SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 62
AKUIFER
Akifer (Lapisan pembawa air):
Batuan, sedimen, formasi, sekelompok
formasi, atau sebagian dari suatu formasi
yang jenuh air, yang permeabel, yang
mampu memasok air kepada suatu mata-
air / sumur dalam jumlah cukup
ekonomik
AKUIFER
(LAPISAN PEMBAWA AIR TANAH)
1. Akuifer adalah lapisan batuan jenuh air tanah yang dapat
menyimpan dan meneruskan air tanah dalam jumlah cukup
dan ekonomis.
2. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau
batuan di bawah permukaan tanah.
3. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh
batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis
seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air
tanah berlangsung.
4. Daerah imbuhan air tanah adalah daerah resapan air yang
mampu menambah air tanah secara alamiah pada cekungan
air tanah.
5. Daerah lepasan air tanah adalah daerah keluaran air tanah
yang berlangsung secara alamiah pada cekungan air tanah
AKUIFER ialah suatu lapisan, formasi,
atau kelompok formasi satuan geologi yang
lulus air baik yang terkonsolidasi (misalnya
batu pasir) maupun yang tidak
terkonsolidasi (pasir lepas) dengan kondisi
jenuh air dan mempunyai suatu besaran
keterhantaran hidraulik (K) sehingga dapat
membawa/mengalirkan air (atau air dapat
diambil) dalam jumlah yang ekonomis
(Kodoatie, 1996).
Akuiklud (aquiclude)
Ialah suatu lapisan-lapisan, formasi, atau kelompok formasi
satuan geologi yang tidak lulus air (impermeable) dengan
nilai kelulusan yang sangat kecil sehingga tidak
memungkinkan air melewatinya (misalnya lempung).
Akuiklud adalah formasi yang mungkin mengandung air
(kadang-kadang dalam jumlah yang besar), tetapi tidak bisa
mengalirkan air dalam jumlah yang berarti di bawah kondisi
biasa (Bear, 1979).
Akuitar (aquitard)
Ialah suatu lapisan-lapisan, formasi, atau kelompok formasi
satuan geologi yang lulus air dengan nilai keterhantaran
hidraulik yang kecil namun masih memungkinkan air
melewati lapisan ini walaupun dengan gerakan yang lambat
(misalnya lanau).
GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER
• Water table: the top of the zone of saturation
• Zone of aeration: the unsaturated region above the water
table, the region where the pore spaces are filled partially with
air and partially with water
• Zone of saturation: the region below the water table, the
region where the pore spaces are completely filled with
groundwater
AIRTANAH
(GROUNDWATER)
PERISTILAHAN HIDROGEOLOGI
• Permeabilitas (k): kemampuan batuan untuk
meluluskan cairan. Satuan: Darcy
• Konduktivitas Hidrolika (K): sejumlah air yang
diluluskan batuan dalam luas penampang
tertentu, dan waktu tertentu, di bawah kendali
gradien hidrolika. Satuan: m/d, m/s, cm/s
PERGERAKAN AIRTANAH
• Ketika terdapat perbedaan tinggi permukaan
airtanah antara tempat yang satu dengan tempat
lainnya, maka akan terjadi gradien hidrolika
• Ketika terdapat gradien hidrolika, maka akan
terjadi pergerakan airtanah, berupa aliran
- LAPISAN PEMBAWA AIR
- LAPISAN ALAS KEDAP AIR
- LAPISAN PENYEKAT (TIDAK HARUS ADA)
SISTEM AKIFER
TERDIRI DARI
SISTEM AKIFER
SISTEM AKIFER
TIPE AKIFER BERDASARKAN HARGA K
• Akifer Tertekan
• Akifer Bebas (tidak
Tertekan)
• Akifer Semi Bebas
• Akifer Semi Tertekan
GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER
• Piezometric level: groundwater table level of
confined aquifer
• Phreatic level: groundwater table level of free aquifer
or unconfined aquifer
• Artesian well: a well in which the groundwater rises
to a level higher than where it was first encountered
AKUIFER BEBAS
(AKUIFER TIDAK
TERTEKAN)
Adalah lapisan pembawa air
tanah yang permeable dan
terisi sebagian oleh air serta
berada di atas lapisan yang
kedap air.
Bagian atas dari air
tanahnya dibatasi oleh
muka air tanah (M.A.T)
yang mempunyai tekanan
yang sama dengan tekanan
atmosfer.
M.A.T
Adalah lapisan pembawa air
tanah yang jenuh air serta di
bagian atas dan bawahnya
dibatasi oleh lapisan yang
kedap air.Tekanan air pada
akuifer tertekan akan lebih
besar dibanding tekanan
atmosfer dan batas atas dari
muka air tanahnya disebut
AKUIFER TERTEKAN
tinggi kenaikan air (TKA) serta kedudukan-
nya lebih tinggi dari lapisan akuifernya. Air
tanahnya disebut sebagai air tanah artesis.
AKIFER TERTEKAN DAN SUMUR
ARTESIS
Adalah lapisan pembawa
air tanah yang jenuh air
yang di bagian atasnya
dibatasi oleh lapisan semi
kedap air sedangkan
bagian bawahnya dapat
berupa lapisan yang
kedap air atau lapisan
yang semi kedap air.
AKUIFER SEMI TERTEKAN
AKIFER BERTENGGER
Daerah Resapan
• Penampang yang memperlihatkan 4 tipe kondisi air
tanahnya
• M.A.T (water table)pada akuifer tidak tertekan dan T.K.A
pada akuifer tertekan (piezomeric head)
M.A.T
T.K.A
HUBUNGAN ANTARA ALIRAN PERMUKAAN
DAN PERGERAKAN AIRTANAH
GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER
