SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
PSIKOLOGI SOSIAL
&
LINGKUNGAN
Kelompok 2
 Aryo.T.Sudirman 0910352021
 Elvina Sari 1110351007
 Fera Ferdial 1110351008
 Annisa Elfira Khairani 1110352010
 Chairun Filhayani 1110352011
 Indah Andika Octavia 1110353005
A. Perilaku Spasial Manusia
Pokok Bahasan
B. Crowding
C. Persoalan Lingkungan,
Kebisingan , tataruang, kehidupan
di kota besar
A. PERILAKU SPASIAL (JARAK)
MANUSIA
Perbedaan
Perilaku
Teritorial
Ruang pribadi
adalah kawasan
sekitar seseorang
yang mereka
anggap sebagai
psikologis
mereka.
Ada beberapa
faktor yang
mempengaruhi
terjadinya
perilaku spasial
yang berbeda-
beda antar
individu.
Teritorial
adalah tempat
yang dimiliki
atau dikuasai
oleh seorang
individu.
Ruang pribadi (
personal space )
1.Jarak intim (0-18 inci)
Seperti, bercumbu, berciuman,
senggama, oral seks dan ibu
yang menyusui anak nya.
2. Jarak pribadi (18 inci- 4 kaki)
Jarak seperti ini digambarkan
oleh edward seperti bercakap-
cakap.
3. Jarak sosial ( 4-7 kaki)
Jarak seperti ini digambarkan
oleh Edward seperti orang yang
melakukan bisnis (meeting).
4. Jarak public (12-25 kaki)
seperti orang lain berteriak
memanggil orang lain.
Edward Hall (1959)
mengajukan 4 daerah
pokok
untuk seseorang melak
ukan interaksi
interpersonal:
A. Ruang pribadi ( personal space )
1. Teritorial Primer
• Daerah ini dimiliki secara keseluruhan, misalnya: rumah, apartemen,
ruang kerja pribadi. Ini dikelola secara relative permanen dan
merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
2. Teritorial Sekunder
• Daerah ini digunakan secara teratur, tetapi digunakan bersama orang
lain. Misalnya : rumah keluarga, laboratorium dll.
3. Teritorial public
• Daerah ini digunakan untuk kepentingan umum yang teritorialnya
biasanya pemerintah, misalnya taman bermain, perpustakaan.
Almant membagi daerah teritorial menjadi 3, yaitu:
B. Teritorial
1. Jenis Kelamin
Umumnya laki-laki memiliki
ruang yang lebih besar,
walaupun demikian faktor
jenis kelamin bukanlah
faktor yang berdiri sendiri
2. Umur
Makin bertambah usia
seseorang, makin besar
ruang personalnya, ini ada
kaitannya dengan
kemandirian.
3. Kepribadian
Orang-orang yang
berkepribadian terbuka,
ramah atau cepat akrab
biasanya memiliki RP(
ruang pribadi) yang lebih
kecil, Sebaliknya si
pencemas akan lebih
mengambil jarak dengan
orang lain.
4. Kekuasaan dan Status
Makin besar perbedaan status makin
besar pula jarak antar personalnya.
5. Pengaruh Lingkungan Fisik
Di ruang dengan cahaya redup orang akan
nyaman jika posisinya lebih berdekatan,
demikian halnya bila ruangannya sempit
atau kecil.
C. Perbedaan Perilaku Spasial Manusia
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku spasial yang
berbeda-beda antar individu, antara lain :
• Menurut Altman (1975), kesesakan adalah suatu
prosesinterpersonal pada suatu tingkatan
interaksi manusia satu dengan lainnya dalam
suatu pasangan atau kelompok kecil.
• Perbedaaan pengertian
antara crowding (kesesakan)
dengandensity (kepadatan) kadang-kadang
