SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 23
UNDANG-UNDANG NO 14/2005
TENTANG GURU DAN DOSEN
MATERI SOSIALISASI
UNDANG-UNDANG NO 14/2005 TENTANG GURU DAN DOSEN
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN
BAB III. PRINSIP PROFESIONALITAS
BAB IV. (KHUSUS GURU)
BAGIAN SATU
Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi
BAGIAN KEDUA
Hak dan Kewajiban
BAGIAN KETIGA
Wajib Kerja Dan Ikatan Dinas
BAGIAN KEEMPAT
Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan
Pemberhentian
BAGIAN KELIMA
Pembinaan dan Pengembangan
BAGIAN KEENAM
Penghargaan
BAGIAN KETUJUH
Perlindungan
BAGIAN KEDELAPAN
Cuti
BAGIAN KESEMBILAN
Organisasi Profesi dan Kode Etik
BAB V. (KHUSUS DOSEN)
BAGIAN SATU
Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan
Akademik
BAGIAN KEDUA
Hak dan Kewajiban
BAGIAN KETIGA
Wajib Kerja dan Ikatan Dinas
BAGIAN KEEMPAT
Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan
Pemberhentian
BAGIAN KELIMA
Pembinaan dan Pengembangan
BAGIAN KEENAM
Penghargaan
BAGIAN KETUJUH
Perlindungan
BAGIAN KEDELAPAN
Cuti
BAB VI. SANKSI
BAB VII. KETENTUAN PERALIHAN
BAB VIII. KETENTUAN PENUTUP
BAB I. KETENTUAN UMUM
 Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.
 Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang
harus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan
pendidikan formal di tempat penugasan.
 Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
 Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan
dosen.
 Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.
 Organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang
didirikan dan diurus oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru.
BAB I. KETENTUAN UMUM (lanjutan)
 Gaji adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen atas pekerjaannya dari
penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan dalam bentuk finansial
secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
 Penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen dalam bentuk
finansial sebagai imbalan melaksanakan tugas keprofesionalan yang
ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi dan
mencerminkan martabat guru atau dosen sebagai pendidik profesional.
 Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang; daerah
dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil; daerah perbatasan dengan
negara lain; daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau
daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.
 Pemerintah adalah pemerintah pusat.
 Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau
pemerintah kota.
 Menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan dalam bidang
pendidikan nasional.
BAB II. KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN
TUJUAN
GURU DOSEN
Kedudukan:
Sebagai tenaga profesional pada
jenjang pendidikan dasar
pendidikan menengah, dan
pendidikan anak usia dini pada
jalur pendidikan formal, yang
dibuktikan dengan sertifikat
pendidik.
Fungsi:
• meningkatkan martabat dan
peran guru sebagai agen
pembelajaran,
• meningkatkan mutu pendidikan
nasional.
Kedudukan:
Sebagai tenaga profesional pada
jenjang pendidikan tinggi, yang
dibuktikan dengan sertifikat
pendidik.
Fungsi:
• meningkatkan martabat dan
peran dosen sebagai agen
pembelajaran, pengembang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan
seni, serta pengabdi kepada
masyarakat berfungsi untuk
meningkatkan
• mutu pendidikan nasional.
Tujuan:
berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, serta menjadi warga
negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Prinsip Profesionalitas
Guru dan Dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut:
Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme,
Memiliki komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggung jawab,
Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja,
Memiliki jaminan perlindungan hukum,
Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
Pemberdayaan Profesi
Diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis,
berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan, dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa dan kode etik
profesi
BAB IV. GURU
Bagian Kesatu
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
G
U
R
U
WAJIB
Memiliki
Kualifikasi
Akademik
Diperoleh melalui pendidikan
tinggi program S1 atau D4
Memiliki
Kompetens
i
Pedagogik: Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
