SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
Descargar para leer sin conexión
MAKALAH
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi
Dosen pengampu: Moh.Hendra S.Pd. M.Pd.I
Di susun oleh:
 Siti nur ainul hikmah
 Usis azizah
 Tamara inka sona
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM ZAINUL HASAN
KRAKSAAN-PROBOLINGGO
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun haturkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan Rahmat, Taufiq serta Inayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Makalah sebagai salah satu tugas Aswaja
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita, nabi
besar Muhammad SAW. Adapun dalam penyusunan makalah ini penyusun
mengambil judul “beografi imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi”
Dalam kesempatan kali ini penyusun menyampaikan banyak-banyak terima kasih
kepada dosen serta teman-teman atas bimbingan, pengarahan, serta bantuan baik
materi sehingga dapat terselesainya makalah ini.
Penyusun menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki,
maka dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, dan penyusun sangat
menghargai apabila ada kritik serta saran yang membangun untuk perbaikan
makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini senantiasa bermanfaat khususnya bagi
penyusun selaku mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zainul Hasan
dan bagi pembaca semua pada umumnya. Amin.
Probolinggo, 9 Mei 2023
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
BAB I.................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN................................................................................................................. 3
a. riwayat Al-Asy’ari dan Al-Maturidi ........................................................................... 4
BAB III ............................................................................................................................... 9
PENUTUP .......................................................................................................................... 9
Kesimpulan:........................................................................................................................ 9
Saran ................................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka................................................................................................................... 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Asy’ari berubah pendirian dari kedudukannya sebagai pembela Mut’tazilah
menjadi pembela faham salaf di kalangan para ulama terjadi perselisihan dan
merupakan perdebatan yang terus berkembang. Abū al-Ḥasan al-Asyʿarī (‫;األشعري‬
nama lengkap: Abū al-Ḥasan ʿAlī ibn Ismāʿīl ibn Isḥāq al-Ashʿarī; c. 874–
936 M/260–324 H) sering disebut sebagai Imam al-Asyʿari atau Imam
Asy'ari oleh Muslim Sunni, adalah seorang sarjana Muslim
Arab dari yurisprudensi Syafi'i, penafsir kitab suci, pembaharu (mujaddid),
dan teolog skolastik (mutakallim), yang terkenal sebagai pendiri dari teologi
Islam Sunni Asy'ariyah. Al-Asyʿari terkenal karena mengambil posisi di antara
dua madzhab teologi yang sudah ada, yakni Atsariyah dan Mu'tazilah. Dia
membangun jalan tengah di antara paham tradisionalis Atsariyah yang menolak
rasionalitas dan paham progresif Mu'tazilah yang mengedepankan rasionalitas.[6]
Pada satu sisi paham tradisionalis menekankan arti literal dari naskh al-Qur'an dan
Hadis serta menolak ilmu kalam (teologi dialektis), di sisi lain paham progresif
yang melulu mengandalkan rasionalitas dalam perkara teologis dan menganggap
al-Quran sebagai makhluk.
Imam Abu Mansur Al-Maturidi, atau lengkapnya Abu Mansur Muhammad
bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi As-Samarqandi Al-Hanafi (bahasa
Arab: ‫أبو‬ ‫منصور‬ ‫محمد‬ ‫بن‬ ‫محمد‬ ‫بن‬ ‫محمود‬ ‫الماتريدي‬ ‫السمرقندي‬ ‫)الحنفي‬ (wafat 333 H / 944 M)
adalah imam aliran ahliaqidah Maturidiyyah serta seorang ahli ilmu kalam. Abu
Manshur al-Maturidi, Tokoh kita satu ini selalu disandingkan dengan Abu al-
Hasan al-Asy’ari sebagai dua tokoh besar manhaj Ahlu Sunnah wal Jama’ah.
Memang benar, rekam jejak kehidupannya tak banyak diulas oleh para sejarawan
terkenal seperti Ibnu Katsir, Ibnu Khalkan, Ibnu Nadim, dan Ibnu Atsir dalam
catatan-catatan sejarah mereka. Akan tetapi, seluruh kehebatan murid-muridnya
2
serta karya tulisnya telah menunjukkan kepada kita betapa hebatnya tokoh kita
satu ini. Tak ayal, para pengikutnya menjuluki tokoh kita ini dengan julukan Rais
Ahlussunnah (pemimpin golongan Ahlussunnah), al-Imam al-Zahid (pemimpin
yang zuhud), dan beberapa julukan lainnya.
B. Rumusan Masalah
Adapaun masalah yang di bahas dalam Makalah ini Adalah :
1. Bagaimana riwayat hidup Al-Asy’ari dan Al-Maturidi?
2. Bagaimana fungsi dan manfaat syafaat bagi manusia menurut imam Al
maturidi?
C. Tujuan
Tujuan makalah yang paling utama ialah menginformasikan, menganalisis,
dan membujuk dengan cara lugas dan memungkinkan pembaca untuk terlibat
secara kritis dalam suatu topik ilmiah:
1. Ingin mengetahui beografi imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi
2. Ingin menganalisis tentang fungsi dan manfaat syafaat bagi manusia
menurut imam Al maturidi
3. Ingin mengetahui riwayat Al-Asy’ari dan Al-Maturidi
3
BAB II
PEMBAHASAN
Imam Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Abu Manshur Al-
Maturidi (lahir di Maturid Samarkand, yang tanggal kelahirannya sulit di lacak,
diperkirakan pada pertengahan abad ke-3 Hijriyah, tetapi wafat Al-Maturidi, di
sebutkan oleh banyak referensi adalah pada tahun 333 Hijriyah).1 Al-Maturidi
sebagai pendiri aliran Al-Maturidiyah, adalah seorang ahli fiqih madzhab Hanafi,
belajar fiqih Hanafi pada dua orang ulama besar mazdhab Hanafi, yaitu
Muhammad bin Muqatil Ar-Rozi (w. 248 H), dan Nushair bin Yahya Al-Balkhi
(w. 228H). Ia mempunyai hubungan nashab dengan sahabat Nabi Saw yaitu Abu
Ayub Al- Anshori, yang rumahnya di tempati oleh Nabi Muhammad Saw pada
hari – hari awal berada di Madinah setelah hijrah. Wilayah Samarkand pada waktu
Al-Maturidi berada disana merupakan salah satu kawasan peradaban yang maju,
menjadi pusat kehidupan intelektual disamping pusat perkembangan sekte – sekte
keagamaan, baik dilingkungan islam maupun non islam.
Abu al-Hasan al-Asy arī (a; nama lengkap: Abu al-Hasan 'Ali ibn Ismail
ibn Ishaq al-Ash'arī; c. 874-936 M/260-324 H)[1][2] sering disebut sebagai Imam
al-Asy'ari atau Imam Asy'ari oleh Muslim Sunni, adalah seorang sarjana Muslim
Arab dari yurisprudensi Syafi'i, penafsir kitab suci, pembaharu (mujaddid), dan
teolog skolastik (mutakallim), yang terkenal sebagai pendiri dari teologi Islam