• Drawdown: is the difference in elevation between the
undisturbed water table and the bottom of a cone of
depression
• Cone of depression: a cone-shaped depression in
the water table surrounding a well from which water is
pumped faster than it can move through the aquifer
PEMOMPAAN AKAN MEMPENGARUHI SUMUR DI SEKITARNYA
Perlu diperhatikan dalam memberikan ijin sumur bor
Pemompaan pada akuifer tidak tertekan
Pada sistim akuifer yang berbeda
tidak akan saling mempengaruhi
FAKTOR-FAKTOR GEOLOGI YANG MENGONTROL
DINAMIKA AIRTANAH
• Geomorfologi
• Jenis Batuan/Litologi
• Stratigrafi
• Struktur Geologi
PENGARUH GEOMORFOLOGI
• Topografi permukaan akan mengakibatkan
terjadinya perbedaan tinggi permukaan
airtanah (gradien hidrolika)
• Adanya gradien hidrolika akan menyebabkan
gerakan airtanah
PENGARUH LITOLOGI
• Jenis batuan berbeda memiliki sifat fisik yang
berbeda pula
• Sifat fisik batuan yang berbeda mengakibatkan
perilakunya terhadap airtanah berbeda pula.
• Sehingga cara pergerakan airtanah pada batuan
berbeda akan berbeda pula
PENGARUH STRATIGRAFI
• Susunan stratigrafi di suatu tempat dapat
membentuk sistem akifer dan sistem
hidrogeologi
• Sistem akifer berdasarkan susunan
stratigrafi:
JENIS-JENIS AKIFER BERDASARKAN SUSUNAN
STRATIGRAFI
PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI
• Struktur sinklin berperan sebagai akumulator airtanah
• Struktur kekar dan sesar berperan sebagai regulator
airtanah
• Acapkali keberadaan mata-air diakibatkan oleh adanya
kekar/rekahan/retakan dan atau sesar.
Penampang geologi yang memperlihatkan mata air yang keluar
dari patahan, aliran air tanah keluar melewati zona patahan
menembus batuan yang ada di atas akuifer
HUBUNGAN ANTARA ALIRAN PERMUKAAN DAN
MUKA AIRTANAH
sungai mendapat
tambahan air dari sistem
airtanah (musim
kemarau) = gaining
stream
Sistem airtanah
mendapat air dari
sungai (musim hujan)=
losing stream
Interaksi sistem airtanah dengan sungai
UU No. 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air
PP No. 43 Tahun 2008
tentang Air Tanah
CAT
DAERAH LEPASAN AIR TANAH
DAERAH IMBUHAN AIR TANAH
Pengelolaan air tanah berbasis pada cekungan air tanah
(CAT) sebagai tempat terjadinya imbuhan, pengaliran,
dan pelepasan air tanah, yang diselenggarakan
berlandaskan kebijakan dan strategi pengelolaan air
tanah.
LANDASANHUKUM
CEKUNGAN AIR TANAH
(CAT)
WILAYAH
ADMINISTRASI
LITOLOGI AKUIFER PERINGKAT
PENYELIDIKAN
JUMLAH AIR TANAH [juta
m3/th]
NO NAMA LUAS
(Km2)
KABUPATE
N/ KOTA
PROVIN
SI
BEBAS
(Q1)
TERTEKAN
(Q2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Majenang 108 Kab. Cilacap Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir dan
kerikil; Batuan gunung api Kuarter tua,
terdiri atas tuf, breksi, dan lava andesit.
Diketahui 18 -
2 Sidareja *) 480 Kab. Ciamis
Kab. Cilacap
Jabar
Jateng
Endapan sungai, terdiri atas pasir dan
kerikil; Batuan gunung api Kuarter tua,
terdiri atas tuf, breksi, dan lava andesit.
Diketahui 46 -
3 Tegal-Brebes *) 1.356 Kab. Tegal
Kab. Brebes
Kota Tegal
Kab. Cirebon
Jabar
Jateng
Endapan sungai dan pantai, terdiri atas
pasir dan pasir lempungan.
Batuan gunung api muda, terdiri atas tuf
pasiran dan batu pasir tufan.
Diketahui 248 11
4 Lebaksiu**) 661 Kab. Brebes
Kab. Tegal
Kab.
Pemalang
Jateng Batuan gunung api G. Slamet tak
teruraikan, terdiri atas breksi gunung api,
lava, lapili, dan tuf.
Lava G. Slamet, berupa lava bersusunan
andesit dan berongga.
Diketahui 366 3
5 Purwokerto-
Purbalingga **)
1.318 Kab.
Banyumas
Kab.
Purbalingga
Kab.
Banjarnegar
a
Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir dan
kerakal.
Batuan gunung api G. Slamet tak
teruraikan, terdiri atas breksi gunung api,
lava, lapili, dan tuf.
Lava G. Slamet, berupa lava bersusunan
andesit dan berongga.
Endapan lahar Gunung Slamet, terdiri
atas lahar yang mengandung bongkah
batuan beku.
Diketahui 503 10
6 Cilacap **) 218 Kab. Cilacap
Kab.
Banyumas
Jateng Endapan sungai dan dataran pantai,
terutama pasir lempungan.
Endapan pematang pantai, terutama
pasir.
Diketahui 43 -
7 Nusakambanga
n
45 Kab. Cilacap Jateng F. Kalipucang, berupa batu gamping
terumbu yang telah mengalami
karstifikasi.
Diketahui 23 -
8 Kroya **) 423 Kab.
Cilacap,
Kab.
Banyumas,
Kab.
Kebumen
Jateng Endapan pematang pantai, terdiri atas
pasir sedang-halus dan terpilah baik.
Aluvium, terdiri atas lempung pasiran dan
pasir lempungan.
Diketahui 65 -
9 Banyumudal 67 Kab.
Kebumen
Jateng F. Kalipucang, berupa batu gamping. Diketahui 49 -
10 Pekalongan-
Pemalang **)
1.682 Kota
Pekalonga
n Kab.
Jateng Endapan sungai dan dataran pantai,
terdiri atas pasir sampai kerakal.
Batuan gunung api Jembangan, terdiri
Pendahuluan 644 17
AKIFER
BERDASARKAN
JENIS BUKAANNYA
(POROSITASNYA )
Media Pengisian Air Tanah
Air hujan yang jatuh ke tanah akan terserap oleh tanah, yang
kemudian akan mengisi sistem akuifer menjadi air tanah.
