SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
• Huruf abjad. Ada 26 yang masing-masing memiliki jenis huruf besar
dan kecil.
Huruf vokal. Ada 5: a, e, i, o, dan u. Tanda aksen é dapat digunakan
pada huruf e jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
Huruf konsonan. Ada 21:
b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
      1. Huruf c, q, v, w, x, dan y tidak punya contoh di akhir kata.
      2. Huruf x tidak punya contoh di tengah kata.
      3. Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan
           ilmu.
•Diftong. Ada 3: ai, au, dan oi.
•Gabungan konsonan. Ada 4: kh, ng, ny, dan sy.
• Pemenggalan kata
   – Kata dasar
       •   Di antara dua vokal berurutan di tengah kata (diftong tidak pernah diceraikan): ma-in.
       •   Sebelum huruf konsonan yang diapit dua vokal di tengah kata: ba-pak.
       •   Di antara dua konsonan yang berurutan di tengah kata: man-di.
       •   Di antara konsonan pertama dan kedua pada tiga konsonan yang berurutan di tengah
           kata: ul-tra.
   – Kata berimbuhan: Sesudah awalan atau sebelum akhiran: me-rasa-kan.
   – Gabungan kata: Di antara unsur pembentuknya: bi-o-gra-fi
• Huruf kapital
   – Huruf pertama pada awal kalimat
   – Huruf pertama petikan langsung
   – Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan
     kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan
   – Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang
     diikuti nama orang (tidak berlaku jika tidak diikuti nama orang)
   – Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau
     pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat (tidak berlaku jika
     tidak diikuti nama orang, instansi, atau tempat)
   – Huruf pertama unsur-unsur nama orang (tidak berlaku untuk nama orang yang
     digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran)
– Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa (tidak berlaku untuk
       nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata
       turunan)
     – Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah
       (tidak berlaku untuk peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama)
     – Huruf pertama nama geografi (tidak berlaku untuk istilah geografi yang
       tidak menjadi unsur nama diri dan nama geografi yang digunakan
       sebagai nama jenis)
     – Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan
       ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti "dan"
       yang tidak terletak pada posisi awal, termasuk semua unsur bentuk
       ulang sempurna
     – Huruf pertama kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan
       judul karangan kecuali kata seperti "dan" yang tidak terletak pada posisi
       awal, termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna
     – Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Gelar
       akademik: Kepmendikbud 036/U/1993.
     – Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
       bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
       penyapaan dan pengacuan (tidak berlaku jika tidak dipakai dalam
       pengacuan atau penyapaan)
     – Huruf pertama kata ganti Anda
•   Huruf miring
     – Nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
     – Huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata yang ditegasan atau
       dikhususkan
     – Kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan
       ejaannya
Penulisan kata

