SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yang mana
setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda. Disuatu
saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang
tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan
yang rendah. Dalam keseimbangan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu
b. Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnya
titik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan
c. Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan
d. Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak besarnya antara titik berat
badan dan dengan besarnya menumpu
Untuk memperoleh stabilitas titik berat badan harus jatuh didalam bidang
dasar menumpu :
 Gaya geser
 Letak segmen-segmen badan
 Penglihatan dan faktor-faktor psikologis
 Faktor fisiologis
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dalam, maka penyusun merumuskan
masalah yang dihadapi adalah:
1. Apa definisi dari Biomekanika ?
2
2. Apa penjelasan hukum newton pada gerak ?
3. Apa saja jenis-jenis gaya ?
4. Bagaimana gaya pada tubuh dan didalam tubuh ?
5. Bagaimana gerakan tubuh manusia dalam biomekanika ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi Biomekanika.
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang hukum newtom pada gerak
biomekanika.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis gaya pada biomekanika.
4. Untuk mengetahui gaya pada tubuh dan didalam tubuh.
5. Untuk mengetahui gerak tubuh.
1.4 Manfaat Penulisan
Dapat mengetahui proses biomekanika, mengetahui berapa besar
biomekanika yang butuh dalam gerak, jenis-jenis, gaya, gerak tubuh.
1.5 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penyusun menggunakan metode kepustakaan
yaitu dengan menggunakan literatur buku sebagai bahan acuan dalam
mendapatkan teori, konsep, dan model yang berhubungan dengan masalah
yang di bahas.
1.6 Sistematika Penulisan
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
3
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Metode Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Biomekanika
2.2 Hukum Newton Tentang Gerak
2.3 Jenis-Jennis Gaya
2.4 Gaya Pada Tubuh Dan Didalam Tubuh
2.5 Gerakan Tuuh Manusia
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Biomekanika
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua
dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides
(287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang
merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan
eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala
dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.
Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalah ilmu
yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanika terapan
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanika didefinisikan
sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika
merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu
biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua
tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam
penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem
dalam biologi dan kedoteran.
Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan sedang
berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu sudah eksis
sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat
catatan akan siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia
lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalam bidang ilmu biologi, kedokteran,
ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnai perkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
5
2.2 Hukum Newton Tentang Gerak
Hukum gerak Newton menghubungkan konsep gaya dan konsep gerak.
Gaya didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda sehingga
menyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau perubahan bentuk.gaya
adalah besaran yang memiliki arah,misalnya gaya berat yang arahnya
kebawah.gaya untuk menggeserkan meja arahnya mendatar.jadi gaya termasuk
besaran vector (mempunyai nilai dan arah). Untuk menjumlahkan dan
mengurangkan suatu gaya dengan gaya lain, berlaku aturan-aturan berhitung
vector.Demikian pula halnya dengan penguraian gaya menjadi komponen-
komponennya. Jumlah gaya disebut resultan gaya-gaya yang dijumlahkan.
1. Hukum I Newton
“Sebuah benda dalam keadaaan diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan. Akan tetap diam atau akan terius bergerak dengan kecepatan
konstan,kecuali ada gaya-gaya eksternal yang bekerja pada benda itu”.
Kecendrungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Hukum I Newton disebut juga hokum kelembaman.Secara
matematis Hukum I Newton dapat dirumuskan sebagai berikut : ∑F= 0
Berdasarkan Hukum I Newton tersebut, berarti untuk benda yang semula
diam maka benda tersebut selamanya akan tetap diam. Sedangkan untuk benda
yang bergerak, akan bergerak terus,kecuali atas kendaraan yang
bergerak,kemudian tiba-tiba kendaraan di rem, maka penumpang akan terdorong
ke depan.Hal ini menunjukkan bahwa penumpang yang sedang bergerak bersama
kendaraan cenderung ingin bergerak .
2. Hukum II newton
“percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
padanya , dan berbanding terbalik pada massanya.arah percepatan sama dengan
arah gaya total yang bekerja padanya” :
6
α = ∑F atau m =∑F = mα
F = gaya (dalam satuan Newton /N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan (m/s2)
Hukum II newton menghubungkan antara deskripsi gerak dengan
penyebabnya yaitu gaya.hukum ini merupakan hubungan yang paling dasar pada
fisika.atas bidang datar yang licin.
Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin
sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan,
jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar.
Demikian juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya lebih besar 3 .kali lipat.
Dan sini kita simpulkan bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang
bekerja..
3. Hukum III newton
“ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua,benda kedua akan
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang
pertama”
Faksi = -Freaksi
F aksi = gaya yang bekerja pada benda
F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Hukum ini terkadang dinyatakan juga dengan kalimat : “ untuk setiap aksi
ada reaksi yang sama dan berlawanan arah “. Maka hukum III newton sering
dinamakan hokum interaksi atau hukum aksi reaksi. Hukum ini menggambarkan
