SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
INOVASI PEMBELAJARAN
KUANTUM
Danis Alif Oktavia (4201412111)
Ajeng Rizki R (4201412026)
Prinsip dan Strategi
Pembelajaran Kuantum
Model Pembelajaran
Kuantum
Mengkorkestrasi
Kesukaran belajar
melalui lingkungan
pembelajaran (konteks)
Mengkorkestrasi
kesukaran belajar
melalui Konten/Isi
Pendahuluan
Pembelajaran kuantum sebagai salah satu model,
strategi, dan pendekatan pembelajaran khususnya
menyangkut keterampilan guru dalam merancang,
mengembangkan, dan mengelola sistem pembelajaran
sehingga guru mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang efektif, menggairahkan, dan memiliki
keterampilan hidup (Kaifa, l999).
 Pembelajaran kuantum merupakan sebuah model yang menyajikan bentuk
pembelajaran sebagai suatu “orkestrasi” yang jika dipilah dari dua unsur
pokok yaitu: konteks dan isi.
Pembelajaran kuantum mengkonsep tentang “menata pentas lingkungan
belajar yang tepat”, maksudnya bagaimana upaya penataan situasi
lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental. Dengan
mengatur lingkungan belajar sedemikian rupa, para pelajar diharapkan
mendapat langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman
belajar.
 Konteks secara umum akan menjelaskan tentang lingkup lingkungan
belajar baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikhis.
 Sedangkan konten/isi berkenaan dengan bagaimana isi pembelajaran
dikemas untuk disampaikan kepada siswa.
Lingkungan makro adalah dunia luas, artinya siswa diminta untuk menciptakan
kondisi ruang belajar di masyarakat. Mereka diminta untuk memperluas lingkup
pengaruh dan kekuatan pribadi, berinteraksi sosial ke lingkungan masyarakat
yang diminatinya. Semakin siswa berinteraksi dengan lingkungan, semakin
mahir mengatasi situasi-situasi yang menantang dan semakin mudah
mempelajari informasi baru. Setiap siswa diminta berhubungan secara aktif dan
mendapat rangsangan masyarakat, agar mereka kelak mendapat pengalaman
membangun pengetahuan pribadi (Bobby DePorter, 2002).
Lingkungan mikro adalah tempat siswa melakukan proses belajar, bekerja dan
berkreasi. Bagaimana desain ruanga, penataan cahaya, musik pengiring yang
kesemuanya ini mempengaruhi siswa dalam menyerap, menerima, dan mengolah
informasi. Lebih khusus lagi perhatian kepada penataan lingkungan formal,
seperti meja, kursi, tempat khusus, dan tempat belajar yang teratur.
Lingkungan belajar terdiri lingkungan mikro dan lingkungan makro.
A. Landasan Pembelajaran Kuantum
 Maksudnya dalam pembelajaran kuantum, pengubahan
bermacam-macam interaksi yang terjadi dalam kegiatan belajar.
 Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah
guru dan siswa menjadi cahaya yang bermanfaat bagi kemajuan
mereka dalam belajar secara efektif dan efesien.
 Selain itu, adanya proses pengubahan belajar yang meriah
dengan segala nuansanya, penyertaan segala yang berkaitan,
interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan moment belajar,
fokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, seluruhnya
adalah hal-hal yang melandasi pembelajaran kuantum.
Azas utama yang digunakan dalam
pembelajaran kuantum yaitu : ”Bawalah
dunia mereka ke dunia kita dan
antarkan dunia kita ke dunia mereka”.
Azas utama pembelajaran kuantum
tersebut mengisyaratkan pentingnya
seorang guru memasuki dunia atau
kehidupan anak sebagai langkah awal
dalam melaksanakan sebuah pembelajaran.
Pemahaman terhadap “hakekat” siswa menjadi lebih penting
sebagai “jembatan” untuk menghubungkan dan memasukan
“dunia kita” kepada dunia mereka. Apabila seorang guru telah
memahami dunia siswa, maka siswa telah merasa
diperlakukan sesuai dengan tingkat perkembangan mereka,
sehingga pembelajaran akan menjadi harmonis seperti
sebuah “orkestrasi” yang saling bertautan dan saling mengisi.
Prinsip dan Strategi Pembelajaran
Kuantum
Pembelajaran kuantum memiliki lima prinsip (Bobby
DePorter, 1992) sebagai berikut:
Segalanya berbicara
Segalanya bertujuan
Pengalaman sebelum pemberian nama
Mengakui setiap usaha
Merayakan keberhasilan
Bobby DePorter (l992), mengembangkan strategi pembelajaran
kuantum melalui istilah TANDUR, yaitu:
1. Tumbuhkan, yaitu dengan memberikan apersepsi yang cukup sehingga
sejak awal kegiatan siswa telah termotivasi untuk belajar dan memahami
Apa Manfaatnya Bagiku (AMBAK).
2. Alami, berikan pengalaman nyata kepada setiap siswa untuk mencoba.
3. Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dan metode
lainnya.
4. Demonstrasikan, sediakan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
kemampuannya.
5. Ulangi, beri kesempatan untuk mengulangi apa yang telah dipelajarinya,
