SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 57
Descargar para leer sin conexión
MODUL

CONTOH PENYELESAIAN SOAL
THERMODINAMIKA

ANALISA SIKLUS PEMBANGKIT DAYA
Ali Hasimi Pane
ADVANCE LEARNING PROGRAM
(ALP CONSULTANT)

Menyediakan Buku

BIDANG STUDI DASAR
Thermodinamika, Perpindahan Panas, Mekanika Fluida, Konservasi Energi

Analisis Manual Dasar
Heat Exchanger, Sistem Uap, Sistem Refrigerasi dan AC

ALAMAT KONTAK
By Phone:
+6281370934621
By Email:
ali.h.pane@gmail.com
MUKADDIMAH

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan ke-hadirat Allah SWT, karena telah memberikan saya
semangat dalam penyelesaian penulisan modul untuk mata pelajaran thermodinamika. Modul ini ditulis
hanyalah membahas salah satu dari bahagian kecil mata pelajaran tersebut. Buku modul ini adalah
berisikan tentang contoh soal penyelesaian siklus pembangkit daya, diantaranya:
 Siklus daya Otto
 Siklus daya Diesel
 Siklus daya Dual
 Siklus daya Rankine

Pembahasan disajikan sedmikian rupa, dengan tujuan para pengguna modul ini diharapkan
dengan mudah memahaminay. Untuk materi siklus daya Rankine disajikan hanya sampai pada siklus
Rankine dengan pemanas ulang. Buku modul ini dapat digunakan untuk para mahasiswa teknik,
khususnya teknik mesin, pengajar studi thermodinamika, dan masyarakat umum jika dianggap
membutuhkannya.

Buku Modul ini belumlah dianggap sempurna, karena kesempurnaan tersebut hanya milik Allah SWT
semata. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan dalam penulisan modul ini.
I. Siklus Otto (Otto Cycle)

Dalam analisa siklus ini akan diperoleh besaran – besaran:
-

Panas yang masuk/ditambah kedalam siklus (Qin)

-

Panas yang dibuang dari siklus (Qout)

-

Kerja yang dihasilkan (Wsiklus)

-

Efisiensi thermal siklus ()

-

Mean effective pressure (MEP)

Dalam

penyelesaian

persoalan

akan

dilakukan

dengan

mengguanakan beberapa data – data asumsi atau konstanta yang
telah ditetapkan. Beberapa hal pengasumsian:
1.

Udara dalam silinder piston bekerja dalam siklus tertutup.

2.

Proses kompresi dan ekspansi adalah berlangsung secara
adiabatik.

3.
Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto
Keterangan gambar:

1 – 2 : Proses kompresi isentopik

Semua proses adalah berlangsung secara reversible.

4.

Pengaruh dari energi kinetic dan energi potensial adalah
diabaikan.

Analisa Thermodinamika

2 – 3 : Proses panas masuk pada volume
konstan
3 – 4 : Proses ekspansi isentropic

- Panas yang Masuk ke Sistem (qin)
qin

= cv (T3 – T2)

...(1a)

4 – 1 : Proses pembuangan panas pada volume
konstan

- Panas yang di-Buang dari Sistem (qout)
qout

= cv (T4 – T1)

...(1b)

Konstanta – konstanta yang berlaku:
k

: Konstanta rasio panas spesifik
: cp cv = 1,4

cp

: Konstanta panas spesifik pada tekanan

- Kerja Netto yang Dihasilkan (wnet)
wnet

= qin - qout

- Efisiensi Thermal Siklus (Th)

konstan
: 1,005 kJ/kg. K
cv

: 0,718 kJ/kg. K
: Konstanta udara
: 0,287 kPa. m3/kg. K
: 0,287 kJ/kg. K
r

Th

=

wnet
q in

=

qin  qout
q
= 1  out
qin
qin

: Konstanta panas spesifik pada volume
konstan

R

...(1c)

T

= 1



T1  4 1
cv T4  T1 
= 1   T1 


cv T3  T2 
T


...(1d)

T2 3  1
T

 2 

: Rasio kompresi
: v1 v 2 = v 4 v 3

Ali Hasimi Pane
Penyederhanaan persamaan efisiensi
 Proses 1 – 2
Dari proses ini diketahui berlangsung secara kompresi
adiabatik isentropik, maka:
T2  V1
=
T1  V2


T2






k 1

= T1 . r

v
= 1
v
 2






k 1

= r k 1

…(i)

k 1

 Proses 3 – 4
Dari proses ini diketahui berlangsung secara ekspansi
adiabatik isentropik, maka:
T4
T3

V
= 3
V
 4






k 1

v
= 3
v
 4






k 1

 1
=

r






k 1

...(ii)

 Proses 2 – 3 dan Proses 4 – 1
Dari proses ini diketahui adalah secara volume konstan,
maka:
T3
T2

=

T4
T1

...(iii)

Subsitusi harga T3/T4 kepersamaan (5.2d), maka:

Th

T

T1  4  1
T


= 1  1
 T4

T2 
 T  1

 1


Sehingga
Th
T2
T1

= 1
= r

T1
T2

k 1

 diketahui dari pers (i)

, maka:

1

= 1
r

...(1e)

k 1

- MEP (Mean Effective Pressure)
Wnet
MEP =
v1  v2 
=

qin  qout
 v
v1 1  2

v1


; dimana





qin  qout
=
 1
v1 1  
r


v1
 r , maka:
v2
...(1 f)

Ali Hasimi Pane
Contoh Soal dan Penyelesaian dalam Satuan SI

T4  v3 
 
T3  v4 
 

Soal 1. Siklus Otto bekerja dengan rasio kompresi 8,5,

c.

1
 T4  T3   
r

k 1

 1128,39 K

Kerja netto siklus (kJ/kg udara)
Efisiensi thermal siklus

k 1

 1 
T4  2656  
 8,5 




300 K. Penambahan panas 1400 kJ/kg. Tentukan:

b.

1
 
r

1, 4 1

pada tekanan dan temperatur awal p1 = 100 kPa dan T1 =
a.

k 1

Mean effective pressure (kPa)

Proses 4 – 1:
Qout  cvT4  T1 

Solusi:

 0,718 kJ / kg. K  1128,39  300 K  594,78 kJ / kg

a. Kerja Netto Siklus
W siklus  Qin  Qout
 1400  594,78kJ / kg  805,22 kJ / kg

b. Efisiensi Thermal Siklus



Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto

c. Mean Effective Pressure (MEP)
MEP 

Diketahui:
T1 = 300 K ; p1 = 100 kPa
r

W siklus 805,22 kJ / kg

 0,575  57,5%
Qin
1400 kJ / kg

W siklus

(v1  v 2 )

; Qin = 1400 kJ/kg

W siklus
 v
v1 1  2
 v
1









W siklus
 1
v1 1  
 r

= 8,5
Untuk harga v1 dapat ditentukan, berdasarkan persamaan

Penyelesaian: Dari lintasan proses siklus, diperoleh

gas perfek:
pv

besaran sebagai berikut:

= mRT atau

pv = RT

maka
Proses 1 – 2:
T2  v1 
 
T1  v 2 
 

v1 

k 1

 r k 1

1,4 1

T2  300  8,5

 T2  T1  r k 1

 706,14K

Proses 2 – 3:
Qin  cvT3  T2 

 0,861 m 3

sehingga

MEP 
Q
 T3  in  T2
cv

RT1 0,287 kPa. m 3 / kg. K  300 K

p
100 kPa

805,22 kJ / kg
m3
kg


1 
1 
 8,5 



 1059,91 kPa
0,861



10 3 N . m
1 kPa
 3
1 kJ
10 N / m 2

 1400 kJ / kg 
T3  
 0,718 kJ / kg. K   706,14 K  2656 K




Proses 3 – 4 (dimana v4 = v1 dan v3 = v1), maka:

Ali Hasimi Pane
Soal 2. Siklus Otto (seperti gambar 1) bekerja pada

p1  V1
(1 bar )(400 cm 3 )
10 5 N / m 2


R  T1
(0,287 kJ / kg.K )(290 K )
1 bar

m

3

p1 = 1 bar, T1 = 290 K, V1 = 400 cm . Temperatur
maksimum siklus T3 = 2200 K dan rasio kompresinya 8.



Tentukan:
a.

Panas masuk (Qin) dalam kJ

b.

Kerja netto siklus dalam kJ
Efisiensi thermal siklus

a.

e.

1 m3
10 6 cm 3

Sehingga:

d.

10 3 N .m



Panas yang dibuang dalam kJ

c.

1 kJ

Mean effective pressure (MEP) dalam bar

m  0,000481 kg

Panas Masuk (Qin) dalam kJ

Qin  m  cv  T3  T2 
 0,000481 kg  0,718 kJ / kg. K  2200  666,24K

Solusi:

 0,529 kJ

b. Panas yang di-Buang (Qout) dalam kJ
Qout  m  cv  T4  T1 
 0,000481 kg  0,718 kJ / kg. K  957,61  290K
 0,2306 kJ

c.

Kerja Netto Siklus (Wsiklus) dalam kJ
W siklus  Qin  Qout
 0,529  0,2306  kJ  0,2984 kJ

Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto
d. Efisiensi Thermal Siklus
Diketahui:
T1 = 290 K ; p1 = 1 bar
r

; T3

= 2200 K

3

=8

 Q
Wsiklus
 100%  1  out

Qin
Qin




; V1 = 400 cm


  100%



 0,2306 
 1 
  100%  56,41%

0,529 



Penyelesaian: Dari lintasan proses siklus, diperoleh
Atau berdasarkan rasio kompresinya:

besaran sebagai berikut:
Proses 1 – 2:
T2  T1  r

1

  1
k 1

 290 K  (8)

1, 4 1

r

 666,24 K

e.

Proses 2 – 3:

Proses 3 – 4:
1
 2200 K   
8

1, 4 1

 957,61 K



0,2984 kJ

400 cm 1  1 


8
3



Kemudian dari persamaan gas perfek, diperoleh harga:
pv

= mRT atau

pv = RT

 0,5647  56,47%

W siklus
W siklus

v1  v 2
 1
v1 1  
 r

MEP 

k 1

8

1, 41

Mean Effective Pressure (MEP)

T3 = 2200 K

1
T4  T3   
r

1

 1

k 1

6



10 m
1 cm 3



10 3 N .m
1 bar
 5
1 kJ
10 N / m 2



3

 8,526 bar

maka

Ali Hasimi Pane
Soal 3. Siklus Otto (seperti gambar 1) bekerja pada rasio

Sehingga

kompresi 7,5, tekanan awal (p1) = 85 kPa dan temperatur

a.

o

Panas Masuk (Qin) dalam kJ
Qin  m  cv  T3  T2 

awal (T1) = 32 C. Jika massa udaranya 2 gram dan
temperatur maksimum (T3), tentukan:

 0,002 kg  0,718 kJ / kg. K  960  682,85K

a.

Panas masuk dalam kJ

 0,3979 kJ

b.

Panas keluar dalam kJ

c.

Kerja netto siklus dalam kJ

d.

Efisiensi thermal

e.

Mean effective pressure dalam kPa

b. Panas Keluar (Qout) dalam kJ
Qout  m  cv  T4  T1 
 0,002 kg  0,718 kJ / kg. K  428,79  305K
 0,1778 kJ

Solusi: (Siklus Otto seperti gambar dibawah)

c.

Kerja Netto Siklus (Wsiklus) dalam kJ
W siklus  Qin  Qout
 0,3979  0,1778kJ  0,2201 kJ

d. Efisiensi Thermal



 Q
W siklus
100%  1  out

Qin
Qin



  100%



 0,1778 
 1 
 0,3979  100%  55,32%




e.
Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto

Mean Effective Pressure (MEP) dalam kPa
MEP 

Diketahui:
T1 = 32 + 273 = 305 K

; p1 = 100 kPa ; r = 7,5

m

; T3 = 960 K

W siklus
W siklus

V1  V 2
 1
V1 1  
 r

= 2 gram = 0,002 kg

Dari persamaan gas perfek, diperoleh harga untuk v1:
pV = mRT atau

Penyelesaian: Dari lintasan proses siklus, diperoleh

maka:

besaran sebagai berikut:

mRT1
p

V1 

Proses 1 – 2:
T2  T1  r k 1  305 K  7,51, 4 1  682,85 K



0,002 kg  0,287 kPa. m 3 / kg. K  305 K
85 kPa


Proses 2 – 3:

pV = RT

1 kPa
10 3 N / m 2



10 3 N .m
 0,00206 m 3
1 kJ

T3 = 960 K
Sehingga:

Proses 3 – 4:
1
T4  T3   
r

k 1

1, 4 1

 1 
 960 K  



 7,5 

 428,79 K

MEP 

0,2201 kJ


1 
0,002061 



 7,5 
 123,282 kPa



10 3 N . m
1 kPa
 3
1 kJ
10 N / m 2

Ali Hasimi Pane
Soal 4. Siklus Otto bekerja pada rasio kompresi 8, dimana
temperatur dan tekanan awal masing – masing 300 K dan

T V 
T

T1
T
 2  p 2  p1   2  1   p1   2  r 
T V 
T

p1V1 p 2V 2
2 
 1
 1


1 bar, volume silinder adalah 560 cm3. Sementara
temperatur maksimum siklus 2000 K. Tentukan:
a.

p 2  1 bar 

Temperatur dan tekanan pada setiap akhir proses
siklus

689,22
 8  18,3792 bar
300

Proses 2 – 3:

b.

Panas masuk

c.

Panas keluar

d.

Efisiensi thermal siklus

untuk tekanan p3 dapat ditentukan dari persamaan

e.

Kerja netto siklus

keadaan gas ideal sebagai berikut (dimana volume

f.

Mean effective pressure, dalam bar

konstan):

Solusi: (Siklus Otto seperti gambar)

T3 = 2000 K

T
T
T2
 3  p3  p 2  3
p2
p3
T2

p 3  18,3792 bar 

2000
 53,333 bar
689,22

Proses 3 – 4:
1
T4  T3   
r

k 1

1
 2000 K   
8

1, 4 1

 870,55 K

untuk tekanan p4 dapat ditentukan dari persamaan
keadaan gas ideal pada proses 4 – 1, sebagai berikut
(dimana volume konstan):
Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto
Diketahui:

T1 T4
T

 p 4  p1  4
p1 p 4
T1

T1 = 300 K
p1 = 1 bar

p 4  1 bar 

V1 = 560 cm3

870,55
 0,2902 bar
300

T3 = 2000 K

Massa udara yang dikonsumsi dapat ditentukan dari

r =8

persamaan keadaan gas ideal pada titik 1:

Penyelesaian: Dari lintasan proses siklus, diperoleh
besaran sebagai berikut:

a. Temperatur dan Tekanan pada setiap akhir
proses siklus

p V
(1bar )(560 cm 3 )
10 5 N / m 2
m 1 1 

R  T1 (0,287 kJ / kg.K )(300 K )
1 bar



Proses 1 – 2:
T2  T1  r k 1  300 K  81, 4 1  689,22 K

1 kJ
10 3 N .m



1 m3
10 6 cm 3

m  0,00065 kg

untuk tekanan p2 dapat ditentukan dari persamaan
keadaan gas ideal sebagai berikut:

Ali Hasimi Pane
b. Panas Masuk Siklus
Qin  m  cv  T3  T2 
 0,00065 kg  0,718 kJ / kg. K  2000  689,22 K
 0,6117 kJ

c. Panas Keluar Siklus
Qout  m  cv  T4  T1 
 0,00065 kg  0,718 kJ / kg. K  870,55  300K
 0,2663 kJ

d. Efisiensi Siklus

Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto

 Q 
  1  out  100%

Qin 


 0, 2663 
 1 


 100%  56,47%
 0,6117 

Diketahui:
T1 = 30 + 273 = 303 K

p2 = 11 bar ; Qin = 210 kJ
k

a.

W siklus  Qin  Qout
 0,6117 kJ  0,2663 kJ  0,3454 kJ

Mean Effective Pressure (MEP), dalam bar

MEP 


 10 6 cm 3

560 cm 3 1  1 / 8  1 m 3

 1 bar 
 5
  7,05 bar
2
 10 N / m 





  10 3 N . m 


  1 kJ 
 


Soal 5. Siklus Otto bekerja pada temperatur dan tekanan
awal 30oC dan 1 bar, volume awal 0,45 m3. Tekanan akhir

= 1,4

Temperatur, tekanan dan volume pada setiap
akhir proses siklus

Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan rasio

k

p1V1  p 2V 2

ditambahkan pada volume konstan sebesar 210 kJ.
Tentukan:
Temperatur, tekanan dan volume pada setiap akhir

k

V
 1
V
 2

1

k


p
p
  2  r  2

 p
p1

 1

k




maka
1

 11  1,4
r     5,544
1

Proses 1 – 2
Untuk T2:

pada proses kompresi adalah 11 bar, energi panas

a.

cv = 0,718 kJ/kg. K

kompresinya, dapat ditentukan:

W siklus
W siklus

V1  V 2 V1 1  1 / r 
0,3454 kJ

;

Penyelesaian:

e. Kerja Netto Siklus

f.

p1 = 1 bar ; V1 = 0,45 m3

;

T2  V1 
 
T1  V 2 
 

k 1

 r k 1  T2  T1  r  k 1

T2  303  5,5441,4 1  601,135 K

proses siklus
Untuk V2:

b.

Efisiensi thermal siklus

c.

Kerja netto siklus

d.

MEP

p1V1 p 2V 2


T1
T2

e.

Daya yang dihasilkan jika jumlah perputaran siklus

V2 

per menit adalah 210.


Solusi: (Siklus Otto seperti gambar)

p1 T 2
  V1
p 2 T1
1 601,135

 0, 45  0,08116 m 2
11
303

Ali Hasimi Pane
Proses 2 – 3

T 4  V3 
 
T3  V 4 
 

Untuk T3:
Qin  cv  T3  T2   T3  T2 

Qin
m  cv

dimana harga m :

1
 
r

k 1

 1 
T4  1166,31 
 5,544 




1
 T4  T3   
r

k 1

1,4 1

 587,875 K

Sementara V4 = V1 = 0,45 m3

pV
m 1 1
RT1



k 1

b. Efisiensi Thermal Siklus

1bar  0,45 m 3
105 N / m 2
1 kJ


0,287 kJ / kg . K  303 K
1bar
10 3 N . m

 Q
  1  out

Qin



  100%



dimana

 0,5175 kg

Qout  m  cv  T4  T1 
 0,5175 kg  0,718 kJ / kg . K  587,875  303K

sehingga

 105,849 kJ

210 kJ
T3  601,135 K 
0,5175 kg  0,718 kJ / kg . K

sehingga

 1166,31 K

 105,849 
  1 
 100%  49,59%
210 


Untuk p3:
p3 p 2
T

 p3  3  p 2
T3 T2
T2


Cara lain untuk menentukan efisiensi thermal siklus:
1 

  1  k 1   100%
 r



1
  100%  49,59%
 1 
 5,5441, 4 1 



1166,31
11  21,342 bar
601,135

Untuk V3:
V3 = V2 = 0,08116 m3
c.

Mean Effective Pressure (MEP)

Proses 3 – 4
MEP 

Untuk p4:
k

p 3V3  p 4V 4

V
 p 4  p3   3
V
 4

k






k

W netto
Q  Qout
 in
 1
 1
V1 1   V1 1  
r

 r

sehingga

Dimana V4 = V1 dan V3 = V2, maka
V
p 4  p3   2
V
 1

k


1
  p3   

r


 1 
 21,342  
 5,544 




Untuk T4:

k

1, 4

 1,9404 bar

MEP 

210  105,849 kJ


1 
0,45 m 3 1 
 5,544 



 282,381 kPa



10 3 N . m
1 kPa

1 kJ
10 3 N / m 2

d. Daya yang di-Hasilkan (P)
P  W netto  jumlah putaran siklus per detik
 210 - 105,849 kJ 

210
 364,529 kW
60

Ali Hasimi Pane
Soal 6. Siklus Otto seperti gambar 1.a, dengan diameter

CONTOH SOAL TAMBAHAN

silinder 250 mm, panjang langkah torak adalah 375 mm,
volume sisanya 0,00263 m3.

Kemudian siklus Otto

tersebut bekerja pada tekanan dan temperatur awal adalah
1 bar dan 50 oC masing – masingnya. Jika tekanan
maksimumnya adalah 25 bar, maka tentukan:
a.

Efisiensi thermal siklus

b.

MEP

Solusi: (Siklus Otto seperti gambar 1.a)
Diketahui:
Diameter silinder (D)
(Vs)

: 250 mm

= 0,25 m

Panjang langkah torak (L) : 375 mm
Volume sisa (Vs)

: 0,00263 m

Tekanan awal (p1)

(VL)

= 0,375 m
3

: 1 bar

Tekanan maksimum (p3) : 25 bar
(VT)

Temperatur awal (T1)

: 50 + 273 = 323 K

Gambar 1.a Siklus Otto
Penyelesaian:
Keterangan gambar:

Volume Isap/volume langkah torak (VL)

-

Vs

= Volume sisa

-

VL

= Volume hisap atau volume langkah torak,

VL 



 D 2 L   0,252  0,375  0,0184 m 3
4
4

dapat ditentukan:
 D 2
VL  
 4


Rasio Kompresi (r)


 L



r

Dimana:
D

-

= Diameter silinder/torak

L

= Panjang langkah torak

VT

= Volume total, dapat ditentukan:

VT
-

1

  1
r

= Vs + VL

k 1

1

 1
8

1,4 1

 0,5647  56,47 %

b. MEP

Vs  VL
VL

MEP 

p3
p
 4
p2
p1

MEP dapat ditentukan dengan persamaan lain:
MEP 



p1  r (r k 1  1)(r p  1)





p1  r (r k 1  1)(r p  1)

Rasio tekanan dapat ditentukan:
rp 

-

a. Efisiensi Thermal Siklus

Rasio kompresi dapat ditentukan:
r

-

V s  V L 0,00263  0,0184

8
VL
0,00263



(k  1)(r  1)

Untuk harga rp:
p
rp  3
p2
Maka nilai p2 dapat ditentukan dari proses 1 – 2:

(k  1)(r  1)

Ali Hasimi Pane
p1  v1 k  p 2  v 2 k
v
p 2  p1  1
v
 2

k


  p1  r k



p 2  1 bar  81,4  18,379 bar

Sehingga harga rasio tekanannya:
rp 

p3
25

 1,36
p 2 18,379

Jadi nilai MEP dapat ditentukan:
MEP 





p1  r (r k 1  1)(r p  1)



(k  1)(r  1)



1 bar  8 (81,4 1  1)(1,36  1)
(1,4  1)(8  1)



 1,335 bar

Ali Hasimi Pane
II. Siklus Diesel
(Diesel Cycle)

Dalam analisa siklus ini akan diperoleh besaran – besaran:
-

Panas yang masuk/ditambah kedalam siklus (Qin)

-

Panas yang dibuang dari siklus (Qout)

-

Kerja yang dihasilkan (Wsiklus)

-

Efisiensi thermal siklus ()

-

Mean effective pressure (MEP)

Dalam penyelesaian persoalan akan dilakukan dengan mengguanakan
beberapa data – data asumsi atau konstanta yang telah ditetapkan.
Beberapa hal pengasumsian:
1.
2.

Proses kompresi dan ekspansi adalah berlangsung secara adiabatik.

3.
Gambar 2. P – v Diagram

Udara dalam silinder piston bekerja dalam siklus tertutup.

Semua proses adalah berlangsung secara reversible.

4.

Pengaruh dari energi kinetic dan energi potensial adalah diabaikan.

Keterangan gambar:
1 – 2 : Proses kompresi isentropik

Analisa Thermodinamika

2 – 3 : Proses panas masuk pada
tekanan konstan
3 – 4 : Proses ekspansi isentropic

- Panas yang Masuk ke Sistem (qin)
qin

= cp (T3 – T2)

...(2a)

4 – 1 : Proses panas dibuang pada
volume konstan

- Panas yang di-Buang dari Sistem (qout)
qout

Konstanta – konstanta yang diberlaku:
k
: Konstanta rasio panas spesifik

= cv (T4 – T1)

...(2b)

- Kerja Netto yang Dihasilkan (wnet)
wnet = qin - qout

...(2c)

: cp cv = 1,4
cp

: Konstanta panas spesifik pada

- Efisiensi Thermal Siklus (Th)

tekanan konstan
: 1,005 kJ/kg. K
cv

: 0,718 kJ/kg. K
: Rasio kompresi
: v1 v 2
rC

=

wnet
qin

=

qin  qout
q
= 1  out
qin
qin

: Konstanta panas spesifik pada
volume konstan

r

Th

: Rasio pancung (cut off ratio)

= 1

cv (T4  T1 )
cp (T3  T2 )

= 1

T4  T1 
k T3  T2 

…(2d)

: v3 v 2
rE

: Rasio ekspansi
:

v4
r

v 3 rC

Ali Hasimi Pane
Penyederhanaan persamaan efisiensi:

 Proses 3 – 4

Dalam siklus Diesel berlaku tiga rasio, yaitu:

Dari proses ini diketahui berlangsung secara ekspansi

 Rasio Kompresi (r)

adiabatik isentropik, maka:

r

=

V1
v
= 1
V2
v2

…(i)
T4  V3

T3  V4


 Rasio Pemasukan Bahan Bakar/Cut-off Ratio (rC)
V
v
rC
= 3 = 3
...(ii)
V2
v2
 Rasio Ekspansi (rE)
V
V
rE
= 4 = 1
V3
V3
atau
V
V
rE
= 1 . 2
V2 V3
= r.






k 1






k 1

...(iii)






 subsitusi T3 dari persamaan (v),

maka:
k 1

T4  T1  r

Dari proses ini diketahui berlangsung secara kompresi
adiabatik isentropik, maka:

T2
T1

V
= 1
V
 2






v
= 1
v
 2






= r
= T1 . r k 1

  1

k 1

...(vi)

k

T4  T1 
k T3  T2 

...(iv)



  






1
T1  r  rC k  T1

 1  
 k T1  r k 1  rC  T1  r k 1




Dari proses ini diketahui panas masuk berlangsung secara
isobar, maka:

=

 T1  r  rC






(5.3d), maka:

 Proses 2 – 3

V2
T2

r
 rC   C
 r


Kemudian subsitusi harga dari T2, T3 dan T4 kepersamaan
k 1

k 1

T2






k 1

 Proses 1 – 2

k 1

r
 C
 r


sehingga
r
T4  T3 .  C
 r


1
r
=
rC
rC

V4
= rE  dari persamaan (ii),
V3

maka:
T4  1

T3  rE


 dimana V4 = V1

; dimana

Eliminasi harga T1, sehingga persamaan efisiensi thermal
siklus menjadi:

V3
 dari gas perfek atau Charles’ law
T3

T3 V3

 rC  T3  T2  rC
T2 V2

 1
 r k  1 

 C

  1 
k 1  r  1 
k  r
 C




...(2e)

- MEP (Mean Effective Pressure)
subsitusi harga T2 dari persamaan (iv), maka:
T3  T1  r k 1  rC

MEP =
...(v)
=

Wnet

v1  v2 
qin  q out
v1  v2 

...(2f)

Ali Hasimi Pane
Soal 2.1 Siklus Diesel (seperti gambar 2), bekerja pada

p 3  v3 p 2  v 2
v
T
2200

 3  3 
 2,265
T3
T2
v 2 T2 971.14

rasio kompresi 20. Bekerja pada tekanan awal 95 kPa dan
temperatur

awal

maksimumnya

20

tidak

0

C.

boleh

Sementara

temperatur

lebih

2200

dari

Tentukanlah:

v 3  2,265  v 2

K,

Proses 3 – 4 adalah proses ekspansi

a.

Efisiensi thermal siklus

b.

MEP siklus

T4  v 3

T3  v 4


Solusi: Siklus Diesel Seperti gambar






k 1

v
 T4  T3   3
v
 4






k 1

Dimana v4 = v1, maka:
 2,265  v 2
T4  T3  

v1


k 1






 2,265 
 T3  

 r 

k 1

1, 41

 2,265 
 2200 K  

 20 

 920,53 K

Sehingga:
a. Efisiensi Thermal Siklus


Gambar 2. P – v Diagram
Diketahui:
r
= 20

W net qin  q out
q

 1  out
q in
qin
q in

Dimana:
qin  cp  (T3  T2 )

T1

= 20 + 273 = 293 K

p1

= 95 kPa

T3

= 2200 K

R

= 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara)

Dan

cv

= 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K ; k = 1,4

q out  cv  (T4  T1 )

 1,005 kJ / kg.K  (2200  971,14) K  1235 kJ / kg

 0,718 kJ / kg.K  (920,53  393) K
 450,567 kJ / kg

Ditanya seperti soal?

