SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
MK. BIMBINGAN KONSELING 
Syatria Adymas Pranajaya, S.Pd, M.S.I
Secara etimologis, Bimbingan Konseling 
terdiri atas dua kata yaitu “bimbingan” 
(terjemahan dari kata “guidance”) dan 
“konseling” (diadopsi dari kata “counseling”). 
Dalam praktik, bimbingan dan koseling 
merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak 
terpisahkan. Keduanya merupakan bagian 
yang integral.
Istilah bimbingan merupakan terjemahan 
dari kata “guidance” berasal dari kata “to 
guide” yang mempunyai arti 
“menunjukkan, membimbing, menuntun, 
ataupun membantu”. 
Sesuai dengan istilahnya, maka secara 
umum bimbingan dapat diartikan sebagai 
suatu bantuan atau tuntunan.
Definisi bimbingan yang pertama dikemukakan 
dalam Year’s Book of Education 1955, yang 
menyatakan: 
“Bimbingan adalah suatu proses membantu 
individu melalui usahanya sendiri untuk 
menempuh dan mengembangkan kemampuannya 
agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan 
kemanfaatan sosial”
Dari beberapa definisi yang dikutip di atas kiranya dapat di 
ambil beberapa prinsip sebagai berikut: 
1.Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan, 
sehingga bantuan itu diberikan secara sistematis, berencana, 
terus menerus dan terarah pada tujuan tertentu. 
2. Bimbingan merupakan proses membantu individu. Dengan 
menggunakan kata “membantu” berarti dalam kegiatan 
bimbingan tidak terdapat adanya unsur paksaan. Dalam 
kegiatan bimbingan pembimbing tidak memaksa individu untuk 
menuju ke suatutujuan yang ditetapkan oleh pembimbing, 
melainkan pembimbing membantu mengarahkan kearah suatu 
tujuan yang telah ditetapkan bersama-sama.
3.Bantuan yang diberikan kepada setiap individu yang 
memerlukannya di dalam proses perkembangannya. 
4.Bantuan yang diberikan melalui pelayanan bimbingan 
bertujuan agar individu dapat mengembangkan dirinya 
secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 
5.Yang menjadi sasaran bimbingan adalah agar individu 
dapat mencapai kemandirian yakni tercapainya 
perkembangan yang optimal dan dapat menyesuaikan 
dirinya dengan lingkungannya.
6.Untuk mencapai tujuan bimbingan, digunakan 
pendekatan pribadi atau kelompok dengan memanfaatkan 
berbagai teknik atau media bimbingan. 
7.Layanan bimbingan dengan menggunakan berbagai 
macam media dan teknik tersebut dilaksanakan dalam 
suasana asuhan yang normative. 
8.Untuk melaksanakan kegiatan bimbingan diperlukan 
adanya persoil-personil yang memiliki keahlian dan 
pengalaman khusus dalam bidang bimbingan.
Istilah konseling berasal dari bahasa 
Inggris “to counsel” yang secara 
etimologis berarti “to give advice”, atau 
memberi saran dan nasihat.
American Personnel an Guidance Assocition (APGA) 
mendefinisikan konseling sebagai suatu hubungan antara 
seorang yang terlatih secara profesional dan individu yang 
memerlukan bantuan yang berkaitan dengan kecemasan 
biasa atau konflik atau pengambilan keputusan. 
Makna dari pengertian ini adalah bahwa konseling 
merupakan hubungan secara profesional antara seorang 
konselor dengan klien yang mencari bantuan agar klien 
dapat mengatasi kecemasan atau konflik atau mampu 
mengambil keputusan sendiri atas pemecahan masalah 
yang dihadapinya.
Bila ditarik kesimpulan; 
Konseling merupakan suatu upaya bantuan yang 
dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara 
konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, 
human, yang dilakukan dalam Susana keahlian dan yang 
didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien 
memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri 
dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan 
mungkin pada masa yang akan datang.
Bila ditarik kesimpulan; 
Konseling merupakan suatu upaya bantuan yang 
dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara 
konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, 
human, yang dilakukan dalam Susana keahlian dan yang 
didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien 
memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri 
dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan 
mungkin pada masa yang akan datang.
Konseling asal mulanya bukan dari negara kita tercinta ini, 
namun ia merupakan produk inpur dari negeri Amerika 
Serikat. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons 
di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karier. Selanjutnya 
juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian 
mengembangkan pendekatan terapi yang berpusat pada klien 
(client centered). 
Namun demikian ada juga yang berpendapat bahwa 
bimbingan konseling ini dimulai pada tahun 1896. Hal ini 
dapat dilihat dari pemyataan yang terdapat dalam buku Jauh 
J. Pietrofesa (Chicago), dalam bukunya yang berjudul 
Counseling Theory, Researce, and Prectice. Sementara itu 
Shertzer dan Stone memperkirakan bahwa konseling mulai 
ada pada tahun 1898.
Latar Belakang Perlunya BK di 
Sekolah
Perlunya BK Berdasarkan Aspek Psikologis 
Bimbingan dan konseling sangat perlu sekali karena pada dasarnya dapat 
memberikan penjelasan bahwa individu merupakan pribadi yang unik, tidak sama 
dan pasti memiliki perbedaan, serta dapat memberikan pemahaman tentang 
tingkah laku individu seiring perkembangannya selalu berubah naik turun sesuai 
dengan tugas perkembangannya, tingkah laku yang perlu diubah atau 
dikembangkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Serta dapat memberikan 
pemahaman tentang masalah-masalah psikologis.
Masalah perkembangan individu 
 Hasil proses belajar tergantung pada tingkat kematangan yang telah dicapai 
 Setiap individu memiliki tempo perkembangan masing-masing 
 Faktor pembawaan dan lingkungan sama pengaruhnya terhadap proses perkembangan 
individu. 
Masalah perbedaan individu 
Di sekolah siswa dibentuk oleh lingkungan guru dan materi pelajaran yang yang sama, akan tetapi 
hasilnya berbeda, ada siswa yang cepat, lambat, ada yang cerdas, dan malas dalam belajar, 
kenyataan ini menunjukkan pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan, mengingat bahwa 
yang menjadi tujuan pendidikan adalah perkembangan yang optimal dari setiap murid, maka 
masalah perbedaan individu perlu mendapatkan perhatian dalam pelayanan pendidikan di 
sekolah.
Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku 
 Jika penyesuaian diri ini susah untuk di lakukan akan menimbulkan tingkah 
laku yang kurang wajar, seperti sikap yang agresif, rasa rendah diri, 
bandel,menentang, jika hal ini terus di lakukan oleh murid yang kelainan 
tingkah laku akan mengganggu murid yang lain, diri sendiri, bahkan 
sekolah. Maka peranan bimbingan dan konseling sangat di perlukan di 
sekolah. 
Masalah belajar 
 Secara psikologis belajar sebagai suatu proses memperoleh perubahan 
tingkah laku untuk mendapatkan pola-pola respons yang baru yang di 
perlukan dalam interaksi dengan lingkungan secara efisien.
Perlunya BK Berdasarkan Aspek Sosial kultural 
 Perkembangan dan perubahan sosial budaya sangat cepat terjadi dalam kehidupan 
manusia saat ini, terutama dengan adanya era globalisasi. Perkembangan dan 
perubahan tersebut akan mengakibatkan bertambahnya jenis pekerjaan, pendidikan, 
dan pola yang dituntut untukmengisi kehidupan tersebut. 
Sekolah yang di dalam fungsinya tidak dapat melepaskan diri dari situasi kehidupan 
masyarakat tentu saja harus membantu murid-muridnya sebagai calon anggota 
masyarakat. Mengenalkan dunia luar itu seperti apa, susahnya mencari pekerjaan, 
persaingan dalam bisnis, dalam pendidikan atau tingkat sekolah yang lebih tinggi.
Perlunya BK Berdasarkan Aspek Agama 
 Setiap individu merupakan makhluk Tuhan yang pada 
dasarnya sama memiliki fitrah sebagai khalifah dan hamba- 
Nya. Dalam kategori ini pun, sangat diperlukan sekali 
bimbingan terhadap setiap tantangan dimensi spiritualitas 
individu, seperti: dekadensi moral, budaya hedonistik, dan 
penyakit hati. Bimbingan dalam hal ini diperuntukan agar 
