SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
TUGAS AKHIR
PROFESI KEPENDIDIKAN

GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN
PROFESIONAL DAN IDEAL
ARTIKEL

OLEH:
AFIFAH ASRA, S.Pd.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM PENDIDIKAN CALON PENDIDIK
AKADEMI KOMUNITAS (PPCPAK)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN
PROFESIONAL DAN IDEAL
Afifah Asra

Program Studi Akuntansi, Program Pendidikan Calon Pendidik Akademi
Komunitas (PPCPAK), Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang

Pendidikan pada hakikatnya merupakan hal yang sangat penting untuk
menjamin perkembangan kelangsungan kehidupan bangsa. Tanpa pendidikan
yang memadai suatu bangsa akan mengalami ketertinggalan dari bangsa lain di
segala bidang. Oleh karena itu tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
berkepribadian mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Keberhasilan proses pendidikan dalam rangka menghasilkan sumber
daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
ditentukan oleh komponen-komponen pendidikan, yaitu tujuan pendidikan,
pendidik, peserta didik, isi/ materi pendidikan, alat pendidikan dan lingkungan
pendidikan. Komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan saling menunjang
satu sama lainnya. Salah satu komponen penting adalah guru atau pendidik.
Guru sebagai salah satu komponen pendidikan tentunya tak terpisahkan dari
system pendidikan. Paradigma system pendidikan nasional harus mencakup
berbagai faktor diantaranya input, proses, dan output pendidikan. Dalam
pelaksanaannya, pendidikan lebih ditekankan pada upaya membangkitkan peserta
didik untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan
bangsa.

Sehingga

peran

guru

dalam

menciptakan

pembelajaran

yang

menggairahkan, dan menyenangkan menuntut guru lebih kreatif dan profesional.
Hal ini penting, karena dalam setiap pembelajaran, memiliki peran yang sangat
sentral,

baik

sebagai

perencana,

pelaksana,

maupun

evaluator

dalam

pembelajaran.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal, di mana tempat
pelaksanaan pembelajaran yang melibatkan seluruh komponen pendidikan adalah
salah satu harapan bagi negeri ini agar bisa bangkit dari keterpurukan dalam aspek
kehidupan. Sebagaimana kita ketahui bangsa Indonesia belum mampu keluar dari
krisis multidimensional, misalnya angka kemiskinan di Indonesia yang semakin
meningkat yang membutuhkan lahirnya pemuda bangsa yang

berkawan dan

selalu bergelut dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern sehingga tujuan
pendidikan relevan dengan pembangunan bangsa dengan salah satu misi untuk
mengentaskan kemiskinan bangsa.
Guru adalah salah satu aktor utama yang menentukan kesuksesan
pendidikan di samping orang tua, lingkungan masyarakat dan elemen lainnya.
Walaupun kurikulum dirumuskan dengan kesempurnaan, visi, misi, finansial yang
menyokong, jika tanpa keterlibatan aktif seorang guru, maka sekolah sebagai
lembaga pendidikan tidak akan mampu menjadikan generasi muda yang
membantu pembangunan bangsa. Akan tetapi, jika gurunya aktif dan inovatif
maka lembaga-lembaga pendidikan akan menghasilkan generasi-generasi yang
memberikan terobosan yang baik bagi pembangunan. Apalagi jika seluruh
komponen pendidikan, mulai dari kurikulum hingga guru yang berkualitas sebagai
salah satu pelaksana pendidikan saling menunjang, maka semakin berkualitaslah
generasi muda yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan.
Di sinilah letak strategis peran guru dalam dunia pendidikan. Oleh karena
itu, guru-guru yang ada harus mampu memposisikan diri sebagai guru yang
profesional dan ideal, yakni guru-guru yang mampu menciptakan kondisi dan
suasana belajar yang kondusif yaitu suasana belajar menyenangkan, menarik,
memberikan rasa aman, memberikan rasa aman, memberikan ruang pada siswa
untuk berpikir aktif, kreatif, dan inovatif dalam meengeksplorasi dan
mengelaborasi kemampuannya. Guru juga harus menyesuaikan diri dengan
tuntutan zaman yang kian maju dan kompetitif, mempunyai kekuatan spiritual,
intelektual, emosional, dan sosial tinggi, serta kreatif melakukan terobosoan dan
pembaruan yang kontinu dan konsisten.
Namun, fakta yang ada di Indonesia menunjukkan banyak guru tidak sesuai
dengan harapan di atas. Mereka belum mencerminkan diri sebagai guru ideal dan
inovatif yang siap mendidik siswa dengan profesionalisme. Kapasitas intelektual
yang masih rendah, kurangnya kedisiplinan, semangat untuk terus belajar yang
hampir hilang, integritas moral yang sering menyeleweng, dan dedikasi sosial
yang rendah adalah sebagian potret buram guru. Hal ini membuat lembaga
pendidikan monoton, bahkan terkesan semakin mundur. Banyak generasi muda
bangsa

