sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
EKSTRAKSI DNA HATI AYAM
1. EKSTRAKSI DNA HATI AYAM
BIOTEKNOLOGI FARMASI
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si.
KELAS - 5J
KELOMPOK – 11
MIFTAHUL JANNAH
(222114167)
WIDYA SARI (222114198)
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ekstraksi DNA merupakan proses pemisahan DNA dari komponen sel lainnya
seperti protein, karbohidrat, lemak dan lainlain. Ekstraksi DNA terdiri dari tiga tahap utama
yakni perusakan dinding sel (lisis), pemisahan DNA dari komponen lainnya serta
pemurnian DNA. Pemecahan sel atau lisis pada proses ekstraksi sel bertujuan untuk
menghancurkan membran dan dinding sel sehingga bagian dalam sel dapat keluar.
Selanjutnya tahap pemisahan DNA dari makromolekul lain seperti protein, sebagian kecil
RNA, lipid dan polisakarida. Tahap terakhir ialah pemurnian DNA. Tahap ini bertujuan untuk
menghilangkan residu dari zat yang digunakan pada tahap lisis dan pemisahan DNA
(Hutami, 2018).
Protein hati ayam berperan dalam metabolisme zat besi membentuk hemoglobin baru
dalam tubuh, selain itu vitamin B12 juga berperan dalam sintesis Hb dan sel-sel darah
merah melalui metabolisme lemak, protein, dan asam folat. Pada percobaan kali ini
digunakan Hati Ayam Sebagai Uji Ekstraksi Dna . Hal inilah yang menjadi alasan dilakukan
uji e kstraksi DNA Hati ayam segar .
3. 1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana proses dari ekstraksi DNA Hati Ayam ?
2. Bagaimana hasil dari ekstraksi DNA Hati Ayam ?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui proses dari ekstraksi DNA Hati
Ayam.
1.
2. Untuk mengetahui hasil dari ekstraksi DNA Hati Ayam.
1.4 Manfaat
sebagai menambah informasi dan
referensi terkait ekstraksi DNA Hati ayam
4. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekstraksi DNA
Ekstraksi DNA merupakan proses pemisahan DNA dari komponen sel lainnya
seperti protein, karbohidrat, lemak dan lainlain. Ekstraksi DNA terdiri dari tiga
tahap utama yakni perusakan dinding sel (lisis), pemisahan DNA dari
komponen lainnya serta pemurnian DNA.Pemecahan sel atau lisis pada
proses ekstraksi sel bertujuan untuk menghancurkan membran dan dinding
sel sehingga bagian dalam sel dapat keluar. Selanjutnya tahap pemisahan
DNA dari makromolekul lain seperti protein, sebagian kecil RNA, lipid dan
polisakarida. Tahap terakhir ialah pemurnian DNA. Tahap ini bertujuan untuk
menghilangkan residu dari zat yang digunakan pada tahap lisis dan
pemisahan DNA (Hutami, dkk, 2018).
Prinsip utama dalam isolasi DNA yakni penghancuran (lisis) membran sel,
ekstraksi atau pemisahan DNA, dan presipitasi DNA. Proses ekstraksi
merupakan tahap awal dan penting untuk melakukan penlitiaan
molekuler. Proses ekstrasi DNA dimulai dengan penghancuran
membran sel. Proses penghancuran sel dipengaruhi oleh jumlah bahan
(kuantitas), kondisi bahan (kualitas), dan proses penghancuran itu
sendiri (Ariyanti , 2019 ).
5. Ekstraksi DNA merupakan proses pemisahan DNA dari komponen sel lainnya seperti
protein, karbohidrat, lemak dan lainlain. Ekstraksi DNA terdiri dari tiga tahap utama
yakni perusakan dinding sel (lisis), pemisahan DNA dari komponen lainnya serta
pemurnian DNA. Pemecahan sel atau lisis pada proses ekstraksi sel bertujuan untuk
menghancurkan membran dan dinding sel sehingga bagian dalam sel dapat keluar.
