SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 103
Descargar para leer sin conexión
RANCANG BANGUN PROTOTIPE ROTARY STABILIZER TEGANGAN
   1 FASA BERBASIS LABVIEW UNTUK SARANA PENDUKUNG
         PENGUJIAN TEGANGAN, FREKUENSI, DAN THD
               DI LABORATORIUM TEKNIK LISTRIK


                              Sub Judul :
  HMI (HUMAN MACHINE INTERFACE) DAN PENGONTROLAN
    LABVIEW MENGUNAKAN SISTEM PID PADA PROTOTIPE
             ROTARY STABILIZER TEGANGAN 1 FASA


                              Tugas Akhir


 Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan yang Diperlukan untuk
                   Memperoleh Diploma III Politeknik


                              Disusun oleh
                            Rahmad Noviali
                                  NIM
                              3309120379


                PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
                    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
                  POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
                                  2012
LEMBAR PERSETUJUAN


Tugas Akhir dengan judul “ Rancang Bangun Prototipe Rotary Stabilizer 1
Fasa Berbasis LabVIEW untuk Sarana Pendukung Pengujian Tegangan,
Frekuensi, dan THD Di Laboratium Teknik Listrik” dengan Sub Judul ”HMI
(Human Machine Interface) dan Pengontrolan LabVIEW Menggunakan
Sistem PID pada Prototipe Rotary Stabilizer Tegangan 1 Fasa” pada Program
Pendidikan Diploma III, Program Studi Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Jakarta disetujui untuk diajukan dalam sidang akhir periode
kesatu pada tanggal 18 Juli 2012




                              Depok, 18 Juli 2012


Pembimbing 1,                                            Pembimbing 2,




Drs. Syupriadi Nasution, ST                              Kendi Moro, ST
NIP.19560605 198603 1 005                           NIP.19690418 199503 1 003




                                      ii
LEMBAR PENGESAHAN


Tugas Akhir dengan judul “ Rancang Bangun Prototipe Rotary Stabilizer 1
Fasa Berbasis LabVIEW untuk Sarana Pendukung Pengujian Tegangan,
Frekuensi, dan THD Di Laboratium Teknik Listrik” dengan Sub Judul ” HMI
(Human Machine Interface) dan Pengontrolan LabVIEW Menggunakan
Sistem PID pada Prototipe Rotary Stabilizer Tegangan 1 Fasa” pada Program
Pendidikan Diploma III, Program Studi Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Jakarta disetujui untuk diajukan dalam sidang akhir periode
kesatu pada tanggal 18 Juli 2012 dan dinyatakan Lulus.




                            Depok, 1 Agustus 2012
                                Disahkan Oleh
                Jurusan Teknik Elekro Politeknik Negeri Jakarta
                                    Ketua,




                          Iwa Sudradjat, ST.MT.
                         NIP. 19610607 198601 1 002




                                      iii
ABSTRAK


Generator AC adalah mesin untuk mengkonversi energi mekanik menjadi energi
listrik Ac. Tegangan keluaran yang dihasilkan perlu dikendalikan dengan
menggunakan sistem kontrol lup tertutup agar tetap konstan pada nilai yang
dipersyaratkan, walaupun terjadi perubahan pembebanan. Selain itu, sistem
kontrol yang digunakan harus cepat di dalam merespon perubahan pembebanan
tersebut. Terdapat beberapa pilihan sistem kontrol yang dapat digunakan,
diantaranya PID. Sekitar 90% sistem kontrol di industri saat ini masih
menggunakan PID. Oleh karena itu untuk mengetahui kinerja dari PID dibuatlah
software pengujian dan pengukuran yaitu LabVIEW, dengan HMI sebagai
monitoring dan mengontrol sistem PID serta mengetahui kesalahan pembacaan
sistem, jika generator Ac dibebani beban resistif atau tidak dibebani beban resistif,
disamping itu mengapa memakai Sistem PID di program LabVIEW agar
memperkecil Human Error yang terjadi d iindustri khususnya dalam kestabilan
tegangan.


Kata Kunci : PID, HMI, LabVIEW



                                    ABSTRAC



AC generator is a machine for converting mechanical energy into electrical energy
Ac. The resulting output voltage should be controlled by using a closed loop control
system to remain constant at the required value, although there is a change of
loading. In addition, the control system used to be quick in responding to changes
in loading it. There are several options that control systems can be used, such as
PID. Approximately 90% of the control system in the industry is still using the PID.
Therefore, to determine the performance of PID was made software that is
LabVIEW test and measurement, with the HMI as a monitoring and control system
PID as well as the errors in the readout system, if the AC generator is not
encumbered or burdened with a resistive load resistive load, besides that why to
use the program PID System LabVIEW in order to minimize human error that
occurred in the industry, particularly in the voltage stability.



Keywords: PID, HMI, LabVIEW




                                         v
KATA PENGANTAR


         Alhamdulillah puji dan syukur         penulis panjatkan   kehadirat ALLAH
S.W.T. karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penyusunan laporan Tugas Akhir
ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan pada junjungan Nabi Besar Muhammad S.A.W beserta para sahabat
dan pengikutnya yang tetap istiqomah menjalankan ajaran-Nya hingga Yaumil
Akhir.

         Pada dasarnya penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi
persyaratan kelulusan Diploma III Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik,
untuk meraih gelar A.Md (Ahli Madya) di Politeknik Negeri Jakarta.

         Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin untuk mendapatkan yang terbaik, diterima dalam berbagai aspek, dan
pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih, yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis hingga Tugas Akhir ini
selesai tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih ini, penulis sampaikan kepada:
   1. Kedua Orang Tua penulis, karena merekalah penulis bisa terus mendapatkan
         pendidikan dan ilmu yang tak ternilai, sehingga penulis berhasil
         menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik, dan entah sampai kapan
         penulis bisa membalas kebaikan dan kemulian mereka. Semoga Allah selalu
         memberi kesehatan dan umur panjang kepada Orang Tua Penulis. Amin Ya
         Rabb.
   2. Bapak Iwa Sudradjat, ST.MT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro –
         Politeknik Negeri Jakarta.
   3. Bapak Silo Wardono, ST, MSi. Selaku Ketua Program Studi Teknik Listrik
         – Politeknik Negeri Jakarta.
   4. Bapak Drs. Syupriadi Nasution, ST. Selaku Pembimbing 1, Tugas Akhir
         Program Studi Teknik Listrik - Politeknik Negeri Jakarta.


                                          vi
5. Bapak Kendi Moro, ST. Selaku Pembimbing 2, Tugas Akhir Program Studi
   Teknik Listrik - Politeknik Negeri Jakarta.
6. Bapak Endang Wijaya, ST. Yang bersedia serta menyediakan waktu
   luangnya, untuk memberi arahan dan pengajaran menggunakan LabVIEW
   kepada kami, hingga Tugas Akhir ini selesai tepat pada waktunya.
7. Bapak Ismujianto ST, MT. Yang bersedia dan memberi banyak pelajaran
   serta menyediakan waktu luangnya, untuk mengajarkan kami tentang
   metode penyulutan sudut menjadi tegangan, terhadap Tugas Akhir kami.
8. Ibu Isdawimah ST, MT. Yang banyak memberikan kami masukan dalam
   melakukan pengujian beban terhadap Tugas Akhir kami.
9. Storeman Lab. Listrik Politeknik Negeri Jakarta atas bantuanya, kami bisa
   melakukan pengujian Tugas Akhir kami.
10. Rekan satu tim TA dan tim OJT, Chandra kartika , Farakonius, dan Tiyan
   Pranita, atas kerjasamanya dan waktu luangnya dengan penulis, sehingga
   Tugas Akhir ini selesai dengan baik dan sempurna.
11. LabVIEW Team Indonesia, karena dengan adanya grup tersebut penulis
   bisa sharing dan bertanya demi kelancaran Tugas Akhir ini.
12. Abang Muhammad Bahrul Ulum, yang selalu memberikan penulis tentang
   motivasi “bahwa sesungguhnya yang bathil pasti akan lenyap” darinya
   penulis sadar bahwa keraguan adalah lubang kegagalan. Teteh Dilah
   Nurbaiti, yang sering sekali memberikan masukan bahwa Tugas Akhir itu
   mudah jika kita berpikir mudah, dan adik sang penulis Riska Safaria Yuli
   Sarah, yang selalu memberi yel-yel “semangat Aa”, Sekarang “semangat
   De” Susul Aa sampai Wisuda, ditunggu ya, Terima Kasih atas semua do’a
   dan keharmonisan yang tercipta.
13. “070710” karenanya sebuah sayap kecil ini siap untuk berlatih dan terus
   belajar terbang jauh diatas langit yang indah, “always beside me”
14. Acil yang memberikan tempat tinggal bagi penulis, dari OJT mulai hingga
   TA berlangsung dan selesai. Thanks Brother.
15. Teknik Listrik Angkatan 2009-2012 (TL-A, TL-B, TL-C, TL-D), dan
   Teknik Elektronika Industri Angakatan 2009-2012 ( Bagol, Eko, Linda,


                                     vii
Dani, Syfa, Arif, dkk.) darinya penulis menemukan arti sebuah perjuangan,
        dan mereka orang-orang hebat, dimanapun sampai kapanpun keberadaanmu
        sangat dibutuhkan, dan semoga Allah mempertemukan kita kembali dengan
        keadaan sehat walafiat, Amin Ya Rabb. Thanks All to My Friends.
        Demikianlah Tugas Akhir ini penulis buat, penulis juga menyadari akan
keterbatasan waktu, kemampuan, kesalahan yang jauh dari kesempurnaan yang
diinginkan laporan Tugas Akhir ini. Semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umunya Semoga ALLAH.
S.W.T. selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, Amin Ya
Rabb.


                                                           Tangerang, 1 Juli 2012




                                                                          Penulis




                                       viii
DAFTAR ISI
                                                                                                                   Hal
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii
KUTIPAN MOTIVASI......................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL................................................................................................. xiv


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
             1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
             1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 2
             1.3 Batasan Masalah............................................................................... 3
             1.4 Tujuan .............................................................................................. 3
             1.5 Metode Penyelesaian Masalah ......................................................... 4
             1.6 Sistematika Penulisan....................................................................... 5


BAB II TEORI DASAR ...................................................................................... 6
             2.1 HMI (Human Machine Interface) .................................................... 6
             2.2 NI-DAQ USB 6008.......................................................................... 7
                  2.2.1 Software NI-DAQ ................................................................... 8
             2.3 LabVIEW 2009................................................................................ 10
                   2.3.1 VI Front Panel......................................................................... 11
                   2.3.2 VI Block Diagram................................................................... 12
                   2.3.3 Icon atau Connector ................................................................ 13
             2.4 Ruang Lingkup LabVIEW ............................................................... 13
                   2.4.1 Menu Bar ................................................................................ 13
                   2.4.2 Menu File................................................................................ 14


                                                           ix
2.4.3 Menu Edit ............................................................................... 15
              2.4.4 Menu View ............................................................................. 16
              2.4.5 Menu Project........................................................................... 16
              2.4.6 Menu Operate ......................................................................... 17
              2.4.7 Menu Tools ............................................................................. 17
              2.4.8 Menu Windows....................................................................... 19
              2.4.9 Menu Help .............................................................................. 19
              2.4.10 Pallete.................................................................................... 21
              2.4.11 Tipe Data LabVIEW ............................................................. 24
              2.4.12 Loop dan For Loops.............................................................. 26
              2.4.13 Chart...................................................................................... 28
              2.4.14 Array ..................................................................................... 29
         2.5 Pengenalan PID................................................................................ 29
              2.5.1 Pengontrol Proporsional.......................................................... 30
              2.5.2 Pengontrol Integral ................................................................. 32
              2.5.3 Pengontrol Derivative ............................................................. 34


BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM .................................... 36
         3.1 Deskripsi Alat .................................................................................. 36
              3.1.1 Nama Alat ............................................................................... 36
              3.1.2 Fungsi...................................................................................... 36
              3.1.3 Aplikasi................................................................................... 36
              3.1.4 Spesifikasi Plant...................................................................... 36
              3.1.5 Diagram Blok.......................................................................... 38
              3.1.6 Flow Chart .............................................................................. 40
              3.1.7 Konfigurasi Pengawatan dan Blok Sistem............................. 42
         3.2 Tata Letak Alat ................................................................................ 45
         3.3 Spesifikasi Sistem ............................................................................ 47
         3.4 Realisasi Perancangan Program LabVIEW ..................................... 49
              3.4.1 Tampilan HMI ........................................................................ 49
              3.4.2 Kontroler PID ......................................................................... 51


                                                      x
3.4.3 Realisasi Program PID............................................................ 56
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA .................................................. 58
            4.1 Deskripsi Pengujian ......................................................................... 58
                 4.1.1 Tujuan Pengujian .................................................................... 58
                 4.1.2 Target Pengujian ..................................................................... 58
                 4.1.3 Waktu Pengambilan Data ....................................................... 58
            4.2 Daftar Peralatan Pengujian Sistem................................................... 59
            4.3 Prosedur Pengujian .......................................................................... 60
            4.4 Data Hasil Pengujian........................................................................ 60
            4.5 Analisis Presentasi kesalahan .......................................................... 67
            4.6 Analisa dan Pengenalan Sistem PID Program LabVIEW ............... 69


BAB V PENUTUP................................................................................................ 80
            5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 80
            5.2 Saran ................................................................................................ 80


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 82
LAMPIRAN




                                                          xi
DAFTAR GAMBAR
                                                                                                               Hal
Gambar 2.1 Data Akusisi NI-DAQ USB 6008 ................................................... 7
Gambar 2.2 Port Input dan Output NI-DAQ 6008 .............................................. 8
Gambar 2.3 Analog Input Voltage ...................................................................... 9
Gambar 2.4 Analog Output Voltage.................................................................... 9
Gambar 2.5 Lambang LabVIEW 2009................................................................ 10
Gambar 2.6 VI Front Panel.................................................................................. 11
Gambar 2.7 VI Blok Diagram ............................................................................. 12
Gambar 2.8 Menu Bar pada front panel LabVIEW 2009.................................... 13
Gambar 2.9 Tool Pallete...................................................................................... 21
Gambar 2.10 Control Pallete ............................................................................... 23
Gambar 2.11 Function Pallete ............................................................................. 24
Gambar 2.12 While Loop .................................................................................... 27
Gambar 2.13 For Loop ........................................................................................ 28
Gambar 2.14 Wafefrom Chart ............................................................................. 28
Gambar 2.15 Blok Diagram PID ......................................................................... 30
Gambar 2.16 Diagram Blok Pengontrol Proporsional......................................... 30
Gambar 2.17 Proportional band dari pengontrol proporsional tergantung
                     pada penguatan............................................................................. 31
Gambar 2.18 Kurva sinyal kesalahan e(t) terhadap t........................................... 33
Gambar 2.19 Blok diagram hubungan antara besaran kesalahan
                    dengan pengontrol integral............................................................ 33
Gambar 2.20 Perubahan keluaran sebagai akibat penguatan
                    dan kesalahan ................................................................................ 33
Gambar 2.21 Blok diagram pengontrol Derivative ............................................. 34
Gambar 2.22 Kurva waktu hubungan input-output pengontrol Derivative......... 35
Gambar 3.1 Motor Dc Coupling Generator Ac 3 Fasa........................................ 36
Gambar 3.2 Diagram Blok Manual ..................................................................... 38


                                                        xii
Gambar 3.3 Diagram Blok Otomatis................................................................... 39
Gambar 3.4 Flow Chart Manual .......................................................................... 40
Gambar 3.5 Flow Chart Otomatis ....................................................................... 41
Gambar 3.6 Konfigurasi Pengawatan.................................................................. 42
Gambar 3.7 Konfigurasi Blok Sistem ................................................................. 43
Gambar 3.8 Tatak Letak Alat .............................................................................. 45
Gambar 3.9 Tampilan Modul .............................................................................. 46
Gambar 3.10 HMI Manual Sistem ...................................................................... 49
Gambar 3.11 HMI Manual Sistem (Data Base) .................................................. 50
Gambar 3.12 HMI Otomatis Sistem (PID Controler) ......................................... 51
Gambar 3.13 Rancangan program kontroler PID ................................................ 52
Gambar 3.14 Hasil simulasi kontroler PID ......................................................... 52
Gambar 3.15 Hasil simulasi gangguan Kontroler PID ........................................ 53
Gambar 3.16 Rancangan Blok Diagram pada sistem manual ............................. 54
Gambar 3.17 Rancangan Blok Diagram pada sistem otomatis ........................... 55
Gambar 4.1 Pengenalan Sistem PID pada LabVIEW .......................................... 69
Gambar 4.2 Sistem PID pada LabVIEW saat Starting......................................... 73
Gambar 4.3 Sistem PID pada LabVIEW
                  saat Frekuensi berbanding Tegangan .............................................. 74
Gambar 4.4 Sistem PID pada LabVIEW Frekuensi dan Tegangan Stabil ........... 75
Gambar 4.5 Sistem PID pada LabVIEW diberi satu beban resistif ..................... 76
Gambar 4.6 Sistem PID pada LabVIEW diberi satu beban resistif stabil............ 77
Gambar 4.7 Sistem PID pada LabVIEW diberi dua beban resistif ...................... 78
Gambar 4.8 Sistem PID pada LabVIEW diberi 2 beban resistif stabil ................ 79




                                                     xiii
DAFTAR TABEL
                                                                                                    Hal
Tabel 3.1 Spesifikasi Pengujian Sistem................................................................ 47
Tabel 3.2 Spesifikasi Komputer yang digunakan................................................. 47
Tabel 3.3 Spesifikasi NI-DAQ 6008 .................................................................... 48
Tabel 4.1 Daftar Alat dan Pengujian Sistem ........................................................ 59
Tabel 4.2 Data Pengujian PID Frekuensi (Hz)..................................................... 61
Tabel 4.3 Data Pengujian PID Tegangan (Volt) .................................................. 64
Tabel 4.4 Perhitungan Kesalahan Tegangan pada Program LabVIEW ................ 67
Tabel 4.5 Perhitungan Kesalahan Frekuensi pada Program LabVIEW ................ 68




                                                   xiv
BAB I
                                  PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
       Pada zaman sekarang perkembangan dan kebutuhan akan energi listrik di
dunia industri maupun rumah semakin meningkat, bukan itu saja banyaknya
permintaan    pasar   industri,   akan    kestabilan   energi   listrik   juga   sangat
diperhitungkan, karena kestabilan energi listrik adalah suatu keharusan untuk
menjaga dan memperpanjang umur alat-alat atau mesin-mesin industri, agar alat
tersebut menghasilkan produksi yang prima, terjamin kualitas dan kuantitasnya.
       Kualitas dan kuantitas listrik yang PLN distribusikan adalah sebesar 220
V/50Hz, tetapi PLN sering mengalami drop tegangan yang tidak bisa di
prediksikan kapan drop tegangan itu terjadi. Jika drop tegangan terjadi, maka
kinerja pada mesin-mesin industri dan alat-alat industri sudah dipastikan menurun,
dan lambat laun akan mengalami kerusakan kinerja pada system yang ada, karena
tidak adanya kestabilan sistem listrik yang ada di industri.
       Maka dari itu kestabilan energi listrik menjadi peran penting, tetapi jika
hanya kestabilan saja yang diutamakan tentu saja sangatlah mudah, namun
bagaimana jika melakukannya secara rotary. Rotary adalah perputaran searah
jarum jam secara 3600 itulah mengapa rotary kestabilan menjadi suatu sistem
close loop yang berperan sangat penting, karena sistem tersebut membuat sistem
tenaga listrik menjadi stabil dan selalu melakukan putaran (Rotary) untuk
mendapatkan kebutuhan listrik 220V/50Hz.
       Oleh karena itu sistem control close loopmerupakan sistem kontrol yang
sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan, dan
juga memiliki umpan balik (feedback) inti dari close loop adalah memperkerkecil
kesalahan pembacaan sistem, dari putaran kestabilan (Rotary Stabilizer)yang
merupakan sistem umpan balik(feedback), untuk membandingkan harga yang
diinginkan dengan harga yang dihasilkan (tegangan output yang diinginkan
220V/50Hz)




                                           1
2




       Dunia industri juga banyak sekali yang menggunakan sistem kontrol, baik
itu open loop, maupun close loop, itulah mengapa software pengukuran dan
sistem kontrol sangat diinginkan industri, karena kemampuan dan data akusisi
yang jauh dari kesalahan pembacaan sistem, dan software itu antara lain adalah
LabVIEW. LabVIEW adalah bahasa programming berbasis grafik yang ditujukan
untuk instrumentasi maya yang disupport tidak hanya oleh National Instruments
namun juga oleh berbagai manufacturer lainnya.
       Itulah mengapa sistem rotary stabilizer menggunakan sistem kontrol close
loop, karena harga yang diinginkan dari set point harus sama dengan harga
outputnya, dan untuk itulah rotary stabilizer dibuat miniatur dengan devicenya
adalah Motor Dc Coupling Generator Ac yang telah ada di pengujian Labotarium
Teknik Listrik, untuk itu dilakukan pengujian di Lab. Teknik Listrik sebelum
terjun di dunia industri, apakah sistem close loop tersebut bekerja atau tidak pada
Motor Dc dan Generator Ac yang di basiskan LabVIEW, dengan harapan harga
output yang dihasilkan 220V/50Hz stabil, dan juga THD dibawah 5%.
       Sistem ini pun melibatkan data akusisi, data akusisi adalah data yang
diambil dari analog ke digital, dan digital ke analog, data akusisi antara lain
adalah NI-DAQ USB 6800, data akusisi tersebut perperan sangat penting untuk
mengurangi kesalahan pembacaan pada sistem kontrol close looprotarystabilizer.
Maka dari itulah sistem ini terlebih dahulu dilakukan pengujiannya di Lab. Teknik
Listrik sebelum di terapkan di dunia industri.


1.2 Perumusan Masalah
       Perumusan maslah yang terjadi pada Penampilan HMI (Human
MachineInterface) dan Pengontrolan LabVIEW Sebagai Pengujian Tegangan,
Frekuensi dan THD adalah mengintegerasikan NI-DAQ USB 6800 dengan
devicenya yang merupakan Motor Dc Coupling Generator Ac, karena hasil output
yang dikeluarkan adalah sebesar 220V sedangankan NI-DAQ USB 6800
berkapasitas input hanya +- 10 Vp, dan parameter-parameter LabVIEW yang
harus dilakukan perhitungan secara analog sebelum menampilkannya pada HMI
secara continues.
3




1.3 Batasan Masalah
       Adapun masalah yang akan dibatasi pada pembahasan laporan Tugas
Akhir adalah :
   1. Pengontrolan secara automation dengan parameter PID pada program
       LabVIEW untuk pengujian Tegangan, Frekuensi dan THD di Prototipe
       Rotary Stabilizer 1 Fasa.
   2. Penampilan HMI sesuai dengan pengujian beban yang dilakukan pada
       Sistem Rotary Stabilizer 1 Fasa.
   3. Mempertahankan kestabilan tegangan jika sistem kontrol Rotary Stabilizer
       tersebut diberi beban dan tidak diberi beban.


