Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan pada berbagai makhluk hidup seperti manusia, cacing tanah, serangga, ikan, dan amfibi. Sistem pencernaan meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, dan proses pencernaan dilakukan secara ekstraseluler dan enzimatik.
1. KELOMPOK 4
AGUS WAHYU NURMAYA
GUMIWANG PURWA PERMANA
HASNA LATIFAH
IRMA PERMATAASRI
RAY PARIKESIT
2. Makanan Sehat
Makanan sehat adalah makanan yang higenis, bergizi, dan
berkecukupan. Kebutuhan makanan setiap orang berbeda.
Ada 3 fungsi utama gizi dari makanan sehat bagi tubuh, yaitu :
• Sebagai Sumber Energi
• Sebagai Pembangun Tubuh
• Sebagai Pelindung
3. Macam dan Fungsi Zat Makanan
Zat – zat makanan yang berperan dalam metabolism tubuh adalah :
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Garam Mineral
5. Vitamin
6. Air
4. 1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organic yang disintesis dari senyawa
anorganik yang mengandung unsur karbon, hydrogen, dan oksigen.
Komponen dasarnya adalah monosakarida.
Karbohidrat dapar diperoleh dari padi, jagung, biji – bijian lainnya, sagu,
ketela, kentang, dan bentul.
Fungsi Karbohidrat adalah sebagai : a.Sumber Energi Utama
b.Bahan pembentuk senyawa
lainnya
c.Membantu BAB
d.Komponen penyusun gen
5. 2. Lemak
Unsur penyusun lemak sama seperti karbohidrat, dan terkadang ada fosforus
serta nitrogen.
Lemak dapat berupa lemak nabati dan lemak hewani.
Beberapa Fungsi lemak adalah: a. Pelindung tubuh dari suhu rendah
b. Pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Pelindung alat tubuh yang vital
d. Penghasil energy tertinggi
6. 3. Protein
Protein disusun oleh unsur C, H, O, N, dan kadang P dan S.
Protein juga dapat diperoleh dari hewan dan tubuhan.
Fungsi utama protein adalah sebagai pembangun tubuh, sebagai enzim,
antibodi, dan hormon.
7. 4. Garam-garam Mineral
Garam mineral berdasarkan jumlah yang di butuhkan tubuh, dapat
dikelompokan menjadi 2, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
a. Makroelemen
Unsur garam mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
banyak.
b. Mikroelemen
Unsur garam mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit.
8. 5. Vitamin
Vitamin adalah zat organic sebagai pelengkap makanan yang
diperlukan tubuh untuk memperlancar metabolism tubuh, dan tidak berfungsi
menghasilkan eniegi. Adapun macam – macam vitamin adalah : a. Vitamin B
kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, B11, B12)
b. Vitamin H g. Vitamin K
c. Vitamin C h. Kolin
d. Vitamin A i. PABA
e. Vitamin D
f. Vitamin E
9. 6. Air
Air tergolong dalam makanan karena diperlukan sebagai bahan pelarut
dalam metabolism. Fungsi air itu sendir adalah :
a. Melarutkan senyawa – senyawa lainnya
b. Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
c. Menjaga stabilitas suhu tubuh.
10. Macam zat pewarna : alami dan sintetik
• Alami : tidak berbahaya bagi kesehatan
• Sintetik : ada yang berbahaya jika
dikonsumsi karena bersifat karsinogenik,
misalnya pewarna kertas dan tekstil
Macam bahan penyedap
• Alami : terkandung dalam biji-bijian,
ikan, dan daging.
• Sintetik : monosodium glutamat (MSG)
Pewarna sintetik yang pemakainnya
dilarang untuk makanan contohnya
rhodamin-B, ponceau-3R, dan ponceau
SX, auramin, metanil.