yang tidak

memiliki

keahlian

apa

pun

ketika

menyelesaikan

pendidikannya, ketidakserapan para generasi muda di dunia kerja sehingga
peningkatan penganguran pun tak dapat dielakkan. Hal ini menghilangkan
kepercayaan public termasuk generasi muda terhadap lembaga pendidikan sebagai
salah satu jalan untuk membantu pembangunan bangsa. Ini menunjukkan bahwa
pendidikan di negeri ini mengalami kemunduran dan keterbelakangan, kurang
mampu mengantisipasi tantangan masa depan secara akurat, dan miskin
kreativitas dan inovasi. Kebutuhan akan guru-guru berkualitas dalam konteks ini
menjadi suatu kebutuhan pokok untuk mengubah masa depan bangsa agar bangsa
ini menjadi bangsa yang disegani dalam dunia pendidikan serta mampu
memberikan sumbangsih bagi pembangunan bangsa.
Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan
strategis. Hal ini disebabkan karena guru menjadi “garda terdepan” dalam proses
pelaksanaan pendidikan. Guru adalah sosok yang langsung berhadapan dengan
peserta didik dalam mendidik putra putri bangsa dengan nilai-nilai konstruktif. Di
lembaga pendidikan guru menjadi orang pertama, bertugas membimbing,
mengajar, melatih anak didik mencapai kedewasaan. Guru mengemban misi dan
tugas yang berat, sehingga jabatan guru merupakan salah satu jabatan
profesionalisme, yang menuntut keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan profesi
yang secara teori tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih
atau tidak dipersiapkan untuk itu.
Profesi guru memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan.
Tuntutan profesi ini memberikan layanan yang optimal dalam bidang pendidikan
kepada masyarakat. Secara khusus guru dituntut untuk memberikan layanan
profesional kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai. Guru
dikatakan profesional jika ia memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
guru dengan kemampuan maksimal.
Guru memegang peranan yang sangat penting terutama dalam membentuk
watak bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik. Kehadiran guru tidak
tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat yang multicultural
dan multidimensional, di mana peranan teknologi untuk menggantikan tugastugas guru masih sangat minim. Guru juga memiliki peranan yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan
menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Sesuai dengan UU RI No. 14 Tahun 2005 bahwa guru dituntut untuk
memiliki Kompetensi, maksudnya adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi tersebut meliputi
kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi social. Dalam kompetensi pedagogic, seorang guru atau dosen harus
mempunyai kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi
kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif,
dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi profesional
adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.
Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi
secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua atau wali
peserta

didik,

dan

masyarakat

sekitar.

Kompetensi-kompetensi

tersebut

memegang peranan penting dalam pembentukan seorang guru profesional dan
ideal yang menjadi tuntutan pada saat ini untuk mengimbangi perubahan zaman
yang semakin modern.
Oleh karena itu, agar proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan
meningkat, maka diperlukan guru yang memahami dan menghayati profesinya,
dan tentunya guru yang memiliki wawasan pengetahuan dan ketrampilan sehingga
membuat proses pembelajaran aktif, guru mampu menciptakan suasana
pembejaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.
Salah satu ciri pokok profesional adalah apabila seseorang memiliki
komitmen yang mendalam terhadap tugasnya. Kecintaan terhadap tugas
ditunjukkan dalam bentuk curahan tenaga, waktu dan pikiran serta penerapan
disiplin yang baik dan kuat dalam proses pendidikan akan menghasilkan mental,
watak dan kepribadian yang kuat. Karena itu diharapkan para guru mempunyai
daya kreatifitas yang tinggi dalam mengelola pembelajaran, inovatif dalam
bidangnya dan bidang lainnya, serta tidak pernah puas bila sudah mengajarkan
bahan pelajaran. Guru juga sebagai pemikir dan perancang bahan pelajaran yang
kritis dan analitis serta berani mengungkapkan berbagai gagasan kreatifnya.
Hanya dengan sikap yang demikian itulah peran seorang guru dalam dunia
pendidikan akan tampak.
Seorang guru harus menjadikan dirinya sebagai guru profesional. Guru yang
profesional menguasai berbagai kompetensi yang disyaratkan untuk menjadi
seorang guru. Hal ini akan sejalan dengan guru ideal. Guru ideal merupakan sosok
seorang guru yang senantiasa menjadi dambaan para peserta didik, selalu
memberikan keteladanan dan menjadi panutan. Guru yang ideal menguasai ilmuilmunya dengan baik sehingga mampu dalam mengelola pembelajaran yang
bermakna. Dia disukai oleh anak didiknya karena dalam cara mengajarnya pun
mudah dipahami dan menarik. Dia juga terbuka untuk menerima kritikan dari
anak didiknya, karena dari kritikan itulah dia belajar dari para peserta didiknya.
Dari mereka seorang guru bisa mengetahui kekurangan dalam cara mengajarnya,
dan melakukan umpan balik (feedback).
Menurut Rachmawati (2013: 5) guru yang baik dan ideal digambarkan
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Guru yang waspada secara profesional. Ia terus berusaha untuk
menjadikan masyarakat sekolah menjadi tempat yang paling baik bagi
anak-anak muda.
2. Mereka yakin akan nilai-nilai atau manfaat pekerjaannya. Mereka terus
memperbaiki diri serta meningkatkan mutu pekerjaannya.
3. Mereka tak lekas tersinggung dan marah oleh larangan-larangan dalam
hubungannya dengan kebebasan-kebebasan pribadi yang dikemukakan
oleh beberapa orang untuk menggambarkan profesi keguruan. Mereka
secara psikologi lebih matang sehingga rangsangan-rangsangan terhadap
dirinya dapat ditaksir.
4. Mereka memiliki seni dalan hubungan-hubungan manusiawi yang
diperolehnya dari pengamatannya tentang bekerjanya psikologi, biologi,
dan antropologi cultural di dalam kelas.
5. Mereka berkeinginan untuk terus tumbuh. Mereka sadar bahwa di
bawah pengaruhnya, sumber-sumber manusia dapat berubah nasibnya.
Berdasarkan poin-poin di atas, dapat kita rumuskan bahwa untuk menjadi
guru yang baik dan ideal tidak hanya focus pada pengusaan materi yang di
ajarkan. Seorang guru harus mampu menjalin komunikasi atau mempunyai
hubungan social yang tidak hanya interaksi dengan siswa di kelas saja. Interaksi
atau hubungan social sesama guru, dengan para pimpinan di sekolah, dengan
orang tua atau wali peserta didik, maupun dengan lingkungan masyarakat lainnya.
Paradigma guru yang melekat dalam masyarakat kita adalah seorang guru
merupakan orang yang patut untuk ditiru, orang yang pantas untuk diteladani.
Selain itu, profesi keguruan juga merupakan suatu profesi yang menuntut
dedikasi

