SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
OLEH : ABDAU QUR’ANI HABIB
(12490128)
UPAYA MENGATASI
PERTIKAIAN ANTAR
ETNIS/RAS DI INDONESIA
DALAM PERSPEKTIF ILMU
SOSIAL DAN ISLAM
Pengertian Konflik
 Menurut bahasa konflik berasal dari kata
kerja bahasa Latin configere yang berarti
saling memukul. Dari bahasa Latin diadopsi
ke dalam bahasa Inggris, conflict yang
kemudian diadopsi ke dalam bahasa
Indonesia, konflik.
Sedangkan menurut istilah ada banyak definisi yang dikemukakan
oleh berbagai ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
 Menurut Lewis A. Coser konflik adalah perselisihan mengenai nilai-nilai
atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa dan sumber
sumber kekayaan yang persediaannya terbatas.
 Menurut LeopodVonWiese konflik adalah suatu proses sosial dimana
orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi
apa yang menjadi tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai
dengan ancaman dan kekerasan.
 Menurut R.J. Rummel konflik adalah konfrontasi kekuasaan atau
kekuatan sosial.
 Menurut Duane Ruth-hefelbower konflik adalah kondisi yang terjadi
ketika dua pihak atau lebih menganggap ada perbedaan posisi yang
tidak selaras, tidak cukup sumber dan tindakan salahsatu pihak
menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal membuat
tujuan pihak lain kurang berhasil.
 MenurutTaquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan
warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan
akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi
dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara
berterusan.
 Dari beberapa definisi di atas dapat diartikan
bahwa konflik merupakan proses
pertentangan yang diekspresikan di antara
dua pihak atau lebih yang saling tergantung
mengenai objek konflik, menggunakan pola
perilaku dan interaksi konflik yang
menghasilkan keluaran konflik
Unsur-Unsur Konflik
 Triggers (pencetus)
Adalah peristiwa yang mencetuskan sebuah konflik namun
tidak diperlukan dan tidak cukup untuk menjelaskan konflik itu
sendiri.
 Pivotal factors or root causes (faktor inti atau penyebab dasar)
Adalah akar konflik yang perlu ditangani untuk mengatasi
konflik.
 Mobilizing factors (faktor yang memobilisasi)
Adalah masalah-masalah yang memobilisasi kelompok untuk
melakukan tindakan kekerasan.
 Aggravating factors (faktor yang memperburuk)
Adalah faktor yang memberikan tambahan pada mobilizing
factors dan pivotal factors namun tidak cukup untuk dapat
menimbulkan konflik itu sendiri
Pemenuhan kebutuhan manusia
terhadap konflik
 Konflik seringkali memiliki konsekuensi negatif,
namun di sisi lain konflik juga memiliki fungsi
positif seperti yang telah dikemukakan oleh
Darwin, Freud, dan Mark :
 Pertama, konflik adalah persemaian yang subur
bagi terjadinya perubahan sosial.
 Kedua, konflik tersebut memfasilitasi
tercapainya rekonsiliasi atas berbagai
kepentingan.
 Ketiga, atas dasar kedua fungsi pertama tadi,
konflik dapat mempererat persatuan kelompok.
 Contoh studi kasusnya adalah tentang kasus
konflik Ambon Maluku yang terjadi pada
tahun 1999-2002 yang disertai dengan aksi
kekerasan.
 Konflik ini dipicu oleh konflik interpersonal
meluas menjadi konflik etnis religius dan
menghancurkan tatanan sosial, ekonomi, dan
politik Ambon Maluku.
Solusi Untuk Mengatasi Konflik Menurut
Ilmu Sosial
a) Intervensi Pihak Ketiga (Third Party
Intervention)
merupakan kontinum dari intervensi
pihak ketiga yang keputusannya mengikat
para pihak yang terlibat konflik ketika kedua
belah pihak yang sedang berkonflik tidak
mampu menyelesaikan konflik mereka.
Solusi melalui intervensi pihak ketiga dibagi menjadi beberapa cara
yaitu:
1) Melalui Proses Pengadilan
Yaitu salah satu atau kedua belah pihak yang terlibat konflik
menyerahkan solusi konfliknya pada pengadilan di pengadilan negeri
melalui gugatan penggugat kepada tergugat. Apabila perdamaian tidak
tercapai, maka hakim akan memeriksa kasusnya dan mengambil
keputusan.
2) Melalui Proses atau Pendekatan Legislasi
Yaitu penyelesaian konflik melalui perundang-undangan yang
dikeluarkan oleh lembaga legislatif. Konflik yang diselesaikan dengan
cara ini adalah konflik yang besar dan meliputi populasi yang besar,