• Kata dasar. Ditulis sebagai satu kesatuan
• Kata turunan
   – Ditulis serangkai dengan kata dasarnya:
     dikelola, permainan
   – Imbuhan ditulis serangkai dengan kata yang
     langsung mengikuti atau mendahuluinya, tapi unsur
     gabungan kata ditulis terpisah jika hanya mendapat
     awalan atau akhiran: bertanggung jawab, garis
     bawahi
   – Imbuhan dan unsur gabungan kata ditulis serangkai
     jika mendapat awalan dan akhiran sekaligus:
     pertanggungjawaban
   – Ditulis serangkai jika salah satu unsur gabungan kata
     hanya dipakai dalam kombinasi: adipati, narapidana
   – Diberi tanda hubung jika bentuk terikat diikuti oleh
     kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital: non-
     Indonesia
   – Ditulis terpisah jika kata maha sebagai unsur
     gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan
     kata dasar: maha esa, maha pengasih
•   Kata ulang. Ditulis lengkap dengan tanda hubung: anak-anak, sayur-
    mayur
•   Gabungan kata
     – Ditulis terpisah antarunsurnya: duta besar, kambing hitam
     – Dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian
        di antara unsur yang bersangkutan untuk mencegah kesalahan
        pengertian: alat pandang-dengar, anak-istri saya
     – Ditulis serangkai untuk 47 pengecualian: acapkali, adakalanya,
        akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali,
        bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra,
        daripada, darmabakti, darmasiswa, dukacita, halalbihalal,
        hulubalang, kacamata, kasatmata, kepada, keratabasa,
        kilometer, manakala, manasuka, mangkubumi, matahari,
        olahraga, padahal, paramasastra, peribahasa, puspawarna,
        radioaktif, sastramarga, saputangan, saripati, sebagaimana,
        sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita, sukarela,
        sukaria, syahbandar, titimangsa, wasalam
•   Kata ganti
     – Ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya:
        kusapa, kauberi
     – Ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang
        mendahuluinya: bukuku, miliknya
• Kata depan. di, ke, dan dari ditulis terpisah dari
  kata yang mengikutinya, kecuali daripada,
  kepada, kesampingkan, keluar, kemari, terkemuka
• Kata sandang. si dan sang ditulis terpisah dari
  kata yang mengikutinya: sang Kancil, si pengirim
• Partikel
  – Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan
    kata yang mendahuluinya: betulkah, bacalah
  – Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
    mendahuluinya: apa pun, satu kali pun
  – Partikel pun ditulis serangkai dengan kata yang
    mendahuluinya untuk adapun, andaipun, ataupun,
    bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun,
    maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun
•   Singkatan dan akronim
    Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan
    tanda titik: A.S. Kramawijaya, M.B.A.
    Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
    organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis
    dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik: DPR, SMA
    Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik: dst.,
    hlm.
    Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf diikuti tanda titik pada setiap huruf:
    a.n., s.d.
    Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak
    diikuti tanda titik: cm, Cu
    Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis
    seluruhnya dengan huruf kapital: ABRI, PASI
    Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku
    kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital: Akabri, Iwapi
    Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun
    gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf
    kecil: pemilu, tilang
Angka dan lambang bilangan.
• Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor
  yang lazimnya ditulis dengan angka Arab atau angka Romawi.
   – Fungsi
       • menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai
         uang, dan (iv) kuantitas,
       • melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat,
       • menomori bagian karangan dan ayat kitab suci,
   – Penulisan
       •   Lambang bilangan utuh dan pecahan dengan huruf
       •   Lambang bilangan tingkat
       •   Lambang bilangan yang mendapat akhiran -an
       •   Ditulis dengan huruf jika dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, kecuali
           jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam
           perincian dan pemaparan
• Ditulis dengan huruf jika terletak di awal kalimat. Jika
  perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang
  tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak
  terdapat pada awal kalimat
• Dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca bagi
  bilangan utuh yang besar
• Tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus
  dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti
  akta dan kuitansi
• Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf,
  penulisannya harus tepat
Penulisan tanda baca

•       Tanda titik
    – Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
    – Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
      daftar (tidak dipakai jika merupakan yang terakhir dalam suatu
      deretan)
    – Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
      menunjukkan waktu atau jangka waktu
    – Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir
      dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar
      pustaka
    – Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya (tidak
      dipakai jika tidak menunjukkan jumlah)
    – Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau
      kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya
    – Tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau
      (2) nama dan alamat penerima surat
•   Tanda koma
     – Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan
     – Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
        didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan
     – Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului
        induk kalimatnya (tidak dipakai jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya)
     – Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal
        kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi
     – Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang
        terdapat di dalam kalimat
     – Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat (tidak dipakai jika
        petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru)
     – Dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan
        (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan
     – Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka
     – Dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki
     – Dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya
        dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga
     – Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan
        angka
     – Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi
     – Dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari
        salah baca
• Tanda titik koma
   – Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
     sejenis dan setara
   – Dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
     memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk
• Tanda titik dua
   – Dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
     rangkaian atau pemerian (tidak dipakai jika rangkaian atau
     perian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan)
   – Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
     pemerian
   – Dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
     menunjukkan pelaku dalam percakapan
   – Dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara
     bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul
     suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan
     dalam karangan
•   Tanda hubung
     – Dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian
        baris (Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau
        pangkal baris)
     – Dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau
        akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris (Akhiran -i tidak
        dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris)
     – Dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang
     – Dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
        tanggal
     – Dapat dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau
        ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata
     – Dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan
        huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv) singkatan berhuruf
        kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap
     – Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing
•   Tanda pisah
     – Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan
        di luar bangun kalimat
     – Dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
        sehingga kalimat menjadi lebih jelas
     – Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai ke' atau 'sampai
        dengan'
     – Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa
        spasi sebelum dan sesudahnya
•   Tanda elipsis
     – Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus
     – Dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang
       dihilangkan
     – Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga
       buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat
•   Tanda tanya
     – Dipakai pada akhir kalimat tanya
     – Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang
       kurang dapat dibuktikan kebenarannya
•   Tanda seru
     – Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang
       menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat
•   Tanda kurung
     –   mengapit keterangan atau penjelasan
     –   mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan
     –   mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan
     –   mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan
•   Tanda kurung siku
     – mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau
       bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau
       kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli
     – mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
• Tanda petik
    – mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau
      bahan tertulis lain
    – mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat
    – mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
      khusus
    – Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
    – Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda
      petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada
      ujung kalimat atau bagian kalimat
    – Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu
      ditulis sama tinggi di sebelah atas baris
• Tanda petik tunggal
    – mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
    – mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing
• Tanda garis miring
    – dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa
      satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim
    – dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap
• Tanda penyingkat
    – menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun
Perubahan Permendiknas 46/2009