Dalam proses pengisian air tanah memerlukan media yang
tebagi menjadi dua media, yaitu:
1. media pori yang merupakan media primer (intragranuler)
2. media rekahan yang sering disebut dengan media sekunder
Media Pori (Porous Media)
Media pori merupakan media pengisian air tanah, di mana air
meresap melalui ruang antar butir tanah. Besar kecilnya
pengisian air tanah melalui media pori dipengaruhi oleh
karakteristik tanah/batuan, yang meliputi kesarangan (porosity),
ukuran butir dan keterhantaran hidraulik (hydraulic conductivity)
1. Ukuran butir
tanah / batuan
sangat
menentukan
dalam proses
aliran air
tanah
Beberapa hal
yang
berpengaruh
terhadap
kecepatan aliran
air tanah adalah :
Analisa Saringan
Brt Contoh Kering : 50 g
Brt Tertahan di
No.4 :
0.00 g Brt Lewat No.200 : 32.11 g
Saringan Brt. Tthn. Brt. Kor. Persen tertahan Persen Kumulatif Diameter Kumulatif Halus
No g g (%) (%) D (mm) (%)
1.5 0.00 0.00 0.00 0.00 38.100 100.00
3/4 0.00 0.00 0.00 0.00 19.100 100.00
3/8 0.00 0.00 0.00 0.00 9.520 100.00
4 0.00 0.00 0.00 0.00 4.760 100.00
10 0.00 0.00 0.00 0.00 2.000 100.00
20 6.76 6.76 13.52 13.52 0.850 86.48
40 4.50 4.50 9.00 22.52 0.420 77.48
100 3.74 3.74 7.48 30.00 0.149 70.00
200 2.89 2.89 5.78 35.78 0.075 64.22
Pan 32.11 32.11 64.22
Jumlah 50.00 50.00 100.00
Hydrometer
Koreksi Gabungan : -0.3 Berat Jenis Gs : 2.622 Faktor % kumulatif : 3.2330
Koreksi
Meniskus :
3.3 Konst. M atau K : 0.0043 Luas Pnpg Jar : 27.00
Waktu Pmb.Hyd. Kor.Pemb. Tinggi Eff. Hydromtr Kor.Pemb.Meniskus Diameter Kumulatif Halus
t (mnt) Rh' Gab. Rh L (cm) R D (mm) (%)
200 6.01 2.89 64.22 35.78 0.075 64.22
1 22.5 22.2 10.438 19.2 0.0435 62.07
2 21.3 21.0 10.755 18.0 0.0312 58.19
4 20.7 20.4 10.914 17.4 0.0222 56.25
8 20.0 19.7 11.099 16.7 0.0159 53.99
15 19.0 18.7 11.363 15.7 0.0117 50.76
30 18.5 18.2 11.496 15.2 0.0083 49.14
60 18.0 17.7 11.628 14.7 0.0059 47.53
120 16.5 16.2 12.025 13.2 0.0043 42.68
240 15.5 15.2 12.289 12.2 0.0030 39.44
480 14.7 14.4 12.501 11.4 0.0022 36.86
1440 14.3 14.0 12.606 11.0 0.0013 35.56
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
0.001 0.010 0.100 1.000 10.000 100.000
Jumlah(%)Lolos
D (mm)
3'3/4'
410"40"100"200"
1sec
4sec
1h
8h
24h
.
0
.
4
2
.
0
4
.
1
9
7
6
.
.
0
0
Lempung % Lanau % Psr Hls % Psr Sdg% Psr Ksr Krkl Hls% Krkl Ksr % Kkal %
Grafik Analisa Butir
2. Gradasi butiran, ukuran butiran tanah yang seragam
akan semakin besar lbih cepat mengalirkan air tanah
3. Bentuk ukuran, ukuran yang seragam serta bentuknya
bulat akan mempunyai pori-pori yang lebih besar
4. Hubungan antar butir, tanah dengan gradasi bagus (tak
seragam) maka ruangan antar butir akan saling mengisi
dan kemungkinan akan memperkecil terbentuknya pori-
pori tanah
Perbedaan kondisi fisik dari tanah secara alami akan
mengakibatkan air akan bergerak/ mengalir baik secara
gravitasi, perbedaan tekanan, kontrol struktur batuan dan
parameter lainnya.
MEDIA REKAHAN (FRACTURE MEDIA)
Media rekahan biasanya disebabkan oleh peristiwa-
peristiwa alam, seperti proses pendinginan
(cooling), lipatan (folding), patahan (faulting),
perubahan cuaca, ataupun karena reaksi kimia.
Rekahan sebagian besar terjadi pada daerah dekat
permukaan tanah. Selain peristiwa-peristiwa di atas,
akar-akar tanaman yang besar, perilaku hewan,
seperti tikus, serangga juga dapat mempercepat
adanya bukaan sekunder pada batuan dan tanah
(ASCE, 1987).
AIRTANAH PADA AKIFER RETAKAN
MEDIA BERONGGA
Media rekahan pada batuan
karbonatan akan dapat
berkembang sebagai media
berongga.
Hal ini disebabkan batugamping
(Batuan karbonatan) mempunyai
sifat mudah larut air, sehingga
akibat pelarutan rekahan batuan
Dapat berkembang menjadi lebih besar menjadi gua dan
bila berkembang lebih lanjut akan menjadi sungai bawah
tanah
AIRTANAH PADA AKIFER KARST
Akuifer pada batugamping melalui rekahan yang
dapat berkembang melalui rongga menjadi
sungai bawah tanah
POROSITAS
• Porositas merupakan perbandingan
antara volume pori-pori (ruang kosong di
dalam batuan) dengan volume total
batuan (sampel)
• Porositas dinyatakan dalam % (persen)
atau angka desimal
POROSITAS BERDASARKAN JENIS BUKAAN
(OPENING) YANG ADA DI DALAM BATUAN:
• Porositas intergranuler: ruang antara butir
• Porositas celah/retakan: ruang antar
celah/retakan/rekahan
• Porositas rongga (conduit): ruang yang
terbentuk dari hasil pelarutan. Biasanya
terdapat pada batugamping karstik
POROSITAS BERDASARKAN WAKTU
TERBENTUKNYA TERHADAP PROSES
TERJADINYA BATUAN:
• Porositas Primer: terbentuknya bersamaan dg
terjadinya batuan (syngenetic). Contoh: ruang antar
butir
• Porositas Sekunder: terbentuknya setelah terjadinya
batuan (post genetic). Contohnya kekar, saluran,
rongga
KLASIFIKASI POROSITAS BATUAN
BERDASARKAN RUANG ANTAR BUTIR,
CELAH, DAN SALURAN
POROSITAS BATUAN
POROSITAS DLM BATUAN KARBONAT
MENENTUKAN BESARNYA POROSITAS
TANAH/BATUAN
Vt
Vv
Vt
VsVt
n 