yang tinggi.

Selain melaksanakan tugasnya

menyelenggarakan

pembelajaran di kelas, seorang guru pun juga harus menyediakan sedikit
waktunya, bisa saja di luar kelas untuk memberikan pendidikan-pendidikan
tertentu kepada peserta didiknya. Misalnya memberikan gambaran-gambaran atau
membentangkan kehidupan nyata yang nanti akan ditemukan oleh peserta didik
nantinya di dalam masyarakat. Memberikan pedoman atau panduan tertentu
kepada mereka agar mampu diterima dan bertahan dalam kehidupan
bermasyarakat. Tentunya kesebaran dan keihklasan guru dalam mengayomi
peserta didik sangat lah dituntut.
Suatu profesi dilaksanakan oleh profesional dengan memperhatikan dan
mempergunakan perilaku yang memenuhi norma-norma etika profesi. Kode etik
adalah kumpulan norma-norma yang merupakan pedoman perilaku profesional
dalam melaksanakan profesi. Guru, sebagai salah satu profesi juga mempunyai
kode etik tertentu. Guru yang profesional dan ideal harus selalu bersikap dan
bertindak sesuai dengan kode etik yang mengatur profesinya. Kode etik guru
merupakan suatu norma atau aturan tata susila yang mengatu tingkah laku guru,
dan oleh karena itu haruslah ditaati oleh guru. Tujuan dari kode etik guru adalah:
1. Agar guru mempunyai rambu-rambu yang dapat dijadikan pedoman
dalam bertingkah laku sehari-hari sebagai pendidik.
2. Agar guru dapat bercermin diri mengenai tingkah lakunya, apakah sudah
sesuai dengan profesi pendidik yang disandangnya ataukah belum.
3. Agar guru-guru dapat menjaga atau mengambil langkah preventive,
jangan sampai tingkah lakunya dapat menurunkan martabatnya sebagai
seorang profesional yang bertugas utama sebagai pendidik.
4. Agar guru selekasnya dapat kembali (mengambil langkah kuratif), jika
ternyata apa yang mereka lakukan selama ini bertentangan atau tidak
sesuai dengan norma-norma yang telah dirumuskan dan disepakati
sebagai kode etik guru.
5. Agar segala tingkah laku guru, senantiasa selaras atau paling tidak, tidak
bertentangan dengan profesi yang disandangnya sebagai seorang
pendidik. Lebih lanjut dapat diteladani oleh anak didiknya dan oleh
masyarakat umum.
Kode etik guru ini mengatur guru dalam bersikap. Sebagaimana diketahui
guru ideal merupakan gambaran tentang kondisi guru dimana ia mampu menjadi
guru yang menjadi tauladan baik bagi siswanya. Karenanya, dibutuhkan
kepribadian-kepribadian yang menunjukkan sifat-sifat dan kepribadian yang
pantas untuk digugu dan ditiru oleh siswanya.
Di samping itu, guru harus dinamis, bersemangat untuk selalu mencari dan
mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, dan ketrampilan terkini yang selalu
berkembang setiap hari. Sebagai on going formation, guru harus menyempatkan
diri dengan penuh gairah untuk belajar terus menerus, guru harus selalu menupdate atau memperbaharui ilmu yang dimilikinya. Hal ini dilakukan tidak hanya
lewat pelatihan ataupun penataran, tetapi lewat membaca buku atau majalah
profesional, mengikuti kursus lisan dan tertulis, mengikuti lokakarya dan seminar
yang berbobot yang menuntut adanya semangat guru, ketekunan dan rasa
tanggung jawabnya.
Seorang guru sejatinya juga memiliki sejumlah kecerdasan untuk membantu
menjadi tenaga profesional. Tingkat kecerdasan seseorang diukur dengan
keintelektualan, emosional, sosial, moral dan spiritual. Seorang guru yang pada
dirinya terdapat kecerdasan-kecerdasan tersebut, ia patut diberi apresiasi dengan
sebutan guru ideal dan profesional.
Pendidikan yang baik, sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat
modern dewasa ini dan sifatnya yang selalu menantang, mengharuskan adanya
pendidik yang profesional. Hal ini berarti bahwa di masyarakat diperlukan
pemimpin yang baik, di rumah diperlukan orang tua yang baik dan di sekolah
dibuthkan guru yang profesional. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik
benang merahnya bahwa di atas pundak gurulah terdapat beban yang berat dan
semakin menantang, karena memang tugas guru adalah sedemikian kompleks dan
akan