Kepribadian: Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Profesional: Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi.
Sosial: Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
Memiliki
Sertifikat
Pendidik
Sertifikasi Pendidik diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi yang ditunjuk
oleh Pemerintah.
Pemerintah dan Pemda wajib menyediakan anggaran utk peningkatan
kualifikasi akademik & sertfikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang
diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemda, dan masyarakat
Bagian Kesatu
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi (lanjutan)
 Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib membina dan mengembangkan
kualifikasi akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
 Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib membina dan
mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
 Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan anggaran untuk
meningkatkan profesionalitas dan pengabdian guru pada satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat.
Bagian KeduaBagian Kedua
Hak dan KewajibanHak dan Kewajiban
HAK GURUHAK GURU
Memperoleh
penghasilan di atas
kebutuhan hidup
minimum
Memperoleh perlindungan, rasa aman
& jaminan keselamatan, dan memiliki
kebebasan berserikat dalam organisasi
profesi
Memperoleh kesempatan utk
meningkatkan kompetensi,
kualifikasi akademik, serta
memperoleh pelatihan dan
pengembangan profesi
• Gaji pokok
• Tunjangan yg melekat pada gaji
• Tunjangan Profesi (yg telah memiliki sertifikat pendidik)
• Besarnya 1 x gaji
pokok
• Dialokasikan dlm
APBN & APBD
• Tunjangan Fungsional
• Yang diangkat oleh Pemerintah, Pemda
• Yang diangkat oleh satuan pendidikan yg diselenggarakan oleh masyarakat,
Pemerintah & Pemda memberikan subsidi tunjangan fungsional
• Tunjangan Khusus
• Diberikan kepada guru yg bertugas di daerah khusus (setara dengan 1 X gaji pokok
• Dan berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh Pemda
• Maslahat Sampingan: merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk tunjangan kependidikan,
asuransi pendidikan, beasiswa, penghargaan, pelayanan kesehatan, kemudahan memperoleh pendidikan bg putera-puteri
guru dan bentuk kesejahteraan lain.
KEWAJIBAN GURUKEWAJIBAN GURU
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran;
meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran;
menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
Bagian KetigaBagian Ketiga
Wajib Kerja Dan Ikatan DinasWajib Kerja Dan Ikatan Dinas
 Dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat memberlakukan
wajib kerja kepada guru/WNI yang memenuhi kualifikasi
akademik dan kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai
guru di daerah khusus di wilayah NKRI.
 Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat menetapkan pola
ikatan dinas bagi calon guru.
 Pemerintah mengembangkan sistem pendidikan guru ikatan
dinas berasrama di LPTK.
Bagian KeempatBagian Keempat
Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, Dan PemberhentianPengangkatan, Penempatan, Pemindahan, Dan Pemberhentian
 Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota,
penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan wajib memenuhi
kebutuhan guru sesuai dengan kewenangannya.
 Guru yang diangkat oleh Pemerintah, Pemda dapat ditempatkan pada
jabatan struktural.
 Pengangkatan
dan
penempatan
guru :
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah atau Pemda diatur dengan PP
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat dilakukan oleh penyelenggara
pendidikan atau satuan pendidikan ybs berdasarkan
perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
Bagian keempat (lanjutan …)
 Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau Pemda dapat
dipindahkan atau mengajukan permohonan pindah dinas.
 Pemindahan guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh masyarakat diatur oleh penyelenggara pendidikan atau
satuan pendidikan berdasarkan perjanjian kerja atau KKB
(Kesepakatan Kerja Bersama)
Guru yang bertugas diGuru yang bertugas di
daerah khususdaerah khusus
Memperoleh hak
kenaikan
pangkat rutin
secara otomatis
Memperoleh hak
kenaikan
pangkat
istimewa
sebanyak 1 kali
Memperoleh
perlindungan
dalam
pelaksanaan
tugas
Yang telah
bertugas selama
2 tahun atau
lebih berhak
pindah tugas
setelah tersedia
