulu ia benci setengah mati, tetapi berhasil
membuatnya merasa kembali muda karena semangat transformasi yang biasanya sulit
dilakukan di korporasi besar. Ia pun menulis dalam catatan personal yang dimuat dalam blog
Catatan Dahlan Iskan,
“Saya sudah telanjur jatuh cinta setengah mati kepada orang yang dulu saya benci:
PLN. Tapi, belum lagi saya bisa merayakan bulan madunya, saya harus
meninggalkannya. Inikah yang disebut kasih tak sampai?”
Kepemimpinan Dahlan Iskan Dalam Memajukan PLN
Dalam catatan beliau yang di-upload di website resmi PLN, beliau mengungkapkan bahwa
terdapat empat hal yang menjadi kelemahan PLN. Salah satunya adalah perlakuan yang
kurang adil terhadap sebuah ide. Menurut beliau, ide-ide besar cenderung diperlakukan sama
dengan ide-ide kecil sehingga jarang sekali terobosan besar bisa dilakukan. Langkah nyata
beliau dalam menangani masalah ini terdokumentasikan dalam blog beliau. Disana dituliskan
bahwa seorang direktur utama tidak dapat terlepas dari setumpuk surat-surat yang
membutuhkan tanda tangan dan disposisi dari beliau. Beliau memutuskan untuk tidak
menuliskan apapun di dalam surat tersebut, kecuali untuk beberapa hal yang memang perlu.
Dalam lembar disposisi tersebut hanya bertuliskan paraf dan nama orang yang harus
membaca surat disposisi tersebut. Mengapa demikian ?
Dahlan Iskan yakin bahwa tanpa disposisi apapun darinya, karyawan sudah tahu apa yang
terbaik untuk dilakukan. Beliau sadar bahwa karyawan PLN itu umumnya lulusan terbaik
ranking 1 sampai 10 dari universitas-universitas terbaik negeri ini. Secara garis besar
karyawan PLN jauh lebih berpengalaman daripada beliau. Ini yang beliau sebut dengan
proses lahirnya kemerdekaan ide. Menurutnya, orang yang terlalu sering diberi arahan akan
jadi bebek. Orang yang terlalu sering diberi instruksi akan jadi besi. Orang yang terlalu sering
diberi peringatan akan jadi ketakutan. Orang yang terlalu sering diberi pidato kelak hanya
bisa minta petunjuk.
Dahlan Iskan sangat terbuka dalam menerima sesuatu yang baru sehingga akhirnya akan
memunculkan sebuah pengetahuan-pengetahuan yang bisa ia bagikan kepada seluruh jajaran
staf PLN sehingga yang pada akhirnya akan membantu beliau dalam memimpin PLN. Dahlan
Iskan memiliki gaya kepemimpinan yang santai, memakai logika dan common sense dalam
Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 3
4. Kepemimpinan Dahlan Iskan
menyelasaikan persoalan. Walaupun gaya kepemimpinannya yang santai namun tegas,
Dahlan beserta jajaran staf lainnya juga mengalami kesulitan-kesulitan yang memperlihatkan
betapa keputusan yang mereka ambil sangat membawa perubahan yang signifikan, psimis
menjadi optimis, lamban menjadi cepat, cacian menjadi pujian dan sebagainya.
Dahlan Iskan mengatakan bahwa tulisan menjadi sarana paling efektif dan efisien
untuk menjangkau karyawan PLN yang tersebar di seluruh Indonesia. komunikasi lewat
tulisan sangat penting agar pikiran-pikiran pemimpin tertinggi di perusahaan bisa
menjangkau seluruh karyawan hingga level terbawah sekalipun. Hal ini merupakan salah satu
cara yang Dahlan Iskan lakukan untuk menyebarkan seluruh informasi yang ada ke seluruh
jajaran stafnya agar mereka memiliki tujuan dan pemikiranyang sama sehingga pada akhirnya
akan meningkatkan kinerja dan pembelajaran dalam organisasi. Pemikiran-pemikiran beliau,
pengetahuan yang beliau miliki selama menjabat sebagai Dirut PLN telah beliau
dokumentasikan dalam notes CEO PLN yang tampil di website resmi PLN dan blog beliau
sendiri. Setiap karyawan, bahkan semua orang dapat membacanya dengan mudah.
Harapannya tentu agar kemauan beliau membagi pengetahuan dapat menjadi contoh untuk
karyawannya.
