2. • Merupakan sistem koordinasi atau sistem
kontrol yang bertugas menerima rangsang,
menghantarkan rangsang ke seluruh tubuh,
dan
memberikan
respon
terhadap
rangsangan tersebut.
• Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh :
suhu, cahaya, suara, bau, tekanan, dll.
• Atau rangsangan berasal dari dalam tubuh :
rasa lapar, haus, dll
• Dalam menjalankan tugasnya, sistem syaraf
dengan alat indera
serta sistem hormon
membentuk koordinasi tubuh
3. Gambar 1: Pengenalan informasi oleh sistem syaraf
Neuron sensorik
Pengolahan
Alat Indera
Neuron motorik
Efektor
Sistem Syaraf Tepi
(SST)
Sistem Syaraf Pusat
(SSP)
6. Neuron berdasarkan strukturnya
• Neuron Unipolar ;
memiliki 1 akson
yang bercabang
• Neuron Bipolar ;
memiliki 1 akson
dan 1 dendrit
• Neuron Multipolar ;
memiliki 1 akson
dan banyak dendrit
7. Jenis-jenis Neuron Berdasarkan fungsinya
Dendrit
Akson
Badan
Sel
(a) Neuron sensorik
(b) Neuron penghubung
(c) Neuron motorik
9. Keterangan saraf
• Badan sel
di dalamnya terdapat sitoplasma dan nukleus.
• Dendrit
penjuluran pendek dari cairan sitoplasma yang
keluar dari badan sel
membawa rangsangan menuju badan sel
• Akson/neurit
penjuluran panjang dari cairan sitoplasma
yang keluar dari badan sel
menghantarkan rangsangan dari badan sel
ke neuron yang lain
10. Keterangan Akson
• Selubung akson terdiri dari sel schwann
membantu regenerasi akson yang rusak
• Selubung bagian dalam disebut selubung mielin
merupakan lapisan lemak
melindungi dan memberi nutrisi akson
• Selubung bagian luar sel schwann disebut
neurolema
• Bagian akson yang tidak terbungkus selubung mielin
disebut nodus ranvier
mempercepat penyampaian rangsangan
ke
neuron
• Hubungan antara ujung akson neuron dengan ujung
dendrit dari neuron lain disebut sinapsis
13. Perjalanan Rangsangan atau Impuls Syaraf
• Impuls syaraf adalah pesan
syaraf
yang
dialirkan
sepanjang
akson
dalam
bentuk gelombang listrik.
• Impuls berjalan dari satu
neuron ke neuron yang lain
melalui sinapsis.
• Proses
Jalannya
Impuls
Melalui Sel Syaraf
1. Dalam keadaan tidak ada
rangsang,
neuron
dalam
keadaan istirahat.
2. Saat neuron istirahat, muatan
listrik
diluar
neuron
bermuatan positif. Sedangkan
muatan listrik di dalam neuron
bermuatan negatif (Polarisasi)
3. Apabila ada rangsangan maka
bagian
tubuh
akan
mengenalinya (reseptor) dan
kemudian menimbulkan impuls
syaraf.
4. Impuls syaraf terjadi karena
terjadinya
perubahan
dari
keadaan polarisasi menjadi
depolarisasi (muatan listrik di
luar neuron bermuatan negatif
dan muatan listrik di dalam
neuron bermuatan positif).
5.
Proses
depolarisasi
ini
berlangsung cepat dan berjalan
sepanjang neuron. Inilah yang
dimaksud
dengan
impuls
syaraf.(Impuls bisa mencapai
kecepatan 1/1000 detik).
14. 6.
Setelah impuls berlalu,
neuron akan kembali ke
keadaan
semula
(polarisasi).
7.
Saat
impuls
berjalan
sampai di teminal sinapsis,
impuls akan dibawa oleh
neurotransmiter
menuju
neuron
lainnya.
Begitu
seterusnya sampai impuls
berjalan menuju otak.
8. Di otak, impuls akan
diterjemahkan
dan
ditanggapi dalam bentuk
yang disesuaikan dengan
bentuk rangsangannya
a. Polarisasi
b. Ada Rangsangan
c. Depolarisasi
d. Impuls syaraf berjalan
e. Neuron kembali terpolarisasi
15. Sistem Saraf Manusia
Otak Besar
Otak Kecil
Saraf
Pusat
Otak Tengah
Sumsum Lanjutan
Sistem
Saraf
Sumsum Tulang Belakang
Saraf
Tepi
Saraf Sadar (12 ps saraf otak &
31 ps saraf tulang belakang)
Saraf Tak Sadar
(Simpatik & Parasimpatik)
16. Sistem saraf Pusat
• Sistem saraf pusat terdiri atas otak
dan sumsum tulang belakang.
