SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
Descargar para leer sin conexión
DILEMA PEMBELAJARAN MENYIMAK
BAHASA INGGRIS PADA KELAS III DI SMA.




               Supriyadi
             NIP 131650243




   SMU Negeri 1 Wanadadi Banjarnegara




                   1
DILEMA PEMBELAJARAN MENYIMAK

                      BAHASA INGGRIS PADA KELAS III DI SMA.



                                           Supriyadi*

         Abstrak: Diterapkannya sistem penilaian kelulusan untuk kelas III
         berdampak pada pembelajaran bahasa Inggris, yaitu terjadi
         penyimpangan tujuan pembelajaran bahasa Inggris untuk terampil
         berbahasa Inggris menjadi target lulus Ujian Nasional. Bentuk soal ujian
         nasional menjadi acuan para guru dalam pembelajaran bahasa Inggris
         akibatnya pembelajaran menyimak bahasa Inggris terabaikan, karena
         dianggap membuang waktu saja. Sehingga produk yang dihasilkan dari
         pembelajaran bahasa Inggris tidak memuaskan semua pihak. Bahasa
         Inggris adalah alat komunikasi, maka dalam pembelajarannya pun harus
         tetap konsisten terhadap pembelajaran bahasa, yang meliputi aspek:
         mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Ini berarti
         pembelajaran menyimak tetap penting dan mendapat porsi yang layak
         agar seseorang bisa terampil berbahasa Inggris. Tetapi bila pembelajaran
         menyimak dengan teknik Pre –While - Post Activity tetap diperlakukan
         banyak menemui kendala atau hambatan yaitu tidak adanya kebebasan
         para guru berkreasi, bentuk ujian nasional, dan buku paket yang telah
         usang.

         Kata Kunci : pembelajaran menyimak, permasalahan menyimak, dilema
                      pembelajaran , pelaksanaan pembelajaran


PENDAHULUAN

          Dengan diberlakukannya Sistem penilan kelulusan untuk kelas III, bahwa

mata pelajaran Matematika, Ekonomi, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia minimal

harus mendapat 3,01 dalam ujian nasional maka ke-empat mata pelajaran tersebut

mendapat perhatian khusus pada tiap-tiap sekolah. Konsekuensinya, Sekolah



*
    Supriyadi adalah guru SMA Negeri 1 Wanadadi, Banjarnegara



                                                2
berupaya semaksimal mungkin memfasilitasi guru dan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar agar menjadi seperti yang diingikan sehingga siswanya bisa lulus semua.

       Hal tersebut diatas berdampak tujuan pembelajaran di sekolah yang lebih

mementingkan mengejar target kelulusan dari pada terjadinya proses belajar

mengajar. Kegiatan belajar mengajar (KBM) berubah menjadi tidak berproses, tetapi

menjadi ajang penempaan siswa melalui pemberian latihan banyak soal. Kondisi ini

berlangsung semakin intens bila semakin dekat dengan waktu ujian nasional.

       Selanjutnya fungsi kelaspun berubah dari tempat proses KBM menjadi tempat

pemberian latihan banyak soal. Soal-soal yang diberikan oleh guru selalu mengacu

pada soal-soal ujian nasional. Padahal bentuk soalnya adalah tertulis dengan jenis

soal pelihan ganda. Pengaruhnya terhadap pembelajaran bahasa Inggris sebagai

sarana komunikasi tidak menguntungkan.

       Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep pembelajaran Bahasa

Inggris sebagai alat komunikasi menjadi timpang. Mestinya pembelajaran bahasa

Inggris yang mencakup 4 skill: listening, speaking, reading dan writing dilakukan

secara terpadu. Pada kenyataan di sekolah, karena alasan tertentu, pembelajaran

listening hampir tidak ada.

       Sudah kita ketahui bersama bahwa sebelum kita bisa berkomunikasi, kita

tuntut untuk bisa mendengarkan dengan baik. Tentu kita tidak mengalami kesulitan

dalam mendengarkan bahasa ibu, tetapi akan dapat sulit mendengarkan bahasa asing

(Underwood 1990:1)




                                         3
Konsep pengajaran bahasa haruslah tetap mengacu pada bahasa sebagai alat

berkomunikasi. Oleh karena itu, anak bisa mendengarkan dengan mudah haruslah

diberikan pembelajaran listening lebih banyak waktu. Tujuan memberikan siswa

dengan praktek menyimak yang memadai memungkinkan mereka mengerti dengan

mudah baik penutur asli Bahasa Inggris atau bukan, bila mereka bicara dengan

kecepatan normal dan dalam situasi yang tak tentu (Matthews 1985:60).

       Dari dua pendapat ahli tersebut dapat kita ketahui, pertama bahwa seseorang

untuk dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan baik haruslah

belajar sesuai dengan feature bahasa Inggris sebagi alat komunikasi yang mencakup 4

aspek ketrampilan, yaitu: listening, speaking, reading, dan writing. Kedua, bahwa

mendengarkan dengan baik adalah sebagai pra-syarat untuk mencapai ketiga

ketrmpilan lainnya. Ketiga, bahwa untuk dapat mengusai bahasa Inggris dengan baik

dibutuhkan pembelajaran menyimak dalam waktu yang cukup memadai.

       Uraian diatas dengan jelas menunjukkan bahwa pembelajaran menyimak

menjadi sangat penting dalam mempelajari bahasa Inggris sebagi sarana komunikasi.

Maka pembelajaran bahasa Inggris harus diposisikan kembali pada tempat yang tepat

sesuai dengan fitrahnya sebagai alat komunikasi.

       Tulisan ini diharapkan, secara teoritis bisa memberikan kontribusi

pengetahuan untuk pengembangan pembelajaran bahasa Inggris. Sedangkan secara

praktis dapat bermanfaat bagi pengambil keputusan sebagai masukan untuk

menetapkan kebijakan, dan bagi guru sebagai pengajar di sekolah sebagai bahan

pertimbangan dalam mengajar bahasa Inggris.



                                         4
PEMBELAJARAN MENYIMAK

       Menyimak (listening ) adalah suatu kegiatan mencurahkan perhatian dan

mencoba menangkap arti atau makna dari sesuatu yang kita dengar (Underwood

1990:1).

       Pengajaran tersebut memberikan makna pada kita bahwa pendengar itu selalu

aktif, karena otaknya bekerja melakukan proses encoding dan decoding. Bila kegiatan

ini berjalan dengan baik maka hasil yang disampaikan sesuai dengan apa yang

dimaksud oleh pembicara. Untuk bisa diterima oleh masyarakat dalam berkomunikasi

kita harus bisa menjadi pendengar yang baik.

       Galvin dikutip oleh Underwood (1990:4). Ada 5 alasan kita mendengarkan :

(a) untuk melibatkan dalam kegiatan sosial

(b) untuk bertukar informasi

(c) untuk latihan pengendalian

(d) untuk bertukar perasaan

(e) untuk kesenangan

       Logikanya design pembelajaran menyimak haruslah dirancang, menyimak

yang mempunyai tujuan yang mengandung unsur tersebut diatas. Misalnya siswa

diminta untuk mencapai informasi rinci atau ide pokoknya. Hal ini dimaksudkan agar

anak pikirannya terfokus, tidak setiap kata didengarkan tetapi yang berkait dengan

pertanyaannya saja. Littlewood (1981:68) menunjukan ada beberapa kegiatan yang

bisa digunakan untuk membantu mengembangkan ketrampilan menyimak:




                                         5
1. Performing Physical Tasks

          Dimana siswa diminta mencari arti tertentu yang ada kaitannya dengan

   tugas yang harus dia lakukan. Kegiatan ini mendorong siswa mendengarkan

   secara selektif, yaitu mensarikan informasi yang relevan dengan tugasnya.

   Keberhasilan kegiatan ini diukur dari kegiatan praktek semata, apakah tugas non-

   linguistik ini dilakukan secara benar atau tidak.

   a. Identifikasi dan seleksi

      Siswa mempunyai sejumlah gambar. Dia harus mendengarkan sebuah

      deskripsi atau dialog, kemudian memilih atau menseleksi gambar mana yang

      sesuai dengan teks lisan tersebut.

   b. Mengurutkan (Sequencing)

      Siswa dengan sejumlah gambar diminta mengurutkan sesuai dengan teks lisan

      yang dimaksud.

   c. Menempatkan (Locating)

      Disini siswa diminta menempatkan sesuatu tidak dengan urutan tetapi sesuai

      dengan lokasinya. Teksnya bisa berupa percakapan 2 orang dimana mereka

      harus menempatklan almarinya.

   d. Drawing and Contructing

      Siswa diminta mendengarkan sebuah cerita atau diskusi dan menggambarnya

      misal: rencana ruangan rumah. Dalam cara yang sama siswa diminta

      menyusun sebuah model atau pola dengan menggunakan balok-balok kecil

      yang sudah disediakan.