Fungsi MSG adalah untuk memperkuat
dan mempertajam rasa makanan
PEWARNA DAN PENYEDAP MAKANAN
11. Kebutuhan Energi dan Menu Makanan Seimbang
1. Menghitung Kalori
Nilai kalori hasil proses pencernaan
Karbohidrat = 4,1 Kalori / gram
Lemak = 9,3 Kalori / gram
Protein = 4,1 Kalori / gram
750 gram nasi putih
• Karbohidrat = 750 / 100 x 40,6 x 4,1 x 100%
x 1 kalori = 1.248,45 Kal.
• Lemak = 750/100 x 0,1 x 9,3 x 100% x 1
Kalori = 6,98 Kal.
• Protein = 750/100 x 2,1 x 4,1 x 100% x 1
Kalori = 64,58 Kal.
12. 2. Menyusun Menu
Langkah yang di tempuh dalam menyusun menu hidangan
keluarga adalah sebagai berikut.
1. Menghitung kecukupan energi dan protein keluarga
2. Memperhatikan macam bahan makanan yang
digunakan, sesuai dengan empat sehat lima sempurna.
3. Makanan dibagi untuk makan pagi, siang, dan malam.
4. Makanan untuk bayi dimasak khusus sesuai kebutuhan.
5. Mengontrol kebutuhan lemak, yaitu 10-20% dari energi
total.
13. Sistem Pencernaan
• Didalam sistem pencernaan makanan, terjadi proses pencernaan
makanan.
• Proses pencernaan makanan adalah proses pemecahan makanan
menjadi molekul yang lebih sederhana.
15. • Dilakukan oleh gigi di dalam mulut.
Oleh karena itu, salah satu alat dalam sistem pencernaan
yaituuu..
Mulut
16. Secara Kimiawi
• terjadi disebabkan enzim-enzim yang dihasilkan oleh saluran pencernaan.
• Enzim-enzim yang berperan dalam membantu pemecahan makanan juga
dihasilkan oleh hati dan prankeas
17. Bagian-bagian yang Membentuk Sistem Pencernaan
• mulut,
• Faring,
• Esofagus,
• lambung,
• Usus Halus, disini terdapat :
usus dua belas jari (duodenum)
usus kosong (jejunum)
usus penyerapan (ileum)
• Usus besar, disini terdapat :
usus tebal (kolon)
usus buntu (sekum)
apendiks
poros usus (rektum)
• Anus.
18. Mulut
• Didalam mulut terdapat alatt-alat pembantu pencernaan, yaitu gigi lidah, dan
kelenjar air liur.
• Disana terdapat Email. Fungsinya untuk melindungi tulang gigi. Lapisan
email ini merupakan lapisan terluar pada gigi. Didalam email terdapat tulang
gigi yang terbuat dari dentin, yaitu jaringan berwarna kekuningan. Lapisan
luar akar gigi disebut sementum yang disebut pula semen gigi. Didalam gigi
terdapat rongga atau pulpa. Didalam pulpa terdapat serabut saraf dan
pembuluh darah.
19. Fungsi Gigi
• Seri = pemotong makanan
• Taring = pengoyak makanan
• Geraham = pengunyah makanan
20. Fungsi Lidah
• untuk mengatur letak makanan dalam mulut dan membantu
mendorong makanan ke saluran selanjutnya.
• lidah juga sebagai pengecap makanan.
21. Kerongkongan
• Kerongkongan merupakan saluran panjang yang tipis sebagai jalan
makanan dari mulut menuju ke lambung.
• Kerongkongan dapat mellakukan gerakan melebar, menyempit,
bergelombang, meremas-remas, guna mendorong makanan masuk ke
lambung. Nama geraknya adalah peristaltik
22. Lambung
• terletak disebelah kiri dibawah sekat rongga badan.
• lambung terdiri dari 3:
Kardia, bagian atas daerah pintu masuk
makanan.
Fundus, bagian tengah bentuknya membulat.
Pilorus, bagian bawah berhubungan dengan
usus halus.