setiap individu mampu memandang setiap tantangan ke arah 
positif bukan malah terjerumus ke arah negatif, sehingga 
kehidupan dapat dijalani sesuai dengan kaidah-kaidah agama. 
Alasan inilah yang mendorong adanya bimbingan di sekolah, 
khususnya bimbingan yang berkaitan dengan kehidupan 
moral.
Perlunya BK Berdasarkan Pendidikan 
 Ada tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dan segi 
pendidikan. 
 Pertama adalah dilihat dan hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam 
mengembangkan kepribadian. Hal ini mengandung implikasi bahwa proses pendidikan 
menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari pada sekedar pengajaran. 
 Kedua pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan karenanya selalu terjadi 
perubahan perubahan dan penyesuaian dalam komponen-komponennya. 
 Ketiga pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak hanya sebagai pengajar, 
tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai pendidik.
 Perlunya BK Berdasarkan Iptek 
 Di era ini ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi berkembang sangat 
pesat. Oleh karena itu, diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar 
individu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari 
perkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu 
diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada 
penerapan teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin 
kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta persaingan antar 
individu.
 Faktor-faktor yang Mendorong Terbentuknya BK di Sekolah 
 Perkembangan demokrasi dalam bidang pendidikan yang menyebabkan 
semakin terbuka luasnya peminat pendidikan pada jurusan dan bidang 
tertentu sesuai dengan kompetensinya. 
 Perluasan program pendidikan yang menyebabkan anak bingung dan tidak 
mengerti tentang perkembangan program pendidikan, sehingga 
membutuhkan bimbingan dalam menentukan pilihan sekolah maupun 
jurusan. 
 Semakin menyempitnya lapangan kerja dengan tenaga manusia, karena 
sedikit demi sedikit semua diganti dengan teknologi, sehingga siswa harus 
benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan prestasi 
sekolah.
Peranan Guru dalam Pelaksanaan BK di Sekolah 
 a.Mengenal dan memahami setiap siswa baik sebagai individu maupun kelompok. 
b. Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalamproses pembelajaran 
c. Memberikn kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapt belajar sesuai dengan 
karakteristik pribadinya 
 d. Membantu atau membimbing setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang 
dihadapinya 
 e. Menilai keberhasilan siswa
 Peran Guru Kelas dalam Kegiatan BK di Sekolah 
 a.Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, 
studi lapangan, dan sumber informasi. 
b.Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain. 
 c.Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta 
reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa. 
 d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai 
dengan tujuan yang dicita-citakan. 
e. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar. 
f. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. 
 g. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang 
akademik maupun tingkah laku sosialnya.
Kesimpulan 
 • Perluasan program pendidikan yang menyebabkan anak bingung dan tidak mengerti 
tentang perkembangan program pendidikan, sehingga membutuhkan bimbingan 
dalam menentukan pilihan sekolah maupun jurusan. 
 • Semakin menyempitnya lapangan kerja dengan tenaga manusia, karena sedikit demi 
sedikit semua diganti dengan teknologi, sehingga siswa harus benar-benar 
mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan prestasi sekolah. 
 • Semakin berkembangnya masyarakat kapitalis materialistis yang menyurutkan 
kehidupan spiritualitas dan keagamaan siswa dan juga orang tua, sehingga orientasi 
keduniaan seringkali menjadikannya ambisius, lupa diri dan rentan dengan masalah 
psikis