Sunni Asy'ariyah. Al-Asy'ari terkenal karena mengambil posisi di antara dua
madzhab teologi yang sudah ada, yakni Atsariyah dan Mu'tazilah. Dia
membangun jalan tengah di antara paham tradisionalis Atsariyah yang menolak
rasionalitas dan paham progresif Mu'tazilah yang mengedepankan rasionalitas.
Pada satu sisi paham tradisionalis menekankan arti literal dari naskh al- Qur'an
dan Hadis serta menolak ilmu kalam (teologi dialektis), di sisi lain paham
progresif yang melulu mengandalkan rasionalitas dalam perkara teologis dan
menganggap al-Quran sebagai makhluk.
4
A. Riwayat Al-Asy’ari dan Al-Maturidi
Abu al-Hasan al-Asy’ari dilahirkan pada tahun 260 H. Sejak masih muda, Abu al-
Hasan al-Asy’ari telah ditinggal wafat oleh ayahnya. Kemudian, atas wasiat
ayahnya Abu al-Hasan al-Asy’ari dipasrahkan untuk menimba sanad Hadits
kepada Syekh Zakaria as-Saji, salah satu ulama yang terkenal dengan kepakaran
ilmu hadits dan ilmu fiqih yang juga murid terbaik Imam Ahmad bin Hanbal.
Selain itu, Abu al-Hasan al-Asy’ari juga mengambil sanad hadits kepada Abu
Khalaf al-Jahmi, Abu Sahl bin Sarh, Muhammad bin Ya’qub al-Muqri’, dan
Abdurrahman bin Khalaf al-Bashri (Tajuddin as-Subuki, Thabaqat Syafi’iyyah al-
Kubra, Beirut: Darul Kutub al-Islamiyyah, 2009, vol. 3, hal. 347). Memang benar,
semasa mudanya Abu al-Hasan al-Asy’ari menimba ilmu kepada Ali al-Juba’i
seorang tokoh ulama Mu’tazilah yang juga ayah tirinya sebagaimana yang dicatat
oleh Shalahuddin ash-Shafadi dalam kitab al-Wafi bil Wafayat. Akan tetapi, justru
pengalamannya berdiskusi bersama para pakar sekte Mu’tazilah di masa mudanya
kelak menjadi bekal untuk mematahkan setiap argumentasi sekte Mu’tazilah
ketika ia telah terpanggil untuk membela manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah.
Abu al-Hasan al-Asy’ari lebih terkenal dengan pemikirannya di dalam ilmu
aqidah dengan karya monumentalnya yang berjudul “Maqalat al-Islamiyyin” yang
berisikan sejarah perkembangan berbagai sekte dalam Islam sejak zaman kenabian
hingga di masanya. Akan tetapi, ia juga memiliki beberapa karya besar dalam
berbagai bidang ilmu. Di dalam ilmu Hadits, Abu al-Hasan al-Asy’ari membuat
kitab khusus yang berisikan bantahan terhadap Ibnu Rawandi, salah satu tokoh
Mu’tazilah yang menentang hadits mutawattir. Di bidang tafsir Al-Qur’an, beliau
menulis kitab tafsir al-Mukhtazin. Di bidang ushul fiqh, beliau menulis kitab al-
Ijtihad dan al-Qiyas. Menurut Ibnu as-Sakir, Abu al-Hasan al-Asy’ari memiliki 90
karya tulis. Menurut Ibnu Hazm, Ibnu Katsir, dan Ibnu Imad al-Hambali, beliau
memiliki 55 karya tulis. Dan menurut Tajuddin as-Subuki, beliau memiliki 21
karya tulis. Akan tetapi, saat ini hanya ada 8 karya beliau yang tercetak, yaitu
kitab Maqalat al-Islamiyyah, kitab al-Luma’ fi Radd ala Ahli Zaigh wal Bida’,
kitab Tasir al-Qur’an, kitab al-Imad fi Ru’ya, kitab Risalah al-Iman, kitab Risalah
al-Istihsan al-Khaud di Ilm al-Kalam, kitab Qaul Jumlah Ashab al-Hadits wa
5
Ahlussunnah fi al-I’tiqad, dan kitab al-Ibanah an Ushul ad-Diyanah (lihat majalah
Shaut al-Azhar edisi Rabi’ul Awwal 1440 H, hal. 170) Sang Penerus Manhaj Para
Sahabat Nabi Peran Abu al-Hasan al-Asy’ari dalam bidang ilmu aqidah adalah
sebagai tokoh yang menguatkan argumentasi serta dalil-dalil yang telah
diutarakan oleh para ulama di zaman sebelumnya. Ia adalah tokoh yang terang-
terangan melawan segenap aqidah yang menyimpang dari pemahaman yang
diajarkan para sahabat Nabi. Imam Al-Maturidi dilahirkan di Maturid, sebuah
pemukiman di kota Samarkand (sekarang termasuk wilayah Uzbekistan) yang
terletak di seberang sungai. Ia bernasab lengkap Muhammad bin Muhammad bin
Mahmud atau yang dijuluki juga dengan Abu Manshur al-Maturidi. Dalam
manuskrip kitab at-Tauhid karya Abu Manshur al-Maturidi tertulis bahwa Abu
Manshur merupakan keturunan dari Abu Ayyub Khalid bin Zaid al-Anshari,
seorang tokoh sahabat Nabi yang rumahnya menjadi tempat pertama Nabi
menetap di kota Madinah ketika hijrah dari kota Makkah. Hal ini juga diutarakan
oleh Kamaluddin Ahmad al-Bayadhi dalam kitab Isyarat al-Maram min Ibarat al-
Imam.
Mengenai tahun kelahirannya, Dr. Muhammad Ayyub menyatakan Abu
Manshur al-Maturidi lahir sekitar sebelum tahun 238 H. Ia hidup di zaman
kemajuan daerah Asia Tengah sebagai pusat peradaban Islam. Di antara ulama
besar yang sezaman dan berasal dari satu daerah dengan beliau adalah
Muhammad bin Isma’il al-Bukhari (w. 256 H) dan Muslim bin Hajjaj an-Naisabur
(w. 261 H). (Lihat tesis doktoral Dr. Muhammad Ayyub di Universitas Dar al-
Ulum, Kairo berjudul al-Islam wal Imam al-Maturidi). Abu Manshur al-Maturidi,
Tokoh kita satu ini selalu disandingkan dengan Abu al-Hasan al-Asy’ari sebagai
dua tokoh besar manhaj Ahlu Sunnah wal Jama’ah. Memang benar, rekam jejak
kehidupannya tak banyak diulas oleh para sejarawan terkenal seperti Ibnu Katsir,
Ibnu Khalkan, Ibnu Nadim, dan Ibnu Atsir dalam catatan-catatan sejarah mereka.
Akan tetapi, seluruh kehebatan murid-muridnya serta karya tulisnya telah
menunjukkan kepada kita betapa hebatnya tokoh kita satu ini. Tak ayal, para
pengikutnya menjuluki tokoh kita ini dengan julukan Rais Ahlussunnah
6
(pemimpin golongan Ahlussunnah), al-Imam al-Zahid (pemimpin yang zuhud),
dan beberapa julukan lainnya
Corak Pemikiran Abu Manshur al-Maturidi.
Sejak Khalifah al-Mutawakkil dari dinasti Abbasiyyah mengucilkan ajaran sekte
Muktazilah pada tahun 234 H maka semenjak itulah ajaran sekte Muktazilah
mulai menyingkir ke daerah-daerah sekitar Asia Tengah. Begitu juga dengan
sekte Qaramithah yang mencapai kejayaan dakwahnya di daerah Asia Tengah
sekitar tahun 261 hingga tahun 278 H. Ditambah dengan pengaruh ajaran
Zoroaster dan beberapa ajaran agama lain yang mengakar kuat sejak dahulu di
Asia Tengah. Hal ini juga disebabkan letak daerah Asia Tengah yang strategis
sebagai jalur perdagangan dan pertemuan budaya dari daratan China hingga
kawasan Timur tengah.
Maka, tampillah Abu Manshur al-Maturidi sebagai tokoh Aswaja paling
berpengaruh di Asia Tengah dengan segenap karya tulisnya yang mampu
mematahkan segenap pemikiran sekte yang menyimpang dengan argumentasi
nalar yang kuat. Pemakaian nalar akal yang cukup dan seimbang adalah corak
pemikiran Abu Manshur al-Maturidi dalam ilmu aqidah yang juga mengacu
terhadap karakter pemikiran Imam Abu Hanifah. Oleh karena itu, tidak berlebihan
bahwa pemikiran yang dibawa oleh Abu Manshur al-Maturidi adalah
penyempurna argumentasi yang dibangun oleh Abu Hanifah dalam kitab al-Fiqh
al-Akbar. Bahkan, hingga saat ini sebagian besar pengikut ajaran Abu Manshur
al-Maturidi adalah pengikut mazhab Abu Hanifah dalam bidang ilmu fiqih. Tentu
