SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA

A.        LATAR BELAKANG

          Regresi adalah bentuk hubungan fungsional antara variabel respon dan

     prediktor.       Analisis   regresi   merupakan   teknik   statistik   yang   banyak

     penggunaannya serta mempunyai manfaat yang cukup besar bagi pengambil

     keputusan. Secara umum, dalam analisis regresi digunakan metode kuadrat

     terkecil (least sqaure method) untuk mencari kecocokan garis regresi dengan

     data sampel yang diamati.

          Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan analisis

     regresi yaitu:

          Representasi pemetaan dari karakteristik sistem kongkrit yang akan dipelajari.

          Abstraksi yang merupakan transformasi karakteristik sistem kongkrit yang

          akan dipelajari keadaan formula-formula matematika.

          Kesimpulan dalam analisis regresi diambil dengan mengambil dalih pada

          asumsi-asumsi yang menyangkut parameter populasi, dan apabila asumsi-

          asumsi tersebut dipenuhi maka prosedur kesimpulan parametriklah yang

          lazim paling sesuai untuk dipergunakan, dan apabila asumsi-asumsi tersebut

          dilanggar, maka penerapan prosedur paramterik bisa jadi akan menyebabkan

          hasil kesimpulan yang menyesatkan

          Apabila kejadian tersebut terjadi dapat digunakan dengan pendekatan

          prosedur non parametrik.

B.        RUMUSAN MASALAH

     1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan regresi sedrhana!

     2.
ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA


A.     PENGETIAN REGRESI SEDERHANA


            Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk

     mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel. Jika kita memiliki dua buah

     variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari

     bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat diramalkan.


            Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam

     persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-

     variabel. Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan satu

     variabel kriterium disebut analisis regresi sederhana (tunggal), sedangkan

     hubungan fungsional yang lebih dari satu variabel disebut analisis regresi ganda.


       Istilah regresi (ramalan/taksiran) pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis

     Galton pada tahun 1877 sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi

     manusia, yaitu antara tinggi anak dan tinggi orang tuanya. Pada penelitiannya

     Galton mendapatkan bahwa tinggi anak dari orang tua yang tinggi cenderung

     meningkat atau menurun dari berat rata-rata populasi. Garis yang menunjukkan

     hubungan tersebut disebut garis regresi.


       Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi, karena pada

     analisis itu kesulitan dalam menunjukkan slop (tingkat perubahan suatu variabel

     terhadap variabel lainnya dapat ditentukan). Dengan demikian maka melalui

     analisis regresi, peramalan nilai variabel terikat pada nilai variabel bebas lebih

     akurat pula.
Analisis regresi linear sederhana ialah suatu alat analisis dalam ilmu statistik

  yang berguna untuk mengukur hubungan matematis antara dua peubah.


B. PERSAMAAN REGRESI LINIER DARI Y TERHADAP X

    Jika ada satu variabel tak bebas atau variabel terikat (dependent variable)

  tergantung pada satu atau lebih variabel bebas atau peubah bebas (independent

  variable) hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dicirikan melalui model

  matematik (statistik) yang disebut sebagai model regresi.

    Sebelum dapat melakukan analisis linear sederhana diperlukan syarat-syarat

  atau asumsi sebagai berikut :

        1.   Terdapat hubungan logika antara peubah yang akan diregresikan

        2. Skala peubah sekurang-kurangnya skala selang (inteval)

        3. Terdapat study awal (penelitian, referensi, jurnal,pustaka ,dll) yang

             menunjukkan indikasi hubungan antara 2 peubah yang akan

             diregresikan

        4. Terdapat hubungan sebab akibat antara 2 peubah yang akan

             diregresikan


        Syarat nomor 3 di atas merupakan opsional , jika penelitian mengenai

        hubungan antara peubah yang dikorelasikan belum perna dilakukan

        sebelumnya . hasil dari suatu analisis regresi linear tidak lain adalah

        persamaan linear


                                  Y=a+bX


    Keterangan:


    Y = variabel terikat atau peubah respon atau peubah akibat
X = variabel bebas atau peubah faktor atau peubah sebab


       a = nilai intercept (konstanta)


       b = koefisien regresi/slop


       Analisis Regresi Linear Sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh

antara satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat.


Tujuan menggunakan analisis regresi ialah


               1. Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan

                  didasarkan pada nilai variabel bebas.

               2. Menguji hipotesis karakteristik dependensi

               3. Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan

                  pada nilai variabel bebas diluar jangkaun sample.