• Tambahan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
  pertama unsur nama seperti de, van, der, von, atau da.
• Tambahan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
  pertama kata bin dan binti (pada beberapa nama
  tertentu).
• Tambahan: Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
  pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya
• Tambahan: Huruf tebal
Daftar kata serapan dari bahasa Yunani dalam bahasa Indonesia




               Kata                Kata asli             Transliterasi


   Athena             Αθήνα                    Athena


   demokrasi          δημοκρατία               demokratia


   filosofi           υιλοσουία                philasophia


   hipodrom           ἱππόδρομος               hippodromos


   mitos              Μύθος                    mythos


   stadion            στάδιον                  stadion


   kosmos             κόσμος                   kosmos
Asal Bahasa                Jumlah Kata


Arab                            1.495 kata


Belanda                         3.280 kata


Tionghoa                        290 kata


Hindi                           7 kata


Inggris                         1.610 kata


Parsi                           63 kata


Portugis                        131 kata


Sanskerta-Jawa Kuna             677 kata


Tamil                           83 kata
EyD : Pemakaian Huruf

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
Ismee Sa'adah
 
Presentasi tanda baca
Presentasi tanda bacaPresentasi tanda baca
Presentasi tanda baca
Sofyan Argi
 
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanMakalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
conesti08com
 
Pemisahan suku kata Bahasa Indonesia
Pemisahan suku kata Bahasa IndonesiaPemisahan suku kata Bahasa Indonesia
Pemisahan suku kata Bahasa Indonesia
Arham Ramlan
 

La actualidad más candente (20)

Metlit tatabahasa
Metlit tatabahasaMetlit tatabahasa
Metlit tatabahasa
 
Eyd
EydEyd
Eyd
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Ciri Kebahasaan Ragam Formal Bahasa Indonesia Keilmuan
Ciri Kebahasaan Ragam Formal Bahasa Indonesia KeilmuanCiri Kebahasaan Ragam Formal Bahasa Indonesia Keilmuan
Ciri Kebahasaan Ragam Formal Bahasa Indonesia Keilmuan
 
berbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benarberbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benar
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Artikel tanda baca
Artikel tanda bacaArtikel tanda baca
Artikel tanda baca
 
Presentasi tanda baca
Presentasi tanda bacaPresentasi tanda baca
Presentasi tanda baca
 
Penulisan Daftar Pustaka (Bahasa Indonesia)
Penulisan Daftar Pustaka (Bahasa Indonesia)Penulisan Daftar Pustaka (Bahasa Indonesia)
Penulisan Daftar Pustaka (Bahasa Indonesia)
 
Singkatan dan Akronim
Singkatan dan AkronimSingkatan dan Akronim
Singkatan dan Akronim
 
2. Penulisan Kata
2. Penulisan Kata2. Penulisan Kata
2. Penulisan Kata
 
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanMakalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
 
Penulisan Kata ppt
Penulisan Kata pptPenulisan Kata ppt
Penulisan Kata ppt
 
Kalimat Majemuk 2
Kalimat Majemuk 2Kalimat Majemuk 2
Kalimat Majemuk 2
 
Frasa dan klausa
Frasa dan klausaFrasa dan klausa
Frasa dan klausa
 
Pemisahan suku kata Bahasa Indonesia
Pemisahan suku kata Bahasa IndonesiaPemisahan suku kata Bahasa Indonesia
Pemisahan suku kata Bahasa Indonesia
 
PPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIA
PPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIAPPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIA
PPT DAFTAR PUSTAKA BAHASA INDONESIA
 
Materi Paragraf Efektif
Materi Paragraf EfektifMateri Paragraf Efektif
Materi Paragraf Efektif
 
Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)
 

Similar a EyD : Pemakaian Huruf

09 penulisan bahasa indonesia
09 penulisan bahasa indonesia09 penulisan bahasa indonesia
09 penulisan bahasa indonesia
Evan Iskandar
 
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
IlhamMaulana70946
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
busitisahara
 
Tatapmuka2 huruf&tandabaca
Tatapmuka2 huruf&tandabacaTatapmuka2 huruf&tandabaca
Tatapmuka2 huruf&tandabaca
I Wayan Mudita
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
FirdhanSaid
 
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptxPPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
AfiqPraditio
 

Similar a EyD : Pemakaian Huruf (20)

09 penulisan bahasa indonesia
09 penulisan bahasa indonesia09 penulisan bahasa indonesia
09 penulisan bahasa indonesia
 
Eyd (Format word)
Eyd (Format word)Eyd (Format word)
Eyd (Format word)
 
6. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN.pptx
6. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN.pptx6. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN.pptx
6. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN.pptx
 
ejaan (1).ppt
ejaan (1).pptejaan (1).ppt
ejaan (1).ppt
 
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
 
Makalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frg
Makalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frgMakalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frg
Makalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frg
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
 
EJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benar
EJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benarEJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benar
EJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benar
 
02 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-201402 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-2014
 
Tatapmuka2 huruf&tandabaca
Tatapmuka2 huruf&tandabacaTatapmuka2 huruf&tandabaca
Tatapmuka2 huruf&tandabaca
 
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
 
Eyd (1)
Eyd (1)Eyd (1)
Eyd (1)
 
Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang DisempurnakanEjaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan
 
LK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdf
LK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdfLK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdf
LK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdf
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptxPPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
 
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa IndonesiaPemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
 
Thohir Musthofa_21070121130082_Assigment II.pptx
Thohir Musthofa_21070121130082_Assigment II.pptxThohir Musthofa_21070121130082_Assigment II.pptx
Thohir Musthofa_21070121130082_Assigment II.pptx
 
penulisan kata
penulisan katapenulisan kata
penulisan kata
 

Más de University of Padjajaran

CIVILIZATION OF EARLY PEOPLE IN THE WORLD WHICH INFLUENCED THE CIVILIZATION O...
CIVILIZATION OF EARLY PEOPLE IN THE WORLD WHICH INFLUENCED THE CIVILIZATION O...CIVILIZATION OF EARLY PEOPLE IN THE WORLD WHICH INFLUENCED THE CIVILIZATION O...
CIVILIZATION OF EARLY PEOPLE IN THE WORLD WHICH INFLUENCED THE CIVILIZATION O...
University of Padjajaran
 
Indonesian people in pre historic and historic times
Indonesian people in pre historic and historic timesIndonesian people in pre historic and historic times
Indonesian people in pre historic and historic times
University of Padjajaran
 

Más de University of Padjajaran (20)

Hukum di indonesia
Hukum di indonesiaHukum di indonesia
Hukum di indonesia
 
Materi ppt titanic
Materi ppt titanicMateri ppt titanic
Materi ppt titanic
 
Persebaran fauna di ASIA
Persebaran fauna di ASIAPersebaran fauna di ASIA
Persebaran fauna di ASIA
 
Daftar perusahaan pertambangan di pulau jawa
Daftar perusahaan pertambangan di pulau jawaDaftar perusahaan pertambangan di pulau jawa
Daftar perusahaan pertambangan di pulau jawa
 
Seni Tari Modern
Seni Tari ModernSeni Tari Modern
Seni Tari Modern
 
Membangun Jaringan Koneksi Internet pada LAN
Membangun Jaringan Koneksi Internet pada LANMembangun Jaringan Koneksi Internet pada LAN
Membangun Jaringan Koneksi Internet pada LAN
 
Ketertiban kota karawang
Ketertiban kota karawangKetertiban kota karawang
Ketertiban kota karawang
 
Stratifikasi masyarakat indonesia
Stratifikasi masyarakat indonesiaStratifikasi masyarakat indonesia
Stratifikasi masyarakat indonesia
 
