SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sebagai salah satu unsur kota yang penting khususnya dilihat dari fungsi
ekologis, maka betapa sempit atau kecilnya ukuran RTH Kota (Urban Green Open
Space) yang ada, termasuk halaman rumah/bangunan pribadi, seyogyanya dapat
dimanfaatkan sebagai ruang hijau yang ditanami tetumbuhan.
Berbagai fungsi yang terkait dengan keberadaannya (fungsi ekologis, sosial,
ekonomi, dan arsitektural) dan nilai estetika yang dimilikinya (obyek dan lingkungan)
tidak hanya dapat dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk kelangsungan
kehidupan perkotaan tetapi juga dapat menjadi nilai kebanggaan dan identitas kota.
Untuk mendapatkan RTH yang fungsional dan estetik dalam suatu sistem perkotaan
maka luas minimal, pola dan struktur, serta bentuk dan distribusinya harus menjadi
pertimbangan dalam membangun dan mengembangkannya. Karakter ekologis,
Perencanaan Lansekap 1
BAB I
kondisi dan ke-inginan warga kota, serta arah dan tujuan pembangunan dan
perkembangan kota merupakan determinan utama dalam menentukan besaran RTH
fungsi-onal ini.
Seiring dengan proses perkembangannya, sebuah kota tidak pernah selesai
dalam menampilkan eksistensinya. Wajah dan tatanan kehidupan di dalamnya selalu
berproses melalui interaksi antar berbagai kepentingan yang ada. Upaya
mengalokasikan aktivitas yang menjalankan denyut nadi perekonomian suatu kota
akan terus berkembang secara kreatif. Oleh karenanya, upaya penentuan peruntukan
lahan kota dengan sistem zoning yang ketat dalam kurun waktu yang sangat lama,
tidak dapat diterapkan dengan mudah. Bahkan apabila dipaksakan, dapat
menyebabkan sebuah kota kehilangan eksistensinya yang pada gilirannya
juga akan menurunkan kualitas kehidupan kota di dalamnya. Dengan latar belakang
inilah, timbul ide penelitian dengan fokus pengkajian RTH pada desa ini.
I.2 Identifikasi/ Perumusan Masalah
Pembangunan dan pengelolaan RTH wilayah perkotaan harus menjadi
substansi yang terakomodasi secara hierarkial dalam perundangan dan peraturan serta
pedoman di tingkat nasional dan daerah/kota. Untuk tingkat daerah baik provinsi
maupun kabupaten/kota, permasalahan RTH menjadi bagian organik dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah dan subwilayah yang diperkuat oleh peraturan daerah.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan dan pengelolaan RTH juga mengikut
sertakan masyarakat untuk meningkatkan apresiasi dan kepedulian mereka terha-dap,
terutama, kualitas lingkungan alami perkotaan, yang cenderung menurun.
Dari paparan diatas, yang menjadi isues dan permasalahan penelitian ini
adalah kenyataan bahwa ruang terbuka hijau yang berada di kawasan kajian yang
berfungsi sebagai ruang publik, saat ini belum memadai (masih kurang).
Perumusan Masalah :
Perencanaan Lansekap 2
Dari berbagai isu permasalahan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah kajian yaitu
Desa Cikidang dan Desa Wangunharja Kecamatan Lembang Jawa Barat tersebut di
atas, maka permasalahan utamanya adalah kurang berhasilnya pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau di Desa Cikidang dan Desa Wangunharja. Dalam kaitanya dengan
persoalan tersebut, maka perlu dipertanyakan :
a. Apakah yang menyebabkan pengelolaan RTH di wilayah tersebut kurang berhasil?.
b. Faktor-faktor apa yang menghambat dalam pengelolaanya?.
I.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian dan Penulisan
Tujuan dalam pengkajian RTH Desa ini adalah untuk mendapatkan data yang
