SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
Descargar para leer sin conexión
Implementasi Program Sertifikasi Guru
dalam peningkatan Mutu Pendidikan
NURHAFNI
Jurusan IlmuAdministrasi Negara Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh
Kampus Bukit Indah Jln.Sumatera, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, 24350
Telp./Fax.,Email:Info@Unimal.ac.id
Abstract: Teacher certification application practice in NangroeAceh Darussalam, however, faces
many obstacles that caused derived from conflict and tsunami which killed and wiped 2.500
teachers, even though 5,429 substitute teachers has available in early 2006, only 30% who consid-
ered appropriates for teaching. This long period of multicrisis and tsunami resulted, many ob-
stacles to implement this program. According to data 2007, in Nort Aceh regency, from 11,981
teachers, both permanent and temporary, only 4000 teachers who hold post graduate and diploma
4. Study objective were to analyze teacher certification implementation that intended to improve
teacher quality and to indentify stakeholder interest beyond this program. Descriptive-qualitative
analysis and explorative qualitative methods, informan taken from institution for giving a guaranted
of education quality,training far teaching education, education department of Nort Aceh, head
master, and the teacher passed with a certification, informan is choiced with purposive sampling.
Data analysis and interpretation result reveal that teacher certification program had substance
shifting from professionalism to prosperity improvement, hence certification remain not signifi-
cantly influence the quality improvement, This shows that this program was not reflecting good
political will to improve teacher professionalism. this program was intended to prosperity improve-
ment. Therefore, it is suggested that goverment should not generalizes that all teacher must
professional. it will highly wise if intended to increase teacher prosperity than enhancing salary as
much half main fee can be performed, and another half given to those who work professionally.
Keywords: Implementation, teacher certification, teacher professionalism, educational quality
improvement and prosperity enhancement.
Undang-UndangSisdiknasNo.20Tahun2003ten-
tang sistem pendidikan Nasional, dan Undang-
Undang Nomor 14Tahun 2005Tentang Guru dan
Dosen. Serta Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun2008tentangGurumengamanatkan,dimana
guruwajibmemilikikualifikasiakademik,kompe-
tensi, dan sertifikat pendidik. Kebijakan tersebut
merupakanupayapemerintahdalammeningkatkan
kualitaspendidikan.Namunsektorpendidikanbelum
menjadiprioritasutamadalampembangunan,kon-
disipendidikanIndonesiakhususnyaAcehbisadia-
mati dari peringkat mutu pendidikan Aceh yang
berada pada posisi 23 dari 33 Provinsi.( sumber:
HDI-UNDPdalamSerambiIndonesia,16/11/2007).
Persoalanyangsangatmenarikuntukdikaji
adalahmengenaiaspekyangmelatarbelakangi ren-
dahnyakualitasparapendidik,apakahdikarenakan
kurangnya perhatian pemerintah terhadap profesi
guru,dalamhalpemberiankompensasi,ataupun ba-
nyakpesertadidikyangkurangmeminatiprofesinya.
Daripermasalahantersebutkebijakansertifikasime-
nuaiprodankontradimasyarakat,dikarenakanba-
nyak kelemahan dan kecurangan baik dalam kon-
sep maupun teknis pelaksanaannya. Berdasarkan
dataDinasPendidikanKabupatenAcehUtarapada
tahun 2007 dari 11.981 guru, baik guru tetap dan
honorer di Aceh Utara yang mempunyai ijazah
program D4 atau S1 hanya sekitar 4000 orang dan
yang telah lulus sertifikasi hanya 510 (4.92%),
sementara dari 6727 Guru SD yang memiliki pen-
didikan minimal strata satu hanya 16.20%, se-
dangkan SMP/MTS sebanyak 59.12% dari 2.559
180
gurudanuntukSMU/MAsebesar77.46%daritotal
1.540 guru.
Berdasarkan persoalan tersebut, maka pe-
nulistertarikuntukmengkajiimplementasiprogram
sertifikasigurusekolahdasardalammeningkatkan
mutupendidikanpadaKabupatenAcehUtaraPro-
vinsiNangroeAcehDarussalam.Adapunrumusan
pertanyaanpenelitiandapatdiidentifikasikandengan
duapertanyaanbesar.Pertamabagaimanaefektifitas
programsertifikasigurudalammendorong pening-
katanprofesionalitaskompetensiguru,Pertanyaan
kedua, apakah faktor penghambat implementasi
program sertifikasi dalam meningkatkan mutu
pendidikan, fokus kajian diamati dari ketersediaan
sumber daya implementor, komunikasi dan koor-
dinasi antar lembaga pelaksana, serta sikap imple-
mentor.
Hakikatdarikebijakanadalahtidakadanya
diskriminasi dan perbedaan perlakuan terhadap
seluruhmasyarakatuntukmendapatkanpendidikan
yangbermutu,tujuannyamewujudkanpendidikan
untuk semua (education for all) dan pendidikan
sepanjang hayat ( long life education). Kondisi
tersebut membuktikan bahwa pendidikan merupa-
kansebuahprosesregenerasibangsa.Implementasi
bukan sekadar bersangkutan dengan mekanisme
penjabaran keputusan-keputusan politik ke dalam
prosedurrutinlewatsaluranbirokrasi,namunimple-
mentasiprogramseringberbenturandengankonflik
kepentingan,sertasiapa memperolehapadarisuatu
kebijakandandalamproseskebijakanselaluterbuka
kemungkinan terjadi perbedaan antara apa yang
diharapkan oleh pembuat kebijakan dengan realita
di lapangan atau implementation gap
Tolokukurkeberhasilansuatukebijakanter-
letakpadaprosesimplementasi,dikarenakandistorsi
kebijakan terjadi pada tahap implementasi. Kega-
galan program dapat disebabkan oleh beberapa
unsursepertiadanyakepentinganaktor-aktoryang
terlibat, sikap pelaksana yang kurang tanggap dan
patuh,sertakualitassumberdayaimplementoryang
belummemadai,selanjutnya komunikasipengam-
bilan keputusan yang sepihak, kemudian karakte-
ristik lembaga pelaksana yang tidak transparan
George C Edward III (1980:147-148). Realita
implementasiprogramsertifikasigurumemberikan
reward kepada guru tanpa dibarengi dengan
punishment. maka cara pandang dari sebuah pro-
gramseharusnyabukandidasariolehtarikulurkepe-
ntingan dari elit birokrat yang hanya menjadikan
pembangunan pendidikan sebagai retorika politik.
Jika mindset serta paradigma tersebut terbangun
dengan kuat, maka pendidikan khususnya dalam
peningkatanmutuhanyamenjadisebuahalatuntuk
mencapaitujuandarielityangberkuasa.
Dalampemecahanmasalahimplementasiprogram
sertifikasi guru digunakan dengan teori Edward III
dengan indikator ketersediaan sumber daya
implementor,komunikasipengambilankeputusan,
karakteristik lembaga pelaksana serta sikap
impelementor, selanjutnya siapa memperoleh apa
dari kebijakan.
Adapuntujuandarikajianpenelitianiniada-
lahMenganalisisimplementasikebijakanpemerintah
tentang sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu
pendidikan, selanjutnya menganalisis apakah pro-
gram tersebut efektif mendorong profesionalitas
kompetensigurudalamprosesbelajarmengajarakan
lebih baik. Mengetahui kepentingan-kepentingan
dari para stakeholders dibalik program sertifikasi.
Mengetahui pandangan guru dan para aktor yang
terlibatdalamimplementasiprogramsertifikasiguru,
Mendeskripsikan dan menganalisis faktor-faktor
penghambat dan pendukung dalam implementasi
kebijakansertifikasiguru.
METODE
PenelitianImplementasiprogramsertifikasi
gurudalampeningkatanmutupendidikan,Studidi
Kabupaten Aceh Utara menggunakan metode
analisisdiskriptif-kualitatif,sertakualitatifeksploratif.
Penelitian ini berlangsung pertengahan 2009 dan
berakhirawal2010.Pendekatantersebutdigunakan
untuk mengetahui implementasi program dapat
mencerminkanpeningkatankualitasprofesionalpen-
didik,yangditinjaudarifaktorpenghambatdanpen-
dukungimplementasiprogramsepertisumberdaya
yangtersedia,komunikasiantarstakeholder,sikap
implementor terhadap program, serta kondisi ling-
kunganmenyangkutdengankondisisosial,ekonomi
dankondisipolitik.Penentuaninformanpenelitian
dilakukansecarapurposifsampling,Informanyang
diwakili oleh Kasi S,Pi, serta bendahara LPMP
Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 181
NADsebagailembagapenjaminanmutupendidikan,
selanjutnya informan dari LPTK Unsyiah sebagai
pihakpenyelenggarapengolahandata,yangdiwakili
olehketuapelaksanasertifikasi,ketuapenyelenggara
portofoliodanketuapenyelenggaraPLPG,sertapa-
raAsessorguru.DinaspendidikanAcehUtarainfor-
mandiwakiliolehkepalaDinasPendidikan,bagian
PMPTK Dinas Pendidikan. Serta Kepala sekolah
dankomitesekolah.Selanjutnyasasaranpenelitian
adalahGuruyangsudahlulussertifikasibaikmelalui
jalur portofolio maupun PLPG, dan yang sedang
mengikutiprosespelatihansertifikasi.Teknikanalisis
data dilakukan melalui proses analisa data dengan
caramenelaahseluruhdatayangdidapat,setelahdi
pelajari, di telaah kemudian mengadakan reduksi
datadengancaramembuatabstraksi,disusundalam
satuan-satuan, serta dikategorikan, pengujian data
danpenarikankesimpulan.
HASIL
Pelaksanaan sertifikasimelaluiujikompe-
tensi baik secara teoritis maupun praktis memiliki
manfaatyangsangatpenting,untukmenjaminstandar
kompetensi bagi tenaga pendidik, terutama dalam
meningkatkankualitaspendidikan.Berdasarkanhasil
observasilapanganmenunjukkan,dimanapersepsi
masyarakatbahwasertifikasimerupakanalatuntuk
meningkatkankesejahteraanguru.Untukmemper-
kuatstatementtersebut,makadapatdilihatdaritabel
di bawah ini tentang kelulusan peserta sertifikasi
kuota 2009 menjelaskan.
Tabel 1. Kuota sertifikasi 2009 melalui jalur Portofolio &
kuota PNS
DatakelulusanpesertamelaluijalurPorto-
folio dan PLPG merepresentasikan tidak adanya
kompetisi, rata-rata peserta sertifikasi dinyatakan
lulus.Sehinggaasumsipublikbahwaprogramser-
tifikasihanyaformalitasuntukmeningkatkankese-
jahteraan guru. Realitas sosial program sertifikasi
gurubelummemberiperubahanyangsignifikanterha-
dapperformancegurudalammengajar,karenarata-
rataguruyanglulusujikompetensisertifikasiadalah
berdasarkan prioritas usia, masa pengabdian, serta
jabatan.makatemuantersebutmembuktikansertifi-
kasigurubelumberpengaruhterhadappeningkatan
kualitas.
Hasiltemuanlapanganmenunjukkansertifi-
kasi kurang efektif apabila sistem pelaksanaan se-
perti yang sudah dilaksanakan, di mana guru yang
lulussertifikasimendekatimasapensiunjaditingkat
profesionalnyatidakbisadipergunakan.Seharusnya
perlu penegasan, kejelasan pola pembinaan yang
terpadu dan berkelanjutan paska sertifikasi, serta
pentingnyapenilaiankinerjayangterukurdanketat,
bukan hanya bersifat normatif. Berdasarkan data,
sejakdiberlakukankebijakansertifikasigurusampai
tahun2008,sudahlebihdari4000orangguruyang
telah dinilai portofolionya oleh LPTK Unsyiah.
Harapannyaguruyangsudahmemperolehsertifikat,
benar-benar dapat mengaktualisasi diri sebagai
pendidikprofesional,namunsertifikasibelummen-
jaminkualitasguruakanmeningkatdalammenjalan-
kan tugas. Hal yang sangat berpengaruh adalah
kesadaranindividubaikmelaluikedisiplinan,loyalitas
maupuntanggungjawabnyadalammenjalankantugas.
Berdasarkan wawancara dengan guru
sekolahdasaryanglulussertifikasimelaluijalurPLPG
menjelaskan:“Penilaianprofesionalitasmelaluijalur
PLPGlebihbagusdaripadaguruyanglulusmelalui
portofolio,karenadalamprosespelaksanaanPLPG
gurudituntutuntukmampumengaktualisasikemam-
puansertaadarasa prihatintakutapabiladinyatakan
tidakluluskemudianmasihadarasakhawatirpada
saat berlangsungnya microteaching, sementara
dalam jalur portofolio tidak melewati tahap-tahap
tersebutguruhanyadinilaimelaluidokumenpadahal
dokumen tersebut belum mencerminkan kualitas
guru” (wawancara 15 Oktober 2009)
Kutipan wawancara tersebut sebenarnya
dapat dilihat dari tingkat keefektifan programSumber: Rayun 1 LPTK Unsyiah Provinsi NAD
182 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192
sertifikasi. Sebenarnya PLPG banyak kejanggalan
yang tidak mencerminkan perubahan, di mana
proses pelatihan hanya berlangsung dengan waktu
yangsangatsingkat,dansangatsulituntukmengukur
tingkatprofessional,namunadanilaipositifmelalui
jalur PLPG, di mana guru sangat senang dan ber-
semangatpadapelatihanmelaluiunjukkinerjadengan
metodepembelajaranyangbenar.Namundemikian
jalur PLPG juga menyebabkan banyak guru me-
ngeluhdiakibatkanolehusiadanmetodeyangdigu-
nakan oleh assessor. Selanjutnya wawancara guru
Sekolah Dasar yang lulus melalui jalur portofolio
mengakuibahwa:”Jalurportofoliosebenarnyabelum
memberikan perubahan pada guru, khususnya da-
lammetodepembelajarangurumasihmenggunakan
metodelamadalammengajar,dikarenakantidakada
pembinaan paska mendapatkan sertifikat sebagai
pendidikprofessional,meskipunmerasasenanglulus
dengan portofolio, namun dalam segi perubahan
belumsignifikandalamdirinya,khususnyaperubahan
pembelajarandalammenyampaikanmetodeproses
belajarmengajardiruangkelassebelumdansesudah
lulus sertifikasi” (wawancara, 15 Oktober 2009).
Hasilkajianmenggambarkanjalur sertifikasi
baikmelaluiPortofoliodanPLPG,bukanlahsebuah
alternatif problem solving yang ditawarkan oleh
pemerintah untuk peningkatan mutu pendidikan,
justru program tersebut lebih kepada peningkatan
kesejahteraan guru, namun reward yang diberikan
olehpemerintahkepadaguru,lebihdilatarbelakangi
kepadapenghargaan,yangdapatmemotivasikinerja
guruuntuklebihbaik.BerdasarkandatadariDinas
pendidikanAcehUtarayangdisimpulkandalamwa-
wancara dengan seksi data dan Informasi, menga-
takansesuaidenganhasilkajianimplementasiserti-
fikasimelaluipenilaianportofoliodanPLPG(2008):
“Secaraumumkompetensiguruyanglulussertifikasi
melaluipenilaianportofoliotidakbanyakmengalami
peningkatanyangsignifikan,danbahkanadakecen-
derunganmenurun.Sebagianguruyangtelahlulus
sertifikasimelaluipenilaianportofolioseringkalitidak
masukuntukmengajar,karenamerasasudahpunya
sertifikat dan telah mendapat tunjangan profesi.
Sebaliknya, kompetensi guru yang lulus melalui
PLPGpadaumumnyameningkat,meskipunbelum
signifikan. Hal ini terjadi karena metode, pende-
katan,dankarakteristiksertifikasimelaluipenilaian
portofolio dan PLPG sangat berbeda. Penilaian
portofoliomenekankanpadadokumen,sedangkan
PLPG menekankan pada proses pembelajaran”.
(14 Oktober 2009)
Adapun target yang telah ditentukan oleh
pemerintah, sampai akhir tahun 2008 harapannya
sekitar 360.000 orang guru di seluruh Provinsi di
Indonesia sudahdinyatakanlulusprogramsertifikasi
pendidik,(baikyanglulusmelaluipenilaianportofolio
maupun melalui Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru). Kemudian pada tahun 2009 pemerintah
merencanakankuota200.000guruuntukmengikuti
sertifikasipendidik.Dengandemikian,sampaiakhir
tahun2009,diperkirakansudahadasekitar560.000
guru Indonesia yang sudah dan akan dinyatakan
sebagaiguruprofessional.Untukmemperkuathasil
kutipantersebut,bisadilihatdalamtabel2sebagai
berikut:
Dari capaian target yang diharapkan oleh
pemerintah sesuai dengan tabel 1.2 di atas pada
tahun 2015 semua guru harus sudah memperoleh
capaian sesuai angka yang telah ditargetkan, kebi-
jakantersebutmerupakanintervensipemerintahpu-
satkepadasetiapdaerahuntukmengeluarkanserti-
fikatsesuaidengankuotayangtelahdiberikanPusat.
Gambarantersebutmenimbulkanpertanyaanapakah
professionalharussemuadisamaratakan,jadikebija-
kansertifikasigurumenimbulkansuatukeambiguan,
Tabel 2. Target Penuntasan Program Sertifikasi Guru
Sumber:DirjenPMPTK2007:22
Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 183
seharusnya professional tidak harus dinilai dari
kuantitasbesarnyaangkaguruyanglulussertifikasi.
Justrusemakinefektifkonsistensipemerintahdengan
angkaguruyangrelatifkeciluntuklulussertifikasi
dengankualitasyangsemakinbaikuntukmeningkat-
kanmutu.Jikadianalisisprogram sertifikasimenga-
lami pegeseran makna, sehingga isu yang berkem-
bang sertifikasi guru adalah untuk peningkatan
kesejahteraanguru.
Ketersediaan Sumber Daya Implementor
LahirnyaUUGDmerupakankemauanpolitik
untukmengangkatharkatdanmartabatguru,Namun
efektivitas program memunculkan pro dan kontra
dalammasyarakat.
Salah satu prolematika permasalahan pro-
gramsertifikasiguruadalahmasihterbatasnyakapa-
sitasdankualitassumberdayaimplementor,khusus-
nya asessor, kriteria calon asessor yang direkrut
ialah: (1) Pendidikan terakhir minimal S-2, (2)
Pangkat/JabatanterakhirPembina/LektorKepala,
(3) Bersedia menjadi asessor dan melaksanakan
tugas menilai dokumen portofolio secara objektif.
Namun keterbatasan sumber daya asessor sesuai
dengankriteriayangtelahditetapkan,menyebabkan
rekrutmen asessor tidak berdasarkan kompetisi.
Seleksi dan pembekalan Tim asessor di
FKIP Unsyiah diselenggarakan pada tanggal 23
Agustus 2007, jumlah calon asessor yang terdaftar