sifat penting dari gaya yaitu bahwa gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Untuk
menghindari kesalahpahaman perlu diketahiu bahwa gaya aksi reaksi yang
berpasangan bekerja pada benda yang berbeda .sebagai contoh, seorang yang
mendorong mobil yang terpasang rem tangannya , selam itu pula ia merasakan
7
adanya dorongan kebelakang hal ini terjadi karena orang tersebut mendapat gaya
reaksi dari mobil yang menurut hukum III newton, sama besar namun berlawanan
arah dengan gaya yang diberikan pada mobil tersebut.
2.3 Jenis-jenis Gaya
a. Gaya gravitasi
Menurut galileo bahwa benda-benda yang dijatuhkan dekat permukaan
bumi akan jatuh dengan percepatan yang sama (g) jika hambatan udara dapat di
abaikan. Gaya yang dapat menyebabkan percepatan g disebut gaya gravitasi. Jika
diterapkan hukum II newton untuk gaya gravitasi, maka untuk percepatan a
digunakan percepatan kebawah atau g yang disebabkab oleh gravitasi. Berat
badan kita merupakan gaya gravitasi bumi terhadap tubuh kita ; terjadinya varises
pada vena merupakan gaya tarik gravitasi bumi terhadap aliran darah yang
mengalir secara berlawanan . dengan demikian, gaya gravitasi FG pada sebuah
benda,yang biasa disebut berat benda (diberi lambang W dari kata weight) dapat
di tulis sebagai :
FG = m.g , atau W = m.g
FG = W =berat benda (N)
m=massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi = 9,8m/s2
Berat adalah gaya gravitasi bumi (sering disebut gaya tarik bumi), karena itu
vector berat selalu berarah tegak lurus pada permukaan bumi menuju ke pusat
bumi.dengan demikian vektor berat suatu benda dibumi selalu digambarkan
berarah tegak lurus kebawah dimanapun posisi benda diletakkan, apakah bidang
horizontal, pada bidang miring maupun bidang tegak.
Istilah massa dan berat sering dikacaukan antara satu dengan yang
lainnya.massa tidak sama dengan berat.Massa adalah sifat dari benda itu sendiri
8
(yaitu ukuran inersa benda tersebut, atau jumlah zatnya). Massa juga dapat
didefinisikan sebagai sifat intrinsic sebuah benda yang mengukur resistansinya
terhadap percepatan. Sedangkan berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada
sebuah benda. Jadi berat nadan kita adalah gaya gravitasi yang bekerja pada badan
kita.
Gaya gravitasi pada sebuah benda didekat permukaan bumi adalah berat
benda.gaya gravitasi yang dikerjakan oleh matahari pada bumi dan planet-planet
lain bertanggungjawab untuk mempertahankan planet-planet dalam orbitnya
mengelilingi matahari. Demikian pula, gaya gravitasi yang dikerjakan oleh bumi
pada bulan menjaga bulan dalam orbitnya yang mendekati lingkaran mengelilingi
bumi. Gaya gravitasi yang dikerjakan oleh bulan dan matahari pada lautan dibumi
bertanggungjawab pada peristiwa pasang surut.
b. Gaya Normal (N)
Gaya gravitasi bekerja pada sebuah benda ketika benda tersebut
jatuh.ketika benda dalam keadaan diam dibumi,gaya gravitasi pada benda
tersebut tidak hilang sebagaimana dapat diketahui jika ditimbang dengan neraca
pegas.
Dari hukum I Newton, gaya total pada benda yang tetap diam adalah nol. Pasti
ada gaya lain dalam benda tersebut untuk mengimbangi gaya gravitasi.apabila
kita berdiri diatas lantai, lantai tersebut memberikan gaya keatas. Lantai sedikit
tertekan kebawa oleh tubuh kita dan lantai akan memberikan gaya dorong
keatas.gaya yang diberikan lantai ini disebut gaya kontak,yang hanya terjadi jika
dua benda bersentuhan.ketika gaya kontak tegak lurus terhadap permukaan
kontak, gaya ini disebut gaya normal.Dalam hal ini gaya gravitasi (berat) dengan
gaya normal bukan termasuk pasangan gaya aksi reaksi,karena bekerja pada
benda yang sama.
9
2.4 Gaya Pada Tubuh dan Didalam Tubuh
Gaya didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda
sehingga menyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau perubahan
bentuk. Demikian juga pada tubuh manusia,setiap gerak pada tubuh pasti ada
suatu gayayang bekerja.
Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada gaya
yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam tubuh.
 Gaya pada tubuh : Gaya berat tubuh.
 Gaya dalam tubuh : Seringkali disadari pada Gaya otot jantung,
gaya otot paru-paru
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.
Berikut ini adalah beberapa aspek gaya pada tubuh dalam keadaan statis:
2.4.1 Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai Sistem Pengumpil
Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm keadaan setimbang, jumlah
gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia
berfungsi sebagai sistem pengumpil.
Ada 3 kelas sistem pengumpil :
a.Kelas Pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
Contoh: kepala & leher
b. Klas Kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
contoh: tumit menjinjit
c. Klas Ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat
Contoh: otot lengan.
10
Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan ekstremitas yang cedera
leher, punggung, atau area pelvik. Traksi terapeutik didapat dengan memberikan
tarikan pada kepala, tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya dua arah, mis:
tarikan traksi dan tarikan traksi lawannya. Gaya traksi – lawan atau gaya
keduanya biasanya berasal dari: >> berat tubuh pasien pada saat bertumpu atau
berat lain
2.5 Penerapan Analisa Gaya dalam Terapan Kesehatan
1. Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang menyehatkan Tulang
Belakang
Punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop selama 24 jam.
Dalam keadaan tidur pun, punggung tetap menjalankan fungsinya untuk menjaga
postur tubuh. Punggung tersusun dari 24 buah tulang belakang (vertebrae),
dimana masing-masing vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh bantalan tulang
rawan atau diskus. Seluruh rangkaian tulang belakang ini membentuk tiga buah
lengkung alamiah, yang menyerupai huruf S.
Lengkung paling atas adalah segmen servikal (leher), yang dilanjutkan dengan
segmen toraks (punggung tengah), dan segmen paling bawah yaitu lumbar
(punggung bawah). Lengkung lumbar inilah yang bertugas untuk menopang berat
seluruh tubuh dan pergerakan.
Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32% populasi
dunia menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk di depan meja
kerja. Separuh dari populasi tenrsebut tidak pernah meninggalkan meja kerja,
bahkan saat makan siang. Sementara itu, dua pertiga populasi menambah porsi
duduk tegak saat berada di rumah.
”Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu melakukan
gerakan karena beban disebarkan merata keseluruh bagian tulang belakang,”
ungkap Barbara Dorsch. Postur tubuh yang baik, lanjut dia, akan dicapai jika
telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu garis lurus ke bawah.
Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap menyebabkan timbulnya
pergerakan sendi belakang sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Maka itu, posisi
11
duduk santai dengan postur miring 135 derajat adalah posisi terbaik. Dalam posisi
ini, tulang belakang akan berada dalam posisi ideal, di mana tulang belakang
Kelebihan dari posisi ini adalah:
1. Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki
sirkulasi darah di bagian bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari
gangguan varises, selulit, dan penggumpalan darah di kaki serta
mengurangi kelelahan di kaki. “Tubuh akan terasa lebih rileks, sehingga
mengurangi terjadinya ketegangan otot,” papar Barbara.
Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan menghasilkan
mobilitas yang lebih baik, mudah bergerak di atas kursi, dan lebih mudah
untuk naik turun kursi.
2. Traksi dalam Praktik Klinik
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk
menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari
traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot
dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat
penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi
kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh,
tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada
arah yang berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi
didasari pada hokum ketiga (Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai
melalui tangan sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat
sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan
kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 1999).
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu
menanggung beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini
maka diperlukan traksi melalui tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari pada
anak-anak karena growth plate dapat dengan mudah rusak akibat pin tulang.
12
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan
reduksi tertutup, traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban
5 kg. Akibat traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit,
obstruksi vaskuler, oedem distal, serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.
Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg,
terdapat kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi
diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan
tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.
2.5 Gerakan Tubuh Manusia
Filosof Yunani Aristotle (384-322 SM) adalah orang yang pertama kali
melakukan studi secara sistematik terhadap gerakan tubuh manusia. Banyak
prinsip yang mendeskripsikan aksi dan karakteristik gemometri dari otot.
Walaupun penemuan Aristotele untuk menerangkan gerakan banyak mengandung
kontradiksi, usaha awal yang telah ia ristis menjado pondasi bagi studi berikutnya
seperti Galen (131-201), Galileo (1564-1643), Borelli (1608-1679), Newton
(1642-1727), dan Marey (1830-1904). Studi dari para filosof dan ilmuwan
tersebut telah mengakibatkan kita bisa membuktikan bahwa gerakan tubuh
manusia merupakan konsekuensi dari interkasi anatara otot dan gaya yang
diakibatkan oleh lingkungan sekitar tubuh manusia. Seperi yang ditulis oleh
Aristotele bahwa bianatang yang berjalan membuat posisisnya berubah dengan
menekan apa yang ada dibawahnya. Pernayataan ini menekankan bahwa dalam
studi gerakan harus menekankan pada (Higgins, 1985):
a. Pengkarateran interaksi fisik anatara hewan (manusia) dan lingkungan
sekitar.
b. Menetukan cara hewan (manusia) mengorganisasikan interkasi fisik
tersebut.
c. Dengan kerangka seperti ini maka gerakan tubuh system biologis dapat
diakui sebagai hasil interaksi system biologis dengan lingkungan
13
sekelilingnya. Beberapa factor berikut turut menentukan interaksi
tersebut:
 Stuktur dari lingkunngan (bentuk dan stabilitas).
 Medan dari gaya (arah relatif terhadap gravitasi, kecepatan
gerakan).
 Stuktur dari sistem (susunan tulang, aktifitas otot, sususan
segment dari tubuh, ukuran, integrasi motorik yang dibutuhkan
untuk mendukung postur).
 Peranan dari keadaan psikologis (level keatifan, motivasi).
 Bentuk gerakan yang akan dikerjakan (kerangka dari organisasi
dari gerakan).
 Higgins menyatakan bahwa gerakan adalah bagian yang tak
terpisahkan dengan struktur yang mendukungnya dan lingkungan
yang mendefinisikannya.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu
mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika
menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam
biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep,
analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
kedokteran.
Filosof Yunani Aristotle (384-322 SM) adalah orang yang pertama kali
melakukan studi secara sistematik terhadap gerakan tubuh manusia. Banyak
prinsip yang mendeskripsikan aksi dan karakteristik geometri dari otot.
Walaupun penemuan Aristotle untuk menerangkan gerakan banyak
mengandung kontradiksi, usaha awal yang telah ia rintis menjadi pondasi bagi
studi berikutnya seperti Galen (131-201), Galileo (1564-1643), Borelli (1608-
1679), Newton (1642-1727), dan Marey (1830-1904). Studi dari para filosof
dan ilmuwan tersebut telah mengakibatkan kita bisa membuktikan bahwa
gerakan tubuh manusia merupakan konsekuensi dari interkasi antara otot dan
gaya yang diakibatkan oleh lingkungan sekitar tubuh manusia. Seperi yang
ditulis oleh Aristotle bahwa binatang yang berjalan membuat posisisnya
berubah dengan menekan apa yang ada dibawahnya.
15
3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu saya ingin
meminta kritik dan saran dari pembaca serta kakak pembimbing agar
makalah yang saya buat bisa menjadi sempurna dan jauh lebih baik dari
sebelumnya, serta krtik dan saran yang sifatnya membangun dari para
pembaca mudah - mudahan bisa menjadikan makalah ini jauh lebih sempurna
dan bermanfaat bagi semuanya.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Biolistrik
BiolistrikBiolistrik
BiolistrikCahya
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesElvi Zuliani
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasiagusmelvian
 