• Saraf pusat dilindungi oleh lapisan
meninges,
yaitu:
duramater,
arachnoid dan piamater.
• Diantara arachnoid dengan piamater
terdapat ruang subarachnoid yang
berisikan cairan serebrospinal yang
berfungsi sebagai pelindung/peredam
dari benturan.
20. Otak Besar / Cerebrum
Merupakan pusat pengendali kegiatan yang disadari.
Terdiri dari dua bagian, yaitu:
-Belahan kiri yang mengendalikan tubuh bagian kanan
-Belahan kanan yang mengendalikan tubuh bagian kiri
Terdiri atas dua lapis, yaitu:
-Korteks (lapisan luar)
tipis dan berwarna kelabu
banyak mengandung sel saraf dan neuron ajustor.
pusat berbagai kegiatan (penglihatan, kesadaran, kecerdasan,
pendengaran dan penciuman)
-Medula (lapisan dalam)
tebal dan berwarna putih
banyak mengandung serabut saraf.
21. Bagian belakang (lobus oksipitalis)
berperan dalam penglihatan
Bagian samping (lobus temporalis)
berperan sebagai pusat pendengaran
Bagian depan (lobus frontalis)
berperan sebagai pengendalian otot
Terbagi menjadi 3 area, yaitu
-Area sensorik
berkaitan dengan penerimaan rangsangan
-Area motorik
berkaitan dengan menanggapi rangsangan
-Area asosiasi
penghubung antara sensorik dan motorik yang berperan dalam
proses belajar, berfikir, mengambil keputusan, mengingat dan
penguasaan bahasa
23. Otak Kecil/Cerebellum
Otak kecil terbagi menjadi
belahan kiri dan kanan.
Kedua belahan
jembatan varol
dua,
dihubungkan
yaitu
dengan
Otak kecil mengatur keseimbangan tubuh
dan pusat koordinasi kerja otot ketika
bergerak
24. Otak Tengah/Mesencephalon
• Otak tengah berkaitan dengan refleks mata, tonus
(kontraksi terus-menerus) otot, dan posisi tubuh
Otak Depan /Diencephalon
Otak depan terdiri dari:
-Talamus
-Hipotalamus
Talamus berfungsi menerima semua rangsangan
kecuali bau dan meneruskannya ke area sensorik
otak besar
Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan suhu
dan
nutrien,
penjagaan
kesadaran
dan
penumbuhan sikap agresif
25. Sumsum Lanjutan/Medulla Oblongata
Sumsum lanjutan berperan mengatur denyut
jantung, penyempitan pembuluh darah, gerak
menelan, batuk, bersin, bersendawa dan
muntah
Bagian
Sumsum
lanjutan
yang
menghubungkan otak adalah pons, berfungsi
sebagai pengatur pernafasan
26. Sumsum Tulang Belakang/Medulla Spinalis
Merupakan
sambungan
dari
sumsum
lanjutan sampai vertebra lumbalis.
Sumsum tulang belakang berperan dalam
gerak reflek (tak sadar)
Sumsum tulang belakang terdiri dari dua
bagian, yaitu:
-Ventral (mengarah ke perut)
(mengandung neuron motorik dan neuritnya
ke arah efektor)
-Dorsal (mengarah ke punggung)
(mengandung badan neuron sensorik
27. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang
Badan sel saraf motorik
ganglion
Badan sel saraf sensorik
Ruas-ruas tulang belakang
29. Saraf Tepi/Perifer
Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem
saraf pusat dengan organ-organ tubuh
Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi:
-Sistem saraf aferen (membawa impuls dari reseptor
ke saraf pusat)
-Sistem saraf eferen (membawa impuls dari saraf
pusat ke efektor)
Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua, yaitu:
-Sistem saraf somatik/sadar
-Sistem saraf otonom/tak sadar
30. Sistem saraf somatik
Terdiri atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan
31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf
spinal)
Saraf kranial terdiri atas:
-Sensorik (1,2 dan 8)
-Motorik (3,4,6,11 dan 12)
-Sensorik dan motorik (5,7,9 dan 10)
Saraf spinal merupakan saraf campuran sensorik
(berasal dari dorsal) dan motorik (berasal dari
ventral)
31.