untukmengikutiseleksidanpembekalansebanyak
105orang,asessoryangdinyatakanlulushasilseleksi
dan pembekalan adalah 103 orang. Pada pemerik-
saanportofoliokuotatahun2006/2007,jumlahases-
sor tersebut belum memadai mengingat dokumen
yang diperiksa relatif banyak, maka pada tanggal
23-24 april 2008 direkrut asessor tambahan seba-
nyak77orang(termasukdariunsurLPMP),sehing-
gatotalasessorsampaisaatinisebanyak180orang.
Rendahnyatingkatkegagalanasessordapatmengin-
terpretasibahwaterbatasnyakapasitassumberdaya
implementor,sertabesarnya kebutuhanasessoruntuk
penyeleksianjumlahberkascalonpesertasertifikasi.
Komunikasi dan koordinasi antar lembaga
pelaksana
Tingkatsosialisasiprogramsertifikasiguru
resmidilaksanakanselamatigakalidalamsetahun,
khusus kepada guru SD, SMP dan SMA/SMK,
namunpersyaratannyasosialisasidiprioritaskanke-
pada guru yang sudah mengabdi selama sepuluh
tahun keatas, karena guru diAceh Utara yang ber-
status PNS mendekatienamribuorang,banyaknya
gurumakaharusmelaluipemanggilansesuaiprioritas,
disampingituuntukmempermudahinformasikepada
guru,makasosialisasijugadilaksanakandiUPTD,
MKKS dan rapat Kasek seAceh Utara. kurangnya
persiapan menjadi persoalan yang sering dialami
oleh Dinas Pendidikan Kabupaten dalam penyam-
paianinformasikepadaguru,dikarenakaninformasi
yang di dapat oleh Dinas Pendidikan dari lem-
baga penjaminan mutu pendidikan dalam hal ini
sebagai penjembatani antara pusat dan daerah
sering bersifat mendadak. Fenomena tersebut
menjadi kendala pada saat realisasi di lapangan
dan menjadi efek kepada kelompok sasaran
dalam mendapatkan informasi yang diha-
rapkan.
Implementasi programsertifikasigurudalam
komunikasidankoordinasiantarlembagapelaksana
masih terdapat beberapa kendala, misalnya seperti
banyak guru yang belum mendapatkan informasi
perubahan PPNo 74 Tahun 2008, serta mengenai
ketentuan-ketentuanpenilaiandalamsertifikasi,infor-
masiyangdisampaikandariProvinsikekabupaten/
Kotamelaluijuknisyangtelahdiberikan,sehingga
memunculkankekurangpahamanpemaknaan dari
DinasPendidikan.
Uraianmekanismepenyampaianinformasi
pelaksanaan tugas yang dijalankan oleh masing-
masing lembaga dalam pelaksanaan implementasi
program sertifikasi tidak berjalan efektif, dikare-
nakan banyaknya aktor-aktor, serta lembaga yang
dilibatkan,panjangnyamekanismeprosespelaksa-
naansertifikasiguruyangsangatrumitdanbanyaknya
lembagapelaksanayangmemperpanjangbirokrasi.
Dapat disimpulkan bahwa persoalan dalam komu-
nikasiadalahminimnyainformasimengenaipemaha-
manukuran-ukurandasardantujuandarikebijakan
sertifikasiguru,perubahankebijakanseringmenye-
babkaninformasikurangsampaikepadakelompok
sasaran,misalkanadanyainformasidanpemahaman
yang berbeda terhadap ukuran-ukuran dasar dan
tujuan kebijakan pada implementor ataupun para
stakeholders.
184 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192
SikapImplementor
Sikapimplementorprogramsertifikasiguru
mengalamipegeseranmakna.Tujuanawalkebijakan
untuk peningkatan kualitas guru, namun realitas
dilapangan pemahaman guru tentang program
sertifikasi adalah untuk peningkatan kesejahteraan
guru.Pergeserantujuantersebutmemberikangam-
barandimanaprogramsertifikasigurubelum mampu
memberikan titik terang dalam perubahan kualitas
mutu pendidikan Indonesia secara general. Untuk
memperkuat fenomena empiris dapat di kaji dari
salahsatukutipanartikelhasilpenelitiandariHotben
Situmorang(2007:97)menyatakan:“MenurutDirjen
yang mengurusi persoalan guru sekitar awal tahun
duaribuanmenyatakanbahwalatarbelakanglahir-
nyaUUGDawalidesertifikasiadalahuntukpening-
katan kesejahteraan guru. Pada saat diusulkan pro-
gram tersebut ke DPR, anggota dewan memperta-
nyakan alasan menaikkan tunjangan guru yang
berstatusPegawaiNegeriSipil,sementarapegawai
negeri sipil lainnya juga berpenghasilan rendah.
Setelah berbagai perdebatan maka kesepakatan
pemberiantunjanganadalahkomponenprofesi.Sya-
ratkeberadaanprofesiharuslahtersertifikasi,maka
jadilah proses sertifikasi seperti yang berlangsung
saat ini”. Sumber:Hotben situmorang diposting
dari Nanang<60@yahoo.com> pada milis
CFBE.
Berdasarkankutipantersebutmengambar-
kanternyatakonsepawalsertifikasigurudidasarkan
pada peningkatan kesejahteraan, dikarenakan ba-
nyaknyadesakan-desakanterhadapminimnyaper-
hatian pemerintah, khususnya dalam peningkatan
kesejahteraanguru.Jadi konsepawalsertifikasibu-
kan untuk profesionalitas, sehingga tidak ada yang
dapatdisalahkanapabilarealitadilapanganbanyak
terjadipenyimpangan-penyimpanganyangdilakukan
baikolehoknumgurumaupuntoleransiyangdibe-
rikanolehpusatdenganmengatasnamakannilaike-
manusiaan,yangdikemasdalamwujudpenghargaan.
Faktor yang menyebabkan terjadinya per-
masalahan perubahan sikap baik dari implementor
maupundarikelompoksasaran,dikarenakanadanya
kepentingan-kepentinganyangingindicapaisesuai
dengantargetyangtelahditentukan.kemudianperu-
bahan sikap dari pelaksanaan pada tingkat daerah
diakibatkan oleh intervensi-intervensi pusat untuk
tidakmemperketatprosessertifikasidenganalasan
kemanusiaan.
Prosessertifikasisangatbagus,namundalam
prosesujikompetensimemangmasihsangatkental
dengan unsur kasih-sayang, dikarenakan faktor-
faktortertentu,sepertiguruyangsudahsangatsepuh
dalammengajar,usiayanghampirpensiunsertamasa
pengabdianyangsudahlama,aspek-aspektersebut
menjadiunsurkuatuntuklulus,jadipenilaiankhu-
susnyamelaluiPortofoliodanPLPGtidakseidealis
seperti yang telah ditentukan, memang ada yang
gagaldalampenilaiansertifikasi,namunangkayang
relatifkecilmembuktikanbahwasebenarnyasemua
guruakandiluluskansebagaitugasprofesi.
Realitas sosial di Kabupaten Aceh Utara
ProvinsiNAD,khususnyaprogramsertifikasiguru
Sekolah Dasar (SD) belum memberi perubahan
yang signifikan terhadap performance guru dalam
mengajar,karenarata-rataguruyanglulusujikom-
petensisertifikasiadalahguruyangtelahmengabdi
selama 20 tahun, serta berusia diatas 50 tahun, dan
rata-rata prioritasnya adalah kepala sekolah, ber-
dasarkan temuan tersebut, maka dapat menginter-
pretasikan sertifikasi guru belum berpengaruh ter-
hadap peningkatan kualitas, justru program hanya
sebagai formalitas menaikkan prestise guru. Maka
untukmempertegasstatementtersebutdapat dibuk-
tikandenganketentuan-ketentuankhususdaritabel
3sebagaiberikut:
Tabel 3. Contoh Bagan Prioritas
Tabel3menjelaskanbahwapemerintahte-
lah menetapkan prioritas-prioritas khusus dalam
penetapan jumlah peserta sertifikasi PNS dan non
PNS, untuk PNS maksimal kuota diberikan 85 %
Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 185
dan minimal 75%, sedangkan sisanya diberikan
kepada guru yang non PNS maksimal 25% dan
minimal15%,namundiantaraprioritas-prioritaster-
sebut, maka yang menjadi prioritas utama adalah
guruyangsudahmenjelangmasapensiun,sehingga
mengambarkan kesan ada wujud perhatian peme-
rintah terhadap guru yang sudah mengabdi lama,
namun masih sempat menerima tunjangan profesi
yang dijanjikan pemerintah. Untuk mempercepat
implementasiprogramsertifikasiguru,Pemerintah
mulai tahun 2006 sampai 2010 sudah memilih
sejumlahguruyangtelahmemenuhipersyaratanuntuk
disertifikasi,baikmelaluipenilaianportofoliomaupun
melalui jalur PLPG. Untuk Provinsi Aceh telah
ditetapkanLPTKUnsyiahsebagailembagapenilaian
portofolioparaguru.Namunbagiguruyangbelum
lulus portofolio, karena kekurangan skor minimal
850, maka guru yang gagal dalam portofolio dian-
jurkan untuk mengikuti jalur PLPG atau pelatihan
selamasembilanharidenganmetodepembelajaran
pendalamanmateribidangstudi.
Kondisilingkunganmemilikipengaruhpen-
ting padakeinginandankemampuanyurisdiksiatau
organisasidalammendukungstruktur-struktur,vita-
litas dan keahlian yang ada dalam badan-badan
administratifmaupuntingkatdukunganpolitikyang
dimiliki. Nuansa politis masih sangat kuat dalam
ranahpendidikan,pendidikanseringdijadikanobjek
untuk pendekatan rakyat. Jika mencermati tujuan
program adalah lahirnya kualitas, profesionalitas,
serta diikuti oleh peningkatan kesejahteraan para
guru, namun ironisnya lahirnya kebijakan dilatar
belakangi oleh faktor politis yang sangat kental,
karenauntukmembangunimageatau performance
pemerintah, dengan menggunakan pendekatan
rakyat,kebijakantersebutsebagaiwujudintervensi,
dimanaguruseluruhnyaharusmenyelesaikankua-
lifikasiakademikataukesarjanaan(S1)padatahun
2014, intinya programsertifikasiinginmeningkatkan
kesejahteraan guru. Menurut wawancara dengan
pihakpenyelenggarasertifikasimenjelaskan:“Peme-
rintahseharusnyatidakmenyamaratakansemuaguru
harusprofessional,justruakanmenimbulkantanda
tanya bagaimana dan seperti apa konsep profes-
sional yg dimaksud, seharusnya pemerintah lebih
bijakdalammengambillangkahuntukpeningkatan
kesejahteraan guru, yaitu dengan penambahan
setengah gajibagisemuaguru,kemudiansetengah
lagi diberikan bagi semua guru-guru yang benar-
benarberkompeten.Sehinggatingkatkualitaspro-
fessionaldapatdipertanggungjawabkan.jikadikaji
keberanian pemerintah Indonesia menjadi pusat
perhatian dunia, dikarenakan berani dalam jangka
waktu sepuluh tahun untuk mensertifikasi 2,7 juta
guru,denganindikatorprofessionalyangsangatsulit
diukur, padahal jika benar-benar professional para
lulusansertifikasiharusmampumenunjukkankinerja
dan performance, baik dari perubahan mengajar
khususnya semangat dan dibuktikan juga dengan
kedisiplinan waktu, sehingga dari obsesi tersebut
mampu mengaktualisasi diri” ( 14 Oktober 2009).
Persoalanyangmunculterkaitpelaksanaan
sertifikasigurumemangadanyatarikulurkepentingan
antarpemerintahdenganDPR.Sehingga terjadinya
pegeserantujuankebijakan.Permasalahantersebut
disebabkan oleh sumber yang tidak mendukung
dalampelaksanaansertifikasiguru,sertarendahnya
komitmen implementor terhadap tujuan kebijakan
yangtelahdirumuskan.Ketidakrelevanancarapero-
lehan sertifikat akan menjadi sebuah kejanggalan
yangdapatmenjustifikasipemerintahsebagaiaktor
tunggaldalammenerbitkankebijakansertifikasiguru
yangtidakdidukungolehgoodpoliticalwilldalam
peningkatankualitasguru.
Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor
14Tahun2005,harapannyaadalahadanyapening-
katan kinerja guru yang sudah sertifikasi seperti
perubahanpolakerja,motivasikerja,pembelajaran,
namunprogramtersebut Justrumemperlihatkanhal-
halyanganeh,dimanagurusebelumsertifikasisaling
bersainguntukmengikutipelatihan-pelatihanguna
mendapatkansertifikat,namunpaskasertifikasiguru-
guruyangsudahbersertifikatsudahkurangsemangat
untuk mengikuti seminar. Jadi pandangan tersebut
harus diantisipasi oleh pemerintah untuk pemben-
tukanmonitoringdanevaluasi dilapangan.Berdasar-
kan dataempirismembuktikan,programsertifikasi
gurumasihdidominasiolehkepentingan-kepentingan
danintervensidariaktor-aktoryangmemilikiotoritas.
Sedangkan pada level daerah lebih kepada menye-
suaikandengankepentinganpusatmelaluiintervensi
yangtelahdisistematiskanmelaluiprosedur-prosedur
legalitas. Jadi dapat disimpulkan di mana program
sertifikasilebihdimobilisasiolehkepentinganelitpusat.
186 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192
Struktur Birokrasi Lembaga Pelaksana
Pelaksanaan program sertifikasi guru,
merlibatkanbanyakstakeholdersmulaidaritingkat
Provinsi lembaga penjaminan mutu pendidikan,
Dinas pendidikan Provinsi dan LPTK Unsyiah,
kemudianditatarankabupatenditangganiolehDinas
Pendidikan dan UPTD. Panjangnya mekanisme
prosespelaksanaansertifikasiguruyangsangatrumit,
maka menjadi bias dengan berbagai permasalahan
lain yaitu seperti terlambatnya tunjangan profesi
pendidikdanterjadinyakesalahandalampenomoran
UNPTK,kemudiankurangjelasnyainformasiyang
diterimaolehgurumengenaiketentuan-ketentuanpe-
nilaiandalamsertifikasi.Keterbatasan sumberdaya
manusiamenjadikaninformasiyangmultitafsirantar
lembaga, serta banyak guru yang belum menda-
patkan informasi mengenai perubahan PP No 74
Tahun2008.Untukmemperjelasmekanismepelak-
sanaan program sertifikasi dapat di amati dari
gambar1dibawahini:
Gambar di atas dapat menginterpretasikan
dimanapanjangnyasistemyangharusdilaluidengan
banyaknyalembagadanaktoryangterlibat,sehing-
gamembawakesanprogramsertifikasigurubegitu
birokratis, Berdasarkan gambar diatas dapat
menginterpretasikanbahwainformasidisampaikan
secaraberjenjangsampaiketingkatkelompoksasa-
ranprogramsertifikasiyangdimulaidariDepdikknas
(Ditjen PMPTK dan Ditjen Dikti) menyampaikan
informasisosialisasikeDinasPendidikanProvinsi
dan LPMP, kemudian Dinas Pendidikan Propinsi
menyampaikaninformasiatausosialisasikeDinas
PendidikanKabupaten,kemudianDinasKabupaten
yang menyampaikan langsung informasi kepada
kelompoksasaranyaituguru,Bagiguruyangdinya-
takanlulusportofolionyaberhakmenerimasertifikat
pendidikyangdiserahkanlangsungolehrayonLPTK
kepadaguruyangbersangkutan.Danbagiguruyang
belumdinyatakanlulusportofolioakandianjurkan
untukmengikutipendidikandanlatihanprofesiguru
( PLPG) yang dilaksanakan selama sembilan hari
oleh pihak penyelenggara yaitu LPTK. Selain
panjangnyamekanismeyangharusdilalui,selanjut-
nyaterjadinyatumpangtindihpekerjaan,sehingga
munculnya dualisme kebijakan dalam perentritan
data, kedua lembaga yaitu LPMP dan LPTK
diberikanotoritasyangsamauntukmelakukanrentri
datasecaramasing-masing,sehinggaberefekpada
kesalahan NUPTK.
PEMBAHASAN
Implementasi kebijakan merupakan tahap
diantara pembentukan kebijakan dan konsekuensi
dari kebijakan, di mana banyak terjadinya diskresi
dalampelaksanaanprogram.Hasilpenelitianiniyang
didasarkan pada teori Edward III (1980:147-148)
yangmenjelaskanadaempatisupokokfaktor-faktor
Gambar 1.Mekanisme Pelaksanaan Sertifikasi Guru
Sumber: Cendra Nur, 2008: 57
Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 187
yangmempengaruhisuksesnyaimplementasikebija-
kan,SumberDaya(resources),Komunikasi(Com-
munications), sikap (dispositions atau attitudes)
dan struktur birokrasi (bureucratic structure).
Interaksiantarfaktorharusdilakukansecarasimul-
tan,karenaakanmempengaruhifaktorlainnya.Sum-
ber daya yang memadai merupakan faktor utama
keberhasilansuatuprogram.Polapelaksanaanser-
tifikasi guru, di mana para stakeholders kurang
konsistendenganamanatkebijakan yangtelahdiun-
dangkan.Komunikasimemegangperananpenting
dalam keefektifan implementasi program guna
mencapaitujuankebijakan,sehinggainformasiyang
tersedia, dapat mempermudah keberhasilan pro-
gram. maka komunikasi yang efektif diperlukan
pemahaman oleh individu-individu atau lembaga
yangmemilikiotoritas,sertaperlu konsistensitujuan
untuk dikomunikasikan, namun hasil penelitian
merepresentasikandimanaproseskomunikasiantar
lembagamasihkurangsinergidalamimplementasi
program,diantaranyaterjadinyadualismekebijakan
antar lembaga yang berwenang, misalnya tim
pengimputdatamasihragu-ragudalamperentritan
data,khususyadalampenentuanNUPTKsalahsatu
dampaknya adalah terlambatnya pembayaran
tunjangan sertifikasi, maka aspek tersebut dapat
menyebabkansalahsatupenghambatprogram.
Faktorlainyangmempengaruhiefektivitas
implementasikebijakanadalahsikapimplementor.
Khususnya sikap dan komitmen para pelaksana
terhadapkebijakanatauprogramyangdilaksanakan,
perubahansikapimplementordilatarbelakangioleh
kesalah pemaknaan konsep sertifikasi guru yaitu
untuk peningkatan kesejahteraan guru, sehingga
munculnya prioritas-prioritas dalam implementasi
program,kemudianadanyaintervensipolitikdarielit
politik.Perubahan sikapimplementordapatdiamati
daritingginyaangkaprioritaspemerintahterhadap
guru sertifikasi, persoalan tersebut menyebabkan
salahsatufaktorsertifikasitidakmendorongpening-
katankualitasguru.Disampingitustrukturbirokrasi
yang solid sangat dibutuhkan dalam mencapai
sasaran program, maka dukungan kerjasama antar
stakeholderyangberwenangdukunganparapejabat
pelaksana.
Hasiltemuandalampenelitianinimenunjuk-
kan sertifikasi guru melalui jalur portofolio dan
PLPGbelummampumengaktualisasikinerjaguru
yangsesungguhnya,dikarenakanusiapesertasertifi-
kasi yang tidak produktif, waktu pelatihan dan
anggaran yang sangat terbatas menjadi indikator
buktitingkatkeseriusanpemerintahdalampening-
katan kualitas guru, Dari berbagai persoalan dan
kendala,sehinggamenimbulkanberbagaipolemik
sertifikasiguru,minimnya tingkatkeseriusan,serta
konsistensi kesungguhan pemerintah pusat dalam
peningkatan kualitas pendidik untuk mewujudkan
mutupendidikanyangberkualitas.
Secara teoritis penilaian portofolio bisa
dilaksanakandenganpendekatanmetodekualitatif
yaitu pengamatan secara mendalam dan terus