pasti dilapangan, berapa banyak RTH yang ada di Desa tersebut dan juga melihat
kondisinya saat ini, apakah masih berfungsi atau sudah tidak terawat lagi.
Maksud dalam pengkajian RTH pada Desa ini, kita akan melihat jumlah dan
kondisi RTH yang ada pada Desa tersebut, mulai dari RTH RT, RW, Desa, taman
kota, hutan kota, sabuk hijau/kantung hijau, RTH pemakaman, dan banyak lagi
termasuk juga ruang terbuka non hijau.
Sementara sasaran yang dicapai untuk merumuskan laporan ini yaitu
diantaranya sebagai berikut :
• Kondisi eksisting RTH wilayah Kecamatan dan Kelurahan.
• Jumlah dan kondisi RTH yang ada pada kelurahan tersebut, yaitu
diantaranya :
o RTH RT dan RW.
o RTH Kelurahan.
o RTH taman kota.
o Hutan kota.
o Sabuk hijau/kantung hijau.
Perencanaan Lansekap 3
o RTH pemakaman, dan banyak lagi termasuk juga ruang terbuka non
hijau.
I.4 Guna Penelitian (Secara umum dan khusus)
Secara umum penelitian ini berguna untuk mengetahui besaran ketersediaan
RTH di wilayah perkotaan yang ada di skala kelurahan di kabupaten. Adapaun
kegunaan secara khususnya yaitu kita dapat mengetahui berapa presentase kondisi
eksisting RTH yang ada pada saat ini serta berapa proporsi RTH yang dibutuhkan
pada masa yang akan datang.
I.5 Ruang Lingkup Pembahasan Penelitian
Dalam pengkajian tentang RTH di Desa ini, ruang lingkup yang harus di kaji
adalah sekitaran Desa tersebut, bagaimana kondisi eksisting RTH yang ada di tiap
Desa, yaitu dengan cara membandingkan antara 2 Desa dalam 1 kecamatan tersebut
yaitu desa cikidang dan desa wangunharja kecamatan lembang Jawa
Barat.Pengkajiannya hanya dibatasi pada jumlah dan kondisi eksisting dari RTH yang
ada pada tiap Desa tersebut.
I.6 Metode dan Teknik Penelitian
Studi ini dilakukan ke dalam beberapa tahap yaitu pengumpulan data,
pengolahan data awal, tahap pembahasan. Pengkajian tentang RTH yang ada pada
tiap kelurahan yang di kaji ini adalah untuk mendapatkan hasil eksisting dilapangan
tentang kondisi RTH dan jumlah yang ada. Tahap pengkajian RTH ini yaitu sebagai
berikut :
1. Tahap Pengumpulan Data
Survey langsung pada kelurahan dengan mengkaji RTH dengan cara
pengamatan terhadap lokasi RTH yang diamati.
Perencanaan Lansekap 4
2. Tahap Pembahasan
Pembahasan terhadap data yang telah terkumpul baik foto – foto atau
wawancara langsung dengan masyarakat.
I.7 Prosedur Penelitian:
1) Tahap Perencanaan Observasi
Perkembangan Kota Bandung yang terus meningkat mempengaruhi
perkembangan, wilayah Kecamatan Lembang sehingga berkembang dari wilayah
rural menjadi wilayah urban yang dapat mendorong terjadinya alih fungsi lahan
pertanian ke non pertanian.
Tahap perencanaan observasi yang dilakukan yaitu dengan memilih wilayah
studi penelitian yaitu di Desa Cikidang dan Desa Wangunharja, alasannya yaitu
Lembang yang merupakan kota wisata menuntut pembangunan sarana dan prasarana
yang bisa mendukung kegiatan didalamnya, tetapi dilain pihak juga keterbatasan
pembangunan yang harus diperhatikan menjadi orientasi utama dalam pengembangan
sarana prasarana tersebut, terutama dalam alih fungsi lahan yang tadinya sebagai
daerah resapan air, dan daerah aliran sungai yang berpengaruh terhadap wilayah
bawahnya.
2) Langkah - Langkah Observasi
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan atau langkah dalam
kegiatan observasi, yaitu :
• Perumusan tujuan
• Identifikasi masalah
• Pemilihan wilayah studi
• Kegiatan observasi (primer dan sekunder)
• Kompilasi dan Pengolahan data
Perencanaan Lansekap 5
• Analisis data
Perencanaan Lansekap 6
• Analisis data
Perencanaan Lansekap 6