Persyaratan Penggunaan Model Regresi


Model kelayakan regresi linear didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:




          a.      Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA

                  sebesar < 0.05



          b.      Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak.

                  Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate <

                  Standard Deviation
c.   Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji

     T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis)



d.   Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi

     korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas.

     Syarat ini hanya berlaku untuk regresi linier berganda dengan

     variabel bebas lebih dari satu.



e.   Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Durbin dan

     Watson (DB) sebesar < 1 dan > 3



f.   Keselerasan model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan

     nilai r2 semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika

     nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik. Nilai r2

     mempunyai karakteristik diantaranya: 1) selalu positif, 2) Nilai r2

     maksimal sebesar 1. Jika Nilai r2 sebesar 1 akan mempunyai arti

     kesesuaian yang sempurna. Maksudnya seluruh variasi dalam

     variabel Y dapat diterangkan oleh model regresi. Sebaliknya jika

     r2sama dengan 0, maka tidak ada hubungan linier antara X dan Y.



g.   Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel

     tergantung (Y)



h.   Data harus berdistribusi normal
i.   Data berskala interval atau rasio



             j.   Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan

                  variabel bebas (disebut juga sebagai variabel predictor) sedang

                  variabel lainnya variabel tergantung (disebut juga sebagai variabel

                  response)


       Harga a dihitung dengan rumus


                                   –
                      a=                      =   =bX


       Harga b dihitung dengan rumus


                      b=


Linieritas


Ada dua macam linieritas dalam analisis regresi, yaitu linieritas dalam variabel dan

linieritas dalam parameter. Yang pertama, linier dalam variabel merupakan nilai rata-

rata kondisional variabel tergantung yang merupakan fungsi linier dari variabel

(variabel) bebas. Sedang yang kedua, linier dalam parameter merupakan fungsi

linier parameter dan dapat tidak linier dalam variabel.


Uji Hipotesis


       Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu:

tingkat signifikansi atau probabilitas (α) dan tingkat kepercayaan atau confidence

interval. Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang menggunakan 0,05.

Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. Yang dimaksud

dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe I, yaitu
kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar. Tingkat kepercayaan

pada umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan

ialah tingkat dimana sebesar 95% nilai sample akan mewakili nilai populasi dimana

sample berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis, yaitu:


      1. H0 (hipotessis nol) dan H1 (hipotesis alternatif)

          Contoh uji hipotesis misalnya rata-rata produktivitas pegawai sama

          dengan 10 (μ x= 10), maka bunyi hipotesisnya ialah:

      2. H0: Rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10

      3. H1: Rata-rata produktivitas pegawai tidak sama dengan 10


      Hipotesis statistiknya:


             H0: μ x= 10

             H1: μ x > 10 Untuk uji satu sisi (one tailed) atau

             H1: μ x < 10

             H1: μ x ≠ 10 Untuk uji dua sisi (two tailed)


      Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam uji hipotesis ialah;


           Untuk pengujian hipotesis kita menggunakan data sample.

           Dalam pengujian akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu

             pengujian signifikan secara statistik jika kita menolak H0 dan pengujian

             tidak signifikan secara statistik jika kita menerima H0.

           Jika kita menggunakan nilai t, maka jika nilai t yang semakin besar

             atau menjauhi 0, kita akan cenderung menolak H0; sebaliknya jika nila

             t semakin kecil atau mendekati 0 kita akan cenderung menerima H0


Karakteristik Model yang Baik
Model dikatakan baik menurut Gujarati (2006), jika memenuhi beberapa

kriteria seperti di bawah ini:




1. Parsimoni: Suatu model tidak akan pernah dapat secara sempurna menangkap

    realitas; akibatnya kita akan melakukan sedikit abstraksi ataupun

    penyederhanaan dalam pembuatan model.

2. Mempunyai Identifikasi Tinggi: Artinya dengan data yang ada, parameter-

    parameter yang diestimasi harus mempunyai nilai-nilai yang unik atau dengan

    kata lain, hanya akan ada satu parameter saja.

3. Keselarasan (Goodness of Fit): Tujuan analisis regresi ialah menerangkan

    sebanyak mungkin variasi dalam variabel tergantung dengan menggunakan

    variabel bebas dalam model. Oleh karena itu, suatu model dikatakan baik jika

    eksplanasi diukur dengan menggunakan nilai adjusted r2 yang setinggi mungkin.

4. Konsitensi Dalam Teori: Model sebaiknya segaris dengan teori. Pengukuran

    tanpa teori akan dapat menyesatkan hasilnya.