menerus,karenaadaaspek-aspektertentuyangsulit
diukur dengan dokumen seperti aspek sosial dan
kepribadian.Tetapiapabilahanyasatualatyangmen-
jadi pengukuran uji kompetensi, maka hasil tidak
sesuai dengan harapan. Penilaian portofolio yang
dibenarkanadalahpenilaianterhadapaspekproses
sekaligusproduk.Prosestersebutmemegangpera-
nan untuk melakukan self-assessments, sehingga
yangbersangkutandapatmelakukanupayaperbai-
kan terhadap kelemahan atau peningkatan atas ke-
kuatannya.Sebagaiprodukdokumenportofoliobisa
digunakanolehasessorsebagaisalahsatudasarun-
tukmenilaipemilikportofolio.HasilpenelitianCendra
hastutiNur(2008:124)tentangimplementasikebi-
jakansertifikasigurudiKabupatenSumbawaBesar
NTTmenemukanbahwa:“Implementasikebijakan
sertifikasi guru dapat dikatakan hanyalah sebuah
kebijakan utopis, suatu kebijakan yang telah diru-
muskan dalam tatanan politik yang hanya bagus
dalamgambaran,namunsangatsulituntukdiwujud-
kan. Sertifikasi merupakan kebijakan yang bagus,
jikadisesuaikandenganfenomenasosialdimasyara-
kat, namun realita menunjukkan sebanyak 1.8 juta
orangguruakanberpartisipasidalamprogramsertifi-
kasi, dari jumlah tersebut 1.4 juta merupakan guru
SD/MI yang rata rata baru berpendidikan D2 dan
SPG.BagigurululusanD2dibutuhkanwaktusekitar
2-3 tahun untuk mendapat kualifikasi S1, agar bisa
ikutdalamprogramsertifikasi,sedangkanbagiguru
tamatanSPGmemerlukanproseswaktulebihlama
sekitar 4-5 tahun”.
Berdasarkanhasiltemuandalampenelitian
ini mengambarkan bahwa persentase guru tingkat
188 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192
sekolahdasar(SD)menurutkelayakanmengajardi
kabupaten Aceh Utara masih jauh dari harapan.
Maka salah satu upaya pemerintah Aceh Utara,
khususnyaDinasPendidikanmeningkatkankinerja
guru,baikyangakanmengikutiprogramsertifikasi,
dan terus memonitoring guru yang sudah lulus
sertifikasi. Berdasarkan permasalahan kelayakan
guru di Kabupaten Aceh Utara, menunjukkan di
mana guru-guru yang sudah sertifikasi khususnya
untuk tingkat Sekolah Dasar di KabupatenAceh
Utara,kebanyakankepalasekolah,sehinggasangat
sulit mengukur tingkat profesionalisme kepala
sekolah,dikarenakanjadwalmengajarhanyadela-
pan jam dalam seminggu, dan kebanyakan mereka
memiliki kesibukan yang padat di luar kantor, jadi
performance untuk tampil didepan kelas sangat
terbatas.Seharusnya pemerintahadastrategikhusus
untukmengatasipermasalahan,khususnyadalampe-
ningkatan sumber daya manusia, bukan berarti pe-
merintahharusmenyamaratakankebijakanprofes-
sionalguruuntuksemua,sehinggatidaksesuaihasil
yang diharapkan, maka pemerintah harus memilih
guruyangproduktif,selanjutnyamemperketatfungsi
pengawasan dan evaluasi kepada guru-guru yang
sudahsertifikasi.
Penerapan teori Edward III dalam kebija-
kansertifikasigurubersifattop-downdimanasemua
dikoordinir oleh aktor-aktor pelaksana, dan teori
tersebutsangateratkaitannyadenganproseslahirnya
kebijakanserifikasiguru,sehinggadalamimplemen-
tasinyamasihdilatarbelakangiolehkepentinganelit
pusat yang masih kental dengan intervensi politik,
sehingga konsep sertifikasi di Indonesia belum
menyentuhakarpermasalahandalamranahpening-
katanmutupendidikan.
Jikadikajikembalibahwaprosedur sertifi-
kasipadaawalnyadikonsepkanbukanuntukpening-
katanprofesionalitasguru,namunjustrulebihkepada
peningkatan kesejahteraan, hal tersebut dapat dia-
matidariprosesimplementasimemberikanbanyak
kemudahankepadagurudenganalasanakhir2015
dalam jangka waktu 10 tahun guru di seluruh
Indonesia harus sudah tersertifikasi sebanyak 2,7
jutaguru,suatuangkayangsangatbesar,olehsebab
itu bermacam kebijakan dan intervensi dilakukan
oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut.
Adabeberapaalternatifkebijakandalamimplemen-
tasiprogramsertifikasiguru,diantaranyamelaluijalur
portofolio dan PLPG selanjutnya pada tahun 2010
akandigantidengankebijakanbaruyaitusertifikasi
melalui jalur PPG. Program PPG adalah salah satu
terobosanyangsangatbagus,dimanauntukmenjadi
guruharusmengambilspesialisasikeguruanselama
dua semester. Namun program yang baik belum
mampu membawa harapan perubahan yang sig-
nifikanapabilalebihdidominasiolehkepentinganelit.
Maka perlunya kesamaan mindset untuk merubah
pola pemikiran terhadap peningkatan mutu pendi-
dikan.Pernyataantersebutdiperkuathasilpenelitian
Sudarman(2007:73),tentangpersepsigurusekolah
dasar terhadap program sertifikasi guru di Keca-
matan Jiwan Kabupaten Madiun menjelaskan:
“Tanggapanpositifadalahgurumenyambutbaikpro-
gram sebagai wujud meningkatkan kesejahteraan
guru,namunpersepsinegatifguruSekolahDasardi
KecamatanJiwanterhadapprogramsertifikasiguru
adalah (1) UU No. 14 Tahun 2005 hanya meru-
pakanjanjiyangsulituntukterealisasi,(2)gurutidak
harus berkualifikasi Sarjana/ D IV, (3) sertifikasi
model portofolio kurang sosialisasi, (4) tunjangan
profesi guru tidak akan dapat terealisasi.Temuan-
temuan dalam penelitian yang terkait dengan serti-
fikasiguruadalah(1)Gurukurangyakindapatmen-
capaiskorminimalyangditetapkanolehpemerintah,
(2)masihadaguruyangbermoralkurangbaikdalam
melengkapidokumen,(3)penentuanpesertasertifi-
kasi portofolio masih belum sesuai dengan aturan
yangberlaku”.
Hasilpenelitiantersebutmengambarkandi
manapersepsiguruadalahlahirnyaprogramsebagai
wujud peningkatan kesejahteraan, sementara per-
sepsi negatif terhadap aturan-aturan implementasi
program yang sulit dan susah dipenuhi, sehingga
munculkecurangan-kecuranganyangdimanipulasi
olehoknumguruuntukmencapaiskor850sebagai
minimalsyaratkelulusanmelaluijalurportofolio.
Rendahnya kinerja guru paska sertifikasi
dapat dibuktikan dari beberapa hasil penelitian
berikut, diantaranya Yusrizal (2009:35), Ati
Rosidah&LailyRachmah(2007:58),DeniKoswara,
et al (2009:5), Hujair AH. Sanaky (2009:8),
Winarsih(2008:45),yusrizalmelakukanpenelitian
yangbertujuanmenganalisiskinerjagurueksatpaska
penerimaan tunjangan sertifikasi,Ati Rosidah dan
Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 189
Laily rachmah menganalisis tentang Hubungan
persepsi Guru tentang rencana program sertifikasi
guru dengan peningkatan kompetensi pedagogic
guru, sedangkan Deni Koswara, dkk menganalisis
tentang Studi dampak program sergur dengan
peningkatankompetensipedagogicguruSMP.
Implementasi program memunculkan per-
soalannya, di mana guru yang diasumsikan telah
memilikikompetensiyangberlandaskanpadaproses
pemberiansertifikatsebagaipendidikprofessional
tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam waktu
jangkapanjang,secaraakademikhaltersebutdapat
digambarkangurupaskasertifikasibelummengalami
perubahan performance yang signifikan dalam
proses belajar mengajar. Hasil penelitianYusrizal
(2008:35) tentang kinerja guru IPAmenyatakan di
manakinerjaguruFisika,Biologi,Kimia belumselu-
ruhnyaberkinerjatinggi,meskigurutersebutsudah
lulussertifikasidansudahmenerimatunjanganpro-
fesi.KinerjaguruKimiarelatiflebihbaikdaripada
kinerjaguruBiologidanguruFisika.Kemudianada
duakomponenkinerjayangmasihmemprihatinkan,
yaitu komponen penilaian hasil belajar siswa dan
komponen strategi pembelajaran. Deni Koswara,
etal(2009:5),hasilpenelitianmenunjukkansertifi-
kasipadaguruSMPyangditelitidiJawaBarattidak
berkorelasidenganpeningkatanprofesionalismedan
mutu pembelajaran. Implikasinya perlu ada upaya
peninjauan lebih mendalam terhadap program ser-
tifikasigurudalamjabatan,disampingituperluada
upaya pembenahan asumsi bahwa sertifikasi guru
bukan suatu tujuan, tetapi media atau sarana untuk
meningkatkanmutupendidikan.Selanjutnyadiper-
lukan program perawatan dan pengembangan ter-
hadapguru-guruyangtelahlulussertifikasi,khusus-
nyadalamupaya-upayapeningkatanmutulayanan
pembelajaran.
Sedangkan penelitianAti Rosidah& Laily
Rachmah (2007:58) hubungan Persepsi Guru
tentang Rencana Program Sertifikasi Guru dengan
Peningkatan Kompetensi Pedagogic guru SMP di
JakartaSelatan,hasilpenelitian,bahwapersepsiguru
terhadap rencana program sertifikasi guru (X)
berkorelasipositifdenganpeningkatankompetensi
pedagogicgurudalammengajar(Y).kontribusiyang
diberikan oleh persepsi guru terhadap rencana
programsertifikasiguruterhadappeningkatankom-
petensi pedagogic guru dalam mengajar adalah
sebesar14,21%dansisanyadipengaruhiolehfaktor
lain. HujairAH.Sanaky(2009:8)hasilmenelitiannya
menyatakanbanyakgurumenyatakanbahwaserti-
fikasiprofesigurusangatbaikdandapatmengangkat
derajat,wibawaparaguru.Tetapi,dalampenerapan-
nyaperlumemperhatikanpendalamanpengetahuan
dalamkompetensipengajaran,harusdipertimbang-
kanmodelyangtepatdankesiapanparaguruuntuk
disertifikasi,danperludilakukanpelatihan-pelatihan
sebelum sertifikasi dilaksanakan, serta dipikirkan
tindak lanjut bagi guru yang tidak lolos sertifikasi,
apabila kebijakan sertifikasi tersebut dilakukan se-
cara ”mentah” dan ”instan”, tanpa sosialisasi dan
pelatihan-pelatihanakanmerugikanparaguruyang
sudahcukuplamamengabdi.Winarsih (2008:45),
hasil penelitiannya bahwa implementasi program
sertifikasi guru sekolah dasar, sudah berjalan baik,
dansemuaelemenmendukungsuksesnyaimplemen-
tasiprogram.
Jikamenganalisisdarihasilpenelitiandiatas,
menginterpretasikandimana programsertifikasiguru
seharusnya erat kaitannya dengan proses belajar.
Jadisertifikasitidakhanyaditentukansetelahmen-
dapatkansertifikat,namunjustruseharusnyaujipro-
fesionalitasgurudiamatisetelahpaskamendapatkan
sertifikat.Alasannya paska sertifikasi merupakan
tonggakawalbagiguruuntukselalumeningkatkan
kompetensinya.Upayapeningkatankualitaspendi-
dikantidakmungkinterlaksanadenganbaikapabila
tanpadidukungupayapenegakanstandarpenyeleng-
garaan pendidikan, standar pelayanan pendidikan,
serta standar kompetensi guru, kemudian pening-
katan standar lulusan dan standar tenaga kependi-
dikan lainnya. Peningkatan mutu pendidikan tidak
hanyaditentukanolehkuantitasguru,namunkualitas
menjadifaktordominanyangmempengaruhipening-
katanmutupendidikan.Seharusnyasertifikasibukan
sebagai tujuan akhir, tetapi sebagai sarana pening-
katankualitas.Selanjutnyapemerintahjanganmen-
jadikansertifikasisebagaibagiandariproyekinstan,
tetapiharusfokuspadapeningkatankualitaspendi-
dikan.Waktupelaksanaan dananggaranyangsangat
terbatas menjadi salah satu indikator bukti tingkat
keseriusan,sertakonsistensipemerintahdalampe-
ningkatan kualitas guru,Argyris dalam Sumaryadi
(2005:12).Pendekatankeberhasilandarisegiproses
190 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192
hampir sama dengan pendekatan sasaran, keber-
hasilanimplementasidapattercapaiapabilaproses
internalorganisasiberjalanlancar,makasasaranatau
tujuan implementasi program tidak hanya dapat
diamatidaritercapainyasasaranatautujuansemata,
secara lebih jelas aspek tersebut dapat diukur dari
kecilnyahambatan-hambataninternaldalammelak-
sanakan tugas misalnya penyimpangan, konflik,
sumberdaya,danadanwaktuyangdigunakansecara
efesiendanefektifsesuaipembentukandankepua-
san kerja.
Dampak hasil penelitian kajian ini adalah
secara teoritis sebagai kontribusi akademis dalam
pengembanganilmupengetahuanterutamadibidang
pengembangan kebijakan pendidikan, khususnya
mengenaistudiimplementasiprogramsertifikasiguru.
Adapundampakpenelitiansecarapraktis,diharap-
kandapatmenjaditolakukurimplementasikebijakan
sertifikasigurudapatmeningkatkanmutupendidi-
kan,khususnyadiProvinsiNAD.Kesimpulanyang
dapat ditarik dalam penelitian ini adalah program
sertifikasigurubelumberjalanoptimal,dikarenakan
prosesdalamimplementasiprogrammasihadanya
tarik ulur kepentingan dari para aktor yang terlibat
dalam dunia pendidikan, yang dibuktikan dengan
perubahansikap implementordankelompoksasa-
ran,dimanasertifikasiadalahpeningkatansatukali
lipat tunjangan dari gaji pokok, untuk peningkatan
kesejahteraanbukanuntukpeningkatankualitaspro-
fesionalitasguruyangsesungguhnya,sesuaidengan
indikator yang ditentukan dalam Undang-Undang
Guru dan Dosen.
SIMPULAN
Program sertifikasi guru belum berjalan
efektif, hal ini dapat di lihat dari sistem rekrutmen
pesertasertifikasibukanberdasarkankualitas,justru
berdasarkanprioritas-prioritasketentuanyangtelah
ditetapkan dalam kuota sertifikasi guru, sehingga
denganprioritastersebutmencerminkanbelumada-
nya perubahan performanceyang signifikan.
Faktor penghambat dan pendukung pro-
gramsertifikasidalammeningkatkanmutupendidi-
kandiKabupatenAcehUtaraProvinsiNAD,sangat
dipengaruhioleh,ketersediaansumberdayaimple-
mentoryangmasih rendah,halinidapatdilihatdari
sistemrekrutmenasessortidakberdasarkankompe-
tisi,dikarenakanketerbatasanpelamar,danbesarnya
jumlahdokumenyangharusdinilai.Tingkatpenyam-
paianinformasi,sosialisasidankoordinasiantarlem-
bagapelaksanabelumberjalanoptimal,dimanabisa
terlihatdaripanjangnyamekanismebirokrasi,serta
banyaknya aktor-aktor yang terlibat. Sikap imple-
mentor yang tidak konsisten, dikarenakan konsep
awal sertifikasi adalah untuk peningkatan kesejah-
teraan,makaterjadipergeserantujuandalamimple-
mentasiprogramdaripeningkatankualitas kearah
peningkatan kesejahteraan guru. Dalam struktur
birokrasi masih adanya intervensi politik terhadap
lembagapelaksana,makaprosesdanarahkebijakan
yangditetapkanmasihberdasarkantarikulurkepen-
tingan,sehinggahilangnyaidealitasbaikolehguru
maupunelitpolitik,terlihatdaribanyaknyakecura-
ngan-kecuranganataumanipulasidatayangdilaku-
kanolehoknumguru,sertapemerintahmenerbitkan
peraturan pemerintah No 74 tahun 2008, di mana
memberikan kemudahan kepada guru yang sudah
senior.
Hasiltemuanpenelitiantentangprogramser-
tifikasigurusekolahDasardiKabupatenAcehUtara.
Perekrutanpesertasertifikasigurudidasarkanpada
prioritas usia di atas 50 tahun, masa pengabdian 20
tahunkeatas,danprioritasselanjutnyaadalahkepala
sekolah.Temuan lain yang menarik adalah selama
programdigulirkanbanyakbermunculanpelatihan-
pelatihanyangdifasilitasiolehpemerintah,kemudian
adanya dualisme pendataan NUPTK antara LPTK
danLPMPyangmenyebabkantertundanyapemba-
yaran tunjangan sertifikasi. rendahnya komitmen,
serta minimnya dukungan dalam alokasi anggaran
pemerintah daerah untuk setiap Kabupaten/Kota,
dimanaadanyaketimpanganalokasidalamprogram
penyusunan anggaran pendidikan. Hal tersebut
terlihatpadatingkatanpusatmaupunsekolah,ang-
garan untuk operasional dan program pengemba-
ngan,sertapeningkatankualitasbelajarsangattim-
pangdibandingkanuntukkepentinganbirokrasi.
DAFTAR RUJUKAN
Edward C, George III.1980. Implementing Pub-
lic Policy, Congressional Quarterly Press.
TexasA&MUniversity
Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 191
Hastuti Nur Cendra, 2008, Implementasi Kebija-
kan Sertifikasi Guru di Kabupaten Sum-
bawa, NTB, Tesis tidak dipublikasi S2
SosiologiUGM,Yokyakarta
Harris 1990: 13 Improving Staff Performance
Through In-Service Education. Massa-
chusetts:AllynandBaconIncolehBaidawi.
Jurnal pendidikan dalam
www.http.tantanganpendidikan.net
HDI-UNDP. 2007. 16 November Mutu Pendidi-
kan Aceh Masih Rendah, Serambi Indo-
nesia. Hal.3.
Hotben situmorang. 2007. Respon Perguruan
Swasta terhadap PP No19 Tahun 2005
Tentang Sertifikasi Guru. diposting dari
Nanang<60@yahoo.com> pada milis
CFBE. Jurnal pendidikan Penabur.Vol 6.
No: 08:97-106.
Koswara Deni,Suryana Asep, Triatna Cepi
Triatna.2009. Studi dampak program
sertifikasi guru terhadap profesionalisme
dan mutu di Jawa Barat. hasil penelitian
HibahFundamental.
Rosidah,Ati& Rachmah Laily. 2007. Hubungan
Persepsi Guru Tentang Rencana Program
Sertifikasi Guru. Jurnal. Pdii. Lipi .go.id/
admin/jurnal/12085358.pdf
Sanaky, HujairAH. 2009. Kompetensi dan sertifi-
kasi Guru sebuah pemikiran. Hasil pene-
litian publikasi, Dalam hujairAtt.sanaky.
www.sanaky.com/materi/kompetensi
sertifikasi%20.gurupdf.
Sudarman, 2007. Tentang Persepsi Guru Sekolah
Dasar Terhadap Program Sertifikasi
Guru. Di Kecamatan Jiwan Kabupaten
Madiun.Sebagai Dasar Penguatan Kebi-
jakan Pemerintah Tentang Sertifikasi
Guru. Tesis Program Paska Sarjana
Muhammadiyah,Malang.
Sumaryadi, 2005. Implementasi kebijakan “efek-
tivitas implementasi kebijakan otonomi
daerah. CV. Citra Utama Jakarta
Winarsih,2008).Implementasikebijakansertifikasi
guru sekolah Dasar (Studi di Kabupaten
Semarang). Tesis Program Pasca Sarjana
UniversitasDiponegoro.
Yusrizal, 2008, Peningkatan Kinerja Guru Eksat
Paska Penerimaan Tunjangan Sertifi-
kasi. Desertasi tidak dipublikasi.
UniversitasSyiahkualaBandaAceh
192 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.dTesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.dBang Mohtar
 
