Ekstraksi DNA bawang merah dilakukan dengan mengupas bawang lalu memasukkannya ke blender. Campuran garam, sabun, dan air dimasukkan ke dalam wadah lalu diaduk selama lima menit. Campuran tersebut ditambahkan bawang yang telah dihaluskan lalu diaduk kembali. Larutan dicampur tersebut disaring lalu dialihkan ke wadah baru. Deterjen dapat melarutkan lemak sel sehingga sel bisa lisis dan menghamb
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
PPT BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_EKSTRAKSI DNA BAWANG MERAH.pptx
1. PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
M EDAN
2022
TUGAS KELOMPOK
EKSTRAKSI DNA : DNA BAWANG MERAH
2. DIPERSENTASIKAN UNTUK
MEMENUHI TUGAS KELOMPOK
M ATA KULIAH :BIO TEKNO LO GI FARM ASI
DOSEN PENGAMPU :YAYUK PUTRI RAHAYU, S.Si.,
M.Si.
OLEH :
KELAS - 5J /KELO M PO K 7
3. 1 Septi Ani Ritonga
222114115
Hijrotun Nur
2
222114168
Angota
Kelompok 7
4. 1. Latar Belakang
Ekstraksi DNA merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dalam penelitian berbasis molekuler. Prinsip dasar ekstraksi
DNA ialah bagaimana menghancurkan jaringan tanaman dan memperoleh DNA murni yang tidak terkontaminasi oleh
komponen sel seperti protein dan karbohidrat, tanpa menyebabkan kerusakan pada DNA tersebut. kehadiran
sejumlah kontaminan seperti polisakarida dan senyawa metabolit sekunder akan menghambat kerja enzim
polymerase pada kegiatan PCR. Oleh karena itu proses penghilangan senyawa kontaminan tersebut mutlak
diperlukan dalam suatu metode ekstraksi DNA.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana proses ekstraksi DNA pada bawang merah?
Bagaimana pengaruh pemberian deterjen cair terhadap hasil ekstraksi DNA pada bawang merah?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses ekstraksi DNA pada bawang merah
2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian deterjen cair terhadap hasil ekstraksi DNA pada bawang merah
4. Manfaat
Mengetahui proses ekstraksi DNA pada bawang merah
.Mengetahui pengaruh pemberian deterjen cair terhadap hasil ekstraksi DNA pada bawang merah
BAB I
PENDAHULUAN
5. Bawang merah (Allium cepa L.) termasuk jenis tanaman semusim, berumur pendek dan
berbentuk rumpun. Tinggi tanaman berkisar 15-25 cm, berbatang semu, berakar serabut
pendek yang berkembang di sekitar permukaan tanah, dan perakarannya yang dangkal,
sehingga bawang merah tidak tahan terhadap kekeringan. Daunnya berwarna hijau
berbentuk bulat, memanjang seperti pipa, dan bagian ujungnya meruncing.
Adapun pemanfaat bawang merah saat ini selain digunakan sebagai penyedap rasa,
bawang merah dapat digunakan sebagai berikut :
Sebagai antibakteri
Kandungan yang terdapat dalam bawang merah yang dimanfaatkan sebagai antibakteri
adalah kandungan flavonoid, saponin dan minyak atsiri. Mekanisme kerja saponin sebagai
antibakteri dengan cara menurunkan tegangan permukaan sehingga mengakibatkan
naiknya permeabilitas atau kebocoran sel dan mengakibatkan senyawa intraseluler akan
keluar. Mekanisme kerja flavonoid sebagai antibakteri adalah dengan membentuk
senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut sehingga dapat merusak
membran sel bakteri dan diikuti dengan keluarnya senyawa intraseluler.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6. sebagai antioksidan
Bawang merah mengandung kuersetin, antioksidan yang kuat yang bertindak sebagai
agen untuk menghambat sel kanker.
Ekstraksi DNA
Tahap penghancuran sel atau jaringan memiliki beberapa cara yakni dengan cara fisik
seperti menggerus sampel dengan menggunakan mortar dan pestle dalam nitrogen cair
atau dengan menggunakan kimiawi maupun enzimatik. Penghancuran dengan
menggunakan kimiawi seperti penggunaan detergen yang dapat melarutkan lipid pada
membran sel sehingga terjadi destabilisasi membran sel. Proses selanjutnya adalah
pemisahan DNA dari komponen sel yang lain, kontaminan yang tidak diinginkan, termasuk
debris sel dapat dilakukan sentrifugasi. Setelah dilakukan ekstraksi, proses selanjutnya
adalah presipitasi DNA dengan menggunakan etanol absolut, isopropanol, atau fenol. DNA
akan dipisahkan dari kontaminan komponen penyusun sel lainnya seperti polisakarida dan
protein agar DNA yang didapatkan memiliki kemurnian yang tinggi.
7. BAB lll
APLIKASI BIOTEKNOLOGI FARMASI
Rekayasa genetika merupakan teknik manipulasi gen untuk
menghasilkan organisme yang memiliki sifat yang diinginkan, misalnya
menghasilkan tanaman yang resisten terhadap hama, serangga,
penyakit dan virus; tanaman yang resisten terhadap herbisida;
tanaman yang memiliki masa simpan lebih lama, tanaman yang tahan
terhadap cekaman kekeringan, dan lain-lain.Rekayasa genetika
dilakukan dengan cara menambah, mengurangi, atau menggabungkan
dua materi genetik (DNA) yang berasal dari dua organisme berbeda.
Beberapa metode transformasi gen dalam rekayasa genetika yaitu
dengan bantuan bakteri
8. Proses ekstraksi DNA pada bawang merah terlebih dahulu dilakukan pengupasan
bawang merah dan dimasukkan ke dalam blender,kemudian masukkan garam
menggunakan spatula ke dalam wadah, tambahkan sabun dan air, lakukan
pengadukkan selama lima menit tambahkan bawang yang telah dihaluskan
kemudian aduk, penyaringan larutan campuran garam, bawang merah, dan sabun
menggunakan saringan, pendahkan larutan yang telah disaring tadi ke dalam
wadah (baik campuran larutan garam, bawang merah dan sabun) kemudian,
penambahan larutan alcohol 70 % secukupnya.
.Pengaruh pemberian deterjen cair terhadap hasil ekstraksi DNA pada bawang merah
Detergen dapat melarutkan lemak dalam membran sel, sehingga sel bisa lisis. Selain
itu, detergen ini dapat menghambat DNase yang dapat merusak DNA dan dapat
mendenaturasi protein, sehingga protein dapat dihilangkan dari larutan.
BAB IV
PENUTUP
9. Daftar Pustaka
Hasanah, 2011. (1967). POTENSI SARI UMBI BAWANG MERAH (Allium cepa L.)
UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN MIKROORGANISME DAN
HISTAMIN PADA IKAN
KEMBUNG (Rastrelliger neglectus).
Nugroho, K., Terryana, R. T., Ref linur, ., & Lest ari, P. (2019). METODE EKSTRAKSI DNA
CHAIN
TANAMAN TANPA PRESIPITASI ETANOL UNTUK KEGIATAN <em>POLYMERASE
REACTION (PCR)</em>. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI), 6(1), 29.
https://doi.org/10.29122/jbbi.v6i1.3082
Sari, V., , M., & Sobir, D. (2017). Keragaman Genetik Bawang Merah (Allium cepa L.)
Berdasarkan Marka Morfologi dan ISSR. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal
of Agronomy), 45(2), 175. https://doi.org/10.24831/jai.v45i2.11665