Selanjutnya tahap pemisahan DNA dari makromolekul lain seperti protein, sebagian
kecil RNA, lipid dan polisakarida. Tahap terakhir ialah pemurnian DNA. Tahap ini
bertujuan untuk menghilangkan residu dari zat yang digunakan pada tahap lisis dan
pemisahan DNA (Hutami, 2018).
2.2 Hati Ayam
Hati ayam merupakan sumber pangan hewani dengan kandungan besi heme tinggi
yang mudah dijangkau dan dijumpai oleh semua kalangan masyarakat. Hati ayam
mengandung zat besi dalam jumlah banyak yang digunakan untuk pembentukan sel
darah merah. Besi heme hati ayam dapat diserap secata utuh dalam usus tanpa faktor
pemacu atau penghambat yang kemudian dilepaskan dari rantai porfirin oleh enzim
haemoxygenase ditransfer ke plasma atau ferritin selanjutnya diangkut ke sumsum
tulang belakang guna membentuk hemoglobin Besi heme hati ayam memiliki nilai
bioavailabilitas lebih tinggi (mencapai 25%) dari padasumber besi yang terkandung
dalamsayuran hijau dan kacangkacangan Protein hewani dalam hati ayam juga
berperan dalam proses hemopoesis yaitu pembentukan sel darah
merah dengan hemoglobin.
6. BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat
1. Panci
1 buah
2. Talenan
1 buah
3. Batang Pengaduk 1 buah
4. Gelas
2 buah
5. Wadah
1 buah
6. Kertas Saring
1 buah
7. Plastik
1 buah
3.2 Bahan
1. Hati Ayam secukupnya
2. Detergen (Sunlight)
secukupnya
3. Garam
secukupnya
4. Etanol 70% dingin
100 ml
5. Aquades
100 ml
7. Haluskan Hati Ayam. Lalu masukkan kedalam wadah.
Masukkan aquades kedalam gelas, tambahkan garam dan deterjen
secukupnya kedalam gelas.
Tuangkan larutan yang berisi aquades kedalam wadah yang berisi udang.
Lalu aduk-aduk hingga rata.
Kemudian inkubasi selama 15 menit didalam panci yang telah dididihkan.
Lalu tunggu.
Setelah 15 menit diangkat dan disaring menggunakan kertas saring.
Tambahkan etanol 70% kedalam wadah. Kemudian biarkan beberapa
menit.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.3 Prosedur Kerja
8. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
percobaan ini menggunakan metode pe rcobaan, Hati Ayam dihaluskan segar
. Lalu masukkan kedalam wadah. Masukkan aquades kedalam gelas,
tambahkan garam dan deterjen secukupnya kedalam gelas. Tuangkan larutan
yang berisi aquades kedalam wadah yang berisi Hati Ayam . Lalu aduk-aduk
hingga rata. Kemudian inkubasi selama 15 menit didalam panci yang telah
dididihkan. Lalu tunggu. Setelah 15 menit diangkat dan disaring
menggunakan kertas saring. Tambahkan etanol 70% kedalam wadah.
Kemudian biarkan beberapa menit. Amati dan lihat hasil DNA Hati Ayam.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh data, terdapat hasil e kstraksi DNA Hati
Ayam yang terdapat endapan (sisa protein). Prinsip utama dalam isolasi DNA
yakni penghancuran (lisis) membran sel, ekstraksi atau pemisahan DNA,
dan presipitasi DNA. Proses ekstraksimerupakan tahap awal dan
penting untuk melakukan penlitiaan molekuler. Proses ekstrasi DNA
dimulai dengan penghancuran membran sel. Proses penghancuran sel
dipengaruhi oleh jumlah bahan (kuantitas), kondisi bahan (kualitas), dan
proses penghancuran itu sendiri.
