SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 38
M. Syahrir Rusdy

TERAPI CAIRAN PADA ANAK
PENDAHULUAN

 Cairan merupakan bagian tubuh yang amat penting
    bagi manusia
   Pada anak & bayi persentasenya lebih besar
    daripada orang dewasa
   Pergantian/ perputaran air merupakan hal penting
    dalam hidup
   Sehari-hari terjadi pergantian cairan dalam tubuh
    karena selalu ada kehilangan cairan
   Bila tubuh kekurangan cairan maka akan terasa haus
    dan kita minum
   Sebaliknya bila kelebihan cairan, akan dibuang
    terutama melalui ginjal
Ruang cairan tubuh

 Cairan tubuh terdiri atas :
   Intraselluler  : 2/3 total cairan tubuh (67%)
   Ekstraselluler : 1/3 total cairan tubuh (33%)
     Intra vaskuler : ¼ cairan ekstrasel (8%)
     Interstitial   : sisanya (25% total cairan tubuh)
 Total cairan tubuh
   Jumlah cairan tubuh tergantung umur, jenis kelamin
   Bayi : 75-80% berat badan (prematur > tinggi)
   Anak-anak : 65%,
   Remaja : 60% berat badan
Komposisi cairan tubuh

    ION     INTRASEL   EKSTRASEL
             (mEq/L)     (mEq/L)
    Na+        20         145
    K+        150         3-5
    Cl -        -         110
   HCO3 -      10        20-25
   PO4-      110-115       5
  Protein      75         10
Komposisi beberapa cairan tubuh

              Na+       K+        CL-      HCO3-
  CAIRAN    (mEq/L)   (mEq/L)   (mEq/L)   (mEq/L)
Lambung      20-80     5-20     100-150     0
Pankreas    120-140    5-15      40-80     100
Empedu      120-140    5-15     80-110      110
Ileostomi   40-135     3-15     20-115     25-30
Diare        10-90     10-60     10-60      50
Keseimbangan osmotik

 Cairan tubuh terdiri dari :
   Partikel yang bermuatan (elektrolit)
   Partikel yang tidak bermuatan
 Partikel dalam cairan tubuh (Na, bikarbonat,
  glukosa, protein), akan dikelilingi oleh air dengan
  jumlah yang merata
 Bila dua jenis larutan yang terpisahkan oleh
  membran semi-permeabel,
   air akan berpindah dari cairan konsentrasi partikel
    rendah ke konsentrasi tinggi
   Hingga tekanan osmotik kedua ruang sama
Keseimbangan osmotik


      1                2



                           b
  a       b
                  a
Keseimbangan Donnan

 Terjadi antara 2 larutan elektrolit yang
  dipisahkan oleh membran yang dapat dilalui
  oleh air dan ion dengan BM kecil
 Salah satu larutan mengandung polianion
  kompleks (misalnya protein) yang tidak dapat
  berdifusi ke ruang lain
 Kation dan anion akan berpindah, sehingga
  konsentrasi ion kedua ruang sama
 Dalam tubuh, terjadi antara
   Cairan intravaskuler dan cairan interstitial
   Cairan intrasel dan ekstrasel
Distribusi cairan intravena

 Tubuh mempunyai mekanisme autoregulasi
  yang kompleks
 Bila kedalam ruang intravaskuler ditambahkan
  air tanpa partikel (dekstrose 5%), maka air akan
  mengisi ruang cairan tubuh secara proporsional
 Bila ditambahkan NaCl 0,9%, larutan ini akan
  mengisi ruang ekstraselluler (intersisial & intra
  vaskuler) secara proporsional
 Bila ditambahkan Albumin 5%, larutan ini akan
  mengisi ruang intravaskuler saja, sebelum terjadi
  metabolisme
Distribusi cairan intravena

 Bila ditambahkan Albumin 25%, larutan ini
  akan mengisi ruang intravaskuler dengan
  menarik sebagian cairan dari ruang
  interstitial

 Bila ditambahkan NaCl 6%, larutan ini akan
  menambah cairan ekstrasel dengan menarik
  air dari ruang intrasel
Contoh kasus
1. Seorang anak laki-laki usia 7 tahun, BB 30
   kg, diberi infus 500 ml cairan dekstrose 5%
                        500 ml Dextrose 5%



  TCT =          CIN           CIV               CIS
  65% x 30     3/4x 6 L       ¼x6            2/3 X 19,5 L
  = 19,5 L      = 4,5 L       =1,5 L           =13,5 L


             CES: 1/3 x 19,5 = 6 L

                             1,5 L+
             4,5 L+
                            38,5 ml           13,5 L +346 ml
           115,5 ml
                            =538,5             = 13.846 mL
         = 4.615,5 mL
                              mL
Contoh kasus

2. Bila cairan yang diberikan NaCl 0,9%
                      500 ml NaCl 0,9%



              CIN           CIV           CIS
              4,5 L        1,5 L         13,5 L




                         1,5 L+
           4,5 L+
                         125 ml
          375 ml                         13,5 L
                         =1.625
        = 4.875 mL
                          mL
Contoh kasus

3. Bila cairan yang diberikan 100 ml Albumin 5%
                    100 ml Albumin 5%



            CIN           CIV            CIS
            4,5 L        1,5 L          13,5 L




                       1,5 L+
                       125 ml
          4,5 L                         13,5 L
                       =1.625
                        mL
Contoh kasus

