SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Descargar para leer sin conexión
Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan
Oleh: Marita Ahdiyana
Abstrak
Salah satu peran strategis aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance
adalah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Karena pemerintah pada
hakekatnya adalah pelayan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam
rangka mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. Hal tersebut terbukti dengan
berbagai aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka mendorong pentingnya
pelayanan publik.
Selama ini persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik belum bersifat positif. Hal
tersebut disebabkan karena para abdi masyarakat belum benar-benar memahami tugas dan
kewajiban yang diembannya sebagai abdi masyarakat. Hal ini harus dirubah dalam rangka
memberikan pelayanan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat. Sehingga sangat penting
untuk menyadarkan aparatur negara agar selalu berorientasi pada tugas pelayanan mereka.
Salah satunya dengan sistem pelayanan yang berorientasi pada pelanggan. Artikel ini akan
membahas tentang hakekat pelayanan publik, upaya normatif peningkatan kualitas pelayanan
publik, dan pelayanan yang berorientasi kepada pelanggan.
Kata Kunci: Pelayanan publik, kualitas pelayanan, pelayanan berorientasi pada pelanggan
Pendahuluan
Reformasi birokrasi bertujuan untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good
governance). Salah satu peran strategis aparatur pemerintah dalam mewujudkan good
governance adalah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Adalah merupakan
kewajiban bagi setiap aparatur pemerintah untuk memberikan pelayanan terhadap
kepentingan masyarakat dengan sebaik-baiknya. Karena pemerintah pada hakekatnya adalah
pelayan masyarakat.
Dalam era otonomi daerah, aparatur negara dan aparatur pemerintah diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan
penerima layanan, sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam pemberian pelayanan
barang dan jasa.Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diganti dengan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diharapkan memiliki
dampak nyata yang luas terhadap peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Pelimpahan
wewenang dari Pemerintah Pusat ke Daerah memungkinkan terjadinya penyelenggaraan
pelayanan dengan jalur birokrasi yang lebih ringkas dan membuka peluang bagi pemerintah
daerah untuk melakukan inovasi dalam pemberian dan peningkatan kualitas pelayanan.
Sebenarnya berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam rangka mewujudkan
pelayanan publik yang berkualitas. Hal tersebut terbukti dengan berbagai aturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka mendorong pentingnya pelayanan publik. Namun
demikian, persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik birokrasi pemerintah masih belum
memuaskan. Pelayanan publik masih dipandang tidak profesional, berbelit-belit, sulit, dan
tidak efisien baik dari segi biaya maupun waktu. Sehingga penting untuk menyadarkan
aparatur negara agar paham dengan tugas dan kewajiban yang diembannya sebagai pelayan
masyarakat. Dalam artikel ini akan dibahas tentang hakekat pelayanan publik, upaya normatif
peningkatan kualitas pelayanan publik, dan sistem pelayanan yang berorientasi pada
pelanggan.
Hakekat Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan pemberian pelayanan oleh aparatur pemerintah melalui
para pegawainya. Menurut Savas (1987), pada sektor publik pelayanan pemerintah
merupakan the delivery of a servies by a government agency using its own employees. Usaha
peningkatan kualitas pelayanan sangat penting karena negara dan sistem pemerintahan
merupakan tumpuan pelayanan bagi warga negara dalam memperoleh jaminan atas hak-
haknya. Organisasi pelayan publik juga harus memiliki ciri public accountability, yaitu
bahwa setiap warga negara berhak untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang mereka
terima. Karena memang sulit untuk menilai kualitas pelayanan tanpa mempertimbangkan
peran masyarakat sebagai penerima pelayanan. Sehingga evaluasi yang berasal dari pengguna
pelayanan merupakan elemen utama dalam analisis kualitas pelayanan publik. Sedangkan
elemen yang kedua adalah kemudahan suatu pelayanan yang dapat diidentifikasi sebelum
proses pelayanan tersebut atau setelah pelayanan diberikan.
Hakekat pelayanan publik bukan merupakan persoalan administratif saja, seperti
pemberian ijin dan pengesahannya, atau pemenuhan kebutuhan fisik, namun mencakup
persoalan yang lebih mendasar, yaitu pemenuhan keinginan pelanggan. Hal ini disebabkan
oleh kenyataan bahwa dalam setiap organisasi, pemenuhan dan pemberian pelayanan kepada
pelanggan merupakan suatu tuntutan. Kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan sangat