                                           6
e. Performing other actions

     Siswa diminta untuk melakukan atau menirukan sesuatu sebagaimana yang

     diperintahkan sesuai dengan teks lisan.


          Dalam kegiatan yang ada pada perfoming phycical tasks, yang diperlukan

   oleh siswa adalah memberikan respon sederhana. Hal yang demikian diperlukan

   dalam pembelajaran menyimak pada tahap awal memeperlajari bahasa Inggris.

   Karena dengan tugas yang sederhana ini menyebabkan bisa mendorong siswa

   menyukai bahasa Inggris dan juga mereka tidak merasa takut lagi dalam

   pembelajaran menyimak.

2. Transferring Information

          Dalam kegiatan ini siswa sudah diminta untuk mensarikan informasi yang

   relevan dari teks kemudian ditransfer dalam bentuk lain. Misalnya : siswa

   diminta mendengarkan 2 narasi pendek, kemudian mengisi tabel yang sudah

   disediakan.

          Dengan model demikian, cara ini mengajarkan kepada siswa untuk

   berfikir sistematis dan praktis. Siswa diminta melakukan scanning, kemudian

   menempatkan pada tabel yang tersedia sesuai dengan isi teks lisan. Kegiatan ini

   bisa digunakan sebagai batu loncatan pada tahap yang lebih tinggi

3. Reformulating and Evaluating Information

          Dalam tahap ini siswa diberikan tugas yang lebih luas, yang berorientasi

   pada teks secara comprehensive. Seperti di dalam kegiatan information transfer,




                                        7
siswa mendengar suatu teks kemudian meringkas hal-hal yang penting dengan

     kata-katanya sendiri.

            Kegiatan ini cukup komplek karena siswa dituntut untuk bisa mencerna

     materi lisan, kemudian mengaitkan dan mengolah informasi yang didapatkan,

     dan dengan kata-katanya sendiri merangkum dari teks lisan tersebut.


Jenis Materi Pelajaran Listening

     Berikut Underwood (1990: 5) merekomendasikan sejumlah situasi menyimak

seyogyanya yang kita siapkan.

1.   Listening to live conversation in which one takes no part

     Seseorang yang dengan sendirinya mendengarkan percakapan orang lain karena

     sesuatu yang dikatakan dalam percakapan itu menarik untuk didengarnya.

2.   Listening to announcements

     Disini seseorang hanya tertarik pada informasi yang relevan dengan yang

     dibutuhkan, dan mengabaikan informasi-informasi lainnya. Biasanya terjadi di

     bandara atau setasiun.

3.   Listening to news & the weather forcast on the radio

     Tujuannya untuk memperoleh informasi secara jelas berita utama hari ini atau

     apakah hari ini akan ada topan sehingga seseorang bisa melakukan antisipasi

4.   Watching the news the weather forecart on television

     Visualisasi pembicara pada layar TV ikut membantu mempermudah seseorang

     memahami apa yang sedang dikatakan karena ekspresi wajah, pandangan mata,

     gerak tangan dsb.



                                           8
5.   Listening to the radio for entertainment

     Pendengar biasanya mengalami kesulitan karena keterbatasan pengetahuan apa

     yang sedang dikatakan. Dalam hal ini ia harus mempunyai pengalaman berbagai

     macam faktor situasi.

6.   Watching television for entertainment

     Hal demikian lebih mudah bila dibanding kita mendengarkan radio, karena

     menonton TV tanda-tanda paralinguistiknya yang diberikan oleh pembicara bisa

     membantu pendengar untuk memahami maksudnya.

7.   Watching a live performance of a play

     Tujuan pokoknya adalah untuk hiburan. Seseorang menonton drama karena

     tertarik pada ceritanya atau aktornya dan interaksi diantara mereka.

8.   Watching a film in a cinema

     Kelebihan film atas siaran langsung adalah bahwa suara dapat dihasilkan pada

     tingkat yang diinginkan sehingga pendengar tidak mengalami ksulitan

     mendengarkan kata-kata.

9.   Listening to records

     Suara musik yang berbaur dengan lirik lagu tersebut dan menjadikan tidak jelas,

     tetapi suara rhython dan irama lagu kadang-kadang bisa membantu pendengar

     untuk memprediksi kata-kata apa berikutnya.

10. Following a lesson

     Siswa memerlukan kemampuan untuk memahami konsep dan harus bisa

     membedakan antara ide pokok dan pendukung ide pokok.



                                             9
11. Listening on the telephone

    Bila ada gangguan kemungkinan pendengar mengalami kesulitan menangkap

    kata-kata yang diucapkan.


        Hal-hal tersebut di atas menyadarkan kepada guru untuk lebih banyak

berkreasi dalam usaha menciptakan materi pembelajaran menyimak. Sehingga guru

tidak perlu merasa kekurangan materi sedangkan model pembelajaranya bisa dibuat

sebagaimana yang disarankan oleh Littlewood tentang macam-macam kegiatan untuk

mengembangkan ketrampilan menyimak.

        Daftar diatas juga memberikan masukkan kepada guru bahwa selayaknya

materi pembelajaran menyimak itu materi yang autentik. Artinya isi dari teks lisan

tersebut benar-benar ada dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga dengan

situasi yang beragam tersebut bisa menjadikan pembelajaran menyimak menjadi

menarik dan tidak membosankan.


PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENYIMAK

a. Pre-listening activity

           Adalah suatu kegiatan sebelum siswa mendengarkan teks lisan.

   Fungsinya adalah untuk memfasilitasi siswa siap menerima kegiatan menyimak

   dengan harapan siswa tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran menyimak

   karena pengetahuan yang relevan dan kata kunci dibahas dalam kegiatan ini.

   Pada tahap ini Underwood (1990:31) mengemukakan beberapa kegiatan yang bisa

   diterapkan oleh guru:



                                       10
-   Guru memberikan informasi yang relevan dengan topik yang akan dibahas.

   -   Murid membaca teks yang relevan dengan teks listening.

   -   Murid mengamati gambar-gambar.

   -   Diskusi dengan topik yang ada kaitannya dengan teks listening.

   -   Kegiatan tanya jawab.

   -   Latihan menulis.

   -   Mengikuti perintah untuk kegiatan menyimak.

   -   Pertimbangan bagaimana kegiatan menyimak dilaksanakan.


            Disini guru dituntut untuk lebih peka dalam memilih kegiatan tersebut

    diatas yang sesuai dengan teks lisan, sehingga fungsi pre-listening activity untuk

    memfasilitasi memahami teks lisan bisa terpenuhi. Kegiatan ini hendaknya

    dirancang oleh guru yang bisa membangkitkan minat siswa untuk mengetahui

    topiknya lebih jauh pada kegiatan selanjutnya. Pada akhir kegiatan ini guru harus

    percaya bahwa siswa sudah siap bekal pengetahuan yang ada kaitanya dengan isi

    teks lisan.


b. While-listening activity

            Tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan ketrampilan siswa dalam

   mendapatkan pesan dari bahasa ucapan. Disini harus ada alasan kuat mengapa

   siswa harus mendengarkan sehingga pikiran anak sudah terfokus pada apa yang

   akan didengar dari teks lisan tersebut.




                                             11
Agar siswa tidak merasa takut menghadapi kegiatan pembelajaran ini

    maka pembelajaran harus menarik, tingkat kesulitannya sesuai dengan

    kemampuan anak dan pengerjaannya sederhana.


           Sebelum teks lisan diperdengarkan kepada siswa, hand-out harus

    diberikan terlebih dahulu kemudian dicek apakah dalam hand-out tersebut ada

    hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. Yang perlu dihindari adalah siswa

    tidak tahu apa yang harus dilakukan. Yang tersering terjadi disekolah bahwa

    pembelajaran menyimak berubah menjadi testing, karena mereka tidak

    memahami fungsi pembelajaran.


c. Post-listening activity

           Kegiatan ini berlangsung setelah while-listening activity, dan merupakan

   pengembangan dari pre-listening activity dan while-listening activity. Tujuannya

   adalah untuk mengecek apakah murid telah memahami apa yang mereka perlukan

   untuk dapat mengerti dan apakah mereka telah menyempurnakan tugas-tugas apa

   saja yang ada pada while listening telah di kerjakan dengan baik. Tujuan

   berikutnya adalah untuk merefleksi mengapa beberapa anak mengalami kesulitan

   atau tidak bisa mendapatkan pesan secara utuh dari teks lisan. Selain itu, dalam

   while listening siswa mendapat keuntungan untuk memikirkan perilaku pembicara

   apa yang disampaikan dalam perilaku tersebut. Kemudian yang terakhir, kegiatan

   dalam tahap ini adalah merupakan pengembangan topik dalam atau bahasa pada

   teks lisan.