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Rth&hutan kota(mk plandscape)2
Rth&hutan kota(mk plandscape)2Rth&hutan kota(mk plandscape)2
Rth&hutan kota(mk plandscape)2
Sang Pemimpi
 
4. manajemn manfaat rth
4. manajemn manfaat rth4. manajemn manfaat rth
4. manajemn manfaat rth
trio Saputra
 
Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata RuangPerencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata Ruang
Sri Wahyuni
 
Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23
Indriati Dewi
 
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijauKuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Reaper-Ami
 
Materi pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print versionMateri pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print version
Dix Ajus
 

La actualidad más candente (19)

Rth&hutan kota(mk plandscape)2
Rth&hutan kota(mk plandscape)2Rth&hutan kota(mk plandscape)2
Rth&hutan kota(mk plandscape)2
 
Lokakarya kampung hijau pu
Lokakarya kampung hijau puLokakarya kampung hijau pu
Lokakarya kampung hijau pu
 
01 perencanaan bangunan dan lingkungan
01 perencanaan bangunan dan lingkungan01 perencanaan bangunan dan lingkungan
01 perencanaan bangunan dan lingkungan
 
kebijakan tata ruang
kebijakan tata ruangkebijakan tata ruang
kebijakan tata ruang
 
Tugas etika 2 bu isma
Tugas etika 2 bu ismaTugas etika 2 bu isma
Tugas etika 2 bu isma
 
4. manajemn manfaat rth
4. manajemn manfaat rth4. manajemn manfaat rth
4. manajemn manfaat rth
 
Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata RuangPerencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata Ruang
 
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktifPerencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
 
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
 
Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23
 
Semarang 30% rth final
Semarang 30% rth finalSemarang 30% rth final
Semarang 30% rth final
 
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan PermukimanBuku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
 
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijauKuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
 
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarang
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarangbest practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarang
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarang
 
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Materi pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print versionMateri pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print version
 
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 

Destacado

Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)
Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)
Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)
jamestravolta
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
infosanitasi
 

Destacado (20)

Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)
Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)
Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
 
Pemetaan sosial potensi ekonomi rural
Pemetaan sosial potensi ekonomi ruralPemetaan sosial potensi ekonomi rural
Pemetaan sosial potensi ekonomi rural
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
 
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan LingkunganPermen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
 
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan RuangKeppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
 
Pendekatan Partisipasi Komunitas Urban
Pendekatan Partisipasi Komunitas UrbanPendekatan Partisipasi Komunitas Urban
Pendekatan Partisipasi Komunitas Urban
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
 
Panduan pemetaan partispatif - Apa yg dimaksud dgn pemetaan partisipatif ?
Panduan pemetaan partispatif  - Apa yg dimaksud dgn pemetaan partisipatif ?Panduan pemetaan partispatif  - Apa yg dimaksud dgn pemetaan partisipatif ?
Panduan pemetaan partispatif - Apa yg dimaksud dgn pemetaan partisipatif ?
 
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
 
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
 
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan TanahPeraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
 
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah KotaRencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
 
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsorPedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
 

Similar a Kebutuhan RTH

Bab 1 news
Bab 1 newsBab 1 news
Bab 1 news
Jona1972
 
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Sari Faizah
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Samson Supeno
 
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijauKuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Reaper-Ami
 
Tahapan Kegiatan Intervensi Perubahan Perilaku - to Paparan.pptx
Tahapan Kegiatan Intervensi Perubahan Perilaku - to Paparan.pptxTahapan Kegiatan Intervensi Perubahan Perilaku - to Paparan.pptx
Tahapan Kegiatan Intervensi Perubahan Perilaku - to Paparan.pptx
BusonoRaharjo
 

Similar a Kebutuhan RTH (20)

Bab i Rancang Kota
Bab i Rancang KotaBab i Rancang Kota
Bab i Rancang Kota
 
Paper rpp-desa
Paper rpp-desaPaper rpp-desa
Paper rpp-desa
 
Rumah kumuh
Rumah kumuhRumah kumuh
Rumah kumuh
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdfPra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Teknis konstruksi sistem pengelolaan persampahan
Teknis konstruksi sistem pengelolaan persampahanTeknis konstruksi sistem pengelolaan persampahan
Teknis konstruksi sistem pengelolaan persampahan
 
Perencanaan sistem pengelolaan persampahan
Perencanaan sistem pengelolaan persampahanPerencanaan sistem pengelolaan persampahan
Perencanaan sistem pengelolaan persampahan
 
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
 
Lapdal - Green City Trenggalek
Lapdal - Green City TrenggalekLapdal - Green City Trenggalek
Lapdal - Green City Trenggalek
 
Hutan Kota
Hutan KotaHutan Kota
Hutan Kota
 
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
 
Bab 1 news
Bab 1 newsBab 1 news
Bab 1 news
 
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaan
 
pengelolaan-sampah.pptx
pengelolaan-sampah.pptxpengelolaan-sampah.pptx
pengelolaan-sampah.pptx
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
 