Penyelesaian:
Langkah awal adalah menentukan besaran pada setiap

  1

proses siklus:

Proses 1 – 2 adalah proses kompresi
T2  v1

T1  v 2


Jadi






b. MEP Siklus

k 1

 r k 1  T2  T1  r k 1

450,567
 0,6352  63,52%
1235

MEP 

Wnet

v1  v 2

W net
 1
v1 1  
r


T2  293  201,4 1  971,14 K

Untuk v1 dapat ditentukan:
Proses 2 – 3 adalah proses panas masuk pada tekanan
konstan

v1 

RT1 (0,287 kPa. m 3 / kg. K )  (293) K

p1
95 kPa

 0,8851 m 3 / kg

Ali Hasimi Pane
Dan
Wnet  qin  qout
 (1235  450,567) kJ / kg
 784,433 kJ / kg

Jadi
MEP 

Wnet

v1  v 2

Wnet
 1
v1 1  
 r

784,433 kJ / kg



1 

0,8851m 3 / kg  1  
20 

 932,91 kPa



103 N .m
1 kPa

3
1 kJ
10 N / m 2

Soal 2.2 Siklus Diesel bekerja pada tekanan dan
temperatur awal kompresi adalah 95 kPa dan 300 K.
kemudian tekanan dan temperatur maksimumnya adalah
7,2 Mpa dan 2150 K. Tentukanlah:
a. Rasio kompresi siklus

Gambar 2. P – v Diagram

Untuk harga T2:
T2  p 2 


T1  p1 



( k 1) / k

p 
 T2  T1   2 
 p 
 1

Dimana p2 = p2 = 7200 kPa, maka:

b. Rasio pancung (cut off ratio)
c. Efisiensi thermal siklus
d. MEP siklus

( k 1) / k

 7200 
T2  300 K  

 95 

(1,4 1) / 1, 4

 1033,124 K

Untuk harga v2:
Diketahui siklus Diesel (seperti gambar 2), dengan:
v2 

RT2 0,287 kPa. m 3 / kg. K  1033,124 K

p2
7200 kPa

T1

= 300 K

p1

= 95 kPa

T3

= 2150 K

p3

= 7,2 Mpa = 7200 kPa

R

= 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara)

Proses 2 – 3 adalah proses penambahan energi panas,

cv

= 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K

maka diperoleh harga v3:

k

= 1,4

 0,0412 m 3 / kg

v3 

RT3 0, 287 kPa. m 3 / kg. K  2150 K

p3
7200 kPa

Ditanya seperti soal:
 0,0857 m 3 / kg

Penyelesaian:
Langkah awal adalah dengan menentukan parameter pada
setiap proses siklus

Proses 3 – 4 adalah proses ekspansi, maka akan diperoleh
harga T4:

Proses 1 – 2 adalah proses kompresi
Untuk harga v1:
v1 

RT1 0,287 kPa. m 3 / kg. K  300 K

p1
95 kPa

T4  v 3 
 
T3  v 4 
 

k 1

v
 T4  T3   3
v
 4






k 1

Dimana harga v4 = v1 = 0,9063 m3/kg, maka:
1, 4 1

 0,9063 m 3 / kg

 0,0857 
T4  2150 K  
 0,9063 




 836,99 K

Ali Hasimi Pane
Oleh karena itu, dapat diselesaikan:

Soal 2.3 Siklus Diesel bekerja pada kondisi tekanan dan

a. Rasio Kompresi Siklus

temperatur awal adalah 200 kPa dan 380 K dan rasio

r

v1 0,9063

 21,998
v 2 0,0412

kompresi 20. Jika panas ditambahkan sebesar 900 kJ/kg.
Tentukan:
a. Temperatur maksimum

b. Rasio Pancung (Cut-off Ratio)
v
0,0857
rC  3 
 2,08
v 2 0,0412

c. Efisiensi Thermal Siklus
W net qin  q out
q

 1  out
q in
qin
q in



b. Rasio pancung (Cut-off ratio)
c. Kerja netto siklus
d. Efisiensi thermal siklus
e. MEP siklus
Diketahui

: Siklus Diesel seperti gambar 2.

qout  cv  (T4  T1 )
 0,718 kJ / kg.K  (836,99  300) K

= 900 kJ/kg
= 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara)
= 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K

k

Dan

qin
cv

 1122,46 kJ / kg

= 20

R

 1,005 kJ / kg.K  (2150  1033,124) K

= 380 K

r

qin  cp  (T3  T2 )

= 200 kPa

T1

Dimana:

p1

= 1,4

Ditanya seperti soal:

 385,559 kJ / kg

Jadi

  1

385,559
 0,6565  65,65%
1122,46

d. MEP Siklus
MEP 

W net

v1  v 2

W net
 1
v1 1  
 r

Dimana
W net  q in  q out  (1122,46  385,559) kJ / kg
 736,901 kJ / kg

Gambar 2. P – v Diagram

Sehingga
MEP 

736,901 kJ / kg

1 
0,9063 m / kg  1 
 21,998 



3

Penyelesaian
Langkah awal adalah dengan menentukan parameter pada
setiap proses siklus



10 3 N .m
1 kPa

 851,809 kPa
3
1 kJ
10 N / m 2

Proses 1 – 2 adalah proses kompresi
Harga v1: dapat ditentukan dari persamaan gas ideal
v1 

RT1 0,287 kPa. m 3 / kg. K  380 K

p1
200 kPa

 0,5453 m 3 / kg

Ali Hasimi Pane
Harga T2:
T2  V1

T1  V 2


Oleh karena itu, dapat diselesaikan:





a. Temperatur Maksimum

k 1

 r  k 1  T2  T1  r  k 1

T2  380  201,4 1  1259,493 K

Tmaks  T3  2155,015 K

b. Rasio pancung (Cutoff ratio)

Dan harga v2:

rC 

v1
v
0,5453 m 3 / kg
 r  v2  1 
 0,0273 m 3 / kg
v2
r
20

c. Kerja Netto Siklus

Harga p2:
p 2  v1

p1  v 2


v 3 0,0467

 1,71
v 2 0,0273

Wnet  q in  q out

k


  (r ) k



Harga qout:
p 2  p1  (r ) k  200 kPa  (20)1, 4  13257,82 kPa

q out  cv  (T 4 T2 )
 0,718 kJ / kg.K  (806,349  380) K
 306,119 kJ / kg

Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada
tekanan konstan

Jadi
W net  (900  306,119) kJ / kg
 593,881 kJ / kg

Harga T3 dapat ditentukan dari:
qin  cp  (T3  T2 )
T3  T2 

q in
900 kJ / kg
 1259,493 K 
cp
1,005 kJ / kg. K

d. Efisiensi Thermal Siklus



 2155,015 K

Maka harga v3 dapat ditentukan dari persamaan gas ideal:
v3 

RT3
p3

W net 593,881

 0,6599  65,99%
q in
900

Karena rasio pancung (cutoff rastio) diketahui, maka
efisiensi thermal siklus dapat ditentukan:

, dimana p3 = p2 = 13257,82 kPa
  1

r k 1
 C
r k 1 k (rC  1)
1

Maka
3

v3 

RT3 0,287 kPa. m / kg. K  2155,015 K

p3
13257,82 kPa

MEP 

Proses 3 – 4 adalah proses ekpansi
T 4  v3 
 
T3  v 4 
 

v
 T4  T3   3
v
 4






k 1

(20)1,4 1



(1,71)1,4  1
 0,6603  66,02%
1,4(1,71  1)

Wnet

v1  v 2

Wnet
 1
v1 1  
 r

103 N.m
1 kPa

3
1 kJ
1 

10 N / m 2
0,5453m 3 / kg  1  
 20 
 1146,41 kPa


Dimana harga v4 = v1 = 0,5453 m3/kg, maka:
 0,0467 
T4  2155,015 K  
 0,5453 




1

e. MEP Siklus

 0,0467 m 3 / kg

k 1

 1

593,881kJ / kg



1, 41

 806,349 K

Ali Hasimi Pane
Soal 2-4 Siklus Diesel seperti gambar 2, dimana tekanan

Harga T2:

dan temperatur kompresinya adalah 1 bar dan 300 K,

T2  v1

T1  v 2


kemudian tekanan setelah kompresi adalah 40 bar, jika
panas masuknya adalah 600 kJ/kg. Tentukanlah:






k 1

 r k 1  T2  T1  r k 1

T2  300 K  13,9421,4 1  860,70 K

a. Rasio kompresinya
b. Rasio pancung (Cut off ratio)
b. Rasio Pancung (Cut off Ratio)

c. Efisiensi thermal siklus
d. Kerja netto yang dihasilkan

rC 

v3 T3

v 2 T2

Diketahui:
p1

= 1bar ;

T1 = 300K

qin

= 600 kJ/kg ; k = 1,4

R

= 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara)

cv

= 0,718 kJ/kg. K

;

p2 = p3 = 40 bar

Dari proses 2 – 3 dapat ditentukan harga T3:
qin  cp  (T3  T2 )

cp

= 1,005 kJ/kg. K

T3  T2 

Ditanya: seperti soal

qin
600 kJ / kg
 860,70 K 
cp
1,005 kJ / kg. K

 1457,72 K

Solusi: Siklus Diesel seperti gambar:
maka
Penyelesaian:
rC 

a. Rasio Kompresi Siklus
r

T3 1457,72

 1,694
T2
860,70

v1
v2

c. Efisiensi Thermal Siklus
Dari proses 1 – 2 diketahui bahwa:

Dari persamaan (2e) diketahui:

p1  v1 k  p 2  v 2 k

 1
 r k  1 

 C

 1 
k 1  r  1 
k  r
 C




 (1,694)1,4  1 
1


1  

1,4 1  1,694  1 
1,4  (13,942)




 0,6084  6084%

d. Kerja Netto yang dihasilkan



Wnet
 Wnet    qin
qin

Jadi
Gambar 2. P – v Diagram

Wnet  0,6084  600 kJ / kg  362,88 kJ / kg

maka
1

1

 p  k  40  1,4
v
r  1   2      13,942
v 2  p1 
 1 



Ali Hasimi Pane
Soal 2-5 Siklus Diesel seperti gambar 2, dengan rasio
kompresi 18,2. Udara sebagai fluida kerjanya dengan
0

tekanan dan temperatur awal adalah 80 F dan 14,7 psia
dan

temperatur

maksimumnya

adalah

3000

Tentukanlah:

maka
rC 

T3
3000

 1,741
T2 1723,544

R.
b. Panas yang dibuang dari Siklus

a. Rasio pancung (Cut off ratio)

qout  cv  (T4  T1 )

b. Panas yang dibuang
c. Efisiensi thermal

Untak harga T4, dapat ditentukan dari proses 3 – 4 adalah
proses langkah ekpansi isentropik:

Diketahui:
p1

= 14,7 psia

;

T3

= 3000 R

;

r

R

= 0,171 Btu/lbm. R

cp

k 1

= 0,3704 psia. ft3/lbm. R (Konstanta udara)

cv

T4  v 3 
 
T3  v 4 
 

T1 = 80 + 460 = 540 R

= 0,240 Btu/lbm. R

= 18,2 ;

k = 1,4

Ditanya: seperti soal

Diketahui bahwa:
r
T4  T3   C
 r


v4
r

adalah rasio ekspansi, maka:
v 3 rC






k 1

1,4 1

Solusi: Siklus Diesel seperti gambar

 1,741 
 3000 R  
 18,2 




 1173,31 R

Penyelesaian:
a. Rasio Pancung (Cut off Ratio)
rC 

v3 T3

v 2 T2

Jadi
qout  0,171 Btu / lbm. R  (1173,31  540) R
 108,296 Btu / lbm

c. Efisiensi Thermal Siklus



W net qin  qout
q

 1  out
qin
qin
qin

Untuk harga qin, dapat ditentukan dari proses 2 – 3 adalah
proses panas masuk pada proses tekanan konstan:
qin  cp  (T3  T2 )
 0,24 Btu / lbm. R  (3000  1723,544) R
 306,349 Btu / lbm

Gambar 2. P – v Diagram
Proses 1 – 2 adalah proses langkah kompresi

Sehingga

 1

qout
108,296
1
 0,6465  64,65 %
qin
306,349

Harga T2:
T2  v1

T1  v 2







k 1

 r k 1  T2  T1  r k 1

T2  540 R  18,21, 41  1723,544 R

Ali Hasimi Pane
Contoh – contoh tambahan

Contoh Soal:
Soal 2-6 Siklus Diesel (seperti gambar), dengan panjang
langkah dan diameter silinder masing – masingnya adalah
250 mm dan 150 mm. Jika volume sisanya adalah 0,0004
m3 dan bahan bakar diinjeksikan pada tekanan konstan 5
% dari volume langkahnya. Tentukan efisiensi thermal
siklus.
Solusi:

Diketahui:
Panjang langkah (L)

: 250 mm = 0.25 m

Diameter silinder (D)

: 150 mm = 0,15 m

Volume sisa (Vs = V2) : 0,0004 m3
Ditanya: Efisiensi thermal siklus?
Vs

VL
VT

Penyelesaian:
Efisiensi

thermal

siklus

dapat

ditentukan

dengan

menggunakan persamaan:
Keterangan gambar:
-

Vs

= Volume sisa

-

VL

 1
 r k  1 

 C

  1 

k  r k 1  rC  1 





= Volume hisap atau volume langkah torak,

dapat ditentukan:
 D 2
VL  
 4



 L



Menentukan besaran – besaran persamaan tersebut:
-

r

Dimana:
D

VT

= Volume total, dapat ditentukan:

VT
-

= Panjang langkah torak

= Vs + VL

Rasio kompresi dapat ditentukan:
r

-

v1 V s  V L

v2
V2

= Diameter silinder/torak

L
-

Rasio Kompresi (r):

Vs  VL
VL

Rasio tekanan dapat ditentukan:
rp 

Harga volume langkah (VL):

   D2
VL  
 4


2


  L     (0,15)


4




  0,25  0,00442 m 3



maka

p3
p
 4
p2
p1

r

-

V s  V L (0,0004  0,00442)

 12,05
V2
0,0004

Rasio Pancung (Cutoff Ratio) (rC)
rC 

V3
V2

Ali Hasimi Pane
Harga V3 dapat ditentukan:
V3  V2  5%  V L
 5

 0,0004  
 0,00442   0,000621m 3
 100


8
 Vs
100

maka
rC 

V3 0,000621

 1,553
V2
0,0004

sehingga

 1,5531, 4  1 
1



 1 
1,41  1,553  1  
1, 4  (12,05)




 0,5934  59,34%

Soal 2-7 Siklus Diesel dengan rasio kompresi 15, bekerja

Vs

VL

0

pada tekanan dan temperatur awal 1 bar dan 27 C, jika

VT

diketahui diameter silindernya 200 mm dan panjang
langkahnya 300 mm. Persentase cut-off adalah 8% dari
volume langkah. Tentukanlah:

Harga untuk VL:

a. Tekanan dan temperatur pada setiap titik utama

   D2
VL  
 4


b. Efisiensi thermal siklus
c. MEP siklus

2


  L     (0, 2)


4




  0,3  0,00942 m 3



d. Tenaga mesin jika kerja siklus per menit adalah 380

maka

Solusi (siklus Diesel seperti gambar)

1 
1 


3
V1  V L  1 
  0,00942  1 
  0,0101m
r 1

 15  1 

Diketahui:
p1 = 1 bar =100 kPa ; T1 = 27 + 273 =300 K

;

r =

15

Untuk massa udara dalam silinder dapat ditentukan dari

D = 200 mm = 0,2 m

;

L = 300 mm = 0,3 m

Ditanya seperti soal?

persamaan gas idral:

p1V1  mRT1

Penyelesaian:

m

a. Tekanan dan Temperatur pada Setiap Titik Utama

p1V1
100 kPa  0,0101 m 3

 0,0117 kg
RT1 0,287 kPa. m 3 / kg. K  300 K

Proses 1 – 2 adalah proses langkah kompresi isentropik
Harga V1
V1  V L  V s  V L 

Harga tekanan p2:
VL
1 

 V L  1 

r 1
r 1


p 2  V1

p1  V2


k


  rk



p 2  p1  r k  1  (15)1,4  44,313 bar

Ali Hasimi Pane
Harga temperatur T2:
T2  V1

T1  V 2







Diketahui bahwa:

k 1

rE 

 r k 1

T2  T1  r k 1  300 K  (15)1,4 1  886,253 K

maka
k

V
p 4  p3   3
V
 4

Harga V2 dapat ditentukan dari persamaan:
V1
V
V
 r  V2  1 atau V2  V s  L
V2
r
r 1


 1
  p3  

r

 E

 2,12 
p 4  44,31bar  

 15 

maka
V2  V s 

V4
r

adalah rasio ekspansi
V3 rE

0,00942
 0,000673 m 3
15  1

k


r
  p3   C
 r









k

1, 4

 2,863 bar

Harga T4:

Proses 2 – 3 adalah proses energi panas masuk

T4  V3 
 
T3  V4 
 

Harga T3:
V3 V 2
V

 T3  T2  3  T2  rC
T3 T2
V2

k 1

r
T4  T3   C
 r


r
 C
 r







k 1






k 1

 2,12 
 1878,856 K  

 15 

1, 41

Harga untuk rasio pancung (rC):
% Cut  off ratio 

 858,996K

rC  1
r 1

Harga V4 = V1 = 0,0101 m3

rC  1  % Cut  off ratio  (r  1) 

b. Efisiensi Thermal Siklus

 8

1 
 (15  1)   2,12
 100




W net qin  q out
q

 1  out
qin
qin
qin

maka
T3  T2  rC  886,253 K  2,12  1878,856 K

Atau

efisiensi

thermal

siklus

dapat

ditentukan

menggunakan persamaan:
Harga V3:
 1
 r k  1 

 C

 1 
k 1  r  1  
k  r
 C




V3
 8

 rC atau V3  
 V L   Vs
V2
100



maka
V3  V 2  rC  0,000673  2,12  0,00143 m

3

Sementara harga p3 = p2 = 44,313 bar

c. MEP Siklus

Proses 3 – 4 adalah proses langkah ekspansi isentropik
Harga p4:
V
p3V3 k  p 4V 4 k  p 4  p3   3
V
 4


 2,121, 4  1 
1

  0,5977  59,77
1  

1,4 1  2,12  1  
1,4  (15)










MEP 

Wnet

v1  v 2

Wnet
 1
v1 1  
r


k

Ali Hasimi Pane
Atau MEP siklus dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:

MEP 



p1  r k [k  (rC  1)  (r 1k  (rC k  1))]
(k  1)(r  1)
1bar  151, 4 [1,4  (2,12  1)  (1511, 4  (2,12  1))]
(1,4  1)(15  1)

 7,417 bar

d. Daya Mesin jika Kerja Siklus per Menit adalah
380

P  WSiklus  Jumlah siklus per detik

Untuk harga Wsiklus dapat ditentukan:
W Siklus  MEP  V L

 7, 417 bar  0,00942 m 3 

10 2 kPa
1bar

 6,987 kPa. m 3  6,987 kJ / Siklus

Ali Hasimi Pane
III. Siklus Dual
(Dual Cycle)

Dalam analisa siklus ini akan diperoleh besaran – besaran:
-

Panas yang masuk/ditambah kedalam siklus (Qin)

-

Panas yang dibuang dari siklus (Qout)

-

Kerja yang dihasilkan (Wsiklus)

-

Efisiensi thermal siklus ()

-

Mean effective pressure (MEP)

Dalam penyelesaian persoalan akan dilakukan dengan mengguanakan
beberapa data – data asumsi atau konstanta yang telah ditetapkan.
Beberapa hal pengasumsian:
1.
2.

Proses kompresi dan ekspansi adalah berlangsung secara adiabatik.

3.
Gambar P – v Diagram

Udara dalam silinder piston bekerja dalam siklus tertutup.

Semua proses adalah berlangsung secara reversible.

4.

Pengaruh dari energi kinetic dan energi potensial adalah diabaikan.

Keterangan gambar:
Analisa Thermodinamika
1 – 2 : Proses kompresi isentropik
2 – 3 : Proses panas masuk pada volume

- Panas Total yang Masuk ke Sistem (qin, total)

konstan
3 – 4 : Proses panas masuk pada

qin, total  qin ,1  qin , 2

Dimana

tekanan konstan

qin,1  cv  (T3  T2 )

4 – 5 : Proses ekspansi isentropic
5 – 1 : Proses panas dibuang pada

Dan
qin, 2  cp  (T4  T3 )

volume konstan

Maka
Konstanta – konstanta yang diberlaku:
k

...(3a)

: Konstanta rasio panas spesifik
: cp cv = 1,4

cp

qin, total  cv  (T3  T2 )  cp  (T4  T3 )

: Konstanta panas spesifik pada

- Panas yang di-Buang dari Sistem (qout)
qout  cv  (T5  T1 )

...(3b)

tekanan konstan
: 1,005 kJ/kg. K
cv

- Kerja Netto yang Dihasilkan (wnet)
wnet  qtotal  qout
 (cv  (T3  T2 )  cp  (T4  T3 ))  (cv  (T5  T1 ))

: Konstanta panas spesifik pada
volume konstan
: 0,718 kJ/kg. K

r

...(3c)

- Efisiensi Thermal Siklus

: Rasio kompresi
: v1 v 2



wnet qin, total  q out
q out

1 
qin
qin ,total
qin , total

…(3d)
1 

cv  (T5  T1 )
cv  (T5  T1 )
1
cv  (T3  T2 )  cp  (T4  T3
(T3  T2 )  k (T4  T3 )

Ali Hasimi Pane
Penyederhanaan persamaan efisiensi thermal siklus:

atau

 Rasio Kompresi (r)
r

v
V
= 1 = 1
V2
v2

 r
T5  T4  
r
 C

…(i)






k 1

…(vii)

Subsitusi persamaan (vi) kepersamaan (vii):
r
T5  T3  rC   C
r


 Rasio Pemasukan Bahan Bakar/Cut-off Ratio (rC)
V
v
rC
= 4  4
...(ii)
V3 v 3
 Rasio Ekspansi (rE)
V
V
rE
= 5 = 1
 dimana V5 = V1
V4
V4
atau
V
V
V
V
rE
= 1  2  1 3
V2 V4 V2 V4
1
r
= r

...(iii)
rC rC






k 1

Dari persamaan (iv) dan (v) kita peroleh:
T3
T2
 r k 1    r k 1
T1
T1

atau
T
T1  3  r k 1


…(viii)

 Proses 1 – 2
Dari proses kompresi adiabatik isentropik, maka:





k 1

T2
T1

V
= 1
V
 2

T2

v
 1
v
 2






Subsitusi harga – harga dari T1, T2, T4 dan T5 pada
persamaan efisiensi thermal siklus:

k 1

= T1 . r k 1

 r k 1

 1
...(iv)

 Proses 2 – 3
1

Adalah proses panas masuk berlangsung secara volume
konstan, maka:
T3 p3
T

 α  T2  3
T2 p 2


…(v)

(T5  T1 )
(T3  T2 )  k (T4  T3 )
k 1 


  T3
 rC 
1 

T3  rC   
 

 r 

k 1  
 

  r







T3 
 T3    k  rC  T3  T3 


 



atau

Dimana α adalah rasio tekanan

 1


  rC k  1
1 


r k 1  (  1)    k  (rC  1) 



…(3e)

 Proses 3 – 4
Adalah proses panas masuk berlangsung secara tekanan

-

MEP Siklus

konstan, maka:
T4 V4

 rC  T4  T3  rC
T3 V3

…(vi)

MEP 

Wnet

v1  v 2

Wnet
Wnet

 r 1
 1
v1 
 v1 1  
r 
r



 Proses 4 – 5
Adalah proses ekspansi isentropik
T4  V5 
 
T5  V 4 
 

k 1

 r
 (rE ) k 1  
r
 C







k 1



p1v1[r 1k k (rC  1)  (  1)  r 1 k (rC k  1)]
 r 1
(k  1)v1 

 r 
p1 (r ) k [ (rC  1)  (  1)  r 1 k (rC k  1)]
(k  1)(r  1)

Ali Hasimi Pane
Soal 3-1. Siklus dual, bekerja pada rasio kompresi 9.
Tekanan dan temperatur awal kompresinya adalah 100

T2  v1

T1  v 2







k 1

 r k 1  T2  T1  r k 1

kPa dan 300 K. Jika energi panas masuk ditambahkan
pada tekanan konstan dan volume konstan masing –

T2  300 K  91,4 1  722,467 K

masingnya adalah 700 kJ/kg. Tentukanlah:
a. Temperatur pada akhir proses panas masuknya

sehingga

b. Kerja netto siklus
T3  722,467 K 

c. Efisiensi thermal siklus

700 kJ / kg
 1697,397 K
0,718 kJ / kg. K

d. MEP siklus
Harga T4 untuk akhir proses panas masuk pada tekanan

Diketahui:
p1

= 100 kPa

;

qin, 2 – 3 = 700 kJ/kg ;

konstan dapat ditentukan:

T1 = 300K r = 9
qin, 3 – 4 = 700 kJ/kg

k

= 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara)

cv

= 0,718 kJ/kg. K

qin , 3 4

= 1,4

R

qin, 34  cp  (T4  T3 )  T4  T3 

;

T4  1697,397 K 

cp = 1,005 kJ/kg. K

cp

700 kJ / kg
 2393,914 K
1,005 kJ / kg. K

Ditanya: seperti soal
b. Kerja netto siklus

Solusi: Siklus Dual seperti gambar:

wnet  qtotal  qout
 (qin, 2 3  qin, 3  4 )  qout

Untuk qout:
qout  cv  (T5  T1 )

Untuk harga T5 dapat ditentukan dari proses 4 – 5 adalah
proses ekspansi:
T4  V5

T5  V 4







k 1

r
T5  T4   C
 r


Penyelesaian:

 (rE )






k 1

 r

r
 C






k 1

k 1

a. Temperatur pada akhir proses panas masuknya

Harga T3 untuk akhir proses panas masuk pada volume

rC 

konstan dapat ditentukan:
qin, 2 3  cv  (T3  T2 )  T3  T2 

T4 v 4
2393,914

 rC 
 1,41
T3 v3
1697,397

qin , 23
cv

Harga T2 dapat ditentukan dari proses 1 – 2
proses langkah kompresi:

Harga rC:

maka
adalah

r
T5  T4   C
 r







k 1

 1,41 
 2393,914 K  

 9 

1,4 1

 1140,51 K

Ali Hasimi Pane
jadi

Diketahui:
qout  0,718 kJ / kg. K  (1140,51  300) K
 603,486 kJ / kg

p1

= 95 kPa

;

T1 = 300K

;

r = 16

;

rC

k = 1,4

;

=

p3/p2 = α = 2,2

1,15
m

Sehingga kerja netto siklusnya:
wnet  (qin , 2 3  qin , 3 4 )  qout
 1400 kJ / kg  603, 486 kJ / kg  796,514 kJ / kg

= 0,04 kg ;

3

R

= 0,287 kpa. m /kg. K (Konstanta udara)

cv

= 0,718 kJ/kg. K

;

cp = 1,005 kJ/kg. K

Ditanya: seperti soal
Solusi: Siklus Dual seperti gambar:

c. Efisiensi thermal siklus



wnet
796,514

 0,5689  56,89 %
qin , 23  qin ,34
1400

d. MEP Siklus
MEP 

Wnet

v1  v 2

Wnet
 1
v1 1  
r


Untuk harga v1:

v1 

RT1 0,287 kPa. m 3 / kg. K  300 K

 0,861 m 3 / kg
p1
100 kPa

Penyelesaian:
jadi

a. Panas yang ditambahkan kesiklus pada volume

796,514 kJ / kg
10 3 N .m
1 kPa
MEP 


3
1 kJ
 1
10 N / m 2
0,861 m 3 / kg  1  
 9

konstan dan tekanan konstan (dalam kJ)

-

Panas yang ditambahkan pada volume konstan (dari
proses 2 – 3):

 1040,741 kPa

qin , 2 3  m. cv  (T3  T2 )

Untuk harga T2, dari proses 1 – 2:
Soal 3 – 2. Siklus dual bekerja pada rasio kompresi 16
dan rasio pancung 1,15. Kemudian tekanan dan
temperatur awal kompresi masing – masingnya adalah p1
= 95 kPa dan

T1 = 300 K. Selama proses

penambahan panas pada volume konstan tekanan

T2  V1

T1  V2







k 1

 r k 1

T2  T1  r k 1  300 K  (16)1,4 1  909,23K

meningkat pada faktor 2,2. Jika massa udaranya adalah
0,04 kg, tentukanlah:
a. Panas yang ditambahkan pada proses volume dan
tekanan konstan, dalam kJ
b. Panas yang dilepaskan siklus, dalam kJ

Untuk harga T3, dari proses 2 – 3:
T3 p3

α
T2 p 2
T3    T2  2,2  909,23  2000,31 K

c. Kerja netto siklus, dalam kJ
d. Efisiensi thermal siklus

Ali Hasimi Pane
jadi

Soal 3-3. Siklus dual bekerja pada temperatur dan tekanan

qin, 2 3  0,04 kg  0,718 kJ/kg. K  (2000,31  909,23) K

awal kompresi adalah 90 oC dan 1 bar. Rasio kompresinya
adalah 9 dan tekanan maksimum siklusnya 68 bar, jika

 31,336 kJ

panas total yang ditambahkan kesiklus adalah 1750 kJ/kg.
-

Panas yang ditambahkan pada tekanan konstan (dari

Tentukanlah:

proses 3 – 4):

a. Tekanan dan temperatur pada setiap akhir proses

qin, 34  m  cp  (T4  T3 )

b. Efisiensi thermal siklus
c. MEP siklus

Untuk harga T4, dari proses 3 – 4:
T4 V4

 rC
T3 V3

Diketahui:
p1

T4  T3  rC  2000,31  1,15  2300,36 K

= 1 bar

;

T1 = 90 + 273 = 363 K ;

r=9

p3 = p4 = 68 bar

;

qin, net = 1750 kJ/kg

k = 1,4

;

qin, 34  m  cp  (T4  T3 )
 0,04 kg  1,005 kJ / kg. K  (2300,36  2000,31) K
 12,062 kJ

R

= 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara)

cv

jadi

= 0,718 kJ/kg. K

;

cp = 1,005 kJ/kg. K

Ditanya: seperti soal
Solusi: Siklus Dual seperti gambar:

b. Panas yang dilepaskan siklus, dalam kJ
qout  m  cv  (T5  T1 )
Untuk harga T5, dari proses 4 – 5:
T4  V5

T5  V 4







k 1

 (rE )

k 1

 r

r
 C






k 1

maka
T5 

T4
 r

r
 C






k 1



2300,36
 16 

 1,15 




1,4 1

 802,47 K

Jadi
qout  m  cv  (T5  T1 )
 0,04 kg  0,718 kJ / kg. K  (802,47  300) K

Penyelesaian:

 14, 431 kJ

a. Tekanan dan temperatur pada setiap akhir proses
Proses 1 – 2 adalah proses kompresi isentropik,

c. Kerja netto siklus, dalam kJ

diperoleh:

w net  (qin , 23  qin , 3 4 )  qout
 (31,336  12,062)  14,431  28,967 kJ

d. Efisiensi thermal siklus



wnet
qin , 23  qin ,34

Untuk harga T2:
T2  V1

T1  V 2







k 1

 r k 1

T2  T1  r k 1  363 K  (9)1, 41  874,19 K


28,967
 0,6675  66,75%
(31,336  12,062)

Ali Hasimi Pane
Untuk harga p2:
p 2  V1

p1  V2


Untuk rasio pancung (cut-off ratio)

k


  rk



rC 

p 2  p1  r k  1bar  (9)1,4  21,67bar

V4 T4 3147,36


 1,15
V3 T3 2743,19

Proses 4 – 5 adalah proses ekspansi isentropik
Untuk harga T5:

Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada
volume konstan

T5  V5 
 
T4  V 4 
 

k 1

r
 C
 r







k 1

 1,15 
T5  3147,36 K  

 9 

Untuk harga T3:
p 2 p3

T2 T3

r
 T5  T4   C
 r







k 1

1, 41

 1382,07 K

Untuk harga p5:
k

Dimana p3 = p4 = 68 bar, maka:
T3 

p3  T2 68 bar  874,19 K

 2743,19 K
p2
21,67 bar

p 5  V4 
r
    p5  p 4   C
 r
p 4  V5 

 






k

Dimana p4 = p3 = 68 bar, maka:
1,4

 1,15 
p5  68 bar  

 9 

Untuk jumlah panas yang ditambahkan

 3,815 bar

qin, 2 3  cv  (T3  T2 )
 0,718 kJ / kg. K  (2743,19  874,19) K
 1343,811 kJ / kg

Proses 5 – 1 adalah proses pelepasan panas pada proses
volume konstan

Proses 3 – 4 adalah proses penambahan panas pada

qout  cv  (T5  T1 )
 0,718 kJ / kg. K  (1382,07  363) K

tekanan konstan

 731,69 kJ / kg

Untuk harga T4:
qin, 34  cp  (T4  T3 )  T4  T3 

qin , 34

b. Efisiensi Thermal Siklus

cp



qin , net  q out
wnet
q

 1  out
qin , net
qin , net
qin , net

Untuk harga qin, 3 – 4:
qin, net  qin , 23  q in, 3 4

1

731,69
 0,5819  58,19%
1750

atau
qin, 34  qin , net  qin , 23
 (1750  1343,811)kJ / kg  406,189 kJ / kg

maka
T4  T3 

qin , 3 4
cp

 2743,19 K 

406,189 kJ / kg
 3147,36 K
1,005 kJ / kg. K

c. MEP siklus
MEP 

Wnet

v1  v 2

Wnet
Wnet

 r 1
 1
v1 
 v1 1  
r 
r



Untuk harga Wnet:
Wnet  qin , net  qout
 (1750  731,69) kJ / kg  1018,31 kJ / kg

Ali Hasimi Pane
Untuk harga v1:
1bar
RT 0,278 kPa. m 3 / kg. K  363 K


p1
1bar
10 2 kPa

v1 

 1,0092 m 3 / kg

Maka

MEP 

1018,31kJ / kg
10 3 N .m
1 kPa


3
1 kJ
 1
10 N / m 2
1,0092 m 3 / kg 1  
 9

 1135,16 kPa

Penyelesaian:

atau

a. Efisiensi Thermal Siklus
MEP  1135,16 kPa 

1 bar
10 2 kPa

 11,3516 bar

Soal 3 – 4 Siklus dual dengan temperatur dan tekanan
awal kompresinya adalah 20 oC dan 100 kPa, kemudian

 1

pancungnya (cutoff ratio) adalah 2, tentukanlah efisiensi

r k 1



rC k 1  1
k (rC  1)  (  1)

Untuk harga r:
r

tekanan pada akhir proses kompresinya adalah 10 MPa.
Jika tekanan maksimum siklus adalah 20 Mpa dan rasio

1

v1
v2

Untuk harga v1:
RT1
p1

v1 

siklus dan daya keluaran siklus jika massa aliran udaranya


0,1 kg/detik.