4. Bila cairan yang diberikan 20 ml Albumin 25%
                     20 ml Albumin 25%



             CIN            CIV           CIS
             4,5 L         1,5 L         13,5 L




                        1,5 L+
            4,5 L
                        100 ml
           -80 mL                        13,5 L
                        =1.600
         = 4.420 mL
                         mL
Contoh kasus
5. Bila cairan yang diberikan 100 ml NaCl 6 %

                      100 mL NaCl 6 %



              CIN            CIV           CIS
              4,5 L         1,5 L         13,5 L




                           1,5 L+
             4,5 L                          13,5 L
                          166,7 ml
           + 500 mL                       -666,7 mL
                          =1.666,7
          = 5.000 mL                    = 12.833,3 mL
                            mL
Skema distribusi cairan


                        Dextrose 5%


    CIS     CIN   CIV   RL, NaCl 0.9%

                        -Colloid
                        -Darah
                        -Plasma
                        -Plasma expander
TERAPI CAIRAN


       Resusitasi           Rumatan


                         Air + Elektrolit +
Kristaloid      Koloid        glukosa

 Mengganti kehilangan
         akut               Memasok
   (Syok, dehidrasi,       kebutuhan
     hipovolemik)            harian
KRISTALOID

 Cairan kristaloid mengandung air, elektrolit
  dan/atau gula, dengan berbagai macam
  campuran
 Keunggulan kristaloid adalah harganya yang
  murah, relatif aman dari efek samping
 Berdasarkan kadar natriumnya, cairan ini bisa
  berupa hipotonik, isotonik, atau hipertonik
  terhadap cairan plasma
Cairan hipotonik
 ½ DaD, KaEN3B, Tridex 27B, D5+1/2NS, D5+1/4NS
 Bukan cairan resusitasi, penggunaannya pada
  kelainan keseimbangan elektrolit
 Cairan ini didistribusikan ke ekstra dan intraselluler
   Digunakan pada kehilangan cairan tubuh yang disertai
    kurangnya cairan intraselluler
   Misalnya dehidrasi kronik
 Digunakan untuk kebutuhan rumatan
   Cairan rumatan bertujuan untuk mangganti kehilangan air
    lewat urine, feses, paru dan keringat
   Cairan yang hilang dengan cara ini sedikit sekali
    mengandung elektrolit
Cairan isotonik

 NaCl 0,9%, Ringer Laktat, Ringer Asetat
 Dipakai sebagai cairan resusitasi
 Cairan ini hanya mengisi ruang ekstrasel.
   ¼ dari jumlah cairan yang diberikan akan tinggal
    dalam ruang intravaskuler
   Selebihnya akan mengisi ruang interstisial
   Sehingga untuk mencukupi kebutuhan cairan
    plasma/darah dibutuhkan jumlah cairan 4 kali
 Dapat menyebabkan edema perifer sampai
  edema paru
Cairan hipertonik

 NaCl 6% (1000-2500 mOsm/L)
 Natrium merupakan ion ekstraselluler utama
   Pemberian natrium hipertonik akan menarik cairan
    intraselluler ke dalam ekstraselluler
 Cairan ini bermanfaat pada luka bakar karena dapat
  mengurangi edema pada luka, edema perifer, dan
  mengurangi jumlah cairan yang dibutuhkan
 Efektif sebagai volume expander dengan sifat anti
  edema
 Efek samping :
   hipernatremia, hiperchloremia, asidosis dan hipokalemia
   Dehidrasi sel otak dengan perdarahan otak
Komposisi cairan kristaloid
   Jenis cairan      Osmolalitas   Glukose     Na+       Cl-       K+       Basa
                      (mOsm/L)      (g/L)    (mEq/L)   (mEq/L)   (mEq/L)   (mEq/L)
NaCl 0,9%               308           -        154       154        -          -
NaCl 0,45%+D5           428          50        77        77         -          -
NaCl 0,225 %+D5         253          50       38,5      38,5        -          -
Ringer laktat/           273          -        130      109        4       Laktat 28/
Ringer Asetat                                                              Asetat 28
½ DaD                   285          25        62        52       17,4      Laktat
                                                                             27,6
KaEN3B/ Tridex 27B      290          27        50        50        20      Laktat 20
KaEN4B                  264          38        30        28        8       Laktat 10
KOLOID

 Dipakai sebagai cairan resusitasi
 Lebih lama berada di ruang intravaskuler dan
  lebih efisien dibandingkan kristaloid
 Harganya lebih mahal
 Dapat menyebabkan reaksi sensitifitas dan
  komplikasi lain
 Yang termasuk koloid :
   Darah,Plasma, Albumin
   Koloid buatan / Plasma expander
     Dextran, Hydroxyethyl starch (HES), Gelatin
Albumin