Tugas 1. isu2 lama dalam pendidikan
Tugas 1. isu2 lama dalam pendidikanTugas 1. isu2 lama dalam pendidikan
Tugas 1. isu2 lama dalam pendidikanJanawir Mrr
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsiAbu Hamid
 
Skripsi keterampilan manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
Skripsi keterampilan manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjaSkripsi keterampilan manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
Skripsi keterampilan manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjaAlorka 114114
 
Efektivitas kurikulum 2013 terhadap proses pembelajaran
Efektivitas kurikulum 2013 terhadap proses pembelajaranEfektivitas kurikulum 2013 terhadap proses pembelajaran
Efektivitas kurikulum 2013 terhadap proses pembelajaranEdiYuversa
 
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...Shafiqah Rashid
 
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guruLaporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guruAnwar Sari
 
Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu PendidikanProblem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu PendidikanKuntum Trilestari
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunusAnwar Sari
 
Lampiran permendikbud-no-105-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-105-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-105-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-105-tahun-2014Irma Muthiara Sari
 
Kump 6 b
Kump 6 bKump 6 b
Kump 6 bhaieri
 
Materi pembekalan kkn fkip uho 2014
Materi pembekalan kkn fkip uho 2014Materi pembekalan kkn fkip uho 2014
Materi pembekalan kkn fkip uho 2014La Tahang
 
Laporan pts bakar
Laporan pts bakarLaporan pts bakar
Laporan pts bakarAnwar Sari
 
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab I by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab I by HELDY ERISTONPengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab I by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab I by HELDY ERISTONHeldy Eriston
 

La actualidad más candente (16)

Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.dTesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
 
Tugas 1. isu2 lama dalam pendidikan
Tugas 1. isu2 lama dalam pendidikanTugas 1. isu2 lama dalam pendidikan
Tugas 1. isu2 lama dalam pendidikan
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
 
Skripsi keterampilan manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
Skripsi keterampilan manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjaSkripsi keterampilan manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
Skripsi keterampilan manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
 
Efektivitas kurikulum 2013 terhadap proses pembelajaran
Efektivitas kurikulum 2013 terhadap proses pembelajaranEfektivitas kurikulum 2013 terhadap proses pembelajaran
Efektivitas kurikulum 2013 terhadap proses pembelajaran
 
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
 
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guruLaporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
 
Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu PendidikanProblem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus
 
Lampiran permendikbud-no-105-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-105-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-105-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-105-tahun-2014
 
Kump 6 b
Kump 6 bKump 6 b
Kump 6 b
 
Materi pembekalan kkn fkip uho 2014
Materi pembekalan kkn fkip uho 2014Materi pembekalan kkn fkip uho 2014
Materi pembekalan kkn fkip uho 2014
 
Penulisan Ilmiah
Penulisan IlmiahPenulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah
 
Laporan pts bakar
Laporan pts bakarLaporan pts bakar
Laporan pts bakar
 
Blanded learning di indonesia
Blanded learning di indonesiaBlanded learning di indonesia
Blanded learning di indonesia
 
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab I by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab I by HELDY ERISTONPengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab I by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab I by HELDY ERISTON
 

Destacado

مدیریت ارتباط با مشتری در شبکه های اجتماعی
مدیریت ارتباط با مشتری در شبکه های اجتماعیمدیریت ارتباط با مشتری در شبکه های اجتماعی
مدیریت ارتباط با مشتری در شبکه های اجتماعیNomatec Co. - نوماتک
 
Laporan keuangan perusahaan dagang
Laporan keuangan perusahaan dagangLaporan keuangan perusahaan dagang
Laporan keuangan perusahaan dagangSunan Notonagoro
 
Android architecture
Android architecture Android architecture
Android architecture Trong-An Bui
 
"Agriforvalor", por Cristina Cabeza, responsable del proyecto Agriforvalor en...
"Agriforvalor", por Cristina Cabeza, responsable del proyecto Agriforvalor en..."Agriforvalor", por Cristina Cabeza, responsable del proyecto Agriforvalor en...
"Agriforvalor", por Cristina Cabeza, responsable del proyecto Agriforvalor en...Agencia Andaluza del Conocimiento
 
Layanan konsultasi dan penyusunan statuta perguruan tinggi
Layanan konsultasi dan penyusunan statuta perguruan tinggiLayanan konsultasi dan penyusunan statuta perguruan tinggi
Layanan konsultasi dan penyusunan statuta perguruan tinggiThe1 Uploader
 
Aula05 - Android - Persistência
Aula05 - Android - PersistênciaAula05 - Android - Persistência
Aula05 - Android - PersistênciaArthur Emanuel
 
Ppt of design of machine element
Ppt of  design of machine elementPpt of  design of machine element
Ppt of design of machine elementmanish kanade
 
[演講] Scrum導入經驗分享
[演講] Scrum導入經驗分享[演講] Scrum導入經驗分享
[演講] Scrum導入經驗分享teddysoft
 

Destacado (12)

مدیریت ارتباط با مشتری در شبکه های اجتماعی
مدیریت ارتباط با مشتری در شبکه های اجتماعیمدیریت ارتباط با مشتری در شبکه های اجتماعی
مدیریت ارتباط با مشتری در شبکه های اجتماعی
 
Laporan keuangan perusahaan dagang
Laporan keuangan perusahaan dagangLaporan keuangan perusahaan dagang
Laporan keuangan perusahaan dagang
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Programming examples for beginners
Programming examples for beginnersProgramming examples for beginners
Programming examples for beginners
 
Materi pokok 2
Materi pokok 2Materi pokok 2
Materi pokok 2
 
Android architecture
Android architecture Android architecture
Android architecture
 
Materi pokok 1
Materi pokok 1Materi pokok 1
Materi pokok 1
 
"Agriforvalor", por Cristina Cabeza, responsable del proyecto Agriforvalor en...
"Agriforvalor", por Cristina Cabeza, responsable del proyecto Agriforvalor en..."Agriforvalor", por Cristina Cabeza, responsable del proyecto Agriforvalor en...
"Agriforvalor", por Cristina Cabeza, responsable del proyecto Agriforvalor en...
 