diutamakan karena kedua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan dan
perkembangan misi organisasi. Mansyur KM (2010: 182) mengemukakan ciri-ciri atau
atribut-atribut yang ikut menentukan kualitas pelayanan publik, yaitu:
a. Ketepatan waktu pelayanan meliputi waktu tunggu dan waktu proses
b. Akurasi pelayanan, meliputi bebas dari kesalahan
c. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan
d. Kemudahan mendapatkan pelayanan, misalnya banyaknya petugas yang melayani dan
banyaknya fasilitas pendukung misalnya komputer
e. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruang tempat
pelayanan, tempat parker, ketersediaan informasi, dan lain-lain
f. Atribut pendukung pelayanan lainnya seperti ruang tunggu berAC, kebersihan, dan
lain-lain.
Sehingga pelayanan publik yang dilakukan oleh lembaga penyelenggara layanan harus
selalu memperhatikan aspek kualitas pelayanan yang diberikan, dan kepuasan masyarakat
sebagai pengguna layanan.
Upaya Normatif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Dalam tataran normatif, sejak tahun 1993, pemerintah sesungguhnya telah menyadari
pentingnya upaya meningkatkan pelayanan publik. Hal tersebut diwujudkan dengan
diterbitkannya Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (KepMenpan) No.
81/1993 tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum. Keputusan tersebut
ditindaklanjuti dengan Surat Edaran MENKO WASBANGPAN Nomor
56/MK/WASPAN/6/98 yang ditujukan kepada semua Menteri Kabinet Reformasi
Pembangunan, Gubernur Bank Indonesia, para gubernur, pimpinan lembaga non departemen,
dan bupati/walikota untuk mengambil langkah-langkah perbaikan mutupelayanan masyarakat
pada masing-masing unit kerja/kantor pelayanan termasuk Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan Badan Usaha milik Daerah (BUMD). Sampai dengan 2003, pedoman tersebut
merupakan acuan umum bagi instansi pemerintah di pusatdan di daerah termasuk
BUMN/BUMD dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pada tahun 2003 KepMenpan tersebut disempurnakan melalui KepMenpan Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Dinyatakan bahwa pedoman umum tersebut merupakan acuan seluruh penyelenggara
pelayanan publik dalam pengaturan dan pelaksanaan peningkatan pelayanan publik sesuai
dengan kewenangannya. Pedoman umum ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya
penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam arti dapat memenuhi harapan dan
kebutuhan pemberi maupun pelaksana ketentuan peraturan perundang-undangan.Pemerintah
juga berusaha meningkatkan transparansi pelayanan dengan mengeluarkan Undang - Undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).Dikeluarkannya Undang
-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diharapkan mampu mewujudkan
kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan publik. Walaupun masih terdapat pro dan
kontra terhadap substansi dari undang-undang tersebut serta sejauh ini implementasinya
dinilai masih belum maksimal.
Dalam KepMenpan No. 63 Tahun 2003 dinyatakan bahwa instansi yang melakukan
pelayanan publik dapat mengembangkan pola penyelenggaraan pelayanannya sendiri dalam
upaya menemukan dan menciptakan inovasi peningkatan pelayanan publik. Faktor kunci
keberhasilan organisasi adalah adanya jaminan bahwa pelanggan merasa memperoleh
pelayanan prima, yaitu pelayanan yang memenuhi standar mutu atau bahkan lebih dari yang
pada awalnya diharapkan. Selama ini persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik belum
bersifat positif. Hal tersebut disebabkan karena para abdi masyarakat belum benar-benar
berorientasi pada tugas pelayanan mereka. Hal ini harus dirubah dalam rangka memberikan
pelayanan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat. Ada tiga dimensi pelayanan yang
berkualitas:
a. Kualitas teknis yang berhubungan dengan outcomes pelayanan
b. Kualitas fungsional yang berhubungan dengan proses pemberian pelayanan kepada
pelanggan
c. Reputasi penyedia layanan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai (2008), mengidentifikasi adanya 12 praktik
terbaik pelayanan prima sebagai berikut:
a. Kegiatan organsisasi berfokus pada pelanggan
b. Mengajukan pertanyaan yang tepat
c. Melampaui kebutuhan dan harapan pelanggan
d. Mempertahankan kebahagiaan pegawai
e. Menciptakan dan menggunakan standar pelayanan
f. Memiliki rencana untuk menjamin pelayanan prima
g. Berhubungan secara efektif dengan pelanggan yang sulit
h. Menggunakan komunikasi tindak lanjut
i. Belajar dari organisasi lain
j. Meniadakan hambatan pelayanan prima
k. Menawarkan opsi kepada pelanggan
l. Konsistensi antara perkataan dan perbuatan
Selain itu juga dikemukakan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan prima antara
lain dengan : mendahulukan kepentingan pelanggan, memberikan pelayanan dengan sepenuh
hati, menerapkan budaya pelayanan prima, bersikap positif dalam memberikan pelayanan