Review Dokumen Perencanaan Skala Lingkungan - NUAP
Review Dokumen Perencanaan Skala Lingkungan - NUAPReview Dokumen Perencanaan Skala Lingkungan - NUAP
Review Dokumen Perencanaan Skala Lingkungan - NUAP
 
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijauKuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
 
Tahapan Kegiatan Intervensi Perubahan Perilaku - to Paparan.pptx
Tahapan Kegiatan Intervensi Perubahan Perilaku - to Paparan.pptxTahapan Kegiatan Intervensi Perubahan Perilaku - to Paparan.pptx
Tahapan Kegiatan Intervensi Perubahan Perilaku - to Paparan.pptx
 
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-268830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
 

Último

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Último (20)

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 

Kebutuhan RTH

  • 1. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sebagai salah satu unsur kota yang penting khususnya dilihat dari fungsi ekologis, maka betapa sempit atau kecilnya ukuran RTH Kota (Urban Green Open Space) yang ada, termasuk halaman rumah/bangunan pribadi, seyogyanya dapat dimanfaatkan sebagai ruang hijau yang ditanami tetumbuhan. Berbagai fungsi yang terkait dengan keberadaannya (fungsi ekologis, sosial, ekonomi, dan arsitektural) dan nilai estetika yang dimilikinya (obyek dan lingkungan) tidak hanya dapat dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk kelangsungan kehidupan perkotaan tetapi juga dapat menjadi nilai kebanggaan dan identitas kota. Untuk mendapatkan RTH yang fungsional dan estetik dalam suatu sistem perkotaan maka luas minimal, pola dan struktur, serta bentuk dan distribusinya harus menjadi pertimbangan dalam membangun dan mengembangkannya. Karakter ekologis, Perencanaan Lansekap 1 BAB I
  • 2. kondisi dan ke-inginan warga kota, serta arah dan tujuan pembangunan dan perkembangan kota merupakan determinan utama dalam menentukan besaran RTH fungsi-onal ini. Seiring dengan proses perkembangannya, sebuah kota tidak pernah selesai dalam menampilkan eksistensinya. Wajah dan tatanan kehidupan di dalamnya selalu berproses melalui interaksi antar berbagai kepentingan yang ada. Upaya mengalokasikan aktivitas yang menjalankan denyut nadi perekonomian suatu kota akan terus berkembang secara kreatif. Oleh karenanya, upaya penentuan peruntukan lahan kota dengan sistem zoning yang ketat dalam kurun waktu yang sangat lama, tidak dapat diterapkan dengan mudah. Bahkan apabila dipaksakan, dapat menyebabkan sebuah kota kehilangan eksistensinya yang pada gilirannya juga akan menurunkan kualitas kehidupan kota di dalamnya. Dengan latar belakang inilah, timbul ide penelitian dengan fokus pengkajian RTH pada desa ini. I.2 Identifikasi/ Perumusan Masalah Pembangunan dan pengelolaan RTH wilayah perkotaan harus menjadi substansi yang terakomodasi secara hierarkial dalam perundangan dan peraturan serta pedoman di tingkat nasional dan daerah/kota. Untuk tingkat daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, permasalahan RTH menjadi bagian organik dalam Rencana Tata Ruang Wilayah dan subwilayah yang diperkuat oleh peraturan daerah. Dalam pelaksanaannya, pembangunan dan pengelolaan RTH juga mengikut sertakan masyarakat untuk meningkatkan apresiasi dan kepedulian mereka terha-dap, terutama, kualitas lingkungan alami perkotaan, yang cenderung menurun. Dari paparan diatas, yang menjadi isues dan permasalahan penelitian ini adalah kenyataan bahwa ruang terbuka hijau yang berada di kawasan kajian yang berfungsi sebagai ruang publik, saat ini belum memadai (masih kurang). Perumusan Masalah : Perencanaan Lansekap 2
