SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 43
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA
MOTOR
SISTEM PEMINDAH TENAGA
( POWER TRANSMISSION )
KOMPETENSI DASAR :
3.1 Memahami sistem transmisi manual sesuai SOP
4.1 Mengoverhoul transmisi manual
3.2 Memahami sistem transmisi otomatis sesuai SOP
4.2 Mengoverhoul transmisi otomatis
3.3 Memahami sistem starter mekanis sesuai SOP
4.3Memperbaiki starter mekanis
KD 3.1 Memahami sistem transmisi manual sesuai SOP
Indikator :
1.Menjelaskan dasar-dasar dan fungsi sistem transmisi manual sesuai SOP
2.Mensimulasikan cara kerja sistem transmisi manual sesuai SOP
3.Mendiagnosis kerusakan sistem transmisi manual sesuai SOP
4.Menyimpulkan kerusakan komponen sistem transmisi manual sesuai SOP
KD 4.1 Mengoverhoul sistem transmisi manual
Indikator :
1.Melakukan pengukuran komponen sistem transmisi manual sesuai SOP
2.Memperbaiki kerusakan pada komponen sistem transmisi manual ensin sesuai SOP
3.Menunjukkan komponen yang rusak pada sistem transmisi manual sesuai SOP
4.Merumuskan perawatan system sistem transmisi manual sesuai SOP
INDIKATOR PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pengetahuan :
1. Melalui ceramah dan demonstrasi peserta didik dapat
menjelaskan dasar-dasar dan fungsi sistem transmisi
manual sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin,
tanggung jawab dan peduli lingkungan.
2. Melalui diskusi peserta didik dapat mensimulasikan
cara kerja sistem transmisi manual sesuai SOP secara
cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli
lingkungan.
3. Melalui kajian referensi peserta didik mendiagnosis
kerusakan sistem transmisi manual sesuai sesuai SOP
secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan
peduli lingkungan.
4. Melalui observasi dan diskusi peserta didik
menyimpulkan kerusakan sistem transmisi manual
sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung
jawab dan peduli lingkungan.
Keterampilan :
1. Melalui demonstrasi peserta didik melakukan
pengukuran komponen sistem transmisi manual sesuai
SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan
peduli lingkungan.
2. Melalui praktik peserta didik dapat memperbaiki
kerusakan pada komponen sistem transmisi manual
sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab
dan peduli lingkungan.
3. Melalui eksperimen peserta didik dapat menunjukkan
kerusakan komponen sistem transmisi manual sesuai
SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan
peduli lingkungan.
4. Melalui observasi dan eksperimen peserta didik dapat
merumuskan perawatan sistem transmisi manual sesuai
SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan
peduli lingkungan.
OLEH :
ALIT PUTRA MAHARDANA S.T., M.PD
SISTEM PEMINDAH TENAGA
( POWER TRANSMISSION )
Play
Vidio
PRINSIP PEMINDAHAN TENAGA
1. Pada saat jalanan mendaki, sepeda motor membutuhkan momen puntir (torsi) yang besar namun
kecepatan atau laju sepeda motor yang dibutuhkan rendah.
2. Pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi
yang besar.
Mesin berfungsi sebagai penggerak utama pada
sepeda motor
Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda motor harus dilengkapi
dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara output
mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan.
Sistem ini dinamakan dengan sistem pemindahan
tenaga.
FUNGSI TRANSMISI
1. Meneruskan tenaga / putaran
mesin dari kopling ke poros
propeler.
2. Merubah momen yang dihasilkan
mesin sesuai dengan kebutuhan
(beban mesin dan kondisi jalan).
3. Merubah momen yang dihasilkan
mesin sesuai dengan kebutuhan
(beban mesin dan kondisi jalan).
Sistem transmisi, adalah sistem yang
berfungsi untuk konversi torsi dan
kecepatan (putaran) dari mesin menjadi
torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
untuk diteruskan ke penggerak akhir.
Konversi ini mengubah kecepatan putar
yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi
lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Pengertian
Rangkaian pemindahan tenaga dari
mesin sampai roda
Ketika poros engkol (crankshaft)
diputar oleh starter, piston
bergerak naik turun (TMA dan
TMB).
Tenaga piston diteruskan melalui
connecting rod, lalu memutar
crankshaft. Tenaga putar dari
crankshaft ini akan dipindahkan ke
roda belakang melalui roda gigi
reduksi, kopling, gear box
(transmisi), sprocket penggerak,
rantai dan roda sprocket. Gigi
reduksi berfungsi untuk
mengurangi putaran mesin agar
terjadi penambahan tenaga.
Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor
terdiri dari susunan gigi-gigi yang berpasangan yang
berbentuk dan menghasilkan perbandingan gigi-gigi
tersebut terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut
berada pada poros utama (main shaft/input shaft) dan
pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output
shaft/ counter shaft).
Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi
tergantung kepada model dan kegunaan sepeda motor
yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan gigi atau
mengunci gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya.
Transmisi (Gear box)
Transmisi pada sepeda motor terbagi menjadi;
a) transmisi manual, dan
b) transmisi otomatis.
Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa
digunakan untuk merubah kecepatan putaran suatu poros
menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu.
Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat
kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin sesuai
dengan kondisi yang dialami sepeda motor.
Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda
motor adalah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat
bekerjanya transmisi harus menghubungkan gigi-
giginya yang berpasangan. Untuk menghubungkan
gigi-gigi tersebut digunakan garu pemilih gigi/garpu
persnelling (gearchange lever)
Korelasi Antara Kecepatan Mesin dan Motor pada tiap Gigi.
V = 60 x 3.14 x D x N
1000 x i
D : Diameter efektif roda (m)
N : Putaran mesin (rpm)
I : Rasio reduksi total tiap gigi.
Contoh : Crypton
18 67
21 23
15 37
55 cm
N = 10.000 rpm
V = 60 x 3,14 x 0,55 x 10.000 = 103 km/jam
1000 x 10,06
i 4th gear = 67 x 23 x 37 = 10,06
18 x 21 x 15
TRANSMISI MANUAL
Transmisi manual adalah sistem
transmisi otomotif yang memerlukan
pengemudi sendiri untuk
menekan/menarik atau menginjak kopling
dan menukar gigi percepatan secara
manual.
Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak
gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan,
biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan
maju sampai dengan 6 gigi percepatan
maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R).
Transmisi Tipe Sliding Mesh.
adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung
roda gigi input dan out putnya.
1. Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai kekurangan–kekurangan :
Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu beberapa saat untuk
melakukan perpindahan gigi.
2. Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi.
3. Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.
MACAM_MACAM TRANSMISI
MANUAL
1. Tipe Sliding mesh.
2. Tipe Constant mesh.
3. Tipe Sincromesh.
Transmisi Tipe Constant Mesh.
adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling
geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put.
• antara roda gigi input dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros
dengan poros out put transmisi.
• Tenaga akan diteruskan ke poros out put melalui mekanisme kopling geser.
• Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.
Prinsip Dasar Kerja Transmisi
Lengan pengungkit yang
panjang memungkinkan
perpindahan beban berat
dengan tenaga yang kecil.
Aliran tenaga transmisi Roda gigi geser
Gigi 1 : Kopling geser dihubungkan ke roda gigi D
A & D berhubung
Gigi 2 : Kopling geser dihubungkan ke roda gigi C
B & C berhubungan
Posisi gigi 1 (putaran output lambat,
momen besar)
Posisi gigi 2 (putaran output makin cepat,
momen makin kecil)
Nama-nama bagian
Fungsi bagian-bagian transmisi
Main shaft (poros utama)
Poros utama selalu berhubungan dengan poros
engkol melalui gigi rumah kopling dan gigi
penggerak utama (driven gear primary)
Pada poros utama terdapat gigi-gigi yaitu :
Gigi mati : gigi yang akan berputar bila poros berputar (M1 & M2)
Gigi bebas: gigi yang bebas berputar pada poros (M4)
Gigi geser : gigi yang dapat bergeser (M3) pada poros ke kiri / kanan (sebagai kopling
geser) gigi GESER dilengkapi tonjolan (DOG)
Tonjolan-tonjolan ini (DOG) apabila roda igi bergeser, akan masuk ke dalam lubang (DOG HOLE)
yang ada pada gigi sebelahnya, sehingga gigi tersebut akan mengikuti putaran dari gigi yang ada DOG
nya.
Countershaft (poros lawan)
Poros lawan selalu berhubungan dengan roda
belakang melalui rantai roda.
Pada poros lawan juga terdapat gigi-gigi
- Gigi mati (C4)
- Gigi bebas (C1 & C3)
- Gigi geser (C2)
Gigi-gigi pada main shaft dan counter shaft selalu disusun sebagai berikut :
a) Gigi MATI selalu berdampingan dengan gigi bebas
b) Gigi pada main shaft dengan gigi-gigi pada counter shaft di set (dipertemukan) pada posisi gigi
BEBAS bertemu dengan gigi MATI.
Mekanisme pemindah gigi
Mekanisme pemindah gigi transmisi dibantu oleh
beberapa peralatan antara lain :
a) Gear Shift Fork (garpu pemindah) kiri dan
kanan
b) Gear Shift Stoper (tromol pemindah gigi)
c) Shift Drum Stoper (pelat stooper tromol
pemmindah gigi)
d) Gear Shift positive stopper (stopper tromol
pemindah gigi)
e) Gear Shift Spindle (poros pedal transmisi)
f) Arm Gear Shift (lengan penarik-pendorong)
Pada saat shift pedal (pedal transmisi) ditekan, maka gear shift spindle (poros pedal transmisi) akan
berputar dan menyebabkan pula berputarnya gear shift drum. Dengan berputarnya gear shift drum
akan menggerakkan shift fork kearah pergerakan jalur yang ada pada shift drum, sehingga gigi
transmisi yang berhubungan dengan shift fork, akan bergerak sesuai dengan pergerakan shift fork
pada jalur, sehingga proses perpindahangigi akan berlangsung sesuai dengan perpindahan gigi yang
dikehendaki.
Proses pengoperasian transmisi 4 kecepatan
Posisi netral Posisi gigi 1 :
Agar gigi dapat memutar poros lawan (counter shaft),
yaitu dengan cara menggeser gigi geser kearah gigi agar
DOG pada gigi masuk ke dalam DOG HOLE pada gigi ,
sehingga gigi akan berubah menjadi gigi mati.
Posisi gigi 4
Posisi gigi 3Posisi gigi 2
Cara kerja transmisi manual
Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5),
poros pemindah (21) gigi berputar. Bersamaan dengan itu
lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan
mendorong shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada
shift drum dipasang garpu pemilih gigi (11,12 dan 13)
yang diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu
pemilih pada bagian ulir cacing. Agar shift drum
dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki, maka
pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum),
dipasang sebuah roda yang dilengkapi dengan pegas (16)
dan bintang penghenti putaran shift drum (6).
Penghentian putaran shift drum ini berbeda untuk setiap
jenis sepeda motor, tetapi prinsipnya sama. Garpu
pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear).
Gigi geser ini akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Setiap pergerakannya
berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros tempat gigi itu berada. Gigi geser, baik
yang berada pada poros utama (main shaft)maupun yang berada pada poros pembalik (counter shaft/output
shaft), tidak dapat berputar bebas pada porosnya (lihat no 4 dan 5). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4,
dan seterusnya), gigi-gigi ini dapat bebas berputar pada masingmasing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi masuk
adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu berada, dan sebagai alat penguncinya adalah gigi
geser.
Transmisi Otomatis
Transmisi otomatis umumnya digunakan
pada sepeda motor jenis scooter (skuter).
Transmisi yang digunakan yaitu transmisi
otomatis "V“ belt atau yang dikenal dengan
CVT (Constantly Variable
Transmission). CVT merupakan
transmisi otomatis yang menggunakan
sabuk untuk memperoleh perbandingan
gigi yang bervariasi.
• Transmisi CVT terdiri dari; dua buah puli yang dihubungkan oleh sabuk (belt), sebuah kopling
sentripugal (6) untuk menghubungkan ke penggerak roda belakang ketika throttle gas di buka
(diputar), dan gigi transmisi satu kecepatan untuk mereduksi (mengurangi) putaran.
• Puli penggerak/drive pulley centripugal unit (1) diikatkan ke ujung poros engkol (crankshaft);
bertindak sebagai pengatur kecepatan berdasarkan gaya sentripugal. Puli yang digerakkan/driven
pulley (5) berputar pada bantalan poros utama (input shaft) transmisi.
• Bagian tengah kopling sentripugal/centripugal clutch (6) diikatkan/dipasangkan ke puli (5) dan ikut
berputar bersama puli tersebut.
• Drum kopling/clucth drum (7) berada pada alur poros utama (input shaft) dan akan memutarkan
poros tersebut jika mendapat gaya dari kopling.
• Kedua puli masing-masing terpisah menjadi dua bagian, dengan setengah bagiannya dibuat tetap
dan setengah bagian lainnya bisa bergeser mendekat atau menjauhi sesuai arah poros.
• Pada saat mesin tidak berputar, celah puli penggerak (1) berada pada posisi maksimum dan celah
puli yang digerakkan (5) berada pada posisi minimum.
pergerakkan puli (2) dikontrol oleh
pergerakkan roller (nomor 7). Fungsi
roller hampir sama dengan plat penekan
pada kopling sentripugal. Ketika putaran
mesin naik, roller akan terlempar ke arah
luar dan mendorong bagian puli yang
bias bergeser mendekati puli yang diam,
sehingga celah pulinya akan menyempit.
• Ketika celah puli mendekat, maka akan mendorong sabuk ke arah luar. Hal ini akan membuat
puli (2) tersebut berputar dengan diameter yang lebih besar.
• Setelah sabuk tidak dapat diregangkan kembali, maka sabuk akan meneruskan putaran dari puli
(2) ke puli yang digerakkan (5).
• Jika gaya dari puli (2) mendorong sabuk ke arah luar lebih besar dibandingkan dengan tekanan
pegas yang menahan puli yang digerakkan (5), maka puli (5) akan tertekan melawan pegas,
sehingga sabuk akan berputar dengan diameter yang lebih kecil.
• Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi tinggi untuk transmisi manual (lihat
ilustrasi bagian C pada gambar diatas). Jika kecepatan mesin menurun, roller puli penggerak (7)
akan bergeser ke bawah lagi dan menyebabkan bagian puli penggerak yang bisa bergeser
merenggang. Secara bersamaan tekanan pegas di pada puli (5) akan mendorong bagian puli
yang bias digeser dari puli tersebut, sehingga sabuk berputar dengan diameter yang lebih besar
pada bagain belakang dan diameter yang lebih kecil pada bagain depan.
• Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi rendah untuk transmisi manual (lihat
ilustrasi bagian A pada gambar).
Final Drive (Penggerak Akhir)
Final drive adalah bagian
terakhir dari system pemindah
tenaga yang memindahkan tenaga
mesin ke roda belakang. Final
drive juga berfungsi sebagai gigi
pereduksi untuk mengurangi
putaran dan menaikkan momen
(tenaga ). Biasanya perbandingan
gigi reduksinya berkisar antara 2,5
sampai 3 berbanding 1 (2,5 atau 3
putaran dari transmisi akan
menjadi 1 putaran pada roda).
• Final drive pada sepeda motor sebagai bagian terpisah dari
transmisi/persnelling, terkecuali scooter dengan transmisi
CVT. Final drive dapat dilakukan dengan menggunakan rantai
dan gigi sproket, sabuk dan puli, atau sistem poros penggerak.
Jenis rantai dan sprocket adalah jenis yang paling umum
digunakan pada sepeda motor.
• Final drive jenis poros penggerak (drive shaft) biasanya
digunakan untuk sepeda motor model touring. Jenis ini cukup
kuat, lebih terjaga kebersihannya dan perawatan rutinnya
hanya saat penggantian oli. Namun demikian final drive jenis
ini cukup berat dan biaya pembuatannya mahal.
• Sedangkan final drive jenis sabuk dan puli hanya dipakai pada
beberapa sepeda motor saja, khususnya generasi awal sepeda
motor, dimana power atau tenaga yang dihasilkan masih
banyak yang rendah, sehingga penggunaan jenis sabuk dan
puli masih efektif.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Rangkaian kelistrikan lengkap ac mobil
Rangkaian kelistrikan lengkap ac mobilRangkaian kelistrikan lengkap ac mobil
Rangkaian kelistrikan lengkap ac mobilFajar Lhughu
 