guru pengganti
Bagian keempat (lanjutan …)
Guru dapat
diberhentikan
Dengan Hormat:Dengan Hormat:
• Meninggal dunia,
• Mencapai batas usia pensiun,
• Atas permintaan sendiri,
• Sakit jasmani dan/atau rohani terus menerus
selama 12 bulan,
• Berakhirnya perjanjian kerja.
Tidak Dengan Hormat:Tidak Dengan Hormat:
• Melanggar sumpah dan janji jabatan,
• Melanggar perjanjian kerja atau KKB,
• Melalaikan kewajiban dalam melaksanakan tugas
selama 1 bulan atau lebih secara terus-menerus.
Bagian KelimaBagian Kelima
Pembinaan dan PengembanganPembinaan dan Pengembangan
PEMBINAAN &PEMBINAAN &
PENGEMBANGANPENGEMBANGAN
PROFESIPROFESI
KARIERKARIER
• Kompetensi Pedagogik,
• Kompetensi Kepribadian,
• Kompetensi Sosial,
• Kompetensi Profesional.
• Penugasan,
• Kenaikan Pangkat,
• Promosi.
Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda, atau
masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Bagian KeenamBagian Keenam
PenghargaanPenghargaan
BentukBentuk
PenghargaanPenghargaan
• Tanda jasa
• Kenaikan pangkat istimewa
• Finansial
• Bentuk penghargaan lain
DiberikanDiberikan
kepadakepada
• Guru yang berprestasi
• Guru yang berdedikasi luar biasa
• Guru yang bertugas di daerah khusus
• Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas
OlehOleh
• Pemerintah
• Pemda
• Masyarakat
• Organisasi Profesi
• Satuan Pendidikan
• Tingkat Nasional
• Tingkat Provinsi
• Tingkat Kab/Kota
• Tingkat Kecamatan
• Tingkat
Desa/Kelurahan
• Tingkat Sekolah
• HUT
Kemerdekaan
• HUT Provinsi
• HUT Kab/Kota
• HUT Satuan
Pendidikan
• HGN
• Hari besar lainnya
Bagian KetujuhBagian Ketujuh
PerlindunganPerlindungan
PP
EE
RR
LL
II
NN
DD
UU
NN
GG
AA
NN
Perlindungan Hukum:Perlindungan Hukum:
Perlindungan hukum terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan
diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik,
orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.
Perlindungan Profesi:Perlindungan Profesi:
Perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak
wajar, pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan
terhadap profesi, dan pembatasan/pelarangan lain yang dapat
menghambat guru dalam melaksanakan tugas.
Perlindungan Keselamatan:Perlindungan Keselamatan:
Perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja,
kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam,
kesehatan lingkungan kerja, dan/atau risiko lain.
Bagian KesembilanBagian Kesembilan
Organisasi Profesi dan Kode EtikOrganisasi Profesi dan Kode Etik
• Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen
• Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi
Organisasi Profesi mempunyai wewenangOrganisasi Profesi mempunyai wewenang
• Menetapkan dan menegakkan kode etik guru,
• Memberikan bantuan hukum kepada guru,
• Memberikan perlindungan profesi guru,
• Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru,
• Memajukan pendidikan nasional.
• Organisasi profesi guru membentuk Kode Etik Guru, yang berisi norma dan etika yang
mengikat perilaku guru
• Tenaga Kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia
wajib mematuhi Kode Etik Guru dan peraturan perundangan.
• Dewan kehormatan guru dibentuk oleh organisasi profesi guru dan keanggotaannya diatur
dalam anggaran dasar organisasi profesi
• Dewan kehormatan dibentuk untuk:
1. Mengawasi pelaksanaan kode etik guru
2. Memberikan rekomendasi pemberian sanksi atas pelanggaran kode etik guru.
UU NO. 14 TAHUN 2005
DASAR HUKUM REVITALISASI
MANAJEMEN GURU DAN DOSEN:
Kualifikasi dan Serdik
Kesejahteraan
Penyediaan, penugasan, pembinaan,
pengembangan, dan Harlindung.
Formal
Personal
Simbolitik
 Kualifikasi
 Serdik
 Standar
kompe-tensi
 Komitmen
 Empati
 Adaptabi-litas
 Aspirasi
 Kinerja
 Gaji dan
penghasilan
 Simbol material
 Apresiasi
masyarakat
GURU DAN DOSEN
SERTI-
FIKASI
STANDAR-
ISASI
KOMPE-
TENSI
GURU DAN DOSEN YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK
DENGAN KOMPETENSI YANG TERSTANDAR
KUALIFIKASI
SERTIFIKASI
 Sertifikasi adalah proses pemberian
Serdik untuk guru dan dosen.
 Serdik adalah bukti formal sebagai
pengakuan yang diberikan kepada guru
dan dosen sebagai tenaga profesional. UU
No. 14 Tahun 2005
1. Lulus
Uji
Sertifikasi
2. Tidak Lulus
Sertifikat
?
Sosialisasi
Program.
Uji coba
instrumen.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranContoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranSuaidin -Dompu
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
 