                                        12
Karena kegiatan ini merupakan pengembangan dari kegiatan yang sudah

   dilakukan sebelumnya maka materinya tidak terlepas dari topik yang dibahas.

   Tetapi jenis kegiatannya bisa berubah misalnya menjadi pengayaan kosa kata,

   atau menulis. Bisanya kegiatan ini bersifat ringan dan menyenangkan.


PERMASALAHAN YANG TIMBUL DALAM BELAJAR MENYIMAK

BAHASA INGGRIS.

       Kita secara cepat bisa membedakan percakapan langsung dengan percakapan

melalu telephone. Dan kita mengakui bahwa mendengarkan melalu telepon, jauh

lebih sulit. Apapun permasalahanya tentu tidak lepas dari ciri bahasa ucapan yang

diantaranya ada tekanan, intonasi, formal, informal, dan lain-lain.

       Underwood (1990:16) mengetengahkan beberapa permasalahan potensial

yang bakal muncul bila belajar menyimak Bahasa Inggris.

1. Tidak adanya kendali kecepatan pada pembicara

    Dalam pelajaran listening comprehension sering siswa mengalami kesulitan
    karena mereka tidak bisa mengendalikan kecepatan si pembicara seolah-olah
    ungkapan-ungkapannya lenyap begitu saja. Siswa hanya dapat menangkap
    sepotong-potong.
    Keadaan ini menyebabkan informasi yang diperoleh siswa tidak lengkap yang

    bisa merusak pemahaman siswa tentang isi teks. Bila siswa mempunyai

    pengetahuan yang cukup tentang topik teks lisan tersebut, siswa masih bisa

    berkerja menghubung-hubungkan informsi yang sepotong tersebut dengan

    pengetahuannya, namun hal ini bersifat spekulatif.



                                          13
2. Tidak dapat diulangi lagi.
    Bila kita saling berhadapan langsung, hal-hal yang kurang jelas bisa ditanyakan
    lagi sehingga komunikasi menjadi jelas. Tetapi kalau siswa tidak paham, tidak
    bisa dilakukan seperti dalam percakapan langsung.
    Pembelajaran itu memang berbeda dari testing karena pembelajaran bersifat

    membantu. Bila dipandang perlu oleh guru teks lisan tersebut bisa dipergunakan

    sampai tiga kali. Dengan demikian anak tidak menjadi frustasi.

3. Kosa kata terbatas

   Pemilihan kosa kata pembicara yang tidak bisa diketahui artinya oleh pendengar,

   ia tidak menghentikan pembicaraan tersebut untuk minta klarifikasi. Namun

   pendengar    bila melakukan reka-rekaan arti apa yang diucapkan dan itupun

   pendengar harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang yang dibicarakan.

   Bila dalam kegiatan pre-listening activity dirancang dan berjalan dengan baik,

   sebetulnya keterbatasan kosa kata sudah bisa diatasi. Karena kata-kata kunci yang

   ada pada teks lisan harus sudah dikuasai oleh anak sebelum teks tersebut

   diperdengarkan.

4. Kesulitan mengenali tanda-tanda.

   Banyak cara yang digunakan oleh pembicara bila ia akan berpindah dari hal yang

   satu ke hal yang lainnya, atau dalam memberikan contoh atau mengulangi hal-hal

   tertentu. Tanda-tanda tersebut tidaklah begitu saja untuk seorang yang

   mendengarkan bahasa asing.

5. Masalah interpretasi




                                        14
Siswa yang tidak terbiasa dengan konteks yang dibicarakan mungkin mengalami

   kesulitan dalam menginterprestasikan kata-kata yang ia dengar meskipun ia

   mengetahui arti klasikalnya. Seseorang yang belum anda ketahui, apakah untuk

   datang pada jam 08.00 tiba-tiba menelpon anda “I’ll be a bit late”. Anda tidak

   paham berapa lama harus menuggu meskipun anda mengetahui kata “bit”. Tetapi

   bila kawan anda dengan mengucapkan kata yang sama, pasti anda tahu berapa

   lama harus menunggu.

6. Tidak mampu berkonsentrasi.

   Banyak hal yang menyebabkan siswa tidak bisa berkonsentrasi, diantaranya

   rekaman yang tidak baik, mesinnya tidak baik atau ruanganya yang tidak

   memadai. Ketidak mampuan berkonsentrasi sebentar saja dapat menyebabkan

   kerusakan pemahaman apa yang didengar.

7. Kemapanan kebiasaan belajar.

   Siswa yang biasa belajar bahasa inggris melalui membaca, akan merasa asing

   terhadap kata-kata yang digunakan oleh pembicara. Karena siswa tidak berbicara

   mendengarnya meskipun mereka sering menjumpai dalam buku bacaan.


PERMASALAHAN YANG TIMBUL DALAM PEMBELAJARAN MENYI-

MAK BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH

1. Menyimak bahasa Inggris sulit

          Sulitnya menyimak bahasa Inggris tidak hanya dihadapi oleh siswa saja

    namun juga oleh guru. Sudah tentu, guru sudah bekerja keras untuk mengusai




                                       15
bahan yang akan diajarkan dengan sebaik-baiknya. Ia dituntut mampu

    menjelaskan baik dari aspek struktural dan fungsional meaning-nya. Hal

    demikian menyebabkan guru malas untuk mengajarkan listening comprehension.

2. Pembelajaran menyimak dianggap membuang-buang waktu

           Konsekuensi dari ujian nasional yang berbentuk tertulis, pembelajaran

   menyimak dianggap tidak mendukung ujian nasional. Alternatif terbaik yang

   dipilih oleh guru adalah lebih baik memilih pembelajaran reading, speaking atau

   writing daripada mengambil resiko anak tidak lulus karena waktu tersita untuk

   pembelajaran menyimak.

3. Tidak adanya materi menyimak yang memadai

           Mungkin kaset tape, video, CD pembelajaran bahasa Inggris, tetapi itupun

   harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Akibatnya guru harus mencari

   keman-mana, dan menyita waktu.

4. Tidak adanya rencana pembelajaran menyimak bahasa Inggris

           Karena tidak pernah mengajarkan pelajaran menyimak bahasa Inggris

   guru merasa ada kesulitan membuat rencana pembelajaran. Ia memerlukan model

   sebagai acuan untuk merancang pembelajaran menyimak.


DILEMA PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS

       Bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi, idealnya diajarkan meliputi 4

aspek : mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca. Jadi sikap pembelajaran

bahasa Inggris harus mengacu pada bahasa sebagai sarana komunikasi. Bila hal

tersebut tidak dipenuhi berarti bisa berakibat out come yang akan dihasilkan sangat




                                        16
rendah. Hal ini sudah diketahui bersama bahwa kemampuan berbahasa Inggris siswa

tidak memuaskan. Kedaan ini dicoba diatasi dengan penataran-penataran, serta

kegiatan MGMP, namun hasilnya masih tetap.

       Berdasarkan pembelajaran menyimak dan permasalahan yang ada, maka hal-

hal yang bersifat dilematis :

1. Tidak adanya kebebasan para guru dalam pembelajaran bahasa Inggris, mereka

   mudah terjebak dengan keseragaman. Mereka masih takut bila berbeda dengan

   lainnya. Maka keberadaan soal test yang mengacu pada soal Nasional merupakan

   status quo yang harus diamankan. Guru memahami betul kemampuan siswanya,

   dan sadar untuk berusaha meningkatkan ketrampilan siswanya. Namun ia terikat

   pada konsep pembelajaran bahasa Inggris di sekolah yang hanya sekedar mencari

   nilai untuk lulus.

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris menyimpang

   Tujuan pembelajaran bahasa Inggris adalah agar anak bisa lulus, jadi bukan agar

   anak bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dengan demikian guru tidak mau

   mengambil resiko, karena sering mengajarkan listening anak menjadi tidak lulus.

   Padahal bila anak diharapkan terampil berbahasa Inggris pra-syaratnya adalah

   anak harus terampil dalam menyimak, karena menyimak sebagai dasar untuk

   ketrampilan berbahasa lainnya. Sehinga sampai sekarang pun kelemahan ini

   belum bisa diatasi. Sebagaian besar pembelajaran bahasa Inggris berkutat masalah

   reading dan dampaknya mereka mengalami kesulitan bila akan berkomunikasi

   aktif dengan orang lain, karena mereka lemah pada pronounciation sehingga

   mereka salah dalam mendengarkan dan tidak mampu dalam berbicara.