32.
33. Sistem saraf otonom
Disebut juga saraf tak sadar
Sistem saraf otonom dibedakan menjadi:
-Sistem saraf simpatik
-Sistem saraf parasimpatik
37. Persamaan
Sistem saraf
Sistem hormon
• Membantu dan memelihara
homeostatis
• Membantu mengatur dan
memelihara homeostatis
• Mensekresikan messenger
kimiawi neurohumor
• Mensekresikan messenger
kimiawi hormon
38. Perbedaan
Sistem saraf
Sistem hormon
• Responsnya cepat
• Responsnya lambat
• Signal-signal dibawa via neuron
• hormon-hormon dibawa via sirkulasi
•Responsnya langsung terhadap
rangsangan dari luar
• Responsnya tidak langsung
terhadap internal
39. A. Sistem hormon
Stimulus
Kelenjar endokrine
Mensekresikan hormon
hormon diangkut oleh
darah
Hormon mempengaruhi jaringan
seperti jantung, pembuluh darah,
hati dan organ kelamin
42. Kelenjar Hipofisis (Pituitari)
• Terdapat di dasar tengkorak
• Menghasilkan bermacam-macam hormon
yang mengatur kerja kelenjar lainnya
Master of Glands
• Terbagi 3 bagian ;
1. bagian depan (lobus anterior)
2. bagian tengah (lobus intermedia)
3. bagian belakang (lobus posterior)
43.
44. Anterior pituitary lobe (adenohypophysis)
– Growth hormone (GH)
mengendalikan pertumbuhan tulang, otot, organ, dan
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh.
– Prolactin/laktogen
merangsang kelenjar susu untuk memproduksi asi pada ibu
setelah melahirkan.
– Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
mengatur kegiatan kelenjar anak ginjal
– Thyroid-stimulating hormone (TSH, thyrotropin)
memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar tiroid
– Follicle-stimulating hormone (FSH, gonadotropin)
memacu pertumbuhan sel telur dalam ovarium,
mengatur dan memelihara spermatogenesis
– Luteinizing hormone (LH, gonadotropin)
merangsang pengeluaran sel telur dari ovarium,
disebut ICTH / interstitial Cell Stimulating Hormone :
merangsang sel-sel interstisial di dalam testis untuk
berkembang dan mensekresikan hormon testosteron
45. Intermedia pituitary lobe
fungsinya belum jelas tetapi diduga berperan dalam
pigmentasi kulit.
Posterior pituitary lobe (neurohypophysis)
– Oxytocin (oksitosin)
merangsang kontraksi yang kuat pada dinding
rahim sehingga mempermudah dalam membantu
proses kelahiran.
– Arginine
vasopressin
(AVP,
ADH/antidiuretic
hormone)
mengatur pengeluaran urine, produksi ADH
berlebihan menyebabkan diabetes melitus
46.
47.
48. Kelenjar Tiroid
• Adalah sebuah kelenjar yang
melingkari tenggorokan manusia.
terletak
• Tiroid terdiri dari folikel-folikel.
• Di dalam tiroid ada Sel C yang berguna
menghasilkan Hormon Kalsitonin,tiroksin
dan triiodothyronin
• Tugas utama dari tiroid itu adalah untuk
mengatur metabolisme dasar dalam tubuh
(Basal Metabolime) dan turut mengatur
kadar kalsium dalam darah.
49.
50.