keduanya memiliki pengertian yang sama dalam
merefleksikan pemikiran secara fisik dari
sejumlah manusia dalam suatu kesatuan ruang.
B. KESESAKAN ( CROWDING)
Menurut Baum dan Paulus (1987) menerangkan
bahwa proses kepadatan dapat dirasakan sebagai
kesesakan atau tidak dapat ditentukan oleh penilaian
individu berdasarkan empat faktor :
Menurut Stokols (dalam Altman,
1975):
a. kesesakan bukan sosial
(nonsocial crowding)
dimana faktor-faktor fisik
menghasilkan perasaan terhadap
ruang yang tidak sebanding,
seperti sebuah ruang yang sempit
b. kesesakan sosial (social
crowding)
yaitu perasaan sesak mula-mula
datang dari kehadiran orang lain
yang terlalu banyak.
Stokols juga menambahkan perbedaan
antara:
a. Kesesakan molar (molar crowding)
yaitu perasaan sesak yang dapat
dihubungkan dengan skala luas, populasi
penduduk kota
b. kesesakan molekuler (moleculer
crowding)
yaitu perasaan sesak yang menganalisis
mengenai individu, kelompok kecil dan
kejadian-kejadian interpersonal.
TIGA MODEL TEORI
KESESAKAN:
Beban Stimulus
Kendala Perilaku
Teori Ekologi
Model Beban Stimulus
Teori ini menerangkan bahwa kesesakan akan
terjadi pada individu yang dikenai terlalu banyak
stimulus, sehingga individu tersebut tak mampu
lagi memprosesnya.
Pendapat teori ini mendasarkan diri pada
pandangan bahwa kesesakan akan terbentuk bila
stimulus yang diterima individu melebihi
kapasitas kognitifnya sehingga timbul kegagalan
memproses stimulus atau informasi dari
lingkungan.
Model Kendala Prilaku
• Teori ini menerangkan kesesakan terjadi
karena adanya kepadatan sedemikian rupa,
sehingga individu merasa terhambat untuk
melakukan sesuatu. Hambatan ini
mengakibatkan individu tidak dapat mencapai
tujuan yang diinginkannya. Terhadap kondisi
tersebut, individu akan melakukan
psychological reactance, yaitu suatu bentuk
perlawanan terhadap kondisi yang
mengancam kebebasan untuk memiliih.
Menurut Altman kondisi kesesakan yang ekstrim akan timbul
bila faktor-faktor dibawah ini muncul secara simultan:
a.Kondisi-kondisi
pencetus, terdiri
dari tiga faktor :
1. Faktor-faktor
situsional
2. Faktor-faktor
personal
3. Kondisi
interpersonal
b. Serangkaian
faktor-faktor
organismik dan
psikologis
seperti stress,
kekacauan
pikiran, dan
persaan kurang
enak badan.
c. Respon-
respon
pengatasan,
yang meliputi
beberapa
perilaku verbal
dan non verbal.
Model Teori Ekologi
• Wicker (1976) mengemukakan teorinya
tentang manning. Teori ini berdiri atas
pandangan bahwa kesesakan tidak dapat
dipisahkan dari faktor seting dimana hal itu
terjadi, misalnya pertunjukan kethoprak atau
pesta ulang tahun.
Analisis terhadap seting meliputi :
Maintenance
minim
• yaitu jumlah minimum manusia yang mendukung suatu seting agar
suatu aktivitas dapat berlangsung. Contoh: jumlah penghuni
penghuni rumah minimum agar suatu ruang tidur ukuran 4 x 3 m
bisa dipakai oleh anak-anak supaya tidak terlalu sesak dan tidak
terlalu longgar.
Capacity
• adalah jumlah maksimum penghuni yang dapat
ditampung oleh seting tersebut (jumlah orang