23. Jenis Makanan yang Mengalami Pencernaan
• Di jejunum makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang
dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung lendir dan
bermacam-macam enzim yang dapat memecah molekul makanan menjadi
lebih halus. Menjadi bubur.
• Di ileum terjadi penyerapan sari-sari makanan. Penyerapan sari makanan di
ileum disebut absorpsi.
24. usus besar(kolon)
• usus ini terdiri dari bagian usus yang naik (kolon
asenden), bagian mendatar(kolon tranversal),
bagian menurun(kolon desenden). Batas antara
usus besar dan usus halus disebut usus buntu.
• fungsi usus besar adalah mengatur kdar air sisa
makanan. Jika kandungan air dalam sisa
makanan berlebihan akan diserap oleh usus
besar. Jika kekurangan, akan ditambahkan. Di
usus ini terdapat bacteri escherichia coli sebagai
bakteri pembusuk. Bagian akhir usus ini deisebut
rektum yang nanatinya akan bermuara ke anus.
25. Anus
• Anus memiliki 2 otot. Yaitu, otot sadar pada bagian internal dan otot tidak
sadar pada bagian eksternal.
• Feses yang menyentuh dinding rektum akan merangsang
relaksasi(mengendur) otot tak sadar, sehingga ada keinginan untuk buang air
besar. Pada saat bersamaan secara sadar akan terjadi kontraksi (mengerut)
ada otot sadar sehingga bisa menahan untuk membuang air besar. Jika kita
menahan refleks pengeluaran ini maka refleks itu akan hilang dalam
beberapa menit dan baru timbul lagi beberapa jam kemudian mekanisme
inilah yang mengakibatkan kita dapat menahan buang air besar .
26.
27.
28.
29. Sistem pencernaan makanan pada cacing
tanah sudah sempurna. Cacing tanah memiliki
alat-alat pencernaan mulai dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
Proses pencernaan dibantu oleh enzim – enzim
yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara
ekstrasel. Makanan cacing tanah berupa daun-
daunan serta sampah organik yang sudah
lapuk. Cacing tanah dapat mencerna senyawa
organik tersebut menjadi molekul yang
sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya.
Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui
anus.
30. Sebagaimana pada cacing
tanah, serangga memiliki
sistem pencernaan makanan
yang sudah sempurna, mulai
dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus sampai anus.
Pencernaan pada serangga
dilakukan secara ekstrasel.
31. Organ pencernaan pada
hewan vertebrata meliputi
saluran pencernaan (tractus
digestivus) dan kelenjar
pencernaan (glandula
digestoria). System
pencernaan pada hewan
vertebrata umumnya terjadi
secara ekstraseluler.
32. Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam
rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham
bawah dan lidahyang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat
digunakan seperti lidah pada hewan lainnya karena tidak dapat digerakan serta
banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari
rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di
daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang
insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan
makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar,
tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan
buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan
masuk keusus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus
bermuara pada anus. Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas.
33. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar,
berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian
depan rongga badan dan mengelilingi usus,
bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan
dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah
punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang
disimpan dalam kantung empedu untuk membantu
proses pencernaan lemak. Kantung empedu
berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak di
sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada
lambung. Kantung empedu berfungsi untuk
menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila
diperlukan. Pankreas merupakan organ
yangberukuran mikroskopik sehingga sukar
dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan
enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
34. Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah
katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-
turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
1) rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan
lidah untuk menangkap mangsa,
2) esofagus; berupa saluran pendek,
3) ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat
masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,
4) intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus
meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
5) Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
6) kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan,
saluran reproduksi, dan urine.
35. Kelenjar pencernaan pada amfibi,
terdiri atas hati dan pankreas. Hati
berwarna merah kecoklatan, terdiri
atas lobus kanan yang terbagi lagi
menjadi dua lobulus. Hati berfungsi
mengeluarkan empedu yang
disimpan dalam kantung empedu
yang berwarna kehijauan. pankreas
berwarna Kekuningan, melekat
diantara lambung dan usus dua belas
jari (duadenum). Pancreas berfungsi
menghasilkan enzim dan hormon
yang bermuara pada duodenum.
36. Sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora
(pemakan daging). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada
reptil meliputi:
1) rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas
dan bawah, masingmasing memiliki deretan gigi yang berbentuk
kerucut, gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah
rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat
pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua.
2) esofagus (kerongkongan)
3) ventrikulus(lambung)
4) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara
pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan
pankreas. Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambir) dan
berwarna kemerahan. Kantung empedu terletak pada tepi sebelah
kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum,
berbentuk pipih kekuning-kuningan.
37.
38. Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-
buahan. Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi
2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga
mulut dan tanduk,
3) faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada
bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang
dapat diisi dengan cepat.
4) lambung terdiri atas: - Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan
enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
- Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung
pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan yang
berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”,
5) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus
halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan
burung meliputi: hati, kantung empedu,
dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
39.
40. Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi,
kerbau disebut sebagai hewan memamah biak (ruminansia). Sistem
pencernaan makanan pada hewan ini lebih panjang dan kompleks.
Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna
oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda
dengan sistem pencernaan hewan lain. Perbedaan sistem pencernaan
makanan pada hewan ruminansia, tampak pada struktur gigi, yaitu
terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk
mengunyah rerumputan yang sulit dicerna. Di samping itu, pada
hewan ruminansia terdapat modifikasi lambung yang dibedakan
menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar), retikulum (perut jala),
omasum (perut kitab), dan abomasums (perut masam). Dengan
ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya.
Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasums
7- 8'/o
41. Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot spingter
berkontraksi.Abomasum merupakan lambung yang sesungguhnya pada
hewan ruminansia.
Hewan herbivora, seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai
struktur lambung seperti halnya pada sapi untuk fermentasi selulosa. Proses
fermentasi atau pembusukan yang dilakukan oleh bakteri terjadi pada
sekum yang banvak mengandung bakteri. proses fermentasi pada sekum
tidak seefektif fermentasi yang terjadi dilambung. Akibatnya, kotoran kuda,
kelinci, dan marmut lebih kasar karena pencernaan selulosa hanya terjadi
satu kali, yaitu pada sekum. Sedangkan pada sapi, proses pencernaan
terjadi dua kali, yaitu pada lambung dan sekum keduanya dilakukan oleh
bakteri dan protozoa tertentu. Adanya bakteri selulotik pada lambung
hewan memamah biak merupakan bentuk simbiosis mutualisme yang
dapat menghasilkan vitamin B serta asam amino. Di samping itu, bakteri ini
dapat ,menghasilkan gas metana (CH4), sehingga dapat dipakai dalam
pembuatan biogas sebagai sumber energi altematif.
42.
43.
44. Meskipun kedua mamalia ini hampir sama ukurannya, usus halus koala
jauh lebih panjang. Suatu adaptasi untuk meningkatkan pengolahan dan
eukaliptus yang berserat dan kurang protein, sumber hampir semua
makanan dan air bagi koala. Pengunyahan secara ekstensif akan
mencincang daun-daun itu menjadi potongan-potongan kecil yang
meningkatkan pemaparan makanan ituke getah pencernaan. Sekum
koala panjangnya sekitar 2 meter, merupakan yang terpanjang di antara
hewan-hewan yang berukuran sama, berfungsi sebagai ruangan
fermentasi di mana bakteri simbiotik mengubah daun-daun yang telah di
jarang itu menjadi makanan yang lebih bergizi. Panjang saluran
penceraan coyote yang lebih pendek sudah cukup untuk mencerna daging
dan menyarap nutrein dari jenis makanan ini.
45. Macam-macam Penyakit Gangguan Pencernaan
• Di antaranya beberapa macam penyakit gangguan pencernaan adalah sebagai berikut:
• Gastritis : Penyakit ini merupakan peradangan yang terjadi di bagian mukosa lambung yang sering terjadi
pada orang yang berusia lanjut. Tidak begitu berbahaya namun lama kelamaan akan menyebabkan
kerusakan mukosa lambung sehingga bersifat akut.