                                       17
3. Jenis Soal Ujian Nasional

   Jenis Soal Ujian Nasional adalah pilihan ganda yang bersifat spekulatif. Sehingga

   kawasan kognitif saja yang dikembangkan sedangkan untuk efektif dan motorik

   terabaikan. Kita semua percaya bahwa semua guru menghendaki siswanya

   terampil berbahasa Inggris, tetapi untuk apa pembelajaran menyimak diadakan

   bila arah pembelajaran bahasa Inggris agar bisa mengerjakan soal-soal ujian

   nasional. Pilihan yang tepat untuk guru adalah melakukan pembelajaran bahasa

   Inggris dengan model latihan soal sebagai persiapan menghadapi ujian nasional.

4. Buku paket yang sudah usang

   Buku paket yang ada selalu dijadikan acuan dalam pembuatan soal test, mestinya

   guru lebih kreatif mencari buku lain yang memadai untuk dijadikan buku

   pegangan siswa. Karena buku pegangan siswa yang ada sekarang tidak

   memungkinkan untuk bisa mengembangkan ketrampilan menyimak. Dengan

   demikian pola pembelajarannya pun bisa dipastikan monoton tidak pernah

   menyentuh kegiatan pembelajaran menyimak. Tetapi bila guru menganjur

   menggunakan buku yang di dalamnya memuat ketrampilan-ketrampilan pengem-

   bangan berbahasa siswa. Konsekuensinya anak terbebani biaya. Dan juga, kalau

   guru membuat materi sendiri waktu yang dibutuhkan juga lama. Akhirnya,

   meskipun dengan berat hati berketetapan lebih baik menggunakan buku usang

   dari pada repot-repot, toh buku tersebut buku pegangan siswa yang dianjurkan

   oleh pemerintah.




                                        18
PENUTUP

Simpulan

        Ketrampilan menyimak merupakan pra-syarat pada ketrampilan yang lain

dalam berbahasa untuk terampil berbahasa Inggris tentu diperlukan juga ketrampilan

dalam menyimak. Seseorang tidak akan begitu saja terampil dalam berbahasa Inggris

bila tidak belajar dalam waktu yang relatif lama. Dengan demikian agar seseorang itu

terampil berbahasa Inggris, ia perlu waktu yang lama juga dalam pembelajaran

menyimak. Namun pada kenyataannya di sekolah, hampir bisa dipastikan bahwa

pembelajaran menyimak menjadi sesuatu yang langka. Dan hal tersebut menjadi salah

satu sebab mengapa kemampuan berbahasa Inggris anak tidak baik

        Sebab yang lain yang ikut memberikan kontribusi terhadap rendahnya

kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris tidak terlepas dari model pembelajaran-

nya. Hal demikian karena dampak dari sistem penilaian kelulusan yang menggunakan

ujian nasional sebagai pedoman. Sehingga bentuk dan jenis soal ujian nasional

dijadikan referensi oleh guru dalam pembelajaran. Akibatnya pembelajaran

menyimak tidak dipandang perlu. Disinilah letak penyimpangan pembelajaran bahasa

Inggris.



Saran

        Berdasarkan uraian di atas agar pembelajaran bahasa Inggris bisa memberikan

makna kepada siswa sehingga mampu berhasa Inggris dengan baik maka

pembelajaran menyimak juga harus mendapatkan alokasi waktu sama dengan

pembelajaran untuk ketrampilan lainnya.




                                          19
Pembelajaran menyimak Bahasa Inggris haruslah dipandang sebagai bagian

penting pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi. Sehingga harus mendapat

porsi yang sama besarnya dengan pembelajaran yang lain seperti membaca, berbicara

dan menulis.

       Konsekuensi logis dengan Pembelajaran tersebut, Sistem ujian Nasional

haruslah diubah karena bisa dianggap menghambat pengajaran bahasa di sekolah.

Sehingga out put siswa tidak pernah bisa mengucapkan bahasa Inggris dengan baik,

mereka ragu dan malu bila salah meskipun secara tertulis mereka tahu artinya.

       Pembahasan pengajaran bahasa Inggris pada forum MGMP harus dibenahi,

tidak hanya terjebak hanya pada pembuatan soal, SP, RP dan AMP. Tetapi lebih

menekan pada mengatasi bagaimana siswa terampil dalam berbahasa Inggris.


DAFTAR PUSTAKA

Underwood, Mary. 1990. Teaching Listening. New York: Longman Inc.

Littlewood, William. 1983. Communicative Language Teaching. London: Cambrige.

Johson, keith and Morrow, Keith. 1981. Communication in the Classroom.
        Hongkong: Longman.

Matthews, Alan, Spratt, Mary and Dangerfiled, Less. 1990. At The Calkface. Great
       Britain: Edward Arnold.

Lewis. Michael and Hill Jimmie. 1990. Practical Technigues for Language Teaching.
        London: Commercial Colour Press.




                                         20

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pentaksiran dalam Pendidikan Khas
Pentaksiran dalam Pendidikan KhasPentaksiran dalam Pendidikan Khas
Pentaksiran dalam Pendidikan KhasAdila Dila
 
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarPtk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarfulan85
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall921920
 
Bmm3133 p tindakan 1 may
Bmm3133 p tindakan 1 mayBmm3133 p tindakan 1 may
Bmm3133 p tindakan 1 mayMayhana Musa
 
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104Pensil Dan Pemadam
 
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa keduaTeknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa keduaAndi Sahtiani Jahrir
 
Prinsip pengajaran kosakata bahasa asing
Prinsip pengajaran kosakata bahasa asingPrinsip pengajaran kosakata bahasa asing
Prinsip pengajaran kosakata bahasa asingWidya Ajeng Pemila
 
Pembelajaran bahasa inggris melalui permainan
Pembelajaran  bahasa inggris melalui permainanPembelajaran  bahasa inggris melalui permainan
Pembelajaran bahasa inggris melalui permainanFajar Najiha
 
Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameAnie01
 
Guru tidak menggunakan pelbagai kaedah mengajar kemahiran membaca
Guru  tidak   menggunakan pelbagai kaedah  mengajar  kemahiran membacaGuru  tidak   menggunakan pelbagai kaedah  mengajar  kemahiran membaca
Guru tidak menggunakan pelbagai kaedah mengajar kemahiran membacaeliza72
 
Bmm3104 pengajaran kemahiran_bahasa_melayu
Bmm3104 pengajaran kemahiran_bahasa_melayuBmm3104 pengajaran kemahiran_bahasa_melayu
Bmm3104 pengajaran kemahiran_bahasa_melayuGman Radziman
 
Bahan ajar tentang
Bahan ajar tentangBahan ajar tentang
Bahan ajar tentangAhmad Sodiq
 
Ptk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrisPtk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrissatria darma
 
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggrisKb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggrisBahrul Ulum
 
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahPenelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahdalilah77
 
Contoh kajian tindakan bahasa inggeris sekolah rendah
Contoh kajian tindakan  bahasa inggeris sekolah rendah Contoh kajian tindakan  bahasa inggeris sekolah rendah
Contoh kajian tindakan bahasa inggeris sekolah rendah Luisa Wong
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianDHEluvELI
 
Contoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris smaContoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris smaArif Munawar
 

La actualidad más candente (20)

Pentaksiran dalam Pendidikan Khas
Pentaksiran dalam Pendidikan KhasPentaksiran dalam Pendidikan Khas
Pentaksiran dalam Pendidikan Khas
 
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarPtk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
 
Bmm3133 p tindakan 1 may
Bmm3133 p tindakan 1 mayBmm3133 p tindakan 1 may
Bmm3133 p tindakan 1 may
 
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
 
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa keduaTeknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
 
Prinsip pengajaran kosakata bahasa asing
Prinsip pengajaran kosakata bahasa asingPrinsip pengajaran kosakata bahasa asing
Prinsip pengajaran kosakata bahasa asing
 
Pembelajaran bahasa inggris melalui permainan
Pembelajaran  bahasa inggris melalui permainanPembelajaran  bahasa inggris melalui permainan
Pembelajaran bahasa inggris melalui permainan
 
Pengenalan
PengenalanPengenalan
Pengenalan
 
Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and game
 
Guru tidak menggunakan pelbagai kaedah mengajar kemahiran membaca
Guru  tidak   menggunakan pelbagai kaedah  mengajar  kemahiran membacaGuru  tidak   menggunakan pelbagai kaedah  mengajar  kemahiran membaca
Guru tidak menggunakan pelbagai kaedah mengajar kemahiran membaca
 
Bmm3104 pengajaran kemahiran_bahasa_melayu
Bmm3104 pengajaran kemahiran_bahasa_melayuBmm3104 pengajaran kemahiran_bahasa_melayu
Bmm3104 pengajaran kemahiran_bahasa_melayu
 