Vt = volume total
Vs = volume solid
Vv = volume void
MENENTUKAN BESARNYA POROSITAS
Volume of voids (Vv) 0,3 m3
Porositas (n) = ---------------------------- = --------- = 0,30
Total Volume (Vt) 1,0 m3
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambangnyongker29
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
 
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamFajar Perdana
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihRomi Fadli
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran 'Oke Aflatun'
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 

La actualidad más candente (20)

deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Geologi dasar
Geologi dasarGeologi dasar
Geologi dasar
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi Karsam
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 

Destacado

Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...
Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...
Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...water-decade
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
1 pendahuluan hidrogeologi
1 pendahuluan hidrogeologi1 pendahuluan hidrogeologi
1 pendahuluan hidrogeologiRoishe Prabowo
 
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIKTIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIKYOHANIS SAHABAT
 
Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater exploration
Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater explorationGround magnetic and resistivity surveys for groundwater exploration
Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater explorationJoão Baptista
 
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN YOHANIS SAHABAT
 
Ground water hydrology
Ground water hydrologyGround water hydrology
Ground water hydrologySandra4Smiley
 

Destacado (9)

Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...
Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...
Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
The future of hydrogeology
The future of hydrogeologyThe future of hydrogeology
The future of hydrogeology
 
1 pendahuluan hidrogeologi
1 pendahuluan hidrogeologi1 pendahuluan hidrogeologi
1 pendahuluan hidrogeologi
 
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIKTIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
 
Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater exploration
Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater explorationGround magnetic and resistivity surveys for groundwater exploration
Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater exploration
 
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
 
groundwater
groundwatergroundwater
groundwater
 
Ground water hydrology
Ground water hydrologyGround water hydrology
Ground water hydrology
 

Similar a MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air TanahRiyadi Joe
 
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdfZonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdfYantoTell
 
Geohidrologi
GeohidrologiGeohidrologi
GeohidrologiFNfadly
 
Kelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografiKelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografinisaaulia11
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERNesha Mutiara
 
DAS danpengenalan apa itu Daerah Aliran Sungai.pptxl
DAS danpengenalan apa itu Daerah Aliran Sungai.pptxlDAS danpengenalan apa itu Daerah Aliran Sungai.pptxl
DAS danpengenalan apa itu Daerah Aliran Sungai.pptxlfartamhd
 
Geomorfologi dalam Survey Hidrologi
Geomorfologi dalam Survey HidrologiGeomorfologi dalam Survey Hidrologi
Geomorfologi dalam Survey HidrologiRicky Ramadhan
 
Asal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 bAsal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 bAnnita Wardhani
 
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptx
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptxALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptx
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptxNoviraDwiRahma2
 