1.4 Tujuan
       Adapun tujuan dari pembuatan dan pembahasan laporan Tugas Akhir ini
adalah :
   1. Mengetahui cara sistem kontrol yang di konfigurasikan pada software
       LabVIEW dengan parameter PID untuk Rotary Stabilizer 1 Fasa.
   2. Bagaimana menampilkan HMI pada program LabVIEW sesuai dengan
       pengujian sistem Rotary Stabilizer 1 Fasa.
   3. Mengetahui karateristik tegangan jika pengujian beban yang berbeda-beda.
   4. Sebagai sarana pembelajaran interaktif untuk mahasiswa program studi
       Teknik Listrik dan rekomendasi untuk ditambahkan pada mata kuliah
       khususnya mengenai measurement system menggunakan LabVIEW.
4




1.5 Metode Penyelesaian Masalah
       Metode penyelesaian masalah dalam pembuatan sistem ini antara lain
sebagai berikut :
   1. Metode Observasi
       Yaitu suatu metode yang dilakukan denga serangkaian test dan pengujian
       di Laboratirum Teknik Listrik sebagai data pendukung dalam penulisan
       laporan proyek tugas akhir.
   2. Metode Kepustakaan
       Yaitu metode pencarian landasan teori sebagai sumber / bahan dalam
       pembuatan dan penulisan proyek tugas akhir.
   3. Metode Konsultasi
       Yaitu dengan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing, untuk
       mengatasi kekurangan yang berkaitan dalam pembuatan dan penulisan
       proyek tugas akhir.
5




1.6 Sistematika Penulisan
       Untuk mengetahui dan memahami permasalahan yang dibahas, maka
penulis membuat Sistematika Penulisan seperti berikut :
BAB I PENDAHULUAN
       Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah,
       tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II TEORI DASAR
       Berisikan tentang penampilan HMI (Human Machine Interface) dan
       Sistem kontrol PID serta Pengenalan LabVIEW.
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI
       Berisikan tentang deskripsi alat, fungsi alat dan perancangan prototipe
       alat.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA
       Berisikan tentang pengujian tegangan, dan frekuensi, serta analisa
       terhadap beban yang berbeda-beda pada sistem PID Rotary Stabilizer
       berbasis LabVIEW.
BAB V PENUTUP
       Berisikan tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan, pembahasan
       laporan Tugas Akhir ini
BAB II
                                TEORI DASAR


2.1 HMI (Human Machine Interface)
       HMI (Human Machine Interface) adalah suatu tampilan pada front panel
sehingga user dapat berhubungan dengan program tanpa mengetahui kerumitan
dari program itu sendiri. HMI dibuat user-friendly yaitu menampilkan front panel
seperti panel kontrol yang menyerupai instrumen sebenarnya sehingg user akan
semakin mudah dalam melakukan pengontrolan dan monitoring sistem melalui
program.
       Dalam pembuatan HMI, hal-hal            yang harus diperhatikan     yaitu
penggambaran modul, penempatan kontrol, dan penempatan indikator yang
memperhatikan faktor kemudahan pengguna dalam menjalankan program yang
akan direalisasikan. HMI mempunyai fungsi sebagai berikut :
           1. Memonitor keadaan yang ada di plant
           2. Mengatur nilai pada parameter yang ada di plant
           3. Mengambil tindakan yang sesuai dengan keadaan yang terjadi
           4. Memunculkan tanda peringatan dengan menggunakan alarm jika
              terjadi sesuatu yang tidak normal
           5. Menampilkan pola data kejadian yang ada di plant baik secara real
              time maupun historical (Trending history atau real time).
       Pada tampilan HMI terdapat dua macam tampilan yaitu Obyek statis dan
Obyek dinamik:
           1. Obyek statis
              Obyek yang berhubungan langsung dengan peralatan atau
              database. Contoh : teks statis, layout unit produksi
           2. Obyek dinamik
              Obyek yang memungkinkan operator berinteraksi dengan proses,
              peralatan atau database serta memungkinkan operator melakukan
              aksi kontrol. Contoh : push buttons, lights, charts.




                                        6
7




Monitoring HMI bisa terhubung secara on-line maupun real-time, HMI juga dapat
membaca data yang dikirimkan melalui I/O Port yang digunakan oleh sistem
kontrolnya, salah satu port yang digunakan adalah data akusisi dari NI-DAQ USB
6008.


2.2 NI-DAQ USB 6008




                 Gambar 2.1 Data Akusisi NI-DAQ USB 6008
        NI-DAQ adalah salah satu data akusisi yang di gunakan pada LabVIEW
yang berasal dari National Instrument di Negara Amerika, data akuisisi adalah
pengambil alihan data analog menjadi data digital dan dikirim ke komputer untuk
diolah melalui sistem komunikasi data. Peralatan data akuisi terdiri dari ADC
(Analog to Digital Converter), MUX (Multiplexer) dan sistem komunikasi data
serial. Dengan demikian, peralatan akuisi data harus akurat, cepat dan presisi
karena sangat berpengaruh pada performa sistem. Satu diantara sekian banyak
produk DAQ (data acquisition) yang memenuhi persyaratan tersebut adalah DAQ
USB 6008 produk National Instruments seperti diperlihatkan pada gambar 2.1
        Sebuah sistem NI-DAQ USB 6008 data akuisisi memiliki modul sinyal
kondisi multi-kanal, dan dapat digunakan untuk banyak sensor pada umumnya
seperti: Voltage, RTD, Strain gauge, Load cells, LVDT dan lain-lain. Sistem ini
juga memiliki teknologi sinyal kondisi pada umumnya seperti: penguatan,
atenuasi, isolasi, simultaneous sampling, filtering, dan konversi frekuensi ke
tegangan.
        NI-DAQ USB 6008 (Gambar 2.2) memiliki terminal-terminal ADC yang
digunakan sebagai terminal input analog. Alat ini memiliki 8 terminal input
8




analog dan 2 terminal output analog. Sedangkan di sisi yang lain terdapat 12
terminal input dan output digital. Seluruh terminal tersebut dapat melakukan
akuisisi data dalam waktu yang bersamaan dengan syarat total dari seluruh
pengukuran yang dilakukan lebih kecil atau sama dengan 10.000 pencuplikan
(sampling) dalam satu detik. Pengukuran yang akan dilakukan adalah mengukur
suatu isyarat analog sehingga terminal yang digunakan adalah terminal input
analog. Rentang tegangan yang dapat diukur oleh NI-DAQ USB 6008 adalah
+10V sampai -10V.




                    Gambar 2.2 Port Input dan Output NI-DAQ 6008


    2.2.1 Software NI-DAQ
           Software yang dibutuhkan agar instrumen terintegrasi dengan program
    LabVIEW adalah NI-DAQmx Pertama, konfigurasikan sistem dalam NI
    Measurement and Automation Explorer sehingga modul DAQ-USB 6008
    dapat dideteksi secara otomatis. Kemudian pilih jenis pengukuran dan beri
    nama pada setiap kanal untuk jenis sensor yang berbeda, lalu tes setiap kanal
    untuk mendapatkan data akuisisi yang tepat. Lalu, mengembangkan aplikasi
    yang diinginkan.
9




Gambar 2.3 Analog Input Voltage




Gambar 2.4 Analog Output Voltage
10




2.3 LabVIEW 2009




                      Gambar 2.5 Lambang LabVIEW 2009
        LabVIEW 2009 (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench)
adalah program aplikasi yang dirancang untuk pengukuran dan pengendalian
berbasis komputer. LabVIEW merupakan software untuk aplikasi pengukuran dan
aotomasi berbasis komputer dengan teknik pemrograman berbasis grafis (G-
Software). Program LabVIEW disebut juga Virtual Instrument (VI), karena
instrumen yang digunakan adalah instrumen maya yang mengambil bentuk
tampilan seperti instrumen aslinya (instrumen konvensional), seperti osciloskop,
multimeter, XY plotter, gauge indicator, thermometer, dan sebagainya. Fungsi
pengukuran yang dapat dilakukan antara lain mengumpulkan, menyimpan,
mengolah dan menganalisis data menjadi informasi dalam bentuk numerik
maupun grafik. LabVIEW juga dirancang untuk dapat melakukan fungsi-fungsi
pengendalian proses untuk sistem otomasi industri
        Virtual instrument yang dimaksud adalah bahwa instrumen-instrumen
ukur yang digunakan merupakan instrumen maya (instrumen yang secara fisik
tidak tampak wujud nyatanya sebagai hasil rekayasa perangkat lunak). LabVIEW
masuk kategori software dengan teknik pemrograman berbasis grafis (base on
graphic software)
        Software LabVIEW 2009 produk National Instruments telah menyediakan
fungsi-fungsi untuk kontrol kontinyu (PID) dan pembuatan panel HMI (human
machine interface), database, perhitungan matematik dan statistik data hasil
pengukuran, pembuatan technical report dan publikasi melalui internet. Dengan
semua    fasilitas   tersebut,   implementasi   pengukuran   dan   pengendalian
menggunakan komputer menjadi sangat praktis dan sangat dapat dipercaya
hasilnya. Program LabVIEW yang disebut VI berisi tiga bagian utama, yaitu
        1. VI Front panel,
        2. VI Block diagram, dan Icon/Connector pane
11




      3. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, icon atau connector


2.3.1 VI Front Panel
        VI Front panel merupakan interface antara manusia dengan mesin atau
HMI (human machine interface). Semua aktifitas pengukuran, pengendalian
dan pemantauan proses dilakukan melalui panel ini. Fungsi-fungsi yang dapat
ditempatkan pada panel ini adalah fungsi-fungsi kontrol (input) seperti
numerical control, knob, pointer slide, dial, switch dan string control.
Sedangkan fungsi-fungsi indikator antara lain numerical indicator, slide
indicator, string indicator, tank, gauge, meter, graph chart dan XY graph.
Desain panel yang baik menggambarkan instrumen dan proses yang
sebenarnya, sehingga operator mudah dalam mengoperasikan. Teknik
membuat panel HMI akan dijelaskan pada bagian lain dari diktat ini. Contoh
tampilan front panel pada layar monitor komputer diperlihatkan pada gambar
2.6




                        Gambar 2.6 VI Front Panel
12




2.3.2 VI Block Diagram

       VI Block Diagram, berisi fungsi-fungsi input, proses dan output yang
digambarkan dengan simbol-simbol tertentu yang disebut sebagai function
pallets. Setiap function pallet disimbolkan dengan Icon yang memiliki terminal
input dan output (Connector pane). Interkoneksi antar function pallet dilakukan
dengan menggunakan data wire. Contoh block diagram dan Icon/Connector
pane diperlihatkan pada gambar 2.7




                      Gambar 2.7 VI Block Diagram

LabVIEW dilengkapi juga dengan fasilitas Enterprise. Fasilitas ini digunakan
untuk menghubungkan aplikasi LabVIEW dengan WEB Server untuk
dipublikasikan melalui internet. Fasilitas penting lainnya, VI LabVIEW dapat
dibuat Executable, sehingga dapat berdiri sendiri (stand-alone operation).
Sarana komunikasi dengan peralatan luar antara lain USB, RS-232, RS-485,
GPIB, PXI dan VXI.
13




   2.3.3 Icon atau connector
          Setelah merancang front panel dan block diagram suatu VI maka
   selanjutnya yaitu merancang suatu VI yang lain yang disebut sebagai subVI.
   Setiap VI dapat menampilkan icon yang berupa teks, image, atau
   kombinasinya. Jika menggunakan suatu VI sebagai subVI, maka subVI
   tersebut diidentifikasikan sebagai icon pada suatu block diagram sehingga icon
   tersebut dapat di-klik dua kali. Connector merupakan terminal yang
   menghubungkan suatu kontrol dan indikator VI.


2.4 Ruang Lingkup LabVIEW
       Pada bagian ini akan dibahas mengenai menu bar, tools palette, function
palette, control palette, grafik real-time, dan dokumentasi
  2.4.1 Menu Bar
        Menu bar pada jendela atas suatu VI terdiri dari beberapa bagian
  diantaranya adalah File, Edit, Operate, Tools, Browse, Windows, dan Help,
  yang ditunjukan pada Gambar 2.8




              Gambar 2.8 Menu Bar pada Front Panel LabVIEW 2009
14




2.4.2 Menu File
        Menu File terdiri dari beberapa item yang digunakan untuk dasar
pengoperasian seperti membuka, menutup, menyimpan, dan mencetak suatu
file. Perintah-perintah pada Menu File :
Perintah                           Keterangan
New File                   : Untuk membuat VI baru.
New                        : Menampilkan kotak dialog untuk menciptakan
                             komponen yang berbeda pada LabVIEW, yang
                             akan membantu untuk membuat aplikasi, juga
                             dapat membuat template baru atau komponen baru
                             pada template.
Open                       : Menampilkan kotak dialog untuk file standar, juga
                             digunakan untuk membuka file. Ketika template
                            (*.vit atau *.ctt) dibuka, LabVIEV menerima file
                            template yang disimpan. Gunakan pilihan Start
                            from Template pada kotak dialog yang baru
                             untuk menciptakan VI baru, control, atau variable
                            global berdasarkan pada template yang ada.
Close                      : Menutup file tertentu. Konfirmasi kotak dialog
                            Untuk Menyimpan perubahan file.
Close All                  : Menutup semua file yang terbuka
Save                       : Menyimpan file tertentu. Jika suatu file pertama
                            kali disimpan, kotak dialog akan muncul untuk
                            menamakan dan menentukan letaknya.
Save As                    : Menyimpan file tertentu dengan berbeda nama,
                            tipe file, atau lokasi
Save All                   : Menyimpan semua file yang terbuka
Save for Previous          : Menyimpan file VI ke versi sebelumnya.
Version Revert             : Menghapus perubahan yang dibuat sejak file
                            disimpan
Page Setup                 : Menyesuaikan setting printer dan memodifikasi
15




                            bagaimana dokumentasi VI dapat keluar, pada file
                            atau printer.
Print                     : Mencetak dokumen pada file atau printer
Print Window              : Mencetak langsung dari front panel atau block
                            diagram
VI Properties             : Mengeset pilihan umum dan pilihan tampilan
                            tertentu untuk kegunaan
                            memori, dokumen, revisi file, tampilan window,
                            ukuran window, pelaksanaan dan pencetakan.
Recently Opened Files     : Membuka file yang baru atau paling terakhir
                            diakses
Exit                      : Menutup aplikasi.


2.4.3 Menu Edit
         Menu Edit terdiri dari beberapa item yang membolehkan komponen
dan file LabVIEW untuk diteliti dan dimodifikasi. Perintah-perintah pada Menu
Edit diantaranya adalah sebagai berikut:
       Perintah                             Keterangan
Undo                      : Membatalkan kegiatan yang dilakukan.
Redo                      : Membatalkan Undo yang terakhir dilakukan.
Cut                       : Memindahkan item yang dipilih dan menyimpan
                            pada clipboard.
Copy                      : Menyalin item yang terpilih dan menyimpan pada
                            clipboard
Paste                     : Menaruh objek clipboard pada window yang aktif.
Delete                    : Membuang item terpilih.
Show Search Result        : Menampilkan semua item yang dicari.
Costumize Control         : Memodifikasi objek control front panel dan
                            menyimpan file dengan ekstensi .ctl.
Set Tabbing Order         : Mengatur urutan objek front panel.
Import Picture from File : Mengimpor grafik pada VI
Remove Broken Wire        : Menghapus semua wire yang rusak dari VI
16




Create SubVI              : Membuat subVI baru dari objek terpilih.
Run-Time Menu             : Membuat dan mengedit menu run-time (TRM) file
                            dan menghubungkan dengan VI.


2.4.4 Menu View
        Menu View terdiri dari beberapa item yang digunakan untuk
menampilkan suatu operasi VI. Perintah-perintah pada Menu Operate
diantaranya adalah sebagai berikut:
      Perintah                           Keterangan
Controls Palette          : Membuat control palette terlihat. Pada window
                            block diagram, item ini berubah ke Show Function
                            Palette, dan membuat Function Palette terlihat.
Function Palette          : Menampilkan fungsi-fungsi pada blok diagram
Tools Palette             : Menampilkan Tool Palette.
Error List                : Menampilkan data-data kesalahan.
Getting Started Window : Menampilkan jendela awal ketika membuka
                            LabVIEW.
Navigation Windows        : Menampilkan keseluruhan gambar suatu front
                            panel atau block diagram tanpa grid.
VI Hierarchy              : Menampilkan Window Hierarchy dan dapat
                            digunakan untuk melihat subVIs dan node lain.


2.4.5 Menu Project
        Menu Project terdiri dari beberapa item untuk menampilkan beberapa
aspek VI agar dapat menjadi file executable.Perintah-perintah pada Menu
Project diantaranya adalah sebagai berikut:
      Perintah              Keterangan
New Project        : Membuat file project yang baru
Open Project       : Membuka file project yang sudah tersimpan.
Save Project       : Menyimpan file project yang telah dibuat.
Close Project      : Menutup file project yang telah dibuka.
Run                : Menjalankan project yang telah dibuat.
17




2.4.6 Menu Operate
        Menu Operate terdiri dari beberapa item yang digunakan untuk
mengontrol suatu operasi VI. Perintah-perintah pada Menu Operate diantaranya
adalah sebagai berikut
      Perintah                         Keterangan
Run                : Menjalankan VI. Terdapat pula pada menu toolbar
Stop               : Menghentikan VI sebelum menyelesaikan eksekusi dan
                    hindari penggunaan item menu Stop untuk menghentikan
                    VI, karena akan membuat sistem tidak stabil. Untuk
                    menghentikannya sebaiknya gunakan tombol Boolean.
Data Logging       : Untuk memasuki fungsi data logging Log, Retrieve, Purge
                    Data, Change Log File Binding, dan Clear Log File
                    Binding.
Make Current       : Menyimpan satuan tertentu dari control dan Konstanta
Values Default      sebagai default.
Reinitialize       : Mengembalikan semua control dan Konstanta tertentu ke
All to Default      keadaan awal (default)
Change to          : Mengubah VI ke Run Mode. Ketika pada Run Mode, item
Run Mode            akan menjadi Change to Edit Mode.
Connect to         : Menghubungkan dan mengontrol front panel antar
Remote Panel        komputer pada saat aplikasi aktif.


2.4.7 Menu Tools
Menu Tools terdiri dari beberapa item untuk mengkonfigurasikan LabVIEW
dan VI. Perintah-perintah pada Menu Tools diantaranya adalah sebagai berikut:
      Perintah                            Keterangan
Measurment and            : Mengakses Measurement and Automation
Automation Explorer        Explorer yang digunakan untuk konfigurasi
                           instrument dan hardware data akuisisi terhubung
                           ke sistem.
Instrumentation           : Mengakses item Instrument Driver Network,
                           Import CVI Instrument Driver, dan meng-update
18




                           VXI plug dan play Drivers.
Compare                   : Mengakses fungsi perbandingan Compare Vis,
                           Show Differences, Compare VI Hierarchies, dan
                           Compare Files. Item ini digunakan hanya untuk
                           pengguna dengan sistem perbandingan
                           professional development dari LabVIEW.
Source Control            : Mengakses sumber control function. Item ini dapat
                           digunakan hanya untuk pengguna dengan sistem
                           perbandingan professional dari LabVIEW.


User Name                 : Menampilkan dialog box yang digunakan untuk
                           men-set atau mengubah nama pengguna
                           LabVIEW.
Build Executable          : Menampilkan dialog box yang digunakan untuk
                           masuk dan men-set konfigurasi ketika membuat
                           aplikasi atau shared libraries. Item ini hanya dapat
                           digunakan pada sistem professional development
                           atau application Builder.
Remote Panel Connection : Melihat client traffic untuk server.
Manager
Web Publishing            : Mengakses VI web publishing tool
Tools
Advanced                  : Mengakses the Mass Compile, VI Metrics, Profile
                           Vis, Export Strings, Import Strings, Import
                           ActiveX Controls, dan ActiveX Property Browser.
                           Menggunakan Export Strings dan Import Strings
                           untuk melokalisasi VI. Selain itu dapat digunakan
                           metode Export VI Strings dan Import VI Strings
                           untuk export dan import strings dari VI
                           programmatically. Berdasarkan aplikasi Porting
                           and Localizing, LabVIEW Vis menginformasikan
                           tentang melokalisasi VI.
19




Options                   : Menampilkan dialog box yang digunakan untuk
                           mengubah penampilan dan kegunaan dari
                           LabVIEW


2.4.8 Menu Windows
        Menu Windows terdiri dari beberapa item untuk mengkonfigurasi
bentuk palette dan window yang sedang aktif. Perintah-perintah pada Menu
Windows:
    Perintah                               Keterangan
Show Diagram/Show          : Menampilkan antara front panel dan window
Panel                       block diagram pada VI tertentu.
Tile Left and Right        : Mengatur window dari kiri ke kanan.
Tile Up and Down           : Mengatur window dari atas ke bawah
Full Size                  : Membuat ukuran window membesar sampai
                            memenuhi tampilan monitor
Untitled 1 Block Diagram : Menampilkan window block diagram
Untitled 1 Front Panel    : Menampilkan window front panel


2.4.9 Menu Help
        Menu Help terdiri dari beberapa item untuk menemukan fitur-fitur
LabVIEW dan komponen lainnya dan menyediakan dokumentasi LabVIEW
lengkap serta bantuan dengan akses internet. Perintah-perintah pada Menu
Help diantaranya adalah sebagai berikut:
    Perintah                               Keterangan
Show Context Help         : Menampilkan window Context Help yang
                           menyediakan referensi dasar informasi ketika
                           menggerakkan kursor di atas semua VI.
Lock Context Help         : Mengunci isi tertentu dari Context Help window.
                           Dengan item ini aktif, menggerakkan kursor di
                           atas berbeda front panel atau objek block diagram
                           tidak menggubah isi dari Context Help window.
VI, Function, &           : Mengakses dokumentasi elektronika LabVIEW.
20




How-To-Help           Gunakan file help ini sebagai referensi untuk
                      informasi tentang palette, menu, tool, VI, dan
                      function. LabVIEW help juga digunakan termasuk
                      instruksi step-bystep untuk menggunakan
                      LabVIEW. Mengakses LabVIEW Help dengan
                     memilih Help>> VI, Function, and How To Help.
                     LabVIEW Help termasuk link ke berbagai sumber,
                     LabVIEW Tutorial, LabVIEW Bookshelf, dimana
                     versi dari semua manual LabVIEW dan
                     catatan aplikasi. Technical support resources on the
                     National Instrument Web Site, seperti the
                     Developer Zone, the Knowledge Base, dan the
                     Product Manual Library.
Search The LabVIEW   : Mengakses versi PDF (Portable Document
                      Format) dari dokumentasi tercetak, kegunaan PDF
                      ini untuk mencari PDF dari semua manual
                      LabVIEW dan catatan apliasi mengakses
                      LabVIEW Bookshelf dengan memilih
                      Help>>Search the LabVIEW Bookshelf.
Bookshelf Help       : Mengakses seluruh VI informasi dari LabVIEW
for This VI           Help elektronika dokumentasi dari VI tertentu.
Find Examples        : Dapat membrowse dan mencari ratusan contoh VI
                      dan memodifikasi contoh untuk menyesuaikan
                      aplikasi atau dapat meng-copy dari satu atau lebih
                      contoh ke VI pribadi.
Web Resources        : Dapat mengakses ke internet dan links yang akan
                      menghubung langsung ke National Instrument
                      Technical Support, the LabVIEW Knowledge
                      Base, NI Developer Zone, dan online National
                      Instruments resources lainnya
Explain Error        : Mengakses seluruh referensi informasi untuk error
                      tertentu pada VI.
21




 About LabVIEW             : Mengakses informasi umum tentang penginstalan
                            tertentu dari LabVIEW, termasuk versi nomor dan
                            serial number.