Car lift
Car liftCar lift
Car liftsyammas
 
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FE
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FEKijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FE
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FEEko Kiswanto
 
Bab 1.e. pola hubungan antarkelompok
Bab 1.e. pola hubungan antarkelompokBab 1.e. pola hubungan antarkelompok
Bab 1.e. pola hubungan antarkelompokBudionoDrs
 
Alat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.pptAlat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.pptAdiPutro15
 
259343480 transmisi-4-speed
259343480 transmisi-4-speed259343480 transmisi-4-speed
259343480 transmisi-4-speedwitospd
 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)e pai
 
Bab 1.d. dinamika kelompok sosial
Bab 1.d. dinamika kelompok sosialBab 1.d. dinamika kelompok sosial
Bab 1.d. dinamika kelompok sosialBudionoDrs
 
sosoiologi "perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial"
sosoiologi "perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial"sosoiologi "perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial"
sosoiologi "perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial"Dedi Saputra
 
Central door lock, alarm, power window, power mirror
Central door lock, alarm, power window, power mirrorCentral door lock, alarm, power window, power mirror
Central door lock, alarm, power window, power mirrorciero
 
BAN DAN PELEK.ppt
BAN DAN PELEK.pptBAN DAN PELEK.ppt
BAN DAN PELEK.pptalvia14
 
Sistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptxSistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptxMarlianaUswerto
 
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"Dedi Saputra
 
IPS Kelas 7 BAB 2 fixx.pptx
IPS Kelas 7 BAB 2 fixx.pptxIPS Kelas 7 BAB 2 fixx.pptx
IPS Kelas 7 BAB 2 fixx.pptxherijatmiko3
 

La actualidad más candente (20)

Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual
 
Rangkaian kelistrikan lengkap ac mobil
Rangkaian kelistrikan lengkap ac mobilRangkaian kelistrikan lengkap ac mobil
Rangkaian kelistrikan lengkap ac mobil
 
Car lift
Car liftCar lift
Car lift
 
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FE
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FEKijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FE
Kijang Innova-bensin-vvt-i 1 TR FE
 
Bab 1.e. pola hubungan antarkelompok
Bab 1.e. pola hubungan antarkelompokBab 1.e. pola hubungan antarkelompok
Bab 1.e. pola hubungan antarkelompok
 
Alat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.pptAlat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
 
259343480 transmisi-4-speed
259343480 transmisi-4-speed259343480 transmisi-4-speed
259343480 transmisi-4-speed
 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
 
Bab 1.d. dinamika kelompok sosial
Bab 1.d. dinamika kelompok sosialBab 1.d. dinamika kelompok sosial
Bab 1.d. dinamika kelompok sosial
 
Poros penggerak roda depan
Poros penggerak roda depanPoros penggerak roda depan
Poros penggerak roda depan
 
Propeller shaft & drive shaft ruri
Propeller shaft & drive shaft ruriPropeller shaft & drive shaft ruri
Propeller shaft & drive shaft ruri
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
Perubahan sosial
Perubahan sosial Perubahan sosial
Perubahan sosial
 
sosoiologi "perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial"
sosoiologi "perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial"sosoiologi "perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial"
sosoiologi "perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial"
 