0,287 kpa. m 3 / kg. K  293 K
 0,8409 m 3 / kg
100 kPa

Untuk harga v2:

Diketahui:
p2 = 10 MPa = 104 kPa

p1

= 100 kPa

;

T1

= 20 + 273 = 293 K

;

p3 = p4 = 20 MPa = 20 x 103 kPa

rC = 2
;

RT2
p2

k = 1,4

3

R

= 0,287 kpa. m /kg. K (Konstanta udara)

cv

= 0,718 kJ/kg. K

;

v2 

cp = 1,005 kJ/kg. K

Harga T2 dapat ditentukan dari proses 1 – 2:
T2  p 2 


T1  p1 



(k 1) / k

p 
 T2  T1   2 
 p 
 1

( k 1) / k

Ditanya:
a. Efisiensi thermal siklus

 10000 
 293 K 

 100 

b. Daya keluaran siklus jika massa aliran udara 0,1

(1, 41) / 1,4

 1092,185 K

kg/detik
Maka
Solusi: Siklus Dual seperti gambar:
v2 

0,287 kpa. m 3 / kg. K  1092,185 K
 0,0315 m 3 / kg
10000 kPa

Ali Hasimi Pane
Harga qin, 3 – 4, dapat ditentukan dari proses 3 – 4 adalah

Jadi harga r:
r

v1 0,8409

 26,69
v 2 0,0315

qin, 34  cp  (T4  T3 )

Harga T4 dapat ditentukan dari proses 3 – 4 adalah proses

Untuk harga α:



proses penambahan panas pada tekanan konstan:

penambahan panas pada tekanan konstan:

p3 20000

2
p 2 10000

T3 T4
v

 T4  T3  4  T3  rC
v3 v 4
v3

Oleh karena itu, Efisiensi thermal siklus:
1

 1
r

1

k 1

T4  2184,37 K  2  4368,74 K

k 1



rC
1
k (rC  1)  (  1)

1
(26,69)1, 41

maka
qin, 34  1,005 kJ / kg. K  (4368,74  2184,37) K

2  (2)1, 41  1

1,4  2(2  1)  (2  1)

 0,8841  88, 41%

 2195,29 kJ / kg

Sehingga qin, net dapat ditentukan:
qin, net  qin , 23  qin , 34

b. Daya keluaran siklus jika massa aliran udara 0,1
kg/s


 (783,7114  2195,29) kJ / kg  2979 kJ / kg




W out  m  wout  m    qin, net



Oleh karena itu, W out dapat ditentukan:
Untuk harga qin, net:



W out  0,1 kg / s  0,8841  2979 kJ / kg  263,373 kW

qin, net  qin , 23  q in, 3 4

Harga qin, 2 – 3, dapat ditentukan dari proses 2 – 3 adalah
proses penambahan panas pada volume konstan:
qin, 2 3  cv  (T3  T2 )

Soal 3-5 Siklus dual, tekanan dan temperatur awal
kompresinya adalah 100 kPa dan 27 oC, pada proses
kompresi isentropik, volume udara berubah dari 0,0708
m3 menjadi 0,0042 m3, dan pada proses tekanan konstan,
temperatur udara meningkat dari 1149 oC menjadi 1593

Harga T3 dapat ditentukan dari proses 2 – 3 adalah proses
penambahan panas pada volume konstan:
T3 T2
p

 T3  T2  3  T2  
p3 p 2
p2
T3  1092,185 K  2  2184,37 K

o

C. Tentukanlah:

a. Rasio pancung dan rasio kompresi
b. Panas yang masuk dan keluar dari siklus
c. Efisiensi thermal siklus
Diketahui:
v1 = 0,0708 m3

p1
T1

qin, 2 3  0,718 kJ / kg. K  (2184,37  1092,185) K
 783,7114 kJ / kg

= 27 +273 = 300 K

T3

= 1149 + 273 = 1422 K

T4

maka

= 100 kPa ;

= 1593 + 273 = 1866 K

k

= 1,4

R

= 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara)

cv

= 0,718 kJ/kg. K

;

;

v3 = 0,0042 m3

cp = 1,005 kJ/kg. K

Ali Hasimi Pane
Ditanya:

-

a. Rasio pancung (cut off ratio) dan rasio kompressi

Untuk Energi Panas Masuk yang terjadi pada
proses 2 – 3 dan 3 – 4

b. Energi panas masuk dan keluar dari siklus

Untuk proses 2 – 3 panas masuk pada langkah volume

c. Efisiensi thermal siklus

konstan, maka:

Solusi: Siklus Dual seperti gambar:

qin, 2 3  cv  (T3  T2 )

Dimana T3 = 1422 K, sementara T2:
T2  v1

T1  v 2







k 1

 r k 1  T2  T1  r k 1

 300 K  16,861, 41  928,68K

jadi
qin, 2 3  0,718kJ / kg. K  (1422  928,68) K
 354,204 kJ / kg

Penyelesaian:
a. Rasio Pancung/Cutoff Ratio dan Rasio Kompresi

Untuk proses 3 – 4 panas masuk pada langkah tekanan
konstan, maka:

-

qin, 34  cp  (T4  T3 )
 1,005 kJ/kg. K  ( 1866-1422 )K
 446,22 kJ / kg

Untuk rasio pancung/cutoff ratio
rC 

v4
v3

Dimana v3 = 0,0042 m3, sementara untuk v4 dapat
ditentukan dari proses 3 – 4:

Oleh karena itu, energi panas netto masuk adalah:
qin, net  qin ,2 3  qin,3 4

v 4 T4
T

 v 4  v3  4
v 3 T3
T3
 1866 
3
v 4  0,0042 m 3  
  0,0055 m
 1422 

 354,204  446,22  800,424 kJ / kg

-

Untuk Energi Panas Keluar yang terjadi pada
proses 5 – 1, dapat ditentukan

Jadi

qin,51  cv  (T5  T1 )

rC 

v 4 0,0055

 1,31
v3 0,0042

Untuk T1 = 300 K, sementara T5 dapat ditentukan
berdasarkan proses 4 – 5 langkah ekspansi isentropik:

-

Untuk rasio kompresi
r

r
T5  T4   C
 r


v1
v2

Dimana v2 = v3 = 0,0042 m3
r

v1 0,0708

 16,86
v 2 0,0042

b. Energi Panas Masuk dan Keluar dari Siklus






k 1

1, 41

 1,31 
 1866 K  



 16,86 

 671,55 K

jadi
qin,51  0,718 kJ / kg. K  (671,55  300) K
 266,77 kJ / kg

Ali Hasimi Pane
Penyelesaian:

c. Efisiensi Thermal Siklus



Langkah pertama penentuan besaran – besaran temperatur

qin , net  qout
wnet
q

 1  out
qin , net
qin, net
qin , net

dan tekanan pada setiap proses
Proses 1 – 2 adalah proses langkah kompresi isentropik

1

266,77
 0,6667  66,67%
800,424

Harga T2:

Soal 3 – 6 Siklus dual dengan rasio kompresi 15, bekerja
pada tekanan dan temperatur awal kompresi adalah 1 bar
dan

300

K.

Kemudian

tekanan

dan

temperatur

T2  v1

T1  v 2







k 1

 r k 1  T2  T1  r k 1

 300 K  151, 41  886,25 K

maksimumnya adalah 70 bar dan 3000 K. Tentukan
energi panas yang ditambahkan, energi panas yang
dibuang, kerja netto siklus dan efisiensi thermal siklus.

Harga p2:
p 2  v1

p1  v 2


k


  r k  p 2  p1  r k



Diketahui:
p1

= 1 bar ; T1 = 300 K

p3 = p4 = 70 bar ;

;

r = 18

;

k = 1,4

 1 bar  151,4  44,31bar

T4 = 3000 K

R

= 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara)

Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada

cv

= 0,718 kJ/kg. K

volume konstan

;

cp = 1,005 kJ/kg. K

Ditanya:
a. Energi panas netto yang ditambahkan
b. Energi panas yang dibuang

Harga T3:
T3 T2

 T3  T2 
p3 p 2

p3
p2

c. Kerja netto siklus
d. Efisiensi thermal siklus

T3  886,25 K 

70
 1400,08 K
44,31

Solusi: Siklus Dual seperti gambar:
Harga qin, 2 – 3:
qin, 2 3  cv  (T3  T2 )
 0,718 kJ / kg. K  (1400,08  886,25) K
 368,93 kJ / kg

Proses 3 – 4 adalah proses penambahan panas pada
tekanan konstan
Harga qin, 3 – 4:
qin, 34  1,005 kJ / kg. K  (3000  1400,08) K
 1607,92 kJ / kg

Proses 4 – 5 adalah proses kerja ekspansi isentropik
Harga T5:
T5  V5 
 
T4  V 4 
 

k 1

r
 C
 r







k 1

r
 T5  T4   C
 r







k 1

Ali Hasimi Pane
Dimana: rC 

v 4 T4

, maka:
v 3 T3

r
T5  T4   C
 r







k 1

T
1
 T4   4  
T

 3 r

 3000
1
 3000 K  

 

 1400,08 15 

k 1

1,4 1

 1377,44 K

Oleh karena itu,
a. Energi panas masuk netto yang ditambahkan
kesiklus
qin, net  qin , 23  qin , 34
 (368,93  1607,92) kJ / kg  1976,85 kJ / kg

b. Energi panas yang dibuang dari siklus
Dapat ditentukan dari proses 5 – 1:
qout  cv  (T5  T1 )
 0,718 kJ / kg. K  (1377,44  300) K
 773,6 kJ / kg

c. Kerja netto siklus
Wnet  qin , net  qout
 (1976,85  773,6) kJ / kg  1203,25 kJ / kg

d. Efisiensi thermal siklus



qin , net  q out
wnet
q

 1  out
qin , net
qin , net
qin , net

1

773,6
 0,6087  60,87%
1976,85

Ali Hasimi Pane
IV. Siklus Rankine (Rankine Cycle)

 Proses 3 – 4 adalah proses kerja ekspansi isentropik
atau kerja keluaran turbin
wT  h3  h 4

4.1 Siklus Rankine Ideal
qin

…4.c

 Proses 4 – 1 adalah proses pelepasan panas pada
tekanan konstan dalam kondensor

Ketel Uap
2

q out  h 4  h1

3

…4.d

w Tur, out
Sementara untuk menentukan efisiensi thermal siklus dapat

Turbin

ditentukan:
w pump, in

4
Pompa
Kondensor

qout

 th 

w net
q in



wT  w p
q in

…4.e

atau

1

 th 

wnet qin  q out
q

 1  out
q in
q in
q in

…4.f

Gambar 4. Siklus Rankine Ideal

Analisa Thermodinamika:
 Proses 1 – 2 adalah proses kompresi isentropik atau
kerja pompa
w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1

…4.a

Dimana h1 = hf dan v1 = vf diperoleh dari tabel uap air
berdasarkan pada tekanan titik 1.

 Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada
tekanan konstan dalam ketel uap
q in  h 3  h 2

…4.b

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
Soal 4.1 Siklus Rankine ideal, dimana uap panas lanjut

qin

masuk ke turbin pada tekanan dan temperatur masingmasingnya adalah 8 MPa dan 480oC. Tekanan kondensor

Ketel Uap

8 kPa. Jika kerja netto siklus adalah 100 MW, tentukanlah:

3

2

w Tur, out
Turbin

a. Laju panas masuk yang dibutuhkan ketel uap dalam kW
b. Efisiensi thermal siklus

w pump, in

4
Pompa
Kondensor

Diketahui: Siklus Rankine seperti gambar
P3

qout

1

= 8 MPa = 8000 kPa = 80 bar
o

T3

= 480 C

P4

= 8 kPa = 0,08 bar

wnet = 100 MW
Ditanya: seperti soal
Penyelesaian:
Langkah awal dilakukan analisis pada setiap proses
berdasarkan diagram alir dan diagram T-s, sebagai berikut:

Proses 1 – 2 : Kerja Pompa
w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1

dan
h2  h1  wp

Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu:
P1
v1

= vf = 1,0084 x 10-3 m3/kg

h1

= hf = hf,4 = 173,88 kJ/kg

Gambar Soal 1-1 Siklus Rankine Ideal

= 0,08 bar, diperoleh:

hfg,4 = 2403,1 kJ/kg
sf

h2  173,88 kJ / kg  8,059 kJ / kg  181,939 kJ / kg

= 0,5926 kJ/kg . K

sg

Sehingga

= 8,2287 kJ/kg . K
Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap
q in  h 3  h 2

maka
w p  v1  ( P2  P )
1
 m3 
  (80  0,08)bar
 1,0084  103 
 kg 


105 N / m 2 1kJ

 8,059 kJ / kg
1bar
103 N . m

Dari tabel uap air pada tekanan ketel uap yaitu:
P3 = 80 bar dan 480oC; diperoleh:
h3 = 3348,4 kJ/kg
s3 = 6,6586 kJ/kg . K
maka
q in  (3348 , 4  181 ,939 ) kJ / kg
 3166 , 461 kJ / kg

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane


Wnet  m  ( wT  w p )

Proses 3 – 4: Kerja turbin
wT  h3  h 4

atau
Untuk h4, dimana berada pada posisi phasa campuran dan

m

pada tekanan kondensor (P4 = P1 = 0,08 bar), maka dapat


W net
wT  w p

ditentukan:
h 4  h f , 4  x . h fg , 4

100 MW
10 3 kJ / s
 78,864 kg / s
(1276,071  8,059) kJ / kg 1 MW



Dimana konstanta x adalah menyatakan kualitas uap yang
dapat ditentukan:
x

sehingga

Q  78 ,864 kg / s  3166 , 461 kJ / kg

s4  s f ,4
s g ,4  s f ,4

Dimana s4 = s3, sedangkan sf,4 dan sg,4 diperoleh dari tabel

 249 , 72  10 3 kW

b. Efisiensi Thermal Siklus

uap air pada tekanan kondensasi P1 = P4 = 0,08 bar

 th 

maka
x


Wnet

Q

6,6586  0,5926
 0,79
8,2287  0,5926



100  10 3 kW
249,72  10 3 kW

 0,40  40%

sehingga
h4  173 ,88 kJ / kg  ( 0 ,79  2403 ,1 kJ / kg )
 2072 ,329 kJ / kg

Soal 4.2 Sebuah sistem pembangkit tenaga uap beroperasi
dengan siklus Rankine ideal, yang bekerja pada batas tekanan
dari 3 MPa dan 50 kPa. Temperatur uap pada sisi masuk

maka

turbin adalah 300oC, jika laju aliran massa uap adalah

wT  h3  h 4
 ( 3348 , 4  2072 ,329 ) kJ / kg
 1276 , 071 kJ / kg

35 kg/s. Tentukanlah:
a. Gambarkan proses sistem dalam diagram T-s
b. Efisiensi Thermal Siklus
c. Kerja netto siklus

Proses 4 – 1: Panas yang dibuang kondensor untuk proses

d. Daya output sistem pembangkit tenaga

kondensasi
q out  h 4  h1
 ( 2072 , 329  173 ,88 ) kJ / kg
 1898 , 449 kJ / kg

Diketahui: Sistem pembangkit tenaga uap beoperasi dengan
siklus Rankine
P3

Oleh karena itu, dapat diselesaikan:

= 3 MPa = 30 bar

T3

= 300oC

P4

= 50 kPa = 0,5 bar



a. Laju aliran panas masuk yang dibutuhkan ketel uap

m

= 35 kg/s

dalam kW

Ditanya: seperti soal



Q  m  q in

Penyelesaian:


m adalah laju aliran massa uap air, dimana kerja netto siklus

a. Diagram T-s Sistem (Siklus Rankine Ideal)

diketahui, maka dapat ditentukan:

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
Tekanan = 30 bar
Temp (oC)

Enthalpi (kJ/kg)

Entropi (kJ/kg . K)

280

2941,3

6,4462

300

h3 = ?

s3 = ?

320

3043,4

6,6245

Untuk h3:

 320  300 

h 3  3043 , 4  
  ( 3043 , 4  2941 ,3 ) 
 320  280 

 2992 ,35 kJ / kg

Untuk s3:

proses, untuk menyelesaikan pertanyaan berikutnya:

 320  300 

s 3  6 ,6245  
  ( 6 ,6245  6 , 4462 ) 
 320  280 

 6 ,5354 kJ / kg . K

Proses 1 – 2 : Kerja Pompa

maka

Langkah selanjutnya adalah dilakukan analisis pada setiap

w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1

q in  ( 2992 ,35  343 ,525 ) kJ / kg
 2648 ,825 kJ / kg

dan
h2  h1  wp

Proses 3 – 4: Kerja turbin
wT  h3  h 4

Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu:
P1 = 0,5 bar, diperoleh:
v1 = vf = 1,030 x 10-3 m3/kg

Untuk h4, karena berada pada posisi phasa campuran dan

h1 = hf = 340,49 kJ/kg

pada tekanan kondensor (P4 = P1 = 0,08 bar), maka dapat
ditentukan:
h 4  h f , 4  x . h fg , 4

maka
w p  v1  ( P2  P )
1
 m3 
  (30  0,5)bar
 1,030  10 3 
 kg 




Dimana konstanta x adalah menyatakan kualitas uap yang
dapat ditentukan:

105 N / m 2 1kJ
 3,039 kJ / kg
1bar
103 N . m

x

s4  s f ,4
s g ,4  s f ,4

Sehingga
h2  340,49 kJ / kg  3,039 kJ / kg  343,525 kJ / kg

Dimana s4 = s3 = 6,5354 kJ/kg . K, sedangkan sf,4 dan sg,4
diperoleh dari tabel uap air pada tekanan kondensasi yaitu:

Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap
q in  h 3  h 2

P1 = P4 = 0,08 bar
hf,4 = 340,49 kJ/kg
hfg,4 = 2305,4 kJ/kg

Dari tabel uap air pada tekanan dan temperatur uap panas

sf,4

= 1,0910 kJ/kg . K

lanjut, yaitu: P3 = 30 bar dan 300oC; dengan metode

sg,4 = 7,5939 kJ/kg . K

interpolasi diperoleh:

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
maka
x

a. Diagram T-s siklus Rankine dan analisis thermodinamika
6,5354  1,0910
 0,84
7,5939  1,0910

pada setiap proses.
b. Kerja netto siklus
c. Efisiensi siklus
d. Laju aliran massa uap

sehingga
h 4  340 , 49 kJ / kg  ( 0 ,84  2305 , 4 kJ / kg )
 2277 , 026 kJ / kg

Diketahui Siklus Rankine ideal dengan data operasional:
P3
T3

maka
wT  h 3  h 4
 ( 2992 ,35  2277 , 026 ) kJ / kg
 715 ,324 kJ / kg

= 10 MPa = 100 bar
= 500oC

P1

= P4 = 10 kPa = 0,1 bar



W net = 210 MW

Ditanya seperti soal:
Proses 4 – 1: Panas yang dibuang kondensor untuk proses
kondensasi

Penyelesaian:
a. Diagram T – s Siklus Rankine Ideal dan Analisis

q out  h 4  h1
 ( 2277 , 026  340 , 49 ) kJ / kg
 1936 ,536 kJ / kg

Thermodinamika pada setiap proses

Oleh karena itu, dapat ditentukan:

b. Kerja Netto Siklus
wnet  wT  wP
 (715,324  3,039) kJ / kg  712,285 kJ / kg

c. Efisiensi Thermal Siklus

th  1 

 1

qout
qin
1936,536
 0,2689  26,89%
2648,825

d. Daya Output Sistem Pembangkit Tenaga


Analisis Thermodinamika pada setiap proses:



W net  m  wnet
 35 kg / s  712,285 kJ / kg
 24929,98 kW  24,93 MW

Proses 1 – 2 : Kerja Pompa
w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1

dan
h2  h1  wp
Soal 4.3 Sistem pembangkit tenaga uap beroperasi dengan
siklus Rankine ideal menghasilkan daya sebesar 210 MW.
Uap panas lanjut masuk ke-turbin pada tekanan dan
temperatur adalah 10 MPa dan 500oC, kemudian uap
didinginkan dalam kondensor pada tekanan kondensor

Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu:
P1 = 0,1 bar, diperoleh:
v1 = vf = 1,0102 x 10-3 m3/kg
h1 = hf = 191,83 kJ/kg

10 kPa. Tentukanlah:
Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
maka

Dimana konstanta x adalah menyatakan kualitas uap yang
dapat ditentukan:

w p  v1  ( P2  P )
1
 m3 
  (100  0,1)bar
 1,0102  10 3 
 kg 




105 N / m 2 1kJ
 10,092 kJ / kg
1bar
103 N . m

x

s4  s f ,4
s g ,4  s f ,4

Dimana s4 = s3 = 6,5952 kJ/kg . K, sedangkan sf,4 dan sg,4
diperoleh dari tabel uap air pada tekanan kondensasi yaitu:
P1 = P4 = 0,1 bar

Sehingga
h2  191,83 kJ / kg  10,092 kJ / kg  201,922 kJ / kg

hf,4 = 191,83 kJ/kg
Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap
q in  h 3  h 2

hfg,4 = 2392,8 kJ/kg
sf,4

= 0,6493 kJ/kg . K

sg,4 = 8,1502 kJ/kg . K
Dari tabel uap air pada tekanan dan temperatur uap panas
lanjut, yaitu: P3 = 100 bar dan 500oC; dengan metode

maka

interpolasi diperoleh:
Tekanan = 100 bar
Temp (oC)

Enthalpi (kJ/kg)
3321,4

6,5282

500

h3 = ?

s3 = ?

520

3425,1

6,6622

6,5952  0,6493
 0,793
8,1502  0,6493

Entropi (kJ/kg . K)

480

x

sehingga
h 4  191 ,83 kJ / kg  ( 0 , 793  2392 ,8 kJ / kg )
 2089 ,32 kJ / kg

maka
Untuk h3:

 520  500 

h 3  3425 ,1  
  ( 3425 ,1  3321 , 4 ) 
520  480 


 3373 , 25 kJ / kg

wT  h 3  h 4
 ( 3373 , 25  2089 ,32 ) kJ / kg
 1283 ,93 kJ / kg

Proses 4 – 1: Panas yang dibuang kondensor untuk proses
Untuk s3:

 520  500 

s 3  6 , 6622  
  ( 6 , 6622  6 ,5282 ) 
 520  480 

 6 ,5952 kJ / kg . K

Maka panas yang diterima ketel uap selama proses
penguapan:
q in  (3371 , 25  201 ,922 ) kJ / kg

kondensasi
q out  h 4  h1
 ( 2089 ,32  191 ,83 ) kJ / kg
 1897 , 49 kJ / kg

b. Kerja Netto Siklus
wnet  wT  wP
 (1283,93  10,092) kJ / kg  1273,838 kJ / kg

 3171 ,328 kJ / kg

c. Efisiensi Thermal Siklus
Proses 3 – 4: Kerja turbin

th  1 

wT  h3  h 4
Untuk h4, karena berada pada posisi phasa campuran dan
pada tekanan kondensor (P4 = P1 = 0,08 bar), maka dapat

 1

qout
qin
1897,49
 0,4017  40,17%
3171,328

ditentukan:
h 4  h f , 4  x . h fg , 4
Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
d. Laju Aliran Massa Uap




W net  m  wnet

atau




W net
m
wnet



210 MW 103 kJ / s
 164,856 kg / s
1273,838 1 MW

Soal 4.4 Sistem pembangkit tenaga uap menggunakan bahan
bakar batu bara yang menghasil tenaga listrik 300 MW.
Sistem ini beroperasi sesuai dengan siklus Rankine ideal
dimana uap panas lanjut masuk ke-turbin pada kondisi
Diagram T-s Siklus Rankine

tekanan dan temperatur: 5 MPa dan 450oC dan tekanan
kondensor 35 kPa. Nilai kalor batu bara dari hasil proses
pembakaran adalah 29300 kJ/kg. Diasumsikan bahwa 75%

Analisis thermodinamika setiap proses

nilai kalor tersebut ditransfer untuk proses penguapan ke
ketel uap dan efesiensi generator listriknya adalah 96%.

Proses 1 – 2 : Kerja Pompa
w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1

Tentukanlah:
dan

a. Diagram T-s dan analisa thermodinamika

h2  h1  wp

b. Efisiensi seluruh sistem pembangkit tenaga (rasio daya
netto

elektrik

yang

dihasilkan

terhadap

masuk/bahan bakar)

Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu:

c. Laju suplai bahan bakar batu bara yang dibutuhkan
Diketahui: Siklus Rankine ideal

P1 = 0,35 bar, diperoleh:

= 300 MW

P1

= P4 = 35 kPa = 0,35 bar

P2

= P3 = 5 MPa = 50 bar

T3

= 450oC ;

Cbatu bara = 29300 kJ/kg
;

Tekanan

Volume Spesifik

Enthalpi

(bar)



W

Pembakan = 0,75

energi

vf x 10-3 (m3/kg)

(kJ/kg . K)

0,3

1,0223

289,23

0,35

vf = ?

hf = ?

0,4

1,0265

317,58

Generator = 0,96

Ditanya: Seperti soal?

Penyelesaian:
a. Diagram T-s dan Analisa Thermodinamika

Untuk harga v1 = vf:
  0 , 4  0 , 35
v f  1, 0265   

  0 , 4  0 ,3



  (1, 0265  1, 0223 ) 




 1, 0244 m 3 / kg

Untuk harga hf = h1:

  0 , 4  0 , 35
h f  317 ,58   

  0 , 4  0 ,3
 303 , 405 kJ / kg



  ( 317 , 58  289 , 23 ) 




Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
maka

Untuk h3 pada tekanan 60 bar

w p  v1  ( P2  P )
1
 m3 
  (50  0,35)bar
 1,0244  10 3 
 kg 




10 5 N / m 2
1 kJ
 5,086 kJ / kg
1bar
103 N . m

Sehingga
h2  303,405 kJ / kg  5,086 kJ / kg  308,491 kJ / kg

 500  450 

h3  3422 , 2  
  ( 3422 , 2  3277 ,3 ) 
 500  440 

 3301 , 45 kJ / kg
Untuk s3 pada tekanan 60 bar

  500  450 

s 3  6 ,8803   
  ( 6 ,8803  6 , 6853 ) 
  500  440 

 6 , 7178 kJ / kg . K

Maka harga h3 dan s3 sebenarnya pada tekanan 50 bar dan
450oC dapat ditentukan dengan metode interpolasi sebagai

Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap
q in  h 3  h 2

berikut:
Tekanan

Enthalpi (kJ/kg)

Entropi (kJ/kg . K)

40

3330,133

6,9351

50

h3 = ?

s3 = ?

60

3301,45

6,7178

(bar)
Dari tabel uap air (yang digunakan) pada tekanan dan
temperatur uap panas lanjut, yaitu: P3 = 50 bar dan 450oC;
dengan metode interpolasi (karena tekanan 50 bar berada
diantara tekanan 40 dan 60 bar, dan temperatur pada 440 dan
500oC) diperoleh harga h3 dan s3:
-

Untuk h3 pada tekanan 50 bar dan 450oC:

Pada tekanan 40 bar dan temperatur 440 dan 500oC
Tekanan = 40 bar
o

Temp ( C)

Enthalpi (kJ/kg)

Entropi (kJ/kg . K)

440

3307,1

6,9041

450

h3 = ?

s3 = ?