2.4.10 Pallete
       LabVIEW memiliki graphical floating palette (mode kursor) untuk
membuat dan menjalankan VI. Terdapat tiga palette yaitu Tools, Controls, dan
Functions palette. Palette tersebut dapat ditempatkan dimana saja pada lembar
kerja front panel maupun block diagram.
       A. Tools Palette
          Tools ini digunakan untuk membuat atau mengubah VI. Tools palette
          tersedia pada front panel dan block diagram, yang merupakan jenis
          operasi special dari kursor mouse. Dengan kata lain, bentuk kursor
          berbeda untuk jenis pekerjaan berbeda. Untuk menampilkan tools ini
          dengan cara Klik View >>Tools Palette.




                             Gambar 2.9 Tool Pallete
22




Klik LED ini untuk memilih mode kerja kursor (jenis tools)
otomatis atau manual .


Tool untuk mengoperasikan function control.


Positioning tool untuk memilih, memindahkan atau mengatur
ukuran objek.


Tool untuk menuliskan label teks.




Wiring tool untuk melakukan pengawatan pada block diagram.


Object Shortcut Menu tool untuk memasukkan shortcut menu
objek pada objek.


Scrolling tool untuk mengoperasikan scrollbar.


Breakpoint tool untuk mengatur breakpoint pada VI, Function,
node, wire, dan structure.


Probe tool untuk menempatkan probe pada block diagram
untuk titik pengamatan, dengan cara Klik-kanan di titik yang
dimaksud.


Color copy tool untuk meng-copy warna ke objek pada front
panel.


Coloring tool untuk mewarnai area objek pada front panel.
23




   Terdapat dua mode kerja yang dapat dipilih, yaitu otomatis dan
   manual, dengan cara meng-klik pada LED. Jika LED ON
   mengindikasikan mode kerja otomatis, dimana kursor secara otomatis
   menyesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan, seperti
   wiring, move, dan sebagainya. Sedangkan jika LED OFF
   mengindikasikan mode manual, dimana mode kursor dipilih sendiri
   dengan cara meng-klik jenis tool yang diinginkan.


B. Controls and Functions Palette

       Controls dan Functions palette berisi subpalette dari objek yang
dapat digunakan untuk membuat VI. Ketika mengklik icon subpalette,
masukkan perubahan palette-nya untuk subpalette yang pilih. Untuk
menggunakan objek pada palette tersebut, klik objeknya dan tempatkan
pada front panel atau block diagram.




                       Gambar 2.10 Control Pallete
24




                                Gambar 2.11 Function Pallete


2.4.11 Tipe Data LabVIEW
        Tipe data pada LabVIEW mirip dengan bahasa programming lainnya,
misalnya bahasa C++. Namun LabVIEW memiliki cara unik untuk menyatakan
tipe data, seperti:
  1. Tipe data numerik
         a. floating-numbers,
         b. Integer,
         c. unsigned integer, dan
         d. complex number.
  2. Tipe data Boolean
          a. Memiliki dua nilai, yaitu, true dan false.
  3. Tipe data String: koleksi karakter.
  4. Tipe data Waveform
        Perbedaan tipe data numerik dari jumlah bit-nya. Tipe data dapat diubah
dengan cara klik kanan dari icon numerik (kontrol, indikator atau konstanta) dan
pilih representation. Data Waveform adalah nilai-nilai yang merepresentasikan
bentuk gelombang, biasanya dalam format array
25




   A. Integer
       Signed Integer
         32-bit (I32): -2,147,483,648 hingga 2,147,483,647
         16-bit (I16): -32768 hingga 32767
         8-bit (I8): -128 hingga 127


   B. Unsigned Integer
       Signed Unsigned Integer
         32-bit (U32): 0 hingga 4,294,967,295
         16-bit (U16): 0 hingga 65536
         8-bit (U8): 0 hingga 256
Kontrol, indikator dan konstanta Numerik ada di palet Numeric ,diakses di All
functions>>Numeric .
   C. Floating Point Number
       Bilangan Floating-point:
         Extended precision [EXT] : –1.19e+4932 hingga 1.19e+4932
         Double precision [DBL]     : –1.79e+308 hingga 1.79e+308
         Single precision [SGL]     : –3.40e+38 hingga 3.40e+38
       Bilangan Complex floating-point:
         Bilangan Complex floating-point memiliki presisi yang sama dengan
         bilangan floating-point, namun memiliki bagian imajiner.


   D. Data String
      String adalah sekumpulan karakter ASCII, baik yang dapat diperagakan
      atau yang tidak Digunakan untuk: menampilkan pesan, kontrol
      instrumen,dan I/O file.


   E. Data Boolean
      Tipe data Boolean ada dua nilai: TRUE dan FALSE, yang mewakili dua
      keadaan, yaitu ON dan OFF. Sebagai kontrol diperagakan sebagai:
                    Button (tombol),
                    Switch (saklar).
26




     Jika sebagai indikator:
                     LED light.
     Ada 6 modus operasi button (tombol), yaitu:
               Switch when pressed
               Switch when released
               Switch until released
               Latch when pressed
               Latch when released
               Latch until released


 F. Waveform Data Type
     Data Waveform adalah nilai-nilai yang merepresentasikan bentuk
     gelombang, data waveform berisi waktu start, interval waktu dan data itu
     sendiri.


2.4.12 Loop dan For Loops
LabVIEW menyediakan loop dan chart sbb:
        1. For Loop
        2. While Loop
        3. Charts
        4. Multiplots
     A. Loops
         While loop dan For loop berada di palet Functions»Structures Pada
         For loop melakukan eksekusi sebanyak jumlah tertentu. Sedang untuk
         while loop melakukan eksekusi selama kondisi di dalam loop benar.


     B. While Loops
         While loop       mengeksekusi semua instruksi di dalam loop sampai
         kondisinya SALAH.Terminal iterasi (terlihat di kiri bawah) berisi
         iterasi yang sudah diselesaikan loop ini. Ingat perhitungan dimulai dari
         NOL. Pada while loop:
27




         Memiliki terminal iterasi
         Paling sedikit satu kali dijalankan
         Berjalan sesuai terminal kondisi (ada di kanan bawah)




                             Gambar 2.12 While Loop
C. For Loops
   For Loop digunakan untuk mengeksekusi sejumlah subdiagram dengan
   jumlah iterasi yang tertentu, yang dinyatakan dalam N, seperti
   ditunjukkan pada gambar berikut. Terminal iterasi imenunjukkan
   jumlah iterasi yang sudah dilakukan. Ingat iterasi mulai dari nol!
    Memiliki terminal iterasi
    Berjalan sesuai dengan jumlah terminal count N
28




                                 Gambar 2.13 For Loop
2.4.13 Charts
Chart waveform adalah indikator numerik spesial yang digunakan untuk
memperagakan satu atau lebih plot. Chart waveform dipilih dari palet
Controls»Graph Indicators. Ukuran chart bisa diatur tegantung keperluan,
yaitu dengan meng-klik ganda chart tsb dan drag chart tsb. Demikian juga
pembuatan label untuk sumbu-x dan label untuk sumbu-y, termasuk tipe style,
warna plot, bentuk titik, dll.




                          Gambar 2.14 Wavefrom Chart
29




 2.4.14 Array
        Array adalah suatu grup elemen data yang bertipe sama , terdiri atas
 elemen dan dimensi. Elemen adalah data yang membentuk array, sedangkan
 dimensi adalah ukuran dari array. Suatu array dapat berukuran lebih dari satu
 dan dibatasi hingga (231 -1) elemen dalam tiap dimensinya. Tipe data array
 dapat berupa numerik, boolean, path, string, waveform dan cluster. Ada batasan
 untuk membentuk array, yaitu:
            1. tidak dapat membuat array di dalam array lebih array.
            2. tidak dapat membentuk array dari chart
            3. tidak dapat membentuk array dari grafik XY multiplot
Namun dimungkinkan membuat array multidimensi dan array dari cluster, yang
masing-masing cluster dapat berisi satu atau lebih array.


2.5 Pengenalan PID
      Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi
kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi
kontrol derivative. Masing-masing aksi kontrol ini mempunyai keunggulan-
keunggulan tertentu, dimana aksi kontrol proporsional mempunyai keunggulan
rise time yang cepat, aksi kontrol integral mempunyai keunggulan untuk
memperkecil error ,dan aksi kontrol derivative mempunyai keunggulan untuk
memperkecil error atau meredam overshot/undershot. Untuk itu agar kita dapat
menghasilkan output dengan risetime yang cepat dan error yang kecil kita dapat
menggabungkan ketiga aksi kontrol ini menjadi aksi kontrol PID.
      Parameter pengontrol Proporsional Integral derivative (PID) selalu
didasari atas tinjauan terhadap karakteristik yang di atur (plant). Dengan demikian
bagaimanapun rumitnya suatu plant, prilaku plant tersebut harus di ketahui
terlabih dahulu sebelum pencarian parameter PID itu dilakukan.
30




                       Gambar 2.15 Blok Diagram PID
2.5.1 Pengontrol Prporsional
       Pengontrol proposional memiliki keluaran yang sebanding atau
proposional dengan besarnya sinyal kesalahan (selisih antara besaran yang di
inginkan dengan harga aktualnya). Secara lebih sederhana dapat dikatakan
bahwa keluaran pengontrol proporsional merupakan perkalian antara
konstanta.
       proposional dengan masukannya. Perubahan pada sinyal masukan
akan segera menyebabkan sistem secara langsung mengeluarkan output sinyal
sebesar konstanta pengalinya. Gambar 2.16 menunjukkan blok diagram yang
menggambarkan hubungan antara besaran setting, besaran aktual dengan
besaran keluaran pengontrol proporsional. Sinyal keasalahan (error)
merupakan selisih antara besaran setting dengan besaran aktualnya. Selisih ini
akan mempengaruhi       pengontrol, untuk mengeluarkan sinyal          positif
(mempercepat pencapaian harga setting) atau negatif (memperlambat
tercapainya harga yang diinginkan).




             Gambar 2. 16 Diagram Blok Pengotrol Proporsional
31




       pengontrol proposional memiliki 2 parameter, pita proposional
(propotional band) dan konstanta proporsional. Daerah kerja kontroler
efektif dicerminkan oleh pita proporsional sedangkan konstanta proporsional
menunjukan nilai faktor penguatan sinyal tehadap sinyal kesalahan Kp.
       Hubungan     antara   pita   proporsional   (PB)   dengan    konstanta
proporsional (Kp) ditunjukkan secara persentasi oleh persamaan berikut:




       Gambar 2.17 menunjukkan grafik hubungan antara PB, keluaran
pengontrol dan kesalahan yang merupakan masukan pengontrol. Ketika
konstanta proporsional bertambah semakin tinggi, pita proporsional
menunjukkan penurunan yang semakin kecil, sehingga lingkup kerja yang
dikuatkan akan semakin sempit.




  Gambar 2.17 Proportional band dari pengontrol proporsional tergantung
                              pada penguatan.


Ciri-ciri pengontrol proposional harus diperhatikan ketika pengontrol tersebut
diterapkan pada suatu sistem. Secara eksperimen, pengguna pengontrol
propoisional harus memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini:
32




   1. kalau nilai Kp kecil, pengontrol proposional hanya mampu melakukan
       koreksi kesalahan yang kecil, sehingga akan menghasilkan respon
       sisitem yang lambat.
   2. kalau nilai Kp dinaikan, respon sistem menunjukan semakin cepat
       mencapai set point dan keadaan stabil.
   3. namun jika nilai Kp diperbesar sehingga mencapai harga yang
       berlebiahan, akan mengakibatkan sistem bekerja tidak stabil, atau
       respon sistem akan berosolasi


2.5.2 Pengontrol Integral
       Pengontrol integral berfungsi menghasilkan respon sistem yang
memiliki kesalahan keadaan stabil nol. Jika sebuah plant tidak memiliki unsur
integrator (1/s), pengontrol proposional tidak akan mampu menjamin
keluaran sistem dengan kesalahan keadaan stabilnya nol. Dengan pengontrol
integral, respon sistem dapat diperbaiki, yaitu mempunyai kesalahan keadaan
stabilnya nol. Pengontrol integral memiliki karaktiristik seperti halnya sebuah
integral. Keluaran sangat dipengaruhi oleh perubahan yang sebanding dengan
nilai sinyal kesalahan. Keluaran pengontrol ini merupakan penjumlahan yang
terus menerus dari perubahan masukannya. Kalau sinyal kesalahan tidak
mengalami perubahan, keluaran akan menjaga keadaan seperti sebelum
terjadinya perubahan masukan. Sinyal keluaran pengontrol               integral
merupakan luas bidang yang dibentuk oleh kurva kesalahan penggerak.
Sinyal keluaran akan berharga sama dengan harga sebelumnya ketika sinyal
kesalahan berharga nol. Gambar 2.18
       menunjukkan contoh sinyal kesalahan yang dimasukan ke dalam
pengontrol integral dan keluaran pengontrol integral terhadap perubahan
sinyal kesalahan tersebut
33




              Gambar 2.18 Kurva sinyal kesalahan e(t) terhadap t
                         pada pembangkit kesalahan nol.
Gambar 2.19 menunjukkan blok diagram antara besaran kesalahan dengan
keluaran suatu pengontrol integral.




             Gambar 2.19 Blok diagram hubungan antara besaran
                     kesalahan dengan pengontrol integral


Pengaruh     perubahan    konstanta   integral   terhadap   keluaran   integral
ditunjukkan oleh Gambar 2.20. Ketika sinyal kesalahan berlipat ganda, maka
nilai laju perubahan keluaran pengontrol berubah menjadi dua kali dari
semula. Jika nilai konstanta integrator berubah menjadi lebih besar, sinyal
kesalahan yang relatif kecil dapat mengakibatkan laju keluaran menjadi besar
.




    Gambar 2.20 Perubahan keluaran sebagai akibat penguatan dan kesalahan
34




       Ketika digunakan, pengontrol integral mempunyai beberapa karakteristik
       berikut
ini:
       1. Keluaran pengontrol membutuhkan selang waktu tertentu, sehingga
          pengontrol integral cenderung memperlambat respon.
       2. Ketika sinyal kesalahan berharga nol, keluaran pengontrol akan bertahan
          pada nilai sebelumnya.
       3. Jika sinyal kesalahan tidak berharga nol, keluaran akan menunjukkan
          kenaikan atau penurunan yang dipengaruhi oleh besarnya sinyal kesalahan
          dan nilai Ki
       4. Konstanta integral Ki yang berharga besar akan mempercepat hilangnya
          offset.      Tetapi semakin besar nilai konstanta Ki akan mengakibatkan
          peningkatan osilasi dari sinyal keluaran pengontrol.

       2.5.3 Pengontrol Derivative
                 Keluaran pengontrol Derivative memiliki sifat seperti halnya suatu operasi
       differensial.    Perubahan   yang   mendadak    pada   masukan   pengontrol,   akan
       mengakibatkan perubahan yang sangat besar dan cepat. Gambar 2.21 menunjukkan
       blok diagram yang menggambarkan hubungan antara sinyal kesalahan dengan
       keluaran pengontrol.




                         Gambar 2.21 Blok diagram pengontrol Derivative


                 Gambar 2.22 menyatakan hubungan antara sinyal masukan dengan sinyal
       keluaran pengontrol Derivative. Ketika masukannya tidak mengalami perubahan,
       keluaran pengontrol juga tidak mengalami perubahan, sedangkan apabila sinyal
       masukan berubah mendadak dan menaik (berbentuk fungsi step), keluaran
       menghasilkan sinyal berbentuk impuls. Jika sinyal masukan berubah naik secara
       perlahan (fungsi ramp), keluarannya justru merupakan fungsi step yang besar
35




    magnitudnya sangat dipengaruhi oleh kecepatan naik dari fungsi ramp dan faktor
    konstanta diferensialnya.




       Gambar 2.22 Kurva waktu hubungan input-output pengontrol Derivative


Karakteristik pengontrol derivative adalah sebagai berikut:
    1. Pengontrol ini tidak dapat menghasilkan keluaran bila tidak ada perubahan pada
        masukannya (berupa sinyal kesalahan).
    2. Jika sinyal kesalahan berubah terhadap waktu, maka keluaran yang dihasilkan
        pengontrol tergantung pada nilai Td dan laju perubahan sinyal kesalahan. (Powel,
        1994, 184).
    3. Pengontrol derivative mempunyai suatu karakter untuk mendahului, sehingga
        pengontrol ini dapat menghasilkan koreksi yang signifikan sebelum pembangkit
        kesalahan menjadi sangat besar. Jadi pengontrol derivative dapat mengantisipasi
        pembangkit kesalahan, memberikan aksi yang bersifat korektif, dan cenderung
        meningkatkan stabilitas sistem .
Berdasarkan karakteristik pengontrol tersebut, pengontrol derivative umumnya dipakai
untuk mempercepat respon awal suatu sistem, tetapi tidak memperkecil kesalahan pada
keadaan stabilnya. Kerja pengontrol derivative hanyalah efektif pada lingkup yang
sempit, yaitu pada periode peralihan. Oleh sebab itu pengontrol derivative tidak pernah
digunakan tanpa ada pengontrol lain           sebuah sistem (Sutrisno, 1990, 102).
BAB III
              PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM


3.1 Deskripsi Alat
   3.1.1 Nama Alat
          Rancang Bangun Prototipe        Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa
   Berbasis LabVIEW untuk Sarana Pendukung, Pengujian Tegangan,
   Frekuensi, dan THD di Labotarium Teknik Listrik.
   3.1.2 Fungsi
          Mengendalikan tegangan output generator Ac agar Tetap konstan pada
   nilai tertentu untuk kondisi tanpa beban, maupun dengan saat pembebanan
   penuh, dan penampilan HMI (Human Machine Interface) sesuai yang
   dipersyaratkan dalam spesifikasi Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa.
   3.1.3 Aplikasi
          Alat praktik menggunakan sistem kontrol PID berbasis komputer.
   3.1.4 Spesifikasi Plant
          Dibawah ini adalah gambar 3.1 plant yang digunakan.




                Gambar 3.1 Motor Dc Coupling Generator 3 Fasa




                                     36
37




Keterangan :
                                  Spesifikasi Motor Dc
       Brand Motor                         : LEYBOLD-DIDACTIC GMBH
       Type                                : 732 61
       Tegangan Medan Motor Dc             : 220 VDC
       Tegangan Armature Motor Dc          : 220 VDC
       Arus Motor Dc                       : 5,75 A
       Arus Fiil Motor Dc                  : 0,9 A
       Kapasitas Daya                      : 1KW
       Putaran Motor Dc                    : 2000 Rpm
       IP                                  : 23


                            Spesifikasi Generator Ac 3 Fasa
       Brand Motor                         : LEYBOLD-DIDACTIC GMBH
       Type                                : 733 06
       Kapasitas daya output               : 1KW
       Tegangan output                     : D/Y 220/380 VAC
       Arus Generator Ac 3 Fasa            : 2,95/1,7 A
       Arus Fiil Generator Ac 3 Fasa       : 1,5 A
       Putaran generator                   : 1500 Rpm
       Frekuensi                           : 50 Hz
       Cos φ                               :1
       IP                                  : 23
       Lewatan maximum output              : <1%
       Kesalahan keadaan mantap, Ess       : +- 1%
3.1.5   Diagram Blok
        Pada perancangan sistem ini sebelum mengunakan PID Kontrol, mengunakan pengaturan manual untuk mengatahui
karateristik dari output Tegangan Motor Dc Coupling Generator Ac 3 Fasa.
        1. Diagram Blok Manual




                                          Gambar 3.2 Diagram Blok Manual




                                                                                                                38
2.   Diagram Blok Otomatis




                             Gambar 3.3 Diagram Blok Otomatis




                                                                39
40




3.1.6 Flow Chart
       Adalah penjelasan atau alur dari sistem program yang telah dibuat,
yaitu diagram blok manual dan diagram blok otomatis.
         1. Flowchart Manual




                          Gambar 3.4 Flow Chart Manual
41




2. Flow Chart Otomatis




        Gambar 3.5 Flow Chart Otomatis
3.1.7   Konfigurasi Pengawatan dan Blok Sistem
        Dibawah ini adalah pada konfigurasi pengawatan sistem rotary stabilizer Gambar 3.6 dan konfigurasi blok sistem rotary
stabilizer pada Gambar 3.7




                           Gambar 3.6 Konfigurasi Pengawatan Sistem Rotary Stabilizer 3 Fasa




                                                                                                                            42
43




Gambar 3.7 Konfigurasi Blok Sistem Rotary Stabilizer 3 Fasa
44




   Keterangan :
1. Rectifier
   berfungsi sebagai rangkaian untuk mengkonversi tegangan AC (220 V)
   menjadi tegangan DC (220 V).
2. Motor DC
   Device ini berfungsi sebagai beban yang akan diberikan variasi tegangan
   pada armaturenya sehingga kecepatan putarannya berubah – rubah.
   Kecepatan putar dari motor ini akan menjadi input bagi Tacho Generator.
3. Generator AC 3 Fasa
   Device ini berfungsi sebagai penghasil tegangan output yang diinginkan.
4. Sensor tegangan
   Berfungsi sebagai sensor yang akan mendeteksi setiap tegangan output
   yang dihasilkan pada generator AC 3 Fasa. Sensor ini berupa tranformator
   300mA yang mengeluarkan tegangan analog ± 0 – 3 Volt.
5. ADC Converter
   Signal analog yang berupa tegangan dari Transfornator 300mA akan
   dirubah oleh converter ini menjadi bentuk signal digital berupa nilai binary
   8 bit untuk diumpankan menuju komputer yang akan menampilkan actual
   speed, frekuensi, THD dan tegangan output pada layar monitor.
6. PID Controler
   Program atau sofware yang digunakan pada sistem prototipe rotary
   stabilyzer 3 fasa berbasis LabVIEW ini adalah bahasa grapis (basis
   grafical) Program ini akan dieksekusi oleh komputer untuk melakukan
   integarasikan terhadap plant sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa.
7. Keyboard
   berfungsi sebagai media input pemrograman.
8. DAC Converter
   Signal digital yang berupa tegangan dari komputer akan dirubah oleh
   converter ini menjadi bentuk signal analog.
45




  9. Rangkaian Buffer
  10. rangkaian penyangga agar tegangan input yang dimasukkan sama dengan
      tegangan output yang dihasilkan.
  11. Single Phase Power Controller
      Device ini berfungsi sebagai penyulutan motor untuk mengatur putaran
      motor.