semakin

kompleks

dengan

semakin

majunya

masyarakat

serta

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam usaha membangun manusia Indonesia seutuhnya, guru merupakan
ujung tombak atau pelaksana yang terdepan. Bila kita misalkan bidang ekonomi,
politik, kedokteran, industri dan bidang lainnya adalah untuk kepentingan
manusia, maka guru bertugas untuk membangun manusianya sendiri. Hal ini
tentunya memerlukan persyaratan khusus untuk melaksanakan tugas tersebut,
yaitu guru sebagai suatu profesi, sebagai perpaduan antara panggilan, ilmu, dan
teknologi yang bertumpu pada landasan pengabdian dan sikap kepribadian yang
mulia.
Di era global seperti sekarang, peranan guru semakin penting. Hanya
melalui bimbingan guru yang profesional dan ideal, setiap siswa atau peserta didik
dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif, dan produktif
sebagai asset nasional dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan
berat sekarang dan di masa datang. Dengan kata lain, guru yang profesional dan
ideal mempunyai tugas untuk turut menyiapkan tenaga untuk pembangunan
bangsa.

DAFTAR RUJUKAN
Kode Etik Guru Indonesia.
Rachmawati, Tutik dan Daryanto. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan
Angka Kreditnya. Gava Media: Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranrizka_pratiwi
 
Teori belajar vygotsky ppt
Teori belajar vygotsky pptTeori belajar vygotsky ppt
Teori belajar vygotsky pptRahmah Salsabila
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalirmasonghyekyo
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasremintha
 
Pendidikan inklusi
Pendidikan inklusiPendidikan inklusi
Pendidikan inklusiWulan Yulian
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF khairunnisa mulyana
 
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptx
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptxAksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptx
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptxNurLailaWahyuni1
 
Pentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasiPentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasiFega Net
 
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeRAFITA AL QORNY
 
PETA KONSEP MODUL1 KB- 1 Metode pengamatan sosem
PETA KONSEP MODUL1  KB- 1 Metode pengamatan sosemPETA KONSEP MODUL1  KB- 1 Metode pengamatan sosem
PETA KONSEP MODUL1 KB- 1 Metode pengamatan sosemdunia-AUD
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...Dedi Yulianto
 
Perkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta DidikPerkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta Didikafifahdhaniyah
 
Laporan observasi slb
Laporan observasi slbLaporan observasi slb
Laporan observasi slbiwan Alit
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2dpyulianti
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALPENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALcithaquuen
 
Sistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalSistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalrinoarpa
 

La actualidad más candente (20)

Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
Teori belajar vygotsky ppt
Teori belajar vygotsky pptTeori belajar vygotsky ppt
Teori belajar vygotsky ppt
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
 
Pendidikan inklusi
Pendidikan inklusiPendidikan inklusi
Pendidikan inklusi
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
kepulauan ppt.pptx
kepulauan ppt.pptxkepulauan ppt.pptx
kepulauan ppt.pptx
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptx
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptxAksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptx
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptx
 
Pentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasiPentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasi
 
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
 
PETA KONSEP MODUL1 KB- 1 Metode pengamatan sosem
PETA KONSEP MODUL1  KB- 1 Metode pengamatan sosemPETA KONSEP MODUL1  KB- 1 Metode pengamatan sosem
PETA KONSEP MODUL1 KB- 1 Metode pengamatan sosem
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...
 
Perkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta DidikPerkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta Didik
 
Laporan observasi slb
Laporan observasi slbLaporan observasi slb
Laporan observasi slb
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALPENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
 
Ppt silabus KTSP
Ppt silabus KTSPPpt silabus KTSP
Ppt silabus KTSP
 
Sistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalSistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasional
 

Similar a Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

Ujung tombak smk
Ujung tombak smkUjung tombak smk
Ujung tombak smkRAHMANU AJ
 
Tugasan 3083 noraini mat noor baiki
Tugasan 3083 noraini mat noor baikiTugasan 3083 noraini mat noor baiki
Tugasan 3083 noraini mat noor baikimuhammad
 
Guru masa kini merealisasikan aspirasi negara
Guru masa kini merealisasikan aspirasi negaraGuru masa kini merealisasikan aspirasi negara
Guru masa kini merealisasikan aspirasi negaramohdsanusisidik
 
GPP 1063
GPP 1063GPP 1063
GPP 1063Inbmy
 
Guru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanGuru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanNina Rahayu
 