Central door lock, alarm, power window, power mirror
Central door lock, alarm, power window, power mirrorCentral door lock, alarm, power window, power mirror
Central door lock, alarm, power window, power mirror
 
BAN DAN PELEK.ppt
BAN DAN PELEK.pptBAN DAN PELEK.ppt
BAN DAN PELEK.ppt
 
Sistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptxSistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptx
 
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
 
IPS Kelas 7 BAB 2 fixx.pptx
IPS Kelas 7 BAB 2 fixx.pptxIPS Kelas 7 BAB 2 fixx.pptx
IPS Kelas 7 BAB 2 fixx.pptx
 

Similar a Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train

Tophan cn tugas pak dulkhalim
Tophan cn tugas pak dulkhalimTophan cn tugas pak dulkhalim
Tophan cn tugas pak dulkhalimTophan RedDevil
 
Kuliah 2. Sistem transmisi ................
Kuliah 2. Sistem transmisi ................Kuliah 2. Sistem transmisi ................
Kuliah 2. Sistem transmisi ................ssuserc50ee91
 
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.pptdokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.pptHendiFirdaus1
 
materi-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxmateri-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxssuser0bb0d21
 
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdfPrizmaAdi
 
MP_PSPT_Transmisi Manual_Pratidina Evadianty.pptx
MP_PSPT_Transmisi Manual_Pratidina Evadianty.pptxMP_PSPT_Transmisi Manual_Pratidina Evadianty.pptx
MP_PSPT_Transmisi Manual_Pratidina Evadianty.pptxPratidinaEvadianty
 
bahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxbahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxJakaPutra8
 
Transmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraanTransmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraanjunita asih
 
Prinsip kerja transmisi manual
Prinsip kerja transmisi manualPrinsip kerja transmisi manual
Prinsip kerja transmisi manualAchmadSyafrudin3
 
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda Empat
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda EmpatTransmisi Manual pada Kendaraan Roda Empat
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda Empatanisa321586
 
Tugas lemes 2 kupling
Tugas lemes 2 kuplingTugas lemes 2 kupling
Tugas lemes 2 kuplingrafatuittuit
 
005_Transmisi_Otomatis_SMK_1.ppt
005_Transmisi_Otomatis_SMK_1.ppt005_Transmisi_Otomatis_SMK_1.ppt
005_Transmisi_Otomatis_SMK_1.pptDuniaAnakSTM
 
Transmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptxTransmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptxAndre Ace
 
04. PPT TRANSMISI MANUAL.pptx
04. PPT TRANSMISI MANUAL.pptx04. PPT TRANSMISI MANUAL.pptx
04. PPT TRANSMISI MANUAL.pptxedisaputraedi2
 

Similar a Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train (20)

94805153 laporan-transmisi-ranta
94805153 laporan-transmisi-ranta94805153 laporan-transmisi-ranta
94805153 laporan-transmisi-ranta
 
TRANSMISI.pptx
TRANSMISI.pptxTRANSMISI.pptx
TRANSMISI.pptx
 
Tophan cn tugas pak dulkhalim
Tophan cn tugas pak dulkhalimTophan cn tugas pak dulkhalim
Tophan cn tugas pak dulkhalim
 
Kuliah 2. Sistem transmisi ................
Kuliah 2. Sistem transmisi ................Kuliah 2. Sistem transmisi ................
Kuliah 2. Sistem transmisi ................
 
Transmisi
TransmisiTransmisi
Transmisi
 
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.pptdokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
 
materi-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxmateri-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptx
 
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
 
MP_PSPT_Transmisi Manual_Pratidina Evadianty.pptx
MP_PSPT_Transmisi Manual_Pratidina Evadianty.pptxMP_PSPT_Transmisi Manual_Pratidina Evadianty.pptx
MP_PSPT_Transmisi Manual_Pratidina Evadianty.pptx
 
bahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxbahan transmisi.docx
bahan transmisi.docx
 
13012 8-368214845111
13012 8-36821484511113012 8-368214845111
13012 8-368214845111
 
Transmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraanTransmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraan
 
Motor penggerak
Motor penggerakMotor penggerak
Motor penggerak
 
Prinsip kerja transmisi manual
Prinsip kerja transmisi manualPrinsip kerja transmisi manual
Prinsip kerja transmisi manual
 
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda Empat
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda EmpatTransmisi Manual pada Kendaraan Roda Empat
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda Empat
 
Tugas lemes 2 kupling
Tugas lemes 2 kuplingTugas lemes 2 kupling
Tugas lemes 2 kupling
 
H027294684 (1)
H027294684 (1)H027294684 (1)
H027294684 (1)
 
005_Transmisi_Otomatis_SMK_1.ppt
005_Transmisi_Otomatis_SMK_1.ppt005_Transmisi_Otomatis_SMK_1.ppt
005_Transmisi_Otomatis_SMK_1.ppt
 
Transmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptxTransmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptx
 
04. PPT TRANSMISI MANUAL.pptx
04. PPT TRANSMISI MANUAL.pptx04. PPT TRANSMISI MANUAL.pptx
04. PPT TRANSMISI MANUAL.pptx
 

Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train

  • 1. PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM PEMINDAH TENAGA ( POWER TRANSMISSION )
  • 2. KOMPETENSI DASAR : 3.1 Memahami sistem transmisi manual sesuai SOP 4.1 Mengoverhoul transmisi manual 3.2 Memahami sistem transmisi otomatis sesuai SOP 4.2 Mengoverhoul transmisi otomatis 3.3 Memahami sistem starter mekanis sesuai SOP 4.3Memperbaiki starter mekanis
  • 3. KD 3.1 Memahami sistem transmisi manual sesuai SOP Indikator : 1.Menjelaskan dasar-dasar dan fungsi sistem transmisi manual sesuai SOP 2.Mensimulasikan cara kerja sistem transmisi manual sesuai SOP 3.Mendiagnosis kerusakan sistem transmisi manual sesuai SOP 4.Menyimpulkan kerusakan komponen sistem transmisi manual sesuai SOP KD 4.1 Mengoverhoul sistem transmisi manual Indikator : 1.Melakukan pengukuran komponen sistem transmisi manual sesuai SOP 2.Memperbaiki kerusakan pada komponen sistem transmisi manual ensin sesuai SOP 3.Menunjukkan komponen yang rusak pada sistem transmisi manual sesuai SOP 4.Merumuskan perawatan system sistem transmisi manual sesuai SOP INDIKATOR PEMBELAJARAN
  • 4. TUJUAN PEMBELAJARAN Pengetahuan : 1. Melalui ceramah dan demonstrasi peserta didik dapat menjelaskan dasar-dasar dan fungsi sistem transmisi manual sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan. 2. Melalui diskusi peserta didik dapat mensimulasikan cara kerja sistem transmisi manual sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan. 3. Melalui kajian referensi peserta didik mendiagnosis kerusakan sistem transmisi manual sesuai sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan. 4. Melalui observasi dan diskusi peserta didik menyimpulkan kerusakan sistem transmisi manual sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan. Keterampilan : 1. Melalui demonstrasi peserta didik melakukan pengukuran komponen sistem transmisi manual sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan. 2. Melalui praktik peserta didik dapat memperbaiki kerusakan pada komponen sistem transmisi manual sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan. 3. Melalui eksperimen peserta didik dapat menunjukkan kerusakan komponen sistem transmisi manual sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan. 4. Melalui observasi dan eksperimen peserta didik dapat merumuskan perawatan sistem transmisi manual sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan.
  • 5. OLEH : ALIT PUTRA MAHARDANA S.T., M.PD SISTEM PEMINDAH TENAGA ( POWER TRANSMISSION ) Play Vidio
  • 6. PRINSIP PEMINDAHAN TENAGA 1. Pada saat jalanan mendaki, sepeda motor membutuhkan momen puntir (torsi) yang besar namun kecepatan atau laju sepeda motor yang dibutuhkan rendah. 2. Pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar. Mesin berfungsi sebagai penggerak utama pada sepeda motor Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda motor harus dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara output mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan sistem pemindahan tenaga.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. FUNGSI TRANSMISI 1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler. 2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan). 3. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan). Sistem transmisi, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya. Pengertian
  • 16. Rangkaian pemindahan tenaga dari mesin sampai roda Ketika poros engkol (crankshaft) diputar oleh starter, piston bergerak naik turun (TMA dan TMB). Tenaga piston diteruskan melalui connecting rod, lalu memutar crankshaft. Tenaga putar dari crankshaft ini akan dipindahkan ke roda belakang melalui roda gigi reduksi, kopling, gear box (transmisi), sprocket penggerak, rantai dan roda sprocket. Gigi reduksi berfungsi untuk mengurangi putaran mesin agar terjadi penambahan tenaga.
  • 17. Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan perbandingan gigi-gigi tersebut terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/ counter shaft). Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi tergantung kepada model dan kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan gigi atau mengunci gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya. Transmisi (Gear box) Transmisi pada sepeda motor terbagi menjadi; a) transmisi manual, dan b) transmisi otomatis. Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untuk merubah kecepatan putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor. Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor adalah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan gigi- giginya yang berpasangan. Untuk menghubungkan gigi-gigi tersebut digunakan garu pemilih gigi/garpu persnelling (gearchange lever)
