SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
1
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
RESPIRASI PADA KECAMBAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Respirasi merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Respirasi dilakukan oleh semua
makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik manusia, tumbuhan, dan hewan.
Respirasi dilakukan baik siang maupun malam hari.
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui proses respirasi pada kecambah
2. Untuk mengetahui laju kecepatan respirasi pada kecambah
3. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi laju kecepatan respirasi
kecambah.
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari praktikum ini, yaitu :
1. Bagaimana laju kecepatan respirasi pada kecambah dari menit ke menit?
2
BAB II
DASAR TEORI
a. Respirasi
Bernafas artinya melakukan pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen (O2) ke
dalam paru-paru yang disebut proses inspirasi dan mengeluarkan karbondioksida (CO2)
serta uap air (H2O) yang disebut proses ekspirasi. Sedangkan respirasi adalah seluruh
proses sejak pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2,
H2O dan energi. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi. Alat-
alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat
melangsungkan pertukaran gas O2 dan gas CO2.
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad
hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam
menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi
dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup
proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada
semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila
pernapasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa
pemecah, respirasi tidak hanya melibatkan oksigen.
Respirasi dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu :
1. Respirasi Aerob (Oksidasi)
Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi
umumnya sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 675 kalori
Pada umumnya dalam keadaan normal manusia menggunakan cara ini.
2. Respirasi Anaerob
Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen. Reaksi
umumnya sebagai berikut:
C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + 28 Kalori
Pada proses respirasi anaerob terjadi pemecahan molekul yang sempurna, karena
masih dihasilkan zat organik sehingga energinya belum terbebaskan semua. Pada
3
proses tersebut hanya terhenti sampai glikolisis dan terbentuk asam laktat, sehingga
energi yang dihasilkan sedikit dan dampaknya mengakibatkan kelelahan pada tubuh.
Proses ini umumnya terjadi pada organisme tingkat rendah, yaitu pada ragi dan
bakteri. Pada organisme tingkat tinggi proses ini hanya berlangsung dalam keadaan
darurat, yaitu apabila persediaan oksigen kurang mencukupi. Ini terjadi ketika otot
bekerja terlalu keras dan berlebih.
b. Prinsip kerja
Dalam bereksperimen atau melakukan praktikum respirasi pada kecambah,
diperlukan alat yang berfungsi untuk mengukur kelajuan respirasi pada kecambah dengan
mengukur rata – rata pertukaran oksigen dan karbondioksida. Alat itu disebut
respirometer. Respirometer memungkinkan penyelidikan bagaimana faktor – faktor lain,
seperti umur pada kecambah dan cahaya mempengaruhi rata – rata pernapasan.
Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernapasan, terdapat oksigen yang
digunakan oleh organisme dan terdapat pula karbon dioksida yang dikeluarkan oleh
organisme tersebut. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan
karbon dioksida yang dikeluarkan organisme dalam ruang tertutup itu diikat (misalnya,
oleh kristal KOH), maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara
dalam tabung itu dapat dicatat (diamati) pada pipa kapiler berskala pada respirometer.
c. Eksperimen
Selanjutnya yaitu langkah – langkah bereksperimen atau melakukan praktikum.
Spesimen yang akan digunakan dalam praktikum ini, sebaiknya kecambah yang masih
segar dan tidak layu (kecambah yang digunakan yaitu kecambah pendek atau kecambah
soto). Kemudian, tabung spesimen dipisahkan dari bagian berskala dan memasukkan zat
pengikat 𝐶𝑂2, yaitu kristal KOH yang dibalut dengan kapas tipis.
Setelah itu, spesimen dimasukkan ke dalam tabung (perlu diperhatikan bahwa
jangan meletakkan spesimen terlalu dekat atau bahkan menempel dengan balutan kapas
𝐶𝑂2, karena bisa menyebabkan kecambah mati sebelum diamati laju respirasinya).
Kemudian, menutup rapat bagian tabung spesimen dengan tabung skala (bila diperlukan
memakai plastisin dengan tujuan untuk menghindari kebocoran udara).
Untuk mengetahui penyusutan udara dalam tabung, pada ujung terbuka pipa
berskala diberi tetesan air. Tetesan air ini akan bergerak ke arah tabung spesimen, karena
4
terjadinya penyusutan volume udara dalam ruang tertutup (tabung spesimen). Hal itu
merupakan akibat dari adanya pernapasan, yaitu 𝑂2 diserap dan 𝐶𝑂2 dihembuskan, tetapi
diikat oleh kristal KOH.
Kecepatan tetesan air yang bergerak ke dalam menunjukkan kecepatan
pernapasan organisme yang diselidiki. Perhitungan dilakukan untuk memperoleh angka
kecepatan respirasi kecambah dalam ml tiap satuan waktu. Data yang diambil berupa
lama pernapasan (diambil 2 menit sekali) dan jarak yang ditempuh oleh tetesan air yang
bergerak.
d. Faktor yang mempengaruhi laju respirasi
1. Ketersediaan substrat
Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan
respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan
respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya, bila substrat tanaman
tinggi, maka akan melakukan respirasi dengan laju yang tinggi pula.
2. Ketersediaan oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya
pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara
organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak
banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan
tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
3. Suhu
Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor
Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan
suhu sebesar 10oC. Namun hal ini tergantung pada masing – masing spesies.
4. Tipe dan umur tumbuhan
Masing – masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme. Dengan
demikian, kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing – masing
spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding
tumbuhan yang tua.
5
BAB III
PRAKTIKUM
Praktikum biologi respirasi pada kecambah, telah dilakukan pada :
Hari / tanggal : Kamis, 14 April 2016
Pukul :
Tempat : Laboratorium Biologi SMA N 1 Sragen
Pembimbing : Ibu Juwitasari, S.Pd
a. Alat dan bahan
1. Respirometer
2. Pipet tetes
3. Penggaris
4. Spidol
5. Kecambah
6. Air (aquades)
7. Kristal KOH (5 butir)
8. Kapas
9. Plastisin
10. Timer
b. Langkah kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membersihkan respirometer dari air menggunakan tisu atau kertas.
3. Mengambil kristal KOH sebanyak 5 butir. Kemudian membalutnya dengan kapas
yang tipis dan memasukkan pada tabung spesimen respirometer.
4. Memasukkan kecambah sebanyak 5 ke dalam tabung spesimen.
5. Menutup ujung pipa skala respirometer dengan jari selama 1 menit.
6. Meneteskan air pada pipa skala respirometer menggunakan pipet.
7. Mengamati pergerakan air pada pipa skala per 2 menit selama 6 menit.
8. Melakukan langkah yang sama untuk jumlah kecambah 9, 13, dan tanpa kecambah.
9. Mencatat hasil pengamatan dan melaporkan.
6
BAB IV
DATA DAN ANALISA
a. Data hasil pengamatan
No. Banyaknya kecambah 2’ I 2’ II 2’ III ῡ
1. 5 kecambah 6,5 cm 11,5 cm 14,5 cm 2,8 cm/menit
2. 9 kecambah 6,5 cm 12,5 cm 16,5 cm 3,04 cm/menit
3. 13 kecambah 5 cm 9 cm 12 cm 2,25 cm/menit
4. Tanpa kecambah 8 cm 12,8 cm 16 cm 3,26 cm/menit
Grafik pergerakan air pipa skala per 2 menit selama 6 menit :
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
2 menit 4 menit 6 menit
5
9
13
0
7
Perhitungan laju kecepatan respirasi secara matematis :
 Percobaan I
2 menit =
6,5 𝑐𝑚
2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 3,25 cm/menit
4 menit =
11,5 𝑐𝑚
4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 2,87 cm/menit
6 menit =
14,5 𝑐𝑚
6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 2,41 cm/menit
ῡ =
3,25+2,87+2,41 𝑐𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3
= 2,8 cm/menit
 Percobaan II
2 menit =
6,5 𝑐𝑚
2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 3,25 cm/menit
4 menit =
12,5 𝑐𝑚
4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 3,12 cm/menit
6 menit =
16,5 𝑐𝑚
6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 2,75 cm/menit
ῡ =
3,25+3,12+2,75 𝑐𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3
= 3,04 cm/menit
 Percobaan III
2 menit =
5 𝑐𝑚
2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 2,5 cm/menit
4 menit =
9 𝑐𝑚
4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 2,25 cm/menit
6 menit =
12 𝑐𝑚
6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 2 cm / menit
ῡ =
2,5+2,25+2 𝑐𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3
= 2,25 cm/menit
 Percobaan IV
2 menit =
8 𝑐𝑚
2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 4 cm/menit
4 menit =
12,8 𝑐𝑚
4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 3,2 cm/menit
6 menit =
16 𝑐𝑚
6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 2,6 cm/menit
ῡ =
4+3,2+2,6 𝑐𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3
= 3,26 cm/menit
Grafik laju kecepatan respirasi kecambah :
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
5 9 13 tanpa
8
b. Analisa data
Dari grafik tersebut, dapat dilihat bahwa uji respirasi dengan kecambah berjumlah 5, 9, 13, dan
tanpa kecambah terjadi pergerakan air pada pipa skala. Lalu, mengapa air dapat bergerak?
Air yang terdapat pada pipa skala dapat bergerak, karena pada saat organisme bernapas, mereka
menghirup oksigen atau udara di sekitar dan menghembuskan karbon dioksida dan uap air,
dimana karbon dioksida yang terhembus langsung diikat oleh kristal KOH yang ada di dalam
tabung spesimen. Pada saat mereka berada di dalam respirometer, udara yang tersimpan di
dalamnya tidak dapat keluar ataupun masuk, sehingga jumlah udara yang berada di dalam
respirometer tersebut semakin sedikit (terjadi penyusutan udara). Karena di ujung pipa skala
respirometer ditetesi air, maka air tersebut bergerak mendekat tabung spesimen sebagai akibat
dari berkurangnya jumlah udara yang ada di dalam respirometer tersebut.
 Analisa percobaan I dan II
Berdasarkan grafik data hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan laju respirasi
pada kecambah yang berjumlah 5, 9, dan tanpa kecambah. Serta terjadi penurunan pada
kecambah yang berjumlah 13.
 Laju respirasi dengan jumlah 5 kecambah meningkat dari 6,5 cm pada 2 menit pertama;
11,5 cm pada menit kedua; 14,5 cm pada menit ketiga (ῡ = 2,8 cm/menit)
 Laju respirasi dengan jumlah 9 kecambah meningkat dari 6,5 cm pada 2 menit .pertama;
12,5 cm pada 2 menit kedua; 16,5 cm pada 2 menit ketiga (ῡ = 3,04 cm/menit).