hal ini sangat berbeda dengan sekte Muktazilah yang lebih mengedepankan akal
melebihi nash Al-Quran dan Hadits.
Tokoh kita ini berguru kepada Abu Bakar Ahmad al-Juzjani, Abu Nashr Ahmad
al-‘Iyadh, dan Nushair bin Yahya al-Balkhi (w. 268 H), dan Muhammad bin
Muqatil ar-Razi (w. 248 H). Seluruh guru Abu Manshur al-Maturidi tersebut
mengambil sanad keilmuan kepada Abu Sulaiman bin Musa al-Juzjani.
Sedangkan, Abu Sulaiman bin Musa al-Juzjani mengambil sanad keilmuan
7
kepada al-Qadhi Abu Yunus (w. 182 H) dan Muhammad bin al-Hasan (w. 189 H)
yang merupakan dua murid terbaik imam Abu Hanifah. Murid-murid Abu
Manshur al-Maturidi yang paling masyhur adalah Abu Qasim as-Samarkandi (w.
342 H), Ali ar-Rustaghni (w. 350 H), dan Abu Muhammad Abdul Karim bin
Musa al-Bazdawi (w. 390 H). (Dr. Ahmad Hamdi Ahmad Ali, Juhud al-Madrasah
al-Maturidiyyah [Kairo: Maktabah al-Azhariyyah li at-Turats], 2017, hal. 35).
Para ulama ahli sejarah sepakat menyatakan bahwa Abu Manshur al-Maturidi
wafat pada tahun 333 H. Abu Manshur al-Maturidi wafat pada usia sekitar 100
tahun dan dimakamkan di daerah Samarkand.
B. Fungsi dan manfaat syafaat bagi manusia manurut menurut imam Al
maturidi
Dengan disyariatkannya syafaat dan pengakuan tentang adanya syafaat
dalam system kepercayaan islam, dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yangdibangun atas pensyaratan dan kepercayaan terhadap syafaat
tersebut. Yang demikian itu dikarenakan kepercayaan terhadap syafaat yang
memiliki persyaratan yang rasional itu, bertujuan untuk membanngkitkan cita-cita
dalam jiwa para pelaku maksiat dan kalbu orang-orang berdosa, agar dapat
mendorong mereka untuk kembali dari perbuatan jahat mereka, mengevaluasi
tindakan mereka yang keliru dan mencegah untuk berlarut-larut dalam
kemaksiatan.4 Sebabnya apabila mereka melihat bahwa kembali dari jalan yang
batil menuju jalan yang benar akan menyelamatkan mereka dari akibat-akibat
perbuatan jahat mereka yang mereka lakukan sepanjang umur mereka, maka
mereka akan memperoleh kesempatan untuk mengubah perilaku mereka dan
mengganti perbuatan mereka dengan yang lebih di ridhai Allah SWT.
Kepercayaan ini yang dari sebagian segi mungkin saja dapat membangkitkan
hasrat menentang kebenaran dalam diri para pelaku maksiat, dapat pula
memperbaiki perilaku orang-orang yang berdosa dan mendorongnya untuk
bertobat, serta mencampakkan perbuatan-perbuatan dosa besar yang selama ini
8
mereka lakukan. Hakikat ini akan menjadi jelas manakalah kita pikirkan secara
mendalam persoalan tobat yang telah disepakati para ulama dan dinyatakan oleh
Al-qur’an dan hadits-hadits Nabi. Sebab seandainya pintu taubat itu tertutup
dihadapan para pelaku maksiat dan pelaku dosa meyakini bahwa perbuatan
maksiatnya yang hanya sekali ia lakukan akan menyebabkan dirinya selamanya
berada dalam neraka dan dia tidak akan pernah bisa terbebas darinya, maka tidak
diragukan lagi bahwa keyakinan seperti ini akan menyebabkan berlarut-larutnya
kejahatan dan perbuatan dosa. Sebab mereka meyakini bahwa kalaupun mereka
mengubah kelakuan atau perilaku mereka untuk masa-masa mendatang, toh
semuanya itu tidak bakal mengubah nasib mereka, sehingga mereka akan
meyakini bahwa tidak ada gunanya lagi meninggalkan kemaksiatan dan
menikmati kelezatannya, untuk kemudian diganti dengan beribadah dan ketaatan
hingga akhir hayat mereka. Ini tentu saja berbeda dengan seandainya orang
tersebut menemukan harapan dan adanya pintu terbuka, dan yakin bahwa Allah
SWT akan menerima tobatnya mana kala ilakukan dengan semurni-murninya, dan
bahwa ia kembali kejalan yang benar, niscayahal itu bisa mengubah nasibnya
diakhirat kelak, bisa menyelamatkan dirinya dari akibat perbuatan jahatnya dan
dari siksa pedih yang akan dihadapinya. Pada kondisi seperti itu,kemungkinan dia
akan meninggalkan kemaksiatannya, kembali kepada ketaatan, memohon ampun
atas dosa-dosanya, dan meminta dijauhkan dari kejahatan- kejahatannya.
Keyakinan ini mempunyai dampak yang konstruktif dalam mendidik manusia
khususnya kaum muda. Betapa banyaknya kaum muda yang terjerumus dalam
kejahatan, menghabiskan malam-malamnya dalam kenikmatan yang diharamkan ,
kemudian berbalik seratus delapan puluh derajat karena naungan taubat dan
keyakinan bahwa tobat itu bisa memperbaiki orang-orang yang berdosa dan
bahwa pintu rahmat selamanya terbuka, kemudian mereka menghabiskan malam-
malamnya dengan ibadah dan siangnya dengan ketaatan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Beliau patut di contoh dengan ahlak dan kajian ilmu kaidah nya dan
Syafaat secara umum adalah memohon dihapuskan dosa dan kesalahan
seseorang.selanjutnya menurut Al-Maturidi syafaat Rasul itu diperuntukkan bagi
orang mukmin yang berdosa bukan bagi orang mukmin yang telah dijanjikan
masuk surga, dan syafaatRasul ini bertalian erat dengan adanya hak pengampunan
dosa si mukmin dari tuhan.Dengan demikian, syafaat Rasul itu datang karena
adanya kesalahan seorang mukmin yang mengharuskan adanya hukuman Tuhan.
Tetapi karena dia telah memiliki kebaikan yang paling Agung (A'zamul Khair)
berupaa iman dan sudah barang tentu memiliki pula amal-amal kebaikan yang
bernilai taat terhadap ajaran agama, maka seharusnyalah ia telah memiliki hak
pengampunan dari Tuhan atas kesalahannya yang menyebabkan adanya hukuman
(dosa) sekalipun itu berupa dosa besar, sehingga dengan datangnya syafaat Rasul,
si mukmin tersebut tidak kekal berada dineraka.
B. Saran
melangkah maju dengan kalam yang rasional tetapi tetap menjunjung
tinggi petunjuk Al-qur'an dan Al-sunnah (Kalam Ahlussunnah Waljamaah). Maka
pemikiran kalam Al-maturidi menjadi pilihan yang paling tepat. Dengan
menerapkan kalam al-maturidi yang rasional motiveren itu, niscaya setiap insan
muslim akan senantiasa terppacu sumber senerginya untuk selalu aktif dan kreatif
dalam bebuat, baik perbuatan yang bersifat ruhani-ukhrawi maupun perbuatan
yang bersifat jasmani-duniawi. Sehingga kesejahteraan duniawi akan
teroptimalisasikan secara berimbang. Kesejahteraan duniawi dan kebahagiaan
ukhrawi akan sama-sama terraih secara maksimal.
10
DAFTAR PUSTAKA
AR, Fathur Rohman. "Latar Belakang Pemikiran Abu Hasan Asy’ari Dan Abu
Mansur Al-Maturidzi Dalam Konsep Ahlussunnah Wal Jama’ah." Pena
Islam Jurnal Pendidikan Agama Islam 4.2 (2021): 30-44.
AR, Fathur Rohman. Latar Belakang Pemikiran Abu Hasan Asy’ari Dan Abu
Mansur Al-Maturidzi Dalam Konsep Ahlussunnah Wal Jama’ah. Pena
Islam Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2021, 4.2: 30-44.
Hanafi, M.A, Pengantar Teologi Islam, Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1980.
Putri, Ainun, et al. "AHLUSUNNAH WAL-JAMA'AH." El-Afaq; PROSIDING
FAI 1.1 (2022).