Layanan konsultasi dan penyusunan statuta perguruan tinggi
Layanan konsultasi dan penyusunan statuta perguruan tinggiLayanan konsultasi dan penyusunan statuta perguruan tinggi
Layanan konsultasi dan penyusunan statuta perguruan tinggi
 
Aula05 - Android - Persistência
Aula05 - Android - PersistênciaAula05 - Android - Persistência
Aula05 - Android - Persistência
 
Ppt of design of machine element
Ppt of  design of machine elementPpt of  design of machine element
Ppt of design of machine element
 
[演講] Scrum導入經驗分享
[演講] Scrum導入經驗分享[演講] Scrum導入經驗分享
[演講] Scrum導入經驗分享
 

Similar a Ejournal 5 penelitian_implementasi program sertifikasi guru_nurhafni

Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTONPengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTONHeldy Eriston
 
Implementasi Peningkatan Profesionalisme Guru PAUD melalui Diklat Berjenjang
Implementasi Peningkatan Profesionalisme Guru PAUD melalui Diklat BerjenjangImplementasi Peningkatan Profesionalisme Guru PAUD melalui Diklat Berjenjang
Implementasi Peningkatan Profesionalisme Guru PAUD melalui Diklat BerjenjangWajoku Digital Library
 
Profesionalisme guru
Profesionalisme guruProfesionalisme guru
Profesionalisme guruEboh Wijaya
 
Power point filsafat
Power point filsafatPower point filsafat
Power point filsafatABDimas
 
PROGRAM SERTIFIKASI GURU DAN MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN GUR...
PROGRAM SERTIFIKASI GURU DAN MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN GUR...PROGRAM SERTIFIKASI GURU DAN MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN GUR...
PROGRAM SERTIFIKASI GURU DAN MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN GUR...universitas negeri jember
 
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdfAhmadRopei1
 
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdfSitiMaesaroh69255
 
Naskah simposium gtk 2016 sumarso
Naskah simposium gtk 2016 sumarsoNaskah simposium gtk 2016 sumarso
Naskah simposium gtk 2016 sumarsoSumarso M.Pd.
 
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikanKebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikanRiRi Riyanti
 
Pedoman ukg-2013-final
Pedoman ukg-2013-finalPedoman ukg-2013-final
Pedoman ukg-2013-finalBla Blaa
 
Jurnal peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesi
Jurnal  peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesiJurnal  peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesi
Jurnal peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesipalsuh
 
analisis pendapat tentang PPG
analisis pendapat tentang PPGanalisis pendapat tentang PPG
analisis pendapat tentang PPGReni Nazta
 
Rev annotated bibliography
Rev annotated bibliographyRev annotated bibliography
Rev annotated bibliographyAGUS SETIYONO
 

Similar a Ejournal 5 penelitian_implementasi program sertifikasi guru_nurhafni (20)

Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTONPengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTON
 
Peercoaching
PeercoachingPeercoaching
Peercoaching
 
Etika Profesi_10 uji kompetensi guru
Etika Profesi_10 uji kompetensi guruEtika Profesi_10 uji kompetensi guru
Etika Profesi_10 uji kompetensi guru
 
Implementasi Peningkatan Profesionalisme Guru PAUD melalui Diklat Berjenjang
Implementasi Peningkatan Profesionalisme Guru PAUD melalui Diklat BerjenjangImplementasi Peningkatan Profesionalisme Guru PAUD melalui Diklat Berjenjang
Implementasi Peningkatan Profesionalisme Guru PAUD melalui Diklat Berjenjang
 
Profesionalisme guru
Profesionalisme guruProfesionalisme guru
Profesionalisme guru
 
Power point filsafat
Power point filsafatPower point filsafat
Power point filsafat
 
PROGRAM SERTIFIKASI GURU DAN MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN GUR...
PROGRAM SERTIFIKASI GURU DAN MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN GUR...PROGRAM SERTIFIKASI GURU DAN MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN GUR...
PROGRAM SERTIFIKASI GURU DAN MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN GUR...
 
K O N S E P D A S A R T C
K O N S E P  D A S A R  T CK O N S E P  D A S A R  T C
K O N S E P D A S A R T C
 
K O N S E P D A S A R T C
K O N S E P  D A S A R  T CK O N S E P  D A S A R  T C
K O N S E P D A S A R T C
 
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf
 
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf
 
Naskah simposium gtk 2016 sumarso
Naskah simposium gtk 2016 sumarsoNaskah simposium gtk 2016 sumarso
Naskah simposium gtk 2016 sumarso
 
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikanKebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan
 
3 permasalahan pm
3 permasalahan pm3 permasalahan pm
3 permasalahan pm
 
Makalah daspen
Makalah daspenMakalah daspen
Makalah daspen
 
Pedoman ukg-2013-final
Pedoman ukg-2013-finalPedoman ukg-2013-final
Pedoman ukg-2013-final
 
Autonomi guru
Autonomi guruAutonomi guru
Autonomi guru
 
Jurnal peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesi
Jurnal  peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesiJurnal  peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesi
Jurnal peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesi
 
analisis pendapat tentang PPG
analisis pendapat tentang PPGanalisis pendapat tentang PPG
analisis pendapat tentang PPG
 
Rev annotated bibliography
Rev annotated bibliographyRev annotated bibliography
Rev annotated bibliography
 

Más de AGUS SETIYONO

Koleksi soal ekonomii
Koleksi soal ekonomiiKoleksi soal ekonomii
Koleksi soal ekonomiiAGUS SETIYONO
 
Koleksi soal ekonomi 21
Koleksi soal ekonomi 21Koleksi soal ekonomi 21
Koleksi soal ekonomi 21AGUS SETIYONO
 
Koleksi soal ekonomi 2
Koleksi soal ekonomi 2Koleksi soal ekonomi 2
Koleksi soal ekonomi 2AGUS SETIYONO
 
Koleksi soal ekonomi
Koleksi soal ekonomiKoleksi soal ekonomi
Koleksi soal ekonomiAGUS SETIYONO
 
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018AGUS SETIYONO
 
RPP Pendapatan nasional 4
RPP Pendapatan nasional 4RPP Pendapatan nasional 4
RPP Pendapatan nasional 4AGUS SETIYONO
 
RPP Pendapatan nasional 3
RPP Pendapatan nasional 3RPP Pendapatan nasional 3
RPP Pendapatan nasional 3AGUS SETIYONO
 
RPP Pendapatan nasional 2
RPP Pendapatan nasional 2RPP Pendapatan nasional 2
RPP Pendapatan nasional 2AGUS SETIYONO
 
RPP Pendapatan nasional 1
RPP Pendapatan nasional 1RPP Pendapatan nasional 1
RPP Pendapatan nasional 1AGUS SETIYONO
 
silabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan masilabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan maAGUS SETIYONO
 
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) finalAGUS SETIYONO
 
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)AGUS SETIYONO
 
final silabus ekonomi x ( update 10052013)
final silabus ekonomi x ( update 10052013)final silabus ekonomi x ( update 10052013)
final silabus ekonomi x ( update 10052013)AGUS SETIYONO
 
Perhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalPerhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalAGUS SETIYONO
 
Perhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalPerhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalAGUS SETIYONO
 
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalKd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalAGUS SETIYONO
 

Más de AGUS SETIYONO (20)

RPP BAHASA INGGRIS
RPP BAHASA INGGRISRPP BAHASA INGGRIS
RPP BAHASA INGGRIS
 
Rpp eko xi 2
Rpp eko xi   2Rpp eko xi   2
Rpp eko xi 2
 
Koleksi soal ekonomii
Koleksi soal ekonomiiKoleksi soal ekonomii
Koleksi soal ekonomii
 
Koleksi soal ekonomi 21
Koleksi soal ekonomi 21Koleksi soal ekonomi 21
Koleksi soal ekonomi 21
 
Koleksi soal ekonomi 2
Koleksi soal ekonomi 2Koleksi soal ekonomi 2
Koleksi soal ekonomi 2
 
Koleksi soal ekonomi
Koleksi soal ekonomiKoleksi soal ekonomi
Koleksi soal ekonomi
 
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018
 
RPP Ketenagakerjaan
RPP KetenagakerjaanRPP Ketenagakerjaan
RPP Ketenagakerjaan
 
RPP Pendapatan nasional 4
RPP Pendapatan nasional 4RPP Pendapatan nasional 4
RPP Pendapatan nasional 4
 
RPP Pendapatan nasional 3
RPP Pendapatan nasional 3RPP Pendapatan nasional 3
RPP Pendapatan nasional 3
 
RPP Pendapatan nasional 2
RPP Pendapatan nasional 2RPP Pendapatan nasional 2
RPP Pendapatan nasional 2
 
RPP Pendapatan nasional 1
RPP Pendapatan nasional 1RPP Pendapatan nasional 1
RPP Pendapatan nasional 1
 
silabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan masilabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan ma
 
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final
 
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)
 
final silabus ekonomi x ( update 10052013)
final silabus ekonomi x ( update 10052013)final silabus ekonomi x ( update 10052013)
final silabus ekonomi x ( update 10052013)
 
Perhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalPerhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasional
 
Perhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalPerhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasional
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalKd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
 

Último

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 

Último (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Ejournal 5 penelitian_implementasi program sertifikasi guru_nurhafni

