Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi hasil audit intern yang efektif, meliputi kriteria komunikasi audit intern yang baik, kualitas laporan hasil audit, dan cara penulisan laporan yang konstruktif dan dapat mendorong tindakan perbaikan.
2. • Tujuan Pembelajaran
• Problematika Auditor Intern
• Manfaat Komunikasi Audit Intern
• Kriteria Komunikasi Audit Intern
• Kualitas Komunikasi Audit Intern
• Komunikasi Audit Intern yang Efektif
• Latihan (Diskusi dan Presentasi)
2
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
• KD: peserta mampu menyusun LHAI yang
informatif dan akurat serta mampu
mendorong tindakan perbaikan oleh
manajemen.
• Indikator Keberhasilan, Peserta mampu:
1. Menjelaskan Konsepsi Pelaporan Hasil Audit
Intern.
2. Menyusun LHP Assurance
3. Menyusun LHP Consulting
manda_nst-2012 3
4. PROBLEMATIKA AUDITOR INTERN
PERENCANAAN TIDAK EFEKTIF
FOKUS KE DIRI SENDIRI
KURANG MEMPERTIMBANGKAN PERUBAHAN
KOMUNIKASI KURANG EFEKTIF
KURANG PEDULI PROSES POLITIS DALAM ORGANISASI
LEMAH DALAM NEGOSIASI
KREDIBILITAS LUNTUR
28/05/2023 4
5. PERENCANAAN AUDIT YANG BAIK
• BERBASIS RISIKO;
• BERSUMBER DARI BERBAGAI INPUT; DAN
• MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UNTUK
MENDUKUNG PROSES AUDIT.
28/05/2023 5
PERENCANAAN TIDAK EFEKTIF
6. FOKUS INTERNAL AUDITOR
• PAHAMI TUJUAN ORGANISASI, DARI
PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO DAN RISIKO
USAHA;
• PASTIKAN BAHWA REKOMENDASI AUDITOR
MENDUKUNG PENCAPAIAN TUJUAN
ORGANISASI; DAN
• YAKINKAN BAHWA MANFAAT LEBIH BESAR
DARI BIAYANYA.
28/05/2023 6
FOKUS DIRI SENDIRI
7. KEMAMPUAN ADAPTASI
• KEMAMPUAN MENYESUAIKAN DIRI
DENGAN LINGKUNGAN MERUPAKAN
KUNCI KEBERHASILAN PARA PIMPINAN.
• BANYAK AUDITOR INTERN YANG TIDAK
MAMPU MENYESUAIKAN DIRI DENGAN
LINGKUNGANNYA.
28/05/2023 7
KURANG
MEMPERTIMBANGKAN
PERUBAHAN
8. TEKNIK PENYAJIAN
• TOPIK UTAMA, MISALNYA TERDAPAT KECURANGAN
PADA SATKER A.
• SAJIKAN ALASAN MENGAPA KONDISI TERSEBUT
TERJADI. MISALNYA, KECURANGAN TERJADI KARENA
ADANYA KOLUSI ANTAR PENGELOLA KEUANGAN DI
SATKER A.
• DUKUNG DENGAN DATA YANG LENGKAP. MISALNYA,
KECURANGAN BERUPA PENGGELAPAN PADA 3
KESEMPATAN, YAITU JANUARI, OKTOBER, DAN
DESEMBER, MASING-MASING SEBESAR Rp250 JUTA.
28/05/2023 8
KOMUNIKASI KURANG
EFEKTIF
9. PAHAMI PROSES
DALAM ORGANISASI
• DIMANA KEPUTUSAN DIBUAT?
• SIAPA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN?
• BAGAIMANA KEPUTUSAN DIBUAT?
• SIAPA YANG MENGABAIKAN KEPUTUSAN?
• SIAPA YANG MELAMPAUI KEWENANGAN
YANG TERCANTUM DALAM KEPUTUSAN?
28/05/2023 9
KURANG PEDULI PROSES
POLITIS
10. NEGOSIASI YANG EFEKTIF
• FOKUS PADA TUJUAN AKHIR, BUKAN PADA
PROSES;
• PAHAMI SUDUT PADANG DARI SISI LAIN;
• CARI ALTERNATIF UNTUK MEMBANTU
MENYELESAIKAN PERMASALAHAN; DAN
• JANGAN KOMPROMI DENGAN
PENYIMPANGAN, KHUSUSNYA YANG
BERKAITAN DENGAN NILAI-NILAI MORALITAS
DAN ETIKA.