Más contenido relacionado

Similar a Berikut ringkasan riwayat hidup Imam Al-Asy'ari dan Al-Maturidi:- Al-Asy'ari dilahirkan di Basra, Irak pada tahun 260 H. Dia belajar hadits dan fiqih dari berbagai ulama terkemuka. Awalnya dia menganut paham Mu'tazilah namun kemudian beralih ke paham Ahlussunnah. - Al-Asy'ari dikenal sebagai pendiri mazhab teologi Asy'ariyah. Dia membangun jalan tengah

Perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan
Perkembangan peradaban islam pada masa kejayaanPerkembangan peradaban islam pada masa kejayaan
Perkembangan peradaban islam pada masa kejayaanPutri Aisyah
 
Tahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islamTahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islamKamarudin Jaafar
 
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masa
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masaTokoh tokoh saufi dari masa ke masa
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masaRobet Saputra
 
Mengenal Kitab Al Umm - Imam Syafie
Mengenal Kitab Al Umm - Imam SyafieMengenal Kitab Al Umm - Imam Syafie
Mengenal Kitab Al Umm - Imam SyafieGua Syed Al Yahya
 
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.doc
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.docUshul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.doc
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.docAndreaGilang
 
Manhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.docManhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.docRahmat Hidayat
 
Pembaharuan Hukum Islam DI Mesir Oleh Muh.Abduh(Sukma AP).pdf
Pembaharuan Hukum Islam DI Mesir Oleh Muh.Abduh(Sukma AP).pdfPembaharuan Hukum Islam DI Mesir Oleh Muh.Abduh(Sukma AP).pdf
Pembaharuan Hukum Islam DI Mesir Oleh Muh.Abduh(Sukma AP).pdfSukmaArohman
 
MAKALAH_KH_HASYIM_docx.docx
MAKALAH_KH_HASYIM_docx.docxMAKALAH_KH_HASYIM_docx.docx
MAKALAH_KH_HASYIM_docx.docxssuser18b7e8
 
Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan IslamSejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan IslamBrenda Andreansyah
 
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasaniahmadsaid
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Amadeus Alief
 
akidah Ath thahawi
akidah Ath thahawiakidah Ath thahawi
akidah Ath thahawiLina Wy
 
Seyyed hosein nasr
Seyyed hosein nasrSeyyed hosein nasr
Seyyed hosein nasrLtfltf
 

Similar a Berikut ringkasan riwayat hidup Imam Al-Asy'ari dan Al-Maturidi:- Al-Asy'ari dilahirkan di Basra, Irak pada tahun 260 H. Dia belajar hadits dan fiqih dari berbagai ulama terkemuka. Awalnya dia menganut paham Mu'tazilah namun kemudian beralih ke paham Ahlussunnah. - Al-Asy'ari dikenal sebagai pendiri mazhab teologi Asy'ariyah. Dia membangun jalan tengah (20)