• Apendikitis : Merupakan penyakit gangguan pencernaan yang menyebabkab radang usus buntu.
• Diare : Gangguan pencernaan yang menyebabkan feses sangat cair karena peristaltik atau gerakan otot-
otot pencernaan yang terlalu cepat. Penyebab penyakit diare bisa karena makanan, stres atau organisme
yang menyebabkan kerusakan pada bagian dinding sel usus.
• Konstipasi : Sering juga disebut sebagai penyakit sembelit merupakan gangguan pencernaan yang
menyebabkan sulitnya buang air besar atau defekasi.
• Maldigesti : Merupakan penyakit gangguan pencernaan karena terlalu banyak makan dan merangsang satu
zat tertentu pada lambung.
• Parotitis : Infeksi pada bagian kelenjar parotis dan disebut juga sebagai gondong.
• Maag / Tukak lambung : Disebut juga sebagai radang lambung yang biasanya disebabkan oleh infeksi
Helicobacter pylori.
• Xerostomia : Merupakan penyakit gangguan pencernaan yang mengakibatkan produksi air liur yang
jumlahnya sangat sedikit.
46. Penyakit-penyakit gangguan pencernaan seperti yang disebutkan di atas di antaranya bisa
disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:
• Pola makan yang salah
• Infeksi dari bakteri, mikroba lainnya atau cacing.
• Terdapat kelainan pada sistem pencernaan itu sendiri seperti akibat tumor, infeksi atau pelebaran
pembuluhnya.
• Untuk itu, tindakan yang paling tepat sebenarnya adalah dengan mencegahnya. Kita dapat melakukan
beberapa tindakan pencegahan penyakit gangguan pencernaan yang sebenarnya sangat sederhana.
Memang beberapa penyakit gangguan pencernaan tidaklah berbahaya namun sering kali mengganggu
aktivitas. Berikut beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan :
• Konsumsi serat setiap harinya : Jumlah serat yang dianjurkan setiap harinya adalah sekitar 10-15 gram
sehari. Kita bisa memenuhi kebutuhan asupan serat melalui buah, sayur, kacang-kacangan atau sereal.
47. • Mengurangi porsi dengan mengunyah : Kelihatannya sepele namun mengunyah dapat membantu
proses pencernaan dan hal ini sering sekali dilupakan. Ntah karena memang ingin cepat-cepat
menghabiskan makanan atau terburu-buru. Selain itu, perlu diketahui bahwa dengan mengunyah,
makan Anda pun menjadi lebih sedikit.
• Berolahraga secara teratur dan mengelola stres : Olahraga berpengaruh terhadap sistem pencernaan.
Dengan melakukan aktivitas fisik maka gangguan pencernaan pun terhindari. Stres juga berpengaruh
terhadap penyakit gangguan pencernaan. Jika kita mengalami stres maka tubuh akan memberi respon
dengan cara mengurangi aliran darah ke perut dan produksi enzim-enzim pencernaan akan diturunkan.
• Batasi konsumsi zat anti asam : Asam dalam lambung sendiri memiliki peranan dalam proses
pencernaan makanan dalam tubuh. Namun pada beberapa kasus zat asam tersebut bisa naik ke
kerongkongan, oleh karena itu menyebabkan sensasi terbakar. Hal ini sering memicu kita untuk segera
mengonsumsi antacid yang dijual bebas di apotek. Tetapi jika berlebihan maka akan mengakibatkan
kelumpuhan zat asam dalam lambung.
• Konsumsi suplemen enzim pencernaan jika mungkin : Jika kita memang benar-benar kekurangan enzim
pencernaan maka jika diperlukan kita bisa mengonsumsi suplemen enzim pencernaan setelah
berkonsultasi dengan dokter