tetapi mempunyai pengaruh terhadap individu anggota populasi
misalnya, konflik mengenai batas daerah dan konflik pamekaran
wilayah. Konflik-konflik ini diselesaikan melalui dikeluarkannya undang-
undang dan/atau peraturan pemerintah.
3) Melalui Proses Administrasi
Yaitu melalui pihak ketiga yang dilakukan oleh lembaga negara-
bukan lembaga yudikatif-yang menurut undang-undang atau peraturan
pemerintah diberi hak untuk menyelesaikan perselisihan atau konflik
dalam bidang tertentu. Solusi konflik model ini banyak digunakan dalam
bidang bisnis, ketenagakerjaan, lingkungan, dan hak asasi manusia di
Indonesia.
b) Mediasi
Adalah proses menyelesaikan suatu konflik
melalui bantuan mediator.
Mediasi memerlukan beberapa proses sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi kebutuhan intervensi
2) Pemetaan konflik
3) Menyusun desain intervensi
4) Melakukan dengar pendapat
5) Mengembangkan iklim konflik yang kondusif
6) Transformasi elemen konflik
7) Merumuskan alternatif keputusan bersama
8) Memilih satu alternatif yang disepakati bersama
9) Melaksanakan kesepakatan
 Solusi mediasi ini sering digunakan untuk mengatasi
konflik terutama konflik antarkelompok atau konflik
antarindividu.
 Contohnya proses mediasi dalam konflik politik dan
sosial di Indonesia. Misalnya, mediasi dalam konflik
sosial di Poso, konflik sosial di Maluku dan Maluku
Utara, serta konflik antara Pemerintah RI dan
GerakanAceh Merdeka (GAM). Konflik Poso
melibatkan Kelompok Masyarakat Kristen dan
Kelompok Masysrakat Islam dengan mediator
Pemerintah RI. Proses mediasi dalam konflik ini
menghasilkan Perjanjian Malino I yang bisa
menyelesaikan konflik tersebut secara formal.
Mediasi konflik sosial di Maluku dan Maluku Utara
menghasilkan Perjanjian Malino II. Di samping itu,
mediasi konflik antara Pemerintah RI dan GAM
menghasilkan Nota Kesepahaman antara
Pemerintah RI dan GAM.
c) Rekonsiliasi
Adalah proses mengatasi konflik yang
mentransformasi ke keadaan sebelum terjadinya konflik,
yaitu keadaan kehidupan yang harmonis dan damai.
Proses rekonsiliasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
1) Pihak yang terlibat konflik-korban dan pelanggar memilih
mediator yang dihormati kedua belah pihak.
2) Mediator bekerja untuk menciptakan situasi yang saling
memaafkan dan menyelesaikan. Dalam proses ini,
kehormatan dan martabat kedua belah pihak perlu
dijunjung tinggi dan dipulihkan. Kedua belah pihak juga
wajib menghormati masyarakat bahkan ketika terjadi
kejahatan.
3) Ritual masyarakat dilakukan sehingga membawa
masyarakat yang bersatu sebagai jaminan pemberian
maaf.
Penyelesaian Konflik Dalam Perspektif Islam
 Debat
Debat pada dasarnya adalah salah satu cara berkompetisi dengan pihak
atau kelompok lain. Dalam Al-Qur’an, debat sering merujuk pada upaya
kompetisi yang dilakukan kaum muslim dengan kaum non muslim. Debat
sering digunakan oleh Nabi Allah untuk menanggapi segala tuduhan
terhadap agama Islam sekaligus meyakinkan pihak lain tentang kebenaran
agama Islam.
Di dalam Al-Qur’an juga di jelaskan bahwa berdebat harus dilakukan
dengan adil dan fair yang tercantum pada surat An-Nahl ayat 125 sebagai
berikut:
Artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalanTuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk”.
 Musyawarah
Selain debat, resolusi konflik dalam Islam juga dilakukan dengan musyawarah.
Dalam Al-Qur’an musyawarah sering merujuk pada penyelesaian konflik dan
hubungan sesama kaum muslim, berbeda dengan debat yang cenderung ditujukan
untuk kaum non-muslim. Tujuan musyawarah ini adalah untuk menemukan jalan
keluar dari perbedaan yang tidak menyangkut gejala “idiologis” dan dikhotomik
sehingga memungkinkan terbentuknya kompromi dan negosiasi. Sedangkan
perdebatan lebih menunjukkan sebagai upaya untuk meyakinkan fihak lain, dan tidak
mungkin terjadi kompromi, dan yang mungkin hanya sebatas memahami saja, bukan
untuk saling membenarkan satu sama lain. Perihal musyawarah ini telah dijelaskan
dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159 yang berbunyi sebagai berikut:
Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Strategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflikStrategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflik
Yayasan CAPPA
 