1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
1.aswj perdebatan makna dan eksistensi1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
 
Rasionalisme mu'tazilah
Rasionalisme mu'tazilahRasionalisme mu'tazilah
Rasionalisme mu'tazilah
 
Perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan
Perkembangan peradaban islam pada masa kejayaanPerkembangan peradaban islam pada masa kejayaan
Perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan
 
Sejarah Pengetahuan Islam
Sejarah Pengetahuan IslamSejarah Pengetahuan Islam
Sejarah Pengetahuan Islam
 
Tahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islamTahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islam
 
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masa
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masaTokoh tokoh saufi dari masa ke masa
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masa
 
Mengenal Kitab Al Umm - Imam Syafie
Mengenal Kitab Al Umm - Imam SyafieMengenal Kitab Al Umm - Imam Syafie
Mengenal Kitab Al Umm - Imam Syafie
 
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.doc
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.docUshul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.doc
Ushul Fiqh Perkembangan Hukum Islam.doc
 
Manhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.docManhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.doc
 
Pembaharuan Hukum Islam DI Mesir Oleh Muh.Abduh(Sukma AP).pdf
Pembaharuan Hukum Islam DI Mesir Oleh Muh.Abduh(Sukma AP).pdfPembaharuan Hukum Islam DI Mesir Oleh Muh.Abduh(Sukma AP).pdf
Pembaharuan Hukum Islam DI Mesir Oleh Muh.Abduh(Sukma AP).pdf
 
Resensi buku ilmu kalam
Resensi buku ilmu kalamResensi buku ilmu kalam
Resensi buku ilmu kalam
 
MAKALAH_KH_HASYIM_docx.docx
MAKALAH_KH_HASYIM_docx.docxMAKALAH_KH_HASYIM_docx.docx
MAKALAH_KH_HASYIM_docx.docx
 
Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan IslamSejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam
 
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!
 
akidah Ath thahawi
akidah Ath thahawiakidah Ath thahawi
akidah Ath thahawi
 
Seyyed hosein nasr
Seyyed hosein nasrSeyyed hosein nasr
Seyyed hosein nasr
 
129(1).pptx
129(1).pptx129(1).pptx
129(1).pptx
 
Membaca ulil
Membaca ulilMembaca ulil
Membaca ulil
 
Penyusunan sunnah
Penyusunan sunnahPenyusunan sunnah
Penyusunan sunnah
 

Más de Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 

Más de Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Último

miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxfais1231
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfMarisaRintania
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxfais1231
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steriljoey552517
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikajoey552517
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxIPutuSuwitra1
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 

Último (13)

miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
 

Berikut ringkasan riwayat hidup Imam Al-Asy'ari dan Al-Maturidi:- Al-Asy'ari dilahirkan di Basra, Irak pada tahun 260 H. Dia belajar hadits dan fiqih dari berbagai ulama terkemuka. Awalnya dia menganut paham Mu'tazilah namun kemudian beralih ke paham Ahlussunnah. - Al-Asy'ari dikenal sebagai pendiri mazhab teologi Asy'ariyah. Dia membangun jalan tengah

