Dian mempermainkan dua pacarnya, Riza dan Amin. Saat berbelanja bersama Riza di mall, Amin tiba-tiba muncul dan mengungkapkan bahwa mereka berdua sudah tahu trik Dian. Dian pun malu dan meninggalkan barang belanjaannya tanpa dibayar.
1. JUDUL: KAU MILIKKU DAN JUGA MILIKNYA
PEMAIN: RIZA, AMIN, DIAN, PETUGAS KASIR
(Setting: di sebuah taman kota pada sore hari)
Riza: Sayang, minggu depan ada acara ulang tahun sepupuku. Aku mau ajak
kamu datang ke pesta itu
Dian: (mencoba mengingat - ingat, apakah dia juga ada janji kencan dengan
Amin, pacarnya yang satu lagi)..hhmm..pengen siy, tapi lihat nanti ya. Aku belum
tahu minggu depan di kantor ada lembur atau tidak.
Riza: (yang sebenarnya sudah tahu kalau Dian ada kencan dengan
Amin)..duuh..diusahain donk. Kan aku juga pengen ngenalin kamu ke keluarga
besarku.
Dian: Iya..aku usahain..(tak lama kemudian HP Dian pun berdering. Dian melirik
layar HP nya dan ternyata Amin yang menelepon)
Riza: Kok ngga diangkat say?
Dian: ah ngga penting..dari temenku kok. Nanti aku telp balik saja (sambil
berusaha menyembunyikan kegugupannya)
Riza: eh pinjam HP nya donk..aku mau sms temen kantorku (sambil senyum -
senyum usil)
Dian: pulsaku habis juga tuh (sudah mulai merasa tidak nyaman)
Riza: oh ya sudah lah..yuuk kita pulang saja. Sudah sore nih
2. Dian: (merasa belum mendapatkan barang apapun hari itu, dia berpikir keras
tentang bagaimana caranya bisa mengajak Riza ke mall) kita ke mall dulu
yuuk..ngadem bentar gitu..sambil lihat-lihat
Riza: oh pengen ke mall? ayoo..
(kemudian mereka berdua jalan ke mall karena jarak antara taman dan mall yang
dekat)
(Setelah sampai di mall)
Dian: (sibuk memilih - milih baju dan sebuah di sebuah butik)..bagus ngga say?
pantes ngga aku pakai ini? (sambil bergaya bak foto model)
Riza: oh bagus..makin cantik aja kamu (Riza yang tahu akal bulus Dian yang
selalu morotin uangnya mulai pasang strategi)
Dian: udah ini aja..setelah bayar kita pulang biar ngga kemalaman (sambil
membawa barang - barang belanjaannya ke kasir)
(Riza yang biasanya langsung mengikuti Dian ke kasir, saat itu terlihat anteng di
dekat kamar ganti dan pura-pura tidak mendengar ajakan Dian)
Dian: (berteriak untuk kesekian kalinya)..Sayang..ini lho sudah selesai dihitung
belanjaannya
Riza: (sambil jalan mendekat) ya udah..tinggal dibayar kan
Dian: kok kamu gitu..kan biasanya kamu yang bayarin (sambil marah teriak -
teriak)
(tak lama kemudian Amin pun mendekat ke meja kasir)
Amin: oh ini juga yang biasa membayari barang - barang belanjaanmu?
3. Dian: (dengan ekspresi yang kaget setengah mati) eh..hmm...anu..kok kamu bisa
disini?
Amin: aku memang sengaja datang kesini. Aku dan Riza sudah tahu polah
tingkahmu mempermainkan kamu
Riza: sudah puas kan kamu menghabiskan uang kami berdua selama ini?
(petugas kasir mengingatkan Dian untuk segera membayar barang belanjaannya
karena jumlah orang yang antri semakin banyak)
Dian: (dengan tertunduk malu) maaf mbak, saya tidak jadi beli semua barang-
barang ini (kemuddian terdengar teriakan cemooh orang - orang yangs edang antri
di belakang Dian)
Amin & Riza: enak ya dibikin malu seperti sekarang. Kena batunya kan sekarang.
(tanpa menjawab, Dian kemudian lari meninggalkan Riza dan Amin
Nama : SUTENDI
Kelas : XI IPA 2