500

3445,3

7,0901

 60  50 

h3  3301, 45  
  (3301, 45  3330 ,133 ) 
 60  40 

 3315 ,792 kJ / kg

Untuk s3 pada tekanan 70 bar dan 450oC:

  60  50 

s 3  6 , 7178   
  ( 6 , 7178  6 ,9351 ) 
  60  40 

 6 ,8265 kJ / kg . K

Untuk h3 pada tekanan 40 bar

 500  450 

h3  3445 ,3  
  (3445 , 3  3307 ,1) 
 500  440 

 3330 ,133 kJ / kg

Maka panas yang diterima ketel uap selama proses
penguapan:
q in  ( 3315 , 792  308 , 491 ) kJ / kg
 3007 ,301 kJ / kg

Untuk s3 pada tekanan 40 bar

 500  450 

s 3  7 , 0901  
  ( 7 , 0901  6 ,9041 ) 
 500  440 

 6 ,9351 kJ / kg . K

-

Pada tekanan 60 bar dan temperatur 440 dan 500oC
Tekanan = 60 bar
Temp (oC)

Enthalpi (kJ/kg)

Entropi (kJ/kg . K)

440

3277,3

6,6853

450

h3 = ?
3422,2

6,8803

wT  h3  h 4

Untuk h4, karena berada pada posisi phasa campuran dan
pada tekanan kondensor (P4 = P1 = 0,35 bar), maka dapat
ditentukan:

s3 = ?

500

Proses 3 – 4: Kerja turbin

h 4  h f , 4  x 4 . h fg , 4

Dimana konstanta x adalah menyatakan kualitas uap yang
dapat ditentukan:
Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
x4 

Proses 4 – 1: Panas yang dibuang kondensor untuk proses

s4  s f ,4

kondensasi

s g ,4  s f , 4

q out  h 4  h1
 ( 2328 , 461  303 , 405 ) kJ / kg

Dimana s4 = s3 = 6,8265 kJ/kg . K, dan hf,4 = 303,405 kJ/kg,

 2025 , 056 kJ / kg

sedangkan sf,4 dan sg,4 diperoleh dengan metode interpolasi
dari tabel uap air pada tekanan kondensasi yaitu:

b. Efisiensi Seluruh Sistem Pembangkit

P1 = P4 = 0,35 bar

 overall   Th   pembakaran   generator
Tekanan

Enthalpi

Entropi

(bar)

(kJ/kg)

(kJ/kg . K)

hfg,4

Untuk efisiensi thermal siklus:

sf,4

sg,4

0,3

2336,1

0,9439

7,7686

0,35

hfg = ?

sf = ?

2319,2

1,0259

7,6700

q out
2025,056
1
 0,3266  32,66%
qin
3007,301

sg = ?

0,4

Th  1 

sehingga

 overall  0,3266  0,75  0,96  0,2352  23,52%
Untuk hfg,4:

  0 , 4  0 ,35
h fg , 4  2319 , 2   

  0 , 4  0 ,3
 2327 , 65 kJ / kg



  ( 2319 , 2  2336 ,1) 




c. Laju Suplai Bahan Bakar Batu Bara yang dibutuhkan



m Batu bara 

Q in
C Batu Bara

Untuk sf,4:


 0 , 4  0 , 35
s f , 4  1,0259  

  0 , 4  0 ,3
 0 ,9849 kJ / kg . K



  (1, 0259  0 ,9439 ) 






Q in

Untuk sg,4:

  0 , 4  0 ,35
s g , 4  7 , 6700   

  0 , 4  0 ,3
 7 , 7193 kJ / kg . K

Untuk harga Q in :


300 MW 10 3 kJ / s
W net


 overall
0,2352 1 MW
 1275510,204 kJ / s



  ( 7 , 6700  7 , 7686 ) 




sehingga:


m Batu bara 

maka
x4 

6,8265  0,9849
 0,867
7,7193  0,9849

1275510,204 kJ / s 1 ton
29300 kJ / kg 103 kg

 0,043533 ton / s  156,72 ton / jam

sehingga
h 4  303 , 405 kJ / kg  ( 0 ,867  2327 , 65 kJ / kg )
 2321 , 478 kJ / kg

maka
wT  h 3  h 4
 (3315,792  2328 , 478 ) kJ / kg
 987 ,314 kJ / kg

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
4.2 Siklus Rankine dengan Pemanas Ulang

 Proses 3 – 4 adalah proses kerja ekspansi isentropik
atau kerja keluaran turbin tingkat I (tekanan tinggi)

3

wT , I  h 3  h 4
Turbin
Tekanan
Rendah

Turbin
Tekanan
Tinggi

Ketel Uap

…4.i

 Proses 4 – 5 adalah proses panas ulang pada tekanan
konstan pada reheater

4

q reheater  h 4  h 5

P4 = P5 = PReheat

6

…4.j

 Proses 5 – 6 adalah proses kerja ekspansi isentropik
atau kerja keluaran turbin tingkat II (tekanan

5
Kondensor

rendah)

Pompa

wT , II  h5  h 6

…4.k

2
1

 Proses 6 – 1 adalah proses pelepasan panas pada
tekanan konstan dalam kondensor
Turbin Tekanan

Pemanas Ulang

q out  h 6  h1

Tinggi
Turbin
Tekanan
Rendah

…4.l

Sementara untuk menentukan efisiensi thermal siklus dapat
ditentukan:

 th 

( w T , I  w T , II )  w p
w net

q in
q in

…4.m

atau

 th 

wnet (q boiler  q reaher )  q out

qin
(qboiler  q reheater )

…4.n
 1

Gambar 2. Siklus Rankine dengan Pemanas Ulang

q out
(qboiler  q reheater )

Analisa Thermodinamika:
 Proses 1 – 2 adalah proses kompresi isentropik atau
kerja pompa
w p  v f  ( P2  P1 )  h 2  h1

…4.g

Dimana h1 = hf dan v1 = vf diperoleh dari tabel uap air
berdasarkan pada tekanan titik 1.

 Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada
tekanan konstan dalam ketel uap
q boiler  h3  h 2

…4.h

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
Soal 4.5 Sebuah sistem pembangkit tenaga uap, beroperasi

Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu:

berdasarkan siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang.

P1 = 0,2 bar, diperoleh:

Kondisi uap masuk pada turbin tekanan tinggi adalah 8 Mpa
dan 500oC dan keluar pada tekanan 3 Mpa. Sebelum uap

v1 = vf = 1,0172 x 10-3 m3/kg

masuk pada turbin tekanan rendah, uap dipanas ulang hingga

h1 = hf = 251,40 kJ/kg

o

pada temperatur 500 C. Jika tekanan uap yang keluar dari
turbin tekanan rendah adalah 20 kPa, tentukanlah:
a. Gambar diagram T-s sistem dan analisa thermodinamika

maka
w p  v1  ( P2  P1 )

sistem

 m3 
  (80  0,2)bar
 1,0172  10 3 
 kg 



b. Panas masuk netto dan kerja netto siklus
c. Efisiensi thermal siklus



1 kJ
10 5 N / m 2
 8,117 kJ / kg
1bar
10 3 N . m

Diketahui: Siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang
P2 = P3 = 8 MPa = 80 bar ;

T3 = 500oC

P4 = P5 = 3 MPa = 30 bar ;

T5 = 500oC

Sehingga
h2  251,40 kJ / kg  8,117 kJ / kg  259,517 kJ / kg

P6 = P1 = 20 kPa = 0,2 bar

Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap

Ditanya: seperti soal

q in , boiler  h3  h 2

Penyelesaian:
a. Gambar Diagram T-s Siklus dan Analisa Thermodinamika

Dari tabel uap air diperoleh harga h3 dengan metode
interpolasi yaitu pada tekanan 80 bar dan 500oC:

Turbin Tekanan

Tekanan = 80 bar

Pemanas Ulang

Temp (oC)
Turbin
Tekanan
Rendah

Enthalpi (kJ/kg)

Entropi (kJ/kg . K)

480

3348,4

6,6586

500

h3 = ?

s3 = ?

520

Tinggi

3447,7

6,7871

Untuk h3 pada tekanan 80 bar dan 500oC

 520  500 

h3  3447 , 7  
  (3447 , 7  3348 , 4 ) 
 520  480 

 3398 , 05 kJ / kg
Untuk s3 pada tekanan 80 bar dan 500oC:
Diagram T-s Siklus Rankine ideal dengan Pemanas Ulang

  520  500 

s3  6 , 7871   
  ( 6 , 7871  6 , 6586 ) 
520  480 


 6 , 7229 kJ / kg . K

Analisa Thermodinamika
Proses 1 – 2 : Kerja Pompa
w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1

sehingga
q in ,boiler  3398 ,05  259 , 517  3138 , 533 kJ / kg

dan
h2  h1  wp

Proses 3 – 4 adalah kerja turbin tekanan tinggi atau
tingkat pertama
wT ,1  h3  h 4
Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
Untuk harga h4 diperoleh dengan metode interpolasi dari

sg,6 = 7,9085 kJ/kg . K

tabel uap panas lanjut pada tekanan 30 bar dan entropi
s4 = s3 = 6,7229 kJ/kg . K:

Sementara harga s6 = s5 = 7,2338 kJ/kg . K, maka:

Tekanan = 30 bar
Entropi

Enthalpi

Temperatur

(kJ/kg . K)

(kJ/kg)

Saturasi (oC)

6,6245

3043,4

6,7229

h4 = ?

6,7801

7 , 2338  0 ,8320
 0 ,905
7 ,9085  0 ,8320

x6 

3138,7

jadi:
h 6  251 , 40 kJ / kg  ( 0 ,905  2358 , 3) kJ / kg

233,90

 2385 , 662 kJ / kg

sehingga:

maka:
 6 ,7801  6 ,7229
h 4  3138 ,7  

 6 , 7801  6 , 6245
 3103 ,67 kJ / kg

wT , 2  (3456,5  2385,662)kJ / kg  1070,838 kJ / kg



  ( 3138 ,7  3043 , 4 ) 




Sehingga:

Proses 6 – 1 adalah proses pembuangan energi panas
pada kondensor

wT ,1  (3398 , 05  3105 , 67 ) kJ / kg  292 ,38 kJ / kg

Proses 4 – 5 adalah proses pemanas ulang
qin, reheater  h5  h4

qout  (2385,662  251,40) kJ / kg  2134,262 kJ / kg

b. Panas Masuk Netto dan Kerja Netto Siklus
-

qin,net  qin , Boiler  qin , reheater

Untuk harga h5 diperoleh asi dari tabel uap panas lanjut pada

 (3138,533  352,83)kJ / kg  3491,363 kJ / kg

tekanan 30 bar dan temperatur 500oC:
h5 = 3456,5 kJ/kg

;

s5 = 7,2338 kJ/kg . K

Panas Masuk Netto

-

Kerja Netto Siklus
w net  wT ,1  wT , 2

maka:

 (292,38  1070,838)kJ / kg  1363,218 kJ / kg

qin, reheater  (3456,5  3103,67)kJ / kg  352,83 kJ / kg

c. Efisiensi Thermal Siklus
Proses 5 – 6 adalah kerja turbin tekanan rendah atau
turbin tingkat kedua

Th 

wnet
1363,218

 0,3905  39,05%
qin , net 3491,363

wT , 2  h5  h6

Untuk harga h6 dapat ditentukan:
h 6  h f , 6  ( x 6 . h fg , 6 )

Soal 4.6 Siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang, bekerja
pada kondisi uap panas lanjut 10 MPa dan 600oC masuk

Dimana x6 adalah kualitas uap pada proses tersebut, dapat

keturbin tingkat pertama (turbin tekanan tinggi), kemudian

ditentukan:

uap buangan turbin tingkat pertama dipanas ulang hingga

x6 

s6  s f ,6

temperatur 500oC sebelum masuk keturbin tingkat kedua.

s g ,6  s f ,6

Jika tekanan kondensornya adalah 6 kPa dan kualitas uap
buangan turbin tingkat kedua adalah 90%. Tentukanlah:

Harga-harga tersebut diperoleh dari tabel uap air pada

a. Gambar diagram T-s dan analisa thermodinamika sistem

tekanan kondensor 0,2 bar:

b. Panas masuk netto dan kerja netto siklus
c. Efisiensi thermal siklus

hf,6 = 251,40 kJ/kg
hfg,6 = 2358,3 kJ/kg

Diketahui: Siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang

sf,6

P2 = P3 = 10 MPa = 100 bar

= 0,8320 kJ/kg . K

;

T3 = 600oC
Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
T5 = 500oC

Sehingga

P6 = P1 = 6 kPa

= 0,06 bar

;

x6 = 0,9

Ditanya: seperti soal

h2  (151,53  10,058) kJ / kg  161,588 kJ / kg

Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap
q in , boiler  h3  h 2

Penyelesaian:
a. Gambar Diagram T-s Siklus dan Analisa Thermodinamika

Dari tabel uap air diperoleh harga h3 dan s3, yaitu pada
tekanan 100 bar dan 600oC:
h3 = 3625,3 kJ/kg
s3 = 6,9029 kJ/kg . K
maka:
q in , boiler  ( 3625 ,3  161 , 588 ) kJ / kg
 3463 , 712 kJ / kg

Proses 3 – 4 adalah kerja turbin tekanan tinggi atau
tingkat pertama
wT ,1  h3  h 4

Diagram T-s Siklus Rankine Ideal dengan Pemanas Ulang

Karena h4 adalah berada pada daerah uap panas lanjut, maka
perlu diketahui tekanan kerjanya. Oleh karena itu, untuk
mengetahui tekanan kerjanya, maka dapat diperoleh dengan

Analisa Thermodinamika

menyelesaikan proses 5 – 6, maka:
Proses 1 – 2 : Kerja Pompa
w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1

dan

Dari tabel uap air, pada tekanan kondensor 0,06 bar,
diperoleh:
hf,6 = 151,53 kJ/kg

h2  h1  wp

hfg,6 = 2415,9 kJ/kg

Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu:

sf,6

P1 = 0,06 bar, diperoleh:

sg,6 = 8,3304 kJ/kg . K

v1 = vf = 1,0064 x 10-3 m3/kg

Maka dapat diselesaikan:

h1 = hf = 151,53 kJ/kg

= 0,5210 kJ/kg . K

h 6  h f , 6  ( x 6 . h fg , 6 )
 151 , 53 kJ / kg  ( 0 ,9  2415 , 9 ) kJ / kg
 2325 ,84 kJ / kg

maka
w p  v1  ( P2  P1 )

dan
3

m
 1,0064  10 3 
 kg




  (100  0,06)bar



1 kJ
10 5 N / m 2
 10,058 kJ / kg
1bar
103 N . m

s 6  s f , 6  [ x 6  ( s g , 6  s f , 6 )]
 0 ,5210  [ 0 ,9  (8,3304  0 ,5210 )]
 7 , 5495 kJ / kg . K

Karena harga s6 = s5, maka berdasarkan harga tersebut dan
T5, dari tabel uap panas lanjut dapat diperoleh harag P5 = P4
dan h5 dengan metode interpolasi:
Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
s6 = s5 = 7,5495 kJ/kg . K dan T5 = 500oC

maka

Entropi

Tekanan

Enthalpi

(kJ/kg . K)

(bar)

(kJ/kg)

7,5698

15

3473,1

7,5495

P5

h5

7,4317

20

3467,6

Untuk P5:

 6,9917  6,9029 

h4  3159,3  
 6,9917  6,8452   (3159,3  3069,5)




 3104,868 kJ / kg

-

Interpolasi Kedua

Untuk h4 diman s4 = 6,9029 kJ/kg . K dan P4 = 15,735 bar

 7 , 4317  7 ,5495
P5  20  

 7 , 4317  7 ,5698
 15 , 735 bar



  ( 20  15 ) 




s4 = 6,9029 kJ/kg
Tekanan (bar)

Enthalpi (kJ/kg)

15

3029,824

15,735

h4 = ?

20

3104,868

Untuk h5:
  7 , 4317  7 ,5495
h 5  3467 ,6   

  7 , 4317  7 ,5698
 3473 ,01 kJ / kg



  ( 3467 ,6  3473,1) 




maka,

Dengan diperolehnya harga P5 = P4 = 15,735 bar dan harga
s3 = s4 = 6,9029 kJ/kg . K, maka dari tabel uap panas lanjut
dapat diperoleh harga h4 dengan melakukan dua kali metode

 20  15,735 

h4  3104,868  
  (3104,868  3029,824)
 20  15 

 3040,856 kJ / kg

interpolasi:
Oleh karena itu, proses 3 – 4 yang adalah kerja turbin
-

tekanan tinggi atau tingkat pertama dapat ditentukan:

Interpolasi Pertama

wT ,1  3625 ,3  3040 ,856  584 , 444 kJ / kg

Untuk h4 dimana s4 = 6,9029 kJ/kg . K dan P4 = 15 bar
P4 = 15 bar
Entropi (kJ/kg . K)

Enthalpi (kJ/kg)

6,8381

2992,7

6,9029

h4 = ?

6,9938

3081,9

Proses 4 – 5 adalah proses pemanasan ulang
qin, reheater  3473,01  3040,856  432,154 kJ / kg

Proses 5 – 6 adalah proses kerja turbin tekanan rendah atau
tingkat kedua:

maka,

wT , 2  h5  h 6

 6,9938  6,9029 

h4  3081,9  
 6,9938  6,8381   (3081,9  2992,7)




 3029,824 kJ / kg

 3473 , 01  2325 ,84  1147 ,17 kJ / kg

Proses 6 – 1 adalah proses pembuangan panas pada
kondensor

Untuk h4 diman s4 = 6,9029 kJ/kg . K dan P4 = 20 bar

qout  h6  h1
 2325,84  151,534  2174,306 kJ / kg

P4 = 20 bar
Entropi (kJ/kg . K)

Enthalpi (kJ/kg)

6,8452

3069,5

6,9029

h4 = ?

6,9917

3159,3

b. Panas Masuk Netto dan Kerja Netto Siklus

-

Untuk panas masuk netto:
qin,netto  qin, Boiler  qin , Re heater
 3463,712  432,154  3895,866 kJ / kg

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
-

Untuk kerja netto siklus:

Keterangan gambar:

wnet  (wT ,1  wT ,2 )  w p

1-2s-3-4s-5-6-1 : Siklus Rankine – pemanas ulang ideal

 (584,444  1147,17)  10,058  1721,556 kJ / kg

: Siklus Rankine – pemanas ulang aktual

Analisa Thermodinamika

c. Efisiensi Thermal Siklus

Th 

1-2-3-4-5-6-1

w net
1721,556

 0,4419  44,19%
qin ,net 3895,866

Proses 1 – 2 : Kerja Pompa
w p ,ideal  v1  ( P2  P1 )  h 2 s  h1

Soal 4.7 Sistem pemabnagkit tenaga beroperasi sesuai siklus
Rankine ideal dengan pemanas ulang, menghasilkan daya
netto sebesar 80 MW. Uap panas lanjut masuk ke turbin
o

tekanan tinggi pada 10 MPa dan 500 C dan turbin tekanan
rendah pada 1 MPa dan 500oC. Jika tekanan kondensornya
adalah 10 kPa, diketahui efisiensi isentropik turbin dan
pompa masing-masing adalah 80 dan 95 persen. Tentukanlah:
a. Diagram T-s siklus dan analisa thermodinamikanya

Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu:
P1

= 0,1 bar, diperoleh:

v1

= vf = 1,0102 x 10-3 m3/kg

h1

= hf = 191,83 kJ/kg

maka
w p ,ideal  h2 s  h1  v1  ( P2  P1 )
 m3 
  (100  0,1)bar
 1,0102  10 3 
 kg 



b. Panas masuk netto dan kerja siklus netto
c. Efisiensi thermal siklus
d. Laju aliran massa uap



1 kJ
10 5 N / m 2
 10,092 kJ / kg
1bar
10 3 N . m

Diketahui: Siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang
Untuk wp, aktual:



W net = 80 MW
w p ,aktual 

P1

= P6 = 10 kPa = 0,1 bar

P3

= P2 = 10 MPa = 100 bar

;

T3 = 500oC

P4

= p5 = 1 Mpa

= 10 bar

;

T5 = 500oC

T

= 80%

P = 95%

w p ,ideal

;

Ditanya: seperti soal

a. Diagram T-s siklus dan Analisa Thermodinamika



10,092 kJ / kg
 10,623 kJ / kg
0,95

Untuk harga h2:

P 
Penyelesaian

P

w p,ideal
w p ,aktual



h2 s  h1
h2  h1

maka
 h  h1 

h2  h1   2 s
 

P


 10,092 
 191,83  
 0,95   202,453 kJ / kg




Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap
q in , Boiler  h3  h 2

Dari tabel uap air pada tekanan temperatur ketel uap yaitu:
P3 = 100 bar dan 500oC; dengan metode interpolasi
diperoleh:

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
maka

P3 = 100 bar
Temperatur

Enthalpi

Entropi

( C)

(kJ/kg)

(kJ/kg . K)

480

3321,4

6,5282

500

h3

s3

520

3425,1

6,6622

o

 6 , 6940  6 ,5952
h 4 s  2827 , 9  
 6 , 6940  6 ,5865

 2782 ,13 kJ / kg


  ( 2827 ,9  2778 ,1)



Oleh karena itu,
h4  3373,25  [(3373,25  2782,13)  0,80]
 2900,354 kJ / kg

Untuk h3

  520  500 

h3  3425 ,1   
  (3425 ,1  3321 , 4 ) 
  520  480 

 3373 , 25 kJ / kg

Sehingga kerja aktual turbin tingkat pertama:
( wT ,1 ) aktual  3373 , 25  2900 , 354
 472 ,896 kJ / kg

Untuk s3

 520  500 

s 3  6 ,6622  
  ( 6 , 6622  6 , 5282 ) 
 520  480 

 6 , 5952 kJ / kg . K

Proses 4 – 5: adalah proses pemanas ulang
q in , Re heater  h5  h 4

Untuk h5 dapat ditentukan dari tabel uap air panas lanjut pada
maka

tekanan dan temperatur masing-masing adalah: 10 bar dan

q in , Boiler  ( 3373 , 25  202 , 453 ) kJ / kg

500oC:

 3170 , 797 kJ / kg

h5 = 3478,5 kJ/kg

Proses 3 – 4: Kerja aktual turbin tekanan tinggi (Tingkat
Pertama)

;

s5 = 7,7622 kJ/kg . K

maka
q in , Re heater  3478 , 5  2900 ,354  578 ,146 kJ / kg

wT , 1  h 3  h 4

Proses 5 – 6: kerja aktual turbin tekanan rendah atau turbin
Untuk h4:

T 

tingkat kedua
wT ,1( aktual )
wT ,1(ideal )



h3  h4
h3  h4 s

( wT , 2 ) aktual  h 5  h 6

Untuk h6 dapat ditentukan:
atau

T 

h4  h3  [(h3  h4 s )   T ]

wT , 2(aktual )
wT ,2 (ideal )



h5  h6
h5  h6 s

atau
Untuk h4s dapat ditentukan dari tabel uap panas lanjut,
dengan metode interpolasi, berdasarkan:

h 6  h5  [ T  ( h5  h 6 s )]

P4s = P4 = 10 bar dan s4s = s3 = 6,5952 kJ/kg . K
Untuk h6s, dimana berada pada posisi phasa campuran dan
pada tekanan kondensor (P6 = P1 = 0,1 bar), maka dapat

P4s = 10 bar
Entropi

Enthalpi

Tekanan

(kJ/kg . K)

(kJ/kg)

(bar)

6,5865

2778,1

6,5952

h3

6,6940

ditentukan:

2827,9

h 6 s  h f , 6 s  ( x 6 s  h fg , 6 s )

10

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
w net  ( wT ,1  wT , 2 ) aktual  ( w p ) aktual

Dimana konstanta x6s adalah menyatakan kualitas uap yang

 ( 472 ,896  814 , 637 )  10 , 623
 1276 , 91 kJ / kg

dapat ditentukan:
x6s 

s 6 s  s f ,6 s
s g ,6 s  s f ,6 s

c. Efisiensi Thermal Siklus

 Th 

Dimana s6s = s5, sedangkan sf,6s dan sg,6s diperoleh dari tabel

w net
1276 ,91

 0 ,3406  34 , 06 %
q in , net
3748 ,943

uap air pada tekanan kondensasi P6 = P1 = 0,1 bar,
s6s

= 7,7622 kJ/kg . K

;

sf,6 s = 0,6493 kJ/kg . K

;

hfg,6 s = 2392,8 kJ/kg

d. Laju Aliran Massa Uap

sg,6s = 8,1502 kJ/kg . K
hf,6s = 191,83 kJ/kg





W net
m
w net

maka



x6s 

7,7622  0,6493
 0,948
8,1502  0,6493

80 MW
10 3 kJ / s

 62 , 651 kg / s
1276 ,91 kJ / kg
1 MW

sehingga
h 6 s  191 ,83 kJ / kg  ( 0 ,948  2392 ,8 kJ / kg )
 2460 , 204 kJ / kg

Soal

2.5

Sistem

pembangkit tenaga

uap beroperasi

berdasarkan siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang,
tekanan dan temperatur uap yang masuk ke turbin tekanan
tinggi adalah 15 MPA dan 500oC, dan temperatur uap yang

jadi
h 6  h5  [ T  ( h5  h 6 s )]
 3478 ,5  [( 0 ,80  (3478 , 5  2460 , 204 )]
 2663 ,863 kJ / kg

masuk ke turbin tekanan rendahnya sebesar 500oC. sementara
tekanan kondensornya adalah 10 kPa. Jika laju aliran massa
uapnya adalah 12 kg/s, dan kualitas uap yang keluar dari
turbin tekanan rendah tidak boleh lebih dari 10%,

Oleh karena itu

tentukanlah:

( wT , 2 ) aktual  h5  h 6  3478 ,5  2663 ,863
 814 , 637 kJ / kg

a. Diagram T-s siklus dan analisa thermodinamika
b. Laju aliran panas masuk dan laju aliran panas keluar
c. Efisiensi thermal siklus

Proses 6 – 1: adalah proses panas dilepas oleh kondensor
q out  h 6  h1

Diketahui: Siklus Rankine Ideal dengan pemanas ulang
P1 = P6 = 10 kPa = 0,1 bar

Dimana h1 = hf,1 = 191,83 kJ/kg, maka:
q out  2663 ,863  191 ,83  2472 , 033 kJ / kg

P3 = P2 = 15 MPa
T3 = T5 = 500oC


m = 12 kg/s

b. Panas Masuk Netto dan Kerja Netto Siklus

x6 = (100 – 10)% = 90%

Untuk panas masuk netto:
q in , net  q in , Boiler  q in , Re heater

Ditanya: seperti soal

 3170 , 797  578 ,146  3748 , 943 kJ / kg

Penyelesaian
Untuk kerja aktual netto siklus

a. Diagram T-s Siklus dan Analisa Thermodinamika

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
(Catatan dalam tabel uap air panas lanjut posisi tekanan

T

3

5

berada antara 140 dan 160 bar, sementara temperatur berada
antara 480 dan 520oC).

150 bar

Interpolasi Pertama:
P4 = P5 = ?