Bahan ajar tentang
Bahan ajar tentangBahan ajar tentang
Bahan ajar tentang
 
Ptk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrisPtk bahasa inggris
Ptk bahasa inggris
 
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggrisKb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
 
Lngkran soaln
Lngkran soalnLngkran soaln
Lngkran soaln
 
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahPenelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
 
Contoh kajian tindakan bahasa inggeris sekolah rendah
Contoh kajian tindakan  bahasa inggeris sekolah rendah Contoh kajian tindakan  bahasa inggeris sekolah rendah
Contoh kajian tindakan bahasa inggeris sekolah rendah
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Contoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris smaContoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris sma
 

Destacado

Destacado (9)

Supporting Information about Paychex
Supporting Information about PaychexSupporting Information about Paychex
Supporting Information about Paychex
 
Karya ilmiah3
Karya ilmiah3Karya ilmiah3
Karya ilmiah3
 
Paychex One Source Solutions
Paychex One Source SolutionsPaychex One Source Solutions
Paychex One Source Solutions
 
Pebbagian ruang tes ppdb.xlsx
Pebbagian ruang tes ppdb.xlsxPebbagian ruang tes ppdb.xlsx
Pebbagian ruang tes ppdb.xlsx
 
Omni
OmniOmni
Omni
 
Karya ilmiah4
Karya ilmiah4Karya ilmiah4
Karya ilmiah4
 
Mahatma gandhi
Mahatma gandhiMahatma gandhi
Mahatma gandhi
 
Siswa diterima ptn
Siswa diterima ptnSiswa diterima ptn
Siswa diterima ptn
 
Communication Process
Communication ProcessCommunication Process
Communication Process
 

Similar a PEMBELAJARAN MENYIMAK

Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfRitma Ariesha
 
bab i penelitian
bab i penelitianbab i penelitian
bab i penelitianAvc Subang
 
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOLKONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOLAni Mahisarani
 
PTK upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris (1)
PTK upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris (1)PTK upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris (1)
PTK upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris (1)Hilmi Janggo
 
Teaching indonesian language using audio
Teaching indonesian language using audioTeaching indonesian language using audio
Teaching indonesian language using audiobalqishusin
 
Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)noviyulianti
 
01 b-ingg-kls-7-prelim
01 b-ingg-kls-7-prelim01 b-ingg-kls-7-prelim
01 b-ingg-kls-7-prelimInstansi
 
Pengenalan bm3104
Pengenalan bm3104Pengenalan bm3104
Pengenalan bm3104Abd Mutalib
 
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIDESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIAPRILIANYUNTIARI
 
Karya ilmiah pak kiyat
Karya ilmiah pak kiyatKarya ilmiah pak kiyat
Karya ilmiah pak kiyatTum-tum Rizla
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSssusi
 
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...Alorka 114114
 
ATP Bahasa Inggris Kelas 4 (datadikdasmen.com).docx
ATP Bahasa Inggris Kelas 4 (datadikdasmen.com).docxATP Bahasa Inggris Kelas 4 (datadikdasmen.com).docx
ATP Bahasa Inggris Kelas 4 (datadikdasmen.com).docxjumadilawal15
 
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copyBab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copyNona Mere
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
 

Similar a PEMBELAJARAN MENYIMAK (20)

Karya ilmiah1
Karya ilmiah1Karya ilmiah1
Karya ilmiah1
 
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
 
bab i penelitian
bab i penelitianbab i penelitian
bab i penelitian
 
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOLKONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
 
PTK upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris (1)
PTK upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris (1)PTK upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris (1)
PTK upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris (1)
 
Teaching indonesian language using audio
Teaching indonesian language using audioTeaching indonesian language using audio
Teaching indonesian language using audio
 
Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)
 
01 b-ingg-kls-7-prelim
01 b-ingg-kls-7-prelim01 b-ingg-kls-7-prelim
01 b-ingg-kls-7-prelim
 
Pengenalan bm3104
Pengenalan bm3104Pengenalan bm3104
Pengenalan bm3104
 
Edit bab i
Edit bab iEdit bab i
Edit bab i
 
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIDESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
 
Karya ilmiah pak kiyat
Karya ilmiah pak kiyatKarya ilmiah pak kiyat
Karya ilmiah pak kiyat
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
 
ATP Bahasa Inggris Kelas 4 (datadikdasmen.com).docx
ATP Bahasa Inggris Kelas 4 (datadikdasmen.com).docxATP Bahasa Inggris Kelas 4 (datadikdasmen.com).docx
ATP Bahasa Inggris Kelas 4 (datadikdasmen.com).docx
 
ATP Kelas 4.pdf
ATP Kelas 4.pdfATP Kelas 4.pdf
ATP Kelas 4.pdf
 
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copyBab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
 
Bbm 4
Bbm 4Bbm 4
Bbm 4
 

Más de abimanyuhandoko (8)

Ppgd 2012
Ppgd 2012Ppgd 2012
Ppgd 2012
 
Leaflet ppgd
Leaflet ppgdLeaflet ppgd
Leaflet ppgd
 
Lulus ppdb
Lulus ppdbLulus ppdb
Lulus ppdb
 
Psikotes
PsikotesPsikotes
Psikotes
 
Ruang test sabtupagi
Ruang test sabtupagiRuang test sabtupagi
Ruang test sabtupagi
 
Karya ilmiah5
Karya ilmiah5Karya ilmiah5
Karya ilmiah5
 
Biodata kepsek
Biodata kepsekBiodata kepsek
Biodata kepsek
 
Program kerja SMANSABARA
Program kerja SMANSABARAProgram kerja SMANSABARA
Program kerja SMANSABARA
 