3.2 Tatak Letak Alat




           Gambar 3.8 Tata letak sistem prototipe rotary stabilyzer
                          3 fasa berbasis LabVIEW
46




Keterangan :

   1. Power supply 15V DC                       6. Rangkaian Buffer

   2. Trafo step down 220/3 V 300mA             7. Dioda Bridge 1

   3. SPC 1                                     8. Dioda Bridge 2

   4. SPC 2                                     9. Dioda Bridge 3

   5. Terminal strip                            10. DAQ

   6. Rangkaian buffer                          11. Cover




        Gambar 3.9 Tampilan modul sistem prototipe rotary stabilyzer
                         2 fasa berbasis LabVIEW
47




3.3 Spesifikasi Sistem
          Spesifikasi sistem pengujian sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa
   ditunjukan pada tabel 3.1
                                    Tabel 3.1
                 Spesifikasi Pengujian Sistem Rotary Stabilizer
                Jumlah Sensor             : 1 Buah (Sensor Tegangan)
                Jenis Sensor              : Voltage Transformer 220/3V, 0,3A
                Jenis Plant               : Motor Dc dan Generator Ac 3 Fasa
                Jenis Pengukuran          : Real (nyata)
                Daerah Ukur               : 1. 190-220 VAC
                                          : 2. 40-60 Hz
                Dokumentasi Data          : Ms. Excel
                User-Interface            : HMI (Front Panel)


          Spesifikasi komputer yang digunakan untuk menjalankan program
   LabVIEW ditunjukan pada tabel 3.2
                                    Tabel 3.2
                     Spesifikasi Komputer yang digunakan
                Sistem Operasi            : Windows Seven Ultimate 2009
                Procesor                  : Intel Core I3 Inside
                                           M380 @2,53GHz
                Konektivitas              : USB 2.0
                Hardisk Space             : 500 Gb
                VGA                       : ATI RADEON Premium Grapich 1
                                           Gb Ddr 2
                RAM                       : 2 Gb Ddr 3
48




       Spsefikasi modul data akusisi NI-DAQ 6008 yang terhubung pada
komputer ditunjukan pada tabel 3.3
                                 Tabel 3.3
                          Spesifikasi NI-DAQ 6008

            Type ADC            : Succesive Approximation
            Analog Input        : 8 SE/DI
            Input Range         : Vsp -10/+10V
            Analog Output       :2
            Output Range        : 0-5V
            Digital I/O         : 12
            Sampling Rate       : 10 Ks/S
            Resolusi            : 12 Bit
            Output Rate         : 150 Hz
            Triger              : Digital
            Konektivitas PC     : USB 2.0
49




3.4 Realisasi Perancangan Program LabVIEW
   3.4.1 Tampilan HMI ( Human Machine Interface)
          Pada perancangan program LabVIEW, HMI adalah tampilan-tampilan
   pada front panel sehingga user dapat berhubungan dengan program tanpa
   mengetahui kerumitan dari program itu sendiri. HMI bisa disebut juga front
   panel karena data yang ditampilkan di blok front panel semuanya adalah
   indicator untuk mengetahui apakah program berjalan dengan baik atau tidak.
   Dibawah ini adalah tampilan HMI dari Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3
   fasa, dari Manual dan Otomatis.
   1. Manual HMI System




      Gambar 3.10 HMI Manual Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa.
                                (Panel Indikator)
50




   Gambar 3.11 HMI Manual Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa.
                               (Data Base)


Fungsi dari sistem manual disini adalah untuk mengetahui motor dc dengan
generator ac bisa diatur secara manual atau tidak dengan LabVIEW, dengan
harapan mengetahui karakterisktik motor dc dan generator ac, dan apakah
generator tersebut menghasilkan tegangan output 220V atau tidak. Itulah
tampilan HMI manual sistem, yang masih diatur dengan operator.
51




2. Otomatis HMI System




   Gambar 3.12 HMI Otomatis Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa.
                                  (PID Controler)


Fungsi dari sistem otomatis adalah untuk memberikan output tegangan
sebesar 220 V dan Frekuensi 50 Hz, ada dan tidak ada beban tegangan yang
dikelurakan tetap stabil dan frekuensi tetap juga stabil.


3.4.2 Kontroler PID
       Sebelum memasuki PID sistem ini juga dibuat manual pada Gambar
3.13, sedangkan Kontroler PID pada Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3
Fasa di rancang dengan Kc = 0,01 Ti=0,5 Menit (30 detik) Td= 0,001 (0,06
detik) yang di setting sama pada motor dan generator gunanya untuk
mendapatkan harga yang tepat dan proporsional saat dilakukan running.


       U(s) = Kc 1 +          +           ( )

       U(s) =0,01 1 +         + 0,001           (   ( )−    ( ))
                          ,
52




Implementasi kontroler PID dengan menggunakan program        LabVIEW 2009
diperlihatkan pada Gambar 3.13




               Gambar 3.13 Rancangan program kontroler PID

Hasil simulasi kontroler PID dengan umpan balik satu (unity feddback)
diperlihatkan pada Gambar 3.14




        Gambar 3.14 Hasil simulasi kontroler PID dengan umpan balik
                           satu (unity feedback)
53




       Berdasarkan respon output kontroler PID Gambar 3.14, untuk setpoint
dan Vsp=5 dihasilkan Overshoot, Mp=0%, steady state error, Ess=0 dan settling-
time, Ts=20 ms.
       Kemampuan PID kontroler dalam mengatasi gangguan pada output
diperlihatkan pada hasil simulasi Gambar 3.15 Kecepatan kontroler PID
konvensional dalam mengatasi gangguan, dt=20 mili-detik.




 Gambar 3.15 Hasil simulasi gangguan pada kontroler PID dengan umpan balik
                             satu (unity feedback)
implementasi rancangan sistem manual Gambar 3.16. sedangkan rancangan akhir kontroler PID dengan menggunakan program
LabVIEW 2009 diperlihatkan pada Gambar 3.17.




                               Gambar 3.16 Rancangan Blok Diagram pada Sistem Manual




                                                                                                                       54
Gambar 3.17 Rancangan Blok Diagram pada Sistem Otomatis




                                                          55
56




3.4.3 Realisasi Program PID pada LabVIEW
        Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merealisasi program PID pada
LabVIEW adalah fungsi-fungsi dari tiap icon dan wire (pengawatan).
        Dalam pengontrolan PID pada sistem rotary stablizer tegangan 3 fasa,
dan fungsi-fungsi pada block diagram yang diperlukan adalah sebagai berikut
:
1. DAQ Assistant




    Fungsi untuk melakukan konfigurasi hardware dan mengambil data dari
    sensor pada hardware.
2. While Loop




    Fungsi untuk pembacaan dan pengulangan program secara continues
3. Mean



    Fungsi untuk mendapatkan nilai rata-rata sampel
4. Merge Signal



    Fungsi untuk penggabungan sinyal dari banyak input ke satu output
5. Select



    Fungsi untuk pemilihan sinyal
57




6. Multiply



   Fungsi untuk perkalian sinyal
7. Subtract



   Fungsi untuk pengurangan sinyal
8. Divide



   Fungsi untuk pembagian sinyal
9. Square Root




   Fungsi untuk mencari suatu akar dari input data sinyal
10. PID




   Fungsi untuk membandingkan harga set point dengan harga output untuk
   tujuan kestabilan sistem
11. Signal to Frequency and Amplitude




   Fungsi perubahan signal yang didapat dari analog input dan dikondisikan
   menjadi frekuensi dan amplitude
BAB IV
                      PENGUJIAN DAN ANALISA DATA


4.1 Deskripsi Pengujian
  4.1.1 Tujuan Pengujian
         Adapun tujuan pengujian sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa
  dengan kontroler PID ini untuk :
         1. Mengetahui apakah sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa bisa
            menstabilkan tegangan, baik ada beban maupun tidak ada beban.
         2. Mengetahui perubahan tegangan, frekuensi dan THD, bila ada
            beban dan tidak ada beban.
         3. Mempertahankan sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa dengan
            parameter PID kontroler pada LabVIEW.
  4.1.2 Target Pengujian
         Target yang diharapkan dari pengujian sistem rotary stabilizer
         tegangan 3 fasa adalah program dapat melaksanakan fungsinya dengan
         baik dan benar.
  4.1.3 Waktu Pengambilan Data
         Tanggal Pengujian           : 12 Juli 2012
         Lokasi                      : Labotarium Teknik Listrik Politeknik
                                         Negeri Jakarta
         Waktu                       : 15.30 WIB -17.30 WIB
         Pelaksana                   :
                                          1. Candra Kartika
                                          2. Farakonius
                                          3. Rahmad Noviali
                                          4. Tiyan Pranita
         Instruktur                  : Endang Wijaya. ST




                                          58
59




4.2 Daftar Peralatan Pengujian System
                                        Tabel 4.1
          Daftar Alat dan Pengujian Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa
         No     Alat/Bahan      Merek/Type          Simbol           Fungsi
                  Voltage                                    Mendeteksi
          1.                       Okkai              -
                Transformer                                  tegangan
                                                             Sebagai kecepatan
                                LEYBOLD-
                                                             motor            untuk
          2      Motor DC        DIDACTIC             -
                                                             mengcoupling
                                   GMBH
                                                             generator ac
                                LEYBOLD-                     Mengeluarkan
          3    Generator AC      DIDACTIC             -      ouput      tegangan
                                   GMBH                      220V/380V
                                                             Penyangga
          4.      Buffer           LM324
                                                             Tegangan
                                                             Untuk memproses
          5         PC               HP               -
                                                             data
                                                             Sebagai          sinyal
          6.     NI-DAQ              NI                      kondisi            dan
                                                             pengelola output
60




    4.3 Prosedur Pengujian
           Prosedur yang dilakukan untuk memastikan bahwa program ini dapat
    berjalan dengan baik adalah dengan melakukan langkah kerja dibawah ini :
           1. Mempersiapkan peralatan dan bahan pengujian yang digunakan
               pada Tabel 4.1
           2. Mengkonfigurasikan       peralatan   dan   bahan    pengujian    yang
               digunakan pada Tabel 4.1
           3. Menyalakan komputer dan program LabVIEW
           4. Membuka       program     LabVIEW       yang    telah   dibuat    dan
               mengkonfigurasikan NI-DAQ
           5. Melakukan Set Point Tegangan (SpVolt) dan Set Point Frekuensi
               (SpHz) serta mengatur PID Gains Motor Dc dan Generator Ac
               pada program LabVIEW.
           6. Menjalankan program yang telah dibuat
           7. Memonitor tegangan dan frekuensi yang telah dibuat dengan HMI
               untuk mempertahankan kestabilan sistem rotary stabilizer tegangan
               3 fasa.


    4.4 Data Hasil Pengujian
           Pengujian yang dilakukan terhadap sistem rotary stabilizer tegangan 3
    fasa dengan kontroler PID, adalah putaran , karena generator mempunyai
    putaran sebesar 1500 RPM, maka pengujian dilakukan tidak lebih dari 1500
    RPM ± 1 % , setelah semua terpenuhi dan didapatkan putaran 1500 RPM (50
    Hz) maka yang dikendalikan oleh kontroler PID adalah Tegangan, dengan
    harga yang diinginkan 220 Volt ± 1%, berikut ini adalah data yang dihasilkan
    dara kontroler PID sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa., yang terlihat pada
    Tabel 4.2 dan Tabel 4.3.


.
Tabel 4.2
                                                  Data Pengujian PID Frekuensi (Hz)


                        Set Point PID         Proses Variable PID           Arus Field (A)
  Tanggal dan Jam                                                                             RPM    Slip Motor (%)   Keterangan
                        Frekuensi (Hz)   Frekuensi (Hz)   Err Frekuensi     Ig          Im
12/07/2012   14:37:32        50               100             -100,3       0,66        0,00   3005       100,3
12/07/2012   14:37:32        50               100             -100,3       0,01        0,00   3005       100,3
12/07/2012   14:37:37        50                40              19,2        0,28        0,43   1213       -19,2
12/07/2012   14:37:42        50                50              -0,2        0,48        0,43   1503         0,2
12/07/2012   14:37:47        50                49               2,9        0,53        0,45   1457        -2,9
12/07/2012   14:37:52        50                50              -0,3        0,55        0,45   1504         0,3
12/07/2012   14:37:57        50                50               0,2        0,56        0,45   1498        -0,2         No Load
12/07/2012   14:38:02        50                50              -0,4        0,56        0,45   1506         0,4
12/07/2012   14:38:07        50                50              -0,5        0,56        0,45   1507         0,5
12/07/2012   14:38:12        50                50               0,1        0,57        0,45   1498        -0,1
12/07/2012   14:38:17        50                50               0,1        0,57        0,45   1498        -0,1
12/07/2012   14:38:22        50                50               0,2        0,56        0,45   1497        -0,2
12/07/2012   14:38:27        50                50               0,0        0,56        0,45   1500         0,0
12/07/2012   14:38:32        50                43              13,5        0,57        0,46   1297       -13,5         Load 1
12/07/2012   14:38:37        50                49               2,3        0,59        0,49   1465        -2,3
12/07/2012   14:38:42        50                50               0,0        0,59        0,50   1500         0,0
12/07/2012   14:38:47        50                50               0,1        0,58        0,50   1499        -0,1
12/07/2012   14:38:52        50                50              -0,5        0,58        0,50   1508         0,5
12/07/2012   14:38:57        50                50               0,6        0,58        0,50   1491        -0,6
12/07/2012   14:39:02        50                50              -0,2        0,58        0,49   1503         0,2
12/07/2012   14:39:07        50                50               0,2        0,58        0,49   1497        -0,2




                                                                                                                                   61
12/07/2012   14:39:12   50   50    0,5   0,58   0,50   1492   -0,5
12/07/2012   14:39:17   50   50    0,4   0,58   0,50   1493   -0,4
12/07/2012   14:39:22   50   50   -0,8   0,58   0,50   1512    0,8
12/07/2012   14:39:27   50   50   -0,1   0,58   0,50   1502    0,1
12/07/2012   14:39:32   50   50   -0,4   0,58   0,49   1506    0,4
12/07/2012   14:39:37   50   50    0,5   0,58   0,49   1493   -0,5
12/07/2012   14:39:42   50   50    0,2   0,58   0,49   1497   -0,2
12/07/2012   14:39:52   50   50   -1,0   0,60   0,53   1515    1,0
12/07/2012   14:39:57   50   50    0,1   0,59   0,53   1499   -0,1
12/07/2012   14:40:02   50   50   -0,1   0,59   0,53   1501    0,1
                                                                     Load 2
12/07/2012   14:40:07   50   50   -0,3   0,59   0,53   1504    0,3
12/07/2012   14:40:12   50   50    0,2   0,59   0,53   1496   -0,2
12/07/2012   14:40:17   50   50   -0,2   0,59   0,53   1503    0,2
12/07/2012   14:40:22   50   50    0,1   0,59   0,53   1499   -0,1
12/07/2012   14:40:27   50   50   -0,1   0,59   0,53   1501    0,1
12/07/2012   14:40:32   50   50    0,2   0,59   0,53   1497   -0,2
12/07/2012   14:40:37   50   50    0,1   0,59   0,53   1498   -0,1
12/07/2012   14:40:47   50   50   -0,1   0,59   0,53   1501    0,1
12/07/2012   14:40:52   50   50    0,0   0,59   0,53   1499    0,0   Load 2
12/07/2012   14:40:57   50   50   -0,2   0,59   0,53   1502    0,2
12/07/2012   14:41:02   50   50   -0,1   0,59   0,53   1501    0,1
12/07/2012   14:41:07   50   50   -0,2   0,59   0,53   1503    0,2
12/07/2012   14:41:12   50   50    0,1   0,59   0,53   1498   -0,1
12/07/2012   14:41:17   50   50    0,7   0,59   0,53   1489   -0,7
12/07/2012   14:41:22   50   50    0,1   0,59   0,53   1499   -0,1
12/07/2012   14:41:27   50   50    0,2   0,59   0,53   1497   -0,2
12/07/2012   14:41:32   50   50    0,1   0,59   0,53   1498   -0,1




                                                                              62
12/07/2012   14:41:37         50              50               0,0         0,59         0,53         1499              0,0
 12/07/2012   14:41:42         50              50               0,1         0,59         0,53         1499             -0,1
 12/07/2012   14:41:47         50              50               0,2         0,59         0,53         1498             -0,2
 12/07/2012   14:41:52         50              50               0,3         0,59         0,53         1495             -0,3
 12/07/2012   14:41:57         50              50               0,2         0,59         0,53         1497             -0,2
 12/07/2012   14:42:02         50              50              -0,5         0,59         0,53         1507              0,5
 12/07/2012   14:42:07         50              50              -0,3         0,59         0,53         1504              0,3


Keterangan Warna :
              Ig dan Im No load
              Ig dan Im Load 1
              Ig dan Im Load 2


       Data diatas adalah kontroler PID untuk Frekuensi (Hz) dengan Harga Set Point adalah 50 Hz, kemudian Proses Variable adalah data
yang yang dihasilkan oleh putaran generator untuk mendapatkan Harga yang sama oleh Harga Set Point yaitu 50 Hz. kemudian saat rotary
stabilizer ini belum dibebani Ig dan Im sebesar 0,56 A dan 0,45 A, setelah di bebani dengan 1 beban resistif, Ig dan Im sebesar 0,58 A dan
0,50 A, kemudian dengan 2 beban lagi, Ig dan Im sebesar 0,59 A dan 0,53 A, ini menandakan semakin dibebani beban resistif maka
semakin bertambah arus fieldnya dikarenakan beban mempengaruhi putaran motor.




                                                                                                                                             63
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Motor asinkron
Motor asinkronMotor asinkron
Motor asinkronKevin Adit
 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Winda Sari
 
Makalah elektrokimia
Makalah elektrokimiaMakalah elektrokimia
Makalah elektrokimiaCaks Munn
 
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitasPengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitasAl Ayubi Adn
 
Laporan perancangan sistem refrigerasi cold storage buah apel 4 ton
Laporan perancangan sistem refrigerasi cold storage buah apel 4 tonLaporan perancangan sistem refrigerasi cold storage buah apel 4 ton
Laporan perancangan sistem refrigerasi cold storage buah apel 4 tonRafa zafran
 
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinuanalisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinustellaandikmarini
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Ir. Najamudin, MT
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
DESAIN KENDALI PID DENGAN METODA ZIEGLER-NICHOLS DAN COHEN-COON MENGGUNAKAN M...
DESAIN KENDALI PID DENGAN METODA ZIEGLER-NICHOLS DAN COHEN-COON MENGGUNAKAN M...DESAIN KENDALI PID DENGAN METODA ZIEGLER-NICHOLS DAN COHEN-COON MENGGUNAKAN M...
DESAIN KENDALI PID DENGAN METODA ZIEGLER-NICHOLS DAN COHEN-COON MENGGUNAKAN M...Fauzan Fauziansyah
 
Proposal penelitian pkm bioetanol dari sabut kelapa
Proposal penelitian pkm  bioetanol dari sabut kelapaProposal penelitian pkm  bioetanol dari sabut kelapa
Proposal penelitian pkm bioetanol dari sabut kelapariabetaria
 
Entropi dan Kespontanan
Entropi dan KespontananEntropi dan Kespontanan
Entropi dan KespontananBagas Prayitna
 
Konduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkapKonduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkapIbnu Hamdun
 
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docxAnnisaSeptiana14
 
Gelombang mekanis
Gelombang mekanisGelombang mekanis
Gelombang mekanisEl Wijaya
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Gayuh Permadi
 

La actualidad más candente (20)

Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
 
Motor asinkron
Motor asinkronMotor asinkron
Motor asinkron
 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
 
Makalah elektrokimia
Makalah elektrokimiaMakalah elektrokimia
Makalah elektrokimia
 
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitasPengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
 
Laporan perancangan sistem refrigerasi cold storage buah apel 4 ton
Laporan perancangan sistem refrigerasi cold storage buah apel 4 tonLaporan perancangan sistem refrigerasi cold storage buah apel 4 ton
Laporan perancangan sistem refrigerasi cold storage buah apel 4 ton
 
Kendali level air
Kendali level airKendali level air
Kendali level air
 
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinuanalisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
DESAIN KENDALI PID DENGAN METODA ZIEGLER-NICHOLS DAN COHEN-COON MENGGUNAKAN M...
DESAIN KENDALI PID DENGAN METODA ZIEGLER-NICHOLS DAN COHEN-COON MENGGUNAKAN M...DESAIN KENDALI PID DENGAN METODA ZIEGLER-NICHOLS DAN COHEN-COON MENGGUNAKAN M...
DESAIN KENDALI PID DENGAN METODA ZIEGLER-NICHOLS DAN COHEN-COON MENGGUNAKAN M...
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
Proposal penelitian pkm bioetanol dari sabut kelapa
Proposal penelitian pkm  bioetanol dari sabut kelapaProposal penelitian pkm  bioetanol dari sabut kelapa
Proposal penelitian pkm bioetanol dari sabut kelapa
 
Entropi dan Kespontanan
Entropi dan KespontananEntropi dan Kespontanan
Entropi dan Kespontanan
 
Konduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkapKonduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkap
 
2. viskositas
2. viskositas2. viskositas
2. viskositas
 
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
 
Gelombang mekanis
Gelombang mekanisGelombang mekanis
Gelombang mekanis
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
Mesin Pendingin
Mesin PendinginMesin Pendingin
Mesin Pendingin
 

Destacado

Perancangan Sistem Monitoring Intensitas Radiasi Matahari berbasis Labview
Perancangan Sistem Monitoring Intensitas Radiasi Matahari berbasis LabviewPerancangan Sistem Monitoring Intensitas Radiasi Matahari berbasis Labview
Perancangan Sistem Monitoring Intensitas Radiasi Matahari berbasis LabviewGhaisani Yasmin
 