Kebijakan beliau yang lain adalah membuat grup di BBM untuk membahas masalah-masalah
terkait dengan perusahaan. Beliau memiliki tujuh grup BBM, yaitu grup khusus yang
anggotanya semua direksi plus sekretaris perusahaan, grup beliau dengan para general
manajer se-Jawa-Bali, dengan para general manajer se-Indonesia barat, dengan semua general
manajer se-Indonesia Timur, dan dengan para manajer perencanaan, manajer keuangan,
manajer SDM, dan seterusnya. Keluhan masyarakat, info soal korupsi, pengaduan tender
yang main-main dan segala persoalan yang berkembang dapat dikomunikasikan melalui grup
BBM.
Tak hanya itu, saat berkunjung ke Kota Palu di masa kepemimpinannya, beliau meluangkan
waktu 1,5 jam untuk chatting dengan seluruh karyawan PLN se-Indonesia. Dalam acara ini
seluruh karyawan dapat bertanya dan mengemukakan apa saja kepada beliau. Banyak ide
bagus, pertanyaan dan aspirasi yang disampaikan lewat chatting itu.
Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 4
5. Kepemimpinan Dahlan Iskan
Sebuah kisah nyata. Disalah satu kota di Sumatera Utara (Sumut), listrik/PLN rumah dinas
walikota terpaksa harus di opal (diputus arusnya) oleh seorang pegawai PLN berjabatan
setingkat kepala seksi, dengan alasan karena sudah beberapa tahun menunggak pembayaran
listrik. Sang penguasa kota pun mencak-mencak, protes keras kepada Kepala Cabang PLN
setempat. Sehingga berbuntut di-nonjob-kannya si petugas opal oleh sang kacab, dan aliran
listrik pun kembali diaktifkan dirumah dinas penguasa kota.
Adalah Dahlan Iskan yang secara diam-diam menjambangi kantor cabang PLN di kota
tersebut. Ingin mencari tahu fakta yang sebenarnya terjadi. Dan diapun lalu berhasil
mewawancarai beberapa orang karyawan/pegawai, termasuk si petugas opal, dimana mereka
tidak mengetahui kalau orang yang pernah menanya/mewawancara mereka ternyata adalah
pimpinan tertinggi di perusahaan mereka.
Beberapa hari kemudian si petugas opal pun dipanggil untuk dapat hadir di PLN Pusat
Jakarta langsung menghadap dirut. Merasa kecut dan takut meski sudah siap dan pasrah jika
terjadi hal yang paling buruk sekalipun (pemecatan), namun ternyata si petugas opal
pemberani tersebut justru diberi apresiasi/penghargaan yang luar biasa, materi maupun non
materi (kenaikan golongan/pangkat).
Sepak Terjang Dahlan di Kementrian
Sebagai seroang pemimpin berbagai perusahaan yang menafkahi hajat hidup orang banyak,
kepemimpinan Dahlan Iskan di Kementrian BUMN memang menjadi sorotan. Sejak
menduduki jabatan baru ini, Dahlan telah melakukan beberapa gebrakan yang tak lazim
dilakukan oleh seorang menteri. Selepas dilantik, ia menolak memakai mobil dinas dan tidak
menggunakan kantor Direktur yang terlalu besar, berjalan kaki untuk rapat ke Kementrian
ESDM, menumpang KRL untuk rapat kabinet di Bogor, menumpang ojek sampai Istana
Bogor, sampai menginap di Perumnas.
Berbagai media pun ramai memberitakan tindakan spontan Dahlan Iskan. Tak cukup dengan
itu, minggu lalu Dahlan ramai diperbincangkan media, sampai menjadiworldwide trending
topic di Twitter. Apa pasalnya? Tengoklah headline media: “Dahlan Iskan Ngamuk di Loket
Jalan Tol” (Metro TV, 20 Maret 2012). Aksinya merupakan teguran kepada petugas tol Jasa
Marga yang karena terlambat berjaga mengakibatkan kemacetan panjang di jalan tol
Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 5
6. Kepemimpinan Dahlan Iskan
Semanggi. Dia membuang kursi penjaga, membuka dua gerbang tol yang kosong, dan
membiarkan mobil-mobil lewat tanpa membayar. Pagi itu Dahlan menjadi pengatur lalu
lintas dadakan.