Karakteristik DAS Hulu_114190059_Daffa Robbani G.W._Kelas B asli.pptx
Karakteristik DAS Hulu_114190059_Daffa Robbani G.W._Kelas B asli.pptxKarakteristik DAS Hulu_114190059_Daffa Robbani G.W._Kelas B asli.pptx
Karakteristik DAS Hulu_114190059_Daffa Robbani G.W._Kelas B asli.pptxmarcorojas690001
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptSitimeymeii
 

Similar a MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas (20)

Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Dinamika Hidrosfer
Dinamika HidrosferDinamika Hidrosfer
Dinamika Hidrosfer
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Novi
NoviNovi
Novi
 
5.a. geom proses fluvial (2)
5.a. geom proses fluvial (2)5.a. geom proses fluvial (2)
5.a. geom proses fluvial (2)
 
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdfZonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Geohidrologi
GeohidrologiGeohidrologi
Geohidrologi
 
1701 chapter ii
1701 chapter ii1701 chapter ii
1701 chapter ii
 
Kelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografiKelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografi
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
 
DAS danpengenalan apa itu Daerah Aliran Sungai.pptxl
DAS danpengenalan apa itu Daerah Aliran Sungai.pptxlDAS danpengenalan apa itu Daerah Aliran Sungai.pptxl
DAS danpengenalan apa itu Daerah Aliran Sungai.pptxl
 
hidrosfer
hidrosferhidrosfer
hidrosfer
 
Geomorfologi dalam Survey Hidrologi
Geomorfologi dalam Survey HidrologiGeomorfologi dalam Survey Hidrologi
Geomorfologi dalam Survey Hidrologi
 
Asal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 bAsal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 b
 
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptx
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptxALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptx
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptx
 
Karakteristik DAS Hulu_114190059_Daffa Robbani G.W._Kelas B asli.pptx
Karakteristik DAS Hulu_114190059_Daffa Robbani G.W._Kelas B asli.pptxKarakteristik DAS Hulu_114190059_Daffa Robbani G.W._Kelas B asli.pptx
Karakteristik DAS Hulu_114190059_Daffa Robbani G.W._Kelas B asli.pptx
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
 

Más de YOHANIS SAHABAT

Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGASHSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGASYOHANIS SAHABAT
 
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASPERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASYOHANIS SAHABAT
 
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas CepuYOHANIS SAHABAT
 
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDPOTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDYOHANIS SAHABAT
 
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)YOHANIS SAHABAT
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)YOHANIS SAHABAT
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)YOHANIS SAHABAT
 
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2YOHANIS SAHABAT
 
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG YOHANIS SAHABAT
 
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMIPENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMIYOHANIS SAHABAT
 
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...YOHANIS SAHABAT
 
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTKelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTYOHANIS SAHABAT
 
KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)
KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)
KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)YOHANIS SAHABAT
 

Más de YOHANIS SAHABAT (20)

Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGASHSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
 
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASPERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
 
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
 
PRESENTASI KKW AK II
PRESENTASI KKW AK IIPRESENTASI KKW AK II
PRESENTASI KKW AK II
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEMHSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEM
 
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDPOTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
 
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
 
Geologi pulau miangas
Geologi pulau miangasGeologi pulau miangas
Geologi pulau miangas
 
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
 
Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi
 
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
 
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMIPENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
 
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
 
Material teknik (2)
Material teknik (2)Material teknik (2)
Material teknik (2)
 
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTKelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
 
KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)
KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)
KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)
 
INTEGRITAS ADALAH
INTEGRITAS ADALAHINTEGRITAS ADALAH
INTEGRITAS ADALAH
 

Último

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Último (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