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRianaDS
 
Study Tentang Fungsi (NMS) sebagai Sistem Monitoring Akses Jaringan Area Jate...
Study Tentang Fungsi (NMS) sebagai Sistem Monitoring Akses Jaringan Area Jate...Study Tentang Fungsi (NMS) sebagai Sistem Monitoring Akses Jaringan Area Jate...
Study Tentang Fungsi (NMS) sebagai Sistem Monitoring Akses Jaringan Area Jate...Muhammad Firdaus
 
Pengontrol kecerahan lampu pijar menggunakan aplikasi android berbasis arduin...
Pengontrol kecerahan lampu pijar menggunakan aplikasi android berbasis arduin...Pengontrol kecerahan lampu pijar menggunakan aplikasi android berbasis arduin...
Pengontrol kecerahan lampu pijar menggunakan aplikasi android berbasis arduin...Retno Widya
 
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...Tito Riyanto
 
kendali 2 motor DC menggunakan arduino UNO
kendali 2 motor DC menggunakan arduino UNOkendali 2 motor DC menggunakan arduino UNO
kendali 2 motor DC menggunakan arduino UNOfahmirace14
 
Pendingin Minuman Otomatis
Pendingin Minuman OtomatisPendingin Minuman Otomatis
Pendingin Minuman OtomatisBrian Raafiu
 
Kotak Sampah Otomatis
Kotak Sampah OtomatisKotak Sampah Otomatis
Kotak Sampah OtomatisBrian Raafiu
 
Alat pengukur tinggi badan otomatis dengan arduino uno
Alat pengukur tinggi badan otomatis dengan arduino unoAlat pengukur tinggi badan otomatis dengan arduino uno
Alat pengukur tinggi badan otomatis dengan arduino unoAhmad F. Askar
 
Simulator penghitung jumlah orang pada pintu masuk dan keluar gedung
Simulator penghitung jumlah orang pada pintu masuk dan keluar gedungSimulator penghitung jumlah orang pada pintu masuk dan keluar gedung
Simulator penghitung jumlah orang pada pintu masuk dan keluar gedungOhen Razak
 
Pendeteksi Asap Rokok berbasis Arduino dengan menggunakan Sensor MQ-2 (Home A...
Pendeteksi Asap Rokok berbasis Arduino dengan menggunakan Sensor MQ-2 (Home A...Pendeteksi Asap Rokok berbasis Arduino dengan menggunakan Sensor MQ-2 (Home A...
Pendeteksi Asap Rokok berbasis Arduino dengan menggunakan Sensor MQ-2 (Home A...Shana Nisa Fitriani
 
SISTEM IRIGASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO
SISTEM IRIGASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNOSISTEM IRIGASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO
SISTEM IRIGASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNOPutri Sintia Sari
 
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic SensorsArduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic SensorsM. Lamarera Gaharu
 
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)Imam_A
 
Automatic Open Close The Door a Car with Arduino UNO, Ultrasonic Sensor and M...
Automatic Open Close The Door a Car with Arduino UNO, Ultrasonic Sensor and M...Automatic Open Close The Door a Car with Arduino UNO, Ultrasonic Sensor and M...
Automatic Open Close The Door a Car with Arduino UNO, Ultrasonic Sensor and M...ShiddiqJafar
 
Arduino Atomatic Watering System For Plants
Arduino Atomatic Watering System For PlantsArduino Atomatic Watering System For Plants
Arduino Atomatic Watering System For PlantsSaeful Rizal Rifai
 

Destacado (20)

Automasi dengan labview
Automasi dengan labviewAutomasi dengan labview
Automasi dengan labview
 
Perancangan Sistem Monitoring Intensitas Radiasi Matahari berbasis Labview
Perancangan Sistem Monitoring Intensitas Radiasi Matahari berbasis LabviewPerancangan Sistem Monitoring Intensitas Radiasi Matahari berbasis Labview
Perancangan Sistem Monitoring Intensitas Radiasi Matahari berbasis Labview
 
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
 
Lab view part 3
Lab view part 3Lab view part 3
Lab view part 3
 
Study Tentang Fungsi (NMS) sebagai Sistem Monitoring Akses Jaringan Area Jate...
Study Tentang Fungsi (NMS) sebagai Sistem Monitoring Akses Jaringan Area Jate...Study Tentang Fungsi (NMS) sebagai Sistem Monitoring Akses Jaringan Area Jate...
Study Tentang Fungsi (NMS) sebagai Sistem Monitoring Akses Jaringan Area Jate...
 
Pengontrol kecerahan lampu pijar menggunakan aplikasi android berbasis arduin...
Pengontrol kecerahan lampu pijar menggunakan aplikasi android berbasis arduin...Pengontrol kecerahan lampu pijar menggunakan aplikasi android berbasis arduin...
Pengontrol kecerahan lampu pijar menggunakan aplikasi android berbasis arduin...
 
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
 
kendali 2 motor DC menggunakan arduino UNO
kendali 2 motor DC menggunakan arduino UNOkendali 2 motor DC menggunakan arduino UNO
kendali 2 motor DC menggunakan arduino UNO
 
Pendingin Minuman Otomatis
Pendingin Minuman OtomatisPendingin Minuman Otomatis
Pendingin Minuman Otomatis
 
Kotak Sampah Otomatis
Kotak Sampah OtomatisKotak Sampah Otomatis
Kotak Sampah Otomatis
 
REAL TIME VITAL SIGN MONITORING USING NI LABVIEW
REAL TIME VITAL SIGN MONITORING USING NI LABVIEWREAL TIME VITAL SIGN MONITORING USING NI LABVIEW
REAL TIME VITAL SIGN MONITORING USING NI LABVIEW
 
Alat pengukur tinggi badan otomatis dengan arduino uno
Alat pengukur tinggi badan otomatis dengan arduino unoAlat pengukur tinggi badan otomatis dengan arduino uno
Alat pengukur tinggi badan otomatis dengan arduino uno
 
Simulator penghitung jumlah orang pada pintu masuk dan keluar gedung
Simulator penghitung jumlah orang pada pintu masuk dan keluar gedungSimulator penghitung jumlah orang pada pintu masuk dan keluar gedung
Simulator penghitung jumlah orang pada pintu masuk dan keluar gedung
 
Pendeteksi Asap Rokok berbasis Arduino dengan menggunakan Sensor MQ-2 (Home A...
Pendeteksi Asap Rokok berbasis Arduino dengan menggunakan Sensor MQ-2 (Home A...Pendeteksi Asap Rokok berbasis Arduino dengan menggunakan Sensor MQ-2 (Home A...
Pendeteksi Asap Rokok berbasis Arduino dengan menggunakan Sensor MQ-2 (Home A...
 
Roda gigi umum
Roda gigi umumRoda gigi umum
Roda gigi umum
 
SISTEM IRIGASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO
SISTEM IRIGASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNOSISTEM IRIGASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO
SISTEM IRIGASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO
 
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic SensorsArduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
 
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
 
Automatic Open Close The Door a Car with Arduino UNO, Ultrasonic Sensor and M...
Automatic Open Close The Door a Car with Arduino UNO, Ultrasonic Sensor and M...Automatic Open Close The Door a Car with Arduino UNO, Ultrasonic Sensor and M...
Automatic Open Close The Door a Car with Arduino UNO, Ultrasonic Sensor and M...
 
Arduino Atomatic Watering System For Plants
Arduino Atomatic Watering System For PlantsArduino Atomatic Watering System For Plants
Arduino Atomatic Watering System For Plants
 

Similar a Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa

Alternator
AlternatorAlternator
Alternatoradin1122
 
Jemuran ikan asin otomatis
Jemuran ikan asin otomatis Jemuran ikan asin otomatis
Jemuran ikan asin otomatis FaisalUmarZaki
 
Atap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisAtap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisQistanHazmi
 
Atap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisAtap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatissacaandika
 
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLCalat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLCarsenalid
 
161862608201010101
161862608201010101161862608201010101
161862608201010101Jhon P S
 
86656891 study-recloser-unnes
86656891 study-recloser-unnes86656891 study-recloser-unnes
86656891 study-recloser-unnesrandy_wiyarga
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_1_kelas_10_sri_waluyanti_2008
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_1_kelas_10_sri_waluyanti_2008Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_1_kelas_10_sri_waluyanti_2008
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_1_kelas_10_sri_waluyanti_2008Bunay Orgenes
 
Skd 131311050 laporanakhir[1]
Skd 131311050 laporanakhir[1]Skd 131311050 laporanakhir[1]
Skd 131311050 laporanakhir[1]Raka Rinaldi
 
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...Mulyo Puji Hadi
 
Robust Cascade Control Design and its Application for Pressure Control Traine...
Robust Cascade Control Design and its Application for Pressure Control Traine...Robust Cascade Control Design and its Application for Pressure Control Traine...
Robust Cascade Control Design and its Application for Pressure Control Traine...Risfendra Mt
 
Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas
Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas
Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas Queen Anaqi
 

Similar a Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa (20)

Lift 3 lantai plc
Lift 3 lantai plcLift 3 lantai plc
Lift 3 lantai plc
 
Laporan akhir skd
Laporan akhir skdLaporan akhir skd
Laporan akhir skd
 
Alternator
AlternatorAlternator
Alternator
 
123
123123
123
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Jemuran ikan asin otomatis
Jemuran ikan asin otomatis Jemuran ikan asin otomatis
Jemuran ikan asin otomatis
 
Atap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisAtap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatis
 
Atap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisAtap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatis
 
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLCalat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
 
161862608201010101
161862608201010101161862608201010101
161862608201010101
 
86656891 study-recloser-unnes
86656891 study-recloser-unnes86656891 study-recloser-unnes
86656891 study-recloser-unnes
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_1_kelas_10_sri_waluyanti_2008
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_1_kelas_10_sri_waluyanti_2008Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_1_kelas_10_sri_waluyanti_2008
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_1_kelas_10_sri_waluyanti_2008
 
Skd 131311050 laporanakhir[1]
Skd 131311050 laporanakhir[1]Skd 131311050 laporanakhir[1]
Skd 131311050 laporanakhir[1]
 
Skd131311050laporanakhirskd
Skd131311050laporanakhirskdSkd131311050laporanakhirskd
Skd131311050laporanakhirskd
 
Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop
 
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
 
Robust Cascade Control Design and its Application for Pressure Control Traine...
Robust Cascade Control Design and its Application for Pressure Control Traine...Robust Cascade Control Design and its Application for Pressure Control Traine...
Robust Cascade Control Design and its Application for Pressure Control Traine...
 
Tugas ta
Tugas taTugas ta
Tugas ta
 
Alat tester coil
Alat tester coilAlat tester coil
Alat tester coil
 
Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas
Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas
Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas
 

Último

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 

Último (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary stabilizer tegangan 1 fasa