Meski dibutuhkan waktu untuk menilai efektivitas gebrakan Dahlan di Kementerian BUMN;
tapi setidaknya dengan pola yang sama, Jawa Pos telah dibawanya menjadi raja media di
Indonesia. Berbagai tindakannya yang tak populer justru menjadikan Menteri BUMN ini
semakin populer sebagai idola baru di masyarakat. Banyak pihak yang menganggap
kesederhanaan dan kedekatannya dengan masyarakat bisa menjadi contoh bagi pejabat-
pejabat lain (Tempo.co, 21 Maret 2012).
Sebagai seorang salah satu birokrat garda depan pemerintahan, Dahlan pun kini menjadi
sorotan media massa. Televisi, koran, maupun media online ramai memberitakan sosoknya,
mengisahkan profilnya, atau menunggu cerita baru dalam jabatan sehari-harinya. Tingginya
publisitas media terhadap Dahlan membuat gaya kepemimpinan dan retorika yang
ditampilkan Dahlan Iskan menarik untuk ditelaah dalam kajian Retorika dan Komunikasi
Politik mengingat „kekhasan aksi‟-nya di tengah banyaknya politisi dan personel
pemerintahan yang lebih senang berwacana.
Pertunjukan Retorika Aksi Dahlan Iskan
Teori Retorika dicetuskan 2500 tahun lalu oleh Aristoteles untuk memahami dinamika
komunikasi di depan khalayak luas. Fokus teori ini terletak pada konsep Retorika yang berarti
cara-cara yang digunakan dalam persuasi. Namun, dasar teori retorika sebenarnya telah
diletakkan oleh Socrates, pendahulu Aristoteles, yang menyebut bahwa beretorika berarti
mencari kebenaran. Sedangkan Cicero, seorang filsuf Romawai yang juga orator ulung
menawarkan konsep yang lebih spesifik: retorika sebagai keindahan bahasa.
Jika merujuk pada para filosofi retorika Cicero, maka gaya bicara dan tindak-tanduk Dahlan
Iskan yang ditampilkan dalam media pastilah sulit diterima logika sebagai sebuah retorika.
Jika diperhatikan, tutur kata Dahlan justru spontan, dengan bahasa yang ringan, kadang
diselingi gurauan. Sebagai mantan wartawan, keindahan bahasa mungkin hanya bisa
ditemukan dalam tulisannya saja. Blog pribadi Catatan Dahlan Iskan adalah buktinya.
Penampilannya pun jauh dari necis dan parlente. Celana panjang, kemeja dengan lengan
dilipat, atau sweater menjadi gaya busana favortinya. Ia selalu setia dengan sepatu kets-nya
Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 6
7. Kepemimpinan Dahlan Iskan
meskipun setelan jas tersematkan sebagai busananya, seperti pada saat dilantik sebagai
menteri (TV One, 18 Oktober 2011).
Namun, jangan lupa pepatah berkata “Act speaks louder than words”. Pepatah ini sangat
sesuai dengan Dahlan Iskan. Retorika Dahlan bukanlah kata-kata indah, tetapi aksi yang
menggugah. Jika Aristoteles menyebut retorika sebagai cara persuasi, maka Dahlan percaya
bahwa upaya paling efektif untuk mempengaruhi adalah memberi contoh atau leading by
action. Sejak memimpin Jawa Pos, karakter Dahlan ialah selalu turun langsung ke lapangan
hingga lapis bawah dan hampir semua dilakukan tanpa rencana. Hanya saja ketika naik
menjadi Dirut PLN atau Menteri BUMN, langkahnya jadi lebih terekspos media.
Mendampingi dan mengawal setiap pembangunan pembangkit listrik (Politikana, 2010),
memilih naik KRL atau mengojek, menginap di rumah susun, sampai menolak kehadiran
media saat pasar murah (Metro TV News, Desember 2011).
Maka tak heran bila Dahlan „ngamuk‟ di jalan tol. Kemarahan Dahlan bukan marah
mendadak spontan karena sudah tiga bulan ia minta Jasa Marga memperbaiki pelayanan jalan
tol. Dalam tanggapannya melalui telepon di Headline News Metro TV,(Rabu, 21 Maret 2012),
Dahlan berkata:
“Hampir setiap minggu saya SMS direksi jasa marga mengingatkan komitmen kepada
masyarakat yang harus kita penuhi. Setiap kali saya masuk gerbang tol yang antre
panjang saya selalu SMS kepada direksi Jasa Marga. Tapi kok tidak ada tindakan
nyata,” tegasnya.