51. Parathyroid/anak gondok
• Bentuk seperti bintil
• Ukuran 3-4 mm
• Melekat pada permukaan
dorsal kel thyroid
• Terdiri dari 2 lobus
• Menghasilkan hormone
parathyroid
hormone/PTH/Parathormon
• Berfungsi mempertahankan
calsium dan fosfor dalam
darah
53. Kelenjar kelamin
• Testis
yang
spermatozoa
menghasilkan
• Ovarium menghasilkan ovum
• Organ kelamin juga menghasilkan
hormon
• Kelenjar kelamin laki-laki,sel leydig
menghasilkan
testosteron/
androgen/ androsteron
• Fungsi nya:
Bersama FSH mempertahankan
spermatogenesis
Mempertahankan
dan
mengembangkan sifat kelamin
sekunder
Menimbulkan proses anabolisme
protein untuk pertumbuhan
Menghambat sekresi LH
54. Kelenjar kelamin wanita
• Folikel de graaf menghasilkan estrogen
dan estradiol yang memiliki fungsi sama
dengan testosteron,fungsilainnya adalah
mempertahankan
proses
oogenesis,mempersiapkan
uterus
menerima embrio
• Korpus
luteum
menghasilkan
progesteron yang berfungsi:
Menghalangi sekresi FSH
Bersama
laktogen
merangsang
produksi air susu
Estrogen mengembangkan kelamin
sekunder
Relaksin mengendurkan servik uterus
serta mempersiapkan kelahiran
Pada
wanita
hamil
plasenta
menghasilkan
hormon
Chorionic
gonadotropin yang berfungsi seperti
LH,progesteron,estrogen,relaksin
56. Menaikkan kadar gula darah,mengubah
Protein menjadi glikogen dan selanjutnya
Menjadi sukrosa
Menyerap Na dari darah dan
Mengatur reabsorpsi air pada
ginjal
Menentukan sifat
kelamin sekunder
pria
Memacu aktifitas jantung
Mengendurkan otot polos batang tenggo
Rokan
Mempengaruhi pemecahan glikogen
57. Korteks
• Pada orang dewasa
normalnya
memiliki
tebal + 2cm
• Terdiri atas 3 lapisan:
– Zona glomerulosa
– Zona fasciculata
– Zona reticularis
• Menghasilkan hormon
kortison
yaitu
mineralokortikoid dan
glukokortikoid
58. Bagian dalam dari kelenjar adrenal
Menghasilkan
hormon
adrenalin
(epinephrine)
dan
noradrenalin (nor epinephrine), ketika sistem saraf simpatik
aktif.
Sel-sel medula merupakan neuron yang termodifikasi,
khususnya modifikasi dari sel postganglion dari sistem saraf
simpatik yang telah kehilangan axon dan dendritnya.
• Adrenal glands produce
• Adrenal cortex
– Glucocorticoids (chiefly cortisol)
– Mineralocorticoids (chiefly aldosterone)
– Androgens (testosterone)
• Adrenal medulla
– Adrenaline (epinephrine)
– Noradrenaline (norepinephrine)
59. Hormon
Fungsi
Adrenalin (pengaruh cepat)
Meningkatkan denyut
jantung, kecepatan bernafas,
dan tekanan darah.
Meningkatkan metabolisme
Bersama insulin berpengaruh
terhadap perubahan glikogen
menjadi glukosa
Noradrenalin
Bekerja antagonis terhadap
adrenalin, yaitu menurunkan
tekanan darah dan denyut
jantung.
60. Hiposekresi
Penyakit adison
Ciri:
ekskresi Na meningkat sedangkan K menurun di
urin, keringat, dan air liur,
urin pekat,
dehidrasi yang parah,
plasma hypertonik,
asidosis,
hipotensi,
lemah dan sering pingsan.
61. Penyakit adison biasanya muncul pada usia
pertengahan, karena ada kerusakan pada bagian
korteks yang menyebabkan kekurangan hormon
kortison dan aldosteron.
Penyebab: Kelainan pada sistem imun, infeksi (ex.
tuberculosis)
Gejala: kelelahan, nafsu makan berkurang, mual,
muntah-muntah, kehilangan berat badan, sakit
perut, dan depresi.
Pengobatan: Terapi hormon seumur hidup.
62. Hipersekresi
Cushing’s Syndrome
Gejala: pucat, obesitas, lemak d bagian leher,
lemah, kulit tipis dan mudah luka, luka sukar
sembuh, hipertensi, osteoporosis, kadar gula
naik, kekebalan menurun.
Pada
anak-anak,
pertumbuhan
akan
terganggu.
Pada wanita, menstruasi tidak teratur.
Adrenal virilism
Efeknya tergantung dari jenis kelamin (lebih
banyak terjadi pada wanita) dan umur.
Pada wanita dewasa, terjadi karena adanya
tumor adrenal.
Gejala:
kebotakan,
berjerawat,
suara
memberat, uterus terkikis, clitoral membesar,
dada mengecil, otot-otot membesar, libido
meningkat.