Makalah fisika kesehatan arrryyy
Makalah fisika kesehatan arrryyyMakalah fisika kesehatan arrryyy
Makalah fisika kesehatan arrryyyWarnet Raha
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaswayan suarni Quetz
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananHayar Laode
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic CareCahya
 
Filosofi keperawatan
Filosofi keperawatanFilosofi keperawatan
Filosofi keperawatanAmalia Senja
 
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar Desi Ardhina
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fulldewisetiyana52
 
Janin akhir khmiln
Janin akhir khmilnJanin akhir khmiln
Janin akhir khmilnfikri asyura
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Apapunituzar
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat pjj_kemenkes
 

La actualidad más candente (20)

Biolistrik
BiolistrikBiolistrik
Biolistrik
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskes
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
 
Makalah fisika kesehatan arrryyy
Makalah fisika kesehatan arrryyyMakalah fisika kesehatan arrryyy
Makalah fisika kesehatan arrryyy
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidanan
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Paradigma kebidanan
Paradigma kebidananParadigma kebidanan
Paradigma kebidanan
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Fisika perawatan 2
Fisika perawatan 2Fisika perawatan 2
Fisika perawatan 2
 
Filosofi keperawatan
Filosofi keperawatanFilosofi keperawatan
Filosofi keperawatan
 
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
03 biomekanika
03 biomekanika03 biomekanika
03 biomekanika
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Janin akhir khmiln
Janin akhir khmilnJanin akhir khmiln
Janin akhir khmiln
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat
 

Similar a Biomekanika Gerak Tubuh

Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikabaskimia
 
Ppt fisdas 1
Ppt fisdas 1Ppt fisdas 1
Ppt fisdas 1Dika Putu
 
Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)kahfi1439
 
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newton
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum NewtonSCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newton
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newtonrosedainty
 
Fisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaFisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaTopan Buwono
 
Teori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodTeori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodNadhil Eka Putra
 