28/05/2023 10
NEGOSIASI LEMAH
11. MEMBANGUN KREDIBILITAS
• BUAT SIMPULAN BERDASARKAN BUKTI YANG CUKUP DAN KOMPETEN;
• JANGAN TERPENGARUH DENGAN RUMORS DALAM ORGANISASI
AUDITAN;
• TIDAK MENDISKUSIKAN HASIL AUDIT DENGAN PIHAK-PIHAK YANG
TIDAK BERKEPENTINGAN;
• SAJIKAN PERMASALAHAN YANG TELAH MELALUI PROSES REVIU; DAN
• SAJIKAN SIMPULAN HANYA BERDASARKAN DATA YANG TELAH
DIVERIFIKASI.
28/05/2023 11
KREDIBILITAS LUNTUR
12. Leonardo da Vinci
“Let whoever
can’t do what he
wants, want what
he can do”
28/05/2023 12
15. IBNU ATTHOILLAH: AL-HIKAM
Setengah dari tanda bahwa seorang itu
bersandar pada amal usahanya, yaitu
berkurangnya pengharapan terhadap
rahmat dan karunia Allah ketika terjadi
padanya suatu kesalahan/dosa.
15
17. MANFAAT
1. mengomunikasikan hasil penugasan audit intern kepada
auditan dan pihak lain yang berwenang berdasarkan
peraturan perundangan;
2. menghindari kesalahpahaman atas hasil penugasan audit
intern;
3. menjadi bahan untuk melakukan tindakan perbaikan bagi
auditan dan instansi terkait;
4. memudahkan pemantauan tindak lanjut untuk menentukan
pengaruh tindakan perbaikan yang seharusnya dilakukan.
17
19. KRITERIA (1)
1. Komunikasi hasil penugasan audit intern harus
mencakup sasaran dan ruang lingkup penugasan audit
intern, simpulan, rekomendasi, dan rencana aksi.
2. Pendapat dan/atau simpulan yang dikeluarkan harus
mempertimbangkan harapan auditan dan para
pemangku kepentingan lainnya.
3. Pendapat dan/atau simpulan yang dikeluarkan harus
didukung oleh informasi yang cukup, kompeten,
relevan, dan berguna.
19
20. KRITERIA (2)
4. Dalam mengomunikasikan hasil penugasan audit intern,
auditor diharapkan mengakui kinerja auditan yang
memuaskan.
5. Dalam penerbitan hasil penugasan audit intern harus
mempertimbangkan pembatasan distribusi dan
penggunaan hasil audit intern.
6. Komunikasi atas kemajuan dan hasil penugasan
consulting akan bervariasi bentuk dan isinya, tergantung
dari sifat penugasan dan kebutuhan klien.
20
22. Cara dan saat pelaporan
Laporan hasil audit harus dibuat secara
tertulis dan segera, yaitu pada
kesempatan pertama setelah
berakhirnya pelaksanaan audit.
23. Kelemahan sistem
pengendalian intern
Auditor harus melaporkan adanya
kelemahan atas sistem
pengendalian intern auditi
Hanya kelemahan yang signifikan
disajikan dalam laporan hasil audit
Kelemahan yang tidak signifikan
disampaikan dalam bentuk
management letter
24. Ketaatan terhadap per-UU-an, kecurangan, dan
ketidakpatuhan
Auditor harus melaporkan adanya
ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, kecurangan
dan ketidakpatutan (abuse)
Jika ditemukan bukti-bukti wajib
melaporkan, sesuai ketentuan
Segera tanpa menunggu penerbitan
laporan
Dapat meminta bantuan konsultan
hukum
26. Laporan hasil audit harus tepat
waktu, lengkap, akurat,
objektif, meyakinkan,
konstruktif, jelas, dan
singkat/ringkas.
27. Tepat waktu
Disusun sesuai kebutuhan pengguna
laporan
Tepat waktu dan tidak terlambat untuk
pengambilan keputusan
Telah dibahas dan disepakati dengan
manajemen yang akan mengambil tindakan
Meminta perhatian manajemen atas
masalah yang perlu tindak lanjut, sehingga
dapat dilaksanakan lebih cepat
Jika diperlukan dapat diterbitkan laporan
sementara
28. Lengkap
Laporan audit harus memuat seluruh
informasi penting.