  • 1. Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan NURHAFNI Jurusan IlmuAdministrasi Negara Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh Kampus Bukit Indah Jln.Sumatera, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, 24350 Telp./Fax.,Email:Info@Unimal.ac.id Abstract: Teacher certification application practice in NangroeAceh Darussalam, however, faces many obstacles that caused derived from conflict and tsunami which killed and wiped 2.500 teachers, even though 5,429 substitute teachers has available in early 2006, only 30% who consid- ered appropriates for teaching. This long period of multicrisis and tsunami resulted, many ob- stacles to implement this program. According to data 2007, in Nort Aceh regency, from 11,981 teachers, both permanent and temporary, only 4000 teachers who hold post graduate and diploma 4. Study objective were to analyze teacher certification implementation that intended to improve teacher quality and to indentify stakeholder interest beyond this program. Descriptive-qualitative analysis and explorative qualitative methods, informan taken from institution for giving a guaranted of education quality,training far teaching education, education department of Nort Aceh, head master, and the teacher passed with a certification, informan is choiced with purposive sampling. Data analysis and interpretation result reveal that teacher certification program had substance shifting from professionalism to prosperity improvement, hence certification remain not signifi- cantly influence the quality improvement, This shows that this program was not reflecting good political will to improve teacher professionalism. this program was intended to prosperity improve- ment. Therefore, it is suggested that goverment should not generalizes that all teacher must professional. it will highly wise if intended to increase teacher prosperity than enhancing salary as much half main fee can be performed, and another half given to those who work professionally. Keywords: Implementation, teacher certification, teacher professionalism, educational quality improvement and prosperity enhancement. Undang-UndangSisdiknasNo.20Tahun2003ten- tang sistem pendidikan Nasional, dan Undang- Undang Nomor 14Tahun 2005Tentang Guru dan Dosen. Serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun2008tentangGurumengamanatkan,dimana guruwajibmemilikikualifikasiakademik,kompe- tensi, dan sertifikat pendidik. Kebijakan tersebut merupakanupayapemerintahdalammeningkatkan kualitaspendidikan.Namunsektorpendidikanbelum menjadiprioritasutamadalampembangunan,kon- disipendidikanIndonesiakhususnyaAcehbisadia- mati dari peringkat mutu pendidikan Aceh yang berada pada posisi 23 dari 33 Provinsi.( sumber: HDI-UNDPdalamSerambiIndonesia,16/11/2007). Persoalanyangsangatmenarikuntukdikaji adalahmengenaiaspekyangmelatarbelakangi ren- dahnyakualitasparapendidik,apakahdikarenakan kurangnya perhatian pemerintah terhadap profesi guru,dalamhalpemberiankompensasi,ataupun ba- nyakpesertadidikyangkurangmeminatiprofesinya. Daripermasalahantersebutkebijakansertifikasime- nuaiprodankontradimasyarakat,dikarenakanba- nyak kelemahan dan kecurangan baik dalam kon- sep maupun teknis pelaksanaannya. Berdasarkan dataDinasPendidikanKabupatenAcehUtarapada tahun 2007 dari 11.981 guru, baik guru tetap dan honorer di Aceh Utara yang mempunyai ijazah program D4 atau S1 hanya sekitar 4000 orang dan yang telah lulus sertifikasi hanya 510 (4.92%), sementara dari 6727 Guru SD yang memiliki pen- didikan minimal strata satu hanya 16.20%, se- dangkan SMP/MTS sebanyak 59.12% dari 2.559 180
  • 2. gurudanuntukSMU/MAsebesar77.46%daritotal 1.540 guru. Berdasarkan persoalan tersebut, maka pe- nulistertarikuntukmengkajiimplementasiprogram sertifikasigurusekolahdasardalammeningkatkan mutupendidikanpadaKabupatenAcehUtaraPro- vinsiNangroeAcehDarussalam.Adapunrumusan pertanyaanpenelitiandapatdiidentifikasikandengan duapertanyaanbesar.Pertamabagaimanaefektifitas programsertifikasigurudalammendorong pening- katanprofesionalitaskompetensiguru,Pertanyaan kedua, apakah faktor penghambat implementasi program sertifikasi dalam meningkatkan mutu pendidikan, fokus kajian diamati dari ketersediaan sumber daya implementor, komunikasi dan koor- dinasi antar lembaga pelaksana, serta sikap imple- mentor. Hakikatdarikebijakanadalahtidakadanya diskriminasi dan perbedaan perlakuan terhadap seluruhmasyarakatuntukmendapatkanpendidikan yangbermutu,tujuannyamewujudkanpendidikan untuk semua (education for all) dan pendidikan sepanjang hayat ( long life education). Kondisi tersebut membuktikan bahwa pendidikan merupa- kansebuahprosesregenerasibangsa.Implementasi bukan sekadar bersangkutan dengan mekanisme penjabaran keputusan-keputusan politik ke dalam prosedurrutinlewatsaluranbirokrasi,namunimple- mentasiprogramseringberbenturandengankonflik kepentingan,sertasiapa memperolehapadarisuatu kebijakandandalamproseskebijakanselaluterbuka kemungkinan terjadi perbedaan antara apa yang diharapkan oleh pembuat kebijakan dengan realita di lapangan atau implementation gap Tolokukurkeberhasilansuatukebijakanter- letakpadaprosesimplementasi,dikarenakandistorsi kebijakan terjadi pada tahap implementasi. Kega- galan program dapat disebabkan oleh beberapa unsursepertiadanyakepentinganaktor-aktoryang terlibat, sikap pelaksana yang kurang tanggap dan patuh,sertakualitassumberdayaimplementoryang belummemadai,selanjutnya komunikasipengam- bilan keputusan yang sepihak, kemudian karakte- ristik lembaga pelaksana yang tidak transparan George C Edward III (1980:147-148). Realita implementasiprogramsertifikasigurumemberikan reward kepada guru tanpa dibarengi dengan punishment. maka cara pandang dari sebuah pro- gramseharusnyabukandidasariolehtarikulurkepe- ntingan dari elit birokrat yang hanya menjadikan pembangunan pendidikan sebagai retorika politik. Jika mindset serta paradigma tersebut terbangun dengan kuat, maka pendidikan khususnya dalam peningkatanmutuhanyamenjadisebuahalatuntuk mencapaitujuandarielityangberkuasa. Dalampemecahanmasalahimplementasiprogram sertifikasi guru digunakan dengan teori Edward III dengan indikator ketersediaan sumber daya implementor,komunikasipengambilankeputusan, karakteristik lembaga pelaksana serta sikap impelementor, selanjutnya siapa memperoleh apa dari kebijakan. Adapuntujuandarikajianpenelitianiniada- lahMenganalisisimplementasikebijakanpemerintah tentang sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, selanjutnya menganalisis apakah pro- gram tersebut efektif mendorong profesionalitas kompetensigurudalamprosesbelajarmengajarakan lebih baik. Mengetahui kepentingan-kepentingan dari para stakeholders dibalik program sertifikasi. Mengetahui pandangan guru dan para aktor yang terlibatdalamimplementasiprogramsertifikasiguru, Mendeskripsikan dan menganalisis faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam implementasi kebijakansertifikasiguru. METODE PenelitianImplementasiprogramsertifikasi gurudalampeningkatanmutupendidikan,Studidi Kabupaten Aceh Utara menggunakan metode analisisdiskriptif-kualitatif,sertakualitatifeksploratif. Penelitian ini berlangsung pertengahan 2009 dan berakhirawal2010.Pendekatantersebutdigunakan untuk mengetahui implementasi program dapat mencerminkanpeningkatankualitasprofesionalpen- didik,yangditinjaudarifaktorpenghambatdanpen- dukungimplementasiprogramsepertisumberdaya yangtersedia,komunikasiantarstakeholder,sikap implementor terhadap program, serta kondisi ling- kunganmenyangkutdengankondisisosial,ekonomi dankondisipolitik.Penentuaninformanpenelitian dilakukansecarapurposifsampling,Informanyang diwakili oleh Kasi S,Pi, serta bendahara LPMP Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 181
  • 3. NADsebagailembagapenjaminanmutupendidikan, selanjutnya informan dari LPTK Unsyiah sebagai pihakpenyelenggarapengolahandata,yangdiwakili olehketuapelaksanasertifikasi,ketuapenyelenggara portofoliodanketuapenyelenggaraPLPG,sertapa- raAsessorguru.DinaspendidikanAcehUtarainfor- mandiwakiliolehkepalaDinasPendidikan,bagian PMPTK Dinas Pendidikan. Serta Kepala sekolah dankomitesekolah.Selanjutnyasasaranpenelitian adalahGuruyangsudahlulussertifikasibaikmelalui jalur portofolio maupun PLPG, dan yang sedang mengikutiprosespelatihansertifikasi.Teknikanalisis data dilakukan melalui proses analisa data dengan caramenelaahseluruhdatayangdidapat,setelahdi pelajari, di telaah kemudian mengadakan reduksi datadengancaramembuatabstraksi,disusundalam satuan-satuan, serta dikategorikan, pengujian data danpenarikankesimpulan. HASIL Pelaksanaan sertifikasimelaluiujikompe- tensi baik secara teoritis maupun praktis memiliki manfaatyangsangatpenting,untukmenjaminstandar kompetensi bagi tenaga pendidik, terutama dalam meningkatkankualitaspendidikan.Berdasarkanhasil observasilapanganmenunjukkan,dimanapersepsi masyarakatbahwasertifikasimerupakanalatuntuk meningkatkankesejahteraanguru.Untukmemper- kuatstatementtersebut,makadapatdilihatdaritabel di bawah ini tentang kelulusan peserta sertifikasi kuota 2009 menjelaskan. Tabel 1. Kuota sertifikasi 2009 melalui jalur Portofolio & kuota PNS DatakelulusanpesertamelaluijalurPorto- folio dan PLPG merepresentasikan tidak adanya kompetisi, rata-rata peserta sertifikasi dinyatakan lulus.Sehinggaasumsipublikbahwaprogramser- tifikasihanyaformalitasuntukmeningkatkankese- jahteraan guru. Realitas sosial program sertifikasi gurubelummemberiperubahanyangsignifikanterha- dapperformancegurudalammengajar,karenarata- rataguruyanglulusujikompetensisertifikasiadalah berdasarkan prioritas usia, masa pengabdian, serta jabatan.makatemuantersebutmembuktikansertifi- kasigurubelumberpengaruhterhadappeningkatan kualitas. Hasiltemuanlapanganmenunjukkansertifi- kasi kurang efektif apabila sistem pelaksanaan se- perti yang sudah dilaksanakan, di mana guru yang lulussertifikasimendekatimasapensiunjaditingkat profesionalnyatidakbisadipergunakan.Seharusnya perlu penegasan, kejelasan pola pembinaan yang terpadu dan berkelanjutan paska sertifikasi, serta pentingnyapenilaiankinerjayangterukurdanketat, bukan hanya bersifat normatif. Berdasarkan data, sejakdiberlakukankebijakansertifikasigurusampai tahun2008,sudahlebihdari4000orangguruyang telah dinilai portofolionya oleh LPTK Unsyiah. Harapannyaguruyangsudahmemperolehsertifikat, benar-benar dapat mengaktualisasi diri sebagai pendidikprofesional,namunsertifikasibelummen- jaminkualitasguruakanmeningkatdalammenjalan- kan tugas. Hal yang sangat berpengaruh adalah kesadaranindividubaikmelaluikedisiplinan,loyalitas maupuntanggungjawabnyadalammenjalankantugas. Berdasarkan wawancara dengan guru sekolahdasaryanglulussertifikasimelaluijalurPLPG menjelaskan:“Penilaianprofesionalitasmelaluijalur PLPGlebihbagusdaripadaguruyanglulusmelalui portofolio,karenadalamprosespelaksanaanPLPG gurudituntutuntukmampumengaktualisasikemam- puansertaadarasa prihatintakutapabiladinyatakan tidakluluskemudianmasihadarasakhawatirpada saat berlangsungnya microteaching, sementara dalam jalur portofolio tidak melewati tahap-tahap tersebutguruhanyadinilaimelaluidokumenpadahal dokumen tersebut belum mencerminkan kualitas guru” (wawancara 15 Oktober 2009) Kutipan wawancara tersebut sebenarnya dapat dilihat dari tingkat keefektifan programSumber: Rayun 1 LPTK Unsyiah Provinsi NAD 182 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192
  • 4. sertifikasi. Sebenarnya PLPG banyak kejanggalan yang tidak mencerminkan perubahan, di mana proses pelatihan hanya berlangsung dengan waktu yangsangatsingkat,dansangatsulituntukmengukur tingkatprofessional,namunadanilaipositifmelalui jalur PLPG, di mana guru sangat senang dan ber- semangatpadapelatihanmelaluiunjukkinerjadengan metodepembelajaranyangbenar.Namundemikian jalur PLPG juga menyebabkan banyak guru me- ngeluhdiakibatkanolehusiadanmetodeyangdigu- nakan oleh assessor. Selanjutnya wawancara guru Sekolah Dasar yang lulus melalui jalur portofolio mengakuibahwa:”Jalurportofoliosebenarnyabelum memberikan perubahan pada guru, khususnya da- lammetodepembelajarangurumasihmenggunakan metodelamadalammengajar,dikarenakantidakada pembinaan paska mendapatkan sertifikat sebagai pendidikprofessional,meskipunmerasasenanglulus dengan portofolio, namun dalam segi perubahan belumsignifikandalamdirinya,khususnyaperubahan pembelajarandalammenyampaikanmetodeproses belajarmengajardiruangkelassebelumdansesudah lulus sertifikasi” (wawancara, 15 Oktober 2009). Hasilkajianmenggambarkanjalur sertifikasi baikmelaluiPortofoliodanPLPG,bukanlahsebuah alternatif problem solving yang ditawarkan oleh pemerintah untuk peningkatan mutu pendidikan, justru program tersebut lebih kepada peningkatan kesejahteraan guru, namun reward yang diberikan olehpemerintahkepadaguru,lebihdilatarbelakangi kepadapenghargaan,yangdapatmemotivasikinerja guruuntuklebihbaik.BerdasarkandatadariDinas pendidikanAcehUtarayangdisimpulkandalamwa- wancara dengan seksi data dan Informasi, menga- takansesuaidenganhasilkajianimplementasiserti- fikasimelaluipenilaianportofoliodanPLPG(2008): “Secaraumumkompetensiguruyanglulussertifikasi melaluipenilaianportofoliotidakbanyakmengalami peningkatanyangsignifikan,danbahkanadakecen- derunganmenurun.Sebagianguruyangtelahlulus sertifikasimelaluipenilaianportofolioseringkalitidak masukuntukmengajar,karenamerasasudahpunya sertifikat dan telah mendapat tunjangan profesi. Sebaliknya, kompetensi guru yang lulus melalui PLPGpadaumumnyameningkat,meskipunbelum signifikan. Hal ini terjadi karena metode, pende- katan,dankarakteristiksertifikasimelaluipenilaian portofolio dan PLPG sangat berbeda. Penilaian portofoliomenekankanpadadokumen,sedangkan PLPG menekankan pada proses pembelajaran”. (14 Oktober 2009) Adapun target yang telah ditentukan oleh pemerintah, sampai akhir tahun 2008 harapannya sekitar 360.000 orang guru di seluruh Provinsi di Indonesia sudahdinyatakanlulusprogramsertifikasi pendidik,(baikyanglulusmelaluipenilaianportofolio maupun melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru). Kemudian pada tahun 2009 pemerintah merencanakankuota200.000guruuntukmengikuti sertifikasipendidik.Dengandemikian,sampaiakhir tahun2009,diperkirakansudahadasekitar560.000 guru Indonesia yang sudah dan akan dinyatakan sebagaiguruprofessional.Untukmemperkuathasil kutipantersebut,bisadilihatdalamtabel2sebagai berikut: Dari capaian target yang diharapkan oleh pemerintah sesuai dengan tabel 1.2 di atas pada tahun 2015 semua guru harus sudah memperoleh capaian sesuai angka yang telah ditargetkan, kebi- jakantersebutmerupakanintervensipemerintahpu- satkepadasetiapdaerahuntukmengeluarkanserti- fikatsesuaidengankuotayangtelahdiberikanPusat. Gambarantersebutmenimbulkanpertanyaanapakah professionalharussemuadisamaratakan,jadikebija- kansertifikasigurumenimbulkansuatukeambiguan, Tabel 2. Target Penuntasan Program Sertifikasi Guru Sumber:DirjenPMPTK2007:22 Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 183