 Berada dalam intravaskuler lebih lama
   Waktu paruh 16 jam
   Dapat mempertahankan cairan intravaskuler selama
    3,5 - 4,5 jam
 Sediaan: larutan 5% & 25% dalam NaCl 0,9%
 1 gram albumin dapat mengikat 18 ml air
 Pemberian iv 100 ml larutan Albumin 25%,
   Meningkatkan cairan intravaskuler 450 ml
   350 ml perpindahan dari ruang interstisial ke
    intravaskuler
 Efek samping :
   Reaksi anafilaktik, edema paru, hipokalsemia
Dextran
 Sediaan: dextran 40 (BM 40.000) , dextran 70 (BM 70.000)
 Dalam tubuh, dextran dengan BM kecil akan keluar melalui
  filtrasi ginjal, sedang BM besar akan tinggal lama dalam
  ruang intravaskuler
 Pemberiaan 500 ml dextran 40 akan meningkatkan cairan
  intravaskuler sebesar 750 ml dalam 1 jam, dan menjadi 1050
  ml pada jam ke2
 Dextran 40 dapat mempertahankan cairan intravaskuler
  dalam 3,5-4,5 jam, dextran 70 sekitar 6-8 jam
 Efek samping :
    Gagal ginjal, reaksi anafilaktik
    Gangguan pembekuan darah (bila pemberian >20 ml/kg/hari)
Gelatin
 Tersedia dalam 2 bentuk, dengan BM 35.000
    modified fluid gelatin (MFG) : Larutan 4% dalam garam fisiologis
       Gelofusine
    urea-bridged gelatin : Larutan 3,5% dalam garam fisiologis
       Haemaccel
 1 gram gelatin dapat mengikat 14 ml air
 Sebagian besar akan dikeluarkan melalui ginjal
    60% dikeluarkan pada 24 jam pertama , 95% dalam 1 minggu
 Mempertahankan cairan intravaskuler sekitar 2,5 jam
 Pemberian berulang tidak menyebabkan penumpukan
 Efek samping :
    Reaksi anafilaktik
    Payah ginjal & gangguan pembekuan darah tidak dijumpai
Hydroxyethyl starch (HES)
 Sediaan: 6% dan 10% dalam NaCl 0,9%, dengan BM 10.000
  - 1.000.000
 Agar bertahan lebih lama dalam ruang intravaskuler
  dilakukan substitusi gugus hidroksietil
     0,4 berarti 4 dari 10 molekul glukosa disubstitusi
 Efek volume juga ditentukan oleh BM larutan
     6% HES 130/0,4 : 6 gram per 100 ml HES dengan BM 130.000
      dengan substitusi 0,4
   Pemberian HES 6% setara dengan albumin 5%
   Cukup efektif, efek intravaskulernya 3-24 jam
   Dosis : 10-20 ml/kgBB/hari
   Efek samping:
     gangguan sistim koagulasi (bila dosis >20 mL/kgBB/hari
     reaksi anafilaktik jarang
Cairan rumatan (maintenance)
 Cairan rumatan adalah kebutuhan cairan untuk mengganti
  kehilangan cairan tubuh sehari-hari
 Kebutuhan cairan rumatan perhari :
    10 kg pertama    : 100 ml/kg BB
    10 kg berikutnya : + 50 ml/kg BB
    >20 kg           : + 2o ml/kg
 Misalnya :
    BB 10 kg = (100x10 kg) = 1000 ml
    BB 15 kg = (100x10 kg) + (50x5 kg) = 1000+250 = 1250 ml
    BB 25 kg = (100x10 kg)+(50x10 kg) (20x5 kg)= 1000 + 500 + 100 =
     1600 ml
 Setiap kenaikan suhu tubuh 1oC + 12% dari kebutuhan
 Kebutuhan elektrolit harian :
    Na+ : 2,5 mEq/kgBB        K+ : 2-4 mEq/kgBB
Pemilihan cairan rumatan

 Larutan kristaloid hipotonik (glukosa+elektrolit)
  dipakai untuk kebutuhan rumatan
 Larutan yang mengandung glukosa tidak boleh
  diguyur, dapat mengakibatkan edema intrasel
 Larutan glukosa tidak dipakai untuk membilas
  setelah transfusi darah, bisa menyebabkan
  hemolisis eritrosit
 Pada kasus ensefalofati cenderung terjadi
  edema otak dan alkalosis, cairan yang diberikan
  yang tidak mengandung HCO3 (D5+1/4NS)
Pemilihan cairan rumatan                   ....(lanj..)

 Pada kasus muntah-muntah banyak kehilangan Cl-
   Diberikan cairan yang banyak mengandung Cl-
 Diare dapat mengakibatkan asidosis metabolik,
  hipokalemi, hipoglikemi
   Dehidrasi ringan-sedang diberikan cairan yang
    mengandung glukosa, laktat, serta tinggi K
 Kasus Demam Dengue/ tersangka DBD
   D5+1/2NS atau D5+1/2RL (1/2DaD) sampai ditemukan Ht
    meningkat
 Untuk bayi dipilih cairan dengan kadar glukosa
  tinggi dan elektrolit rendah
 Bayi baru lahir pada hari-hari pertama hanya
  diberikan cairan dextrose
Resusitasi cairan

 Tentukan anak yang syok menderita gizi buruk
  atau tidak
 Bila anak menderita gizi buruk
   Beri cairan 1/2DaD 10 ml/kgBB selama 30 menit
   Bila tidak ada perbaikan, ulangi pemberian cairan > 10
    ml/kgBB selama 30 menit
 Bila tanpa gizi buruk
   Berikan resusitasi cairan 20 ml/kgBB secepatnya (<10
    menit) dengan kristaloid atau koloid
   Dapat diulang 2-3 kali sampai nadi teraba kembali
   Pemilihan cairan kristaloid atau koloid tergantung
    patofisiologi penyakit dasarnya
Pemilihan cairan resusitasi
  Jenis            KEUNTUNGAN                             KERUGIAN
 cairan
Kristaloid •Komposisi elektrolit seimbang     •Butuh volume besar
           •Bufer laktat/asetat               •Menurunkan tekanan onkotik plasma
           •Cara pemberian mudah              •Mudah terjadi kelebihan cairan
           •Efek samping minimal              •Risiko edema
           •Tidak ada gangguan hemostatis     •Risiko hipotermia
           •Efek diuresis baik
           •Harga murah