prima, memberikan sentuhan pribadi dalam pelayanan prima, serta adanya konsep pelayanan
prima sesuai dengan pribadi prima. Karena jika dikaitkan dengan konteks Total Quality
Management (TQM), pelayanan prima harus memenuhi syarat setidak-tidaknya 6 hal yaitu:
berfokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan keilmuan, komitmen jangka
panjang, kerja sama tim, serta pendidikan dan pelatihan. Sedangkat dalam konteks Total
Quality Service (TQS), persyaratan yang harus dipenuhi adalah berfokus pada pelanggan,
keterlibatan total, keterukuran, dan perbaikan berkesinambungan.
Sistem Pelayanan yang Berorientasi pada Pelanggan
Sistem pelayanan merupakan kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian pelayanan yang
saling terkait, jika bagian dari suatu sistem pelayanan terganggu maka akan mengganggu
keseluruhan pelayanan. Menurut Mansyur KM (2010: 194-195) ada beberapa indikator
sistem pelayanan yang menentukan kualitas pelayanan sebagai berikut:
a. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan terkait dengan lokasi/tempat pelayanan
b. Kejelasan informasi tentang pelayanan yang diberikan
c. Perlindungan terhadap dampak hasil pelayanan
d. Keterkaitan antara struktur organisasi, kemampuan aparat dan sistem pelayanan
dengan kualitas pelayanan publik.
Sedangkan Batinggi dalam Mansyur KM (2010:189-190), secara spesifik
mengemukakan alasan-alasan yang menimbulkan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang
diberikan oleh aparatur sebagai berikut:
a. Ada dugaan terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pelayanan
b. Adanya sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas dirasa tidak sesuai adat istiadat
dan budaya bangsa
c. Kurangnya disiplin petugas terhadap jadwal atau waktu yang telah ditentukan
d. Penyelesaian urusan yang berlarut-larut dan tidak ada kepastian
e. Ada kelalaian dalam penggunaan bahan, pengerjaan barang, tidak sesuai dengan
permintaan atau standar
f. Jasa pelayanan yang diberikan tidak/kurang memenuhi standar atau tidak memenuhi
harapan masyarakat
g. Terdapat aturan/mekanisme pelayanan yang dianggap menyulitkan, memberatkan
atau dirasa mengurangi/mengabaikan hak mereka.
h. Tidak ada tanggapan yang memuaskan terhadap keluhan yang telah disampaikan
Walaupun kepuasan pelanggan memiliki sifat yang sangat relatif, namun ditambahkan
oleh Batinggi (1999) bahwa ada ada semacam ukuran yang umum, yaitu apabila pelanggan
dapat menerima perlakuan dan hasil berupa hak dengan kegembiraan dan keikhlasan maka
hal tersebut menunjukkan bahwa pelanggan telah mendapatkan kepuasan pelayanan.
Osborne (1999), mengemukakan beberapa keuntungan dan manfaat jika organisasi
menggunakan sistem yang berorientasi kepada pelanggannya sebagai berikut:
a. Sistem yang berorientasi pada pelanggan memaksa pemberi jasa untuk dapat
bertanggung jawab kepada pelanggannya
b. Sistem yang berorientasi pada pelanggan mendepolitisasi keputusan terhadap pilihan
pemberi jasa
c. Sistem yang berorientasi pada pelanggan merancang lebih banyak inovasi
d. Sistem yang berorientasi pada pelanggan memberi kesempatan kepada orang lain
untuk memilih diantara berbagai pelayanan
e. Sistem yang berorientasi pada pelanggan lebih sedikit pemborosan karena pasokan
disesuaikan dengan permintaan
f. Sistem yang berorientasi pada pelanggan mendorong pelanggan untuk membuat
pilihan dan mendorong pelanggan untuk menjadi pelanggan yang berkomitmen
g. Sistem yang berorientasi pada pelanggan menciptakan peluang lebih besar bagi
keadilan.
Penutup
Sebagai pelayan masyarakat, aparatur negara dan aparatur pemerintah diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, serta berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan
penerima layanan. Hal tersebut diharapkan akan mampu mewujudkan tata pemerintahan
yang baik. Sehingga sangat penting untuk menggugah dan mendorong kesadaran aparatur
negara agar selalu memiliki orientasi pada tugas pelayanan mereka. Salah satunya adalah
dengan sistem pelayanan yang berorientasi pada pelanggan. Karena dalam lingkungan
organisasi yang dinamis, jika organisasi publik tidak berusaha untuk memberikan pelayanan
yang berorientasi pada kebutuhan pelanggannya, bukan tidak mungkin organisasi akan
ditinggalkan masyarakat.
Daftar Pustaka
Achmad KM, Mansyur. 2010. Teori-Teori Mutakhir Administrasi Publik. Yogyakarta:
Rangkang Education.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pelayanan Prima. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai.
Dwiyanto, Agus. 2010. Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Reformasi Pelayanan Publik. 2010. Averroes Press.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan. Pengembangan Model
Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pelayanan publik & e-government
Pelayanan publik & e-governmentPelayanan publik & e-government
Pelayanan publik & e-governmentajengparamuditha
 