Memberikan pemahaman yang benar
dan memadai.
Memberikan persepsi yang wajar
mengenai aspek kedalaman dan
siginfikansi temuan.
29. Akurat
Bukti yang disajikan benar dan temuan
disajikan dengan tepat, kredibel dan dapat
diandalkan
Seluruh fakta, temuan, dan kesimpulan
dalam Laporan harus cukup
terdokumentasi dengan bukti obyektif
dalam kertas kerja audit.
Bukti yang dicantumkan harus masuk akal
dan mencerminkan kebenaran mengenai
masalah yang dilaporkan - metodologi,
ruang lingkup dan latar belakang
30. Objektif
Seimbang dalam isi dan redaksi
Tidak memihak, adil, tidak menyesatkan, dan
menekankan pada hal-hal yang membutuhkan
perhatian.
Mendorong pengambilan keputusan
Memberikan perspektif yang benar kepada
pembaca laporan.
Menekankan upaya perbaikan yang diperlukan
Cara efektif memastikan laporan lengkap/obyektif:
meminta tanggapan dan komentar terlebih dahulu
sebelum penerbitan laporan final dari pihak yang
diaudit.
31. Meyakinkan
Temuan audit harus disajikan secara
meyakinkan dengan cara menjawab
sasaran/tujuan audit
Temuan, kesimpulan dan rekomendasi
yang berhubungan harus mengikuti secara
logis fakta yang disajikan
Informasi yang disajikan harus cukup
meyakinkan untuk menyakinkan validitas
temuan dan manfaat rekomendasi
33. Jelas
Mudah dibaca dan dipahami
Ditulis dengan bahasa yang jelas dan sesederhana
mungkin
Jika digunakan istilah teknis, agar didefinisikan
terlebih dahulu dengan jelas
Jika diperlukan gunakan ringkasan - yang
menjawab tujuan audit, temuan material dan
rekomendasi
Pengorganisasian laporan secara logis, keakuratan
dan ketepatan penyajian fakta
Penggunaan judul, subjudul, kalimat utama, alat
bantu visual dapat digunakan untuk menjelaskan.
34. Singkat/Ringkas
Singkat: langsung ke titik permasalahan
dan menghindari elaborasi yang tidak
perlu, detail berlebihan, redundansi, dan
membuang-buang kata.
Ringkas: laporan yang tidak lebih panjang
daripada yang diperlukan untuk
menyampaikan dan mendukung pesan.
36. Tujuan LHA:
Menginformasikan: manajemen ingin mengetahui
hasil pekerjaaan APIP
Meyakinkan: meyakinkan manajemen bahwa
informasi yang disajikan andal dan berpengaruh
signifikan bagi organisasi
Menghasilkan: medorong manajemen melakukan
sesuatu tindakan yang memberi nilai tambah bagi
organisasi
36
37. MENULIS UNTUK MENGINFORMASIKAN
Menyatakan Simpulan Secara Langsung
Menulis Secara Tegas dan Jelas
Menggunakan Istilah yang Dipahami Pembaca
Mendahulukan Informasi yang Paling Diminati Pembaca
Merancang Format yang Mengarahkan Pembaca
40. MENULIS SECARA KONSTRUKTIF
Menghindari bahasa perasaan (judgmental) dan
generalisasi tanpa dukungan
Menyatakan Gagasan Positif dalam Kalimat Positif
Menyajikan Secara Seimbang dari Berbagai Sisi
Menekankan Manfaat, Rekomendasi, dan Solusi
41. 41
ARTI PENTING :
– Agar dapat diterima dan memberikan pengaruh.
– Agar pembaca memfokuskan dirinya pada isi laporan,
bukan pada bahasanya.
PRINSIP PENULISAN KONSTRUKTIF :
– Hindari bahasa opini dan generalisasi.
– Gagasan positif dalam bahasa positif.
– Berikan perspektif yang seimbang.
– Fokus pada manfaat, rekomendasi, dan solusi masalah.
42. 42
HINDARI BAHASA OPINI &
GENERALISASI TANPA DUKUNGAN
Laporan audit harus faktual dan konklusif,
tidak boleh kabur dan berbau opini.