63. Pankreas
• Kelenjar
pankreas
merupakan sekelompok sel
yang
terletak
pada
pankreas
dan
dikenal
dengan nama pulau-pulau
Langerhans.
• Menghasilkan Insulin dan
glukagon untuk mengatur
kadar gula dalam darah.
• Kadar gula normal dalam
darah (Homeostatis) adalah
90 mg/100L
64.
65. Insulin
Berfungsi untuk
• Meningkatkan pembentukan glikogen yang akan di simpan
dalam hati dan otot
• Meningkatkan sintesis asam lemak
• Meningkatkan sintesis protein
• Meningkatkan pembentukan DNA
Kekurangan hormon insulin dapat menyebabkan diabetes,
dimana glukosa dalam darah tidak bisa di ubah menjadi
glikogen.
Hypoglycemia adalah kondisi dimana insulin berlebihan yang
menyebabkan rendahnya kadar gula dalam darah. Ditandai
dengan kesulitan berbicara bahkan kehilangan kesadaran.
Insulinoma adalah produksi insulin yang berlebihan akibat
tumor pada pankreas. Keadaan ini bisa berkembang menjadi
hypoglycemia
66. Glukagon
Fungsi
• Merangsang hati untuk melepaskan cadangan
glukosa melalui proses glycogenolysis
• Meningkatkan produksi urea
• Sebagai pertolongan pertama bagi orang yang
mengalami hypoglycemia
Kelebihan glukosa dapat disebabkan oleh kanker
pada pankreas yang disebut glucagonoma.
67. Mekanisme Insulin dan Glukagon
• Pada intinya insulin dan glukagon bekerja secara berlawanan.
• Jika darah kelebihan
mengeluarkan insulin.
• Jika darah kekurangan
mengeluarkan glukagon
glukosa
glukosa
maka
maka
pankreas
akan
pankreas
akan
• Produksi salah satu hormon ini akan mengurangi produksi
hormon yang lain dalam selang waktu tertentu.
• Hyperglycemia Above 180 mg/dl
• Below 70 is termed "hypoglycemia".
•
68.
69. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin Testes
Menghasilkan sperma
Menghasilkan hormon testosteron yang mengatur tandatanda
kelamin
sekunder
dan
berperan
dalam
spermatogenesis
Kelenjar kelamin Ovarium
Menghasilkan ovum
Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron
Estrogen mengatur tanda-tanda kelamin sekunder, berperan
dalam pematangan ovum dan memelihara sistem reproduksi
--- pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH
Progesteron dihasilkan oleh badan kuning (korpus luteum)
berfungsi mempersiapkan dindingrahim untuk menerima
embrio --- pembentukan progesteron dirangsang oleh LH
70. Epifisis
• Pineal Gland / epiphisis produces ;
Dimethyltryptamine / neurotransmitter
Melatonin
• The tiny pineal gland is located inside the
brain. Its function has always been much of
a mystery, its various functions are still
being investigated by scientists. So far they
have found one hormone produced by the
pineal gland, called melatonin. Melatonin
may interfere with the hormones that
produce gonadotropin, which causes the
ovaries and testes to work.
It may also help to control sleep patterns.
72. Thymus
Di rongga mediastinum (diantara dua paruparu) dan dilindungi tulang dada.
Panjang 5 cm.
Mengalami atrophy.
Saat lahir 15 gram, pubertas 35 gram.
Umur 25 th 25 gram,
umur 60 thn <15 gram,
umur 70 thn 6 gram.
73.
74. Fungsi
•
•
•
•
•
•
Tempat pematangan sel T dengan dibantu hormon.
Merupakan anggota sistem imun yang penting.
Menghasilkan hormon somatotropin
Hiposekresi---kretinisme/kekerdilan
Hipersekresi---gigantisme
Note: timus adalah satu2nya organ limpatic yg
tidak secara aktif melawan antigen asing..
75. Korteks
Tersusun dari pre-T-lymphocytes, sel epitel, dan
makrofag.
T-lymphocytes yang sudah
diproduksi di korteks.
matang
(thymocytes)
Thymosit yg gak ikut ke medula akan mati dan
difagosit ama makrofag.
Pematangan dipengaruhi
diproduksi sel epitel.
hormon
thymosin
yang
76. Myasthenia gravis
10% penderita myasthenia
gravis juga memiliki tumor di
kelenjar
thymusnya
(thymoma).