9. BAB V
APLIKASI BIOTEKNOLOGI
Aplikasi bioteknologi yang diterapkan padan percobaan ekstraksi DNA ini adalah
memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus
dilakukan secara hati-hati sehingga tidak menyebabkan kerusakan DNA. Untuk
mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel,
membran plasma, dan membran inti dengan 2 cara berikut.
a. Mekanik
Cara mekanik dilakukan dengan pemblenderan atau penggerusan menggunakan
mortit dan pistil.
b. Kimiawi
Cara kimiawi dilakukan dengan pemberian detergen, penambahan sabun, garam
ataupun nanas untuk melisiskan membran inti dan mengeluarkan DNA. Saat
penghancuran, terjadi pelepasan senyawa polifenol dan polisakarida. Polivenol
yang teroksidasi akan terikat kovalen dengan DNA, sedangkan polisakarida
mengalami koprespitasi dengan asam nukleat dengan penambahan alkohol,
terbentuk matriks seperti lem. Hal ini menyebabkan DNA kental. Presipitor DNA
terlihat seperti serabut putih yang terkumpul di atas larutan karena massa jenis
air lebih tinggi dibandingkan massa jenis alkohol.
10. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
• Pada proses dalam pembuatan ekstraksi DNA Hati Ayam. Hati Ayam
Dihaluskan. Lalu masukkan kedalam wadah. Masukkan aquades kedalam
gelas, tambahkan garam dan deterjen secukupnya kedalam gelas. Tuangkan
larutan yang berisi aquades kedalam wadah yang berisi Hati Ayam . Lalu aduk-
aduk hingga rata. Kemudian inkubasi selama 15 menit didalam panci yang
telah dididihkan. Lalu tunggu. Setelah 15 menit diangkat dan disaring
menggunakan kertas saring.Tambahkan etanol 70% kedalam wadah.
Kemudian biarkan beberapa menit. Amati dan lihat hasil DNA Hati Ayam.
• Diperoleh hasil ekstraksi DNA Hati Ayam terdapat DNA yang berbentuk awan
dan endapan sisa protein.
6.2 Saran
Dilakukan Analisa dengan ekstraksi DNA hati ayam dengan uji
laboratorium.
12. Ariyanti, Y., dan S. Sianturi. 2019. Ekstraksi DNA total dari sumber jaringan hewan (Ikan
Kerapu) menggunakan metode kit for animal tissue. Journalof Science and Applicative
Technology. 3(1) : 40-45.
Brooker. 2012. Genetics Analysis and Principles. American, New York : The McGraw-
HillCompanies, Inc.
Hapsari, A. I. 2015. Isolasi DNA Tanaman Bayam(Amaranthus sp.) dan Ikan Lele
(Clarias sp.) Sebagai Kajian dalam Biologi Molekuler. Didaktika. 13(2) : 23-30.
Haryadi, S. 2014. Genetika. Jember : Jember UniversityPress.
Hutami, Rosy, dkk., 2018. Ekstraksi DNA dari Daging Segar untuk Analisis dengan
Metode Loop-Mediated Isothermal Amplification (LAMP). Jurnal Agroindustri Halal.
Vol.4(2). Hal: 209-215. ISSN: 2442-3548.
Iqbal, M., I. D. Buwono, dan N. Kurniawati. 2016.Analisis Perbandingan Metode Isolasi
DNA Untuk Deteksi White Spot Syndrome Virus (WSSV) PadaUdang Vaname
(Litopenaeus vannamei). JurnalPerikanan Kelautan. 7(1): 54-65.
Nugroho, K., R. T. Terryana, Reflinur, dan P. Lestari.2019. Metoe Ekstraksi DNA
Tanaman TanpaPresipitasi Etanol untuk Kegiatan Polymerase ChainReaction (PCR).
Jurnal Bioteknologi dan BiosainsIndonesia. 6(1) : 29-38.
Herdeanna,S.M, 2020. Pengaruh Substansi Hati Ayam Kadar Besi dan Daya Terima
Nugget Sebagai Alternatif Pangan Remaja Putri Anemia. Poltekkes Semarang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
DAFTAR PUSTAKA