Hasil ikm kab_kp_2013
Hasil ikm kab_kp_2013Hasil ikm kab_kp_2013
Hasil ikm kab_kp_2013Ista Istanti
 
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)Mhd Habib
 
Kebijakan pelayanan publik slide
Kebijakan pelayanan publik  slideKebijakan pelayanan publik  slide
Kebijakan pelayanan publik slideMuhammad Khamdan
 
Sistem pelayanan publik
Sistem pelayanan publikSistem pelayanan publik
Sistem pelayanan publikAria Suyudi
 
Laporan ikm disdik sibolga 2015
Laporan ikm disdik sibolga 2015Laporan ikm disdik sibolga 2015
Laporan ikm disdik sibolga 2015Agih Cabe
 
276000064 pedoman-umum-survey-pelanggan-pkms
276000064 pedoman-umum-survey-pelanggan-pkms276000064 pedoman-umum-survey-pelanggan-pkms
276000064 pedoman-umum-survey-pelanggan-pkmsErna Zulkifli
 
Presentasi pola pikir asn1
Presentasi pola pikir asn1Presentasi pola pikir asn1
Presentasi pola pikir asn1hadiarnowo
 
(2) modul pelayanan prima lpj 2008
(2) modul pelayanan prima lpj 2008(2) modul pelayanan prima lpj 2008
(2) modul pelayanan prima lpj 2008RiccoConstantine
 
Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014Agih Cabe
 
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015Nicholas Manurung
 
survai kepuasan masyarakat januari 2021
survai kepuasan masyarakat januari 2021 survai kepuasan masyarakat januari 2021
survai kepuasan masyarakat januari 2021 Syahrul Ostid
 
Penyusunan IKM Unit Pelayanan Publik
Penyusunan IKM Unit Pelayanan PublikPenyusunan IKM Unit Pelayanan Publik
Penyusunan IKM Unit Pelayanan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo Nugroho
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo NugrohoModul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo Nugroho
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo NugrohoGedhe Foundation
 

La actualidad más candente (19)

Makalah pelayanan publik STIP WUNA
Makalah pelayanan publik STIP WUNA Makalah pelayanan publik STIP WUNA
Makalah pelayanan publik STIP WUNA
 
Pelayanan publik & e-government
Pelayanan publik & e-governmentPelayanan publik & e-government
Pelayanan publik & e-government
 
Standar pelayanan publik
Standar pelayanan publikStandar pelayanan publik
Standar pelayanan publik
 
Hasil ikm kab_kp_2013
Hasil ikm kab_kp_2013Hasil ikm kab_kp_2013
Hasil ikm kab_kp_2013
 
Janji / Maklumat Pelayanan
Janji / Maklumat PelayananJanji / Maklumat Pelayanan
Janji / Maklumat Pelayanan
 
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)
 
Kebijakan pelayanan publik slide
Kebijakan pelayanan publik  slideKebijakan pelayanan publik  slide
Kebijakan pelayanan publik slide
 
Pelayanan prima
Pelayanan primaPelayanan prima
Pelayanan prima
 
Sistem pelayanan publik
Sistem pelayanan publikSistem pelayanan publik
Sistem pelayanan publik
 
Laporan ikm disdik sibolga 2015
Laporan ikm disdik sibolga 2015Laporan ikm disdik sibolga 2015
Laporan ikm disdik sibolga 2015
 