Kedua hal di atas, sesuai dengan teori bahwa semakin banyak spesimen yang diujikan maka
semakin cepat pula terjadi penyusutan udara. Penyusutan udara tersebut diamati dari adanya
pergerakan air mendekati tabung spesimen.
Dengan peningkatan jumlah kecambah, yaitu 5 kemudian 9, maka jarak pergerakan air dari
ujung pipa skala akan semakin besar atau panjang dengan waktu yang sama. Sehingga, dari
analisa kedua data tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap
peningkatan jarak tempuh air dari ujung pipa skala, yaitu :
9
1. Jumlah spesimen yang diujikan
Terlihat jelas bahwa semakin banyak spesimen yang diujikan maka terjadi peningkatan
laju respirasi.
 Analisa percobaan III
Sedangkan pada kecambah yang berjumlah 13, terjadi penurunan laju respirasi (ῡ = 2,25
cm/menit). Padahal pada kecambah yang berjumlah 5 dan 9 terjadi peningkatan laju respirasi.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Adanya penurunan laju respirasi pada kecambah yang berjumlah 13, disebabkan oleh faktor –
faktor sebagai berikut :
1. Umur kecambah
Faktor yang pertama adalah umur dari kecambah itu. Spesimen yang digunakan saat
praktikum adalah kecambah pendek yang dijual di warung, bukan kecambah yang
diproduksi sendiri untuk praktikum. Hal yang memungkinkan adalah umur kecambah
yang sudah tua, mengakibatkan pernapasan rendah daripada kecambah yang masih segar,
dan penyusutan udara berlangsung lama. Sehingga, laju respirasi menjadi menurun.
2. Ketersediaan substrat
Berdasarkan dasar teori yang telah disebutkan, ketersediaan substrat pada spesimen
berpengaruh terhadap laju respirasi. Jika substrat spesimen rendah, maka laju respirasi
akan rendah. Dan jika substrat spesimen tinggi, maka laju respirasi akan tinggi pula.
Sehingga, pada kecambah yang berjumlah 13 ini dimungkinkan memiliki substrat yang
rendah pada kecambah yang diujikan.
3. Massa kecambah
Massa suatu spesimen akan berpengaruh terhadap laju respirasi. Apabila massa
kecambah berat, maka sel yang membutuhkan oksigen untuk bernapas banyak pula,
sehingga akan terjadi penyusutan udara yang sangat cepat, dengan kata lain laju respirasi
akan meningkat. Begitu juga sebaliknya. Jika massa kecambah ringan, maka sle yang
membutuhkan oksigen untuk benapas juga kecil, sehingga penyusutan udara akan
berlangsung lama atau laju respirasi akan rendah. Jadi, hal yang mungkin terjadi pada
10
kecambah berjumlah 13 yang mengalami degradasi laju respirasi adalah massa kecambah
yang ringan.
4. Pengikatan 𝐶𝑂2
Praktikum respirasi kecambah dilakukan di tengah – tengah praktikum. Jadi, hal yang
mungkin terjadi yaitu KOH yang telah mencair dan merupakan sisa dari percobaan
sebelumnya. Sehingga, daya untuk mengikat 𝐶𝑂2 menurun. Dan 𝐶𝑂2 digunakan
kecambah kembali untuk bernapas
Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penurunan laju reaksi pada kecambah
yang berjumlah 13.
 Analisa percobaan IV
Pada percobaan IV, tidak ada spesimen yang diujikan. Percobaan ini sebagai pembanding.
Percobaan ini hanya menguji apakah ada pergerakan air pada pipa skala respirometer saat tidak
ada spesimen yang diujikan (tanpa kecambah).
Berdasarkan grafik data hasil pengamatan, terdapat grafik naik (ῡ = 3,26 cm/menit) pada
percobaan tanpa kecambah. Adanya grafik naik berarti adanya laju respirasi atau terjadi
penyusutan udara. Padahal, tidak ada organisme atau kecambah bernapas yang ada di dalam
tabung spesimen. Mengapa hal ini terjadi?
Berdasarkan pada teori yang telah disebutkan, bahwa adanya pergerakan air, menandakan
terjadinya penyusutan udara, hal itu menunjukkan adanya proses respirasi. Artinya, jika di dalam
tabung spesimen tidak ada kecambah ataupun organisme apapun, maka tidak akan terjadi
penyusutan udara atau tidak terdapat pergerakan air yang mendekati tabung spesimen.
Tentunya hal seperti itu dipengaruhi oleh faktor, sebagai berikut :
1. Tabung spesimen tidak bersih
Percobaan IV dilakukan pada percobaan terakhir. Pada percobaan terakhir, KOH yang
dibalut dengan kapas tipis telah mencair sedikit demi sedikit. Maka, di dalam tabung
spesimen terdapat 𝐻2 𝑂. Tabung yang mengandung 𝐻2 𝑂 inilah yang menyebabkan
adanya pergerakan air pada pipa skala respirometer. 𝐻2 𝑂 akan terurai menjadi 2𝐻+
dan
𝑂2
−
.
11
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisa praktikum respirasi pada kecambah yang telah dijelaskan di
atas, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Seperti makhluk hidup lainnya, kecambah bernapas membutuhkan oksigen dan
menghembuskan karbon dioksida serta uap air. Yang dapat diamati dari pergerakan
air pada pipa skala respirometer. Respirasi kecambah sama halnya dengan makhluk
hidup lain.
2. Laju kecepatan respirasi kecambah yang diujikan dari menit ke menit, seharusnya
mengalami peningkatan seiring bertambahnya jumlah kecambah. Dan tidak
mengalami respirasi saat tidak ada kecambah yang diujikan.
3. Laju kecepatan respirasi pada kecambah bergantung pada beberapa faktor,
diantaranya jumlah kecambah, massa, umur, suhu, serta substrat kecambah
sebagaimana yang telah dijelaskan.
b. Daftar pustaka
1. http://s3.amazonaws.com/ppt-download/laporankelompokpraktikumbiologiresp-14
2. http://documents.tips/download/document/?id=AChHJZMBe1OZHveinSEPb%2BG
Sragen, 24 April 2016
Pembimbing
Juwitasari, S.Pd
Praktikan
Afrida Ayu Melati (01)
Bayu Avrianto R.K (08)
Prawestri K. (23)
Waidatin Nur A. (29)
12
LAMPIRAN
Persiapan alat dan bahan Percobaan tanpa kecambah
Percobaan 9 kecambah Percobaan 5 kecambah
Percobaan 13 kecambah