A. Gunakan bahasa yang konkrit dan faktual
- Bahasa opini melemahkan argumen yang kita kemukakan
Contoh : Menurut pendapat kami…………dst
B. Hindari kata-kata dengan konotasi negatif
- Temuan
- Mengungkapkan vs mengidentifikasi
C. Hindari generalisasi yang tanpa dukungan
- Jangan gunakan bahasa yang tidak persis/kabur
(contoh: banyak sekali, berlebihan, sebagian besar dokumen….dst)
43. 43
GAGASAN POSITIF
DALAM BAHASA POSITIF
• Auditor tidak terbiasa membuat pernyataan positif.
• Auditor biasanya berputar-putar dalam
mengemukakan gagasan positif
• Gagasan positif lebih suka dikemas dalam bentuk
negatif
• Untuk meningkatkan kerjasama, ungkapkan upaya-
upaya yang telah dilakukan dengan itikad baik
44. 44
PERSPEKTIF YANG SEIMBANG
• Prioritas berdasarkan tujuan dan
risiko (goal vs. control)
• Tidak membesar-besarkan masalah
(beri perspektif)
• Jangan membuat daftar masalah
yang minor
• Apresiasi tindakan-tindakan yang
telah dilaksanakan
45. 45
FOKUS PADA MANFAAT,
REKOMENDASI & SOLUSI MASALAH
• Trade-off risiko atas kondisi yang ada dengan
manfaat dari solusi yang disarankan.
• Tidak perlu menunjukan masalah yang
manajemen sudah tahu.
• Jangan ‘menggali’ masalah (supaya kerjasama
lebih baik)
47. 47
Dari hasil audit oleh Tim Auditor Inspektorat Kota ABC ditemukan fakta bahwa
administrasi pengelolaan keuangan pada Satuan Kerja XYZ tidak dilaksanakan
secara tertib.
Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Walikota ABC Nomo 231 Tahun 2017
pasal 123 huruf a, yaitu bahwa pengelolaan keuangan harus diadministrasikan
secara tertib dan akuntabel.
Hal ini disebabkan karena petugas administrasi keuangan tidak memahami
prosedur pengelolaan keuangan yang baik.
Sebagai akibatnya, administrasi pengelolaan keuangan menjadi tidak tertib dan
pengeluaran sulit ditelusuri ke bukti-bukti pendukungnya,
Kami rekomendasikan kepada petugas administrasi keuangan agar
melaksanakan administrasi pengelolaan keuangan secara tertib.
48. 48
LATIHAN
• Dalam kelompok, diskusikan area kritis dan risiko dalam
proses penyusunan LHA dalam format berikut:
Disusun untuk memenuhi minat dan kebutuhan dari pengguna laporan
Laporan audit menjadi kecil artinya bagi manajemen jika datang terlambat untuk mengambil tindakan atas hal yang dilaporkan.
Auditor harus sudah membahas masalah dengan manajemen yang akan menindak lanjutinya sebelum mambuat laporan.
Bertujuan untuk minta perhatian manajemen atas masalah yang perlu tindak lanjut, sehingga dapat dilaksanakan lebih cepat
Agar bermanfaat laporan audi harus disampaikan tepat waktu
laporan audit bukanlah dokumen histories tetapi merupakan suatu dokumen yang perlu ditindak lanjuti.
Laporan tepat waktu adalah yang memungkinkan pelaksanaan tindak lanjut secara efektif
Auditor perlu juga membahas langsung dengan auditee untuk menetapkan kebijakan yang mengatur standar ketepatan waktu
Penyusunan laporan harus diawali dengan analisis cermat atas hal yang hendak dicapai penerima laporan, jenis informasi yang dibutuhkan
Analisa informasi laporan atas dasar sudut pandang pembaca laporan, disusun sesuai minat/kebutuhan pihak penerima.
Laporan harus ditulis memakai bahasa sederhana agar dimengerti oleh pihak terkait, walau mereka tidak kenal kegiatan/unit itu sendiri.
Ketepatan waktu penting bagi laporan, nilainya kurang jika terlambat
Ketepatan waktu sering dipengaruhi oleh perencanaan, manajemen , tahap analisis kegiatan
Laporan audit harus memuat seluruh informasi penting.
Terlalu banyak rincian akan mengalihkan perhatian pembaca dan menyembunyikan pesan sebenarnya.