“Saya tidak henti-hentinya mengingatkan itu. Pelayanan itu harus baik. Apalagi ini
melayani orang yang mau membayar. Kalau melayani orang yang mau bayar saja
tidak baik, bagaimana melayani masyarakat kecil yang tidak punya uang?”
Ketika langkah-langkah persuasif dan akomodatif tidak mampu menggerakkan. Dahlan
mengambil tindakan tegas. Mengejutkan sekaligus menggerakkan datangnya solusi nyata dari
Jasa Marga. Dirut Jasa Marga, Adityawarman, merespon kemarahan Dahlan tersebut sebagai
cambuk Jasa Marga untuk mewujudkan antrian maksimal lima mobil di pintu tol. Aksi
„koboi‟ Dahlan pun mengudang liputan media secara luas dan membuat Jasa Marga secara
resmi meminta maaf melalui Direktur Operasi.
Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 7
8. Kepemimpinan Dahlan Iskan
Dari sini dapat dilihat bagaimana kekuatan retorika aksi terbukti lebih mampu mempersuasi
dan mempengaruhi dibanding hanya keindahan kata dan wacana. Bayangkan bila Dahlan
hanya sibuk berkomentar di media, meminta, dan mengharapkan Jasa Marga melakukan
perbaikan tanpa menindak tegas. Bisa jadi, penjaga tol Jasa Marga tidak akan merasa
tertampar dan tetap tidak disiplin.
Dari serangkaian tindakan, gaya bicara, dan retorikanya, dapat disimpulkan bahwa Dahlan
bukanlah tokoh di balik meja yang hanya mendengarkan laporan bawahan tanpa verifikasi.
Kepada orang yang dipimpin dibawahnya, gaya retorika dan kepemimpinan Dahlan Iskan
mengajari dua hal: cara menjadi pemimpin yang baik dan cara menjadi anak buah yang
baik. Dahlan Iskan membuktikan bahwa ia adalah seorang man of action, pemimpin yang
mengutamakan tindakan karena ia pernah merasakan bagaimana rasanya bertindak di bawah
kepemimpinan orang lain.
Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 8
9. Kepemimpinan Dahlan Iskan
Analisa
Dari biografi Ahmad Dahlan di atas, saya menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
yang sesuai dengan Ahmad Dahlan adalah gaya kepemimpinan Demokratis. Sedangkan teori
yang sesuai dengan gaya kepemimpinan Ahmad Dahlan adalah Path Goal Theory (Robert
House) serta teori Transformasional.
Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan mepengaruhi orang lain agar
mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan
yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang saecara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan
sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan
banyak informasi tentang tugas para bawahannya.
Seperti yang telah kita ketahui Dahlan merupakan pimpinan yang melimpahkan sebagaian
wewenang kepada bawahan, komunikasi berlangsung timbal balik, melakukan pengawasan,
memberikan reward dan punishment, saling menghormati dan menghargai. Yang itu semua
adalah bukti dari kepemimpinan demokrasi.
Esensi dari teori Path Goal adalah pekerjaan-pekerjaan pemimpin dibantu bawahan
dalam mencapai tujuan dan memberikan pengarahan dan support untuk menjamin bahwa
tujuan-tujuan mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi.
Dalam merubah PLN menjadi salah satu perusahaan plat merah yang berprestasi dan
mengundang apresiasi, tentunya Dahlan Iskan tidak terlepas dari bantuan karyawan-
karyawannya yang mayoritas memiliki otak encer dan berlatar pendidikan yang setia
membantu beliau. Salah satu langkah nyata Dahlan Iskan menyamakan tujuan adalah
menuliskan pemikiran-pemikiran beliau, pengetahuan yang beliau miliki selama menjabat
sebagai Dirut PLN telah beliau dokumentasikan dalam notes CEO PLN yang tampil di
website resmi PLN dan blog beliau sendiri. Beliu berpendapat bahwa tulisan menjadi sarana
paling efektif dan efisien untuk menjangkau karyawan PLN yang tersebar di seluruh
Indonesia. Komunikasi lewat tulisan sangat penting agar pikiran-pikiran pemimpin tertinggi
di perusahaan bisa menjangkau seluruh karyawan hingga level terbawah sekalipun. Hal ini
merupakan salah satu cara yang Dahlan Iskan lakukan untuk menyebarkan seluruh informasi
Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 9
10. Kepemimpinan Dahlan Iskan
yang ada ke seluruh jajaran stafnya agar mereka memiliki tujuan dan pemikiranyang sama
sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan pembelajaran dalam organisasi.