  • 1. MAKALAH Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi Dosen pengampu: Moh.Hendra S.Pd. M.Pd.I Di susun oleh:  Siti nur ainul hikmah  Usis azizah  Tamara inka sona PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM ZAINUL HASAN KRAKSAAN-PROBOLINGGO TAHUN 2023
  • 2. i KATA PENGANTAR Segala puji syukur penyusun haturkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat, Taufiq serta Inayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah sebagai salah satu tugas Aswaja Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita, nabi besar Muhammad SAW. Adapun dalam penyusunan makalah ini penyusun mengambil judul “beografi imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi” Dalam kesempatan kali ini penyusun menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada dosen serta teman-teman atas bimbingan, pengarahan, serta bantuan baik materi sehingga dapat terselesainya makalah ini. Penyusun menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, maka dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, dan penyusun sangat menghargai apabila ada kritik serta saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini senantiasa bermanfaat khususnya bagi penyusun selaku mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zainul Hasan dan bagi pembaca semua pada umumnya. Amin. Probolinggo, 9 Mei 2023 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i BAB I.................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1 A. Latar Belakang............................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 2 C. Tujuan ......................................................................................................................... 2 BAB II................................................................................................................................. 3 PEMBAHASAN................................................................................................................. 3 a. riwayat Al-Asy’ari dan Al-Maturidi ........................................................................... 4 BAB III ............................................................................................................................... 9 PENUTUP .......................................................................................................................... 9 Kesimpulan:........................................................................................................................ 9 Saran ................................................................................................................................... 9 Daftar Pustaka................................................................................................................... 10
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Asy’ari berubah pendirian dari kedudukannya sebagai pembela Mut’tazilah menjadi pembela faham salaf di kalangan para ulama terjadi perselisihan dan merupakan perdebatan yang terus berkembang. Abū al-Ḥasan al-Asyʿarī (‫;األشعري‬ nama lengkap: Abū al-Ḥasan ʿAlī ibn Ismāʿīl ibn Isḥāq al-Ashʿarī; c. 874– 936 M/260–324 H) sering disebut sebagai Imam al-Asyʿari atau Imam Asy'ari oleh Muslim Sunni, adalah seorang sarjana Muslim Arab dari yurisprudensi Syafi'i, penafsir kitab suci, pembaharu (mujaddid), dan teolog skolastik (mutakallim), yang terkenal sebagai pendiri dari teologi Islam Sunni Asy'ariyah. Al-Asyʿari terkenal karena mengambil posisi di antara dua madzhab teologi yang sudah ada, yakni Atsariyah dan Mu'tazilah. Dia membangun jalan tengah di antara paham tradisionalis Atsariyah yang menolak rasionalitas dan paham progresif Mu'tazilah yang mengedepankan rasionalitas.[6] Pada satu sisi paham tradisionalis menekankan arti literal dari naskh al-Qur'an dan Hadis serta menolak ilmu kalam (teologi dialektis), di sisi lain paham progresif yang melulu mengandalkan rasionalitas dalam perkara teologis dan menganggap al-Quran sebagai makhluk. Imam Abu Mansur Al-Maturidi, atau lengkapnya Abu Mansur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi As-Samarqandi Al-Hanafi (bahasa Arab: ‫أبو‬ ‫منصور‬ ‫محمد‬ ‫بن‬ ‫محمد‬ ‫بن‬ ‫محمود‬ ‫الماتريدي‬ ‫السمرقندي‬ ‫)الحنفي‬ (wafat 333 H / 944 M) adalah imam aliran ahliaqidah Maturidiyyah serta seorang ahli ilmu kalam. Abu Manshur al-Maturidi, Tokoh kita satu ini selalu disandingkan dengan Abu al- Hasan al-Asy’ari sebagai dua tokoh besar manhaj Ahlu Sunnah wal Jama’ah. Memang benar, rekam jejak kehidupannya tak banyak diulas oleh para sejarawan terkenal seperti Ibnu Katsir, Ibnu Khalkan, Ibnu Nadim, dan Ibnu Atsir dalam catatan-catatan sejarah mereka. Akan tetapi, seluruh kehebatan murid-muridnya
  • 5. 2 serta karya tulisnya telah menunjukkan kepada kita betapa hebatnya tokoh kita satu ini. Tak ayal, para pengikutnya menjuluki tokoh kita ini dengan julukan Rais Ahlussunnah (pemimpin golongan Ahlussunnah), al-Imam al-Zahid (pemimpin yang zuhud), dan beberapa julukan lainnya. B. Rumusan Masalah Adapaun masalah yang di bahas dalam Makalah ini Adalah : 1. Bagaimana riwayat hidup Al-Asy’ari dan Al-Maturidi? 2. Bagaimana fungsi dan manfaat syafaat bagi manusia menurut imam Al maturidi? C. Tujuan Tujuan makalah yang paling utama ialah menginformasikan, menganalisis, dan membujuk dengan cara lugas dan memungkinkan pembaca untuk terlibat secara kritis dalam suatu topik ilmiah: 1. Ingin mengetahui beografi imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi 2. Ingin menganalisis tentang fungsi dan manfaat syafaat bagi manusia menurut imam Al maturidi 3. Ingin mengetahui riwayat Al-Asy’ari dan Al-Maturidi
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN Imam Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Abu Manshur Al- Maturidi (lahir di Maturid Samarkand, yang tanggal kelahirannya sulit di lacak, diperkirakan pada pertengahan abad ke-3 Hijriyah, tetapi wafat Al-Maturidi, di sebutkan oleh banyak referensi adalah pada tahun 333 Hijriyah).1 Al-Maturidi sebagai pendiri aliran Al-Maturidiyah, adalah seorang ahli fiqih madzhab Hanafi, belajar fiqih Hanafi pada dua orang ulama besar mazdhab Hanafi, yaitu Muhammad bin Muqatil Ar-Rozi (w. 248 H), dan Nushair bin Yahya Al-Balkhi (w. 228H). Ia mempunyai hubungan nashab dengan sahabat Nabi Saw yaitu Abu Ayub Al- Anshori, yang rumahnya di tempati oleh Nabi Muhammad Saw pada hari – hari awal berada di Madinah setelah hijrah. Wilayah Samarkand pada waktu Al-Maturidi berada disana merupakan salah satu kawasan peradaban yang maju, menjadi pusat kehidupan intelektual disamping pusat perkembangan sekte – sekte keagamaan, baik dilingkungan islam maupun non islam. Abu al-Hasan al-Asy arī (a; nama lengkap: Abu al-Hasan 'Ali ibn Ismail ibn Ishaq al-Ash'arī; c. 874-936 M/260-324 H)[1][2] sering disebut sebagai Imam al-Asy'ari atau Imam Asy'ari oleh Muslim Sunni, adalah seorang sarjana Muslim Arab dari yurisprudensi Syafi'i, penafsir kitab suci, pembaharu (mujaddid), dan teolog skolastik (mutakallim), yang terkenal sebagai pendiri dari teologi Islam Sunni Asy'ariyah. Al-Asy'ari terkenal karena mengambil posisi di antara dua madzhab teologi yang sudah ada, yakni Atsariyah dan Mu'tazilah. Dia membangun jalan tengah di antara paham tradisionalis Atsariyah yang menolak rasionalitas dan paham progresif Mu'tazilah yang mengedepankan rasionalitas. Pada satu sisi paham tradisionalis menekankan arti literal dari naskh al- Qur'an dan Hadis serta menolak ilmu kalam (teologi dialektis), di sisi lain paham progresif yang melulu mengandalkan rasionalitas dalam perkara teologis dan menganggap al-Quran sebagai makhluk.