  • 18.
  • 19. Korelasi Antara Kecepatan Mesin dan Motor pada tiap Gigi. V = 60 x 3.14 x D x N 1000 x i D : Diameter efektif roda (m) N : Putaran mesin (rpm) I : Rasio reduksi total tiap gigi. Contoh : Crypton 18 67 21 23 15 37 55 cm N = 10.000 rpm V = 60 x 3,14 x 0,55 x 10.000 = 103 km/jam 1000 x 10,06 i 4th gear = 67 x 23 x 37 = 10,06 18 x 21 x 15
  • 20. TRANSMISI MANUAL Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik atau menginjak kopling dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R).
  • 21. Transmisi Tipe Sliding Mesh. adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan out putnya. 1. Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai kekurangan–kekurangan : Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu beberapa saat untuk melakukan perpindahan gigi. 2. Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi. 3. Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi. MACAM_MACAM TRANSMISI MANUAL 1. Tipe Sliding mesh. 2. Tipe Constant mesh. 3. Tipe Sincromesh. Transmisi Tipe Constant Mesh. adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put. • antara roda gigi input dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros out put transmisi. • Tenaga akan diteruskan ke poros out put melalui mekanisme kopling geser. • Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.
  • 22. Prinsip Dasar Kerja Transmisi Lengan pengungkit yang panjang memungkinkan perpindahan beban berat dengan tenaga yang kecil.
  • 23. Aliran tenaga transmisi Roda gigi geser Gigi 1 : Kopling geser dihubungkan ke roda gigi D A & D berhubung Gigi 2 : Kopling geser dihubungkan ke roda gigi C B & C berhubungan Posisi gigi 1 (putaran output lambat, momen besar) Posisi gigi 2 (putaran output makin cepat, momen makin kecil)
  • 25. Fungsi bagian-bagian transmisi Main shaft (poros utama) Poros utama selalu berhubungan dengan poros engkol melalui gigi rumah kopling dan gigi penggerak utama (driven gear primary) Pada poros utama terdapat gigi-gigi yaitu : Gigi mati : gigi yang akan berputar bila poros berputar (M1 & M2) Gigi bebas: gigi yang bebas berputar pada poros (M4) Gigi geser : gigi yang dapat bergeser (M3) pada poros ke kiri / kanan (sebagai kopling geser) gigi GESER dilengkapi tonjolan (DOG) Tonjolan-tonjolan ini (DOG) apabila roda igi bergeser, akan masuk ke dalam lubang (DOG HOLE) yang ada pada gigi sebelahnya, sehingga gigi tersebut akan mengikuti putaran dari gigi yang ada DOG nya.
  • 26. Countershaft (poros lawan) Poros lawan selalu berhubungan dengan roda belakang melalui rantai roda. Pada poros lawan juga terdapat gigi-gigi - Gigi mati (C4) - Gigi bebas (C1 & C3) - Gigi geser (C2) Gigi-gigi pada main shaft dan counter shaft selalu disusun sebagai berikut : a) Gigi MATI selalu berdampingan dengan gigi bebas b) Gigi pada main shaft dengan gigi-gigi pada counter shaft di set (dipertemukan) pada posisi gigi BEBAS bertemu dengan gigi MATI.
  • 27. Mekanisme pemindah gigi Mekanisme pemindah gigi transmisi dibantu oleh beberapa peralatan antara lain : a) Gear Shift Fork (garpu pemindah) kiri dan kanan b) Gear Shift Stoper (tromol pemindah gigi) c) Shift Drum Stoper (pelat stooper tromol pemmindah gigi) d) Gear Shift positive stopper (stopper tromol pemindah gigi) e) Gear Shift Spindle (poros pedal transmisi) f) Arm Gear Shift (lengan penarik-pendorong) Pada saat shift pedal (pedal transmisi) ditekan, maka gear shift spindle (poros pedal transmisi) akan berputar dan menyebabkan pula berputarnya gear shift drum. Dengan berputarnya gear shift drum akan menggerakkan shift fork kearah pergerakan jalur yang ada pada shift drum, sehingga gigi transmisi yang berhubungan dengan shift fork, akan bergerak sesuai dengan pergerakan shift fork pada jalur, sehingga proses perpindahangigi akan berlangsung sesuai dengan perpindahan gigi yang dikehendaki.
  • 28. Proses pengoperasian transmisi 4 kecepatan Posisi netral Posisi gigi 1 : Agar gigi dapat memutar poros lawan (counter shaft), yaitu dengan cara menggeser gigi geser kearah gigi agar DOG pada gigi masuk ke dalam DOG HOLE pada gigi , sehingga gigi akan berubah menjadi gigi mati.
  • 29. Posisi gigi 4 Posisi gigi 3Posisi gigi 2
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34. Cara kerja transmisi manual Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5), poros pemindah (21) gigi berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan mendorong shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada shift drum dipasang garpu pemilih gigi (11,12 dan 13) yang diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu pemilih pada bagian ulir cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki, maka pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum), dipasang sebuah roda yang dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang penghenti putaran shift drum (6). Penghentian putaran shift drum ini berbeda untuk setiap jenis sepeda motor, tetapi prinsipnya sama. Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear). Gigi geser ini akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Setiap pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros tempat gigi itu berada. Gigi geser, baik yang berada pada poros utama (main shaft)maupun yang berada pada poros pembalik (counter shaft/output shaft), tidak dapat berputar bebas pada porosnya (lihat no 4 dan 5). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan seterusnya), gigi-gigi ini dapat bebas berputar pada masingmasing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi masuk adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu berada, dan sebagai alat penguncinya adalah gigi geser.