-

4

Interpolasi tekanan 140 bar dan 500oC
P5 = 140 bar
Temperatur

1

(kJ/kg . K)

3264,5

6,3143

h3, 140

s3, 140

520

s

(kJ/kg)

500

6

Entropi

480

0,1 bar

Enthalpi

(oC)

2

3377,8

6,4610

Untuk h3, 140:
Diagram T-s Siklus Rankine Ideal dengan Pemanas Ulang

Analisa Thermodinamika

 520  500 

h3,140  3377 ,8  
  ( 3377 ,8  3264 , 5 ) 
 520  480 

 3321 ,15 kJ / kg

Proses 1 – 2 : Kerja Pompa
w p  h 2  h1  v1  ( P2  P1 )

Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu:
P1

= vf = 1,0102 x 10-3 m3/kg

h1

= hf = 191,83 kJ/kg

 520  500 

s 3,140  6 , 4610  
  ( 6 , 4610  6 ,3143 ) 
 520  480 

 6 ,3877 kJ / kg . K

= 0,1 bar, diperoleh:

v1

Untuk s3, 140:

-

Interpolasi tekanan 160 bar dan 500oC
P5 = 160 bar
Temperatur

maka

Enthalpi

Entropi

( C)

(kJ/kg)

(kJ/kg . K)

480

3234,4

6,2215

500

h3, 160

s3, 160

520

3353,3

6,3752

o

w p  v1  ( P2  P1 )
 1,0102  10

 3
  (150  0,1)bar
 kg 



3  m

1 kJ
10 5 N / m 2

 15,143 kJ / kg
1bar
10 3 N . m

sehingga
h2  h1  wp
 (191,83  15,143) kJ / kg  206,973 kJ / kg

Untuk h3, 160:

 520  500 

h3,160  3353 ,3  
  (3353 ,3  3234 , 4 ) 
520  480 


 3293 ,85 kJ / kg

Untuk s3, 160:
Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap
q in , Boiler  h3  h 2

 520  500 

s 3,160  6 ,3752  
  ( 6 ,3752  6 , 2215 ) 
 520  480 

 6 , 2984 kJ / kg . K

Untuk harga h3 dan s3 diperoleh dari tabel uap air panas
lanjut pada tekanan dan temperatur ketel uap yaitu: 150 bar
dan 500oC, dengan metode interpolasi:

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
Dan untuk s6:

Interpolasi Kedua
-

Interpolasi tekanan 150 bar dan 500oC

s 6  [s f ,6  ( x 4  ( s g ,6  s f ,6 ))]
 [0,6493  (0,9  (8,1502  0,6493))] kJ / kg
 7,40011 kJ / kg . K

o

T5 = 500 C
Tekanan

Enthalpi

Entropi

(bar)

(kJ/kg)

(kJ/kg . K)

140

3321,15

6,3877

Dimana s6 = s5 = 7,40011 kJ/kg . K dan T5 = 500oC, maka

150

h3, 150

s3, 150

dari tabel uap air panas lanjut dapat ditentukan P5 dengan

160

3293,85

6,2984

metode interpolasi:
T5 = 500oC
Entropi

Enthalpi

(kJ/kg . K)

(bar)

(kJ/kg)

7,4317

20

3467,6

7,40011

P5

h5

7,2338

Untuk h3, 150:

Tekanan

30

3456,5

  160  150 

h3 ,150  3293 ,85   
  ( 3293 ,85  3321 ,15 ) 
  160  140 

 3307 ,5 kJ / kg

Untuk s3, 150:

Untuk P5:

 160  150 

s 3,150  6 , 2984  
  ( 6 , 2984  6 ,3877 ) 
 160  140 

 6 ,3431 kJ / kg . K

  7 , 2338  7 , 40011
P5  30   

  7 , 2338  7 , 4317
 21,596 bar

maka

Untuk h5:

q in , Boiler  ( 3307 ,5  206 , 973 ) kJ / kg
 3100 ,527 kJ / kg



  ( 30  20 ) 




  7 , 2338  7 , 40011
h 5  3456 ,5   

  7 , 2338  7 , 4317
 3465 ,83 kJ / kg



  ( 3456 ,5  3467 ,6 ) 




Proses 3 – 4: Kerja turbin tekanan tinggi (Tingkat Pertama)
wT , 1  h 3  h 4

Oleh karena itu, h4 dapat ditentukan dari tabel uap air panas
lanjut berdasarkan:

Untuk h4 berada pada daerah uap panas lanjut, karena tidak
diketahuinya tekanan kerjanya, maka dapat diselesaikan

P5 = P4 = 21,596 bar dan s3 = s4 = 6,3431 kJ/kg . K, dengan
metode interpolasi:

dimulai dari titik 6. Diketahui tekanan pada titik 6 adalah 10
kPa = 0,1 bar dan kualitas uapnya (x6 = 90%), maka dari tabel

-

Interpolasi Pertama (P4 = 20 bar ; s4 = 6,3431 kJ/kg . K)

uap air saturasi diperoleh:
Entropi

Enthalpi

Tekanan

(kJ/kg . K)

(kJ/kg)

(bar)

6,3409

2799,5

6,3431

h4, 20

6,4952

2876,5

hf,6 = 191,83 kJ/kg
hfg,6 = 2392,8 kJ/kg
sf,6

= 0,6493 kJ/kg . K

sg,6 = 8,1502 kJ/kg . K

20 bar

Oleh karena itu,
Untuk h6:
h6  h f ,6  ( x 6 . h fg ,6 )
 [191,83  (0,90  2392,8)] kJ / kg
 2345,35 kJ / kg

maka:
 6, 4952  6,3431 

h 4 , 20  2876 ,5  
 6 ,4952  6 ,3409   ( 2876 ,5  2799 ,5 ) 




 2800 ,598 kJ / kg

Ali Hasimi Pane
Ali Hasimi Pane
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaIskandar Tambunan
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin airKhairul Fadli
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
03 statika fluida
03 statika fluida03 statika fluida
03 statika fluidapraptome
 
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasiwandra doank
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Bab 7 analisis eksergi
Bab 7 analisis eksergi Bab 7 analisis eksergi
Bab 7 analisis eksergi Arya Perdana
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Marfizal Marfizal
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
Diagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselDiagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselrijal ghozali
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaAlpiYanti
 

La actualidad más candente (20)

Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin air
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
03 statika fluida
03 statika fluida03 statika fluida
03 statika fluida
 
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Bab 7 analisis eksergi
Bab 7 analisis eksergi Bab 7 analisis eksergi
Bab 7 analisis eksergi
 
TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Diagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselDiagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin diesel
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
 

Similar a Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)

termodinamikasli sman 1 termodinamika.ppt
termodinamikasli sman 1 termodinamika.ppttermodinamikasli sman 1 termodinamika.ppt
termodinamikasli sman 1 termodinamika.pptHernandaNajmudin
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanrohmatul ifani
 
Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)auliarika
 
Dokumen.tips turbin uap-kuliahppt
Dokumen.tips turbin uap-kuliahpptDokumen.tips turbin uap-kuliahppt
Dokumen.tips turbin uap-kuliahpptambarpratomo
 
Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2rossanty
 
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxssuserfcf8da1
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
TermodinamikaStudent
 
MKE Pertemuan 7 edit tampil okk.pptx
MKE  Pertemuan 7 edit tampil okk.pptxMKE  Pertemuan 7 edit tampil okk.pptx
MKE Pertemuan 7 edit tampil okk.pptxMarfizal Marfizal
 
Soal termo
Soal termoSoal termo
Soal termoipan1992
 
Hukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaHukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaAnpriyan
 
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Annie Fitriia
 
Contoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan TermodinamikaContoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan TermodinamikaRenny Aniwarna
 

Similar a Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya) (20)

termodinamikasli sman 1 termodinamika.ppt
termodinamikasli sman 1 termodinamika.ppttermodinamikasli sman 1 termodinamika.ppt
termodinamikasli sman 1 termodinamika.ppt
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsan
 
Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)
 
Termodinamika
Termodinamika Termodinamika
Termodinamika
 
Motor bakar-1
Motor bakar-1Motor bakar-1
Motor bakar-1
 
Dokumen.tips turbin uap-kuliahppt
Dokumen.tips turbin uap-kuliahpptDokumen.tips turbin uap-kuliahppt
Dokumen.tips turbin uap-kuliahppt
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2
 
Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2
 
2284419
22844192284419
2284419
 
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
MKE Pertemuan 7 edit tampil okk.pptx
MKE  Pertemuan 7 edit tampil okk.pptxMKE  Pertemuan 7 edit tampil okk.pptx
MKE Pertemuan 7 edit tampil okk.pptx
 
Soal termo
Soal termoSoal termo
Soal termo
 
Hukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaHukum i termodinamika
Hukum i termodinamika
 
Fisika industri 12
Fisika industri 12Fisika industri 12
Fisika industri 12
 
Ketel Dan Turbin Uap 8.pptx
Ketel Dan Turbin Uap 8.pptxKetel Dan Turbin Uap 8.pptx
Ketel Dan Turbin Uap 8.pptx
 
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Contoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan TermodinamikaContoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
 

Más de Ali Hasimi Pane

Combined heat and power design guide by ASHRAE
Combined heat and power design guide by ASHRAECombined heat and power design guide by ASHRAE
Combined heat and power design guide by ASHRAEAli Hasimi Pane
 
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama Reddy
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama ReddyClean coal technologies for power generation by P. Jayarama Reddy
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama ReddyAli Hasimi Pane
 
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...Ali Hasimi Pane
 
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Ali Hasimi Pane
 
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAnalisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAli Hasimi Pane
 
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...Ali Hasimi Pane
 
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarStudi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarAli Hasimi Pane
 

Más de Ali Hasimi Pane (8)

Pump handbook
Pump handbookPump handbook
Pump handbook
 
Combined heat and power design guide by ASHRAE
Combined heat and power design guide by ASHRAECombined heat and power design guide by ASHRAE
Combined heat and power design guide by ASHRAE
 
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama Reddy
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama ReddyClean coal technologies for power generation by P. Jayarama Reddy
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama Reddy
 
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...
 
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
 
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAnalisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
 
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...
 
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarStudi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
 

Último

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Último (20)

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)