  • 2. Akifer (Lapisan pembawa air): Batuan, sedimen, formasi, sekelompok formasi, atau sebagian dari suatu formasi yang jenuh air, yang permeabel, yang mampu memasok air kepada suatu mata- air / sumur dalam jumlah cukup ekonomik
  • 3. AKUIFER (LAPISAN PEMBAWA AIR TANAH) 1. Akuifer adalah lapisan batuan jenuh air tanah yang dapat menyimpan dan meneruskan air tanah dalam jumlah cukup dan ekonomis. 2. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. 3. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung. 4. Daerah imbuhan air tanah adalah daerah resapan air yang mampu menambah air tanah secara alamiah pada cekungan air tanah. 5. Daerah lepasan air tanah adalah daerah keluaran air tanah yang berlangsung secara alamiah pada cekungan air tanah
  • 4. AKUIFER ialah suatu lapisan, formasi, atau kelompok formasi satuan geologi yang lulus air baik yang terkonsolidasi (misalnya batu pasir) maupun yang tidak terkonsolidasi (pasir lepas) dengan kondisi jenuh air dan mempunyai suatu besaran keterhantaran hidraulik (K) sehingga dapat membawa/mengalirkan air (atau air dapat diambil) dalam jumlah yang ekonomis (Kodoatie, 1996).
  • 5. Akuiklud (aquiclude) Ialah suatu lapisan-lapisan, formasi, atau kelompok formasi satuan geologi yang tidak lulus air (impermeable) dengan nilai kelulusan yang sangat kecil sehingga tidak memungkinkan air melewatinya (misalnya lempung). Akuiklud adalah formasi yang mungkin mengandung air (kadang-kadang dalam jumlah yang besar), tetapi tidak bisa mengalirkan air dalam jumlah yang berarti di bawah kondisi biasa (Bear, 1979). Akuitar (aquitard) Ialah suatu lapisan-lapisan, formasi, atau kelompok formasi satuan geologi yang lulus air dengan nilai keterhantaran hidraulik yang kecil namun masih memungkinkan air melewati lapisan ini walaupun dengan gerakan yang lambat (misalnya lanau).
  • 6. GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER • Water table: the top of the zone of saturation • Zone of aeration: the unsaturated region above the water table, the region where the pore spaces are filled partially with air and partially with water • Zone of saturation: the region below the water table, the region where the pore spaces are completely filled with groundwater
  • 8. PERISTILAHAN HIDROGEOLOGI • Permeabilitas (k): kemampuan batuan untuk meluluskan cairan. Satuan: Darcy • Konduktivitas Hidrolika (K): sejumlah air yang diluluskan batuan dalam luas penampang tertentu, dan waktu tertentu, di bawah kendali gradien hidrolika. Satuan: m/d, m/s, cm/s
  • 9. PERGERAKAN AIRTANAH • Ketika terdapat perbedaan tinggi permukaan airtanah antara tempat yang satu dengan tempat lainnya, maka akan terjadi gradien hidrolika • Ketika terdapat gradien hidrolika, maka akan terjadi pergerakan airtanah, berupa aliran
  • 10. - LAPISAN PEMBAWA AIR - LAPISAN ALAS KEDAP AIR - LAPISAN PENYEKAT (TIDAK HARUS ADA) SISTEM AKIFER TERDIRI DARI
  • 13. TIPE AKIFER BERDASARKAN HARGA K • Akifer Tertekan • Akifer Bebas (tidak Tertekan) • Akifer Semi Bebas • Akifer Semi Tertekan
  • 14. GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER • Piezometric level: groundwater table level of confined aquifer • Phreatic level: groundwater table level of free aquifer or unconfined aquifer • Artesian well: a well in which the groundwater rises to a level higher than where it was first encountered
  • 15. AKUIFER BEBAS (AKUIFER TIDAK TERTEKAN) Adalah lapisan pembawa air tanah yang permeable dan terisi sebagian oleh air serta berada di atas lapisan yang kedap air. Bagian atas dari air tanahnya dibatasi oleh muka air tanah (M.A.T) yang mempunyai tekanan yang sama dengan tekanan atmosfer. M.A.T
  • 16. Adalah lapisan pembawa air tanah yang jenuh air serta di bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air.Tekanan air pada akuifer tertekan akan lebih besar dibanding tekanan atmosfer dan batas atas dari muka air tanahnya disebut AKUIFER TERTEKAN tinggi kenaikan air (TKA) serta kedudukan- nya lebih tinggi dari lapisan akuifernya. Air tanahnya disebut sebagai air tanah artesis.
  • 17. AKIFER TERTEKAN DAN SUMUR ARTESIS
  • 18. Adalah lapisan pembawa air tanah yang jenuh air yang di bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi kedap air sedangkan bagian bawahnya dapat berupa lapisan yang kedap air atau lapisan yang semi kedap air. AKUIFER SEMI TERTEKAN
  • 20.
  • 21. Daerah Resapan • Penampang yang memperlihatkan 4 tipe kondisi air tanahnya • M.A.T (water table)pada akuifer tidak tertekan dan T.K.A pada akuifer tertekan (piezomeric head) M.A.T T.K.A
  • 22. HUBUNGAN ANTARA ALIRAN PERMUKAAN DAN PERGERAKAN AIRTANAH
  • 23. GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER • Drawdown: is the difference in elevation between the undisturbed water table and the bottom of a cone of depression • Cone of depression: a cone-shaped depression in the water table surrounding a well from which water is pumped faster than it can move through the aquifer