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
Diandra Abella
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
gino tugino
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
Sitti Hartinah
 

La actualidad más candente (20)

Strategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflikStrategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflik
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Pencegahan Konflik
Pencegahan Konflik Pencegahan Konflik
Pencegahan Konflik
 
Masyarakat sipil
Masyarakat sipilMasyarakat sipil
Masyarakat sipil
 
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Prologue
ProloguePrologue
Prologue
 
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sinaAfi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
 
Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan PerdamaianKonflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
 
3 memahami konflik
3  memahami konflik3  memahami konflik
3 memahami konflik
 
Bentuk bentuk interaksi sosial x
Bentuk bentuk interaksi sosial xBentuk bentuk interaksi sosial x
Bentuk bentuk interaksi sosial x
 
KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL
 
Manajemen konflik dalam_organisasi
Manajemen konflik dalam_organisasiManajemen konflik dalam_organisasi
Manajemen konflik dalam_organisasi
 
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Ppt konflik-xi
Ppt konflik-xiPpt konflik-xi
Ppt konflik-xi
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
 
Akomodasi
AkomodasiAkomodasi
Akomodasi
 
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaHubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
 

Destacado

Teddy roosevelt
Teddy rooseveltTeddy roosevelt
Teddy roosevelt
Todd Sr.
 
Spring 2013 review
Spring 2013 reviewSpring 2013 review
Spring 2013 review
Todd Sr.
 
Cut throat semester review fall 2012
Cut throat   semester review fall 2012Cut throat   semester review fall 2012
Cut throat semester review fall 2012
Todd Sr.
 
World war ii
World war iiWorld war ii
World war ii
Todd Sr.
 
Chapter twelve.1
Chapter twelve.1Chapter twelve.1
Chapter twelve.1
Todd Sr.
 
Jeopardy chapter 12
Jeopardy chapter 12Jeopardy chapter 12
Jeopardy chapter 12
Todd Sr.
 
Articles of confederation
Articles of confederationArticles of confederation
Articles of confederation
Todd Sr.
 
Makalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikanMakalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikan
Abdau Qur'ani
 
φύλλο εργασίας εισαγωγή
φύλλο εργασίας εισαγωγήφύλλο εργασίας εισαγωγή
φύλλο εργασίας εισαγωγή
aggpet
 

Destacado (20)

Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan Pendidikan
 
Tindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relationsTindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relations
 
Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal
Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non FormalStrategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal
Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal
 
Komunikasi Data
Komunikasi DataKomunikasi Data
Komunikasi Data
 
Branding Strategy
Branding StrategyBranding Strategy
Branding Strategy
 
Dust bowl
Dust bowlDust bowl
Dust bowl
 
Teddy roosevelt
Teddy rooseveltTeddy roosevelt
Teddy roosevelt
 
Spring 2013 review
Spring 2013 reviewSpring 2013 review
Spring 2013 review
 
Cut throat semester review fall 2012
Cut throat   semester review fall 2012Cut throat   semester review fall 2012
Cut throat semester review fall 2012
 
World war ii
World war iiWorld war ii
World war ii
 
Chapter twelve.1
Chapter twelve.1Chapter twelve.1
Chapter twelve.1
 
Jeopardy chapter 12
Jeopardy chapter 12Jeopardy chapter 12
Jeopardy chapter 12
 
Tindakan dan Komunikasi Public Relations
Tindakan dan Komunikasi Public RelationsTindakan dan Komunikasi Public Relations
Tindakan dan Komunikasi Public Relations
 
Articles of confederation
Articles of confederationArticles of confederation
Articles of confederation
 
Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi Guru
 
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan Pendidikan
 
Makalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikanMakalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikan
 
Presentasi aqidah ok
Presentasi aqidah okPresentasi aqidah ok
Presentasi aqidah ok
 
Contoh Laporan Kegiatan Event Management
Contoh Laporan Kegiatan Event ManagementContoh Laporan Kegiatan Event Management
Contoh Laporan Kegiatan Event Management
 
φύλλο εργασίας εισαγωγή
φύλλο εργασίας εισαγωγήφύλλο εργασίας εισαγωγή
φύλλο εργασίας εισαγωγή
 

Similar a Presentasi tauhid abda

486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
heyafa30
 
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fixBab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
RezaWahyuni5
 
Konflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosialKonflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosial
abd_
 
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptx
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptxRONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptx
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptx
TheresiaPardede3
 
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptxM12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
AyuNilaRatna
 
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu BangsaDialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
Tri Cahyono
 

Similar a Presentasi tauhid abda (20)

konflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxkonflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial
 
Pengertian konflik sosial
Pengertian konflik sosialPengertian konflik sosial
Pengertian konflik sosial
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian
Konflik, Kekerasan, dan PerdamaianKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian
 
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
 
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fixBab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
 
Konflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosialKonflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosial
 
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialKonflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
 
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptxPresentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
 
Manajemen Konflik
Manajemen Konflik Manajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptx
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptxRONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptx
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptx
 
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptxM12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
 
Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk Hubungan SosialBentuk Hubungan Sosial
Bentuk Hubungan Sosial
 
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu BangsaDialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial
 
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptxKelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
 
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
 
Bentuk bentuk kerjasama
Bentuk bentuk kerjasamaBentuk bentuk kerjasama
Bentuk bentuk kerjasama
 
konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosial
 
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-Bentuk Hubungan SosialBentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
 