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
Nilna Ma'Rifah
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
Dede Kurnia
 
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
Fito Arsena
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konseling
Boyolali
 
8 bimbingan dalam pendidikan(1)
8 bimbingan dalam pendidikan(1)8 bimbingan dalam pendidikan(1)
8 bimbingan dalam pendidikan(1)
Herney Aqilah Kay
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
dirta07
 
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Mitha Ye Es
 
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin muridPengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
fiezas0363
 
4. tujuan bimbingan dan konseling
4. tujuan bimbingan dan konseling4. tujuan bimbingan dan konseling
4. tujuan bimbingan dan konseling
komisariatimmbpp
 
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
kennedy alip
 

La actualidad más candente (20)

Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
 
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konseling
 
8 bimbingan dalam pendidikan(1)
8 bimbingan dalam pendidikan(1)8 bimbingan dalam pendidikan(1)
8 bimbingan dalam pendidikan(1)
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
 
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAHBIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
 
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
 
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin muridPengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power point
 
makalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anakmakalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anak
 
Hakikat BK
Hakikat BKHakikat BK
Hakikat BK
 
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupBimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
 
4. tujuan bimbingan dan konseling
4. tujuan bimbingan dan konseling4. tujuan bimbingan dan konseling
4. tujuan bimbingan dan konseling
 
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Similar a Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya

Kelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan KonselingKelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
kelompok4
 
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah DasarPentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Intan Irawati
 
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3
Ricky Ramadhan
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
Bhagaskoro Kurniawan
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
Bhagaskoro Kurniawan
 

Similar a Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya (20)

Assignment edu3073
Assignment edu3073Assignment edu3073
Assignment edu3073
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan KonselingKelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
 
Kaunselor bukan guru disiplin
Kaunselor bukan guru disiplinKaunselor bukan guru disiplin
Kaunselor bukan guru disiplin
 
Bimbingan dan kaunseling
Bimbingan dan kaunselingBimbingan dan kaunseling
Bimbingan dan kaunseling
 
pembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganpembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbingan
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Bimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptxBimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptx
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunseling
 
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
 
BK (SMA 28 novembro)
BK (SMA 28 novembro)BK (SMA 28 novembro)
BK (SMA 28 novembro)
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah DasarPentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling
 
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 1 3
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Último (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya

  • 1. MK. BIMBINGAN KONSELING Syatria Adymas Pranajaya, S.Pd, M.S.I
  • 2. Secara etimologis, Bimbingan Konseling terdiri atas dua kata yaitu “bimbingan” (terjemahan dari kata “guidance”) dan “konseling” (diadopsi dari kata “counseling”). Dalam praktik, bimbingan dan koseling merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan. Keduanya merupakan bagian yang integral.
  • 3. Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance” berasal dari kata “to guide” yang mempunyai arti “menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu”. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.
  • 4. Definisi bimbingan yang pertama dikemukakan dalam Year’s Book of Education 1955, yang menyatakan: “Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menempuh dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial”
  • 5. Dari beberapa definisi yang dikutip di atas kiranya dapat di ambil beberapa prinsip sebagai berikut: 1.Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan, sehingga bantuan itu diberikan secara sistematis, berencana, terus menerus dan terarah pada tujuan tertentu. 2. Bimbingan merupakan proses membantu individu. Dengan menggunakan kata “membantu” berarti dalam kegiatan bimbingan tidak terdapat adanya unsur paksaan. Dalam kegiatan bimbingan pembimbing tidak memaksa individu untuk menuju ke suatutujuan yang ditetapkan oleh pembimbing, melainkan pembimbing membantu mengarahkan kearah suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama-sama.
  • 6. 3.Bantuan yang diberikan kepada setiap individu yang memerlukannya di dalam proses perkembangannya. 4.Bantuan yang diberikan melalui pelayanan bimbingan bertujuan agar individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 5.Yang menjadi sasaran bimbingan adalah agar individu dapat mencapai kemandirian yakni tercapainya perkembangan yang optimal dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya.
  • 7. 6.Untuk mencapai tujuan bimbingan, digunakan pendekatan pribadi atau kelompok dengan memanfaatkan berbagai teknik atau media bimbingan. 7.Layanan bimbingan dengan menggunakan berbagai macam media dan teknik tersebut dilaksanakan dalam suasana asuhan yang normative. 8.Untuk melaksanakan kegiatan bimbingan diperlukan adanya persoil-personil yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang bimbingan.
  • 8. Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara etimologis berarti “to give advice”, atau memberi saran dan nasihat.
  • 9. American Personnel an Guidance Assocition (APGA) mendefinisikan konseling sebagai suatu hubungan antara seorang yang terlatih secara profesional dan individu yang memerlukan bantuan yang berkaitan dengan kecemasan biasa atau konflik atau pengambilan keputusan. Makna dari pengertian ini adalah bahwa konseling merupakan hubungan secara profesional antara seorang konselor dengan klien yang mencari bantuan agar klien dapat mengatasi kecemasan atau konflik atau mampu mengambil keputusan sendiri atas pemecahan masalah yang dihadapinya.
  • 10. Bila ditarik kesimpulan; Konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, human, yang dilakukan dalam Susana keahlian dan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yang akan datang.
  • 11. Bila ditarik kesimpulan; Konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, human, yang dilakukan dalam Susana keahlian dan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yang akan datang.
  • 12. Konseling asal mulanya bukan dari negara kita tercinta ini, namun ia merupakan produk inpur dari negeri Amerika Serikat. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karier. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan terapi yang berpusat pada klien (client centered). Namun demikian ada juga yang berpendapat bahwa bimbingan konseling ini dimulai pada tahun 1896. Hal ini dapat dilihat dari pemyataan yang terdapat dalam buku Jauh J. Pietrofesa (Chicago), dalam bukunya yang berjudul Counseling Theory, Researce, and Prectice. Sementara itu Shertzer dan Stone memperkirakan bahwa konseling mulai ada pada tahun 1898.
  • 13. Latar Belakang Perlunya BK di Sekolah
  • 14. Perlunya BK Berdasarkan Aspek Psikologis Bimbingan dan konseling sangat perlu sekali karena pada dasarnya dapat memberikan penjelasan bahwa individu merupakan pribadi yang unik, tidak sama dan pasti memiliki perbedaan, serta dapat memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu seiring perkembangannya selalu berubah naik turun sesuai dengan tugas perkembangannya, tingkah laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Serta dapat memberikan pemahaman tentang masalah-masalah psikologis.
  • 15. Masalah perkembangan individu  Hasil proses belajar tergantung pada tingkat kematangan yang telah dicapai  Setiap individu memiliki tempo perkembangan masing-masing  Faktor pembawaan dan lingkungan sama pengaruhnya terhadap proses perkembangan individu. Masalah perbedaan individu Di sekolah siswa dibentuk oleh lingkungan guru dan materi pelajaran yang yang sama, akan tetapi hasilnya berbeda, ada siswa yang cepat, lambat, ada yang cerdas, dan malas dalam belajar, kenyataan ini menunjukkan pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan, mengingat bahwa yang menjadi tujuan pendidikan adalah perkembangan yang optimal dari setiap murid, maka masalah perbedaan individu perlu mendapatkan perhatian dalam pelayanan pendidikan di sekolah.