maksimum yang dapat duduk di ruang tamu bila sedang
dilaksanakan hajatan)
Applicant
• adalah jumlah penghuni yang mengambil bagian dalam suatu seting.
• Applicant dalam seting rumah dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
• Performer, yaitu jumlah orang yang memegang peran utama, dalam hal ini
suami dan isteri.
• Non-performer, yaitu jumlah orang yang terlibat dalam peran-peran
sekunder, dalam hal ini anak-anak atau orang lain dalam keluarga.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESESAKAN
1. Faktor Personal
Terdiri dari kontrol
pribadi dan locus of
control; budaya,
pengalaman, dan
proses adaptasi;
serta jenis kelamin
dan usia.
2. Faktor Sosial
a. Kehadiran dan
perilaku orang lain.
b. Formasi koalisi.
c. Kualitas
hubungan.
d. Informasi yang
tersedia.
3. Faktor Fisik
faktor situasional
tersebut seperti
suara gaduh, panas,
polusi, sifat
lingkungan, tipe
suasana, dan
karakteristik seting.
1. Kebisingan
konsep kebisingan menyangkut komponen psikologis ("diinginkan / tidak
diinginkan") serta komponen fisik (harus dirasakan oleh telinga dan otak).
C. PERSOALAN LINGKUNGAN
1. Sumber – sumber kebisingan
• Kebisingan Transportasi ( disebabkan oleh mobil,
truk,pesawat,dll)
• Kebisingan Kerja (contohnya kebisingan kantor)
2. Dampak Kebisingan
• Dampak dari kebisingan dapat menimbulkan gangguan pendengaran
• Dengan suara yang sangat keras (misalnya 150 dB) dapat membuat
gendang telinga pecah atau menghancurkan bagian lain dari telinga
3. Bagaimana Kebisingan Mempengaruhi Interaksi Sosial
• kebisingan sangat mempengaruhi kemampuan seseorang memperhatikan
isarat-isarat sosial. Contohnya, orang yang berjalan kaki di tempat yang
ramai lebih sedikit untuk mengingat semua yang ada di sekitarnya.
2. Tata Ruang
a. Pengaturan
Perumahan
• Rumah penting untuk
alasan lain selain
tempat
penampungan.
Mereka juga
memberikan makna
dan identitas dalam
hidup kita
b. Lingkungan
belajar
• Pendidikan
merupakan unsur
utama dari
sosialisasi anak
muda dengan
peralatan dan
menyediakan
seumur hidup
c. Lingkungan
Kelas
• Perubahan
lingkungan kelas
selalu berubah
seiring zaman
3. Kehidupan di Kota Besar
1. Lingkungan fisik dan sosial
•Dilihat dari lingkungan fisiknya lingkungan kota lebih bising, kotor, dan lebih
tercemar dibandingkan desa.
2. kontek hubungan sosial
•dikota lebih sesak manusia dari pada di desa, dan juga penduduk kota beragam
etnis, budaya dan rasnya
3. kesehatan fisik dan mental
•fisik orang di desa akan jauh lebih baik dari pada orang yang tinggal di kota,
karena kurang nya populasi udara dan akan tercemar nya lingkungan mereka.
4. Relasi sosial
•Relasi sosial di kota lebih sedikit dari orang desa, karena orang kota yang
dibebani berbagai kesibukan.
5. Keragaman gaya
•orang kota lebih menerima keragaman gaya hidup, sedangkan orang desa tetapi
tidak akan murah untuk menerima gaya hidup yang berbeda.
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
Nofrida Atika
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Ai Nurhasanah
 