Presentasi tauhid abda

  • 1. OLEH : ABDAU QUR’ANI HABIB (12490128) UPAYA MENGATASI PERTIKAIAN ANTAR ETNIS/RAS DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ILMU SOSIAL DAN ISLAM
  • 2. Pengertian Konflik  Menurut bahasa konflik berasal dari kata kerja bahasa Latin configere yang berarti saling memukul. Dari bahasa Latin diadopsi ke dalam bahasa Inggris, conflict yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia, konflik.
  • 3. Sedangkan menurut istilah ada banyak definisi yang dikemukakan oleh berbagai ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :  Menurut Lewis A. Coser konflik adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa dan sumber sumber kekayaan yang persediaannya terbatas.  Menurut LeopodVonWiese konflik adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai dengan ancaman dan kekerasan.  Menurut R.J. Rummel konflik adalah konfrontasi kekuasaan atau kekuatan sosial.  Menurut Duane Ruth-hefelbower konflik adalah kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber dan tindakan salahsatu pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal membuat tujuan pihak lain kurang berhasil.  MenurutTaquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
  • 4.  Dari beberapa definisi di atas dapat diartikan bahwa konflik merupakan proses pertentangan yang diekspresikan di antara dua pihak atau lebih yang saling tergantung mengenai objek konflik, menggunakan pola perilaku dan interaksi konflik yang menghasilkan keluaran konflik
  • 5. Unsur-Unsur Konflik  Triggers (pencetus) Adalah peristiwa yang mencetuskan sebuah konflik namun tidak diperlukan dan tidak cukup untuk menjelaskan konflik itu sendiri.  Pivotal factors or root causes (faktor inti atau penyebab dasar) Adalah akar konflik yang perlu ditangani untuk mengatasi konflik.  Mobilizing factors (faktor yang memobilisasi) Adalah masalah-masalah yang memobilisasi kelompok untuk melakukan tindakan kekerasan.  Aggravating factors (faktor yang memperburuk) Adalah faktor yang memberikan tambahan pada mobilizing factors dan pivotal factors namun tidak cukup untuk dapat menimbulkan konflik itu sendiri
  • 6. Pemenuhan kebutuhan manusia terhadap konflik  Konflik seringkali memiliki konsekuensi negatif, namun di sisi lain konflik juga memiliki fungsi positif seperti yang telah dikemukakan oleh Darwin, Freud, dan Mark :  Pertama, konflik adalah persemaian yang subur bagi terjadinya perubahan sosial.  Kedua, konflik tersebut memfasilitasi tercapainya rekonsiliasi atas berbagai kepentingan.  Ketiga, atas dasar kedua fungsi pertama tadi, konflik dapat mempererat persatuan kelompok.
  • 7.  Contoh studi kasusnya adalah tentang kasus konflik Ambon Maluku yang terjadi pada tahun 1999-2002 yang disertai dengan aksi kekerasan.  Konflik ini dipicu oleh konflik interpersonal meluas menjadi konflik etnis religius dan menghancurkan tatanan sosial, ekonomi, dan politik Ambon Maluku.
  • 8. Solusi Untuk Mengatasi Konflik Menurut Ilmu Sosial a) Intervensi Pihak Ketiga (Third Party Intervention) merupakan kontinum dari intervensi pihak ketiga yang keputusannya mengikat para pihak yang terlibat konflik ketika kedua belah pihak yang sedang berkonflik tidak mampu menyelesaikan konflik mereka.
  • 9. Solusi melalui intervensi pihak ketiga dibagi menjadi beberapa cara yaitu: 1) Melalui Proses Pengadilan Yaitu salah satu atau kedua belah pihak yang terlibat konflik menyerahkan solusi konfliknya pada pengadilan di pengadilan negeri melalui gugatan penggugat kepada tergugat. Apabila perdamaian tidak tercapai, maka hakim akan memeriksa kasusnya dan mengambil keputusan. 2) Melalui Proses atau Pendekatan Legislasi Yaitu penyelesaian konflik melalui perundang-undangan yang dikeluarkan oleh lembaga legislatif. Konflik yang diselesaikan dengan cara ini adalah konflik yang besar dan meliputi populasi yang besar, tetapi mempunyai pengaruh terhadap individu anggota populasi misalnya, konflik mengenai batas daerah dan konflik pamekaran wilayah. Konflik-konflik ini diselesaikan melalui dikeluarkannya undang- undang dan/atau peraturan pemerintah. 3) Melalui Proses Administrasi Yaitu melalui pihak ketiga yang dilakukan oleh lembaga negara- bukan lembaga yudikatif-yang menurut undang-undang atau peraturan pemerintah diberi hak untuk menyelesaikan perselisihan atau konflik dalam bidang tertentu. Solusi konflik model ini banyak digunakan dalam bidang bisnis, ketenagakerjaan, lingkungan, dan hak asasi manusia di Indonesia.