  • 16. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku  Jika penyesuaian diri ini susah untuk di lakukan akan menimbulkan tingkah laku yang kurang wajar, seperti sikap yang agresif, rasa rendah diri, bandel,menentang, jika hal ini terus di lakukan oleh murid yang kelainan tingkah laku akan mengganggu murid yang lain, diri sendiri, bahkan sekolah. Maka peranan bimbingan dan konseling sangat di perlukan di sekolah. Masalah belajar  Secara psikologis belajar sebagai suatu proses memperoleh perubahan tingkah laku untuk mendapatkan pola-pola respons yang baru yang di perlukan dalam interaksi dengan lingkungan secara efisien.
  • 17. Perlunya BK Berdasarkan Aspek Sosial kultural  Perkembangan dan perubahan sosial budaya sangat cepat terjadi dalam kehidupan manusia saat ini, terutama dengan adanya era globalisasi. Perkembangan dan perubahan tersebut akan mengakibatkan bertambahnya jenis pekerjaan, pendidikan, dan pola yang dituntut untukmengisi kehidupan tersebut. Sekolah yang di dalam fungsinya tidak dapat melepaskan diri dari situasi kehidupan masyarakat tentu saja harus membantu murid-muridnya sebagai calon anggota masyarakat. Mengenalkan dunia luar itu seperti apa, susahnya mencari pekerjaan, persaingan dalam bisnis, dalam pendidikan atau tingkat sekolah yang lebih tinggi.
  • 18. Perlunya BK Berdasarkan Aspek Agama  Setiap individu merupakan makhluk Tuhan yang pada dasarnya sama memiliki fitrah sebagai khalifah dan hamba- Nya. Dalam kategori ini pun, sangat diperlukan sekali bimbingan terhadap setiap tantangan dimensi spiritualitas individu, seperti: dekadensi moral, budaya hedonistik, dan penyakit hati. Bimbingan dalam hal ini diperuntukan agar setiap individu mampu memandang setiap tantangan ke arah positif bukan malah terjerumus ke arah negatif, sehingga kehidupan dapat dijalani sesuai dengan kaidah-kaidah agama. Alasan inilah yang mendorong adanya bimbingan di sekolah, khususnya bimbingan yang berkaitan dengan kehidupan moral.
  • 19. Perlunya BK Berdasarkan Pendidikan  Ada tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dan segi pendidikan.  Pertama adalah dilihat dan hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam mengembangkan kepribadian. Hal ini mengandung implikasi bahwa proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari pada sekedar pengajaran.  Kedua pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan karenanya selalu terjadi perubahan perubahan dan penyesuaian dalam komponen-komponennya.  Ketiga pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak hanya sebagai pengajar, tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai pendidik.
  • 20.  Perlunya BK Berdasarkan Iptek  Di era ini ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi berkembang sangat pesat. Oleh karena itu, diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar individu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari perkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada penerapan teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta persaingan antar individu.
  • 21.  Faktor-faktor yang Mendorong Terbentuknya BK di Sekolah  Perkembangan demokrasi dalam bidang pendidikan yang menyebabkan semakin terbuka luasnya peminat pendidikan pada jurusan dan bidang tertentu sesuai dengan kompetensinya.  Perluasan program pendidikan yang menyebabkan anak bingung dan tidak mengerti tentang perkembangan program pendidikan, sehingga membutuhkan bimbingan dalam menentukan pilihan sekolah maupun jurusan.  Semakin menyempitnya lapangan kerja dengan tenaga manusia, karena sedikit demi sedikit semua diganti dengan teknologi, sehingga siswa harus benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan prestasi sekolah.
  • 22. Peranan Guru dalam Pelaksanaan BK di Sekolah  a.Mengenal dan memahami setiap siswa baik sebagai individu maupun kelompok. b. Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalamproses pembelajaran c. Memberikn kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapt belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya  d. Membantu atau membimbing setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya  e. Menilai keberhasilan siswa
  • 23.  Peran Guru Kelas dalam Kegiatan BK di Sekolah  a.Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi. b.Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.  c.Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa.  d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. e. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar. f. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.  g. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya.
  • 24. Kesimpulan  • Perluasan program pendidikan yang menyebabkan anak bingung dan tidak mengerti tentang perkembangan program pendidikan, sehingga membutuhkan bimbingan dalam menentukan pilihan sekolah maupun jurusan.  • Semakin menyempitnya lapangan kerja dengan tenaga manusia, karena sedikit demi sedikit semua diganti dengan teknologi, sehingga siswa harus benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan prestasi sekolah.  • Semakin berkembangnya masyarakat kapitalis materialistis yang menyurutkan kehidupan spiritualitas dan keagamaan siswa dan juga orang tua, sehingga orientasi keduniaan seringkali menjadikannya ambisius, lupa diri dan rentan dengan masalah psikis