Prinsip prinsip-pelayanan-publik2
Prinsip prinsip-pelayanan-publik2Prinsip prinsip-pelayanan-publik2
Prinsip prinsip-pelayanan-publik2
 
276000064 pedoman-umum-survey-pelanggan-pkms
276000064 pedoman-umum-survey-pelanggan-pkms276000064 pedoman-umum-survey-pelanggan-pkms
276000064 pedoman-umum-survey-pelanggan-pkms
 
Presentasi pola pikir asn1
Presentasi pola pikir asn1Presentasi pola pikir asn1
Presentasi pola pikir asn1
 
(2) modul pelayanan prima lpj 2008
(2) modul pelayanan prima lpj 2008(2) modul pelayanan prima lpj 2008
(2) modul pelayanan prima lpj 2008
 
Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014Laporan ikm-2014
Laporan ikm-2014
 
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015
Survei Standar Pelayanan Publik (Ombudsman) 2015
 
survai kepuasan masyarakat januari 2021
survai kepuasan masyarakat januari 2021 survai kepuasan masyarakat januari 2021
survai kepuasan masyarakat januari 2021
 
Penyusunan IKM Unit Pelayanan Publik
Penyusunan IKM Unit Pelayanan PublikPenyusunan IKM Unit Pelayanan Publik
Penyusunan IKM Unit Pelayanan Publik
 
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo Nugroho
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo NugrohoModul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo Nugroho
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo Nugroho
 

Similar a Pelayanan publik-yang-berorientasi-pelanggan

Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptSlide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptpikipardede1
 
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.pptPelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.pptTaufiqurokhman1
 
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxMANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxBinaMarga13
 
REFORMASI BIROKRASI.pdf
REFORMASI BIROKRASI.pdfREFORMASI BIROKRASI.pdf
REFORMASI BIROKRASI.pdfMizuriSakura
 
Pelayanan publik partisipatif
Pelayanan publik partisipatifPelayanan publik partisipatif
Pelayanan publik partisipatifMuslimin B. Putra
 
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Excruciate Limited
 
Reformasi administrasi dan birokrasi pemerintahan daerah
Reformasi administrasi dan birokrasi pemerintahan daerahReformasi administrasi dan birokrasi pemerintahan daerah
Reformasi administrasi dan birokrasi pemerintahan daerahsyahrimeza
 
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptxPresentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptxHanifGhiyatsRamadhan
 
Monitoring Pelayanan Publik
Monitoring Pelayanan PublikMonitoring Pelayanan Publik
Monitoring Pelayanan Publikmuhammad hamdi
 
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapanpengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapanBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024FahreziAchmad
 
04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pns04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pnsShintaDevi11
 

Similar a Pelayanan publik-yang-berorientasi-pelanggan (20)

konsep-pelayanan-publik
konsep-pelayanan-publikkonsep-pelayanan-publik
konsep-pelayanan-publik
 
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptSlide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
 
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.pptPelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
 
Makalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publikMakalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publik
 
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxMANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
 
Makalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publikMakalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publik
 
Pelayanan Prima.ppt
Pelayanan Prima.pptPelayanan Prima.ppt
Pelayanan Prima.ppt
 
Tugas Pelayanan Publik
Tugas Pelayanan PublikTugas Pelayanan Publik
Tugas Pelayanan Publik
 
REFORMASI BIROKRASI.pdf
REFORMASI BIROKRASI.pdfREFORMASI BIROKRASI.pdf
REFORMASI BIROKRASI.pdf
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Pelayanan publik partisipatif
Pelayanan publik partisipatifPelayanan publik partisipatif
Pelayanan publik partisipatif
 
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
 
Rangkuman asp
Rangkuman aspRangkuman asp
Rangkuman asp
 
Reformasi administrasi dan birokrasi pemerintahan daerah
Reformasi administrasi dan birokrasi pemerintahan daerahReformasi administrasi dan birokrasi pemerintahan daerah
Reformasi administrasi dan birokrasi pemerintahan daerah
 
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptxPresentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
 
Monitoring Pelayanan Publik
Monitoring Pelayanan PublikMonitoring Pelayanan Publik
Monitoring Pelayanan Publik
 
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapanpengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
 
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
 
DISKUSI 3 TAB.docx
DISKUSI 3 TAB.docxDISKUSI 3 TAB.docx
DISKUSI 3 TAB.docx
 
04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pns04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
 

Último

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 

Último (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Pelayanan publik-yang-berorientasi-pelanggan