  • 24. PEMOMPAAN AKAN MEMPENGARUHI SUMUR DI SEKITARNYA Perlu diperhatikan dalam memberikan ijin sumur bor
  • 25.
  • 26. Pemompaan pada akuifer tidak tertekan
  • 27. Pada sistim akuifer yang berbeda tidak akan saling mempengaruhi
  • 28. FAKTOR-FAKTOR GEOLOGI YANG MENGONTROL DINAMIKA AIRTANAH • Geomorfologi • Jenis Batuan/Litologi • Stratigrafi • Struktur Geologi
  • 29. PENGARUH GEOMORFOLOGI • Topografi permukaan akan mengakibatkan terjadinya perbedaan tinggi permukaan airtanah (gradien hidrolika) • Adanya gradien hidrolika akan menyebabkan gerakan airtanah
  • 30. PENGARUH LITOLOGI • Jenis batuan berbeda memiliki sifat fisik yang berbeda pula • Sifat fisik batuan yang berbeda mengakibatkan perilakunya terhadap airtanah berbeda pula. • Sehingga cara pergerakan airtanah pada batuan berbeda akan berbeda pula
  • 31. PENGARUH STRATIGRAFI • Susunan stratigrafi di suatu tempat dapat membentuk sistem akifer dan sistem hidrogeologi • Sistem akifer berdasarkan susunan stratigrafi:
  • 32. JENIS-JENIS AKIFER BERDASARKAN SUSUNAN STRATIGRAFI
  • 33. PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI • Struktur sinklin berperan sebagai akumulator airtanah • Struktur kekar dan sesar berperan sebagai regulator airtanah • Acapkali keberadaan mata-air diakibatkan oleh adanya kekar/rekahan/retakan dan atau sesar.
  • 34. Penampang geologi yang memperlihatkan mata air yang keluar dari patahan, aliran air tanah keluar melewati zona patahan menembus batuan yang ada di atas akuifer
  • 35. HUBUNGAN ANTARA ALIRAN PERMUKAAN DAN MUKA AIRTANAH
  • 36. sungai mendapat tambahan air dari sistem airtanah (musim kemarau) = gaining stream Sistem airtanah mendapat air dari sungai (musim hujan)= losing stream Interaksi sistem airtanah dengan sungai
  • 37. UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air PP No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah CAT DAERAH LEPASAN AIR TANAH DAERAH IMBUHAN AIR TANAH Pengelolaan air tanah berbasis pada cekungan air tanah (CAT) sebagai tempat terjadinya imbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah, yang diselenggarakan berlandaskan kebijakan dan strategi pengelolaan air tanah. LANDASANHUKUM
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41. CEKUNGAN AIR TANAH (CAT) WILAYAH ADMINISTRASI LITOLOGI AKUIFER PERINGKAT PENYELIDIKAN JUMLAH AIR TANAH [juta m3/th] NO NAMA LUAS (Km2) KABUPATE N/ KOTA PROVIN SI BEBAS (Q1) TERTEKAN (Q2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Majenang 108 Kab. Cilacap Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir dan kerikil; Batuan gunung api Kuarter tua, terdiri atas tuf, breksi, dan lava andesit. Diketahui 18 - 2 Sidareja *) 480 Kab. Ciamis Kab. Cilacap Jabar Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir dan kerikil; Batuan gunung api Kuarter tua, terdiri atas tuf, breksi, dan lava andesit. Diketahui 46 - 3 Tegal-Brebes *) 1.356 Kab. Tegal Kab. Brebes Kota Tegal Kab. Cirebon Jabar Jateng Endapan sungai dan pantai, terdiri atas pasir dan pasir lempungan. Batuan gunung api muda, terdiri atas tuf pasiran dan batu pasir tufan. Diketahui 248 11 4 Lebaksiu**) 661 Kab. Brebes Kab. Tegal Kab. Pemalang Jateng Batuan gunung api G. Slamet tak teruraikan, terdiri atas breksi gunung api, lava, lapili, dan tuf. Lava G. Slamet, berupa lava bersusunan andesit dan berongga. Diketahui 366 3 5 Purwokerto- Purbalingga **) 1.318 Kab. Banyumas Kab. Purbalingga Kab. Banjarnegar a Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir dan kerakal. Batuan gunung api G. Slamet tak teruraikan, terdiri atas breksi gunung api, lava, lapili, dan tuf. Lava G. Slamet, berupa lava bersusunan andesit dan berongga. Endapan lahar Gunung Slamet, terdiri atas lahar yang mengandung bongkah batuan beku. Diketahui 503 10 6 Cilacap **) 218 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Jateng Endapan sungai dan dataran pantai, terutama pasir lempungan. Endapan pematang pantai, terutama pasir. Diketahui 43 - 7 Nusakambanga n 45 Kab. Cilacap Jateng F. Kalipucang, berupa batu gamping terumbu yang telah mengalami karstifikasi. Diketahui 23 - 8 Kroya **) 423 Kab. Cilacap, Kab. Banyumas, Kab. Kebumen Jateng Endapan pematang pantai, terdiri atas pasir sedang-halus dan terpilah baik. Aluvium, terdiri atas lempung pasiran dan pasir lempungan. Diketahui 65 - 9 Banyumudal 67 Kab. Kebumen Jateng F. Kalipucang, berupa batu gamping. Diketahui 49 - 10 Pekalongan- Pemalang **) 1.682 Kota Pekalonga n Kab. Jateng Endapan sungai dan dataran pantai, terdiri atas pasir sampai kerakal. Batuan gunung api Jembangan, terdiri Pendahuluan 644 17
  • 42.