5. Kekuatan Prediksi: Validitas suatu model berbanding lurus dengan kemampuan

    prediksi model tersebut. Oleh karena itu, pilihlah suatu model yang prediksi

    teoritisnya berasal dari pengalaman empiris.


Contoh:


Seorang Manajer Pemasaran deterjen merek “SUPERCLEAN” ingin mengetahui

apakah variabel produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli

produk tersebut?


       Misalkan dari hasil penelitian manajer tersebut diperoleh data sebagai berikut:
Responden Y   X    XY

1        34   32   1088   1156   1024

2        38   36   1368   1444   1296

3        34   31   1054   1156   961

4        40   38   1520   1600   1444

5        30   29   870    900    841

6        40   35   1400   1600   1225

7        40   33   1320   1600   1089

8        34   30   1020   1156   900

9        35   32   1120   1225   1024

10       39   36   1404   1521   1296

11       33   31   1023   1089   961

12       32   31   992    1024   961

13       42   36   1512   1764   1296

14       40   37   1480   1600   1369

15       42   38   1596   1764   1444

16       32   30   960    1024   900

17       34   30   1020   1156   900

18       36   30   1080   1296   900

19       37   33   1221   1369   1089

20       36   32   1152   1296   1024

21       37   34   1258   1369   1156

22       39   35   1365   1521   1225

23       40   36   1440   1600   1296
24               33            32      1056       1089        1024

          25               34            32      1088       1156        1024

          26               36            34      1224       1296        1156

          27               37            32      1184       1369        1024

          28               38            34      1292       1444        1156

          29               42            35      1470       1764        1225

          30               41            37      1517       1681        1369

          jumlah           1.105         1.001   37.094     41.029      33.599

         Dari data di atas, diketahui:

                  = 1105

                  = 1001

                     = 37.094

                     = 41.029

                     = 33.599

               n = 30

Hipotesis:


Ho : b = 0, Variabel produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

               konsumen membeli deterjen merek “SUPERCLEAN”.


H1 : b     0, Variabel produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen


                membeli deterjen merek “SUPERCLEAN”.




Masukkan nilai tersebut ke dalam rumus a dan b di atas :


                                –
               a =
a =


        a =                     =


        a = - 0,7034


        b =                 =


        b =


        b =


            =


        b = 1,12


     Jadi, persamaan regresi linearnya adalah Y = -0,7 + 1,12 X




LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN PENGARUH VARIABEL X TERHADAP Y


  1. Hitung Kesalahan Standar Estimasi (Se):


     Se =


            =


            =


            =

            =
= 3,433136841



   2. Hitung Kesalahan Standar Koefisien Regresi

      Sb       =

   3. Uji T

      t tabel0,05,28 = 2,048


   Kriteria:

      t hitung _ t table atau -t hitung _ -t tabel = Ho diterima (–t table _ t hitung _ t

      table)

      t hitung > t table atau -t hitung < -t tabel = Ho ditolak, Ha diterima

      (–t table > t hitung > t table)


Kesimpulan:

      t hitung (4,609) > t tabel (2,048) = Ho ditolak, Ha diterima

      Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel produk berpengaruh signifikan

      terhadap keputusan

      konsumen membeli deterjen merek “SUPERCLEAN”.


                                        KESIMPULAN


      Analisis regresi berbeda dengan analisis korelasi. Jika analisis korelasi

digunakan untuk melihat hubungan dua variable; maka analisis regresi digunakan

untuk melihat pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung serta

memprediksi nilai variable tergantung dengan menggunakan variable bebas. Dalam

analisis regresi variable bebas berfungsi untuk menerangkan (explanatory) sedang

variable tergantung berfungsi sebagai yang diterangkan (the explained). Dalam

analisis regresi data harus berskala interval atau rasio. Hubungan dua variable
bersifat dependensi. Untuk menggunakan analisis regresi diperlukan beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi.




     http://www.scribd.com/doc/34415137/Regresi-Dan-Korelasi-Linear-Sederhana


     http://frisztado.wordpress.com/2010/10/29/teori-analisis-regresi-linier-

     mengenal-analisis-regresi/


     http://ssantoso.blogspot.com/2008/08/analisis-regresi-dan-korelasi-materi.html

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalhidayatulfitri
 
3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliersArief Cool
 
aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1cut maisarah
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Dila Nurlaila
 
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD IIPERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD IIAYANAH SEPTIANITA
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda RindyArini
 
Buku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakBuku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakHapizahFKIP
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Mery Hutabarat
 
Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitasAnalisis sensitivitas
Analisis sensitivitasAde Nurlaila
 
6. chi kuadrat
6. chi kuadrat6. chi kuadrat
6. chi kuadratNanda Reda
 
Statistika parametrik
Statistika parametrikStatistika parametrik
Statistika parametrikyeniyeni264
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial ParsialRose Nehe
 

La actualidad más candente (20)

Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normal
 
3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
 
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD IIPERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
 
Buku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakBuku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyak
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitasAnalisis sensitivitas
Analisis sensitivitas
 
Grafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutubGrafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutub
 
6. chi kuadrat
6. chi kuadrat6. chi kuadrat
6. chi kuadrat
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Statistika parametrik
Statistika parametrikStatistika parametrik
Statistika parametrik
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 

Similar a Statistika

DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDepriZon1
 
regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasiRatu Bilqis
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdffitriunissula
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxAngraArdana
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaDwi Mardianti
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresiAyah Irawan
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresiGitha Niez
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 

Similar a Statistika (20)

DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
 
regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasi
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docx
 
remember
rememberremember
remember
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Makalah analisis regresi
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresi
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
regresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdfregresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdf
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresi
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresi
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaRegresi Linier Sederhana
Regresi Linier Sederhana
 
Modul linear-ganda
Modul linear-gandaModul linear-ganda
Modul linear-ganda
 
Regresi Berganda (Yayan Udianto)
Regresi Berganda (Yayan Udianto)Regresi Berganda (Yayan Udianto)
Regresi Berganda (Yayan Udianto)
 
statistik tugas 4 pdf.pdf
statistik tugas 4 pdf.pdfstatistik tugas 4 pdf.pdf
statistik tugas 4 pdf.pdf
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Analisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear SederhanaAnalisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear Sederhana
 