  • 5. seharusnya professional tidak harus dinilai dari kuantitasbesarnyaangkaguruyanglulussertifikasi. Justrusemakinefektifkonsistensipemerintahdengan angkaguruyangrelatifkeciluntuklulussertifikasi dengankualitasyangsemakinbaikuntukmeningkat- kanmutu.Jikadianalisisprogram sertifikasimenga- lami pegeseran makna, sehingga isu yang berkem- bang sertifikasi guru adalah untuk peningkatan kesejahteraanguru. Ketersediaan Sumber Daya Implementor LahirnyaUUGDmerupakankemauanpolitik untukmengangkatharkatdanmartabatguru,Namun efektivitas program memunculkan pro dan kontra dalammasyarakat. Salah satu prolematika permasalahan pro- gramsertifikasiguruadalahmasihterbatasnyakapa- sitasdankualitassumberdayaimplementor,khusus- nya asessor, kriteria calon asessor yang direkrut ialah: (1) Pendidikan terakhir minimal S-2, (2) Pangkat/JabatanterakhirPembina/LektorKepala, (3) Bersedia menjadi asessor dan melaksanakan tugas menilai dokumen portofolio secara objektif. Namun keterbatasan sumber daya asessor sesuai dengankriteriayangtelahditetapkan,menyebabkan rekrutmen asessor tidak berdasarkan kompetisi. Seleksi dan pembekalan Tim asessor di FKIP Unsyiah diselenggarakan pada tanggal 23 Agustus 2007, jumlah calon asessor yang terdaftar untukmengikutiseleksidanpembekalansebanyak 105orang,asessoryangdinyatakanlulushasilseleksi dan pembekalan adalah 103 orang. Pada pemerik- saanportofoliokuotatahun2006/2007,jumlahases- sor tersebut belum memadai mengingat dokumen yang diperiksa relatif banyak, maka pada tanggal 23-24 april 2008 direkrut asessor tambahan seba- nyak77orang(termasukdariunsurLPMP),sehing- gatotalasessorsampaisaatinisebanyak180orang. Rendahnyatingkatkegagalanasessordapatmengin- terpretasibahwaterbatasnyakapasitassumberdaya implementor,sertabesarnya kebutuhanasessoruntuk penyeleksianjumlahberkascalonpesertasertifikasi. Komunikasi dan koordinasi antar lembaga pelaksana Tingkatsosialisasiprogramsertifikasiguru resmidilaksanakanselamatigakalidalamsetahun, khusus kepada guru SD, SMP dan SMA/SMK, namunpersyaratannyasosialisasidiprioritaskanke- pada guru yang sudah mengabdi selama sepuluh tahun keatas, karena guru diAceh Utara yang ber- status PNS mendekatienamribuorang,banyaknya gurumakaharusmelaluipemanggilansesuaiprioritas, disampingituuntukmempermudahinformasikepada guru,makasosialisasijugadilaksanakandiUPTD, MKKS dan rapat Kasek seAceh Utara. kurangnya persiapan menjadi persoalan yang sering dialami oleh Dinas Pendidikan Kabupaten dalam penyam- paianinformasikepadaguru,dikarenakaninformasi yang di dapat oleh Dinas Pendidikan dari lem- baga penjaminan mutu pendidikan dalam hal ini sebagai penjembatani antara pusat dan daerah sering bersifat mendadak. Fenomena tersebut menjadi kendala pada saat realisasi di lapangan dan menjadi efek kepada kelompok sasaran dalam mendapatkan informasi yang diha- rapkan. Implementasi programsertifikasigurudalam komunikasidankoordinasiantarlembagapelaksana masih terdapat beberapa kendala, misalnya seperti banyak guru yang belum mendapatkan informasi perubahan PPNo 74 Tahun 2008, serta mengenai ketentuan-ketentuanpenilaiandalamsertifikasi,infor- masiyangdisampaikandariProvinsikekabupaten/ Kotamelaluijuknisyangtelahdiberikan,sehingga memunculkankekurangpahamanpemaknaan dari DinasPendidikan. Uraianmekanismepenyampaianinformasi pelaksanaan tugas yang dijalankan oleh masing- masing lembaga dalam pelaksanaan implementasi program sertifikasi tidak berjalan efektif, dikare- nakan banyaknya aktor-aktor, serta lembaga yang dilibatkan,panjangnyamekanismeprosespelaksa- naansertifikasiguruyangsangatrumitdanbanyaknya lembagapelaksanayangmemperpanjangbirokrasi. Dapat disimpulkan bahwa persoalan dalam komu- nikasiadalahminimnyainformasimengenaipemaha- manukuran-ukurandasardantujuandarikebijakan sertifikasiguru,perubahankebijakanseringmenye- babkaninformasikurangsampaikepadakelompok sasaran,misalkanadanyainformasidanpemahaman yang berbeda terhadap ukuran-ukuran dasar dan tujuan kebijakan pada implementor ataupun para stakeholders. 184 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192
  • 6. SikapImplementor Sikapimplementorprogramsertifikasiguru mengalamipegeseranmakna.Tujuanawalkebijakan untuk peningkatan kualitas guru, namun realitas dilapangan pemahaman guru tentang program sertifikasi adalah untuk peningkatan kesejahteraan guru.Pergeserantujuantersebutmemberikangam- barandimanaprogramsertifikasigurubelum mampu memberikan titik terang dalam perubahan kualitas mutu pendidikan Indonesia secara general. Untuk memperkuat fenomena empiris dapat di kaji dari salahsatukutipanartikelhasilpenelitiandariHotben Situmorang(2007:97)menyatakan:“MenurutDirjen yang mengurusi persoalan guru sekitar awal tahun duaribuanmenyatakanbahwalatarbelakanglahir- nyaUUGDawalidesertifikasiadalahuntukpening- katan kesejahteraan guru. Pada saat diusulkan pro- gram tersebut ke DPR, anggota dewan memperta- nyakan alasan menaikkan tunjangan guru yang berstatusPegawaiNegeriSipil,sementarapegawai negeri sipil lainnya juga berpenghasilan rendah. Setelah berbagai perdebatan maka kesepakatan pemberiantunjanganadalahkomponenprofesi.Sya- ratkeberadaanprofesiharuslahtersertifikasi,maka jadilah proses sertifikasi seperti yang berlangsung saat ini”. Sumber:Hotben situmorang diposting dari Nanang<60@yahoo.com> pada milis CFBE. Berdasarkankutipantersebutmengambar- kanternyatakonsepawalsertifikasigurudidasarkan pada peningkatan kesejahteraan, dikarenakan ba- nyaknyadesakan-desakanterhadapminimnyaper- hatian pemerintah, khususnya dalam peningkatan kesejahteraanguru.Jadi konsepawalsertifikasibu- kan untuk profesionalitas, sehingga tidak ada yang dapatdisalahkanapabilarealitadilapanganbanyak terjadipenyimpangan-penyimpanganyangdilakukan baikolehoknumgurumaupuntoleransiyangdibe- rikanolehpusatdenganmengatasnamakannilaike- manusiaan,yangdikemasdalamwujudpenghargaan. Faktor yang menyebabkan terjadinya per- masalahan perubahan sikap baik dari implementor maupundarikelompoksasaran,dikarenakanadanya kepentingan-kepentinganyangingindicapaisesuai dengantargetyangtelahditentukan.kemudianperu- bahan sikap dari pelaksanaan pada tingkat daerah diakibatkan oleh intervensi-intervensi pusat untuk tidakmemperketatprosessertifikasidenganalasan kemanusiaan. Prosessertifikasisangatbagus,namundalam prosesujikompetensimemangmasihsangatkental dengan unsur kasih-sayang, dikarenakan faktor- faktortertentu,sepertiguruyangsudahsangatsepuh dalammengajar,usiayanghampirpensiunsertamasa pengabdianyangsudahlama,aspek-aspektersebut menjadiunsurkuatuntuklulus,jadipenilaiankhu- susnyamelaluiPortofoliodanPLPGtidakseidealis seperti yang telah ditentukan, memang ada yang gagaldalampenilaiansertifikasi,namunangkayang relatifkecilmembuktikanbahwasebenarnyasemua guruakandiluluskansebagaitugasprofesi. Realitas sosial di Kabupaten Aceh Utara ProvinsiNAD,khususnyaprogramsertifikasiguru Sekolah Dasar (SD) belum memberi perubahan yang signifikan terhadap performance guru dalam mengajar,karenarata-rataguruyanglulusujikom- petensisertifikasiadalahguruyangtelahmengabdi selama 20 tahun, serta berusia diatas 50 tahun, dan rata-rata prioritasnya adalah kepala sekolah, ber- dasarkan temuan tersebut, maka dapat menginter- pretasikan sertifikasi guru belum berpengaruh ter- hadap peningkatan kualitas, justru program hanya sebagai formalitas menaikkan prestise guru. Maka untukmempertegasstatementtersebutdapat dibuk- tikandenganketentuan-ketentuankhususdaritabel 3sebagaiberikut: Tabel 3. Contoh Bagan Prioritas Tabel3menjelaskanbahwapemerintahte- lah menetapkan prioritas-prioritas khusus dalam penetapan jumlah peserta sertifikasi PNS dan non PNS, untuk PNS maksimal kuota diberikan 85 % Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 185
  • 7. dan minimal 75%, sedangkan sisanya diberikan kepada guru yang non PNS maksimal 25% dan minimal15%,namundiantaraprioritas-prioritaster- sebut, maka yang menjadi prioritas utama adalah guruyangsudahmenjelangmasapensiun,sehingga mengambarkan kesan ada wujud perhatian peme- rintah terhadap guru yang sudah mengabdi lama, namun masih sempat menerima tunjangan profesi yang dijanjikan pemerintah. Untuk mempercepat implementasiprogramsertifikasiguru,Pemerintah mulai tahun 2006 sampai 2010 sudah memilih sejumlahguruyangtelahmemenuhipersyaratanuntuk disertifikasi,baikmelaluipenilaianportofoliomaupun melalui jalur PLPG. Untuk Provinsi Aceh telah ditetapkanLPTKUnsyiahsebagailembagapenilaian portofolioparaguru.Namunbagiguruyangbelum lulus portofolio, karena kekurangan skor minimal 850, maka guru yang gagal dalam portofolio dian- jurkan untuk mengikuti jalur PLPG atau pelatihan selamasembilanharidenganmetodepembelajaran pendalamanmateribidangstudi. Kondisilingkunganmemilikipengaruhpen- ting padakeinginandankemampuanyurisdiksiatau organisasidalammendukungstruktur-struktur,vita- litas dan keahlian yang ada dalam badan-badan administratifmaupuntingkatdukunganpolitikyang dimiliki. Nuansa politis masih sangat kuat dalam ranahpendidikan,pendidikanseringdijadikanobjek untuk pendekatan rakyat. Jika mencermati tujuan program adalah lahirnya kualitas, profesionalitas, serta diikuti oleh peningkatan kesejahteraan para guru, namun ironisnya lahirnya kebijakan dilatar belakangi oleh faktor politis yang sangat kental, karenauntukmembangunimageatau performance pemerintah, dengan menggunakan pendekatan rakyat,kebijakantersebutsebagaiwujudintervensi, dimanaguruseluruhnyaharusmenyelesaikankua- lifikasiakademikataukesarjanaan(S1)padatahun 2014, intinya programsertifikasiinginmeningkatkan kesejahteraan guru. Menurut wawancara dengan pihakpenyelenggarasertifikasimenjelaskan:“Peme- rintahseharusnyatidakmenyamaratakansemuaguru harusprofessional,justruakanmenimbulkantanda tanya bagaimana dan seperti apa konsep profes- sional yg dimaksud, seharusnya pemerintah lebih bijakdalammengambillangkahuntukpeningkatan kesejahteraan guru, yaitu dengan penambahan setengah gajibagisemuaguru,kemudiansetengah lagi diberikan bagi semua guru-guru yang benar- benarberkompeten.Sehinggatingkatkualitaspro- fessionaldapatdipertanggungjawabkan.jikadikaji keberanian pemerintah Indonesia menjadi pusat perhatian dunia, dikarenakan berani dalam jangka waktu sepuluh tahun untuk mensertifikasi 2,7 juta guru,denganindikatorprofessionalyangsangatsulit diukur, padahal jika benar-benar professional para lulusansertifikasiharusmampumenunjukkankinerja dan performance, baik dari perubahan mengajar khususnya semangat dan dibuktikan juga dengan kedisiplinan waktu, sehingga dari obsesi tersebut mampu mengaktualisasi diri” ( 14 Oktober 2009). Persoalanyangmunculterkaitpelaksanaan sertifikasigurumemangadanyatarikulurkepentingan antarpemerintahdenganDPR.Sehingga terjadinya pegeserantujuankebijakan.Permasalahantersebut disebabkan oleh sumber yang tidak mendukung dalampelaksanaansertifikasiguru,sertarendahnya komitmen implementor terhadap tujuan kebijakan yangtelahdirumuskan.Ketidakrelevanancarapero- lehan sertifikat akan menjadi sebuah kejanggalan yangdapatmenjustifikasipemerintahsebagaiaktor tunggaldalammenerbitkankebijakansertifikasiguru yangtidakdidukungolehgoodpoliticalwilldalam peningkatankualitasguru. Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14Tahun2005,harapannyaadalahadanyapening- katan kinerja guru yang sudah sertifikasi seperti perubahanpolakerja,motivasikerja,pembelajaran, namunprogramtersebut Justrumemperlihatkanhal- halyanganeh,dimanagurusebelumsertifikasisaling bersainguntukmengikutipelatihan-pelatihanguna mendapatkansertifikat,namunpaskasertifikasiguru- guruyangsudahbersertifikatsudahkurangsemangat untuk mengikuti seminar. Jadi pandangan tersebut harus diantisipasi oleh pemerintah untuk pemben- tukanmonitoringdanevaluasi dilapangan.Berdasar- kan dataempirismembuktikan,programsertifikasi gurumasihdidominasiolehkepentingan-kepentingan danintervensidariaktor-aktoryangmemilikiotoritas. Sedangkan pada level daerah lebih kepada menye- suaikandengankepentinganpusatmelaluiintervensi yangtelahdisistematiskanmelaluiprosedur-prosedur legalitas. Jadi dapat disimpulkan di mana program sertifikasilebihdimobilisasiolehkepentinganelitpusat. 186 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192
  • 8. Struktur Birokrasi Lembaga Pelaksana Pelaksanaan program sertifikasi guru, merlibatkanbanyakstakeholdersmulaidaritingkat Provinsi lembaga penjaminan mutu pendidikan, Dinas pendidikan Provinsi dan LPTK Unsyiah, kemudianditatarankabupatenditangganiolehDinas Pendidikan dan UPTD. Panjangnya mekanisme prosespelaksanaansertifikasiguruyangsangatrumit, maka menjadi bias dengan berbagai permasalahan lain yaitu seperti terlambatnya tunjangan profesi pendidikdanterjadinyakesalahandalampenomoran UNPTK,kemudiankurangjelasnyainformasiyang diterimaolehgurumengenaiketentuan-ketentuanpe- nilaiandalamsertifikasi.Keterbatasan sumberdaya manusiamenjadikaninformasiyangmultitafsirantar lembaga, serta banyak guru yang belum menda- patkan informasi mengenai perubahan PP No 74 Tahun2008.Untukmemperjelasmekanismepelak- sanaan program sertifikasi dapat di amati dari gambar1dibawahini: Gambar di atas dapat menginterpretasikan dimanapanjangnyasistemyangharusdilaluidengan banyaknyalembagadanaktoryangterlibat,sehing- gamembawakesanprogramsertifikasigurubegitu birokratis, Berdasarkan gambar diatas dapat menginterpretasikanbahwainformasidisampaikan secaraberjenjangsampaiketingkatkelompoksasa- ranprogramsertifikasiyangdimulaidariDepdikknas (Ditjen PMPTK dan Ditjen Dikti) menyampaikan informasisosialisasikeDinasPendidikanProvinsi dan LPMP, kemudian Dinas Pendidikan Propinsi menyampaikaninformasiatausosialisasikeDinas PendidikanKabupaten,kemudianDinasKabupaten yang menyampaikan langsung informasi kepada kelompoksasaranyaituguru,Bagiguruyangdinya- takanlulusportofolionyaberhakmenerimasertifikat pendidikyangdiserahkanlangsungolehrayonLPTK kepadaguruyangbersangkutan.Danbagiguruyang belumdinyatakanlulusportofolioakandianjurkan untukmengikutipendidikandanlatihanprofesiguru ( PLPG) yang dilaksanakan selama sembilan hari oleh pihak penyelenggara yaitu LPTK. Selain panjangnyamekanismeyangharusdilalui,selanjut- nyaterjadinyatumpangtindihpekerjaan,sehingga munculnya dualisme kebijakan dalam perentritan data, kedua lembaga yaitu LPMP dan LPTK diberikanotoritasyangsamauntukmelakukanrentri datasecaramasing-masing,sehinggaberefekpada kesalahan NUPTK. PEMBAHASAN Implementasi kebijakan merupakan tahap diantara pembentukan kebijakan dan konsekuensi dari kebijakan, di mana banyak terjadinya diskresi dalampelaksanaanprogram.Hasilpenelitianiniyang didasarkan pada teori Edward III (1980:147-148) yangmenjelaskanadaempatisupokokfaktor-faktor Gambar 1.Mekanisme Pelaksanaan Sertifikasi Guru Sumber: Cendra Nur, 2008: 57 Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 187
  • 9. yangmempengaruhisuksesnyaimplementasikebija- kan,SumberDaya(resources),Komunikasi(Com- munications), sikap (dispositions atau attitudes) dan struktur birokrasi (bureucratic structure). Interaksiantarfaktorharusdilakukansecarasimul- tan,karenaakanmempengaruhifaktorlainnya.Sum- ber daya yang memadai merupakan faktor utama keberhasilansuatuprogram.Polapelaksanaanser- tifikasi guru, di mana para stakeholders kurang konsistendenganamanatkebijakan yangtelahdiun- dangkan.Komunikasimemegangperananpenting dalam keefektifan implementasi program guna mencapaitujuankebijakan,sehinggainformasiyang tersedia, dapat mempermudah keberhasilan pro- gram. maka komunikasi yang efektif diperlukan pemahaman oleh individu-individu atau lembaga yangmemilikiotoritas,sertaperlu konsistensitujuan untuk dikomunikasikan, namun hasil penelitian merepresentasikandimanaproseskomunikasiantar lembagamasihkurangsinergidalamimplementasi program,diantaranyaterjadinyadualismekebijakan antar lembaga yang berwenang, misalnya tim pengimputdatamasihragu-ragudalamperentritan data,khususyadalampenentuanNUPTKsalahsatu dampaknya adalah terlambatnya pembayaran tunjangan sertifikasi, maka aspek tersebut dapat menyebabkansalahsatupenghambatprogram. Faktorlainyangmempengaruhiefektivitas implementasikebijakanadalahsikapimplementor. Khususnya sikap dan komitmen para pelaksana terhadapkebijakanatauprogramyangdilaksanakan, perubahansikapimplementordilatarbelakangioleh kesalah pemaknaan konsep sertifikasi guru yaitu untuk peningkatan kesejahteraan guru, sehingga munculnya prioritas-prioritas dalam implementasi program,kemudianadanyaintervensipolitikdarielit politik.Perubahan sikapimplementordapatdiamati daritingginyaangkaprioritaspemerintahterhadap guru sertifikasi, persoalan tersebut menyebabkan salahsatufaktorsertifikasitidakmendorongpening- katankualitasguru.Disampingitustrukturbirokrasi yang solid sangat dibutuhkan dalam mencapai sasaran program, maka dukungan kerjasama antar stakeholderyangberwenangdukunganparapejabat pelaksana. Hasiltemuandalampenelitianinimenunjuk- kan sertifikasi guru melalui jalur portofolio dan PLPGbelummampumengaktualisasikinerjaguru yangsesungguhnya,dikarenakanusiapesertasertifi- kasi yang tidak produktif, waktu pelatihan dan anggaran yang sangat terbatas menjadi indikator buktitingkatkeseriusanpemerintahdalampening- katan kualitas guru, Dari berbagai persoalan dan kendala,sehinggamenimbulkanberbagaipolemik sertifikasiguru,minimnya tingkatkeseriusan,serta konsistensi kesungguhan pemerintah pusat dalam peningkatan kualitas pendidik untuk mewujudkan mutupendidikanyangberkualitas. Secara teoritis penilaian portofolio bisa dilaksanakandenganpendekatanmetodekualitatif yaitu pengamatan secara mendalam dan terus menerus,karenaadaaspek-aspektertentuyangsulit diukur dengan dokumen seperti aspek sosial dan kepribadian.Tetapiapabilahanyasatualatyangmen- jadi pengukuran uji kompetensi, maka hasil tidak sesuai dengan harapan. Penilaian portofolio yang dibenarkanadalahpenilaianterhadapaspekproses sekaligusproduk.Prosestersebutmemegangpera- nan untuk melakukan self-assessments, sehingga yangbersangkutandapatmelakukanupayaperbai- kan terhadap kelemahan atau peningkatan atas ke- kuatannya.Sebagaiprodukdokumenportofoliobisa digunakanolehasessorsebagaisalahsatudasarun- tukmenilaipemilikportofolio.HasilpenelitianCendra hastutiNur(2008:124)tentangimplementasikebi- jakansertifikasigurudiKabupatenSumbawaBesar NTTmenemukanbahwa:“Implementasikebijakan sertifikasi guru dapat dikatakan hanyalah sebuah kebijakan utopis, suatu kebijakan yang telah diru- muskan dalam tatanan politik yang hanya bagus dalamgambaran,namunsangatsulituntukdiwujud- kan. Sertifikasi merupakan kebijakan yang bagus, jikadisesuaikandenganfenomenasosialdimasyara- kat, namun realita menunjukkan sebanyak 1.8 juta orangguruakanberpartisipasidalamprogramsertifi- kasi, dari jumlah tersebut 1.4 juta merupakan guru SD/MI yang rata rata baru berpendidikan D2 dan SPG.BagigurululusanD2dibutuhkanwaktusekitar 2-3 tahun untuk mendapat kualifikasi S1, agar bisa ikutdalamprogramsertifikasi,sedangkanbagiguru tamatanSPGmemerlukanproseswaktulebihlama sekitar 4-5 tahun”. Berdasarkanhasiltemuandalampenelitian ini mengambarkan bahwa persentase guru tingkat 188 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192