  • 44. Media Pengisian Air Tanah Air hujan yang jatuh ke tanah akan terserap oleh tanah, yang kemudian akan mengisi sistem akuifer menjadi air tanah. Dalam proses pengisian air tanah memerlukan media yang tebagi menjadi dua media, yaitu: 1. media pori yang merupakan media primer (intragranuler) 2. media rekahan yang sering disebut dengan media sekunder Media Pori (Porous Media) Media pori merupakan media pengisian air tanah, di mana air meresap melalui ruang antar butir tanah. Besar kecilnya pengisian air tanah melalui media pori dipengaruhi oleh karakteristik tanah/batuan, yang meliputi kesarangan (porosity), ukuran butir dan keterhantaran hidraulik (hydraulic conductivity)
  • 45. 1. Ukuran butir tanah / batuan sangat menentukan dalam proses aliran air tanah Beberapa hal yang berpengaruh terhadap kecepatan aliran air tanah adalah :
  • 46. Analisa Saringan Brt Contoh Kering : 50 g Brt Tertahan di No.4 : 0.00 g Brt Lewat No.200 : 32.11 g Saringan Brt. Tthn. Brt. Kor. Persen tertahan Persen Kumulatif Diameter Kumulatif Halus No g g (%) (%) D (mm) (%) 1.5 0.00 0.00 0.00 0.00 38.100 100.00 3/4 0.00 0.00 0.00 0.00 19.100 100.00 3/8 0.00 0.00 0.00 0.00 9.520 100.00 4 0.00 0.00 0.00 0.00 4.760 100.00 10 0.00 0.00 0.00 0.00 2.000 100.00 20 6.76 6.76 13.52 13.52 0.850 86.48 40 4.50 4.50 9.00 22.52 0.420 77.48 100 3.74 3.74 7.48 30.00 0.149 70.00 200 2.89 2.89 5.78 35.78 0.075 64.22 Pan 32.11 32.11 64.22 Jumlah 50.00 50.00 100.00 Hydrometer Koreksi Gabungan : -0.3 Berat Jenis Gs : 2.622 Faktor % kumulatif : 3.2330 Koreksi Meniskus : 3.3 Konst. M atau K : 0.0043 Luas Pnpg Jar : 27.00 Waktu Pmb.Hyd. Kor.Pemb. Tinggi Eff. Hydromtr Kor.Pemb.Meniskus Diameter Kumulatif Halus t (mnt) Rh' Gab. Rh L (cm) R D (mm) (%) 200 6.01 2.89 64.22 35.78 0.075 64.22 1 22.5 22.2 10.438 19.2 0.0435 62.07 2 21.3 21.0 10.755 18.0 0.0312 58.19 4 20.7 20.4 10.914 17.4 0.0222 56.25 8 20.0 19.7 11.099 16.7 0.0159 53.99 15 19.0 18.7 11.363 15.7 0.0117 50.76 30 18.5 18.2 11.496 15.2 0.0083 49.14 60 18.0 17.7 11.628 14.7 0.0059 47.53 120 16.5 16.2 12.025 13.2 0.0043 42.68 240 15.5 15.2 12.289 12.2 0.0030 39.44 480 14.7 14.4 12.501 11.4 0.0022 36.86 1440 14.3 14.0 12.606 11.0 0.0013 35.56
  • 47. 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 0.001 0.010 0.100 1.000 10.000 100.000 Jumlah(%)Lolos D (mm) 3'3/4' 410"40"100"200" 1sec 4sec 1h 8h 24h . 0 . 4 2 . 0 4 . 1 9 7 6 . . 0 0 Lempung % Lanau % Psr Hls % Psr Sdg% Psr Ksr Krkl Hls% Krkl Ksr % Kkal % Grafik Analisa Butir
  • 48. 2. Gradasi butiran, ukuran butiran tanah yang seragam akan semakin besar lbih cepat mengalirkan air tanah 3. Bentuk ukuran, ukuran yang seragam serta bentuknya bulat akan mempunyai pori-pori yang lebih besar 4. Hubungan antar butir, tanah dengan gradasi bagus (tak seragam) maka ruangan antar butir akan saling mengisi dan kemungkinan akan memperkecil terbentuknya pori- pori tanah Perbedaan kondisi fisik dari tanah secara alami akan mengakibatkan air akan bergerak/ mengalir baik secara gravitasi, perbedaan tekanan, kontrol struktur batuan dan parameter lainnya.
  • 49. MEDIA REKAHAN (FRACTURE MEDIA) Media rekahan biasanya disebabkan oleh peristiwa- peristiwa alam, seperti proses pendinginan (cooling), lipatan (folding), patahan (faulting), perubahan cuaca, ataupun karena reaksi kimia. Rekahan sebagian besar terjadi pada daerah dekat permukaan tanah. Selain peristiwa-peristiwa di atas, akar-akar tanaman yang besar, perilaku hewan, seperti tikus, serangga juga dapat mempercepat adanya bukaan sekunder pada batuan dan tanah (ASCE, 1987).
  • 51. MEDIA BERONGGA Media rekahan pada batuan karbonatan akan dapat berkembang sebagai media berongga. Hal ini disebabkan batugamping (Batuan karbonatan) mempunyai sifat mudah larut air, sehingga akibat pelarutan rekahan batuan Dapat berkembang menjadi lebih besar menjadi gua dan bila berkembang lebih lanjut akan menjadi sungai bawah tanah
  • 53. Akuifer pada batugamping melalui rekahan yang dapat berkembang melalui rongga menjadi sungai bawah tanah
  • 54. POROSITAS • Porositas merupakan perbandingan antara volume pori-pori (ruang kosong di dalam batuan) dengan volume total batuan (sampel) • Porositas dinyatakan dalam % (persen) atau angka desimal
  • 55. POROSITAS BERDASARKAN JENIS BUKAAN (OPENING) YANG ADA DI DALAM BATUAN: • Porositas intergranuler: ruang antara butir • Porositas celah/retakan: ruang antar celah/retakan/rekahan • Porositas rongga (conduit): ruang yang terbentuk dari hasil pelarutan. Biasanya terdapat pada batugamping karstik
  • 56. POROSITAS BERDASARKAN WAKTU TERBENTUKNYA TERHADAP PROSES TERJADINYA BATUAN: • Porositas Primer: terbentuknya bersamaan dg terjadinya batuan (syngenetic). Contoh: ruang antar butir • Porositas Sekunder: terbentuknya setelah terjadinya batuan (post genetic). Contohnya kekar, saluran, rongga
  • 57. KLASIFIKASI POROSITAS BATUAN BERDASARKAN RUANG ANTAR BUTIR, CELAH, DAN SALURAN
  • 60. MENENTUKAN BESARNYA POROSITAS TANAH/BATUAN Vt Vv Vt VsVt n    Vt = volume total Vs = volume solid Vv = volume void
  • 61. MENENTUKAN BESARNYA POROSITAS Volume of voids (Vv) 0,3 m3 Porositas (n) = ---------------------------- = --------- = 0,30 Total Volume (Vt) 1,0 m3