Pembaca lebih menghargai pesan langsung pada permasalahan, tidak berarti auditor harus memperpendek laporan dan informasi yang seharusnya disajikan tidak diuangkapkan
Mengacu pada isi laporan audit yang memuat semua hal yang diharapkan diterima oleh pembaca laporan
Agar pembaca merasa semua informasi laporan audit lengkap maka laporan harus penting dan mengilustrasikan dampak dari informasi tersebut kepada pembacanya
Laporan tidak boleh lebih panjang dari yang diperlukan dalam meneruskan informasi yang ingin disampaikan, tidak boleh terlalu rinci dalam kata atau kalimat
Rincian yang terlalu banyak dapat mengalihkan perhatian dan menutupi pesan serta melenyapkan minat pembaca laporan
Auditor perlu selalu ingat bahwa laporan yang lengkap tetapi tetap ringkas, lebih besar kemungkinannya akan diperhatikan.
laporan harus memuat informasi cukup atas temuan & rekomendasi
laporan ke pemberi tugas harus mencakup semua informasi yang diperlukan agar ia memahami hasil kegiatan audit.
laporan tidak boleh ditulis atas dasar pemikiran bahwa pengungka pan singkat dari fakta yang ada menyebabkan jelasnya kesimpul -an yang diambil.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan kerincian laporan
Sasaran pembaca dan tujuan laporan
Iktisarkan data pendukung (rekap)
Pemilihan informasi yang meyakinkan dan bermanfaat
Hindarkan penulisan informasi detail yang tidak signifikan
Sajikan dalam bentuk yang mudah dibaca
Semua fakta yang disajikan dan kesimpulan yang diambil harus didukung oleh dokumentasi pekerjaan audit yang dilakukan
Akurasi laporan audit yang didasarkan kebutuhan perlu agar auditor bersikap tidak memihak, untuk meyakinkan pembaca laporan bahwa hal yang dilaporkan dapat diandalkan.
Akurasi membantu memelihara sikap positif pembaca terhadap laporan dan integritas auditor
Seluruh fakta, temuan, dan kesimpulan dalam Laporan harus cukup terdokumentasi dengan bukti obyektif dalam kertas kerja audit guna mendukung keberadaan, keakuratan, dan kewajaran hal-hal yang dilaporkan
Ungkapan tepat mengacu pada pernyataan yang berdasarkan fakta yang didukung dengan bukti yang kuat
Auditor harus memberikan image kuat tentang laporan audit yang handal dan dapat dipercaya dengan mengungkapkan fakta yang tepat dan didukung dengan bukti yang tepat
Pembuatan laporan ditujukan untuk menghasilkan laporan yang tidak kekeliruan, baik dari segi fakta, logika & penalaran
Ketepatan didasarkan pada keperluan menjaga kewajaran & sikap tak memihak laporan untuk menjamin pemakai bahwa apa yang dilaporkan dapat diandalkan kebenarannya.
Ketidaktepatan laporan bisa menimbulkan kesangsian kebenaran isi laporan dan bisa mengalihkan perhatian dari isi sebenarnya
Semua fakta, temuan serta kesimpulan laporan harus didukung bukti obyektif yang cukup dalam berkas kertas kerja audit.
Pendapat & kesimpulan laporan harus dikemukakan dengan jelas didasarkan atas kegiatan audit yg cukup untuk membenarkannya.
Jika auditor gagal memeriksa secara lengkap ketepatan informasi yang diperoleh, maka auditor harus menyebutkan sumber data & menyertakan kualifikasi yang perlu mengenai data itu.
Menjelaskan masalah secara seimbang dan tidak memihak
Auditor harus menjelaskan posisinya yang objektif dalam menulis dan mengungkapkan masalah yang ditemukan dilapangan.
Laporan objektif punya karakter factual, tidak memberikan tendensi pendapat auditor atau ungkapan yang menjelaskan keberpihak -kan auditor pada pihak tertentu
Laporan harus memuat temuan obyektif, tanpa prasangka, data cukup atas masalahnya & pembaca dapat gambaran yang tepat.
Bertujuan membuat laporan yang wajar, tidak menyesatkan, fokus ke hal yang perlu perhatian, tidak untuk melebih-lebihkan
Informasi laporan mencakup:
Yang sesuai untuk alasan auditor melakukan audit tertentu.
Pernyataan sifat dan ruang lingkup audit menunjukkan tekanan utama audit atas hal yang memerlukan perhatian dan tidak melakukan evaluasi atas kegiatan secara keseluruhan.