 Koloid   •Persistensi intravaskuler tinggi   •Risiko kelebihan cairan
          •Waktu resusitasi lebih singkat     •Efek samping hemostasis
          •Volume cairan tidak besar          •Akumulasi jaringan
          •Memperbaiki aliran mikrovaskuler   •Efek samping pada ginjal
          •Risiko edema lebih kecil           •Reaksi anafilaksis
                                              •Harga mahal
Pemilihan cairan resusitasi
Gejala klinis syok :
 Defisit cairan interstitiel :
     turgor kulit yang jelek
     mata cekung
     ubun-ubun cekung
     mukosa bibir dan kornea kering

 Defisit cairan intravaskular :
     hipotensi
     takikardi
     vena-vena kolaps
     Capillary refilled time memanjang
      oligouri
Target resusitasi cairan

                  Capillary refill <2 detik
                  Kualitas nadi perifer
                   dan sentral sama
                  Akral hangat
                  Produksi urine >1 ml/
                   kgBB/jam
                  Kesadaran normal
DBD derajat III &IV

                    Oksigenasi
       Penggantian volume plasma segera
       Ringer laktat/NaCl 0,9% 20 ml/kgBB
               bolus dalam 30 menit



Syok teratasi                                    Tidak teratasi


10 ml/kg/jam                                  Lanjutkan 20 ml/kg/jam +
  (1-4 jam)                                 koloid/plasma 10-20 ml/kg/jam

 7 ml/kg/jam                                       Evaluasi 1 jam
 5 ml/kg/jam                                     Syok belum teratasi

                                            Hb turun          Ht tetap tinggi
 3 ml/kg/jam
                                       Transfusi darah              Koloid
  Infus stop
                                         10 ml/kgBB               20 ml/kgBB
setelah 48 jam
DIARE +SYOK

     Ringer laktat/Ringer Asetat/NaCl 0,9%     NaCl 0,9%
                Bolus 20 ml/kgBB               hanya diberikan bila
                                               tidak ada RL/RA



                DEHIDRASI BERAT
            Ringer laktat/ Ringer asetat
 < 12 bulan : 30 ml/kgBB/1 jam, 70 ml/kgBB/5 jam
>12 bulan : 30 ml/kgBB/1/2 jam, 70 ml/kgBB/21/2 jam




          DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
                 ½ DaD/ KaEN3B
          BB 3-10 kg : 200 ml/kgBB/hari
          BB 10-15 kg : 175 mL/kgBB/hari
           BB > 15 kg : 135 ml/kgBB/hari
KESIMPULAN

 Pemilihan cairan harus dipertimbangkan
  untung ruginya baik bagi farmakologi cairan
  maupun patofisiologi penyakit primernya
 Patofisiologi penyakit adalah sesuatu yang
  selalu harus dijadikan dasar pada terapi
  cairan
 Pemilihan yang tepat dan bijaksana akan
  memberikan hasil yang optimal
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anak
dr.Ade Adra
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
Dina Awwe
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Jafar Nyan
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
Noorahmah Adiany
 

La actualidad más candente (20)

Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anak
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulin
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
Fototerapi
FototerapiFototerapi
Fototerapi
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
 

Destacado

13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy farianti
resiy
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
sasmiyanto
 
Keterampilan kegawatdaruratan sistem integumen
Keterampilan kegawatdaruratan sistem integumenKeterampilan kegawatdaruratan sistem integumen
Keterampilan kegawatdaruratan sistem integumen
Yani West
 
Kuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi selKuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi sel
yulianarika20
 
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniLatihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Teye Onti
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Faishal Dany
 

Destacado (20)

Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy farianti
 
Cairan infus
Cairan infusCairan infus
Cairan infus
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
Keterampilan kegawatdaruratan sistem integumen
Keterampilan kegawatdaruratan sistem integumenKeterampilan kegawatdaruratan sistem integumen
Keterampilan kegawatdaruratan sistem integumen
 
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
 
Didcticadelatecnologia
DidcticadelatecnologiaDidcticadelatecnologia
Didcticadelatecnologia
 
Kuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi selKuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi sel
 
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniLatihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
 
Pemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diarePemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diare
 
Teknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makananTeknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makanan
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuh
 
Syok dep kes ap
Syok dep kes apSyok dep kes ap
Syok dep kes ap
 
Terapi cairan
Terapi cairanTerapi cairan
Terapi cairan
 
Homeostasis
HomeostasisHomeostasis
Homeostasis
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
 
Kb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembangKb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembang
 
150995358 case
150995358 case150995358 case
150995358 case
 

Similar a Terapi cairan pada anak

terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanterapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
Glennbolang
 
Terapi Cairan, Keseimbangan Asam Basa dan Elektrolit.pdf
Terapi Cairan, Keseimbangan Asam Basa dan Elektrolit.pdfTerapi Cairan, Keseimbangan Asam Basa dan Elektrolit.pdf
Terapi Cairan, Keseimbangan Asam Basa dan Elektrolit.pdf
AkmalFahrezzy1
 