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijaurendrafauzi
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSIVitalis Intan
 
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASILAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASIBella Kriwangko
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMRafiBio87
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszKlara Tri Meiyana
 
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...emildaemiliano
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumputrisagut
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisDhiarrafii Bintang Matahari
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahVina Widya Putri
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachHariyatunnisa Ahmad
 
Sel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiSel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiAminah Rahmat
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholDhiarrafii Bintang Matahari
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 

La actualidad más candente (20)

Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSI
 
Laporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
Laporan Denyut Nadi & Tekanan DarahLaporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
Laporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
 
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASILAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
 
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Sel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiSel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipi
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Dekarboksilasi Oksidatif dan Siklus Krebs
Dekarboksilasi Oksidatif dan Siklus KrebsDekarboksilasi Oksidatif dan Siklus Krebs
Dekarboksilasi Oksidatif dan Siklus Krebs
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 

Destacado

Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah Rio Prasetia
 
Laporan praktikum biologi sistem respirasi
Laporan  praktikum biologi sistem respirasiLaporan  praktikum biologi sistem respirasi
Laporan praktikum biologi sistem respirasiKlara Tri Meiyana
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...jackruto
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaksmi_Perwira
 
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang HijauPengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang HijauM Ikram
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanmarwahmoniCha
 
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrataReni Pratiwy
 
Respirasi, Fisiologi hewan 1
Respirasi, Fisiologi hewan 1Respirasi, Fisiologi hewan 1
Respirasi, Fisiologi hewan 1Syarifah Algadri
 
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidupLaporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidupOperator Warnet Vast Raha
 
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointRespirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointIvho Mamonto
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiNafika E.R.C
 

Destacado (17)

Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah
 
Laporan praktikum biologi sistem respirasi
Laporan  praktikum biologi sistem respirasiLaporan  praktikum biologi sistem respirasi
Laporan praktikum biologi sistem respirasi
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paru
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang HijauPengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
 
Sistem Respirasi Hewan
Sistem Respirasi HewanSistem Respirasi Hewan
Sistem Respirasi Hewan
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhan
 
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
 
Respirasi, Fisiologi hewan 1
Respirasi, Fisiologi hewan 1Respirasi, Fisiologi hewan 1
Respirasi, Fisiologi hewan 1
 
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidupLaporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
 
ppt respirasi
ppt respirasippt respirasi
ppt respirasi
 
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointRespirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 
Biologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
Biologi sistem pernapasan Manusia dan HewanBiologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
Biologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
 
STEAL THIS PRESENTATION!
STEAL THIS PRESENTATION! STEAL THIS PRESENTATION!
STEAL THIS PRESENTATION!
 

Similar a RESPIRASI KECAMBAH

Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg bener
Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg benerIni isi dari judul tadi praktikum respirometer yg bener
Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg benerKurnia Wati
 
Lembar kerja peserta didik
Lembar kerja peserta didikLembar kerja peserta didik
Lembar kerja peserta didik28DEKY
 
Praktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg benerPraktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg benerKurnia Wati
 
praktikum morfistum farmasi poltekkes kemenkes bandung
praktikum morfistum farmasi poltekkes kemenkes bandungpraktikum morfistum farmasi poltekkes kemenkes bandung
praktikum morfistum farmasi poltekkes kemenkes bandungRica Nuraeni
 
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA Johan Setiawan
 
Praktikum respirometer
Praktikum respirometerPraktikum respirometer
Praktikum respirometerKurnia Wati
 
Praktikum Science Grade 11.pptx
Praktikum Science Grade 11.pptxPraktikum Science Grade 11.pptx
Praktikum Science Grade 11.pptxtiaraanggraini30
 
Laporan praktikum biologi pernafasan serangg afinal
Laporan praktikum biologi pernafasan serangg afinalLaporan praktikum biologi pernafasan serangg afinal
Laporan praktikum biologi pernafasan serangg afinalElsens Viele
 
Contoh LKPD.docx
Contoh LKPD.docxContoh LKPD.docx
Contoh LKPD.docxpes20226
 
Laporan pratikum pernafasan hewan
Laporan pratikum pernafasan hewanLaporan pratikum pernafasan hewan
Laporan pratikum pernafasan hewanInten Aja Deh
 
LKP CIRI-CIRI MH.doc
LKP CIRI-CIRI MH.docLKP CIRI-CIRI MH.doc
LKP CIRI-CIRI MH.docNORFAIZAH40
 
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_201203 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012SMKTA
 
sodapdf-converted.docx
sodapdf-converted.docxsodapdf-converted.docx
sodapdf-converted.docxpes20226
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisTri Hapsari Meilani
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanNita Mardiana
 

Similar a RESPIRASI KECAMBAH (20)

Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg bener
Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg benerIni isi dari judul tadi praktikum respirometer yg bener
Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg bener
 
Lembar kerja peserta didik
Lembar kerja peserta didikLembar kerja peserta didik
Lembar kerja peserta didik
 
Praktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg benerPraktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg bener
 
praktikum morfistum farmasi poltekkes kemenkes bandung
praktikum morfistum farmasi poltekkes kemenkes bandungpraktikum morfistum farmasi poltekkes kemenkes bandung
praktikum morfistum farmasi poltekkes kemenkes bandung
 
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
 
Jjhhu
JjhhuJjhhu
Jjhhu
 
Praktikum respirometer
Praktikum respirometerPraktikum respirometer
Praktikum respirometer
 