Statistika

  • 1. ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA A. LATAR BELAKANG Regresi adalah bentuk hubungan fungsional antara variabel respon dan prediktor. Analisis regresi merupakan teknik statistik yang banyak penggunaannya serta mempunyai manfaat yang cukup besar bagi pengambil keputusan. Secara umum, dalam analisis regresi digunakan metode kuadrat terkecil (least sqaure method) untuk mencari kecocokan garis regresi dengan data sampel yang diamati. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan analisis regresi yaitu: Representasi pemetaan dari karakteristik sistem kongkrit yang akan dipelajari. Abstraksi yang merupakan transformasi karakteristik sistem kongkrit yang akan dipelajari keadaan formula-formula matematika. Kesimpulan dalam analisis regresi diambil dengan mengambil dalih pada asumsi-asumsi yang menyangkut parameter populasi, dan apabila asumsi- asumsi tersebut dipenuhi maka prosedur kesimpulan parametriklah yang lazim paling sesuai untuk dipergunakan, dan apabila asumsi-asumsi tersebut dilanggar, maka penerapan prosedur paramterik bisa jadi akan menyebabkan hasil kesimpulan yang menyesatkan Apabila kejadian tersebut terjadi dapat digunakan dengan pendekatan prosedur non parametrik. B. RUMUSAN MASALAH 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan regresi sedrhana! 2.
  • 2. ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA A. PENGETIAN REGRESI SEDERHANA Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel. Jika kita memiliki dua buah variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat diramalkan. Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel- variabel. Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan satu variabel kriterium disebut analisis regresi sederhana (tunggal), sedangkan hubungan fungsional yang lebih dari satu variabel disebut analisis regresi ganda. Istilah regresi (ramalan/taksiran) pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1877 sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi manusia, yaitu antara tinggi anak dan tinggi orang tuanya. Pada penelitiannya Galton mendapatkan bahwa tinggi anak dari orang tua yang tinggi cenderung meningkat atau menurun dari berat rata-rata populasi. Garis yang menunjukkan hubungan tersebut disebut garis regresi. Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi, karena pada analisis itu kesulitan dalam menunjukkan slop (tingkat perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya dapat ditentukan). Dengan demikian maka melalui analisis regresi, peramalan nilai variabel terikat pada nilai variabel bebas lebih akurat pula.
  • 3. Analisis regresi linear sederhana ialah suatu alat analisis dalam ilmu statistik yang berguna untuk mengukur hubungan matematis antara dua peubah. B. PERSAMAAN REGRESI LINIER DARI Y TERHADAP X Jika ada satu variabel tak bebas atau variabel terikat (dependent variable) tergantung pada satu atau lebih variabel bebas atau peubah bebas (independent variable) hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dicirikan melalui model matematik (statistik) yang disebut sebagai model regresi. Sebelum dapat melakukan analisis linear sederhana diperlukan syarat-syarat atau asumsi sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan logika antara peubah yang akan diregresikan 2. Skala peubah sekurang-kurangnya skala selang (inteval) 3. Terdapat study awal (penelitian, referensi, jurnal,pustaka ,dll) yang menunjukkan indikasi hubungan antara 2 peubah yang akan diregresikan 4. Terdapat hubungan sebab akibat antara 2 peubah yang akan diregresikan Syarat nomor 3 di atas merupakan opsional , jika penelitian mengenai hubungan antara peubah yang dikorelasikan belum perna dilakukan sebelumnya . hasil dari suatu analisis regresi linear tidak lain adalah persamaan linear Y=a+bX Keterangan: Y = variabel terikat atau peubah respon atau peubah akibat
  • 4. X = variabel bebas atau peubah faktor atau peubah sebab a = nilai intercept (konstanta) b = koefisien regresi/slop Analisis Regresi Linear Sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh antara satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Tujuan menggunakan analisis regresi ialah 1. Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada nilai variabel bebas. 2. Menguji hipotesis karakteristik dependensi 3. Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar jangkaun sample. Persyaratan Penggunaan Model Regresi Model kelayakan regresi linear didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: a. Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05 b. Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation
  • 5. c. Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis) d. Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Syarat ini hanya berlaku untuk regresi linier berganda dengan variabel bebas lebih dari satu. e. Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Durbin dan Watson (DB) sebesar < 1 dan > 3 f. Keselerasan model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai r2 semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik. Nilai r2 mempunyai karakteristik diantaranya: 1) selalu positif, 2) Nilai r2 maksimal sebesar 1. Jika Nilai r2 sebesar 1 akan mempunyai arti kesesuaian yang sempurna. Maksudnya seluruh variasi dalam variabel Y dapat diterangkan oleh model regresi. Sebaliknya jika r2sama dengan 0, maka tidak ada hubungan linier antara X dan Y. g. Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y) h. Data harus berdistribusi normal
