Gangguan-gangguan yang terjadi pada wanita dewasa khususnya gangguan Sindrom Pra Haid atau Premenstrual Syndrome (PMS) seperti gangguan saat menstruasi, gangguan pencernaan, sakit kepala, gangguan kulit, seringkali timbul bersamaan dan seringkali tidak diketahui penyebabnya. Apa saja penyebabnya? Baca artikel selengkapnya.
1. Toko Herbal ABE | Sindrom Pra Haid 1
Sindrom Pra Haid
Wanita sering dianggap sebagai makhluk yang
lemah jika dipandang dari segi fisiknya. Hal ini
karena wanita yang sudah dewasa (akil balig)
harus mengalami kodratnya sebagai kaum wanita,
yaitu siklus bulanan (manstruasi/haid). Apakah
karena ini maka menjadikan wanita rentan
fisiknya? Bisa jadi seperti itu, walaupun kalau
dipandang dari segi psikisnya, kaum wanita
kadang lebih kuat dari pada kaum pria. Kondisi
apa saja yang menyebabkan gangguan saat
wanita harus kedatangan tamu bulanannya ini?
Apakah ada hubungannya dengan asupan
makanan? Mari kita lihat ulasan dibawah ini:
Gangguan-gangguan yang terjadi pada wanita dewasa khususnya gangguan Sindrom
Pra Haid atau Premenstrual Syndrome (PMS) seperti gangguan saat menstruasi,
gangguan pencernaan, sakit kepala, gangguan kulit, seringkali timbul bersamaan dan
seringkali tidak diketahui penyebabnya.
Ternyata gangguan tersebut timbul bersamaan dengan tanda dan gejala alergi lainnya
yang timbul. Para ahli berpendapat bahwa saat dilakukan eliminasi atau pengurangan
terhadap makanan tertentu, maka akan mengurangi berat ringannya beberapa tanda
dan gejala Sindrom Pra Haid (PMS). Tetapi ahli lain mengatakan bahwa alergi
makanan tidak berkaitan dengan keluhan PMS. Gangguan tersebut ternyata seringkali
terjadi pada penderita alergi usia dewasa. Sayangnya berbagai gangguan tersebut oleh
penderita atau bahkan dokter sekalipun sering dianggap manifestasi yang berbeda dan
dianggap gangguan yang tersendiri dan terpisah. Setelah dicermati dan diamati,
ternyata beberapa gejala tersebut merupakan masalah kesehatan. Saat dilakukan
eliminasi provokasi makanan, ternyata berdampak pada pengurangan gejala.
Gejala Sindrom Pra Haid
Sindrom pra haid atau Premenstrual Syndrome (PMS) adalah kumpulan gejala fisik,
psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. Sekitar 80% hingga
95% wanita pada usia melahirkan mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang dapat
mengganggu kehidupannya. Datangnya gejala tersebut dapat diperkirakan dan
biasanya terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini
dapat hilang begitu dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya.
Pada sekitar 14% perempuan antara usia 20 hingga 35 tahun, Sindrom Pra Haid dapat
sangat hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari sekolah
atau kantornya. Sekitar 40% wanita berusia 14 – 50 tahun (menurut suatu penelitian)
mengalami Sindrom Pra Haid. Bahkan survai tahun 1982 di Amerika Serikat
menunjukkan, PMS dialami 50% wanita dengan sosio ekonomi menengah yang datang
ke klinik ginekologi.
2. Toko Herbal ABE | Sindrom Pra Haid 2
Sindrom Pra Haid (PMS) memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang
berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid.
Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari
setelah selesai haid. Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa
teori menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara
hormon estrogen dan progesteron. Teori lain bilang, penyebabnya adalah
hormon estrogen yang berlebihan. Para peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan
yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor
dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel.
Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita dengan riwayat alergi. Penderita
juga lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid. Akan tetapi ada
beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS.
Pertama, wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah melahirkan
beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti
toksima).
Kedua, status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS
dibandingkan yang belum).
Ketiga, usia (PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia,
terutama antara usia 30 – 45 tahun). Keempat, stres (faktor stres memperberat
gangguan PMS).
3. Toko Herbal ABE | Sindrom Pra Haid 3
Sindrom Pra Haid (Premenstrual Syndrome – PMS) adalah sekumpulan gejala fisik dan
emosional yang muncul kembali di setiap periode menstruasi. Sindrom Pra Haid juga
merupakan sekumpulan gejala berupa gangguan fisik dan mental, dialami 7-10 hari
menjelang menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah menstruasi. Keluhan yang
dialami bisa bervariasi dari bulan ke bulan. Bisa menjadi lebih ringan ataupun lebih berat
dan berupa gangguan mental (mudah tersinggung, sensitif) maupun gangguan fisik.
Diperkirakan kurang lebih 85% wanita usia produktif antara usia 25-35 tahun mengalami
satu atau lebih gejala dari PMS. Hanya 2% sampai dengan 10% menunjukkan gejala
PMS berat. Menurut penelitian, hampir 80% wania mengalami gejala PMS setiap bulan.
Gejala Sindrom Pra Haid ini paling sering terjadi pada perempuan yang berusia sekitar
20 hingga 40-an tahun. Gejala PMS sangat bervariasi antara satu perempuan dengan
perempuan lainnya. Gejala PMS biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari
sebelum menstruasi, meskipun beberapa perempuan terkadang mengalami gejala-
gejala tersebut sampai siklus menstruasi berakhir.
Sumber: http://www.tokoherbalabe.com/sindrom-pra-haid/