La actualidad más candente (20)

Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointPsikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
 
Sensasi dan Persepsi
Sensasi dan PersepsiSensasi dan Persepsi
Sensasi dan Persepsi
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 
Perilaku Prososial
Perilaku PrososialPerilaku Prososial
Perilaku Prososial
 
Sensasi dan persepsi
Sensasi dan persepsiSensasi dan persepsi
Sensasi dan persepsi
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Teori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fixTeori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fix
 
Konformitas
KonformitasKonformitas
Konformitas
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Perilaku operan
Perilaku operanPerilaku operan
Perilaku operan
 
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah PengantarPsikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Psikologi sosial -  persepsi tentang diriPsikologi sosial -  persepsi tentang diri
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
 

Similar a Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

rahmanto kusendi Presentasi emotion through space
rahmanto kusendi Presentasi emotion through spacerahmanto kusendi Presentasi emotion through space
rahmanto kusendi Presentasi emotion through space
kusendi
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
Do Dy
 
fungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologifungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologi
abd_
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
ATOEL1
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapMakalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Lingga - Universitas Riau
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNAPb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar a Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan (20)

Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
 
TUGAS BESAR 1_ SOSIOLOGI KOMUNIKASI_ AMBARWATI _44321120002.pdf
TUGAS BESAR 1_ SOSIOLOGI KOMUNIKASI_ AMBARWATI _44321120002.pdfTUGAS BESAR 1_ SOSIOLOGI KOMUNIKASI_ AMBARWATI _44321120002.pdf
TUGAS BESAR 1_ SOSIOLOGI KOMUNIKASI_ AMBARWATI _44321120002.pdf
 
rahmanto kusendi Presentasi emotion through space
rahmanto kusendi Presentasi emotion through spacerahmanto kusendi Presentasi emotion through space
rahmanto kusendi Presentasi emotion through space
 
Tugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar iiTugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar ii
 
Proxemics Theory
Proxemics TheoryProxemics Theory
Proxemics Theory
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
PPT ISBD.pptx
PPT ISBD.pptxPPT ISBD.pptx
PPT ISBD.pptx
 
fungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologifungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya DasarINDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
 
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pptPENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
140603 kap-atraksi antar pribadi
140603 kap-atraksi antar pribadi140603 kap-atraksi antar pribadi
140603 kap-atraksi antar pribadi
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
 
Konsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPSKonsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPS
 
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapMakalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
 
Psikologi Sosial
Psikologi SosialPsikologi Sosial
Psikologi Sosial
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNAPb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNA
 