sehingga setiap siswa merasakan langsung dimana kesulitan akhirnya
datang kesuksesan, kami bisa bahwa kami memang bisa.
6. 6. Rayakan, dimaksudkan sebagai respon pengakuan yang proporsional.
Model Pembelajaran Kuantum
Tujuan pokok pembelajaran kuantum yaitu meningkatkan partisipasi siswa,
melalui penggubahan keadaan, meningkatkan motivasi dan minat belajar,
meningkatkan daya ingat dan meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan
daya dengar, dan meningkatkan kehalusan perilaku.
Model pembelajaran kuantum identik dengan sebuah simponi dan
pertunjukan musik.
Langkah-langkah yang harus dilakukan agar proses belajar menjadi suatu
yang menyenangkan dan bukan sebagai sesuatu yang memberatkan,
(Howard Gardner, dalam DePorter, 2002) yaitu:
1) optimalkan minat pada diri,
2) bertanggung jawab pada diri, sehingga anda akan memulai
mengupayakan segalanya terlaksana, dan
3) hargailah segala tugas yang telah selesai.
1. Mengorkestrasi kesuksesan belajar
melalui lingkungan pembelajaran (konteks)
 suasana belajar yang menggairahkan,
 landasan yang kukuh,
 lingkungan yang mendukung, dan
 rancangan belajar yang dinamis.
Dimensi konteks dalam pembelajaran kuantum dapat dikelompokkan
menjadi empat bagian, yaitu:
a. Suasana belajar yang menggairahkan
Untuk menciptakan suasana yang dinamis dan menggairahkan
dalam belajar, guru atau fasilitator perlu memahami dan dapat
menerapkan aspek-aspek pembelajaran kuantum sebagai berikut:
* Kekuatan niat dan berpandangan positif
* Menjalin rasa simpati dan saling pengertian
* Keriangan dan ketakjuban
* Mau mengambil risiko
* Menumbuhkan rasa saling memiliki
* Menunjukan keteladanan
b. Landasan yang kukuh
 mengkomunikasikan tujuan pembelajaran;
 mengukuhkan prinsip-prinsip keunggulan;
 meyakini kemampuan diri dan kemampuan siswa;
 kesepekatan,kebijakan, prosedur dan peraturan; serta
menjaga komunitas belajar tetap tumbuh dan berjalan.
Menegakkan landasan yang kukuh dalam pembelajaran kuantum
dengan cara:
c. Lingkungan yang mendukung
 Mengorganisasikan dan memanfaatkan lingkungan sekitar;
 Menggunakan alat bantu yang mewakili satu gagasan;
 Pengaturan formasi siswa;
 Pemutaran musik yang sesuai dengan kondisi belajar.
Dalam pembelajaran kuantum guru memiliki kewajiban menata
lingkungan yang dapat mendukung situasi belajar dengan cara:
d. Perancangan pengajaran yang dinamis
Pembelajaran kuantum memberikan beberapa kiat
tentang cara menyesuaikan pembelajaran dengan
masing-masing modalitas belajar siswa, memberikan
strategi dan kiat tentang cara menjalin mitra dengan
siswa, sehingga guru merancang pembelajaran
bermula kelompok besar, dilanjutkan dengan belajar
dalam kelompok kecil, diakhiri dengan belajar secara
perorangan. Berdasarkan strategi di atas, maka kiat
kerangka perancangan pembelajaran kuantum
dilaksanakan sebagai perpaduan yang disingkat
dengan TANDUR yakni Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
2. Mengorkestrasi Kesuksesan Belajar Melalui
Konten/Isi
Dimensi konten/isi dalam pembelajaran kuantum
dikelompokkan menjadi empat bagian, di mana dua
bagian mengkaji kemampuan guru dalam
melakukan presentasi dan fasilitasi, dua bagian
lainnya memberikan tip tentang kiat-kiat
keterampilan belajar siswa dan keterampilan hidup.
Pada bagian akhir dibahas kiat-kiat keterampilan
praktek pembelajaran dengan model pembelajaran
kuantum. Keempat bagian ini harus merupakan satu
interaksi kekuatan yang terkait dengan dimensi
konteks yang meningkatkan cahaya percepatan
belajar.
a. Mengorkestrasi presentasi prima
Kemampuan guru mengorkestrasi presentasi prima merupakan
kemampuan berkomunikasi dengan menekankan interaksi sesuai
dengan rancangan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Mengorkestrasi fasilitas yang elegan
Mengorkestrasi fasilitas berarti memudahkan interaksi siswa
dengan kurikulum. Ini berarti juga memudahkan partisipasi siswa
dalam aktivitas belajar sesuai dengan yang diinginkan dengan
tingkat ketertarikan, minat, fokus, dan partisipasi yang optimal.
Pembelajaran kuantum menawarkan beberapa strategi untuk
melakukan fasilitasi antara lain: menerapkan prinsip KEG (Know it,
Explain it, Get it and give feedback), model kesuksesan dari sudut
pandang fasilitator, membaca pendengar, mempengaruhi melalui
tindakan, menciptakan strategi berfikir, dan tanya jawab belajar.
c. Mengorkestrasi keterampilan belajar dan keterampilan
hidup
Dalam membantu siswa mengorkestrasi keterampilan belajar,
pembelajaran kuantum menekankan empat strategi berikut:
 Memanfaatkan gaya belajar,
 Keadaan prima untuk belajar,
 Mengorganisasikan informasi, dan
 Memunculkan potensi siswa.
Inovasi pembelajaran kuantum

