Rangkuman dari dokumen tersebut adalah:
Hasil pengujian serologi dan PCR untuk mendeteksi ASF di Kalimantan pada tahun 2020 menunjukkan hasil negatif. Rancangan surveilans ASF 2021 akan menentukan lokasi berdasarkan faktor risiko seperti lalu lintas hewan, pemberian makanan sisa, dan lalu lintas produk babi serta orang dari daerah yang terinfeksi ASF. Kerjasama antar pemangku kepentingan diperlukan untuk
4. African Swine Fever
Penyakit viral yang menyerang ternak babi dan babi liar
Menyebabkan kerugian ekonomi yang tinggi, bersifat sangat
menular, angka kefatalan kasus tinggi (sampai dengan 90%)
Virus ASF dapat menular secara langsung maupun tidak langsung
terutama melalui peralatan atau alat yang terkontaminasi.
5. PENYAKIT EKSOTIK (AFRICAN SWINE FEVER / ASF)
UNDANG-UNDANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN NO. 18/2009
Pasal 40 ayat (1) dan ayat (2)
(1) Pengamatan dan pengidentifikasian penyakit hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat
(1) dilakukan melalui kegiatan surveilans dan pemetaan, penyidikan dan peringatan dini,
pemeriksaan dan pengujian, serta pelaporan.
(2) Menteri menetapkan jenis penyakit hewan, peta dan status situasi penyakit hewan, serta penyakit
eksotik yang mengancam kesehatan hewan, manusia, dan lingkungan berdasarkan hasil
pengamatan dan pengidentifikasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 42 ayat (6)
Menteri menetapkan manajemen kesiagaan darurat veteriner untuk mengantisipasi terjadinya penyakit
hewan menular terutama penyakit eksotik
9. POPULASI BABI DI KALIMANTAN
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
450,000
500,000
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Timur
Kalimantan
Utara
Kalimantan
Selatan
493,786
208,572
81,341
31,226
4,816
POPULASI BABI
POPULASI TERBANYAK:
1. Kalimantan Barat : 493.786 ekor
2. Kalimantan Tengah : 208.572 ekor
3. Kalimantan Timur : 81.341 ekor
10. POPULASI BABI DI KALIMANTAN BARAT
(Populasi Terancam)
No. Kab./Kota Babi (Ekor)
1 Sambas 7.291
2 Bengkayang 34.149
3 Landak 111.127
4 Mempawah 36.729
5 Sanggau 33.587
6 Ketapang 27.879
7 Sintang 86.065
8 Kapuas Hulu 16.624
9 Sekadau 42.875
10 Melawi 23.186
11 Kayong Utara 3.891
12 Kubu Raya 33.247
13 Kota Pontianak 196
14 Kota Singkawang 36.940
Jumlah 493.786
Sumber : Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Kalimantan Barat (2018)
11. POPULASI BABI DI KALIMANTAN TENGAH
(Populasi Terancam)
No. Kab./Kota Babi (Ekor)
1 Kotawaringin Barat 6.099
2 Kotawaringin Timur 29.630
3 Kapuas 5.259
4 Barito Selatan 15.723
5 Barito Utara 9.695
6 Sukamara 4.136
7 Lamandau 13.456
8 Seruyan 4.212
9 Katingan 15.953
10 Pulang Pisau 9.646
11 Gunung Mas 32.444
12 Barito Timur 37.053
13 Murung Raya 6.426
14 Palangka Raya 18.840
Jumlah 208.572
Sumber : Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Propinsi Kalimantan Tengah (2019)
12. POPULASI BABI DI KALIMANTAN SELATAN
(Populasi Terancam)
No. Kab./Kota Babi (Ekor)