Konsumsi oksigennnnn
Konsumsi oksigennnnnKonsumsi oksigennnnn
Konsumsi oksigennnnn
 
Praktikum Science Grade 11.pptx
Praktikum Science Grade 11.pptxPraktikum Science Grade 11.pptx
Praktikum Science Grade 11.pptx
 
Laporan praktikum biologi pernafasan serangg afinal
Laporan praktikum biologi pernafasan serangg afinalLaporan praktikum biologi pernafasan serangg afinal
Laporan praktikum biologi pernafasan serangg afinal
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
Contoh LKPD.docx
Contoh LKPD.docxContoh LKPD.docx
Contoh LKPD.docx
 
Laporan pratikum pernafasan hewan
Laporan pratikum pernafasan hewanLaporan pratikum pernafasan hewan
Laporan pratikum pernafasan hewan
 
LKP CIRI-CIRI MH.doc
LKP CIRI-CIRI MH.docLKP CIRI-CIRI MH.doc
LKP CIRI-CIRI MH.doc
 
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_201203 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
 
sodapdf-converted.docx
sodapdf-converted.docxsodapdf-converted.docx
sodapdf-converted.docx
 
Ipa7 kd6-e
Ipa7 kd6-eIpa7 kd6-e
Ipa7 kd6-e
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
 

Más de Waidatin Azizah

Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalWaidatin Azizah
 
Game online di optimus game centre (presentasi)
Game online di optimus game centre (presentasi)Game online di optimus game centre (presentasi)
Game online di optimus game centre (presentasi)Waidatin Azizah
 
Peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan bangsa
Peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan bangsaPeristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan bangsa
Peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan bangsaWaidatin Azizah
 
Prakarya dan Kewirausahaan
Prakarya dan Kewirausahaan Prakarya dan Kewirausahaan
Prakarya dan Kewirausahaan Waidatin Azizah
 
Aturan Sinus beserta pembuktian
Aturan Sinus beserta pembuktianAturan Sinus beserta pembuktian
Aturan Sinus beserta pembuktianWaidatin Azizah
 
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALIMASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALIWaidatin Azizah
 
Sintesis protein dan reproduksi sel
Sintesis protein dan reproduksi selSintesis protein dan reproduksi sel
Sintesis protein dan reproduksi selWaidatin Azizah
 
Biografi seniman lukis di indonesia
Biografi seniman lukis di indonesiaBiografi seniman lukis di indonesia
Biografi seniman lukis di indonesiaWaidatin Azizah
 
Presentasi Pendidikan Agama Islam
Presentasi Pendidikan Agama IslamPresentasi Pendidikan Agama Islam
Presentasi Pendidikan Agama IslamWaidatin Azizah
 
Presentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi TrisaktiPresentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi TrisaktiWaidatin Azizah
 
Presentasi Matematika (peminatan) EKSPONEN dan LOGARITMA
Presentasi Matematika (peminatan) EKSPONEN dan LOGARITMAPresentasi Matematika (peminatan) EKSPONEN dan LOGARITMA
Presentasi Matematika (peminatan) EKSPONEN dan LOGARITMAWaidatin Azizah
 
Presentasi Matematika (BAB : BOLA)
Presentasi Matematika (BAB : BOLA)Presentasi Matematika (BAB : BOLA)
Presentasi Matematika (BAB : BOLA)Waidatin Azizah
 

Más de Waidatin Azizah (20)

Paes ageng
Paes agengPaes ageng
Paes ageng
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Drama basa jawa
Drama basa jawaDrama basa jawa
Drama basa jawa
 
Tari klasik indonesia
Tari klasik indonesiaTari klasik indonesia
Tari klasik indonesia
 
Game online di optimus game centre (presentasi)
Game online di optimus game centre (presentasi)Game online di optimus game centre (presentasi)
Game online di optimus game centre (presentasi)
 
Peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan bangsa
Peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan bangsaPeristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan bangsa
Peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan bangsa
 
Peristiwa proklamasi 2
Peristiwa proklamasi 2Peristiwa proklamasi 2
Peristiwa proklamasi 2
 
Prakarya dan Kewirausahaan
Prakarya dan Kewirausahaan Prakarya dan Kewirausahaan
Prakarya dan Kewirausahaan
 
Aturan Sinus beserta pembuktian
Aturan Sinus beserta pembuktianAturan Sinus beserta pembuktian
Aturan Sinus beserta pembuktian
 
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALIMASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI
 
Procedure text
Procedure textProcedure text
Procedure text
 
Sintesis protein dan reproduksi sel
Sintesis protein dan reproduksi selSintesis protein dan reproduksi sel
Sintesis protein dan reproduksi sel
 
How rainbow is formed
How rainbow is formedHow rainbow is formed
How rainbow is formed
 
Irisan Kerucut
Irisan KerucutIrisan Kerucut
Irisan Kerucut
 
Biografi seniman lukis di indonesia
Biografi seniman lukis di indonesiaBiografi seniman lukis di indonesia
Biografi seniman lukis di indonesia
 
Presentasi Pendidikan Agama Islam
Presentasi Pendidikan Agama IslamPresentasi Pendidikan Agama Islam
Presentasi Pendidikan Agama Islam
 
Tugas kimia (kelompok)
Tugas kimia (kelompok)Tugas kimia (kelompok)
Tugas kimia (kelompok)
 
Presentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi TrisaktiPresentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi Trisakti
 
Presentasi Matematika (peminatan) EKSPONEN dan LOGARITMA
Presentasi Matematika (peminatan) EKSPONEN dan LOGARITMAPresentasi Matematika (peminatan) EKSPONEN dan LOGARITMA
Presentasi Matematika (peminatan) EKSPONEN dan LOGARITMA
 