1 aspirasi 1 agenda
1 aspirasi 1 agenda1 aspirasi 1 agenda
1 aspirasi 1 agendaAbdullah Lah
 
profesion keguruan 2
profesion keguruan 2profesion keguruan 2
profesion keguruan 2muhammad
 
Kuliah 11 guru mrealisasikan fpk
Kuliah 11 guru mrealisasikan fpkKuliah 11 guru mrealisasikan fpk
Kuliah 11 guru mrealisasikan fpksiewlee0507
 
cara guru dapat memainkan peranan menjayakan hasrat FPK dan FPG dalam melaksa...
cara guru dapat memainkan peranan menjayakan hasrat FPK dan FPG dalam melaksa...cara guru dapat memainkan peranan menjayakan hasrat FPK dan FPG dalam melaksa...
cara guru dapat memainkan peranan menjayakan hasrat FPK dan FPG dalam melaksa...Yuvarani Subramaniam
 
Jurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah LiteraturJurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah LiteraturImam Nashokha
 
Profesion Keguruan
Profesion Keguruan Profesion Keguruan
Profesion Keguruan muhammad
 
Mkalah citra guru
Mkalah citra guruMkalah citra guru
Mkalah citra guruaanteen
 
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...Atifah Ruzana Abd Wahab
 
Pensijilan Guru Matematik
Pensijilan Guru MatematikPensijilan Guru Matematik
Pensijilan Guru MatematikNor Hazlinda
 

Similar a Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL (20)

Ujung tombak smk
Ujung tombak smkUjung tombak smk
Ujung tombak smk
 
Tugasan 3083 noraini mat noor baiki
Tugasan 3083 noraini mat noor baikiTugasan 3083 noraini mat noor baiki
Tugasan 3083 noraini mat noor baiki
 
Guru masa kini merealisasikan aspirasi negara
Guru masa kini merealisasikan aspirasi negaraGuru masa kini merealisasikan aspirasi negara
Guru masa kini merealisasikan aspirasi negara
 
GPP 1063
GPP 1063GPP 1063
GPP 1063
 
Guru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanGuru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikan
 
1 aspirasi 1 agenda
1 aspirasi 1 agenda1 aspirasi 1 agenda
1 aspirasi 1 agenda
 
Edu 3101
Edu 3101Edu 3101
Edu 3101
 
profesion keguruan 2
profesion keguruan 2profesion keguruan 2
profesion keguruan 2
 
Kuliah 11 guru mrealisasikan fpk
Kuliah 11 guru mrealisasikan fpkKuliah 11 guru mrealisasikan fpk
Kuliah 11 guru mrealisasikan fpk
 
cara guru dapat memainkan peranan menjayakan hasrat FPK dan FPG dalam melaksa...
cara guru dapat memainkan peranan menjayakan hasrat FPK dan FPG dalam melaksa...cara guru dapat memainkan peranan menjayakan hasrat FPK dan FPG dalam melaksa...
cara guru dapat memainkan peranan menjayakan hasrat FPK dan FPG dalam melaksa...
 
Jurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah LiteraturJurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah Literatur
 
penghantar pendidikan
penghantar pendidikanpenghantar pendidikan
penghantar pendidikan
 
Edu sem 7 oll
Edu sem 7 ollEdu sem 7 oll
Edu sem 7 oll
 
Nkr as
Nkr asNkr as
Nkr as
 
Profesion Keguruan
Profesion Keguruan Profesion Keguruan
Profesion Keguruan
 
Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1
 
Mkalah citra guru
Mkalah citra guruMkalah citra guru
Mkalah citra guru
 
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...
 
Pensijilan Guru Matematik
Pensijilan Guru MatematikPensijilan Guru Matematik
Pensijilan Guru Matematik
 
Report trends
Report trendsReport trends
Report trends
 

Más de Afifah Asra

Pajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusiPajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusiAfifah Asra
 
Pengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSOPengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSOAfifah Asra
 
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitianLatar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitianAfifah Asra
 
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...Afifah Asra
 
Metode Penelitian, Perumusan Masalah
Metode Penelitian, Perumusan MasalahMetode Penelitian, Perumusan Masalah
Metode Penelitian, Perumusan MasalahAfifah Asra
 

Más de Afifah Asra (7)

Pajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusiPajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusi
 
Kompetensi Guru
Kompetensi GuruKompetensi Guru
Kompetensi Guru
 
Pengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSOPengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSO
 
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitianLatar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
 
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
 
Metode Penelitian, Perumusan Masalah
Metode Penelitian, Perumusan MasalahMetode Penelitian, Perumusan Masalah
Metode Penelitian, Perumusan Masalah
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 