Possessivpronomen
Possessivpronomen Possessivpronomen
Possessivpronomen
 
Jangan menangis mama
Jangan menangis mamaJangan menangis mama
Jangan menangis mama
 
How to make naver id
How to make naver idHow to make naver id
How to make naver id
 
Yessi Nadia G
Yessi Nadia GYessi Nadia G
Yessi Nadia G
 
CIVILIZATION OF EARLY PEOPLE IN THE WORLD WHICH INFLUENCED THE CIVILIZATION O...
CIVILIZATION OF EARLY PEOPLE IN THE WORLD WHICH INFLUENCED THE CIVILIZATION O...CIVILIZATION OF EARLY PEOPLE IN THE WORLD WHICH INFLUENCED THE CIVILIZATION O...
CIVILIZATION OF EARLY PEOPLE IN THE WORLD WHICH INFLUENCED THE CIVILIZATION O...
 
Indonesian people in pre historic and historic times
Indonesian people in pre historic and historic timesIndonesian people in pre historic and historic times
Indonesian people in pre historic and historic times
 
Seni budaya
Seni budayaSeni budaya
Seni budaya
 
Moseley’s law
Moseley’s lawMoseley’s law
Moseley’s law
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Penyebab inflasi
Penyebab inflasiPenyebab inflasi
Penyebab inflasi
 