  • 1. MODUL CONTOH PENYELESAIAN SOAL THERMODINAMIKA ANALISA SIKLUS PEMBANGKIT DAYA Ali Hasimi Pane
  • 2. ADVANCE LEARNING PROGRAM (ALP CONSULTANT) Menyediakan Buku BIDANG STUDI DASAR Thermodinamika, Perpindahan Panas, Mekanika Fluida, Konservasi Energi Analisis Manual Dasar Heat Exchanger, Sistem Uap, Sistem Refrigerasi dan AC ALAMAT KONTAK By Phone: +6281370934621 By Email: ali.h.pane@gmail.com
  • 3. MUKADDIMAH Syukur Alhamdulillah saya ucapkan ke-hadirat Allah SWT, karena telah memberikan saya semangat dalam penyelesaian penulisan modul untuk mata pelajaran thermodinamika. Modul ini ditulis hanyalah membahas salah satu dari bahagian kecil mata pelajaran tersebut. Buku modul ini adalah berisikan tentang contoh soal penyelesaian siklus pembangkit daya, diantaranya:  Siklus daya Otto  Siklus daya Diesel  Siklus daya Dual  Siklus daya Rankine Pembahasan disajikan sedmikian rupa, dengan tujuan para pengguna modul ini diharapkan dengan mudah memahaminay. Untuk materi siklus daya Rankine disajikan hanya sampai pada siklus Rankine dengan pemanas ulang. Buku modul ini dapat digunakan untuk para mahasiswa teknik, khususnya teknik mesin, pengajar studi thermodinamika, dan masyarakat umum jika dianggap membutuhkannya. Buku Modul ini belumlah dianggap sempurna, karena kesempurnaan tersebut hanya milik Allah SWT semata. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam penulisan modul ini.
  • 4. I. Siklus Otto (Otto Cycle) Dalam analisa siklus ini akan diperoleh besaran – besaran: - Panas yang masuk/ditambah kedalam siklus (Qin) - Panas yang dibuang dari siklus (Qout) - Kerja yang dihasilkan (Wsiklus) - Efisiensi thermal siklus () - Mean effective pressure (MEP) Dalam penyelesaian persoalan akan dilakukan dengan mengguanakan beberapa data – data asumsi atau konstanta yang telah ditetapkan. Beberapa hal pengasumsian: 1. Udara dalam silinder piston bekerja dalam siklus tertutup. 2. Proses kompresi dan ekspansi adalah berlangsung secara adiabatik. 3. Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto Keterangan gambar: 1 – 2 : Proses kompresi isentopik Semua proses adalah berlangsung secara reversible. 4. Pengaruh dari energi kinetic dan energi potensial adalah diabaikan. Analisa Thermodinamika 2 – 3 : Proses panas masuk pada volume konstan 3 – 4 : Proses ekspansi isentropic - Panas yang Masuk ke Sistem (qin) qin = cv (T3 – T2) ...(1a) 4 – 1 : Proses pembuangan panas pada volume konstan - Panas yang di-Buang dari Sistem (qout) qout = cv (T4 – T1) ...(1b) Konstanta – konstanta yang berlaku: k : Konstanta rasio panas spesifik : cp cv = 1,4 cp : Konstanta panas spesifik pada tekanan - Kerja Netto yang Dihasilkan (wnet) wnet = qin - qout - Efisiensi Thermal Siklus (Th) konstan : 1,005 kJ/kg. K cv : 0,718 kJ/kg. K : Konstanta udara : 0,287 kPa. m3/kg. K : 0,287 kJ/kg. K r Th = wnet q in = qin  qout q = 1  out qin qin : Konstanta panas spesifik pada volume konstan R ...(1c) T = 1  T1  4 1 cv T4  T1  = 1   T1    cv T3  T2  T  ...(1d) T2 3  1 T   2  : Rasio kompresi : v1 v 2 = v 4 v 3 Ali Hasimi Pane
  • 5. Penyederhanaan persamaan efisiensi  Proses 1 – 2 Dari proses ini diketahui berlangsung secara kompresi adiabatik isentropik, maka: T2  V1 = T1  V2  T2     k 1 = T1 . r v = 1 v  2     k 1 = r k 1 …(i) k 1  Proses 3 – 4 Dari proses ini diketahui berlangsung secara ekspansi adiabatik isentropik, maka: T4 T3 V = 3 V  4     k 1 v = 3 v  4     k 1  1 =  r     k 1 ...(ii)  Proses 2 – 3 dan Proses 4 – 1 Dari proses ini diketahui adalah secara volume konstan, maka: T3 T2 = T4 T1 ...(iii) Subsitusi harga T3/T4 kepersamaan (5.2d), maka: Th T  T1  4  1 T   = 1  1  T4  T2   T  1   1  Sehingga Th T2 T1 = 1 = r T1 T2 k 1  diketahui dari pers (i) , maka: 1 = 1 r ...(1e) k 1 - MEP (Mean Effective Pressure) Wnet MEP = v1  v2  = qin  qout  v v1 1  2  v1  ; dimana     qin  qout =  1 v1 1   r  v1  r , maka: v2 ...(1 f) Ali Hasimi Pane
  • 6. Contoh Soal dan Penyelesaian dalam Satuan SI T4  v3    T3  v4    Soal 1. Siklus Otto bekerja dengan rasio kompresi 8,5, c. 1  T4  T3    r k 1  1128,39 K Kerja netto siklus (kJ/kg udara) Efisiensi thermal siklus k 1  1  T4  2656    8,5     300 K. Penambahan panas 1400 kJ/kg. Tentukan: b. 1   r 1, 4 1 pada tekanan dan temperatur awal p1 = 100 kPa dan T1 = a. k 1 Mean effective pressure (kPa) Proses 4 – 1: Qout  cvT4  T1  Solusi:  0,718 kJ / kg. K  1128,39  300 K  594,78 kJ / kg a. Kerja Netto Siklus W siklus  Qin  Qout  1400  594,78kJ / kg  805,22 kJ / kg b. Efisiensi Thermal Siklus  Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto c. Mean Effective Pressure (MEP) MEP  Diketahui: T1 = 300 K ; p1 = 100 kPa r W siklus 805,22 kJ / kg   0,575  57,5% Qin 1400 kJ / kg W siklus  (v1  v 2 ) ; Qin = 1400 kJ/kg W siklus  v v1 1  2  v 1       W siklus  1 v1 1    r = 8,5 Untuk harga v1 dapat ditentukan, berdasarkan persamaan Penyelesaian: Dari lintasan proses siklus, diperoleh gas perfek: pv besaran sebagai berikut: = mRT atau pv = RT maka Proses 1 – 2: T2  v1    T1  v 2    v1  k 1  r k 1 1,4 1 T2  300  8,5  T2  T1  r k 1  706,14K Proses 2 – 3: Qin  cvT3  T2   0,861 m 3 sehingga MEP  Q  T3  in  T2 cv RT1 0,287 kPa. m 3 / kg. K  300 K  p 100 kPa 805,22 kJ / kg m3 kg  1  1   8,5      1059,91 kPa 0,861  10 3 N . m 1 kPa  3 1 kJ 10 N / m 2  1400 kJ / kg  T3    0,718 kJ / kg. K   706,14 K  2656 K    Proses 3 – 4 (dimana v4 = v1 dan v3 = v1), maka: Ali Hasimi Pane
  • 7. Soal 2. Siklus Otto (seperti gambar 1) bekerja pada p1  V1 (1 bar )(400 cm 3 ) 10 5 N / m 2   R  T1 (0,287 kJ / kg.K )(290 K ) 1 bar m 3 p1 = 1 bar, T1 = 290 K, V1 = 400 cm . Temperatur maksimum siklus T3 = 2200 K dan rasio kompresinya 8.  Tentukan: a. Panas masuk (Qin) dalam kJ b. Kerja netto siklus dalam kJ Efisiensi thermal siklus a. e. 1 m3 10 6 cm 3 Sehingga: d. 10 3 N .m  Panas yang dibuang dalam kJ c. 1 kJ Mean effective pressure (MEP) dalam bar m  0,000481 kg Panas Masuk (Qin) dalam kJ Qin  m  cv  T3  T2   0,000481 kg  0,718 kJ / kg. K  2200  666,24K Solusi:  0,529 kJ b. Panas yang di-Buang (Qout) dalam kJ Qout  m  cv  T4  T1   0,000481 kg  0,718 kJ / kg. K  957,61  290K  0,2306 kJ c. Kerja Netto Siklus (Wsiklus) dalam kJ W siklus  Qin  Qout  0,529  0,2306  kJ  0,2984 kJ Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto d. Efisiensi Thermal Siklus Diketahui: T1 = 290 K ; p1 = 1 bar r ; T3 = 2200 K 3 =8  Q Wsiklus  100%  1  out  Qin Qin   ; V1 = 400 cm    100%    0,2306   1    100%  56,41%  0,529    Penyelesaian: Dari lintasan proses siklus, diperoleh Atau berdasarkan rasio kompresinya: besaran sebagai berikut: Proses 1 – 2: T2  T1  r 1   1 k 1  290 K  (8) 1, 4 1 r  666,24 K e. Proses 2 – 3: Proses 3 – 4: 1  2200 K    8 1, 4 1  957,61 K  0,2984 kJ 400 cm 1  1    8 3  Kemudian dari persamaan gas perfek, diperoleh harga: pv = mRT atau pv = RT  0,5647  56,47% W siklus W siklus  v1  v 2  1 v1 1    r MEP  k 1 8 1, 41 Mean Effective Pressure (MEP) T3 = 2200 K 1 T4  T3    r 1  1 k 1 6  10 m 1 cm 3  10 3 N .m 1 bar  5 1 kJ 10 N / m 2  3  8,526 bar maka Ali Hasimi Pane
  • 8. Soal 3. Siklus Otto (seperti gambar 1) bekerja pada rasio Sehingga kompresi 7,5, tekanan awal (p1) = 85 kPa dan temperatur a. o Panas Masuk (Qin) dalam kJ Qin  m  cv  T3  T2  awal (T1) = 32 C. Jika massa udaranya 2 gram dan temperatur maksimum (T3), tentukan:  0,002 kg  0,718 kJ / kg. K  960  682,85K a. Panas masuk dalam kJ  0,3979 kJ b. Panas keluar dalam kJ c. Kerja netto siklus dalam kJ d. Efisiensi thermal e. Mean effective pressure dalam kPa b. Panas Keluar (Qout) dalam kJ Qout  m  cv  T4  T1   0,002 kg  0,718 kJ / kg. K  428,79  305K  0,1778 kJ Solusi: (Siklus Otto seperti gambar dibawah) c. Kerja Netto Siklus (Wsiklus) dalam kJ W siklus  Qin  Qout  0,3979  0,1778kJ  0,2201 kJ d. Efisiensi Thermal   Q W siklus 100%  1  out  Qin Qin     100%    0,1778   1   0,3979  100%  55,32%    e. Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto Mean Effective Pressure (MEP) dalam kPa MEP  Diketahui: T1 = 32 + 273 = 305 K ; p1 = 100 kPa ; r = 7,5 m ; T3 = 960 K W siklus W siklus  V1  V 2  1 V1 1    r = 2 gram = 0,002 kg Dari persamaan gas perfek, diperoleh harga untuk v1: pV = mRT atau Penyelesaian: Dari lintasan proses siklus, diperoleh maka: besaran sebagai berikut: mRT1 p V1  Proses 1 – 2: T2  T1  r k 1  305 K  7,51, 4 1  682,85 K  0,002 kg  0,287 kPa. m 3 / kg. K  305 K 85 kPa  Proses 2 – 3: pV = RT 1 kPa 10 3 N / m 2  10 3 N .m  0,00206 m 3 1 kJ T3 = 960 K Sehingga: Proses 3 – 4: 1 T4  T3    r k 1 1, 4 1  1   960 K       7,5   428,79 K MEP  0,2201 kJ  1  0,002061      7,5   123,282 kPa  10 3 N . m 1 kPa  3 1 kJ 10 N / m 2 Ali Hasimi Pane
  • 9. Soal 4. Siklus Otto bekerja pada rasio kompresi 8, dimana temperatur dan tekanan awal masing – masing 300 K dan T V  T  T1 T  2  p 2  p1   2  1   p1   2  r  T V  T  p1V1 p 2V 2 2   1  1  1 bar, volume silinder adalah 560 cm3. Sementara temperatur maksimum siklus 2000 K. Tentukan: a. p 2  1 bar  Temperatur dan tekanan pada setiap akhir proses siklus 689,22  8  18,3792 bar 300 Proses 2 – 3: b. Panas masuk c. Panas keluar d. Efisiensi thermal siklus untuk tekanan p3 dapat ditentukan dari persamaan e. Kerja netto siklus keadaan gas ideal sebagai berikut (dimana volume f. Mean effective pressure, dalam bar konstan): Solusi: (Siklus Otto seperti gambar) T3 = 2000 K T T T2  3  p3  p 2  3 p2 p3 T2 p 3  18,3792 bar  2000  53,333 bar 689,22 Proses 3 – 4: 1 T4  T3    r k 1 1  2000 K    8 1, 4 1  870,55 K untuk tekanan p4 dapat ditentukan dari persamaan keadaan gas ideal pada proses 4 – 1, sebagai berikut (dimana volume konstan): Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto Diketahui: T1 T4 T   p 4  p1  4 p1 p 4 T1 T1 = 300 K p1 = 1 bar p 4  1 bar  V1 = 560 cm3 870,55  0,2902 bar 300 T3 = 2000 K Massa udara yang dikonsumsi dapat ditentukan dari r =8 persamaan keadaan gas ideal pada titik 1: Penyelesaian: Dari lintasan proses siklus, diperoleh besaran sebagai berikut: a. Temperatur dan Tekanan pada setiap akhir proses siklus p V (1bar )(560 cm 3 ) 10 5 N / m 2 m 1 1   R  T1 (0,287 kJ / kg.K )(300 K ) 1 bar  Proses 1 – 2: T2  T1  r k 1  300 K  81, 4 1  689,22 K 1 kJ 10 3 N .m  1 m3 10 6 cm 3 m  0,00065 kg untuk tekanan p2 dapat ditentukan dari persamaan keadaan gas ideal sebagai berikut: Ali Hasimi Pane
  • 10. b. Panas Masuk Siklus Qin  m  cv  T3  T2   0,00065 kg  0,718 kJ / kg. K  2000  689,22 K  0,6117 kJ c. Panas Keluar Siklus Qout  m  cv  T4  T1   0,00065 kg  0,718 kJ / kg. K  870,55  300K  0,2663 kJ d. Efisiensi Siklus Gambar 1. P – v Diagram Siklus Otto  Q    1  out  100%  Qin     0, 2663   1     100%  56,47%  0,6117  Diketahui: T1 = 30 + 273 = 303 K p2 = 11 bar ; Qin = 210 kJ k a. W siklus  Qin  Qout  0,6117 kJ  0,2663 kJ  0,3454 kJ Mean Effective Pressure (MEP), dalam bar MEP    10 6 cm 3  560 cm 3 1  1 / 8  1 m 3   1 bar   5   7,05 bar 2  10 N / m      10 3 N . m      1 kJ     Soal 5. Siklus Otto bekerja pada temperatur dan tekanan awal 30oC dan 1 bar, volume awal 0,45 m3. Tekanan akhir = 1,4 Temperatur, tekanan dan volume pada setiap akhir proses siklus Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan rasio k p1V1  p 2V 2 ditambahkan pada volume konstan sebesar 210 kJ. Tentukan: Temperatur, tekanan dan volume pada setiap akhir k V  1 V  2 1 k  p p   2  r  2   p p1   1 k    maka 1  11  1,4 r     5,544 1 Proses 1 – 2 Untuk T2: pada proses kompresi adalah 11 bar, energi panas a. cv = 0,718 kJ/kg. K kompresinya, dapat ditentukan: W siklus W siklus  V1  V 2 V1 1  1 / r  0,3454 kJ ; Penyelesaian: e. Kerja Netto Siklus f. p1 = 1 bar ; V1 = 0,45 m3 ; T2  V1    T1  V 2    k 1  r k 1  T2  T1  r  k 1 T2  303  5,5441,4 1  601,135 K proses siklus Untuk V2: b. Efisiensi thermal siklus c. Kerja netto siklus d. MEP p1V1 p 2V 2   T1 T2 e. Daya yang dihasilkan jika jumlah perputaran siklus V2  per menit adalah 210.  Solusi: (Siklus Otto seperti gambar) p1 T 2   V1 p 2 T1 1 601,135   0, 45  0,08116 m 2 11 303 Ali Hasimi Pane
  • 11. Proses 2 – 3 T 4  V3    T3  V 4    Untuk T3: Qin  cv  T3  T2   T3  T2  Qin m  cv dimana harga m : 1   r k 1  1  T4  1166,31   5,544     1  T4  T3    r k 1 1,4 1  587,875 K Sementara V4 = V1 = 0,45 m3 pV m 1 1 RT1  k 1 b. Efisiensi Thermal Siklus 1bar  0,45 m 3 105 N / m 2 1 kJ   0,287 kJ / kg . K  303 K 1bar 10 3 N . m  Q   1  out  Qin     100%   dimana  0,5175 kg Qout  m  cv  T4  T1   0,5175 kg  0,718 kJ / kg . K  587,875  303K sehingga  105,849 kJ 210 kJ T3  601,135 K  0,5175 kg  0,718 kJ / kg . K sehingga  1166,31 K  105,849    1   100%  49,59% 210   Untuk p3: p3 p 2 T   p3  3  p 2 T3 T2 T2  Cara lain untuk menentukan efisiensi thermal siklus: 1     1  k 1   100%  r    1   100%  49,59%  1   5,5441, 4 1    1166,31 11  21,342 bar 601,135 Untuk V3: V3 = V2 = 0,08116 m3 c. Mean Effective Pressure (MEP) Proses 3 – 4 MEP  Untuk p4: k p 3V3  p 4V 4 V  p 4  p3   3 V  4 k     k W netto Q  Qout  in  1  1 V1 1   V1 1   r   r sehingga Dimana V4 = V1 dan V3 = V2, maka V p 4  p3   2 V  1 k  1   p3     r   1   21,342    5,544     Untuk T4: k 1, 4  1,9404 bar MEP  210  105,849 kJ  1  0,45 m 3 1   5,544      282,381 kPa  10 3 N . m 1 kPa  1 kJ 10 3 N / m 2 d. Daya yang di-Hasilkan (P) P  W netto  jumlah putaran siklus per detik  210 - 105,849 kJ  210  364,529 kW 60 Ali Hasimi Pane
  • 12. Soal 6. Siklus Otto seperti gambar 1.a, dengan diameter CONTOH SOAL TAMBAHAN silinder 250 mm, panjang langkah torak adalah 375 mm, volume sisanya 0,00263 m3. Kemudian siklus Otto tersebut bekerja pada tekanan dan temperatur awal adalah 1 bar dan 50 oC masing – masingnya. Jika tekanan maksimumnya adalah 25 bar, maka tentukan: a. Efisiensi thermal siklus b. MEP Solusi: (Siklus Otto seperti gambar 1.a) Diketahui: Diameter silinder (D) (Vs) : 250 mm = 0,25 m Panjang langkah torak (L) : 375 mm Volume sisa (Vs) : 0,00263 m Tekanan awal (p1) (VL) = 0,375 m 3 : 1 bar Tekanan maksimum (p3) : 25 bar (VT) Temperatur awal (T1) : 50 + 273 = 323 K Gambar 1.a Siklus Otto Penyelesaian: Keterangan gambar: Volume Isap/volume langkah torak (VL) - Vs = Volume sisa - VL = Volume hisap atau volume langkah torak, VL     D 2 L   0,252  0,375  0,0184 m 3 4 4 dapat ditentukan:  D 2 VL    4  Rasio Kompresi (r)   L   r Dimana: D - = Diameter silinder/torak L = Panjang langkah torak VT = Volume total, dapat ditentukan: VT - 1   1 r = Vs + VL k 1 1  1 8 1,4 1  0,5647  56,47 % b. MEP Vs  VL VL MEP  p3 p  4 p2 p1 MEP dapat ditentukan dengan persamaan lain: MEP   p1  r (r k 1  1)(r p  1)   p1  r (r k 1  1)(r p  1) Rasio tekanan dapat ditentukan: rp  - a. Efisiensi Thermal Siklus Rasio kompresi dapat ditentukan: r - V s  V L 0,00263  0,0184  8 VL 0,00263  (k  1)(r  1) Untuk harga rp: p rp  3 p2 Maka nilai p2 dapat ditentukan dari proses 1 – 2: (k  1)(r  1) Ali Hasimi Pane
  • 13. p1  v1 k  p 2  v 2 k v p 2  p1  1 v  2 k    p1  r k   p 2  1 bar  81,4  18,379 bar Sehingga harga rasio tekanannya: rp  p3 25   1,36 p 2 18,379 Jadi nilai MEP dapat ditentukan: MEP    p1  r (r k 1  1)(r p  1)  (k  1)(r  1)  1 bar  8 (81,4 1  1)(1,36  1) (1,4  1)(8  1)   1,335 bar Ali Hasimi Pane
  • 14. II. Siklus Diesel (Diesel Cycle) Dalam analisa siklus ini akan diperoleh besaran – besaran: - Panas yang masuk/ditambah kedalam siklus (Qin) - Panas yang dibuang dari siklus (Qout) - Kerja yang dihasilkan (Wsiklus) - Efisiensi thermal siklus () - Mean effective pressure (MEP) Dalam penyelesaian persoalan akan dilakukan dengan mengguanakan beberapa data – data asumsi atau konstanta yang telah ditetapkan. Beberapa hal pengasumsian: 1. 2. Proses kompresi dan ekspansi adalah berlangsung secara adiabatik. 3. Gambar 2. P – v Diagram Udara dalam silinder piston bekerja dalam siklus tertutup. Semua proses adalah berlangsung secara reversible. 4. Pengaruh dari energi kinetic dan energi potensial adalah diabaikan. Keterangan gambar: 1 – 2 : Proses kompresi isentropik Analisa Thermodinamika 2 – 3 : Proses panas masuk pada tekanan konstan 3 – 4 : Proses ekspansi isentropic - Panas yang Masuk ke Sistem (qin) qin = cp (T3 – T2) ...(2a) 4 – 1 : Proses panas dibuang pada volume konstan - Panas yang di-Buang dari Sistem (qout) qout Konstanta – konstanta yang diberlaku: k : Konstanta rasio panas spesifik = cv (T4 – T1) ...(2b) - Kerja Netto yang Dihasilkan (wnet) wnet = qin - qout ...(2c) : cp cv = 1,4 cp : Konstanta panas spesifik pada - Efisiensi Thermal Siklus (Th) tekanan konstan : 1,005 kJ/kg. K cv : 0,718 kJ/kg. K : Rasio kompresi : v1 v 2 rC = wnet qin = qin  qout q = 1  out qin qin : Konstanta panas spesifik pada volume konstan r Th : Rasio pancung (cut off ratio) = 1 cv (T4  T1 ) cp (T3  T2 ) = 1 T4  T1  k T3  T2  …(2d) : v3 v 2 rE : Rasio ekspansi : v4 r  v 3 rC Ali Hasimi Pane
  • 15. Penyederhanaan persamaan efisiensi:  Proses 3 – 4 Dalam siklus Diesel berlaku tiga rasio, yaitu: Dari proses ini diketahui berlangsung secara ekspansi  Rasio Kompresi (r) adiabatik isentropik, maka: r = V1 v = 1 V2 v2 …(i) T4  V3  T3  V4   Rasio Pemasukan Bahan Bakar/Cut-off Ratio (rC) V v rC = 3 = 3 ...(ii) V2 v2  Rasio Ekspansi (rE) V V rE = 4 = 1 V3 V3 atau V V rE = 1 . 2 V2 V3 = r.     k 1     k 1 ...(iii)      subsitusi T3 dari persamaan (v), maka: k 1 T4  T1  r Dari proses ini diketahui berlangsung secara kompresi adiabatik isentropik, maka: T2 T1 V = 1 V  2     v = 1 v  2     = r = T1 . r k 1   1 k 1 ...(vi) k T4  T1  k T3  T2  ...(iv)          1 T1  r  rC k  T1   1    k T1  r k 1  rC  T1  r k 1   Dari proses ini diketahui panas masuk berlangsung secara isobar, maka: =  T1  r  rC     (5.3d), maka:  Proses 2 – 3 V2 T2 r  rC   C  r  Kemudian subsitusi harga dari T2, T3 dan T4 kepersamaan k 1 k 1 T2     k 1  Proses 1 – 2 k 1 r  C  r  sehingga r T4  T3 .  C  r  1 r = rC rC V4 = rE  dari persamaan (ii), V3 maka: T4  1  T3  rE   dimana V4 = V1 ; dimana Eliminasi harga T1, sehingga persamaan efisiensi thermal siklus menjadi: V3  dari gas perfek atau Charles’ law T3 T3 V3   rC  T3  T2  rC T2 V2  1  r k  1    C    1  k 1  r  1  k  r  C    ...(2e) - MEP (Mean Effective Pressure) subsitusi harga T2 dari persamaan (iv), maka: T3  T1  r k 1  rC MEP = ...(v) = Wnet v1  v2  qin  q out v1  v2  ...(2f) Ali Hasimi Pane
  • 16. Soal 2.1 Siklus Diesel (seperti gambar 2), bekerja pada p 3  v3 p 2  v 2 v T 2200   3  3   2,265 T3 T2 v 2 T2 971.14 rasio kompresi 20. Bekerja pada tekanan awal 95 kPa dan temperatur awal maksimumnya 20 tidak 0 C. boleh Sementara temperatur lebih 2200 dari Tentukanlah: v 3  2,265  v 2 K, Proses 3 – 4 adalah proses ekspansi a. Efisiensi thermal siklus b. MEP siklus T4  v 3  T3  v 4  Solusi: Siklus Diesel Seperti gambar     k 1 v  T4  T3   3 v  4     k 1 Dimana v4 = v1, maka:  2,265  v 2 T4  T3    v1  k 1      2,265   T3     r  k 1 1, 41  2,265   2200 K     20   920,53 K Sehingga: a. Efisiensi Thermal Siklus  Gambar 2. P – v Diagram Diketahui: r = 20 W net qin  q out q   1  out q in qin q in Dimana: qin  cp  (T3  T2 ) T1 = 20 + 273 = 293 K p1 = 95 kPa T3 = 2200 K R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara) Dan cv = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K ; k = 1,4 q out  cv  (T4  T1 )  1,005 kJ / kg.K  (2200  971,14) K  1235 kJ / kg  0,718 kJ / kg.K  (920,53  393) K  450,567 kJ / kg Ditanya seperti soal? Penyelesaian: Langkah awal adalah menentukan besaran pada setiap   1 proses siklus: Proses 1 – 2 adalah proses kompresi T2  v1  T1  v 2  Jadi     b. MEP Siklus k 1  r k 1  T2  T1  r k 1 450,567  0,6352  63,52% 1235 MEP  Wnet  v1  v 2 W net  1 v1 1   r  T2  293  201,4 1  971,14 K Untuk v1 dapat ditentukan: Proses 2 – 3 adalah proses panas masuk pada tekanan konstan v1  RT1 (0,287 kPa. m 3 / kg. K )  (293) K  p1 95 kPa  0,8851 m 3 / kg Ali Hasimi Pane
  • 17. Dan Wnet  qin  qout  (1235  450,567) kJ / kg  784,433 kJ / kg Jadi MEP  Wnet  v1  v 2 Wnet  1 v1 1    r 784,433 kJ / kg  1   0,8851m 3 / kg  1   20    932,91 kPa  103 N .m 1 kPa  3 1 kJ 10 N / m 2 Soal 2.2 Siklus Diesel bekerja pada tekanan dan temperatur awal kompresi adalah 95 kPa dan 300 K. kemudian tekanan dan temperatur maksimumnya adalah 7,2 Mpa dan 2150 K. Tentukanlah: a. Rasio kompresi siklus Gambar 2. P – v Diagram Untuk harga T2: T2  p 2    T1  p1    ( k 1) / k p   T2  T1   2   p   1 Dimana p2 = p2 = 7200 kPa, maka: b. Rasio pancung (cut off ratio) c. Efisiensi thermal siklus d. MEP siklus ( k 1) / k  7200  T2  300 K     95  (1,4 1) / 1, 4  1033,124 K Untuk harga v2: Diketahui siklus Diesel (seperti gambar 2), dengan: v2  RT2 0,287 kPa. m 3 / kg. K  1033,124 K  p2 7200 kPa T1 = 300 K p1 = 95 kPa T3 = 2150 K p3 = 7,2 Mpa = 7200 kPa R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara) Proses 2 – 3 adalah proses penambahan energi panas, cv = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K maka diperoleh harga v3: k = 1,4  0,0412 m 3 / kg v3  RT3 0, 287 kPa. m 3 / kg. K  2150 K  p3 7200 kPa Ditanya seperti soal:  0,0857 m 3 / kg Penyelesaian: Langkah awal adalah dengan menentukan parameter pada setiap proses siklus Proses 3 – 4 adalah proses ekspansi, maka akan diperoleh harga T4: Proses 1 – 2 adalah proses kompresi Untuk harga v1: v1  RT1 0,287 kPa. m 3 / kg. K  300 K  p1 95 kPa T4  v 3    T3  v 4    k 1 v  T4  T3   3 v  4     k 1 Dimana harga v4 = v1 = 0,9063 m3/kg, maka: 1, 4 1  0,9063 m 3 / kg  0,0857  T4  2150 K    0,9063      836,99 K Ali Hasimi Pane
  • 18. Oleh karena itu, dapat diselesaikan: Soal 2.3 Siklus Diesel bekerja pada kondisi tekanan dan a. Rasio Kompresi Siklus temperatur awal adalah 200 kPa dan 380 K dan rasio r v1 0,9063   21,998 v 2 0,0412 kompresi 20. Jika panas ditambahkan sebesar 900 kJ/kg. Tentukan: a. Temperatur maksimum b. Rasio Pancung (Cut-off Ratio) v 0,0857 rC  3   2,08 v 2 0,0412 c. Efisiensi Thermal Siklus W net qin  q out q   1  out q in qin q in  b. Rasio pancung (Cut-off ratio) c. Kerja netto siklus d. Efisiensi thermal siklus e. MEP siklus Diketahui : Siklus Diesel seperti gambar 2. qout  cv  (T4  T1 )  0,718 kJ / kg.K  (836,99  300) K = 900 kJ/kg = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara) = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K k Dan qin cv  1122,46 kJ / kg = 20 R  1,005 kJ / kg.K  (2150  1033,124) K = 380 K r qin  cp  (T3  T2 ) = 200 kPa T1 Dimana: p1 = 1,4 Ditanya seperti soal:  385,559 kJ / kg Jadi   1 385,559  0,6565  65,65% 1122,46 d. MEP Siklus MEP  W net  v1  v 2 W net  1 v1 1    r Dimana W net  q in  q out  (1122,46  385,559) kJ / kg  736,901 kJ / kg Gambar 2. P – v Diagram Sehingga MEP  736,901 kJ / kg  1  0,9063 m / kg  1   21,998     3 Penyelesaian Langkah awal adalah dengan menentukan parameter pada setiap proses siklus  10 3 N .m 1 kPa   851,809 kPa 3 1 kJ 10 N / m 2 Proses 1 – 2 adalah proses kompresi Harga v1: dapat ditentukan dari persamaan gas ideal v1  RT1 0,287 kPa. m 3 / kg. K  380 K  p1 200 kPa  0,5453 m 3 / kg Ali Hasimi Pane
  • 19. Harga T2: T2  V1  T1  V 2  Oleh karena itu, dapat diselesaikan:     a. Temperatur Maksimum k 1  r  k 1  T2  T1  r  k 1 T2  380  201,4 1  1259,493 K Tmaks  T3  2155,015 K b. Rasio pancung (Cutoff ratio) Dan harga v2: rC  v1 v 0,5453 m 3 / kg  r  v2  1   0,0273 m 3 / kg v2 r 20 c. Kerja Netto Siklus Harga p2: p 2  v1  p1  v 2  v 3 0,0467   1,71 v 2 0,0273 Wnet  q in  q out k    (r ) k   Harga qout: p 2  p1  (r ) k  200 kPa  (20)1, 4  13257,82 kPa q out  cv  (T 4 T2 )  0,718 kJ / kg.K  (806,349  380) K  306,119 kJ / kg Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada tekanan konstan Jadi W net  (900  306,119) kJ / kg  593,881 kJ / kg Harga T3 dapat ditentukan dari: qin  cp  (T3  T2 ) T3  T2  q in 900 kJ / kg  1259,493 K  cp 1,005 kJ / kg. K d. Efisiensi Thermal Siklus   2155,015 K Maka harga v3 dapat ditentukan dari persamaan gas ideal: v3  RT3 p3 W net 593,881   0,6599  65,99% q in 900 Karena rasio pancung (cutoff rastio) diketahui, maka efisiensi thermal siklus dapat ditentukan: , dimana p3 = p2 = 13257,82 kPa   1 r k 1  C r k 1 k (rC  1) 1 Maka 3 v3  RT3 0,287 kPa. m / kg. K  2155,015 K  p3 13257,82 kPa MEP  Proses 3 – 4 adalah proses ekpansi T 4  v3    T3  v 4    v  T4  T3   3 v  4     k 1 (20)1,4 1  (1,71)1,4  1  0,6603  66,02% 1,4(1,71  1) Wnet  v1  v 2 Wnet  1 v1 1    r 103 N.m 1 kPa  3 1 kJ 1   10 N / m 2 0,5453m 3 / kg  1    20   1146,41 kPa  Dimana harga v4 = v1 = 0,5453 m3/kg, maka:  0,0467  T4  2155,015 K    0,5453     1 e. MEP Siklus  0,0467 m 3 / kg k 1  1 593,881kJ / kg  1, 41  806,349 K Ali Hasimi Pane
  • 20. Soal 2-4 Siklus Diesel seperti gambar 2, dimana tekanan Harga T2: dan temperatur kompresinya adalah 1 bar dan 300 K, T2  v1  T1  v 2  kemudian tekanan setelah kompresi adalah 40 bar, jika panas masuknya adalah 600 kJ/kg. Tentukanlah:     k 1  r k 1  T2  T1  r k 1 T2  300 K  13,9421,4 1  860,70 K a. Rasio kompresinya b. Rasio pancung (Cut off ratio) b. Rasio Pancung (Cut off Ratio) c. Efisiensi thermal siklus d. Kerja netto yang dihasilkan rC  v3 T3  v 2 T2 Diketahui: p1 = 1bar ; T1 = 300K qin = 600 kJ/kg ; k = 1,4 R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara) cv = 0,718 kJ/kg. K ; p2 = p3 = 40 bar Dari proses 2 – 3 dapat ditentukan harga T3: qin  cp  (T3  T2 ) cp = 1,005 kJ/kg. K T3  T2  Ditanya: seperti soal qin 600 kJ / kg  860,70 K  cp 1,005 kJ / kg. K  1457,72 K Solusi: Siklus Diesel seperti gambar: maka Penyelesaian: rC  a. Rasio Kompresi Siklus r T3 1457,72   1,694 T2 860,70 v1 v2 c. Efisiensi Thermal Siklus Dari proses 1 – 2 diketahui bahwa: Dari persamaan (2e) diketahui: p1  v1 k  p 2  v 2 k  1  r k  1    C   1  k 1  r  1  k  r  C      (1,694)1,4  1  1   1    1,4 1  1,694  1  1,4  (13,942)      0,6084  6084% d. Kerja Netto yang dihasilkan  Wnet  Wnet    qin qin Jadi Gambar 2. P – v Diagram Wnet  0,6084  600 kJ / kg  362,88 kJ / kg maka 1 1  p  k  40  1,4 v r  1   2      13,942 v 2  p1   1    Ali Hasimi Pane
  • 21. Soal 2-5 Siklus Diesel seperti gambar 2, dengan rasio kompresi 18,2. Udara sebagai fluida kerjanya dengan 0 tekanan dan temperatur awal adalah 80 F dan 14,7 psia dan temperatur maksimumnya adalah 3000 Tentukanlah: maka rC  T3 3000   1,741 T2 1723,544 R. b. Panas yang dibuang dari Siklus a. Rasio pancung (Cut off ratio) qout  cv  (T4  T1 ) b. Panas yang dibuang c. Efisiensi thermal Untak harga T4, dapat ditentukan dari proses 3 – 4 adalah proses langkah ekpansi isentropik: Diketahui: p1 = 14,7 psia ; T3 = 3000 R ; r R = 0,171 Btu/lbm. R cp k 1 = 0,3704 psia. ft3/lbm. R (Konstanta udara) cv T4  v 3    T3  v 4    T1 = 80 + 460 = 540 R = 0,240 Btu/lbm. R = 18,2 ; k = 1,4 Ditanya: seperti soal Diketahui bahwa: r T4  T3   C  r  v4 r  adalah rasio ekspansi, maka: v 3 rC     k 1 1,4 1 Solusi: Siklus Diesel seperti gambar  1,741   3000 R    18,2      1173,31 R Penyelesaian: a. Rasio Pancung (Cut off Ratio) rC  v3 T3  v 2 T2 Jadi qout  0,171 Btu / lbm. R  (1173,31  540) R  108,296 Btu / lbm c. Efisiensi Thermal Siklus  W net qin  qout q   1  out qin qin qin Untuk harga qin, dapat ditentukan dari proses 2 – 3 adalah proses panas masuk pada proses tekanan konstan: qin  cp  (T3  T2 )  0,24 Btu / lbm. R  (3000  1723,544) R  306,349 Btu / lbm Gambar 2. P – v Diagram Proses 1 – 2 adalah proses langkah kompresi Sehingga  1 qout 108,296 1  0,6465  64,65 % qin 306,349 Harga T2: T2  v1  T1  v 2      k 1  r k 1  T2  T1  r k 1 T2  540 R  18,21, 41  1723,544 R Ali Hasimi Pane
  • 22. Contoh – contoh tambahan Contoh Soal: Soal 2-6 Siklus Diesel (seperti gambar), dengan panjang langkah dan diameter silinder masing – masingnya adalah 250 mm dan 150 mm. Jika volume sisanya adalah 0,0004 m3 dan bahan bakar diinjeksikan pada tekanan konstan 5 % dari volume langkahnya. Tentukan efisiensi thermal siklus. Solusi: Diketahui: Panjang langkah (L) : 250 mm = 0.25 m Diameter silinder (D) : 150 mm = 0,15 m Volume sisa (Vs = V2) : 0,0004 m3 Ditanya: Efisiensi thermal siklus? Vs VL VT Penyelesaian: Efisiensi thermal siklus dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan: Keterangan gambar: - Vs = Volume sisa - VL  1  r k  1    C    1   k  r k 1  rC  1      = Volume hisap atau volume langkah torak, dapat ditentukan:  D 2 VL    4    L   Menentukan besaran – besaran persamaan tersebut: - r Dimana: D VT = Volume total, dapat ditentukan: VT - = Panjang langkah torak = Vs + VL Rasio kompresi dapat ditentukan: r - v1 V s  V L  v2 V2 = Diameter silinder/torak L - Rasio Kompresi (r): Vs  VL VL Rasio tekanan dapat ditentukan: rp  Harga volume langkah (VL):    D2 VL    4  2     L     (0,15)   4      0,25  0,00442 m 3   maka p3 p  4 p2 p1 r - V s  V L (0,0004  0,00442)   12,05 V2 0,0004 Rasio Pancung (Cutoff Ratio) (rC) rC  V3 V2 Ali Hasimi Pane