  • 1. RANCANG BANGUN PROTOTIPE ROTARY STABILIZER TEGANGAN 1 FASA BERBASIS LABVIEW UNTUK SARANA PENDUKUNG PENGUJIAN TEGANGAN, FREKUENSI, DAN THD DI LABORATORIUM TEKNIK LISTRIK Sub Judul : HMI (HUMAN MACHINE INTERFACE) DAN PENGONTROLAN LABVIEW MENGUNAKAN SISTEM PID PADA PROTOTIPE ROTARY STABILIZER TEGANGAN 1 FASA Tugas Akhir Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan yang Diperlukan untuk Memperoleh Diploma III Politeknik Disusun oleh Rahmad Noviali NIM 3309120379 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2012
  • 2. LEMBAR PERSETUJUAN Tugas Akhir dengan judul “ Rancang Bangun Prototipe Rotary Stabilizer 1 Fasa Berbasis LabVIEW untuk Sarana Pendukung Pengujian Tegangan, Frekuensi, dan THD Di Laboratium Teknik Listrik” dengan Sub Judul ”HMI (Human Machine Interface) dan Pengontrolan LabVIEW Menggunakan Sistem PID pada Prototipe Rotary Stabilizer Tegangan 1 Fasa” pada Program Pendidikan Diploma III, Program Studi Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta disetujui untuk diajukan dalam sidang akhir periode kesatu pada tanggal 18 Juli 2012 Depok, 18 Juli 2012 Pembimbing 1, Pembimbing 2, Drs. Syupriadi Nasution, ST Kendi Moro, ST NIP.19560605 198603 1 005 NIP.19690418 199503 1 003 ii
  • 3. LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir dengan judul “ Rancang Bangun Prototipe Rotary Stabilizer 1 Fasa Berbasis LabVIEW untuk Sarana Pendukung Pengujian Tegangan, Frekuensi, dan THD Di Laboratium Teknik Listrik” dengan Sub Judul ” HMI (Human Machine Interface) dan Pengontrolan LabVIEW Menggunakan Sistem PID pada Prototipe Rotary Stabilizer Tegangan 1 Fasa” pada Program Pendidikan Diploma III, Program Studi Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta disetujui untuk diajukan dalam sidang akhir periode kesatu pada tanggal 18 Juli 2012 dan dinyatakan Lulus. Depok, 1 Agustus 2012 Disahkan Oleh Jurusan Teknik Elekro Politeknik Negeri Jakarta Ketua, Iwa Sudradjat, ST.MT. NIP. 19610607 198601 1 002 iii
  • 4.
  • 5. ABSTRAK Generator AC adalah mesin untuk mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik Ac. Tegangan keluaran yang dihasilkan perlu dikendalikan dengan menggunakan sistem kontrol lup tertutup agar tetap konstan pada nilai yang dipersyaratkan, walaupun terjadi perubahan pembebanan. Selain itu, sistem kontrol yang digunakan harus cepat di dalam merespon perubahan pembebanan tersebut. Terdapat beberapa pilihan sistem kontrol yang dapat digunakan, diantaranya PID. Sekitar 90% sistem kontrol di industri saat ini masih menggunakan PID. Oleh karena itu untuk mengetahui kinerja dari PID dibuatlah software pengujian dan pengukuran yaitu LabVIEW, dengan HMI sebagai monitoring dan mengontrol sistem PID serta mengetahui kesalahan pembacaan sistem, jika generator Ac dibebani beban resistif atau tidak dibebani beban resistif, disamping itu mengapa memakai Sistem PID di program LabVIEW agar memperkecil Human Error yang terjadi d iindustri khususnya dalam kestabilan tegangan. Kata Kunci : PID, HMI, LabVIEW ABSTRAC AC generator is a machine for converting mechanical energy into electrical energy Ac. The resulting output voltage should be controlled by using a closed loop control system to remain constant at the required value, although there is a change of loading. In addition, the control system used to be quick in responding to changes in loading it. There are several options that control systems can be used, such as PID. Approximately 90% of the control system in the industry is still using the PID. Therefore, to determine the performance of PID was made software that is LabVIEW test and measurement, with the HMI as a monitoring and control system PID as well as the errors in the readout system, if the AC generator is not encumbered or burdened with a resistive load resistive load, besides that why to use the program PID System LabVIEW in order to minimize human error that occurred in the industry, particularly in the voltage stability. Keywords: PID, HMI, LabVIEW v
  • 6. KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T. karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Besar Muhammad S.A.W beserta para sahabat dan pengikutnya yang tetap istiqomah menjalankan ajaran-Nya hingga Yaumil Akhir. Pada dasarnya penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan Diploma III Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik, untuk meraih gelar A.Md (Ahli Madya) di Politeknik Negeri Jakarta. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan yang terbaik, diterima dalam berbagai aspek, dan pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih, yang sebesar- besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis hingga Tugas Akhir ini selesai tepat pada waktunya. Rasa terima kasih ini, penulis sampaikan kepada: 1. Kedua Orang Tua penulis, karena merekalah penulis bisa terus mendapatkan pendidikan dan ilmu yang tak ternilai, sehingga penulis berhasil menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik, dan entah sampai kapan penulis bisa membalas kebaikan dan kemulian mereka. Semoga Allah selalu memberi kesehatan dan umur panjang kepada Orang Tua Penulis. Amin Ya Rabb. 2. Bapak Iwa Sudradjat, ST.MT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Jakarta. 3. Bapak Silo Wardono, ST, MSi. Selaku Ketua Program Studi Teknik Listrik – Politeknik Negeri Jakarta. 4. Bapak Drs. Syupriadi Nasution, ST. Selaku Pembimbing 1, Tugas Akhir Program Studi Teknik Listrik - Politeknik Negeri Jakarta. vi
  • 7. 5. Bapak Kendi Moro, ST. Selaku Pembimbing 2, Tugas Akhir Program Studi Teknik Listrik - Politeknik Negeri Jakarta. 6. Bapak Endang Wijaya, ST. Yang bersedia serta menyediakan waktu luangnya, untuk memberi arahan dan pengajaran menggunakan LabVIEW kepada kami, hingga Tugas Akhir ini selesai tepat pada waktunya. 7. Bapak Ismujianto ST, MT. Yang bersedia dan memberi banyak pelajaran serta menyediakan waktu luangnya, untuk mengajarkan kami tentang metode penyulutan sudut menjadi tegangan, terhadap Tugas Akhir kami. 8. Ibu Isdawimah ST, MT. Yang banyak memberikan kami masukan dalam melakukan pengujian beban terhadap Tugas Akhir kami. 9. Storeman Lab. Listrik Politeknik Negeri Jakarta atas bantuanya, kami bisa melakukan pengujian Tugas Akhir kami. 10. Rekan satu tim TA dan tim OJT, Chandra kartika , Farakonius, dan Tiyan Pranita, atas kerjasamanya dan waktu luangnya dengan penulis, sehingga Tugas Akhir ini selesai dengan baik dan sempurna. 11. LabVIEW Team Indonesia, karena dengan adanya grup tersebut penulis bisa sharing dan bertanya demi kelancaran Tugas Akhir ini. 12. Abang Muhammad Bahrul Ulum, yang selalu memberikan penulis tentang motivasi “bahwa sesungguhnya yang bathil pasti akan lenyap” darinya penulis sadar bahwa keraguan adalah lubang kegagalan. Teteh Dilah Nurbaiti, yang sering sekali memberikan masukan bahwa Tugas Akhir itu mudah jika kita berpikir mudah, dan adik sang penulis Riska Safaria Yuli Sarah, yang selalu memberi yel-yel “semangat Aa”, Sekarang “semangat De” Susul Aa sampai Wisuda, ditunggu ya, Terima Kasih atas semua do’a dan keharmonisan yang tercipta. 13. “070710” karenanya sebuah sayap kecil ini siap untuk berlatih dan terus belajar terbang jauh diatas langit yang indah, “always beside me” 14. Acil yang memberikan tempat tinggal bagi penulis, dari OJT mulai hingga TA berlangsung dan selesai. Thanks Brother. 15. Teknik Listrik Angkatan 2009-2012 (TL-A, TL-B, TL-C, TL-D), dan Teknik Elektronika Industri Angakatan 2009-2012 ( Bagol, Eko, Linda, vii
  • 8. Dani, Syfa, Arif, dkk.) darinya penulis menemukan arti sebuah perjuangan, dan mereka orang-orang hebat, dimanapun sampai kapanpun keberadaanmu sangat dibutuhkan, dan semoga Allah mempertemukan kita kembali dengan keadaan sehat walafiat, Amin Ya Rabb. Thanks All to My Friends. Demikianlah Tugas Akhir ini penulis buat, penulis juga menyadari akan keterbatasan waktu, kemampuan, kesalahan yang jauh dari kesempurnaan yang diinginkan laporan Tugas Akhir ini. Semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umunya Semoga ALLAH. S.W.T. selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, Amin Ya Rabb. Tangerang, 1 Juli 2012 Penulis viii
  • 9. DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL............................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii KUTIPAN MOTIVASI......................................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................................ v KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi DAFTAR ISI......................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii DAFTAR TABEL................................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 2 1.3 Batasan Masalah............................................................................... 3 1.4 Tujuan .............................................................................................. 3 1.5 Metode Penyelesaian Masalah ......................................................... 4 1.6 Sistematika Penulisan....................................................................... 5 BAB II TEORI DASAR ...................................................................................... 6 2.1 HMI (Human Machine Interface) .................................................... 6 2.2 NI-DAQ USB 6008.......................................................................... 7 2.2.1 Software NI-DAQ ................................................................... 8 2.3 LabVIEW 2009................................................................................ 10 2.3.1 VI Front Panel......................................................................... 11 2.3.2 VI Block Diagram................................................................... 12 2.3.3 Icon atau Connector ................................................................ 13 2.4 Ruang Lingkup LabVIEW ............................................................... 13 2.4.1 Menu Bar ................................................................................ 13 2.4.2 Menu File................................................................................ 14 ix
  • 10. 2.4.3 Menu Edit ............................................................................... 15 2.4.4 Menu View ............................................................................. 16 2.4.5 Menu Project........................................................................... 16 2.4.6 Menu Operate ......................................................................... 17 2.4.7 Menu Tools ............................................................................. 17 2.4.8 Menu Windows....................................................................... 19 2.4.9 Menu Help .............................................................................. 19 2.4.10 Pallete.................................................................................... 21 2.4.11 Tipe Data LabVIEW ............................................................. 24 2.4.12 Loop dan For Loops.............................................................. 26 2.4.13 Chart...................................................................................... 28 2.4.14 Array ..................................................................................... 29 2.5 Pengenalan PID................................................................................ 29 2.5.1 Pengontrol Proporsional.......................................................... 30 2.5.2 Pengontrol Integral ................................................................. 32 2.5.3 Pengontrol Derivative ............................................................. 34 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM .................................... 36 3.1 Deskripsi Alat .................................................................................. 36 3.1.1 Nama Alat ............................................................................... 36 3.1.2 Fungsi...................................................................................... 36 3.1.3 Aplikasi................................................................................... 36 3.1.4 Spesifikasi Plant...................................................................... 36 3.1.5 Diagram Blok.......................................................................... 38 3.1.6 Flow Chart .............................................................................. 40 3.1.7 Konfigurasi Pengawatan dan Blok Sistem............................. 42 3.2 Tata Letak Alat ................................................................................ 45 3.3 Spesifikasi Sistem ............................................................................ 47 3.4 Realisasi Perancangan Program LabVIEW ..................................... 49 3.4.1 Tampilan HMI ........................................................................ 49 3.4.2 Kontroler PID ......................................................................... 51 x
  • 11. 3.4.3 Realisasi Program PID............................................................ 56 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA .................................................. 58 4.1 Deskripsi Pengujian ......................................................................... 58 4.1.1 Tujuan Pengujian .................................................................... 58 4.1.2 Target Pengujian ..................................................................... 58 4.1.3 Waktu Pengambilan Data ....................................................... 58 4.2 Daftar Peralatan Pengujian Sistem................................................... 59 4.3 Prosedur Pengujian .......................................................................... 60 4.4 Data Hasil Pengujian........................................................................ 60 4.5 Analisis Presentasi kesalahan .......................................................... 67 4.6 Analisa dan Pengenalan Sistem PID Program LabVIEW ............... 69 BAB V PENUTUP................................................................................................ 80 5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 80 5.2 Saran ................................................................................................ 80 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81 BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 82 LAMPIRAN xi
  • 12. DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1 Data Akusisi NI-DAQ USB 6008 ................................................... 7 Gambar 2.2 Port Input dan Output NI-DAQ 6008 .............................................. 8 Gambar 2.3 Analog Input Voltage ...................................................................... 9 Gambar 2.4 Analog Output Voltage.................................................................... 9 Gambar 2.5 Lambang LabVIEW 2009................................................................ 10 Gambar 2.6 VI Front Panel.................................................................................. 11 Gambar 2.7 VI Blok Diagram ............................................................................. 12 Gambar 2.8 Menu Bar pada front panel LabVIEW 2009.................................... 13 Gambar 2.9 Tool Pallete...................................................................................... 21 Gambar 2.10 Control Pallete ............................................................................... 23 Gambar 2.11 Function Pallete ............................................................................. 24 Gambar 2.12 While Loop .................................................................................... 27 Gambar 2.13 For Loop ........................................................................................ 28 Gambar 2.14 Wafefrom Chart ............................................................................. 28 Gambar 2.15 Blok Diagram PID ......................................................................... 30 Gambar 2.16 Diagram Blok Pengontrol Proporsional......................................... 30 Gambar 2.17 Proportional band dari pengontrol proporsional tergantung pada penguatan............................................................................. 31 Gambar 2.18 Kurva sinyal kesalahan e(t) terhadap t........................................... 33 Gambar 2.19 Blok diagram hubungan antara besaran kesalahan dengan pengontrol integral............................................................ 33 Gambar 2.20 Perubahan keluaran sebagai akibat penguatan dan kesalahan ................................................................................ 33 Gambar 2.21 Blok diagram pengontrol Derivative ............................................. 34 Gambar 2.22 Kurva waktu hubungan input-output pengontrol Derivative......... 35 Gambar 3.1 Motor Dc Coupling Generator Ac 3 Fasa........................................ 36 Gambar 3.2 Diagram Blok Manual ..................................................................... 38 xii
  • 13. Gambar 3.3 Diagram Blok Otomatis................................................................... 39 Gambar 3.4 Flow Chart Manual .......................................................................... 40 Gambar 3.5 Flow Chart Otomatis ....................................................................... 41 Gambar 3.6 Konfigurasi Pengawatan.................................................................. 42 Gambar 3.7 Konfigurasi Blok Sistem ................................................................. 43 Gambar 3.8 Tatak Letak Alat .............................................................................. 45 Gambar 3.9 Tampilan Modul .............................................................................. 46 Gambar 3.10 HMI Manual Sistem ...................................................................... 49 Gambar 3.11 HMI Manual Sistem (Data Base) .................................................. 50 Gambar 3.12 HMI Otomatis Sistem (PID Controler) ......................................... 51 Gambar 3.13 Rancangan program kontroler PID ................................................ 52 Gambar 3.14 Hasil simulasi kontroler PID ......................................................... 52 Gambar 3.15 Hasil simulasi gangguan Kontroler PID ........................................ 53 Gambar 3.16 Rancangan Blok Diagram pada sistem manual ............................. 54 Gambar 3.17 Rancangan Blok Diagram pada sistem otomatis ........................... 55 Gambar 4.1 Pengenalan Sistem PID pada LabVIEW .......................................... 69 Gambar 4.2 Sistem PID pada LabVIEW saat Starting......................................... 73 Gambar 4.3 Sistem PID pada LabVIEW saat Frekuensi berbanding Tegangan .............................................. 74 Gambar 4.4 Sistem PID pada LabVIEW Frekuensi dan Tegangan Stabil ........... 75 Gambar 4.5 Sistem PID pada LabVIEW diberi satu beban resistif ..................... 76 Gambar 4.6 Sistem PID pada LabVIEW diberi satu beban resistif stabil............ 77 Gambar 4.7 Sistem PID pada LabVIEW diberi dua beban resistif ...................... 78 Gambar 4.8 Sistem PID pada LabVIEW diberi 2 beban resistif stabil ................ 79 xiii
  • 14. DAFTAR TABEL Hal Tabel 3.1 Spesifikasi Pengujian Sistem................................................................ 47 Tabel 3.2 Spesifikasi Komputer yang digunakan................................................. 47 Tabel 3.3 Spesifikasi NI-DAQ 6008 .................................................................... 48 Tabel 4.1 Daftar Alat dan Pengujian Sistem ........................................................ 59 Tabel 4.2 Data Pengujian PID Frekuensi (Hz)..................................................... 61 Tabel 4.3 Data Pengujian PID Tegangan (Volt) .................................................. 64 Tabel 4.4 Perhitungan Kesalahan Tegangan pada Program LabVIEW ................ 67 Tabel 4.5 Perhitungan Kesalahan Frekuensi pada Program LabVIEW ................ 68 xiv
  • 15. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang perkembangan dan kebutuhan akan energi listrik di dunia industri maupun rumah semakin meningkat, bukan itu saja banyaknya permintaan pasar industri, akan kestabilan energi listrik juga sangat diperhitungkan, karena kestabilan energi listrik adalah suatu keharusan untuk menjaga dan memperpanjang umur alat-alat atau mesin-mesin industri, agar alat tersebut menghasilkan produksi yang prima, terjamin kualitas dan kuantitasnya. Kualitas dan kuantitas listrik yang PLN distribusikan adalah sebesar 220 V/50Hz, tetapi PLN sering mengalami drop tegangan yang tidak bisa di prediksikan kapan drop tegangan itu terjadi. Jika drop tegangan terjadi, maka kinerja pada mesin-mesin industri dan alat-alat industri sudah dipastikan menurun, dan lambat laun akan mengalami kerusakan kinerja pada system yang ada, karena tidak adanya kestabilan sistem listrik yang ada di industri. Maka dari itu kestabilan energi listrik menjadi peran penting, tetapi jika hanya kestabilan saja yang diutamakan tentu saja sangatlah mudah, namun bagaimana jika melakukannya secara rotary. Rotary adalah perputaran searah jarum jam secara 3600 itulah mengapa rotary kestabilan menjadi suatu sistem close loop yang berperan sangat penting, karena sistem tersebut membuat sistem tenaga listrik menjadi stabil dan selalu melakukan putaran (Rotary) untuk mendapatkan kebutuhan listrik 220V/50Hz. Oleh karena itu sistem control close loopmerupakan sistem kontrol yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan, dan juga memiliki umpan balik (feedback) inti dari close loop adalah memperkerkecil kesalahan pembacaan sistem, dari putaran kestabilan (Rotary Stabilizer)yang merupakan sistem umpan balik(feedback), untuk membandingkan harga yang diinginkan dengan harga yang dihasilkan (tegangan output yang diinginkan 220V/50Hz) 1
  • 16. 2 Dunia industri juga banyak sekali yang menggunakan sistem kontrol, baik itu open loop, maupun close loop, itulah mengapa software pengukuran dan sistem kontrol sangat diinginkan industri, karena kemampuan dan data akusisi yang jauh dari kesalahan pembacaan sistem, dan software itu antara lain adalah LabVIEW. LabVIEW adalah bahasa programming berbasis grafik yang ditujukan untuk instrumentasi maya yang disupport tidak hanya oleh National Instruments namun juga oleh berbagai manufacturer lainnya. Itulah mengapa sistem rotary stabilizer menggunakan sistem kontrol close loop, karena harga yang diinginkan dari set point harus sama dengan harga outputnya, dan untuk itulah rotary stabilizer dibuat miniatur dengan devicenya adalah Motor Dc Coupling Generator Ac yang telah ada di pengujian Labotarium Teknik Listrik, untuk itu dilakukan pengujian di Lab. Teknik Listrik sebelum terjun di dunia industri, apakah sistem close loop tersebut bekerja atau tidak pada Motor Dc dan Generator Ac yang di basiskan LabVIEW, dengan harapan harga output yang dihasilkan 220V/50Hz stabil, dan juga THD dibawah 5%. Sistem ini pun melibatkan data akusisi, data akusisi adalah data yang diambil dari analog ke digital, dan digital ke analog, data akusisi antara lain adalah NI-DAQ USB 6800, data akusisi tersebut perperan sangat penting untuk mengurangi kesalahan pembacaan pada sistem kontrol close looprotarystabilizer. Maka dari itulah sistem ini terlebih dahulu dilakukan pengujiannya di Lab. Teknik Listrik sebelum di terapkan di dunia industri. 1.2 Perumusan Masalah Perumusan maslah yang terjadi pada Penampilan HMI (Human MachineInterface) dan Pengontrolan LabVIEW Sebagai Pengujian Tegangan, Frekuensi dan THD adalah mengintegerasikan NI-DAQ USB 6800 dengan devicenya yang merupakan Motor Dc Coupling Generator Ac, karena hasil output yang dikeluarkan adalah sebesar 220V sedangankan NI-DAQ USB 6800 berkapasitas input hanya +- 10 Vp, dan parameter-parameter LabVIEW yang harus dilakukan perhitungan secara analog sebelum menampilkannya pada HMI secara continues.
  • 17. 3 1.3 Batasan Masalah Adapun masalah yang akan dibatasi pada pembahasan laporan Tugas Akhir adalah : 1. Pengontrolan secara automation dengan parameter PID pada program LabVIEW untuk pengujian Tegangan, Frekuensi dan THD di Prototipe Rotary Stabilizer 1 Fasa. 2. Penampilan HMI sesuai dengan pengujian beban yang dilakukan pada Sistem Rotary Stabilizer 1 Fasa. 3. Mempertahankan kestabilan tegangan jika sistem kontrol Rotary Stabilizer tersebut diberi beban dan tidak diberi beban. 1.4 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan dan pembahasan laporan Tugas Akhir ini adalah : 1. Mengetahui cara sistem kontrol yang di konfigurasikan pada software LabVIEW dengan parameter PID untuk Rotary Stabilizer 1 Fasa. 2. Bagaimana menampilkan HMI pada program LabVIEW sesuai dengan pengujian sistem Rotary Stabilizer 1 Fasa. 3. Mengetahui karateristik tegangan jika pengujian beban yang berbeda-beda. 4. Sebagai sarana pembelajaran interaktif untuk mahasiswa program studi Teknik Listrik dan rekomendasi untuk ditambahkan pada mata kuliah khususnya mengenai measurement system menggunakan LabVIEW.