BPR
BPRBPR
BPR
 

Último

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

EyD : Pemakaian Huruf

  • 1. • Huruf abjad. Ada 26 yang masing-masing memiliki jenis huruf besar dan kecil. Huruf vokal. Ada 5: a, e, i, o, dan u. Tanda aksen é dapat digunakan pada huruf e jika ejaan kata menimbulkan keraguan. Huruf konsonan. Ada 21: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. 1. Huruf c, q, v, w, x, dan y tidak punya contoh di akhir kata. 2. Huruf x tidak punya contoh di tengah kata. 3. Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu. •Diftong. Ada 3: ai, au, dan oi. •Gabungan konsonan. Ada 4: kh, ng, ny, dan sy.
  • 2. • Pemenggalan kata – Kata dasar • Di antara dua vokal berurutan di tengah kata (diftong tidak pernah diceraikan): ma-in. • Sebelum huruf konsonan yang diapit dua vokal di tengah kata: ba-pak. • Di antara dua konsonan yang berurutan di tengah kata: man-di. • Di antara konsonan pertama dan kedua pada tiga konsonan yang berurutan di tengah kata: ul-tra. – Kata berimbuhan: Sesudah awalan atau sebelum akhiran: me-rasa-kan. – Gabungan kata: Di antara unsur pembentuknya: bi-o-gra-fi • Huruf kapital – Huruf pertama pada awal kalimat – Huruf pertama petikan langsung – Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan – Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang (tidak berlaku jika tidak diikuti nama orang) – Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat (tidak berlaku jika tidak diikuti nama orang, instansi, atau tempat) – Huruf pertama unsur-unsur nama orang (tidak berlaku untuk nama orang yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran)
  • 3. – Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa (tidak berlaku untuk nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan) – Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah (tidak berlaku untuk peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama) – Huruf pertama nama geografi (tidak berlaku untuk istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri dan nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis) – Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti "dan" yang tidak terletak pada posisi awal, termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna – Huruf pertama kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti "dan" yang tidak terletak pada posisi awal, termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna – Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Gelar akademik: Kepmendikbud 036/U/1993. – Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan (tidak berlaku jika tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan) – Huruf pertama kata ganti Anda • Huruf miring – Nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan – Huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata yang ditegasan atau dikhususkan – Kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya
  • 4. Penulisan kata • Kata dasar. Ditulis sebagai satu kesatuan • Kata turunan – Ditulis serangkai dengan kata dasarnya: dikelola, permainan – Imbuhan ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya, tapi unsur gabungan kata ditulis terpisah jika hanya mendapat awalan atau akhiran: bertanggung jawab, garis bawahi – Imbuhan dan unsur gabungan kata ditulis serangkai jika mendapat awalan dan akhiran sekaligus: pertanggungjawaban – Ditulis serangkai jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi: adipati, narapidana – Diberi tanda hubung jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital: non- Indonesia – Ditulis terpisah jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar: maha esa, maha pengasih
  • 5. Kata ulang. Ditulis lengkap dengan tanda hubung: anak-anak, sayur- mayur • Gabungan kata – Ditulis terpisah antarunsurnya: duta besar, kambing hitam – Dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan untuk mencegah kesalahan pengertian: alat pandang-dengar, anak-istri saya – Ditulis serangkai untuk 47 pengecualian: acapkali, adakalanya, akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali, bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, darmasiswa, dukacita, halalbihalal, hulubalang, kacamata, kasatmata, kepada, keratabasa, kilometer, manakala, manasuka, mangkubumi, matahari, olahraga, padahal, paramasastra, peribahasa, puspawarna, radioaktif, sastramarga, saputangan, saripati, sebagaimana, sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita, sukarela, sukaria, syahbandar, titimangsa, wasalam • Kata ganti – Ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya: kusapa, kauberi – Ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya: bukuku, miliknya
  • 6. • Kata depan. di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali daripada, kepada, kesampingkan, keluar, kemari, terkemuka • Kata sandang. si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya: sang Kancil, si pengirim • Partikel – Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya: betulkah, bacalah – Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya: apa pun, satu kali pun – Partikel pun ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya untuk adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun
  • 7. Singkatan dan akronim Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik: A.S. Kramawijaya, M.B.A. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik: DPR, SMA Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik: dst., hlm. Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf diikuti tanda titik pada setiap huruf: a.n., s.d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik: cm, Cu Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital: ABRI, PASI Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital: Akabri, Iwapi Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil: pemilu, tilang
  • 8. Angka dan lambang bilangan. • Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor yang lazimnya ditulis dengan angka Arab atau angka Romawi. – Fungsi • menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas, • melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat, • menomori bagian karangan dan ayat kitab suci, – Penulisan • Lambang bilangan utuh dan pecahan dengan huruf • Lambang bilangan tingkat • Lambang bilangan yang mendapat akhiran -an • Ditulis dengan huruf jika dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan
  • 9. • Ditulis dengan huruf jika terletak di awal kalimat. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat • Dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca bagi bilangan utuh yang besar • Tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi • Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat
  • 10. Penulisan tanda baca • Tanda titik – Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan – Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar (tidak dipakai jika merupakan yang terakhir dalam suatu deretan) – Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu – Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka – Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya (tidak dipakai jika tidak menunjukkan jumlah) – Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya – Tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat
  • 11. Tanda koma – Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan – Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan – Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya (tidak dipakai jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya) – Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi – Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat – Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat (tidak dipakai jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru) – Dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan – Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka – Dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki – Dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga – Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka – Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi – Dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca
  • 12. • Tanda titik koma – Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara – Dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk • Tanda titik dua – Dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian (tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan) – Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian – Dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan – Dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan
  • 13. Tanda hubung – Dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian baris (Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau pangkal baris) – Dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris (Akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris) – Dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang – Dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal – Dapat dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata – Dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap – Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing • Tanda pisah – Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat – Dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas – Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai ke' atau 'sampai dengan' – Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya
  • 14. Tanda elipsis – Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus – Dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan – Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat • Tanda tanya – Dipakai pada akhir kalimat tanya – Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya • Tanda seru – Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat • Tanda kurung – mengapit keterangan atau penjelasan – mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan – mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan – mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan • Tanda kurung siku – mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli – mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
  • 15. • Tanda petik – mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain – mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat – mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus – Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. – Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat – Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris • Tanda petik tunggal – mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain – mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing • Tanda garis miring – dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim – dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap • Tanda penyingkat – menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun
  • 16. Perubahan Permendiknas 46/2009 • Tambahan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama seperti de, van, der, von, atau da. • Tambahan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata bin dan binti (pada beberapa nama tertentu). • Tambahan: Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya • Tambahan: Huruf tebal
  • 17. Daftar kata serapan dari bahasa Yunani dalam bahasa Indonesia Kata Kata asli Transliterasi Athena Αθήνα Athena demokrasi δημοκρατία demokratia filosofi υιλοσουία philasophia hipodrom ἱππόδρομος hippodromos mitos Μύθος mythos stadion στάδιον stadion kosmos κόσμος kosmos
  • 18. Asal Bahasa Jumlah Kata Arab 1.495 kata Belanda 3.280 kata Tionghoa 290 kata Hindi 7 kata Inggris 1.610 kata Parsi 63 kata Portugis 131 kata Sanskerta-Jawa Kuna 677 kata Tamil 83 kata