Hal diatas dimaksud untuk memberikan arti penting temuan , mengarahkan ke hal baru dari kegiatan yg diaudit.
Pemaparan temuan secara benar dan wajar untuk menghindar kan salah penafsiran dan salah pengertian.
Informasi mengenai aspek positif dapat dimuat untuk mengimbangi aspek negatifnya.
Temuan disajikan secara meyakinkan, kesimpulan & rekomendasi dijabarkan secara logis, fakta yang dimuat di laporan harus cukup agar pembaca yakin pentingnya temuan, kelayakan kesimpulan, serta perlunya rekomendasi yang diajukan auditor.
Laporan seperti ini membantu memusatkan perhatian petugas terkait atas hal penting dalam laporan untuk membantu tindakan yang diambil atas hal tersebut.
Merupakan ungkapan yang tepat mengacu ke fakta yang ditemukan dilapangan
Utuk objektivitas pelaporan auditor dituntut untuk mengungkapkan secara tepat dan konkrit fakta yang ditemukan saat audit
Berkaitan dengan transfer apa yang ada di fikiran auditor ke fikiran pembaca
Laporan yang jelas memungkinkan terjadinya transfer informasi yang baik dan lengkap
Hambatan:
Ketidak jelasan fikiran auditor itu sendiri dalam mengungkap -kan masalah yang ditemukan dilapangan ke laporan audit
Jeleknya struktur laporan
Penggunaan istilah teknis tidak umum
Kurangnya informasi latar belakang masalah
Pembahasan angka yang belum akurat & didukung bukti baik
Kejelasan penting karena informasi laporan dipakai manajemen unit yang mungkin tidak secara langsung berpartisipasi dalam audit
Auditor tidak boleh berasumsi bahwa pembaca punya pengetahuan teknis cukup atas masalah yang dikemukakan, jika ada istilah teknis, maka perlu didefinisikan
Pengaturan laporan serta ketelitian mengungkapkan fakta analisis perlu untuk kejelasan laporan
Gunakan alat bantu visual agar mudah dipahami dan bermanfaat.
Membantu untuk berkomunikasi secara efektif dengan user.
Bahan laporan harus diorganisir secara tepat.
Auditor harus ringkas dalam menyatakan fakta, menganalisis, dan menarik kesimpulan.
Laporan audit harus diorganisasi secara baik sehingga semua yang menonjol dari subyek yang ada bisa terliput.
Penggunaan alat bantu(gambar, bagan, grafik, peta) jika perlu, dapat membuat laporan lebih mudah dipahami.
Laporan audit harus memuat seluruh informasi penting.
Terlalu banyak rincian akan mengalihkan perhatian pembaca dan menyembunyikan pesan sebenarnya.
Pembaca lebih menghargai pesan langsung pada permasalahan, tidak berarti auditor harus memperpendek laporan dan informasi yang seharusnya disajikan tidak diuangkapkan
Mengacu pada isi laporan audit yang memuat semua hal yang diharapkan diterima oleh pembaca laporan
Agar pembaca merasa semua informasi laporan audit lengkap maka laporan harus penting dan mengilustrasikan dampak dari informasi tersebut kepada pembacanya
Laporan tidak boleh lebih panjang dari yang diperlukan dalam meneruskan informasi yang ingin disampaikan, tidak boleh terlalu rinci dalam kata atau kalimat
Rincian yang terlalu banyak dapat mengalihkan perhatian dan menutupi pesan serta melenyapkan minat pembaca laporan
Auditor perlu selalu ingat bahwa laporan yang lengkap tetapi tetap ringkas, lebih besar kemungkinannya akan diperhatikan.
laporan harus memuat informasi cukup atas temuan & rekomendasi
laporan ke pemberi tugas harus mencakup semua informasi yang diperlukan agar ia memahami hasil kegiatan audit.
laporan tidak boleh ditulis atas dasar pemikiran bahwa pengungka pan singkat dari fakta yang ada menyebabkan jelasnya kesimpul -an yang diambil.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan kerincian laporan
Sasaran pembaca dan tujuan laporan
Iktisarkan data pendukung (rekap)
Pemilihan informasi yang meyakinkan dan bermanfaat
Hindarkan penulisan informasi detail yang tidak signifikan
Sajikan dalam bentuk yang mudah dibaca