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdf
Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdfAksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdf
Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdf
Unick4
 
03 ppt pengelolaan kelas di pendidikan anak usia dini
03 ppt  pengelolaan kelas di  pendidikan  anak usia dini03 ppt  pengelolaan kelas di  pendidikan  anak usia dini
03 ppt pengelolaan kelas di pendidikan anak usia dini
Yayan Yanuar Rahman
 
Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6 (1).pdf
Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6  (1).pdfDemontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6  (1).pdf
Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6 (1).pdf
NiaKurniati59
 
Unggah Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2_Esty Yuliana Rabiah Aswadah.pptx
Unggah Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2_Esty Yuliana Rabiah Aswadah.pptxUnggah Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2_Esty Yuliana Rabiah Aswadah.pptx
Unggah Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2_Esty Yuliana Rabiah Aswadah.pptx
danank1
 
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptxMateri 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
ssuser218d651
 

La actualidad más candente (20)

AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdf
Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdfAksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdf
Aksi Nyata "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?".pdf
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
 
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptxRuang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
 
03 ppt pengelolaan kelas di pendidikan anak usia dini
03 ppt  pengelolaan kelas di  pendidikan  anak usia dini03 ppt  pengelolaan kelas di  pendidikan  anak usia dini
03 ppt pengelolaan kelas di pendidikan anak usia dini
 
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
 
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfModul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
 
Diagram Frayer
Diagram FrayerDiagram Frayer
Diagram Frayer
 
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pptx
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pptxJurnal Refleksi Dwi Mingguan.pptx
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pptx
 
Makalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanyaMakalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanya
 
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1
 2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1 2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1
 
AKSI NYATA - TOPIK 1.pdf
AKSI NYATA - TOPIK 1.pdfAKSI NYATA - TOPIK 1.pdf
AKSI NYATA - TOPIK 1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1. GURU PENGGERAKpptx
Aksi Nyata Modul 1.1. GURU PENGGERAKpptxAksi Nyata Modul 1.1. GURU PENGGERAKpptx
Aksi Nyata Modul 1.1. GURU PENGGERAKpptx
 
Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6 (1).pdf
Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6  (1).pdfDemontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6  (1).pdf
Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6 (1).pdf
 