Último

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

  • 1. TUGAS AKHIR PROFESI KEPENDIDIKAN GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL ARTIKEL OLEH: AFIFAH ASRA, S.Pd. PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PENDIDIKAN CALON PENDIDIK AKADEMI KOMUNITAS (PPCPAK) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
  • 2. GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL Afifah Asra Program Studi Akuntansi, Program Pendidikan Calon Pendidik Akademi Komunitas (PPCPAK), Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang Pendidikan pada hakikatnya merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin perkembangan kelangsungan kehidupan bangsa. Tanpa pendidikan yang memadai suatu bangsa akan mengalami ketertinggalan dari bangsa lain di segala bidang. Oleh karena itu tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Keberhasilan proses pendidikan dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional ditentukan oleh komponen-komponen pendidikan, yaitu tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, isi/ materi pendidikan, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan. Komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu sama lainnya. Salah satu komponen penting adalah guru atau pendidik. Guru sebagai salah satu komponen pendidikan tentunya tak terpisahkan dari system pendidikan. Paradigma system pendidikan nasional harus mencakup berbagai faktor diantaranya input, proses, dan output pendidikan. Dalam pelaksanaannya, pendidikan lebih ditekankan pada upaya membangkitkan peserta didik untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan bangsa. Sehingga peran guru dalam menciptakan pembelajaran yang menggairahkan, dan menyenangkan menuntut guru lebih kreatif dan profesional. Hal ini penting, karena dalam setiap pembelajaran, memiliki peran yang sangat
  • 3. sentral, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun evaluator dalam pembelajaran. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal, di mana tempat pelaksanaan pembelajaran yang melibatkan seluruh komponen pendidikan adalah salah satu harapan bagi negeri ini agar bisa bangkit dari keterpurukan dalam aspek kehidupan. Sebagaimana kita ketahui bangsa Indonesia belum mampu keluar dari krisis multidimensional, misalnya angka kemiskinan di Indonesia yang semakin meningkat yang membutuhkan lahirnya pemuda bangsa yang berkawan dan selalu bergelut dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern sehingga tujuan pendidikan relevan dengan pembangunan bangsa dengan salah satu misi untuk mengentaskan kemiskinan bangsa. Guru adalah salah satu aktor utama yang menentukan kesuksesan pendidikan di samping orang tua, lingkungan masyarakat dan elemen lainnya. Walaupun kurikulum dirumuskan dengan kesempurnaan, visi, misi, finansial yang menyokong, jika tanpa keterlibatan aktif seorang guru, maka sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak akan mampu menjadikan generasi muda yang membantu pembangunan bangsa. Akan tetapi, jika gurunya aktif dan inovatif maka lembaga-lembaga pendidikan akan menghasilkan generasi-generasi yang memberikan terobosan yang baik bagi pembangunan. Apalagi jika seluruh komponen pendidikan, mulai dari kurikulum hingga guru yang berkualitas sebagai salah satu pelaksana pendidikan saling menunjang, maka semakin berkualitaslah generasi muda yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan. Di sinilah letak strategis peran guru dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, guru-guru yang ada harus mampu memposisikan diri sebagai guru yang profesional dan ideal, yakni guru-guru yang mampu menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif yaitu suasana belajar menyenangkan, menarik, memberikan rasa aman, memberikan rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif, dan inovatif dalam meengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuannya. Guru juga harus menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman yang kian maju dan kompetitif, mempunyai kekuatan spiritual,
  • 4. intelektual, emosional, dan sosial tinggi, serta kreatif melakukan terobosoan dan pembaruan yang kontinu dan konsisten. Namun, fakta yang ada di Indonesia menunjukkan banyak guru tidak sesuai dengan harapan di atas. Mereka belum mencerminkan diri sebagai guru ideal dan inovatif yang siap mendidik siswa dengan profesionalisme. Kapasitas intelektual yang masih rendah, kurangnya kedisiplinan, semangat untuk terus belajar yang hampir hilang, integritas moral yang sering menyeleweng, dan dedikasi sosial yang rendah adalah sebagian potret buram guru. Hal ini membuat lembaga pendidikan monoton, bahkan terkesan semakin mundur. Banyak generasi muda bangsa yang tidak memiliki keahlian apa pun ketika menyelesaikan pendidikannya, ketidakserapan para generasi muda di dunia kerja sehingga peningkatan penganguran pun tak dapat dielakkan. Hal ini menghilangkan kepercayaan public termasuk generasi muda terhadap lembaga pendidikan sebagai salah satu jalan untuk membantu pembangunan bangsa. Ini menunjukkan bahwa pendidikan di negeri ini mengalami kemunduran dan keterbelakangan, kurang mampu mengantisipasi tantangan masa depan secara akurat, dan miskin kreativitas dan inovasi. Kebutuhan akan guru-guru berkualitas dalam konteks ini menjadi suatu kebutuhan pokok untuk mengubah masa depan bangsa agar bangsa ini menjadi bangsa yang disegani dalam dunia pendidikan serta mampu memberikan sumbangsih bagi pembangunan bangsa. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan karena guru menjadi “garda terdepan” dalam proses pelaksanaan pendidikan. Guru adalah sosok yang langsung berhadapan dengan peserta didik dalam mendidik putra putri bangsa dengan nilai-nilai konstruktif. Di lembaga pendidikan guru menjadi orang pertama, bertugas membimbing, mengajar, melatih anak didik mencapai kedewasaan. Guru mengemban misi dan tugas yang berat, sehingga jabatan guru merupakan salah satu jabatan profesionalisme, yang menuntut keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan profesi yang secara teori tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih atau tidak dipersiapkan untuk itu.