  • 1. Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan Oleh: Marita Ahdiyana Abstrak Salah satu peran strategis aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance adalah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Karena pemerintah pada hakekatnya adalah pelayan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. Hal tersebut terbukti dengan berbagai aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka mendorong pentingnya pelayanan publik. Selama ini persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik belum bersifat positif. Hal tersebut disebabkan karena para abdi masyarakat belum benar-benar memahami tugas dan kewajiban yang diembannya sebagai abdi masyarakat. Hal ini harus dirubah dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat. Sehingga sangat penting untuk menyadarkan aparatur negara agar selalu berorientasi pada tugas pelayanan mereka. Salah satunya dengan sistem pelayanan yang berorientasi pada pelanggan. Artikel ini akan membahas tentang hakekat pelayanan publik, upaya normatif peningkatan kualitas pelayanan publik, dan pelayanan yang berorientasi kepada pelanggan. Kata Kunci: Pelayanan publik, kualitas pelayanan, pelayanan berorientasi pada pelanggan Pendahuluan Reformasi birokrasi bertujuan untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance). Salah satu peran strategis aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance adalah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Adalah merupakan kewajiban bagi setiap aparatur pemerintah untuk memberikan pelayanan terhadap kepentingan masyarakat dengan sebaik-baiknya. Karena pemerintah pada hakekatnya adalah pelayan masyarakat. Dalam era otonomi daerah, aparatur negara dan aparatur pemerintah diharapkan dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan penerima layanan, sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam pemberian pelayanan barang dan jasa.Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diganti dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diharapkan memiliki dampak nyata yang luas terhadap peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat ke Daerah memungkinkan terjadinya penyelenggaraan pelayanan dengan jalur birokrasi yang lebih ringkas dan membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk melakukan inovasi dalam pemberian dan peningkatan kualitas pelayanan.
  • 2. Sebenarnya berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. Hal tersebut terbukti dengan berbagai aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka mendorong pentingnya pelayanan publik. Namun demikian, persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik birokrasi pemerintah masih belum memuaskan. Pelayanan publik masih dipandang tidak profesional, berbelit-belit, sulit, dan tidak efisien baik dari segi biaya maupun waktu. Sehingga penting untuk menyadarkan aparatur negara agar paham dengan tugas dan kewajiban yang diembannya sebagai pelayan masyarakat. Dalam artikel ini akan dibahas tentang hakekat pelayanan publik, upaya normatif peningkatan kualitas pelayanan publik, dan sistem pelayanan yang berorientasi pada pelanggan. Hakekat Pelayanan Publik Pelayanan publik merupakan pemberian pelayanan oleh aparatur pemerintah melalui para pegawainya. Menurut Savas (1987), pada sektor publik pelayanan pemerintah merupakan the delivery of a servies by a government agency using its own employees. Usaha peningkatan kualitas pelayanan sangat penting karena negara dan sistem pemerintahan merupakan tumpuan pelayanan bagi warga negara dalam memperoleh jaminan atas hak- haknya. Organisasi pelayan publik juga harus memiliki ciri public accountability, yaitu bahwa setiap warga negara berhak untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang mereka terima. Karena memang sulit untuk menilai kualitas pelayanan tanpa mempertimbangkan peran masyarakat sebagai penerima pelayanan. Sehingga evaluasi yang berasal dari pengguna pelayanan merupakan elemen utama dalam analisis kualitas pelayanan publik. Sedangkan elemen yang kedua adalah kemudahan suatu pelayanan yang dapat diidentifikasi sebelum proses pelayanan tersebut atau setelah pelayanan diberikan. Hakekat pelayanan publik bukan merupakan persoalan administratif saja, seperti pemberian ijin dan pengesahannya, atau pemenuhan kebutuhan fisik, namun mencakup persoalan yang lebih mendasar, yaitu pemenuhan keinginan pelanggan. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam setiap organisasi, pemenuhan dan pemberian pelayanan kepada pelanggan merupakan suatu tuntutan. Kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan sangat diutamakan karena kedua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan dan perkembangan misi organisasi. Mansyur KM (2010: 182) mengemukakan ciri-ciri atau atribut-atribut yang ikut menentukan kualitas pelayanan publik, yaitu: a. Ketepatan waktu pelayanan meliputi waktu tunggu dan waktu proses