Último

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

  • 2. Kelompok 2  Aryo.T.Sudirman 0910352021  Elvina Sari 1110351007  Fera Ferdial 1110351008  Annisa Elfira Khairani 1110352010  Chairun Filhayani 1110352011  Indah Andika Octavia 1110353005
  • 3. A. Perilaku Spasial Manusia Pokok Bahasan B. Crowding C. Persoalan Lingkungan, Kebisingan , tataruang, kehidupan di kota besar
  • 4. A. PERILAKU SPASIAL (JARAK) MANUSIA Perbedaan Perilaku Teritorial Ruang pribadi adalah kawasan sekitar seseorang yang mereka anggap sebagai psikologis mereka. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku spasial yang berbeda- beda antar individu. Teritorial adalah tempat yang dimiliki atau dikuasai oleh seorang individu. Ruang pribadi ( personal space )
  • 5. 1.Jarak intim (0-18 inci) Seperti, bercumbu, berciuman, senggama, oral seks dan ibu yang menyusui anak nya. 2. Jarak pribadi (18 inci- 4 kaki) Jarak seperti ini digambarkan oleh edward seperti bercakap- cakap. 3. Jarak sosial ( 4-7 kaki) Jarak seperti ini digambarkan oleh Edward seperti orang yang melakukan bisnis (meeting). 4. Jarak public (12-25 kaki) seperti orang lain berteriak memanggil orang lain. Edward Hall (1959) mengajukan 4 daerah pokok untuk seseorang melak ukan interaksi interpersonal: A. Ruang pribadi ( personal space )
  • 6. 1. Teritorial Primer • Daerah ini dimiliki secara keseluruhan, misalnya: rumah, apartemen, ruang kerja pribadi. Ini dikelola secara relative permanen dan merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. 2. Teritorial Sekunder • Daerah ini digunakan secara teratur, tetapi digunakan bersama orang lain. Misalnya : rumah keluarga, laboratorium dll. 3. Teritorial public • Daerah ini digunakan untuk kepentingan umum yang teritorialnya biasanya pemerintah, misalnya taman bermain, perpustakaan. Almant membagi daerah teritorial menjadi 3, yaitu: B. Teritorial
  • 7. 1. Jenis Kelamin Umumnya laki-laki memiliki ruang yang lebih besar, walaupun demikian faktor jenis kelamin bukanlah faktor yang berdiri sendiri 2. Umur Makin bertambah usia seseorang, makin besar ruang personalnya, ini ada kaitannya dengan kemandirian. 3. Kepribadian Orang-orang yang berkepribadian terbuka, ramah atau cepat akrab biasanya memiliki RP( ruang pribadi) yang lebih kecil, Sebaliknya si pencemas akan lebih mengambil jarak dengan orang lain. 4. Kekuasaan dan Status Makin besar perbedaan status makin besar pula jarak antar personalnya. 5. Pengaruh Lingkungan Fisik Di ruang dengan cahaya redup orang akan nyaman jika posisinya lebih berdekatan, demikian halnya bila ruangannya sempit atau kecil. C. Perbedaan Perilaku Spasial Manusia Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku spasial yang berbeda-beda antar individu, antara lain :
  • 8. • Menurut Altman (1975), kesesakan adalah suatu prosesinterpersonal pada suatu tingkatan interaksi manusia satu dengan lainnya dalam suatu pasangan atau kelompok kecil. • Perbedaaan pengertian antara crowding (kesesakan) dengandensity (kepadatan) kadang-kadang keduanya memiliki pengertian yang sama dalam merefleksikan pemikiran secara fisik dari sejumlah manusia dalam suatu kesatuan ruang. B. KESESAKAN ( CROWDING)
  • 9. Menurut Baum dan Paulus (1987) menerangkan bahwa proses kepadatan dapat dirasakan sebagai kesesakan atau tidak dapat ditentukan oleh penilaian individu berdasarkan empat faktor :
  • 10. Menurut Stokols (dalam Altman, 1975): a. kesesakan bukan sosial (nonsocial crowding) dimana faktor-faktor fisik menghasilkan perasaan terhadap ruang yang tidak sebanding, seperti sebuah ruang yang sempit b. kesesakan sosial (social crowding) yaitu perasaan sesak mula-mula datang dari kehadiran orang lain yang terlalu banyak. Stokols juga menambahkan perbedaan antara: a. Kesesakan molar (molar crowding) yaitu perasaan sesak yang dapat dihubungkan dengan skala luas, populasi penduduk kota b. kesesakan molekuler (moleculer crowding) yaitu perasaan sesak yang menganalisis mengenai individu, kelompok kecil dan kejadian-kejadian interpersonal.
  • 11. TIGA MODEL TEORI KESESAKAN: Beban Stimulus Kendala Perilaku Teori Ekologi
  • 12. Model Beban Stimulus Teori ini menerangkan bahwa kesesakan akan terjadi pada individu yang dikenai terlalu banyak stimulus, sehingga individu tersebut tak mampu lagi memprosesnya. Pendapat teori ini mendasarkan diri pada pandangan bahwa kesesakan akan terbentuk bila stimulus yang diterima individu melebihi kapasitas kognitifnya sehingga timbul kegagalan memproses stimulus atau informasi dari lingkungan.