Unggah Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2_Esty Yuliana Rabiah Aswadah.pptx
Unggah Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2_Esty Yuliana Rabiah Aswadah.pptxUnggah Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2_Esty Yuliana Rabiah Aswadah.pptx
Unggah Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2_Esty Yuliana Rabiah Aswadah.pptx
 
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptxMateri 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
 
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptxPPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptx
 
Model pembelajaran assure
Model pembelajaran assureModel pembelajaran assure
Model pembelajaran assure
 
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docxRPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
 

Similar a Inovasi pembelajaran kuantum

Pengertian dan konsep
Pengertian dan konsepPengertian dan konsep
Pengertian dan konsep
Zanie Yanie
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelas
sahlanAzwar
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
Candra Kurniawan
 
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptx
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptxPPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptx
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptx
Zakie17031
 
Restu Kurikulum
Restu KurikulumRestu Kurikulum
Restu Kurikulum
210389
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
Romi Afrizal
 

Similar a Inovasi pembelajaran kuantum (20)

Pengertian dan konsep
Pengertian dan konsepPengertian dan konsep
Pengertian dan konsep
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelas
 
Ptk plpg 2014
Ptk plpg 2014Ptk plpg 2014
Ptk plpg 2014
 
Strategi pembelajaran quantum
Strategi pembelajaran quantumStrategi pembelajaran quantum
Strategi pembelajaran quantum
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Model pembelajaran quantum
Model pembelajaran quantumModel pembelajaran quantum
Model pembelajaran quantum
 
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungoLatihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
 
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptx
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptxPPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptx
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptx
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
 
Restu Kurikulum
Restu KurikulumRestu Kurikulum
Restu Kurikulum
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
Punya aku
Punya akuPunya aku
Punya aku
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Presentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxPresentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptx
 
Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran KontekstualPembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 

Más de Ajeng Rizki Rahmawati

Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Ajeng Rizki Rahmawati
 

Más de Ajeng Rizki Rahmawati (20)

Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920 Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920
 
Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920 Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920
 
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
 
RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA
 
Rpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisiRpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisi
 
Rpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smpRpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smp
 
Rpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smpRpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smp
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMISINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
 
Puisi jasamu
Puisi jasamuPuisi jasamu
Puisi jasamu
 
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum IndonesiakuTetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
 
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRAmateri siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impuls Momentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
 
Gerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika smaGerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika sma
 
Gerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika smaGerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika sma
 
gelombang stasioner ppt
gelombang stasioner pptgelombang stasioner ppt
gelombang stasioner ppt
 

Último

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Último (20)

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Inovasi pembelajaran kuantum