  • 7. 4 A. Riwayat Al-Asy’ari dan Al-Maturidi Abu al-Hasan al-Asy’ari dilahirkan pada tahun 260 H. Sejak masih muda, Abu al- Hasan al-Asy’ari telah ditinggal wafat oleh ayahnya. Kemudian, atas wasiat ayahnya Abu al-Hasan al-Asy’ari dipasrahkan untuk menimba sanad Hadits kepada Syekh Zakaria as-Saji, salah satu ulama yang terkenal dengan kepakaran ilmu hadits dan ilmu fiqih yang juga murid terbaik Imam Ahmad bin Hanbal. Selain itu, Abu al-Hasan al-Asy’ari juga mengambil sanad hadits kepada Abu Khalaf al-Jahmi, Abu Sahl bin Sarh, Muhammad bin Ya’qub al-Muqri’, dan Abdurrahman bin Khalaf al-Bashri (Tajuddin as-Subuki, Thabaqat Syafi’iyyah al- Kubra, Beirut: Darul Kutub al-Islamiyyah, 2009, vol. 3, hal. 347). Memang benar, semasa mudanya Abu al-Hasan al-Asy’ari menimba ilmu kepada Ali al-Juba’i seorang tokoh ulama Mu’tazilah yang juga ayah tirinya sebagaimana yang dicatat oleh Shalahuddin ash-Shafadi dalam kitab al-Wafi bil Wafayat. Akan tetapi, justru pengalamannya berdiskusi bersama para pakar sekte Mu’tazilah di masa mudanya kelak menjadi bekal untuk mematahkan setiap argumentasi sekte Mu’tazilah ketika ia telah terpanggil untuk membela manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah. Abu al-Hasan al-Asy’ari lebih terkenal dengan pemikirannya di dalam ilmu aqidah dengan karya monumentalnya yang berjudul “Maqalat al-Islamiyyin” yang berisikan sejarah perkembangan berbagai sekte dalam Islam sejak zaman kenabian hingga di masanya. Akan tetapi, ia juga memiliki beberapa karya besar dalam berbagai bidang ilmu. Di dalam ilmu Hadits, Abu al-Hasan al-Asy’ari membuat kitab khusus yang berisikan bantahan terhadap Ibnu Rawandi, salah satu tokoh Mu’tazilah yang menentang hadits mutawattir. Di bidang tafsir Al-Qur’an, beliau menulis kitab tafsir al-Mukhtazin. Di bidang ushul fiqh, beliau menulis kitab al- Ijtihad dan al-Qiyas. Menurut Ibnu as-Sakir, Abu al-Hasan al-Asy’ari memiliki 90 karya tulis. Menurut Ibnu Hazm, Ibnu Katsir, dan Ibnu Imad al-Hambali, beliau memiliki 55 karya tulis. Dan menurut Tajuddin as-Subuki, beliau memiliki 21 karya tulis. Akan tetapi, saat ini hanya ada 8 karya beliau yang tercetak, yaitu kitab Maqalat al-Islamiyyah, kitab al-Luma’ fi Radd ala Ahli Zaigh wal Bida’, kitab Tasir al-Qur’an, kitab al-Imad fi Ru’ya, kitab Risalah al-Iman, kitab Risalah al-Istihsan al-Khaud di Ilm al-Kalam, kitab Qaul Jumlah Ashab al-Hadits wa
  • 8. 5 Ahlussunnah fi al-I’tiqad, dan kitab al-Ibanah an Ushul ad-Diyanah (lihat majalah Shaut al-Azhar edisi Rabi’ul Awwal 1440 H, hal. 170) Sang Penerus Manhaj Para Sahabat Nabi Peran Abu al-Hasan al-Asy’ari dalam bidang ilmu aqidah adalah sebagai tokoh yang menguatkan argumentasi serta dalil-dalil yang telah diutarakan oleh para ulama di zaman sebelumnya. Ia adalah tokoh yang terang- terangan melawan segenap aqidah yang menyimpang dari pemahaman yang diajarkan para sahabat Nabi. Imam Al-Maturidi dilahirkan di Maturid, sebuah pemukiman di kota Samarkand (sekarang termasuk wilayah Uzbekistan) yang terletak di seberang sungai. Ia bernasab lengkap Muhammad bin Muhammad bin Mahmud atau yang dijuluki juga dengan Abu Manshur al-Maturidi. Dalam manuskrip kitab at-Tauhid karya Abu Manshur al-Maturidi tertulis bahwa Abu Manshur merupakan keturunan dari Abu Ayyub Khalid bin Zaid al-Anshari, seorang tokoh sahabat Nabi yang rumahnya menjadi tempat pertama Nabi menetap di kota Madinah ketika hijrah dari kota Makkah. Hal ini juga diutarakan oleh Kamaluddin Ahmad al-Bayadhi dalam kitab Isyarat al-Maram min Ibarat al- Imam. Mengenai tahun kelahirannya, Dr. Muhammad Ayyub menyatakan Abu Manshur al-Maturidi lahir sekitar sebelum tahun 238 H. Ia hidup di zaman kemajuan daerah Asia Tengah sebagai pusat peradaban Islam. Di antara ulama besar yang sezaman dan berasal dari satu daerah dengan beliau adalah Muhammad bin Isma’il al-Bukhari (w. 256 H) dan Muslim bin Hajjaj an-Naisabur (w. 261 H). (Lihat tesis doktoral Dr. Muhammad Ayyub di Universitas Dar al- Ulum, Kairo berjudul al-Islam wal Imam al-Maturidi). Abu Manshur al-Maturidi, Tokoh kita satu ini selalu disandingkan dengan Abu al-Hasan al-Asy’ari sebagai dua tokoh besar manhaj Ahlu Sunnah wal Jama’ah. Memang benar, rekam jejak kehidupannya tak banyak diulas oleh para sejarawan terkenal seperti Ibnu Katsir, Ibnu Khalkan, Ibnu Nadim, dan Ibnu Atsir dalam catatan-catatan sejarah mereka. Akan tetapi, seluruh kehebatan murid-muridnya serta karya tulisnya telah menunjukkan kepada kita betapa hebatnya tokoh kita satu ini. Tak ayal, para pengikutnya menjuluki tokoh kita ini dengan julukan Rais Ahlussunnah
  • 9. 6 (pemimpin golongan Ahlussunnah), al-Imam al-Zahid (pemimpin yang zuhud), dan beberapa julukan lainnya Corak Pemikiran Abu Manshur al-Maturidi. Sejak Khalifah al-Mutawakkil dari dinasti Abbasiyyah mengucilkan ajaran sekte Muktazilah pada tahun 234 H maka semenjak itulah ajaran sekte Muktazilah mulai menyingkir ke daerah-daerah sekitar Asia Tengah. Begitu juga dengan sekte Qaramithah yang mencapai kejayaan dakwahnya di daerah Asia Tengah sekitar tahun 261 hingga tahun 278 H. Ditambah dengan pengaruh ajaran Zoroaster dan beberapa ajaran agama lain yang mengakar kuat sejak dahulu di Asia Tengah. Hal ini juga disebabkan letak daerah Asia Tengah yang strategis sebagai jalur perdagangan dan pertemuan budaya dari daratan China hingga kawasan Timur tengah. Maka, tampillah Abu Manshur al-Maturidi sebagai tokoh Aswaja paling berpengaruh di Asia Tengah dengan segenap karya tulisnya yang mampu mematahkan segenap pemikiran sekte yang menyimpang dengan argumentasi nalar yang kuat. Pemakaian nalar akal yang cukup dan seimbang adalah corak pemikiran Abu Manshur al-Maturidi dalam ilmu aqidah yang juga mengacu terhadap karakter pemikiran Imam Abu Hanifah. Oleh karena itu, tidak berlebihan bahwa pemikiran yang dibawa oleh Abu Manshur al-Maturidi adalah penyempurna argumentasi yang dibangun oleh Abu Hanifah dalam kitab al-Fiqh al-Akbar. Bahkan, hingga saat ini sebagian besar pengikut ajaran Abu Manshur al-Maturidi adalah pengikut mazhab Abu Hanifah dalam bidang ilmu fiqih. Tentu hal ini sangat berbeda dengan sekte Muktazilah yang lebih mengedepankan akal melebihi nash Al-Quran dan Hadits. Tokoh kita ini berguru kepada Abu Bakar Ahmad al-Juzjani, Abu Nashr Ahmad al-‘Iyadh, dan Nushair bin Yahya al-Balkhi (w. 268 H), dan Muhammad bin Muqatil ar-Razi (w. 248 H). Seluruh guru Abu Manshur al-Maturidi tersebut mengambil sanad keilmuan kepada Abu Sulaiman bin Musa al-Juzjani. Sedangkan, Abu Sulaiman bin Musa al-Juzjani mengambil sanad keilmuan