Presentasi Matematika (BAB : BOLA)
Presentasi Matematika (BAB : BOLA)Presentasi Matematika (BAB : BOLA)
Presentasi Matematika (BAB : BOLA)
 

Último

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Último (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

RESPIRASI KECAMBAH

  • 1. 1 LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI RESPIRASI PADA KECAMBAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Respirasi merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik manusia, tumbuhan, dan hewan. Respirasi dilakukan baik siang maupun malam hari. B. TUJUAN Tujuan dari praktikum ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui proses respirasi pada kecambah 2. Untuk mengetahui laju kecepatan respirasi pada kecambah 3. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi laju kecepatan respirasi kecambah. C. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dari praktikum ini, yaitu : 1. Bagaimana laju kecepatan respirasi pada kecambah dari menit ke menit?
  • 2. 2 BAB II DASAR TEORI a. Respirasi Bernafas artinya melakukan pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen (O2) ke dalam paru-paru yang disebut proses inspirasi dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) serta uap air (H2O) yang disebut proses ekspirasi. Sedangkan respirasi adalah seluruh proses sejak pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi. Alat- alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan gas CO2. Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak hanya melibatkan oksigen. Respirasi dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu : 1. Respirasi Aerob (Oksidasi) Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi umumnya sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 675 kalori Pada umumnya dalam keadaan normal manusia menggunakan cara ini. 2. Respirasi Anaerob Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen. Reaksi umumnya sebagai berikut: C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + 28 Kalori Pada proses respirasi anaerob terjadi pemecahan molekul yang sempurna, karena masih dihasilkan zat organik sehingga energinya belum terbebaskan semua. Pada
  • 3. 3 proses tersebut hanya terhenti sampai glikolisis dan terbentuk asam laktat, sehingga energi yang dihasilkan sedikit dan dampaknya mengakibatkan kelelahan pada tubuh. Proses ini umumnya terjadi pada organisme tingkat rendah, yaitu pada ragi dan bakteri. Pada organisme tingkat tinggi proses ini hanya berlangsung dalam keadaan darurat, yaitu apabila persediaan oksigen kurang mencukupi. Ini terjadi ketika otot bekerja terlalu keras dan berlebih. b. Prinsip kerja Dalam bereksperimen atau melakukan praktikum respirasi pada kecambah, diperlukan alat yang berfungsi untuk mengukur kelajuan respirasi pada kecambah dengan mengukur rata – rata pertukaran oksigen dan karbondioksida. Alat itu disebut respirometer. Respirometer memungkinkan penyelidikan bagaimana faktor – faktor lain, seperti umur pada kecambah dan cahaya mempengaruhi rata – rata pernapasan. Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernapasan, terdapat oksigen yang digunakan oleh organisme dan terdapat pula karbon dioksida yang dikeluarkan oleh organisme tersebut. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan karbon dioksida yang dikeluarkan organisme dalam ruang tertutup itu diikat (misalnya, oleh kristal KOH), maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam tabung itu dapat dicatat (diamati) pada pipa kapiler berskala pada respirometer. c. Eksperimen Selanjutnya yaitu langkah – langkah bereksperimen atau melakukan praktikum. Spesimen yang akan digunakan dalam praktikum ini, sebaiknya kecambah yang masih segar dan tidak layu (kecambah yang digunakan yaitu kecambah pendek atau kecambah soto). Kemudian, tabung spesimen dipisahkan dari bagian berskala dan memasukkan zat pengikat 𝐶𝑂2, yaitu kristal KOH yang dibalut dengan kapas tipis. Setelah itu, spesimen dimasukkan ke dalam tabung (perlu diperhatikan bahwa jangan meletakkan spesimen terlalu dekat atau bahkan menempel dengan balutan kapas 𝐶𝑂2, karena bisa menyebabkan kecambah mati sebelum diamati laju respirasinya). Kemudian, menutup rapat bagian tabung spesimen dengan tabung skala (bila diperlukan memakai plastisin dengan tujuan untuk menghindari kebocoran udara). Untuk mengetahui penyusutan udara dalam tabung, pada ujung terbuka pipa berskala diberi tetesan air. Tetesan air ini akan bergerak ke arah tabung spesimen, karena
  • 4. 4 terjadinya penyusutan volume udara dalam ruang tertutup (tabung spesimen). Hal itu merupakan akibat dari adanya pernapasan, yaitu 𝑂2 diserap dan 𝐶𝑂2 dihembuskan, tetapi diikat oleh kristal KOH. Kecepatan tetesan air yang bergerak ke dalam menunjukkan kecepatan pernapasan organisme yang diselidiki. Perhitungan dilakukan untuk memperoleh angka kecepatan respirasi kecambah dalam ml tiap satuan waktu. Data yang diambil berupa lama pernapasan (diambil 2 menit sekali) dan jarak yang ditempuh oleh tetesan air yang bergerak. d. Faktor yang mempengaruhi laju respirasi 1. Ketersediaan substrat Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya, bila substrat tanaman tinggi, maka akan melakukan respirasi dengan laju yang tinggi pula. 2. Ketersediaan oksigen Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara. 3. Suhu Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC. Namun hal ini tergantung pada masing – masing spesies. 4. Tipe dan umur tumbuhan Masing – masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme. Dengan demikian, kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing – masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua.