Último

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 

Último (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 

PEMBELAJARAN MENYIMAK

  • 1. DILEMA PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS PADA KELAS III DI SMA. Supriyadi NIP 131650243 SMU Negeri 1 Wanadadi Banjarnegara 1
  • 2. DILEMA PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS PADA KELAS III DI SMA. Supriyadi* Abstrak: Diterapkannya sistem penilaian kelulusan untuk kelas III berdampak pada pembelajaran bahasa Inggris, yaitu terjadi penyimpangan tujuan pembelajaran bahasa Inggris untuk terampil berbahasa Inggris menjadi target lulus Ujian Nasional. Bentuk soal ujian nasional menjadi acuan para guru dalam pembelajaran bahasa Inggris akibatnya pembelajaran menyimak bahasa Inggris terabaikan, karena dianggap membuang waktu saja. Sehingga produk yang dihasilkan dari pembelajaran bahasa Inggris tidak memuaskan semua pihak. Bahasa Inggris adalah alat komunikasi, maka dalam pembelajarannya pun harus tetap konsisten terhadap pembelajaran bahasa, yang meliputi aspek: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Ini berarti pembelajaran menyimak tetap penting dan mendapat porsi yang layak agar seseorang bisa terampil berbahasa Inggris. Tetapi bila pembelajaran menyimak dengan teknik Pre –While - Post Activity tetap diperlakukan banyak menemui kendala atau hambatan yaitu tidak adanya kebebasan para guru berkreasi, bentuk ujian nasional, dan buku paket yang telah usang. Kata Kunci : pembelajaran menyimak, permasalahan menyimak, dilema pembelajaran , pelaksanaan pembelajaran PENDAHULUAN Dengan diberlakukannya Sistem penilan kelulusan untuk kelas III, bahwa mata pelajaran Matematika, Ekonomi, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia minimal harus mendapat 3,01 dalam ujian nasional maka ke-empat mata pelajaran tersebut mendapat perhatian khusus pada tiap-tiap sekolah. Konsekuensinya, Sekolah * Supriyadi adalah guru SMA Negeri 1 Wanadadi, Banjarnegara 2
  • 3. berupaya semaksimal mungkin memfasilitasi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar menjadi seperti yang diingikan sehingga siswanya bisa lulus semua. Hal tersebut diatas berdampak tujuan pembelajaran di sekolah yang lebih mementingkan mengejar target kelulusan dari pada terjadinya proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar (KBM) berubah menjadi tidak berproses, tetapi menjadi ajang penempaan siswa melalui pemberian latihan banyak soal. Kondisi ini berlangsung semakin intens bila semakin dekat dengan waktu ujian nasional. Selanjutnya fungsi kelaspun berubah dari tempat proses KBM menjadi tempat pemberian latihan banyak soal. Soal-soal yang diberikan oleh guru selalu mengacu pada soal-soal ujian nasional. Padahal bentuk soalnya adalah tertulis dengan jenis soal pelihan ganda. Pengaruhnya terhadap pembelajaran bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi tidak menguntungkan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep pembelajaran Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi menjadi timpang. Mestinya pembelajaran bahasa Inggris yang mencakup 4 skill: listening, speaking, reading dan writing dilakukan secara terpadu. Pada kenyataan di sekolah, karena alasan tertentu, pembelajaran listening hampir tidak ada. Sudah kita ketahui bersama bahwa sebelum kita bisa berkomunikasi, kita tuntut untuk bisa mendengarkan dengan baik. Tentu kita tidak mengalami kesulitan dalam mendengarkan bahasa ibu, tetapi akan dapat sulit mendengarkan bahasa asing (Underwood 1990:1) 3
  • 4. Konsep pengajaran bahasa haruslah tetap mengacu pada bahasa sebagai alat berkomunikasi. Oleh karena itu, anak bisa mendengarkan dengan mudah haruslah diberikan pembelajaran listening lebih banyak waktu. Tujuan memberikan siswa dengan praktek menyimak yang memadai memungkinkan mereka mengerti dengan mudah baik penutur asli Bahasa Inggris atau bukan, bila mereka bicara dengan kecepatan normal dan dalam situasi yang tak tentu (Matthews 1985:60). Dari dua pendapat ahli tersebut dapat kita ketahui, pertama bahwa seseorang untuk dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan baik haruslah belajar sesuai dengan feature bahasa Inggris sebagi alat komunikasi yang mencakup 4 aspek ketrampilan, yaitu: listening, speaking, reading, dan writing. Kedua, bahwa mendengarkan dengan baik adalah sebagai pra-syarat untuk mencapai ketiga ketrmpilan lainnya. Ketiga, bahwa untuk dapat mengusai bahasa Inggris dengan baik dibutuhkan pembelajaran menyimak dalam waktu yang cukup memadai. Uraian diatas dengan jelas menunjukkan bahwa pembelajaran menyimak menjadi sangat penting dalam mempelajari bahasa Inggris sebagi sarana komunikasi. Maka pembelajaran bahasa Inggris harus diposisikan kembali pada tempat yang tepat sesuai dengan fitrahnya sebagai alat komunikasi. Tulisan ini diharapkan, secara teoritis bisa memberikan kontribusi pengetahuan untuk pengembangan pembelajaran bahasa Inggris. Sedangkan secara praktis dapat bermanfaat bagi pengambil keputusan sebagai masukan untuk menetapkan kebijakan, dan bagi guru sebagai pengajar di sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam mengajar bahasa Inggris. 4
  • 5. PEMBELAJARAN MENYIMAK Menyimak (listening ) adalah suatu kegiatan mencurahkan perhatian dan mencoba menangkap arti atau makna dari sesuatu yang kita dengar (Underwood 1990:1). Pengajaran tersebut memberikan makna pada kita bahwa pendengar itu selalu aktif, karena otaknya bekerja melakukan proses encoding dan decoding. Bila kegiatan ini berjalan dengan baik maka hasil yang disampaikan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pembicara. Untuk bisa diterima oleh masyarakat dalam berkomunikasi kita harus bisa menjadi pendengar yang baik. Galvin dikutip oleh Underwood (1990:4). Ada 5 alasan kita mendengarkan : (a) untuk melibatkan dalam kegiatan sosial (b) untuk bertukar informasi (c) untuk latihan pengendalian (d) untuk bertukar perasaan (e) untuk kesenangan Logikanya design pembelajaran menyimak haruslah dirancang, menyimak yang mempunyai tujuan yang mengandung unsur tersebut diatas. Misalnya siswa diminta untuk mencapai informasi rinci atau ide pokoknya. Hal ini dimaksudkan agar anak pikirannya terfokus, tidak setiap kata didengarkan tetapi yang berkait dengan pertanyaannya saja. Littlewood (1981:68) menunjukan ada beberapa kegiatan yang bisa digunakan untuk membantu mengembangkan ketrampilan menyimak: 5
  • 6. 1. Performing Physical Tasks Dimana siswa diminta mencari arti tertentu yang ada kaitannya dengan tugas yang harus dia lakukan. Kegiatan ini mendorong siswa mendengarkan secara selektif, yaitu mensarikan informasi yang relevan dengan tugasnya. Keberhasilan kegiatan ini diukur dari kegiatan praktek semata, apakah tugas non- linguistik ini dilakukan secara benar atau tidak. a. Identifikasi dan seleksi Siswa mempunyai sejumlah gambar. Dia harus mendengarkan sebuah deskripsi atau dialog, kemudian memilih atau menseleksi gambar mana yang sesuai dengan teks lisan tersebut. b. Mengurutkan (Sequencing) Siswa dengan sejumlah gambar diminta mengurutkan sesuai dengan teks lisan yang dimaksud. c. Menempatkan (Locating) Disini siswa diminta menempatkan sesuatu tidak dengan urutan tetapi sesuai dengan lokasinya. Teksnya bisa berupa percakapan 2 orang dimana mereka harus menempatklan almarinya. d. Drawing and Contructing Siswa diminta mendengarkan sebuah cerita atau diskusi dan menggambarnya misal: rencana ruangan rumah. Dalam cara yang sama siswa diminta menyusun sebuah model atau pola dengan menggunakan balok-balok kecil yang sudah disediakan. 6
  • 7. e. Performing other actions Siswa diminta untuk melakukan atau menirukan sesuatu sebagaimana yang diperintahkan sesuai dengan teks lisan. Dalam kegiatan yang ada pada perfoming phycical tasks, yang diperlukan oleh siswa adalah memberikan respon sederhana. Hal yang demikian diperlukan dalam pembelajaran menyimak pada tahap awal memeperlajari bahasa Inggris. Karena dengan tugas yang sederhana ini menyebabkan bisa mendorong siswa menyukai bahasa Inggris dan juga mereka tidak merasa takut lagi dalam pembelajaran menyimak. 2. Transferring Information Dalam kegiatan ini siswa sudah diminta untuk mensarikan informasi yang relevan dari teks kemudian ditransfer dalam bentuk lain. Misalnya : siswa diminta mendengarkan 2 narasi pendek, kemudian mengisi tabel yang sudah disediakan. Dengan model demikian, cara ini mengajarkan kepada siswa untuk berfikir sistematis dan praktis. Siswa diminta melakukan scanning, kemudian menempatkan pada tabel yang tersedia sesuai dengan isi teks lisan. Kegiatan ini bisa digunakan sebagai batu loncatan pada tahap yang lebih tinggi 3. Reformulating and Evaluating Information Dalam tahap ini siswa diberikan tugas yang lebih luas, yang berorientasi pada teks secara comprehensive. Seperti di dalam kegiatan information transfer, 7