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptx
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptxTherapi-Cairan 12345678910111213141.pptx
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptx
gungdeprawiranegara
 
BAHAN KULIAH KESEIMBANGAN ASAM BASA FIX.ppt
BAHAN KULIAH KESEIMBANGAN ASAM BASA FIX.pptBAHAN KULIAH KESEIMBANGAN ASAM BASA FIX.ppt
BAHAN KULIAH KESEIMBANGAN ASAM BASA FIX.ppt
NitariRahmi
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CYNTHIA487534
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineral
Reza As
 
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx
RTISanglah
 

Similar a Terapi cairan pada anak (20)

Kebutuhan Cairan
Kebutuhan CairanKebutuhan Cairan
Kebutuhan Cairan
 
Laporan Praktikum Biokimia Darah
Laporan Praktikum Biokimia DarahLaporan Praktikum Biokimia Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah
 
MENGENAL HOMEOSTATIS CAIRAN TUBUH
MENGENAL HOMEOSTATIS CAIRAN TUBUHMENGENAL HOMEOSTATIS CAIRAN TUBUH
MENGENAL HOMEOSTATIS CAIRAN TUBUH
 
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanterapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
 
3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt
 
Terapi Cairan, Keseimbangan Asam Basa dan Elektrolit.pdf
Terapi Cairan, Keseimbangan Asam Basa dan Elektrolit.pdfTerapi Cairan, Keseimbangan Asam Basa dan Elektrolit.pdf
Terapi Cairan, Keseimbangan Asam Basa dan Elektrolit.pdf
 
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptx
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptxTherapi-Cairan 12345678910111213141.pptx
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptx
 
PR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptxPR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptx
 
BAHAN KULIAH KESEIMBANGAN ASAM BASA FIX.ppt
BAHAN KULIAH KESEIMBANGAN ASAM BASA FIX.pptBAHAN KULIAH KESEIMBANGAN ASAM BASA FIX.ppt
BAHAN KULIAH KESEIMBANGAN ASAM BASA FIX.ppt
 
terapi cairan.ppt
terapi cairan.pptterapi cairan.ppt
terapi cairan.ppt
 
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
 
terapi cairan rumatan..ppt
terapi cairan rumatan..pptterapi cairan rumatan..ppt
terapi cairan rumatan..ppt
 
Slide Basic Solution One Otsuka 2022-PP.pdf
Slide Basic Solution One Otsuka 2022-PP.pdfSlide Basic Solution One Otsuka 2022-PP.pdf
Slide Basic Solution One Otsuka 2022-PP.pdf
 
Terapi intravena
Terapi intravenaTerapi intravena
Terapi intravena
 
Terapi Mannitol
Terapi MannitolTerapi Mannitol
Terapi Mannitol
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
 
_terapi-cairan-pada-neonatus-dan-bayi-ppt-1.ppt
_terapi-cairan-pada-neonatus-dan-bayi-ppt-1.ppt_terapi-cairan-pada-neonatus-dan-bayi-ppt-1.ppt
_terapi-cairan-pada-neonatus-dan-bayi-ppt-1.ppt
 
KONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdf
KONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdfKONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdf
KONSEP_DASAR_CAIRAN_DAN_ELEKROLIT.pdf
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineral
 
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx
 

Último

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Último (20)