  • 5. Profesi guru memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Tuntutan profesi ini memberikan layanan yang optimal dalam bidang pendidikan kepada masyarakat. Secara khusus guru dituntut untuk memberikan layanan profesional kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai. Guru dikatakan profesional jika ia memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru memegang peranan yang sangat penting terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat yang multicultural dan multidimensional, di mana peranan teknologi untuk menggantikan tugastugas guru masih sangat minim. Guru juga memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sesuai dengan UU RI No. 14 Tahun 2005 bahwa guru dituntut untuk memiliki Kompetensi, maksudnya adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi social. Dalam kompetensi pedagogic, seorang guru atau dosen harus mempunyai kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi-kompetensi tersebut memegang peranan penting dalam pembentukan seorang guru profesional dan ideal yang menjadi tuntutan pada saat ini untuk mengimbangi perubahan zaman yang semakin modern.
  • 6. Oleh karena itu, agar proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan meningkat, maka diperlukan guru yang memahami dan menghayati profesinya, dan tentunya guru yang memiliki wawasan pengetahuan dan ketrampilan sehingga membuat proses pembelajaran aktif, guru mampu menciptakan suasana pembejaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Salah satu ciri pokok profesional adalah apabila seseorang memiliki komitmen yang mendalam terhadap tugasnya. Kecintaan terhadap tugas ditunjukkan dalam bentuk curahan tenaga, waktu dan pikiran serta penerapan disiplin yang baik dan kuat dalam proses pendidikan akan menghasilkan mental, watak dan kepribadian yang kuat. Karena itu diharapkan para guru mempunyai daya kreatifitas yang tinggi dalam mengelola pembelajaran, inovatif dalam bidangnya dan bidang lainnya, serta tidak pernah puas bila sudah mengajarkan bahan pelajaran. Guru juga sebagai pemikir dan perancang bahan pelajaran yang kritis dan analitis serta berani mengungkapkan berbagai gagasan kreatifnya. Hanya dengan sikap yang demikian itulah peran seorang guru dalam dunia pendidikan akan tampak. Seorang guru harus menjadikan dirinya sebagai guru profesional. Guru yang profesional menguasai berbagai kompetensi yang disyaratkan untuk menjadi seorang guru. Hal ini akan sejalan dengan guru ideal. Guru ideal merupakan sosok seorang guru yang senantiasa menjadi dambaan para peserta didik, selalu memberikan keteladanan dan menjadi panutan. Guru yang ideal menguasai ilmuilmunya dengan baik sehingga mampu dalam mengelola pembelajaran yang bermakna. Dia disukai oleh anak didiknya karena dalam cara mengajarnya pun mudah dipahami dan menarik. Dia juga terbuka untuk menerima kritikan dari anak didiknya, karena dari kritikan itulah dia belajar dari para peserta didiknya. Dari mereka seorang guru bisa mengetahui kekurangan dalam cara mengajarnya, dan melakukan umpan balik (feedback). Menurut Rachmawati (2013: 5) guru yang baik dan ideal digambarkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
  • 7. 1. Guru yang waspada secara profesional. Ia terus berusaha untuk menjadikan masyarakat sekolah menjadi tempat yang paling baik bagi anak-anak muda. 2. Mereka yakin akan nilai-nilai atau manfaat pekerjaannya. Mereka terus memperbaiki diri serta meningkatkan mutu pekerjaannya. 3. Mereka tak lekas tersinggung dan marah oleh larangan-larangan dalam hubungannya dengan kebebasan-kebebasan pribadi yang dikemukakan oleh beberapa orang untuk menggambarkan profesi keguruan. Mereka secara psikologi lebih matang sehingga rangsangan-rangsangan terhadap dirinya dapat ditaksir. 4. Mereka memiliki seni dalan hubungan-hubungan manusiawi yang diperolehnya dari pengamatannya tentang bekerjanya psikologi, biologi, dan antropologi cultural di dalam kelas. 5. Mereka berkeinginan untuk terus tumbuh. Mereka sadar bahwa di bawah pengaruhnya, sumber-sumber manusia dapat berubah nasibnya. Berdasarkan poin-poin di atas, dapat kita rumuskan bahwa untuk menjadi guru yang baik dan ideal tidak hanya focus pada pengusaan materi yang di ajarkan. Seorang guru harus mampu menjalin komunikasi atau mempunyai hubungan social yang tidak hanya interaksi dengan siswa di kelas saja. Interaksi atau hubungan social sesama guru, dengan para pimpinan di sekolah, dengan orang tua atau wali peserta didik, maupun dengan lingkungan masyarakat lainnya. Paradigma guru yang melekat dalam masyarakat kita adalah seorang guru merupakan orang yang patut untuk ditiru, orang yang pantas untuk diteladani. Selain itu, profesi keguruan juga merupakan suatu profesi yang menuntut dedikasi yang tinggi. Selain melaksanakan tugasnya menyelenggarakan pembelajaran di kelas, seorang guru pun juga harus menyediakan sedikit waktunya, bisa saja di luar kelas untuk memberikan pendidikan-pendidikan tertentu kepada peserta didiknya. Misalnya memberikan gambaran-gambaran atau membentangkan kehidupan nyata yang nanti akan ditemukan oleh peserta didik nantinya di dalam masyarakat. Memberikan pedoman atau panduan tertentu kepada mereka agar mampu diterima dan bertahan dalam kehidupan