  • 8. siswa mendengar suatu teks kemudian meringkas hal-hal yang penting dengan kata-katanya sendiri. Kegiatan ini cukup komplek karena siswa dituntut untuk bisa mencerna materi lisan, kemudian mengaitkan dan mengolah informasi yang didapatkan, dan dengan kata-katanya sendiri merangkum dari teks lisan tersebut. Jenis Materi Pelajaran Listening Berikut Underwood (1990: 5) merekomendasikan sejumlah situasi menyimak seyogyanya yang kita siapkan. 1. Listening to live conversation in which one takes no part Seseorang yang dengan sendirinya mendengarkan percakapan orang lain karena sesuatu yang dikatakan dalam percakapan itu menarik untuk didengarnya. 2. Listening to announcements Disini seseorang hanya tertarik pada informasi yang relevan dengan yang dibutuhkan, dan mengabaikan informasi-informasi lainnya. Biasanya terjadi di bandara atau setasiun. 3. Listening to news & the weather forcast on the radio Tujuannya untuk memperoleh informasi secara jelas berita utama hari ini atau apakah hari ini akan ada topan sehingga seseorang bisa melakukan antisipasi 4. Watching the news the weather forecart on television Visualisasi pembicara pada layar TV ikut membantu mempermudah seseorang memahami apa yang sedang dikatakan karena ekspresi wajah, pandangan mata, gerak tangan dsb. 8
  • 9. 5. Listening to the radio for entertainment Pendengar biasanya mengalami kesulitan karena keterbatasan pengetahuan apa yang sedang dikatakan. Dalam hal ini ia harus mempunyai pengalaman berbagai macam faktor situasi. 6. Watching television for entertainment Hal demikian lebih mudah bila dibanding kita mendengarkan radio, karena menonton TV tanda-tanda paralinguistiknya yang diberikan oleh pembicara bisa membantu pendengar untuk memahami maksudnya. 7. Watching a live performance of a play Tujuan pokoknya adalah untuk hiburan. Seseorang menonton drama karena tertarik pada ceritanya atau aktornya dan interaksi diantara mereka. 8. Watching a film in a cinema Kelebihan film atas siaran langsung adalah bahwa suara dapat dihasilkan pada tingkat yang diinginkan sehingga pendengar tidak mengalami ksulitan mendengarkan kata-kata. 9. Listening to records Suara musik yang berbaur dengan lirik lagu tersebut dan menjadikan tidak jelas, tetapi suara rhython dan irama lagu kadang-kadang bisa membantu pendengar untuk memprediksi kata-kata apa berikutnya. 10. Following a lesson Siswa memerlukan kemampuan untuk memahami konsep dan harus bisa membedakan antara ide pokok dan pendukung ide pokok. 9
  • 10. 11. Listening on the telephone Bila ada gangguan kemungkinan pendengar mengalami kesulitan menangkap kata-kata yang diucapkan. Hal-hal tersebut di atas menyadarkan kepada guru untuk lebih banyak berkreasi dalam usaha menciptakan materi pembelajaran menyimak. Sehingga guru tidak perlu merasa kekurangan materi sedangkan model pembelajaranya bisa dibuat sebagaimana yang disarankan oleh Littlewood tentang macam-macam kegiatan untuk mengembangkan ketrampilan menyimak. Daftar diatas juga memberikan masukkan kepada guru bahwa selayaknya materi pembelajaran menyimak itu materi yang autentik. Artinya isi dari teks lisan tersebut benar-benar ada dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga dengan situasi yang beragam tersebut bisa menjadikan pembelajaran menyimak menjadi menarik dan tidak membosankan. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENYIMAK a. Pre-listening activity Adalah suatu kegiatan sebelum siswa mendengarkan teks lisan. Fungsinya adalah untuk memfasilitasi siswa siap menerima kegiatan menyimak dengan harapan siswa tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran menyimak karena pengetahuan yang relevan dan kata kunci dibahas dalam kegiatan ini. Pada tahap ini Underwood (1990:31) mengemukakan beberapa kegiatan yang bisa diterapkan oleh guru: 10
  • 11. - Guru memberikan informasi yang relevan dengan topik yang akan dibahas. - Murid membaca teks yang relevan dengan teks listening. - Murid mengamati gambar-gambar. - Diskusi dengan topik yang ada kaitannya dengan teks listening. - Kegiatan tanya jawab. - Latihan menulis. - Mengikuti perintah untuk kegiatan menyimak. - Pertimbangan bagaimana kegiatan menyimak dilaksanakan. Disini guru dituntut untuk lebih peka dalam memilih kegiatan tersebut diatas yang sesuai dengan teks lisan, sehingga fungsi pre-listening activity untuk memfasilitasi memahami teks lisan bisa terpenuhi. Kegiatan ini hendaknya dirancang oleh guru yang bisa membangkitkan minat siswa untuk mengetahui topiknya lebih jauh pada kegiatan selanjutnya. Pada akhir kegiatan ini guru harus percaya bahwa siswa sudah siap bekal pengetahuan yang ada kaitanya dengan isi teks lisan. b. While-listening activity Tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan ketrampilan siswa dalam mendapatkan pesan dari bahasa ucapan. Disini harus ada alasan kuat mengapa siswa harus mendengarkan sehingga pikiran anak sudah terfokus pada apa yang akan didengar dari teks lisan tersebut. 11
  • 12. Agar siswa tidak merasa takut menghadapi kegiatan pembelajaran ini maka pembelajaran harus menarik, tingkat kesulitannya sesuai dengan kemampuan anak dan pengerjaannya sederhana. Sebelum teks lisan diperdengarkan kepada siswa, hand-out harus diberikan terlebih dahulu kemudian dicek apakah dalam hand-out tersebut ada hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. Yang perlu dihindari adalah siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan. Yang tersering terjadi disekolah bahwa pembelajaran menyimak berubah menjadi testing, karena mereka tidak memahami fungsi pembelajaran. c. Post-listening activity Kegiatan ini berlangsung setelah while-listening activity, dan merupakan pengembangan dari pre-listening activity dan while-listening activity. Tujuannya adalah untuk mengecek apakah murid telah memahami apa yang mereka perlukan untuk dapat mengerti dan apakah mereka telah menyempurnakan tugas-tugas apa saja yang ada pada while listening telah di kerjakan dengan baik. Tujuan berikutnya adalah untuk merefleksi mengapa beberapa anak mengalami kesulitan atau tidak bisa mendapatkan pesan secara utuh dari teks lisan. Selain itu, dalam while listening siswa mendapat keuntungan untuk memikirkan perilaku pembicara apa yang disampaikan dalam perilaku tersebut. Kemudian yang terakhir, kegiatan dalam tahap ini adalah merupakan pengembangan topik dalam atau bahasa pada teks lisan. 12
  • 13. Karena kegiatan ini merupakan pengembangan dari kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya maka materinya tidak terlepas dari topik yang dibahas. Tetapi jenis kegiatannya bisa berubah misalnya menjadi pengayaan kosa kata, atau menulis. Bisanya kegiatan ini bersifat ringan dan menyenangkan. PERMASALAHAN YANG TIMBUL DALAM BELAJAR MENYIMAK BAHASA INGGRIS. Kita secara cepat bisa membedakan percakapan langsung dengan percakapan melalu telephone. Dan kita mengakui bahwa mendengarkan melalu telepon, jauh lebih sulit. Apapun permasalahanya tentu tidak lepas dari ciri bahasa ucapan yang diantaranya ada tekanan, intonasi, formal, informal, dan lain-lain. Underwood (1990:16) mengetengahkan beberapa permasalahan potensial yang bakal muncul bila belajar menyimak Bahasa Inggris. 1. Tidak adanya kendali kecepatan pada pembicara Dalam pelajaran listening comprehension sering siswa mengalami kesulitan karena mereka tidak bisa mengendalikan kecepatan si pembicara seolah-olah ungkapan-ungkapannya lenyap begitu saja. Siswa hanya dapat menangkap sepotong-potong. Keadaan ini menyebabkan informasi yang diperoleh siswa tidak lengkap yang bisa merusak pemahaman siswa tentang isi teks. Bila siswa mempunyai pengetahuan yang cukup tentang topik teks lisan tersebut, siswa masih bisa berkerja menghubung-hubungkan informsi yang sepotong tersebut dengan pengetahuannya, namun hal ini bersifat spekulatif. 13
  • 14. 2. Tidak dapat diulangi lagi. Bila kita saling berhadapan langsung, hal-hal yang kurang jelas bisa ditanyakan lagi sehingga komunikasi menjadi jelas. Tetapi kalau siswa tidak paham, tidak bisa dilakukan seperti dalam percakapan langsung. Pembelajaran itu memang berbeda dari testing karena pembelajaran bersifat membantu. Bila dipandang perlu oleh guru teks lisan tersebut bisa dipergunakan sampai tiga kali. Dengan demikian anak tidak menjadi frustasi. 3. Kosa kata terbatas Pemilihan kosa kata pembicara yang tidak bisa diketahui artinya oleh pendengar, ia tidak menghentikan pembicaraan tersebut untuk minta klarifikasi. Namun pendengar bila melakukan reka-rekaan arti apa yang diucapkan dan itupun pendengar harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang yang dibicarakan. Bila dalam kegiatan pre-listening activity dirancang dan berjalan dengan baik, sebetulnya keterbatasan kosa kata sudah bisa diatasi. Karena kata-kata kunci yang ada pada teks lisan harus sudah dikuasai oleh anak sebelum teks tersebut diperdengarkan. 4. Kesulitan mengenali tanda-tanda. Banyak cara yang digunakan oleh pembicara bila ia akan berpindah dari hal yang satu ke hal yang lainnya, atau dalam memberikan contoh atau mengulangi hal-hal tertentu. Tanda-tanda tersebut tidaklah begitu saja untuk seorang yang mendengarkan bahasa asing. 5. Masalah interpretasi 14