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Terapi cairan pada anak

  • 1. M. Syahrir Rusdy TERAPI CAIRAN PADA ANAK
  • 2. PENDAHULUAN  Cairan merupakan bagian tubuh yang amat penting bagi manusia  Pada anak & bayi persentasenya lebih besar daripada orang dewasa  Pergantian/ perputaran air merupakan hal penting dalam hidup  Sehari-hari terjadi pergantian cairan dalam tubuh karena selalu ada kehilangan cairan  Bila tubuh kekurangan cairan maka akan terasa haus dan kita minum  Sebaliknya bila kelebihan cairan, akan dibuang terutama melalui ginjal
  • 3. Ruang cairan tubuh  Cairan tubuh terdiri atas :  Intraselluler : 2/3 total cairan tubuh (67%)  Ekstraselluler : 1/3 total cairan tubuh (33%)  Intra vaskuler : ¼ cairan ekstrasel (8%)  Interstitial : sisanya (25% total cairan tubuh)  Total cairan tubuh  Jumlah cairan tubuh tergantung umur, jenis kelamin  Bayi : 75-80% berat badan (prematur > tinggi)  Anak-anak : 65%,  Remaja : 60% berat badan
  • 4. Komposisi cairan tubuh ION INTRASEL EKSTRASEL (mEq/L) (mEq/L) Na+ 20 145 K+ 150 3-5 Cl - - 110 HCO3 - 10 20-25 PO4- 110-115 5 Protein 75 10
  • 5. Komposisi beberapa cairan tubuh Na+ K+ CL- HCO3- CAIRAN (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) Lambung 20-80 5-20 100-150 0 Pankreas 120-140 5-15 40-80 100 Empedu 120-140 5-15 80-110 110 Ileostomi 40-135 3-15 20-115 25-30 Diare 10-90 10-60 10-60 50
  • 6. Keseimbangan osmotik  Cairan tubuh terdiri dari :  Partikel yang bermuatan (elektrolit)  Partikel yang tidak bermuatan  Partikel dalam cairan tubuh (Na, bikarbonat, glukosa, protein), akan dikelilingi oleh air dengan jumlah yang merata  Bila dua jenis larutan yang terpisahkan oleh membran semi-permeabel,  air akan berpindah dari cairan konsentrasi partikel rendah ke konsentrasi tinggi  Hingga tekanan osmotik kedua ruang sama
  • 7. Keseimbangan osmotik 1 2 b a b a
  • 8. Keseimbangan Donnan  Terjadi antara 2 larutan elektrolit yang dipisahkan oleh membran yang dapat dilalui oleh air dan ion dengan BM kecil  Salah satu larutan mengandung polianion kompleks (misalnya protein) yang tidak dapat berdifusi ke ruang lain  Kation dan anion akan berpindah, sehingga konsentrasi ion kedua ruang sama  Dalam tubuh, terjadi antara  Cairan intravaskuler dan cairan interstitial  Cairan intrasel dan ekstrasel
  • 9. Distribusi cairan intravena  Tubuh mempunyai mekanisme autoregulasi yang kompleks  Bila kedalam ruang intravaskuler ditambahkan air tanpa partikel (dekstrose 5%), maka air akan mengisi ruang cairan tubuh secara proporsional  Bila ditambahkan NaCl 0,9%, larutan ini akan mengisi ruang ekstraselluler (intersisial & intra vaskuler) secara proporsional  Bila ditambahkan Albumin 5%, larutan ini akan mengisi ruang intravaskuler saja, sebelum terjadi metabolisme
  • 10. Distribusi cairan intravena  Bila ditambahkan Albumin 25%, larutan ini akan mengisi ruang intravaskuler dengan menarik sebagian cairan dari ruang interstitial  Bila ditambahkan NaCl 6%, larutan ini akan menambah cairan ekstrasel dengan menarik air dari ruang intrasel
  • 11. Contoh kasus 1. Seorang anak laki-laki usia 7 tahun, BB 30 kg, diberi infus 500 ml cairan dekstrose 5% 500 ml Dextrose 5% TCT = CIN CIV CIS 65% x 30 3/4x 6 L ¼x6 2/3 X 19,5 L = 19,5 L = 4,5 L =1,5 L =13,5 L CES: 1/3 x 19,5 = 6 L 1,5 L+ 4,5 L+ 38,5 ml 13,5 L +346 ml 115,5 ml =538,5 = 13.846 mL = 4.615,5 mL mL
  • 12. Contoh kasus 2. Bila cairan yang diberikan NaCl 0,9% 500 ml NaCl 0,9% CIN CIV CIS 4,5 L 1,5 L 13,5 L 1,5 L+ 4,5 L+ 125 ml 375 ml 13,5 L =1.625 = 4.875 mL mL
  • 13. Contoh kasus 3. Bila cairan yang diberikan 100 ml Albumin 5% 100 ml Albumin 5% CIN CIV CIS 4,5 L 1,5 L 13,5 L 1,5 L+ 125 ml 4,5 L 13,5 L =1.625 mL
  • 14. Contoh kasus 4. Bila cairan yang diberikan 20 ml Albumin 25% 20 ml Albumin 25% CIN CIV CIS 4,5 L 1,5 L 13,5 L 1,5 L+ 4,5 L 100 ml -80 mL 13,5 L =1.600 = 4.420 mL mL
  • 15. Contoh kasus 5. Bila cairan yang diberikan 100 ml NaCl 6 % 100 mL NaCl 6 % CIN CIV CIS 4,5 L 1,5 L 13,5 L 1,5 L+ 4,5 L 13,5 L 166,7 ml + 500 mL -666,7 mL =1.666,7 = 5.000 mL = 12.833,3 mL mL
  • 16. Skema distribusi cairan Dextrose 5% CIS CIN CIV RL, NaCl 0.9% -Colloid -Darah -Plasma -Plasma expander
  • 17. TERAPI CAIRAN Resusitasi Rumatan Air + Elektrolit + Kristaloid Koloid glukosa Mengganti kehilangan akut Memasok (Syok, dehidrasi, kebutuhan hipovolemik) harian