  • 13. Model Kendala Prilaku • Teori ini menerangkan kesesakan terjadi karena adanya kepadatan sedemikian rupa, sehingga individu merasa terhambat untuk melakukan sesuatu. Hambatan ini mengakibatkan individu tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Terhadap kondisi tersebut, individu akan melakukan psychological reactance, yaitu suatu bentuk perlawanan terhadap kondisi yang mengancam kebebasan untuk memiliih.
  • 14. Menurut Altman kondisi kesesakan yang ekstrim akan timbul bila faktor-faktor dibawah ini muncul secara simultan: a.Kondisi-kondisi pencetus, terdiri dari tiga faktor : 1. Faktor-faktor situsional 2. Faktor-faktor personal 3. Kondisi interpersonal b. Serangkaian faktor-faktor organismik dan psikologis seperti stress, kekacauan pikiran, dan persaan kurang enak badan. c. Respon- respon pengatasan, yang meliputi beberapa perilaku verbal dan non verbal.
  • 15. Model Teori Ekologi • Wicker (1976) mengemukakan teorinya tentang manning. Teori ini berdiri atas pandangan bahwa kesesakan tidak dapat dipisahkan dari faktor seting dimana hal itu terjadi, misalnya pertunjukan kethoprak atau pesta ulang tahun.
  • 16. Analisis terhadap seting meliputi : Maintenance minim • yaitu jumlah minimum manusia yang mendukung suatu seting agar suatu aktivitas dapat berlangsung. Contoh: jumlah penghuni penghuni rumah minimum agar suatu ruang tidur ukuran 4 x 3 m bisa dipakai oleh anak-anak supaya tidak terlalu sesak dan tidak terlalu longgar. Capacity • adalah jumlah maksimum penghuni yang dapat ditampung oleh seting tersebut (jumlah orang maksimum yang dapat duduk di ruang tamu bila sedang dilaksanakan hajatan) Applicant • adalah jumlah penghuni yang mengambil bagian dalam suatu seting. • Applicant dalam seting rumah dapat dibagi menjadi dua, yaitu : • Performer, yaitu jumlah orang yang memegang peran utama, dalam hal ini suami dan isteri. • Non-performer, yaitu jumlah orang yang terlibat dalam peran-peran sekunder, dalam hal ini anak-anak atau orang lain dalam keluarga.
  • 17. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESESAKAN 1. Faktor Personal Terdiri dari kontrol pribadi dan locus of control; budaya, pengalaman, dan proses adaptasi; serta jenis kelamin dan usia. 2. Faktor Sosial a. Kehadiran dan perilaku orang lain. b. Formasi koalisi. c. Kualitas hubungan. d. Informasi yang tersedia. 3. Faktor Fisik faktor situasional tersebut seperti suara gaduh, panas, polusi, sifat lingkungan, tipe suasana, dan karakteristik seting.
  • 18. 1. Kebisingan konsep kebisingan menyangkut komponen psikologis ("diinginkan / tidak diinginkan") serta komponen fisik (harus dirasakan oleh telinga dan otak). C. PERSOALAN LINGKUNGAN 1. Sumber – sumber kebisingan • Kebisingan Transportasi ( disebabkan oleh mobil, truk,pesawat,dll) • Kebisingan Kerja (contohnya kebisingan kantor) 2. Dampak Kebisingan • Dampak dari kebisingan dapat menimbulkan gangguan pendengaran • Dengan suara yang sangat keras (misalnya 150 dB) dapat membuat gendang telinga pecah atau menghancurkan bagian lain dari telinga 3. Bagaimana Kebisingan Mempengaruhi Interaksi Sosial • kebisingan sangat mempengaruhi kemampuan seseorang memperhatikan isarat-isarat sosial. Contohnya, orang yang berjalan kaki di tempat yang ramai lebih sedikit untuk mengingat semua yang ada di sekitarnya.
  • 19. 2. Tata Ruang a. Pengaturan Perumahan • Rumah penting untuk alasan lain selain tempat penampungan. Mereka juga memberikan makna dan identitas dalam hidup kita b. Lingkungan belajar • Pendidikan merupakan unsur utama dari sosialisasi anak muda dengan peralatan dan menyediakan seumur hidup c. Lingkungan Kelas • Perubahan lingkungan kelas selalu berubah seiring zaman
  • 20. 3. Kehidupan di Kota Besar 1. Lingkungan fisik dan sosial •Dilihat dari lingkungan fisiknya lingkungan kota lebih bising, kotor, dan lebih tercemar dibandingkan desa. 2. kontek hubungan sosial •dikota lebih sesak manusia dari pada di desa, dan juga penduduk kota beragam etnis, budaya dan rasnya 3. kesehatan fisik dan mental •fisik orang di desa akan jauh lebih baik dari pada orang yang tinggal di kota, karena kurang nya populasi udara dan akan tercemar nya lingkungan mereka. 4. Relasi sosial •Relasi sosial di kota lebih sedikit dari orang desa, karena orang kota yang dibebani berbagai kesibukan. 5. Keragaman gaya •orang kota lebih menerima keragaman gaya hidup, sedangkan orang desa tetapi tidak akan murah untuk menerima gaya hidup yang berbeda.