  • 10. 7 kepada al-Qadhi Abu Yunus (w. 182 H) dan Muhammad bin al-Hasan (w. 189 H) yang merupakan dua murid terbaik imam Abu Hanifah. Murid-murid Abu Manshur al-Maturidi yang paling masyhur adalah Abu Qasim as-Samarkandi (w. 342 H), Ali ar-Rustaghni (w. 350 H), dan Abu Muhammad Abdul Karim bin Musa al-Bazdawi (w. 390 H). (Dr. Ahmad Hamdi Ahmad Ali, Juhud al-Madrasah al-Maturidiyyah [Kairo: Maktabah al-Azhariyyah li at-Turats], 2017, hal. 35). Para ulama ahli sejarah sepakat menyatakan bahwa Abu Manshur al-Maturidi wafat pada tahun 333 H. Abu Manshur al-Maturidi wafat pada usia sekitar 100 tahun dan dimakamkan di daerah Samarkand. B. Fungsi dan manfaat syafaat bagi manusia manurut menurut imam Al maturidi Dengan disyariatkannya syafaat dan pengakuan tentang adanya syafaat dalam system kepercayaan islam, dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yangdibangun atas pensyaratan dan kepercayaan terhadap syafaat tersebut. Yang demikian itu dikarenakan kepercayaan terhadap syafaat yang memiliki persyaratan yang rasional itu, bertujuan untuk membanngkitkan cita-cita dalam jiwa para pelaku maksiat dan kalbu orang-orang berdosa, agar dapat mendorong mereka untuk kembali dari perbuatan jahat mereka, mengevaluasi tindakan mereka yang keliru dan mencegah untuk berlarut-larut dalam kemaksiatan.4 Sebabnya apabila mereka melihat bahwa kembali dari jalan yang batil menuju jalan yang benar akan menyelamatkan mereka dari akibat-akibat perbuatan jahat mereka yang mereka lakukan sepanjang umur mereka, maka mereka akan memperoleh kesempatan untuk mengubah perilaku mereka dan mengganti perbuatan mereka dengan yang lebih di ridhai Allah SWT. Kepercayaan ini yang dari sebagian segi mungkin saja dapat membangkitkan hasrat menentang kebenaran dalam diri para pelaku maksiat, dapat pula memperbaiki perilaku orang-orang yang berdosa dan mendorongnya untuk bertobat, serta mencampakkan perbuatan-perbuatan dosa besar yang selama ini
  • 11. 8 mereka lakukan. Hakikat ini akan menjadi jelas manakalah kita pikirkan secara mendalam persoalan tobat yang telah disepakati para ulama dan dinyatakan oleh Al-qur’an dan hadits-hadits Nabi. Sebab seandainya pintu taubat itu tertutup dihadapan para pelaku maksiat dan pelaku dosa meyakini bahwa perbuatan maksiatnya yang hanya sekali ia lakukan akan menyebabkan dirinya selamanya berada dalam neraka dan dia tidak akan pernah bisa terbebas darinya, maka tidak diragukan lagi bahwa keyakinan seperti ini akan menyebabkan berlarut-larutnya kejahatan dan perbuatan dosa. Sebab mereka meyakini bahwa kalaupun mereka mengubah kelakuan atau perilaku mereka untuk masa-masa mendatang, toh semuanya itu tidak bakal mengubah nasib mereka, sehingga mereka akan meyakini bahwa tidak ada gunanya lagi meninggalkan kemaksiatan dan menikmati kelezatannya, untuk kemudian diganti dengan beribadah dan ketaatan hingga akhir hayat mereka. Ini tentu saja berbeda dengan seandainya orang tersebut menemukan harapan dan adanya pintu terbuka, dan yakin bahwa Allah SWT akan menerima tobatnya mana kala ilakukan dengan semurni-murninya, dan bahwa ia kembali kejalan yang benar, niscayahal itu bisa mengubah nasibnya diakhirat kelak, bisa menyelamatkan dirinya dari akibat perbuatan jahatnya dan dari siksa pedih yang akan dihadapinya. Pada kondisi seperti itu,kemungkinan dia akan meninggalkan kemaksiatannya, kembali kepada ketaatan, memohon ampun atas dosa-dosanya, dan meminta dijauhkan dari kejahatan- kejahatannya. Keyakinan ini mempunyai dampak yang konstruktif dalam mendidik manusia khususnya kaum muda. Betapa banyaknya kaum muda yang terjerumus dalam kejahatan, menghabiskan malam-malamnya dalam kenikmatan yang diharamkan , kemudian berbalik seratus delapan puluh derajat karena naungan taubat dan keyakinan bahwa tobat itu bisa memperbaiki orang-orang yang berdosa dan bahwa pintu rahmat selamanya terbuka, kemudian mereka menghabiskan malam- malamnya dengan ibadah dan siangnya dengan ketaatan.
  • 12. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan: Beliau patut di contoh dengan ahlak dan kajian ilmu kaidah nya dan Syafaat secara umum adalah memohon dihapuskan dosa dan kesalahan seseorang.selanjutnya menurut Al-Maturidi syafaat Rasul itu diperuntukkan bagi orang mukmin yang berdosa bukan bagi orang mukmin yang telah dijanjikan masuk surga, dan syafaatRasul ini bertalian erat dengan adanya hak pengampunan dosa si mukmin dari tuhan.Dengan demikian, syafaat Rasul itu datang karena adanya kesalahan seorang mukmin yang mengharuskan adanya hukuman Tuhan. Tetapi karena dia telah memiliki kebaikan yang paling Agung (A'zamul Khair) berupaa iman dan sudah barang tentu memiliki pula amal-amal kebaikan yang bernilai taat terhadap ajaran agama, maka seharusnyalah ia telah memiliki hak pengampunan dari Tuhan atas kesalahannya yang menyebabkan adanya hukuman (dosa) sekalipun itu berupa dosa besar, sehingga dengan datangnya syafaat Rasul, si mukmin tersebut tidak kekal berada dineraka. B. Saran melangkah maju dengan kalam yang rasional tetapi tetap menjunjung tinggi petunjuk Al-qur'an dan Al-sunnah (Kalam Ahlussunnah Waljamaah). Maka pemikiran kalam Al-maturidi menjadi pilihan yang paling tepat. Dengan menerapkan kalam al-maturidi yang rasional motiveren itu, niscaya setiap insan muslim akan senantiasa terppacu sumber senerginya untuk selalu aktif dan kreatif dalam bebuat, baik perbuatan yang bersifat ruhani-ukhrawi maupun perbuatan yang bersifat jasmani-duniawi. Sehingga kesejahteraan duniawi akan teroptimalisasikan secara berimbang. Kesejahteraan duniawi dan kebahagiaan ukhrawi akan sama-sama terraih secara maksimal.
  • 13. 10 DAFTAR PUSTAKA AR, Fathur Rohman. "Latar Belakang Pemikiran Abu Hasan Asy’ari Dan Abu Mansur Al-Maturidzi Dalam Konsep Ahlussunnah Wal Jama’ah." Pena Islam Jurnal Pendidikan Agama Islam 4.2 (2021): 30-44. AR, Fathur Rohman. Latar Belakang Pemikiran Abu Hasan Asy’ari Dan Abu Mansur Al-Maturidzi Dalam Konsep Ahlussunnah Wal Jama’ah. Pena Islam Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2021, 4.2: 30-44. Hanafi, M.A, Pengantar Teologi Islam, Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1980. Putri, Ainun, et al. "AHLUSUNNAH WAL-JAMA'AH." El-Afaq; PROSIDING FAI 1.1 (2022).