1 Tanah Laut -
2 Kotabaru 175
3 Banjar -
4 Barito Kuala 348
5 Tapin -
6 Hulu Sungai Selatan 696
7 Hulu Sungai Tengah 1.767
8 Hulu Sungai Utara -
9 Tabalong 290
10 Tanah Bumbu 354
11 Balangan 54
12 Banjarmasin -
13 Banjarbaru 1.132
Jumlah 4.816
Sumber : Dinas Perkebunan dan Peternakan Propinsi Kalimantan Selatan (2019)
13. POPULASI BABI DI KALIMANTAN UTARA
(Populasi Terancam)
No. Kab./Kota Babi (Ekor)
1 Bulungan 8.100
2 Tarakan 5.464
3 Nunukan 4.299
4 Malinau 12.948
5 Tana Tidung 415
Jumlah 31.226
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi Kalimantan Utara (2019)
14. POPULASI BABI DI KALIMANTAN TIMUR
(Populasi Terancam)
No. Kab./Kota Babi (Ekor)
1 P a s e r 5.045
2 Kutai Barat 36.899
3 Kutai Kartanegara 3.660
4 Kutai Timur 10.222
5 B e r a u 3.484
6 Penajam Paser Utara 891
7 Mahakam Ulu 4.267
8 Balikpapan 832
9 Samarinda 11.947
10 Bontang 4.094
Jumlah 81.341
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Kalimantan Timur (2019)
16. HASIL PENGUJIAN ELISA ASF
DI KALIMANTAN (2019-2020)
Propinsi Kabupaten
2019 2020
Jumlah Sampel Seropositif Seronegatif Jumlah Sampel Seropositif Seronegatif
Kalimantan Barat Kubu Raya 27 0 27 - - -
Kalimantan Barat Sekadau 32 0 32 54 0 54
Kalimantan Barat Singkawang 22 0 22 222 0 222
Sanggau - - - 50 0 50
Kalimantan Barat Total 81 0 81 326 0 326
Kalimantan Selatan Banjarbaru 2 0 2 5 0 5
Kalimantan Selatan Total 2 0 2 5 0 5
Kalimantan Tengah Gunung Mas 4 0 4 12 0 12
Kalimantan Tengah Kapuas - - - 15 0 15
Palangkaraya - - - 50 0 50
Kalimantan Tengah Total 4 0 4 77 0 77
Kalimantan Timur Kutai Barat 63 0 63 - - -
Kalimantan Timur Samarinda 35 0 35 50 0 50
Bontang - - - 60 0 60
Kalimantan Timur Total 98 0 98 110 0 110
17. HASIL PENGUJIAN PCR ASF
DI KALIMANTAN (2020)
Provinsi Kabupaten/Kota
PCR ASF PCR ASF
negatif positif
Kalimantan Barat
Bengkayang 25 0
Sanggau 50 0
Singkawang 75 0
Total Kal-Bar 150 0
Kalimantan Tengah Palangka Raya 25 0
Gunung Mas 21 0
Kapuas 29 0
Total Kal-Teng 75 75
Kalimantan Selatan Banjarbaru 25 0
Total Kal-Sel 25 0
Kalimantan Timur Samarinda 24 0
Bontang 55 0
Total Kal-Tim 79 0
Jumlah 424 0
19. Rancangan Surveilans ASF 2021
Penentuan Lokasi berdasarkan faktor
risiko:
1. Lalu lintas hewan
2. Swill feeding
3. Lalu lintas produk asal babi
4. Lalu lintas orang (terkait barang
bawaan yg terkontaminasi ASF)
5. Babi hutan/liar (wild boar) yang
hidup dipinggiran pemukiman
penduduk.
*Surveilans ASF bertujuan untuk melakukan deteksi dini dan mengetahui status penyakit ASF di Kalimantan
20. Kesimpulan
Pengujian serologi antibody ASF dan RT-PCR ASF di Kalimantan tahun
2020 menunjukan hasil seronegatif.
Penentuan target lokasi surveilans berdasarkan pada faktor risiko
penularan penyakit ASF.
Peningkatan kerjasama antara stake holder guna monitoring
pergerakan/lalu lintas hewan, produk hewan dan/atau makanan sisa
(swill feeding) dari alat angkut massal (pesawat terbang dan kapal)
dari daerah endemis ASF
5