  • 18. 4 1.5 Metode Penyelesaian Masalah Metode penyelesaian masalah dalam pembuatan sistem ini antara lain sebagai berikut : 1. Metode Observasi Yaitu suatu metode yang dilakukan denga serangkaian test dan pengujian di Laboratirum Teknik Listrik sebagai data pendukung dalam penulisan laporan proyek tugas akhir. 2. Metode Kepustakaan Yaitu metode pencarian landasan teori sebagai sumber / bahan dalam pembuatan dan penulisan proyek tugas akhir. 3. Metode Konsultasi Yaitu dengan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing, untuk mengatasi kekurangan yang berkaitan dalam pembuatan dan penulisan proyek tugas akhir.
  • 19. 5 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mengetahui dan memahami permasalahan yang dibahas, maka penulis membuat Sistematika Penulisan seperti berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II TEORI DASAR Berisikan tentang penampilan HMI (Human Machine Interface) dan Sistem kontrol PID serta Pengenalan LabVIEW. BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI Berisikan tentang deskripsi alat, fungsi alat dan perancangan prototipe alat. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA Berisikan tentang pengujian tegangan, dan frekuensi, serta analisa terhadap beban yang berbeda-beda pada sistem PID Rotary Stabilizer berbasis LabVIEW. BAB V PENUTUP Berisikan tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan, pembahasan laporan Tugas Akhir ini
  • 20. BAB II TEORI DASAR 2.1 HMI (Human Machine Interface) HMI (Human Machine Interface) adalah suatu tampilan pada front panel sehingga user dapat berhubungan dengan program tanpa mengetahui kerumitan dari program itu sendiri. HMI dibuat user-friendly yaitu menampilkan front panel seperti panel kontrol yang menyerupai instrumen sebenarnya sehingg user akan semakin mudah dalam melakukan pengontrolan dan monitoring sistem melalui program. Dalam pembuatan HMI, hal-hal yang harus diperhatikan yaitu penggambaran modul, penempatan kontrol, dan penempatan indikator yang memperhatikan faktor kemudahan pengguna dalam menjalankan program yang akan direalisasikan. HMI mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Memonitor keadaan yang ada di plant 2. Mengatur nilai pada parameter yang ada di plant 3. Mengambil tindakan yang sesuai dengan keadaan yang terjadi 4. Memunculkan tanda peringatan dengan menggunakan alarm jika terjadi sesuatu yang tidak normal 5. Menampilkan pola data kejadian yang ada di plant baik secara real time maupun historical (Trending history atau real time). Pada tampilan HMI terdapat dua macam tampilan yaitu Obyek statis dan Obyek dinamik: 1. Obyek statis Obyek yang berhubungan langsung dengan peralatan atau database. Contoh : teks statis, layout unit produksi 2. Obyek dinamik Obyek yang memungkinkan operator berinteraksi dengan proses, peralatan atau database serta memungkinkan operator melakukan aksi kontrol. Contoh : push buttons, lights, charts. 6
  • 21. 7 Monitoring HMI bisa terhubung secara on-line maupun real-time, HMI juga dapat membaca data yang dikirimkan melalui I/O Port yang digunakan oleh sistem kontrolnya, salah satu port yang digunakan adalah data akusisi dari NI-DAQ USB 6008. 2.2 NI-DAQ USB 6008 Gambar 2.1 Data Akusisi NI-DAQ USB 6008 NI-DAQ adalah salah satu data akusisi yang di gunakan pada LabVIEW yang berasal dari National Instrument di Negara Amerika, data akuisisi adalah pengambil alihan data analog menjadi data digital dan dikirim ke komputer untuk diolah melalui sistem komunikasi data. Peralatan data akuisi terdiri dari ADC (Analog to Digital Converter), MUX (Multiplexer) dan sistem komunikasi data serial. Dengan demikian, peralatan akuisi data harus akurat, cepat dan presisi karena sangat berpengaruh pada performa sistem. Satu diantara sekian banyak produk DAQ (data acquisition) yang memenuhi persyaratan tersebut adalah DAQ USB 6008 produk National Instruments seperti diperlihatkan pada gambar 2.1 Sebuah sistem NI-DAQ USB 6008 data akuisisi memiliki modul sinyal kondisi multi-kanal, dan dapat digunakan untuk banyak sensor pada umumnya seperti: Voltage, RTD, Strain gauge, Load cells, LVDT dan lain-lain. Sistem ini juga memiliki teknologi sinyal kondisi pada umumnya seperti: penguatan, atenuasi, isolasi, simultaneous sampling, filtering, dan konversi frekuensi ke tegangan. NI-DAQ USB 6008 (Gambar 2.2) memiliki terminal-terminal ADC yang digunakan sebagai terminal input analog. Alat ini memiliki 8 terminal input
  • 22. 8 analog dan 2 terminal output analog. Sedangkan di sisi yang lain terdapat 12 terminal input dan output digital. Seluruh terminal tersebut dapat melakukan akuisisi data dalam waktu yang bersamaan dengan syarat total dari seluruh pengukuran yang dilakukan lebih kecil atau sama dengan 10.000 pencuplikan (sampling) dalam satu detik. Pengukuran yang akan dilakukan adalah mengukur suatu isyarat analog sehingga terminal yang digunakan adalah terminal input analog. Rentang tegangan yang dapat diukur oleh NI-DAQ USB 6008 adalah +10V sampai -10V. Gambar 2.2 Port Input dan Output NI-DAQ 6008 2.2.1 Software NI-DAQ Software yang dibutuhkan agar instrumen terintegrasi dengan program LabVIEW adalah NI-DAQmx Pertama, konfigurasikan sistem dalam NI Measurement and Automation Explorer sehingga modul DAQ-USB 6008 dapat dideteksi secara otomatis. Kemudian pilih jenis pengukuran dan beri nama pada setiap kanal untuk jenis sensor yang berbeda, lalu tes setiap kanal untuk mendapatkan data akuisisi yang tepat. Lalu, mengembangkan aplikasi yang diinginkan.
  • 23. 9 Gambar 2.3 Analog Input Voltage Gambar 2.4 Analog Output Voltage
  • 24. 10 2.3 LabVIEW 2009 Gambar 2.5 Lambang LabVIEW 2009 LabVIEW 2009 (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench) adalah program aplikasi yang dirancang untuk pengukuran dan pengendalian berbasis komputer. LabVIEW merupakan software untuk aplikasi pengukuran dan aotomasi berbasis komputer dengan teknik pemrograman berbasis grafis (G- Software). Program LabVIEW disebut juga Virtual Instrument (VI), karena instrumen yang digunakan adalah instrumen maya yang mengambil bentuk tampilan seperti instrumen aslinya (instrumen konvensional), seperti osciloskop, multimeter, XY plotter, gauge indicator, thermometer, dan sebagainya. Fungsi pengukuran yang dapat dilakukan antara lain mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan menganalisis data menjadi informasi dalam bentuk numerik maupun grafik. LabVIEW juga dirancang untuk dapat melakukan fungsi-fungsi pengendalian proses untuk sistem otomasi industri Virtual instrument yang dimaksud adalah bahwa instrumen-instrumen ukur yang digunakan merupakan instrumen maya (instrumen yang secara fisik tidak tampak wujud nyatanya sebagai hasil rekayasa perangkat lunak). LabVIEW masuk kategori software dengan teknik pemrograman berbasis grafis (base on graphic software) Software LabVIEW 2009 produk National Instruments telah menyediakan fungsi-fungsi untuk kontrol kontinyu (PID) dan pembuatan panel HMI (human machine interface), database, perhitungan matematik dan statistik data hasil pengukuran, pembuatan technical report dan publikasi melalui internet. Dengan semua fasilitas tersebut, implementasi pengukuran dan pengendalian menggunakan komputer menjadi sangat praktis dan sangat dapat dipercaya hasilnya. Program LabVIEW yang disebut VI berisi tiga bagian utama, yaitu 1. VI Front panel, 2. VI Block diagram, dan Icon/Connector pane
  • 25. 11 3. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, icon atau connector 2.3.1 VI Front Panel VI Front panel merupakan interface antara manusia dengan mesin atau HMI (human machine interface). Semua aktifitas pengukuran, pengendalian dan pemantauan proses dilakukan melalui panel ini. Fungsi-fungsi yang dapat ditempatkan pada panel ini adalah fungsi-fungsi kontrol (input) seperti numerical control, knob, pointer slide, dial, switch dan string control. Sedangkan fungsi-fungsi indikator antara lain numerical indicator, slide indicator, string indicator, tank, gauge, meter, graph chart dan XY graph. Desain panel yang baik menggambarkan instrumen dan proses yang sebenarnya, sehingga operator mudah dalam mengoperasikan. Teknik membuat panel HMI akan dijelaskan pada bagian lain dari diktat ini. Contoh tampilan front panel pada layar monitor komputer diperlihatkan pada gambar 2.6 Gambar 2.6 VI Front Panel
  • 26. 12 2.3.2 VI Block Diagram VI Block Diagram, berisi fungsi-fungsi input, proses dan output yang digambarkan dengan simbol-simbol tertentu yang disebut sebagai function pallets. Setiap function pallet disimbolkan dengan Icon yang memiliki terminal input dan output (Connector pane). Interkoneksi antar function pallet dilakukan dengan menggunakan data wire. Contoh block diagram dan Icon/Connector pane diperlihatkan pada gambar 2.7 Gambar 2.7 VI Block Diagram LabVIEW dilengkapi juga dengan fasilitas Enterprise. Fasilitas ini digunakan untuk menghubungkan aplikasi LabVIEW dengan WEB Server untuk dipublikasikan melalui internet. Fasilitas penting lainnya, VI LabVIEW dapat dibuat Executable, sehingga dapat berdiri sendiri (stand-alone operation). Sarana komunikasi dengan peralatan luar antara lain USB, RS-232, RS-485, GPIB, PXI dan VXI.
  • 27. 13 2.3.3 Icon atau connector Setelah merancang front panel dan block diagram suatu VI maka selanjutnya yaitu merancang suatu VI yang lain yang disebut sebagai subVI. Setiap VI dapat menampilkan icon yang berupa teks, image, atau kombinasinya. Jika menggunakan suatu VI sebagai subVI, maka subVI tersebut diidentifikasikan sebagai icon pada suatu block diagram sehingga icon tersebut dapat di-klik dua kali. Connector merupakan terminal yang menghubungkan suatu kontrol dan indikator VI. 2.4 Ruang Lingkup LabVIEW Pada bagian ini akan dibahas mengenai menu bar, tools palette, function palette, control palette, grafik real-time, dan dokumentasi 2.4.1 Menu Bar Menu bar pada jendela atas suatu VI terdiri dari beberapa bagian diantaranya adalah File, Edit, Operate, Tools, Browse, Windows, dan Help, yang ditunjukan pada Gambar 2.8 Gambar 2.8 Menu Bar pada Front Panel LabVIEW 2009
  • 28. 14 2.4.2 Menu File Menu File terdiri dari beberapa item yang digunakan untuk dasar pengoperasian seperti membuka, menutup, menyimpan, dan mencetak suatu file. Perintah-perintah pada Menu File : Perintah Keterangan New File : Untuk membuat VI baru. New : Menampilkan kotak dialog untuk menciptakan komponen yang berbeda pada LabVIEW, yang akan membantu untuk membuat aplikasi, juga dapat membuat template baru atau komponen baru pada template. Open : Menampilkan kotak dialog untuk file standar, juga digunakan untuk membuka file. Ketika template (*.vit atau *.ctt) dibuka, LabVIEV menerima file template yang disimpan. Gunakan pilihan Start from Template pada kotak dialog yang baru untuk menciptakan VI baru, control, atau variable global berdasarkan pada template yang ada. Close : Menutup file tertentu. Konfirmasi kotak dialog Untuk Menyimpan perubahan file. Close All : Menutup semua file yang terbuka Save : Menyimpan file tertentu. Jika suatu file pertama kali disimpan, kotak dialog akan muncul untuk menamakan dan menentukan letaknya. Save As : Menyimpan file tertentu dengan berbeda nama, tipe file, atau lokasi Save All : Menyimpan semua file yang terbuka Save for Previous : Menyimpan file VI ke versi sebelumnya. Version Revert : Menghapus perubahan yang dibuat sejak file disimpan Page Setup : Menyesuaikan setting printer dan memodifikasi
  • 29. 15 bagaimana dokumentasi VI dapat keluar, pada file atau printer. Print : Mencetak dokumen pada file atau printer Print Window : Mencetak langsung dari front panel atau block diagram VI Properties : Mengeset pilihan umum dan pilihan tampilan tertentu untuk kegunaan memori, dokumen, revisi file, tampilan window, ukuran window, pelaksanaan dan pencetakan. Recently Opened Files : Membuka file yang baru atau paling terakhir diakses Exit : Menutup aplikasi. 2.4.3 Menu Edit Menu Edit terdiri dari beberapa item yang membolehkan komponen dan file LabVIEW untuk diteliti dan dimodifikasi. Perintah-perintah pada Menu Edit diantaranya adalah sebagai berikut: Perintah Keterangan Undo : Membatalkan kegiatan yang dilakukan. Redo : Membatalkan Undo yang terakhir dilakukan. Cut : Memindahkan item yang dipilih dan menyimpan pada clipboard. Copy : Menyalin item yang terpilih dan menyimpan pada clipboard Paste : Menaruh objek clipboard pada window yang aktif. Delete : Membuang item terpilih. Show Search Result : Menampilkan semua item yang dicari. Costumize Control : Memodifikasi objek control front panel dan menyimpan file dengan ekstensi .ctl. Set Tabbing Order : Mengatur urutan objek front panel. Import Picture from File : Mengimpor grafik pada VI Remove Broken Wire : Menghapus semua wire yang rusak dari VI
  • 30. 16 Create SubVI : Membuat subVI baru dari objek terpilih. Run-Time Menu : Membuat dan mengedit menu run-time (TRM) file dan menghubungkan dengan VI. 2.4.4 Menu View Menu View terdiri dari beberapa item yang digunakan untuk menampilkan suatu operasi VI. Perintah-perintah pada Menu Operate diantaranya adalah sebagai berikut: Perintah Keterangan Controls Palette : Membuat control palette terlihat. Pada window block diagram, item ini berubah ke Show Function Palette, dan membuat Function Palette terlihat. Function Palette : Menampilkan fungsi-fungsi pada blok diagram Tools Palette : Menampilkan Tool Palette. Error List : Menampilkan data-data kesalahan. Getting Started Window : Menampilkan jendela awal ketika membuka LabVIEW. Navigation Windows : Menampilkan keseluruhan gambar suatu front panel atau block diagram tanpa grid. VI Hierarchy : Menampilkan Window Hierarchy dan dapat digunakan untuk melihat subVIs dan node lain. 2.4.5 Menu Project Menu Project terdiri dari beberapa item untuk menampilkan beberapa aspek VI agar dapat menjadi file executable.Perintah-perintah pada Menu Project diantaranya adalah sebagai berikut: Perintah Keterangan New Project : Membuat file project yang baru Open Project : Membuka file project yang sudah tersimpan. Save Project : Menyimpan file project yang telah dibuat. Close Project : Menutup file project yang telah dibuka. Run : Menjalankan project yang telah dibuat.
  • 31. 17 2.4.6 Menu Operate Menu Operate terdiri dari beberapa item yang digunakan untuk mengontrol suatu operasi VI. Perintah-perintah pada Menu Operate diantaranya adalah sebagai berikut Perintah Keterangan Run : Menjalankan VI. Terdapat pula pada menu toolbar Stop : Menghentikan VI sebelum menyelesaikan eksekusi dan hindari penggunaan item menu Stop untuk menghentikan VI, karena akan membuat sistem tidak stabil. Untuk menghentikannya sebaiknya gunakan tombol Boolean. Data Logging : Untuk memasuki fungsi data logging Log, Retrieve, Purge Data, Change Log File Binding, dan Clear Log File Binding. Make Current : Menyimpan satuan tertentu dari control dan Konstanta Values Default sebagai default. Reinitialize : Mengembalikan semua control dan Konstanta tertentu ke All to Default keadaan awal (default) Change to : Mengubah VI ke Run Mode. Ketika pada Run Mode, item Run Mode akan menjadi Change to Edit Mode. Connect to : Menghubungkan dan mengontrol front panel antar Remote Panel komputer pada saat aplikasi aktif. 2.4.7 Menu Tools Menu Tools terdiri dari beberapa item untuk mengkonfigurasikan LabVIEW dan VI. Perintah-perintah pada Menu Tools diantaranya adalah sebagai berikut: Perintah Keterangan Measurment and : Mengakses Measurement and Automation Automation Explorer Explorer yang digunakan untuk konfigurasi instrument dan hardware data akuisisi terhubung ke sistem. Instrumentation : Mengakses item Instrument Driver Network, Import CVI Instrument Driver, dan meng-update
  • 32. 18 VXI plug dan play Drivers. Compare : Mengakses fungsi perbandingan Compare Vis, Show Differences, Compare VI Hierarchies, dan Compare Files. Item ini digunakan hanya untuk pengguna dengan sistem perbandingan professional development dari LabVIEW. Source Control : Mengakses sumber control function. Item ini dapat digunakan hanya untuk pengguna dengan sistem perbandingan professional dari LabVIEW. User Name : Menampilkan dialog box yang digunakan untuk men-set atau mengubah nama pengguna LabVIEW. Build Executable : Menampilkan dialog box yang digunakan untuk masuk dan men-set konfigurasi ketika membuat aplikasi atau shared libraries. Item ini hanya dapat digunakan pada sistem professional development atau application Builder. Remote Panel Connection : Melihat client traffic untuk server. Manager Web Publishing : Mengakses VI web publishing tool Tools Advanced : Mengakses the Mass Compile, VI Metrics, Profile Vis, Export Strings, Import Strings, Import ActiveX Controls, dan ActiveX Property Browser. Menggunakan Export Strings dan Import Strings untuk melokalisasi VI. Selain itu dapat digunakan metode Export VI Strings dan Import VI Strings untuk export dan import strings dari VI programmatically. Berdasarkan aplikasi Porting and Localizing, LabVIEW Vis menginformasikan tentang melokalisasi VI.
  • 33. 19 Options : Menampilkan dialog box yang digunakan untuk mengubah penampilan dan kegunaan dari LabVIEW 2.4.8 Menu Windows Menu Windows terdiri dari beberapa item untuk mengkonfigurasi bentuk palette dan window yang sedang aktif. Perintah-perintah pada Menu Windows: Perintah Keterangan Show Diagram/Show : Menampilkan antara front panel dan window Panel block diagram pada VI tertentu. Tile Left and Right : Mengatur window dari kiri ke kanan. Tile Up and Down : Mengatur window dari atas ke bawah Full Size : Membuat ukuran window membesar sampai memenuhi tampilan monitor Untitled 1 Block Diagram : Menampilkan window block diagram Untitled 1 Front Panel : Menampilkan window front panel 2.4.9 Menu Help Menu Help terdiri dari beberapa item untuk menemukan fitur-fitur LabVIEW dan komponen lainnya dan menyediakan dokumentasi LabVIEW lengkap serta bantuan dengan akses internet. Perintah-perintah pada Menu Help diantaranya adalah sebagai berikut: Perintah Keterangan Show Context Help : Menampilkan window Context Help yang menyediakan referensi dasar informasi ketika menggerakkan kursor di atas semua VI. Lock Context Help : Mengunci isi tertentu dari Context Help window. Dengan item ini aktif, menggerakkan kursor di atas berbeda front panel atau objek block diagram tidak menggubah isi dari Context Help window. VI, Function, & : Mengakses dokumentasi elektronika LabVIEW.
  • 34. 20 How-To-Help Gunakan file help ini sebagai referensi untuk informasi tentang palette, menu, tool, VI, dan function. LabVIEW help juga digunakan termasuk instruksi step-bystep untuk menggunakan LabVIEW. Mengakses LabVIEW Help dengan memilih Help>> VI, Function, and How To Help. LabVIEW Help termasuk link ke berbagai sumber, LabVIEW Tutorial, LabVIEW Bookshelf, dimana versi dari semua manual LabVIEW dan catatan aplikasi. Technical support resources on the National Instrument Web Site, seperti the Developer Zone, the Knowledge Base, dan the Product Manual Library. Search The LabVIEW : Mengakses versi PDF (Portable Document Format) dari dokumentasi tercetak, kegunaan PDF ini untuk mencari PDF dari semua manual LabVIEW dan catatan apliasi mengakses LabVIEW Bookshelf dengan memilih Help>>Search the LabVIEW Bookshelf. Bookshelf Help : Mengakses seluruh VI informasi dari LabVIEW for This VI Help elektronika dokumentasi dari VI tertentu. Find Examples : Dapat membrowse dan mencari ratusan contoh VI dan memodifikasi contoh untuk menyesuaikan aplikasi atau dapat meng-copy dari satu atau lebih contoh ke VI pribadi. Web Resources : Dapat mengakses ke internet dan links yang akan menghubung langsung ke National Instrument Technical Support, the LabVIEW Knowledge Base, NI Developer Zone, dan online National Instruments resources lainnya Explain Error : Mengakses seluruh referensi informasi untuk error tertentu pada VI.
  • 35. 21 About LabVIEW : Mengakses informasi umum tentang penginstalan tertentu dari LabVIEW, termasuk versi nomor dan serial number. 2.4.10 Pallete LabVIEW memiliki graphical floating palette (mode kursor) untuk membuat dan menjalankan VI. Terdapat tiga palette yaitu Tools, Controls, dan Functions palette. Palette tersebut dapat ditempatkan dimana saja pada lembar kerja front panel maupun block diagram. A. Tools Palette Tools ini digunakan untuk membuat atau mengubah VI. Tools palette tersedia pada front panel dan block diagram, yang merupakan jenis operasi special dari kursor mouse. Dengan kata lain, bentuk kursor berbeda untuk jenis pekerjaan berbeda. Untuk menampilkan tools ini dengan cara Klik View >>Tools Palette. Gambar 2.9 Tool Pallete
  • 36. 22 Klik LED ini untuk memilih mode kerja kursor (jenis tools) otomatis atau manual . Tool untuk mengoperasikan function control. Positioning tool untuk memilih, memindahkan atau mengatur ukuran objek. Tool untuk menuliskan label teks. Wiring tool untuk melakukan pengawatan pada block diagram. Object Shortcut Menu tool untuk memasukkan shortcut menu objek pada objek. Scrolling tool untuk mengoperasikan scrollbar. Breakpoint tool untuk mengatur breakpoint pada VI, Function, node, wire, dan structure. Probe tool untuk menempatkan probe pada block diagram untuk titik pengamatan, dengan cara Klik-kanan di titik yang dimaksud. Color copy tool untuk meng-copy warna ke objek pada front panel. Coloring tool untuk mewarnai area objek pada front panel.
  • 37. 23 Terdapat dua mode kerja yang dapat dipilih, yaitu otomatis dan manual, dengan cara meng-klik pada LED. Jika LED ON mengindikasikan mode kerja otomatis, dimana kursor secara otomatis menyesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan, seperti wiring, move, dan sebagainya. Sedangkan jika LED OFF mengindikasikan mode manual, dimana mode kursor dipilih sendiri dengan cara meng-klik jenis tool yang diinginkan. B. Controls and Functions Palette Controls dan Functions palette berisi subpalette dari objek yang dapat digunakan untuk membuat VI. Ketika mengklik icon subpalette, masukkan perubahan palette-nya untuk subpalette yang pilih. Untuk menggunakan objek pada palette tersebut, klik objeknya dan tempatkan pada front panel atau block diagram. Gambar 2.10 Control Pallete
  • 38. 24 Gambar 2.11 Function Pallete 2.4.11 Tipe Data LabVIEW Tipe data pada LabVIEW mirip dengan bahasa programming lainnya, misalnya bahasa C++. Namun LabVIEW memiliki cara unik untuk menyatakan tipe data, seperti: 1. Tipe data numerik a. floating-numbers, b. Integer, c. unsigned integer, dan d. complex number. 2. Tipe data Boolean a. Memiliki dua nilai, yaitu, true dan false. 3. Tipe data String: koleksi karakter. 4. Tipe data Waveform Perbedaan tipe data numerik dari jumlah bit-nya. Tipe data dapat diubah dengan cara klik kanan dari icon numerik (kontrol, indikator atau konstanta) dan pilih representation. Data Waveform adalah nilai-nilai yang merepresentasikan bentuk gelombang, biasanya dalam format array
  • 39. 25 A. Integer  Signed Integer 32-bit (I32): -2,147,483,648 hingga 2,147,483,647 16-bit (I16): -32768 hingga 32767 8-bit (I8): -128 hingga 127 B. Unsigned Integer  Signed Unsigned Integer 32-bit (U32): 0 hingga 4,294,967,295 16-bit (U16): 0 hingga 65536 8-bit (U8): 0 hingga 256 Kontrol, indikator dan konstanta Numerik ada di palet Numeric ,diakses di All functions>>Numeric . C. Floating Point Number  Bilangan Floating-point: Extended precision [EXT] : –1.19e+4932 hingga 1.19e+4932 Double precision [DBL] : –1.79e+308 hingga 1.79e+308 Single precision [SGL] : –3.40e+38 hingga 3.40e+38  Bilangan Complex floating-point: Bilangan Complex floating-point memiliki presisi yang sama dengan bilangan floating-point, namun memiliki bagian imajiner. D. Data String String adalah sekumpulan karakter ASCII, baik yang dapat diperagakan atau yang tidak Digunakan untuk: menampilkan pesan, kontrol instrumen,dan I/O file. E. Data Boolean Tipe data Boolean ada dua nilai: TRUE dan FALSE, yang mewakili dua keadaan, yaitu ON dan OFF. Sebagai kontrol diperagakan sebagai:  Button (tombol),  Switch (saklar).
  • 40. 26 Jika sebagai indikator:  LED light. Ada 6 modus operasi button (tombol), yaitu:  Switch when pressed  Switch when released  Switch until released  Latch when pressed  Latch when released  Latch until released F. Waveform Data Type Data Waveform adalah nilai-nilai yang merepresentasikan bentuk gelombang, data waveform berisi waktu start, interval waktu dan data itu sendiri. 2.4.12 Loop dan For Loops LabVIEW menyediakan loop dan chart sbb: 1. For Loop 2. While Loop 3. Charts 4. Multiplots A. Loops While loop dan For loop berada di palet Functions»Structures Pada For loop melakukan eksekusi sebanyak jumlah tertentu. Sedang untuk while loop melakukan eksekusi selama kondisi di dalam loop benar. B. While Loops While loop mengeksekusi semua instruksi di dalam loop sampai kondisinya SALAH.Terminal iterasi (terlihat di kiri bawah) berisi iterasi yang sudah diselesaikan loop ini. Ingat perhitungan dimulai dari NOL. Pada while loop:
  • 41. 27  Memiliki terminal iterasi  Paling sedikit satu kali dijalankan  Berjalan sesuai terminal kondisi (ada di kanan bawah) Gambar 2.12 While Loop C. For Loops For Loop digunakan untuk mengeksekusi sejumlah subdiagram dengan jumlah iterasi yang tertentu, yang dinyatakan dalam N, seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Terminal iterasi imenunjukkan jumlah iterasi yang sudah dilakukan. Ingat iterasi mulai dari nol!  Memiliki terminal iterasi  Berjalan sesuai dengan jumlah terminal count N