  • 35. Transmisi Otomatis Transmisi otomatis umumnya digunakan pada sepeda motor jenis scooter (skuter). Transmisi yang digunakan yaitu transmisi otomatis "V“ belt atau yang dikenal dengan CVT (Constantly Variable Transmission). CVT merupakan transmisi otomatis yang menggunakan sabuk untuk memperoleh perbandingan gigi yang bervariasi.
  • 36. • Transmisi CVT terdiri dari; dua buah puli yang dihubungkan oleh sabuk (belt), sebuah kopling sentripugal (6) untuk menghubungkan ke penggerak roda belakang ketika throttle gas di buka (diputar), dan gigi transmisi satu kecepatan untuk mereduksi (mengurangi) putaran. • Puli penggerak/drive pulley centripugal unit (1) diikatkan ke ujung poros engkol (crankshaft); bertindak sebagai pengatur kecepatan berdasarkan gaya sentripugal. Puli yang digerakkan/driven pulley (5) berputar pada bantalan poros utama (input shaft) transmisi. • Bagian tengah kopling sentripugal/centripugal clutch (6) diikatkan/dipasangkan ke puli (5) dan ikut berputar bersama puli tersebut. • Drum kopling/clucth drum (7) berada pada alur poros utama (input shaft) dan akan memutarkan poros tersebut jika mendapat gaya dari kopling. • Kedua puli masing-masing terpisah menjadi dua bagian, dengan setengah bagiannya dibuat tetap dan setengah bagian lainnya bisa bergeser mendekat atau menjauhi sesuai arah poros. • Pada saat mesin tidak berputar, celah puli penggerak (1) berada pada posisi maksimum dan celah puli yang digerakkan (5) berada pada posisi minimum.
  • 37. pergerakkan puli (2) dikontrol oleh pergerakkan roller (nomor 7). Fungsi roller hampir sama dengan plat penekan pada kopling sentripugal. Ketika putaran mesin naik, roller akan terlempar ke arah luar dan mendorong bagian puli yang bias bergeser mendekati puli yang diam, sehingga celah pulinya akan menyempit.
  • 38. • Ketika celah puli mendekat, maka akan mendorong sabuk ke arah luar. Hal ini akan membuat puli (2) tersebut berputar dengan diameter yang lebih besar. • Setelah sabuk tidak dapat diregangkan kembali, maka sabuk akan meneruskan putaran dari puli (2) ke puli yang digerakkan (5). • Jika gaya dari puli (2) mendorong sabuk ke arah luar lebih besar dibandingkan dengan tekanan pegas yang menahan puli yang digerakkan (5), maka puli (5) akan tertekan melawan pegas, sehingga sabuk akan berputar dengan diameter yang lebih kecil. • Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi tinggi untuk transmisi manual (lihat ilustrasi bagian C pada gambar diatas). Jika kecepatan mesin menurun, roller puli penggerak (7) akan bergeser ke bawah lagi dan menyebabkan bagian puli penggerak yang bisa bergeser merenggang. Secara bersamaan tekanan pegas di pada puli (5) akan mendorong bagian puli yang bias digeser dari puli tersebut, sehingga sabuk berputar dengan diameter yang lebih besar pada bagain belakang dan diameter yang lebih kecil pada bagain depan. • Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi rendah untuk transmisi manual (lihat ilustrasi bagian A pada gambar).
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42. Final Drive (Penggerak Akhir) Final drive adalah bagian terakhir dari system pemindah tenaga yang memindahkan tenaga mesin ke roda belakang. Final drive juga berfungsi sebagai gigi pereduksi untuk mengurangi putaran dan menaikkan momen (tenaga ). Biasanya perbandingan gigi reduksinya berkisar antara 2,5 sampai 3 berbanding 1 (2,5 atau 3 putaran dari transmisi akan menjadi 1 putaran pada roda).
  • 43. • Final drive pada sepeda motor sebagai bagian terpisah dari transmisi/persnelling, terkecuali scooter dengan transmisi CVT. Final drive dapat dilakukan dengan menggunakan rantai dan gigi sproket, sabuk dan puli, atau sistem poros penggerak. Jenis rantai dan sprocket adalah jenis yang paling umum digunakan pada sepeda motor. • Final drive jenis poros penggerak (drive shaft) biasanya digunakan untuk sepeda motor model touring. Jenis ini cukup kuat, lebih terjaga kebersihannya dan perawatan rutinnya hanya saat penggantian oli. Namun demikian final drive jenis ini cukup berat dan biaya pembuatannya mahal. • Sedangkan final drive jenis sabuk dan puli hanya dipakai pada beberapa sepeda motor saja, khususnya generasi awal sepeda motor, dimana power atau tenaga yang dihasilkan masih banyak yang rendah, sehingga penggunaan jenis sabuk dan puli masih efektif.