  • 18. KRISTALOID  Cairan kristaloid mengandung air, elektrolit dan/atau gula, dengan berbagai macam campuran  Keunggulan kristaloid adalah harganya yang murah, relatif aman dari efek samping  Berdasarkan kadar natriumnya, cairan ini bisa berupa hipotonik, isotonik, atau hipertonik terhadap cairan plasma
  • 19. Cairan hipotonik  ½ DaD, KaEN3B, Tridex 27B, D5+1/2NS, D5+1/4NS  Bukan cairan resusitasi, penggunaannya pada kelainan keseimbangan elektrolit  Cairan ini didistribusikan ke ekstra dan intraselluler  Digunakan pada kehilangan cairan tubuh yang disertai kurangnya cairan intraselluler  Misalnya dehidrasi kronik  Digunakan untuk kebutuhan rumatan  Cairan rumatan bertujuan untuk mangganti kehilangan air lewat urine, feses, paru dan keringat  Cairan yang hilang dengan cara ini sedikit sekali mengandung elektrolit
  • 20. Cairan isotonik  NaCl 0,9%, Ringer Laktat, Ringer Asetat  Dipakai sebagai cairan resusitasi  Cairan ini hanya mengisi ruang ekstrasel.  ¼ dari jumlah cairan yang diberikan akan tinggal dalam ruang intravaskuler  Selebihnya akan mengisi ruang interstisial  Sehingga untuk mencukupi kebutuhan cairan plasma/darah dibutuhkan jumlah cairan 4 kali  Dapat menyebabkan edema perifer sampai edema paru
  • 21. Cairan hipertonik  NaCl 6% (1000-2500 mOsm/L)  Natrium merupakan ion ekstraselluler utama  Pemberian natrium hipertonik akan menarik cairan intraselluler ke dalam ekstraselluler  Cairan ini bermanfaat pada luka bakar karena dapat mengurangi edema pada luka, edema perifer, dan mengurangi jumlah cairan yang dibutuhkan  Efektif sebagai volume expander dengan sifat anti edema  Efek samping :  hipernatremia, hiperchloremia, asidosis dan hipokalemia  Dehidrasi sel otak dengan perdarahan otak
  • 22. Komposisi cairan kristaloid Jenis cairan Osmolalitas Glukose Na+ Cl- K+ Basa (mOsm/L) (g/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) NaCl 0,9% 308 - 154 154 - - NaCl 0,45%+D5 428 50 77 77 - - NaCl 0,225 %+D5 253 50 38,5 38,5 - - Ringer laktat/ 273 - 130 109 4 Laktat 28/ Ringer Asetat Asetat 28 ½ DaD 285 25 62 52 17,4 Laktat 27,6 KaEN3B/ Tridex 27B 290 27 50 50 20 Laktat 20 KaEN4B 264 38 30 28 8 Laktat 10
  • 23. KOLOID  Dipakai sebagai cairan resusitasi  Lebih lama berada di ruang intravaskuler dan lebih efisien dibandingkan kristaloid  Harganya lebih mahal  Dapat menyebabkan reaksi sensitifitas dan komplikasi lain  Yang termasuk koloid :  Darah,Plasma, Albumin  Koloid buatan / Plasma expander  Dextran, Hydroxyethyl starch (HES), Gelatin
  • 24. Albumin  Berada dalam intravaskuler lebih lama  Waktu paruh 16 jam  Dapat mempertahankan cairan intravaskuler selama 3,5 - 4,5 jam  Sediaan: larutan 5% & 25% dalam NaCl 0,9%  1 gram albumin dapat mengikat 18 ml air  Pemberian iv 100 ml larutan Albumin 25%,  Meningkatkan cairan intravaskuler 450 ml  350 ml perpindahan dari ruang interstisial ke intravaskuler  Efek samping :  Reaksi anafilaktik, edema paru, hipokalsemia
  • 25. Dextran  Sediaan: dextran 40 (BM 40.000) , dextran 70 (BM 70.000)  Dalam tubuh, dextran dengan BM kecil akan keluar melalui filtrasi ginjal, sedang BM besar akan tinggal lama dalam ruang intravaskuler  Pemberiaan 500 ml dextran 40 akan meningkatkan cairan intravaskuler sebesar 750 ml dalam 1 jam, dan menjadi 1050 ml pada jam ke2  Dextran 40 dapat mempertahankan cairan intravaskuler dalam 3,5-4,5 jam, dextran 70 sekitar 6-8 jam  Efek samping :  Gagal ginjal, reaksi anafilaktik  Gangguan pembekuan darah (bila pemberian >20 ml/kg/hari)
  • 26. Gelatin  Tersedia dalam 2 bentuk, dengan BM 35.000  modified fluid gelatin (MFG) : Larutan 4% dalam garam fisiologis  Gelofusine  urea-bridged gelatin : Larutan 3,5% dalam garam fisiologis  Haemaccel  1 gram gelatin dapat mengikat 14 ml air  Sebagian besar akan dikeluarkan melalui ginjal  60% dikeluarkan pada 24 jam pertama , 95% dalam 1 minggu  Mempertahankan cairan intravaskuler sekitar 2,5 jam  Pemberian berulang tidak menyebabkan penumpukan  Efek samping :  Reaksi anafilaktik  Payah ginjal & gangguan pembekuan darah tidak dijumpai
  • 27. Hydroxyethyl starch (HES)  Sediaan: 6% dan 10% dalam NaCl 0,9%, dengan BM 10.000 - 1.000.000  Agar bertahan lebih lama dalam ruang intravaskuler dilakukan substitusi gugus hidroksietil  0,4 berarti 4 dari 10 molekul glukosa disubstitusi  Efek volume juga ditentukan oleh BM larutan  6% HES 130/0,4 : 6 gram per 100 ml HES dengan BM 130.000 dengan substitusi 0,4  Pemberian HES 6% setara dengan albumin 5%  Cukup efektif, efek intravaskulernya 3-24 jam  Dosis : 10-20 ml/kgBB/hari  Efek samping:  gangguan sistim koagulasi (bila dosis >20 mL/kgBB/hari  reaksi anafilaktik jarang