Menurut teori Path Goal, perilaku pemimpin diterima bawahan untuk tingkatan
dimana pemimpin dipandang sebagai sumber kepuasan atau penentu kepuasan di masa depan.
Perilaku motivasional pemimpin ditentukan oleh (1) Membuat kebutuhan bawahan
terpuaskan merupakan kesatuan dalam kinerja. (2) Memberikan pengarahan, bimbingan,
dukungan dan imbalan yang diperlukan untuk kinerja yang efektif. Hal tesebut sesuai dengan
apa yang telah beliau lakukan seperti membuat grup di BBM untuk membahas masalah-
masalah terkait dengan perusahaan, keluhan masyarakat, info soal korupsi, pengaduan tender
yang main-main dan segala persoalan yang berkembang dapat dikomunikasikan melalui grup
BBM. Selain itu Beliau juga memberikan imbalan kepada karyawannya, sebagai contoh:
Dahlan Iskan memberikan apresiasi/penghargaan yang luar biasa, berupa materi maupun non
materi (kenaikan golongan/ pangkat) kepada salah seorang pegawai atas aksinya meng-opal
(memuutus arus) listrik/ PLN rumah dinas, dengan alasan karena sudah beberapa tahun
menunggak pembayaran listrik.
Burns menerangkan kepemimpinan Transformasional adalah sebagai suatu proses
dimana pemimpin dan bawahan saling mendukung untuk level moralitas dan motivasi yang
lebih tinggi. Pemimpin membangkitkan kesadaran bahwa dengan menunjukkan nilai-nilai
ideal dan nilai-nilai moral seperti kebiasaan, keadilan, kesetaraan, kedamaian dan
humanitarianisme. Dalam teori Mashlow Hierarki Kebutuhan, pemimpin-pemimpin
Transformasional mengaktifkan kebutuhan “higher order” pada bawahan.
Dari biografi di atas dapat kita simak bahwa, sebulan sekali, CEO PLN menulis surat kepada
seluruh karyawan PLN. Inilah cara Dahlan Iskan untuk memotivasi dan berkomunikasi
langsung dengan seluruh karyawannya. Surat itu diberi nama CEO‟s Note. Tujuannya,
seluruh karyawan PLN yang lebih dari 40.000 orang itu bisa langsung membaca jalan pikiran
dan keinginan pimpinan puncak perusahaan. Setiap kali CEO‟s Note terbit, banyak tanggapan
dari karyawan melalui forum e-mail perusahaan, sehingga terjalin komunikasi 2 arah antara
pimpinan dan bawahan.
Dahlan beserta jajaran staf lainnya juga mengalami kesulitan-kesulitan yang memperlihatkan
betapa keputusan yang mereka ambil sangat membawa perubahan yang signifikan, pesimis
menjadi optimis, lamban menjadi cepat, cacian menjadi pujian dan sebagainya.
Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 10
11. Kepemimpinan Dahlan Iskan
Semakin saya tahu siapa dia, saya semakin kagum terhadapnya. Sosok yang begitu
kharismatik, sederhana, demokratis, low profile, nonprotokoler, berintelektual, cara berfikir
out of the box, good thinker. Semoga Dahlan Iskan bisa menjadi lambang Indonesia baru.
Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 11
12. Kepemimpinan Dahlan Iskan
DAFTAR PUSTAKA
http://forum.upi.edu/index.php?topic=14551.0
http://sosok.kompasiana.com/2012/03/21/jangan-mencontoh-dahlan-iskan/
http://www.goodreads.com/book/show/13106552-dua-tangis-dan-ribuan-tawa
http://politik.kompasiana.com/2012/05/10/knowledge-management-dalam-kepemimpinan-dahlan-
iskan-bagi-kemajuan-pln/
http://dahlaniskan.wordpress.com/
http://www.scribd.com/doc/92571226/Kepemimpinan-Dahlan-Iskan-Dalam-Memajukan-PLN
http://www.analisadaily.com/news/read/2011/10/24/18524/dahlan_iskan_dari_wartawan_dirut_pl
n_hingga_menteri_bumn/#.UJKBPm_Mgg0
Azza Aunillah/MBI-2B/2012 Page 12