Pengembangan KOSP.pptx
Pengembangan KOSP.pptxPengembangan KOSP.pptx
Pengembangan KOSP.pptxDoel11
 
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdf
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdfAksi Nyata TOPIK 3 .pdf
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdfLiaIndriani9
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususNailul Hasibuan
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifGoogle
 
Ppt tuna grahita
Ppt tuna grahitaPpt tuna grahita
Ppt tuna grahitaMona Waroh
 
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaKode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaYokhebed Fransisca
 
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxAsesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxahmad ubaedi
 
Prinsip prinsip pengelolaan pusat sumber belajar
Prinsip prinsip pengelolaan pusat sumber belajarPrinsip prinsip pengelolaan pusat sumber belajar
Prinsip prinsip pengelolaan pusat sumber belajarFitri Ismawati Rahayu
 
Penilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematikaPenilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematikaHendra Ariyudha
 
b-1-3-kepemimpinan-pembelajaran.pptx
b-1-3-kepemimpinan-pembelajaran.pptxb-1-3-kepemimpinan-pembelajaran.pptx
b-1-3-kepemimpinan-pembelajaran.pptxAndiUccank1
 
contoh penerapan penilaian autentik pada pbm ipa
 contoh penerapan penilaian autentik pada pbm ipa  contoh penerapan penilaian autentik pada pbm ipa
contoh penerapan penilaian autentik pada pbm ipa bbawor aji
 
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptx
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptxAKSI-NYATA-TOPIK-3.pptx
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptxwawan479953
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
PPT IKM .pptx
PPT IKM .pptxPPT IKM .pptx
PPT IKM .pptxintan74
 
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxTesah2
 

La actualidad más candente (20)

Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranContoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
Pengembangan KOSP.pptx
Pengembangan KOSP.pptxPengembangan KOSP.pptx
Pengembangan KOSP.pptx
 
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdf
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdfAksi Nyata TOPIK 3 .pdf
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdf
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
 
Ppt tuna grahita
Ppt tuna grahitaPpt tuna grahita
Ppt tuna grahita
 
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaKode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
 
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
 
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxAsesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 
Buku pegangan penilaian HOTS
Buku pegangan penilaian HOTSBuku pegangan penilaian HOTS
Buku pegangan penilaian HOTS
 
Pusat sumber belajar
Pusat sumber belajarPusat sumber belajar
Pusat sumber belajar
 
Prinsip prinsip pengelolaan pusat sumber belajar
Prinsip prinsip pengelolaan pusat sumber belajarPrinsip prinsip pengelolaan pusat sumber belajar
Prinsip prinsip pengelolaan pusat sumber belajar
 
Penilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematikaPenilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematika
 
b-1-3-kepemimpinan-pembelajaran.pptx
b-1-3-kepemimpinan-pembelajaran.pptxb-1-3-kepemimpinan-pembelajaran.pptx
b-1-3-kepemimpinan-pembelajaran.pptx
 
contoh penerapan penilaian autentik pada pbm ipa
 contoh penerapan penilaian autentik pada pbm ipa  contoh penerapan penilaian autentik pada pbm ipa
contoh penerapan penilaian autentik pada pbm ipa
 
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptx
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptxAKSI-NYATA-TOPIK-3.pptx
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptx
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
PPT IKM .pptx
PPT IKM .pptxPPT IKM .pptx
PPT IKM .pptx
 
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 

Similar a Uu guru dan dosen

Uu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenUu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosendng_srg
 
Uu guru dan dosen th 2005
Uu guru dan dosen th 2005Uu guru dan dosen th 2005
Uu guru dan dosen th 2005Thoriq Ardyawan
 
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)Harun Ar
 
Uu No 14 2005 Guru Dan Dosen
Uu No 14 2005 Guru Dan DosenUu No 14 2005 Guru Dan Dosen
Uu No 14 2005 Guru Dan DosenSuprijanto Rijadi
 
UU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfUU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfSnowAngel27
 
Uu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenUu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenMystic333
 
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan DosenUU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan DosenIWAN SUKMA NURICHT
 
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN arvinefriani
 
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosen
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosenUu 2005 nomor 14 guru dan dosen
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosenMystic333
 
UU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfUU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfendangsumarna7
 
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosenUu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosenYOHANDRAJAMBAK ONLINE
 
Uu tahun2005 Tentang Guru & Dosen
Uu tahun2005 Tentang Guru & DosenUu tahun2005 Tentang Guru & Dosen
Uu tahun2005 Tentang Guru & DosenRachardy Andriyanto
 
uu_guru_dan_dosen.pdf
uu_guru_dan_dosen.pdfuu_guru_dan_dosen.pdf
uu_guru_dan_dosen.pdfssuserd0f1be
 