  • 3. Dari berbagai isu permasalahan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah kajian yaitu Desa Cikidang dan Desa Wangunharja Kecamatan Lembang Jawa Barat tersebut di atas, maka permasalahan utamanya adalah kurang berhasilnya pengelolaan Ruang Terbuka Hijau di Desa Cikidang dan Desa Wangunharja. Dalam kaitanya dengan persoalan tersebut, maka perlu dipertanyakan : a. Apakah yang menyebabkan pengelolaan RTH di wilayah tersebut kurang berhasil?. b. Faktor-faktor apa yang menghambat dalam pengelolaanya?. I.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian dan Penulisan Tujuan dalam pengkajian RTH Desa ini adalah untuk mendapatkan data yang pasti dilapangan, berapa banyak RTH yang ada di Desa tersebut dan juga melihat kondisinya saat ini, apakah masih berfungsi atau sudah tidak terawat lagi. Maksud dalam pengkajian RTH pada Desa ini, kita akan melihat jumlah dan kondisi RTH yang ada pada Desa tersebut, mulai dari RTH RT, RW, Desa, taman kota, hutan kota, sabuk hijau/kantung hijau, RTH pemakaman, dan banyak lagi termasuk juga ruang terbuka non hijau. Sementara sasaran yang dicapai untuk merumuskan laporan ini yaitu diantaranya sebagai berikut : • Kondisi eksisting RTH wilayah Kecamatan dan Kelurahan. • Jumlah dan kondisi RTH yang ada pada kelurahan tersebut, yaitu diantaranya : o RTH RT dan RW. o RTH Kelurahan. o RTH taman kota. o Hutan kota. o Sabuk hijau/kantung hijau. Perencanaan Lansekap 3
  • 4. o RTH pemakaman, dan banyak lagi termasuk juga ruang terbuka non hijau. I.4 Guna Penelitian (Secara umum dan khusus) Secara umum penelitian ini berguna untuk mengetahui besaran ketersediaan RTH di wilayah perkotaan yang ada di skala kelurahan di kabupaten. Adapaun kegunaan secara khususnya yaitu kita dapat mengetahui berapa presentase kondisi eksisting RTH yang ada pada saat ini serta berapa proporsi RTH yang dibutuhkan pada masa yang akan datang. I.5 Ruang Lingkup Pembahasan Penelitian Dalam pengkajian tentang RTH di Desa ini, ruang lingkup yang harus di kaji adalah sekitaran Desa tersebut, bagaimana kondisi eksisting RTH yang ada di tiap Desa, yaitu dengan cara membandingkan antara 2 Desa dalam 1 kecamatan tersebut yaitu desa cikidang dan desa wangunharja kecamatan lembang Jawa Barat.Pengkajiannya hanya dibatasi pada jumlah dan kondisi eksisting dari RTH yang ada pada tiap Desa tersebut. I.6 Metode dan Teknik Penelitian Studi ini dilakukan ke dalam beberapa tahap yaitu pengumpulan data, pengolahan data awal, tahap pembahasan. Pengkajian tentang RTH yang ada pada tiap kelurahan yang di kaji ini adalah untuk mendapatkan hasil eksisting dilapangan tentang kondisi RTH dan jumlah yang ada. Tahap pengkajian RTH ini yaitu sebagai berikut : 1. Tahap Pengumpulan Data Survey langsung pada kelurahan dengan mengkaji RTH dengan cara pengamatan terhadap lokasi RTH yang diamati. Perencanaan Lansekap 4
  • 5. 2. Tahap Pembahasan Pembahasan terhadap data yang telah terkumpul baik foto – foto atau wawancara langsung dengan masyarakat. I.7 Prosedur Penelitian: 1) Tahap Perencanaan Observasi Perkembangan Kota Bandung yang terus meningkat mempengaruhi perkembangan, wilayah Kecamatan Lembang sehingga berkembang dari wilayah rural menjadi wilayah urban yang dapat mendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. Tahap perencanaan observasi yang dilakukan yaitu dengan memilih wilayah studi penelitian yaitu di Desa Cikidang dan Desa Wangunharja, alasannya yaitu Lembang yang merupakan kota wisata menuntut pembangunan sarana dan prasarana yang bisa mendukung kegiatan didalamnya, tetapi dilain pihak juga keterbatasan pembangunan yang harus diperhatikan menjadi orientasi utama dalam pengembangan sarana prasarana tersebut, terutama dalam alih fungsi lahan yang tadinya sebagai daerah resapan air, dan daerah aliran sungai yang berpengaruh terhadap wilayah bawahnya. 2) Langkah - Langkah Observasi Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan atau langkah dalam kegiatan observasi, yaitu : • Perumusan tujuan • Identifikasi masalah • Pemilihan wilayah studi • Kegiatan observasi (primer dan sekunder) • Kompilasi dan Pengolahan data Perencanaan Lansekap 5