  • 8. bermasyarakat. Tentunya kesebaran dan keihklasan guru dalam mengayomi peserta didik sangat lah dituntut. Suatu profesi dilaksanakan oleh profesional dengan memperhatikan dan mempergunakan perilaku yang memenuhi norma-norma etika profesi. Kode etik adalah kumpulan norma-norma yang merupakan pedoman perilaku profesional dalam melaksanakan profesi. Guru, sebagai salah satu profesi juga mempunyai kode etik tertentu. Guru yang profesional dan ideal harus selalu bersikap dan bertindak sesuai dengan kode etik yang mengatur profesinya. Kode etik guru merupakan suatu norma atau aturan tata susila yang mengatu tingkah laku guru, dan oleh karena itu haruslah ditaati oleh guru. Tujuan dari kode etik guru adalah: 1. Agar guru mempunyai rambu-rambu yang dapat dijadikan pedoman dalam bertingkah laku sehari-hari sebagai pendidik. 2. Agar guru dapat bercermin diri mengenai tingkah lakunya, apakah sudah sesuai dengan profesi pendidik yang disandangnya ataukah belum. 3. Agar guru-guru dapat menjaga atau mengambil langkah preventive, jangan sampai tingkah lakunya dapat menurunkan martabatnya sebagai seorang profesional yang bertugas utama sebagai pendidik. 4. Agar guru selekasnya dapat kembali (mengambil langkah kuratif), jika ternyata apa yang mereka lakukan selama ini bertentangan atau tidak sesuai dengan norma-norma yang telah dirumuskan dan disepakati sebagai kode etik guru. 5. Agar segala tingkah laku guru, senantiasa selaras atau paling tidak, tidak bertentangan dengan profesi yang disandangnya sebagai seorang pendidik. Lebih lanjut dapat diteladani oleh anak didiknya dan oleh masyarakat umum. Kode etik guru ini mengatur guru dalam bersikap. Sebagaimana diketahui guru ideal merupakan gambaran tentang kondisi guru dimana ia mampu menjadi guru yang menjadi tauladan baik bagi siswanya. Karenanya, dibutuhkan kepribadian-kepribadian yang menunjukkan sifat-sifat dan kepribadian yang pantas untuk digugu dan ditiru oleh siswanya.
  • 9. Di samping itu, guru harus dinamis, bersemangat untuk selalu mencari dan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, dan ketrampilan terkini yang selalu berkembang setiap hari. Sebagai on going formation, guru harus menyempatkan diri dengan penuh gairah untuk belajar terus menerus, guru harus selalu menupdate atau memperbaharui ilmu yang dimilikinya. Hal ini dilakukan tidak hanya lewat pelatihan ataupun penataran, tetapi lewat membaca buku atau majalah profesional, mengikuti kursus lisan dan tertulis, mengikuti lokakarya dan seminar yang berbobot yang menuntut adanya semangat guru, ketekunan dan rasa tanggung jawabnya. Seorang guru sejatinya juga memiliki sejumlah kecerdasan untuk membantu menjadi tenaga profesional. Tingkat kecerdasan seseorang diukur dengan keintelektualan, emosional, sosial, moral dan spiritual. Seorang guru yang pada dirinya terdapat kecerdasan-kecerdasan tersebut, ia patut diberi apresiasi dengan sebutan guru ideal dan profesional. Pendidikan yang baik, sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat modern dewasa ini dan sifatnya yang selalu menantang, mengharuskan adanya pendidik yang profesional. Hal ini berarti bahwa di masyarakat diperlukan pemimpin yang baik, di rumah diperlukan orang tua yang baik dan di sekolah dibuthkan guru yang profesional. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik benang merahnya bahwa di atas pundak gurulah terdapat beban yang berat dan semakin menantang, karena memang tugas guru adalah sedemikian kompleks dan akan semakin kompleks dengan semakin majunya masyarakat serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam usaha membangun manusia Indonesia seutuhnya, guru merupakan ujung tombak atau pelaksana yang terdepan. Bila kita misalkan bidang ekonomi, politik, kedokteran, industri dan bidang lainnya adalah untuk kepentingan manusia, maka guru bertugas untuk membangun manusianya sendiri. Hal ini tentunya memerlukan persyaratan khusus untuk melaksanakan tugas tersebut, yaitu guru sebagai suatu profesi, sebagai perpaduan antara panggilan, ilmu, dan teknologi yang bertumpu pada landasan pengabdian dan sikap kepribadian yang mulia.
  • 10. Di era global seperti sekarang, peranan guru semakin penting. Hanya melalui bimbingan guru yang profesional dan ideal, setiap siswa atau peserta didik dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif, dan produktif sebagai asset nasional dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan berat sekarang dan di masa datang. Dengan kata lain, guru yang profesional dan ideal mempunyai tugas untuk turut menyiapkan tenaga untuk pembangunan bangsa. DAFTAR RUJUKAN Kode Etik Guru Indonesia. Rachmawati, Tutik dan Daryanto. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Gava Media: Yogyakarta. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.