  • 3. b. Akurasi pelayanan, meliputi bebas dari kesalahan c. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan d. Kemudahan mendapatkan pelayanan, misalnya banyaknya petugas yang melayani dan banyaknya fasilitas pendukung misalnya komputer e. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruang tempat pelayanan, tempat parker, ketersediaan informasi, dan lain-lain f. Atribut pendukung pelayanan lainnya seperti ruang tunggu berAC, kebersihan, dan lain-lain. Sehingga pelayanan publik yang dilakukan oleh lembaga penyelenggara layanan harus selalu memperhatikan aspek kualitas pelayanan yang diberikan, dan kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan. Upaya Normatif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Dalam tataran normatif, sejak tahun 1993, pemerintah sesungguhnya telah menyadari pentingnya upaya meningkatkan pelayanan publik. Hal tersebut diwujudkan dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (KepMenpan) No. 81/1993 tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum. Keputusan tersebut ditindaklanjuti dengan Surat Edaran MENKO WASBANGPAN Nomor 56/MK/WASPAN/6/98 yang ditujukan kepada semua Menteri Kabinet Reformasi Pembangunan, Gubernur Bank Indonesia, para gubernur, pimpinan lembaga non departemen, dan bupati/walikota untuk mengambil langkah-langkah perbaikan mutupelayanan masyarakat pada masing-masing unit kerja/kantor pelayanan termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha milik Daerah (BUMD). Sampai dengan 2003, pedoman tersebut merupakan acuan umum bagi instansi pemerintah di pusatdan di daerah termasuk BUMN/BUMD dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada tahun 2003 KepMenpan tersebut disempurnakan melalui KepMenpan Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Dinyatakan bahwa pedoman umum tersebut merupakan acuan seluruh penyelenggara pelayanan publik dalam pengaturan dan pelaksanaan peningkatan pelayanan publik sesuai dengan kewenangannya. Pedoman umum ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam arti dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pemberi maupun pelaksana ketentuan peraturan perundang-undangan.Pemerintah
  • 4. juga berusaha meningkatkan transparansi pelayanan dengan mengeluarkan Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).Dikeluarkannya Undang -Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan publik. Walaupun masih terdapat pro dan kontra terhadap substansi dari undang-undang tersebut serta sejauh ini implementasinya dinilai masih belum maksimal. Dalam KepMenpan No. 63 Tahun 2003 dinyatakan bahwa instansi yang melakukan pelayanan publik dapat mengembangkan pola penyelenggaraan pelayanannya sendiri dalam upaya menemukan dan menciptakan inovasi peningkatan pelayanan publik. Faktor kunci keberhasilan organisasi adalah adanya jaminan bahwa pelanggan merasa memperoleh pelayanan prima, yaitu pelayanan yang memenuhi standar mutu atau bahkan lebih dari yang pada awalnya diharapkan. Selama ini persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik belum bersifat positif. Hal tersebut disebabkan karena para abdi masyarakat belum benar-benar berorientasi pada tugas pelayanan mereka. Hal ini harus dirubah dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat. Ada tiga dimensi pelayanan yang berkualitas: a. Kualitas teknis yang berhubungan dengan outcomes pelayanan b. Kualitas fungsional yang berhubungan dengan proses pemberian pelayanan kepada pelanggan c. Reputasi penyedia layanan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai (2008), mengidentifikasi adanya 12 praktik terbaik pelayanan prima sebagai berikut: a. Kegiatan organsisasi berfokus pada pelanggan b. Mengajukan pertanyaan yang tepat c. Melampaui kebutuhan dan harapan pelanggan d. Mempertahankan kebahagiaan pegawai e. Menciptakan dan menggunakan standar pelayanan f. Memiliki rencana untuk menjamin pelayanan prima g. Berhubungan secara efektif dengan pelanggan yang sulit h. Menggunakan komunikasi tindak lanjut i. Belajar dari organisasi lain j. Meniadakan hambatan pelayanan prima