  • 23. Harga V3 dapat ditentukan: V3  V2  5%  V L  5   0,0004    0,00442   0,000621m 3  100  8  Vs 100 maka rC  V3 0,000621   1,553 V2 0,0004 sehingga   1,5531, 4  1  1     1  1,41  1,553  1   1, 4  (12,05)      0,5934  59,34% Soal 2-7 Siklus Diesel dengan rasio kompresi 15, bekerja Vs VL 0 pada tekanan dan temperatur awal 1 bar dan 27 C, jika VT diketahui diameter silindernya 200 mm dan panjang langkahnya 300 mm. Persentase cut-off adalah 8% dari volume langkah. Tentukanlah: Harga untuk VL: a. Tekanan dan temperatur pada setiap titik utama    D2 VL    4  b. Efisiensi thermal siklus c. MEP siklus 2     L     (0, 2)   4      0,3  0,00942 m 3   d. Tenaga mesin jika kerja siklus per menit adalah 380 maka Solusi (siklus Diesel seperti gambar) 1  1    3 V1  V L  1    0,00942  1    0,0101m r 1   15  1  Diketahui: p1 = 1 bar =100 kPa ; T1 = 27 + 273 =300 K ; r = 15 Untuk massa udara dalam silinder dapat ditentukan dari D = 200 mm = 0,2 m ; L = 300 mm = 0,3 m Ditanya seperti soal? persamaan gas idral: p1V1  mRT1 Penyelesaian: m a. Tekanan dan Temperatur pada Setiap Titik Utama p1V1 100 kPa  0,0101 m 3   0,0117 kg RT1 0,287 kPa. m 3 / kg. K  300 K Proses 1 – 2 adalah proses langkah kompresi isentropik Harga V1 V1  V L  V s  V L  Harga tekanan p2: VL 1    V L  1   r 1 r 1  p 2  V1  p1  V2  k    rk   p 2  p1  r k  1  (15)1,4  44,313 bar Ali Hasimi Pane
  • 24. Harga temperatur T2: T2  V1  T1  V 2      Diketahui bahwa: k 1 rE   r k 1 T2  T1  r k 1  300 K  (15)1,4 1  886,253 K maka k V p 4  p3   3 V  4 Harga V2 dapat ditentukan dari persamaan: V1 V V  r  V2  1 atau V2  V s  L V2 r r 1   1   p3    r   E  2,12  p 4  44,31bar     15  maka V2  V s  V4 r  adalah rasio ekspansi V3 rE 0,00942  0,000673 m 3 15  1 k  r   p3   C  r        k 1, 4  2,863 bar Harga T4: Proses 2 – 3 adalah proses energi panas masuk T4  V3    T3  V4    Harga T3: V3 V 2 V   T3  T2  3  T2  rC T3 T2 V2 k 1 r T4  T3   C  r  r  C  r      k 1     k 1  2,12   1878,856 K     15  1, 41 Harga untuk rasio pancung (rC): % Cut  off ratio   858,996K rC  1 r 1 Harga V4 = V1 = 0,0101 m3 rC  1  % Cut  off ratio  (r  1)  b. Efisiensi Thermal Siklus  8  1   (15  1)   2,12  100   W net qin  q out q   1  out qin qin qin maka T3  T2  rC  886,253 K  2,12  1878,856 K Atau efisiensi thermal siklus dapat ditentukan menggunakan persamaan: Harga V3:  1  r k  1    C   1  k 1  r  1   k  r  C    V3  8   rC atau V3    V L   Vs V2 100   maka V3  V 2  rC  0,000673  2,12  0,00143 m 3 Sementara harga p3 = p2 = 44,313 bar c. MEP Siklus Proses 3 – 4 adalah proses langkah ekspansi isentropik Harga p4: V p3V3 k  p 4V 4 k  p 4  p3   3 V  4   2,121, 4  1  1    0,5977  59,77 1    1,4 1  2,12  1   1,4  (15)         MEP  Wnet  v1  v 2 Wnet  1 v1 1   r  k Ali Hasimi Pane
  • 25. Atau MEP siklus dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: MEP   p1  r k [k  (rC  1)  (r 1k  (rC k  1))] (k  1)(r  1) 1bar  151, 4 [1,4  (2,12  1)  (1511, 4  (2,12  1))] (1,4  1)(15  1)  7,417 bar d. Daya Mesin jika Kerja Siklus per Menit adalah 380 P  WSiklus  Jumlah siklus per detik Untuk harga Wsiklus dapat ditentukan: W Siklus  MEP  V L  7, 417 bar  0,00942 m 3  10 2 kPa 1bar  6,987 kPa. m 3  6,987 kJ / Siklus Ali Hasimi Pane
  • 26. III. Siklus Dual (Dual Cycle) Dalam analisa siklus ini akan diperoleh besaran – besaran: - Panas yang masuk/ditambah kedalam siklus (Qin) - Panas yang dibuang dari siklus (Qout) - Kerja yang dihasilkan (Wsiklus) - Efisiensi thermal siklus () - Mean effective pressure (MEP) Dalam penyelesaian persoalan akan dilakukan dengan mengguanakan beberapa data – data asumsi atau konstanta yang telah ditetapkan. Beberapa hal pengasumsian: 1. 2. Proses kompresi dan ekspansi adalah berlangsung secara adiabatik. 3. Gambar P – v Diagram Udara dalam silinder piston bekerja dalam siklus tertutup. Semua proses adalah berlangsung secara reversible. 4. Pengaruh dari energi kinetic dan energi potensial adalah diabaikan. Keterangan gambar: Analisa Thermodinamika 1 – 2 : Proses kompresi isentropik 2 – 3 : Proses panas masuk pada volume - Panas Total yang Masuk ke Sistem (qin, total) konstan 3 – 4 : Proses panas masuk pada qin, total  qin ,1  qin , 2 Dimana tekanan konstan qin,1  cv  (T3  T2 ) 4 – 5 : Proses ekspansi isentropic 5 – 1 : Proses panas dibuang pada Dan qin, 2  cp  (T4  T3 ) volume konstan Maka Konstanta – konstanta yang diberlaku: k ...(3a) : Konstanta rasio panas spesifik : cp cv = 1,4 cp qin, total  cv  (T3  T2 )  cp  (T4  T3 ) : Konstanta panas spesifik pada - Panas yang di-Buang dari Sistem (qout) qout  cv  (T5  T1 ) ...(3b) tekanan konstan : 1,005 kJ/kg. K cv - Kerja Netto yang Dihasilkan (wnet) wnet  qtotal  qout  (cv  (T3  T2 )  cp  (T4  T3 ))  (cv  (T5  T1 )) : Konstanta panas spesifik pada volume konstan : 0,718 kJ/kg. K r ...(3c) - Efisiensi Thermal Siklus : Rasio kompresi : v1 v 2  wnet qin, total  q out q out  1  qin qin ,total qin , total …(3d) 1  cv  (T5  T1 ) cv  (T5  T1 ) 1 cv  (T3  T2 )  cp  (T4  T3 (T3  T2 )  k (T4  T3 ) Ali Hasimi Pane
  • 27. Penyederhanaan persamaan efisiensi thermal siklus: atau  Rasio Kompresi (r) r v V = 1 = 1 V2 v2  r T5  T4   r  C …(i)     k 1 …(vii) Subsitusi persamaan (vi) kepersamaan (vii): r T5  T3  rC   C r   Rasio Pemasukan Bahan Bakar/Cut-off Ratio (rC) V v rC = 4  4 ...(ii) V3 v 3  Rasio Ekspansi (rE) V V rE = 5 = 1  dimana V5 = V1 V4 V4 atau V V V V rE = 1  2  1 3 V2 V4 V2 V4 1 r = r  ...(iii) rC rC     k 1 Dari persamaan (iv) dan (v) kita peroleh: T3 T2  r k 1    r k 1 T1 T1 atau T T1  3  r k 1  …(viii)  Proses 1 – 2 Dari proses kompresi adiabatik isentropik, maka:     k 1 T2 T1 V = 1 V  2 T2 v  1 v  2     Subsitusi harga – harga dari T1, T2, T4 dan T5 pada persamaan efisiensi thermal siklus: k 1 = T1 . r k 1  r k 1  1 ...(iv)  Proses 2 – 3 1 Adalah proses panas masuk berlangsung secara volume konstan, maka: T3 p3 T   α  T2  3 T2 p 2  …(v) (T5  T1 ) (T3  T2 )  k (T4  T3 ) k 1      T3  rC  1   T3  rC        r   k 1        r       T3   T3    k  rC  T3  T3        atau Dimana α adalah rasio tekanan  1    rC k  1 1    r k 1  (  1)    k  (rC  1)    …(3e)  Proses 3 – 4 Adalah proses panas masuk berlangsung secara tekanan - MEP Siklus konstan, maka: T4 V4   rC  T4  T3  rC T3 V3 …(vi) MEP  Wnet  v1  v 2 Wnet Wnet   r 1  1 v1   v1 1   r  r    Proses 4 – 5 Adalah proses ekspansi isentropik T4  V5    T5  V 4    k 1  r  (rE ) k 1   r  C      k 1  p1v1[r 1k k (rC  1)  (  1)  r 1 k (rC k  1)]  r 1 (k  1)v1    r  p1 (r ) k [ (rC  1)  (  1)  r 1 k (rC k  1)] (k  1)(r  1) Ali Hasimi Pane
  • 28. Soal 3-1. Siklus dual, bekerja pada rasio kompresi 9. Tekanan dan temperatur awal kompresinya adalah 100 T2  v1  T1  v 2      k 1  r k 1  T2  T1  r k 1 kPa dan 300 K. Jika energi panas masuk ditambahkan pada tekanan konstan dan volume konstan masing – T2  300 K  91,4 1  722,467 K masingnya adalah 700 kJ/kg. Tentukanlah: a. Temperatur pada akhir proses panas masuknya sehingga b. Kerja netto siklus T3  722,467 K  c. Efisiensi thermal siklus 700 kJ / kg  1697,397 K 0,718 kJ / kg. K d. MEP siklus Harga T4 untuk akhir proses panas masuk pada tekanan Diketahui: p1 = 100 kPa ; qin, 2 – 3 = 700 kJ/kg ; konstan dapat ditentukan: T1 = 300K r = 9 qin, 3 – 4 = 700 kJ/kg k = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara) cv = 0,718 kJ/kg. K qin , 3 4 = 1,4 R qin, 34  cp  (T4  T3 )  T4  T3  ; T4  1697,397 K  cp = 1,005 kJ/kg. K cp 700 kJ / kg  2393,914 K 1,005 kJ / kg. K Ditanya: seperti soal b. Kerja netto siklus Solusi: Siklus Dual seperti gambar: wnet  qtotal  qout  (qin, 2 3  qin, 3  4 )  qout Untuk qout: qout  cv  (T5  T1 ) Untuk harga T5 dapat ditentukan dari proses 4 – 5 adalah proses ekspansi: T4  V5  T5  V 4      k 1 r T5  T4   C  r  Penyelesaian:  (rE )     k 1  r  r  C     k 1 k 1 a. Temperatur pada akhir proses panas masuknya Harga T3 untuk akhir proses panas masuk pada volume rC  konstan dapat ditentukan: qin, 2 3  cv  (T3  T2 )  T3  T2  T4 v 4 2393,914   rC   1,41 T3 v3 1697,397 qin , 23 cv Harga T2 dapat ditentukan dari proses 1 – 2 proses langkah kompresi: Harga rC: maka adalah r T5  T4   C  r      k 1  1,41   2393,914 K     9  1,4 1  1140,51 K Ali Hasimi Pane
  • 29. jadi Diketahui: qout  0,718 kJ / kg. K  (1140,51  300) K  603,486 kJ / kg p1 = 95 kPa ; T1 = 300K ; r = 16 ; rC k = 1,4 ; = p3/p2 = α = 2,2 1,15 m Sehingga kerja netto siklusnya: wnet  (qin , 2 3  qin , 3 4 )  qout  1400 kJ / kg  603, 486 kJ / kg  796,514 kJ / kg = 0,04 kg ; 3 R = 0,287 kpa. m /kg. K (Konstanta udara) cv = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K Ditanya: seperti soal Solusi: Siklus Dual seperti gambar: c. Efisiensi thermal siklus  wnet 796,514   0,5689  56,89 % qin , 23  qin ,34 1400 d. MEP Siklus MEP  Wnet  v1  v 2 Wnet  1 v1 1   r  Untuk harga v1: v1  RT1 0,287 kPa. m 3 / kg. K  300 K   0,861 m 3 / kg p1 100 kPa Penyelesaian: jadi a. Panas yang ditambahkan kesiklus pada volume 796,514 kJ / kg 10 3 N .m 1 kPa MEP    3 1 kJ  1 10 N / m 2 0,861 m 3 / kg  1    9 konstan dan tekanan konstan (dalam kJ) - Panas yang ditambahkan pada volume konstan (dari proses 2 – 3):  1040,741 kPa qin , 2 3  m. cv  (T3  T2 ) Untuk harga T2, dari proses 1 – 2: Soal 3 – 2. Siklus dual bekerja pada rasio kompresi 16 dan rasio pancung 1,15. Kemudian tekanan dan temperatur awal kompresi masing – masingnya adalah p1 = 95 kPa dan T1 = 300 K. Selama proses penambahan panas pada volume konstan tekanan T2  V1  T1  V2      k 1  r k 1 T2  T1  r k 1  300 K  (16)1,4 1  909,23K meningkat pada faktor 2,2. Jika massa udaranya adalah 0,04 kg, tentukanlah: a. Panas yang ditambahkan pada proses volume dan tekanan konstan, dalam kJ b. Panas yang dilepaskan siklus, dalam kJ Untuk harga T3, dari proses 2 – 3: T3 p3  α T2 p 2 T3    T2  2,2  909,23  2000,31 K c. Kerja netto siklus, dalam kJ d. Efisiensi thermal siklus Ali Hasimi Pane
  • 30. jadi Soal 3-3. Siklus dual bekerja pada temperatur dan tekanan qin, 2 3  0,04 kg  0,718 kJ/kg. K  (2000,31  909,23) K awal kompresi adalah 90 oC dan 1 bar. Rasio kompresinya adalah 9 dan tekanan maksimum siklusnya 68 bar, jika  31,336 kJ panas total yang ditambahkan kesiklus adalah 1750 kJ/kg. - Panas yang ditambahkan pada tekanan konstan (dari Tentukanlah: proses 3 – 4): a. Tekanan dan temperatur pada setiap akhir proses qin, 34  m  cp  (T4  T3 ) b. Efisiensi thermal siklus c. MEP siklus Untuk harga T4, dari proses 3 – 4: T4 V4   rC T3 V3 Diketahui: p1 T4  T3  rC  2000,31  1,15  2300,36 K = 1 bar ; T1 = 90 + 273 = 363 K ; r=9 p3 = p4 = 68 bar ; qin, net = 1750 kJ/kg k = 1,4 ; qin, 34  m  cp  (T4  T3 )  0,04 kg  1,005 kJ / kg. K  (2300,36  2000,31) K  12,062 kJ R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara) cv jadi = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K Ditanya: seperti soal Solusi: Siklus Dual seperti gambar: b. Panas yang dilepaskan siklus, dalam kJ qout  m  cv  (T5  T1 ) Untuk harga T5, dari proses 4 – 5: T4  V5  T5  V 4      k 1  (rE ) k 1  r  r  C     k 1 maka T5  T4  r  r  C     k 1  2300,36  16    1,15     1,4 1  802,47 K Jadi qout  m  cv  (T5  T1 )  0,04 kg  0,718 kJ / kg. K  (802,47  300) K Penyelesaian:  14, 431 kJ a. Tekanan dan temperatur pada setiap akhir proses Proses 1 – 2 adalah proses kompresi isentropik, c. Kerja netto siklus, dalam kJ diperoleh: w net  (qin , 23  qin , 3 4 )  qout  (31,336  12,062)  14,431  28,967 kJ d. Efisiensi thermal siklus  wnet qin , 23  qin ,34 Untuk harga T2: T2  V1  T1  V 2      k 1  r k 1 T2  T1  r k 1  363 K  (9)1, 41  874,19 K  28,967  0,6675  66,75% (31,336  12,062) Ali Hasimi Pane
  • 31. Untuk harga p2: p 2  V1  p1  V2  Untuk rasio pancung (cut-off ratio) k    rk   rC  p 2  p1  r k  1bar  (9)1,4  21,67bar V4 T4 3147,36    1,15 V3 T3 2743,19 Proses 4 – 5 adalah proses ekspansi isentropik Untuk harga T5: Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada volume konstan T5  V5    T4  V 4    k 1 r  C  r      k 1  1,15  T5  3147,36 K     9  Untuk harga T3: p 2 p3  T2 T3 r  T5  T4   C  r      k 1 1, 41  1382,07 K Untuk harga p5: k Dimana p3 = p4 = 68 bar, maka: T3  p3  T2 68 bar  874,19 K   2743,19 K p2 21,67 bar p 5  V4  r     p5  p 4   C  r p 4  V5         k Dimana p4 = p3 = 68 bar, maka: 1,4  1,15  p5  68 bar     9  Untuk jumlah panas yang ditambahkan  3,815 bar qin, 2 3  cv  (T3  T2 )  0,718 kJ / kg. K  (2743,19  874,19) K  1343,811 kJ / kg Proses 5 – 1 adalah proses pelepasan panas pada proses volume konstan Proses 3 – 4 adalah proses penambahan panas pada qout  cv  (T5  T1 )  0,718 kJ / kg. K  (1382,07  363) K tekanan konstan  731,69 kJ / kg Untuk harga T4: qin, 34  cp  (T4  T3 )  T4  T3  qin , 34 b. Efisiensi Thermal Siklus cp  qin , net  q out wnet q   1  out qin , net qin , net qin , net Untuk harga qin, 3 – 4: qin, net  qin , 23  q in, 3 4 1 731,69  0,5819  58,19% 1750 atau qin, 34  qin , net  qin , 23  (1750  1343,811)kJ / kg  406,189 kJ / kg maka T4  T3  qin , 3 4 cp  2743,19 K  406,189 kJ / kg  3147,36 K 1,005 kJ / kg. K c. MEP siklus MEP  Wnet  v1  v 2 Wnet Wnet   r 1  1 v1   v1 1   r  r   Untuk harga Wnet: Wnet  qin , net  qout  (1750  731,69) kJ / kg  1018,31 kJ / kg Ali Hasimi Pane
  • 32. Untuk harga v1: 1bar RT 0,278 kPa. m 3 / kg. K  363 K   p1 1bar 10 2 kPa v1   1,0092 m 3 / kg Maka MEP  1018,31kJ / kg 10 3 N .m 1 kPa   3 1 kJ  1 10 N / m 2 1,0092 m 3 / kg 1    9  1135,16 kPa Penyelesaian: atau a. Efisiensi Thermal Siklus MEP  1135,16 kPa  1 bar 10 2 kPa  11,3516 bar Soal 3 – 4 Siklus dual dengan temperatur dan tekanan awal kompresinya adalah 20 oC dan 100 kPa, kemudian  1 pancungnya (cutoff ratio) adalah 2, tentukanlah efisiensi r k 1  rC k 1  1 k (rC  1)  (  1) Untuk harga r: r tekanan pada akhir proses kompresinya adalah 10 MPa. Jika tekanan maksimum siklus adalah 20 Mpa dan rasio 1 v1 v2 Untuk harga v1: RT1 p1 v1  siklus dan daya keluaran siklus jika massa aliran udaranya  0,1 kg/detik. 0,287 kpa. m 3 / kg. K  293 K  0,8409 m 3 / kg 100 kPa Untuk harga v2: Diketahui: p2 = 10 MPa = 104 kPa p1 = 100 kPa ; T1 = 20 + 273 = 293 K ; p3 = p4 = 20 MPa = 20 x 103 kPa rC = 2 ; RT2 p2 k = 1,4 3 R = 0,287 kpa. m /kg. K (Konstanta udara) cv = 0,718 kJ/kg. K ; v2  cp = 1,005 kJ/kg. K Harga T2 dapat ditentukan dari proses 1 – 2: T2  p 2    T1  p1    (k 1) / k p   T2  T1   2   p   1 ( k 1) / k Ditanya: a. Efisiensi thermal siklus  10000   293 K    100  b. Daya keluaran siklus jika massa aliran udara 0,1 (1, 41) / 1,4  1092,185 K kg/detik Maka Solusi: Siklus Dual seperti gambar: v2  0,287 kpa. m 3 / kg. K  1092,185 K  0,0315 m 3 / kg 10000 kPa Ali Hasimi Pane
  • 33. Harga qin, 3 – 4, dapat ditentukan dari proses 3 – 4 adalah Jadi harga r: r v1 0,8409   26,69 v 2 0,0315 qin, 34  cp  (T4  T3 ) Harga T4 dapat ditentukan dari proses 3 – 4 adalah proses Untuk harga α:  proses penambahan panas pada tekanan konstan: penambahan panas pada tekanan konstan: p3 20000  2 p 2 10000 T3 T4 v   T4  T3  4  T3  rC v3 v 4 v3 Oleh karena itu, Efisiensi thermal siklus: 1  1 r 1 k 1 T4  2184,37 K  2  4368,74 K k 1  rC 1 k (rC  1)  (  1) 1 (26,69)1, 41 maka qin, 34  1,005 kJ / kg. K  (4368,74  2184,37) K 2  (2)1, 41  1  1,4  2(2  1)  (2  1)  0,8841  88, 41%  2195,29 kJ / kg Sehingga qin, net dapat ditentukan: qin, net  qin , 23  qin , 34 b. Daya keluaran siklus jika massa aliran udara 0,1 kg/s   (783,7114  2195,29) kJ / kg  2979 kJ / kg   W out  m  wout  m    qin, net  Oleh karena itu, W out dapat ditentukan: Untuk harga qin, net:  W out  0,1 kg / s  0,8841  2979 kJ / kg  263,373 kW qin, net  qin , 23  q in, 3 4 Harga qin, 2 – 3, dapat ditentukan dari proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada volume konstan: qin, 2 3  cv  (T3  T2 ) Soal 3-5 Siklus dual, tekanan dan temperatur awal kompresinya adalah 100 kPa dan 27 oC, pada proses kompresi isentropik, volume udara berubah dari 0,0708 m3 menjadi 0,0042 m3, dan pada proses tekanan konstan, temperatur udara meningkat dari 1149 oC menjadi 1593 Harga T3 dapat ditentukan dari proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada volume konstan: T3 T2 p   T3  T2  3  T2   p3 p 2 p2 T3  1092,185 K  2  2184,37 K o C. Tentukanlah: a. Rasio pancung dan rasio kompresi b. Panas yang masuk dan keluar dari siklus c. Efisiensi thermal siklus Diketahui: v1 = 0,0708 m3 p1 T1 qin, 2 3  0,718 kJ / kg. K  (2184,37  1092,185) K  783,7114 kJ / kg = 27 +273 = 300 K T3 = 1149 + 273 = 1422 K T4 maka = 100 kPa ; = 1593 + 273 = 1866 K k = 1,4 R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara) cv = 0,718 kJ/kg. K ; ; v3 = 0,0042 m3 cp = 1,005 kJ/kg. K Ali Hasimi Pane
  • 34. Ditanya: - a. Rasio pancung (cut off ratio) dan rasio kompressi Untuk Energi Panas Masuk yang terjadi pada proses 2 – 3 dan 3 – 4 b. Energi panas masuk dan keluar dari siklus Untuk proses 2 – 3 panas masuk pada langkah volume c. Efisiensi thermal siklus konstan, maka: Solusi: Siklus Dual seperti gambar: qin, 2 3  cv  (T3  T2 ) Dimana T3 = 1422 K, sementara T2: T2  v1  T1  v 2      k 1  r k 1  T2  T1  r k 1  300 K  16,861, 41  928,68K jadi qin, 2 3  0,718kJ / kg. K  (1422  928,68) K  354,204 kJ / kg Penyelesaian: a. Rasio Pancung/Cutoff Ratio dan Rasio Kompresi Untuk proses 3 – 4 panas masuk pada langkah tekanan konstan, maka: - qin, 34  cp  (T4  T3 )  1,005 kJ/kg. K  ( 1866-1422 )K  446,22 kJ / kg Untuk rasio pancung/cutoff ratio rC  v4 v3 Dimana v3 = 0,0042 m3, sementara untuk v4 dapat ditentukan dari proses 3 – 4: Oleh karena itu, energi panas netto masuk adalah: qin, net  qin ,2 3  qin,3 4 v 4 T4 T   v 4  v3  4 v 3 T3 T3  1866  3 v 4  0,0042 m 3     0,0055 m  1422   354,204  446,22  800,424 kJ / kg - Untuk Energi Panas Keluar yang terjadi pada proses 5 – 1, dapat ditentukan Jadi qin,51  cv  (T5  T1 ) rC  v 4 0,0055   1,31 v3 0,0042 Untuk T1 = 300 K, sementara T5 dapat ditentukan berdasarkan proses 4 – 5 langkah ekspansi isentropik: - Untuk rasio kompresi r r T5  T4   C  r  v1 v2 Dimana v2 = v3 = 0,0042 m3 r v1 0,0708   16,86 v 2 0,0042 b. Energi Panas Masuk dan Keluar dari Siklus     k 1 1, 41  1,31   1866 K       16,86   671,55 K jadi qin,51  0,718 kJ / kg. K  (671,55  300) K  266,77 kJ / kg Ali Hasimi Pane
  • 35. Penyelesaian: c. Efisiensi Thermal Siklus  Langkah pertama penentuan besaran – besaran temperatur qin , net  qout wnet q   1  out qin , net qin, net qin , net dan tekanan pada setiap proses Proses 1 – 2 adalah proses langkah kompresi isentropik 1 266,77  0,6667  66,67% 800,424 Harga T2: Soal 3 – 6 Siklus dual dengan rasio kompresi 15, bekerja pada tekanan dan temperatur awal kompresi adalah 1 bar dan 300 K. Kemudian tekanan dan temperatur T2  v1  T1  v 2      k 1  r k 1  T2  T1  r k 1  300 K  151, 41  886,25 K maksimumnya adalah 70 bar dan 3000 K. Tentukan energi panas yang ditambahkan, energi panas yang dibuang, kerja netto siklus dan efisiensi thermal siklus. Harga p2: p 2  v1  p1  v 2  k    r k  p 2  p1  r k   Diketahui: p1 = 1 bar ; T1 = 300 K p3 = p4 = 70 bar ; ; r = 18 ; k = 1,4  1 bar  151,4  44,31bar T4 = 3000 K R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara) Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada cv = 0,718 kJ/kg. K volume konstan ; cp = 1,005 kJ/kg. K Ditanya: a. Energi panas netto yang ditambahkan b. Energi panas yang dibuang Harga T3: T3 T2   T3  T2  p3 p 2 p3 p2 c. Kerja netto siklus d. Efisiensi thermal siklus T3  886,25 K  70  1400,08 K 44,31 Solusi: Siklus Dual seperti gambar: Harga qin, 2 – 3: qin, 2 3  cv  (T3  T2 )  0,718 kJ / kg. K  (1400,08  886,25) K  368,93 kJ / kg Proses 3 – 4 adalah proses penambahan panas pada tekanan konstan Harga qin, 3 – 4: qin, 34  1,005 kJ / kg. K  (3000  1400,08) K  1607,92 kJ / kg Proses 4 – 5 adalah proses kerja ekspansi isentropik Harga T5: T5  V5    T4  V 4    k 1 r  C  r      k 1 r  T5  T4   C  r      k 1 Ali Hasimi Pane
  • 36. Dimana: rC  v 4 T4  , maka: v 3 T3 r T5  T4   C  r      k 1 T 1  T4   4   T   3 r  3000 1  3000 K        1400,08 15  k 1 1,4 1  1377,44 K Oleh karena itu, a. Energi panas masuk netto yang ditambahkan kesiklus qin, net  qin , 23  qin , 34  (368,93  1607,92) kJ / kg  1976,85 kJ / kg b. Energi panas yang dibuang dari siklus Dapat ditentukan dari proses 5 – 1: qout  cv  (T5  T1 )  0,718 kJ / kg. K  (1377,44  300) K  773,6 kJ / kg c. Kerja netto siklus Wnet  qin , net  qout  (1976,85  773,6) kJ / kg  1203,25 kJ / kg d. Efisiensi thermal siklus  qin , net  q out wnet q   1  out qin , net qin , net qin , net 1 773,6  0,6087  60,87% 1976,85 Ali Hasimi Pane
  • 37. IV. Siklus Rankine (Rankine Cycle)  Proses 3 – 4 adalah proses kerja ekspansi isentropik atau kerja keluaran turbin wT  h3  h 4 4.1 Siklus Rankine Ideal qin …4.c  Proses 4 – 1 adalah proses pelepasan panas pada tekanan konstan dalam kondensor Ketel Uap 2 q out  h 4  h1 3 …4.d w Tur, out Sementara untuk menentukan efisiensi thermal siklus dapat Turbin ditentukan: w pump, in 4 Pompa Kondensor qout  th  w net q in  wT  w p q in …4.e atau 1  th  wnet qin  q out q   1  out q in q in q in …4.f Gambar 4. Siklus Rankine Ideal Analisa Thermodinamika:  Proses 1 – 2 adalah proses kompresi isentropik atau kerja pompa w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1 …4.a Dimana h1 = hf dan v1 = vf diperoleh dari tabel uap air berdasarkan pada tekanan titik 1.  Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada tekanan konstan dalam ketel uap q in  h 3  h 2 …4.b Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 38. Soal 4.1 Siklus Rankine ideal, dimana uap panas lanjut qin masuk ke turbin pada tekanan dan temperatur masingmasingnya adalah 8 MPa dan 480oC. Tekanan kondensor Ketel Uap 8 kPa. Jika kerja netto siklus adalah 100 MW, tentukanlah: 3 2 w Tur, out Turbin a. Laju panas masuk yang dibutuhkan ketel uap dalam kW b. Efisiensi thermal siklus w pump, in 4 Pompa Kondensor Diketahui: Siklus Rankine seperti gambar P3 qout 1 = 8 MPa = 8000 kPa = 80 bar o T3 = 480 C P4 = 8 kPa = 0,08 bar wnet = 100 MW Ditanya: seperti soal Penyelesaian: Langkah awal dilakukan analisis pada setiap proses berdasarkan diagram alir dan diagram T-s, sebagai berikut: Proses 1 – 2 : Kerja Pompa w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1 dan h2  h1  wp Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu: P1 v1 = vf = 1,0084 x 10-3 m3/kg h1 = hf = hf,4 = 173,88 kJ/kg Gambar Soal 1-1 Siklus Rankine Ideal = 0,08 bar, diperoleh: hfg,4 = 2403,1 kJ/kg sf h2  173,88 kJ / kg  8,059 kJ / kg  181,939 kJ / kg = 0,5926 kJ/kg . K sg Sehingga = 8,2287 kJ/kg . K Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap q in  h 3  h 2 maka w p  v1  ( P2  P ) 1  m3    (80  0,08)bar  1,0084  103   kg    105 N / m 2 1kJ   8,059 kJ / kg 1bar 103 N . m Dari tabel uap air pada tekanan ketel uap yaitu: P3 = 80 bar dan 480oC; diperoleh: h3 = 3348,4 kJ/kg s3 = 6,6586 kJ/kg . K maka q in  (3348 , 4  181 ,939 ) kJ / kg  3166 , 461 kJ / kg Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 39.   Wnet  m  ( wT  w p ) Proses 3 – 4: Kerja turbin wT  h3  h 4 atau Untuk h4, dimana berada pada posisi phasa campuran dan  m pada tekanan kondensor (P4 = P1 = 0,08 bar), maka dapat  W net wT  w p ditentukan: h 4  h f , 4  x . h fg , 4 100 MW 10 3 kJ / s  78,864 kg / s (1276,071  8,059) kJ / kg 1 MW  Dimana konstanta x adalah menyatakan kualitas uap yang dapat ditentukan: x sehingga  Q  78 ,864 kg / s  3166 , 461 kJ / kg s4  s f ,4 s g ,4  s f ,4 Dimana s4 = s3, sedangkan sf,4 dan sg,4 diperoleh dari tabel  249 , 72  10 3 kW b. Efisiensi Thermal Siklus uap air pada tekanan kondensasi P1 = P4 = 0,08 bar  th  maka x  Wnet  Q 6,6586  0,5926  0,79 8,2287  0,5926  100  10 3 kW 249,72  10 3 kW  0,40  40% sehingga h4  173 ,88 kJ / kg  ( 0 ,79  2403 ,1 kJ / kg )  2072 ,329 kJ / kg Soal 4.2 Sebuah sistem pembangkit tenaga uap beroperasi dengan siklus Rankine ideal, yang bekerja pada batas tekanan dari 3 MPa dan 50 kPa. Temperatur uap pada sisi masuk maka turbin adalah 300oC, jika laju aliran massa uap adalah wT  h3  h 4  ( 3348 , 4  2072 ,329 ) kJ / kg  1276 , 071 kJ / kg 35 kg/s. Tentukanlah: a. Gambarkan proses sistem dalam diagram T-s b. Efisiensi Thermal Siklus c. Kerja netto siklus Proses 4 – 1: Panas yang dibuang kondensor untuk proses d. Daya output sistem pembangkit tenaga kondensasi q out  h 4  h1  ( 2072 , 329  173 ,88 ) kJ / kg  1898 , 449 kJ / kg Diketahui: Sistem pembangkit tenaga uap beoperasi dengan siklus Rankine P3 Oleh karena itu, dapat diselesaikan: = 3 MPa = 30 bar T3 = 300oC P4 = 50 kPa = 0,5 bar  a. Laju aliran panas masuk yang dibutuhkan ketel uap m = 35 kg/s dalam kW Ditanya: seperti soal   Q  m  q in Penyelesaian:  m adalah laju aliran massa uap air, dimana kerja netto siklus a. Diagram T-s Sistem (Siklus Rankine Ideal) diketahui, maka dapat ditentukan: Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 40. Tekanan = 30 bar Temp (oC) Enthalpi (kJ/kg) Entropi (kJ/kg . K) 280 2941,3 6,4462 300 h3 = ? s3 = ? 320 3043,4 6,6245 Untuk h3:  320  300   h 3  3043 , 4     ( 3043 , 4  2941 ,3 )   320  280    2992 ,35 kJ / kg Untuk s3: proses, untuk menyelesaikan pertanyaan berikutnya:  320  300   s 3  6 ,6245     ( 6 ,6245  6 , 4462 )   320  280    6 ,5354 kJ / kg . K Proses 1 – 2 : Kerja Pompa maka Langkah selanjutnya adalah dilakukan analisis pada setiap w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1 q in  ( 2992 ,35  343 ,525 ) kJ / kg  2648 ,825 kJ / kg dan h2  h1  wp Proses 3 – 4: Kerja turbin wT  h3  h 4 Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu: P1 = 0,5 bar, diperoleh: v1 = vf = 1,030 x 10-3 m3/kg Untuk h4, karena berada pada posisi phasa campuran dan h1 = hf = 340,49 kJ/kg pada tekanan kondensor (P4 = P1 = 0,08 bar), maka dapat ditentukan: h 4  h f , 4  x . h fg , 4 maka w p  v1  ( P2  P ) 1  m3    (30  0,5)bar  1,030  10 3   kg     Dimana konstanta x adalah menyatakan kualitas uap yang dapat ditentukan: 105 N / m 2 1kJ  3,039 kJ / kg 1bar 103 N . m x s4  s f ,4 s g ,4  s f ,4 Sehingga h2  340,49 kJ / kg  3,039 kJ / kg  343,525 kJ / kg Dimana s4 = s3 = 6,5354 kJ/kg . K, sedangkan sf,4 dan sg,4 diperoleh dari tabel uap air pada tekanan kondensasi yaitu: Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap q in  h 3  h 2 P1 = P4 = 0,08 bar hf,4 = 340,49 kJ/kg hfg,4 = 2305,4 kJ/kg Dari tabel uap air pada tekanan dan temperatur uap panas sf,4 = 1,0910 kJ/kg . K lanjut, yaitu: P3 = 30 bar dan 300oC; dengan metode sg,4 = 7,5939 kJ/kg . K interpolasi diperoleh: Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 41. maka x a. Diagram T-s siklus Rankine dan analisis thermodinamika 6,5354  1,0910  0,84 7,5939  1,0910 pada setiap proses. b. Kerja netto siklus c. Efisiensi siklus d. Laju aliran massa uap sehingga h 4  340 , 49 kJ / kg  ( 0 ,84  2305 , 4 kJ / kg )  2277 , 026 kJ / kg Diketahui Siklus Rankine ideal dengan data operasional: P3 T3 maka wT  h 3  h 4  ( 2992 ,35  2277 , 026 ) kJ / kg  715 ,324 kJ / kg = 10 MPa = 100 bar = 500oC P1 = P4 = 10 kPa = 0,1 bar  W net = 210 MW Ditanya seperti soal: Proses 4 – 1: Panas yang dibuang kondensor untuk proses kondensasi Penyelesaian: a. Diagram T – s Siklus Rankine Ideal dan Analisis q out  h 4  h1  ( 2277 , 026  340 , 49 ) kJ / kg  1936 ,536 kJ / kg Thermodinamika pada setiap proses Oleh karena itu, dapat ditentukan: b. Kerja Netto Siklus wnet  wT  wP  (715,324  3,039) kJ / kg  712,285 kJ / kg c. Efisiensi Thermal Siklus th  1   1 qout qin 1936,536  0,2689  26,89% 2648,825 d. Daya Output Sistem Pembangkit Tenaga  Analisis Thermodinamika pada setiap proses:  W net  m  wnet  35 kg / s  712,285 kJ / kg  24929,98 kW  24,93 MW Proses 1 – 2 : Kerja Pompa w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1 dan h2  h1  wp Soal 4.3 Sistem pembangkit tenaga uap beroperasi dengan siklus Rankine ideal menghasilkan daya sebesar 210 MW. Uap panas lanjut masuk ke-turbin pada tekanan dan temperatur adalah 10 MPa dan 500oC, kemudian uap didinginkan dalam kondensor pada tekanan kondensor Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu: P1 = 0,1 bar, diperoleh: v1 = vf = 1,0102 x 10-3 m3/kg h1 = hf = 191,83 kJ/kg 10 kPa. Tentukanlah: Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 42. maka Dimana konstanta x adalah menyatakan kualitas uap yang dapat ditentukan: w p  v1  ( P2  P ) 1  m3    (100  0,1)bar  1,0102  10 3   kg     105 N / m 2 1kJ  10,092 kJ / kg 1bar 103 N . m x s4  s f ,4 s g ,4  s f ,4 Dimana s4 = s3 = 6,5952 kJ/kg . K, sedangkan sf,4 dan sg,4 diperoleh dari tabel uap air pada tekanan kondensasi yaitu: P1 = P4 = 0,1 bar Sehingga h2  191,83 kJ / kg  10,092 kJ / kg  201,922 kJ / kg hf,4 = 191,83 kJ/kg Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap q in  h 3  h 2 hfg,4 = 2392,8 kJ/kg sf,4 = 0,6493 kJ/kg . K sg,4 = 8,1502 kJ/kg . K Dari tabel uap air pada tekanan dan temperatur uap panas lanjut, yaitu: P3 = 100 bar dan 500oC; dengan metode maka interpolasi diperoleh: Tekanan = 100 bar Temp (oC) Enthalpi (kJ/kg) 3321,4 6,5282 500 h3 = ? s3 = ? 