  • 15. Siswa yang tidak terbiasa dengan konteks yang dibicarakan mungkin mengalami kesulitan dalam menginterprestasikan kata-kata yang ia dengar meskipun ia mengetahui arti klasikalnya. Seseorang yang belum anda ketahui, apakah untuk datang pada jam 08.00 tiba-tiba menelpon anda “I’ll be a bit late”. Anda tidak paham berapa lama harus menuggu meskipun anda mengetahui kata “bit”. Tetapi bila kawan anda dengan mengucapkan kata yang sama, pasti anda tahu berapa lama harus menunggu. 6. Tidak mampu berkonsentrasi. Banyak hal yang menyebabkan siswa tidak bisa berkonsentrasi, diantaranya rekaman yang tidak baik, mesinnya tidak baik atau ruanganya yang tidak memadai. Ketidak mampuan berkonsentrasi sebentar saja dapat menyebabkan kerusakan pemahaman apa yang didengar. 7. Kemapanan kebiasaan belajar. Siswa yang biasa belajar bahasa inggris melalui membaca, akan merasa asing terhadap kata-kata yang digunakan oleh pembicara. Karena siswa tidak berbicara mendengarnya meskipun mereka sering menjumpai dalam buku bacaan. PERMASALAHAN YANG TIMBUL DALAM PEMBELAJARAN MENYI- MAK BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH 1. Menyimak bahasa Inggris sulit Sulitnya menyimak bahasa Inggris tidak hanya dihadapi oleh siswa saja namun juga oleh guru. Sudah tentu, guru sudah bekerja keras untuk mengusai 15
  • 16. bahan yang akan diajarkan dengan sebaik-baiknya. Ia dituntut mampu menjelaskan baik dari aspek struktural dan fungsional meaning-nya. Hal demikian menyebabkan guru malas untuk mengajarkan listening comprehension. 2. Pembelajaran menyimak dianggap membuang-buang waktu Konsekuensi dari ujian nasional yang berbentuk tertulis, pembelajaran menyimak dianggap tidak mendukung ujian nasional. Alternatif terbaik yang dipilih oleh guru adalah lebih baik memilih pembelajaran reading, speaking atau writing daripada mengambil resiko anak tidak lulus karena waktu tersita untuk pembelajaran menyimak. 3. Tidak adanya materi menyimak yang memadai Mungkin kaset tape, video, CD pembelajaran bahasa Inggris, tetapi itupun harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Akibatnya guru harus mencari keman-mana, dan menyita waktu. 4. Tidak adanya rencana pembelajaran menyimak bahasa Inggris Karena tidak pernah mengajarkan pelajaran menyimak bahasa Inggris guru merasa ada kesulitan membuat rencana pembelajaran. Ia memerlukan model sebagai acuan untuk merancang pembelajaran menyimak. DILEMA PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS Bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi, idealnya diajarkan meliputi 4 aspek : mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca. Jadi sikap pembelajaran bahasa Inggris harus mengacu pada bahasa sebagai sarana komunikasi. Bila hal tersebut tidak dipenuhi berarti bisa berakibat out come yang akan dihasilkan sangat 16
  • 17. rendah. Hal ini sudah diketahui bersama bahwa kemampuan berbahasa Inggris siswa tidak memuaskan. Kedaan ini dicoba diatasi dengan penataran-penataran, serta kegiatan MGMP, namun hasilnya masih tetap. Berdasarkan pembelajaran menyimak dan permasalahan yang ada, maka hal- hal yang bersifat dilematis : 1. Tidak adanya kebebasan para guru dalam pembelajaran bahasa Inggris, mereka mudah terjebak dengan keseragaman. Mereka masih takut bila berbeda dengan lainnya. Maka keberadaan soal test yang mengacu pada soal Nasional merupakan status quo yang harus diamankan. Guru memahami betul kemampuan siswanya, dan sadar untuk berusaha meningkatkan ketrampilan siswanya. Namun ia terikat pada konsep pembelajaran bahasa Inggris di sekolah yang hanya sekedar mencari nilai untuk lulus. 2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris menyimpang Tujuan pembelajaran bahasa Inggris adalah agar anak bisa lulus, jadi bukan agar anak bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dengan demikian guru tidak mau mengambil resiko, karena sering mengajarkan listening anak menjadi tidak lulus. Padahal bila anak diharapkan terampil berbahasa Inggris pra-syaratnya adalah anak harus terampil dalam menyimak, karena menyimak sebagai dasar untuk ketrampilan berbahasa lainnya. Sehinga sampai sekarang pun kelemahan ini belum bisa diatasi. Sebagaian besar pembelajaran bahasa Inggris berkutat masalah reading dan dampaknya mereka mengalami kesulitan bila akan berkomunikasi aktif dengan orang lain, karena mereka lemah pada pronounciation sehingga mereka salah dalam mendengarkan dan tidak mampu dalam berbicara. 17
  • 18. 3. Jenis Soal Ujian Nasional Jenis Soal Ujian Nasional adalah pilihan ganda yang bersifat spekulatif. Sehingga kawasan kognitif saja yang dikembangkan sedangkan untuk efektif dan motorik terabaikan. Kita semua percaya bahwa semua guru menghendaki siswanya terampil berbahasa Inggris, tetapi untuk apa pembelajaran menyimak diadakan bila arah pembelajaran bahasa Inggris agar bisa mengerjakan soal-soal ujian nasional. Pilihan yang tepat untuk guru adalah melakukan pembelajaran bahasa Inggris dengan model latihan soal sebagai persiapan menghadapi ujian nasional. 4. Buku paket yang sudah usang Buku paket yang ada selalu dijadikan acuan dalam pembuatan soal test, mestinya guru lebih kreatif mencari buku lain yang memadai untuk dijadikan buku pegangan siswa. Karena buku pegangan siswa yang ada sekarang tidak memungkinkan untuk bisa mengembangkan ketrampilan menyimak. Dengan demikian pola pembelajarannya pun bisa dipastikan monoton tidak pernah menyentuh kegiatan pembelajaran menyimak. Tetapi bila guru menganjur menggunakan buku yang di dalamnya memuat ketrampilan-ketrampilan pengem- bangan berbahasa siswa. Konsekuensinya anak terbebani biaya. Dan juga, kalau guru membuat materi sendiri waktu yang dibutuhkan juga lama. Akhirnya, meskipun dengan berat hati berketetapan lebih baik menggunakan buku usang dari pada repot-repot, toh buku tersebut buku pegangan siswa yang dianjurkan oleh pemerintah. 18
  • 19. PENUTUP Simpulan Ketrampilan menyimak merupakan pra-syarat pada ketrampilan yang lain dalam berbahasa untuk terampil berbahasa Inggris tentu diperlukan juga ketrampilan dalam menyimak. Seseorang tidak akan begitu saja terampil dalam berbahasa Inggris bila tidak belajar dalam waktu yang relatif lama. Dengan demikian agar seseorang itu terampil berbahasa Inggris, ia perlu waktu yang lama juga dalam pembelajaran menyimak. Namun pada kenyataannya di sekolah, hampir bisa dipastikan bahwa pembelajaran menyimak menjadi sesuatu yang langka. Dan hal tersebut menjadi salah satu sebab mengapa kemampuan berbahasa Inggris anak tidak baik Sebab yang lain yang ikut memberikan kontribusi terhadap rendahnya kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris tidak terlepas dari model pembelajaran- nya. Hal demikian karena dampak dari sistem penilaian kelulusan yang menggunakan ujian nasional sebagai pedoman. Sehingga bentuk dan jenis soal ujian nasional dijadikan referensi oleh guru dalam pembelajaran. Akibatnya pembelajaran menyimak tidak dipandang perlu. Disinilah letak penyimpangan pembelajaran bahasa Inggris. Saran Berdasarkan uraian di atas agar pembelajaran bahasa Inggris bisa memberikan makna kepada siswa sehingga mampu berhasa Inggris dengan baik maka pembelajaran menyimak juga harus mendapatkan alokasi waktu sama dengan pembelajaran untuk ketrampilan lainnya. 19
  • 20. Pembelajaran menyimak Bahasa Inggris haruslah dipandang sebagai bagian penting pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi. Sehingga harus mendapat porsi yang sama besarnya dengan pembelajaran yang lain seperti membaca, berbicara dan menulis. Konsekuensi logis dengan Pembelajaran tersebut, Sistem ujian Nasional haruslah diubah karena bisa dianggap menghambat pengajaran bahasa di sekolah. Sehingga out put siswa tidak pernah bisa mengucapkan bahasa Inggris dengan baik, mereka ragu dan malu bila salah meskipun secara tertulis mereka tahu artinya. Pembahasan pengajaran bahasa Inggris pada forum MGMP harus dibenahi, tidak hanya terjebak hanya pada pembuatan soal, SP, RP dan AMP. Tetapi lebih menekan pada mengatasi bagaimana siswa terampil dalam berbahasa Inggris. DAFTAR PUSTAKA Underwood, Mary. 1990. Teaching Listening. New York: Longman Inc. Littlewood, William. 1983. Communicative Language Teaching. London: Cambrige. Johson, keith and Morrow, Keith. 1981. Communication in the Classroom. Hongkong: Longman. Matthews, Alan, Spratt, Mary and Dangerfiled, Less. 1990. At The Calkface. Great Britain: Edward Arnold. Lewis. Michael and Hill Jimmie. 1990. Practical Technigues for Language Teaching. London: Commercial Colour Press. 20