  • 6. i. Data berskala interval atau rasio j. Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (disebut juga sebagai variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel tergantung (disebut juga sebagai variabel response) Harga a dihitung dengan rumus – a= = =bX Harga b dihitung dengan rumus b= Linieritas Ada dua macam linieritas dalam analisis regresi, yaitu linieritas dalam variabel dan linieritas dalam parameter. Yang pertama, linier dalam variabel merupakan nilai rata- rata kondisional variabel tergantung yang merupakan fungsi linier dari variabel (variabel) bebas. Sedang yang kedua, linier dalam parameter merupakan fungsi linier parameter dan dapat tidak linier dalam variabel. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu: tingkat signifikansi atau probabilitas (α) dan tingkat kepercayaan atau confidence interval. Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang menggunakan 0,05. Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. Yang dimaksud dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe I, yaitu
  • 7. kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar. Tingkat kepercayaan pada umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan ialah tingkat dimana sebesar 95% nilai sample akan mewakili nilai populasi dimana sample berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis, yaitu: 1. H0 (hipotessis nol) dan H1 (hipotesis alternatif) Contoh uji hipotesis misalnya rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10 (μ x= 10), maka bunyi hipotesisnya ialah: 2. H0: Rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10 3. H1: Rata-rata produktivitas pegawai tidak sama dengan 10 Hipotesis statistiknya: H0: μ x= 10 H1: μ x > 10 Untuk uji satu sisi (one tailed) atau H1: μ x < 10 H1: μ x ≠ 10 Untuk uji dua sisi (two tailed) Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam uji hipotesis ialah;  Untuk pengujian hipotesis kita menggunakan data sample.  Dalam pengujian akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu pengujian signifikan secara statistik jika kita menolak H0 dan pengujian tidak signifikan secara statistik jika kita menerima H0.  Jika kita menggunakan nilai t, maka jika nilai t yang semakin besar atau menjauhi 0, kita akan cenderung menolak H0; sebaliknya jika nila t semakin kecil atau mendekati 0 kita akan cenderung menerima H0 Karakteristik Model yang Baik
  • 8. Model dikatakan baik menurut Gujarati (2006), jika memenuhi beberapa kriteria seperti di bawah ini: 1. Parsimoni: Suatu model tidak akan pernah dapat secara sempurna menangkap realitas; akibatnya kita akan melakukan sedikit abstraksi ataupun penyederhanaan dalam pembuatan model. 2. Mempunyai Identifikasi Tinggi: Artinya dengan data yang ada, parameter- parameter yang diestimasi harus mempunyai nilai-nilai yang unik atau dengan kata lain, hanya akan ada satu parameter saja. 3. Keselarasan (Goodness of Fit): Tujuan analisis regresi ialah menerangkan sebanyak mungkin variasi dalam variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas dalam model. Oleh karena itu, suatu model dikatakan baik jika eksplanasi diukur dengan menggunakan nilai adjusted r2 yang setinggi mungkin. 4. Konsitensi Dalam Teori: Model sebaiknya segaris dengan teori. Pengukuran tanpa teori akan dapat menyesatkan hasilnya. 5. Kekuatan Prediksi: Validitas suatu model berbanding lurus dengan kemampuan prediksi model tersebut. Oleh karena itu, pilihlah suatu model yang prediksi teoritisnya berasal dari pengalaman empiris. Contoh: Seorang Manajer Pemasaran deterjen merek “SUPERCLEAN” ingin mengetahui apakah variabel produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk tersebut? Misalkan dari hasil penelitian manajer tersebut diperoleh data sebagai berikut:
  • 9. Responden Y X XY 1 34 32 1088 1156 1024 2 38 36 1368 1444 1296 3 34 31 1054 1156 961 4 40 38 1520 1600 1444 5 30 29 870 900 841 6 40 35 1400 1600 1225 7 40 33 1320 1600 1089 8 34 30 1020 1156 900 9 35 32 1120 1225 1024 10 39 36 1404 1521 1296 11 33 31 1023 1089 961 12 32 31 992 1024 961 13 42 36 1512 1764 1296 14 40 37 1480 1600 1369 15 42 38 1596 1764 1444 16 32 30 960 1024 900 17 34 30 1020 1156 900 18 36 30 1080 1296 900 19 37 33 1221 1369 1089 20 36 32 1152 1296 1024 21 37 34 1258 1369 1156 22 39 35 1365 1521 1225 23 40 36 1440 1600 1296
  • 10. 24 33 32 1056 1089 1024 25 34 32 1088 1156 1024 26 36 34 1224 1296 1156 27 37 32 1184 1369 1024 28 38 34 1292 1444 1156 29 42 35 1470 1764 1225 30 41 37 1517 1681 1369 jumlah 1.105 1.001 37.094 41.029 33.599 Dari data di atas, diketahui: = 1105 = 1001 = 37.094 = 41.029 = 33.599 n = 30 Hipotesis: Ho : b = 0, Variabel produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek “SUPERCLEAN”. H1 : b 0, Variabel produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek “SUPERCLEAN”. Masukkan nilai tersebut ke dalam rumus a dan b di atas : – a =
  • 11. a = a = = a = - 0,7034 b = = b = b = = b = 1,12 Jadi, persamaan regresi linearnya adalah Y = -0,7 + 1,12 X LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN PENGARUH VARIABEL X TERHADAP Y 1. Hitung Kesalahan Standar Estimasi (Se): Se = = = = =
  • 12. = 3,433136841 2. Hitung Kesalahan Standar Koefisien Regresi Sb = 3. Uji T t tabel0,05,28 = 2,048 Kriteria: t hitung _ t table atau -t hitung _ -t tabel = Ho diterima (–t table _ t hitung _ t table) t hitung > t table atau -t hitung < -t tabel = Ho ditolak, Ha diterima (–t table > t hitung > t table) Kesimpulan: t hitung (4,609) > t tabel (2,048) = Ho ditolak, Ha diterima Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek “SUPERCLEAN”. KESIMPULAN Analisis regresi berbeda dengan analisis korelasi. Jika analisis korelasi digunakan untuk melihat hubungan dua variable; maka analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung serta memprediksi nilai variable tergantung dengan menggunakan variable bebas. Dalam analisis regresi variable bebas berfungsi untuk menerangkan (explanatory) sedang variable tergantung berfungsi sebagai yang diterangkan (the explained). Dalam analisis regresi data harus berskala interval atau rasio. Hubungan dua variable
  • 13. bersifat dependensi. Untuk menggunakan analisis regresi diperlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. http://www.scribd.com/doc/34415137/Regresi-Dan-Korelasi-Linear-Sederhana http://frisztado.wordpress.com/2010/10/29/teori-analisis-regresi-linier- mengenal-analisis-regresi/ http://ssantoso.blogspot.com/2008/08/analisis-regresi-dan-korelasi-materi.html