Bab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidup
Bab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidupBab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidup
Bab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidupDewi Nofita sari
 
Bab ii gaya dan hukum newton
Bab ii  gaya dan hukum newtonBab ii  gaya dan hukum newton
Bab ii gaya dan hukum newtonDedi Wahyudin
 
MEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIKMEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIKWInpri
 

Similar a Biomekanika Gerak Tubuh (20)

Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
 
Ppt fisdas 1
Ppt fisdas 1Ppt fisdas 1
Ppt fisdas 1
 
Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newton
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum NewtonSCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newton
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newton
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
Fisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaFisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika Gaya
 
Bab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikelBab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikel
 
Fisdas2
Fisdas2Fisdas2
Fisdas2
 
Teori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodTeori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat Atwood
 
Hukum i newton
Hukum i newtonHukum i newton
Hukum i newton
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
 
Bab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidup
Bab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidupBab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidup
Bab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidup
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
Bab ii gaya dan hukum newton
Bab ii  gaya dan hukum newtonBab ii  gaya dan hukum newton
Bab ii gaya dan hukum newton
 
MEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIKMEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIK
 

Más de Yadhi Muqsith

Not balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaNot balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaYadhi Muqsith
 
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiMakalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiYadhi Muqsith
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaYadhi Muqsith
 
Makalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiMakalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiYadhi Muqsith
 
Kisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasKisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasYadhi Muqsith
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahYadhi Muqsith
 
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratKebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratYadhi Muqsith
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokYadhi Muqsith
 
Dongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisDongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisYadhi Muqsith
 
Biografi presiden ir soekarno
Biografi presiden  ir soekarnoBiografi presiden  ir soekarno
Biografi presiden ir soekarnoYadhi Muqsith
 
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiAnatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiYadhi Muqsith
 
50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesiaYadhi Muqsith
 
Sumber pencemaran air
Sumber pencemaran airSumber pencemaran air
Sumber pencemaran airYadhi Muqsith
 
Biografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaBiografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaYadhi Muqsith
 
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaDrama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaYadhi Muqsith
 
Story collections3123
Story collections3123Story collections3123
Story collections3123Yadhi Muqsith
 

Más de Yadhi Muqsith (20)

Not balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaNot balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan cipta
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiMakalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
 
Makalah pipisahan
Makalah pipisahanMakalah pipisahan
Makalah pipisahan
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
 
Makalah inggris
Makalah inggrisMakalah inggris
Makalah inggris
 
Makalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiMakalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologi
 
Lamaran kerja
Lamaran kerjaLamaran kerja
Lamaran kerja
 
Kisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasKisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdas
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
 
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratKebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokok
 
Dongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisDongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggris
 
Biografi presiden ir soekarno
Biografi presiden  ir soekarnoBiografi presiden  ir soekarno
Biografi presiden ir soekarno
 
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiAnatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
 
50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia
 
Sumber pencemaran air
Sumber pencemaran airSumber pencemaran air
Sumber pencemaran air
 
Biografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaBiografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesia
 
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaDrama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
 
Story collections3123
Story collections3123Story collections3123
Story collections3123
 