  • 1. INOVASI PEMBELAJARAN KUANTUM Danis Alif Oktavia (4201412111) Ajeng Rizki R (4201412026)
  • 2. Prinsip dan Strategi Pembelajaran Kuantum Model Pembelajaran Kuantum Mengkorkestrasi Kesukaran belajar melalui lingkungan pembelajaran (konteks) Mengkorkestrasi kesukaran belajar melalui Konten/Isi
  • 3. Pendahuluan Pembelajaran kuantum sebagai salah satu model, strategi, dan pendekatan pembelajaran khususnya menyangkut keterampilan guru dalam merancang, mengembangkan, dan mengelola sistem pembelajaran sehingga guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, menggairahkan, dan memiliki keterampilan hidup (Kaifa, l999).
  • 4.  Pembelajaran kuantum merupakan sebuah model yang menyajikan bentuk pembelajaran sebagai suatu “orkestrasi” yang jika dipilah dari dua unsur pokok yaitu: konteks dan isi. Pembelajaran kuantum mengkonsep tentang “menata pentas lingkungan belajar yang tepat”, maksudnya bagaimana upaya penataan situasi lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental. Dengan mengatur lingkungan belajar sedemikian rupa, para pelajar diharapkan mendapat langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar.  Konteks secara umum akan menjelaskan tentang lingkup lingkungan belajar baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikhis.  Sedangkan konten/isi berkenaan dengan bagaimana isi pembelajaran dikemas untuk disampaikan kepada siswa.
  • 5. Lingkungan makro adalah dunia luas, artinya siswa diminta untuk menciptakan kondisi ruang belajar di masyarakat. Mereka diminta untuk memperluas lingkup pengaruh dan kekuatan pribadi, berinteraksi sosial ke lingkungan masyarakat yang diminatinya. Semakin siswa berinteraksi dengan lingkungan, semakin mahir mengatasi situasi-situasi yang menantang dan semakin mudah mempelajari informasi baru. Setiap siswa diminta berhubungan secara aktif dan mendapat rangsangan masyarakat, agar mereka kelak mendapat pengalaman membangun pengetahuan pribadi (Bobby DePorter, 2002). Lingkungan mikro adalah tempat siswa melakukan proses belajar, bekerja dan berkreasi. Bagaimana desain ruanga, penataan cahaya, musik pengiring yang kesemuanya ini mempengaruhi siswa dalam menyerap, menerima, dan mengolah informasi. Lebih khusus lagi perhatian kepada penataan lingkungan formal, seperti meja, kursi, tempat khusus, dan tempat belajar yang teratur. Lingkungan belajar terdiri lingkungan mikro dan lingkungan makro.
  • 6. A. Landasan Pembelajaran Kuantum  Maksudnya dalam pembelajaran kuantum, pengubahan bermacam-macam interaksi yang terjadi dalam kegiatan belajar.  Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah guru dan siswa menjadi cahaya yang bermanfaat bagi kemajuan mereka dalam belajar secara efektif dan efesien.  Selain itu, adanya proses pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya, penyertaan segala yang berkaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan moment belajar, fokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, seluruhnya adalah hal-hal yang melandasi pembelajaran kuantum.
  • 7. Azas utama yang digunakan dalam pembelajaran kuantum yaitu : ”Bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Azas utama pembelajaran kuantum tersebut mengisyaratkan pentingnya seorang guru memasuki dunia atau kehidupan anak sebagai langkah awal dalam melaksanakan sebuah pembelajaran. Pemahaman terhadap “hakekat” siswa menjadi lebih penting sebagai “jembatan” untuk menghubungkan dan memasukan “dunia kita” kepada dunia mereka. Apabila seorang guru telah memahami dunia siswa, maka siswa telah merasa diperlakukan sesuai dengan tingkat perkembangan mereka, sehingga pembelajaran akan menjadi harmonis seperti sebuah “orkestrasi” yang saling bertautan dan saling mengisi.
  • 8. Prinsip dan Strategi Pembelajaran Kuantum Pembelajaran kuantum memiliki lima prinsip (Bobby DePorter, 1992) sebagai berikut: Segalanya berbicara Segalanya bertujuan Pengalaman sebelum pemberian nama Mengakui setiap usaha Merayakan keberhasilan
  • 9. Bobby DePorter (l992), mengembangkan strategi pembelajaran kuantum melalui istilah TANDUR, yaitu: 1. Tumbuhkan, yaitu dengan memberikan apersepsi yang cukup sehingga sejak awal kegiatan siswa telah termotivasi untuk belajar dan memahami Apa Manfaatnya Bagiku (AMBAK). 2. Alami, berikan pengalaman nyata kepada setiap siswa untuk mencoba. 3. Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dan metode lainnya. 4. Demonstrasikan, sediakan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya. 5. Ulangi, beri kesempatan untuk mengulangi apa yang telah dipelajarinya, sehingga setiap siswa merasakan langsung dimana kesulitan akhirnya datang kesuksesan, kami bisa bahwa kami memang bisa. 6. 6. Rayakan, dimaksudkan sebagai respon pengakuan yang proporsional.