Pedoman guru berprestasi sma tahun 2013
Pedoman guru berprestasi sma tahun 2013Pedoman guru berprestasi sma tahun 2013
Pedoman guru berprestasi sma tahun 2013Suaidin -Dompu
 

Similar a Uu guru dan dosen (20)

Uu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenUu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosen
 
gurudosen
gurudosengurudosen
gurudosen
 
Uu guru dan dosen th 2005
Uu guru dan dosen th 2005Uu guru dan dosen th 2005
Uu guru dan dosen th 2005
 
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
 
Uu No 14 2005 Guru Dan Dosen
Uu No 14 2005 Guru Dan DosenUu No 14 2005 Guru Dan Dosen
Uu No 14 2005 Guru Dan Dosen
 
2 uu guru&dosen no.14tahun2005
2 uu guru&dosen no.14tahun20052 uu guru&dosen no.14tahun2005
2 uu guru&dosen no.14tahun2005
 
UU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfUU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdf
 
Uu nomor 14 tahun 2005
Uu nomor 14 tahun 2005Uu nomor 14 tahun 2005
Uu nomor 14 tahun 2005
 
Uu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenUu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosen
 
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan DosenUU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
 
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
 
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosen
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosenUu 2005 nomor 14 guru dan dosen
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosen
 
UU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfUU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdf
 
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosenUu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
 
Uu guru dosen 14 2005
Uu guru dosen 14 2005Uu guru dosen 14 2005
Uu guru dosen 14 2005
 
Uu tahun2005 Tentang Guru & Dosen
Uu tahun2005 Tentang Guru & DosenUu tahun2005 Tentang Guru & Dosen
Uu tahun2005 Tentang Guru & Dosen
 
uu_guru_dan_dosen.pdf
uu_guru_dan_dosen.pdfuu_guru_dan_dosen.pdf
uu_guru_dan_dosen.pdf
 
Pedoman guru berprestasi sma tahun 2013
Pedoman guru berprestasi sma tahun 2013Pedoman guru berprestasi sma tahun 2013
Pedoman guru berprestasi sma tahun 2013
 
Lysc1391498449
Lysc1391498449Lysc1391498449
Lysc1391498449
 
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdfUU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
 