  • 42. 28 Gambar 2.13 For Loop 2.4.13 Charts Chart waveform adalah indikator numerik spesial yang digunakan untuk memperagakan satu atau lebih plot. Chart waveform dipilih dari palet Controls»Graph Indicators. Ukuran chart bisa diatur tegantung keperluan, yaitu dengan meng-klik ganda chart tsb dan drag chart tsb. Demikian juga pembuatan label untuk sumbu-x dan label untuk sumbu-y, termasuk tipe style, warna plot, bentuk titik, dll. Gambar 2.14 Wavefrom Chart
  • 43. 29 2.4.14 Array Array adalah suatu grup elemen data yang bertipe sama , terdiri atas elemen dan dimensi. Elemen adalah data yang membentuk array, sedangkan dimensi adalah ukuran dari array. Suatu array dapat berukuran lebih dari satu dan dibatasi hingga (231 -1) elemen dalam tiap dimensinya. Tipe data array dapat berupa numerik, boolean, path, string, waveform dan cluster. Ada batasan untuk membentuk array, yaitu: 1. tidak dapat membuat array di dalam array lebih array. 2. tidak dapat membentuk array dari chart 3. tidak dapat membentuk array dari grafik XY multiplot Namun dimungkinkan membuat array multidimensi dan array dari cluster, yang masing-masing cluster dapat berisi satu atau lebih array. 2.5 Pengenalan PID Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi kontrol derivative. Masing-masing aksi kontrol ini mempunyai keunggulan- keunggulan tertentu, dimana aksi kontrol proporsional mempunyai keunggulan rise time yang cepat, aksi kontrol integral mempunyai keunggulan untuk memperkecil error ,dan aksi kontrol derivative mempunyai keunggulan untuk memperkecil error atau meredam overshot/undershot. Untuk itu agar kita dapat menghasilkan output dengan risetime yang cepat dan error yang kecil kita dapat menggabungkan ketiga aksi kontrol ini menjadi aksi kontrol PID. Parameter pengontrol Proporsional Integral derivative (PID) selalu didasari atas tinjauan terhadap karakteristik yang di atur (plant). Dengan demikian bagaimanapun rumitnya suatu plant, prilaku plant tersebut harus di ketahui terlabih dahulu sebelum pencarian parameter PID itu dilakukan.
  • 44. 30 Gambar 2.15 Blok Diagram PID 2.5.1 Pengontrol Prporsional Pengontrol proposional memiliki keluaran yang sebanding atau proposional dengan besarnya sinyal kesalahan (selisih antara besaran yang di inginkan dengan harga aktualnya). Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa keluaran pengontrol proporsional merupakan perkalian antara konstanta. proposional dengan masukannya. Perubahan pada sinyal masukan akan segera menyebabkan sistem secara langsung mengeluarkan output sinyal sebesar konstanta pengalinya. Gambar 2.16 menunjukkan blok diagram yang menggambarkan hubungan antara besaran setting, besaran aktual dengan besaran keluaran pengontrol proporsional. Sinyal keasalahan (error) merupakan selisih antara besaran setting dengan besaran aktualnya. Selisih ini akan mempengaruhi pengontrol, untuk mengeluarkan sinyal positif (mempercepat pencapaian harga setting) atau negatif (memperlambat tercapainya harga yang diinginkan). Gambar 2. 16 Diagram Blok Pengotrol Proporsional
  • 45. 31 pengontrol proposional memiliki 2 parameter, pita proposional (propotional band) dan konstanta proporsional. Daerah kerja kontroler efektif dicerminkan oleh pita proporsional sedangkan konstanta proporsional menunjukan nilai faktor penguatan sinyal tehadap sinyal kesalahan Kp. Hubungan antara pita proporsional (PB) dengan konstanta proporsional (Kp) ditunjukkan secara persentasi oleh persamaan berikut: Gambar 2.17 menunjukkan grafik hubungan antara PB, keluaran pengontrol dan kesalahan yang merupakan masukan pengontrol. Ketika konstanta proporsional bertambah semakin tinggi, pita proporsional menunjukkan penurunan yang semakin kecil, sehingga lingkup kerja yang dikuatkan akan semakin sempit. Gambar 2.17 Proportional band dari pengontrol proporsional tergantung pada penguatan. Ciri-ciri pengontrol proposional harus diperhatikan ketika pengontrol tersebut diterapkan pada suatu sistem. Secara eksperimen, pengguna pengontrol propoisional harus memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini:
  • 46. 32 1. kalau nilai Kp kecil, pengontrol proposional hanya mampu melakukan koreksi kesalahan yang kecil, sehingga akan menghasilkan respon sisitem yang lambat. 2. kalau nilai Kp dinaikan, respon sistem menunjukan semakin cepat mencapai set point dan keadaan stabil. 3. namun jika nilai Kp diperbesar sehingga mencapai harga yang berlebiahan, akan mengakibatkan sistem bekerja tidak stabil, atau respon sistem akan berosolasi 2.5.2 Pengontrol Integral Pengontrol integral berfungsi menghasilkan respon sistem yang memiliki kesalahan keadaan stabil nol. Jika sebuah plant tidak memiliki unsur integrator (1/s), pengontrol proposional tidak akan mampu menjamin keluaran sistem dengan kesalahan keadaan stabilnya nol. Dengan pengontrol integral, respon sistem dapat diperbaiki, yaitu mempunyai kesalahan keadaan stabilnya nol. Pengontrol integral memiliki karaktiristik seperti halnya sebuah integral. Keluaran sangat dipengaruhi oleh perubahan yang sebanding dengan nilai sinyal kesalahan. Keluaran pengontrol ini merupakan penjumlahan yang terus menerus dari perubahan masukannya. Kalau sinyal kesalahan tidak mengalami perubahan, keluaran akan menjaga keadaan seperti sebelum terjadinya perubahan masukan. Sinyal keluaran pengontrol integral merupakan luas bidang yang dibentuk oleh kurva kesalahan penggerak. Sinyal keluaran akan berharga sama dengan harga sebelumnya ketika sinyal kesalahan berharga nol. Gambar 2.18 menunjukkan contoh sinyal kesalahan yang dimasukan ke dalam pengontrol integral dan keluaran pengontrol integral terhadap perubahan sinyal kesalahan tersebut
  • 47. 33 Gambar 2.18 Kurva sinyal kesalahan e(t) terhadap t pada pembangkit kesalahan nol. Gambar 2.19 menunjukkan blok diagram antara besaran kesalahan dengan keluaran suatu pengontrol integral. Gambar 2.19 Blok diagram hubungan antara besaran kesalahan dengan pengontrol integral Pengaruh perubahan konstanta integral terhadap keluaran integral ditunjukkan oleh Gambar 2.20. Ketika sinyal kesalahan berlipat ganda, maka nilai laju perubahan keluaran pengontrol berubah menjadi dua kali dari semula. Jika nilai konstanta integrator berubah menjadi lebih besar, sinyal kesalahan yang relatif kecil dapat mengakibatkan laju keluaran menjadi besar . Gambar 2.20 Perubahan keluaran sebagai akibat penguatan dan kesalahan
  • 48. 34 Ketika digunakan, pengontrol integral mempunyai beberapa karakteristik berikut ini: 1. Keluaran pengontrol membutuhkan selang waktu tertentu, sehingga pengontrol integral cenderung memperlambat respon. 2. Ketika sinyal kesalahan berharga nol, keluaran pengontrol akan bertahan pada nilai sebelumnya. 3. Jika sinyal kesalahan tidak berharga nol, keluaran akan menunjukkan kenaikan atau penurunan yang dipengaruhi oleh besarnya sinyal kesalahan dan nilai Ki 4. Konstanta integral Ki yang berharga besar akan mempercepat hilangnya offset. Tetapi semakin besar nilai konstanta Ki akan mengakibatkan peningkatan osilasi dari sinyal keluaran pengontrol. 2.5.3 Pengontrol Derivative Keluaran pengontrol Derivative memiliki sifat seperti halnya suatu operasi differensial. Perubahan yang mendadak pada masukan pengontrol, akan mengakibatkan perubahan yang sangat besar dan cepat. Gambar 2.21 menunjukkan blok diagram yang menggambarkan hubungan antara sinyal kesalahan dengan keluaran pengontrol. Gambar 2.21 Blok diagram pengontrol Derivative Gambar 2.22 menyatakan hubungan antara sinyal masukan dengan sinyal keluaran pengontrol Derivative. Ketika masukannya tidak mengalami perubahan, keluaran pengontrol juga tidak mengalami perubahan, sedangkan apabila sinyal masukan berubah mendadak dan menaik (berbentuk fungsi step), keluaran menghasilkan sinyal berbentuk impuls. Jika sinyal masukan berubah naik secara perlahan (fungsi ramp), keluarannya justru merupakan fungsi step yang besar
  • 49. 35 magnitudnya sangat dipengaruhi oleh kecepatan naik dari fungsi ramp dan faktor konstanta diferensialnya. Gambar 2.22 Kurva waktu hubungan input-output pengontrol Derivative Karakteristik pengontrol derivative adalah sebagai berikut: 1. Pengontrol ini tidak dapat menghasilkan keluaran bila tidak ada perubahan pada masukannya (berupa sinyal kesalahan). 2. Jika sinyal kesalahan berubah terhadap waktu, maka keluaran yang dihasilkan pengontrol tergantung pada nilai Td dan laju perubahan sinyal kesalahan. (Powel, 1994, 184). 3. Pengontrol derivative mempunyai suatu karakter untuk mendahului, sehingga pengontrol ini dapat menghasilkan koreksi yang signifikan sebelum pembangkit kesalahan menjadi sangat besar. Jadi pengontrol derivative dapat mengantisipasi pembangkit kesalahan, memberikan aksi yang bersifat korektif, dan cenderung meningkatkan stabilitas sistem . Berdasarkan karakteristik pengontrol tersebut, pengontrol derivative umumnya dipakai untuk mempercepat respon awal suatu sistem, tetapi tidak memperkecil kesalahan pada keadaan stabilnya. Kerja pengontrol derivative hanyalah efektif pada lingkup yang sempit, yaitu pada periode peralihan. Oleh sebab itu pengontrol derivative tidak pernah digunakan tanpa ada pengontrol lain sebuah sistem (Sutrisno, 1990, 102).
  • 50. BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Deskripsi Alat 3.1.1 Nama Alat Rancang Bangun Prototipe Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa Berbasis LabVIEW untuk Sarana Pendukung, Pengujian Tegangan, Frekuensi, dan THD di Labotarium Teknik Listrik. 3.1.2 Fungsi Mengendalikan tegangan output generator Ac agar Tetap konstan pada nilai tertentu untuk kondisi tanpa beban, maupun dengan saat pembebanan penuh, dan penampilan HMI (Human Machine Interface) sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa. 3.1.3 Aplikasi Alat praktik menggunakan sistem kontrol PID berbasis komputer. 3.1.4 Spesifikasi Plant Dibawah ini adalah gambar 3.1 plant yang digunakan. Gambar 3.1 Motor Dc Coupling Generator 3 Fasa 36
  • 51. 37 Keterangan : Spesifikasi Motor Dc Brand Motor : LEYBOLD-DIDACTIC GMBH Type : 732 61 Tegangan Medan Motor Dc : 220 VDC Tegangan Armature Motor Dc : 220 VDC Arus Motor Dc : 5,75 A Arus Fiil Motor Dc : 0,9 A Kapasitas Daya : 1KW Putaran Motor Dc : 2000 Rpm IP : 23 Spesifikasi Generator Ac 3 Fasa Brand Motor : LEYBOLD-DIDACTIC GMBH Type : 733 06 Kapasitas daya output : 1KW Tegangan output : D/Y 220/380 VAC Arus Generator Ac 3 Fasa : 2,95/1,7 A Arus Fiil Generator Ac 3 Fasa : 1,5 A Putaran generator : 1500 Rpm Frekuensi : 50 Hz Cos φ :1 IP : 23 Lewatan maximum output : <1% Kesalahan keadaan mantap, Ess : +- 1%
  • 52. 3.1.5 Diagram Blok Pada perancangan sistem ini sebelum mengunakan PID Kontrol, mengunakan pengaturan manual untuk mengatahui karateristik dari output Tegangan Motor Dc Coupling Generator Ac 3 Fasa. 1. Diagram Blok Manual Gambar 3.2 Diagram Blok Manual 38
  • 53. 2. Diagram Blok Otomatis Gambar 3.3 Diagram Blok Otomatis 39
  • 54. 40 3.1.6 Flow Chart Adalah penjelasan atau alur dari sistem program yang telah dibuat, yaitu diagram blok manual dan diagram blok otomatis. 1. Flowchart Manual Gambar 3.4 Flow Chart Manual
  • 55. 41 2. Flow Chart Otomatis Gambar 3.5 Flow Chart Otomatis
  • 56. 3.1.7 Konfigurasi Pengawatan dan Blok Sistem Dibawah ini adalah pada konfigurasi pengawatan sistem rotary stabilizer Gambar 3.6 dan konfigurasi blok sistem rotary stabilizer pada Gambar 3.7 Gambar 3.6 Konfigurasi Pengawatan Sistem Rotary Stabilizer 3 Fasa 42
  • 57. 43 Gambar 3.7 Konfigurasi Blok Sistem Rotary Stabilizer 3 Fasa
  • 58. 44 Keterangan : 1. Rectifier berfungsi sebagai rangkaian untuk mengkonversi tegangan AC (220 V) menjadi tegangan DC (220 V). 2. Motor DC Device ini berfungsi sebagai beban yang akan diberikan variasi tegangan pada armaturenya sehingga kecepatan putarannya berubah – rubah. Kecepatan putar dari motor ini akan menjadi input bagi Tacho Generator. 3. Generator AC 3 Fasa Device ini berfungsi sebagai penghasil tegangan output yang diinginkan. 4. Sensor tegangan Berfungsi sebagai sensor yang akan mendeteksi setiap tegangan output yang dihasilkan pada generator AC 3 Fasa. Sensor ini berupa tranformator 300mA yang mengeluarkan tegangan analog ± 0 – 3 Volt. 5. ADC Converter Signal analog yang berupa tegangan dari Transfornator 300mA akan dirubah oleh converter ini menjadi bentuk signal digital berupa nilai binary 8 bit untuk diumpankan menuju komputer yang akan menampilkan actual speed, frekuensi, THD dan tegangan output pada layar monitor. 6. PID Controler Program atau sofware yang digunakan pada sistem prototipe rotary stabilyzer 3 fasa berbasis LabVIEW ini adalah bahasa grapis (basis grafical) Program ini akan dieksekusi oleh komputer untuk melakukan integarasikan terhadap plant sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa. 7. Keyboard berfungsi sebagai media input pemrograman. 8. DAC Converter Signal digital yang berupa tegangan dari komputer akan dirubah oleh converter ini menjadi bentuk signal analog.
  • 59. 45 9. Rangkaian Buffer 10. rangkaian penyangga agar tegangan input yang dimasukkan sama dengan tegangan output yang dihasilkan. 11. Single Phase Power Controller Device ini berfungsi sebagai penyulutan motor untuk mengatur putaran motor. 3.2 Tatak Letak Alat Gambar 3.8 Tata letak sistem prototipe rotary stabilyzer 3 fasa berbasis LabVIEW
  • 60. 46 Keterangan : 1. Power supply 15V DC 6. Rangkaian Buffer 2. Trafo step down 220/3 V 300mA 7. Dioda Bridge 1 3. SPC 1 8. Dioda Bridge 2 4. SPC 2 9. Dioda Bridge 3 5. Terminal strip 10. DAQ 6. Rangkaian buffer 11. Cover Gambar 3.9 Tampilan modul sistem prototipe rotary stabilyzer 2 fasa berbasis LabVIEW
  • 61. 47 3.3 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem pengujian sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa ditunjukan pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Spesifikasi Pengujian Sistem Rotary Stabilizer Jumlah Sensor : 1 Buah (Sensor Tegangan) Jenis Sensor : Voltage Transformer 220/3V, 0,3A Jenis Plant : Motor Dc dan Generator Ac 3 Fasa Jenis Pengukuran : Real (nyata) Daerah Ukur : 1. 190-220 VAC : 2. 40-60 Hz Dokumentasi Data : Ms. Excel User-Interface : HMI (Front Panel) Spesifikasi komputer yang digunakan untuk menjalankan program LabVIEW ditunjukan pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Spesifikasi Komputer yang digunakan Sistem Operasi : Windows Seven Ultimate 2009 Procesor : Intel Core I3 Inside M380 @2,53GHz Konektivitas : USB 2.0 Hardisk Space : 500 Gb VGA : ATI RADEON Premium Grapich 1 Gb Ddr 2 RAM : 2 Gb Ddr 3
  • 62. 48 Spsefikasi modul data akusisi NI-DAQ 6008 yang terhubung pada komputer ditunjukan pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Spesifikasi NI-DAQ 6008 Type ADC : Succesive Approximation Analog Input : 8 SE/DI Input Range : Vsp -10/+10V Analog Output :2 Output Range : 0-5V Digital I/O : 12 Sampling Rate : 10 Ks/S Resolusi : 12 Bit Output Rate : 150 Hz Triger : Digital Konektivitas PC : USB 2.0
  • 63. 49 3.4 Realisasi Perancangan Program LabVIEW 3.4.1 Tampilan HMI ( Human Machine Interface) Pada perancangan program LabVIEW, HMI adalah tampilan-tampilan pada front panel sehingga user dapat berhubungan dengan program tanpa mengetahui kerumitan dari program itu sendiri. HMI bisa disebut juga front panel karena data yang ditampilkan di blok front panel semuanya adalah indicator untuk mengetahui apakah program berjalan dengan baik atau tidak. Dibawah ini adalah tampilan HMI dari Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 fasa, dari Manual dan Otomatis. 1. Manual HMI System Gambar 3.10 HMI Manual Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa. (Panel Indikator)
  • 64. 50 Gambar 3.11 HMI Manual Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa. (Data Base) Fungsi dari sistem manual disini adalah untuk mengetahui motor dc dengan generator ac bisa diatur secara manual atau tidak dengan LabVIEW, dengan harapan mengetahui karakterisktik motor dc dan generator ac, dan apakah generator tersebut menghasilkan tegangan output 220V atau tidak. Itulah tampilan HMI manual sistem, yang masih diatur dengan operator.
  • 65. 51 2. Otomatis HMI System Gambar 3.12 HMI Otomatis Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa. (PID Controler) Fungsi dari sistem otomatis adalah untuk memberikan output tegangan sebesar 220 V dan Frekuensi 50 Hz, ada dan tidak ada beban tegangan yang dikelurakan tetap stabil dan frekuensi tetap juga stabil. 3.4.2 Kontroler PID Sebelum memasuki PID sistem ini juga dibuat manual pada Gambar 3.13, sedangkan Kontroler PID pada Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa di rancang dengan Kc = 0,01 Ti=0,5 Menit (30 detik) Td= 0,001 (0,06 detik) yang di setting sama pada motor dan generator gunanya untuk mendapatkan harga yang tepat dan proporsional saat dilakukan running. U(s) = Kc 1 + + ( ) U(s) =0,01 1 + + 0,001 ( ( )− ( )) ,
  • 66. 52 Implementasi kontroler PID dengan menggunakan program LabVIEW 2009 diperlihatkan pada Gambar 3.13 Gambar 3.13 Rancangan program kontroler PID Hasil simulasi kontroler PID dengan umpan balik satu (unity feddback) diperlihatkan pada Gambar 3.14 Gambar 3.14 Hasil simulasi kontroler PID dengan umpan balik satu (unity feedback)
  • 67. 53 Berdasarkan respon output kontroler PID Gambar 3.14, untuk setpoint dan Vsp=5 dihasilkan Overshoot, Mp=0%, steady state error, Ess=0 dan settling- time, Ts=20 ms. Kemampuan PID kontroler dalam mengatasi gangguan pada output diperlihatkan pada hasil simulasi Gambar 3.15 Kecepatan kontroler PID konvensional dalam mengatasi gangguan, dt=20 mili-detik. Gambar 3.15 Hasil simulasi gangguan pada kontroler PID dengan umpan balik satu (unity feedback)
  • 68. implementasi rancangan sistem manual Gambar 3.16. sedangkan rancangan akhir kontroler PID dengan menggunakan program LabVIEW 2009 diperlihatkan pada Gambar 3.17. Gambar 3.16 Rancangan Blok Diagram pada Sistem Manual 54
  • 69. Gambar 3.17 Rancangan Blok Diagram pada Sistem Otomatis 55
  • 70. 56 3.4.3 Realisasi Program PID pada LabVIEW Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merealisasi program PID pada LabVIEW adalah fungsi-fungsi dari tiap icon dan wire (pengawatan). Dalam pengontrolan PID pada sistem rotary stablizer tegangan 3 fasa, dan fungsi-fungsi pada block diagram yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. DAQ Assistant Fungsi untuk melakukan konfigurasi hardware dan mengambil data dari sensor pada hardware. 2. While Loop Fungsi untuk pembacaan dan pengulangan program secara continues 3. Mean Fungsi untuk mendapatkan nilai rata-rata sampel 4. Merge Signal Fungsi untuk penggabungan sinyal dari banyak input ke satu output 5. Select Fungsi untuk pemilihan sinyal
  • 71. 57 6. Multiply Fungsi untuk perkalian sinyal 7. Subtract Fungsi untuk pengurangan sinyal 8. Divide Fungsi untuk pembagian sinyal 9. Square Root Fungsi untuk mencari suatu akar dari input data sinyal 10. PID Fungsi untuk membandingkan harga set point dengan harga output untuk tujuan kestabilan sistem 11. Signal to Frequency and Amplitude Fungsi perubahan signal yang didapat dari analog input dan dikondisikan menjadi frekuensi dan amplitude
  • 72. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Deskripsi Pengujian 4.1.1 Tujuan Pengujian Adapun tujuan pengujian sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa dengan kontroler PID ini untuk : 1. Mengetahui apakah sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa bisa menstabilkan tegangan, baik ada beban maupun tidak ada beban. 2. Mengetahui perubahan tegangan, frekuensi dan THD, bila ada beban dan tidak ada beban. 3. Mempertahankan sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa dengan parameter PID kontroler pada LabVIEW. 4.1.2 Target Pengujian Target yang diharapkan dari pengujian sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa adalah program dapat melaksanakan fungsinya dengan baik dan benar. 4.1.3 Waktu Pengambilan Data Tanggal Pengujian : 12 Juli 2012 Lokasi : Labotarium Teknik Listrik Politeknik Negeri Jakarta Waktu : 15.30 WIB -17.30 WIB Pelaksana : 1. Candra Kartika 2. Farakonius 3. Rahmad Noviali 4. Tiyan Pranita Instruktur : Endang Wijaya. ST 58
  • 73. 59 4.2 Daftar Peralatan Pengujian System Tabel 4.1 Daftar Alat dan Pengujian Sistem Rotary Stabilizer Tegangan 3 Fasa No Alat/Bahan Merek/Type Simbol Fungsi Voltage Mendeteksi 1. Okkai - Transformer tegangan Sebagai kecepatan LEYBOLD- motor untuk 2 Motor DC DIDACTIC - mengcoupling GMBH generator ac LEYBOLD- Mengeluarkan 3 Generator AC DIDACTIC - ouput tegangan GMBH 220V/380V Penyangga 4. Buffer LM324 Tegangan Untuk memproses 5 PC HP - data Sebagai sinyal 6. NI-DAQ NI kondisi dan pengelola output
  • 74. 60 4.3 Prosedur Pengujian Prosedur yang dilakukan untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan baik adalah dengan melakukan langkah kerja dibawah ini : 1. Mempersiapkan peralatan dan bahan pengujian yang digunakan pada Tabel 4.1 2. Mengkonfigurasikan peralatan dan bahan pengujian yang digunakan pada Tabel 4.1 3. Menyalakan komputer dan program LabVIEW 4. Membuka program LabVIEW yang telah dibuat dan mengkonfigurasikan NI-DAQ 5. Melakukan Set Point Tegangan (SpVolt) dan Set Point Frekuensi (SpHz) serta mengatur PID Gains Motor Dc dan Generator Ac pada program LabVIEW. 6. Menjalankan program yang telah dibuat 7. Memonitor tegangan dan frekuensi yang telah dibuat dengan HMI untuk mempertahankan kestabilan sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa. 4.4 Data Hasil Pengujian Pengujian yang dilakukan terhadap sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa dengan kontroler PID, adalah putaran , karena generator mempunyai putaran sebesar 1500 RPM, maka pengujian dilakukan tidak lebih dari 1500 RPM ± 1 % , setelah semua terpenuhi dan didapatkan putaran 1500 RPM (50 Hz) maka yang dikendalikan oleh kontroler PID adalah Tegangan, dengan harga yang diinginkan 220 Volt ± 1%, berikut ini adalah data yang dihasilkan dara kontroler PID sistem rotary stabilizer tegangan 3 fasa., yang terlihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3. .
  • 75. Tabel 4.2 Data Pengujian PID Frekuensi (Hz) Set Point PID Proses Variable PID Arus Field (A) Tanggal dan Jam RPM Slip Motor (%) Keterangan Frekuensi (Hz) Frekuensi (Hz) Err Frekuensi Ig Im 12/07/2012 14:37:32 50 100 -100,3 0,66 0,00 3005 100,3 12/07/2012 14:37:32 50 100 -100,3 0,01 0,00 3005 100,3 12/07/2012 14:37:37 50 40 19,2 0,28 0,43 1213 -19,2 12/07/2012 14:37:42 50 50 -0,2 0,48 0,43 1503 0,2 12/07/2012 14:37:47 50 49 2,9 0,53 0,45 1457 -2,9 12/07/2012 14:37:52 50 50 -0,3 0,55 0,45 1504 0,3 12/07/2012 14:37:57 50 50 0,2 0,56 0,45 1498 -0,2 No Load 12/07/2012 14:38:02 50 50 -0,4 0,56 0,45 1506 0,4 12/07/2012 14:38:07 50 50 -0,5 0,56 0,45 1507 0,5 12/07/2012 14:38:12 50 50 0,1 0,57 0,45 1498 -0,1 12/07/2012 14:38:17 50 50 0,1 0,57 0,45 1498 -0,1 12/07/2012 14:38:22 50 50 0,2 0,56 0,45 1497 -0,2 12/07/2012 14:38:27 50 50 0,0 0,56 0,45 1500 0,0 12/07/2012 14:38:32 50 43 13,5 0,57 0,46 1297 -13,5 Load 1 12/07/2012 14:38:37 50 49 2,3 0,59 0,49 1465 -2,3 12/07/2012 14:38:42 50 50 0,0 0,59 0,50 1500 0,0 12/07/2012 14:38:47 50 50 0,1 0,58 0,50 1499 -0,1 12/07/2012 14:38:52 50 50 -0,5 0,58 0,50 1508 0,5 12/07/2012 14:38:57 50 50 0,6 0,58 0,50 1491 -0,6 12/07/2012 14:39:02 50 50 -0,2 0,58 0,49 1503 0,2 12/07/2012 14:39:07 50 50 0,2 0,58 0,49 1497 -0,2 61
  • 76. 12/07/2012 14:39:12 50 50 0,5 0,58 0,50 1492 -0,5 12/07/2012 14:39:17 50 50 0,4 0,58 0,50 1493 -0,4 12/07/2012 14:39:22 50 50 -0,8 0,58 0,50 1512 0,8 12/07/2012 14:39:27 50 50 -0,1 0,58 0,50 1502 0,1 12/07/2012 14:39:32 50 50 -0,4 0,58 0,49 1506 0,4 12/07/2012 14:39:37 50 50 0,5 0,58 0,49 1493 -0,5 12/07/2012 14:39:42 50 50 0,2 0,58 0,49 1497 -0,2 12/07/2012 14:39:52 50 50 -1,0 0,60 0,53 1515 1,0 12/07/2012 14:39:57 50 50 0,1 0,59 0,53 1499 -0,1 12/07/2012 14:40:02 50 50 -0,1 0,59 0,53 1501 0,1 Load 2 12/07/2012 14:40:07 50 50 -0,3 0,59 0,53 1504 0,3 12/07/2012 14:40:12 50 50 0,2 0,59 0,53 1496 -0,2 12/07/2012 14:40:17 50 50 -0,2 0,59 0,53 1503 0,2 12/07/2012 14:40:22 50 50 0,1 0,59 0,53 1499 -0,1 12/07/2012 14:40:27 50 50 -0,1 0,59 0,53 1501 0,1 12/07/2012 14:40:32 50 50 0,2 0,59 0,53 1497 -0,2 12/07/2012 14:40:37 50 50 0,1 0,59 0,53 1498 -0,1 12/07/2012 14:40:47 50 50 -0,1 0,59 0,53 1501 0,1 12/07/2012 14:40:52 50 50 0,0 0,59 0,53 1499 0,0 Load 2 12/07/2012 14:40:57 50 50 -0,2 0,59 0,53 1502 0,2 12/07/2012 14:41:02 50 50 -0,1 0,59 0,53 1501 0,1 12/07/2012 14:41:07 50 50 -0,2 0,59 0,53 1503 0,2 12/07/2012 14:41:12 50 50 0,1 0,59 0,53 1498 -0,1 12/07/2012 14:41:17 50 50 0,7 0,59 0,53 1489 -0,7 12/07/2012 14:41:22 50 50 0,1 0,59 0,53 1499 -0,1 12/07/2012 14:41:27 50 50 0,2 0,59 0,53 1497 -0,2 12/07/2012 14:41:32 50 50 0,1 0,59 0,53 1498 -0,1 62
  • 77. 12/07/2012 14:41:37 50 50 0,0 0,59 0,53 1499 0,0 12/07/2012 14:41:42 50 50 0,1 0,59 0,53 1499 -0,1 12/07/2012 14:41:47 50 50 0,2 0,59 0,53 1498 -0,2 12/07/2012 14:41:52 50 50 0,3 0,59 0,53 1495 -0,3 12/07/2012 14:41:57 50 50 0,2 0,59 0,53 1497 -0,2 12/07/2012 14:42:02 50 50 -0,5 0,59 0,53 1507 0,5 12/07/2012 14:42:07 50 50 -0,3 0,59 0,53 1504 0,3 Keterangan Warna : Ig dan Im No load Ig dan Im Load 1 Ig dan Im Load 2 Data diatas adalah kontroler PID untuk Frekuensi (Hz) dengan Harga Set Point adalah 50 Hz, kemudian Proses Variable adalah data yang yang dihasilkan oleh putaran generator untuk mendapatkan Harga yang sama oleh Harga Set Point yaitu 50 Hz. kemudian saat rotary stabilizer ini belum dibebani Ig dan Im sebesar 0,56 A dan 0,45 A, setelah di bebani dengan 1 beban resistif, Ig dan Im sebesar 0,58 A dan 0,50 A, kemudian dengan 2 beban lagi, Ig dan Im sebesar 0,59 A dan 0,53 A, ini menandakan semakin dibebani beban resistif maka semakin bertambah arus fieldnya dikarenakan beban mempengaruhi putaran motor. 63