  • 10. Model Pembelajaran Kuantum Tujuan pokok pembelajaran kuantum yaitu meningkatkan partisipasi siswa, melalui penggubahan keadaan, meningkatkan motivasi dan minat belajar, meningkatkan daya ingat dan meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan kehalusan perilaku. Model pembelajaran kuantum identik dengan sebuah simponi dan pertunjukan musik. Langkah-langkah yang harus dilakukan agar proses belajar menjadi suatu yang menyenangkan dan bukan sebagai sesuatu yang memberatkan, (Howard Gardner, dalam DePorter, 2002) yaitu: 1) optimalkan minat pada diri, 2) bertanggung jawab pada diri, sehingga anda akan memulai mengupayakan segalanya terlaksana, dan 3) hargailah segala tugas yang telah selesai.
  • 11. 1. Mengorkestrasi kesuksesan belajar melalui lingkungan pembelajaran (konteks)  suasana belajar yang menggairahkan,  landasan yang kukuh,  lingkungan yang mendukung, dan  rancangan belajar yang dinamis. Dimensi konteks dalam pembelajaran kuantum dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu:
  • 12. a. Suasana belajar yang menggairahkan Untuk menciptakan suasana yang dinamis dan menggairahkan dalam belajar, guru atau fasilitator perlu memahami dan dapat menerapkan aspek-aspek pembelajaran kuantum sebagai berikut: * Kekuatan niat dan berpandangan positif * Menjalin rasa simpati dan saling pengertian * Keriangan dan ketakjuban * Mau mengambil risiko * Menumbuhkan rasa saling memiliki * Menunjukan keteladanan
  • 13. b. Landasan yang kukuh  mengkomunikasikan tujuan pembelajaran;  mengukuhkan prinsip-prinsip keunggulan;  meyakini kemampuan diri dan kemampuan siswa;  kesepekatan,kebijakan, prosedur dan peraturan; serta menjaga komunitas belajar tetap tumbuh dan berjalan. Menegakkan landasan yang kukuh dalam pembelajaran kuantum dengan cara:
  • 14. c. Lingkungan yang mendukung  Mengorganisasikan dan memanfaatkan lingkungan sekitar;  Menggunakan alat bantu yang mewakili satu gagasan;  Pengaturan formasi siswa;  Pemutaran musik yang sesuai dengan kondisi belajar. Dalam pembelajaran kuantum guru memiliki kewajiban menata lingkungan yang dapat mendukung situasi belajar dengan cara:
  • 15. d. Perancangan pengajaran yang dinamis Pembelajaran kuantum memberikan beberapa kiat tentang cara menyesuaikan pembelajaran dengan masing-masing modalitas belajar siswa, memberikan strategi dan kiat tentang cara menjalin mitra dengan siswa, sehingga guru merancang pembelajaran bermula kelompok besar, dilanjutkan dengan belajar dalam kelompok kecil, diakhiri dengan belajar secara perorangan. Berdasarkan strategi di atas, maka kiat kerangka perancangan pembelajaran kuantum dilaksanakan sebagai perpaduan yang disingkat dengan TANDUR yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
  • 16. 2. Mengorkestrasi Kesuksesan Belajar Melalui Konten/Isi Dimensi konten/isi dalam pembelajaran kuantum dikelompokkan menjadi empat bagian, di mana dua bagian mengkaji kemampuan guru dalam melakukan presentasi dan fasilitasi, dua bagian lainnya memberikan tip tentang kiat-kiat keterampilan belajar siswa dan keterampilan hidup. Pada bagian akhir dibahas kiat-kiat keterampilan praktek pembelajaran dengan model pembelajaran kuantum. Keempat bagian ini harus merupakan satu interaksi kekuatan yang terkait dengan dimensi konteks yang meningkatkan cahaya percepatan belajar.
  • 17. a. Mengorkestrasi presentasi prima Kemampuan guru mengorkestrasi presentasi prima merupakan kemampuan berkomunikasi dengan menekankan interaksi sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah ditetapkan. b. Mengorkestrasi fasilitas yang elegan Mengorkestrasi fasilitas berarti memudahkan interaksi siswa dengan kurikulum. Ini berarti juga memudahkan partisipasi siswa dalam aktivitas belajar sesuai dengan yang diinginkan dengan tingkat ketertarikan, minat, fokus, dan partisipasi yang optimal. Pembelajaran kuantum menawarkan beberapa strategi untuk melakukan fasilitasi antara lain: menerapkan prinsip KEG (Know it, Explain it, Get it and give feedback), model kesuksesan dari sudut pandang fasilitator, membaca pendengar, mempengaruhi melalui tindakan, menciptakan strategi berfikir, dan tanya jawab belajar.
  • 18. c. Mengorkestrasi keterampilan belajar dan keterampilan hidup Dalam membantu siswa mengorkestrasi keterampilan belajar, pembelajaran kuantum menekankan empat strategi berikut:  Memanfaatkan gaya belajar,  Keadaan prima untuk belajar,  Mengorganisasikan informasi, dan  Memunculkan potensi siswa.