  • 5. k. Menawarkan opsi kepada pelanggan l. Konsistensi antara perkataan dan perbuatan Selain itu juga dikemukakan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan prima antara lain dengan : mendahulukan kepentingan pelanggan, memberikan pelayanan dengan sepenuh hati, menerapkan budaya pelayanan prima, bersikap positif dalam memberikan pelayanan prima, memberikan sentuhan pribadi dalam pelayanan prima, serta adanya konsep pelayanan prima sesuai dengan pribadi prima. Karena jika dikaitkan dengan konteks Total Quality Management (TQM), pelayanan prima harus memenuhi syarat setidak-tidaknya 6 hal yaitu: berfokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan keilmuan, komitmen jangka panjang, kerja sama tim, serta pendidikan dan pelatihan. Sedangkat dalam konteks Total Quality Service (TQS), persyaratan yang harus dipenuhi adalah berfokus pada pelanggan, keterlibatan total, keterukuran, dan perbaikan berkesinambungan. Sistem Pelayanan yang Berorientasi pada Pelanggan Sistem pelayanan merupakan kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian pelayanan yang saling terkait, jika bagian dari suatu sistem pelayanan terganggu maka akan mengganggu keseluruhan pelayanan. Menurut Mansyur KM (2010: 194-195) ada beberapa indikator sistem pelayanan yang menentukan kualitas pelayanan sebagai berikut: a. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan terkait dengan lokasi/tempat pelayanan b. Kejelasan informasi tentang pelayanan yang diberikan c. Perlindungan terhadap dampak hasil pelayanan d. Keterkaitan antara struktur organisasi, kemampuan aparat dan sistem pelayanan dengan kualitas pelayanan publik. Sedangkan Batinggi dalam Mansyur KM (2010:189-190), secara spesifik mengemukakan alasan-alasan yang menimbulkan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur sebagai berikut: a. Ada dugaan terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pelayanan b. Adanya sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas dirasa tidak sesuai adat istiadat dan budaya bangsa c. Kurangnya disiplin petugas terhadap jadwal atau waktu yang telah ditentukan
  • 6. d. Penyelesaian urusan yang berlarut-larut dan tidak ada kepastian e. Ada kelalaian dalam penggunaan bahan, pengerjaan barang, tidak sesuai dengan permintaan atau standar f. Jasa pelayanan yang diberikan tidak/kurang memenuhi standar atau tidak memenuhi harapan masyarakat g. Terdapat aturan/mekanisme pelayanan yang dianggap menyulitkan, memberatkan atau dirasa mengurangi/mengabaikan hak mereka. h. Tidak ada tanggapan yang memuaskan terhadap keluhan yang telah disampaikan Walaupun kepuasan pelanggan memiliki sifat yang sangat relatif, namun ditambahkan oleh Batinggi (1999) bahwa ada ada semacam ukuran yang umum, yaitu apabila pelanggan dapat menerima perlakuan dan hasil berupa hak dengan kegembiraan dan keikhlasan maka hal tersebut menunjukkan bahwa pelanggan telah mendapatkan kepuasan pelayanan. Osborne (1999), mengemukakan beberapa keuntungan dan manfaat jika organisasi menggunakan sistem yang berorientasi kepada pelanggannya sebagai berikut: a. Sistem yang berorientasi pada pelanggan memaksa pemberi jasa untuk dapat bertanggung jawab kepada pelanggannya b. Sistem yang berorientasi pada pelanggan mendepolitisasi keputusan terhadap pilihan pemberi jasa c. Sistem yang berorientasi pada pelanggan merancang lebih banyak inovasi d. Sistem yang berorientasi pada pelanggan memberi kesempatan kepada orang lain untuk memilih diantara berbagai pelayanan e. Sistem yang berorientasi pada pelanggan lebih sedikit pemborosan karena pasokan disesuaikan dengan permintaan f. Sistem yang berorientasi pada pelanggan mendorong pelanggan untuk membuat pilihan dan mendorong pelanggan untuk menjadi pelanggan yang berkomitmen g. Sistem yang berorientasi pada pelanggan menciptakan peluang lebih besar bagi keadilan. Penutup Sebagai pelayan masyarakat, aparatur negara dan aparatur pemerintah diharapkan dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, serta berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan
  • 7. penerima layanan. Hal tersebut diharapkan akan mampu mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Sehingga sangat penting untuk menggugah dan mendorong kesadaran aparatur negara agar selalu memiliki orientasi pada tugas pelayanan mereka. Salah satunya adalah dengan sistem pelayanan yang berorientasi pada pelanggan. Karena dalam lingkungan organisasi yang dinamis, jika organisasi publik tidak berusaha untuk memberikan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan pelanggannya, bukan tidak mungkin organisasi akan ditinggalkan masyarakat. Daftar Pustaka Achmad KM, Mansyur. 2010. Teori-Teori Mutakhir Administrasi Publik. Yogyakarta: Rangkang Education. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pelayanan Prima. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. Dwiyanto, Agus. 2010. Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Reformasi Pelayanan Publik. 2010. Averroes Press. Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan. Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.