Uu guru dan dosen

  • 1. UNDANG-UNDANG NO 14/2005 TENTANG GURU DAN DOSEN MATERI SOSIALISASI
  • 2. UNDANG-UNDANG NO 14/2005 TENTANG GURU DAN DOSEN BAB I. KETENTUAN UMUM BAB II. KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN BAB III. PRINSIP PROFESIONALITAS BAB IV. (KHUSUS GURU) BAGIAN SATU Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi BAGIAN KEDUA Hak dan Kewajiban BAGIAN KETIGA Wajib Kerja Dan Ikatan Dinas BAGIAN KEEMPAT Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan Pemberhentian BAGIAN KELIMA Pembinaan dan Pengembangan BAGIAN KEENAM Penghargaan BAGIAN KETUJUH Perlindungan BAGIAN KEDELAPAN Cuti BAGIAN KESEMBILAN Organisasi Profesi dan Kode Etik BAB V. (KHUSUS DOSEN) BAGIAN SATU Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik BAGIAN KEDUA Hak dan Kewajiban BAGIAN KETIGA Wajib Kerja dan Ikatan Dinas BAGIAN KEEMPAT Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan Pemberhentian BAGIAN KELIMA Pembinaan dan Pengembangan BAGIAN KEENAM Penghargaan BAGIAN KETUJUH Perlindungan BAGIAN KEDELAPAN Cuti BAB VI. SANKSI BAB VII. KETENTUAN PERALIHAN BAB VIII. KETENTUAN PENUTUP
  • 3. BAB I. KETENTUAN UMUM  Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.  Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan.  Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.  Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.  Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.  Organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru.
  • 4. BAB I. KETENTUAN UMUM (lanjutan)  Gaji adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen atas pekerjaannya dari penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan dalam bentuk finansial secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan.  Penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen dalam bentuk finansial sebagai imbalan melaksanakan tugas keprofesionalan yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi dan mencerminkan martabat guru atau dosen sebagai pendidik profesional.  Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang; daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil; daerah perbatasan dengan negara lain; daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.  Pemerintah adalah pemerintah pusat.  Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau pemerintah kota.  Menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan dalam bidang pendidikan nasional.
  • 5. BAB II. KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN GURU DOSEN Kedudukan: Sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Fungsi: • meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran, • meningkatkan mutu pendidikan nasional. Kedudukan: Sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi, yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Fungsi: • meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan • mutu pendidikan nasional. Tujuan: berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
  • 6. Prinsip Profesionalitas Guru dan Dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, Memiliki komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggung jawab, Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja, Memiliki jaminan perlindungan hukum, Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Pemberdayaan Profesi Diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan, dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa dan kode etik profesi
  • 7. BAB IV. GURU Bagian Kesatu Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi G U R U WAJIB Memiliki Kualifikasi Akademik Diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1 atau D4 Memiliki Kompetens i Pedagogik: Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kepribadian: Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Profesional: Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi. Sosial: Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Memiliki Sertifikat Pendidik Sertifikasi Pendidik diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi yang ditunjuk oleh Pemerintah. Pemerintah dan Pemda wajib menyediakan anggaran utk peningkatan kualifikasi akademik & sertfikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda, dan masyarakat
  • 8. Bagian Kesatu Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi (lanjutan)  Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.  Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru.  Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan anggaran untuk meningkatkan profesionalitas dan pengabdian guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
  • 9. Bagian KeduaBagian Kedua Hak dan KewajibanHak dan Kewajiban HAK GURUHAK GURU Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum Memperoleh perlindungan, rasa aman & jaminan keselamatan, dan memiliki kebebasan berserikat dalam organisasi profesi Memperoleh kesempatan utk meningkatkan kompetensi, kualifikasi akademik, serta memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi • Gaji pokok • Tunjangan yg melekat pada gaji • Tunjangan Profesi (yg telah memiliki sertifikat pendidik) • Besarnya 1 x gaji pokok • Dialokasikan dlm APBN & APBD • Tunjangan Fungsional • Yang diangkat oleh Pemerintah, Pemda • Yang diangkat oleh satuan pendidikan yg diselenggarakan oleh masyarakat, Pemerintah & Pemda memberikan subsidi tunjangan fungsional • Tunjangan Khusus • Diberikan kepada guru yg bertugas di daerah khusus (setara dengan 1 X gaji pokok • Dan berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh Pemda • Maslahat Sampingan: merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk tunjangan kependidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, penghargaan, pelayanan kesehatan, kemudahan memperoleh pendidikan bg putera-puteri guru dan bentuk kesejahteraan lain.