Biomekanika Gerak Tubuh

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yang mana setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda. Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu b. Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnya titik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan c. Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan d. Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak besarnya antara titik berat badan dan dengan besarnya menumpu Untuk memperoleh stabilitas titik berat badan harus jatuh didalam bidang dasar menumpu :  Gaya geser  Letak segmen-segmen badan  Penglihatan dan faktor-faktor psikologis  Faktor fisiologis 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dalam, maka penyusun merumuskan masalah yang dihadapi adalah: 1. Apa definisi dari Biomekanika ?
  • 2. 2 2. Apa penjelasan hukum newton pada gerak ? 3. Apa saja jenis-jenis gaya ? 4. Bagaimana gaya pada tubuh dan didalam tubuh ? 5. Bagaimana gerakan tubuh manusia dalam biomekanika ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui definisi Biomekanika. 2. Untuk mengetahui penjelasan tentang hukum newtom pada gerak biomekanika. 3. Untuk mengetahui jenis-jenis gaya pada biomekanika. 4. Untuk mengetahui gaya pada tubuh dan didalam tubuh. 5. Untuk mengetahui gerak tubuh. 1.4 Manfaat Penulisan Dapat mengetahui proses biomekanika, mengetahui berapa besar biomekanika yang butuh dalam gerak, jenis-jenis, gaya, gerak tubuh. 1.5 Metode Penulisan Dalam penulisan makalah ini penyusun menggunakan metode kepustakaan yaitu dengan menggunakan literatur buku sebagai bahan acuan dalam mendapatkan teori, konsep, dan model yang berhubungan dengan masalah yang di bahas. 1.6 Sistematika Penulisan HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan
  • 3. 3 1.4 Manfaat Penulisan 1.5 Metode Penulisan 1.6 Sistematika Penulisan BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definisi Biomekanika 2.2 Hukum Newton Tentang Gerak 2.3 Jenis-Jennis Gaya 2.4 Gaya Pada Tubuh Dan Didalam Tubuh 2.5 Gerakan Tuuh Manusia BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Biomekanika Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi. Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalah ilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanika terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran. Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan sedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu sudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalam bidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnai perkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
  • 5. 5 2.2 Hukum Newton Tentang Gerak Hukum gerak Newton menghubungkan konsep gaya dan konsep gerak. Gaya didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda sehingga menyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau perubahan bentuk.gaya adalah besaran yang memiliki arah,misalnya gaya berat yang arahnya kebawah.gaya untuk menggeserkan meja arahnya mendatar.jadi gaya termasuk besaran vector (mempunyai nilai dan arah). Untuk menjumlahkan dan mengurangkan suatu gaya dengan gaya lain, berlaku aturan-aturan berhitung vector.Demikian pula halnya dengan penguraian gaya menjadi komponen- komponennya. Jumlah gaya disebut resultan gaya-gaya yang dijumlahkan. 1. Hukum I Newton “Sebuah benda dalam keadaaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan. Akan tetap diam atau akan terius bergerak dengan kecepatan konstan,kecuali ada gaya-gaya eksternal yang bekerja pada benda itu”. Kecendrungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman. Hukum I Newton disebut juga hokum kelembaman.Secara matematis Hukum I Newton dapat dirumuskan sebagai berikut : ∑F= 0 Berdasarkan Hukum I Newton tersebut, berarti untuk benda yang semula diam maka benda tersebut selamanya akan tetap diam. Sedangkan untuk benda yang bergerak, akan bergerak terus,kecuali atas kendaraan yang bergerak,kemudian tiba-tiba kendaraan di rem, maka penumpang akan terdorong ke depan.Hal ini menunjukkan bahwa penumpang yang sedang bergerak bersama kendaraan cenderung ingin bergerak . 2. Hukum II newton “percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya , dan berbanding terbalik pada massanya.arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya” :
  • 6. 6 α = ∑F atau m =∑F = mα F = gaya (dalam satuan Newton /N) m = massa benda (kg) a = percepatan (m/s2) Hukum II newton menghubungkan antara deskripsi gerak dengan penyebabnya yaitu gaya.hukum ini merupakan hubungan yang paling dasar pada fisika.atas bidang datar yang licin. Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya lebih besar 3 .kali lipat. Dan sini kita simpulkan bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.. 3. Hukum III newton “ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua,benda kedua akan memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama” Faksi = -Freaksi F aksi = gaya yang bekerja pada benda F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi Hukum ini terkadang dinyatakan juga dengan kalimat : “ untuk setiap aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah “. Maka hukum III newton sering dinamakan hokum interaksi atau hukum aksi reaksi. Hukum ini menggambarkan sifat penting dari gaya yaitu bahwa gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Untuk menghindari kesalahpahaman perlu diketahiu bahwa gaya aksi reaksi yang berpasangan bekerja pada benda yang berbeda .sebagai contoh, seorang yang mendorong mobil yang terpasang rem tangannya , selam itu pula ia merasakan