  • 10. b) Mediasi Adalah proses menyelesaikan suatu konflik melalui bantuan mediator. Mediasi memerlukan beberapa proses sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi kebutuhan intervensi 2) Pemetaan konflik 3) Menyusun desain intervensi 4) Melakukan dengar pendapat 5) Mengembangkan iklim konflik yang kondusif 6) Transformasi elemen konflik 7) Merumuskan alternatif keputusan bersama 8) Memilih satu alternatif yang disepakati bersama 9) Melaksanakan kesepakatan
  • 11.  Solusi mediasi ini sering digunakan untuk mengatasi konflik terutama konflik antarkelompok atau konflik antarindividu.  Contohnya proses mediasi dalam konflik politik dan sosial di Indonesia. Misalnya, mediasi dalam konflik sosial di Poso, konflik sosial di Maluku dan Maluku Utara, serta konflik antara Pemerintah RI dan GerakanAceh Merdeka (GAM). Konflik Poso melibatkan Kelompok Masyarakat Kristen dan Kelompok Masysrakat Islam dengan mediator Pemerintah RI. Proses mediasi dalam konflik ini menghasilkan Perjanjian Malino I yang bisa menyelesaikan konflik tersebut secara formal. Mediasi konflik sosial di Maluku dan Maluku Utara menghasilkan Perjanjian Malino II. Di samping itu, mediasi konflik antara Pemerintah RI dan GAM menghasilkan Nota Kesepahaman antara Pemerintah RI dan GAM.
  • 12. c) Rekonsiliasi Adalah proses mengatasi konflik yang mentransformasi ke keadaan sebelum terjadinya konflik, yaitu keadaan kehidupan yang harmonis dan damai. Proses rekonsiliasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu: 1) Pihak yang terlibat konflik-korban dan pelanggar memilih mediator yang dihormati kedua belah pihak. 2) Mediator bekerja untuk menciptakan situasi yang saling memaafkan dan menyelesaikan. Dalam proses ini, kehormatan dan martabat kedua belah pihak perlu dijunjung tinggi dan dipulihkan. Kedua belah pihak juga wajib menghormati masyarakat bahkan ketika terjadi kejahatan. 3) Ritual masyarakat dilakukan sehingga membawa masyarakat yang bersatu sebagai jaminan pemberian maaf.
  • 13. Penyelesaian Konflik Dalam Perspektif Islam  Debat Debat pada dasarnya adalah salah satu cara berkompetisi dengan pihak atau kelompok lain. Dalam Al-Qur’an, debat sering merujuk pada upaya kompetisi yang dilakukan kaum muslim dengan kaum non muslim. Debat sering digunakan oleh Nabi Allah untuk menanggapi segala tuduhan terhadap agama Islam sekaligus meyakinkan pihak lain tentang kebenaran agama Islam. Di dalam Al-Qur’an juga di jelaskan bahwa berdebat harus dilakukan dengan adil dan fair yang tercantum pada surat An-Nahl ayat 125 sebagai berikut: Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalanTuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
  • 14.  Musyawarah Selain debat, resolusi konflik dalam Islam juga dilakukan dengan musyawarah. Dalam Al-Qur’an musyawarah sering merujuk pada penyelesaian konflik dan hubungan sesama kaum muslim, berbeda dengan debat yang cenderung ditujukan untuk kaum non-muslim. Tujuan musyawarah ini adalah untuk menemukan jalan keluar dari perbedaan yang tidak menyangkut gejala “idiologis” dan dikhotomik sehingga memungkinkan terbentuknya kompromi dan negosiasi. Sedangkan perdebatan lebih menunjukkan sebagai upaya untuk meyakinkan fihak lain, dan tidak mungkin terjadi kompromi, dan yang mungkin hanya sebatas memahami saja, bukan untuk saling membenarkan satu sama lain. Perihal musyawarah ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159 yang berbunyi sebagai berikut: Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.