  • 5. 5 BAB III PRAKTIKUM Praktikum biologi respirasi pada kecambah, telah dilakukan pada : Hari / tanggal : Kamis, 14 April 2016 Pukul : Tempat : Laboratorium Biologi SMA N 1 Sragen Pembimbing : Ibu Juwitasari, S.Pd a. Alat dan bahan 1. Respirometer 2. Pipet tetes 3. Penggaris 4. Spidol 5. Kecambah 6. Air (aquades) 7. Kristal KOH (5 butir) 8. Kapas 9. Plastisin 10. Timer b. Langkah kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Membersihkan respirometer dari air menggunakan tisu atau kertas. 3. Mengambil kristal KOH sebanyak 5 butir. Kemudian membalutnya dengan kapas yang tipis dan memasukkan pada tabung spesimen respirometer. 4. Memasukkan kecambah sebanyak 5 ke dalam tabung spesimen. 5. Menutup ujung pipa skala respirometer dengan jari selama 1 menit. 6. Meneteskan air pada pipa skala respirometer menggunakan pipet. 7. Mengamati pergerakan air pada pipa skala per 2 menit selama 6 menit. 8. Melakukan langkah yang sama untuk jumlah kecambah 9, 13, dan tanpa kecambah. 9. Mencatat hasil pengamatan dan melaporkan.
  • 6. 6 BAB IV DATA DAN ANALISA a. Data hasil pengamatan No. Banyaknya kecambah 2’ I 2’ II 2’ III ῡ 1. 5 kecambah 6,5 cm 11,5 cm 14,5 cm 2,8 cm/menit 2. 9 kecambah 6,5 cm 12,5 cm 16,5 cm 3,04 cm/menit 3. 13 kecambah 5 cm 9 cm 12 cm 2,25 cm/menit 4. Tanpa kecambah 8 cm 12,8 cm 16 cm 3,26 cm/menit Grafik pergerakan air pipa skala per 2 menit selama 6 menit : 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 2 menit 4 menit 6 menit 5 9 13 0
  • 7. 7 Perhitungan laju kecepatan respirasi secara matematis :  Percobaan I 2 menit = 6,5 𝑐𝑚 2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 3,25 cm/menit 4 menit = 11,5 𝑐𝑚 4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 2,87 cm/menit 6 menit = 14,5 𝑐𝑚 6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 2,41 cm/menit ῡ = 3,25+2,87+2,41 𝑐𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 3 = 2,8 cm/menit  Percobaan II 2 menit = 6,5 𝑐𝑚 2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 3,25 cm/menit 4 menit = 12,5 𝑐𝑚 4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 3,12 cm/menit 6 menit = 16,5 𝑐𝑚 6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 2,75 cm/menit ῡ = 3,25+3,12+2,75 𝑐𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 3 = 3,04 cm/menit  Percobaan III 2 menit = 5 𝑐𝑚 2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 2,5 cm/menit 4 menit = 9 𝑐𝑚 4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 2,25 cm/menit 6 menit = 12 𝑐𝑚 6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 2 cm / menit ῡ = 2,5+2,25+2 𝑐𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 3 = 2,25 cm/menit  Percobaan IV 2 menit = 8 𝑐𝑚 2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 4 cm/menit 4 menit = 12,8 𝑐𝑚 4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 3,2 cm/menit 6 menit = 16 𝑐𝑚 6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 2,6 cm/menit ῡ = 4+3,2+2,6 𝑐𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 3 = 3,26 cm/menit Grafik laju kecepatan respirasi kecambah : 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 5 9 13 tanpa
  • 8. 8 b. Analisa data Dari grafik tersebut, dapat dilihat bahwa uji respirasi dengan kecambah berjumlah 5, 9, 13, dan tanpa kecambah terjadi pergerakan air pada pipa skala. Lalu, mengapa air dapat bergerak? Air yang terdapat pada pipa skala dapat bergerak, karena pada saat organisme bernapas, mereka menghirup oksigen atau udara di sekitar dan menghembuskan karbon dioksida dan uap air, dimana karbon dioksida yang terhembus langsung diikat oleh kristal KOH yang ada di dalam tabung spesimen. Pada saat mereka berada di dalam respirometer, udara yang tersimpan di dalamnya tidak dapat keluar ataupun masuk, sehingga jumlah udara yang berada di dalam respirometer tersebut semakin sedikit (terjadi penyusutan udara). Karena di ujung pipa skala respirometer ditetesi air, maka air tersebut bergerak mendekat tabung spesimen sebagai akibat dari berkurangnya jumlah udara yang ada di dalam respirometer tersebut.  Analisa percobaan I dan II Berdasarkan grafik data hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan laju respirasi pada kecambah yang berjumlah 5, 9, dan tanpa kecambah. Serta terjadi penurunan pada kecambah yang berjumlah 13.  Laju respirasi dengan jumlah 5 kecambah meningkat dari 6,5 cm pada 2 menit pertama; 11,5 cm pada menit kedua; 14,5 cm pada menit ketiga (ῡ = 2,8 cm/menit)  Laju respirasi dengan jumlah 9 kecambah meningkat dari 6,5 cm pada 2 menit .pertama; 12,5 cm pada 2 menit kedua; 16,5 cm pada 2 menit ketiga (ῡ = 3,04 cm/menit). Kedua hal di atas, sesuai dengan teori bahwa semakin banyak spesimen yang diujikan maka semakin cepat pula terjadi penyusutan udara. Penyusutan udara tersebut diamati dari adanya pergerakan air mendekati tabung spesimen. Dengan peningkatan jumlah kecambah, yaitu 5 kemudian 9, maka jarak pergerakan air dari ujung pipa skala akan semakin besar atau panjang dengan waktu yang sama. Sehingga, dari analisa kedua data tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan jarak tempuh air dari ujung pipa skala, yaitu :