Myasthenia
gravis
adalah
penyakit autoimun dengan
gejala kelemahan otot.
Pengobatan
dengan
obatan dan operasi
mengangkat tumornya.
obatuntuk
77. Thymoma
Thymus membengkak sehingga menutupi
jaringan tubuh.
Belum pasti penyebabnya.
Jarang ditemukan.
Satu2nya cara dioperasi dan dilakukan
kemoterapi.
78.
79. Hormon pada Hewan
Invertebrata
• Coelenterata ; ex, Hydra : neoropeptida – merangsang
terjadinya pertumbuhan, regenerasi, dan reproduksi
• Arthropoda ; ex. Serangga : hormon otak, ekdison, dan juvenil,
ketiganya berfungsi untuk mengatur metamorfosis
• hormon otak menyebabkan sekresi hormon ekdison (berperan
dalam pergantian kulit) dan hormon juvenil (berperan dalam
menghambat proses metamorfosis).
Vertebrata
ex. Katak ;
• kelenjar tiroid hormon tiroksin ; mempengaruhi
metamorfosis katak
• kelenjar epifisis dan hipofisis menghasilkan hormon yang
mengontrol perubahan warna kulit
84. Mata
• Sklera; lapisan luar, putih, bagian depan
bening dan transparan, tembus cahaya
disebut kornea, fungsi sebagai pelindung
• Koroidea/lapisan
hitam,
berpigmen,
banyak pembuluh darah memberi makan
pada mata
• Iris/selaput pelangi,
coklat, biru, hijau
berpigmen
hitam,
85. 2. Indera Pendengaran
Terdiri atas
1.Telinga Luar
- daun telinga
- saluran telinga
Pembatas telinga luar dan telinga tengah adalah membran timpani
2. Telinga Tengah
- membran timpani
- tulang pendengaran
- pembuluh eustachius
Pembatas telinga tengah dan dalam adalah tingkap bulat dan tingkap
oval
3.Telinga dalam /Labyrinth
- cochlea
- organ keseimbangan
86.
87.
88. Struktur koklea
3 daerah :
• Skala
vestibuli,
terletak
dibagian dorsal
• Skala media, terletak dibagian
tengah
• Skala
timpani,
terletak
dibagian ventral
3 membran :
• Membrana
vestibularis
:
memisahkan skala vestibularis
• Memrana
tektorial
:
memisahkan skala media dan
skala timfani
• Membrana
basilaris
:
memisahkan skala vestibuli
dan skala timfani
89. Organ korti
• Terdapat dalam skala
media
• Terdiri dari sel-sel rambut
dan membran
tektoralis/selaput atas
• Selaput atas merupakan
penerus getaran dari
fenestra ovalis kesel-sel
rambut melewati cairan
limfa yang terdapat diskala
media.
• Makin keujung membran
basilaris makin panjang
dan makin tinggi frekuensi
getaran yang dapat
diterima
• Jumlah alat korti 24000
90. Alat Keseimbangan/Ekuilibrium
Terdiri atas
– kanalis semisirkularis adalah alat
keseimbangan
dinamis
yang
memberikan
respon
terhadap
pemutaran tubuh
terdiri dari 3 tulang setengah
lingkaran:
Horizontal,
vertikal
atas, vertikal belakang
Pangkalnya membesar disebut
ampula berisi endolimfe dan
kristae ampularis
– Sakulus dan ultrikulus adalah
alat keseimbangan statis, yang
memberikan
respon
terhadap
perubahan kedudukan tubuh.
Pada dasar ultrikulus terdapat
makula/organ otolith
– Saraf pendengaran dalam koklea
dan saraf keseimbangan akan
bersatu membentuk nervus ke VIII
91. 3. Indera Peraba
Tangoreseptor
• Eksteroreseptor
• Tersebar diseluruh permukaan kulit
• 5 macam reseptor untuk merespon rangsang
sentuhan/Meissner,
tekanan/Paccini,
sakit,
panas /Ruffini,
dingin/krause
92.
93. 4. Indera Perasa
• Mengecap 4 macam rasa
yaitu :
masam (tepi lidah bagian
belakang).
asin (tepi lidah bagian
depan)
manis (ujung lidah)
pahit (bagian belakang
lidah)