520 3425,1 6,6622 6,5952  0,6493  0,793 8,1502  0,6493 Entropi (kJ/kg . K) 480 x sehingga h 4  191 ,83 kJ / kg  ( 0 , 793  2392 ,8 kJ / kg )  2089 ,32 kJ / kg maka Untuk h3:  520  500   h 3  3425 ,1     ( 3425 ,1  3321 , 4 )  520  480     3373 , 25 kJ / kg wT  h 3  h 4  ( 3373 , 25  2089 ,32 ) kJ / kg  1283 ,93 kJ / kg Proses 4 – 1: Panas yang dibuang kondensor untuk proses Untuk s3:  520  500   s 3  6 , 6622     ( 6 , 6622  6 ,5282 )   520  480    6 ,5952 kJ / kg . K Maka panas yang diterima ketel uap selama proses penguapan: q in  (3371 , 25  201 ,922 ) kJ / kg kondensasi q out  h 4  h1  ( 2089 ,32  191 ,83 ) kJ / kg  1897 , 49 kJ / kg b. Kerja Netto Siklus wnet  wT  wP  (1283,93  10,092) kJ / kg  1273,838 kJ / kg  3171 ,328 kJ / kg c. Efisiensi Thermal Siklus Proses 3 – 4: Kerja turbin th  1  wT  h3  h 4 Untuk h4, karena berada pada posisi phasa campuran dan pada tekanan kondensor (P4 = P1 = 0,08 bar), maka dapat  1 qout qin 1897,49  0,4017  40,17% 3171,328 ditentukan: h 4  h f , 4  x . h fg , 4 Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 43. d. Laju Aliran Massa Uap   W net  m  wnet atau   W net m wnet  210 MW 103 kJ / s  164,856 kg / s 1273,838 1 MW Soal 4.4 Sistem pembangkit tenaga uap menggunakan bahan bakar batu bara yang menghasil tenaga listrik 300 MW. Sistem ini beroperasi sesuai dengan siklus Rankine ideal dimana uap panas lanjut masuk ke-turbin pada kondisi Diagram T-s Siklus Rankine tekanan dan temperatur: 5 MPa dan 450oC dan tekanan kondensor 35 kPa. Nilai kalor batu bara dari hasil proses pembakaran adalah 29300 kJ/kg. Diasumsikan bahwa 75% Analisis thermodinamika setiap proses nilai kalor tersebut ditransfer untuk proses penguapan ke ketel uap dan efesiensi generator listriknya adalah 96%. Proses 1 – 2 : Kerja Pompa w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1 Tentukanlah: dan a. Diagram T-s dan analisa thermodinamika h2  h1  wp b. Efisiensi seluruh sistem pembangkit tenaga (rasio daya netto elektrik yang dihasilkan terhadap masuk/bahan bakar) Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu: c. Laju suplai bahan bakar batu bara yang dibutuhkan Diketahui: Siklus Rankine ideal P1 = 0,35 bar, diperoleh: = 300 MW P1 = P4 = 35 kPa = 0,35 bar P2 = P3 = 5 MPa = 50 bar T3 = 450oC ; Cbatu bara = 29300 kJ/kg ; Tekanan Volume Spesifik Enthalpi (bar)  W Pembakan = 0,75 energi vf x 10-3 (m3/kg) (kJ/kg . K) 0,3 1,0223 289,23 0,35 vf = ? hf = ? 0,4 1,0265 317,58 Generator = 0,96 Ditanya: Seperti soal? Penyelesaian: a. Diagram T-s dan Analisa Thermodinamika Untuk harga v1 = vf:   0 , 4  0 , 35 v f  1, 0265       0 , 4  0 ,3     (1, 0265  1, 0223 )      1, 0244 m 3 / kg Untuk harga hf = h1:   0 , 4  0 , 35 h f  317 ,58       0 , 4  0 ,3  303 , 405 kJ / kg     ( 317 , 58  289 , 23 )     Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 44. maka Untuk h3 pada tekanan 60 bar w p  v1  ( P2  P ) 1  m3    (50  0,35)bar  1,0244  10 3   kg     10 5 N / m 2 1 kJ  5,086 kJ / kg 1bar 103 N . m Sehingga h2  303,405 kJ / kg  5,086 kJ / kg  308,491 kJ / kg  500  450   h3  3422 , 2     ( 3422 , 2  3277 ,3 )   500  440    3301 , 45 kJ / kg Untuk s3 pada tekanan 60 bar   500  450   s 3  6 ,8803      ( 6 ,8803  6 , 6853 )    500  440    6 , 7178 kJ / kg . K Maka harga h3 dan s3 sebenarnya pada tekanan 50 bar dan 450oC dapat ditentukan dengan metode interpolasi sebagai Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap q in  h 3  h 2 berikut: Tekanan Enthalpi (kJ/kg) Entropi (kJ/kg . K) 40 3330,133 6,9351 50 h3 = ? s3 = ? 60 3301,45 6,7178 (bar) Dari tabel uap air (yang digunakan) pada tekanan dan temperatur uap panas lanjut, yaitu: P3 = 50 bar dan 450oC; dengan metode interpolasi (karena tekanan 50 bar berada diantara tekanan 40 dan 60 bar, dan temperatur pada 440 dan 500oC) diperoleh harga h3 dan s3: - Untuk h3 pada tekanan 50 bar dan 450oC: Pada tekanan 40 bar dan temperatur 440 dan 500oC Tekanan = 40 bar o Temp ( C) Enthalpi (kJ/kg) Entropi (kJ/kg . K) 440 3307,1 6,9041 450 h3 = ? s3 = ? 500 3445,3 7,0901  60  50   h3  3301, 45     (3301, 45  3330 ,133 )   60  40    3315 ,792 kJ / kg Untuk s3 pada tekanan 70 bar dan 450oC:   60  50   s 3  6 , 7178      ( 6 , 7178  6 ,9351 )    60  40    6 ,8265 kJ / kg . K Untuk h3 pada tekanan 40 bar  500  450   h3  3445 ,3     (3445 , 3  3307 ,1)   500  440    3330 ,133 kJ / kg Maka panas yang diterima ketel uap selama proses penguapan: q in  ( 3315 , 792  308 , 491 ) kJ / kg  3007 ,301 kJ / kg Untuk s3 pada tekanan 40 bar  500  450   s 3  7 , 0901     ( 7 , 0901  6 ,9041 )   500  440    6 ,9351 kJ / kg . K - Pada tekanan 60 bar dan temperatur 440 dan 500oC Tekanan = 60 bar Temp (oC) Enthalpi (kJ/kg) Entropi (kJ/kg . K) 440 3277,3 6,6853 450 h3 = ? 3422,2 6,8803 wT  h3  h 4 Untuk h4, karena berada pada posisi phasa campuran dan pada tekanan kondensor (P4 = P1 = 0,35 bar), maka dapat ditentukan: s3 = ? 500 Proses 3 – 4: Kerja turbin h 4  h f , 4  x 4 . h fg , 4 Dimana konstanta x adalah menyatakan kualitas uap yang dapat ditentukan: Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 45. x4  Proses 4 – 1: Panas yang dibuang kondensor untuk proses s4  s f ,4 kondensasi s g ,4  s f , 4 q out  h 4  h1  ( 2328 , 461  303 , 405 ) kJ / kg Dimana s4 = s3 = 6,8265 kJ/kg . K, dan hf,4 = 303,405 kJ/kg,  2025 , 056 kJ / kg sedangkan sf,4 dan sg,4 diperoleh dengan metode interpolasi dari tabel uap air pada tekanan kondensasi yaitu: b. Efisiensi Seluruh Sistem Pembangkit P1 = P4 = 0,35 bar  overall   Th   pembakaran   generator Tekanan Enthalpi Entropi (bar) (kJ/kg) (kJ/kg . K) hfg,4 Untuk efisiensi thermal siklus: sf,4 sg,4 0,3 2336,1 0,9439 7,7686 0,35 hfg = ? sf = ? 2319,2 1,0259 7,6700 q out 2025,056 1  0,3266  32,66% qin 3007,301 sg = ? 0,4 Th  1  sehingga  overall  0,3266  0,75  0,96  0,2352  23,52% Untuk hfg,4:   0 , 4  0 ,35 h fg , 4  2319 , 2       0 , 4  0 ,3  2327 , 65 kJ / kg     ( 2319 , 2  2336 ,1)     c. Laju Suplai Bahan Bakar Batu Bara yang dibutuhkan   m Batu bara  Q in C Batu Bara Untuk sf,4:   0 , 4  0 , 35 s f , 4  1,0259      0 , 4  0 ,3  0 ,9849 kJ / kg . K     (1, 0259  0 ,9439 )      Q in Untuk sg,4:   0 , 4  0 ,35 s g , 4  7 , 6700       0 , 4  0 ,3  7 , 7193 kJ / kg . K Untuk harga Q in :  300 MW 10 3 kJ / s W net    overall 0,2352 1 MW  1275510,204 kJ / s     ( 7 , 6700  7 , 7686 )     sehingga:  m Batu bara  maka x4  6,8265  0,9849  0,867 7,7193  0,9849 1275510,204 kJ / s 1 ton 29300 kJ / kg 103 kg  0,043533 ton / s  156,72 ton / jam sehingga h 4  303 , 405 kJ / kg  ( 0 ,867  2327 , 65 kJ / kg )  2321 , 478 kJ / kg maka wT  h 3  h 4  (3315,792  2328 , 478 ) kJ / kg  987 ,314 kJ / kg Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 46. 4.2 Siklus Rankine dengan Pemanas Ulang  Proses 3 – 4 adalah proses kerja ekspansi isentropik atau kerja keluaran turbin tingkat I (tekanan tinggi) 3 wT , I  h 3  h 4 Turbin Tekanan Rendah Turbin Tekanan Tinggi Ketel Uap …4.i  Proses 4 – 5 adalah proses panas ulang pada tekanan konstan pada reheater 4 q reheater  h 4  h 5 P4 = P5 = PReheat 6 …4.j  Proses 5 – 6 adalah proses kerja ekspansi isentropik atau kerja keluaran turbin tingkat II (tekanan 5 Kondensor rendah) Pompa wT , II  h5  h 6 …4.k 2 1  Proses 6 – 1 adalah proses pelepasan panas pada tekanan konstan dalam kondensor Turbin Tekanan Pemanas Ulang q out  h 6  h1 Tinggi Turbin Tekanan Rendah …4.l Sementara untuk menentukan efisiensi thermal siklus dapat ditentukan:  th  ( w T , I  w T , II )  w p w net  q in q in …4.m atau  th  wnet (q boiler  q reaher )  q out  qin (qboiler  q reheater ) …4.n  1 Gambar 2. Siklus Rankine dengan Pemanas Ulang q out (qboiler  q reheater ) Analisa Thermodinamika:  Proses 1 – 2 adalah proses kompresi isentropik atau kerja pompa w p  v f  ( P2  P1 )  h 2  h1 …4.g Dimana h1 = hf dan v1 = vf diperoleh dari tabel uap air berdasarkan pada tekanan titik 1.  Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada tekanan konstan dalam ketel uap q boiler  h3  h 2 …4.h Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 47. Soal 4.5 Sebuah sistem pembangkit tenaga uap, beroperasi Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu: berdasarkan siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang. P1 = 0,2 bar, diperoleh: Kondisi uap masuk pada turbin tekanan tinggi adalah 8 Mpa dan 500oC dan keluar pada tekanan 3 Mpa. Sebelum uap v1 = vf = 1,0172 x 10-3 m3/kg masuk pada turbin tekanan rendah, uap dipanas ulang hingga h1 = hf = 251,40 kJ/kg o pada temperatur 500 C. Jika tekanan uap yang keluar dari turbin tekanan rendah adalah 20 kPa, tentukanlah: a. Gambar diagram T-s sistem dan analisa thermodinamika maka w p  v1  ( P2  P1 ) sistem  m3    (80  0,2)bar  1,0172  10 3   kg    b. Panas masuk netto dan kerja netto siklus c. Efisiensi thermal siklus  1 kJ 10 5 N / m 2  8,117 kJ / kg 1bar 10 3 N . m Diketahui: Siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang P2 = P3 = 8 MPa = 80 bar ; T3 = 500oC P4 = P5 = 3 MPa = 30 bar ; T5 = 500oC Sehingga h2  251,40 kJ / kg  8,117 kJ / kg  259,517 kJ / kg P6 = P1 = 20 kPa = 0,2 bar Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap Ditanya: seperti soal q in , boiler  h3  h 2 Penyelesaian: a. Gambar Diagram T-s Siklus dan Analisa Thermodinamika Dari tabel uap air diperoleh harga h3 dengan metode interpolasi yaitu pada tekanan 80 bar dan 500oC: Turbin Tekanan Tekanan = 80 bar Pemanas Ulang Temp (oC) Turbin Tekanan Rendah Enthalpi (kJ/kg) Entropi (kJ/kg . K) 480 3348,4 6,6586 500 h3 = ? s3 = ? 520 Tinggi 3447,7 6,7871 Untuk h3 pada tekanan 80 bar dan 500oC  520  500   h3  3447 , 7     (3447 , 7  3348 , 4 )   520  480    3398 , 05 kJ / kg Untuk s3 pada tekanan 80 bar dan 500oC: Diagram T-s Siklus Rankine ideal dengan Pemanas Ulang   520  500   s3  6 , 7871      ( 6 , 7871  6 , 6586 )  520  480     6 , 7229 kJ / kg . K Analisa Thermodinamika Proses 1 – 2 : Kerja Pompa w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1 sehingga q in ,boiler  3398 ,05  259 , 517  3138 , 533 kJ / kg dan h2  h1  wp Proses 3 – 4 adalah kerja turbin tekanan tinggi atau tingkat pertama wT ,1  h3  h 4 Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 48. Untuk harga h4 diperoleh dengan metode interpolasi dari sg,6 = 7,9085 kJ/kg . K tabel uap panas lanjut pada tekanan 30 bar dan entropi s4 = s3 = 6,7229 kJ/kg . K: Sementara harga s6 = s5 = 7,2338 kJ/kg . K, maka: Tekanan = 30 bar Entropi Enthalpi Temperatur (kJ/kg . K) (kJ/kg) Saturasi (oC) 6,6245 3043,4 6,7229 h4 = ? 6,7801 7 , 2338  0 ,8320  0 ,905 7 ,9085  0 ,8320 x6  3138,7 jadi: h 6  251 , 40 kJ / kg  ( 0 ,905  2358 , 3) kJ / kg 233,90  2385 , 662 kJ / kg sehingga: maka:  6 ,7801  6 ,7229 h 4  3138 ,7     6 , 7801  6 , 6245  3103 ,67 kJ / kg wT , 2  (3456,5  2385,662)kJ / kg  1070,838 kJ / kg     ( 3138 ,7  3043 , 4 )     Sehingga: Proses 6 – 1 adalah proses pembuangan energi panas pada kondensor wT ,1  (3398 , 05  3105 , 67 ) kJ / kg  292 ,38 kJ / kg Proses 4 – 5 adalah proses pemanas ulang qin, reheater  h5  h4 qout  (2385,662  251,40) kJ / kg  2134,262 kJ / kg b. Panas Masuk Netto dan Kerja Netto Siklus - qin,net  qin , Boiler  qin , reheater Untuk harga h5 diperoleh asi dari tabel uap panas lanjut pada  (3138,533  352,83)kJ / kg  3491,363 kJ / kg tekanan 30 bar dan temperatur 500oC: h5 = 3456,5 kJ/kg ; s5 = 7,2338 kJ/kg . K Panas Masuk Netto - Kerja Netto Siklus w net  wT ,1  wT , 2 maka:  (292,38  1070,838)kJ / kg  1363,218 kJ / kg qin, reheater  (3456,5  3103,67)kJ / kg  352,83 kJ / kg c. Efisiensi Thermal Siklus Proses 5 – 6 adalah kerja turbin tekanan rendah atau turbin tingkat kedua Th  wnet 1363,218   0,3905  39,05% qin , net 3491,363 wT , 2  h5  h6 Untuk harga h6 dapat ditentukan: h 6  h f , 6  ( x 6 . h fg , 6 ) Soal 4.6 Siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang, bekerja pada kondisi uap panas lanjut 10 MPa dan 600oC masuk Dimana x6 adalah kualitas uap pada proses tersebut, dapat keturbin tingkat pertama (turbin tekanan tinggi), kemudian ditentukan: uap buangan turbin tingkat pertama dipanas ulang hingga x6  s6  s f ,6 temperatur 500oC sebelum masuk keturbin tingkat kedua. s g ,6  s f ,6 Jika tekanan kondensornya adalah 6 kPa dan kualitas uap buangan turbin tingkat kedua adalah 90%. Tentukanlah: Harga-harga tersebut diperoleh dari tabel uap air pada a. Gambar diagram T-s dan analisa thermodinamika sistem tekanan kondensor 0,2 bar: b. Panas masuk netto dan kerja netto siklus c. Efisiensi thermal siklus hf,6 = 251,40 kJ/kg hfg,6 = 2358,3 kJ/kg Diketahui: Siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang sf,6 P2 = P3 = 10 MPa = 100 bar = 0,8320 kJ/kg . K ; T3 = 600oC Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 49. T5 = 500oC Sehingga P6 = P1 = 6 kPa = 0,06 bar ; x6 = 0,9 Ditanya: seperti soal h2  (151,53  10,058) kJ / kg  161,588 kJ / kg Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap q in , boiler  h3  h 2 Penyelesaian: a. Gambar Diagram T-s Siklus dan Analisa Thermodinamika Dari tabel uap air diperoleh harga h3 dan s3, yaitu pada tekanan 100 bar dan 600oC: h3 = 3625,3 kJ/kg s3 = 6,9029 kJ/kg . K maka: q in , boiler  ( 3625 ,3  161 , 588 ) kJ / kg  3463 , 712 kJ / kg Proses 3 – 4 adalah kerja turbin tekanan tinggi atau tingkat pertama wT ,1  h3  h 4 Diagram T-s Siklus Rankine Ideal dengan Pemanas Ulang Karena h4 adalah berada pada daerah uap panas lanjut, maka perlu diketahui tekanan kerjanya. Oleh karena itu, untuk mengetahui tekanan kerjanya, maka dapat diperoleh dengan Analisa Thermodinamika menyelesaikan proses 5 – 6, maka: Proses 1 – 2 : Kerja Pompa w p  v 1  ( P2  P1 )  h 2  h1 dan Dari tabel uap air, pada tekanan kondensor 0,06 bar, diperoleh: hf,6 = 151,53 kJ/kg h2  h1  wp hfg,6 = 2415,9 kJ/kg Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu: sf,6 P1 = 0,06 bar, diperoleh: sg,6 = 8,3304 kJ/kg . K v1 = vf = 1,0064 x 10-3 m3/kg Maka dapat diselesaikan: h1 = hf = 151,53 kJ/kg = 0,5210 kJ/kg . K h 6  h f , 6  ( x 6 . h fg , 6 )  151 , 53 kJ / kg  ( 0 ,9  2415 , 9 ) kJ / kg  2325 ,84 kJ / kg maka w p  v1  ( P2  P1 ) dan 3 m  1,0064  10 3   kg      (100  0,06)bar   1 kJ 10 5 N / m 2  10,058 kJ / kg 1bar 103 N . m s 6  s f , 6  [ x 6  ( s g , 6  s f , 6 )]  0 ,5210  [ 0 ,9  (8,3304  0 ,5210 )]  7 , 5495 kJ / kg . K Karena harga s6 = s5, maka berdasarkan harga tersebut dan T5, dari tabel uap panas lanjut dapat diperoleh harag P5 = P4 dan h5 dengan metode interpolasi: Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 50. s6 = s5 = 7,5495 kJ/kg . K dan T5 = 500oC maka Entropi Tekanan Enthalpi (kJ/kg . K) (bar) (kJ/kg) 7,5698 15 3473,1 7,5495 P5 h5 7,4317 20 3467,6 Untuk P5:  6,9917  6,9029   h4  3159,3    6,9917  6,8452   (3159,3  3069,5)      3104,868 kJ / kg - Interpolasi Kedua Untuk h4 diman s4 = 6,9029 kJ/kg . K dan P4 = 15,735 bar  7 , 4317  7 ,5495 P5  20     7 , 4317  7 ,5698  15 , 735 bar     ( 20  15 )     s4 = 6,9029 kJ/kg Tekanan (bar) Enthalpi (kJ/kg) 15 3029,824 15,735 h4 = ? 20 3104,868 Untuk h5:   7 , 4317  7 ,5495 h 5  3467 ,6       7 , 4317  7 ,5698  3473 ,01 kJ / kg     ( 3467 ,6  3473,1)     maka, Dengan diperolehnya harga P5 = P4 = 15,735 bar dan harga s3 = s4 = 6,9029 kJ/kg . K, maka dari tabel uap panas lanjut dapat diperoleh harga h4 dengan melakukan dua kali metode  20  15,735   h4  3104,868     (3104,868  3029,824)  20  15    3040,856 kJ / kg interpolasi: Oleh karena itu, proses 3 – 4 yang adalah kerja turbin - tekanan tinggi atau tingkat pertama dapat ditentukan: Interpolasi Pertama wT ,1  3625 ,3  3040 ,856  584 , 444 kJ / kg Untuk h4 dimana s4 = 6,9029 kJ/kg . K dan P4 = 15 bar P4 = 15 bar Entropi (kJ/kg . K) Enthalpi (kJ/kg) 6,8381 2992,7 6,9029 h4 = ? 6,9938 3081,9 Proses 4 – 5 adalah proses pemanasan ulang qin, reheater  3473,01  3040,856  432,154 kJ / kg Proses 5 – 6 adalah proses kerja turbin tekanan rendah atau tingkat kedua: maka, wT , 2  h5  h 6  6,9938  6,9029   h4  3081,9    6,9938  6,8381   (3081,9  2992,7)      3029,824 kJ / kg  3473 , 01  2325 ,84  1147 ,17 kJ / kg Proses 6 – 1 adalah proses pembuangan panas pada kondensor Untuk h4 diman s4 = 6,9029 kJ/kg . K dan P4 = 20 bar qout  h6  h1  2325,84  151,534  2174,306 kJ / kg P4 = 20 bar Entropi (kJ/kg . K) Enthalpi (kJ/kg) 6,8452 3069,5 6,9029 h4 = ? 6,9917 3159,3 b. Panas Masuk Netto dan Kerja Netto Siklus - Untuk panas masuk netto: qin,netto  qin, Boiler  qin , Re heater  3463,712  432,154  3895,866 kJ / kg Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 51. - Untuk kerja netto siklus: Keterangan gambar: wnet  (wT ,1  wT ,2 )  w p 1-2s-3-4s-5-6-1 : Siklus Rankine – pemanas ulang ideal  (584,444  1147,17)  10,058  1721,556 kJ / kg : Siklus Rankine – pemanas ulang aktual Analisa Thermodinamika c. Efisiensi Thermal Siklus Th  1-2-3-4-5-6-1 w net 1721,556   0,4419  44,19% qin ,net 3895,866 Proses 1 – 2 : Kerja Pompa w p ,ideal  v1  ( P2  P1 )  h 2 s  h1 Soal 4.7 Sistem pemabnagkit tenaga beroperasi sesuai siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang, menghasilkan daya netto sebesar 80 MW. Uap panas lanjut masuk ke turbin o tekanan tinggi pada 10 MPa dan 500 C dan turbin tekanan rendah pada 1 MPa dan 500oC. Jika tekanan kondensornya adalah 10 kPa, diketahui efisiensi isentropik turbin dan pompa masing-masing adalah 80 dan 95 persen. Tentukanlah: a. Diagram T-s siklus dan analisa thermodinamikanya Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu: P1 = 0,1 bar, diperoleh: v1 = vf = 1,0102 x 10-3 m3/kg h1 = hf = 191,83 kJ/kg maka w p ,ideal  h2 s  h1  v1  ( P2  P1 )  m3    (100  0,1)bar  1,0102  10 3   kg    b. Panas masuk netto dan kerja siklus netto c. Efisiensi thermal siklus d. Laju aliran massa uap  1 kJ 10 5 N / m 2  10,092 kJ / kg 1bar 10 3 N . m Diketahui: Siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang Untuk wp, aktual:  W net = 80 MW w p ,aktual  P1 = P6 = 10 kPa = 0,1 bar P3 = P2 = 10 MPa = 100 bar ; T3 = 500oC P4 = p5 = 1 Mpa = 10 bar ; T5 = 500oC T = 80% P = 95% w p ,ideal ; Ditanya: seperti soal a. Diagram T-s siklus dan Analisa Thermodinamika  10,092 kJ / kg  10,623 kJ / kg 0,95 Untuk harga h2: P  Penyelesaian P w p,ideal w p ,aktual  h2 s  h1 h2  h1 maka  h  h1   h2  h1   2 s    P    10,092   191,83    0,95   202,453 kJ / kg    Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap q in , Boiler  h3  h 2 Dari tabel uap air pada tekanan temperatur ketel uap yaitu: P3 = 100 bar dan 500oC; dengan metode interpolasi diperoleh: Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 52. maka P3 = 100 bar Temperatur Enthalpi Entropi ( C) (kJ/kg) (kJ/kg . K) 480 3321,4 6,5282 500 h3 s3 520 3425,1 6,6622 o  6 , 6940  6 ,5952 h 4 s  2827 , 9    6 , 6940  6 ,5865   2782 ,13 kJ / kg    ( 2827 ,9  2778 ,1)   Oleh karena itu, h4  3373,25  [(3373,25  2782,13)  0,80]  2900,354 kJ / kg Untuk h3   520  500   h3  3425 ,1      (3425 ,1  3321 , 4 )    520  480    3373 , 25 kJ / kg Sehingga kerja aktual turbin tingkat pertama: ( wT ,1 ) aktual  3373 , 25  2900 , 354  472 ,896 kJ / kg Untuk s3  520  500   s 3  6 ,6622     ( 6 , 6622  6 , 5282 )   520  480    6 , 5952 kJ / kg . K Proses 4 – 5: adalah proses pemanas ulang q in , Re heater  h5  h 4 Untuk h5 dapat ditentukan dari tabel uap air panas lanjut pada maka tekanan dan temperatur masing-masing adalah: 10 bar dan q in , Boiler  ( 3373 , 25  202 , 453 ) kJ / kg 500oC:  3170 , 797 kJ / kg h5 = 3478,5 kJ/kg Proses 3 – 4: Kerja aktual turbin tekanan tinggi (Tingkat Pertama) ; s5 = 7,7622 kJ/kg . K maka q in , Re heater  3478 , 5  2900 ,354  578 ,146 kJ / kg wT , 1  h 3  h 4 Proses 5 – 6: kerja aktual turbin tekanan rendah atau turbin Untuk h4: T  tingkat kedua wT ,1( aktual ) wT ,1(ideal )  h3  h4 h3  h4 s ( wT , 2 ) aktual  h 5  h 6 Untuk h6 dapat ditentukan: atau T  h4  h3  [(h3  h4 s )   T ] wT , 2(aktual ) wT ,2 (ideal )  h5  h6 h5  h6 s atau Untuk h4s dapat ditentukan dari tabel uap panas lanjut, dengan metode interpolasi, berdasarkan: h 6  h5  [ T  ( h5  h 6 s )] P4s = P4 = 10 bar dan s4s = s3 = 6,5952 kJ/kg . K Untuk h6s, dimana berada pada posisi phasa campuran dan pada tekanan kondensor (P6 = P1 = 0,1 bar), maka dapat P4s = 10 bar Entropi Enthalpi Tekanan (kJ/kg . K) (kJ/kg) (bar) 6,5865 2778,1 6,5952 h3 6,6940 ditentukan: 2827,9 h 6 s  h f , 6 s  ( x 6 s  h fg , 6 s ) 10 Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 53. w net  ( wT ,1  wT , 2 ) aktual  ( w p ) aktual Dimana konstanta x6s adalah menyatakan kualitas uap yang  ( 472 ,896  814 , 637 )  10 , 623  1276 , 91 kJ / kg dapat ditentukan: x6s  s 6 s  s f ,6 s s g ,6 s  s f ,6 s c. Efisiensi Thermal Siklus  Th  Dimana s6s = s5, sedangkan sf,6s dan sg,6s diperoleh dari tabel w net 1276 ,91   0 ,3406  34 , 06 % q in , net 3748 ,943 uap air pada tekanan kondensasi P6 = P1 = 0,1 bar, s6s = 7,7622 kJ/kg . K ; sf,6 s = 0,6493 kJ/kg . K ; hfg,6 s = 2392,8 kJ/kg d. Laju Aliran Massa Uap sg,6s = 8,1502 kJ/kg . K hf,6s = 191,83 kJ/kg   W net m w net maka  x6s  7,7622  0,6493  0,948 8,1502  0,6493 80 MW 10 3 kJ / s   62 , 651 kg / s 1276 ,91 kJ / kg 1 MW sehingga h 6 s  191 ,83 kJ / kg  ( 0 ,948  2392 ,8 kJ / kg )  2460 , 204 kJ / kg Soal 2.5 Sistem pembangkit tenaga uap beroperasi berdasarkan siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang, tekanan dan temperatur uap yang masuk ke turbin tekanan tinggi adalah 15 MPA dan 500oC, dan temperatur uap yang jadi h 6  h5  [ T  ( h5  h 6 s )]  3478 ,5  [( 0 ,80  (3478 , 5  2460 , 204 )]  2663 ,863 kJ / kg masuk ke turbin tekanan rendahnya sebesar 500oC. sementara tekanan kondensornya adalah 10 kPa. Jika laju aliran massa uapnya adalah 12 kg/s, dan kualitas uap yang keluar dari turbin tekanan rendah tidak boleh lebih dari 10%, Oleh karena itu tentukanlah: ( wT , 2 ) aktual  h5  h 6  3478 ,5  2663 ,863  814 , 637 kJ / kg a. Diagram T-s siklus dan analisa thermodinamika b. Laju aliran panas masuk dan laju aliran panas keluar c. Efisiensi thermal siklus Proses 6 – 1: adalah proses panas dilepas oleh kondensor q out  h 6  h1 Diketahui: Siklus Rankine Ideal dengan pemanas ulang P1 = P6 = 10 kPa = 0,1 bar Dimana h1 = hf,1 = 191,83 kJ/kg, maka: q out  2663 ,863  191 ,83  2472 , 033 kJ / kg P3 = P2 = 15 MPa T3 = T5 = 500oC  m = 12 kg/s b. Panas Masuk Netto dan Kerja Netto Siklus x6 = (100 – 10)% = 90% Untuk panas masuk netto: q in , net  q in , Boiler  q in , Re heater Ditanya: seperti soal  3170 , 797  578 ,146  3748 , 943 kJ / kg Penyelesaian Untuk kerja aktual netto siklus a. Diagram T-s Siklus dan Analisa Thermodinamika Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 54. (Catatan dalam tabel uap air panas lanjut posisi tekanan T 3 5 berada antara 140 dan 160 bar, sementara temperatur berada antara 480 dan 520oC). 150 bar Interpolasi Pertama: P4 = P5 = ? - 4 Interpolasi tekanan 140 bar dan 500oC P5 = 140 bar Temperatur 1 (kJ/kg . K) 3264,5 6,3143 h3, 140 s3, 140 520 s (kJ/kg) 500 6 Entropi 480 0,1 bar Enthalpi (oC) 2 3377,8 6,4610 Untuk h3, 140: Diagram T-s Siklus Rankine Ideal dengan Pemanas Ulang Analisa Thermodinamika  520  500   h3,140  3377 ,8     ( 3377 ,8  3264 , 5 )   520  480    3321 ,15 kJ / kg Proses 1 – 2 : Kerja Pompa w p  h 2  h1  v1  ( P2  P1 ) Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu: P1 = vf = 1,0102 x 10-3 m3/kg h1 = hf = 191,83 kJ/kg  520  500   s 3,140  6 , 4610     ( 6 , 4610  6 ,3143 )   520  480    6 ,3877 kJ / kg . K = 0,1 bar, diperoleh: v1 Untuk s3, 140: - Interpolasi tekanan 160 bar dan 500oC P5 = 160 bar Temperatur maka Enthalpi Entropi ( C) (kJ/kg) (kJ/kg . K) 480 3234,4 6,2215 500 h3, 160 s3, 160 520 3353,3 6,3752 o w p  v1  ( P2  P1 )  1,0102  10  3   (150  0,1)bar  kg    3  m 1 kJ 10 5 N / m 2   15,143 kJ / kg 1bar 10 3 N . m sehingga h2  h1  wp  (191,83  15,143) kJ / kg  206,973 kJ / kg Untuk h3, 160:  520  500   h3,160  3353 ,3     (3353 ,3  3234 , 4 )  520  480     3293 ,85 kJ / kg Untuk s3, 160: Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap q in , Boiler  h3  h 2  520  500   s 3,160  6 ,3752     ( 6 ,3752  6 , 2215 )   520  480    6 , 2984 kJ / kg . K Untuk harga h3 dan s3 diperoleh dari tabel uap air panas lanjut pada tekanan dan temperatur ketel uap yaitu: 150 bar dan 500oC, dengan metode interpolasi: Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane
  • 55. Dan untuk s6: Interpolasi Kedua - Interpolasi tekanan 150 bar dan 500oC s 6  [s f ,6  ( x 4  ( s g ,6  s f ,6 ))]  [0,6493  (0,9  (8,1502  0,6493))] kJ / kg  7,40011 kJ / kg . K o T5 = 500 C Tekanan Enthalpi Entropi (bar) (kJ/kg) (kJ/kg . K) 140 3321,15 6,3877 Dimana s6 = s5 = 7,40011 kJ/kg . K dan T5 = 500oC, maka 150 h3, 150 s3, 150 dari tabel uap air panas lanjut dapat ditentukan P5 dengan 160 3293,85 6,2984 metode interpolasi: T5 = 500oC Entropi Enthalpi (kJ/kg . K) (bar) (kJ/kg) 7,4317 20 3467,6 7,40011 P5 h5 7,2338 Untuk h3, 150: Tekanan 30 3456,5   160  150   h3 ,150  3293 ,85      ( 3293 ,85  3321 ,15 )    160  140    3307 ,5 kJ / kg Untuk s3, 150: Untuk P5:  160  150   s 3,150  6 , 2984     ( 6 , 2984  6 ,3877 )   160  140    6 ,3431 kJ / kg . K   7 , 2338  7 , 40011 P5  30       7 , 2338  7 , 4317  21,596 bar maka Untuk h5: q in , Boiler  ( 3307 ,5  206 , 973 ) kJ / kg  3100 ,527 kJ / kg     ( 30  20 )       7 , 2338  7 , 40011 h 5  3456 ,5       7 , 2338  7 , 4317  3465 ,83 kJ / kg     ( 3456 ,5  3467 ,6 )     Proses 3 – 4: Kerja turbin tekanan tinggi (Tingkat Pertama) wT , 1  h 3  h 4 Oleh karena itu, h4 dapat ditentukan dari tabel uap air panas lanjut berdasarkan: Untuk h4 berada pada daerah uap panas lanjut, karena tidak diketahuinya tekanan kerjanya, maka dapat diselesaikan P5 = P4 = 21,596 bar dan s3 = s4 = 6,3431 kJ/kg . K, dengan metode interpolasi: dimulai dari titik 6. Diketahui tekanan pada titik 6 adalah 10 kPa = 0,1 bar dan kualitas uapnya (x6 = 90%), maka dari tabel - Interpolasi Pertama (P4 = 20 bar ; s4 = 6,3431 kJ/kg . K) uap air saturasi diperoleh: Entropi Enthalpi Tekanan (kJ/kg . K) (kJ/kg) (bar) 6,3409 2799,5 6,3431 h4, 20 6,4952 2876,5 hf,6 = 191,83 kJ/kg hfg,6 = 2392,8 kJ/kg sf,6 = 0,6493 kJ/kg . K sg,6 = 8,1502 kJ/kg . K 20 bar Oleh karena itu, Untuk h6: h6  h f ,6  ( x 6 . h fg ,6 )  [191,83  (0,90  2392,8)] kJ / kg  2345,35 kJ / kg maka:  6, 4952  6,3431   h 4 , 20  2876 ,5    6 ,4952  6 ,3409   ( 2876 ,5  2799 ,5 )       2800 ,598 kJ / kg Ali Hasimi Pane Ali Hasimi Pane