  • 7. 7 adanya dorongan kebelakang hal ini terjadi karena orang tersebut mendapat gaya reaksi dari mobil yang menurut hukum III newton, sama besar namun berlawanan arah dengan gaya yang diberikan pada mobil tersebut. 2.3 Jenis-jenis Gaya a. Gaya gravitasi Menurut galileo bahwa benda-benda yang dijatuhkan dekat permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan yang sama (g) jika hambatan udara dapat di abaikan. Gaya yang dapat menyebabkan percepatan g disebut gaya gravitasi. Jika diterapkan hukum II newton untuk gaya gravitasi, maka untuk percepatan a digunakan percepatan kebawah atau g yang disebabkab oleh gravitasi. Berat badan kita merupakan gaya gravitasi bumi terhadap tubuh kita ; terjadinya varises pada vena merupakan gaya tarik gravitasi bumi terhadap aliran darah yang mengalir secara berlawanan . dengan demikian, gaya gravitasi FG pada sebuah benda,yang biasa disebut berat benda (diberi lambang W dari kata weight) dapat di tulis sebagai : FG = m.g , atau W = m.g FG = W =berat benda (N) m=massa benda (kg) g = percepatan gravitasi bumi = 9,8m/s2 Berat adalah gaya gravitasi bumi (sering disebut gaya tarik bumi), karena itu vector berat selalu berarah tegak lurus pada permukaan bumi menuju ke pusat bumi.dengan demikian vektor berat suatu benda dibumi selalu digambarkan berarah tegak lurus kebawah dimanapun posisi benda diletakkan, apakah bidang horizontal, pada bidang miring maupun bidang tegak. Istilah massa dan berat sering dikacaukan antara satu dengan yang lainnya.massa tidak sama dengan berat.Massa adalah sifat dari benda itu sendiri
  • 8. 8 (yaitu ukuran inersa benda tersebut, atau jumlah zatnya). Massa juga dapat didefinisikan sebagai sifat intrinsic sebuah benda yang mengukur resistansinya terhadap percepatan. Sedangkan berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah benda. Jadi berat nadan kita adalah gaya gravitasi yang bekerja pada badan kita. Gaya gravitasi pada sebuah benda didekat permukaan bumi adalah berat benda.gaya gravitasi yang dikerjakan oleh matahari pada bumi dan planet-planet lain bertanggungjawab untuk mempertahankan planet-planet dalam orbitnya mengelilingi matahari. Demikian pula, gaya gravitasi yang dikerjakan oleh bumi pada bulan menjaga bulan dalam orbitnya yang mendekati lingkaran mengelilingi bumi. Gaya gravitasi yang dikerjakan oleh bulan dan matahari pada lautan dibumi bertanggungjawab pada peristiwa pasang surut. b. Gaya Normal (N) Gaya gravitasi bekerja pada sebuah benda ketika benda tersebut jatuh.ketika benda dalam keadaan diam dibumi,gaya gravitasi pada benda tersebut tidak hilang sebagaimana dapat diketahui jika ditimbang dengan neraca pegas. Dari hukum I Newton, gaya total pada benda yang tetap diam adalah nol. Pasti ada gaya lain dalam benda tersebut untuk mengimbangi gaya gravitasi.apabila kita berdiri diatas lantai, lantai tersebut memberikan gaya keatas. Lantai sedikit tertekan kebawa oleh tubuh kita dan lantai akan memberikan gaya dorong keatas.gaya yang diberikan lantai ini disebut gaya kontak,yang hanya terjadi jika dua benda bersentuhan.ketika gaya kontak tegak lurus terhadap permukaan kontak, gaya ini disebut gaya normal.Dalam hal ini gaya gravitasi (berat) dengan gaya normal bukan termasuk pasangan gaya aksi reaksi,karena bekerja pada benda yang sama.
  • 9. 9 2.4 Gaya Pada Tubuh dan Didalam Tubuh Gaya didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda sehingga menyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau perubahan bentuk. Demikian juga pada tubuh manusia,setiap gerak pada tubuh pasti ada suatu gayayang bekerja. Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam tubuh.  Gaya pada tubuh : Gaya berat tubuh.  Gaya dalam tubuh : Seringkali disadari pada Gaya otot jantung, gaya otot paru-paru Gaya pada tubuh ada 2 tipe : 1. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis. 2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis. Berikut ini adalah beberapa aspek gaya pada tubuh dalam keadaan statis: 2.4.1 Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai Sistem Pengumpil Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem pengumpil. Ada 3 kelas sistem pengumpil : a.Kelas Pertama Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot Contoh: kepala & leher b. Klas Kedua Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot. contoh: tumit menjinjit c. Klas Ketiga Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat Contoh: otot lengan.
  • 10. 10 Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan ekstremitas yang cedera leher, punggung, atau area pelvik. Traksi terapeutik didapat dengan memberikan tarikan pada kepala, tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya dua arah, mis: tarikan traksi dan tarikan traksi lawannya. Gaya traksi – lawan atau gaya keduanya biasanya berasal dari: >> berat tubuh pasien pada saat bertumpu atau berat lain 2.5 Penerapan Analisa Gaya dalam Terapan Kesehatan 1. Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang menyehatkan Tulang Belakang Punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop selama 24 jam. Dalam keadaan tidur pun, punggung tetap menjalankan fungsinya untuk menjaga postur tubuh. Punggung tersusun dari 24 buah tulang belakang (vertebrae), dimana masing-masing vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh bantalan tulang rawan atau diskus. Seluruh rangkaian tulang belakang ini membentuk tiga buah lengkung alamiah, yang menyerupai huruf S. Lengkung paling atas adalah segmen servikal (leher), yang dilanjutkan dengan segmen toraks (punggung tengah), dan segmen paling bawah yaitu lumbar (punggung bawah). Lengkung lumbar inilah yang bertugas untuk menopang berat seluruh tubuh dan pergerakan. Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32% populasi dunia menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk di depan meja kerja. Separuh dari populasi tenrsebut tidak pernah meninggalkan meja kerja, bahkan saat makan siang. Sementara itu, dua pertiga populasi menambah porsi duduk tegak saat berada di rumah. ”Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu melakukan gerakan karena beban disebarkan merata keseluruh bagian tulang belakang,” ungkap Barbara Dorsch. Postur tubuh yang baik, lanjut dia, akan dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu garis lurus ke bawah. Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap menyebabkan timbulnya pergerakan sendi belakang sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Maka itu, posisi
  • 11. 11 duduk santai dengan postur miring 135 derajat adalah posisi terbaik. Dalam posisi ini, tulang belakang akan berada dalam posisi ideal, di mana tulang belakang Kelebihan dari posisi ini adalah: 1. Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki sirkulasi darah di bagian bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari gangguan varises, selulit, dan penggumpalan darah di kaki serta mengurangi kelelahan di kaki. “Tubuh akan terasa lebih rileks, sehingga mengurangi terjadinya ketegangan otot,” papar Barbara. Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan menghasilkan mobilitas yang lebih baik, mudah bergerak di atas kursi, dan lebih mudah untuk naik turun kursi. 2. Traksi dalam Praktik Klinik Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan. Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga (Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 1999). Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka diperlukan traksi melalui tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth plate dapat dengan mudah rusak akibat pin tulang.
  • 12. 12 Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi tertutup, traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal, serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai. Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai. 2.5 Gerakan Tubuh Manusia Filosof Yunani Aristotle (384-322 SM) adalah orang yang pertama kali melakukan studi secara sistematik terhadap gerakan tubuh manusia. Banyak prinsip yang mendeskripsikan aksi dan karakteristik gemometri dari otot. Walaupun penemuan Aristotele untuk menerangkan gerakan banyak mengandung kontradiksi, usaha awal yang telah ia ristis menjado pondasi bagi studi berikutnya seperti Galen (131-201), Galileo (1564-1643), Borelli (1608-1679), Newton (1642-1727), dan Marey (1830-1904). Studi dari para filosof dan ilmuwan tersebut telah mengakibatkan kita bisa membuktikan bahwa gerakan tubuh manusia merupakan konsekuensi dari interkasi anatara otot dan gaya yang diakibatkan oleh lingkungan sekitar tubuh manusia. Seperi yang ditulis oleh Aristotele bahwa bianatang yang berjalan membuat posisisnya berubah dengan menekan apa yang ada dibawahnya. Pernayataan ini menekankan bahwa dalam studi gerakan harus menekankan pada (Higgins, 1985): a. Pengkarateran interaksi fisik anatara hewan (manusia) dan lingkungan sekitar. b. Menetukan cara hewan (manusia) mengorganisasikan interkasi fisik tersebut. c. Dengan kerangka seperti ini maka gerakan tubuh system biologis dapat diakui sebagai hasil interaksi system biologis dengan lingkungan
  • 13. 13 sekelilingnya. Beberapa factor berikut turut menentukan interaksi tersebut:  Stuktur dari lingkunngan (bentuk dan stabilitas).  Medan dari gaya (arah relatif terhadap gravitasi, kecepatan gerakan).  Stuktur dari sistem (susunan tulang, aktifitas otot, sususan segment dari tubuh, ukuran, integrasi motorik yang dibutuhkan untuk mendukung postur).  Peranan dari keadaan psikologis (level keatifan, motivasi).  Bentuk gerakan yang akan dikerjakan (kerangka dari organisasi dari gerakan).  Higgins menyatakan bahwa gerakan adalah bagian yang tak terpisahkan dengan struktur yang mendukungnya dan lingkungan yang mendefinisikannya.
  • 14. 14 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran. Filosof Yunani Aristotle (384-322 SM) adalah orang yang pertama kali melakukan studi secara sistematik terhadap gerakan tubuh manusia. Banyak prinsip yang mendeskripsikan aksi dan karakteristik geometri dari otot. Walaupun penemuan Aristotle untuk menerangkan gerakan banyak mengandung kontradiksi, usaha awal yang telah ia rintis menjadi pondasi bagi studi berikutnya seperti Galen (131-201), Galileo (1564-1643), Borelli (1608- 1679), Newton (1642-1727), dan Marey (1830-1904). Studi dari para filosof dan ilmuwan tersebut telah mengakibatkan kita bisa membuktikan bahwa gerakan tubuh manusia merupakan konsekuensi dari interkasi antara otot dan gaya yang diakibatkan oleh lingkungan sekitar tubuh manusia. Seperi yang ditulis oleh Aristotle bahwa binatang yang berjalan membuat posisisnya berubah dengan menekan apa yang ada dibawahnya.
  • 15. 15 3.2 Saran Makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu saya ingin meminta kritik dan saran dari pembaca serta kakak pembimbing agar makalah yang saya buat bisa menjadi sempurna dan jauh lebih baik dari sebelumnya, serta krtik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca mudah - mudahan bisa menjadikan makalah ini jauh lebih sempurna dan bermanfaat bagi semuanya.