  • 28. Cairan rumatan (maintenance)  Cairan rumatan adalah kebutuhan cairan untuk mengganti kehilangan cairan tubuh sehari-hari  Kebutuhan cairan rumatan perhari :  10 kg pertama : 100 ml/kg BB  10 kg berikutnya : + 50 ml/kg BB  >20 kg : + 2o ml/kg  Misalnya :  BB 10 kg = (100x10 kg) = 1000 ml  BB 15 kg = (100x10 kg) + (50x5 kg) = 1000+250 = 1250 ml  BB 25 kg = (100x10 kg)+(50x10 kg) (20x5 kg)= 1000 + 500 + 100 = 1600 ml  Setiap kenaikan suhu tubuh 1oC + 12% dari kebutuhan  Kebutuhan elektrolit harian :  Na+ : 2,5 mEq/kgBB K+ : 2-4 mEq/kgBB
  • 29. Pemilihan cairan rumatan  Larutan kristaloid hipotonik (glukosa+elektrolit) dipakai untuk kebutuhan rumatan  Larutan yang mengandung glukosa tidak boleh diguyur, dapat mengakibatkan edema intrasel  Larutan glukosa tidak dipakai untuk membilas setelah transfusi darah, bisa menyebabkan hemolisis eritrosit  Pada kasus ensefalofati cenderung terjadi edema otak dan alkalosis, cairan yang diberikan yang tidak mengandung HCO3 (D5+1/4NS)
  • 30. Pemilihan cairan rumatan ....(lanj..)  Pada kasus muntah-muntah banyak kehilangan Cl-  Diberikan cairan yang banyak mengandung Cl-  Diare dapat mengakibatkan asidosis metabolik, hipokalemi, hipoglikemi  Dehidrasi ringan-sedang diberikan cairan yang mengandung glukosa, laktat, serta tinggi K  Kasus Demam Dengue/ tersangka DBD  D5+1/2NS atau D5+1/2RL (1/2DaD) sampai ditemukan Ht meningkat  Untuk bayi dipilih cairan dengan kadar glukosa tinggi dan elektrolit rendah  Bayi baru lahir pada hari-hari pertama hanya diberikan cairan dextrose
  • 31. Resusitasi cairan  Tentukan anak yang syok menderita gizi buruk atau tidak  Bila anak menderita gizi buruk  Beri cairan 1/2DaD 10 ml/kgBB selama 30 menit  Bila tidak ada perbaikan, ulangi pemberian cairan > 10 ml/kgBB selama 30 menit  Bila tanpa gizi buruk  Berikan resusitasi cairan 20 ml/kgBB secepatnya (<10 menit) dengan kristaloid atau koloid  Dapat diulang 2-3 kali sampai nadi teraba kembali  Pemilihan cairan kristaloid atau koloid tergantung patofisiologi penyakit dasarnya
  • 32. Pemilihan cairan resusitasi Jenis KEUNTUNGAN KERUGIAN cairan Kristaloid •Komposisi elektrolit seimbang •Butuh volume besar •Bufer laktat/asetat •Menurunkan tekanan onkotik plasma •Cara pemberian mudah •Mudah terjadi kelebihan cairan •Efek samping minimal •Risiko edema •Tidak ada gangguan hemostatis •Risiko hipotermia •Efek diuresis baik •Harga murah Koloid •Persistensi intravaskuler tinggi •Risiko kelebihan cairan •Waktu resusitasi lebih singkat •Efek samping hemostasis •Volume cairan tidak besar •Akumulasi jaringan •Memperbaiki aliran mikrovaskuler •Efek samping pada ginjal •Risiko edema lebih kecil •Reaksi anafilaksis •Harga mahal
  • 33. Pemilihan cairan resusitasi Gejala klinis syok :  Defisit cairan interstitiel :  turgor kulit yang jelek  mata cekung  ubun-ubun cekung  mukosa bibir dan kornea kering  Defisit cairan intravaskular :  hipotensi  takikardi  vena-vena kolaps  Capillary refilled time memanjang  oligouri
  • 34. Target resusitasi cairan  Capillary refill <2 detik  Kualitas nadi perifer dan sentral sama  Akral hangat  Produksi urine >1 ml/ kgBB/jam  Kesadaran normal
  • 35. DBD derajat III &IV Oksigenasi Penggantian volume plasma segera Ringer laktat/NaCl 0,9% 20 ml/kgBB bolus dalam 30 menit Syok teratasi Tidak teratasi 10 ml/kg/jam Lanjutkan 20 ml/kg/jam + (1-4 jam) koloid/plasma 10-20 ml/kg/jam 7 ml/kg/jam Evaluasi 1 jam 5 ml/kg/jam Syok belum teratasi Hb turun Ht tetap tinggi 3 ml/kg/jam Transfusi darah Koloid Infus stop 10 ml/kgBB 20 ml/kgBB setelah 48 jam
  • 36. DIARE +SYOK Ringer laktat/Ringer Asetat/NaCl 0,9% NaCl 0,9% Bolus 20 ml/kgBB hanya diberikan bila tidak ada RL/RA DEHIDRASI BERAT Ringer laktat/ Ringer asetat < 12 bulan : 30 ml/kgBB/1 jam, 70 ml/kgBB/5 jam >12 bulan : 30 ml/kgBB/1/2 jam, 70 ml/kgBB/21/2 jam DEHIDRASI RINGAN/SEDANG ½ DaD/ KaEN3B BB 3-10 kg : 200 ml/kgBB/hari BB 10-15 kg : 175 mL/kgBB/hari BB > 15 kg : 135 ml/kgBB/hari
  • 37. KESIMPULAN  Pemilihan cairan harus dipertimbangkan untung ruginya baik bagi farmakologi cairan maupun patofisiologi penyakit primernya  Patofisiologi penyakit adalah sesuatu yang selalu harus dijadikan dasar pada terapi cairan  Pemilihan yang tepat dan bijaksana akan memberikan hasil yang optimal