  • 10. KEWAJIBAN GURUKEWAJIBAN GURU merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
  • 11. Bagian KetigaBagian Ketiga Wajib Kerja Dan Ikatan DinasWajib Kerja Dan Ikatan Dinas  Dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat memberlakukan wajib kerja kepada guru/WNI yang memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai guru di daerah khusus di wilayah NKRI.  Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat menetapkan pola ikatan dinas bagi calon guru.  Pemerintah mengembangkan sistem pendidikan guru ikatan dinas berasrama di LPTK.
  • 12. Bagian KeempatBagian Keempat Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, Dan PemberhentianPengangkatan, Penempatan, Pemindahan, Dan Pemberhentian  Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan wajib memenuhi kebutuhan guru sesuai dengan kewenangannya.  Guru yang diangkat oleh Pemerintah, Pemda dapat ditempatkan pada jabatan struktural.  Pengangkatan dan penempatan guru : pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemda diatur dengan PP pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan ybs berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
  • 13. Bagian keempat (lanjutan …)  Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau Pemda dapat dipindahkan atau mengajukan permohonan pindah dinas.  Pemindahan guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat diatur oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan berdasarkan perjanjian kerja atau KKB (Kesepakatan Kerja Bersama) Guru yang bertugas diGuru yang bertugas di daerah khususdaerah khusus Memperoleh hak kenaikan pangkat rutin secara otomatis Memperoleh hak kenaikan pangkat istimewa sebanyak 1 kali Memperoleh perlindungan dalam pelaksanaan tugas Yang telah bertugas selama 2 tahun atau lebih berhak pindah tugas setelah tersedia guru pengganti
  • 14. Bagian keempat (lanjutan …) Guru dapat diberhentikan Dengan Hormat:Dengan Hormat: • Meninggal dunia, • Mencapai batas usia pensiun, • Atas permintaan sendiri, • Sakit jasmani dan/atau rohani terus menerus selama 12 bulan, • Berakhirnya perjanjian kerja. Tidak Dengan Hormat:Tidak Dengan Hormat: • Melanggar sumpah dan janji jabatan, • Melanggar perjanjian kerja atau KKB, • Melalaikan kewajiban dalam melaksanakan tugas selama 1 bulan atau lebih secara terus-menerus.
  • 15. Bagian KelimaBagian Kelima Pembinaan dan PengembanganPembinaan dan Pengembangan PEMBINAAN &PEMBINAAN & PENGEMBANGANPENGEMBANGAN PROFESIPROFESI KARIERKARIER • Kompetensi Pedagogik, • Kompetensi Kepribadian, • Kompetensi Sosial, • Kompetensi Profesional. • Penugasan, • Kenaikan Pangkat, • Promosi. Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda, atau masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Menteri
  • 16. Bagian KeenamBagian Keenam PenghargaanPenghargaan BentukBentuk PenghargaanPenghargaan • Tanda jasa • Kenaikan pangkat istimewa • Finansial • Bentuk penghargaan lain DiberikanDiberikan kepadakepada • Guru yang berprestasi • Guru yang berdedikasi luar biasa • Guru yang bertugas di daerah khusus • Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas OlehOleh • Pemerintah • Pemda • Masyarakat • Organisasi Profesi • Satuan Pendidikan • Tingkat Nasional • Tingkat Provinsi • Tingkat Kab/Kota • Tingkat Kecamatan • Tingkat Desa/Kelurahan • Tingkat Sekolah • HUT Kemerdekaan • HUT Provinsi • HUT Kab/Kota • HUT Satuan Pendidikan • HGN • Hari besar lainnya
  • 17. Bagian KetujuhBagian Ketujuh PerlindunganPerlindungan PP EE RR LL II NN DD UU NN GG AA NN Perlindungan Hukum:Perlindungan Hukum: Perlindungan hukum terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain. Perlindungan Profesi:Perlindungan Profesi: Perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar, pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi, dan pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan tugas. Perlindungan Keselamatan:Perlindungan Keselamatan: Perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam, kesehatan lingkungan kerja, dan/atau risiko lain.
  • 18. Bagian KesembilanBagian Kesembilan Organisasi Profesi dan Kode EtikOrganisasi Profesi dan Kode Etik • Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen • Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi Organisasi Profesi mempunyai wewenangOrganisasi Profesi mempunyai wewenang • Menetapkan dan menegakkan kode etik guru, • Memberikan bantuan hukum kepada guru, • Memberikan perlindungan profesi guru, • Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru, • Memajukan pendidikan nasional. • Organisasi profesi guru membentuk Kode Etik Guru, yang berisi norma dan etika yang mengikat perilaku guru • Tenaga Kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia wajib mematuhi Kode Etik Guru dan peraturan perundangan. • Dewan kehormatan guru dibentuk oleh organisasi profesi guru dan keanggotaannya diatur dalam anggaran dasar organisasi profesi • Dewan kehormatan dibentuk untuk: 1. Mengawasi pelaksanaan kode etik guru 2. Memberikan rekomendasi pemberian sanksi atas pelanggaran kode etik guru.
  • 19. UU NO. 14 TAHUN 2005 DASAR HUKUM REVITALISASI MANAJEMEN GURU DAN DOSEN: Kualifikasi dan Serdik Kesejahteraan Penyediaan, penugasan, pembinaan, pengembangan, dan Harlindung.
  • 20. Formal Personal Simbolitik  Kualifikasi  Serdik  Standar kompe-tensi  Komitmen  Empati  Adaptabi-litas  Aspirasi  Kinerja  Gaji dan penghasilan  Simbol material  Apresiasi masyarakat
  • 21. GURU DAN DOSEN SERTI- FIKASI STANDAR- ISASI KOMPE- TENSI GURU DAN DOSEN YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK DENGAN KOMPETENSI YANG TERSTANDAR KUALIFIKASI
  • 22. SERTIFIKASI  Sertifikasi adalah proses pemberian Serdik untuk guru dan dosen.  Serdik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. UU No. 14 Tahun 2005
  • 23. 1. Lulus Uji Sertifikasi 2. Tidak Lulus Sertifikat ? Sosialisasi Program. Uji coba instrumen.