  • 10. sekolahdasar(SD)menurutkelayakanmengajardi kabupaten Aceh Utara masih jauh dari harapan. Maka salah satu upaya pemerintah Aceh Utara, khususnyaDinasPendidikanmeningkatkankinerja guru,baikyangakanmengikutiprogramsertifikasi, dan terus memonitoring guru yang sudah lulus sertifikasi. Berdasarkan permasalahan kelayakan guru di Kabupaten Aceh Utara, menunjukkan di mana guru-guru yang sudah sertifikasi khususnya untuk tingkat Sekolah Dasar di KabupatenAceh Utara,kebanyakankepalasekolah,sehinggasangat sulit mengukur tingkat profesionalisme kepala sekolah,dikarenakanjadwalmengajarhanyadela- pan jam dalam seminggu, dan kebanyakan mereka memiliki kesibukan yang padat di luar kantor, jadi performance untuk tampil didepan kelas sangat terbatas.Seharusnya pemerintahadastrategikhusus untukmengatasipermasalahan,khususnyadalampe- ningkatan sumber daya manusia, bukan berarti pe- merintahharusmenyamaratakankebijakanprofes- sionalguruuntuksemua,sehinggatidaksesuaihasil yang diharapkan, maka pemerintah harus memilih guruyangproduktif,selanjutnyamemperketatfungsi pengawasan dan evaluasi kepada guru-guru yang sudahsertifikasi. Penerapan teori Edward III dalam kebija- kansertifikasigurubersifattop-downdimanasemua dikoordinir oleh aktor-aktor pelaksana, dan teori tersebutsangateratkaitannyadenganproseslahirnya kebijakanserifikasiguru,sehinggadalamimplemen- tasinyamasihdilatarbelakangiolehkepentinganelit pusat yang masih kental dengan intervensi politik, sehingga konsep sertifikasi di Indonesia belum menyentuhakarpermasalahandalamranahpening- katanmutupendidikan. Jikadikajikembalibahwaprosedur sertifi- kasipadaawalnyadikonsepkanbukanuntukpening- katanprofesionalitasguru,namunjustrulebihkepada peningkatan kesejahteraan, hal tersebut dapat dia- matidariprosesimplementasimemberikanbanyak kemudahankepadagurudenganalasanakhir2015 dalam jangka waktu 10 tahun guru di seluruh Indonesia harus sudah tersertifikasi sebanyak 2,7 jutaguru,suatuangkayangsangatbesar,olehsebab itu bermacam kebijakan dan intervensi dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut. Adabeberapaalternatifkebijakandalamimplemen- tasiprogramsertifikasiguru,diantaranyamelaluijalur portofolio dan PLPG selanjutnya pada tahun 2010 akandigantidengankebijakanbaruyaitusertifikasi melalui jalur PPG. Program PPG adalah salah satu terobosanyangsangatbagus,dimanauntukmenjadi guruharusmengambilspesialisasikeguruanselama dua semester. Namun program yang baik belum mampu membawa harapan perubahan yang sig- nifikanapabilalebihdidominasiolehkepentinganelit. Maka perlunya kesamaan mindset untuk merubah pola pemikiran terhadap peningkatan mutu pendi- dikan.Pernyataantersebutdiperkuathasilpenelitian Sudarman(2007:73),tentangpersepsigurusekolah dasar terhadap program sertifikasi guru di Keca- matan Jiwan Kabupaten Madiun menjelaskan: “Tanggapanpositifadalahgurumenyambutbaikpro- gram sebagai wujud meningkatkan kesejahteraan guru,namunpersepsinegatifguruSekolahDasardi KecamatanJiwanterhadapprogramsertifikasiguru adalah (1) UU No. 14 Tahun 2005 hanya meru- pakanjanjiyangsulituntukterealisasi,(2)gurutidak harus berkualifikasi Sarjana/ D IV, (3) sertifikasi model portofolio kurang sosialisasi, (4) tunjangan profesi guru tidak akan dapat terealisasi.Temuan- temuan dalam penelitian yang terkait dengan serti- fikasiguruadalah(1)Gurukurangyakindapatmen- capaiskorminimalyangditetapkanolehpemerintah, (2)masihadaguruyangbermoralkurangbaikdalam melengkapidokumen,(3)penentuanpesertasertifi- kasi portofolio masih belum sesuai dengan aturan yangberlaku”. Hasilpenelitiantersebutmengambarkandi manapersepsiguruadalahlahirnyaprogramsebagai wujud peningkatan kesejahteraan, sementara per- sepsi negatif terhadap aturan-aturan implementasi program yang sulit dan susah dipenuhi, sehingga munculkecurangan-kecuranganyangdimanipulasi olehoknumguruuntukmencapaiskor850sebagai minimalsyaratkelulusanmelaluijalurportofolio. Rendahnya kinerja guru paska sertifikasi dapat dibuktikan dari beberapa hasil penelitian berikut, diantaranya Yusrizal (2009:35), Ati Rosidah&LailyRachmah(2007:58),DeniKoswara, et al (2009:5), Hujair AH. Sanaky (2009:8), Winarsih(2008:45),yusrizalmelakukanpenelitian yangbertujuanmenganalisiskinerjagurueksatpaska penerimaan tunjangan sertifikasi,Ati Rosidah dan Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 189
  • 11. Laily rachmah menganalisis tentang Hubungan persepsi Guru tentang rencana program sertifikasi guru dengan peningkatan kompetensi pedagogic guru, sedangkan Deni Koswara, dkk menganalisis tentang Studi dampak program sergur dengan peningkatankompetensipedagogicguruSMP. Implementasi program memunculkan per- soalannya, di mana guru yang diasumsikan telah memilikikompetensiyangberlandaskanpadaproses pemberiansertifikatsebagaipendidikprofessional tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam waktu jangkapanjang,secaraakademikhaltersebutdapat digambarkangurupaskasertifikasibelummengalami perubahan performance yang signifikan dalam proses belajar mengajar. Hasil penelitianYusrizal (2008:35) tentang kinerja guru IPAmenyatakan di manakinerjaguruFisika,Biologi,Kimia belumselu- ruhnyaberkinerjatinggi,meskigurutersebutsudah lulussertifikasidansudahmenerimatunjanganpro- fesi.KinerjaguruKimiarelatiflebihbaikdaripada kinerjaguruBiologidanguruFisika.Kemudianada duakomponenkinerjayangmasihmemprihatinkan, yaitu komponen penilaian hasil belajar siswa dan komponen strategi pembelajaran. Deni Koswara, etal(2009:5),hasilpenelitianmenunjukkansertifi- kasipadaguruSMPyangditelitidiJawaBarattidak berkorelasidenganpeningkatanprofesionalismedan mutu pembelajaran. Implikasinya perlu ada upaya peninjauan lebih mendalam terhadap program ser- tifikasigurudalamjabatan,disampingituperluada upaya pembenahan asumsi bahwa sertifikasi guru bukan suatu tujuan, tetapi media atau sarana untuk meningkatkanmutupendidikan.Selanjutnyadiper- lukan program perawatan dan pengembangan ter- hadapguru-guruyangtelahlulussertifikasi,khusus- nyadalamupaya-upayapeningkatanmutulayanan pembelajaran. Sedangkan penelitianAti Rosidah& Laily Rachmah (2007:58) hubungan Persepsi Guru tentang Rencana Program Sertifikasi Guru dengan Peningkatan Kompetensi Pedagogic guru SMP di JakartaSelatan,hasilpenelitian,bahwapersepsiguru terhadap rencana program sertifikasi guru (X) berkorelasipositifdenganpeningkatankompetensi pedagogicgurudalammengajar(Y).kontribusiyang diberikan oleh persepsi guru terhadap rencana programsertifikasiguruterhadappeningkatankom- petensi pedagogic guru dalam mengajar adalah sebesar14,21%dansisanyadipengaruhiolehfaktor lain. HujairAH.Sanaky(2009:8)hasilmenelitiannya menyatakanbanyakgurumenyatakanbahwaserti- fikasiprofesigurusangatbaikdandapatmengangkat derajat,wibawaparaguru.Tetapi,dalampenerapan- nyaperlumemperhatikanpendalamanpengetahuan dalamkompetensipengajaran,harusdipertimbang- kanmodelyangtepatdankesiapanparaguruuntuk disertifikasi,danperludilakukanpelatihan-pelatihan sebelum sertifikasi dilaksanakan, serta dipikirkan tindak lanjut bagi guru yang tidak lolos sertifikasi, apabila kebijakan sertifikasi tersebut dilakukan se- cara ”mentah” dan ”instan”, tanpa sosialisasi dan pelatihan-pelatihanakanmerugikanparaguruyang sudahcukuplamamengabdi.Winarsih (2008:45), hasil penelitiannya bahwa implementasi program sertifikasi guru sekolah dasar, sudah berjalan baik, dansemuaelemenmendukungsuksesnyaimplemen- tasiprogram. Jikamenganalisisdarihasilpenelitiandiatas, menginterpretasikandimana programsertifikasiguru seharusnya erat kaitannya dengan proses belajar. Jadisertifikasitidakhanyaditentukansetelahmen- dapatkansertifikat,namunjustruseharusnyaujipro- fesionalitasgurudiamatisetelahpaskamendapatkan sertifikat.Alasannya paska sertifikasi merupakan tonggakawalbagiguruuntukselalumeningkatkan kompetensinya.Upayapeningkatankualitaspendi- dikantidakmungkinterlaksanadenganbaikapabila tanpadidukungupayapenegakanstandarpenyeleng- garaan pendidikan, standar pelayanan pendidikan, serta standar kompetensi guru, kemudian pening- katan standar lulusan dan standar tenaga kependi- dikan lainnya. Peningkatan mutu pendidikan tidak hanyaditentukanolehkuantitasguru,namunkualitas menjadifaktordominanyangmempengaruhipening- katanmutupendidikan.Seharusnyasertifikasibukan sebagai tujuan akhir, tetapi sebagai sarana pening- katankualitas.Selanjutnyapemerintahjanganmen- jadikansertifikasisebagaibagiandariproyekinstan, tetapiharusfokuspadapeningkatankualitaspendi- dikan.Waktupelaksanaan dananggaranyangsangat terbatas menjadi salah satu indikator bukti tingkat keseriusan,sertakonsistensipemerintahdalampe- ningkatan kualitas guru,Argyris dalam Sumaryadi (2005:12).Pendekatankeberhasilandarisegiproses 190 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192
  • 12. hampir sama dengan pendekatan sasaran, keber- hasilanimplementasidapattercapaiapabilaproses internalorganisasiberjalanlancar,makasasaranatau tujuan implementasi program tidak hanya dapat diamatidaritercapainyasasaranatautujuansemata, secara lebih jelas aspek tersebut dapat diukur dari kecilnyahambatan-hambataninternaldalammelak- sanakan tugas misalnya penyimpangan, konflik, sumberdaya,danadanwaktuyangdigunakansecara efesiendanefektifsesuaipembentukandankepua- san kerja. Dampak hasil penelitian kajian ini adalah secara teoritis sebagai kontribusi akademis dalam pengembanganilmupengetahuanterutamadibidang pengembangan kebijakan pendidikan, khususnya mengenaistudiimplementasiprogramsertifikasiguru. Adapundampakpenelitiansecarapraktis,diharap- kandapatmenjaditolakukurimplementasikebijakan sertifikasigurudapatmeningkatkanmutupendidi- kan,khususnyadiProvinsiNAD.Kesimpulanyang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah program sertifikasigurubelumberjalanoptimal,dikarenakan prosesdalamimplementasiprogrammasihadanya tarik ulur kepentingan dari para aktor yang terlibat dalam dunia pendidikan, yang dibuktikan dengan perubahansikap implementordankelompoksasa- ran,dimanasertifikasiadalahpeningkatansatukali lipat tunjangan dari gaji pokok, untuk peningkatan kesejahteraanbukanuntukpeningkatankualitaspro- fesionalitasguruyangsesungguhnya,sesuaidengan indikator yang ditentukan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen. SIMPULAN Program sertifikasi guru belum berjalan efektif, hal ini dapat di lihat dari sistem rekrutmen pesertasertifikasibukanberdasarkankualitas,justru berdasarkanprioritas-prioritasketentuanyangtelah ditetapkan dalam kuota sertifikasi guru, sehingga denganprioritastersebutmencerminkanbelumada- nya perubahan performanceyang signifikan. Faktor penghambat dan pendukung pro- gramsertifikasidalammeningkatkanmutupendidi- kandiKabupatenAcehUtaraProvinsiNAD,sangat dipengaruhioleh,ketersediaansumberdayaimple- mentoryangmasih rendah,halinidapatdilihatdari sistemrekrutmenasessortidakberdasarkankompe- tisi,dikarenakanketerbatasanpelamar,danbesarnya jumlahdokumenyangharusdinilai.Tingkatpenyam- paianinformasi,sosialisasidankoordinasiantarlem- bagapelaksanabelumberjalanoptimal,dimanabisa terlihatdaripanjangnyamekanismebirokrasi,serta banyaknya aktor-aktor yang terlibat. Sikap imple- mentor yang tidak konsisten, dikarenakan konsep awal sertifikasi adalah untuk peningkatan kesejah- teraan,makaterjadipergeserantujuandalamimple- mentasiprogramdaripeningkatankualitas kearah peningkatan kesejahteraan guru. Dalam struktur birokrasi masih adanya intervensi politik terhadap lembagapelaksana,makaprosesdanarahkebijakan yangditetapkanmasihberdasarkantarikulurkepen- tingan,sehinggahilangnyaidealitasbaikolehguru maupunelitpolitik,terlihatdaribanyaknyakecura- ngan-kecuranganataumanipulasidatayangdilaku- kanolehoknumguru,sertapemerintahmenerbitkan peraturan pemerintah No 74 tahun 2008, di mana memberikan kemudahan kepada guru yang sudah senior. Hasiltemuanpenelitiantentangprogramser- tifikasigurusekolahDasardiKabupatenAcehUtara. Perekrutanpesertasertifikasigurudidasarkanpada prioritas usia di atas 50 tahun, masa pengabdian 20 tahunkeatas,danprioritasselanjutnyaadalahkepala sekolah.Temuan lain yang menarik adalah selama programdigulirkanbanyakbermunculanpelatihan- pelatihanyangdifasilitasiolehpemerintah,kemudian adanya dualisme pendataan NUPTK antara LPTK danLPMPyangmenyebabkantertundanyapemba- yaran tunjangan sertifikasi. rendahnya komitmen, serta minimnya dukungan dalam alokasi anggaran pemerintah daerah untuk setiap Kabupaten/Kota, dimanaadanyaketimpanganalokasidalamprogram penyusunan anggaran pendidikan. Hal tersebut terlihatpadatingkatanpusatmaupunsekolah,ang- garan untuk operasional dan program pengemba- ngan,sertapeningkatankualitasbelajarsangattim- pangdibandingkanuntukkepentinganbirokrasi. DAFTAR RUJUKAN Edward C, George III.1980. Implementing Pub- lic Policy, Congressional Quarterly Press. TexasA&MUniversity Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Nurhafni) 191
  • 13. Hastuti Nur Cendra, 2008, Implementasi Kebija- kan Sertifikasi Guru di Kabupaten Sum- bawa, NTB, Tesis tidak dipublikasi S2 SosiologiUGM,Yokyakarta Harris 1990: 13 Improving Staff Performance Through In-Service Education. Massa- chusetts:AllynandBaconIncolehBaidawi. Jurnal pendidikan dalam www.http.tantanganpendidikan.net HDI-UNDP. 2007. 16 November Mutu Pendidi- kan Aceh Masih Rendah, Serambi Indo- nesia. Hal.3. Hotben situmorang. 2007. Respon Perguruan Swasta terhadap PP No19 Tahun 2005 Tentang Sertifikasi Guru. diposting dari Nanang<60@yahoo.com> pada milis CFBE. Jurnal pendidikan Penabur.Vol 6. No: 08:97-106. Koswara Deni,Suryana Asep, Triatna Cepi Triatna.2009. Studi dampak program sertifikasi guru terhadap profesionalisme dan mutu di Jawa Barat. hasil penelitian HibahFundamental. Rosidah,Ati& Rachmah Laily. 2007. Hubungan Persepsi Guru Tentang Rencana Program Sertifikasi Guru. Jurnal. Pdii. Lipi .go.id/ admin/jurnal/12085358.pdf Sanaky, HujairAH. 2009. Kompetensi dan sertifi- kasi Guru sebuah pemikiran. Hasil pene- litian publikasi, Dalam hujairAtt.sanaky. www.sanaky.com/materi/kompetensi sertifikasi%20.gurupdf. Sudarman, 2007. Tentang Persepsi Guru Sekolah Dasar Terhadap Program Sertifikasi Guru. Di Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.Sebagai Dasar Penguatan Kebi- jakan Pemerintah Tentang Sertifikasi Guru. Tesis Program Paska Sarjana Muhammadiyah,Malang. Sumaryadi, 2005. Implementasi kebijakan “efek- tivitas implementasi kebijakan otonomi daerah. CV. Citra Utama Jakarta Winarsih,2008).Implementasikebijakansertifikasi guru sekolah Dasar (Studi di Kabupaten Semarang). Tesis Program Pasca Sarjana UniversitasDiponegoro. Yusrizal, 2008, Peningkatan Kinerja Guru Eksat Paska Penerimaan Tunjangan Sertifi- kasi. Desertasi tidak dipublikasi. UniversitasSyiahkualaBandaAceh 192 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 11, Nomor 2, Juli 2011: 180 -192