  • 9. 9 1. Jumlah spesimen yang diujikan Terlihat jelas bahwa semakin banyak spesimen yang diujikan maka terjadi peningkatan laju respirasi.  Analisa percobaan III Sedangkan pada kecambah yang berjumlah 13, terjadi penurunan laju respirasi (ῡ = 2,25 cm/menit). Padahal pada kecambah yang berjumlah 5 dan 9 terjadi peningkatan laju respirasi. Mengapa hal ini bisa terjadi? Adanya penurunan laju respirasi pada kecambah yang berjumlah 13, disebabkan oleh faktor – faktor sebagai berikut : 1. Umur kecambah Faktor yang pertama adalah umur dari kecambah itu. Spesimen yang digunakan saat praktikum adalah kecambah pendek yang dijual di warung, bukan kecambah yang diproduksi sendiri untuk praktikum. Hal yang memungkinkan adalah umur kecambah yang sudah tua, mengakibatkan pernapasan rendah daripada kecambah yang masih segar, dan penyusutan udara berlangsung lama. Sehingga, laju respirasi menjadi menurun. 2. Ketersediaan substrat Berdasarkan dasar teori yang telah disebutkan, ketersediaan substrat pada spesimen berpengaruh terhadap laju respirasi. Jika substrat spesimen rendah, maka laju respirasi akan rendah. Dan jika substrat spesimen tinggi, maka laju respirasi akan tinggi pula. Sehingga, pada kecambah yang berjumlah 13 ini dimungkinkan memiliki substrat yang rendah pada kecambah yang diujikan. 3. Massa kecambah Massa suatu spesimen akan berpengaruh terhadap laju respirasi. Apabila massa kecambah berat, maka sel yang membutuhkan oksigen untuk bernapas banyak pula, sehingga akan terjadi penyusutan udara yang sangat cepat, dengan kata lain laju respirasi akan meningkat. Begitu juga sebaliknya. Jika massa kecambah ringan, maka sle yang membutuhkan oksigen untuk benapas juga kecil, sehingga penyusutan udara akan berlangsung lama atau laju respirasi akan rendah. Jadi, hal yang mungkin terjadi pada
  • 10. 10 kecambah berjumlah 13 yang mengalami degradasi laju respirasi adalah massa kecambah yang ringan. 4. Pengikatan 𝐶𝑂2 Praktikum respirasi kecambah dilakukan di tengah – tengah praktikum. Jadi, hal yang mungkin terjadi yaitu KOH yang telah mencair dan merupakan sisa dari percobaan sebelumnya. Sehingga, daya untuk mengikat 𝐶𝑂2 menurun. Dan 𝐶𝑂2 digunakan kecambah kembali untuk bernapas Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penurunan laju reaksi pada kecambah yang berjumlah 13.  Analisa percobaan IV Pada percobaan IV, tidak ada spesimen yang diujikan. Percobaan ini sebagai pembanding. Percobaan ini hanya menguji apakah ada pergerakan air pada pipa skala respirometer saat tidak ada spesimen yang diujikan (tanpa kecambah). Berdasarkan grafik data hasil pengamatan, terdapat grafik naik (ῡ = 3,26 cm/menit) pada percobaan tanpa kecambah. Adanya grafik naik berarti adanya laju respirasi atau terjadi penyusutan udara. Padahal, tidak ada organisme atau kecambah bernapas yang ada di dalam tabung spesimen. Mengapa hal ini terjadi? Berdasarkan pada teori yang telah disebutkan, bahwa adanya pergerakan air, menandakan terjadinya penyusutan udara, hal itu menunjukkan adanya proses respirasi. Artinya, jika di dalam tabung spesimen tidak ada kecambah ataupun organisme apapun, maka tidak akan terjadi penyusutan udara atau tidak terdapat pergerakan air yang mendekati tabung spesimen. Tentunya hal seperti itu dipengaruhi oleh faktor, sebagai berikut : 1. Tabung spesimen tidak bersih Percobaan IV dilakukan pada percobaan terakhir. Pada percobaan terakhir, KOH yang dibalut dengan kapas tipis telah mencair sedikit demi sedikit. Maka, di dalam tabung spesimen terdapat 𝐻2 𝑂. Tabung yang mengandung 𝐻2 𝑂 inilah yang menyebabkan adanya pergerakan air pada pipa skala respirometer. 𝐻2 𝑂 akan terurai menjadi 2𝐻+ dan 𝑂2 − .
  • 11. 11 BAB V PENUTUP a. Kesimpulan Berdasarkan data dan analisa praktikum respirasi pada kecambah yang telah dijelaskan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Seperti makhluk hidup lainnya, kecambah bernapas membutuhkan oksigen dan menghembuskan karbon dioksida serta uap air. Yang dapat diamati dari pergerakan air pada pipa skala respirometer. Respirasi kecambah sama halnya dengan makhluk hidup lain. 2. Laju kecepatan respirasi kecambah yang diujikan dari menit ke menit, seharusnya mengalami peningkatan seiring bertambahnya jumlah kecambah. Dan tidak mengalami respirasi saat tidak ada kecambah yang diujikan. 3. Laju kecepatan respirasi pada kecambah bergantung pada beberapa faktor, diantaranya jumlah kecambah, massa, umur, suhu, serta substrat kecambah sebagaimana yang telah dijelaskan. b. Daftar pustaka 1. http://s3.amazonaws.com/ppt-download/laporankelompokpraktikumbiologiresp-14 2. http://documents.tips/download/document/?id=AChHJZMBe1OZHveinSEPb%2BG Sragen, 24 April 2016 Pembimbing Juwitasari, S.Pd Praktikan Afrida Ayu Melati (01) Bayu Avrianto R.K (08) Prawestri K. (23) Waidatin Nur A. (29)
  • 12. 12 LAMPIRAN Persiapan alat dan bahan Percobaan tanpa kecambah Percobaan 9 kecambah Percobaan 5 kecambah Percobaan 13 kecambah